Percobaan Kalor Jenis
-
Upload
komang-suardika -
Category
Documents
-
view
1.734 -
download
2
description
Transcript of Percobaan Kalor Jenis
LABORATORIUM FISIKA 2
PERCOBAAN KALOR JENIS
I. Tujuan Percobaan
Tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah :
1. Memahami sifat-sifat pertukaran kalor yang terjadi antara dua benda yang suhu
awalnya berbeda.
2. Menentukan kalor jenis beberapa logam( besi dan aluminium) melalui percobaan
dengan metoda mencampur.
II. Landasan Teori
Kalor jenis(c) adalah sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuan zat tersebut
dalam menyerap kalor. Kalor jenis didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan atau
dilepaskan untuk menaikkan atau menurunkan suhu satu satuan massa zat itu sebesar satu satuan
suhu. Untuk menaikkan suhu suatu benda dari suhu awal (t1) ke suhu akhir(t2) atau suhu
kesetimbangan diperlukan sejumlah kalor. Banyaknya kalor Q yang diperlukan tergantung dari
massa benda (m), kalor jenis (c), serta perubahan suhunya ( ). Secara matematis dapat ditulis :
……………………………………………….………………………………………………………………(1)
atau
.. …………………………….………………………………………………….(2)
Keterangan :
Q adalah kalor yang dilepas atau yang diterima dengan satuan joule(J) atau kalori(kal)
m adalah massa suatu zat (Kg atau gram)
adalah perubahan suhu ( K atau 0C), sedangkan
Tm
Qc
.
4
Q= m.c.
LABORATORIUM FISIKA 2
c adalah besaran karakteristik dari zat tersebut yang disebut kalor jenis. Kalor jenis
dinyatakan dalam satuan oC atau oC yang secara fisis merupakan kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K atau 1 oC.
Besarnya kalor jenis berbeda-beda untuk setiap jenis bahan atau zat. Pada umumnya alat
yang digunakan untuk menetukan kalor jenis suatu zat dalam melakukan percobaan adalah
kalorimeter. Beberapa jenis kalorimeter adalah antara lain kalorimeter aluminium, kalorimeter
elektrik, dan kalorimeter bom. Prinsip penentuan kalor jenis dengan kalorimeter adalah dengan
menggunakan teori asas Black .
Setiap benda tentu dicirikan dengan kapasitas kalor. Kapasitas kalor adalah banyaknya
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1oC. Dimana kapasitas kalor ini tergantung
pada massa dan sifat benda tersebut. Untuk menghilangkan ketergantungan pada massa dan
mendapatkan cirri-ciri yang hanya bergantung pada bahan-bahan tersebut, maka definisi kalor
jenis adalah kapasitas kalor dari satu gram bahan tersebut. Satu kalori adalah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram air pada satu derajad celcius. Jadi kalor jenis air
adalah 1 kal/gram0C. . Kapasitas kalor air dengan massa m dan kalor jenis 1 kal/gram oC adalah
m, sedangkan kapasitas kalor suatu benda dengan massa m dan kalor jenis c kal/gram oC adalah
mc. Karena mc/m= c, maka kalor jenis suatu zat dapat dipandang sebagai perbandingan kapasitas
kalor benda dengan kapasitas kalor air dengan massa yang sama.
Pada tabel 1 di bawah ini merupakan nilai kalor jenis untuk berbagai zat yang diukur
pada tekanan konstan 1 atm dan pada temperature 200 C ( sumber : Giancoli, jilid 1,edisi ke -5).
N0 Zat
Kalor jenis(c)
kkal/kg0C J/kg0C
1 Aluminium 0,22 900
2 Kaca 0,20 840
3 Tembaga 0,093 390
4 Besi/baja 0,11 450
5 Timah Hitam 0,031 130
6 Perak 0,056 230
4
LABORATORIUM FISIKA 2
7 Marmer 0,21 860
8 Kayu 0,4 1700
9 Alkohol(ethyl) 0,58 2400
10 Air raksa 0,033 140
11 Air 1,00 4186
12 Es(-50C) 0,50 2100
14 Uap(1100) 0,48 2010
`15 Tubuh manusia(rata-
rata)
0,83 3470
16 Protein 0,4 1700
Tabel 1 : kalor jenis
Pada tabel 1 di atas, dapat kita lihat bahwa air mempunyai kalor jenis yang besar. Hai ini
berarti, untuk kenaikan suhu yang sama, air mampu menyerap kalor dalam jumlah yang lebih
banyak dibandingkan zat yang lainnya. Hal ini menyebabkan air sering digunakan sebagai zat
penyimpan enegi termal yang berasal dari matahari,seperti pada panel energi surya. Selain itu, air
juga digunakan sebagai cairan pendingin pada berbagai jenis mesin atau system pembangkit
energi.
Dalam percobaan ini untuk menentukan besarnya kalor jenis suatu zat yang dilakukan
dengan teknik percampuran suatu zat adalah dengan menggunakan azas Black. Dimana azas ini
mengatakan bahwa “ Apabila dua benda atau zat suhunya berbeda dipertemukan(dicampurkan),
maka benda yang suhunya tinggi akan memberikan kalor kepada benda yang suhunya rendah.
Pada akhir percampuran, suhu kedua benda menjadi sama( kesetimbangan termal)”. Akan
tetapi, pada kenyatannya percampuran antara dua zat yang berbeda suhunya terdapat kalor yang
hilang ke lingkungan, misalnya ke udara. Oleh karena itu, percampuran sebaiknya dilakukan
pada bejana yang terisolasi dengan baik, sehingga kalor tidak mengalir ke lingkungan.
Apabila pada peristiwa pertukaran kalor tidak terdapat kalor yang hilang maka
pernyataan asas Black akan berlaku, yaitu Jumlah kalor yang dilepas = Jumlah kalor yang
diterima. Secara metematis pernyataan dari asas Black dapat ditulis dalam bentuk persamaan :
4
LABORATORIUM FISIKA 2
………………..………..……………………………………………..(3)
Kalorimeter yang digunakan untuk menetukan kalor jenis bisa
dalam bentuk cawan agar tidak banyak kalor yang diserap, biasanya cawan yang digunakan
adalah cawan logam tipis yang kapasitas kalornya kecil, mudah
diukur dan diletakkan dalam selubung penyekat untuk mencegah
terjadinya pertukaran kalor keluar. Kalorimeter dirancang
sedemikian sehingga pertukaran kalor yang terjadi antara isi
kalorimeter dengan lingkungan sekitar dapat diabaikan. Untuk
memperkecil kalor yang hilang karena pancaran radiasi seminimal
mungkin, bejana kalorimeter diisolasi baik dalam maupun luar untuk meniadakan kalor yang
hilang karena hantaran konduksi dan konveksi udara sekitar. Kalorimeter ditempatkan dalam
bejana yang lebih besar dan ruang diantara kedua bejana itu diisi dengan bahan penyekat kalor.
Untuk mencegah penguapan cairan yang ada didalam kalorimeter, tutup kalorimeter yang mudah
dibuka dibuat dari bahan penyekat kalor. Agar kesetimbangan suhu dalam waktu pendek dapat
tercapai setelah logam diletakkan dalam air dalam kalorimeter, maka air harus diaduk.
Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu kesetimbangan itu juga dapat digunakan
sebagai pengaduk. Thermometer juga menyerap sejumlah kalor sebagai tercapainya suhu
kesetimbangan. Akan tetapi, biasanya kapasitas kalornya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Dalam menetukan kalor jenis suatu logam secara eksperimental dengan metode mencampur,
logam sampel yang massanya diketahui dan yang telah dipanaskan sampai suhu tertentu
dicelupkan kedalam air yang massa diketahui dengan suhu lebih rendah. Ketika tercapai
kesetimbangan termal, maka air dalam kalorimeter itu mendapat kalor yang dilepas oleh logam.
Dengan persamaan azas Black, maka keadaan ini dinyatakan dengan persamaan:
…………..……………………………………(4)
4
Qlepas = Qterima
Qlepas = Qterima
Mc (T1 - T2) = (m + m1c1) (T2 – T3)
Gambar 1: kalorimeter
LABORATORIUM FISIKA 2
Keterangan :
M = massa logam (gram)
T1 = suhu logam sebelum mencapai kesetimbangan (oC)
T2 = suhu kesetimbangan akhir (oC)
T3 = suhu awal air dan kalorimeter (oC)
m = massa air (gram)
m1 = massa cawan kalorimeter (gram)
c = kalor jenis logam ( )
c1 = kalor jenis bahan pembuat cawan ( )
III. Alat/Bahan :
1). Kalorimeter
2). Kompor listrik dan panci
3). Neraca Ohaus (nst 0,01 gram, ssp= 310 gram)
4). Gelas ukur
5). Besi (logam 1)
6). Aluminium (logam 2)
7). Air dingin
8). Statif
9). Benang secukupnya.
10). Termometer (nst 10 C, ssp = 1000 C)
IV. Langkah-Langkah Kerja
Langkah-langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.Menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan dalam pratikum.
2.Mengisi panci dengan air kran secukupnya, kemudian memanaskan air tersebut hingga
mendidih dengan kompor listrik.
4
LABORATORIUM FISIKA 2
3. Sambil menunggu airnya mandidih, selanjutnya mengkalibrasi neraca Ohauss.
4.Menimbang massa kalorimeter kosong dengan neraca Ohauss.
5.Menimbang massa besi dan aluminium dengan neraca Ohauss.
6.Memasukkan logam besi kedalam air mendidih menggunakan benang beberapa cm yang
diikatkan pada statif agar logam besi tidak bersentuhan langsung dengan plat
pemanas(panci) . namun lagam besi harus seluruhnya masuk kedalam air tanpa
bersentuhan dengan plat bagian bawah panci. Seperti pada gambar dibawah ini.
7. Memasukkan air dingin( dibawah suhu kamar) ke dalam cawan calorimeter kurang lebih
setengah dari volume cawan kalorimeter, kemudian menimbangnya dengan neraca
Ohauss.
8. Cawan kalorimeter yang berisi air diletakkan ke dalam bungkus isolator, kemudian
mengukur suhu air dingin dengan thermometer.
9. Mengukur suhu air yang mendidih dengan thermometer(0 – 100)0C.
10. Memindahkan dengan cepat logam besi yang telah dipanaskan ke dalam kalorimeter
yang telah dipasangi thermometer. Kemudian mengaduknya.
11. Mengukur suhu campuran menggunakan thermometer.
12. Mengulangi langkah 6-11 untuk logam aluminium.
13. Mencatat hasilnya dalam jurnal hasil percobaan.
4
statif
Kompor listrik
Logam besi
benang
LABORATORIUM FISIKA 2
V. Teknik analisi data
Dalam pratikum ini, besaran-besaran seperti massa( massa logam, massa kalorimeter,
massa air dingin) dan temperature atau suhu(Suhu awal air dingin, Suhu air mendidih, Suhu
kesetimbangan) adalah diukur secara tunggal. Sehingga pada pratikum ini menggunakan
penggukuran tunggal, yaitu pengukuran yang dilakukan hanya satu kali. Sehingga teknik analisis
datanya adalah sebagai berikut.
a. Mencari nilai massa logam( besi dan aluminium).
M =
Dimana nilai dari M sama dengan dan M adalah Nst Neraca Ohauss.
b. Mencari massa air dingin.
m =
Dimana nilai dari m sama dengan dan m adalah Nst Neraca Ohauss.
c. Mencari nilai benar massa cawan kalorimeter.
m1 =
Dimana nilai dari sama dengan m1 dan m1 adalah Nst Neraca Ohaus.
d. Mencari suhu awal logam.
T1 =
Dimana nilai dari t1 sama dengan dan T1 adalah Nst Termometer
e. Mencari suhu awal dari air dingin.
T3 =
Dimana nilai dari T3 sama dengan dan t3 adalah Nst dari Termometer
4
LABORATORIUM FISIKA 2
f. Mencari suhu kesetimbangan logam.
T2 =
Dimana nilai dari t2 sama dengan dan T2 adalah Nst dari Termometer.
g. Mencari kalor jenis logam.
c =
Dimana nilai c dapat dihitung dengan persamaan 4.
Qlepas = Qterima
Mc (T1 - T2) = (m + m1c1) (T2 – T3)
M (T1 - T2) = (m + m1c1) (T2 – T3)
=
Sedangkan untuk nilai dari c dapat dihitung sebagai berikut.
h. Menghitung kesalahan relatif
Dalam melakukan suatu pengukuran kita tidak bisa terlepas dari suatu kesalahan,
besarnya presentase kesalahan itu bisa dihitung dengan kesalahan relatif, yaitu :
4
LABORATORIUM FISIKA 2
……………………………………………..…………………………(5)
Apabila KR < 10%, maka pengukuran itu masih bisa diterima, dan semakin kecil nilai
KR maka semakin teliti pengukuran tersebut.
i. Menghitung keakuratan hasil pengukuran.
……………………………..(6)
VI. Data Hasil Percobaan
Massa Kalorimeter : 110,26 gr
Kalor jenis bahan cawan kalorimeter : 0,22 kal/gr0C (Giancoli jilid,edisi ke 5)
Kalor jenis logam sampel yang digunakan (buku Giancoli jilid,edisi ke 5 ):
1. Untuk logam besi : 0,11 kal/gr 0C
2. Untuk logam Aluminium : 0,22 kal/gr 0C
Tabel 1
Data hasil pengamatan untuk masing-masing logam
Unsur yang dicatatLogam 1
(besi)Logam 2
(aluminium)
Massa Logam10,57 gr 0,58 gr
Massa Kalorimeter dan air dingin150,87 gr 130,54 gr
Massa air dingin40,61 gr 20,28 gr
Suhu awal air dingin15,0 0C 15,0 0C
Suhu air mendidih87,5 0C 84,0 0C
Suhu kesetimbangan25,5 0C 20,0 0C
VII. Hasil Analisis Data
Berdasarkan dari analisis data yang dilakukan maka diperoleh besarnya kalor jenis logam
besi dan logam aluminium, sebagai berikut.
4
LABORATORIUM FISIKA 2
1) Logam tembaga
Kalor jenisnya adalah : kal/gram0C, dengan kesalahan relatifnya
sebesar 4,91 % dan keakuratan pratikum sebesar 844,545%.
2)Logam aluminium
Kalor jenisnya adalah : kal/gram0C, dengan kesalahan relatifnya
sebesar10,10 % , dan keakuratan pratikum sebesar 2626,82 %,
VIII. Pembahasan
a. Penyimpangan-penyimpangan yang diperoleh dan dugaan penyebabnya.
Dalam kegiatan pratikum yang dilakukan terdapat penyimpangan-penyimpangan, yaitu
terutama pada penyimpangan hasil yang diperoleh. Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan
yang dilakukan ketika melakukan percobaan, kesalahan-kesalahan tersebut adalah sebagai
berikut.
Kesalahan umum(gross-errors)
Kesalahan ini disebabkan karena kesalahan yang dilakukan oleh manusia(personal) itu
sendiri, seperti dalam pembacaan skala alat ukur serta kesalahan dalam penaksiran hasil-
hasil pengukuran . Kesalahan yang kami lakukan yaitu : 1) saat kami melakukan kegiatan
mengukur massa(massa logam, massa kalorimeter, massa air dingin) dengan neraca
Ohaus dan juga pengukuran temperature terdapat kesalahan dalam penaksiran pada skala
alat ukur tersebut. 2) saat mengisi cawan kalorimeter dengan air yang jumlahnya terlalu
banyaknya, sehingga suhu campuran menjadi rendah. 3) kurang cepatnya memindahkan
logam sampel yang telah dipanaskan, hal ini dapat mengakibatkan temperature logam
menjadi berkurang. 4) pengukuran yang kami lakukan dalam melakukan percobaan ini
adalah pengukuran tunggal, sehingga hasil pengukurannya kurang tepat dan akurat.
Kesalahan sistematis(systematic)
Kesalahan ini disebabkan karena alat ukur itu sendiri dan juga disebabkan karena adanya
pengaruh lingkungan terhadap instrument percobaan. Kesalahan sisitematis yang terjadi
4
LABORATORIUM FISIKA 2
dalam pratikum yang kami lakukan yaitu :1) terbatasnya thermometer, dimana
thermometer yang ada hanya thermometer yang berskala 00 C sampai 100o C yang
digunakan untuk mengukur suhu air mendidih, akan tetapi semestinya harus ada juga
termometer yang berskala 00C - 50oC untuk mengukur suhu kesetimbangan sehingga
hasilnya lebih mendekati kebenaran(lebih tepat). 2) Pada saat kami melakukan percobaan,
kami mendapatkan temperature air yang mendidih yang diukur dengan thermometer
adalah 87,50 C, akan tetapi suhu air mendidih semestinya 100 oC. hal ini disebabkan
karena dipengaruhi faktor lingkungan, yaitu tekanan Atmosfer di laburatorium Fisika
tersebut kurang dari satu atm( 1 atm).
Kesalahan acak(random errors)
Kesalahan ini diakibatkan oleh penyebab-penyebab lain yang ada diluar pengamatan dan
mempengaruhi hasil percobaan. Kesalahan acak bersumber dari suatu gejala yang tidak
mungkin bisa diatasi semuanya sekaligus, dan perubahannya terlalu cepat sehingga
pengontrolannya diluar kemampuan pengamat. Saat kami memindahkan logam yang
telah dipanaskan ke dalam kalorimeter, tanpa kami sadari ada sebagian kalor yang
mengalir ke luar( lingkungan). Sehingga kalor yang ada di dalam kalorimeter menjadi
berkurang.
b. Kendala yang dihadapi saat pratikum maupun dalam menganalisis data.
Kendala saat mengukur, dimana ketika mengukur massa cawan calorimeter terdapat
kesalahan, Sehingga kami harus mengulang mengukurnya. Sehingga waktu yang kami
butuhkan menjadi bertambah.
Saat mengukur temperature air mendidih, dengan tidak sengaja tangan kami
menyentuhkan termometer ke dasar panci karena kepanasan. padahal termometer
seharusnya tidak menyentuh dasar panci. Tentu hal ini berpengaruh terhadap hasil
pengukuran.
Kendala saat menganalisis datanya(perhitungannya terlalu rumit ).
IX. Jawaban Pertanyaan
1. Pada percobaan kalor jenis,kita memulainya dengan suhu air lebih rendah dari suhu
kamar dan berakhir diatas suhu kamar. Alasannya adalah supaya dihasilkan perubahan
4
LABORATORIUM FISIKA 2
suhu pada keadaan awal sampai pada keadaan setimbang tersebut terdapat rentangan
yang besar. Sesuai dengan persamaan 1 , kita ketahui bahwa massa dari logam tersebut
kecil, jika perubahan suhu yang didapat cukup besar, sehingga kalor yang ditransfer oleh
logam ke kalorimeter itu lebih besar, sehingga kalor jenis yang didapat lebih mendekati
nilai standar( nilai pada buku).
2. Pada langkah percobaan no 6, Logam tidak diperkenankan menyentuh dinding
pemanas(panci) dan tidak diperkenankan pula sebagian logam berada di atas permukaan
air. Hal ini disebabkan agar agar logam yang kita ukur suhu tersebut tidak mendapatkan
pengaruh oleh panas yang berasal dari pemanas tersebut, tetapi suhu logam itu
seharusnya harus sesuai dengan suhu air mendidih. Jika menyentuh dinding atau dasar
panci secara langsung, maka logam tersebut akan mendapat pengaruh panas, sehingga
dapat menyebabkan suhu logam tersebut lebih besar dari suhu air mendidih. Disamping
itu , bagian logam juga harus seluruh tercelup kedalam air yang ada di panci. Agar suhu
logam harus sesuai dengan suhu air mendidih, jika tidak semuanya tercelup kemungkinan
suhu kogam tersebut dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
3. Ketika kita memindahkan logam pemanas ke dalam air dikalorimeter tidak
diperkenankan logam tersebut menyentuh air sebelum tercelup, dengan tujuan agar suhu
logam yang dihasilkan setelah dipanaskan pada air mendidih tidak berubah-ubah,
sehingga dengan cepat logam dicelupkan kedalam kalorimeter untuk mendapatkan suhu
kesetimbangan yang baik.
4. Yang menjadi sumber kesalahan (error) terbesar bila kita menggunakan air terlalu banyak
yaitu rentangan suhu dingin maupun suhu logam terhadap suhu kesetimbangan tersebut
sangat kecil sehingga akan mempersulit dalam menghitung kalor jenis logam.
5. Penjumlahan ruas kanan persamaan 4 diperbolehkan, padahal secara dimensi belum
setara. Pada persamaan 4 ditulis : Mc (T1 - T2) = (m + m1c1) (T2 – T3) , persamaan
tersebut sebenarnya adalah : Mc (T1 - T2) = (mcair + m1c1) (T2 – T3). Kita ketahui bahwa
kalor jenis air besarnya adalah 1kal/gr0C. jadi m . cair sama dengan m, dimana m . cair ini
tidak lain adalah kapasitas kalor pada air( Cair). Sehingga bisa ditulis seperti pada
persamaan 4.
4
LABORATORIUM FISIKA 2
X. Kesimpulan
a) Sifat-sifat pertukaran kalor yang terjadi antara dua benda yang suhu awalnya berbeda
bahwa Apabila dua benda atau zat suhunya berbeda dipertemukan(dicampurkan), maka
benda yang suhunya tinggi akan memberikan kalor kepada benda yang suhunya rendah.
Pada akhir percampuran, suhu kedua benda menjadi sama( kesetimbangan termal).
b) Nilai kalor jenis logam besi( cbesi) diperoleh berkisar antara 0,988 kal/gram0C sampai
1,09 kal/gram0C dengan kesalahan relatifnya sebesar 4,91 %, dan keakuratan pratikum
sebesar 844,545%.
c) Nilai kalor jenis logam Aluminium berkisar antara 5,393 kal/gram0C sampai 6,605
kal/gram0 dengan kesalahan relatifnya sebesar10,10 % , dan keakuratan pratikum sebesar
2626,82 %,
LAMPIRAN
- Untuk logam besi
a) Nilai massa logam besi
M =
4
LABORATORIUM FISIKA 2
Ini berarti massa logam besi besarnya antara 10,565 gram sampai 10,575 gram.
b) Nilai massa air dingin.
Ini berarti massa air dingin besarnya antara 40,605 gram sampai 40,615 gram
c) Nilai massa cawan kalori meter
Ini berarti massa cawan kalorimeter besarnya antara 110,255 gram sampai 110,265 gram
d) Nilai suhu awal logam besi
4
LABORATORIUM FISIKA 2
Ini berarti suhu awal logam besarnya antara 87,00C sampai 88,00C
e) Nilai suhu awal air dingin
Ini berarti suhu awal air dingin besarnya antara 14,50C sampai 15,50C
f) Nilai suhu kesetimbangan
Ini berarti suhu kesetimbangan besarnya antara 25,00C sampai 26,00C
g) Nilai kalor jenis besi
4
LABORATORIUM FISIKA 2
Nilai kalor jenis logam besi : kal/gram0C
Ini berarti kalor jenis logam besi besarnya antara 0,988 kal/gram0C sampai 1,09
kal/gram0C
h) Nilai kesalahan relatif
4
LABORATORIUM FISIKA 2
i) keakuratan hasil pengukuran
- Untuk logam aluminium
a. Nilai massa logam aluminium
M =
Ini berarti massa logam besi besarnya antara 0,575 gram sampai 0,585 gram.
b. Nilai massa air dingin.
Ini berarti massa air dingin besarnya antara 20,275 gram sampai 20,285 gram
c. Nilai massa cawan kalori meter
Ini berarti massa cawan calorimeter besarnya antara 110,255 gram sampai 110,265 gram
4
LABORATORIUM FISIKA 2
d. Nilai suhu awal logam aluminium
Ini berarti suhu awal logam besarnya antara 83,5 0C sampai 84,5 0C
e. Nilai suhu awal air dingin
Ini berarti suhu awal air dingin besarnya antara 14,50C sampai 15,50C
f. Nilai suhu kesetimbangan
Ini berarti suhu kesetimbangan besarnya antara 19,50C sampai 20,50C
g. Nilai kalor jenis aluminium
4
LABORATORIUM FISIKA 2
Jadi nilai kalor jenis aluminium :
Ini berarti kalor jenis logam aluminium besarnya antara 5,393 kal/gram0C sampai 6,605
kal/gram0C
h. Nilai kesalahan relatif
i. keakuratan hasil pengukuran
4
LABORATORIUM FISIKA 2
4