PERCOBAAN 1A

8
1.1 AGREGAT HALUS (PASIR) Agregat halus merupakan pengisi (filler) berupa pasir. Ukurannya bervariasi antara ukuran saringan no.4 sampai no. 100 (saringan standar Amerika). Agregat halus yang baik harus bebas dari bahan organik, lempung, partikel yang lebih kecil dari saringan no. 100 atau bahan-bahan lain yang dapat merusak campuran beton. Kebanyakan agregat masih memerlukan adanya pencucian karena terdapat lumpur dan zat-zat organik didalamnya. Sebagian besar pasir di Indonesia masih banyak mengandung butir-butir halus, sehingga harus dihilangkan dengan mengadakan pencucian yang juga sekaligus untuk menghilangkan kotoran-kotoran lumpur, zat-zat organik dan penyaringan di atas saringan 4,8 mm. Pasir yang baik harus keras, bersih, tajam, kasar dan tidak mengandung bahan organik. Diameter pasir antara 0,063 – 5,00 mm. Pasir yang baik bisa diperoleh dari sungai, kali dan pasir buatan. Pasir buatan haruslah memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Butiran-butirannya tajam, tidak dapat dihancurkan dengan tangan 2. Tidak mudah dihancurkan oleh cuaca 3. Kandungan lumpur maksimum 5% terhadap berat kering, jika kandungan lumpurnya lebih besar dari 5% maka pasir harus dicuci.

description

UJI MATRIAL BETON

Transcript of PERCOBAAN 1A

Page 1: PERCOBAAN 1A

1.1 AGREGAT HALUS (PASIR)

Agregat halus merupakan pengisi (filler) berupa pasir. Ukurannya bervariasi antara

ukuran saringan no.4 sampai no. 100 (saringan standar Amerika). Agregat halus yang

baik harus bebas dari bahan organik, lempung, partikel yang lebih kecil dari saringan no.

100 atau bahan-bahan lain yang dapat merusak campuran beton. Kebanyakan agregat

masih memerlukan adanya pencucian karena terdapat lumpur dan zat-zat organik

didalamnya. Sebagian besar pasir di Indonesia masih banyak mengandung butir-butir

halus, sehingga harus dihilangkan dengan mengadakan pencucian yang juga sekaligus

untuk menghilangkan kotoran-kotoran lumpur, zat-zat organik dan penyaringan di atas

saringan 4,8 mm.

Pasir yang baik harus keras, bersih, tajam, kasar dan tidak mengandung bahan organik.

Diameter pasir antara 0,063 – 5,00 mm. Pasir yang baik bisa diperoleh dari sungai, kali

dan pasir buatan. Pasir buatan haruslah memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Butiran-butirannya tajam, tidak dapat dihancurkan dengan tangan

2. Tidak mudah dihancurkan oleh cuaca

3. Kandungan lumpur maksimum 5% terhadap berat kering, jika kandungan

lumpurnya lebih besar dari 5% maka pasir harus dicuci.

4. Pasir tidak boleh terlalu banyak mengandung bahan organik, hal ini dapat

diketahui dengan percobaan Abrame Harder

5. Pasir harus memenuhi gradasi :

a. Sisa diatas ayakan 4 mm, minimal 2% dari berat kering.

b. Sisa diatas ayakan 1 mm, minimal 10% dari berat kering.

c. Sisa diatas ayakan 0,25 mm, minimal 80-95% dari berat kering

6. Pasir tidak boleh bersifat reaktif terhadap alkali

7. Apabila dicuci dengan larutan Natrium Sulfat, bagian yang hancur harus lebih

kecil dari 10%

Page 2: PERCOBAAN 1A

PERCOBAAN 1.1.1.

ANALISA SARINGAN / GRADASI AGREGAT HALUS (PASIR)

TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui susunan butir agregat dari yang besar sampai halus untuk keperluan

desain beton.

ALAT DAN BAHAN

1. Mesin pengguncang saringan (sieve shaker)

Page 3: PERCOBAAN 1A

2. Saringan untuk agregat halus dengan ukuran; 9.5 mm, 4.75 mm ; 2,36 mm,

1,18 mm, 0,6 mm, 0,3 mm, 150 mm, 0,075 mm Pan dan cover

3. Timbangan

4. Oven

5. Pasir 600 gram

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Ambil contoh agregat dengan cara perempat sebanyak 600 gram

2. Oven selama 24 jam.

3. Timbang pasir kering oven sebanyak 600 gr. Kondisi suhu kamar.

4. Timbang saringan satu persatu, lalu susun menurut ukuran saringan. Mulai dari

pan, lubang saringan terkecil dan seterusnya sampai lubang saringan terbesar.

5. Masukkan benda uji pada saringan teratas kemudian tutup. Pasang saringan pada

mesin saringan lalu hidupkan motor pengguncang selama 15 menit.

6. Biarkan selama 5 menit untuk memberi kesempatan debu-debu mengendap.

7. Buka saringan tersebut, kemudian timbang masing-masing saringan beserta

isinya.

8. Hitung berat agregat yang tertahan pada masing-masing saringan.

9. Hitung persentase berat tertahan, kumulatifkan untuk mendapatkan faktor

kehalusan.

10. Hitung persentase lolos. Plot ke dalam grafik hasil perhitungan lolos.

11. Finess Modulus adalah jumlah kumulatif persen dari suatu perhitungan analisa

ayakan agregat pada seri lubang #0,15 mm, #0,30 mm, #0,60 mm sampai dengan

# saringan maksimum pada seri ayakan dibagi dengan100.

ANALISA PERHITUNGAN

FM pasir =

dimana : FM pasir = modulus kehalusan pasir

% tinggal kumulatif ≥ saringan 0,15

mm 100

Page 4: PERCOBAAN 1A

PERCOBAAN 1.1.2.

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS (PASIR)

TUJUAN PERCOBAAN

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan bulk apparent spesific gravity dan absorbsi

dari agregat halus (pasir) menurut ASTM C-128.

ALAT DAN BAHAN

1. Pasir 1000 gram

2. Talang (wadah)

3. Air

4. Piknometer 2 buah

5. Timbangan

6. Oven

7. Kerucut kuningan

8. Penumbuk

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Timbang pasir seberat 1000 gram.

2. Rendam selama ± 24 jam.

3. Setelah direndam ± 24 jam, keringkan pasir hingga mencapai keadaan kering

permukaan (SSD). Untuk mengetahui kondisi SSD tercapai, ambil kerucut

kuningan tempatkan di tempat yang rata kemudian masukkan sampel 1/3

bahagian, gunakan penumbuk untuk memadatkan tumbuk 8 kali dengan tinggi

jatuh kurang lebih 5 cm. Untuk lapis kedua ditumbuk 8 kali dan lapis ketiga 7

kali.

4. Timbang kondisi SSD sebanyak 500 gr, ambil 2 sampel.

5. Timbang pycnometer (dalam keadaan kosong).

6. Isi pycnometer dengan air, lalu timbang piknometer yang berisi air tersebut,

tuangkan kembali air apabila sudah ditimbang.

Page 5: PERCOBAAN 1A

7. Masukkan pasir kondisi SSD sebanyak 500 gram tadi ke dalam piknometer, lalu

tambahkan air, kocok selama ± 5 menit.

8. Diamkan selama 24 jam untuk mengeluarkan gelembung udara didalamnya.

9. Setelah 24 jam, timbang piknometer + pasir + aquades.

10. Timbang wadah kosong

11. Tuangkan pasir dari piknometer ke dalam wadah tersebut lalu oven selama 24

jam.

12. Keluarkan sampel dari oven, dinginkan lalu timbang untuk mendapatkan berat

kering

. ANALISA PERHITUNGAN

Berat Jenis Semu (Apparent spesific gravity) =

Bulk spesific gravity on dry basic =

Bulk spesific gravity SSD basic =

Penyerapan (Absorption) = x 100%

Dimana :

Bk = Berat Benda Uji Kering Oven (gram)

B = berat pycnometer berisi (gram)

500 = berat benda uji SSD (500 gram)

Bt = Berat pycnometer berisi benda uji dan air (gram)

BkB + Bk - Bt

Bk

B + 500 - Bt

500

B + 500 - Bt

500

500 - Bk

Page 6: PERCOBAAN 1A