Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
-
Upload
friska-yunita-lumban-tobing -
Category
Science
-
view
398 -
download
0
Transcript of Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI DASAR I
NAMA ANGGOTA : 1. Gita Anggrila
2. M. Rizki Said
3. Septalia Pratiwi
4. Septi Buana Sari
JURUSAN / KELOMPOK : FARMASI / I
PERCOBAAN : PENGAMATAN ILMIAH
LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
I. NOMOR PERCOBAAN : I (SATU)
II. NAMA PERCOBAAN : Pengamatan Ilmiah
III. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Memperoleh pengalaman dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan
dalam percobaan.
2. Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan
memindahkan bahan kimia padat maupun cairan.
3. Membiasakan diri dengan tata cara kesempatan kerja di laboratorium.
IV. DASAR TEORI
Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur) mareri dan perubahan-
perubahan yang dialami materi ini dalam proses alamiah maupun eksperimen yang
direncanakan. Seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam orang terus menerus
membuat pengamatan dan mengumpulkan fakta yang kemudian dicatat dengan
cermat sampai dibuat kesimpulan.
Sebelum menarik kesimpulan, data hasil observasi yag banyak diringkas
menjadi saatu peryataan singkatyang disebut “hukum”. Hukum dan fakta yang ada
dijelaskan dengan bantuan hipotesis atau suatu teori yang dirancang untuk
menyarankan mengapa atau bagaimana suatu hal dapat terjadi.
Semua hal ini jika disimpulkan meupakan suatu prosedur yang disebut penelitian
ilmiah yang melibatkan tiga langkah utama yaitu :
1. Pelakasanaa percobaan dan mengumpulkan data.
2. Mengajukan hipotesis untuk menghubungkan dan menjelaskan data yang ada.
3. Mengajukan teori.
Hipotesis yang diajukan kadang-kadang terbukti tidak terlalu sesuai dengan
keadaan yang nyata dan terjadi, walaupun tak segera ditolak. Hal ini terjadi karena
banyak para ilmuan kimia yang enggan untuk meninggalkan teori lama untuk
menganut dan mengembangkan teori yang baru yang oleh mereka dikatakan masih
banyak hal-hal dialam yang samar-samar dan tidak jelas.Oleh sebab itu hipotesis
dapat ditolak, diubah atau walaupun jarang, sesudah diuji seksama, bahakan menjadi
hokum atau teori ilmiah. Mari kita lihat cara mengajukanhipotesis.
Merkuri oksida yaitu serbuk jingga, dimasukan dalam tabung reaksi dan
dipanaskan selama dua menit. Batang korek api dinyalakan kemudian dipadamkan.
Batang korek api yang masih yang masih membara lalu didekatkan pada mulut
tabung.
Pengamatan Hipotesis
Logam keperakan terbentuk di bagian
dalam tabung reaksi
Batang korek api kembali menyala
Merkuri dan oksigen dihasilkan dari
pemanasan merkuri oksida
(Bakti,Rivai.Pnuntun Praktikum Kimia Dasar I.2010.hal:11-12)
Sifat fisika dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang terkait dengan
perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang dapat diamati karena adanya perubahan
fisika atau perubahan yang tidak kekal.
Air sebagai zat cair memiliki sifat fisika seperti mendidih pada suhu
100oC.Sedangkan logam memiliki titik lebur yang cukup tinggi, misalnya besi
melebur pada suhu 1500oC.
Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat yang dapat diamati
muncul pada saat terjadi perubahan kimia.Untuk lebih mudahnya, kita dapat
mengamati dua buah zat yang berbeda misalnya minyak dan kayu.Jika kita
melakukan pembakaran, maka minyak lebih mudah terbakar dibandingkan kayu,
sehingga mudah tidaknya sebuah zat terbakar merupakan sifat kimia dari zat tersebut.
Beberapa sifat kimia yang lain adalah bagaimana sebuah zat dapat terurai, seperti
Batu kapur yang mudah berubah menjadi kapur tohor yang sering disebut dengan
kapur sirih dan gas karbon dioksida. Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu
zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak.
Perubahan materi terjadi dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun listrik.
Perubahan materi dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan perubahan
kimia.(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/)
SIFAT MATERI.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal suatu barang (benda) dari
identitas atau sifatnya, contoh Buku dibedakan dari buku lain dari warna kulit,
ketebalanya, judul pengarangnya.
Adapun dua sifat materi yaitu :
a. Sifat intensif seperti suhu, titik didih, titik beku, indeks bias, kerapatan,dan rumus
senyawa tidak bergantung pada jumlah materi.
b. Sifat ekstensif bergantung pada jumlah materi, seperti massa, energi, mol, dan
volume.
Salah satu identitas zat kimia yang mudah dikenal adalah wujudnya yaitu,
gas, cair, dan padat. Zat kimia yang berwujud gas mempunyai partikel berjauhan dan
daya tariknya kecil sekali atau hampir tidak ada, zat berwujud padat, daya tarik antara
partikelnya kuat sekali dan jaraknya sangat dekat, sedangkan zat cair berada diantara
gas dan padat, baik jarak partikelnya maupun daya tariknya.
Jika suatu zat padat diberi energi, misalnya dipanaskan partikelnya akan
bergerak lebih cepat dan pada suatu saat zat itu melebur. Pemanasan seterusnya akan
mempercepat gerakan dan akhirnya ia bergerak bebas, atau menjadi gas. Jadi, zat
kimia dapat mengalami peralihan wujud.Karena ada tiga macam wujud, maka ada
tiga pasang peralihan wujud, yaitu melebur-membeku, mendidih-mengembun,
menyublim-deposisi.
Peralihan wujud gas suatu zat terjadi pada suhu tertentu yang disebut suhu
peralihan. Suhu peralihan akan ada tiga pasang, yaitu titik lebur - titik beku, titik
didih - titik embun, dan titik sublime - titik deposisi. Nilai tiap pasangan akan sama,
contohnya titik lebur es adalah 0oC dan titik beku air juga 0
oC pada tekanan 1 atm.
Demikian juga titik didih air akan sama dengan titik embun uap air, yaitu 100oC.
Unsur, senyawa, dan campuran.
Unsur adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia
menjadi zat yang lebih sederhana. Contohnya hidrogen, oksigen, besi, tembaga dan
sebagainya. Sampai saat ini telah diketahui lebih dari 100 unsur dan diharapkan akan
ditemukan lagi unsur baru di masa mendatang.
Senyawa adalah materi yang dibentuk dari dua unsur atau lebih dengan
perbandingan tertentu. Contohnya air berbentuk dari oksigen dan hidrogen dengan
perbandingan massa 8 dan 1 ; artinya, 8 g oksigen bergabung dengan 1 g hidrogen
membentuk 9 g air atau 16 g oksigen dengan 2 g hidrogen menjadi 18 g air. Unsur
dan senyawa disebut zat tunggal karena partikel terkecilnya satu macam.
Berbeda dengan Campuran adalah gabungan dua(2) zat tunggal atau lebih
dengan perbandingan sembarang. Contohnya campuran antara unsur nitrogen dan
oksigen, antara besi dengan belerang.
Campuran dapat dibagi dua yaitu campuran homogen dan heterogen.
Dimana campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang
semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa (zat yang
komposisi dan bagiannya sama). Karena begitu kecilnya dan meratanya partikel gula
sehingga tidakdapat dilihat walaupun dengan mikroskop.Hanya terdapat satu fasa
yakni cairan, campuran seperti ini disebut larutan. Campuran heterogen adalah
penggabungan yang tidakmerata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga
perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama di berbagai
bagian bejana. Contohnya campuran air dengan minyak tanah.
(http://nerifimylover.blogspot.com/)
Sifat Zat Berdasarkan Wujudnya
Zat padat adalah zat yang mempunyai bentuk dan volume tetap. Dilihat
dari susunan molekul dan ikatan antarmolekulnya, zat padat mempunyai susunan
molekul yang teratur dan gaya tarik-menarik antarmolekulnya yang kuat. Contoh zat
padat antara lain batu, meja, kapur tulis, papan tulis, dan pensil. Dapatkah kamu
menyebutkan contoh zat padat lainnya yang ada di sekitarmu?
Adapun zat cair adalah zat yang mempunyai volume tetap, tetapi
bentuknya selalu berubah-ubah mengikuti tempatnya. Dilihat dari susunan molekul
dan ikatan antarmolekulnya zat cair mempunyai susunan molekul yang kurang teratur
dan jarak antarmolekulnya yang agak renggang sehingga gaya tarik menarik
antarmolekulnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan zat padat. Contoh zat cair
antara lain air sirop, air teh, dan air mineral. Apakah gas itu? Gas adalah zat yang
mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. Hal ini disebabkan karena susunan
molekul-molekul gas sangat tidak teratur sehingga gaya tarik-menarik
antarmolekulnya sangat lemah. Contoh zat gas adalah udara.Perbedaan sifat-sifat zat
padat, zat cair, dan zat gas dapat kamu lihat pada table.
Tabel : Sifat-sifat zat padat, cair, dan gas
Partikel Zat Padat
Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang teratur dan mempunyai jarak
antarpartikel yang sangat rapat. Gaya tarik- menarik antarpartikel zat padat sangat
kuat. Hal ini menyebabkan partikel tidak dapat bergerak secara bebas untuk
berpindah tempat. Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk
dan volumenya sehingga zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
Partikel Zat Cair
Berbeda dengan zat padat, zat cair mempunyai susunan partikel yang
kurang teratur dan kurang rapat dibandingkan susunan partikel pada zat padat. Hal
inilah yang menyebabkan partikel-partikel dapat bergerak bebas untuk berpindah
tempat. Akan tetapi, partikel-partikel penyusun zat cair tidak dapat memisahkan diri
dari kelompoknya. Keadaan ini menyebabkan volume zat cair selalu tetap, walaupun
bentuknya selalu berubah mengikuti tempatnya.
Partikel Zat Gas
Pada zat gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan sehingga gaya tarik-
menarik antarpartikel sangat lemah. Partikel- partikel ini bergerak sangat bebas dan
cepat dalam wadahnya. Hal ini menyebabkan zat gas tidak dapat mempertahankan
bentuk dan volumenya sehingga bentuk dan volume zat gas selalu berubah mengikuti
ruang yang ditempatinya.
Kohesi dan Adhesi
Di antara partikel-partikel yang sejenis dan yang tidak sejenis dapat terjadi
gaya tarik-menarik antarpartikel. Gaya tarik- menarik antarpartikel yang sejenis
dinamakan kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antarpartikel yang tidak sejenis
dinamakan adhesi. (http://dsofina.wordpress.com/)
V. ALAT DAN BAHAN
Alat : - Gelas Piala
- Tabung Reaksi
Bahan : - Gula Pasir
- H2SO4 Pekat
- Amonium Klorida
- CaCl
- Air
- Paku Besi
- Logam Ca
- Tembaga (II) Sulfat
- Merkuri (II) Sulfat
- Kalium Iodida
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Busa Hitam
Gula pasir
Dimasukkan kedalam
Gelas piala 150 ml sampai 1/6 gelas piala terisi
Ditambahkan
5 ml Asam Sulfat pekat. Diaduk hati- hati
2. Panas dan Dingin
Seujung sudip Amonium Klorida
Dimasukkan kedalam
Tabung reaksi dan kalsium klorida
kedalam tabung reaksi lain
Diisi
Air sampai tabung setengah penuh
Peganglah bagian bawah tabung. Catat hasil
3. Aktif dan Tidak Aktif
Isi gelas piala 250 ml dengan air sampai
setengahnya
Dimasukkan
Paku besi dan sekeping logam kalsium dalam air
Catat pengamatan
4. PakuTembaga
Isilah setengah gelas piala 250 ml dengan
Larutan tembaga (II) Sulfat
Dimasukkan
Paku besi ke dalamnya
Tunggu beberapa menit, catat pengamatan
5. Ada yang Hilang
Masukkan 10 ml Merkuri (II) Nitrat ke dalam
Gelas ukur
Ditambahkan
20 ml larutan Kalium Iodida ke dalam gelas
piala
Catat pengamatan
VII. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. Bagaimana cara mengamati reaksi yang menghasilkan gas, cairan, padatan?
Jawab :
a. Gas : - melihat golongannya.
- mencium bau yang khas.
- mengeluarkan gelembung gas bila dicampur denga reaksi lain.
b. Cairan : - apabila dipanaskan menghasilkan uap dan melihat warna
larutannya.
c. Padatan : - apabila dibakar menghasilkan bau.
- melihat endapan pada larutannya atau hasil reaksinya.
2. Mana dari bahan kimia berikut yang perlu dilakukan dengan hati-hati dan
sebutkan bahayanya : Alkohol, Amonium, Kalsium klorida, Bahan kimia
organik, dan Air suling?
Jawab :
a. Alkohol bersifat beracun, dapat menimbulkan kebutaan dan dapat
menyebabkan alergi pada kulit yang sensitif
b. Amonium nitrat apabila terkena jaringan kulit akan terasa pedih dan
panas.
c. Kalsium klorida apabila terkena jaringan kulitakan tersa gatal-gatal dan
merah.
d. Bahan kimia organik apabila zat ini masuk kedalam sel darah akan
menyebabkan kematian, dapat mengiritasi kulit pada kulit yang sensitif.
e. Air suling apabila diminum tanpa penyaringan dapat berbahaya untuk
kesehatan karena hal-hal seperti parasit, fluorida klorin, dan dioxin
terdapat pada air suling, bisa berbahaya karena akan mempercepat
hilangnya elektrolit (natrium, kalium, klorida) dan mineral seperti
magnesium.
VIII. DATA HASIL PENGAMATAN
1. Busa Hitam
Gula pasir + H2SO4
Gula Pasir yang ditambahkan H2SO4pekat menghasilkan warna hitam dan
muncul sedikit busa-busa berwarna hitam.
2. Panas dan Dingin
a. Kalsium Klorida (CaCl) yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi
air suling menyebabkan tabung reaksi menjadi panas sesaat.
b. Amonium Klorida (NH4Cl) bercampur dengan air pada tabung reaksi
menghasilkan suhu yang dingin pada bagian ujung bawah tabung reaksi.
3. Aktif dan Tidak Aktif
a. Paku ditambah air suling tidak terjadi reaksi disebabkan paku tidak mudah
bereaksi dengan air sehingga paku tidak berkarat dan tidak menghasilkan
gelembung.
b. Logam magnesium yang dimasukkan kedalam air suling menghasilkan
gelembung-gelembung yang menandakan adanya reaksi antara logam
magnesium dengan air suling. Atau bisa dikatan reaksi tersebut aktif.
4. Paku Tembaga
Tembaga (II) Sulfat ditambahkan air dan dimasukkan paku terjadi perkaratan dan
perubahan warna paku dengan cepat.Warna paku berubah menjadi warna
tembaga kecoklatan.
IX. Reaksi dan Perhitungan
1. Busa Hitam
C6H12O6 + 2H2SO4 5C + CO2 + 8H2O + 2SO4
2. Panas dan Dingin
CaCl2 + 2H2O Ca(OH)2 + 2HCl
3. Aktif dan Tidak Aktif
Ca + H2O Ca(OH)2 + H2
Fe + H2O
4. Paku Tembaga
Fe2+
+ CuSO4 FeSO4 + Cu2+
X. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini mengenai tentang pengamatan ilmiah, pengamatan
ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis, metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas
subjek investigasi, mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh
subjek, selain itu proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi dan
pengamatan). Pengamatan yang dimaksud memerlukan pengukuran dan perhitungan
yang cermat.
Hipotesis akan menghasilkan suatu prediksi,yang menentukan hasil suatu
eksperimen dalam laboratorium. Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan
eksperimen. Hasil eksperimen secara mutlak dapat menyalakan suatu hipotesis, jika
hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan prediksi maka hipotesis yang diuji
dapat ditolak dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil
eksperimen sesuai dengan suatu prediksi, maka hipotesis boleh jadi benar namun jika
masih terjadi kesalahan maka perlu diuji lebih lanjut. Hasil suatu eksperimen dapat
menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan
prediksi dari hipotesis, bergantung pada prediksi yang dibuat berupa eksperimen yang
dapat dilakukan..
Percobaan ini bertujuan agar praktikan dapat memperoleh pengalaman
dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan dalam percobaan, dapat
mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan memindahkan bahan
kimia padat maupun cairan serta dapat membiasakan diri dengan tata cara
kesempatan kerja dilaboratorium. Pada prosedur pertama yakni asam sulfat ditambah
dengan gula, menghasilkan busa hitam, hal ini dikarenakan rantai karbon pada ikatan
gulanya terputus, sedangkan pada prosedur panas dan dingin yang menggunakan
kalsium klorida menghasilkan reaksi eksoterm, reaksi eksoterm merupakan reaksi
pelepasan energi (kalor) dari sistem ke lingkungan yang ditandai dengan adanya
panas pada tabung reaksi tersebut, sedangkan prosedur yang menggunakan
ammonium klorida yang ditambah air suling menghasilkan reaksi endoterm. Reaksi
endoterm adalah reaksi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem yang ditandai
dengan tidak adanya panas pada tabung reaksi tersebut. Sedangkan pada prosedur
logam Ca ditambah dengan aquades menghasilkan gelembung-gelembung,
gelembung-gelembung ini berupa hidrogen, dan logam Ca lebih aktif karena sifat
kebasaan logam Ca lebih kuat dan strukturnya lebih kecil. Sedangkan pada prosedur
yg menggunakan paku dengan ditambah aquadest tidak menyebabkan paku langsung
berkarat (korosi) karena paku tidak mudah bereaksi dengan air, sedangakan pada
prosedur tembaga ditambah dengan CuSO4 menghasilkan perubahan wujud menjadi
berkarat (korosi), ini dikarenakan adanya reaksi oksidasi dan reduksi.
Analisa yang digunakan pada percobaan ini yakni analisa kualitatif.
Analisa kualitatif merupakan analisa yang berdasarkan warna, bau atau perubahan zat
tersebut. Sesuai dengan judul percobaan ini yakni pengamatan ilmiah, maka
praktikan dapat mengetahui langkah-langkah ilmiah, antara lain menyadari adanya
masalah, penarikan hipotesa (dugaan sementara), perencanaan percobaan,
pengumpulan data hasil percobaan, serta penarikan kesimpulan.
Adapun fungsi bahan pada percobaan ini yakni gula sebagai sampel, asam
sulfat sebagai larutan atau bisa juga berfungsi sebagai katalis, logam tembaga atau
paku berfungsi sebagai sampel. Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari
tentang perubahan-perubahan materi dalam proses ilmiah maupun eksperimen yang
direncanakan, sama seperti pada percobaan ini yakni pengamatan ilmiah.
XI. KESIMPULAN
1. Pengamatan ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
2. Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek
investigasi, mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh
subjek.
3. Analisa yang digunakan pada percobaan ini yakni analisa kualitatif. Analisa
kualitatif merupakan analisa yang berdasarkan warna, bau atau perubahan zat
tersebut.
4. Hipotesis pada pengamatan ilmiah dapat dibuktikan dengan melakukan
pengamatan ilmiah itu sendiri.
5. Pada percobaan kali ini terjadi reaksi eksoterm dan endoterm.
Reaksi eksoterm merupakan reaksi pelepasan energi (kalor) dari sistem ke
lingkungan yang ditandai dengan adanya panas pada tabung reaksi tersebut,
sedangkan Reaksi endoterm adalah reaksi perpindahan energi dari lingkungan
ke sistem yang ditandai dengan tidak adanya panas pada tabung reaksi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bakti, Rivai, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya, Sumatera
Selatan : Universitas Sriwijaya.
Kodri, Ahmad. 2009. Artikel panduan pratikum kimia. http://nerifimylover.blogspot
.com/ 2009/07/artikel-panduan-pratikum-kimia.html (Diakses tanggal 28
Oktober 2011 )
Nguyen, Tiffany. 2011. Sifat zat berdasarkan wujudnya. http://dsofina
.wordpress.com/2011/01/10/a-sifat-zat-berdasarkan-wujudnya/ (Diakses
tanggal 28 Oktober 2011)
Zulfikar. 2010. Sifat dan perubahan materi. http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ruang-lingkup-ilmu-kimia/sifat-dan-
perubahan-materi/ (Diakses tanggal 28 Oktober 2011)
GAMBAR ALAT
Gelas Piala Penjepit Rak Tabung Reaksi
Tabung Reaksi