Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

18
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI DASAR I NAMA ANGGOTA : 1. Gita Anggrila 2. M. Rizki Said 3. Septalia Pratiwi 4. Septi Buana Sari JURUSAN / KELOMPOK : FARMASI / I PERCOBAAN : PENGAMATAN ILMIAH LABORATORIUM KIMIA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011

Transcript of Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

Page 1: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI DASAR I

NAMA ANGGOTA : 1. Gita Anggrila

2. M. Rizki Said

3. Septalia Pratiwi

4. Septi Buana Sari

JURUSAN / KELOMPOK : FARMASI / I

PERCOBAAN : PENGAMATAN ILMIAH

LABORATORIUM KIMIA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

Page 2: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

I. NOMOR PERCOBAAN : I (SATU)

II. NAMA PERCOBAAN : Pengamatan Ilmiah

III. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Memperoleh pengalaman dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan

dalam percobaan.

2. Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan

memindahkan bahan kimia padat maupun cairan.

3. Membiasakan diri dengan tata cara kesempatan kerja di laboratorium.

IV. DASAR TEORI

Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur) mareri dan perubahan-

perubahan yang dialami materi ini dalam proses alamiah maupun eksperimen yang

direncanakan. Seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam orang terus menerus

membuat pengamatan dan mengumpulkan fakta yang kemudian dicatat dengan

cermat sampai dibuat kesimpulan.

Sebelum menarik kesimpulan, data hasil observasi yag banyak diringkas

menjadi saatu peryataan singkatyang disebut “hukum”. Hukum dan fakta yang ada

dijelaskan dengan bantuan hipotesis atau suatu teori yang dirancang untuk

menyarankan mengapa atau bagaimana suatu hal dapat terjadi.

Semua hal ini jika disimpulkan meupakan suatu prosedur yang disebut penelitian

ilmiah yang melibatkan tiga langkah utama yaitu :

1. Pelakasanaa percobaan dan mengumpulkan data.

2. Mengajukan hipotesis untuk menghubungkan dan menjelaskan data yang ada.

3. Mengajukan teori.

Hipotesis yang diajukan kadang-kadang terbukti tidak terlalu sesuai dengan

keadaan yang nyata dan terjadi, walaupun tak segera ditolak. Hal ini terjadi karena

banyak para ilmuan kimia yang enggan untuk meninggalkan teori lama untuk

Page 3: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

menganut dan mengembangkan teori yang baru yang oleh mereka dikatakan masih

banyak hal-hal dialam yang samar-samar dan tidak jelas.Oleh sebab itu hipotesis

dapat ditolak, diubah atau walaupun jarang, sesudah diuji seksama, bahakan menjadi

hokum atau teori ilmiah. Mari kita lihat cara mengajukanhipotesis.

Merkuri oksida yaitu serbuk jingga, dimasukan dalam tabung reaksi dan

dipanaskan selama dua menit. Batang korek api dinyalakan kemudian dipadamkan.

Batang korek api yang masih yang masih membara lalu didekatkan pada mulut

tabung.

Pengamatan Hipotesis

Logam keperakan terbentuk di bagian

dalam tabung reaksi

Batang korek api kembali menyala

Merkuri dan oksigen dihasilkan dari

pemanasan merkuri oksida

(Bakti,Rivai.Pnuntun Praktikum Kimia Dasar I.2010.hal:11-12)

Sifat fisika dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang terkait dengan

perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang dapat diamati karena adanya perubahan

fisika atau perubahan yang tidak kekal.

Air sebagai zat cair memiliki sifat fisika seperti mendidih pada suhu

100oC.Sedangkan logam memiliki titik lebur yang cukup tinggi, misalnya besi

melebur pada suhu 1500oC.

Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat yang dapat diamati

muncul pada saat terjadi perubahan kimia.Untuk lebih mudahnya, kita dapat

mengamati dua buah zat yang berbeda misalnya minyak dan kayu.Jika kita

melakukan pembakaran, maka minyak lebih mudah terbakar dibandingkan kayu,

sehingga mudah tidaknya sebuah zat terbakar merupakan sifat kimia dari zat tersebut.

Beberapa sifat kimia yang lain adalah bagaimana sebuah zat dapat terurai, seperti

Batu kapur yang mudah berubah menjadi kapur tohor yang sering disebut dengan

kapur sirih dan gas karbon dioksida. Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu

zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak.

Page 4: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

Perubahan materi terjadi dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun listrik.

Perubahan materi dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan perubahan

kimia.(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/)

SIFAT MATERI.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal suatu barang (benda) dari

identitas atau sifatnya, contoh Buku dibedakan dari buku lain dari warna kulit,

ketebalanya, judul pengarangnya.

Adapun dua sifat materi yaitu :

a. Sifat intensif seperti suhu, titik didih, titik beku, indeks bias, kerapatan,dan rumus

senyawa tidak bergantung pada jumlah materi.

b. Sifat ekstensif bergantung pada jumlah materi, seperti massa, energi, mol, dan

volume.

Salah satu identitas zat kimia yang mudah dikenal adalah wujudnya yaitu,

gas, cair, dan padat. Zat kimia yang berwujud gas mempunyai partikel berjauhan dan

daya tariknya kecil sekali atau hampir tidak ada, zat berwujud padat, daya tarik antara

partikelnya kuat sekali dan jaraknya sangat dekat, sedangkan zat cair berada diantara

gas dan padat, baik jarak partikelnya maupun daya tariknya.

Jika suatu zat padat diberi energi, misalnya dipanaskan partikelnya akan

bergerak lebih cepat dan pada suatu saat zat itu melebur. Pemanasan seterusnya akan

mempercepat gerakan dan akhirnya ia bergerak bebas, atau menjadi gas. Jadi, zat

kimia dapat mengalami peralihan wujud.Karena ada tiga macam wujud, maka ada

tiga pasang peralihan wujud, yaitu melebur-membeku, mendidih-mengembun,

menyublim-deposisi.

Peralihan wujud gas suatu zat terjadi pada suhu tertentu yang disebut suhu

peralihan. Suhu peralihan akan ada tiga pasang, yaitu titik lebur - titik beku, titik

didih - titik embun, dan titik sublime - titik deposisi. Nilai tiap pasangan akan sama,

contohnya titik lebur es adalah 0oC dan titik beku air juga 0

oC pada tekanan 1 atm.

Demikian juga titik didih air akan sama dengan titik embun uap air, yaitu 100oC.

Unsur, senyawa, dan campuran.

Page 5: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

Unsur adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia

menjadi zat yang lebih sederhana. Contohnya hidrogen, oksigen, besi, tembaga dan

sebagainya. Sampai saat ini telah diketahui lebih dari 100 unsur dan diharapkan akan

ditemukan lagi unsur baru di masa mendatang.

Senyawa adalah materi yang dibentuk dari dua unsur atau lebih dengan

perbandingan tertentu. Contohnya air berbentuk dari oksigen dan hidrogen dengan

perbandingan massa 8 dan 1 ; artinya, 8 g oksigen bergabung dengan 1 g hidrogen

membentuk 9 g air atau 16 g oksigen dengan 2 g hidrogen menjadi 18 g air. Unsur

dan senyawa disebut zat tunggal karena partikel terkecilnya satu macam.

Berbeda dengan Campuran adalah gabungan dua(2) zat tunggal atau lebih

dengan perbandingan sembarang. Contohnya campuran antara unsur nitrogen dan

oksigen, antara besi dengan belerang.

Campuran dapat dibagi dua yaitu campuran homogen dan heterogen.

Dimana campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang

semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa (zat yang

komposisi dan bagiannya sama). Karena begitu kecilnya dan meratanya partikel gula

sehingga tidakdapat dilihat walaupun dengan mikroskop.Hanya terdapat satu fasa

yakni cairan, campuran seperti ini disebut larutan. Campuran heterogen adalah

penggabungan yang tidakmerata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga

perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama di berbagai

bagian bejana. Contohnya campuran air dengan minyak tanah.

(http://nerifimylover.blogspot.com/)

Sifat Zat Berdasarkan Wujudnya

Zat padat adalah zat yang mempunyai bentuk dan volume tetap. Dilihat

dari susunan molekul dan ikatan antarmolekulnya, zat padat mempunyai susunan

molekul yang teratur dan gaya tarik-menarik antarmolekulnya yang kuat. Contoh zat

padat antara lain batu, meja, kapur tulis, papan tulis, dan pensil. Dapatkah kamu

menyebutkan contoh zat padat lainnya yang ada di sekitarmu?

Page 6: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

Adapun zat cair adalah zat yang mempunyai volume tetap, tetapi

bentuknya selalu berubah-ubah mengikuti tempatnya. Dilihat dari susunan molekul

dan ikatan antarmolekulnya zat cair mempunyai susunan molekul yang kurang teratur

dan jarak antarmolekulnya yang agak renggang sehingga gaya tarik menarik

antarmolekulnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan zat padat. Contoh zat cair

antara lain air sirop, air teh, dan air mineral. Apakah gas itu? Gas adalah zat yang

mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. Hal ini disebabkan karena susunan

molekul-molekul gas sangat tidak teratur sehingga gaya tarik-menarik

antarmolekulnya sangat lemah. Contoh zat gas adalah udara.Perbedaan sifat-sifat zat

padat, zat cair, dan zat gas dapat kamu lihat pada table.

Tabel : Sifat-sifat zat padat, cair, dan gas

Partikel Zat Padat

Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang teratur dan mempunyai jarak

antarpartikel yang sangat rapat. Gaya tarik- menarik antarpartikel zat padat sangat

kuat. Hal ini menyebabkan partikel tidak dapat bergerak secara bebas untuk

berpindah tempat. Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk

dan volumenya sehingga zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap.

Partikel Zat Cair

Berbeda dengan zat padat, zat cair mempunyai susunan partikel yang

kurang teratur dan kurang rapat dibandingkan susunan partikel pada zat padat. Hal

inilah yang menyebabkan partikel-partikel dapat bergerak bebas untuk berpindah

Page 7: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

tempat. Akan tetapi, partikel-partikel penyusun zat cair tidak dapat memisahkan diri

dari kelompoknya. Keadaan ini menyebabkan volume zat cair selalu tetap, walaupun

bentuknya selalu berubah mengikuti tempatnya.

Partikel Zat Gas

Pada zat gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan sehingga gaya tarik-

menarik antarpartikel sangat lemah. Partikel- partikel ini bergerak sangat bebas dan

cepat dalam wadahnya. Hal ini menyebabkan zat gas tidak dapat mempertahankan

bentuk dan volumenya sehingga bentuk dan volume zat gas selalu berubah mengikuti

ruang yang ditempatinya.

Kohesi dan Adhesi

Di antara partikel-partikel yang sejenis dan yang tidak sejenis dapat terjadi

gaya tarik-menarik antarpartikel. Gaya tarik- menarik antarpartikel yang sejenis

dinamakan kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antarpartikel yang tidak sejenis

dinamakan adhesi. (http://dsofina.wordpress.com/)

Page 8: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

V. ALAT DAN BAHAN

Alat : - Gelas Piala

- Tabung Reaksi

Bahan : - Gula Pasir

- H2SO4 Pekat

- Amonium Klorida

- CaCl

- Air

- Paku Besi

- Logam Ca

- Tembaga (II) Sulfat

- Merkuri (II) Sulfat

- Kalium Iodida

Page 9: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Busa Hitam

Gula pasir

Dimasukkan kedalam

Gelas piala 150 ml sampai 1/6 gelas piala terisi

Ditambahkan

5 ml Asam Sulfat pekat. Diaduk hati- hati

2. Panas dan Dingin

Seujung sudip Amonium Klorida

Dimasukkan kedalam

Tabung reaksi dan kalsium klorida

kedalam tabung reaksi lain

Diisi

Air sampai tabung setengah penuh

Peganglah bagian bawah tabung. Catat hasil

3. Aktif dan Tidak Aktif

Isi gelas piala 250 ml dengan air sampai

setengahnya

Dimasukkan

Paku besi dan sekeping logam kalsium dalam air

Catat pengamatan

Page 10: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

4. PakuTembaga

Isilah setengah gelas piala 250 ml dengan

Larutan tembaga (II) Sulfat

Dimasukkan

Paku besi ke dalamnya

Tunggu beberapa menit, catat pengamatan

5. Ada yang Hilang

Masukkan 10 ml Merkuri (II) Nitrat ke dalam

Gelas ukur

Ditambahkan

20 ml larutan Kalium Iodida ke dalam gelas

piala

Catat pengamatan

Page 11: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

VII. PERTANYAAN PRAPRAKTEK

1. Bagaimana cara mengamati reaksi yang menghasilkan gas, cairan, padatan?

Jawab :

a. Gas : - melihat golongannya.

- mencium bau yang khas.

- mengeluarkan gelembung gas bila dicampur denga reaksi lain.

b. Cairan : - apabila dipanaskan menghasilkan uap dan melihat warna

larutannya.

c. Padatan : - apabila dibakar menghasilkan bau.

- melihat endapan pada larutannya atau hasil reaksinya.

2. Mana dari bahan kimia berikut yang perlu dilakukan dengan hati-hati dan

sebutkan bahayanya : Alkohol, Amonium, Kalsium klorida, Bahan kimia

organik, dan Air suling?

Jawab :

a. Alkohol bersifat beracun, dapat menimbulkan kebutaan dan dapat

menyebabkan alergi pada kulit yang sensitif

b. Amonium nitrat apabila terkena jaringan kulit akan terasa pedih dan

panas.

c. Kalsium klorida apabila terkena jaringan kulitakan tersa gatal-gatal dan

merah.

d. Bahan kimia organik apabila zat ini masuk kedalam sel darah akan

menyebabkan kematian, dapat mengiritasi kulit pada kulit yang sensitif.

e. Air suling apabila diminum tanpa penyaringan dapat berbahaya untuk

kesehatan karena hal-hal seperti parasit, fluorida klorin, dan dioxin

terdapat pada air suling, bisa berbahaya karena akan mempercepat

hilangnya elektrolit (natrium, kalium, klorida) dan mineral seperti

magnesium.

Page 12: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

VIII. DATA HASIL PENGAMATAN

1. Busa Hitam

Gula pasir + H2SO4

Gula Pasir yang ditambahkan H2SO4pekat menghasilkan warna hitam dan

muncul sedikit busa-busa berwarna hitam.

2. Panas dan Dingin

a. Kalsium Klorida (CaCl) yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi

air suling menyebabkan tabung reaksi menjadi panas sesaat.

b. Amonium Klorida (NH4Cl) bercampur dengan air pada tabung reaksi

menghasilkan suhu yang dingin pada bagian ujung bawah tabung reaksi.

3. Aktif dan Tidak Aktif

a. Paku ditambah air suling tidak terjadi reaksi disebabkan paku tidak mudah

bereaksi dengan air sehingga paku tidak berkarat dan tidak menghasilkan

gelembung.

b. Logam magnesium yang dimasukkan kedalam air suling menghasilkan

gelembung-gelembung yang menandakan adanya reaksi antara logam

magnesium dengan air suling. Atau bisa dikatan reaksi tersebut aktif.

4. Paku Tembaga

Tembaga (II) Sulfat ditambahkan air dan dimasukkan paku terjadi perkaratan dan

perubahan warna paku dengan cepat.Warna paku berubah menjadi warna

tembaga kecoklatan.

Page 13: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

IX. Reaksi dan Perhitungan

1. Busa Hitam

C6H12O6 + 2H2SO4 5C + CO2 + 8H2O + 2SO4

2. Panas dan Dingin

CaCl2 + 2H2O Ca(OH)2 + 2HCl

3. Aktif dan Tidak Aktif

Ca + H2O Ca(OH)2 + H2

Fe + H2O

4. Paku Tembaga

Fe2+

+ CuSO4 FeSO4 + Cu2+

Page 14: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

X. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini mengenai tentang pengamatan ilmiah, pengamatan

ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis

berdasarkan bukti fisis, metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas

subjek investigasi, mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh

subjek, selain itu proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi dan

pengamatan). Pengamatan yang dimaksud memerlukan pengukuran dan perhitungan

yang cermat.

Hipotesis akan menghasilkan suatu prediksi,yang menentukan hasil suatu

eksperimen dalam laboratorium. Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan

eksperimen. Hasil eksperimen secara mutlak dapat menyalakan suatu hipotesis, jika

hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan prediksi maka hipotesis yang diuji

dapat ditolak dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil

eksperimen sesuai dengan suatu prediksi, maka hipotesis boleh jadi benar namun jika

masih terjadi kesalahan maka perlu diuji lebih lanjut. Hasil suatu eksperimen dapat

menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan

prediksi dari hipotesis, bergantung pada prediksi yang dibuat berupa eksperimen yang

dapat dilakukan..

Percobaan ini bertujuan agar praktikan dapat memperoleh pengalaman

dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan dalam percobaan, dapat

mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan memindahkan bahan

kimia padat maupun cairan serta dapat membiasakan diri dengan tata cara

kesempatan kerja dilaboratorium. Pada prosedur pertama yakni asam sulfat ditambah

dengan gula, menghasilkan busa hitam, hal ini dikarenakan rantai karbon pada ikatan

gulanya terputus, sedangkan pada prosedur panas dan dingin yang menggunakan

kalsium klorida menghasilkan reaksi eksoterm, reaksi eksoterm merupakan reaksi

pelepasan energi (kalor) dari sistem ke lingkungan yang ditandai dengan adanya

panas pada tabung reaksi tersebut, sedangkan prosedur yang menggunakan

ammonium klorida yang ditambah air suling menghasilkan reaksi endoterm. Reaksi

Page 15: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

endoterm adalah reaksi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem yang ditandai

dengan tidak adanya panas pada tabung reaksi tersebut. Sedangkan pada prosedur

logam Ca ditambah dengan aquades menghasilkan gelembung-gelembung,

gelembung-gelembung ini berupa hidrogen, dan logam Ca lebih aktif karena sifat

kebasaan logam Ca lebih kuat dan strukturnya lebih kecil. Sedangkan pada prosedur

yg menggunakan paku dengan ditambah aquadest tidak menyebabkan paku langsung

berkarat (korosi) karena paku tidak mudah bereaksi dengan air, sedangakan pada

prosedur tembaga ditambah dengan CuSO4 menghasilkan perubahan wujud menjadi

berkarat (korosi), ini dikarenakan adanya reaksi oksidasi dan reduksi.

Analisa yang digunakan pada percobaan ini yakni analisa kualitatif.

Analisa kualitatif merupakan analisa yang berdasarkan warna, bau atau perubahan zat

tersebut. Sesuai dengan judul percobaan ini yakni pengamatan ilmiah, maka

praktikan dapat mengetahui langkah-langkah ilmiah, antara lain menyadari adanya

masalah, penarikan hipotesa (dugaan sementara), perencanaan percobaan,

pengumpulan data hasil percobaan, serta penarikan kesimpulan.

Adapun fungsi bahan pada percobaan ini yakni gula sebagai sampel, asam

sulfat sebagai larutan atau bisa juga berfungsi sebagai katalis, logam tembaga atau

paku berfungsi sebagai sampel. Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari

tentang perubahan-perubahan materi dalam proses ilmiah maupun eksperimen yang

direncanakan, sama seperti pada percobaan ini yakni pengamatan ilmiah.

Page 16: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

XI. KESIMPULAN

1. Pengamatan ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh

pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.

2. Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek

investigasi, mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh

subjek.

3. Analisa yang digunakan pada percobaan ini yakni analisa kualitatif. Analisa

kualitatif merupakan analisa yang berdasarkan warna, bau atau perubahan zat

tersebut.

4. Hipotesis pada pengamatan ilmiah dapat dibuktikan dengan melakukan

pengamatan ilmiah itu sendiri.

5. Pada percobaan kali ini terjadi reaksi eksoterm dan endoterm.

Reaksi eksoterm merupakan reaksi pelepasan energi (kalor) dari sistem ke

lingkungan yang ditandai dengan adanya panas pada tabung reaksi tersebut,

sedangkan Reaksi endoterm adalah reaksi perpindahan energi dari lingkungan

ke sistem yang ditandai dengan tidak adanya panas pada tabung reaksi

tersebut.

Page 17: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Bakti, Rivai, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya, Sumatera

Selatan : Universitas Sriwijaya.

Kodri, Ahmad. 2009. Artikel panduan pratikum kimia. http://nerifimylover.blogspot

.com/ 2009/07/artikel-panduan-pratikum-kimia.html (Diakses tanggal 28

Oktober 2011 )

Nguyen, Tiffany. 2011. Sifat zat berdasarkan wujudnya. http://dsofina

.wordpress.com/2011/01/10/a-sifat-zat-berdasarkan-wujudnya/ (Diakses

tanggal 28 Oktober 2011)

Zulfikar. 2010. Sifat dan perubahan materi. http://www.chem-is-

try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ruang-lingkup-ilmu-kimia/sifat-dan-

perubahan-materi/ (Diakses tanggal 28 Oktober 2011)

Page 18: Percobaan 1 pengamatan-ilmiah

GAMBAR ALAT

Gelas Piala Penjepit Rak Tabung Reaksi

Tabung Reaksi