PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

17
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 54 TAHUN 2020 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PROJECT MANAGEMENT UNIT UNTUK KEGIATAN PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN TERINTEGRASI DI WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK, DAN BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa target Commercial Operation Date penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi sesuai dengan Master Schedule pada bulan Desember 2021 dan apabila mengalami keterlambatan akan menimbulkan resiko bertambahnya beban fiskal pembayaran subsidi Kereta Api Ringan/Light Rail Transit pada saat beroperasi dan meningkatnya eksposur resiko Jaminan Pemerintah; b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Pembentukan Tim Project Management Unit untuk kegiatan percepatan penyelenggaraan Kereta Api Ringan terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

Transcript of PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

Page 1: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 54 TAHUN 2020

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PROJECT MANAGEMENT UNIT UNTUK KEGIATAN

PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN TERINTEGRASI

DI WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK, DAN BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa target Commercial Operation Date

penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit

terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi

sesuai dengan Master Schedule pada bulan Desember

2021 dan apabila mengalami keterlambatan akan

menimbulkan resiko bertambahnya beban fiskal

pembayaran subsidi Kereta Api Ringan/Light Rail Transit

pada saat beroperasi dan meningkatnya eksposur resiko

Jaminan Pemerintah;

b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri

Perhubungan tentang Pembentukan Tim Project

Management Unit untuk kegiatan percepatan

penyelenggaraan Kereta Api Ringan terintegrasi di wilayah

Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

Page 2: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 2 -

Memperhatikan :

Menetapkan

PERTAMA

2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun

2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 1756);

1. Risalah Rapat Pembahasan Ruang Lingkup,

Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Serta Penambahan

Biaya Pekerjaan Jasa Konsultansi Supervisi

Pembangunan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT)

Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan

Bekasi tanggal September 2019;

2. Surat Pelaksana Tugas Direktur Penanganan

Permasalahan Hukum LKPP Nomor:

10136/D.4.3/09/2019 tanggal 17 September 2019

Perihai Tanggapan.

MEMUTUSKAN:

: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PROJECT MANAGEMENT UNIT UNTUK

KEGIATAN PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API

RINGAN TERINTEGRASI DI WILAYAH JAKARTA, BOGOR,

DEPOK, DAN BEKASI.

: Membentuk Tim Project Management Unit (PMU) untuk

Kegiatan Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan

Bekasi di Kementerian Perhubungan yang terdiri dari Tim

Pengarah, Tim Kerja, dan Sekretariat dengan susunan

keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

Page 3: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 3 -

KEDUA : Tim Project Management Unit untuk Kegiatan Percepatan

Penyelenggaraan Kereta Api Ringan /Light Rail Transit

Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi

sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, mempunyai

tugas sebagai berikut :

1. Tim Pengarah, mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. memberikan arahan kebijakan yang terkait Pekerjaan Counterpart Konsultan ;

b. memberikan arahan terkait review dan update skema pendanaan Kegiatan Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan /Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi;

c. memberikan arahan kepada kelompok kerja terkait aspek administrasi, teknis, kelembagaan dan peraturan perundang-undangan;

d. mendapatkan laporan hasil kegiatan penugasan Counterpart Konsultan;

e. meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah yang terkait dengan pelaksana Counterpart Konsultan;

f. melaporkan Kepada Menteri Perhubungan.

2. Ketua Joint Working Group, mempunyai tugas dantanggung jawab :

a. memberikan arahan kepada anggota Tim Kerja terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan;

b. mengadakan evaluasi kinerja secara keseluruhan dan melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang akan ditentukan kemudian;

c. melaporkan dan meminta arahan dari Tim Pengarah terhadap hasil pekerjaan yang berkaitan dengan kebijakan;

d. mengikuti rapat rutin tim kerja apabila diperlukan.

3. Tim Kerja, mempunyai tugas dan tanggung jawabsebagai berikut :

Page 4: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 4 -

a. Joint Working Group 1 - Perjanjian dan Kontrak yangtugas dan tanggung jawabnya meliputi :

1) mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi

kendala terbatasnya waktu pelaksanaan;2) mengkoordinasikan hal-hal yang terkait dengan

isu manajemen kontrak yang berkaitan dengan LRT Jabodebek;

3) melakukan review terhadap skema perjanjian konsesi;

4) mengevaluasi skema kontrak yang akan diimplementasikan pada LRT Jabodebek;

5) memberikan masukan terkait penyesuaian

dokumen-dokumen perjanjian maupun kontrak

dengan mempertimbangkan aspek regulasi;6) mengkoordinasikan dengan instansi terkait,

memberi masukan atas estimasi biaya proyek yang telah disusun serta memastikan eskalasi

harga, project insurance, contingency, liquidated damage dan negative VO yang telah diperhitungkan di dalamnya;

7) mengevaluasi skema project insurance, arbitrase dan pembayaran;

8) mengawal kajian manajemen risiko proyek yang dilakukan Counterpart Konsultan meliputi

stakeholders mapping, risk identification, risk analysis, risk evaluation dan risk mitigation;

9) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala

kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang akan ditentukan kemudian;

10) melaporkan dan meminta arahan dari Tim Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

b. Joint Working Group 2 - Pembiayaan yang tugas dan

tanggung jawabnya meliputi :1) berkoordinasi dengan Tim Pengarah terkait

dengan isu manajemen kontrak yang berkaitan dengan konsesi;

Page 5: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 5 -

2) mengawal kajian manajemen risiko proyek yang dilakukan Counterpart Konsultan

meliputi stakeholders mapping, risk

identification, risk analysis, risk evaluation dan risk mitigation;

3) mereview dan mengupdate skema pendanaan pembangunan proyek dalam aspek komersial;

4) memberikan masukan terkait penyesuaian

dokumen-dokumen perjanjian dengan mempertimbangkan aspek kelayakan

bankability, legal compliance serta kemampuan keuangan negara;

5) mengawal proses pencatatan äset baik kepemilikan lahan dan äset hasil relokasi

lainnya;

6) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang

akan ditentukan kemudian;

7) melaporkan dan meminta arahan dari Tim

Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

c. Joint Working Group 3 - Aksesibilitas dan Integrasi

Antar Moda yang tugas dan tanggung jawabnya

meliputi :

1) mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan;

2) mengkoordinasikan rencana akses dan interkoneksi stasiun LRT Jabodebek dengan

gedung dan fasilitas pejalan kaki di sekitar dan

area komersil di Underground area;3) mengkoordinasikan pengembangan dan

perencanaan Kawasan berorientasi transit pengembangan koridor LRT Jabodebek;

4) mengkoordinasikan rencana integrasi dengan

moda transportasi lainnya;5) mengkaji usulan bentuk integrasi transportasi

di sekitar jalur LRT Jabodebek;

Page 6: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 6 -

6) mendampingi proses hasil survey lalu lintas maupun traffic management plan di sekitar proyek yang telah disusun oleh konsultan

analisis dampak lalu lintas (andalalin) LRT Jabodebek serta jalan sementara dilengkapi

rambu-rambu yang layak seperti jalan permanen;

7) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang akan ditentukan kemudian;

8) melaporkan dan meminta arahan dari Tim Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

d. Joint Working Group 4 - Prasarana yang tugas dan

tanggungjawabnya meliputi :

1) mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi

kendala terbatasnya waktu pelaksanaan;

2) mengawal dan mengkoordinasikan hal-hal yang berkaitan perubahan kriteria desain dan

spesifikasi teknis dan performance requirement untuk LRT Jabodebek yang berkaitan dengan

Desain Sipil Bangunan, Desain Arsitektural,

Mekanikal and Elektrikal (ME) bangunan dan

jalur rel, metode konstruksi dan penjadwalan pekerjaan, sistem perkeretaapian, operasi dan perawatan;

3) mengawal rencana advance work;4) mengawal proses sertifikasi sistem dan

komponen prasarana jalur dan bangunan KA

serta komponen fasilitas operasi;

5) melakukan reviu skema safety dan security yang akan diimplementasikan selama

konstruksi serta operasional dan pemeliharaan;6) mengawal kajian perencanaan sistem informasi

untuk operasi dan perawatan LRT Jabodebek;

7) mengawal kajian regulasi pengoperasian kereta api, layanan penumpang dan Fasilitas Operasi;

Page 7: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 7 -

8) mengawal dan mengkoordinasikan proses Integrasi Sarana dan Prasarana;

9) mengawal kajian diagram standar kereta api

dan perencanaan sirkulasi rolling stock dengan mempertimbangkan kondisi/waktu peak hour,

10) mengawal kajian perencanaan substation

System, overhead contact System, power supply, signaling, telecommunication, platform screen door, automatic ticketing, dan fasilitas SCADA;

11) mengawal kajian fasilitas sistem kelistrikan termasuk power transmission;

12) mengawal kajian persyaratan maintenance

termasuk technical requirement, execution method dan sistem monitoring;

13) mengawal kajian perencanaan pemeliharaan fasilitas stasiun untuk peralatan elektrikal

persinyalan dan telekomunikasi;

14) mengawal kajian perencanaan respon terhadap

keadaan darurat beserta rencana investigasi dan penanggulangannya;

15) mengawal proses sertifikasi sistem dan komponen fasilitas operasi KA;

16) berkoordinasi dengan Tim JWG 5 untuk

implementasi konsep kondisi darurat;17) mengawal pelaksanaan monitoring saat

konstruksi;

18) mengawal proses perijinan baik ijin membangun bangunan, ijin relokasi dan ijin perlintasan;

19) mengkoordinasikan rencana relokasi utilitas dengan pemilik utilitas terkait serta menyusun

rencana penempatan relokasi utilitas di koridor LRT Jabodebek dan target penyelesaiannya;

20) mendampingi counterpart konsultan dalam menyusun metode konstruksi dan sequence

plan meliputi temporary works dan facility

arrangement, termasuk road traffic management,

Page 8: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 8 -

21) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang akan ditentukan kemudian;

22) melaporkan dan meminta arahan dari Tim Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

e. Joint Working Group 5- Integrasi Sistem dan Saranayang tugas dan tanggungjawabnya meliputi :1) mengawal evaluasi progres pekerjaan

prasarana dan sarana;

2) mengawal verifikasi kesesuaian antara prasarana dan sarana;

3) mengawal verifikasi hasil pengujian antara prasarana dan sarana;

4) memberikan rekomendasi terhadap integrasi

sistem prasarana dan sarana;

5) mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi

lapangan yang tidak pasti dan mengatasi

kendala terbatasnya waktu pelaksanaan;6) mengawal dan mengkoordinasikan hal-hal yang

berkaitan dengan dokumen kriteria desain dan spesifikasi teknis dan performance requirement untuk LRT Jabodebek yang berkaitan dengan Rolling Stock atau Sarana Perkeretaapian;

7) mengawal proses sertifikasi sistem dan komponen sarana KA;

8) mengkaji rencana diagram sarana

perkeretaapian;

9) memberikan masukan terkait desain Depo, stabling dan/atau ovemight parking sarana perkeretaapian;

10) mengkaji perencanaan kriteria desain sarana perkeretaapian;

11) mengawal kajian Depo Workshop Equipment dan layoutnya;

12) mengawal kajian perencanaan respon terhadap keadaan darurat beserta rencana investigasi

dan penanggulangannya yang berkaitan

Page 9: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 9 -

KETIGA

KEEMPAT

dengan depo, stabling dan/atau ouemight parking sarana perkeretaapian;

13) mengawal kajian perencanaan sistem peralatan

pemeliharaan sarana perkeretaapian;14) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala

kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang

akan ditentukan kemudian;

15) melaporkan dan meminta arahan dari Tim

Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

4. Tim Sekretariat mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. melakukan pendampingan kepada auditor dalam

proses audit dan menjembatani koordinasi terhadap

JWG terkait;

b. memonitor penyusunan rencana kerja;

c. memonitor pelaksanaan tugas harian;

d. melakukan koordinasi kepada pihak-pihak terkait

dalam pelaksanaan rapat;

e. melaporkan secara berkala dengan meringkas

kemajuan kegiatan JWG kepada Tim Pengarah;

f. mengelola surat masuk, surat keluar, risalah rapat

dan seluruh arsip JWG;

g. mendokumentasikan semua hasil dari kegiatan

percepatan penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light

Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor,

Depok dan Bekasi.

: Tim sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA bertugas

selama pelaksanaan kegiatan percepatan penyelenggaraan

Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi di wilayah

Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.

: Segala biaya yang diperlukan akibat dikeluarkannya

Keputusan Menteri ini dibebankan kepada anggaran masing-

masing instansi sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 10: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 10 -

KELIMA Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 19 Februari 2020

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;2. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;3. Direktur Jenderal Perkeretaapian;4. Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek;5. Para Kepala Biro dan Kepala Pusat di Lingkungan Sekretariat Jenderal;6. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Page 11: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

-11 -

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 54 TAHUN 2020

TENTANG PEMBENTUKAN TIM PROJECT

MANAGEMENT UNIT UNTUK KEGIATAN

PERCEPATAN PENYELENGGARAAN

KERETA API RINGAN TERINTEGRASI DI

WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK,

DAN BEKASI

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PROJECT MANAGEMENT UNIT

UNTUK KEGIATAN PERCEPATAN PENYELENGGARAAN

KERETA API RINGAN/ LIGHT RAIL TRANSIT

TERINTEGRASI DI WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK DAN BEKASI

Page 12: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 12 -

I. TIM PENGARAH Ketua

Wakil Ketua I

Wakil Ketua II

Wakil Ketua III

Direktur Jenderal PerkeretaapianDeputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan

Risiko, Kementerian Keuangan

Deputi Bidang Pengawasan Institusi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, BPKP

Sekretaris : Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Anggota :1. Direktur Pengawasan Infrastruktur Tata Ruang dan Perhubungan,

BPKP;

2. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ);

3. Kepala Biro Perencanaan, Kementerian Perhubungan;

4. Kepala Biro Keuangan, Kementerian Perhubungan;5. Kepala Biro Hukum, Kementerian Perhubungan;6. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pemanfaatan BMN, Kementerian

Perhubungan;7. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Kementerian

Perhubungan;8. Direktur Prasarana Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan;

9. Direktur Sarana Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan;

10. Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.

II. TIM KERJA

a. Joint Working Grup I - Perjanjian dan Kontrak

Ketua : Kepala Biro Hukum, Kementerian PerhubunganWakil Ketua : Kepala Bagian Hukum, Sekretariat Direktorat

Jenderal Perkeretaapian

Sekretaris : Kepala Bagian Hukum, Sekretariat BPTJAnggota :1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman;

2. Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

3. Kepala Bagian Keuangan, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

4. Kepala Bagian Perjanjian Advokasi dan Sosialisasi Hukum, Biro

Hukum, Sekretariat Jenderal, Kementerian Perhubungan;

Page 13: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 13 -

5. Kasubag Perjanjian Biro Hukum, Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan;

6. Kasubag Perjanjian dan Advokasi Hukum, Bagian Hukum,

Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

7. Kasubag Pelaksanaan Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

8. Kasubag Verifikasi Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

b. Joint Working Grup II - Pembiayaan

Ketua : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta ApiWakil Ketua : Kasubdit Kerjasama dan Pengembangan Usaha,

Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api

Sekretaris : Kepala Bagian Keuangan, Sekretariat Direktorat

Jenderal PerkeretaapianAnggota :

1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman;

2. Kasubdit Mitigasi Risiko APBN, Kementerian Keuangan;3. Kasubdit Mitigasi Risiko BUMN, Kementerian Keuangan;

4. Kasubdit Kelaikan Fasilitas Operasi, Direktorat Prasarana Perkeretaapian;

5. Kasubag Pelaksanaan Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

6. Kasubag Verifikasi Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

7. Kasubag Perbendaharaan dan Barang Milik Negara, Sekretariat

Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

8. Kasi Penyelenggaraan Kerja Sama, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

9. Kasi Pengembangan Usaha, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;10. Kasi Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api Wilayah I, Direktorat

Prasarana Perkeretaapian;

11. Kasi Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api Wilayah II, Direktorat Prasarana Perkeretaapian;

12. Auditor Inspektorat IV, Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan.

Page 14: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 14 -

c. Joint Working Grup III - Aksesibilitas dan Integrasi Antar Moda

Ketua : Direktur Prasarana, BPTJ

Wakil Ketua : Kasubdit Lalu Lintas, Direktorat Lalu Lintas danAngkutan Kereta Api

Sekretaris : Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan, Dit.Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api

Anggota :1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian

Koordinator Bidang Kemaritiman;2. Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,

Kementerian BUMN;3. Kasubdit Angkutan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;4. Kasubdit Integrasi Prasarana Transportasi, BPTJ;

5. Kasubdit Lalu Lintas Transportasi Darat, BPTJ;6. Kasubdit Lalu Lintas Transportasi Perke re taapian, BPTJ;7. Kasi Pengembangan Jaringan, Direktorat Lalu Lintas dan

Angkutan Kereta Api;8. Kasi Penataan Jaringan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;9. Kasi Lalu Lintas Perkotaan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;10. Kasi Lalu Lintas Antar Kota, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;11. Kasubag Rencana, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkere taapian.

d. Joint Working Grup IV - PrasaranaKetua : Direktur Prasarana PerkeretaapianWakil Ketua : Kasubdit Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah 1,

Direktorat Prasarana PerkeretaapianSekretaris : Kasubdit Fasilitas Operasi Kereta Api, Direktorat

Prasarana Perkeretaapian

Anggota :1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman;

2. Asisten Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan, Kementerian BUMN;

Page 15: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

3. Kasubdit Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta Api, Direktorat

Prasarana Perkeretapian;4. Kabid Pengembangan Teknologi dan Penunjang Penelitian,

Puslitbang Jalan dan Perkeretaapian;5. Kasi Jembatan dan Bangunan Kereta Api Wilayah I, Direktorat

Prasarana Perkeretapian;

6. Kasi Jalan Rel dan Tanah Wilayah I, Direktorat PrasaranaPerkeretapian;

7. Kasi Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah I,

Direktorat Prasarana Perkeretapian;8. Kasi Jembatan dan Bangunan Kereta Api Wilayah II, Direktorat

Prasarana Perkeretapian;9. Kasi Jalan Rel dan Tanah Wilayah II, Direktorat Prasarana

Perkeretapian;10. Kasi Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah II,

Direktorat Prasarana Perkeretapian;11. Kasubdit Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api, Direktorat

Prasarana Perkeretaapian;12. Kasi Pengawasan Sarana Perkeretaapian, Direktorat Sarana

Perkeretaapian;

13. Kasi Telekomunikasi dan Pelistrikan, Direktorat Prasarana Perkeretaapian;

14. Kasi Persinyalan, Direktorat Prasarana Perkeretaapian;

Joint Working Grup V - Integrasi Sistem dan SaranaKetua : Direktur Keselamatan PerkeretaapianWakil Ketua : Direktur Sarana Perkeretaapian

Sekretaris : Kasubdit Rekayasa dan Peningkatan KeselamatanDirektorat Keselamatan Perkeretaapian

Anggota :1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman;2. Asisten Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan

Prasarana Perhubungan, Kementerian BUMN;

3. Kasubdit Kelaikan Sarana Wilayah I, Direktorat Sarana Perkeretaapian;

Page 16: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 16 -

4. Kasubdit Pemeriksa dan Analisis Kecelakaan, Direktorat Keselamatan Perke re taapian;

5. Kasubdit Pengelolaan Sarana Milik Negara, Direktorat Sarana

Perkeretaapian6. Kasubdit Lalu Lintas Transportasi Perkeretaapian, BPTJ;7. Kasubdit Pengembangan Sistem Informasi dan Transportasi,

BPTJ;8. Kasi Rekayasa Keselamatan, Direktorat Keselamatan

Perkeretaapian;9. Kasi Peningkatan Keselamatan, Direktorat Keselamatan

Perkeretaapian;10. Kasi Inspeksi Keselamatan, Direktorat Keselamatan

Perkeretaapian;

11. Kasi Pemeriksaan Kecelakaan, Direktorat Keselamatan

Perkeretaapian;12. Kasi Analis Kecelakaan, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian;13. Kasi Pengembangan Sarana Perkeretaapian, Direktorat Sarana

Perkeretaapian;14. Kasi Pengadaan Sarana Perkeretaapian, Direktorat Sarana

Perkeretaapian;15. Kasi Pengoperasian Sarana Perkeretaapian, Direktorat Sarana

Perkeretaapian;16. Kasi Kelaikan Sarana Penggerak Wilayah I, Direktorat Sarana

Perkeretaapian;17. Kasi Kelaikan Sarana Tanpa Penggerak Wilayah I, Direktorat

Sarana Perkeretaapian;

III. TIM SEKRETARIATKetua : PPK Pembangunan Prasarana LRT JabodebekWakil Ketua I : Kasi Jalan Rel dan Tanah Wilayah I, Direktorat

Prasarana PerkeretaapianSekretaris : Kasi Jembatan dan Bangunan Wilayah I, Direktorat

Prasarana PerkeretaapianAnggota :1. Kasubag Tata Usaha, Direktorat Prasarana Perkeretaapian;2. Kasubag Tata Usaha, Direktorat Sarana Perkeretaapian;

Page 17: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN …

- 17 -

3. Kasubag Tata Usaha, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian;4. Kasubag Tata Usaha, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Perkeretaapian.

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

ttd

BUDI KARYA SUMADI

^esuai dengan aslinya

IO HUKUM,

HERPRIARSONO