PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN … · sanitasi permukiman sesuai dengan SSK/MPS....
Transcript of PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN … · sanitasi permukiman sesuai dengan SSK/MPS....
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)
Seri Profil Program PPSP ‐ Lembar Informasi
Apa itu PPSP? PPSP merupakan program yang dicanangkan pemerintah untuk kurun waktu 5 tahun (2010‐2014). Program ini merupakan program pembangunan sanitasi yang terintegrasi dari pusat hingga ke daerah yang melibatkan pemangku kepen ngan dari kalangan pemerintah dan non pemerintah di seluruh ngkatan. Program ini dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan mulai tahun 2010 sampai tahun 2014 dengan target minimal 330 Kabupaten/Kota di Indonesia yang rawan masalah air limbah, persampahan, dan drainase perkotaan.
Program PPSP memiliki sasaran sebagai berikut: Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Pelaksanaan prak k 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta
peningkatan tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi sanitary landfill.
Pengurangan genangan air di 100 wilayah perkotaan seluas 22.500 ha.
Tercapainya sasaran program dan kegiatan PPSP. Tersusunnya rencana strategi sanitasi berupa Buku Pu h
Sanitasi (BPS), dan Strategi Sanitasi Kabupaten atau Kota (SSK).
Tersusunnya Memorandum Program Sanitasi (MPS) bagi Kabupaten/Kota yang telah menyusun BPS dan SSK.
Terlaksanannya program dan kegiatan pembangunan sanitasi permukiman sesuai dengan SSK/MPS.
Terlaksananya keberlanjutan program dan kegiatan PPSP paska implementasi.
Terlaksananya kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman program PPSP di daerah.
*sumber: Kick Off PPSP Pokja Provinsi – Maret 2014
ROAD MAP PPSP 2
Apa Manfaat Program PPSP: Kabupaten/Kota yang telah bergabung dalam program PPSP dan telah memiliki dokumen sanitasi (BPS, SSK, dan MPS) akan memperoleh manfaat diantaranya:
Kabupaten/Kota memiliki dokumen perencanaan pembangunan sanitasi yang berkualitas sebagai acuan pembangunan sanitasi di daerah.
Terjadinya sinkronisasi pembangunan sanitasi mulai tahap perencanaan sampai tahap implementasi di Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat.
Terjadinya peningkatan anggaran untuk pembangunan sanitasi di Kabupaten/Kota.
Menyediakan peluang untuk keterlibatan pihak lain (masyarakat, swasta, donor) dalam pembangunan sanitasi di Kabu‐paten/Kota.
Memperoleh op malisasi anggaran kementerian.
Dokumen perencanaan pembangunan sanitasi BPS, SSK, dan MPS) dapat menjadi bahan advokasi.
Sumber : USDP
FINAL D
RAFT
Seri Profil Program PPSP ‐ Lembar Informasi
Bagaimana Mekanisme Mengiku Program PPSP? Dalam rangka penetapan Kabupaten/Kota sebagai lokasi program PPSP, pemerintah provinsi melalui pokja sanitasi provinsi melakukan penjaringan Kabupaten/Kota yang didasarkan pada kriteria utama dan kriteria tambahan.
Kriteria tambahan disepaka oleh pokja sanitasi provinsi untuk dijadikan ajuan dalam mengusulkan Kabupaten/Kota sebagai calon peserta PPSP kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan untuk menjadi bahan per mbangan dalam penetapan se ap tahunnya. A. Kriteria Utama, terdiri dari:
1. Komitmen Kepala Daerah dan DPRD Kabupaten/Kota. 2. Angka kesakitan akibat sanitasi buruk. 3. Cakupan layanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan
drainase) yang rendah. 4. Kepadatan penduduk yang nggi. 5. Prosentase penduduk miskin nggi. 6. Jumlah kawasan kumuh perkotaan.
B. Kriteria Tambahan Kriteria tambahan yang dikembangkan berdasarkan prioritas pengelolaan sanitasi yang tertuang dalam road map sanitasi provinsi.
Selain kedua kriteria di atas, Kabupaten/Kota yang berminat untuk bergabung dalam Program PPSP DIHARUSKAN untuk memenuhi persyaratan berikut: 1. Surat Minat yang ditandatangani oleh Bupa /Walikota
ditujukan kepada Gubernur dengan melampirkan Surat Persetujuan DPRD, RKA SPKD, dan SK Pokja AMPL/Sanitasi.
2. Surat Minat Kabupaten/Kota sebagaimana pada poin 1 di atas, disampaikan melalui Surat Rekomendasi Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri c.q. Dirjen Bina Pembangunan Daerah untuk ditetapkan sebagai peserta Program PPSP dengan tembusan kepada Badan Perencanaan Nasional/Bappenas, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Bagaimana tahapan pelaksanaan PPSP? Adapun tahapan PPSP adalah sebagai berikut:
NO TAHAPAN SASARAN PERAN UTAMA & TANGGUNGJAWAB
1. Kampanye, edukasi, advokasi, dan pendampingan.
Meningkatnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan sanitasi.
Pusat, Provinsi.
2. Pengembangan kelembagaan dan peraturan.
Meningkatnya koordinasi, kerjasama, dan kolaborasi antar pemangku kepen ngan.
Pusat, Provinsi, Kabu‐paten/Kota.
3. Penyusunan rencana strategis (SSK).
Tersusunnya dan ditetapkannya strategi pengembangan layanan sanitasi permukiman (air limbah domes k, persampahan, drainase perkotaan dan komponen pendukungnya).
Kabupaten & Kota.
4. Persiapan Memorandum Program (MPS).
Meningkatnya akses pendanaan untuk pembangunan, rehabilitasi operasional dan pemeliharaan prasarana dan sarana sanitasi (APBD Kabupaten/Kota, APBN, bantuan luar negeri, investasi swasta, kontribusi masyarakat, dll).
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
5. Implementasi. Tersedianya prasarana dan sarana sanitasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, berkualitas dan berkelanjutan.
Pusat, Provinsi, Kabupaten & Kota.
6. Pemantauan dan evaluasi.
Kesesuaian pelaksanaan program/kegiatan dengan rencana.
Pusat, Provinsi, Kabupaten & Kota.
Sumber : USDP
FINAL D
RAFT