Perbup Pajak Penerangan Jalan

download Perbup Pajak Penerangan Jalan

of 16

Transcript of Perbup Pajak Penerangan Jalan

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    1/16

     

    1

    BUPATI PONOROGOPERATURAN BUPATI PONOROGO

    NOMOR ............ TAHUN 2011

    TENTANG

    SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI PONOROGO,

    Menimbang : bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan ketentuan dalam PeraturanDaerah Kabupaten Ponorogo Nomor 8 Tahun 2010 tentang PajakPenerangan Jalan, perlu ditetapkan Peraturan Bupati Ponorogo tentangSistem dan Prosedur Pemungutan Pajak Penerangan Jalan;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan DaerahKabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 2730);

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

    3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

    4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4400);

    5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

    6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5049);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4578);

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    2/16

     

    2

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis PajakDaerah Yang dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atauDibayar Sendiri oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5179)

    9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

    10. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 2 Tahun 2007 tentangPokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran DaerahKabupaten Ponorogo Tahun 2005 Nomor 5);

    11. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 10 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Ponorogo(Lembaran Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 Nomor 10);

    12. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 8 Tahun 2010 tentangPajak Penerangan Jalan (Lembaran Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun2010 Nomor 8);

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM DAN PROSEDURPEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

    1. Bupati adalah Bupati Ponorogo.

    2. Pejabat yang ditunjuk adalah Kepala Dinas Pendapatan, PengelolaanKeuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ponorogo.

    3. Instansi Pemungut adalah Instansi yang oleh Undang-Undang diberikewenangan untuk memungut pajak.

    4. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang olehorang pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dandigunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran

    rakyat.

    5. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakankesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukanusaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroanlainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau Badan Usaha MilikDaerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi,koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasimassa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga danbentuk Badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentukusaha tetap.

    6. Pajak Pajak Penerangan Jalan yang selanjutnya disebut Pajak adalah

    pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupundiperoleh dari sumber lain.

    7. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang dapat dikenakanpajak.

    8. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak,pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dankewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    3/16

     

    3

    9. Masa Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender atau jangkawaktu lain yang diatur dengan Peraturan Bupati paling lama 3 (tiga) bulankalender, yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung,menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.

    10. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,dalam masa pajak, dalam tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakandaerah.

    11. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunandata obyek dan subyek pajak, penentuan besarnya pajak yang terutangsampai kegiatan penagihan pajak kepada Wajib Pajak serta pengawasanpenyetorannya.

    12. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SPTPD,adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkanpenghitungan dan/atau pembayaran pajak, obyek pajak dan/atau bukanobyek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan daerah.

    13. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SSPD adalahbukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan denganmenggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kasdaerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati.

    14. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalahsurat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajakyang terutang.

    15. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disingkatSKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlahpokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokokpajak, besarnya sanksi administratif, dan jumlah yang masih harus

    dibayar.16. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya

    disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukantambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

    17. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang selanjutnya disingkat SKPDNadalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pajak samabesarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidakada kredit pajak.

    18. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkatSKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlahkelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit lebih besar dari pada

    pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

    19. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat STPD adalahsurat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administratif berupabunga dan/atau denda.

    20. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secarateratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputiharta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah hargaperolehan dan penyerahan barang dan jasa, yang ditutup denganmenyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untukperiode tahun pajak tersebut.

    21. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolahdata, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara obyektif danprofesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk mengujikepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan/atau untuktujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan pajak daerah.

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    4/16

     

    4

    BAB II

    SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH

    Pasal 2

    (1) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan SPTPD kepadaBupati atau pejabat.

    (2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diisi dengan jelas, benar,lengkap dan jujur serta ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya.

    (3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dasar bagi Bupati atau pejabat dalam menerbitkan SKPD atau dasar bagi WajibPajak untuk membayar pajak sendiri.

    (4) Ketentuan mengenai bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTPDsebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati Ini.

    BAB III

    PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN KETETAPAN DAN

    PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRATIF

    Pasal 3

    (1) Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Bupati atauPejabat yang ditunjuk dapat membetulkan SKPD, SKPDKB, SKPDKBTatau STPD, SKPDN atau SKPDLB yang dalam penerbitannya terdapatkesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung dan/atau kekeliruan penerapanketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakandaerah.

    (2) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat :

    a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa

    bunga, denda, dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturanperundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebutdikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karenakesalahannya;

    b. mengurangkan dan membatalkan SKPD, SKPDKB, SKPDKBT atauSTPD, SKPDN atau SKPDLB yang tidak benar;

    c. membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan pajak yangdilaksanakan atau diterbitkan tidak sesuai dengan tata cara yangditentukan; dan

    d. mengurangkan ketetapan pajak yang terutang berdasarkanpertimbangan kemampuan membayar Wajib Pajak atau kondisi

    tertentu obyek pajak.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengurangan atau

    penghapusan sanksi administratif dan pengurangan atau pembatalanketetapan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalamLampiran Peraturan Bupati ini.

    BAB IV

    PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

    Pasal 4

    (1) Atas kelebihan pembayaran pajak, Wajib Pajak dapat mengajukanpermohonan pengembalian kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.

    (2) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dalam jangka waktu paling lama 12(dua belas) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihanpembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemberikan Keputusan.

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    5/16

     

    5

    (3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telahdilampaui dan Bupati atau Pejabat yang ditunjuk tidak memberikan suatukeputusan, permohonan pengembalian pembayaran pajak dianggapdikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu palinglama 1 (satu) bulan.

    (4) Apabila Wajib Pajak mempunyai utang pajak lainnya, kelebihan

    pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsungdiperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut;

    (5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejakditerbitkannya SKPDLB.

    (6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah lewat 2(dua) bulan, Bupati atau Pejabat yang ditunjuk memberikan imbalanbunga sebesar 2% (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayarankelebihan pembayaran pajak.

    (7) Ketentuan mengenai tata cara pengembalian kelebihan pembayaranpajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Lampiran

    Peraturan Bupati ini.

    BAB V

    TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK

    Pasal 5

    (1) Piutang pajak yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untukmelakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.

    (2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Pajak yang sudahkedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    (3) Ketentuan mengenai tata cara penghapusan piutang pajak yang sudahkedaluwarsa diatur dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

    BAB VI

    PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN

    Pasal 6

    (1) Wajib pajak yang melakukan usaha dengan omzet paling sedikitRp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) per tahun wajibmenyelenggarakan pembukuan dan pencatatan.

    (2) Kriteria Wajib Pajak dan penentuan besaran omzet serta tata carapembukuan atau pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

    Pasal 7

    (1) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk berwenang melakukan pemeriksaanuntuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dalamrangka melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

    (2) Wajib Pajak yang diperiksa wajib :

    a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen

    yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan denganobyek pajak yang terutang;

    b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yangdianggap perlu dan memberikan bantuan guna kelancaranpemeriksaan; dan/atau

    c. memberikan keterangan yang diperlukan.

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan pajak diatur dalamLampiran Peraturan Bupati ini.

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    6/16

     

    6

    BAB VII

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 8

    Pelaksanaan pemungutan pajak daerah dilakukan oleh Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ponorogo dan dibantu

    oleh Instansi terkait sebagai unsur koordinatif.

    Pasal 9

    Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

     Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah KabupatenPonorogo.

    Ditetapkan di Ponorogopada tanggal

    BUPATI PONOROGO,

    H. AMIN, S.H.

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    7/16

     

    1

    LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI PONOROGONOMOR :TANGGAL :

    TATA CARA PENGISIAN SPTPD, SKPD PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN, DANPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK 

    I. BENTUK, ISI DAN TATA CARA PENGISIAN SPTPD A. SPTPD PAJAK PENERANGAN JALAN

    PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGODINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

    DAN ASSET DAERAHJl. Aloon-aloon Utara No.3 Lantai II Gedung Graha Krida Praja Telp. (0352) 481612

    PONOROGO

    SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH(SPTPD)

    PAJAK PENERANGAN JALAN

    No. SPTPD :............. Kepada Yth,Masa Pajak :............. .............................................Tahun :............. di ......................................NPWPD :...........................................

    PERHATIAN :1. Harap diisi dalam rangkap 4 (empat) ditulis dengan huruf cetak.2. Beri nomor pada kotak yang tersedia untuk jawaban yang diberikan.3. Setelah diisi dan ditandai tangani, harap diserahkan kembali ke Dinas DPPKAD Kabupaten Ponorogo

    paling lambat tanggal :.......4. Keterlambatan penyerahan pada tanggal tersebut diatas akandilakukan penetapan secara jabatan.5. Wajib Pajak yang melakukan usaha dengan omzet paling sedikit Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta

    rupiah) per tahun wajib menyelenggarakan pembukuan danpencatatan.

    Diisi oleh Wajib Pajak

    Nama Wajib Pajak : ........................................... Alamat : ...........................................Nama Pengelola : ...........................................Data Obyek Pajak : ...........................................

    a. Asal tenaga listrik : ..........................

    b. Voltase : ..........................c. Daya Listrik : ..........................d. Tarif Listrik : ..........................e. Penggunaan Listrik/taksiran : ..........................

    Tarip Pajak Sesuai Perda : 10 %Pengenaan pajak : ..........................

    Pernyataan

    Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibat termasuk sanksi-sanksi sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya atau yang saya beri kuasa menyatakan bahwaapa yang telah kami beritahukan tersebut di atas adalah benar, lengkap, jelas dan jujur.

    Ponorogo ................................Diterima tgl ......................

    Petugas Pendata Wajib Pajak

    --------------------------------- ------------------------------------NIP.

    FORMAT

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    8/16

     

    2

    B. TATA CARA PENGISIAN

    1. Menyampaikan formulir SPTPD kepada Wajib Pajak.

    2. Wajib Pajak mengisi formulir SPTPD dengan benar, lengkap, jelas dan jujur.

    3. Setelah formulir SPTPD diisi dan ditandatangani, Wajib Pajak mengembalikan

    formulir tersebut sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan.

    4. Isian SPTPD tersebut sebagai salah satu dasar penetapan pajak terhutang.

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    9/16

     

    3

    II. TATA CARA PENGISIAN DAN PENYAMPAIAN SKPD ATAU DOKUMEN LAIN YANGDIPERSAMAKAN, STPD, SKPDKB, SKPDKBT, SSPD DAN SURAT TEGURAN

    1. SKPD

    PEMERINTAH

    KABUPATENPONOROGO

    SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH

    (SKPD)

    PAJAK …………….. 

    NO. URUT 1) ………….. 

    MASA 2)  :

    TAHUN 3)  :

    NAMA 4)  :

     ALAMAT 5)  :

    NPWPD 6)  :

    TANGGAL JATUH TEMPO 7)  :

    :

    No. KODE REKENING 8)  URAIAN PAJAK DAERAH 9)  JUMLAH (Rp.) 10) 

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    Jumlah Ketetapan Pokok Pajak

    Jumlah Sanksi : a. Bunga

    b. Kenaikan

    Jumlah Keseluruhan

    Dengan huruf :

    PERHATIAN :

    1. Harap penyetoran dilakukan pada Bank/Bendahara Penerimaan

    2. Apabila SKPD ini tidak atau kurang dibayar lewat waktu paling lama 30 hari setelah SKPD

    diterima atau tanggal jatuh tempo dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%

    per bulan.

    ……..,……………… 

     An. Pejabat P2KA Daerah

    (tanda tangan)

    (Nama Lengkap)

    NIP.

    ……………………………………..…..potong disini………………………………..……………….. 

    TANDA TERIMA NO. URUT

    ………….. 

    NAMA : ……………….,………………………….  

     ALAMAT : Yang menerima

    NPWPD : (tanda tangan)

    (Nama Lengkap)

    Cara Pengisian :

    1) Diisi sesuai nomor urut penerbitan 7) Diisi sesuai tanggal jatuh tempo pajak2) Diisi sesuai masa pajak 8) Diisi sesuai dengan kode rekening pajak3) Diisi sesuai tahun pajak 9) Diisi sesuai dengan uraian pajak4) Diisi sesuai nama wajib pajak 10) Diisi sesuai jumlah ketetapan pajak5) Diisi sesuai alamat wajib pajak6) Diisi sesuai NPWP wajib pajak

    FORMAT

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    10/16

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    11/16

     

    5

    3. SKPDKB

    PEMERINTAH

    KABUPATEN

    PONOROGO

    SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH

    KURANG BAYAR

    (SKPDKB)

    Masa Pajak 2)  :

    Tahun 3)  :

    NO. URUT 1) 

    ………….. 

    Nama 4) 

     Alamat 5) 

    NPWPD 6) 

    Tanggal Jatuh Tempo 7) 

    :

    :

    :

    :

    I. Berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2011 telah dilakukan penelitian/ dan/atau

    pemeriksaan atau keterangan lain atas pelaksanaan kewajiban :

    Kode Rekening Pajak 8)  :

    Nama Pajak 9)  :

    II. Dari penelitian dan/atau pemeriksaan tersebut diatas, penghitungan jumlah yang masih

    harus dibayar adalah sbb :

    1. Dasar pengenaan2. Pajak yang terutang3. Kredit pajak :

    a. Kompensasi kelebihan dari tahun sebelumnya Rp.b. Setoran yang dilakukan Rp.c. Lain-lain Rp.d. Jumlah yang dapat dikreditkan (a+b+c)

    4. Jumlah kekurangan pembayaran Pokok Pajak (2-3d)5. Sanksi Administrasi

    a. Bunga Rp.b. Kenaikan Rp.

    c. Jumlah sanksi administrasi (a+b)6. Jumlah yang masih harus dibayar (1+2a)

    Rp.Rp.

    Rp.Rp.

    Rp.Rp.Dengan huruf :

    PERHATIAN :

    1. Harap penyetoran dilakukan melalui Bank atau Bendahara Penerimaan dengan menggunakan

    SSPD.

    2.  Apabila SKPDKB ini tidak atau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari sejak

    STPD ini diterima dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan. 

    ……………..,………………. 

     An. Bupati Ponorogo

    Pejabat P2KA Daerah

    (Nama Lengkap)

    NIP.

    ………………………….potong disini………………………… 

    No. SKPDKB :

    TANDA TERIMA

    NAMA : ……………..,………………….. 

     ALAMAT : Yang menerima

    NPWPD :

    (Nama Lengkap)

    Cara Pengisian :

    1) Diisi sesuai nomor urut penerbitan2) Diisi sesuai masa pajak3) Diisi sesuai tahun pajak4) Diisi sesuai nama wajib pajak5) Diisi sesuai alamat wajib pajak6) Diisi sesuai NPWP wajib pajak7) Diisi sesuai tanggal jatuh tempo pajak

    FORMAT

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    12/16

     

    6

    8) Diisi sesuai dengan kode rekening pajak9) Diisi sesuai dengan uraian pajak

    4. SKPDKBT

    PEMERINTAHKABUPATEN

    PONOROGO

    SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH

    KURANG BAYAR TAMBAHAN

    (SKPDKBT)

    Masa Pajak 2)  :

    Tahun 3)  :

    NO. URUT 1) ………….. 

    Nama 4) 

     Alamat 5) 

    NPWPD 6)

    Tanggal Jatuh Tempo 7) 

    :

    :

    :

    :

    I. Berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2011 telah dilakukan penelitian/ dan/atau

    pemeriksaan atau keterangan lain atas pelaksanaan kewajiban :Kode Rekening Pajak 8)  :

    Nama Pajak 9)  :

    II. Dari penelitian dan/atau pemeriksaan tersebut diatas, penghitungan jumlah yang masih

    harus dibayar adalah sbb :

    1. Dasar pengenaan2. Pajak yang terutang3. Kredit pajak :

    a. Kompensasi kelebihan dari tahun sebelumnya Rp.b. Setoran yang dilakukan Rp.c. Lain-lain Rp.d. Jumlah yang dapat dikreditkan (a+b+c)

    4. Jumlah kekurangan pembayaran Pokok Pajak (2-3d)

    5. Sanksi Administrasia. Bunga Rp.b. Kenaikan Rp.c. Jumlah sanksi administrasi (a+b)

    6. Jumlah yang masih harus dibayar (1+2a)

    Rp.Rp.

    Rp.Rp.

    Rp.Rp.

    Dengan huruf :

    PERHATIAN :

    1. Harap penyetoran dilakukan melalui Bank atau Bendahara Penerimaan dengan menggunakan

    SSPD.

    2.  Apabila STPD ini tidak atau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari sejak

    STPD ini diterima dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan. 

    ……………..,………………. 

     An. Bupati Ponorogo

    Pejabat P2KA Daerah

    (Nama Lengkap)

    NIP.

    ………………………….potong disini………………………… 

    No. SKPDKBT :

    TANDA TERIMA

    NAMA : ……………..,………………….. 

     ALAMAT : Yang menerimaNPWPD :

    (Nama Lengkap)

    Cara Pengisian :

    1) Diisi sesuai nomor urut penerbitan 8) Diisi sesuai dengan kode rekening pajak2) Diisi sesuai masa pajak 9) Diisi sesuai dengan uraian pajak3) Diisi sesuai tahun pajak

    FORMAT 

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    13/16

     

    7

    4) Diisi sesuai nama wajib pajak5) Diisi sesuai alamat wajib pajak6) Diisi sesuai NPWP wajib pajak7) Diisi sesuai tanggal jatuh tempo pajak

    5. SSPD

    PEMERINTAH

    KABUPATEN

    PONOROGO

    SURAT SETORAN PAJAK DAERAH

    (SSPD)

    PAJAK …………….. 

    NO. URUT 1) 

    ………….. 

    MASA 2)  :

    TAHUN 3)  :

    NAMA 4)  :

     ALAMAT 5)  :

    NPWPD 6)  :

    TANGGAL JATUH TEMPO 7)  :

    Meyetor berdasarkan : SKPD STPD

    SKPDKB SK. Pembetulan

    SKPDBT SK. Keberatan

    Lain-Lain

    No. KODE REKENING 8)  URAIAN PAJAK DAERAH 9)  JUMLAH (Rp.) 10) 

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    Jumlah Ketetapan Pokok Pajak

    Jumlah Sanksi : a. Bunga

    b. Kenaikan

    Jumlah Keseluruhan

    Dengan huruf :

    Ruang untuk teraan Kas Register Diterima oleh :

    ……..,……………… 

    Penyetor

    Bendaraan Penerimaan/

    Bendahara Penerimaan Pembantu

    Tanggal : (tanda tangan)

    Tanda tangan : (Nama Lengkap)

    Nama Terang :

    Cara Pengisian :

    1) Diisi sesuai nomor urut penerbitan2) Diisi sesuai masa pajak3) Diisi sesuai tahun pajak4) Diisi sesuai nama wajib pajak5) Diisi sesuai alamat wajib pajak6) Diisi sesuai NPWP wajib pajak7) Diisi sesuai tanggal jatuh tempo pajak8) Diisi sesuai dengan kode rekening pajak9) Diisi sesuai dengan uraian pajak10) Diisi sesuai jumlah ketetapan pajak

    FORMAT 

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    14/16

     

    8

    III. TATA CARA PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRATIF DANPENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK.

    a. Menerima surat permohonan Pengurangan atau penghapusan sanksi adminsitratif danpengurangan atau pembatalan ketetapan pajak dari Wajib Pajak.

    b. Meneliti kelengkapan permohonan Pengurangan atau penghapusan sanksi adminsitratifdan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak dari Wajib Pajak, kemudian dilakukan

    penelitian dan apabila perlu dilakukan pemeriksaan dan dibuat laporan hasil penelitian.

    c. Menyampaikan laporan hasil penelitian kepada pejabat yang berwenang untuk diteliti dandipertimbangkan untuk ditolak atau diterima.

    d. Membuat Surat Keputusan Penolakan atau Surat Keputusan Pembetulan.

    e. Menyerahkan Surat Keputusan kepada Wajib Pajak.

    IV. TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

    a. Menerima surat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak, melakukanpemeriksaan dan membuat laporan pemeriksaan yang ditandatangani oleh Petugas dan

    Wajib Pajak.b. Mencatat ke Kartu Data dan selanjutnya dilakukan penghitungan penetapan Kelebihan

    Pembayaran Pajak.

    c. Memperhitungkan dengan utang/ tunggakan pajak yang lain, kemudian dibuat NotaPerhitungan.

    d. Setelah diperhitungkan dengan utang pajak yang lain, ternyata kelebihan pembayaranpajak, kurang atau sama dengan utang pajak lainnya. Maka Wajib Pajak menerima buktipemindahbukuan sebagai bukti pembayaran kompensasi dengan pajak terutang dimaksud,sehingga tidak diterbitkan SKPDLB.

    e. Apabila utang pajak setelah diperhitungkan/ dikompensasikan dengan kelebihan

    pembayaran pajak ternyata lebih, maka Wajib Pajak akan menerima bukti pemindahbukuandan sebagai bukti pembayaran/ kompensasi diterbitkan SKPDLB.

    f. Setelah diterbitkan SKPDLB, selanjutnya diterbitkan SPM untuk pencairan dana.

    V. TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK YANG SUDAH KEDALUWARSA

    a. Pajak terutang yang sudah lewat masa pajak 5 (lima) tahun, maka pajak dimaksud sebagaipiutang pajak.

    b. Piutang pajak dimaksud dapat dihapuskan dengan Keputusan Bupati dilengkapi denganalasan dan bukti-bukti yang mendasar.

    VI. KRITERIA WAJIB PAJAK DAN PENENTUAN BESARAN OMZET SERTA TATA CARAPEMBUKUAN ATAU PENCATATAN

     A. Kriteria Wajib Pajak :

    1). Wajib Pajak yang memiliki omzet diatas Rp.300.000.000,00

    B. Tata cara pembukuan atau pencatatan :

    1). Wajib Pajak telah memiliki omzet diatas Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) pertahun diwajibkan menyelenggarakan pembukuan atau pencacatan.

    2). Pembukuan atau pencatatan dimaksud dlakukan secara tertib, teratur dan benar sesuai

    dengan norma pembukuan yang berlaku dan dilaporkan setiap bulan kepada Bupatiatau Pejabat yang ditunjuk.

    3). Laporan pembukuan atau pencatatan dimaksud sebagai salah satu dasar untukpenetapan pajak terutang.

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    15/16

     

    9

    VII. TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK

     A. Pemeriksaan :

    a. Pemeriksaan lapangan, dilakukan dengan cara :

    1). Memeriksa Tanda Pelunasan Pajak dan keterangan lainnya sebagai buktipelunasan kewajiban perpajakan daerah.

    2). Memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluarandari media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya.

    3). Meminjam buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluarandari media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya catatan dandolumen pendukung lainnya termasuk keluaran dari media komputer dan perangkatelektronik pengolah data lainnya dengan memberikan tanda terima.

    4). Meminta keterangan lisan dan atau tertulis Wajib Pajak yag diperiksa.

    5). Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat menyimpandokumen, uang, barang, yang dapat memberi petunjuk tentang keadaan usahaWajib Pajak dan atau tempat-tempat lain yang dianggap penting, serta melakukanpemeriksaan di tempat-tempat tersebut.

    6). Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut pada angka 5) apabila WajibPajak atau Wakil atau Kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasukitempat atau ruangan dimaksud, atau tidak ada ditempat pada saat pemeriksaan.

    7). Meminta keterangan dan atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yangmempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa.

    b. Pemeriksaan Kantor, dilakukan dengan cara :

    1). Memberitahukan agar Wajib Pajak membawa Tanda Pelunasan Pajak, buku-buku,catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran dari media komputer

    dan perangkat elektronik pengolah data lainnya.2). Meminjam buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran

    dari media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya catatan dandolumen pendukung lainnya termasuk keluaran dari media komputer dan perangkatelektronik pengolah data lainnya dengan memberikan tanda terima.

    3). Memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluarandari media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya.

    4). Meminta keterangan lisan dan atau tertulis Wajib Pajak yag diperiksa.

    5). Meminta keterangan dan atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yangmempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa.

    B. Pemeriksa membuat laporan pemeriksaan untuk digunakan sebagai dasar penerbitanSKPDKB, SKPDKBT atau STPD atau tujuan lain untuk pelaksanaan pelaksanaanketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

    C. Apabila penghitungan besarnya pajak terutang dalam SKPDKB, SKPDKBT dan STPDberbeda dengan SPTPD, perbedaan besarnya pajak diberitahukan kepada Wajib Pajakyang bersangkutan.

    D. Pemberian tanggapan atas hasil pemeriksaan dan pembahasan akhir pemeriksaan lengkap

    diselesaikan dalam waktu paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja setelah pemeriksaanselesai dilakukan.

    E. Pemberian tanggapan atas hasil pemeriksaan lapangan dilakukan dalam waktu paling lama7 (tujuh) hari kerja setelah pemeriksaan lapangan selesai dilakukan.

  • 8/18/2019 Perbup Pajak Penerangan Jalan

    16/16

     

    10

    F. Hasil pemeriksaan kantor disampaikan kepada Wajib Pajak segera setelah pemeriksaanselesai dilakukan dan tidak menunggu tanggapan Wajib Pajak.

    G. Apabila Wajib Pajak tidak memberikan tanggapan atau tidak menghadiri pembahasan akhirhasil pemeriksaan, SKPD dan atau STPD diterbitkan secara jabatan, berdasarkan hasilpemeriksaan yang disampaikan kepada Wajib Pajak.

    H. Pemberitahuan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak tidak dilakukan, apabilapemeriksaan dilanjutkan dengan penyidikan.

    ---------------------------------

    BUPATI PONOROGO,

    H. AMIN, S.H.