Masterplan_PJU_Bab 4_Rencana Pengembangan Penerangan Jalan Umum
Transcript of Masterplan_PJU_Bab 4_Rencana Pengembangan Penerangan Jalan Umum
BAB 4 RENCANA PENGEMBANGAN PENERANGAN JALAN UMUM
4.1. Rencana Penentuan Lampu Penerangan Jalan Umum
4.1.1. Analisis Jumlah Kebutuhan Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Utama
Kebutuhan penerangan jalan umum untuk suatu wilayah
memperhatikan pada keberadaan jalan yang ada pada wilayah tersebut.
Ketersediaan penerangan jalan diprioritaskan pada jalan utama baik itu yang
berstatus jalan negara, jalan propinsi, jalan kabupaten maupun jalan di
ibukota kecamatan. Untuk menghitung kebutuhan PJU dapat dihitung dari
panjang total jalan dari beberapa status jalan tersebut dibagi dengan 50
meter dengan asumsi bahwa jarak antar dua tiang listrik adalah 50 meter.
Semakin panjang keberadaan jalan utama di suatu wilayah maka semakin
banyak kebutuh penerangan jalan umum yang harus disediakan.
Kebutuhan penerangan jalan umum pada jalan utama di tiap-tiap
kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan hasil perhitungan
dapat dilihat pada tabel 4.1. Kebutuhan penerangan jalan umum untuk
wilayah kabupaten ini paling banyak adalah di Kecamatan Samboja,
sementara yang paling kecil adalah di Kecamatan Anggana. Selanjutnya
analisis kebutuhan penerangan jalan umum dengan ketersediaan
penerangan jalan umum dapat dilihat pada tabel 4.2. Dari perhitungan pada
tabel 4.2. dapat diketahui bahwa Kecamatan-Kecamatan yang masih
memerlukan penambahan penerangan jalan umum adalah Kecamatan
Samboja, Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun, Muara Badak, Kenohan,
Kembang Janggut, Tabang. Dari beberapa kecamatan tersebut khusus untuk
Kecamatan Muara Badak, Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang perlu
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 101
diprioritas pembangunan titik-titik penerangan jalan umum baru mengingat
kekurangan dari titik penerangan jalan umum mencapai angka lebih dari 500.
Sementara kecamatan-kecamatan yang lain keberadaan penerangan
jalan umum sudah melebihi kebutuhan adalah Kecamatan Muara Jawa, Loa
Janan, Loa Kulu,Tenggarong, Sebulu, Tenggarong Seberang, Anggana,
Marangkayu, dan Muara Kaman. Kelebihan ketersediaan penerangan jalan
umum tampak menonjol pada Kecamatan Marangkayu hingga mencapai
3360 titik demikian juga untuk Kecamatan sebulu mencapai 1714. Pada
Kecamatan Tenggarong sebagai ibukota kabupaten menunjukkan bahwa
ketersediaan penerangan jalan umum pada wilayah ini sudah mencukupi
dengan kelebihan jumlah sebesar 579 titik. Perhatian perlu diberikan pada
wilayah-wilayah kecamatan perbatasan dengan wilayah kabupaten lain
dalam penyediaan penerangan jalan umum ini. Hal ini penting untuk
membantu pengguna jalan agar lebih mengenali wilayah-wilayah yang
mereka lalui dan batas antar wilayah. Wilayah-wilayah perbatasan
diantaranya adalah Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Muntai, dan
Kecamatan Tabang. Kecamatan Samboja terletak di bagian selatan wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Penajam Pasir Utara dan merupakan pintu masuk ke Kabupaten Kutai
Kartanegara di arah tenggara untuk itu penerangan jalan umum di wilayah
kecamatan ini perlu disediakan dengan baik sementara dari hasil
perhitungan masih jauh dari mencukupi yaitu dengan jumlah kekurangan 238
titik.
Kecamatan Muara Muntai merupakan kecamatan yang berada di sisi
barat wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, berbatasan langsung dengan
Kabupaten Kutai Barat, pada wilayah ini masih dibutuhkan sebanyak 153 titik
penerangan jalan umum. Kecamatan Tabang adalah kecamatan pada posisi
paling utara dan berbatasan langsung dengan kabupaten-kabupaten lain di
sekitar Kabupaten Kutai Kartanegara. Mengingat bahwa transportasi pada
wilayah ini lebih banyak melalui ‘taksi air’, maka perlu untuk ditinjau dan
diperhitungkan lagi kekurangan jumlah titik penerangan jalan umum sebesar
683 disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 102
Tabel 4.1. Jumlah Kebutuhan Titik Penerangan Jalan Umum
untuk Jalan Utama KECAMATAN JENIS JALAN PANJANG (M) KEBUTUHAN PJU
(unit) SAMBOJA Jalan Utama 107768,51 2155 MUARA JAWA Jalan Utama 33331,45 667 SANGA SANGA Jalan Utama 6071,14 121 LOA JANAN Jalan Utama 56699,65 1134 LOA KULU Jalan Utama 19750,05 395 MUARA MUNTAI Jalan Utama 25386,29 508 MUARA WIS Jalan Utama 15034,00 301 KOTA BANGUN Jalan Utama 73290,50 1466 TENGGARONG Jalan Utama 55917,20 1118 SEBULU Jalan Utama 46270,76 925 TENGGARONG SEBERANG Jalan Utama 30533,16 611 ANGGANA Jalan Utama 4405,31 88 MUARA BADAK Jalan Utama 86215,50 1724 MARANGKAYU Jalan Utama 45483,25 910 MUARA KAMAN Jalan Utama 23610,14 472 KENOHAN Jalan Utama 50007,00 1000 KEMBANG JANGGUT Jalan Utama 47479,00 950 TABANG Jalan Utama 46439,00 929
KABUPATEN 773691,91 15474
Tabel 4.2. Analisis Jumlah Kebutuhan Titik Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Utama dengan Titik
Penerangan Jalan Umum Yang Sudah Ada KECAMATAN KEBUTUHAN
PJU (unit) PJU YANG SUDAH
ADA KEKURANGAN (-) /
KELEBIHAN (+) SAMBOJA 2155 1917 -238 MUARA JAWA 667 759 92 SANGA SANGA 121 122 1 LOA JANAN 1134 1689 555 LOA KULU 395 1159 764 MUARA MUNTAI 508 355 -153 MUARA WIS 301 265 -36 KOTA BANGUN 1466 1078 -388 TENGGARONG 1118 1697 579 SEBULU 925 2639 1714 TENGGARONG SEBERANG 611 1249 638 ANGGANA 88 130 42 MUARA BADAK 1724 1061 -663 MARANGKAYU 910 4270 3360 MUARA KAMAN 472 1704 1232 KENOHAN 1000 187 -813 KEMBANG JANGGUT 950 154 -796 TABANG 929 246 -683
TOTAL 15474 20681 5207
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 103
4.1.2. Analisis Jumlah Kebutuhan Penerangan Jalan Umum Untuk Jalan Lingkungan
Untuk menghitung kebutuhan penerangan jalan umum di tiap-tiap
kecamatan khususnya pada jalan lingkungan dapat dilakukan dengan cara
panjang jalan dari ibukota kecamatan sampai ke desa ditotal kemudian
dibagi dengan 50 meter. Selanjutnya hasil perhitungan kebutuhan
penerangan jalan umum pada jenis jalan lingkungan dapat dilihat pada tabel
4.3. Kebutuhan penerangan jalan umum untuk jalan lingkungan yang
terbesar adalah di Kecamatan Tabang sedang yang terendah adalah di
Kecamatan Sanga Sanga . Sedangkan untuk analisis jumlah Kebutuhan titik
penerangan jalan umum terhadap titik penerangan jalan yang sudah ada
ditunjukkan pada tabel 4.4. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa
seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Kutaikartanegara belum
tercukupi kebutuhan penerangan jalan umum untuk jalan lingkungan.
Kekurangan ini sangat menonjol sekali dengan angka hingga mencapai
puluhan ribu titik. Kecamatan-kecamatan yang memiliki kekurangan
penerangan jalan umum pada jalan lingkungan lebih dari 10.000 titik adalah
Kecamatan Samboja, Loa Kulu, Kota Bangun, Sebulu, Muara Badak,
Marangkayu, Muara Kaman Kembang Janggut dan tabang. Tabel 4.3.
Jumlah Kebutuhan Titik Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Lingkungan
KECAMATAN JENIS JALAN PANJANG (M) KEBUTUHAN PJU (unit) SAMBOJA Jalan Lingkungan 539457,51 10789 MUARA JAWA Jalan Lingkungan 425254,62 8505 SANGA SANGA Jalan Lingkungan 128906,64 2578 LOA JANAN Jalan Lingkungan 385587,05 7712 LOA KULU Jalan Lingkungan 646328,42 12927 MUARA MUNTAI Jalan Lingkungan 186009,97 3720 MUARA WIS Jalan Lingkungan 341911,37 6838 KOTA BANGUN Jalan Lingkungan 674192,22 13484 TENGGARONG Jalan Lingkungan 340910,04 6818 SEBULU Jalan Lingkungan 831354,63 16627 TENGGARONG SEBERANG Jalan Lingkungan 505931,66 10119 ANGGANA Jalan Lingkungan 449929,57 8999 MUARA BADAK Jalan Lingkungan 652429,41 13049 MARANGKAYU Jalan Lingkungan 765500,86 15310 MUARA KAMAN Jalan Lingkungan 1004043,54 20081 KENOHAN Jalan Lingkungan 346409,76 6928 KEMBANG JANGGUT Jalan Lingkungan 921224,57 18424 TABANG Jalan Lingkungan 1233596,76 24672
KABUPATEN 10378978,59 207580
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 104
Tabel 4.4.
Analisis Jumlah Kebutuhan Titik Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Utama dengan Titik Penerangan Jalan Umum Yang Sudah Ada
KECAMATAN KEBUTUHAN PJU (unit)
PJU YANG SUDAH ADA
KEKURANGAN (-) / KELEBIHAN (+)
SAMBOJA 10789 173 -10616 MUARA JAWA 8505 256 -8249 SANGA SANGA 2578 54 -2524 LOA JANAN 7712 0 -7712 LOA KULU 12927 257 -12670 MUARA MUNTAI 3720 104 -3616 MUARA WIS 6838 54 -6784 KOTA BANGUN 13484 200 -13284 TENGGARONG 6818 192 -6626 SEBULU 16627 840 -15787 TENGGARONG SEBERANG 10119 125 -9994 ANGGANA 8999 83 -8916 MUARA BADAK 13049 658 -12391 MARANGKAYU 15310 2018 -13292 MUARA KAMAN 20081 60 -20021 KENOHAN 6928 0 -6928 KEMBANG JANGGUT 18424 154 -18270 TABANG 24672 588 -24084
TOTAL 207580 5816 -201764
4.1.3. Analisis Biaya Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Utama Analisis biaya penerangan jalan umum untuk jalan utama diperlukan
dalam rangka untuk menghitung perkiraan anggaran untuk operasional PJU.
Asumsi perhitungan didasarkan pada :
1. Lampu jenis standar : Mercury 200 W
2. Lampu menyala 12 jam per hari dihitung selama 365 hari
3. Tarif dasar listrik untuk PJU (Gol P3-TR) Rp. 493,- / Kwh (Keppres
48/2000, tgl 31 Maret 2000)
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan daya listrik dan biaya pemakaian
listrik dalam 1 tahun bagi penerangan jalan umum untuk jalan utama
sebagaimana disajikan pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa kebutuhan daya
listrik terbanyak adalah di wilayah Kecamatan Samboja sementara angka
terendah adalah di Kecamatan Anggana, demikian halnya dengan biaya
yang harus dibayarkan terkait dengan kebutuhannya, sehingga Kecamatan
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 105
Samboja memerlukan biaya terbesar sementara Kecamatan Anggana yang
terkecil.
Pada skala regional , kebutuhan daya listrik untuk seluruh wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 11033,52 MWH dengan perkiraan
biaya dalam satu tahun sebesar 5,440 Milyar.
Tabel 4.5.
Kebutuhan Daya Listrik dan Biaya Pemakaian Listrik Dalam 1 Tahun Menggunakan Jenis Lampu Mercury 200 W Bagi Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Utama
KECAMATAN PANJANG (M) KEBUTUHAN PJU (unit)
KEBUTUHAN LISTRIK 1
TAHUN (MWH)
BIAYA LISTRIK 1 TAHUN
(Milyar Rp) SAMBOJA 107768,51 2155 1888,10 0,931 MUARA JAWA 33331,45 667 583,97 0,288 SANGA SANGA 6071,14 121 106,37 0,052 LOA JANAN 56699,65 1134 993,38 0,490 LOA KULU 19750,05 395 346,02 0,171 MUARA MUNTAI 25386,29 508 444,77 0,219 MUARA WIS 15034,00 301 263,40 0,130 KOTA BANGUN 73290,50 1466 1284,05 0,633 TENGGARONG 55917,20 1118 979,67 0,483 SEBULU 46270,76 925 810,66 0,400 TENGGARONG SEBERANG 30533,16 611 534,94 0,264 ANGGANA 4405,31 88 77,18 0,038 MUARA BADAK 86215,50 1724 1510,50 0,745 MARANGKAYU 45483,25 910 796,87 0,393 MUARA KAMAN 23610,14 472 413,65 0,204 KENOHAN 50007,00 1000 876,12 0,432 KEMBANG-JANGGUT 47479,00 950 832,20 0,410 TABANG 46439,00 929 813,61 0,401
KABUPATEN 629766,91 12595 11033,52 5440
4.1.4. Anallisis Biaya Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Lingkungan
Analisis biaya penerangan jalan umum untuk jalan lingkungan
didasarkan pada asumsi perhitungan sebagai berikut :
1. Lampu standar : Mercury 150 W
2. Lampu menyala 12 jam/hari selama 365 hari
3. Tarif dasar listrik untuk PJU (Gol P3-TR) Rp. 493,- / Kwh (Keppres
48/2000, tgl 31 Maret 2000)
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan daya listrik dan biaya
pemakaian listrik dalam 1 tahun bagi penerangan jalan umum untuk jalan
lingkungan sebagaimana disajikan pada tabel 4.6. menunjukkan bahwa
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 106
kebutuhan daya listrik terbanyak adalah di wilayah Kecamatan Tabang
sementara angka terendah adalah di Kecamatan Sanga Sanga , demikian
halnya dengan biaya yang harus dibayarkan terkait dengan kebutuhannya,
sehingga Kecamatan Tabang memerlukan biaya terbesar sementara
Kecamatan Sanga Sanga yang terkecil.
Tabel 4.6.
Kebutuhan Daya Listrik dan Biaya Pemakaian Listrik Dalam 1 Tahun Jenis Lampu Mercury 150 W Bagi Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Lingkungan
KECAMATAN PANJANG (M) KEBUTUHAN PJU (unit)
KEBUTUHAN LISTRIK 1
TAHUN (MWH)
BIAYA LISTRIK 1
TAHUN (Milyar Rp)
SAMBOJA 539457,51 10789 7088,47 3,495 MUARA JAWA 425254,62 8505 5587,85 2,755 SANGA SANGA 128906,64 2578 1693,83 0,835 LOA JANAN 385587,05 7712 5066,61 2,498 LOA KULU 646328,42 12927 8492,76 4,187 MUARA MUNTAI 186009,97 3720 2444,17 1,205 MUARA WIS 341911,37 6838 4492,72 2,215 KOTA BANGUN 674192,22 13484 8858,89 4,367 TENGGARONG 340910,04 6818 4479,56 2,208 SEBULU 831354,63 16627 10924,00 5,386 TENGGARONG SEBERANG 505931,66 10119 6647,94 3,277 ANGGANA 449929,57 8999 5912,07 2,915 MUARA BADAK 652429,41 13049 8572,92 4,226 MARANGKAYU 765500,86 15310 10058,68 4,959 MUARA KAMAN 1004043,54 20081 13193,13 6,504 KENOHAN 346409,76 6928 4551,82 2,244 KEMBANG JANGGUT 921224,57 18424 12104,89 5,968 TABANG 1233596,76 24672 16209,46 7,991
KABUPATEN 10378978,59 207580 136379,78 67,235
4.1.5. Analisis Penentuan Prioritas Pemasangan Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Utama
Prioritas Pemasangan penerangan jalan umum untuk jalan utama
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Prioritas pertama (tahun ke 1) : semua jalan utama yang ada di dalam
permukiman.
2. Prioritas kedua (tahun ke 2) : semua jalan utama mulai dari batas
permukiman sejauh 1 (satu) km.
3. Prioritas ketiga (tahun ke 3) : semua jalan utama mulai dari batas
prioritas 2 (dua) sejauh 1 (satu) km.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 107
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 108
4. Prioritas keempat (tahun ke 4) : semua jalan utama mulai dari batas
prioritas 3 (tiga) sejauh 1 (satu) km.
5. Prioritas kelima (tahun ke 5) : semua jalan utama telah terpasang
PJU.
Untuk merepresentasikan lokasi prioritas pemasangan penerangan jalan
umum untuk jalan utama berdasarkan kriteria tersebut diatas dapat
direpresentasikan dalam bentuk peta. Peta tersebut menampilkan zonasi
wilayah berdasarkan kriteria yang telah dibuat. Di dalam Sistem Informasi
Geografi zonasi wilayah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik buffer,
yaitu mendelineasi secara otomatis berdasarkan satuan jarak tertentu yang
ditentukan oleh operator. Dari hasil buffering tersebut akan dapat diketahui
daerah-daerah yang masuk ke dalam prioritas pemasangan lampu
penerangan jalan umum.
Selanjutnya tahapan prioritas pengembangan penerangan jalan umum
untuk jalan utama di tiap kecamatan terkait dengan lokasi dan
persebarannya dapat dilihat dari peta-peta berikut ini :
Gambar 4.1. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Anggana
Gambar 4.2. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Kembang Janggut
Gambar 4.3. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Kenohan
Gambar 4.4. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Kota Bangun
Gambar 4.5. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Loa Janan
Gambar 4.6. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Loa Kulu
Gambar 4.7. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Marangkayu
Gambar 4.8. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Muara Badak
Gambar 4.9. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Muara Jawa
Gambar 4.10. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Muara Kaman
Gambar 4.11. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Muara Muntai
Gambar 4.12. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Muara Wis
Gambar 4.13. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Samboja
Gambar 4.14. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Sanga Sanga
Gambar 4.15. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Sebulu
Gambar 4.16. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Tabang
Gambar 4.17. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Tenggarong
Gambar 4.18. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Utama Kecamatan Tenggarong Seberang
Tabel 4.7. Prioritas Pemasangan Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Utama
Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4 Prioritas 5
Kecamatan Jalan Utama (Km)
Kebutuhan PJU (Unit)
Jalan Utama (Km)
Kebutuhan PJU (Unit)
Jalan Utama (Km)
Kebutuhan PJU (Unit)
Jalan Utama (Km)
Kebutuhan PJU (Unit)
Jalan Utama (Km)
Kebutu han PJU
(Unit) SAMBOJA 1858.695 37 5131 103 - - 4767.21 95 106163,74 2123
MUARA JAWA 2967,648 59 1786.427 35.729 3791.50 76 3668.00 73 29537,57 591
SANGA SANGA - - - - - - 506.59 507 6071,14 121
LOA JANAN - - 5258 105 4108.89 82 6686.23 134 52103,66 1042
LOA KULU - - 739 15 1540.28 31 26943.44 539 19750,04 395
MUARA MUNTAI - - - - - - - - 25386,29 508
MUARA WIS - - - - - - - - 15034,00 301
KOTA BANGUN - - - - - - - - 73290,45 1466
TENGGARONG 7024,44 141 9735.614 194.712 9039.73 181 4805.02 96 52879,73 1058
SEBULU - - - - - - 5357.79 107 46270,76 925
TENGGARONG SEBERANG - - - - - - 1242.47 25 30533,17 611
ANGGANA - - - - - - - - 2110,16 42
MUARA BADAK - - - - - - - - 41009,67 820
MARANGKAYU - - - - - - 1197.48 24 45483,25 910
MUARA KAMAN - - - - - - - - 23610,14 472
KENOHAN - - - - - - - - - -
KEMBANG JANGGUT - - - - - - - - - -
TABANG - - - - - - - - - -
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 128
4.1.6. Analisis Penentuan Prioritas Pemasangan Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Lingkungan
Prioritas Pemasangan penerangan jalan umum untuk jalan lingkungan
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Prioritas pertama (5 tahun pertama) : semua jalan lingkungan yang
ada di dalam permukiman.
2. Prioritas kedua (5 tahun kedua) : semua jalan lingkungan mulai dari
batas permukiman sejauh 1 km.
3. Prioritas ketiga (5 tahun ketiga) : semua jalan lingkungan mulai dari
batas prioritas 2 (dua) sejauh 1 (satu) km.
4. Prioritas keempat (5 tahun keempat) : semua jalan lingkungan mulai
dari batas prioritas 3 (tiga) sejauh 1 (satu) km.
5. Prioritas kelima (5 tahun kelima) : semua jalan lingkungan telah
terpasang PJU.
Untuk merepresentasikan lokasi prioritas pemasangan
penerangan jalan umum untuk jalan lingkungan metode yang digunakan
sama dengan penetuan lokasi prioritas pemasangan penerangan jalan
umum untuk jalan utama, yaitu dengan menggunakan teknik buffer dan
hasilnya direpresentasikan dalam bentuk peta.
Selanjutnya tahapan prioritas pengembangan penerangan jalan
umum untuk jalan lingkungan terkait dengan lokasi dan persebarannya
dapat dilihat dari peta-peta berikut ini :
Gambar 4.19. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Anggana
Gambar 4.20. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Kembang Janggut
Gambar 4.21. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Kenohan
Gambar 4.22. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Kota Bangun
Gambar 4.23. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Loa Kulu
Gambar 4.24. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Marangkayu
Gambar 4.25. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Muara Badak
Gambar 4.26. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Muara Jawa
Gambar 4.27. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Muara Kaman
Gambar 4.28. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Samboja
Gambar 4.29. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Sanga Sanga
Gambar 4.30. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Sebulu
Gambar 4.31. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Tabang
Gambar 4.32. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Tenggarong
Gambar 4.33. Peta Prioritas Pemasangan PJU Jalan Lingkungan Kecamatan Tenggarong Seberang
Tabel 4.8.
Prioritas Pemasangan Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Lingkungan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4 Prioritas 5
Kecamatan Jalan Lingkungan
(Km)
Kebutuhan PJU (Unit)
Jalan Lingkungan
(Km)
Kebutuhan PJU (Unit)
Jalan Lingkungan
(Km)
Kebutuhan PJU (Unit)
Jalan Lingkungan
(Km)
Kebutuhan PJU (Unit)
Jalan Lingkungan
(Km)
Kebutuhan PJU (Unit)
SAMBOJA 6911.94 138 24381.77 488 28279.26 566 15908.78 318 53111.36 1062
MUARA JAWA 10053.43 201 27391.52 548 38688.46 774 59620.58 1192 16847.75 337
SANGA SANGA 2034.63 41 21825.90 437 32612.75 652 23173.78 463 17919.41 358
LOA JANAN 3188.61 64 19497.75 390 28693.15 574 39289.23 786 30149.08 603
LOA KULU - - 6375.90 128 10943.89 219 24214.72 484 51025.42 1021
MUARA MUNTAI - - - - - - - - - -
MUARA WIS - - - - - - - - - -
KOTA BANGUN - - - - - - - - 1686.43 34
TENGGARONG 21547.73 431 23685.36 474 45948.48 919 31604.18 632 54203.48 1084
SEBULU 10753.71 215 67607.67 1352 102381.55 2048 103165.52 2063 100109.59 2002
TENGGARONG SEBERANG 2576.09 52 34792.73 696 41417.42 828 55400.62 1108 79225.17 1585
ANGGANA 1952.56 39 29820.86 596 51603.23 1032 43510.61 870 - -
MUARA BADAK 754.01 15 5331.73 107 21628.46 433 28688.82 574 27131.31 543
MARANGKAYU 29823.90 596 62487.43 1250 82666.37 1653 94433.43 1889 101002.66 2020
MUARA KAMAN 20504.55 410 32916.66 658 52234.94 1045 83710.07 1674 54034.44 1081
KENOHAN 292.09 6 3924.06 78 2712.53 54 7436.45 149 13656.21 273
KEMBANG JANGGUT 2417.17 48 24831.03 497 23933.87 479 32346.75 647 - -
TABANG 2053.59 41 26948.46 539 60532.52 1211 55599.81 1112 - -
4.2. Rencana Secara Menyeluruh Pengembangan Penerangan Jalan Umum
Rencana Pengembangan Penerangan Jalan Umum Secara
Menyeluruh di Kabupaten Kutai Kartanegara mengacu pada Spesifikasi
Penerangan Jalan di Kawasan Perkotaan yang merupakan standar untuk
merencanakan pemasangan dan penempatan/penataan lampu penerangan
jalan di kawasan perkotaan, yang dipersiapkan oleh Sub Panitia Teknik
Bidang Prasarana Transportasi melalui Gugus Kerja bidang Lingkungan
dan Keselamatan Jalan. Standar ini diprakarsai oleh Direktorat Bina Teknik,
Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan, Departemen
Pekerjaan Umum (BSN, 2006).
4.2.1 Rencana Penentuan Lampu Penerangan Jalan Umum Menurut Badan Standardisasi Nasional, dasar perencanaan untuk
menentukan lampu penerangan jalan adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan penerangan jalan terkait dengan hal-hal berikut ini :
a. Volume lalu-lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang
bersinggungan seperti pejalan kaki, pengayuh sepeda, dll;
b. Tipikal potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan
persimpangan jalan;
c. Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dll;
d. Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi
pantulan cahaya lampu penerangan;
e. Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik
lampu dan lokasi sumber listrik;
f. Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain,
agar perencanaan sistem lampu penerangan efektif dan ekonomis;
g. Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan
daerah sekitarnya;
h. Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.
2) Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam
perencanaan penerangan jalan antara lain sebagai berikut : BAB IV
Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 145
a. Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan;
b. Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam;
c. Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat parkir,
dll;
d. Jalan-jalan berpohon;
e. Jalan-jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk
pemasangan lampu di bagian median;
f. Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah
(terowongan);
g. Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinterferensi
dengan jalannya.
Menurut Muhaimin (2001), penentuan kualitas lampu penerangan jalan
umum perlu mempertimbangkan 6 aspek yaitu:
1. Kuat rata-rata penerangan (Erata-rata);
Besarnya kuat penerangan didasarkan pada kecepatan maksimal yang
diijinkan terhadap kendaraan yang melaluinya.
2. Distribusi cahaya;
Berkaitan dengan kerataan cahaya pada jalan raya. Untuk itu ditentukan
faktor kerataan cahaya yang merupakan perbandingan kuat penerangan
pada bagian tengah lintasan kendaraan dengan pada tepi jalan.
Kerataan cahaya dapat diukur dengan rasio kemerataan pencahayaan
(uniformity ratio) yang merupakan rasio maksimum antara kemerataan
pencahayaan maksimum dan minimum menurut lokasi penempatan
tertentu seperti yang ditentukan pada Tabel 4.9 di bawah ini. Tabel 4.9
Rasio Kemerataan Pencahayaan (Uniformity Ratio) LOKASI PENEMPATAN RASIO MAKSIMUM
Jalur lalu Lintas : - Di Daerah Pemukiman - Di Daerah Komersil/Pusat Kota
6 : 1 3 : 1
Jalur Pejalan Kaki : - Di Daerah Pemukiman - Di Daerah Komersil/Pusat Kota
6 : 1 3 : 1
Terowongan 4 : 1
Tempat-Tempat Peristirahatan (Rest Area) 6 : 1
Sumber: BSN, 2006
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 146
3. Cahaya yang silau;
Cahaya yang menyilaukan mata dapat menyebabkan keletihan
mata, perasaan tidak nyaman dan kemungkinan kecelakaan.
Untuk mengurangi silau digunakan akrilik atau gelas pada
armature yang berfungsi sebagai filter cahaya.
4. Arah pancaran cahaya dan pembentukan bayangan;
Sumber penerangan untuk jalan raya dipasang menyudut 5°-15°.
5. Warna dan perubahan warna;
Warna cahaya lampu pelepasan gas tekanan tinggi (khususnya
lampu merkuri) berpengaruh terhadap warna tertentu, misalnya:
warna merah.
6. Lingkungan;
Lingkungan yang berkabut maupun berdebu mempunyai faktor
absorbsi terhadap cahaya yang dipancarkan oleh lampu. Cahaya
kuning kehijauan mempunyai panjang gelombang paling sensitive
terhadap mata sehingga tepat digunakan pada daerah berkabut.
Lampu SON atau SOX tepat untuk penerangan jalan pada
daerah berkabut.
Berdasarkan aspek-aspek di atas, maka ketentuan kualitas
pencahayaan dan penempatan lampu penerangan jalan umum dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Kualitas pencahayaan normal
Kualitas pencahayaan normal pada suatu jalan diukur berdasarkan
metoda iluminansi atau luminansi. Meskipun demikian lebih mudah
menggunakan metoda iluminansi, karena dapat diukur langsung di
permukaan jalan dengan menggunakan alat pengukur kuat cahaya.
Kualitas pencahayaan normal menurut jenis/klasifikasi fungsi jalan
ditentukan seperti pada Tabel 4.10 di bawah ini.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 147
Tabel 4.10. Kualitas Pencahayaan Normal Berdasar Fungsi Jalan Kuat Pencahayaan
(Iluminasi) Luminasi Batasan Silau
Kemerataan (Uniformity)
Kemerataan (Uniformity)
Jenis/Klasifikasi Jalan E
rata-rata (lux) g1
L rata-rata (cd/m2) VD VI
G TJ (%)
Trotoar 1 - 4 0,10 0,10 0,40 0,50 4 20 Jalan Lokal : - Primer - Skunder
2 - 5 2 - 5
0,10 0,10
0,50 0,50
0,40 0,40
0,50 0,50
4 4
20 20
Jalan Kolektor : - Primer - Skunder
3 - 7 3 - 7
0,14 0,14
1,00 1,00
0,40 0,40
0,50 0,50
4 - 5 4 - 5
20 20
Jalan Arteri : - Primer - Skunder 11 - 20
11 - 20 0,14 - 0,20 0,14 - 0,20
1,50 1,50
0,40 0,40
0,50 - 0,70
0,50 - 0,70
5 - 6 5 - 6
10 - 20 10 - 20
Jalan Arteri dengan Akses Kontrol, Jalan Bebas Hambatan 15 - 20 0,14 - 0,20 1,50 0,40
0,50 - 0,70 5 - 6 10 – 20
Jalan Layang, Simpang Susun, Terowongan 20 - 25 0,20 2,00 0,40 0,70 6 10 Sumber: BSN, 2006 Keterangan : g1 : E min/E maks VD : L min/L maks VI : L min/L rata-rata G : Silau (Glare) TJ : Batas Ambang Kesilauan
2. Kualitas pencahayaan untuk lampu di dekat rambu lalu-lintas
Batasan kuat pencahayaan (iluminansi) dan luminansi pada rambu-
rambu lalu-lintas yang dipasang berdekatan dengan lampu penerangan
jalan atau papan reklame ditentukan pada Tabel 4.11 di bawah ini
(AASHTO, 1984), yang bertujuan agar lebih menarik perhatian bagi
pengguna jalan.
Tabel 4.11. Batasan kuat pencahayaan untuk rambu lalu-lintas
Daerah Sekitar Penempatan Rambu Iluminasi (Lux) Luminasi (cd/m2)
Rendah 108 – 216 24 – 48
Sedang 216 – 432 48 – 96
Tinggi 432 - 864 96 - 192 Sumber: BSN, 2006
4.3. Konsep Rencana Pengembangan Penerangan Jalan Umum Pada
Tiap-Tiap Ibukota Kecamatan. Rencana pengembangan penerangan jalan umum pada tiap-tiap
ibukota kecamatan didasarkan pada Rencana Induk Pembangunan
Kawasan Strategis Kabupaten Kutai Kartanegara yang berisi arahan
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 148
pengembangan strategis kawasan sehingga memicu pertumbuhan
perkotaan.
4.3.1. Rencana Lokasi dan Titik Strategis Pengembangan PJU Rencana lokasi dan titik strategis penempatan titik lampu direncanakan
sebagai berikut:
1. Kriteria Perencanaan
Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan :
a. Perbandingan Kemerataan Pencahayaan (Uniformity Ratio) yang
sesuai dengan ketentuan pada Tabel 4.9;
b. Keselamatan dan keamanan bagi pengguna jalan;
c. Pencahayaan yang lebih tinggi di area tikungan atau persimpangan,
dibanding pada bagian jalan yang lurus;
d. Arah dan petunjuk (guide) yang jelas bagi pengguna jalan dan
pejalan kaki.
Badan Standardisasi Nasional menyarankan beberapa sistem
penempatan lampu penerangan jalan seperti pada Tabel 4.12 di bawah
ini
Tabel 4.12 Sistem Penempatan Penerangan Jalan
Jenis Jalan/Jembatan Sistem Penempatan Lampu Yag Digunakan
Jalan Arteri Sistem Menerus dan Parsial
Jalan Kolektor Sistem Menerus dan Parsial
Jalan Lokal Sistem Menerus dan Parsial
Persimpangan, Simpang Susun, Ramp Sistem Menerus
Jembatan Sistem Menerus
Terowongan Sistem Menerus Bergradasi pada Ujung-Ujung Terowongan
Sumber: BSN, 2006 2. Kriteria Penempatan
Menurut Dirjen Bina Marga (1991), sistem penempatan lampu
sebaiknya direncanakan dengan Sistem Menerus karena pada Sistem BAB IV
Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 149
Parsial terdapat efek kesilauan dan ketidaknyamanan penglihatan yang
cukup besar. Pada Sistem Parsial, lampu penerangan jalan harus
memberikan adaptasi yang baik bagi penglihatan pengendara, sehingga
efek kesilauan dan ketidaknyamanan penglihatan tersebut dapat
dikurangi.
Gambaran umum perencanaan dan penempatan lampu penerangan
jalan dapat dilihat pada Gambar 4.34 berikut ini.
Gambar 4.34. Gambaran umum penempatan lampu penerangan jalan
BAB IV
Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 150
Masing-masing faktor perencanaan dan penempatan lampu penerangan
jalan di atas memiliki spesifikasi besaran minimum yang disarankan seperti
pada Tabel 4.13 berikut.
Tabel 4.13 Besaran-besaran Kriteria Penempatan Penerangan Jalan Umum
URAIAN BESARAN-BESARAN
Tinggi Tiang Lampu (H)
Lampu Standar
1.
10 – 15 m
Tinggi tiang rata-rata digunakan 13 m
Lampu Menara 20 – 50 m
Tinggi tiang rata-rata digunakan 30 m
Jarak Interval Tiang Lampu (E) 2.
Jalan Arteri 3.0 H – 3.5 H
Jalan Kolektor 3.5 H – 4.0 H
Jalan Lokal 5.0 H – 6.0 H
Minimum jarak interval tiang 30 m
3. Jarak Tiang Lampu ke Tepi Perkerasaan (S1) minimum 0.7 m
4. Jarak dari Tepi Perkerasan ke Titik Penerangan Terjauh (S2)
minimum L/2
5. Sudut Inklinasi (I)
Sumber : Ditjen Bina Marga, 1991
20˚ - 30˚
Keterangan : L = lebar badan jalan (meter)
Batasan penempatan lampu penerangan jalan tergantung dari tipe
lampu, tinggi lampu, lebar jalan dan tingkat kemerataan pencahayaan
dari lampu yang akan digunakan. Jarak antar lampu penerangan secara
umum dapat mengikuti batasan seperti pada Tabel 4.14 di bawah (A
Manual of Road Lighting in Developing Countries). Dalam tabel tersebut
dipisahkan antara dua tipe rumah lampu. Rumah lampu (lantern) tipe A
mempunyai penyebaran sorotan cahaya/sinar lebih luas, tipe ini adalah
jenis lampu gas sodium bertekanan rendah, sedangkan tipe B
mempunyai sorotan cahaya lebih ringan/kecil, terutama yang langsung ke
jalan, yaitu jenis lampu gas merkuri atau sodium bertekanan tinggi.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 151
Tabel 4.14 Jarak Antar Tiang Lampu Penerangan (E)
Berdasarkan Tipikal Distribusi Pencahayaan dan Klasifikasi Lampu
Sumber: BSN, 2006
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 152
3. Penataan Letak Lampu Penerangan Jalan Umum
Penataan/pengaturan letak lampu penerangan jalan umum diatur oleh
BSN (2006) seperti pada Tabel 4.15 di bawah ini.
Tabel 4.15 Penataan Letak Lampu Penerangan Jalan Umum
Sumber: BSN, 2006
Menurut Dirjen Bina Marga (1991), ketentuan besaran yang disarankan
untuk penataan letak lampu penerangan jalan umum dapat dilihat pada
Tabel 4.16 di bawah ini. Tabel 4.16
Ketentuan Besaran yang Disarankan untuk Penataan Letak Lampu Penerangan Jalan Umum
KETENTUAN-KETENTUAN YANG DISARANKAN Keterangan
Di Kiri atau Kanan Jalan L < 1.2 H Gambar 4
Di Kiri dan Kanan Jalan Berselang-seling 1.2 H < L < 1.0 H Gambar 5
Di Kiri dan Kanan Jalan Berhadapan 1.6 H < L < 2.4 H Gambar 6
Di Median Jalan 3L < 0.8 H Gambar 7
Sumber : Ditjen Bina Marga, 1991 Keterangan : H = Tinggi Tiang Lampu (meter) L = lebar badan jalan (meter)
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Di daerah-daerah atau kondisi dimana median jalan sangat lebar (>
10 meter) atau pada jalan yang memiliki jumlah lajur sangat banyak (> 4
lajur setiap arah) perlu dipertimbangkan dengan pemilihan penempatan
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 153
lampu penerangan jalan kombinasi dari cara-cara tersebut di atas. Pada
kondisi jalan dengan jumlah lajur sangat banyak, pemilihan penempatan
lampu penerangan jalan perlu direncanakan sendiri-sendiri untuk setiap
arah lalu-lintas.
Ditjen Bina Marga (1991) memberikan gambaran umum penataan
letak lampu penerangan jalan umum, baik jalan satu arah maupun dua
arah, seperti pada gambar-gambar berikut ini.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) 154
DI KIRI/ KANAN JALAN
DI KIRI & KANAN BERSELANG-SELING
DI KIRI & KANAN BERHA-DAPAN
DI MEDIAN JALAN
Gambar 4.35. Alternatif Penataan Letak Lampu PJU di Jalan Satu Arah
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
Gambar 4.36. Alternatif Penataan Letak Lampu PJU di Jalan Dua Arah
DI KIRI/ KANAN JALAN
DI KIRI & KANAN BERSELANG-SELING
DI KIRI & KANAN BERHA-DAPAN
DI MEDIAN JALAN
KOMBINASI KATENASI
Gambar 4.37 Penempatan Lampu PJU di Kiri/Kanan Jalan di Jalan Dua Arah
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 155
Gambar 4.38. Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berselang-seling di Jalan Dua Arah
Gambar 4.39.
Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berhadapan di Jalan Dua Arah
Gambar 4.40.
Penempatan Lampu PJU di Median Jalan di Jalan Dua Arah
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 156
4. Penataan Letak Lampu Penerangan Jalan Umum pada Kondisi Khusus a. Pada Tikungan/Lengkung Horisontal
Pada tikungan dengan lengkung horisontal, pemasangan lampu PJU
didasarkan pada permukaan tegak lurus terhadap radius lengkungan
sehingga arah pencahayaan lampu ke badan jalan dapat maksimal
seperti tampak pada Gambar 4.41.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) 157
Gambar 4.41
Bentuk Pola Kuat Penerangan Lampu pada Tikungan/Lengkung Horisontal
Penataan letak lampu pada tikungan jenis ini bisa ditempatkan pada
lengkung luar atau lengkung dalam namun sebaiknya dipilih pada radius
lengkungan yang pendek ( < 305 m ) seperti pada Gambar 4.42 berikut
ini.
a. Lampu diletakkan di lengkung luar b. Lampu diletakkan di lengkung dalam
Gambar 4.42. Penataan Letak Lampu pada Lengkung
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
b. Pada Tikungan/Lengkung Vertikal
Tikungan dengan lengkung vertikal biasanya terdapat pada jalan-jalan
yang berbukit. Pada tikungan jenis ini, pemasangan lampu juga
didasarkan pada permukaan tegak lurus terhadap radius lengkungan
seperti pada Gambar 4.43 berikut ini.
Gambar 4.43. Pola Kuat Penerangan Lampu pada Tikungan/Lengkung Vertikal
Sebagai contoh gambaran pemasangan lampu pada jalan berbukit
dengan 4% kelandaian dan jarak penglihatan 230 m.
c. Penataan Letak Lampu terhadap Tanaman Jalan
Penempatan lampu PJU juga harus mempertimbangkan tanaman jalan
yang akan ditanam maupun yang telah ada agar hasil pencahayaan
maksimal sehingga perlu adanya pemangkasan pohon dengan batasan
seperti pada Gambar 4.44 dan Tabel 4.16 berikut ini.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 158
Gambar 4.44. Penempatan lampu penerangan terhadap tanaman jalan
Tabel 4.16
Tinggi Pemangkasan Pohon terhadap Sudut di bawah Cahaya Lampu
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 159
a. Kekontrasan permukaan jalan dan obyek.
Selain ketiga faktor tersebut, aspek finansial dan aspek pelaksanaan
teknis juga perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan
terhadap jenis dan kualitas lampu PJU. Secara umum, lampu PJU
dibedakan menurut karakteristik dan penggunaannya sehingga
memudahkan pemilihan jenis berdasarkan spesifikasi yang diperlukan
seperti pada Tabel 4.17. Tabel 4.17
Jenis Lampu Penerangan Jalan Umum Menurut Karakteristik dan Penggunaannya
Sumber: BSN, 2006
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 160
Sedangkan rumah lampu penerangan (lantern) diklasifikasikan menurut
tingkat perlindungan terhadap debu/benda dan air yang diindikasikan
dengan istilah IP (Index of Protection) atau indek perlindungan, yang
memiliki 2(dua) angka. Angka pertama menyatakan indek perlindungan
terhadap debu/benda. Angka kedua menyatakan indek perlindungan
terhadap air. Ringkasan pengkodean IP mengikuti Tabel 4.18 (A
Manual of Road Lighting in Developing Countries).
Tabel 4.18 Kode Indek Perlindungan IP (Index of Protection)
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 161
Tabel 4.19 Kode indek perlindungan IP (Index of Protection) - Lanjutan
Sumber: BSN, 2006
Sistem IP merupakan penggolongan yang lebih awal terhadap
penggunaan peralatan yang tahan hujan dan sebagainya, dan ditandai
dengan lambang. Semakin tinggi indek perlindungan (IP), semakin baik
standar perlindungannya. Pada umumnya, indek perlindungan (IP) yang
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 162
sering dipakai untuk klasifikasi lampu penerangan adalah : IP 23, IP 24,
IP 25, IP 54, IP 55, IP 64, IP 65, dan IP 66.
2. Pemasangan Rumah Lampu Penerangan a. Pemasangan Tanpa Tiang
Pemasangan lampu tanpa tiang biasanya diletakkan pada dinding
ataupun langit-langit suatu konstruksi seperti di bawah konstruksi
jembatan, di bawah konstruksi jalan layang, di dinding terowongan
ataupun di langit-langit terowongan (Ditjen Bina Marga, 1991). Detail
konstruksi pemasangan lampu tanpa tiang dapat dilihat pada Gambar
4.45 berikut ini.
Gambar 4.45. Detail Konstruksi Pemasangan Lampu Tanpa Tiang
b. Pemasangan Lampu dengan Tiang
Pemasangan lampu dengan tiangnya terdiri dari tiang lampu lengan
tunggal, tiang lampu lengan ganda serta tiang lampu tegak tanpa lengan.
1) Tiang Lampu dengan Lengan Tunggal
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 163
Tiang lampu ini pada umumnya diletakkan pada sisi kiri atau kanan
jalan. Tipikal bentuk dan struktur tiang lampu dengan lengan tunggal
seperti diilustrasikan pada Gambar 4.46.
Gambar 4.46. Tipikal Tiang Lampu dengan Lengan Tunggal
2) Tiang Lampu dengan Lengan Ganda
Tiang lampu ini khusus diletakkan di bagian tengah/median jalan,
dengan syarat jika kondisi jalan yang akan diterangi masih mampu
dilayani oleh satu tiang. Tipikal bentuk dan struktur tiang lampu dengan
lengan ganda seperti diilustrasikan pada Gambar 4.47.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 164
Gambar 4.47. Tipikal Tiang Lampu dengan Lengan Ganda
3) Tiang Lampu Tegak Tanpa Lengan
Tiang lampu ini terutama diperlukan untuk menopang lampu menara,
yang pada umumnya ditempatkan di persimpangan-persimpangan
jalan ataupun tempat-tempat yang luas seperti interchange, tempat
parkir, dan lain-lain. Jenis tiang lampu ini sangat tinggi, sehingga
sistem penggantian/perbaikan lampu dilakukan di bawah dengan
menurunkan dan menaikkan kembali lampu tersebut menggunakan
suspension cable. Detail konstruksi tiang lampu tegak tanpa lengan ini
diilustrasikan pada Gambar 4.48.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 165
Gambar 4.48. Tipikal lampu tegak tanpa lengan
4.4. Pengembangan PJU Menggunakan Lampu Standar Dalam menentukan kebutuhan penerangan jalan, Muhaimin (2001)
mempertimbangkan 6 aspek yaitu:
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 166
1. Kuat rata-rata penerangan (Erata-rata); Besarnya kuat penerangan
didasarkan pada kecepatan maksimal yang diijinkan terhadap
kendaraan yang melaluinya.
2. Distribusi cahaya; Kerataan cahaya pada jalan raya penting, untuk
itu ditentukan faktor kerataan cahaya yang merupakan perbandingan
kuat penerangan pada bagian tengah lintasan kendaraan dengan
pada tepi jalan. Sebagai acuan perbandingan tersebut tidak lebih
dari 3:1
3. Cahaya yang menyilaukan mata dapat menyebabkan keletihan
mata, perasaan tidak nyaman dan kemungkinan kecelakaan. Untuk
mengurangi silau digunakan akrilik atau gelas pada armature yang
berfungsi sebagai filter cahaya.
4. Arah pancaran cahaya dan pembentukan bayangan; Sumber
penerangan untuk jalan raya dipasang menyudut 5°-15°.
5. Warna dan perubahan warna; Warna cahaya lampu pelepasan gas
tekanan tinggi (khususnya lampu merkuri) berpengaruh terhadap
warna tertentu, misalnya: warna merah.
6. Lingkungan; Berkabut maupun berdebu mempunyai faktor absorbsi
terhadap cahaya yang dipancarkan oleh lampu. Cahaya kuning
kehijauan mempunyai panjang gelombang paling sensitive terhadap
mata sehingga tepat digunakan pada daerah berkabut. Lampu SON
atau SOX tepat untuk penerangan jalan pada daerah berkabut.
Terdapat 5 klasifikasi jalan beserta kuat penerangan rata-rata, sebagai
berikut:
1. Jalan bebas hambatan (jalan tol) (> 20 lx)
2. Jalan utama, yaitu jalan yang menuju atau melingkar kota (15 – 20
lx)
3. Jalan pengubung, yaitu jalan percabangan jalan utama (7-10 lx)
4. Jalan kampung atau lokal (3-5 lx)
5. Jalan setapak atau gang (3-5 lx)
6. Kuat penerangan pada persimpangan jalan umumnya lebih tinggi
daripada kuat penerangan jalan standard.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 167
4.5. Pengembangan PJU Menggunakan Lampu Alternatif Sistem PJU sangat bergantung pada energi listrik yang tersedia.
Adanya krisis energi sangat berpengaruh terhadap berkurangnya pasokan
tenaga listrik terutama untuk keberlanjutan pembangunan di perkotaan,
yang dalam hal ini berkaitan dengan sistem Penerangan Jalan Umum
(PJU). Hal ini dapat dilihat di banyak jalan-jalan umum dimana meskipun
sistem PJU sudah terpasang, namun lampu tidak menyala di malam hari.
Oleh karena itu, dalam rangka penghematan energi, beberapa
energi alternatif untuk menghasilkan tenaga listrik terus diupayakan. Salah
satunya adalah teknologi solar-energy yang memanfaatkan tenaga surya.
Sistem Pembangkit Energi Listrik Tenaga Surya dirancang untuk dapat
menjangkau daerah-daerah yang terisolasi dari pusat pembangunan atau
daerah-daerah yang pasokan listriknya mudah terputus oleh bentang alam
maupun bencana sehingga alternatif ini dianggap potensial untuk
dikembangkan di KUKAR, dimana matahari juga bersinar hampir setiap hari
sepanjang tahun.
Gambar 4.49 Contoh Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya
Teknologi pemanfaatan tenaga surya pertama kali dirintis dan
dikembangkan oleh negara-negara Afrika, Timur Tengah dan Asia karena
kecocokan iklim lingkungannya. Lampu jalan tenaga surya merupakan
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 168
sebuah teknologi yang sempurna dalam wacana pemanfaatan energi listrik
tenaga surya, karena penerangan jalan dianggap menyerap tenaga listrik
yang terbanyak dibanding untuk penggunaan lain.
Keunggulan Sistem PJU-Tenaga Surya :
1. Tidak memerlukan bahan bakar, karena menggunakan sumber energi
matahari yang dapat diperoleh dimana saja secara cuma-cuma
sepanjang tahun, sehingga hampir tidak memerlukan biaya operasi.
2. Tidak memerlukan konstruksi yang berat dan menetap, sehingga dapat
dipasang dimana saja dan dapat dipindahkan bilamana dibutuhkan.
3. Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditempatkan di suatu area
dan listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan distribusi ke
tempat-tempat yang membutuhkan) maupun desentralisasi (sistem
PLTS dipasang pada setiap rumah, dengan demikian tidak diperlukan
jaringan distribusi. Sistem ini sangat cocok diterapkan pada wilayah
pedesaan dengan pola pemukiman yang menyebar).
4. Pada pola desentralisasi, gangguan pada satu sistem tidak akan
mempengaruhi sistem yang lain dan tidak banyak energi yang terbuang
pada jaringan distribusi.
5. Bersifat moduler; kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dengan cara merangkai modul secara seri dan
paralel.
6. Dapat dioperasikan secara otomatis (unattendable) maupun
menggunakan operator (attendable).
7. Ramah lingkungan. Tidak menimbulkan polusi suara maupun polusi
asap.
8. Tidak ada bagian yang bergerak, sehingga hampir tidak memerlukan
biaya pemeliharaan. Yang diperlukan hanya membersihkan modul
apabila kotor dan menambah air accu (aquades).
9. Umur pakai (life time) lebih dari 25 tahun.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 169
Tabel 4.20 Estimasi Harga Pasang dan Bahan 1 Unit Lampu PJU Tenaga Surya
B A H A N
Qty Satuan Keterangan Harga Satuan Total
1 Unit Lampu Jalan Tenaga Surya 30.000.000,00 30.000.000,00
30.000.000,00
U P A H
Qty Satuan Keterangan Harga Satuan Total
4,25 Orang Pekerja 50.000,00 212.500,00
4,25 Orang Tukang Listrik 65.000,00 276.250,00
2,93 Orang Pengawas 75.000,00 219.750,00
1,3 Orang Mandor 70.000,00 91.000,00
0,25 Unit Alat Bantu 600.000,00 150.000,00
949.500,00
JUMLAH TOTAL 30.949.500,00
Sumber: PT. AZET Surya Lestari
4.6. Rencana Pengembangan Penerangan Jalan Umum Pada Tiap-Tiap Ibukota Kecamatan.
4.6.1. Rencana Lokasi Dan Titik Strategis Pengembangan Rencana pengembangan penerangan jalan umum pada tiap-tiap
ibukota kecamatan didasarkan pada Rencana Induk Pembangunan
Kawasan Strategis Kabupaten Kutai Kartanegara yang berisi arahan
pengembangan strategis kawasan sehingga memicu pertumbuhan
perkotaan. Dalam menentukan lokasi strategis penerangan jalan umum
digunakan beberapa parameter spasial yang dapat direpresentasikan
dalam bentuk peta. Beberapa parameter yang digunakan dalam penentuan
titik-titik strategis tersebut adalah kelas jalan dan status jalan, jenis
penggunaan lahan dan Rencana Tata Ruang Wilayah.
Rencana pengembangan penerangan jalan umum difokuskan pada
ibukota kecamatan. Berikut Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum
di tiap ibukota kecamatan.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 170
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 171
4.6.1.1 Kecamatan Anggana Di wilayah Kecamatan Anggana pada saat ini terdapat 213 titik PJU
yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 130 unit dan PJU untuk
penerangan jalan lingkungan sebanyak 83 unit. PJU tersebut tersebar di 3
desa yang termasuk wilayah Kecamatan Anggana.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Anggana
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Anggana. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Anggana, di sebelah utara yaitu Desa Sidomulyo, sebelah
timur yaitu Desa Kutai Lama, dan sebelah barat yaitu Desa Sungai Meriam.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa tersebut
dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan akses
langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa
tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum akan
tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 467
penerangan jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan
maupun di desa-desa sekitar yang berbatasan langsung dengan ibukota
kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan umum di ibukota kecamatan
dan sekitarnya dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.50. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Anggana
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 173
4.6.1.2 Kecamatan Kembang Janggut
Wilayah Kecamatan Kembang Janggut pada saat ini terdapat 154
titik PJU. Dari jumlah tersebut seluruhnya adalah PJU yang terdapat di
jalan lingkungan, di Kecamatan Kembang Janggut tidak terdapat PJU di
jalan utama. PJU tersebut tersebar di 3 desa yang termasuk wilayah
Kecamatan Kembang Janggut.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Kembang
Janggut difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Kembang
Janggut. Rencana pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di
wilayah desa-desa sekitar Desa Kembang Janggut, di sebelah utara yaitu
Desa Kelekat dan Pulau Pinang dan sebelah barat yaitu Desa Genting
Tanah. Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa
tersebut dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan
akses langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa
tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum akan
tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 951 penerangan
jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di
desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan
umum dapat dilihat pada gambar 4.51.
Gambar 4.51. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Kembang Janggut
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 175
4.6.1.3 Kecamatan Kenohan
Di wilayah Kecamatan Kenohan pada saat ini terdapat 187 titik PJU
yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 187 unit dan belum
terdapat PJU untuk penerangan jalan lingkungan. PJU tersebut tersebar di 2
desa yang termasuk wilayah Kecamatan Kenohan.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Kenohan
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Kahala. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Kahala, di sebelah utara yaitu Desa Teluk Bingkai dan sebelah
barat yaitu Desa Lamin Pulut. Rencana pemasangan penerangan jalan umum di
desa-desa tersebut dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut
merupakan akses langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di
desa-desa tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum
akan tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 501
penerangan jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan
maupun di desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan
jalan umum dapat dilihat pada gambar 4.52.
Gambar 4.52. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Kenohan
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 177
4.6.1.4 Kecamatan Kota Bangun Di wilayah Kecamatan Kota Bangun pada saat ini terdapat 1278
titik PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 1078 unit dan
PJU untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 200 unit. PJU tersebut
tersebar di 14 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Kota Bangun.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Kota
Bangun difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Kota Bangun Ilir.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah
desa-desa sekitar Desa Kota Bangun, di sebelah utara yaitu Desa Kota
Bangun Seberang dan Desa Loleng dan sebelah barat yaitu Desa Kota
Bangun Ulu. Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa
tersebut dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan
akses langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa
tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum akan
tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 434 penerangan
jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di
desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan
umum dapat dilihat pada gambar 4.53.
Gambar 4.53. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Kota Bangun
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 179
4.6.1.5 Kecamatan Loa Janan Di wilayah Kecamatan Loa Janan pada saat ini terdapat 1689 titik
PJU. Dari jumlah tersebut seluruhnya adalah PJU yang terdapat di jalan
utama, di Kecamatan Loa Janan tidak terdapat PJU di jalan lingkungan.
PJU tersebut tersebar di 6 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Loa
Janan.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Loa Janan
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Loajan Ulu. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Loajan Ulu, di sebelah selatan yaitu Desa Tani Harapan.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa tersebut dilakukan
karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan akses langsung untuk
menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa tersebut sudah terdapat
beberapa lampu penerangan jalan umum akan tetapi jumlahnya masih
sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 244 penerangan jalan umum untuk jalan-
jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di desa-desa sekitar ibukota
kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan umum dapat dilihat pada
gambar 4.54.
Gambar 4.54. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Loa Janan
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 181
4.6.1.6 Kecamatan Loa Kulu Di wilayah Kecamatan Loa Kulu pada saat ini terdapat 1416 titik
PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 1159 unit dan PJU
untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 257 unit. PJU tersebut
tersebar di 9 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Loa Kulu.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Loa Kulu
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa UPT Jonggon B. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Loa Kulu, di sebelah barat yaitu Desa Loa Kulu Kota dan
Jonggon Desa. Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa
tersebut dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan
akses langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa
tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum akan
tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 515 penerangan
jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di
desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan
umum dapat dilihat pada gambar 4.55.
Gambar 4.55. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Loa Kulu
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 183
4.6.1.7 Kecamatan Marangkayu Di wilayah Kecamatan Marangkayu pada saat ini terdapat 6288 titik
PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 4270 unit dan PJU
untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 2018 unit. PJU tersebut
tersebar di 9 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Marangkayu.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Marangkayu
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Santan Ilir. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Santan Ilir, di sebelah barat yaitu Desa Santan Tengah.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa tersebut
dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan akses
langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa tersebut
sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum akan tetapi
jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 1641 penerangan jalan
umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di desa-
desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan umum
dapat dilihat pada gambar 4.56.
Gambar 4.56. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Marangkayu
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008 185
4.6.1.8 Kecamatan Muara Badak Di wilayah Kecamatan Muara Badak pada saat ini terdapat 1719
titik PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 1061 unit dan
PJU untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 658 unit. PJU tersebut
tersebar di 6 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Muara Badak.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Muara
Badak difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Muara Badak Ilir.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah
desa-desa sekitar Desa Muara Badak Ilir, di sebelah selatan yaitu Desa
Salo Palai. Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa
tersebut dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan
akses langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa
tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum akan
tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 260 penerangan
jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di
desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan
umum dapat dilihat pada gambar 4.57.
Gambar 4.57. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Muara Badak
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
187
4.6.1.9 Kecamatan Muara Jawa Di wilayah Kecamatan Muara Jawa pada saat ini terdapat 1015 titik
PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 759 unit dan PJU
untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 256 unit. PJU tersebut
tersebar di 7 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Muara Jawa.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Muara Jawa
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Muara Jawa Tengah.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah
desa-desa sekitar Desa Muara Jawa Tengah, di sebelah utara yaitu Desa
Muara Jawa Ulu. Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-
desa tersebut dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut
merupakan akses langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di
desa-desa tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum
akan tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 341
penerangan jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan
maupun di desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi
penerangan jalan umum dapat dilihat pada gambar 4.58.
Gambar 4.58. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Muara Jawa
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
189
4.6.1.10 Kecamatan Muara Kaman Di wilayah Kecamatan Muara Kaman pada saat ini terdapat 1764
titik PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 1704 unit dan
PJU untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 60 unit. PJU tersebut
tersebar di 6 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Muara Kaman.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Muara
Kaman difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Muara Kaman
Ulu. Rencana pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di
wilayah desa-desa sekitar Desa Muara Kaman Ulu, di sebelah timur yaitu
Desa Rantau Hempang, sebelah utara yaitu Desa Sabintulung, dan sebelah
timur yaitu Desa Muara Kaman Ilir. Rencana pemasangan penerangan jalan
umum di desa-desa tersebut dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa
tersebut merupakan akses langsung untuk menuju ibukota kecamatan,
meskipun di desa-desa tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan
jalan umum akan tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar
835 penerangan jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota
kecamatan maupun di desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi
penerangan jalan umum dapat dilihat pada gambar 4.59.
Gambar 4.59. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Muarak Kaman
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
191
4.6.1.11 Kecamatan Muara Wis Di wilayah Kecamatan Muara Wis pada saat ini terdapat 319 titik
PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 265 unit dan PJU
untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 54 unit. PJU tersebut
tersebar di 7 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Muara Wis.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Muara Wis
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Muara Wis. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Muara Wis, di sebelah timur-selatan yaitu Desa Lebak Mantan.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa tersebut
dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan akses
langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa tersebut
sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum akan tetapi
jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 303 penerangan jalan
umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di desa-
desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan umum
dapat dilihat pada gambar 4.60.
Gambar 4.60. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Muara Wis
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
193
4.6.1.12 Kecamatan Samboja Di wilayah Kecamatan Samboja pada saat ini terdapat 2090 titik
PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 1917 unit dan PJU
untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 173 unit. PJU tersebut
tersebar di 14 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Samboja.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Samboja
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Karya Jaya. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Karya Jaya, di sebelah selatan yaitu Desa Ambarawang Laut,
di sebelah timur yaitu Desa Tanjung Harapan, di sebelah utara yaitu Desa
Wonotirto dan di sebelah barat yaitu Desa Sungai Seluang dan Margomulyo.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa tersebut
dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan akses
langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa tersebut
sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum akan tetapi
jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 1209 penerangan jalan
umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di desa-
desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan umum
dapat dilihat pada gambar 4.61.
Gambar 4.61. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Samboja
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
195
4.6.1.13 Kecamatan Sanga Sanga Di wilayah Kecamatan Sanga Sanga pada saat ini terdapat 176
titik PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 122 unit dan
PJU untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 54 unit. PJU tersebut
tersebar di 5 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Sanga Sanga .
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Sanga
Sanga difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Sanga Sanga
Muara. Rencana pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di
wilayah desa-desa sekitar Desa Sanga Sanga Muara, di sebelah selatan
yaitu Desa Ambarawang Laut, di sebelah timur yaitu Desa Tanjung Harapan,
di sebelah selatan yaitu Desa Pedingin. Rencana pemasangan penerangan
jalan umum di desa-desa tersebut dilakukan karena jalan di wilayah desa-
desa tersebut merupakan akses langsung untuk menuju ibukota kecamatan,
meskipun di desa-desa tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan
jalan umum akan tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar
165 unit penerangan jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota
kecamatan maupun di desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi
penerangan jalan umum dapat dilihat pada gambar 4.62.
Gambar 4.62. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Sanga Sanga
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
197
4.6.1.14 Kecamatan Sebulu Di wilayah Kecamatan Sebulu pada saat ini terdapat 3479 titik PJU
yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 2639 unit dan PJU
untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 840 unit. PJU tersebut
tersebar di 10 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Sebulu.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Sebulu
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Sebulu Ilir. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Sebulu Ilir, di sebelah utara yaitu Desa Manunggal Daya dan
Desa Selerong dan di sebelah barat yaitu Desa Sebulu Ulu. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa tersebut dilakukan
karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan akses langsung untuk
menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa tersebut sudah terdapat
beberapa lampu penerangan jalan umum akan tetapi jumlahnya masih
sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 504 unit penerangan jalan umum untuk
jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di desa-desa sekitar
ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan umum dapat dilihat
pada gambar 4.63.
Gambar 4.63. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Sebulu
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
199
4.6.1.15 Kecamatan Tabang Di wilayah Kecamatan Tabang pada saat ini terdapat 834 titik PJU
yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 246 unit dan PJU untuk
penerangan jalan lingkungan sebanyak 588 unit. PJU tersebut tersebar di
5 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Tabang.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Tabang
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Kampung Baru. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Kampung Baru, di sebelah selatan yaitu Desa Muara Pedohon
dan Desa Umaq Dian dan di sebelah timur yaitu Desa Umaq Tukung.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa tersebut
dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan akses
langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa tersebut
sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum akan tetapi
jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 686 unit penerangan
jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di
desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan
umum dapat dilihat pada gambar 4.64.
Gambar 4.64. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Tabang
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
201
4.6.1.16 Kecamatan Tenggarong Di wilayah Kecamatan Tenggarong pada saat ini terdapat 1889 titik
PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak 1697 unit dan PJU
untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 192 unit. PJU tersebut
tersebar di 10 desa yang termasuk wilayah Kecamatan Tenggarong.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Tenggarong
difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Sukarame. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah desa-desa
sekitar Desa Sukarame, di sebelah barat yaitu Desa Panji dan di sebelah
utara yaitu Desa Loa Ipuh. Rencana pemasangan penerangan jalan umum di
desa-desa tersebut dilakukan karena jalan di wilayah desa-desa tersebut
merupakan akses langsung untuk menuju ibukota kecamatan, meskipun di
desa-desa tersebut sudah terdapat beberapa lampu penerangan jalan umum
akan tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 144 unit
penerangan jalan umum untuk jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan
maupun di desa-desa sekitar ibukota kecamatan. Rencana lokasi
penerangan jalan umum dapat dilihat pada gambar 4.65.
Gambar 4.65. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Tenggarong
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
203
4.6.1.17 Kecamatan Tenggarong Seberang Di wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang pada saat ini
terdapat 1419 titik PJU yang terdiri dari PJU untuk jalan utama sebanyak
1294 unit dan PJU untuk penerangan jalan lingkungan sebanyak 125 unit.
PJU tersebut tersebar di 10 desa yang termasuk wilayah Kecamatan
Tenggarong Seberang.
Rencana lokasi penerangan jalan umum di Kecamatan Tenggarong
Seberang difokuskan pada ibukota kecamatan yaitu di Desa Buana Jaya.
Rencana pemasangan penerangan jalan umum juga dilakukan di wilayah
desa-desa sekitar Desa Buana Jaya, di sebelah selatan yaitu Desa
Manunggal Jaya dan di sebelah timur yaitu Desa Bukit Pariaman. Rencana
pemasangan penerangan jalan umum di desa-desa tersebut dilakukan
karena jalan di wilayah desa-desa tersebut merupakan akses langsung untuk
menuju ibukota kecamatan, meskipun di desa-desa tersebut sudah terdapat
beberapa lampu penerangan jalan umum akan tetapi jumlahnya masih
sangat terbatas. Dibutuhkan sekitar 1118 unit penerangan jalan umum untuk
jalan-jalan utama baik di ibukota kecamatan maupun di desa-desa sekitar
ibukota kecamatan. Rencana lokasi penerangan jalan umum dapat dilihat
pada gambar 4.66.
Gambar 4.66. Peta Rencana Lokasi Penerangan Jalan Umum Ibukota Kecamatan Tenggarong Seberang
4.7. Rencana Jenis Dan Tipe Lampu Penerangan Jalan. Berdasarkan eksisting lampu PJU yang ada, kebutuhan daya dilihat
berdasarkan kelas jalan yaitu:
1. Kelas I; diasumsikan sebagai jalan-jalan utama di dalam wilayah
ibukota kecamatan
2. Kelas II; diasumsikan sebagai jalan penghubung antara ibukota
kecamatan dan desa-desa sekitar
3. Kelas III; diasumsikan sebagai jalan desa ke desa.
Dari kategori kelas jalan di atas, yang termasuk dalam kriteria Jalan
Umum adalah Kelas I dan Kelas II, sehingga kebutuhan lampu dihitung
sebagai berikut:
1. Untuk Ruas Jalan Kelas I (Jalan Utama), digunakan lampu PJU
dengan daya 250 watt per titik.
2. Untuk Ruas Jalan Kelas II (Jalan Lingkungan), digunakan lampu PJU
dengan daya 150 watt per titik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini.
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) 205
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
Jenis Perletakan Titik Lampu PJU: (a) Linier 1 sisi
(b) Linier 2 sisi
(c) Zigzag
GAMBAR DETAIL A – DETAIL TIANG LAMPU DAN JENIS PERLETAKAN PADA RUAS JALAN LURUS
tampak atas
tampak samping
Material: • pipa besi galvanized • besi esser. • Beton cor. Lampu indulux
Gambar 4.67 Detail Tiang Lampu Dan Jenis Perletakan Pada Ruas Jalan Lurus
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) 206
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
Jenis Perletakan Titik Lampu PJU: (a) 1 lengan (b) 2 lengan
(c) 3 lengan
Gambar 4.68 Detail Tiang Lampu Dan Jenis Perletakan Pada Simpang Tiga
GAMBAR DETAIL B - DETAIL TIANG LAMPU DAN JENIS PERLETAKAN PADA SIMPANG TIGA
tampak atas
tampak samping
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) 207
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
Jenis Perletakan Titik Lampu PJU: (a) 2 lengan sejajar (b) 2 lengan menyilang (c) 4 lengan
Gambar 4.69 Detail Tiang Lampu Dan Jenis Perletakan Pada Simpang Empat
GAMBAR DETAIL C - DETAIL TIANG LAMPU DAN JENIS PERLETAKAN PADA SIMPANG EMPAT
tampak atas
tampak samping
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) 208
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
Gambar 4.70 Detail Tiang Lampu Tenaga Surya 1 Cabang Pada Ruas Jalan
tampak atas
tampak samping
GAMBAR DETAIL D - DETAIL TIANG LAMPU TENAGA SURYA 1 CABANG PADA RUAS JALAN
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) 209
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
Gambar 4.71 Detail Tiang Lampu Tenaga Surya 2 Cabang Pada Simpang Tiga dan
Simpang Empat
tampak atas
tampak samping
GAMBAR DETAIL E - DETAIL TIANG LAMPU TENAGA SURYA 2 CABANG PADA SIMPANG TIGA &EMPAT
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) 210
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008
Tabel 4.21. Estimasi Harga Pasang dan Bahan 1 Unit Lampu PJU pada Sisi Jalan
dengan Daya Lampu 150watt
Tabel 4.22. Estimasi Harga Pasang dan Bahan 1 Unit Lampu PJU pada Sisi Jalan
dengan Daya Lampu 250watt
BAB IV Masterplan Penerangan Jalan Umum (PJU) 211
Kabupaten Kutai Kartanegara 2008