Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

7
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 18 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bantul tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

description

Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

Transcript of Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

Page 1: Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

BUPATI BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL

NOMOR 37 TAHUN 2012

TENTANG

TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK BUMI

DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 18 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan,

perlu menetapkan Peraturan Bupati Bantul tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950

Nomor 12, 13, 14 dan 15;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun

2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun

2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

Page 2: Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

2

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN, DAN PENYETORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

PERDESAAN DAN PERKOTAAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Bantul. 2. Bupati adalah Bupati Bantul. 3. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang

selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul.

4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Bantul. 5. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutnya

disingkat PBB P2 adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan

dan pertambangan. 6. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang dapat dikenai pajak.

7. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan daerah. 8. Petugas pemungut adalah petugas yang ditunjuk untuk memungut PBB P2

dan menyetorkan ke tempat pembayaran.

9. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutnya disingkat SPPT PBB P2 adalah surat yang

digunakan untuk memberitahukan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kepada Wajib Pajak.

10. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD adalah

surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang.

11. Surat Tanda Terima Setoran, yang selanjutnya disingkat STTS adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas umum

daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati. 12. Utang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi

administratif berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam

surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah.

13. Surat Tagihan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan yang selanjutnya disingkat dengan STP PBB adalah Surat Tagihan Pajak yang ditujukan orang pribadi atau Badan yang belum memenuhi pembayaran PBB P2.

14. Tempat Pembayaran adalah tempat yang ditetapkan Bupati sebagai tempat pembayaran untuk menerima pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

15. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan

untuk membayar seluruh pengeluaran daerah.

Page 3: Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

3

16. Bank Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat BPD adalah Bank Pembangunan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB II

PEMBAYARAN PBB P2

Pasal 2

Pajak terutang yang tercantum dalam: a. SPPT PBB P2, harus dilunasi selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak

tanggal diterimanya SPPT PBB P2 oleh Wajib Pajak; b. SKPD PBB P2 berupa SPPT PBB P2, harus dilunasi selambat-lambatnya 1

(satu) bulan sejak tanggal diterimanya SKPD PBB P2 oleh Wajib Pajak; dan c. STPD PBB P2, harus dilunasi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak

tanggal diterimanya STPD PBB P2 oleh Wajib Pajak.

Pasal 3

(1) Dalam hal tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, pembayaran

atau penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya. (2) Hari libur nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk hari yang

diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum dan cuti bersama secara nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Pasal 4

(1) Pembayaran PBB P2 dilakukan melalui : a. BPD; b. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BPD atau transfer yang ditujukan ke BPD

dalam rekening penerimaan PBB P2 Pemerintah Kabupaten Bantul; dan c. Petugas pemungut.

(2) Pembayaran PBB P2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a akan

memperoleh tanda bukti pembayaran berupa STTS.

(3) Pembayaran PBB P2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

Resi/struk ATM diperlakukan sebagai pengganti STTS.

(4) Pembayaran PBB P2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

memperoleh tanda terima sementara yang akan diganti STTS setelah petugas pemungut menyetorkan ke BPD.

(5) Apabila tanda terima pembayaran tersebut rusak atau hilang, Wajib Pajak dapat meminta surat keterangan lunas ke Dinas.

(6) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui petugas pemungut, hasil

pemungutan PBB P2 tersebut wajib disetorkan ke BPD dalam waktu 1 x 24

jam.

(7) Bentuk dan isian STTS dan tanda terima sementara sebagaimana tersebut

dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Page 4: Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

4

Pasal 5

(1) STTS dibuat rangkap 3 (tiga), lembar pertama sebagai arsip BPD, lembar kedua diberikan kepada Wajib Pajak dan lembar ketiga diberikan kepada

Dinas.

(2) STTS dianggap sah apabila ada tanda validasi dari BPD.

Pasal 6

(1) Kepala Dinas dapat menerbitkan STPD jika : a. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;

b. dari hasil penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung; dan

c. wajib pajak dikenakan sanksi administratif berupa bunga dan/atau

denda. (2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b ditambah dengan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan untuk

jangka waktu paling lama 15 (lima belas) bulan sejak saat terutangnya pajak.

(3) SKPD PBB P2 yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh tempo

pembayaran dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dan ditagih menggunakan STPD.

(4) Bentuk dan isi STPD sebagaimana tersebut dalam Lampiran II dan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III

PEMANTAUAN PEMBAYARAN

Pasal 7

(1) Dinas memantau jumlah pajak yang terutang yang telah dibayarkan oleh

Wajib Pajak melalui aplikasi transaksi yang dibuat oleh BPD.

(2) Waktu pemantauan transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilakukan setiap jam dan setiap hari.

(3) Dinas dan BPD dapat melakukan rekonsiliasi pendapatan dari transaksi

PBB secara berkala.

Page 5: Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

5

BAB IV KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bantul.

Ditetapkan di Bantul

pada tanggal BUPATI BANTUL,

SRI SURYA WIDATI

Diundangkan di Bantul

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTUL,

RIYANTONO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

TAHUN 2012 NOMOR

Page 6: Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

6

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BANTUL

NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL

Bentuk dan isian STTS dan Tanda Terima Sementara PBB P2

Page 7: Perbub Tata Cara Pembayaran Nomor 37

7

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BANTUL

NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL

Bentuk dan Isi Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD)

KOP DINAS

SURAT TAGIHAN PAJAK DAERAH

Kepada Kepada Yth :................... ....................................... di ...................................

Nomor : Tanggal : Tanggal jatuh tempo :

I. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan telah dilakukan pemeriksaan pelaksanaan kewajiban pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan terhadap :

Nama Wajib Pajak Alamat Wajib Pajak NOP Alamat/letak Objek Pajak

: : : :

............................................................

............................................................

............................................................

............................................................ II. Dari Pemeriksaan tersebut di atas, jumlah yang masih harus dibayar adalah sebagai

berikut :

1. Pokok pajak yang harus dibayar .

2. Telah Dibayar tanggal ...............

3. Pengurangan

4. Jumlah yang dapat diperhitungkan (2+3)

5. Kurang Dibayar (1-4)

6. Sanksi administrasi bunga berupa (Pasal ....Perda Nomor 18 Tahun 2011) Bunga = ………bulan X 2% X Rp…………(5)

7. Jumlah yang harus dibayar (5+6) R

Dengan Huruf :

Bantul, An. Kepala DPPKAD Kabupaten Bantul

Kepala Bidang Penagihan

(................................) NIP.........................

BUPATI BANTUL,

SRI SURYA WIDATI