PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN … · koordinasi mata-tangan rendah terhadap...

66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Drill dan Bermain Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011) oleh : Sidik Setiawan K. 5606011 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN … · koordinasi mata-tangan rendah terhadap...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN

KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

(Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Drill dan Bermain Siswa Putra

Kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat Karanganyar Tahun

Pelajaran 2010/2011)

oleh :

Sidik Setiawan

K. 5606011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN

KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

(Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Drill dan Bermain Siswa Putra

Kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat Karanganyar Tahun

Pelajaran 2010/2011)

Oleh :

SIDIK SETIAWAN

K. 5606011

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

Sidik Setiawan. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran drill dan bermain terhadap hasil belajar passing atas permainan bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.; 2) Perbedaan pengaruh koordinasi mata- tangan tinggi dan rendah terhadap hasil belajar passing atas permainan bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.; 3) Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran drill dan bermain serta unsur koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing atas permainan bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra Kelas VIII SMP Negeri 1Kebakkramat berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Strattified Random Sampling. Siswa yang digunakan adalah sebanyak 40 siswa. Sampel yang digunakan adalah 20 siswa kategori koordinasi mata-tangan tinggi dan 20 siswa kategori koordinasi mata-tangan rendah. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Data yang dikumpulkan yaitu koordinasi mata-tangan dengan Lempar Tangkap Bola Tenis dan Tes passing atas. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA 2 X 2 dan uji Newman Keuls.

Hasil penelitian adalah 1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran passing atas dengan menggunakan pendekatan drill dan pendekatan bermain terhadap kemampuan passing atas pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2010/2011, hasil analisis menunjukkan bahwa F0 = 4,45 lebih besar dari Ft = 4,11, pada taraf signifikansi 5%; 2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap kemampuan passing atas permainan bola voli pada siswa putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2010/2011, hasil analisis menunjukkan bahwa F0 = 6,56 lebih besar dari Ft = 4,11, pada taraf signifikansi 5%; 3) Ada pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran passing atas menggunakan pendekatan drill dan bermain dengan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan passing atas pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2010/2011, hasil analisis menunjukkan bahwa F0 = 9,08 lebih besar dari Ft = 4,11, pada taraf signifikansi 5%.

Kata Kunci : Koordinasi mata tangan, Passing atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Sidik Setiawan. EFFECT OF DIFFERENT APPROACHES TO LEARNING AND EYE-HAND COORDINATION ON THE ABILITY OF THE STUDENTS PASSING THE CLASS VIII PUTRA SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, University of Surakarta Eleven March, June 2011.

The purpose of this study was to determine 1) The difference between learning approaches influence of drill and learn to play against the top passing game bolavoli in class VIII student son SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar school year 2010/2011., 2) difference in the influence of eye-hand coordination and high low on the learning outcomes of the game bolavoli passing on a class VIII student son SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar school year 2010/2011.; 3) Effect of interaction between the drill and play approach to learning and eye-hand coordination element of passing on learning outcomes in students bolavoli game son of class VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar school year 2010/2011.

This research uses experimental methods. The population in this study is the son of a Class VIII student of SMP Negeri 1Kebakkramat numbered 60 people. The sampling technique used was Strattified Random Sampling. Students used were as many as 40 students. The samples used were 20 students eye-hand coordination categories of high and 20 student category of low eye-hand coordination. Data collection techniques to the test and measurement. The data collected is eye-hand coordination with Tennis Ball Throw and Catch Tests passing on. Data analysis techniques used were ANAVA 2 X 2 and the Newman Keuls test.

The results are 1) There is a significant difference between the effect of passing on learning approach by using a drill and approach play to the ability of passing on to the son of a class VIII student SMP Negeri 1 Kebakkramat Year Lesson 2010/2011, the analysis showed that F0 = 4.45 Ft = greater than 4.11, the significance level of 5%, 2) There is a significant difference in effect between high eye-hand coordination and eye-hand coordination are low on the ability of passing on the game of volleyball on the son of a Class VIII student SMP Negeri 1 Kebakkramat Lesson year 2010/2011, the analysis showed that F0 = 6.56 Ft = greater than 4.11, the significance level of 5%, 3) There is interaction effect between learning approach over using the approach passing drills and played with eye-hand coordination on the ability of the students passing class VIII's son SMP Negeri 1 Kebakkramat Year Lesson 2010/2011, the analysis showed that F0 = 9.08 Ft = greater than 4.11, the significance level of 5%.

Keywords : Hand eye coordination, Passing over

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

MOTTO

� Belajarlah untuk berjalan sebelum anda belajar berlari.

� Hidup tanpa teman seperti mati tanpa saksi.

� Tiada hari tanpa Olahraga.

� Sebuah kegagalan akan membuat kita semakin tegar, apabila kita tidak

meratapinya

� Kebahagiaan tidak diukur seberapa besar yang kitadapatkan, tetapi dari

bagaimana kita mendapatkan dan mensyukurinya.

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

� SMP Negeri 1 Kebakkramat

� Bapak dan Ibu yang kusayangi

sabagai tanda bhakti dan hormatku.

� Adik Sinta yg tercinta

� Teman-teman yang selalu ada

untukku

� Teman-teman angkatan 2006

� Almamáter

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

KATA PENGANTAR

Dengan diucapakan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi

ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat

bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin

untuk mengadakan penelitian.

3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. Mulyono, MM. sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Sugiyoto, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Kepala Sekolah SMP Negeri 1Kebakkramat yang telah memberikan ijin

penelitian.

7. Siswa Putra Kelas VIII SMP Negrei 1Kebakkramat yang telah bersedia menjadi

sampel penelitian.

8. Rekan POK ”06 Yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, 21

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 5

D. Perumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI........................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Permainan Bolavoli............................................................... 7

a. Teknik Dasar Permainan Bolavoli .................................. 8

b. Teknik Passing Bolavoli .................................................. 12

2. Teknik Passing Atas Bolavoli............................................... 12

a. Pelaksanaan Passing Atas .............................................. 13

b. Kesalahan Yang Terjadi Dalam Passing Atas ................ 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

c. Peranan Passing Atas Dalam Bolavoli ........................... 15

3. Koordinasi Mata-Tangan ...................................................... 16

a. Pengertian Koordinasi Mata-tangan................................ 16

b. Peranan Koordinasi Mata-tangan.................................... 17

4. Pendekatan Pembelajaran Passing Atas Bolavoli................. 18

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ............................. 18

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran Passing Atas Bolavoli ..... 19

5. Pembelajaran Passing Atas Dengan Pendekatan Drill ......... 20

a. Pengertian Pendekatan Drill ........................................... 20

b. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Atas Dengan

Pendekatan Drill.............................................................. 21

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Atas

Dengan Pendekatan Drill ................................................ 23

6. Pembelajaran Passing Atas Dengan Pendekatan Bermain ... 23

a. Pengertian Pendekatan Bermain ..................................... 23

b. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Atas Dengan

Pendekatan Bermain........................................................ 25

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Atas

Dengan Pendekatan Bermain .......................................... 27

B. Kerangka Berpikir....................................................................... 28

C. Hipotesis...................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 30

B. Metode dan Rancangan Penelitian.............................................. 30

C. Variabel Penelitian...................................................................... 31

D. Definisi Operasional Variabel..................................................... 32

E. Populasi dan Sampel ................................................................... 33

F. Teknik pengumpulan Data .......................................................... 34

G. Teknik Analisis Data................................................................... 34

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

BAB IV HASIL PENELITIAN....................................................................... 39

A. Deskripsi Data............................................................................. 39

B. Uji Prasyarat Analisis.................................................................. 42

1. Uji Normalitas....................................................................... 42

2. Uji Homogenitas Varians...................................................... 42

C. Pengujian Hipotesis..................................................................... 43

1. Pengujian Hipotesis Pertama ................................................ 44

2. Pengujian Hipotesis Kedua ................................................... 44

3. Pengujian Hipotesis Ketiga ................................................... 45

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 45

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN........................................ 49

A. Simpulan ..................................................................................... 49

B. Implikasi...................................................................................... 49

C. Saran............................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 51

LAMPIRAN........................................................................................................ 52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rancangan Penelitian Faktorial 2 x 2................................................... 31

Tabel 2. Jumlah Siswa Putra Kelas VIII ............................................................ 32

Tabel 3. Ringkasan Anava Untuk Eksperimen Faktorial 2 x 2.......................... 36

Tabel 4. Ringkasan Angka-angka Statistik Deskriptif Data Hasil Kemampuan

Passing Atas Bolavoli Tiap Kelompok Berdasarkan Perlakuan.......... 39

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors. ................................................ 42

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Dengan Uji Barlett ........................................ 42

Tabel 7. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor .............. 43

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls..................................... 44

Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Kemampuan Passing

Atas Faktor Utama Terhadap Peningkatan Hasil Kemampuan Passing

Atas. ..................................................................................................... 47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rangkain Gerakan Passing Atas....................................................... 14

Gambar 2. Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Metode Pembelajaran Tes

Awal, Tes Akhir dan Nilai Peningkatan Tiap Kelompok

Berdasarkan Perlakuan dan Tingkat Koordinasi Mata-Tangan. ....... 42

Gambar 3. Histogram Perbandingan Peningkatan Nilai Rata-Rata

Pembelajaran antar Kelompok Perlakuan. ...................................... 41

Gambar 4. Bentuk Interaksi Nilai Peningkatan Hasil Kemampuan Passing

Atas ................................................................................................... 48

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Program Pembelajaran Pasing Atas Permainan Bolavoli

Lampiran 2. Petunjuk Pelaksanaan Tes

Lampiran 3. Data Tes Kemampuan Pembelajaran Pasing Atas

Lampiran 4. Data Pengelompokan Responden Tes Kemampuan Pasing Atas Bola

Voli, Pendekatan dan Tes Koordinasi Mata Tangan

Lampiran 5. Uji Reliabilitas Data

Lampiran 6. Uji Normalitas Tes Kelompok 1 (A1B1) DAN Kelompok 2 (A2B1)

Lampiran 7. Uji Normalitas Tes Kelompok 3 (A1B2) dan Kelompok 4 (A2B2)

Lampiran 8. Uji Homogenitas Data Tes Kemampuan Pasing Bola Voli

Lampiran 9. Rekapitulasi Data Tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan Kemampuan

Pasing Atas Bola Voli Kelompok 1 dan 2

Lampiran 10. Rekapitulasi Data Tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan Kemampuan

Pasing Atas Bola Voli Kelompok 3 dan 4

Lampiran 11. Tabel Anava 2 x 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan olahraga prestasi di Indonesia saat ini tumbuh sangat

pesat. Pesatnya perkembangan olahraga prestasi ini tidak terlepas dari faktor

pendukung, yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu cabang

olahraga prestasi yang sedang berkembang adalah bolavoli. Permainan ini sangat

digemari oleh remaja, khususnya pelajar dan mahasiswa, di Sekolah mulai dari

Sekolah Menengah Pertama, sampai Perguruan Tinggi juga memainkannya.

Pondasi untuk dapat berprestasi seperti cabang olahraga yang lain, dalam

permainan bolavoli juga diperlukan pembinaan yang baik dan benar. Pembinaan

yang dilakukan harus mencakup empat aspek yaitu pembinaan fisik, teknik, taktik

dan mental. Keempat aspek ini saling berpengaruh artinya keempat aspek

tersebut tidak dapat dipisahkan pada saat pembinaan atlet. Dalam pembinaan

bolavoli penguasaan teknik dasar sangat diperlukan agar dapat bermain dengan

baik dalam rangka pencapaian prestasi optimal.

Selanjutnya untuk memperoleh hasil yang memuaskan dalam

penguasaan teknik dasar juga perlu memperhatikan unsur kondisi fisik, yang mana

dalam pendidikan olahraga terdapat faktor tingkatan kondisi fisik. Adapun unsur-

unsur yang ada dalam kondisi fisik menurut Harsono (1988:100) yaitu: (1). Daya

tahan kardiovaskuler, (2). Daya tahan kekuatan, (3). Kekuatan otot, (4).

Kelenturan, (5). Kecepatan, (6). Stamina, (7). Kelincahan, (8). Power.

Melihat perkembangan olahraga dewasa ini, maka kompetensi atau

kemampuan guru maupun pelatih secara profesional dalam penanganan suatu

cabang olahraga sangat dibutuhkan. Salah satu pondasi kemampuan guru adalah

bagaimana cara memilih pendekatan pembelajaran yang tepat untuk kemajuan

dalam penguasaan teknik dasar cabang olahraga peserta didiknya, yang diterapkan

dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan permasalahan

belajar mengajar, kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah selalu

terkait langsung dengan tujuan yang jelas. Secara umum tujuan pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

jasmani dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu : (1) perkembangan

fisik, (2) perkembangan gerak, (3) perkembangan mental, dan (3) perkembangan

sosial. Melalui pendidikan jasmani diharapkan mampu merangsang

perkembangan fisik, sikap, mental dan sosial yang seimbang. Begitu pentingnya

peranan pendidikan jasmani disekolah, maka itu harus diajarkan secara baik dan

benar.

Permainan bolavoli disamping telah berkembang dimasyarakat, juga

merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah, sebagai bahan

kurikulum atau materi pokok pendidikan jasmani, serta untuk menampung bakat

dan minat siswa. Dengan adanya permainan bolavoli, yang ada di sekolah-sekolah

membuktikan bahwa olahraga ini mendapat perhatian dari kalangan pelajar

maupun sekolah tersebut. Kejuaraan-kejuaraan bolavoli antar sekolah sering

diselenggarakan baik ditingkat daerah maupun nasional. Dengan adanya

pertandingan-pertandingan tersebut akan menjadi persaingan positif antar sekolah

untuk menjadi yang terbaik di cabang olahraga bolavoli. Selanjutnya tidak

menutup kemungkinan dengan adanya kompetisi bolavoli serta pembinaan yang

baik akan melahirkan bibit-bibit atlet yang berbakat khususnya dalam bolavoli.

Sebagai dasar untuk bermain bolavoli dengan baik, maka diperlukan

penguasaan teknik dasar secara baik dan benar. Dalam permainan bolavoli sendiri

terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai yaitu : passing, passing,

smash, set-uper (umpan ) dan block (bendungan). Berdasarkan beberapa bentuk

teknik dasar dalam bermain bolavoli tersebut, salah satunya adalah passing.

Teknik passing sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu : (1) passing tangan atas

dan (2) passing tangan bawah. Pada mulanya passing hanya merupakan pukulan

awal untuk memulai suatu permainan, tetapi sejalan dengan kemajuan yang

dialami oleh perkembangan-perkembangan bolavoli, maka arti passing dalam

bolavoli juga mengalami perubahan. Suharno HP (1985:24) menyatakan bahwa :

“Selain sebagai pukulan awal untuk memulai suatu permainan, passing juga

berkembang menjadi suatu teknik yang dapat digunakan dalam suatu

penyerangan.”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan pengamatan dilapangan, diketahui bahwa kemampuan

passing atas pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar

tahun pelajaran 20010/2011 masih rendah, banyak diantara mereka yang belum

mampu melakukan passing atas secara baik. Terlihat dalam pengambilan nilai

praktek untuk memenuhi sub kompetensi bahan ajar dari kurikulum hasilnya

sangat rendah, sehingga tujuan pembelajaran belum dapat tercapai secara optimal.

Berangkat dari sini, maka perlu adanya suatu upaya dalam memberikan

suatu masukan bagi sistem pembelajaran khususnya pada pembelajaran bolavoli

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011, dalam memberikan suatu pendekatan pembelajaran yang tepat guna

meningkatkan kemampuan penguasaan teknik dasar passing atas pada permainan

bolavoli sehingga proses pembelajaran dapat mencapai tujuan. Berbagai metode

maupun bentuk pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam upaya

membantu meningkatkan kemampuan passing atas diantaranya adalah dengan

menggunakan pendekatan drill dan bermain. Dari kedua pendekatan

pembelajaran tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan

belum diketahui pendekatan pembelajaran yang lebih baik serta efektif untuk

meningkatkan hasil belajar passing atas pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1

Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Untuk mengetahui

perbedaan dari kedua pendekatan pembelajaran tersebut maka perlu diadakannya

suatu penelitian.

Permainan bolavoli dalam pencapaian prestasi maksimal selain didukung

penguasaan teknik dasar yang baik, juga ada faktor pendukung lain yaitu unsur

kondisi fisik. Seperti yang dikemukakan oleh Suharno HP (1982 : 12)

“penguasaan teknik dasar permainan bolavoli harus benar–benar diperhatikan

sebab teknik dasar dalam permainan bolavoli merupakan salah satu unsur yang

turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam satu permainan,

disamping kondisi fisik, taktik, dan mental.”

Salah satu unsur fisik yang sangat penting dalam mendukung permainan

bolavoli adalah unsur koordinasi mata-tangan, yang mana unsur ini juga

merupakan unsur penting dan sangat perlu untuk dilatih karena berpengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

terhadap keberhasilan passing atas bolavoli. Sedangkan pada siswa putra kelas

VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 belum

diketahui seberapa besar pengaruh unsur koordinasi mata - tangan terhadap hasil

pembelajaran passing atas bolavoli.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut diatas, maka perlu

diadakannya suatu penelitian untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari kedua

pendekatan pembelajaran (drill dan bermain) terhadap peningkatan kemampuan

passing atas serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh unsur koordinasi

mata-tangan terhadap hasil belajar passing atas permainan bolavoli. Bertolak dari

latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dalam penelitian ini mengambil

judul “ Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Koordinasi Mata-

Tangan Terhadap Hasil Belajar Passing Atas Permainan Bolavoli.(Studi

Eksperimen Pendekatan Pembelajaran drill dan bermain siswa putra kelas VIII

SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Kurang tercapainya tujuan pembelajaran penjaskes dan olahraga pada siswa

putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011

2. Kurangnya kemampuan hasil belajar passing atas permainan bolavoli pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011.

3. Belum diketahuinya seberapa besar pengaruh pendekatan pembelajaran drill

dan bermain terhadap hasil belajar passing atas permainan bolavoli khususnya

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

4. Belum diketahui besarnya pengaruh koordinasi mata - tangan terhadap hasil

belajar passing atas permainan bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

5. Perlunya penerapan pendekatan pembelajaran drill dan bermain khususnya di

SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan diatas, dan agar dalam penelitian ini tidak terlalu luas jangkauannya

maka perlu ada pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Pendekatan pembelajaran drill dan bermain.

2. Koordinasi mata - tangan.

3. Kemampuan penguasaan teknik dasar passing atas pada permainan bolavoli.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran drill dan

bermain terhadap hasil belajar passing atas permainan bolavoli siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011?

2. Adakah perbedaan hasil belajar passing atas permainan bolavoli bagi siswa

yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dan rendah pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011?

3. Adakah pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan koordinasi

mata-tangan terhadap hasil belajar passing atas permainan bolavoli pada siswa

putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Tujuan Penelitian

Selanjutnya adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui :

1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran drill dan bermain

terhadap hasil belajar passing atas permainan bolavoli pada siswa putra kelas

VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

2. Perbedaan pengaruh koordinasi mata- tangan tinggi dan rendah terhadap hasil

belajar passing atas permainan bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 1 Kebakramat Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran drill dan bermain serta

unsur koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing atas permainan

bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakramat Karanganyar

tahun pelajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan membantu

guru pendidikan jasmani dan kesehatan pada SMP Negeri 1 Kebakramat

Karanganyar dalam memilih pendekatan pembelajaran yang tepat dalam

meningkatkan hasil belajar passing atas permainan bolavoli.

2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi

studi kasus sejenis yang melibatkan pengajaran pendidikan jasmani dan

kesehatan

3. Bagi perkembangan siswa, dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan terutama ketrampilan passing atas permainan bolavoli.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Permainan Bolavoli

Bolavoli merupakan salah satu jenis olahraga permainan yang dimainkan

di atas lapangan persegi empat dengan ukuran panjang 1800 cm, lebar 900 cm, di

batasi garis setebal 5 cm ditengah-tengah dipasang jaring atau net terbentang kuat

dan menaik sampai ketinggian 243 cm untuk putra, sedangkan 224 cm untuk

putri. Pada dasarnya permainan bolavoli itu adalah permainan tim atau regu,

meskipun sekarang sudah mulai dikembangkan permainan bolavoli dua lawan dua

dan satu lawan satu yang lebih mengarah kepada tujuan rekreasi seperti voli

pantai yang mulai berkembang akhir-akhir ini. Aturan dasar lainnya, bola boleh

dimainkan/dipantulkan dengan temannya secara bergantian tiga kali berturut-turut

sebelum diseberangkan ke daerah lawan. Pada awalnya ide dasar permainan

bolavoli adalah memasukan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan

berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan

bola itu di daerah lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum

bola jatuh atau sebelum menyentuh lantai.

Sebagai olahraga pendidikan bolavoli berguna dalam pemeliharaan

kesegaran jasmani dan juga berperan dalam pembentukan kerja sama siswa.

Sebagai mana seperti cabang-cabang olahraga yang lain, bolavoli juga dapat

digunakan untuk pembinaan sportifitas dan pengembangan sifat-sifat positif

lainnya. Semangat bertanding dan pembentukan mental dapat dikembangkan

melalui - antar kelompok, antar kelas dan antar sekotah sehingga permainan ini

telah menjadi suatu cabang olahraga yang secara teratur dilakukan di sekolah-

sekolah. Sekolah telah dilengkapi kurikulum pendidikan jasmani yang didalamnya

dimuat pembelajaran olahraga yang secara tcralur dilakukan di sckoiah-sekolah.

Saat ini permainan bolavoli yang digunakan sudah mengacu pada

peraturan internasional, bahwa permainan bolavoli adalah olahraga beregu,

dimainkan dua regu di setiap lapangan dengan dipisahkan oleh net. Tujuan dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

permainan ini adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh

lantai daerah lawan dan mencegah agar bola yang sama (dilewatkan) tidak

tersentuh lantai dalam lapangan sendiri. Di setiap regu bola dapat dimainkan tiga

kali pantulan untuk dikembalikan bola itu (kecuali daiam perkenaan bendungan).

Permainan bola di udara (rally) berlangsung secara teratur sampai bola tersebut

tersentuh lantai atau bola keluar atau satu regu mengembalikan bola secara

sempurna dan pukulan bola oleh server melewati di atas net ke daerah lawan.

Dalam permainan bolavoli hanya regu yang menang satu rally permainan

diperoleh satu angka, hingga salah satu regu menang dalam dengan terlebih

dahulu dikumpulkan minimal dua puluh lima angka dan untuk set penentuan lima

belas angka.

Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka dalam

kegiatan pelatihan perlu memperhatikan berbagai komponen yang menunjang.

Menurut M. Yunus (1992:61) bahwa :” guna meningkatkan kemampuan bermain

bolavoli perlu ditingkatkan unsur-unsur yang meliputi : kondisi fisik, teknik,

taktik, kematangan mental, kerja sama dan pengalaman dalam bertanding.”

a. Teknik Dasar Permainan Bolavoli

Permainan bolavoli termasuk jenis permainan yang memerlukankan

latihan yang teratur dan terarah, karena permainan bolavoli mengandung berbagai

macam unsur gerak. Seperti yang dikemukakan oleh Suharno HP (1979:12)

"bahwa dalam bermain bolavoli secara baik dan berprestsi sangat memerlukan

penguasaan teknik-teknik dasar secara sempurna dan baik. Teknik dasar dalam

permainan bolavoli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan

pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas

yang pasti dalam permainan bolavoli". Teknik dasar dalam permainan bolavoli

dapat diartikan sebagai cara yang mendasar yang efektif dan efisien sesuai dengan

peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal.

Seperti cabang olahraga yang lain, permainan bolavoli memerlukan

teknik dasar yang harus dikuasai dengan baik dan benar. Teknik adalah proses

melahirkan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan bolavoli. Teknik dasar adalah

cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektifdan efesien

sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal

M.Yunus (1992:68). Sedangkan yang dimaksud dengan teknik dasar permainan

bolavoli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu

praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam

cabang permainan bolavoli Suharno HP, (1979:14).

Teknik dasar bolavoli harus dipelajari terlebih dahulu guna

pengembangan mutu prestasi pembinaan bolavoli. Penguasaan teknik dasar

bolavoli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau

kalahnya suatu regu dalam permainan disamping unsur-unsur kondisi fisik dan

mental Suharno HP (1979:15). Teknik dasar tersebut harus benar-benar dikuasai

terlebih dahuiu, sehingga dapat mengembangkan mutu permainan. Namun

keterampilan teknik saja belum dapat mengembangkan permainan untuk

penguasaan teknik yang benar perlu diterapkan suatu taktik. Taktik adalah suatu

siasat yang diperlukan dalam bolavoli untuk mencari kemenangan secara sportif.

Jadi untuk dapat mengembangkan dan memenangkan suatu diperlukan teknik dan

taktik yang benar. Teknik dasar permainan bolavoli selalu berkembang sesuai

dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi dan ilmu-ilmu yang lain.

Adapun teknik-teknik daiam permainan bolavoli meliputi : (1) servis, (2) passing,

(3) umpan, (4) smash, dan (5) bendungan M. Yunus, (3992:68). Lebih lanjut

berikut ini dijelaskan secara mendalam tentang teknik-teknik dasar permainan

bolavoli tersebut.

1) Servis

Pada umumnya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk

memulai suatu permainan sesuai dengan kemajuan permainan, teknik servis

saat ini hanya sebagai permulaan permainan, tapi jika ditinjau dari sudut taktik

sudah merupakan suatu serangan awal untuk mendapatkan nilai agar suatu

regu berhasil meraih kemenangan. Menurut M. Yunus (1992:68-69), ”servis

merupakan salah satu teknik dalam permainan bolavoli. Pada mulanya servis

hanya merupakan pukulan awal untuk dimulainya suatu permainan, tetapi jika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu serangan awal untuk

diperoleh nilai agar suatu regu berhasil meraih kemenangan. Pendapat serupa

juga dinyatakan Soedarwo dkk (2000 : 1), bahwa ”mulanya servis hanya

dipandang sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk

memulai permainan namun berkembang menjadi sebuah serangan pertama.”

Karena kedudukannya begitu penting maka para pelatih selalu

berusaha menciptakan bentuk teknik servis yang dapat menyukarkan lawan

dan mendapat nilai.

2) Passing

Menurut Suharno HP (1979:29), passing dalam permainan bolavoli

adalah usaha maupun upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu

teknik tertentu yang tujuannya adalah mengoperkan bola yang dimainkannya

itu kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. Menurut

Theo Kleinmann & Dieter Kruber (1982:20), passing adalah mengoperkan

bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu

sebagai langkah awal dalam menyusun pola serangan kepada regu lawan.

Dapat disimpulkan bahwa passing adalah awal sentuhan bola dan

merupakan usaha seorang pemain untuk memainkan bola yang datang pada

daerahnya dengan mempergunakan cara tertentu, untuk dimainkan oleh teman

seregunya yang biasanya adalah pengumpan untuk diumpankan kepada

smasher sebagai serangan ke regu lawan.

3) Umpan (set-up)

Umpan adalah menyajikan bola kepada teman dalam satu regu, yang

kemudian diharapkan bola tersebut dapat diserangkan ke daerah lawan dalam

bentuk smash. Teknik mengumpan pada dasarnya sama dengan teknik

passing. Letak perbedaannya hanya pada tujuan dan kurve jalannya bola.

Umpan yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yakni :

a. Bola harus melambung di atas jaring dengan tenang di daerah serang lapangan sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

b. Bola harus berada di atas jaring jaring dengan ketinggian yang cukup agar dapat di smash oleh Smasher.

c. Jarak umpan dengan net sesuai dengan tipe serangan yang diinginkan. Pada umpan normal jarak bola dengan net berkisar 20-50 cm Suharno HP, (1979:19-20).

4) Smash/spike

Smash adalah tindakan memukul bola yang lurus ke bawah sehingga

bola akan bergerak dengan cepat dan menukik melewati atas jaring menuju ke

lapangan lawan dan akan sulit menerimanya. Penguasaan teknik dasar smash

dalam permainan bolavoli sangat penting, keberhasilan suatu regu dalam

memenangkan bolavoli banyak ditentukan oleh smash. Sebab smash

merupakan cara termudah untuk memenangkan angka, seperti yang

dikemukakan Theo Kleinmann & Dieter Kruber (1982:23),”kalau pemain

hendak memenangkan bolavoli, mereka harus meguasai teknik smash yang

sempurna. Dalam permainan bolavoli smash berguna sebagai alat

penyerangan yang paling mematikan seperti yang dikatakan oheh M. Yunus

(1992:108), smash merupakan pukulan yang utama dalam penyerangan dalam

usaha mencapai kemenangan. Oleh karena itu setiap pemain dalam satu team

harus benar-benar mcngusai smash dengan baik, karena smash merupakan

serangan utama.

5) Bendungan/Block

Bendungan adalah tindakan membentuk benteng pertahanan untuk

menangkis serangan walan. dan dapat dikatakan bahwa block merupakan

pertahanan pertama dari serangan dengan cara membendung smash tersebut di

depan jaring M. Yunus, (1992:119).

Kemudian teknik dasar permainan bolavoli sendiri menurut Soedarwo et

al (1997 : 7) adalah sebagai berikut :

a). Passing (1). Teknik pass atas (2). Teknik pass bawah (3). Set up / umpan

b). Smash (1). Smash normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

(2). Semi smash (3). Push smash

c). Passing (1). Passing tangan bawah (2). Passing tangan atas.

(a). Tennis passing (b). Floating (c). Cekis

d). Block / Bendungan (1). Block tunggal (2). Block berlawanan

b. Teknik Passing Bolavoli

Pada dasarnya pengertian teknik passing dalam bolavoli adalah suatu

cara memberikan umpan kepada temannya lebih jelasnya menurut Depdikbud

(1998 : 3) menjelaskan bahwa : “Passing adalah suatu teknik memainkan bola

dengan tujuan untuk mengerahkan bola tersebut kepada suatu tempat atau agar

bola tersebut dapat diumpankan oleh pemain lainnya” Sedangkan menurut

Soedarwo dkk (2000:23) bahwa yang dimaksud dengan passing adalah

“Suatu teknik memainkan bola dengan tujuan untuk mengarahkan bola

tersebut ke teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.”

Selanjutnya dalam kenyataan dilapangan bahwa pelaksanaan passing

bolavoli dapat dilakukan dengan passing bawah dan passing atas. Pelaksanaan

passing bawah dan passing atas tersebut bergantung pada ketinggian

datangnya bola. Dalam menggunakan passing bawah ketinggian bola dari

dada ke bawah. Sedangkan passing atas ketinggian dada sampai ke atas.

2. Teknik Dasar Passing Atas Bolavoli

Selanjutnya satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain

bolavoli adalah teknik passing atas. Menurut M. Yunus (1992:45)

mengemukakan bahwa “Prinsip pokok dalam melakukan over head pass yaitu

antara lain :

- Sentuhlah bola dengan permukaan dalam dari jari kedua tangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

- Hentikan bola dengan ibu jari dan jari ruas pertama dan kedua (Mengabsorbsi kecepatan bola) dan dengan pergelangan tangan di bengkokkan kebelakang serta siku-siku sedikit ditekuk.

- Dorongan bola ke atas – depan dengan lentingan jari-jari pergelangan tangan, siku, bahu, pinggang, lutut dan pergelangan kaki yang semuanya bergerak secara harmonis berfungsi seperti per.

Catatan : Over head pass dengan satu tangan sebaiknya dilakukan untuk bola-bola

yang tinggi dan dekat net dimana sangat sulit untuk melakukan over head pass dengan kedua tangan.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa teknik passing atas dalam

bolavoli dapat dilakukan dengan satu maupun kedua tangan sesuai dengan

tingkat kesulitan bola. Selanjutnya passing atas biasanya sering digunakan

oleh seorang pengumpan atau pemain yang menerima bola kedua dari

temannya. Hal senada dikemukakan oleh Barbara L.V & Bonnie JF (1996: 5)

Bahwa “Tujuan utama penyerangan dalam suatu tim bolavoli adalah

penyelesaian rangkaian 3 pukulan yaitu, mengoper, mengumpan dan

menyerang. Selanjutnya dalam pengumpanan dibutuhkan teknik over head

pass.”

a. Pelaksanaan Passing Atas.

Passing atas dapat dilaksanakan dengan baik, bila arah bola dapat

diterima dan dijangkau dengan mudah oleh temannya untuk itu seorang

pemain harus memperhatikan dengan benar teknik pelaksanaan passing atas.

Menurut Suharno. HP (1985 : 29) menjelaskan tentang teknik pelaksanaan

atas sebagai berikut :

1). Sikap Permulaan Mengambil sikap normal. Dalam bermain bola voli, sikap siap

normal ini adalah pengambilan sikap tubuh yang dapat dengan mudah bergerak kesegala arah. Adapun sikap siap normal tersebut adalah sebagai berikut : - Pemain berdiri dengan salah satu kaki berada lebih kedepan daripada

kaki yang lain. Dianjurkan bila tidak kidal, kaki kiri berada lebih kedepan daripada kaki kanan. Lutut ditekuk, badan agak condong sedikit kedepan dengan tangan siap berada di depan dada. pada saat akan melakukan passing, maka segeralah menempatkan diri dibawah bola dan tangan diangkat keatas depan kira-kira setinggi dahi. Jari-jari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tangan secara keseluruhan membentuk suatu setengah bulatan. Jari-jari direnggangkan sedikit satu dengan yang lain dan kedua jari membentuk satu sudut.

2). Sikap saat perkenaan bola. Perkenaan bola pada jari adalah di ruas pertama dan kedua terutama

ruas pertama dari ibu jari. Pada saat jari disentuhkan pada bola, maka jari-jari agak ditegakkan sedikit dan pada saat itu juga diikuti gerakan pergelangan kearah depan atas agak eksplosif.

3). Sikap Akhir Setelah bola berhasil di pass, maka lengan harus lurus sebagai suatu

gerakan lanjut diikuti dengan badan dan langkah kaki kedepan agar koordinasi tetap terjaga dengan baik. Gerakan tangan, pergelangan, lengan dan kaki harus merupakan suatu gerakan yang harmonis. Sedang pandangan kearah jalannya bola.

Lebih jelasnya. Berikut ini gambar rangkaian gerakan passing atas,

yang disajikan di bawah ini :

Ganbar 1. Rangkain Gerakan Passing Atas.

(Menurut Barbara L.V & Bonnie. J.V : 1996 : 54)

b. Kesalahan Yang Sering Terjadi Dalam Pelaksanaan Passing Atas

Passing atas bolavoli merupakan salah satu bentuk ketrampilan yang

memiliki struktur gerakan yang cukup kompleks. Siswa maupun peserta didik

tidak jarang sering kali melakukan kesalahan. Menurut Barbara L.V & Bonnie

J.F (1996.21) kesalahan dalam melakukan passing atas diantaranya :

1). Bola menyentuh telapak tangan dan “tertahan”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2). Bola bergerak keatas, bukan meninggi kedepan. 3). Bola berputar terlalu keras 4). Umpan menyeberangi net ke daerah lawan. 5). Mengalami kesulitan dalam mengarahkan bola ke arah sasaran.

Kesalahan-kesalahan tersebut diatas hendaknya dicermati oleh seorang

guru maupun pelatih agar kualitas passing akan menjadi lebih baik. Bila

terjadi kesalahan segeralah dibetulkan. Lebih lanjut Barbara L.V & Bonnie J.F

(1996:21) memberikan suatu cara dalam memperbaiki kesalahan pada

pelaksanaan passing atas sebagai berikut :

1). Buka jemari menyelubungi bola dan menerima bola hanya dengan 2 buku-buku teratas dari jemari dan ibu jari.

2). Luruskan kaki dan pindahkan berat badan kedepan kearah sasaran. Terima bola pada bagian belakang bawah, bukan pada dasar bola.

3). Doronglah bola seketika itu juga, jangan memutarkan bola dengan kedua tangan.

4). Ketika berada di sebelah kanan lapangan, harus menghadap lurus ke pinggir kiri lapangan dan kaki kanan berada di depan.

5). Posisi bahu harus sejajar menghadap kesasaran. Kekuatan tenaga yang sama harus dikeluarkan di kedua tangan saat mendorong bola.

Evaluasi gerakan yang telah dilakukan oleh siswa, sangat penting dan

harus diperhatikan oleh seorang guru maupun pelatih. Jika kesalahan-

kesalahan yang dilakukan siswa tidak termonitor, maka siswa akan melakukan

bentuk dan pola gerakan yang salah.

c. Peranan Passing Atas dalam Permainan Bolavoli

Salah satu tehnik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh

setiap pemain bola voli adalah tehnik passing. Tanpa adanya penguasaan

tehnik passing yang baik, maka sebuah tim tidak akan mampu menghadapi

pertandingan dengan baik. Karena, passing adalah langkah awal yang akan

menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan melakukan

penyerangan. Dengan adanya penguasaan tehnik passing yang baik, maka

seorang set-uper akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola

yang akan diset. Dengan demikian, smasher akan dapat melakukan spike secara

maksimal. Dengan kata lain, passing juga biasa dikenal dengan sebutan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

“reception”, yaitu sebuah usaha tim dalam rangka menerima, menahan, dan

mengendalikan servis atau segala bentuk penyerangan yang dilakukan oleh tim

lawan. Passing yang baik, bukanlah pass yang hanya mampu mencegah bola

agar tidak jatuh atau menyentuh area timnya, tetapi juga harus mampu

mencapai posisi set-uper dengan arah yang tepat, serta dengan gerakan dan

kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang set-uper dan smasher akan

mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah

Berdasarkan peranan passing dalam permainan bolavoli tersebut, passing

atas sendiri berarti juga memiliki peranan yang sama dengan peranan passing

bawah. Passing atas juga dapat digunakan untuk menerima bola servis yang

datangnya bola lebih tinggi dari bahu dan datang dengan sedikit kekuatan

kearah seorang pemain dari lawan (biasanya bola servis bawah), dan sering

juga digunakan oleh seorang set-uper dalam memberikan sebuah umpan untuk

seorang smasher.

3. Koordinasi Mata-Tangan

a. Pengertian Koordinasi Mata-Tangan

Unsur koordinasi mata-tangan fungsi dan kegunaannya sangat penting,

khususnya dalam cabang olahraga. Pengertian koordinasi sendiri menurut

Suharno HP (1993:61) berpendapat bahwa” Koordinasi adalah kemampuan

seseorang untuk merangkaikan beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan

yang selaras”. Selanjutnya menurut M. Sajoto (1995:9) mengemukakan bahwa

”Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan

bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara

efektif”. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa koordinasi

merupakan kemampuan seseorang untuk merangkaikan atau mengintegrasikan

beberapa gerakan kedalam satu pola gerakan yang selaras, efisien, dan efektif

sesuai dengan tujuan.

Kemampuan koordinasi meliputi koordinasi mata-tangan dan koordinasi

mata-kaki. Kemampuan koordinasi yang dibutuhkan untuk memukul bola

dalam bolavoli adalah koordinasi mata-tangan. Adapun yang dimaksud

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dengan koordinasi mata-tangan adalah kemampuan seseorang dalam

mengintegrasikan antara gerak mata (pandangan) dengan tangan secara

efektif.

b. Peranan Koordinasi Mata-Tangan Dalam Permainan Bolavoli

Gerakan-gerakan dalam permainan bolavoli sangat kompleks dan

bervariasi. Pemain selalu dituntut untuk selalu mengintegrasikan berbagai

macam gerakan kedalam satu rangkaian gerakan yang utuh dan selaras.

Menurut Suharno HP (1993:62) menjelaskan kegunaan koordinasi dalam

olahraga sebagai berikut :

1) Mengkoordinasikan beberapa gerak agar menjadi satu gerak yang utuh dan serasi.

2) Efisien dan efektif dalam penggunaan tenaga. 3) Untuk menghindari terjadinya cedera 4) Mempercepat berlatih menguasai teknik 5) Dapat memperkaya taktik dalam bertanding 6) Kesiapan mental atlet lebih mantap untuk menghadapi pertandingan Koordinasi gerak sangat penting dalam semua cabang olahraga, dimana

didalamnya terdapat berbagai gerakan yang eksplosif, termasuk dalam

permainan bolavoli. Untuk menunjang dalam pencapaian prestasi yang

optimal didalam bolavoli, pemain harus memiliki koordinasi gerak yang baik.

Latihan yang sistematis dan kontinyu akan meningkatkan koordinasi gerak

pada seorang pemain bolavoli.

Koordinasi mata-tangan merupakan dasar untuk mencapai ketrampilan

yang tinggi dalam melakukan berbagai teknik dasar seperti servis, smash,

bendungan, passing dan set uper. Pada saat melakukan passing atas bolavoli,

gerakan mendorong bola bila diuraikan terdiri dari mengantisipasi datangnya

bola, menyiapkan posisi kedua tangan dan ayunan tangan kemudian

dilanjutkan dengan gerakan mendorong bola dengan tepat kearah datangnya

bola. Berdasarkan urutan gerakan teknik dasar passing atas tersebut, maka

untuk melakukan teknik passing atas secara sempurna maka diperlukan

kemampuan koordinasi mata-tangan yang baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4. Pendekatan Pembelajaran Passing Atas Bolavoli

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:725), pendekatan

diartikan sebagai proses, metode atau cara untuk mencapai sesuatu. Dalam

kaitannya dengan penelitian ini pendekatan diartikan dengan metode

mengajar. Berkaitan dengan metode mengajar Mulyani Sumantri dan Johar

Permana (2001:245) menyatakan bahwa” metode mengajar adalah suatu cara

yang digunakan oleh guru untuk menentukan urutan kegiatan di dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu usaha mencapai

tujuan yang tclah ditetapkan.” Pendekatan mengajar adalah cara yang

mempergunakan teknik yang beranekaragam ragam yang didasari oleh

pengertian yang mendalam dari guru akan memperbesar minat belajar murid-

murid sehingga mempertinggi hasil belajar. Berdasarkan pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara

yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat terlibat

aktif dalam melaksanakan tugas ajar sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh

guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan

instruksional tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru

dalam memilih kegiatan pembelajaran apakah guru akan menjelaskan suatu

pengajaran dengan materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan

tertentu, atau dengan menggunakan materi yang terkait satu dengan yang

lainnya dalam tingkat kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan

materi yang terintegrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu. Pendekatan

pembelajaran merupakan penjelasan untuk mempermudah bagi siswa untuk

memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan tetap memelihara

suasana pembelajaran yang menyenangkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Passing Atas Bolavoli

Passing atas merupakan salah satu bentuk keterampilan yang memiliki

beberapa unsur gerakan yang dalam pelaksanaannya harus dikoordinasikan

secara baik dan harmonis. Untuk menguasai gerakan passing atas dengan

baik, maka harus berlatih secara sistematis dan teratur dengan mengulang-

ulang gerakan dengan frekuensi sebanyak-banyaknya. Dalam hal ini Suharno

HP (1979:22) menyatakan bahwa ”untuk mengotomatiskan penguasaan unsur

gerak fisik, teknik, taktik dan keterampilan yang benar atlet harus melakukan

latihan berulang-ulang dengan frekuensi sebanyak-banyaknya.” Agar tugas

ajar dari guru dapat dilakukan dengan baik, maka harus mampu menyajikan

materi pelajaran secara runtut dan benar. Hal ini karena, penyajian materi

pelajaran yang baik akan berpengaruh terhadap kemampuan siswa untuk

menyerap atau menguasai tugas ajar yang diberikan. Menurut Suharno HP

(2001:67) dijelaskan bahwa metode umum pembelajaran keterampilan

olahraga secara metodis dapat diurutkan sebagai berikut :

1) Memberikan gambaran pengertian yang benar me!alui penjelasan lisan (informasi verbal).

2) Memberikan contoh atau demonstrasi yang benar antara lain dengan : a) Contoh langsung dari pelatih atau guru. b) Contoh dari siswa yang dianggap baik. c) Contoh dengan gambar seri/foto. d) Contoh dengan film/video.

3) Siswa disuruh melakukan gerakan dengan formasi-formasi yang ditentukan oleh guru.

4) Guru mengkoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan baik bersifat perorangan maupun kelompok.

5) Siswa disuruh mengulang kembali sebanyak mungkin untuk mencapai gerakan otomatis yang benar.

6) Guru mengevaluasi terhadap hasil yang sudah dapat dicapai pada saat itu. Tata urutan mengajar keterampilan olahraga termasuk passing bawah bolavoli tersebut penting untuk dipahami dan diperhatikan oleh guru. Pembelajaran keterampilan yang ditata dengan metode yang tepat akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5. Pembelajaran Passing Atas dengan Pendekatan Drill

a. Pengertian Pendekatan Drill

Pembelajaran passing atas bolavoli dilakukan dengan pendekatan drill

yaitu, pendekatan pembelajaran dengan memilah-milah teknik gerakan

passing atas. Artinya pembelajaran passing atas yaitu dengan melakukan

gerakan teknik-teknik passing atas secara berulang-ulang. Berkaitan

pendekatan drill Amung Ma'mum & Toto Subroto (2001:7) menyatakan

bahwa” pendekatan drill adalah cara belajar yang lebih menekankan

komponen-komponen teknik.

Berdasarkan pengertian pendekatan drill tersebut dapat disimpulkan

bahwa, pendekatan drill merupakan metode pembelajaran yang menekankan

pada penguasaan teknik suatu cabang olahraga yang dalam pelaksanaanya

dilakukan secara berulang-ulang. Dalam hal ini pembelajaran passing atas

dengan pendekatan drill dilakukan drilling atau latihan secara terus menerus.

Sugiyanto (1993:371) menyatakan bahwa ”dalam pendekatan drill siswa

melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru dan

melakukannya secara berulang-ulang.” Pengulangan gerakan ini

dimaksudkan agar terjadi otomatisasi gerakan. Oleh karena itu, dalam

pendekatan drill perlu disusun tata urutan pembelajaran yang baik agar siswa

terlibat aktif, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Lebih lanjut

Sugiyanto (1993:372) memberikan beberapa saran yang perlu

dipertimbangkan apabila pendekatan drill yang digunakan yaitu :

1) Drill digunakan sampai gerakan yang benar bias dilakukan secara otomatis atau menjadi terbiasa, serta menekankan pada keadaan tertentu gerakan itu harus dilakukan.

2) Pelajar diarahkan agar berkonsentrasi pada kebenaran pelaksanaan gerakan serta ketepatan penggunaannya. Apabila pelajar tidak meningkat penguasaan geraknya, situasinya perlu dianalisis untuk menemukan penyebabnya dan kemudian membuat perbaikan pelaksanaannya.

3) Selama pelaksanaan drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tetap tertuju pada kebenaran gerak.

4) Pelaksanaan drill disesuaikan dengan bagian-bagian dari situasi permainan olahraga yang sebenamya. Hal ini bias menimbulkan daya tarik dalam latihan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5) Perlu dilakukan latihan peralihan dari situasi drill ke situasi permainan yang sebenamya.

6) Suasana kompetitf perlu diciptakan dalam pelaksanaan drill, tetapi tetap ada control kebenaran geraknya.

Sarana-sarana dalam pendekatan drill tersebut sangat penting untuk

dipahami dan dimengerti oleh seorang guru dalam pelaksanaan mengajar

keterampilan gerak. Seorang guru harus mampu menyusun tugas-tugas ajar

secara baik, dapat membelajarkan siswa secara aktif sehingga pelaksanaan

proses belajar mengajar berjalan secara kondusif.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Atas dcngan Pendekatan Drill

Bertolak dari kesimpulan pendekatan drill tersebut di atas, maka

pembelajaran passing atas dengan pendekatan drill yaitu dengan memilah-

milah teknik gerakan passing atas. Bagian-bagian teknik passing atas

dipelajari secara berulang-ulang dari sikap permulaan, gerakan pelaksanaan

dan gerakan lanjutan. Kerangka kerja pendekatan drill yang diterapkan

terangkum dalam tabel sebagai berikut :

Teknik Proses Pembelajaran

1. Sikap Permulaan 2. Gerak Pelaksanaan

a. Dijelaskan sikap siap passing atas.

b. Dijelaskan posisi kaki yang benar, sikap badan, posisi kedua tangan.

c. Siswa mempraktekkan sikap permulaan atas sesuai dengan instuksi guru.

a. Dijelaskan posisi jari-jari kedua

tangan saat menerima passing bola

b. Dijelaskan gerakan pengenaan jari-jari tangan saat menerima bola

c. Siswa melakukan sesuai instruksi dari guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3. Gerak Lanjutan

a. Dijelaskan sikap atau gerakan

kaki setelah tangan mempassing bola.

b. Dijelaskan maksud dan tujuan setelah melakukan passing langsung melakukan sikap siap normal kembali.

c. Siswa mempraktekkan sesuai dengan instruksi guru

atas tersebut, guru bertugas mengorganisasi pembelajaran di antaranya

Berdasarkan kerangka pembelajaran passing mengatur tata urutan

pembelajaran, formasi pembelajaran, alokasi waktu pembelajaran dan lain

sebagainya. Di samping itu juga, menciptakan kondisi belajar yang

menggairahkan adalah sangat penting, agar siswa terhindar dari rasa bosan.

Dalam hal ini seorang guru harus mampu menciptakan variasi-variasi

pembelajaran pasisng atas, misalnya passing atas dari jarak dekat, ketinggian

net diturunkan, passing atas diarahkan pada sasaran yang berubah-ubah dan

lain sebagainya.

Keaktifan siswa melakukan tugas ajar sangat dituntut dalam pendekatan

drill. Seperti dikemukakan Pate, Rotella, dkk (1993: 365) bahwa” keaktifan

sendiri dari pihak siswa merupakan kunci utama penguasaan dan pemantapan

gerak.” Kelangsungan proses latihan pada tahap berikutnya ialah penguasaan

teknik yang ideal. Hal ini tergantung pada inisiatif dan self-activity dari pihak

siswa itu sendiri. Sedangkan guru bertugas mengarahkan penguasaan gerak,

melakukan koreksi dan evaluasi setiap terjadi kesalahan teknik adalah penting

terhindar dari pola gerakan yang saiah dari teknik yang dipelajari. Seperti

dikemukakan Sugiyanto (1993:372) bahwa” setiap pelaksanaan drill perlu

selalu mengoreksi agar perhatian tertuju pada kebenaran gerak.”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Atas dengan

Pendekatan Drill

Pada prinsipnya pembelajaran passing atas dengan pendekatan drill

merupakan bentuk pembelajaran yang menekankan pada penguasaan unsur

teknik passing atas yang baik dan benar. Dalam pelaksanaannya bagian-

bagian teknik passing atas dipelajari atau dilatihkan secara berulang-ulang.

Berdasarkan pengertian dan pelaksanaan pembelajaran passing atas dengan

pendekatan drill yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasikan

kelebihan dan kelemahannya. Berikut kelebihan pembelajaran passing atas

dengan pendekatan drill yang diantara lain :

1) Siswa dapat mengerti dan menguasai teknik-teknik passing atas

dengan baik dan benar.

2) Siswa memperagakan atau mempraktekkan teknik passing atas

dengan baik dan benar.

3) Kesalahan teknik dapat dikenal lebih awal karena ada koreksi dari

guru, sehingga dapat meminimalkan kesalahan teknik.

Sedangkan kelemahan pembelajaran passing atas dengan pendekatan

drill antara lain :

1) Dapat menimbulkan rasa bosan, karena harus mengulung-ulang

gerakan yang sama secara terus menerus dan menunggu giiiran

untuk melakukan tugas ajar.

2) Hasrat gerak siswa tidak terpenuhi karena pembeiajaran harus

dilakukan secara runtut.

3) Siswa kurang memahami relevasinya teknik yang dipelajari

terhadap situasi permainan yang sesungguhnya.

6. Pembelajaran Passing Atas dengan Pendekatan Bermain

a. Pengertian Pendekatan Bermain

Bermain adalah suatu aktifitas yang disukai oleh anak-anak yang dapat

mendatangkan kegembiraan. Menurut Amung Ma'mum dan Toto Subroto

(2001:2) bahwa” bermain sebenarnya merupakan dorongan dari dalam anak,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

atau naluri.” Ciri lain yang sangat mendasar yakni kegiatan itu dilakukan

secara sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang. Berdasarkan karakteristik

pada usia anak-anak tersebut, maka dalam membelajarkan suatu keterampilan

olahraga disesuaikan dengan karakteristik perkembangannya. Pendekatan

bermain merupakan sualu metode pembeiajaran yang dikonsep dalam bentuk

permainan. Dengan bermain hasrat gerak anak terpenuhi, namun di dalamnya

terkandung unsur pembelajaran. Pendekatan permainan bertujuan untuk

mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan

tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu

kepada anak.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan

bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dirancang dalam bentuk

permainan, dalam pendekatan bermain menekankan pada penerapan teknik

dalam situasi permainan yang sesungguhnya. Sehingga pendekatan bermain

tersebut diistilahkan dengan pendekatan taktis. Dalam hal ini Amung

Ma'mum dan Toto Subroto (2001:7) menyatakan bahwa” pendekatan taktis

dalam pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa

tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan

masalah atau situasi dalam permainan yang sesungguhnya.”

Pendekatan bermain pada prinsipnya untuk memenuhi hasrat gerak

anak agar menimbulkan rasa senang bagi diri mereka. Dalam hal ini Yusuf

Adisasmita dan Aif Syaifuddin (1996:144) berpendapat bahwa ”latihan

melalui kompetisi-kompetisi merupakan salah satu kegiatan yang lebih

efektif dan para atlet senang melakukannya.” Dengan bermain anak akan

mengekspresikan kegembiraannya dan berusaha menampilkan

kemampuannya.” Namun disisi lain seorang guru harus menanamkan sikap

sportivitas, karena dalam bermain ada yang menang ada yang kalah. Seperti

dikemukakan Theo Kleinmann & Dieter Kruber (1982:89) bahwa” karena

permainan, akan menyebabkan adanya yang kalah dan yang menang, maka

guru harus pula mengembangkan sikap seorang yang menang dan sikap

seorang yang kalah secara fair kepada siswa, karena sikap seperti itu tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

terbentuk dengan sendirinya melalui permainan, maka usaha pengembangan

sikap ini harus dilakukan secara terencana dan disengaja oleh guru.”

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pendekatan

bermain di dalamnya terkandung pembelajaran yang cukup kompleks yaitu

penguasaan teknik cabang olahraga yang dipelajari, penerapan taktik yang

baik dan memecahkan masalah yang terjadi di dalam permainan serta

pembentukan sikap mental yaitu saling menghargai.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Atas dengan Pendekatan Bermain

Pembelajaran passing atas dengan pendekatan bermain yang

dimaksudkan yaitu mempelajari passing atas yang dikonsep dalam bentuk

permainan. Dalam hal ini guru telah merancang permainan passing atas.

Bentuk permainan passing atas berupa bentuk permainan salah satunya yaitu :

pelaksanaan pembelajaran teknik dasar passing atas ini digunakan satu bentuk

pendekatan bermain dengan permainan :

1. Kepala Beranjau, tujuan permainan ini adalah :

1) Melatih keberanian dalam melakukan passing atas.

2) Melatih ketepatan passing atas.

3) Melatih kerjasama tim.

4) Melatih sportifitas

Sedangkan alat yang digunakan :

1) Bolavoli.

2) Ban sepeda bekas/simpai.

3) Bangku.

Pelaksanaan permainan :

Siswa dibagi kedalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri

dari 5 orang. Masing-masing kelompok harus menyediakan dua buah

bangku, satu buah ban sepeda bekas, dan satu buah bolavoli. Dua orang

pemain bertugas memegangi ban sepeda bekas dengan cara dipegang

dengan dua tangan dan diangkat diatas kepala, dan berdiri diatas bangku

dengan cara berhadap-hadapan. Lingkaran ban sepeda/simpai menghadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

keatas. Ban sepeda/simpai ini berfungsi sebagai sasaran. Satu orang

melakukan gerakan pasing atas dengan cara berdiri menghadap sasaran

sejauh 2 meter. (Jarak dapat disesuaikan). Pemain berusaha mamasukan

bola yang dipasing kedalam ban sepeda/simpai yang dipegangi oleh

temannya. Satu orang bertugas mengambilkan bola untuk diberikan

kepada teman yang melakukan passing atas. Satu orang menjadi juri untuk

kelompok lain, bertugas mengawasi agar kelompok yang lain melakukan

permainan dengan sportif, sekaligus mencatat hasil dari pasing atas yang

berhasil masuk kedalam sasaran ban sepeda/simpai. Bola tidak boleh

mengenai kepala dari dua orang yang memegangi ban sepeda/simpai

sebagai sasaran. Apabila bola mengenai kepala, maka permainan akan

berhenti dan kelompok tersebut dinyatakan gugur.

Permainan ini dilaksanakan selama 1 menit untuk setiap anggota regu

secara bergiliran. Regu yang telah gugur tidak diperkenankan untuk

mengikuti permainan lagi. Setiap bola yang berhasil masuk kedalam

sasaran diberi nilai 1. Penentuan pemenang adalah hasil nilai yang terbesar

yang dicapai oleh kelompok tersebut. Berdasarkan pengamatan penulis

sebagai guru, dalam mengikuti pembelajaran passing atas ini, siswa sangat

antusias dan termotivasi untuk melakukan latihan passing atas tanpa

merasakan takut. Dengan permainan “Kepala Beranjau,” tanpa sadar siswa

telah melakukan latihan teknik dasar passing atas, dan akhirnya siswa

dengan sendirinya dapat menguasai penguasaan gerak dasar passing atas

melalui pelaksanaan permainan kepala beranjau ini.

2. Bentuk permainan dilapangan

Selanjutnya selain dengan permainan diatas guru juga dapat

melakukan pendekatan pembelajaran dengan metode bermain dalam

bentuk permainan dilapangan sebenarnya, yaitu menerima bola servis

bawah dari lawan dan dilanjutkan menggunakan teknik passing atas untuk

mengumpan ketemannya dalam satu kelompok. Menurut Barbara L.V &

Bonnie. J.V : ( 1996 : 68)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan

Pendekatan Bermain

Pembelajaran passing atas dengan pendekatan bermain merupakan cara

belajar passing atas yang mengarah pada karakteristik permainan yang

sebenamya. Dalam pelaksanaanya siswa berusaha mengarahkan bola tepat

pada sasaran yang telah ditentukan. Dalam pendekatan bermain siswa

ditunrut mandiri, memiliki kreatifitas dan mampu memecahkan masalah yang

terjadi dalam permainan. Siswa berperan penting untuk mengambil keputusan

yang tepat sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam permainan.

Berdasarkan karakteristik pembelajaran passing atas dengan pendekatan

bermain dapat diidentifikasi keiebihan dan kelemahannya. Kelebihan

pembelajaran passing atas dengan pendekatan bermain antara lain :

1) Pembelajaran dalam bentuk permainan akan menimbulkan rasa

senang dan motifasi belajar meningkat.

2) Dapat merangsang kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan

mengambil keputusan yang tepat sesuai situasi yang terjadi dalam

permainan.

3) Meningkatkan kemampuan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan

kemampuannya selama proses pengajaran apakah sudah baik atau

belum.

Sedangkan kelemahan pembelajaran passing atas dengan pendekatan

bermain antara lain :

1) Siswa kurang memahami konsep gerakan teknik passing atas yang

baik dan benar, sehingga akan sering terjadi kesalahan teknik.

2) Pengorganisasian pembelajaran kurang terkendali sehingga guru

akan mengalami kesulitan untuk mengontrol kesalahan teknik yang

dilakukan siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat

diajukan kerangka berpikir sebagai berikut :

a. Pengaruh Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Pendekatan Drill

dan Bermain.

Pendekatan pembelajaran drill dan bermain masing-masing memiliki

karakteristik yang berbeda. Berdasarkan karakteristik dan penekanan dari

pendekatan drill dan bermain tersebut menunjukkan bahwa, keduanya

rnemiliki perbedaan yang cukup jelas. Perbedaan perlakuan yang diberikan

dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan respon yang berbeda pula

terhadap hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli. Dengan

demikian diduga, pendekatan drill dan bermain memiliki pengaruh terhadap

hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli.

b. Karakteristik Tingkatan Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Rendah

Terhadap Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli.

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijelaskan diatas, kemampuan

dalam penguasaan teknik dasar bolavoli diperlukan unsur kondisi fisik, yang

salah satunya adalah unsur koordinasi mata-tangan. Untuk penguasaan teknik

dasar bolavoli khususnya passing atas, sangat diperlukan unsur koordinasi

mata-tangan setiap pemain. Tingkatan unsur koordinasi mata-tangan yang

tinggi akan menghasilkan teknik passing atas yang baik. Sebaliknya jika unsur

koordinasi mata-tangan rendah, maka hasil dari passing atas juga akan kurang

baik.

c. Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran (Drill Dan

Bermain) Dan Unsur Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Hasil Belajar

Passing Atas.

Pengaruh interaksi antara tingkatan koordinasi mata-tangan dan

pendekatan pembelajaran dalam penguasaan passing atas bolavoli cenderung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

bersifat interdependent, karena interaksi antara tingkatan koordinasi mata-

tangan dan pendekatan pembelajaran merupakan satu kesatuan komponen

dalam melakukan gerakan saat melakukaan passing atas bolavoli. Dengan

demikian dapat diduga bahwa interaksi antara metode latihan dan tingkatan

koordinasi mata-tangan terjalin saat melakukan passing atas bolavoli.

Selanjutnya berdasarkan interaksi antara pendekatan pembelajaran dan

unsur koordinasi mata-tangan tersebut, serta mempelajari karakteristik yang

ada pada pendekatan pembelajaran drill dan bermain serta tingkatan

koordinasi mata-tangan tinggi dan rendah, pada hasil akhirnya akan terjadi

kecocokan dalam penggunaan pendekatan pembelajaran dengan tingkatan

koordinasi mata-tangan. Pendekatan pembelajaran dengan metode drill

cenderung untuk tingkatan koordinasi mata tangan tinggi, sedangkan

pendekatan pembelajaran dengan metode bermain cenderung untuk koordinasi

mata-tangan rendah.

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan di atas dapat dirumuskan perumusan hipotesis sebagai berikut :

1) Ada perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran drill dan bermain

terhadap hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011.

2) Ada perbedaan hasil belajar passing atas bagi siswa yang memiliki koordinasi

mata-tangan tinggi dan rendah terhadap hasil belajar passing atas dalam

permainan bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

3) Ada perbedaan pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan

koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing atas pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kebakkramat

Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan

Pebruari 2011, dengan frekuensi latihan tiga kali seminggu, yaitu hari selasa,

kamis, dan sabtu, selama enam minggu. Hal ini sesuai dengan pendapat M. Sajoto

(1995: 35) bahwa, “Para pelatih dewasa ini pada umumnya setuju untuk

menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan

yang kronis. Adapun lama latihan yang diperlukan adalah selama 6 minggu atau

lebih”. Diawali dengan tes awal tanggal 13 Januari 2011, selanjutnya diberikan

perlakuan (treatment) dari tanggal 15 Januari sampai dengan tanggal 22 Pebruari,

dan diakhiri dengan tes akhir tanggal 24 Pebruari 2011.

B. Metode Penelitian

Metode dan Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan rancangan faktorial 2 x 2. Dalam rancangan ini melibatkan dua faktor

sebagai variable independent, yaitu pendekatan pembelajaran passing atas

bolavoli dan koordinasi mata-tangan. Pendekatan pembelajaran passing atas

dibedakan menjadi dua taraf, yaitu pendekatan pembelajaran dengan metode drill

(b1) dan bermain (b2). Koordinasi mata-tangan juga dibedakan menjadi dua taraf,

yaitu koordinasi mata-tangan tinggi (a1) dan koordinasi mata-tangan rendah (a2).

Sebagai variabel dependen atau responnya adalah kemampuan passing atas

bolavoli. Secara keseluruhan rancangan penelitian faktorial ini ditabel pada tabel

berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tabel. 1. Rancangan Penelitian Faktorial 2 x 2

Variabel independent

Manipulatif

Variabel

Independent Atributif

Pendekatan Pembelajaran (b)

Drill

(b1)

Bermain

(b2)

Koordinasi

Mata-tangan (a)

Tinggi (a1) a1 b1 a1 b2

Rendah (a2) a2 b1 a2 b2

Keterangan :

a1b1 :Koordinasi mata-tangan tinggi dengan pendekatan pembelajaran drill

a1b2 :Koordinasi mata-tangan tinggi dengan pendekatan pembelajaran bermain

a2b1 :Koordinasi mata-tangan rendah dengan pendekatan pembelajaran drill

a2b2 :Koordinasi mata-tangan rendah dengan pendekatan pembelajaran bermain

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini melibatkan dua variabel pengaruh dan satu variabel respon.

Variabel pengaruh terdiri dari :

1. a. Variabel manipulatif merupakan variabel yang dapat mempengaruhi

variabel yang lain dengan sifat bebas. Dalam penelitian ini adalah

bentuk pendekatan pembelajaran passing atas dengan pendekatan

drill dan bermain

b. Variabel atributif merupakan variabel yang dapat mempengaruhi

variabel yang lain dengan sifat melekat pada subyek yang akan

diteliti, adalah unsur kondisi fisik koordinasi mata-tangan tinggi

dan rendah.

2. Variabel respon merupakan variabel yang dapat dipengaruhi oleh

variabel yang lain dalam penelitian ini yang dimaksud adalah

kemampuan passing atas bolavoli.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

D. Definisi Operasional Variabel

Perincian variabel penelitian sebagai berikut :

a. Variabel independent atau pengaruh meliputi :

1) Variabel manipulatif

a. Pendekatan pembelajaran dengan drill

Adalah pendekatan pembelajaran dengan memilah-milah teknik

gerakan passing atas. Artinya pembelajaran passing atas yaitu

dengan melakukan gerakan teknik-teknik passing atas secara

berulang-ulang.

b. Pendekatan pembelajaran dengan bermain

Adalah bentuk pembelajaran yang dirancang dalam bentuk

permainan, dalam pendekatan bermain menekankan pada

penerapan teknik dalam situasi permainan yang sesungguhnya.

2) Variabel atributif

Adapun yang dimaksud dengan koordinasi mata-tangan adalah

kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan antara gerak mata

(pandangan) dengan tangan secara efektif. Dalam penelitian ini

koordinasi mata-tangan dibedakan menjadi dua, yaitu koordinasi mata-

tangan dalam kategori tinggi dan koordinasi mata-tangan dalam kategori

rendah.

b. Variabel dependen (respon) dalam penelitian ini adalah kemampuan passing

atas bolavoli. Pengertiannya adalah Suatu teknik memainkan bola

menggunakan kedua jari-jari tangan dengan mendorong bola yang

kedatangannya rata-rata diatas bahu pemain dengan tujuan untuk

mengarahkan bola tersebut ke teman seregunya untuk dimainkan di

lapangan sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1

Kebakramat Karanganyar yang berjumlah 60 siswa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah Siswa Putra Kelas VIII

NO Kelas Jumlah Siswa Putra

1 VIII A 10

2 VIII B 12

3 VIII C 10

4 VIII D 8

5 VIII E 9

6 VIII F 11

Jumlah 60 Siswa

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Stratified Random

Sampling. Langkah pertama, populasi yang berjumlah 60 anak dites koordinasi

mata-tangan, selanjutnya dirangking dari rangking 1 sampai rangking 60, setelah

dirangking lalu kita masukkan ke dalam norma yang dibuat tiga tingkatan yaitu

tinggi, sedang, dan rendah. Anak yang masuk dalam kategori sedang tidak

diambil, dan diambil 20 anak yang masuk dalam kategori tinggi serta 20 anak

yang masuk dalam kategori rendah dan dilakukan secara acak. Sampel sejumlah

40 anak ini kemudian dikelompokkan sesuai rancangan faktorial 2 x 2 yaitu

menjadi 4 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 10 anak,

pengelompokan sampel tersebut adalah :

a. Kelompok pendekatan drill yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi.

b. Kelompok pendekatan drill yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah.

c. Kelompok pendekatan bermain yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi.

d. Kelompok pendekatan bermain yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

diadakan tes dan pengukuran, sebagai berikut :

1. Koordinasi Mata-tangan

Untuk memperoleh data koordinasi mata-tangan digunakan tes lempar

tangkap bola tenis dari M. Furqon H & Muchsin Doewes (1999:27)

2. Kemampuan Passing Atas Bolavoli

Tes untuk mengukur kemampuan passing atas adalah Tes kemampuan

passing atas dari Depdiknas, (2003 : 7-8).. Petunjuk Pelaksanaan tes

terlampir.

G. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, kemudian data disusun dan dianalisa

secara statistik deskriptif melalui proses sebagai berikut :

1. Uji Reliabilitas Tes

Untuk mencari reliabilitas tersebut dengan menggunakan rumus dari

Kirkendall & Johnson, sebagai berikut :

A

WA

MSMSMS

R-

=

(Barry L. Johnson/Jack K. Nelson, 1986:53)

Rumus ini untuk mengetahui tingkat keajegan tes tiap-tiap variabel atau

reliabilitas data.

Setelah diperoleh Rhitung maka hasil dikonsultasikan dengan harga rtabel .

Jika Rhitung lebih besar dari Rtabel maka data penelitian dapat dikatakan mempunyai

tingkat keajegan yang baik atau dapat dikatakan reliabel. (Suharsimi Arikunto,

1996:124)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian berasal dari populasi normal atau tidak.

Rumus :

( ) ( )110 zz SFmaksL -=

Kriteria:

L0 < Ltabel : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

L0 > Ltabel : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

(Sudjana, 1996: 466-467)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan uji Barlett

Langkah-langkah pengujian :

i. Buat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom sampel, dk(n-1)

; 1/dk;sd12

ii. Menghitung varians gabungan dari semua sampel, dengan rumus :

( )n

sdnSD

22 1-=

B : Log Sd12 (n-1)

iii. Menghitung x2, dengan rumus :

X2(Ln10) B-(n-1)Log Sd12

Dengan Ln 10 = 2,3026

Hasil (x2hitung) dibandingkan dengan x

2tabel, maka taraf signifikan α =

0.05 dan dk = (n-1)

iv. Apabila x2hitung< x2 tabel maka H0 diterima, artinya varians sampel

bersifat homogen dan sebaliknya bila x2hitung > x2

tabel maka H0 ditolak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3. Analisis Data

a. Anava Rancangan Faktorial 2 x 2

1). Metode AB untuk penghitungan Anava Dua Faktor

Tabel 3. Ringkasan Anava Untuk Eksperimen Faktorial 2 x 2

Sumber Varians Dk JK RJK F0

Rata-rata perlakuan

A

B

C

1

a-1

b-1

Ry

Ay

By

Aby

R

A

B

AB

A/E

B/E

AB/E

Kekeliruan Ab(n-1) Ey E

Keterangan :

A : taraf faktorial A

B : taraf faktorial B

N : jumlah sampel

Langkah penghitungan :

i. ååå==

=b

jif

a

i

yyii

22

ii. abn

yRy

a

i

b

iifåå

= == i i

2

iii. ( ) RyyJabb

jif

a

i

-= åå== ii

2

iv. Rybn

AAy

a

i

-÷÷ø

öççè

æ= å

=

21

i

v Ryan

BBy

b

i

-÷÷ø

öççè

æ= å

=

21

i

vi ByAyJabABy --=

vii AByByAyRyyEy ----= 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2). Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika F≥F(1-α)(v1-v2) maka H0 ditolak

Jika F<F(1-α)(v1-v2) maka H0 diterima

Dengan pembilang v1 = (k-1), dk penyebut v2 = (n1+...+ nk-k),

dengan α : derajat signifikansi untuk pengujian hipotesis.

Keterangan :

∑ 2y = Jumlah kuadrat data

Ry = Rata-rata peningkatan karena pembelajaran

Ay = Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan koordinasi

mata- tangan,

By = Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan pembelajaran

ABy = Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah

peningkatan kelompok koordinasi mata-tangan dan pembelajaran

Jab = Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan pembelajaran

b. Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Anava

Menurut Sudjana, (1994 :36) langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Susun K buah rata-rata perlakuan menurut nilainya dari yang

terkecil.

2) Dari rangkaian anava diambil harga RJK disertai Dk-nya.

3) Hitung kekeliruan baku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan

rumus :

1

)(

n

kekeliruanRJKSy E=

4) Tentukan taraf signifikan α lalu gunakan daftar rating student,

untuk uji Newman-Keuls diambil v = dk dari RJKE (kekeliruan)

dan p = 2,3,…,k, harga-harga yang didapat dari bagian daftar

sebanyak (k-1) untuk v dan p supaya dicatat.

5) Kalikan harga-harga yang didapat diatas masing-masing

dengan Sy dengan cara ini diperoleh Rentang Signifikan

Terkecil (RST).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

6) Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk

mencari p = k, selisih rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil

kedua dengan RST untuk p = (k-1), dan seterusnya. Demikian

halnya perbandingan selisih rata-rata terbesar kedua dan rata-

rata terkecil dengan RST untuk p = (k-1), selisih rata-rata

kedua dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = (k-2),

dan seterusnya. Jadi terdapat ½k(k-1) pasangan yang harus

dibandingkan jika selisih-selisih yang didapat lebih besar

daripada RST-nya masing-masing maka disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata pendekatan

pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian beserta

interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan hasil analisis yang

dilakukan pada tes awal dan tes akhir kemampuan passing atas bolavoli. Berturut-

turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji prasyarat analisis, pengujian

hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data hasil kemampuan passing atas pada siswa

ekstrakurikuler bolavoli SMP Negeri 1 Kebakkramat Karanganyar yang dilakukan

sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 4. Ringkasan Angka-angka Statistik Deskriptif Data Hasil Kemampuan Passing Atas Bolavoli Tiap Kelompok Berdasarkan Perlakuan.

Perlakuan Koordinasi

Mata Tangan Statistik Tes

Awal Tes

Akhir Peningkatan

Metode

Drill (B1)

Tinggi

(A1)

Jumlah 294 371 7

Mean 29,4 37,1 7,7

SD 9,94 7,98 -3,06

Rendah

(A2)

Jumlah 287 330 43

Mean 28,7 33 4,3

SD 8,49 9,64 1,70

Metode

Bermain

(B2)

Tinggi

(A1)

Jumlah 277 317 40

Mean 27,7 31,7 4

SD 8,30 7,97 1,63

Rendah

(A2)

Jumlah 273 319 46

Mean 27,3 31,9 4,6

SD 8,11 8,57 1,65

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Hal-hal yang mendapat perhatian dari nilai-nilai yang terdapat dalam tabel

diatas adalah sebagai berikut:

1. Kelompok siswa dengan koordinasi mata-tangan tinggi yang mendapat

perlakuan dengan pendekatan pembelajaran drill mempunyai rata-rata tes awal

29,4 dan tes akhir 37,1 dengan rata-rata peningkatan 7,7. Sedangkan

kelompok siswa koordinasi mata-tangan tinggi yang mendapat perlakuan

dengan pendekatan pembelajaran bermain mempunyai rata-rata tes awal 27,7

dan tes akhir 31,7 dengan rata-rata peningkatan 4,0. Bila kedua pendekatan

latihan dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan

dengan bentuk pendekatan pembelajaran metode drill lebih baik daripada

kelompok perlakuan dengan bentuk pembelajaran dengan metode pendekatan

bermain.

2. Kelompok perlakuan pada siswa dengan koordinasi mata-tangan rendah

dengan perlakuan bentuk pendekatan pembelajaran metode drill mempunyai

rata-rata tes awal 27,7 dan tes akhir 33,0 dengan peningkatan 4,3. Sedangkan

pada kelompok siswa koordinasi mata-tangan rendah dengan perlakuan

pembelajaran dengan pendekatan bermain mempunyai rata-rata tes awal 27,3

dan tes akhir 31,9 dengan peningkatan 4.60. Bila kedua kelompok

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan dengan

bentuk pendekatan pembelajaran metode bermain lebih baik daripada

kelompok perlakuan dengan bentuk pendekatan pembelajaran drill terhadap

kemampuan passing atas bolavoli SMP Negeri 1 Kebakkramat Karanganyar.

Untuk mengetahui gambaran secara menyeluruh dari nilai-nilai hasil

kemampuan latihan passing atas maka dapat dibuat diagram perbandingan

nilai-nilai sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

05

10152025303540

Rat

a-R

ata

Nila

i Pas

sing

A

tas

Bol

avol

i

A1B1 A2B1 A2B1 A2B2

Kelompok

Pre Test

Post Test

Gambar 2. Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Metode Pembelajaran Tes

Awal, Tes Akhir dan Nilai Peningkatan Tiap Kelompok Berdasarkan Perlakuan dan Tingkat Koordinasi Mata-Tangan.

3. Agar nilai rata-rata peningkatan hasil latihan yang dicapai tiap kelompok

mudah dipahami, maka nilai peningkatan hasil latihan passing atas pada tiap

kelompok perlu disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut :

012345678

Pen

ingk

atan

Nila

i Pas

sing

A

tas

Bol

avol

i

A1B1 A2B1 A2B1 A2B2

Kelompok

Peningkatan

Gambar 3. Histogram Perbandingan Peningkatan Nilai Rata-Rata Pembelajaran antar Kelompok Perlakuan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Dari data hasil prediksi kemampuan passing atas sebelum diberi

perlakuan, setelah dianalisis menggunakan uji Liliefors, maka diperoleh hasil

pengujian seperti tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors.

Kelompok Nilai Lo Lt Kriteria

A1B1 0,164 0,258 Normal

A2B1 0,141 0,258 Normal

A1B2 0,200 0,258 Normal

A2B2 0,205 0,258 Normal

Dari tabel diatas diketahui bahwa Lo < Lt. Hal ini menunjukkan bahwa

semua kelompok sampel yang terambil berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Dengan demikian persyaratan normalitas data telah terpenuhi. Rincian

dan prosedur Uji Normalitas dapat dilihat dalam lampiran 4 dan 5.

2. Uji Homogenitas Varians

Dengan data yang sama dianalisis menggunakan uji Barlett, maka

diperoleh hasil pengujian yang tercantum dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Dengan Uji Barlett

Jumlah

Kelompok

Ni

S2gab

c2hit

c2tabel

Kesimpulan

4 10 4,406 5,8841 7,81 Homogen

Dari tabel diatas dapat diketahui c2hit lebih kecil dari pada c2

tabel . Hal ini

menunjukkan sampel-sampel penelitian pada keempat kelompok perlakuan

dengan pembelajaran menggunakan pendekatan drill dan bermain serta koordinasi

mata tangan tinggi dan rendah keempatnya bersifat homogen. Dengan demikian

persyaratan homogenitas juga dipenuhi. Rincian dan prosedur analisis uji

homogenitas varians dapat diperiksa pada lampiran 6.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas menggunakan rumus dari Kirkendall & Johnson, diperoleh

nilai R hitung tes awal sebesar 0,979 dan R hitung tes akhir sebesar 0,977.

Sedangkan R tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 40 diperoleh R tabel =

0,312. Sehingga R hitung tes awal (0,979) > R tabel (0,312) dan R hitung tes akhir

(0,977) > R tabel (0,312) maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian

memenuhi syarat reliabel atau mempunyai keajegan yang baik. Dengan demikian

persyaratan reliabilitas data dipenuhi. Rincian dan prosedur analisis uji reliabilitas

data dapat diperiksa pada lampiran 5.

Setelah uji homogenitas, normalitas dan reliabilitas dilakukan, maka dapat

dilakukan analisis varians dua faktor untuk kepentingan pengujian hipotesis.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interpretasi analisis varians. Uji rentang Newman Keuls ditempuh sebagai

langkah-langkah uji rata-rata setelah anava. Bila anava menghasilkan kesimpulan

tentang perbedaan pengaruh kelompok yang dibandingkan, maka uji rentang

Newman Keuls, dimaksud untuk mengetahui pengaruh kelompok mana yang lebih

baik.

Berkenaan dengan hasil analisis dan uji rentang Newman Keuls, ada

beberapa hipotesis yang harus diuji. Hasil analisis data dapat dilihat seperti yang

tercantum dalam tabel berikut ini.

Tabel 7. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber Variasi dk JK RJK Fo Ft

Rata-rata 1 1060,9 1060,90 - Perlakuan : A 1 19,6 19,6 4,45 * B 1 28,9 28,9 6,56 * 4,11 AB 1 40,0 40,0 9,08 * Kekeliruan 36 158,6 4,4056 Total 40 1308

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Keterangan :

A : Kelompok Siswa berdasarkan tinggi-rendahnya koordinasi mata-tangan

B : Kelompok Siswa berdasarkan metode pembelajaran (drill dan bermain)

AB : Interaksi antara Kelompok Siswa berdasarkan koordinasi mata-tangan dan

metode pendekatan pembelajaran drill dan bermain.

* : Tanda Signifikansi

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls

KP Mean A1B1 A2B1 A2B2 A1B2 RST

4,00 4,30 4,60 7,70 a = 0,05

A2B1 4,00 - 0,30 0,60 3,70* 1,918 A2B1

A1B2 4,30 - - 0,30 3,40* 2,310 A1B2

A2B2 4,60 - - - 3,10* 2,549 A2B2

A1B1 7,70 - - - - A1B1

Keterangan :

* : Signifikasi pada p < 0.05.

A1B1 : Kelompok latihan passing atas metode latihan langsung yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B1 : Kelompok latihan passing atas metode lattihan langsung yang memiliki

koordinasi mata-tangan rendah.

A2B2 : Kelompok latihan passing atas metode latihan tidak langsung yang

memiliki koordinasi mata-tangan rendah

A1B2 : Kelompok latiha latihan passing atas metode latihan tidak langsung

yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi.

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk tes kemampuan passing atas, hasil penelitian menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan passing atas siswa

yang diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan drill dan

bermain. Perbedaan peningkatan ini karena F0 = 6,56 lebih besar dari Ft = 4,11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pada taraf signifikasi 5%. Ini berarti bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak sehingga ada

perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok perlakuan.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Untuk kemampuan passing atas bolavoli, hasil penelitian menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan passing atas

antara siswa yang mempunyai koordinasi mata-tangan tinggi dan siswa yang

mempunyai koordinasi mata-tangan rendah. Dari hasil perhitungan diperoleh

F0 = 4,45 lebih besar dari Ft = 4,11 pada taraf signifikasi 5%. Ini berarti hipotesis

nol (H0) ditolak sehingga ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang

mempunyai koordinasi mata-tangan tinggi dan siswa yang mempunyai koordinasi

mata-tangan rendah.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan ada perbedaan

pembelajaran latihan passing atas antara pendekatan pembelajaran dan koordinasi

mata-tangan, yang ditunjukkan oleh F0 = 9,08 lebih besar dari Ft = 4,11 pada

taraf signifikasi 5% sehingga H0 ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa antara

pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan, ada interaksi dalam

peningkatan kemampuan passing atas bolavoli pada siswa kelas VIII SMP Negeri

1 Kebakkramat Karanganyar.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan

pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga kemungkinan analisis yaitu : (1) Ada

perbedaan pengaruh yang signifikan antara peningkatan kemampuan passing atas

siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan pendekatan drill dan

pendekatan bermain. (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan peningkatan

kemampuan passing atas antara siswa yang mempunyai koordinasi mata-tangan

tinggi dan siswa yang mempunyai koordinasi mata-tangan rendah. (3) Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

interaksi antara metode pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan

terhadap peningkatan kemampuan passing atas. Kelompok kesimpulan analisis

tersebut dapat dipaparkan lebih lanjut secara rinci sebagai berikut :

1. Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran dengan Pendekatan Drill dan

Pendekatan Bermain Terhadap Kemampuan Passing Atas dalam

Permainan Bolavoli

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa, ada

perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan passing atas antara siswa yang

diberi perlakuan dengan pembelajaran pendekatan drill dan pembelajaran

dengan pendekatan bermain. Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa

siswa dengan pendekatan pembelajaran drill memiliki kemampuan passing

atas permainan bolavoli lebih baik daripada siswa dengan pendekatan

pembelajaran bermain. Siswa dengan dengan pendekatan pembelajaran drill

kemampuan passing atas mempunyai peningkatan kemampuan passing atas

rata-rata 5,85 sedangkan siswa dengan pendekatan pembelajaran bermain

mempunyai peningkatan kemampuan passing atas sebesar 4,45.

2. Perbedaan Pengaruh Kemampuan Mata Tangan Terhadap Kemampuan

Passing Atas dalam Permainan Bolavoli

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua ternyata ada perbedaan

pengaruh yang signifikan antara peningkatan kemampuan passing atas siswa

dengan mata tangan koordinaasi tinggi dan siswa dengan mata tangan

koordinasi rendah ditinjau dari kemampuan passing atas permainan bolavoli.

Dari hasil penelitian diperoleh kemampuan passing atas siswa dengan mata

tangan koordinasi tinggi mempunyai peningkatan passing atas lebih baik dari

pada siswa dengan koordinasi mata tangan rendah.

Hasil kemampuan passing atas permainan bolavoli menunjukkan rata-

rata peningkatan hasil kemampuan passing atas pada siswa yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi adalah 6,0 diatas rata-rata peningkatan

kelompok yang mempunyai kemampuan gerak dasar rendah yaitu 4,3.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3. Pengaruh Interaksi Pendekatan Pembelajaran serta Koordinasi Mata-

tangan Terhadap Kemampuan Passing Atas Dalam Permainan Bolavoli

Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam kemampuan passing atas

dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan koordinasi

mata-tangan. Untuk terbentuknya kekuatan yang memadai, seseorang harus

memiliki unsur-unsur utama dari koordinasi mata-tangan yaitu power,

kecepatan, dan koordinasi. Jika seseorang memiliki tiga unsur tersebut dengan

baik maka akan mendukung terbentuknya koordinasi mata-tangan yang

memadai dan sebaliknya. Dengan demikian penggunaan metode latihan dan

koordinasi mata-tangan mempunyai interaksi yang positif, dimana koordinasi

mata-tangan yang baik dapat mendukung pencapaian hasil kemampuan

passing atas yang lebih optimal. Untuk mengetahui interaksi antara metode

latihan dan koordinasi mata-tangan, disajikan sebagai berikut :

Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Kemampuan Passing Atas Faktor Utama Terhadap Peningkatan Hasil Kemampuan Passing Atas.

Variabel independent Manipulatif Variabel Independent Atributif

Metode Pendekatan Pembelajaran Passing Atas (B)

Drill (B1)

Bermain (B2)

Koordinasi

Mata-tangan (A)

Tinggi (A1) 7,7 4,3

Rendah (A2) 5,85 4,45

7,7

5,85

4,3

4,45

0123456789

B1 B2

A1

A2

Gambar 4. Bentuk Interaksi Nilai Peningkatan Hasil Kemampuan Passing Atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar diatas menunjukkan bahwa, Bentuk garis perubahan besarnya

nilai hasil peningkatan kemampuan passing atas adalah tidak sejajar, sehingga

jika garis tersebut diteruskan akan mendapat suatu titik pertemuan

(perpotongan) antara pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan.

Berarti terdapat kecenderungan ada interaksi antara keduanya. Hal ini sesuai

dengan kajian teori yang dikemukakan bahwa peningkatan hasil tidak

dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran saja, tetapi juga faktor internal yaitu

koordinasi mata tangan, dimana kedua faktor tersebut mempengaruhi secara

berkaitan. Tinggi rendahnya koordinasi mata-tangan yang dimiliki akan

mempengaruhinya terbentuknya power, kecepatan, dan koordinasi yang

memadai, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan passing atas. Dengan

kata lain, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi akan lebih

optimal dalam melakukan passing sehingga hasil kemampuan passing atas

lebih baik jika dibanding dengan siswa yang koordinasi mata-tangannya

rendah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran

passing atas dengan menggunakan pendekatan drill dan pendekatan bermain

terhadap kemampuan passing atas pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri

1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2010/2011, hasil analisis menunjukkan

bahwa F0 = 4,45 lebih besar dari Ft = 4,11, pada taraf signifikansi 5%.

2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara koordinasi mata-tangan

tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap kemampuan passing atas

permainan bola voli pada siswa putra Kelas VIII SMP Negeri 1

Kebakkramat Tahun Pelajaran 2010/2011, hasil analisis menunjukkan

bahwa F0 = 6,56 lebih besar dari Ft = 4,11, pada taraf signifikansi 5%.

3. Ada pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran passing atas

menggunakan pendekatan drill dan bermain dengan koordinasi mata-tangan

terhadap kemampuan passing atas pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri

1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2010/2011, hasil analisis menunjukkan

bahwa F0 = 9,08 lebih besar dari Ft = 4,11, pada taraf signifikansi 5%.

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut :

1. Secara umum dapat dikatakan bahwa pembelajarann passing atas

menggunakan pendekatan pembelajaran drill dan pendekatan bermain serta

koordinasi mata-tangan merupakan variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi peningkatan dalam kemampuan passing atas permainan

bolavoli.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Penggunaan pendekatan pembelajaran passing atas dengan koordinasi mata-

tangan memberikan pengaruh lebih tinggi daripada bentuk pendekatan

pembelajaran passing atas menggunakan metode bermain. Hal ini berarti

bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran passing atas menggunakan

pendeaktan drill secara signifikan memberikan pengaruh yang efektif dalam

kemampuan passing atas, karena dalam penggunaanya hasil passing atas dapat

meningkat secara optimal. Sedangkan pembelajaran passing atas dengan

pendekatan bermain menghasilkan kemampuna passing atas yang kurang

optimal, sehingga latihan ini efektifitasnya kurang optimal dalam

pembelajaran passing atas permainan bolavoli.

3. Penggunaan bentuk pendekatan pembelajaran passing atas menggunakan

pendekatan drill dan pendekatan bermain serta koordinasi mata-tangan ada

interaksi, hal ini karena ada perubahan taraf dari faktor yang satu berarti ada

perubahan atau taraf faktor lain.

C. Saran

Saran-saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Mengingat menggunakan pendkatan pembelajaran drill lebih baik dalam

meningkattan kemampuan passing atas, maka sebaiknya penggunaan

pendekatan pembelajaran drill tersebut dipilih oleh pelatih permainan bolavoli

atau guru pendidikan jasmani dan kesehatan dalam pemilihan bentuk

pendekatan pembelajaran agar pembelajaran passing atas dapat diserap

dengan baik oleh siswa sehingga hasil kemampuan passing atas akan lebih

optimal.

2. Dalam peningkatan hasil kemampuan passing atas permainan bolavoli,

disamping pemilihan pendkatan pembelajaran yang sesuai perlu juga

mempertimbangkan komponen kondisi fisik yang dapat mendukung

keberhasilannya. Pelatih permainan bolavoli atau guru pendidikan jasmani dan

kesehatan sebaiknya tidak mengabaikan faktor koordinasi mata-tangan siswa

dalam pembelajaran passing atas permainan bolavoli.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user