PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh...

140
PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE DENGAN VIDEO DIBANDING PHANTOM TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DI AKPER PAMENANG PARE KEDIRI TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Diajukan oleh : ANAS TAMSURI NIM: S540208103 PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh...

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE DENGAN VIDEO DIBANDING PHANTOM TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DI AKPER

PAMENANG PARE KEDIRI

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Diajukan oleh :

ANAS TAMSURI NIM: S540208103

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

i

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE DENGAN VIDEO DIBANDING PHANTOM TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DI AKPER

PAMENANG PARE KEDIRI

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Diajukan oleh :

ANAS TAMSURI NIM: S540208103

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

ii

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN

NASOGASTRIC TUBE DENGAN VIDEO DIBANDING PHANTOM TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DI AKPER

PAMENANG PARE KEDIRI

Disusun Oleh :

ANAS TAMSURI S 5402081003

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada tanggal : Februari 2010

Pembimbing I

Prof. Dr. Sunardi, M.Sc NIP. 195409161977031001

Pembimbing II

Pancrasia Murdani K, dr, MHPEd NIP. 194805121979032001

Mengetahui Ketua Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Program Studi Kedokteran Keluarga

Prof. Dr.Didik Tamtomo,dr, M.Kes., MM,PAK NIP. 194803131976101001

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

iii

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE DENGAN VIDEO DIBANDING PHANTOM TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DI AKPER

PAMENANG PARE KEDIRI

Disusun Oleh :

ANAS TAMSURI S 5402081003

Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal : Februari 2010

Jabatan Nama Tanda tangan

Ketua

: Prof. Dr.Didik Tamtomo,dr,M.Kes., MM,PAK NIP. 194803131976101001

____________

Sekretaris

: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 196611081990032001

____________

Anggota Penguji : Prof. Dr. Sunardi, MSc NIP. 915409161977031001

____________

: Pancrasia Murdani K,dr, MHPEd NIP. 194805121979032001

____________

Surakarta, Februari 2010

Mengetahui, Direktur PPs UNS

Prof.Drs. Suranto,M.Sc.,Ph.D NIP. 195708201985031004

Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, M.Kes.,MM,PAK NIP. 194803131976101001

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Anas Tamsuri

NIM : S5402081003

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul PERBEDAAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE

DENGAN VIDEO DIBANDING PHANTOM TERHADAP PRESTASI DAN

MOTIVASI BELAJAR DI AKPER PAMENANG PARE KEDIRI adalah betul-

betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut

diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta, Februari 2010

Yang membuat pernyataan

Anas Tamsuri

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

v

MOTTO

Tanpa Motto pun bisa Hidup

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

vi

PERSEMBAHAN

Karya tesis ini kupersembahkan kepada:

Allah SWT

Orang tuaku

Isteri dan anakku

Almamaterku

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan thesis

dengan judul PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN

NASOGASTRIC TUBE DENGAN VIDEO DIBANDING PHANTOM

TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DI AKPER

PAMENANG PARE KEDIRI sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan /

mencapai derajat Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pada kesempatan ini penulis perlu menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Moch. Syamsulhadi, dr., Sp.PK(K) selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan pada penyusun

untuk mengikuti pendidikan di lingkungan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc.,Ph.D selaku Direktur Program Pasca Sarjana (PPs)

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyelenggarakan fasilitas

dan program pendidikan di lingkungan Program Pasca Sarjana (PPs)

Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., M.Kes., MM, PAK selaku Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga yang telah memfasilitasi kegiatan pendidikan

bagi kami

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

viii

4. Bapak Prof. Dr. Sunardi, MSc selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan kepada kami dalam penyusunan penelitian ini

5. Ibu Panerasia Murdani K, dr., MHPEd sebagai pembimbing II yang telah

memberikan arahan dalam penyusunan penelitian ini

6. Emi Agustina, S.Kep,Ns, M.Pd selaku direktur Akper Pamenang yang telah

memberikan kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu

7. Segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian thesis ini

Kami menyadari bahwa laporan tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

segenap saran dan perbaikan yang membangun sangat kami harapkan untuk

perbaikan di masa yang akan datang.

Penyusun,

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

ix

DAFTAR ISI

Hal

Judul dalam…………………………………………………………………... i

Lembar Persetujuan Pembimbing …………………………………………… ii

Lembar Pengesahan Pembimbing …………………………………………… iii

Lembar Pernyataan ………………………………………………………….. iv

Motto ………………………………………………………………………… v

Persembahan …………………………………………………………………. vi

Kata Pengantar ………………………………………………………………. vii

Daftar Isi …………………………………………………………………….. ix

Daftar Tabel …………………………………………………………………. xii

Daftar Singkatan dan Lambang ……………………………………………... xiii

Daftar Lampiran …………………………………………………………….. xiv

Daftar Gambar ………………………………………………………………. xv

Abstrak ………………………………………………………………………. xvi

Abstract ………………………………………………………………………. xvii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………... 3

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………… 4

D. Manfaat ………………………………………………………... 5

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………….. 6

A. Landasan Teori ……….………………………………………. 6

B. Penelitian Relevan …………………………………………….. 62

C. Kerangka Berfikir ……………...……………………………… 63

D. Hipotesis ………………………………………………………. 66

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………. 67

A. Metode dan Desain Penelitian ………………………………… 67

B. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………..….. 67

D. Populasi, Sampel dan Sampling ………………………………. 68

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………………… 68

E. Pengumpulan Data ……………………………………………. 70

H. Pengujian Alat Ukur …………………………………………... 71

I. Analisa Data ……………………………………………………. 74

BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN .……………………. 75

A. Deskripsi …………………....……………………………..…... 75

B. Analisa Data …………………………...……………………… 85

C. Pembahasan ................................................................................ 87

D. Keterbatasan …………………………………………………... 91

BAB V PENUTUP ……………………………………………………….. 93

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 93

B. Implikasi ………………………………………………………. 93

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

xi

C. Saran …………………………………………………………... 94

Daftar Pustaka .................................................................................................... 93

Lampiran

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

xii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.

Kekuatan Media dan Tujuan Pembelajaran ………………………. 56

Tabel 2.

Indikator Butir Soal dan Jumlah Soal Prestasi …………………… 70

Tabel 3.

Indikator Butir Soal dan Jumlah Soal Motivasi ………………….. 71

Tabel 4.

Validitas Item /Butir Soal Prestasi ……………………………….. 72

Tabel 5.

Validitas Item/Butir Soal Motivasi ………………………………. 73

Tabel 6.

Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Mahasiswa Tingkat I A …….. 75

Tabel 7.

Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Mahasiswa Tingkat I B …….. 77

Tabel 8.

Distribusi Frekuensi Rentang Nilai Pre Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I A ………………………………………………………..

79

Table 9.

Distribusi Frekuensi Rentang Nilai Pre Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I B ………………………………………………………...

80

Tabel 10.

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I A (yang Mendapat Media Phantom) ……………………………...

82

Tabel 11

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I B (yang Mendapat Media Film/VCD) …………………………….

84

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

xiii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Singkatan Arti

cc Centimetre cubic / sentimeter kubik = ml

D-III Diploma III

DVD Double Video Disk

NGT Naso gastric tube (selang nasogastrik)

PPNI Persatuan Perawat Nasional Indonesia

VCD Video Compact Disk

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Kisi-kisi Kuesioner Penelitian ………………………………… 98

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ………………………………………….. 99

Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ……………………… 104

Lampiran 4. Satuan Acara Pengajaran ……………………………………… 114

Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Penelitian …………………………….…… 116

Lampiran 6. Hasil Pengolahan Statistik ……………………………………. 122

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

xv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.

Hirarki Kebutuhan ……………………………………………..….. 37

Gambar 2.

Kerucut Pengalaman Dale ………………………………………… 55

Gambar 3.

Proses Kognitif Pada Media Pembelajaran …..…………………... 58

Gambar 4.

Kerangka Konseptual …………………………………………....... 65

Gambar 5.

Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Akper Pamenang yang mendapat Media Phantom …………………………………………

76

Gambar 6.

Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Akper Pamenang yang mendapat Media Film (VCD)………………………….…………...

78

Gambar 7.

Grafik Batang Nilai Pre Test Mahasiswa Akper Pamenang Tingkat I A ………………………………………………………………….

79

Gambar 8.

Grafik Batang Nilai Pre Test Mahasiswa Akper Pamenang Tingkat I B ………………………………………………………………….

81

Gambar 9.

Grafik Batang Nilai Post Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I A (yang Mendapat Media Phantom) …………………………………

83

Gambar 10.

Grafik Batang Nilai Post Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I B (yang Mendapat Media Film/VCD) ……………………………….

85

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

xvi

ABSTRAK Anas Tamsuri; PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE DENGAN VIDEO DIBANDING PHANTOM TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DI AKPER PAMENANG PARE KEDIRI; THESIS; PROGRAM PASCASARJANA KEDOKTERAN KELUARGA UNIVERSITAS SEBELAS MARET; 2010

Latar Belakang: Akibat terbatasnya lahan praktik, maka pencapaian kompetensi klinik menjadi sangat kurang sehingga perlu suatu metode belajar yang memungkinkan mahasiswa mendapat ketrampilan klinik secara optimal. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan motivasi dan prestasi antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang menggunakan media phantom pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain eksperimental menggunakan jenis penelitian pre-post test design. Subyek penelitian adalah seluruh mahasiswa Akper Pamenang tingkat I (angkatan 2008) sejumlah 66 mahasiswa, yang terdiri atas dua kelas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2009 di Akademi Keperawatan Pamenang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan test sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Mann-withney test dengan α = 0,05. Hasil: pengujian dengan Mann-Witney test terhadap prestasi dan motivasi setelah pembelajaran berturut-turut mendapatkan nilai z = -3,071 (Sig. 0,002) dan z = -0,0739 (Sig.0,460), yang bermakna terdapat perbedaan yang signifikan pada prestasi kedua kelompok dan tidak ada perbedaan motivasi yang signifikan pada kedua kelompok. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan prestasi mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media video (VCD) dengan menggunakan media phantom pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri dan tidak terdapat perbedaan motivasi yang bermakna antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan menggunakan media phantom pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri. Saran: Dari hasil penelitian disarankan kepada Institusi Penyelenggara Pendidikan agar dapat memberikan fasilitas bagi pengembangan dan pengadaan media belajar, khususnya audio visual untuk dapat meningkatkan pendidikan; dan kepada pendidik diharapkan dapat berinovasi dan mengembangkan diri dalam menciptakan media dan metode pendidikan yang lebih baik. Kata Kunci : Phantom, VCD, Prestasi, Motivasi

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

xvii

ABSTRACT

Anas Tamsuri: THE DIFFERENCE OF EFFECT OF THE NASOGASTRIC TUBE INSERTION LEARNING WITH THE VIDEO COMPACT DISC COMPARED TO THE LEARNING WITH THE PHANTOM ON THE LEARNING ACHIEVEMENT AND MOTIVATION AT THE NURSING ACADEMY OF PAMENANG, PARE, KEDIRI; THESIS: THE GRADUATE PROGRAM IN FAMILY MEDICINE, POSTGRADUATE PROGRAM, SEBELAS MARET UNIVERSITY, 2010. Background: Due to the practicum site limitation, the clinical competency achievement becomes very low. Therefore, there is a need for a learning method which enables the students to get clinical skills optimally. Objective: The objective of this research was to identify the difference of motivation and achievement between the students instructed with the video compact disk media and those instructed with the panthom media in the nasogastric tube insertion learning at the Nursing Academy of Pamenang, Pare, Kediri, namely control group and experimental group. Method: This research used a qualitative method with the experimental design of pre-post test design. It was conducted at the Nursing Academy of Pamenang, Pare, Kediri on December 2009. The subjects of the research were all 66 students in Grade I (the students of 2008). The subjects were divided into two groups, . Its data were gathered through questionnaire and test. They were analyzed by using Mann-withney test with α = 0.05. Result: The results of the analysis on the students’ achievement and motivation following the experimentation are z = -3.071 (sig. 0.002) and z = -0.0739 (sig. 0.460) respectively. Such results indicate that there is a significant difference of achievement of the two groups, and there is not any significant difference of motivation of the two groups. Conclusion: Based on the results of the analysis, a conclusion is drawn that there is a significant difference of achievement between the students instructed with the video compact disk media and those instructed with the panthom media in the nasogastric tube insertion learning at the Nursing Academy of Pamenang, Pare, Kediri and there is not any significant difference of motivation between the students instructed with the video compact disk media and those instructed with the panthom media in the nasogastric tube insertion learning at the Nursing Academy of Pamenang, Pare, Kediri. Recommendation: Based on the results of the research, the institutes which administer education shall provide facilities for the development and provision of learning media, particularly the audio visual so as to improve the quality of education. In addition, the educators are expected to have innovation and self-development to create better learning media and methods. Keywords: Phantom, video compact disk, achievement, motivation

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelengaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan dituntut untuk dengan

cepat merespon proses yang kompleks dan berkelanjutan dalam menghasilkan

lulusan yang mempunyai kemampuan dapat bekerja sesuai bidang ilmunya dan

diterima di masyarakat secara baik dan benar (Tim Kerja Direktorat Pembinaan

Akademik dan Kemahasiswaan, 2005:41). Pendidikan program D-III

Keperawatan adalah suatu pendidikan yang bertujuan menghasilkan perawat

praktisi pemula (Ahli Madya Keperawatan) yang cukup terampil dalam

mengelola masalah kesehatan, memiliki landasan profesi yang kokoh, bermakna

menumbuhkan dan membina sikap, tingkah laku,dan kemampuan profesional

keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan ilmiah.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka berbagai keterampilan perlu

dikembangkan baik secara teori, praktik maupun dalam tatanan nyata praktik

keperawatan di klinik. Terkait dengan hal tersebut dalam pembelajaran klinik

dipengaruhi oleh banyak hal antara lain (1) penetapan Rumah Sakit atau

Puskesmas profesional utama dan Rumah Sakit lain sebagai jaringan praktek, (2)

Adanya komunitas keperawatan yang mampu menciptakan iklim yang kondusif

dan adanya model peran (3) Tujuan instruksional yang jelas dan menentukan

kompetensi yang akan dicapai dan (4) Menetapkan sistem evaluasi (Nursalam,

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

2

2

2002). Oleh sebab itu diharapkan dalam kegiatan pengalaman belajar klinik

keperawatan terencana sesuai dengan fungsi dan kompetensi yang ditetapkan oleh

lembaga atau institusi pendidikan dapat dikuasai oleh peserta didik dengan

optimal (Ahmad Yusuf, 2001).

Tahap profesi atau pengalaman belajar klinik merupakan upaya untuk

memberikan kesempatan pada peserta didik menerapkan ilmu yang di pelajari di

kelas kekeadaan nyata guna mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai

kemampuan profesional (Intelektual, Teknikal, dan Interpersonal) (Nursalam,

2002). Namun akibat terbatasnya lahan praktik, maka pencapaian kompetensi

klinik menjadi sangat kurang memuaskan. Berdasarkan evaluasi yang

diselenggarakan terhadap 60 ketrampilan klinik mahasiswa lulusan Akper

Pamenang pada tahun 2006, diperoleh kisaran rata-rata hanya 72,6 % ketrampilan

yang dapat dicapai oleh mahasiswa. Dari sisi target diperoleh hanya sekitar 40 %

dari target pengalaman praktik yang dapat dicapai oleh mahasiswa (Akper

Pamenang, 2006).

Dalam keperawatan kegiatan pemasangan selang Nasogastric Tube (NGT)

merupakan salah satu kegiatan yang sangat perlu dikuasai karena merupakan salah

satu kompetensi bagi tenaga D-III Keperawatan (PPNI Jawa Timur, 1999).

Pemasangan selang NGT adalah kegiatan mengaplikasikan selang melalui rongga

hidung hingga masuk ke dalam lambung dengan berbagai tujuan, seperti

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan, penghisapan cairan lambung maupun

pencegahan distensi abdomen. Dalam hasil evaluasi yang dilakukan pada Praktik

di RSUD Pare pada tahun 2007, didapatkan hanya 2 orang (2,5%) mahasiswa

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

3

3

yang mendapatkan kesempatan melaksanakan praktik pemasangan selang NGT.

Situasi ini menggambarkan bahwa praktik klinik saat ini tidak cukup membantu

mahasiswa dalam mencapai ketrampilan kinik sehingga perlu dilakukan upaya

lain bagi pengembangan ketrampilan mahasiswa.

Salah satu bentuk pendidikan keperawatan yang dilakukan adalah dengan

pendekatan media pembelajaran dimana dosen melakukan pembejajaran

menggunakan sarana audiovisual untuk menunjukkan bagaimana prosedur

pemasangan NGT pada pasien. Penggunaan media pembelajaran dilakukan

dengan tujuan mengoptimalkan proses pembelajaran dengan harapan hasil serapan

pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa menjadi lebih optimal.

Berdasar pada hal diatas maka peneliti bermaksud menyelenggarakan

penelitian tentang perbandingan motivasi dan prestasi mahasiswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan menggunakan media

phantom pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi Keperawatan

Pamenang Pare Kediri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan

penelitian sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan prestasi antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan media video dengan mahasiswa yang menggunakan media phantom

pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi Keperawatan Pamenang

Pare Kediri?

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

4

4

2. Adakah perbedaan motivasi antara mahasiswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang menggunakan

media phantom pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi

Keperawatan Pamenang Pare Kediri?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi perbedaan motivasi dan prestasi antara mahasiswa

yang mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang

menggunakan media phantom pada pembelajaran pemasangan NGT di

Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi perbedaan prestasi antara mahasiswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang menggunakan

media phantom pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi

Keperawatan Pamenang Pare Kediri.

b. Mengidentifikasi perbedaan motivasi antara mahasiswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang menggunakan

media phantom pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi

Keperawatan Pamenang Pare Kediri.

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

5

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana pengembangan pengalaman penelitian dan

diharapkan berguna sebagai dasar/ landasan bagi penelitian berikutnya.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi bagi

pengembangan proses penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Akademi

Keperawatan dan Akademi Kebidanan Pamenang.

3. Bagi profesi keperawatan

Untuk mengembangkan profesi keperawatan, khususnya dalam

pengembangan pendidikan keperawatan.

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

6

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Belajar

a. Pengertian

Belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk perubahan tingkah laku, baik

yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi

segenap aspek organisme atau pribadi (Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain,

2006:11).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:295) Belajar adalah kegiatan

individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan ketrampilan dengan cara

mengolah bahan belajar. Dalam belajar tersebut individu menggunakan ranah-

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Akibat dari belajar tersebut maka

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik makin bertambah baik. Cronbach

dalam Sardiman (2005:20) memberikan definisi : “Learning is shown by a change

in behavior as a result of experience”. (Belajar adalah memperlihatkan

perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Harold Spears dalam

Sardiman (2005:20) memberikan batasan: “Learning is to observe, to read, to

initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. (Belajar

adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,

mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan). Geoch dalam Sardiman (2005:20),

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

7

7

mengatakan :“Learning is a change in performance as a result of practice”.

(Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek).

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain

sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami

atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan

individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim

kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang

dilakukan oleh seorang idnividu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu

dan lingkungan.

Slameto (2003:2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas

tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan

kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar,

apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas

kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar

atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin

dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

8

8

internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi atau situasi yang ada dalam

diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemapuan dan sebaginya. Kondisi

eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang

belajar yang bersih, sarana dan prasaran belajar yang memadai.

b. Ciri belajar

Ciri belajar yang baik menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:8) adalah :

1) memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup

2) terjadi proses internal dalam diri pebelajar

3) terjadi jika pebelajar memiliki motivasi yang kuat

c. Peran pengajar dalam belajar

Peranan pengajar sebagai pendidik profesional sesunggunya sangat

kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif dalam kelas,

yang lazim disebut sebagai proses belajar mengajar. Menurut James B Brown

dalam Suryosubroto (2002:3) tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan

mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran

sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

Untuk dapat melaksnakan tugas mengajar dengan baik, guru harus memiliki

kemampuan profesional yaitu terpenuinya 10 kompetensi guru yang meliputi

(Suryosubroto, 2002:4):

a) Menguasai bahan

1) menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah

2) menguasai bahan pengayaan/ penunjang bidang studi

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

9

9

b) Mengelola program belajar mengajar

1) merumuskan tujuan instruksional

2) mengenal dan dapat menggunakan prosedur instruksional dengan tepat

3) melaksanakan program belajar mengajar

4) mengenal kemampuan anak didik

c) Mengelola kelas

1) mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran

2) menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi

d) Menggunakan media atau sumber

1) mengenal, memilih dan menggunakan alat media

2) membuat alat bantu peljaran yang sederhana

3) menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar

4) menggunakan micro teaching untuk unit program pengenalan lapangan

e) Menguasai landasan pendidikan

f) Mengelola interaksi belajar mengajar

g) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran

h) Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan

1) mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan penyuluhan

2) menyelenggarakan layanan bimbingan dan penyuluhan

i) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan

j) Memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan

pengajaran

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

10

10

d. Teori belajar

Terdapat beberapa teori dalam belajar. Dimjati dan Mudjiono (1999:9-17)

mengungkapkan teori-teori tersebut:

1) Belajar Menurut Pandangan Skinner

Skinner dalam Dimjati dan Mudjiono (1999) berpandangan bahwa belajar

adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih

baik. Sebaliknya, jika ia tidak belajar maka responnya menurun.

Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:

a) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar

b) respon pebelajar

c) konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat terjadinya

stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.

Menurut Skinner, pengajar perlu memperhatikan dua hal penting yaitu:

a) pemilihan stimulus yang bersifat diskriminatif

b) penggunaan penguatan

Adapun langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan

adalah sebagai berikut:

a) pertama, mempelajari keadaan kelas. Pengajar mencari dan menemukan

perilaku siswa yang positif atau negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan

perilaku negatif akan diperlemah atau dikurangi

b) kedua, membuat daftar penguat positif. Pengajar mencari perilaku yang lebih

disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah

yang dapat dijadikan sebagai penguat.

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

11

11

c) ketiga, memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta

jenis penguatnya

d) keempat, membuat program pembelajaran. Program pembelajaran berisi

urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku

dan evaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat

perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidakberhasilan itu

menjadi catatan penting bagi modifikasi perilaku selanjutnya.

2) Belajar menurut Gagne

Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) mengungkapkan belajar

merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah

belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya

kapabilitas tersebut adalah dari : (1) stimulasi yang berasal dari lingkungan dan

(2) prsoes kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian belajar

adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,

melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

Gagne juga mengungkapkan bahwa belajar terdiri dari tiga komponen

penting, yaitu : kondisi internal, kondisi eksternal dan hasil belajar. Belajar adalah

keeadaan internal dan proses kognitif siswa dengan stimulus dari lingkungan.

Proses kognitif tersebut terdiri atas informasi verbal, keterampilan intelektual,

ketrampilan motorik, sikap dan siasat kognitif.

3) Belajar menurut pandangan Piaget

Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) berpendapat bahwa

pengetahuan dibentuk oleh individu sebab individu melakukan interaksi terus-

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

12

12

menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan

adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual semakin berkembang.

Perkembangan intelektual meliputi tahap-tahap berikut:

1) sensori motor (0-2 tahun)

2) praoperasional (2-7 tahun)

3) operasional konkret (7-11 tahun)

4) operasional formal (diatas 11 tahun)

Pada tahap sensori motor anak mengenal lingkungan dengan kemampuan

sensorik dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan,

penciuman, pendengaran, perabaan dan menggerak-gerakannya. Pada tahap pra-

operasional, anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realitas. Ia telah

mempu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipsi, membuat

gambar dan mengolong-golongkan. Pada tahap operasional konkret anak dapat

mengembangkan pikiran logis. Ia dapat mengembangkan penalaran logis

walaupun kadang memecahkan masalah secara “trial dan error”. Pada tahap

operasi formal anak dapat berfikir abstrak seperti pada orang dewasa.

Menurut Piaget, pembelajaran terdiri dari empat langkah yaitu:

a) menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri

b) memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut

c) mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pernyataan

yang menunjang proses pemecahan masalah

d) menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan

melakukan revisi.

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

13

13

4) Belajar menurut Rogers

Rogers dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) mengungkapkan bahwa

praktek pendidikan yang baik menekankan pada siswa yang belajar, bukan pada

pengajaran. Praktek tersebut ditandai dengan guru yang dominan dan pelajar yang

hanya menghafalkan pelajaran. Rogers mengungkapkan pentingnya guru

memperhatikan prinsip pendidikan, yaitu:

a) menjadi manusia berarti memiliki mekuatan wajar untuk belajar. Siswa harus

belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya

b) siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya

c) Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide

baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa

d) belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara bertanggung

jawab dalam proses belajar

e) belajar yang bemakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang

proses-proses belajar, keterbukaan belajar mengalami sesuatu, bekerja sama

dengan melakukan pengubahan diri secara terus-menerus

f) belajar mengalami (experiental learning) dapat terjadi, bila siswa

mengevaluasi dirinya sendiri. Belajar mengalami dapat memberi peluang

untuk belajar kreatif, self evaluation dan kritik diri. Hal ini berabrti bahwa

evaluasi dari instruktur bersifat sekunder

g) belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-

sungguh.

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

14

14

e. Faktor yang mempengaruhi belajar/ pembelajaran

Hasil belajar dipengaruhi oleh banyak faktor (Slameto: 2003). Faktor

tersebut saling berkaitan dan bersinergi mempengaruhi hasil belajar. Secara umum

faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah kondisi anak, bahan belajar,

kegiatan belajar, metode belajar, alat dan sumber belajar serta evaluasi.

1) Kondisi siswa

Kondisi siswa meliputi derajat kesehatan, tingkat intelegensi, motif dan

tujuan serta gaya belajar dan lingkungan pendukung (social support) dalam

keluarga.

2) Bahan belajar

Menurut Sudirman dalam Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain (2006)

Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi siswa. Bahan yang disebut sebagai

sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan

pengajaran. Bahan belajar merupakan unsur inti yang ada dalam kegiatan belajar

mengajar, karenan bahan pelajaran itu yang diupayakan untuk dikuasai anak

pebelajar. Bahan belajar dapat mempengaruhi motivasi belajar. Biasanya aktivitas

belajar dan motivasi akan berkurang jika bahan belajar kurang menarik perhatian.

3) Kegiatan belajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala

sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar

mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen

pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai (Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain, 1996). Dalam

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

15

15

kegiatan belajar mengajar, guru dan pebelajar terlibat dalam suatu interaksi

dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya.

4) Metode belajar

Metode adalah suatau cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Dalam kegaitan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru

dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah

pembelajaran berakhir (Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain, 1996).

5) Alat dan sumber belajar

Yang dimaksud dengan alat dan sumber belajar adalah segala sesuatu yang

dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal

untuk belajar seseorang (Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain: 1996)

6) Evaluasi

Menurut Brown dalam Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain (1996)

evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari

sesuatu. Dengan evaluasi maka diharapkan dapat menentukan seberapa jauh taraf

penguasan dan kemajuan pebelajar dalam menguasai tujuan belajar.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian

Menurut Adi Negoro dalam Sunarto (2009), prestasi adalah segala jenis

pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa. S.

Nasution dalam Ridwan (2008) menyatakan prestasi belajar adalah:

Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

16

16

Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif,

affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika

seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Menurut

W.J.S Purwadarminto dalam Sunarto (2009) menyatakan bahwa prestasi belajar

adalah hasil yang dicapai sebaik - baiknya menurut kemampuan anak pada waktu

tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan.

Berdasar pada uraian diatas, prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah

dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan

perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan

dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam

bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan

hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar

harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli

mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang

mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik

persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Ngalim Poerwanto (2004:28)

memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang

dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”

Selanjutnya Winkel dalam Sunarto (2009) mengatakan bahwa “prestasi

belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa

dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.”

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

17

17

Sedangkan menurut S. Nasution dalam Sunarto (1999) mengungkapkan prestasi

belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan

berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:

kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang

memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria

tersebut.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi

belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki pelajar dalam menerima,

menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar

mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu

dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau

raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi

belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap

peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah

mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes

atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari

penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun

kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode

tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik

yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses

pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

18

18

b. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi

Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor - faktor yang

mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat.

Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

itu adalah sebagai berikut (Ahmadi,1998: 72 ):

1) Faktor internal

Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini

dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :

a) Faktor lntelegensi

Menurut Kartono dalam Sunarto (2009) kecerdasan merupakan salah satu

aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang.

Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal

maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi. Slameto (1995:56)

mengatakan bahwa tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada

yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Muhibbin (1999:135)

berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka

semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah

kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk

meraih sukses. Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau

kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak

dalam usaha belajar.

Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di

sekolah yang didalamnya berpikir perasaan. Intelegensi ini memegang peranan

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

19

19

yang sangat penting bagi prestasi belajar siswa. Karena tingginya peranan

intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus memberikan

perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi yang banyak membutuhkan

berpikir rasiologi untuk rnata pelajaran matematika.

b) Faktor Minat

Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik

pada bidang tertentu. Siswa yang kurang beminat dalam pelajaran tertentu akan

rnenghambat dalam belajar. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki

seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut

Winkel dalam Sunarto (2009) minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam

subjek untuk merasa tertarik pada bidang/ hal tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu.” Selanjutnya Slameto (1995:57) mengemukakan

bahwa minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan

terus yang disertai dengan rasa sayang.”

Kemudian Sardiman (1992:76) mengemukakan minat adalah “suatu kondisi yang

terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang

dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.”

Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap

belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah

dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk

menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

20

20

diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat

belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi

terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa

yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

c) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis

Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani,

keadaan alat - alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada

keadaan stabilitas / Iabilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat

sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.

Kecerdasan/intelegensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan

diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh

tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai

dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalany perkembangan ini ditandai oleh

kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya,

sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas

bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam

kegiatan belajar mengajar.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai

kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

21

21

Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya

dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-

kesanggupan tertentu.” Kartono dalam Sunarto (2009) menyatakan bahwa “bakat

adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Menurut Syah Muhibbin

(1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk

melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”

Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada

seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan

bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi

tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang

peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi

seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang

tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.

e) Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut

merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.

Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar

motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar

sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Nasution

dalam Sunarto (2009) mengungkapkan motivasi adalah “segala daya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman (1992:77)

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

22

22

mengatakan bahwa “motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan

sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.”

Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam

yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik

dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang

atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar.

Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari

luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan

belajar.

Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala

kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran

tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif

dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi

kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak

sendiri dan belajar secara aktif.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dan luar diri siswa yang mempengaruhi

prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian, yaitu :

a) Faktor Guru

Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas menyelenggarakan

kegiatan belajar rnengajar, rnembimbing, melatih, mengolah, meneliti dan

mengembangkan serta memberikan pelalaran teknik karena itu setiap guru harus

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

23

23

memiliki wewenang dan kemampuan profesiona1, kepribadian dan

kemasyarakatan.

Guru juga rnenunjukkan flexibilitas yang tinggi yaitu pendekatan didaktif

dan gaya memirnpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas

yang diberi pelajaran, sehingga dapat rnenunjang tingkat prestasi siswa

semaksimal mungkin.

b) Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan

mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian

besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi

belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang tua, kurang

perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.

c) Faktor Sumber - Sumber Belajar

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah

tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media

/ alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. AIat bantu belajar merupakan

semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan

perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah

dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih bermakna.

Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi

belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

24

24

a) Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang

dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa:

Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat

besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran

besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.

Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan

seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk

belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong

dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.

Hasbullah dalam Sunarto (2009) mengatakan: Keluarga merupakan

lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-

tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam

keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak

dan pandangan hidup keagamaan.

Mermperhatikan pernyataan diatas, orang tua hendaknya menyadari bahwa

pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan

lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan

kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha

meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana

orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah.

Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

25

25

dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan

yang baik untuk belajar.(Sunarto, 2009)

b) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting

dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang

baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi

cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan

kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi

hasil-hasil belajarnya. Kartono dalam Sunarto (2009) mengemukakan “guru

dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki

tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut

untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat

dalam mengajar.

c) Lingkungan Masyarakat

Selain orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak

sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan

pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap

perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih

banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.(Slameto, 2005).

Lingkungan dapat membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-

hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan

lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu

lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

26

26

akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar

sebagaimana temannya.

c. Alat untuk mengukur keberhasilan belajar

Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes

prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005 : 8-9) mengemukakan tentang tes

prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan

sesorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes

yang disusun secara terrencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek

dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan

pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes

formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.

Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi besar kecilnya

obyek atau gejala. Berbicara masalah pengukuran tidak bisa terlepas dari kegiatan

evaluasi yang mana evaluasi yang mana evaluasi merupakan kelanjutan setelah

dilakukan proses pengukuran. Menurut Winkel dalam Ridwan (2008), evaluasi

berarti penentuan sampai berapa jauh sesuatu berharga, bermutu atau bernilai.

Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh pebelajar dan terhadap proses

belajar mengajar mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar

itu.sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai baik. Bloom telah menerapkan

dua bentuk evaluasi yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi

formatif adalah penggunaan tes tes selama proses belajar mengajar masih

berlangsung, sehingga diperoleh umpan balik mengenai kemajuan yang telah

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

27

27

tercapai.sedang yang dimaksud evalusi sumatif yaitu penggunaan tes tes pada

akhir status pereode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa unit pelajaran

atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan mungkin

pada saat satu bidang studi selesai dipelajari.

Fungsi evaluasi belajar adalah untuk menimbulkan motivasi pada

siswa,memberikan umpan balik kepada siswa, memberi umpan balik pada tenaga

pengajar, memberi informasi pada orang tua, memperoleh informasi tentang

kelulusan dan mempertanggungjawabkan suatu program studi. Pelaksanaan

evaluasi dapat dilakukan dengan ujian tertulis, lisan, kuis, praktik maupun

presentasi hasil dari penugasan. Hasil dari kegiatan evaluasi berupa nilai atau

dinyatakan dalam indek prestasi (IP).

3. Konsep Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan

raba, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Soekidjo Notoatmodjo, 1997: 127-128).

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia. Pengetahuan pada

dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang

untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut

diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain.

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

28

28

b. Aspek pengetahuan

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2005:50-51) pengetahuan memiliki enam

tingkatan yang bergerak dari sederhana sampai pada kompleks yaitu :

1) Tahu (Know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari orang lain: menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap obyek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini

diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, metode

prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

29

29

4) Analisis (Analysis)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintetis (Synthetis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintetis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan terhadap

suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetehuan yang

dimiliki oleh seseorang. Faktor tersebut dapat dikategorikan dalam faktor internal

dan faktor eskternal.

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

30

30

1) Faktor internal

yaitu faktor yang terdapat dalam diri manusia/ individu. Faktor ini meliputi :

umur dan tingkat perkembangan, pengalaman pribadi dan keluasan mendapat

akses informasi, serta melalui pendidikan baik formal maupun nonformal

(Suryosubroto, 2002:14).

Umur dan tingkat perkembangan seseorang akan mempengaruhi tingkat

pengetahuannya, hal ini dikarenakan dua faktor yaitu faktor kematangan dan

faktor pengalaman, Seorang yang sudah dewasa memiliki kematangan fungsi otak

dan proses fikir sehingga mampu melakukan analisis, sintesis maupun melakukan

evaluasi terhadap obyek. Sedangkan dari sisi pengalaman semakin tinggi umur

seseorang maka kemungkinan untuk mendapatkan pengalaman yang

memungkinkan bertambahnya pengetahuan seseorang.

Pengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan. Sebagaimana diungkapkan

oleh Pitono Suparto, dkk (2000 : 17) bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari

relevasi dan common sense yang dapat terjadi manakala seseorang berinteraksi

dengan lingkungan.

Pendidikan adalah proses dimana seseorang mendapatkan ilmu dari suatu

interaksi antara pengajar dan pebelajar untuk mencapai tujuan melalui metode dan

cara-cara tertentu yang terencana. Melalui proses pendidikan memungkinkan

terjadinya transfer pengetahuan, baik berupa ilmu pengetahuan maupun sharing

pengalaman dan termasuk didalamnya upaya-upaya untuk mendapatkan

pengalaman baru

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

31

31

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar tubuh manusia/ individu

yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

Adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pengetahuan individu

antara lain : adat dan kebiasaan, hukum dan regulasi, media informasi, sumber

informasi.

Adat dan kebiasaan dalam masyarakat dapat menjadi norma dalam

masyarakat dan dianggap sebagai sesuatu yang benar adanya. Adat dan tanggapan

dalam masyarakat dapat diturunkan dan diwariskan sebagai pengetahuan. Hal ini

sebagaimana diungkapkan Walitzer dalam Pitono Suparto dkk (2000:17) bahwa

pengetahuan dapat diturunkan karena adanya kekuasaan.

Ketersediaan sumber informasi sangat mempengaruhi penerimaan informasi

dan pengetahuan individu. Sumber informasi dapat berupa orang tua, guru, teman

dan masyarakat; yang diwujudkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Salah satu

sumber informasi yang tidak kalah penting adalah petugas kesehatan dalam

perannya sebagai pendidik. Petugas kesehatan berperan untuk memberikan

informasi yang spesifik/ khusus mengenai masalah kesehatan dan perilaku sehat

yang diperlukan bagi masyarakat.

Media informasi dapat mempengaruhi kedalaman pencapaian pengetahuan

individu. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (1993: 109) semakin komplek media

semakin besar mampu memberikan dampak bagi pebelajar. Semakin banyak

indera yang digunakan untuk menerima sesuatu semakin jelas pula pengetahuan

yang diperoleh. Sebagaimana terdapat dalam teori kerucut Edgard Dale, terdapat

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

32

32

tingkatan-tingkatan kemampuan media dalam memberikan stimulus dan

penerimaan bagi tiap individu.

4. Motivasi

a. Pengertian motivasi

Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu

kondisi intern (kesiapsiagaan) (Sutikno, 2005).

Menurut Ahmad Sudradjat (2008) motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan

(energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya

dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu

itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Menurut Ensiklopedi Wikipedia, motivasi adalah : the activation or

energization of goal-oriented behavior. Motivation is said to be intrinsic or

extrinsic, atau suatu aktivasi atau energy yang menggerakkan pencapaian tujuan,

yang terdiri atas motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

Romano (2007) mengungkapkan bahwa katqa motivasi berasal dari kata lain

"movere", yang berarti menggerakkan. Motivasi didefinisikan sebagai: internal

drive that activates behavior and gives it direction, atau dorongan interna; yang

mengaktifasi dan mengarahkan perilaku.

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

33

33

Menurut Mc. Donald dalam Sutikno (2005), motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald mengandung

tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya

terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang

karena adanya tujuan.

Adanya keinginan dan kebutuhan diri individu, memotivasi individu

tersebut untuk memenuhinya. Individu yang merasa haus mengarahkan

perilakunya untuk minum, demikian pula mahasiswa yang merasa perlu mendapat

ilmu akan berusaha untuk belajar.

Istilah yang lain yang sering digunakan dalam menggambarkan motivasi

adalah motif. Motif merupakan suatu pengertian yang merupakan penggerak,

keinginan, rangsangan, hasrat, pembangkit tenaga, alasan dan dorongan dalam diri

manusia yang menyebabkan dia berbuat sesuatu. Motif atau motive dalam bahasa

inggris berasal dari kata “motion” yang berarti berakan atau sesuatu yang

bergerak. Gerakan tersebut dikaitkan dengan sesuatu yang dilakukan manusia,

yaitu perbuatan dan perilaku (Sunaryo, 2004:135).

b. Macam-Macam Motif

Menurut Sunaryo (2004: 138) secara umum terdapat dua macam motif yaitu

motif primer dan motif sekunder. Motif primer atau motif dasar adalah motif yang

tidak dapat dipelajari dan merupakan insting untuk mempertahkankan

kelangsungan hidup serta mengembangkan keturunan. Motif ini sering disebut

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

34

34

dengan drive. Dorongan muncul dari dalam diri individu dengan tujuan untuk

mempertahankan hidup misalnya dorongan untuk makan, karena adanya rasa

lapar; dorongan untuk berpakaian karena merasa dingin, dan dorongan seksual

untuk mempertahankan keturunan. Dorongan dari luar, atau disebut juga dorongan

umum dapat timbul sebagai respon terhadap lingkungan seperti rasa takut, rasa

ingin tahu serta kasih sayang.

Motif sekunder adalah motif yang dapat dimodifikasi, dikembangkan dan

dipelajari seiring dengan pengalaman yang diperoleh individu. Misalnya motif

mendapat nilai yang baik mendorong seorang siswa untuk belajar, dan

sebagainya.

Abu Ahmadi (1999) mengungkapkan bahwa motif dapat digolongkan dalam

tiga macam yaitu:

1) Motif biologis atau motif biogenetis

Motif biologis atau motif biogenetis adalah motif yang berkembang dalam

diri individu yang berasal dari kebutuhan individu untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya sebagai mahluk social. Kebutuhan ini melingkupi seluruh

mahluk hidup termasuk manusia. Yang termasuk motif ini adalah rasa haus, lapar,

lelah, dingin dan sebagainya.

2) Motif sosiologis atau motif sosiogenetis

Adalah motif yang didapat dari lingkungan atau kebudayaan tempat

individu berada dan berkembang serta dipelajari. Motif ini dapat juga diartikan

sebagai motif yang dipelajari atas dasar interaksi individu sebagai mahluk social

yang hidup di masyarakat. Motif jenis ini dapat dipelajari, dimodifikasi dan

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

35

35

dikembangkan sesuai dengan corak budaya di lingkungan. Misalnya : keinginan

memiliki rumah bertingkat, ingin pergi ke dukun, makan Rawon dan sebagainya.

3) Motif teologis atau teogenetis

Motif teogenetis adalah motif yang mendorong seseorang untuk

berhubungan dengan yang maha pencipta atau sesuatu yang dianggap menguasai

dirinya. Misalnya : keinginan untuk beribadah haji, keinginan berdoa dan minta

pengampunan dosa, dan sebagainya.

Mod Worth dan Marquis dalam Abu Ahmadi (1999) membagi motif

menjadi :

1) Motif yang berhubungan dengan organic dan berasal dari dalam diri, misalnya

motif makan, minum, bernafas, seksual dan istirahat.

2) Motif yang berasal dari lingkungan, yaitu timbul setelah manusia melakukan

interaksi dengan lingkungan dan berasal dari luar diri individu. Motif ini

dibedakan lagi dalam :

a) Motif Darurat

Motif darurat atau emergency motive adalah motif yang membutuhkan

tindakan cepat dan segera dalam memenuhinya karena tuntutan situasi

lingkungan. Misalnya motif melawan ancaman, motif melepaskan diri dari bahaya

dan kesulitan serta motif berkompetisi

b) Motif Obyektif

Motif obyektif atau objective motive adalah motif yang terkait langsung

dengan lingkungan baik orang maupun benda. Misalnya keinginan memiliki

sepeda motor, ingin memiliki nilai baik, motif bahagia dan sebagainya.

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

36

36

Abraham Maslow dalam Sunaryo (2004:139) mengungkapkan motif dibagi

menjadi :

1) Motif kekurangan

Motif kekurangan (deficit motive) adalah motif yang berfungsi untuk

mengatasi peningkatan ketegangan organisme sebagai akibat kekurangan suatu

hal. Motif ini menyangkut kebutuhan fisiologis dan rasa aman serta mendorong

perilaku yang mendesak pada individu untuk memenuhinya. Contoh motif ini

adalah rasa lapar (kekurangan makanan), rasa sesak (kekurangan oksigen), rasa

nyeri (gangguan organ) dan sebagainya.

2) Motif Pertumbuhan

Motif pertumbuhan atau being motives adalah motif yang mendorong

individu mengungkapkan potensinya. Motif ini memperkaya kehidupan dengan

banyak belajar dan mencari pengalaman sehingga menambah semangat hidup,

misalnya belajar di sekolah atau mencari pengalaman di luar negeri. Motif

pertumbuhan dapat menjadi motif utama apabila motif kekurangan sudah

terpenuhi.

c. Teori Motivasi

Landy dan Becker dalam Stonner dkk (1996: 58) mengungkapkan terdapat

lima macam teori motivasi. Teori ini meliputi teori kebutuhan, teori keadilan,

penguatan, teori harapan dan teori pencapaian tujuan. Kelima teori motivasi ini

mengemukakan bagaimana motivasi terbentuk, namun tidak semuanya benar-

benar dapat diterima (Moreno, 2007).

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

37

37

1) Teori Kebutuhan

Teori kebutuhan memfokuskan pada apa yang dibutuhkan individu untuk

hidup secara berkecukupan. Teori ini berfokus pada pemahaman bahwa seseorang

menjadi termotivasi jika belum mencapai kebutuhan/ mencapai kepuasan tertentu

dalam kehidupannya. Kebutuhan yang telah terpuaskan bukan lagi menjadi

motivator bagi seseorang (Stonner,1996:139).

Abraham Maslow mengembangkan hirarki kebutuhan, yang

mengelompokkan kebutuhan menjadi lima macam sebagaimana digambarkan

pada hirarki berikut:

Gambar 1. Hirarki Kebutuhan

Maslow berpendapat bahwa individu akan termotivasi untuk memenuhi

kebutuhan yang paling menonjol atau paling kuat bagi mereka hingga kurun

waktu tertentu; dimulai dari kebutuhan fisik yang paling mendasar dan seterusnya

berjenjang sampai pada kebutuhan yang lebih tinggi.

Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan Aman dan Nyaman

Kebutuhan Sosial

Harga Diri

Aktualisasi Diri

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

38

38

Maslow berpendapat bahwa jika seluruh kebutuhan terpenuhi maka

individu akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dimana

mereka akan mencari makna dan melakukan pengembangan pribadi dan secara

aktif mencari tanggungjawab baru. Misalnya seorang siswa yang telah terpenuhi

kebutuhan fisiknya, dan mendapat nilai yang baik mungkin berminat menjadi

ketua OSIS agar mendapat pengakuan dari lingkungan.

Clayton Alfelder dalam Stoner (1996) mengungkapkan bahwa motivasi

dapat diukur dengan hirarki kebutuhan, namun Alfelder menggunakan kategori

kebutuhan yang berbeda yaitu:

a) kebutuhan eksistensi

Yang dimaksud dengan kebutuhan eksistensi adalah kebutuhan dasar dari

Maslow.

b) kebutuhan keterkaitan yaitu kebutuhan untuk melakukan hubungan dengan

orang lain

c) kebutuhan pertumbuhan, yaitu kebutuhan akan kreatifitas pribadi atau

pengaruh produktif.

Teori kebutuhan dari Alfelder inilah yang sering disebut juga sebagai teori

ERG (Excistence, Relatedness and Growth). Alfelder menekankan bahwa jika

kebutuhan yang lebih tinggi mengalami kekecewaan maka kebutuhan yang lebih

rendah akan kembali walaupun telah terpuaskan. Sementara menurut Maslow jika

seseorang telah merasa mencapai suatu kebutuhan maka kehilangan kekuataun

untuk memotivasi tingkah laku. Maslow memandang orang bergerak menapaki

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

39

39

hirarki kebutuhan sementara Alfelder memandang orang bergerak naik turun pada

hirarki kebutuhan dari waktu ke waktu (Stoner, 1996).

John W. Atkinson dalam Romano (2007) mengungkapkan bahwa ada tiga

macam dorongan mendasar dalam diri seseorang yang termotivasi yaitu :

kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), kebutuhan kekuatan (need

for power) serta kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation). Keseimbangan

dari ketiga dorongan ini bervariasi dari satu orang ke orang lain. Ada orang yang

memiliki kebutuhan prestasi yang kuat dan pada orang lain memiliki kebutuhan

afiliasi yang kuat.

Prof. Dr. David C. McClelland, psikolog dari Universitas Harvard pada

tahun 1961 merilis sebuah teori yang disebut motivasi berprestasi. Teori ini

bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas

dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Dari

penelitiannya dapat disimpulkan terdapatnya hubungan yang positif antara

motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi. Artinya, manajer yang

mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja tinggi,

dan sebaliknya mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena

motivasi berprestasinya juga rendah. Dan ternyata, motivasi berprestasi seseorang

sangat berhubungan dengan dua faktor, yaitu tingkat kecerdasan (IQ) dan

kepribadian. Artinya, orang akan mempunyai motivasi berprestasi tinggi bila

memiliki kecerdasan yang memadai dan kepribadian yang dewasa. Ia akan

mampu mencapai prestasi maksimal. Hal ini karena ia didukung oleh dua

kemampuan yang berasal dari kedua faktor tersebut. IQ merupakan kemampuan

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

40

40

potensi dan kepribadian merupakan kemampuan seseorang untuk

mengintegrasikan fungsi psiko-fisiknya yang sangat menentukan dirinya dalam

menyesuaikan diri terhadap lingkungan. David Mc Cleland melalui penelitiannya

menunjukkan bahwa kebutuhan yang kuat untuk berprestasi, yaitu dorongan untuk

berhasil dan unggul berkaitan dengan sejauh mana orang tersebut termotivasi

untuk melaksanakan tugasnya. Orang dengan kebutuhan prestasi yang tinggi suka

bertanggung jawab untuk memecahkan masalah; mereka cenderung untuk

menetapkan sasaran yang cukup sulit untuk mereka sendiri dan mengambil resiko

yang sudah diperhitungkan untuk mencapai sasaran ini. Mereka juga menghargai

umpan balik tentang seberapa baik mereka bekerja. Dengan demikian, mereka

yang mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi cenderung termotivasi dengan

situasi kerja yang penuh tantangan dan persaingan; orang dengan kebutuhan

prestasi yang rendah cenderung akan berprestasi jelek dalam situasi yang sama

(Romano, 2007).

Mc. Clelland juga mengungkapkan bahwa kebutuhan untuk berafiliasi

adalah kebutuhan untuk ingin tetap bekerja di sekeliling rekan kerjanya. Individu

memiliki kecenderungan untuk tetap berada dalam “lingkungan kenyamanan”

yang dikenalnya dan dikuasai oleh dirinya.(Stoner, 1997)

2) Teori Keadilan

Teori keadilan didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama dalam motivasi

pekerjaan adalah evaluasi individu atas keadilan dari penghargaan yang diterima.

Keadilan dapat didefinisikan sebagai rasio antara input usaha individu dengan

hasil yang mereka dapatkan. Teori ini mengungkapkan bahwa seseorang akan

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

41

41

temotivasi jika mereka mengalami kepuasan dengan yang mereka terima dari

upaya dalam proporsi dengan usaha yang mereka telah lakukan. Orang menilai

keadilan dari imbalan yang mereka dapatkan dengan imbana yang diterima oleh

orang lain untuk input yang serupa (Stoner,1996). Teori ini berasumsi bahwa

motivasi dapat timbul akibat kondisi ketidakadilan. Ketidakadilan dapat

dipersepsikan sebagai kondisi nyata ketidakadilan maupun sebagai “ketidakadilan

yang dipersepsi”. Ketidakadilan nyata dapat terjadi akibat adanya diskriminasi

hak dan kewajiban. Misalnya seorang anak pejabat mendapat fasilitas belajar yang

lebih dibandingkan siswa lainnya, maka dapat menimbulkan kecemburuan dari

siswa lainnya untuk melakukan sesuatu, misalnya melakukan protes ataupun

berusaha belajar giat untuk menunjukkan bahwa dirinya memiliki hak yang sama

dengan siswa lainnya.

Keadilan dapat juga merupakan sesuatu nilai yang dipersepsi oleh individu.

Contohnya jika seorang siswa mendapatkan nilai yang kurang baik, sementara

siswa lainnya mendapatkan nilai yang lebih baik; maka dia dapat menganggap

bahwa terjadi “ketidakadilan” karena keduanya telah sama-sama berusaha belajar,

sehingga timbul upayanya untuk mengejar dengan belajar lebih giat atau

mengalihkan usahanya untuk mencapai prestasi yang lain.

3) Teori Penguatan

Teori penguatan sangat terkait dengan pemikiran dari B.F Skinner tentang

tingkah laku, yaitu bahwa tingkah laku di masa lampau mempengaruhi tindakan di

masa depan dalam proses belajar siklis. Proses ini dapat dinyatakan sebagai

berikut:

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

42

42

Rangsangan Respons Konsekuensi Respon masa depan

Dalam pandangan ini, tingkah laku sukarela seseorang (respons) terhadap

suatu situasi atau peristiwa (rangsangan) merupakan penyebab dari konsekuensi

tertentu. Bila konsekuensi itu positif, pada masa depan orang cenderung

memberikan respons serupa dalam situasi serupa. Bila konsekuensi tidak

menyenangkan orang akan mengubah tingkah lakunya untuk menghindari

konsekuensi tadi.

Teori penguatan mengasumsikan bahwa motivasi dapat dimodifikasi akibat

adanya faktor dorongan dari luar yaitu adanya penguatan dan pengekangan untuk

melakukan atau untuk tidak melakukan sesuatu. Penguatan dapat diciptakan oleh

lingkungan sosial atau oleh suatu regulasi yang mengatur individu. Penguatan

positif (positive reinforcement) baik berupa hadiah atau peningkatan status untuk

pencapaian sesuatu dapat membangkitkan motivasi individu untuk melakukan

sesuatu. Sebaliknya adanya penguatan negative (negative reinforcement) dapat

menyebabkan seseorang berusaha untuk menghindari sesuatu. Baik penguatan

positif maupun penguatan negative kadang diperlukan dalam suatu sinergi

sehingga mampu menggerakkan individu. (Stonner, 1997)

4) Teori Harapan

Menurut teori harapan orang memilih cara bertingkah laku dari antara

alternatif serangkaian tindakan, berdasarkan harapan mereka aka apa yang

diperoleh dari setiap tindakan. Teori harapan mengasumsikan bahwa seseorang

akan memiliki motivasi jika mereka memiliki cita-cita atau visi yang jelas tentang

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

43

43

bagaimana mereka akan menjadi atau menuju. Cita-cita memberikan cerminan

pada diri tentang hal-hal yang akan diraih oleh individu atau sekelompok orang

yang nantinya akan memacu mereka untuk meraihnya. Gambaran akan masa

depan memberikan arah dan tujuan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh

individu, kriteria waktu pencapaian serta bagaimana mengatasi hambatan-

hambatan dalam upaya mencapai tujuan tersebut.

David Nadler dan Edward Lawler dalam Stoner (1996:147) mengungkapkan

empat macam asumsi berdasarkan pendekatan harapan:

a) tingkah laku ditentukan dari kombinasi faktor-faktor dalam individu dan

faktor dalam lingkungan

b) individu secara sadar membuat keputusan mengenai tingkah laku mereka

c) individu mempunyai kebutuhan, keinginan serta sasaran yang berbeda

d) individu memilih diantara alternatif tingkah laku atas dasar harapan mereka

bahwa suatu tingkah laku akan membawa hasil yang diinginkan.

Asumsi diatas menjadi dasar untuk model harapan yang mempunyai tiga

komponen utama yaitu:

a) Harapan hasil prestasi

Individu mengharapkan konsekuensi tertentu dari tingkah laku mereka.

Harapan ini, nantinya akan mempengaruhi keputusan mereka tentang cara

bertingkah laku. Misalnya seorang siswa yang mengharapkan mendapat nilai

tinggi di sekolah, memutuskan untuk mengikuti kursus pelajaran tambahan, dan

sebagainya.

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

44

44

b) Valensi

Valensi adalah kekuatan untuk memotivasi. Hasil dari suatu tingkah laku

tertentu mempunyai suatu valensi khusus. Misalnya adanya pemberian beasiswa

bagi siswa yang berprestasi memiliki valensi yang tinggi bagi siswa miskin,

namun valensi rendah bagi siswa yang relative kaya; bagi siswa yang kaya

mungkin lebih baik mereka mendapat piala atau sertifikat.

c) Harapan prestasi usaha

Harapan individu mengenai hambatan dan kesulitan untuk melaksanakan

tugas atau mencapai prestasi mempengaruhi keputusan mengenai tingkah laku

mereka. Kalau diberi pilihan, individu cenderung memilih tingkat pelaksanaan

yang tampaknya memberi peluang terbaik untuk mencapai hasil yang mereka

harapkan (Stoner, 1996:148)

5) Teori Menentukan Sasaran

Teori menentukan sasaran memusatkan pada proses penentuan sasaran

diri. Edwin Locke dalam Moreno (2007) mengungkapkan bahwa manusis

memiliki kecenderungan untuk menentukan sasaran dan berusaha berjuang keras

untuk mencapainya hanya bermanfaat kalau orang tersebut memahami dan

menerima sasaran tertentu. Seseorang tidak akan termotivasi bila mereka tidak

mempunyai dan mengetahui mereka tidak mempunyai ketrampilan yang

diperlukan untuk mencapai kebutuhan tadi.

Menurut teori menentukan sasaran, orang termotivasi kalau mereka

bertingkah laku dalam cara yang menggerakkan mereka ke sasaran tertentu yang

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

45

45

jelas, yang mereka terima dan terdapat harapan cukup besar untuk dicapai. Jadi

teori ini menggabungkan teori harapan dan teori penguatan sebagai cara berbeda

untuk menjelaskan mengapa orang bertingkah laku seperti yang ditunjukkan.

Edwin Locke dalam Ahmad Sudradjat (2008) mengemukakan bahwa

dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :

(a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c)

tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-

strategi dan rencana-rencana kegiatan

Christoper Earley dan Christine Shalley dalam Stoner (1996:152)

mengungkapkan terdapat empat tahap proses menentukan sasaran:

a) menetapkan standar untuk dicapai

b) evaluasi apakah standar tersebut telah dicapai

c) evaluasi apakah standar sesuai dengan sasaran pribadi

d) standar diterima, dengan demikian sasaran ditetapakan dan tingkah laku

diarahkan ke arah sasaran/tujuan.

d. Pengertian motivasi belajar

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan

memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.

Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan,sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar (Sutikno, 2005)

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

46

46

Menurut Linda S. Lumsden dalam Sunarto (2008) motivasi belajar adalah

keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam prose pembelajaran Siswa

pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri

karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya

terpenuh. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka

memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri,

seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru (Marx Lepper dalam

Sunarto,2008)

Menurut Hermine Marshall dalam Sunarto (2008) Istilah motivasi belajar

mempunyai arti yang sedikit berbeda. Ia menggambarkan bahwa motivasi belajar

adalah kebermaknaan, nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar

tersebut cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pendapat

lain motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan di

dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses belajar.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah

kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh

keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang

dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus

dalam rangka mencapai tujuan.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka motivasi belajar adalah

dorongan atau hasrat kemauan untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka

mencapai tujuan.

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

47

47

Dengan adanya dorongan di atas, maka motivasi belajar erat kaitannya

dengan tujuan yang akan dicapai, maka keadaan yang menyebabkan timbulnya

belajar mereka, sehingga adanya tujuan-tujuan baru yang akan dicapai lagi.

Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh suatu atau beberapa

keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah betapa

pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap murid.

Dalam melakukan aktivitas, seseorang didorong oleh adanya faktor-faktor

kebutuhan biologis, instink, unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya

pengaruh perkembangan budaya manusia. Sebenarnya semua faktor-faktor itu

tidak dapat dipisahkan dari soal kebutuhan, kebutuhan dalam arti luas, baik

kebutuhan yang bersifat biologis maupun psikologis.

e. Ciri-ciri Motivasi

Untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi, perlu

dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap

orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Ridwan,2002):

1) tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan

dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi

yang telah dicapainya).

3) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang

dewasa.

4) lebih senang bekerja mandiri.

Page 66: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

48

48

5) cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja sehingga kurang aktif).

6) dapat mempertahankan pendapatnya. (kalau sudah yakni akan sesuatu)

7) tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) senang mencari dan memecahkan maasalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu

memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat

penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan

berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan

berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik

tidak terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa yang harus

mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup

rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsive terhadap

berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu

semua harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya

dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal (Ridwan, 2002)

f. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka diperlukan

adanya motivasi. Perlu ditekankan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan.

Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi (Ridwan, 2002):

1) mendorong manusia untuk berbuat. Jadi, sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan

Page 67: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

49

49

2) menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan. Apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang

akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan

kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu

atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga

sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu

usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang

tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu

akan dapat menelurkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan

sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

g. Macam-macam motivasi belajar

1) Motivasi intrinsik

Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan

dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.

Page 68: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

50

50

2) Motivasi ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah

karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan

keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

h. Strategi meningkatkan motivasi

Sebagai pendidik dan pengajar, guru melakukan kegiatan membimbing dan

mendorong siswa dalam kegiatan belajar siswa. Ia disebut juga pembimbing dan

motivator yang berperan serta khusus bagi siswa untuk mendorong kegiatan

belajar siswa dalam situasi belajar yang dirancang oleh guru. Aspek yang perlu

dilihat oleh guru dari siswa adalah perkembangan pribadi seutuhnya yang

memiliki nilai-nilai dan norma-norma dan bagaimana siswa memiliki nilai-nilai

tersebut dalam belajar. Guru memerlukan pengetahuan dan keterampilan edukatif

untuk melakukan kegiatan ini.

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan

motivasi belajar siswa, sebagai berikut (Sutikno,2005):

1) Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru

menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada

siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2) Hadiah

Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu

semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang

belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

Page 69: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

51

51

3) Saingan/kompetisi

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah

dicapai sebelumnya.

4) Pujian

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau

pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.

5) Hukuman

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses

belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau

merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

6) Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta

didik.

a) membentuk kebiasaan belajar yang baik

b) membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok

c) menggunakan metode yang bervariasi, dan

d) menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

Page 70: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

52

52

5. Media Pembelajaran

a. Pengertian

Kata media berasal dari bahasa latin yang adalah bentuk jamak dari medium

yang berarti perantara atau pengantar. Adapun penjabaran tokoh-tokoh tentang

pengertian media pembelajaran antara lain (Herry Sondjaja dan Sobirun, 2008):

1) Menurut Berlach dan mengemukakan bahwa media dalam proses

pembelajaran cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis

untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau

verbal.

2) Menurut Heinich, dkk media pembelajaran adalah media-media yang

membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau

mengandung maksud-maksud pembelajaran.

3) Martin dan Briggs mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup

semua sumber yang di perlukan untuk melakukan komunikasi dengan si-

belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang

digunakan pada perangkat keras.

4) Menurut H Malik media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat di

gunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan si-belajar dalam kegiatan

belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu .

b. Fungsi

Media memiliki berbagai fungsi antara lain (Ahmad Sudradjat, 2008):

Page 71: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

53

53

1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki

oleh para pebelajar.

Pengalaman tiap pebelajar berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang

menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan

melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan

tersebut. Jika pebelajar tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari,

maka obyeknyalah yang dibawa ke pebelajar. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk

nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan

secara audio visual dan audial.

2) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.

Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh

para pebelajar tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu

besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek

yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang

bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi.

Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan

kepada pebelajar.

3) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara

pebelajar dengan lingkungannya.

4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

Page 72: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

54

54

8) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit

sampai dengan abstrak

c. Manfaat

Media sumber belajar adalah alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar

mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru

melalui kata-kata atau kalimat. Keefektifan daya serap pebelajar terhadap bahan

pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan bantuan alat bantu. Kesulitan

anak didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan bantuan

alat bantu. Bahkan diakui alat bantu dapat melahirkan umpan balik yang baik dari

pebelajar. Dengan menggunakan alat bantu yang akseptabel, pebelajar akan lebih

bergairah dalam belajar (Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain, 2006: 2-3)

Salah satu upaya untuk mengembangkan variasi belajar adalah dengan

memanfaatkan variasi alat bantu, baik dalam hal variasi media pandang, variasi

media dengar, maupun variasi media taktil. Penggunaan media yang tepat dapat

meningkatkan dan memelihara perhatian pebelajar terhadap relevansi proses

belajar, memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi, memberi

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual dan mendorong pebelajar

untuk belajar (Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain, 2006:3).

Edgar Dalle dalam Soekidjo Notoatmodjo (1997: 109) mengemukakan

tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) berikut ini :

Page 73: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

55

55

Gambar 2. Kerucut Pengalaman Dale

Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari

yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi,

yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan

implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran

Allen dalam Ahmad Sudradjat (2008) mengemukakan tentang hubungan

antara media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di

bawah ini :

Pengalaman Langsung

Pengalaman Buatan

Demonstrasi

Dramatisasi

Pameran

Gambar Hidup

Radio, Rekaman, Gambar Mati

Lambang Verbal

Lambang Visual

Karyawisata

Page 74: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

56

56

Tabel 1. Kekuatan Media dan Tujuan Pembelajaran

Jenis Media 1 2 3 4 5 6

Gambar Diam

Gambar Hidup

Televisi

Obyek Tiga Dimensi

Rekaman Audio

Programmed Instruction

Demonstrasi

Buku teks tercetak

S T S S R R

S T T T S S

S S T S R S

R T R R R R

S R R S R S

S S S T R S

R S R T S S

S R S S R S

Keterangan :

R = Rendah S = Sedang T= Tinggi

1 = Belajar Informasi faktual

2 = Belajar pengenalan visual

3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan

4 = Prosedur belajar

5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik

6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

Contoh : bila tujuan atau kompetensi pebelajar bersifat menghafalkan kata-kata

tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi

Page 75: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

57

57

yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat

digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas),

maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria

lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan;

keadaan pebelajar; ketersediaan; dan mutu teknis (Ahmad Sudradjat, 2008).

d. Macam-macam media belajar

Pada prinsipnya terdapat tiga macam alat bantu pendidikan (Soekidjo

Notoatmodjo, 1997:111):

1) Alat bantu lihat (Visual Aids)

Terdiri atas alat yang diproyeksikan seperti slide, film, film strip dan

sebagainya. Sedangkan alat yang tidak diproyeksikan dapat berbentuk dua

dimensi seperti gambar, peta, bagan dan sebagainya, atau bentuk tiga dimensi

seperti patung, boneka, bola dunia dan sebagainya

2) Alat bantu dengar (Audio Aids)

Ialah alat bantu yang menstimulasi indera pendengaran. Media ini dapat

berupa radio, kaset pita, piringan hitam dan sebagainya

3) Alat bantu lihat dengar (Audio Visual Aids)

Ialah alat bantu yang menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran

secara bersama, terdiri atas televisi, video (VCD,DVD, VTR) dan komputer.

e. Media dan Pembelajaran

Menurut Moreno dan Mayer (2000) manusia dapat mengintegrasikan

informasi dari berbagai alat penerima sensorik (sensorik modalitas) yang berbeda

menjadi satu pengalaman yang bermakna sehingga kualitas pendidikan dapat

Page 76: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

58

58

ditingkatkan dengan mengintegrasikan dan mengkombinasikan beberapa sumber

untuk meningkatkan pembelajaran yang bermakna. Terdapat dua teori kognitif

yang mendukung penggunaan media pembelajaran yaitu teori masukan kognitif

(cognitive load theory) dan teori pembelajaran konstuktivistik (constructivistic

learning theories). Kedua teori ini mengasumsikan bahwa (a) memori yang

bekerja pada seseorang meliputi memori auditorik dan visual yang masing-masing

bekerja sendiri-sendiri (b) setiap memori kerja memiliki kapasitas yang terbatas

(c) manusia memiliki sistem yang terpisah untuk merepresentasikan informasi

verbal dan non verbal (d) pembelajaran yang bermakna terjadi manakala pebelajar

memilih informasi yang relevan dan mengelompokkan dalam suatu simpanan

ingatan dalam bentuk koheren dan membuat hubungan antara ingatan yang

tersimpan.

Gambar 3. Proses Kognitif Pada Pembelajaran Multimedia (Sumber : Moreno & Richard, 2000)

Pengetahuan

Sebelumnya

Kata-kata

gambar

Telinga

Mata

Kata

Terpilih

citra

Terpilih

Kata berbasis

suara

Gambar visual

Model mental verbal

Model mental Gambar

Kata

Terorganisir

Kata

Terorganisir

Integrasi

PRESENTASI MULTIMEDIA

MEMORI SENSORIK

MEMORI KERJA (WORKING MEMORY)

MEMORI JANGKA

PANJANG

Page 77: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

59

59

6. Pemasangan Selang NGT

a. Pengertian

Pemasangan NGT adalah tindakan memasukkan selang melalui hidung

hingga menuju lambung.

b. Tujuan

Tujuan pemasangan NGT adalah:

1) memenuhi kebutuhan cairan/ elektrolit pasien

2) memudahkan akses pemberian obat secara intravena

3) memberikan darah/ produk darah

4) memenuhi nutrisi bagi pasien

c. Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan :

1) selang NGT

2) sarung tangan bersih

3) pengalas

4) plaster

5) gunting plaster

6) bengkok/basin

7) air minum

8) stetoskop

9) spuit 50 cc

10) kertas lakmus (kalau ada)

11) senter / rhinoskop

Page 78: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

60

60

d. Teknik

Prosedur pelaksanaan pemasangan selang NGT adalah :

1) siapkan klien, minta persetujuan setelah mendapatkan penjelasan seperlunya

tentang tujuan, jenis prosedur.

2) tanyakan adakah masalah hidung sebelumnya (trauma, hidung buntu, dan

lain-lain)

3) siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

4) siapkan lingkungan.

5) cuci tangan

6) siapkan plaster

7) gunakan sarung tangan

8) buka pembungkus selang, lalu lakukan pengukuran panjang selang

9) siapkan posisi pasien, pasang pengalas dan dekatkan bengkok

10) beri ujung selang NGT dengan jelly

11) masukkan selang berlahan melalui lubang hidung, jika terdapat hambatan,

maka masukkan melalui lubang sebelahnya

12) jika selang telah masuh sekira ujung selang masuk sedalam oropharing, putar

selang 180 derajat untuk menghindari selang kembali ke mulut

13) masukkan selang sehingga tanda yang telah ditetapkan, Pada saat selang

masuk mulut anjurkan pasien untuk menelan dan atau juga minum air untuk

memudahkan masuknya selang ke dalam lambung

Page 79: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

61

61

14) setelah mencapai batas selang, periksa/ pastikan bahwa selang telah masuk

kedalam lambung menggunakan stetoskop atau melalui aspirasi cairan

lambung menggunakan spuit 50 cc

15) jika telah pasti bahwa ujung selang masuk dalam lambung, tutup ujung selang

dan pasang plaster

16) bereskan alat-alat

e. Kedudukan pengajaran pemasangan NGT dalam pendidikan

Materi pengajaran keterampilan pemasangan NGT merupakan bagian dari

pendidikan keperawatan dan merupakan salah satu ketrampilan dasar yang harus

dikuasai oleh perawat. Dalam Kurikulum Akademi Keperawatan Pamenang

materi pemasangan NGT termasuk dalam mata ajar Kebutuhan Dasar Manusia

dalam Sub Mata Ajar Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Materi ini

diberikan kepada mahasiswa tahun pertama semester II (Akper Pamenang, 2003).

Ketrampilan pemasangan NGT sangat penting dan harus dikuasai karena

tindakan pemasangan NGT merupakan salah satu prosedur yang paling banyak

dilakukan pada pasien yang harus dilakukan rawat inap di rumah sakit atau

pelayanan kesehatan lainnya.

Page 80: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

62

62

B. Penelitian Relevan

Menurut hasil penelitian dari Moreno dan Richard (2000) terhadap

sekelompok siswa, diperoleh bahwa adanya prinsip pembagian perhatian dimana

setiap individu yang sedang menangkap informasi dari sumber yang bersamaan

akan membagi perhatiannya sehingga memperoleh hasil yang kurang baik

dibandingkan jika mereka mendapat informasi dari satu sumber saja.

Penelitian dari Moreno dan Richard (1998) untuk mengetahui apakah

seseorang yang mendapat informasi secara verbal lebih baik daripada

menggunakan teks; menunjukkan bahwa pelajar yang mendapat informasi melalui

animasi dan narasi verbal lebih baik dibandingkan mereka yang mendapat

informasi melalui animasi dan teks.

Penelitian yang dilakukan oleh Moreno dan Meyer (1999) untuk

mengetahui apakah lebih baik narasi diberikan secara simultan atau terpotong-

potong, menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan antara

kelompok yang mendapat informasi secara terpotong maupun yang mendapat

informasi secara kontinyu.

Hasil penelitian oleh Samual Mousavi dkk (1995) dan Richard E. Mayer

(1997) menghasilkan kesimpulan bahwa penyampaian konsep keilmuan yang sulit

kepada pelajar baik secara auditorik dan visual secara bersama-sama akan lebih

efisien (lebih mudah dan cepat) dibandingkan dengan jika informasi diberikan

secara sendiri-sendiri. Penjelasan dari penelitian ini adalah bahwa pikiran sadar

manusia didukung oleh “penguat” (buffer) auditorik dan visual yang secara

khusus menyimpan representasi simbolik dari informasi yang dipelajari.

Page 81: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

63

63

Penyangga ini memungkinkan informasi tersimpan baik dalam bentuk visual

maupun aural (suara) (Clark & Morison, 2002).

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disusun kerangka berfikir sebagai

berikut:

Prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai seseorang yang

telah mengerjakan sesuatu hasil kegiatan belajar. Keberhasilan belajar adalah

penguasan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh setiap mata

pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dalam bentuk nilai test angka yang diberikan

setiap guru. Keberhasilan belajar atau disebut juga prestasi belajar adalah hasil

yang telah dicapai seseorang yang telah mengerjakan serangkaian proses belajar

mengajar atau penguasaan pangetahuan dan keterampilan yang umumnya

diwujudkan dalam bentuk nilai test. Keberhasilan seseorang untuk belajar

dipengaruhi oleh banyak hal seperti intelegensi, gaya belajar, dukungan sosial dan

derajat kesehatan termasuk sarana dan metode belajar. Seseorang dapat belajar

dengan baik jika seseorang memiliki tujuan belajar, suasana hati yang

mendukung, adanya hukuman dan hadiah sebagai konsekuensi belajar serta

didukung oleh media dan metode belajar yang memadai.

Untuk mewujudkan tujuan belajar, maka perlu dikembangkan media dan

metode pengajaran yang tepat dan menarik. media dapat menanamkan konsep

dasar yang benar, konkrit, dan realistis, membangkitkan keinginan dan minat

Page 82: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

64

64

baru. serta mampu membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

Penggunaan media yang tepat maka dapat meningkatkan dan memelihara

perhatian pebelajar terhadap relevansi proses belajar, memberikan kesempatan

kemungkinan berfungsinya motivasi, memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas

belajar individual dan mendorong pebelajar untuk belajar.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan

memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.

Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan,sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar. Dengan motivasi seorang anak akan belajar lebih baik daripada yang tidak

termotivasi dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar.

Media belajar juga meningkatkan/ mengoptimalkan penggunaan indera pada

saat belajar sehingga proses input informasi ke dalam memori belajar menjadi

lebih baik. Input informasi merangsang stimulasi kognitif menyebabkan proses

belajar menjadi lebih optimal sehingga diharapkan hasil belajar menjadi lebih

optimal pula.

Page 83: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

65

65

= Diteliti

= Tidak diteliti

Gambar 4. Kerangka Konseptual

Faktor yang mempengaruhi: 1) Tujuan Belajar 2) Suasana hati 3) Penghargaan dan Hukuman 4) Metode Belajar 5) Media Belajar

Pengetahuan

Belajar dengan Video

Visualisasi proses mengerjakan sesuatu (Dimyati dan Mudjiono,

1999)

Motivasi Belajar

Terjadi stimulasi kognitif dan pengolahan informasi

Pemanfaatan Indera Secara Optimal : Penglihatan

danPendengaran

Keterampilan

Faktor yang mempengaruhi Belajar 1) Intelegensi 2) Gaya Belajar 3) Dukungan sosial 4) Derajat kesehatan

Faktor yang mempengaruhi Belajar : Bahan Belajar Alat dan Sarana Evaluasi

Belajar dengan

Phantom

Page 84: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

66

66

D. Hipotesis

a. Prestasi belajar mahasiswa yang mendapat pembelajaran pemasangan NGT

dengan media VCD lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran dengan

media phantom

b. Motivasi belajar mahasiswa yang mendapat pembelajaran pemasangan NGT

dengan media VCD lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran dengan

media phantom

Page 85: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

67

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian

yang menggunakan data berupa angka atau diangkakan. Desain penelitian

ditetapkan jenis eksperimental pendekatan pre-post test design, yaitu pengukuran

variabel dilakukan sebelum dan setelah dilakukan tindakan/ perlakuan (Nursalam,

1999). Variabel yang diukur/ diuji adalah prestasi dan motivasi. Alur pelaksanaan

penelitian sebagai berikut:

Pre Perlakuan Post

Klp 1/ Tk I A Test 1 Phantom Test 2

Klp 2/ Tk. I B Test 1 Pemutaran VCD Test 2

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Akademi Keperawatan Pamenang, sebuah lembaga

pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Kediri, dengan jumlah mahasiswa 206

orang. Lokasi kampus terletak di Jl. Sukarno-Hatta No. 1 Bendo Pare Kediri,

dengan dipimpin oleh direktur. Mahasiswa terdiri atas 6 (enam) kelas yang terdiri

atas dua kelas semester II, dua kelas semester IV dan dua kelas semester VI.

Jumlah mahasiswa sebagai responden penelitian terdiri atas 32 mahasiswa tingkat

Page 86: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

68

68

I A dan 34 mahasiswa tingkat I B. Pembelajaran kelas dan laboratorium dilakukan

di masing-masing kelas dan tidak dilakukan kelas gabung

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2009 bertempat di Akademi

Keperawatan Pamenang.

C. Populasi, Sampel dan Sampling

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Akper Pamenang tingkat I

(angkatan 2008) sejumlah 66 mahasiswa, yang terdiri atas dua kelas (yaitu kelas I

A dan kelas I B). Seluruh mahasiswa tingkat I (Angkatan 2008) dijadikan sebagai

obyek penelitian. Obyek penelitian terdiri atas mahasiswa dalam rentang

kelompok umur antara 19 sampai 23 tahun, dengan kelompok umur paling banyak

berusia 20 tahun sebanyak 30 orang. Obyek penelitian terdiri atas 26 mahasiswa

laki-laki dan 40 mahasiswa perempuan. Hasil pengukuran/ uji Psikologi dari

lembaga psikologi independen pada tahun 2009 didapatkan IQ global sebagian

besar berada pada skor 2 (rentang 1-5).

Sampel penelitian ditetapkan sejumlah 66 orang, ditentukan dengan teknik

total sampling (exhausted sampling).

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen : Pembelajaran dengan Media Phantom

Pembelajaran dengan media phantom adalah rangkaian kegiatan belajar

dimana pengajar menyampaikan materi menggunakan phantom serta alat dan

bahan lainnya untuk mempertunjukkan prosedur pemasangan selang

Page 87: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

69

69

Nasogastric tube di hadapan pebelajar. Pelaksanaan pengajaran dilakukan

pada satu kelas (tingkat I A) pada tanggal 8 Desember 2009. Variabel ini

tidak diukur, namun dikontrol oleh peneliti dengan menggunakan Satuan

Acara Perkuliahan (SAP) yang telah ditetapkan oleh peneliti.

2. Variabel Independen : Pembelajaran dengan media VCD

Adalah pembelajaran/ kegiatan belajar di dalam kelas dimana pengajar

menyampaikan materi dengan mempertunjukkan prosedur pemasangan

selang Nasogastric tube di hadapan pebelajar dengan menggunakan sarana

film/VCD. Pelaksanaan pengajaran dilaukan pada satu kelas (tingkat I B)

pada tanggal 9 Desember 2009. Variabel penelitian ini tidak diukur, namun

dikontrol oleh peneliti dengan menggunakan Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

yang telah ditetapkan oleh peneliti

3. Variabel Dependen: Prestasi

Prestasi dalam penelitian ini adalah kapabilitas yang dimiliki oleh pebelajar

(mahasiswa) terkait teknik pemasangan NGT, terutama pada aspek kognitif .

Pengukuran prestasi dilakukan dengan melakukan test. Pengukuran dilakukan

dengan pendekatan pre test dan post test, yaitu pengetahuan diukur sebelum

dan setelah dilakukan pembelajaran.

4. Variabel Dependen: Motivasi

Motivasi adalah rasa ketertarikan yang dimiliki oleh mahasiswa untuk

mengikuti/ menyimak kegiatan perkuliahan. Motivasi diukur dengan

menggunakan kuesioner dalam bentuk skala semantic differensial.

Pengukuran dilakukan setelah pembelajaran (post test).

Page 88: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

70

70

E. Pengumpulan Data

1. Prestasi

Pengumpulan data prestasi dilakukan dalam bentuk test dengan

menggunakan soal obyektif (pilihan ganda) yang diberikan sebelum dan setelah

pembelajaran (pre dan post test) dengan jumlah pilihan tiga item tiap butir soal.

Soal yang digunakan untuk mengukur prestasi adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Indikator Butir Soal dan Jumlah Soal Prestasi

Indikator Jumlah Soal

Pengertian dan Tujuan

Alat dan Bahan

Alur tindakan

2

8

6

Jumlah soal 16

Penetapan Prestasi mahasiswa dilakukan dengan menggunakan skor

nilai, yang ditetapkan dengan formula:

Keterangan :

N : Nilai

Σf : Frekuensi jawaban benar

n : Jumlah seluruh soal

2. Motivasi

Pengumpulan data motivasi mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran

menggunakan kuesioner dengan skala semantic differensial dengan rentang nilai 1

f n X 100 N =

Page 89: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

71

71

sampai 5. Adapun indikator dan jumlah soal untuk mengukur motivasi adalah

sebagai berikut:

Tabel 3. Indikator Butir Soal dan Jumlah Soal Motivasi

Indikator Jumlah Soal

Menunjukkan minat

Ulet menghadapi kesulitan

Senang bekerja sendiri

Cepat bosan terhadap tugas rutin

4

4

4

3

Jumlah soal 15

F. Pengujian Alat Ukur

Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian, maka dilakukan pengujian

alat ukur dengan menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas.

Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan setelah alat ukur diujicobakan

pada peserta coba yaitu mahasiswa Akbid Pamenang tingkat I sejumlah 80

mahasiswa yang terdiri atas mahasiswa tingkat I A dan tingkat I B. Pengujian

dilakukan pada mahasiswa Akbid Pamenang karena mahasiswa Akbid Pamenang

juga mendapatkan pengajaran pemasangan NGT. Pengujian validitas dilakukan

dengan menggunakan uji korelasi pearson (korelasi product moment) dan

dilakukan pengujian reliabilitas butir soal dengan bantuan computer (reliability

test) dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Penarikan kesimpulan

terhadap validitas alat ukur dilakukan jika terdapat korelasi yang signifikan dan

cukup kuat antara butir soal dengan nilai total; sedangkan penentuan reliabilitas

Page 90: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

72

72

alat ukur dilakukan dengan menggunakan pedoman bahwa jika nilai Alpha

Cronbach lebih besar dari 0,600 maka soal secara umum dianggap telah

memenuhi reliabilitas.

Hasil pengujian validitas dengan korelasi Product Moment setelah dilakukan

uji coba dan perbaikan akhir adalah:

Tabel 4. Validitas Item /Butir Soal Prestasi

Item soal validitas Item soal validitas

1 Valid (p=0,000) 9 Valid (p=0,030)

2 Valid (p=0,002) 10 Valid (p=0,024)

3 Valid (p=0,000) 11 Valid (p=0,004)

4 Valid (p=0,003) 12 Valid (p=0,024)

5 Tidak Valid (p=0,846) 13 Valid (p=0,045)

6 Valid (p=0,007) 14 Tidak Valid (p=0,717)

7 Valid (p=0,001) 15 Valid (p=0,002)

8 Valid (p=0,001) 16 Valid (p=0,018)

Hasil uji validitas didapatkan dua soal (butir 5 dan 14) yang tidak valid dan

untuk penelitian selanjutnya dikeluarkan dari instrument test. Uji reliabilitas soal

untuk prestasi dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach dan didapatkan nilai

0,672 (soal reliabel). Dari hasil pengujian maka dapat dinyatakan bahwa soal

untuk mengukur prestasi layak digunakan, dengan ketetapan bahwa butir soal

nomor 5 dan 14 dilekuarkan dari instrument (tidak digunakan untuk pengujian).

Page 91: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

73

73

Hasil pengujian validitas dengan korelasi Product Moment untuk butir soal

motivasi setelah dilakukan uji coba dan perbaikan akhir adalah:

Tabel 5. Validitas Item/Butir Soal Motivasi

Item soal validitas Item soal validitas

1 Valid (p=0,000) 9 Valid (p=0,000)

2 Valid (p=0,000) 10 Valid (p=0,000)

3 Valid (p=0,000) 11 Valid (p=0,000)

4 Valid (p=0,000) 12 Valid (p=0,000)

5 Valid (p=0,000) 13 Valid (p=0,001)

6 Valid (p=0,000) 14 Valid (p=0,000)

7 Valid (p=0,000) 15 Valid (p=0,000)

8 Valid (p=0,000)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa butir seluruh butir kuesioner motivasi

valid untuk digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas dengan menggunakan

Alpha Cronbach didapatkan nilai 0,771, yang berarti bahwa soal reliabel. Dari

hasil diatas dapat dinyatakan bahwa butir soal pada kuesioner motivasi layak

digunakan dalam penelitian.

Page 92: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

74

74

G. Analisa Data

Analisis data dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :

1. Penarikan kesimpulan untuk hipotesis tentang perbedaan prestasi antara dua

kelompok dilakukan dengan menggunakan uji Mann-withney test dengan α =

0,05 dengan membandingkan nilai hasil post test antara kelompok kelas I A

dan kelas I B. Jika nilai p kurang dari 0,05 berarti Hipotesis nol ditolak atau

hipotesis penelitian diterima, yaitu terdapat perbedaan prestasi mahasiswa

yang mendapat pembelajaran dengan media phantom dan dengan media VCD.

2. Penarikan kesimpulan untuk hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji

Mann Withney test dengan α = 0,05 dengan membandingkan nilai hasil post

test antara kelompok kelas I A dan kelas I B. Jika nilai p kurang dari 0,05

berarti Hipotesis nol ditolak atau hipotesis penelitian diterima, yaitu terdapat

perbedaan tingkat motivasi mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan

media phantom dan dengan media VCD.

Page 93: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

75

75

BAB IV

HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi

1. Motivasi

a. Motivasi mahasiswa tingkat I A (mendapat media phantom)

Motivasi mahasiswa setelah pembelajaran pada kelompok tingkat I A

(mendapat media Phantom) adalah sebagai berikut:

Nilai terrendah = 37

Nilai tertinggi = 71

Rata-rata nilai = 53,97

Standar deviasi = 10,73

Adapun distribusi frekuensi motivasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Mahasiswa Tingkat I A

Rentang Nilai Frekuensi

37 – 42

43 – 48

49 – 54

55 – 60

61 – 66

67 – 73

5

7

4

6

5

5

Total 32

Page 94: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

76

76

Adapun distribusi data diatas dapat digambarkan dalam grafik batang sebagai

berikut:

5

7

4

6

5 5

0

1

2

3

4

5

6

7

8

37 - 42 43 - 48 49 - 54 55 - 60 61 - 66 67 - 73

Motivasi

Gambar 5. Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Akper Pamenang yang mendapat Media Phantom

Dari hasil penelitian didapatkan nilai motivasi terbanyak pada kelompok

dalam rentang skor 43-48 dengan jumlah 7 orang.

Page 95: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

77

77

b. Motivasi mahasiswa tingkat I B (mendapat media VCD)

Skor motivasi pada kelompok yang mendapatkan media film (VCD) adalah

dapat digambarkan sebagai berikut:

Nilai terrendah = 39

Nilai tertinggi = 69

Rata-rata nilai = 55,85

Standar deviasi = 9,23

Distribusi data digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Mahasiswa Tingkat I B

Rentang Nilai Frekuensi

39 – 44

45 – 50

51 – 56

57 – 62

63 – 68

69 - 74

5

7

5

6

9

2

Total 34

Adapun distribusi data dapat digambarkan dari grafik batang sebagai

berikut:

Page 96: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

78

78

5

7

56

9

2

0123456789

10

39 - 44 45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 73

Motivasi

Gambar 6. Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Akper Pamenang yang mendapat Media Film (VCD)

Dari hasil penelitian didapatkan mahasiswa terbanyak berada pada rentang

skor 63-68, sejumlah 9 orang.

2. Prestasi

a. Prestasi sebelum mendapatkan pembelajaran

1) Kelas I A

Hasil pengolahan data didapatkan nilai pre test pada kelompok kelas I

A dapat digambarkan sebagai berikut:

Nilai terrendah = 14,28

Nilai tertinggi = 50,00

Rata-rata nilai = 32,59

Standar deviasi = 11,17

Distribusi data penelitian dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:

Page 97: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

79

79

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Rentang Nilai Pre Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I A

Rentang Nilai Frekuensi

14 – 19

20 – 25

26 – 31

32 – 37

38 – 43

44 – 49

50 - 55

3

7

6

4

9

0

3

Total 32

hasil diatas dapat digambarkan dalam grafik berikut:

3

76

4

9

0

3

0123456789

10

14 - 19 20 - 25 26 - 31 32 - 37 38 - 43 44 - 49 50 - 55

Prestasi Pre Test

Gambar 7. Grafik Batang Nilai Pre Test Mahasiswa Akper Pamenang Tingkat I A

Dari hasil diatas didapatkan mahasiswa terbanyak pada rentang skor 38 – 43

dengan jumlah 9 mahasiswa.

Page 98: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

80

80

2) Kelas I B

Selanjutnya hasil test terhadap kemampuan mahasiswa tingkat I B sebelum

mendapatkan pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:

Nilai terrendah = 14,29

Nilai tertinggi = 50,00

Rata-rata nilai = 32,98

Standar deviasi = 9,95

Berdasarkan distribusi data didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Rentang Nilai Pre Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I B

Rentang Nilai Frekuensi

14 – 19

20 – 25

26 – 31

32 – 37

38 – 43

44 – 49

50 - 55

3

4

9

7

9

0

2

Total 34

Hasil diatas dapat digambarkan sebagaimana grafik berikut:

Page 99: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

81

81

34

9

7

9

0

2

0123456789

10

14 - 19 20 - 25 26 - 31 32 - 37 38 - 43 44 - 49 50 - 55

Prestasi Pre Test

Gambar 8. Grafik Batang Nilai Pre Test Mahasiswa Akper Pamenang Tingkat I B

Dari data diatas tampak bahwa hasil pre test dari kedua kelas relatif tidak

banyak perbedaan yang mencolok. Rata-rata nilai untuk kelas I A adalah 32,59

dan pada kelas I B sebesar 32,98 dengan standar deviasi kelas I A dan kelas I B

berturut-turut 11,17 dan 9,95.

b. Prestasi Setelah mendapat pembelajaran

1) Kelas I A (dengan media phantom)

Setelah dilakukan pembelajaran pada kedua kelas, maka didapatkan

prestasi mahasiswa hasil post test sebagai berikut:

Nilai terrendah = 21,43

Nilai tertinggi = 85,71

Rata-rata nilai = 56,25

Standar deviasi = 12,80

Page 100: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

82

82

Adapun sebaran nilai dapat digambarkan dalam tabel distribusi frekuensi

sebagai berikut:

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I A (yang Mendapat Media Phantom)

Rentang Nilai Frekuensi

21 - 26

27 - 32

33 - 38

39 - 44

45 - 50

51 - 56

57 - 62

63 - 68

69 - 74

75 - 80

81 - 86

1

0

0

4

10

0

6

8

0

1

2

Total 32

Page 101: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

83

83

Hasil diatas dapat digambarkan dalam grafik berikut:

10 0

4

10

0

6

8

01

2

00

2

4

6

8

10

1221

- 26

27 -

32

33 -

38

39 -

44

45 -

50

51 -

56

57 -

62

63 -

68

69 -

74

75 -

80

81 -

86

87 -

92

Prestasi Post Test

Gambar 9. Grafik Batang Nilai Post Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I A (yang Mendapat Media Phantom)

Dari hasil didapatkan bahwa nilai rata-rata kelas meningkat dari 32,59

menjadi 56,25.

2) Kelas I B (dengan media VCD)

Adapun prestasi mahasiswa tingkat I B setelah mendapat pembelajaran

dengan menggunakan media film (VCD) adalah sebagai berikut:

Nilai terrendah = 42,86

Nilai tertinggi = 92,86

Rata-rata = 66,18

Standar Deviasi = 12,60

Distribusi data dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:

Page 102: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

84

84

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I B (yang Mendapat Media Film/VCD)

Rentang Nilai Frekuensi

42 - 47

48 - 53

54 - 59

60 - 65

66 - 71

72 - 77

78 - 83

84 - 89

90 - 95

2

3

7

8

5

0

5

3

1

Total 34

Page 103: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

85

85

Hasil diatas dapat digambarkan dalam grafik berikut:

23

78

5

0

5

3

1

0123456789

42 -

47

48 -

53

54 -

59

60 -

65

66 -

71

72 -

77

78 -

83

84 -

89

90 -

95

Prestasi Post Test

Gambar 10. Grafik Batang Nilai Post Test Prestasi Mahasiswa Tingkat I B (yang Mendapat Media Film/VCD)

Dari hasil didapatkan bahwa nilai rata-rata kelas meningkat dari 32,98

menjadi 66,18.

B. Analisis Data

1. Perbedaan Prestasi Mahasiswa Yang Mendapat Pembelajaran Dengan Media

Video dibanding Phantom Pada Pembelajaran Pemasangan NGT

Untuk menentukan perbedaan prestasi sebagai indikator melihat adanya

perbedaan antara dua perlakuan, maka perlu ditetapkan kondisi awal bahwa kedua

kelompok harus setara. Kesetaraan dua kelompok ditentukan berdasarkan hasil

pre test yaitu dengan membandingkan apakah ada perbedaan nilai antara

kelompok pre test tingkat I A dan tingkat I B.

Page 104: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

86

86

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Mann-Withney test dengan α

= 0,05 didapatkan nilai z = -0,144 dengan signifikansi 0,885. Nilai z hitung lebih

kecil dari z tabel = 1,960 dan nilai signifikansi lebih besar dari p= 0,05 dengan

keputusan hipotesis nol diterima yaitu bermakna bahwa tidak ada perbedaan yang

mendasar antara pengetahuan mahasiswa pada kelompok kelas I A dan kelas I B

sebelum pembelajaran, yang artinya bahwa kedua kelompok setara.

Pengujian perbedaan prestasi antara kelompok tingkat I A dan tingkat I B

setelah pembelajaran dilakukan dengan menggunakan uji Mann-Withney test

dengan α = 0,05 didapatkan nilai z = -3,071 dengan signifikansi 0,002. Nilai

absolut dari z hitung lebih besar dari z tabel = 1,960 dan nilai siginifikansi lebih

kecil dari p= 0,05, dengan demikian keputusan hipotesis nol ditolak yaitu

bermakna bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan

mahasiswa pada kelompok kelas I A dan kelas I B.

2. Perbedaan Motivasi Mahasiswa Yang Mendapat Pembelajaran Dengan Media

Video dibanding Phantom Pada Pembelajaran Pemasangan NGT

Pengujian perbedaan antara motivasi mahasiswa yang mendapat

pembelajaran dengan media video dibanding phantom pada pembelajaran

pemasangan NGT dilakukan dengan membandingkan nilai hasil kuesioner antara

dua kelompok, dengan menggunakan uji Mann-Withney test dengan α = 0,05

didapatkan nilai z hitung = -0,0739 dengan signifikansi 0,460. Nilai absolut dari z

hitung lebih kecil dari z tabel=1,960; sedangkan nilai signifikansi lebih besar dari

p= 0,05 dengan keputusan hipotesis nol diterima yaitu bermakna bahwa tidak ada

Page 105: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

87

87

perbedaan yang signifikan antara motivasi mahasiswa pada kelompok kelas I A

dan kelas I B.

C. Pembahasan

1. Perbedaan Prestasi Mahasiswa Yang Mendapat Pembelajaran Dengan Media

Video dibanding Phantom Pada Pembelajaran Pemasangan NGT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

antara prestasi mahasiswa yang mendapat media video dibanding dengan media

phantom dimana kelompok yang mendapat media video memiliki prestasi lebih

baik dibandingkan mereka yang mendapatkan media phantom.

Soekidjo Notoatmodjo (1997: 127) mengungkapkan bahwa pengetahuan

adalah hasil tahu dari seseorang setelah seseorang melakukan penginderaan

terhadap sesuatu. Hakekat belajar adalah upaya meningkatkan pengetahuan ,

perilaku dan ketrampilan menggunakan dan mengolah bahan pelajaran (Dimyati

dan Mudjiono (1999:295). Gagne menyatakan bahwa hasil dari belajar adalah

kapabilitas, artinya terjadi peningkatan kemampuan individu sebagai hasil dari

belajar. Kemampuan ini disebabkan adanya stimulasi dari lingkungan dan adanya

proses kognitif dari pebelajar. Dari pemahaman ini maka dapat dimaklumi pada

kelompok mahasiswa yang telah mendapat pelajaran mendapatkan nilai yang

relatif baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya saat mereka belum

mendapatkan materi yang memadai tentang substansi yang dilakukan test.

Mengacu pada teori kogntif tentang multimedia, didapatkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan video dan phantom akan menyebabkan stimulasi pada

Page 106: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

88

88

memori sensorik (visual dan aural) secara bersama-sama sehingga meningkatkan

retensi informasi ke dalam memori jangka panjang.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari Samual Mousavi

dkk serta penelitian dariRichard E. Mayer yang menghasilkan kesimpulan bahwa

penyampaian konsep keilmuan yang sulit kepada pelajar baik secara auditorik dan

visual secara bersama-sama akan lebih efisien (lebih mudah dan cepat)

dibandingkan dengan jika informasi diberikan secara sendiri-sendiri. Penjelasan

dari penelitian ini adalah bahwa pikiran sadar manusia didukung oleh “penguat”

(buffer) auditorik dan visual yang secara khusus menyimpan representasi

simbolik dari informasi yang dipelajari. Penyangga ini memungkinkan informasi

tersimpan baik dalam bentuk visual maupun aural (suara) (Clark & Morison,

2002).

Teori kognitif yang mendukung penggunaan media pembelajaran yaitu teori

masukan kognitif (cognitive load theory) yang mengasumsikan bahwa (a) memori

yang bekerja pada seseorang meliputi memori auditorik dan visual yang masing-

masing bekerja sendiri-sendiri (b) setiap memori kerja memiliki kapasitas yang

terbatas (c) manusia memiliki sistem yang terpisah untuk merepresentasikan

informasi verbal dan non verbal (d) pembelajaran yang bermakna terjadi

manakala pebelajar memilih informasi yang relevan dan mengelompokkan dalam

suatu simpanan ingatan dalam bentuk koheren dan membuat hubungan antara

ingatan yang tersimpan.

Menurut hasil penelitian dari Moreno dan Richard (2000) terhadap

sekelompok siswa, diperoleh bahwa adanya prinsip pembagian perhatian dimana

Page 107: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

89

89

setiap individu yang sedang menangkap informasi dari sumber yang bersamaan

akan membagi perhatiannya sehingga memperoleh hasil yang kurang baik

dibandingkan jika mereka mendapat informasi dari satu sumber saja.

Penelitian dari Moreno dan Richard (1998) untuk mengetahui apakah

seseorang yang mendapat informasi secara verbal lebih baik daripada

menggunakan teks; menunjukkan bahwa pelajar yang mendapat informasi melalui

animasi dan narasi verbal lebih baik dibandingkan mereka yang mendapat

informasi melalui animasi dan teks.

Hasil penelitian oleh Samual Mousavi dkk pada tahun 1995 dan Richard E.

Mayer tahun 1997 menghasilkan kesimpulan bahwa penyampaian konsep

keilmuan yang sulit kepada pelajar baik secara auditorik dan visual secara

bersama-sama akan lebih efisien (lebih mudah dan cepat) dibandingkan dengan

jika informasi diberikan secara sendiri-sendiri. Penjelasan dari penelitian ini

adalah bahwa pikiran sadar manusia didukung oleh “penguat” (buffer) auditorik

dan visual yang secara khusus menyimpan representasi simbolik darin informasi

yang dipelajari. Penyangga ini memungkinkan informasi tersimpan baik dalam

bentuk visual maupun aural (suara) (Clark & Morison, 2002).

2. Perbedaan Motivasi Mahasiswa Yang Mendapat Pembelajaran Dengan Media

Video dibanding Phantom Pada Pembelajaran Pemasangan NGT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelompok tidak ada

perbedaan motivasi yang bermakna.

Page 108: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

90

90

Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain mengungkapkan bahwa alat bantu

(media) mampu memberikan umpan balik serta penggunaan alat bantu yang

akseptabel dapat membuat pebelajar lebih bergairah dalam belajar (Abdul Bari

Djamarah dan Aswan Zain:2-3). Penggunaan media yang tepat diharapkan dapat

meningkatkan perhatian pebelajar terhadap relevansi proses belajar, meningkatkan

motivasi dan membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah serta memberi

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual serta mendorong individual

untuk belajar (Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain, 2006:3).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna

antara motivasi mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan media phantom

dan yang mendapatkan media VCD. Hal ini dimungkinkan karena pada keduanya

melibatkan kontak visual dan pada tingkat kognitif dianggap cukup untuk

meningkatkan pengetahuan dan membantu proses belajar. Namun secara teknis

penggunaan VCD lebih praktis dan dapat direproduksi serta relatif lebih murah

dan dapat didistribusikan kepada seleuruh siswa atau orang lain sehingga lebih

baik.

Materi (2000) menyatakan bahwa memang banyak pendapat yang

menyatakan bahwa media memberi kemanfaatan terhadap motivasi, namun bukti-

bukti menunjukkan bahwa beberapa komponen penting dari motivasi bahkan

mengalami penurunan. Studi dari Favriel Salomon yang dikutip oleh Materi

(2000) menunjukkan hasil bahwa siswa yang menunjukkan ketertarikan yang kuat

terhadap media atau gabungan berbagai media umumnya memiliki kecenderungan

harapan untuk dapat mengurangi kebutuhan untuk belajar. Harapan ini

Page 109: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

91

91

menghasilkan rendahnya usaha mental dan rendahnya pencapaian prestasi jika

dibandingkan dengan mereka yang mendapat pembelajaran yang dipersepsikan

lebih sulit. Materi (2000) juga mengungkapkan bahwa siswa lebih merasa antusias

dengan media yang lebih baru karena adanya pengharapan dan optimisme adanya

kemudahan untuk mengakses dan belajar.

Berdasarkan pada kenyataan diatas, maka dimungkinkan penggunaan media

baik phantom maupun video tidak lagi menimbulkan antusiasme yang berlebihan

dan ekspektasi yang bermakna karena pada dasarnya mereka telah mengenal

kedua media ini melalui pembelajaran yang lainnya.

H. Keterbatasan Penelitian

Setelah memperhatikan desain dan teknis penelitian, peneliti menyadari

bahwa dalam penelitian ini banyak keterbatasan antara lain:

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan satu

lembaga pendidikan dan dilakukan hanya pada satu jenis mata kuliah sehingga

hasilnya kurang dapat digeneralisasi secara mutlak

2. Keterbatasan waktu penelitian menyebabkan penelitian hanya dapat

dilakukan untuk mengevaluasi satu sub pembelajaran dan tidak dapat

menggambarkan secara umum dampak luas (dampak jangka panjang)

pengaruh media terhadap prestasi dan motivasi belajar.

3. Kedua metode belajar yang diterapkan (baik VCD maupun phantom)

merupakan pembelajaran visual yang tidak memberikan kesempatan

mahasiswa/ pebelajar mencoba sendiri (mendemonstrasikan) teknik

Page 110: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

92

92

pemasangan NGT. Kondisi ini mungkin memberikan efek yang berbeda

dibandingkan dengan teknik demonstrasi pada umumnya; dimana pada teknik

demonstrasi yang sesungguhnya dimungkinkan adanya uji coba langsung oleh

mahasiswa.

Page 111: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

93

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian didapatkan hasil dan kesimpulan sebagai berikut:

1. Prestasi mahasiswa pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi

Keperawatan Pamenang Pare Kediri yang mendapatkan pembelajaran dengan

media video (VCD) lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang

mendapatkan pembelajaran menggunakan media phantom

2. Tidak terdapat perbedaan motivasi yang bermakna antara mahasiswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan menggunakan media

phantom pada pembelajaran pemasangan NGT di Akademi Keperawatan

Pamenang Pare Kediri.

B. Implikasi

1. Kepada Institusi Penyelenggara Pendidikan

Diharapkan pendidikan dapat memberikan fasilitas bagi pengembangan dan

pengadaan media belajar VCD untuk meningkatkan prestasi belajar peserta

didik.

Page 112: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

94

94

2. Kepada Pendidik

Diharapkan dapat berinovasi dan mengembangkan diri dalam menciptakan

media VCD serta mengembangkan teknik lain diluar pemakaian media untuk

mempertahankan atau meningkatkan motivasi belajar.

3. Kepada Mahasiswa / Masyarakat

Diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan media belajar utamanya VCD

sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan

C. Saran

1. Diharapkan agar pendidikan dapat mengembangkan media VCD yang

memadai demi keefektifan proses belajar

2. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang perbedaan motivasi dan prestasi

pada mahasiswa dalam pembelajaran untuk bidang kajian mata kuliah/

pelajaran lain dan atau dengan jumlah sampel yang lebih luas sehingga

memperkuat/ dapat memperkaya khasanah justifikasi hasil, dan pada akhirnya

dapat digunakan untuk melakukan generalisasi.

3. Diharapkan dapat dilakukan penelitian dengan rentang waktu yang relatif

panjang sehingga dapat menilai pengaruh/efek jangka panjang media

terhadap motivasi.

Page 113: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

95

95

DAFTAR PUSTAKA

________ .1999. Kompetensi Keperawatan. Surabaya: PPNI Jawa Timur __________ . 2003. Kurikulum Pendidikan Akademi Keperawatan Pamenang,

Kediri: Akper Pamenang. __________. 2003. tatuta Akademik Pendidikan Pamenang. Kediri : Akper

Pamenang. Abu Ahmadi. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta : Rhineka Cipta. Ahmad Sudradjat. 2008. Teori-teori Motivasi.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com diakses : 3 Februari 2010. Ahmad Yusuf. 2001. Desain Praktik Keperawatan. Makalah Pelatihan Praktik

Klinik Keperawatan. Surabaya : 20-22 Maret 2001. tidak dipublikasikan. Bhuono Agung Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Andi. Clark, Richard E; Morrison, Gary R. 2000. Media and Learning - Definitions and

Summary of Research, Do Media Influence the Cost and Access to Instruction?. www.education.stateuniversity.com. Diakses : 8 Februari 2009.

Dimyati dan Mudjiono .1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rhineka Cipta. Herry Sondjaja dan Sobirun. 2008. Penggunaan Media Audio Visual Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Fisika Pada Siswa SMP Negeri 158 Jakarta; penelitian tindakan kelas. http://wwwutawartayahoocoid-uta.blogspot.com . diakses : 28 Januari 2010.

Kozma, R. 1994. "Will media influence learning: Reframing the debate."

Educational Technology Research and Development. http://imej.wfu.edu. Diakses: 3 Februari 2010.

Materi, Ramona R. 2000. Media And Learning: A Review of Debate.

http:education.stateuniversity.com. Diakses : 3 Februari 2010. Moreno, Roxana; Mayer, Richard E. 2000. A Learner-Centered Approach to

Multimedia Explanations: Deriving Instructional Design Principles from Cognitive Theory. http://imej.wfu.edu. Diakses : 3 Februari 2010.

Page 114: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

96

96

Muhibbin Syah. 1996. Psikologi Belajar Jakarta : Raja Grafindo Persada. Nadjadji Anwar. 2006. Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

di Perguruan Tinggi, Makalah Pelatihan Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Bagi Tenaga Akademis PTS Kopertis Wilayah VII Jawa Timur, Tidak dipublikasikan.

Ngalim Purwanto. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rosda Karya. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

_________ . 2005. Peran Perawat dalam Menghadapi Tantangan Global.

makalah disampaikan pada seminar keperawatan Akper Baptis Kediri, 27 Agustus 2005. tidak dipublikasikan.

Ohio University. 2004. Teaching at Bedside. www.oucom.ohiou.edu. Diakses : 28

Januari 2010 Pitono Suparto, dkk. 2000. Filsafat Ilmu Kedokteran. Surabaya : GRAMIK. Ramona R. 2000. Materi Media and Learning: A Review of the Debate.

www.education.stateuniversity.com. Diakses: 8 Februari 2010. Ridwan. 2008. Ketercapaian Hasil Belajar, http://ridwan202.wordpress.com.

Diakses : 8 Februari 2010. Romano, Richard. 2007. Motivation Theory.http://ezinearticles.com. Diakses : 8

Februari 2010. Sardiman AM .1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. Schwenk, Thomas L. 2004. Clinical Teaching, www.crlt.umich.edu. Diakses : 28

Januari 2010. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Soekidjo Notoatmodjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rhineka

Cipta. __________________ .2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka

Cipta.

Page 115: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

97

97

Stoner, James D, dkk . 1996. Manajemen. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Sugiyono. 2000. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi 4. Jakarta : Rhineka Cipta. Sunarto. 2008. Motivasi Belajar, www.sunartombs.wordpress.com. Diakses : 8

Februari 2010. Sunarto. 2009. Prestasi Belajar, www.sunartombs.wordpress.com. Diakses : 8

Februari 2010. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rhineka

Cipta. Sutikno, M Sobry. 2005. Peran Guru Dalam Membangkitkan Motivasi Belajar

Siswa. http://www.bruderfic.or.id. Diakses : Diakses : 8 Februari 2010. Syaiful Bari Djamarah & Aswan Zain .2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rhineka Cipta. Tim kerja Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti.

2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi Bidang-Bidang Ilmu. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Page 116: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

98

98

Lampiran 1

KISI-KISI KUESIONER

VARIABEL : MOTIVASI

INDIKATOR JUMLAH NOMOR SOAL Tekun menghadapi tugas 4 1, 2, 3, 4 Menunjukkan minat 3 5, 6, 7 Ulet menghadapi kesulitan 4 8, 9, 10, 11 Senang bekerja sendiri 3 12, 13, 14 Cepat bosan tugas rutin 2 15, 16 Senang memecahkan masalah 2 17, 18

VARIABEL : PENGETAHUAN

INDIKATOR JUMLAH NOMOR SOAL Tujuan 2 1, 2 Alat dan Bahan 8 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Alur Tindakan 6 11, 12, 13, 14, 15, 16

Page 117: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

99

99

Lampiran 2:

KUESIONER PENELITIAN Petunjuk: Pilih skor dengan memberikan tanda silang (X) untuk menggambarkan penilaian Anda terhadap pernyataan berikut ini, dengan ketentuan skor 1 berarti pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI DENGAN DIRI ANDA dan skor 5 berarti pernyataan SANGAT SESUAI DENGAN DIRI ANDA Saya merasa materi pemasangan NGT penting bagi saya

1 2 3 4 5

Saya merasa materi/ pelajaran tentang pemasangan NGT cukup menarik

1 2 3 4 5

Saya rasa saya akan menyesal jika saya tidak mengikuti materi ini

1 2 3 4 5

Jika saya akan berusaha ingin tahu lebih banyak cara memasang NGT

1 2 3 4 5

Saya ingin bisa memasang NGT secara mandiri

1 2 3 4 5

Page 118: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

100

100

Saya ingin dosen saya memberi kesempatan bagi saya untuk memasang NGT sendiri di depan dosen

1 2 3 4 5

Lebih baik saya bertanya sendiri dengan dosen tentang hal yang saya tidak ketahui tentang pemasangan NGT daripada menunggu teman bertanya tentang pemasangan NGT

1 2 3 4 5

Saya ingin memiliki sendiri buku teks atau film tentang pemasangan NGT

1 2 3 4 5

Saya rasa saya akan segera bertanya kepada dosen tentang hal yang saya kurang tahu dalam pemasangan NGT

1 2 3 4 5

Saya rasa jika saya gagal mendapatkan kesempatan untuk memasang NGT secara mandiri, saya akan berusaha meminta secara pribadi kepada dosen untuk membimbing saya memasang NGT

1 2 3 4 5

Jika misalnya pada saat saya memasang NGT saya gagal melakukannya, saya akan berusaha belajar lagi sebelum akhirnya mencoba lagi melakukannya di laboratorium

1 2 3 4 5

Page 119: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

101

101

Kalaupun saya diberi kesempatan untuk memasang NGT sendiri tetapi saya harus membeli alat-alat pemasangan NGT sendiri, saya tetap mau melakukannya walaupun mengeluarkan uang yang cukup banyak

1 2 3 4 5

Jika saya hanya diberi materi tentang pemasangan NGT secara teoritis saja dan tidak dipraktekkan secara langsung, saya akan bosan

1 2 3 4 5

Jika saya bertanya tentang pemasangan NGT tetapi dosen tidak segera menjawab pertanyaan saya, maka saya akan bosan dan berusaha mencari jawaban sendiri

1 2 3 4 5

Jika saya hanya melihat teman melakukan pemasangan NGT beberapa kali, dan saya tidak mendapat kesempatan melakukan tindakan pemasangan NGT, saya akan bosan dan kecewa

1 2 3 4 5

Page 120: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

102

102

PEMASANGAN NGT

1. Yang dimaksud dengan pemasangan selang Nasogastric Tube adalah

a. Tindakan memasukkan selang NGT ke dalam lambung melalui mulut b. Tindakan memasukkan selang NGT ke dalam lambung melalui hidung c. Tindakan memasukkan selang NGT ke dalam esophagus melalui hidung

2. Tujuan pemasangan selang Nasogastric Tube adalah

a. Untuk memeriksa/ melakukan aspirasi cairan lambung b. Untuk memberikan makanan pada pasien yang tidak sadar atau mengalami

kelemahan dan kesulitan menelan c. Jawaban A dan B benar

3. Berikut ini adalah alat yang digunakan dalam pemasangan NGT, Kecuali: a. Bengkok/ Nierbekken b. Plaster c. Garbu talla

4. Ukuran selang NGT untuk dewasa sebaiknya adalah

a. Sebesar jari kelingking pasien b. Ukuran 16 atau 18 F c. Ukuran 12 atau 14 F

5. Sarung tangan yang diperlukan untuk pemasangan NGT adalah a. Sarung tangan steril b. Sarung tangan steril rangkap c. Sarung tangan bersih

6. Pengalas dalam pemasangan NGT digunakan untuk

a. Mencegah terjadinya muntah pada pasien b. Mencegah tumpahan muntah atau zat cair saat prosedur c. Menutupi bagian atas tubuh sehingga selang NGT tidak terkontaminasi

akibat menempel ke tubuh atau pakaian pasien

7. Stetoskop dalam pemasangan NGT diperlukan untuk a. Memeriksa suara paru b. Memeriksa apakah ujung selang telah masuk ke dalam lambung c. Memeriksa peristaltik usus setelah pemasangan NGT

8. Spuit dalam pemasangan NGT digunakan untuk

a. melakukan aspirasi asam lambung b. memberikan makanan bagi pasien c. memberikan obat tertentu pada pasien

9. Kertas lakmus dalam pemasangan NGT diperlukan untuk

Page 121: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

103

103

a. Mengukur keasaman cairan lambung b. Menjadi alternatif pengalas jika pengalas kain tidak ada c. Menjadi alat pencegah keasaman asam lambung

10. Air minum didalam pemasangan NGT digunakan untuk

a. Untuk mengetes apakah ujung selang telah masuk kedalam lambung b. Untuk diminum oleh pasien saat pasien dipasang selang c. Untuk diminum oleh pasien setelah selang terpasang dengan benar

11. Informasi yang sebaiknya diberikan pada pasien sebelum meminta persetujuan

pemasangan NGT adalah a. Gambaran prosedur pemasangan selang NGT b. Tujuan pemasangan selang NGT c. Semua jawaban diatas benar

12. Panjang selang NGT yang akan dimasukkan sebaiknya diukur dengan

menggunakan patokan a. Dewasa 55-60 cm, anak-anak 40-50 cm, bayi 20-30 cm b. Dari procecus Xipoidius sampai ujung atas dahi c. Dari pertengahan antara umbilikus dan procecus Xipoidius sampai

hidung, dibelokkan ke telinga

13. Saat selang diperkirakan masuk ke dalam nasopharing, maka pasien disuruh untuk …

a. Menarik nafas dalam b. Menelan c. Minum air

14. Setelah selang masuk ke dalam daerah oropharing sebaiknya:

a. Selang diputar 90O lalu didorong masuk oropharing b. Selang diputar 180O lalu didorong masuk oropharing c. Selang diputar 270O lalu didorong masuk oropharing

15. Selang sebaiknya dimasukkan ke dalam lambung sampai dengan

a. 5 centimeter sebelum tanda hasil pengukuran b. 5 centimeter setelah tanda hasil pengukuran panjang selang c. sampai dengan tanda hasil pengukuran panjang selang

16. Salah satu prosedur pemeriksaan untuk memastikan selang masuk ke dalam

lambung adalah dengan stetoskop; stetoskop digunakan untuk: a. Mendengar bising usus saat udara dimasukkan b. Mendengar suara gerakan udara dalam lambung c. Mendengar suara peristaltik lambung

Page 122: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

104

104

Lampiran 3:

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

UJI VALIDITAS KUESIONER MOTIVASI

M1 * MTOT

Symmetric Measures

,856 ,060 7,212 ,000c

,855 ,058 7,177 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M2 * MTOT

Symmetric Measures

,893 ,052 8,633 ,000c

,885 ,053 8,300 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M3 * MTOT

Symmetric Measures

,856 ,060 7,212 ,000c

,855 ,058 7,177 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

Page 123: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

105

105

M4 * MTOT Symmetric Measures

,796 ,084 5,740 ,000c

,809 ,092 6,005 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M5 * MTOT Symmetric Measures

,877 ,049 7,938 ,000c

,874 ,043 7,830 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M6 * MTOT Symmetric Measures

,798 ,073 5,776 ,000c

,810 ,073 6,020 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M7 * MTOT Symmetric Measures

,837 ,057 6,659 ,000c

,852 ,067 7,088 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

Page 124: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

106

106

M8 * MTOT Symmetric Measures

,771 ,068 5,283 ,000c

,775 ,066 5,343 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M9 * MTOT Symmetric Measures

,821 ,067 6,269 ,000c

,826 ,069 6,397 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M10 * MTOT Symmetric Measures

,793 ,070 5,677 ,000c

,815 ,082 6,121 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M11 * MTOT Symmetric Measures

,731 ,094 4,668 ,000c

,768 ,103 5,235 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

Page 125: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

107

107

M12 * MTOT Symmetric Measures

,814 ,059 6,119 ,000c

,835 ,072 6,609 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M13 * MTOT Symmetric Measures

,671 ,089 3,941 ,001c

,674 ,081 3,975 ,001c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M14 * MTOT Symmetric Measures

,734 ,101 4,717 ,000c

,709 ,116 4,386 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

M15 * MTOT Symmetric Measures

,856 ,060 7,212 ,000c

,855 ,058 7,177 ,000c

21

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

Page 126: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

108

108

HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENGUKURAN PRESTASI P1 * Ptot

Symmetric Measures

,413 ,158 2,445 ,021c

,424 ,157 2,524 ,017c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P2 * Ptot Symmetric Measures

,448 ,145 2,696 ,012c

,448 ,151 2,700 ,011c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P3 * Ptot Symmetric Measures

-,654 ,133 -4,651 ,000c

-,670 ,130 -4,855 ,000c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P4 * Ptot Symmetric Measures

-,242 ,163 -1,343 ,190c

-,239 ,169 -1,327 ,195c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

Page 127: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

109

109

P5 * Ptot

Symmetric Measures

,467 ,139 2,845 ,008c

,460 ,144 2,789 ,009c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P6 * Ptot Symmetric Measures

,479 ,135 2,942 ,006c

,487 ,137 3,004 ,005c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P7 * Ptot Symmetric Measures

,722 ,084 5,615 ,000c

,709 ,088 5,407 ,000c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P8 * Ptot Symmetric Measures

,452 ,151 2,732 ,011c

,454 ,154 2,743 ,010c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

Page 128: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

110

110

P9 * Ptot

Symmetric Measures

,413 ,162 2,445 ,021c

,413 ,159 2,446 ,021c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P10 * Ptot Symmetric Measures

,601 ,123 4,050 ,000c

,589 ,128 3,926 ,000c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P11 * Ptot Symmetric Measures

,544 ,119 3,488 ,002c

,565 ,125 3,684 ,001c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P12 * Ptot Symmetric Measures

,600 ,125 4,041 ,000c

,607 ,131 4,118 ,000c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

Page 129: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

111

111

P13 * Ptot

Symmetric Measures

-,440 ,164 -2,639 ,013c

-,454 ,162 -2,742 ,010c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P14 * Ptot Symmetric Measures

,049 ,173 ,262 ,795c

,059 ,176 ,319 ,752c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

p15 * Ptot Symmetric Measures

,560 ,116 3,642 ,001c

,542 ,128 3,477 ,002c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

P16 * Ptot Symmetric Measures

,512 ,133 3,213 ,003c

,518 ,135 3,258 ,003c

31

Pearson's RInterval by IntervalSpearman CorrelationOrdinal by Ordinal

N of Valid Cases

ValueAsymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Based on normal approximation.c.

Page 130: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

112

112

RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUKURAN PRESTASI Reliability

Case Processing Summary

22 100,00 ,0

22 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,677 19

Cronbach'sAlpha N of Items

Page 131: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

113

113

RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUKURAN MOTIVASI

Reliability

Case Processing Summary

21 100,00 ,0

21 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,771 16

Cronbach'sAlpha N of Items

Page 132: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

114

114

Lampiran 4

SATUAN ACARA PENGAJARAN Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu memenuhi kebutuhan Nutrisi

dan Cairan Sub Kompetensi : Mahasiswa mampu melakukan pemasangan Nasogastric

Tube Kriteria : - Mahasiswa mampu mengungkapkan alat dan bahan

kebutuhan pemasangan NGT - Mahasiswa mampu mengungkapkan prosedur pemasangan NGT

Tujuan Khusus/

Kriteria KEGIATAN/ MATERI WAKTU MEDIA

Persiapan Mahasiswa Salam Menyampaikan tujuan Apersepsi

5’ -

Mahasiswa mampu: - Menyebutkan

pengertian NGT - tujuan pemasangan

NGT

Menjelaskan materi : - Pengertian Pemasangan NGT - Tujuan Pemasangan NGT - Menjelaskan secara lisan

prosedur pemasangan NGT - Memberi kesempatan bertanya - Menjawab pertanyaan (jika ada)

20’

Handout

Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur pemasangan NGT

- Memutar video prosedur pemasangan NGT

- Memberi kesempatan bertanya - Memberi penjelasan/ menjawab

pertanyaan - Mengulang pemutaran prosedur

pemasangan NGT (sesuai kebutuhan)

60’

VCD/ Film Laptop LCD

- Memberi kesempatan mahasiswa untuk menguraikan langkah pemasangan NGT secara lisan

- Memberi reinforcement terhadap hasil tindakan

15’

- Memberi kesempatan bertanya - Menjawab pertanyaan (jika ada) 5’

- Menyampaikan bahwa materi telah berakhir.

- Menyimpulkan hasil dan melakukan evaluasi

15’

Soal

Page 133: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

115

115

SATUAN ACARA PENGAJARAN Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu memenuhi kebutuhan Nutrisi

dan Cairan Sub Kompetensi : Mahasiswa mampu melakukan pemasangan Nasogastric

Tube Kriteria : - Mahasiswa mampu mengungkapkan alat dan bahan

kebutuhan pemasangan NGT - Mahasiswa mampu mengungkapkan prosedur pemasangan NGT

Tujuan Khusus/

Kriteria KEGIATAN/ MATERI WAKTU MEDIA

Persiapan Mahasiswa Salam Menyampaikan tujuan Apersepsi

5’ -

Mahasiswa mampu: - Menyebutkan

pengertian NGT - tujuan pemasangan

NGT

Menjelaskan materi : - Pengertian Pemasangan NGT - Tujuan Pemasangan NGT - Menjelaskan secara lisan

prosedur pemasangan NGT - Memberi kesempatan bertanya - Menjawab pertanyaan (jika ada)

20’

Handout

Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur pemasangan NGT

- Memperagakan teknik pemasangan NGT pada phantom

- Memberi kesempatan bertanya - Memberi penjelasan/ menjawab

pertanyaan - Mengulang pemutaran prosedur

pemasangan NGT (sesuai kebutuhan)

60’

Phantom Alat & Bahan Pemasangan NGT

- Memberi kesempatan mahasiswa untuk menguraikan langkah pemasangan NGT secara lisan

- Memberi reinforcement terhadap hasil tindakan

15’

- Memberi kesempatan bertanya - Menjawab pertanyaan (jika ada) 5’

- Menyampaikan bahwa materi telah berakhir.

- Menyimpulkan hasil dan melakukan evaluasi

15’

Soal

Page 134: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

116

116

Lampiran 5

REKAPITULASI HASIL

REKAPITULASI DATA MOTIVASI (TINGKAT I A) No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml

1 09001 3 3 4 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 4 4 39

2 09002 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 39

3 09003 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 5 68

4 09004 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 57

5 09005 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 39

6 09007 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 1 2 3 3 3 37

7 09008 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 71

8 09009 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 69 9 09010 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

10 09011 4 4 4 4 3 3 2 4 3 2 2 2 4 4 4 49

11 09012 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 54

12 09013 5 5 5 5 5 5 1 1 5 1 1 1 1 4 4 49

13 09014 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3 5 5 5 64

14 09015 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 3 5 4 4 63

15 09016 4 4 4 3 3 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 46

16 09017 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 66

17 09018 4 4 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 4 4 4 48

18 09019 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

19 09020 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 4 4 4 49

20 09021 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 55 21 09022 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 67

22 09023 5 5 5 3 3 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 44

23 09024 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 5 68

24 09025 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 57

25 09026 4 5 5 3 3 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 43

26 09027 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 3 66

27 09028 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 58

28 09029 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 5 41

29 09030 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

30 09031 4 4 4 3 3 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 46

31 09032 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 66

32 09033 4 4 4 3 4 3 2 1 4 1 1 1 4 4 4 44

Page 135: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

117

117

REKAPITULASI DATA MOTIVASI (TINGKAT I B)

No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml

1 09034 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 40

2 09035 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 1 2 3 4 4 39

3 09036 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 3 69

4 09037 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 69

5 09038 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 65

6 09039 4 4 4 4 3 3 2 4 3 2 2 2 4 4 3 48

7 09040 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 53

8 09041 5 5 5 5 5 5 1 1 5 1 1 1 1 4 5 50

9 09042 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3 5 5 5 64

10 09043 5 5 5 4 5 4 3 3 4 3 3 3 5 4 4 60

11 09044 4 4 4 3 3 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 46

12 09045 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 66

13 09046 4 4 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 4 4 5 49

14 09047 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 51

15 09048 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 4 4 5 50

16 09049 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 56

17 09050 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 67

18 09051 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 57

19 09052 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 5 3 65

20 09053 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 57

21 09054 4 5 5 3 3 3 1 1 3 3 3 2 1 3 4 44

22 09055 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 5 68

23 09056 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 58

24 09057 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 5 43

25 09058 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

26 09059 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 54

27 09060 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 67

28 09061 4 4 4 3 4 3 2 1 3 1 1 1 4 4 4 43

29 09062 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 53

30 09063 5 5 5 5 5 5 1 1 4 1 1 1 1 4 5 49

31 09064 5 5 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 5 5 5 62

32 09065 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 3 5 5 5 65

33 09066 4 4 4 3 3 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 46

34 09067 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 66

Page 136: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

118

118

REKAPITULASI DATA PRESTASI SEBELUM PEMBELAJARAN (TINGKAT I A)

No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jml Nilai

1 09001 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3 21,43

2 09002 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 4 28,57

3 09003 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 21,43

4 09004 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 21,43

5 09005 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 42,86

6 09007 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 5 35,71

7 09008 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6 42,86

8 09009 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 5 35,71

9 09010 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 14,29

10 09011 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 5 35,71

11 09012 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 42,86

12 09013 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 6 42,86

13 09014 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 5 35,71

14 09015 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6 42,86

15 09016 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4 28,57

16 09017 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 6 42,86

17 09018 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 14,29

18 09019 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4 28,57

19 09020 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 50,00

20 09021 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 4 28,57

21 09022 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 6 42,86

22 09023 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 6 42,86

23 09024 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 7 50,00

24 09025 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 7 50,00

25 09026 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 3 21,43

26 09027 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3 21,43

27 09028 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 4 28,57

28 09029 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 21,43

29 09030 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 14,29

30 09031 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 21,43

31 09032 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 4 28,57

32 09033 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 6 42,86

Page 137: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

119

119

REKAPITULASI DATA PRESTASI SEBELUM PEMBELAJARAN (TINGKAT I B)

No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jml Nilai

1 09034 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 14,29

2 09035 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 5 35,71

3 09036 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 7 50,00

4 09037 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 6 42,86

5 09038 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 5 35,71

6 09039 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6 42,86

7 09040 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5 35,71

8 09041 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4 28,57

9 09042 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 14,29

10 09043 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4 28,57

11 09044 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 50,00

12 09045 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 21,43

13 09046 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 6 42,86

14 09047 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 5 35,71

15 09048 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 6 42,86

16 09049 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 6 42,86

17 09050 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 3 21,43

18 09051 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3 21,43

19 09052 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 5 35,71

20 09053 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 28,57

21 09054 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 14,29

22 09055 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 28,57

23 09056 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 4 28,57

24 09057 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 21,43

25 09058 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 4 28,57

26 09059 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 42,86

27 09060 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 4 28,57

28 09061 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6 42,86

29 09062 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 5 35,71

30 09063 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 4 28,57

31 09064 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 5 35,71

32 09065 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 42,86

33 09066 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6 42,86

34 09067 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 4 28,57

Page 138: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

120

120

REKAPITULASI DATA PRESTASI SETELAH PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PHANTOM (TINGKAT I A)

No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jml Nilai

1 09001 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 7 50,00

2 09002 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 9 64,29

3 09003 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 8 57,14

4 09004 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 9 64,29

5 09005 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 9 64,29

6 09007 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6 42,86

7 09008 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 7 50,00

8 09009 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 9 64,29

9 09010 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 9 64,29

10 09011 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 9 64,29

11 09012 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 7 50,00

12 09013 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 9 64,29

13 09014 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 8 57,14

14 09015 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 57,14

15 09016 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 7 50,00

16 09017 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 8 57,14

17 09018 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 7 50,00

18 09019 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 50,00

19 09020 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 85,71

20 09021 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 21,43

21 09022 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 9 64,29

22 09023 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 7 50,00

23 09024 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 11 78,57

24 09025 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 8 57,14

25 09026 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 6 42,86

26 09027 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 8 57,14

27 09028 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 6 42,86

28 09029 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 7 50,00

29 09030 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 6 42,86

30 09031 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 7 50,00

31 09032 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 7 50,00

32 09033 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 85,71

Page 139: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

121

121

REKAPITULASI DATA PRESTASI SETELAH PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA VCD (TINGKAT I B)

No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jml Nilai

1 09034 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 10 71,43

2 09035 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 8 57,14

3 09036 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 11 78,57

4 09037 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 9 64,29

5 09038 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 57,14

6 09039 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 7 50,00

7 09040 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 9 64,29

8 09041 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 10 71,43

9 09042 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 9 64,29

10 09043 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 85,71

11 09044 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 71,43

12 09045 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 9 64,29

13 09046 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 9 64,29

14 09047 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 11 78,57

15 09048 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 8 57,14

16 09049 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12 85,71

17 09050 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 8 57,14

18 09051 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 78,57

19 09052 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 92,86

20 09053 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 8 57,14

21 09054 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 7 50,00

22 09055 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 8 57,14

23 09056 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 7 50,00

24 09057 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 78,57

25 09058 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 10 71,43

26 09059 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 6 42,86

27 09060 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 11 78,57

28 09061 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 6 42,86

29 09062 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 9 64,29

30 09063 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 85,71

31 09064 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 10 71,43

32 09065 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 9 64,29

33 09066 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 8 57,14

34 09067 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 9 64,29

Page 140: PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE …... · ii perbedaan pengaruh pembelajaran pemasangan nasogastric tube dengan video dibanding phantom terhadap prestasi

122

122

Lampiran 6

HASIL UJI STATISTIK

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

32 31,70 1014,5034 35,19 1196,506632 33,16 1061,0034 33,82 1150,006632 26,14 836,5034 40,43 1374,5066

KLP1,002,00Total1,002,00Total1,002,00Total

MOTIF

PRE

POS

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsa

486,500 533,000 308,5001014,500 1061,000 836,500

-,739 -,144 -3,071,460 ,885 ,002

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)

MOTIF PRE POS

Grouping Variable: KLPa.