PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI...

64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : ARING NUGROHO NIM. K 4606019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI...

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN

EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA

SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

ARING NUGROHO

NIM. K 4606019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN

EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA

SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

ARING NUGROHO

NIM. K 4606019

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. H. Sunardi, M. Kes

NIP. 19581121 199003 1 004

Pembimbing II

Drs. Waluyo, M. Or

NIP. 19660307 199403 1 002

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. H. Mulyono, M.M. .......................

Sekretaris : Djoko Nugroho, S.Pd, M.Or. ......................

Anggota I : Drs. H. Sunardi, M.Kes. .......................

Anggota II : Drs. Waluyo, M.Or. ......................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Aring Nugroho. PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI

DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA

MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011, Skripsi.

Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Juni. 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Perbedaan pengaruh

gaya mengajar inklusi dan eksplorasi terhadap hasil belajar lay up shoot bola

basket pada siswa putra kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun

pelajaran 2010/2011. (2) Gaya mengajar yang lebih baik pengaruhnya antara gaya

mengajar inklusi dan eksplorasi terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket

Sejalan dengan tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan metode

ekperimen. Subjek penelitian adalah semua siswa putra kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 1 Sragen tahun pelajara 2010/2011 berjumlah 40 orang. Jadi

penelitian ini adalah penelitian populasi. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah tes dan pengukuran kemampuan lay up shoot bola basket dari

Imam Sadikun. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf

signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut : (1) Ada

perbedaan pengaruh antara gaya mengajar inklusi dan eksplorasi terhadap hasil

belajar lay up shoot bola basket pada siswa putra kelas XI IPA SMA

Muhammadyah 1 Sragen tahun pelajaran 2010/2011. Dengan nilai perhitungan

hasil tes akhir masing-masing kelompok adalah thit sebesar 2.9388 dan nilai

ttabel5% sebesar 1.729. (2) Gaya mengajar inklusi lebih baik pengaruhnya terhadap

hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa putra kelas XI IPA SMA

muhammadyah 1 Sragen tahun pelajaran 2010/2011. Peningkatan kelompok 1

(K1) sebesar 82.65%, lebih besar dari pada kelompok 2 (K2) yaitu 66.67%.

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Aring Nugroho. DIFFERENCES INFLUENCE THE INCLUSION AND

EXPLORATION OF TEACHING STYLES ON LEARNING OUTCOMES

LAY UP SHOOT A BASKETBALL STUDENT-SON CLASS XI SCIENCE

MUHAMMADIYAH 1 HIGH SCHOOL SRAGEN STUDY YEAR

2010/2011, Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education March

Eleven University of Surakarta, June 2011

The purpose of this study was to determine: (1) The differences influence

the inclusion and exploration of teaching styles on learning outcomes lay up shoot

basketball student-son class XI SCIENCE Muhammadiyah 1 High School Sragen

Study Year 2010/2011. (2) style of teaching is better teaching style influence

between inclusion and exploration of learning outcomes lay up shoot basketball .

In line with the research, this study using experimental methods. Research

subjects are all sons of class XI students-son SCIENCE Muhammadiyah 1 High

School Sragen Study Year 2010/2011 amounted to 40 people. So this research is

the study population. Data collection techniques used were a test and

measurement capabilities shoot a basketball lay-up of Imam Sadikun. Analytical

techniques used by the t test at 5% level sisnifikansi.

Conclusion Based on the research results obtained as follows: (1) There is

a difference between teaching styles influence the inclusion and exploration of

learning outcomes shoot a basketball lay up in class XI student son SCIENCE

Muhammadiyah 1 High School Sragen Study Year 2010/2011. By calculating the

value of the final test results of each group is tcount of 2.9388 and ttable of 1.729. (2)

inclusion style of teaching is better effects on learning outcomes shoot a

basketball lay-up on students' grade son XI SCIENCE Muhammadiyah 1 High

School Sragen Study Year 2010/2011. Increase in group 1 (K1) of 82.65%, greater

than in group 2 (K2) which is 66.67%

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesunggunhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan.

( QS; Al- Insyroh, 94: 5)

Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti takkan

berhasil jika tidak mencoba. Dan kegagalan adalah kesuksesan yang

tertunda.

( Beverly Sills)

Selalu pendang kedepan jangan selalu pandang kebelakang, karena kalau

kita pandang kebelakang hanya ada penyesalan yang membuat kita putus

asa dan kesenangan yang membuat kita terlena

(Penulis)

Hadapi semua ini dengan tenang, sabar, semangat, ikhlas serta selalu

tawakal kepada Allah SWT.

(Penulis)

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada

SMA MUH 1 Sragen

Ibu dan alm Bapak Tercinta

Kedua Kakakku Tersayang

KMS Menwa 905 UNS

Temen-temen koz

Rekan Prodi Penjaskesrek ’06

Dan Almamater

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan diucapakan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga dapat diselesaikan penulisan

skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan,

tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada

yang terhormat :

1. Prof.Dr. H.M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

3. Waluyo, S.Pd, M.Or. sebagai Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. H. Sunardi, M.Kes. sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Waluyo, M.Or. sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Kepala SMA MUH 1 Sragen, yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Siswa putra kelas XI IPA SMA MUH 1 Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011,

yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

8. Rekan POK ”06 yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan

Yang Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini

dapat bermanfaat.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................ i

PENGAJUAN ..................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ................................................................................................ iii

PENGESAHAN .................................................................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

MOTTO .............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR . ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Bola Basket ........................................................................... 7

2. Teknik Dasar Menembak Bola Basket .................................. 8

3. Tembakan Lay Up ................................................................. 13

4. Pembelajaran Penjasorkes...................................................... 17

5. Hakikat Mengajar.................................................................. 20

6. Gaya Mengajar ...................................................................... 25

7. Mengajar Lay up Shoot Bola Basket dengan Gaya Inklusi.... 27

8. Mengajar Lay up Shoot Bola Basket dengan Gaya Eksplorasi.. 30

B. Kerangka Pemikiran .................................................................... 32

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

C. Perumusan Hipotesis .................................................................. 34

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 35

B. Populasi dan Sampel ................................................................... 35

C. Metode dan Rancangan Penelitian .............................................. 35

D. Variabel penelitian ...................................................................... 37

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 37

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 37

BAB IV. HASIL PENELITIAN ........................................................................ 41

A. Deskripsi Data ............................................................................. 41

B. Mencari Reliabilitas .................................................................... 42

C. Uji Prasyarat Analisis Data ......................................................... 42

D. Hasil Analisis Data ..................................................................... 44

E. Pengujian Hipotesis...................................................................... 47

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................................... 49

A. Simpulan ..................................................................................... 49

B. Implikasi ...................................................................................... 48

C. Saran ............................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 51

LAMPIRAN ........................................................................................................ 53

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Deskripsi Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Lay up shoot Bola

Basket Kelompok 1 (K1) dan Kelompok 2 (K2) ........................................... 41

Tabel 2 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data .......................................................... 42

Tabel 3 Tabel Range Katagori Reliabilitas ............................................................... 42

Tabel 4 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ........................................................ 43

Tabel 5 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ............................................................. 43

Tabel 6 Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal Kelompok 1 dan Kelompok 2 ..... 44

Tabel 7 Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal dan Tes Akhir K1........................ 45

Tabel 8 Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal dan Tes Akhir K2........................ 45

Tabel 9 Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Akhir Antar Kelompok ...................... 46

Tabel 10 Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan Peningkatan

Kemampuan Lay up shoot Bola Basket Dalam Persen Pada K1 dan K2 ...... 47

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Rangkaian Gerakan Lay up shoot Bola Basket .......................................... 15

Gambar 2 Lapangan Tes Lay up shoot Bola Basket ................................................... 71

Gambar 3 Pelaksanaan pemansan................................................................................. 82

Gambar 4 Pelaksanaan Tes Awal Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket................ 83

Gambar 5 Pelaksanaan Pembelajaran Lay Up Shoot dengan Gaya Mengajar

Inklusi......................................................................................................... 83

Gambar 6 Pelaksanaan Pembelajaran Lay Up Shoot dengan Gaya Mengajar

Eksplorasi..................................................................................................... 84

Gambar 7 Pelaksanaan Tes Akhir Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket................ 84

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Tes Awal Kemampuan Lay – Up Shoot Bola Basket……….......... 53

Lampiran 2 Uji Relibialitas Data Tes Awal Kemampuan Lay - Up Shoot Bola

Basket…………………………………………………………………………. 54

Lampiran 3 Rengking Data Tes Awal Kemampuan Lay – Up Shoot Bola

Basket....................................................................................................... 56

Lampiran 4 Pengelompokan Sempel Penelitian Dengan Teknik Ordinal Pairing

Berdasarkan Urutan Rengking…………………………………………... 57

Lampiran 5 Uji Normalitas Kelompok 1 dan Kelompok 2………………………….. 58

Lampiran 6 Uji Homogenitas Data Tes Awal Kelompok 1 dan Kelompok 2…......... 60

Lampiran 7 Data Tes Akhir Kemampuan Lay – Up Shoot Bola Basket..................... 61

Lampiran 8 Uji Relibialitas Data Tes Akhir Kemampuan Lay - Up Shoot Bola

Basket....................................................................................................... 62

Lampiran 9 Rekapitulasi Tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan Kemampuan

Lay – Up Shoot Bola Basket..................................................................... 64

Lampiran 10 Rekapitulasi Tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan Kemampuan

Lay – Up Shoot Bola Basket………………………………...................... 65

Lampiran 11 Uji Perbedaan Data Tes Awal Kelompok 1 Dan Kelompok 2................. 66

Lampiran 12 Uji Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1...................... 67

Lampiran 13 Uji Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 2...................... 68

Lampiran 14 Uji Perbedaan Data Tes Akhir Kelompok 1 dan Kelompok 2................. 69

Lampiran 15 Menghitung Peningkatan Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket

dan persen Kelompok 1 dan Kelompok 2.................................................. 70

Lampiran 16 Petunjuk pelaksanan Tes dan Pengukuran Lay Up Shoot Bola

Basket......................................................................................................... 71

Lampiran 17 Program Mengajar Lay Up Shoot Bola Basket dengan Gaya

Inklusi........................................................................................................ 72

Lampiran 18 Program Mengajar Lay Up Shoot Bola Basket dengan Gaya

Eksplorasi................................................................................................... 79

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum yang berlaku saat ini mempersyaratkan mata pelajaran

pendidikan jasmani harus dipelajari oleh setiap siswa di sekolah. Pembelajaran

pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah terdiri atas cabang olahraga dan

pendidikan kesehatan. Cabang olahraga yang diajarkan di sekolah, di

antaranya olahraga atletik dan permainan. Cabang olahraga atletik meliputi

nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Adapun cabang olahraga permainan di

antaranya permainan bola voli, bola basket, dan sepak bola.

Tujuan pendidikan jasmani diajarkan untuk mencapai perkembangan

total dari kepribadian siswa yang mencakup perkembangan fisik, intelegensi,

emosi, sosial, aspek moral dan spiritual. Oleh karena itu, pendidikan jasmani

di dalamnya terdapat kegiatan kompetitif, terpilih sedemikian rupa, dan

dilaksanakan dengan memerhatikan kaidah-kaidah kesehatan, kesiapan, dan

kematangan peserta didik dan sistem nilai di masyarakat. Untuk mencapai

tujuan tersebut, dibutuhkan materi yang perlu untuk diajarkan kepada para

siswa sebagai subjek sekaligus objek disertai metode pengajaran yang tepat.

Ditinjau dari segi materi pendidikan jasmani, cabang olahraga

permainan termasuk materi pokok yang wajib diajarkan untuk mencapai

kebulatan kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani. Materi pokok

pendidikan jasmani adalah materi yang harus dipelajari oleh siswa sebagai

sarana untuk mencapai kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran. Materi

pokok pendidikan jasmani di antaranya permainan dan olahraga baik

terstruktur maupun tidak yang dilakukan secara perorangan maupun beregu

(Depdiknas, 2004: 19).

Berkaitan dengan cabang olahraga permainan dalam pendidikan

jasmani. Penelitian ini akan mengkaji dan meneliti permainan bola basket.

Perlu diketahui, permainan bola basket termasuk materi pokok yang harus

dipelajari dalam pendidikan jasmani. Materi tersebut berkaitan dengan teknik-

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

teknik dasar yang harus dipelajari dalam olehraga permainan bola basket.

Materi tersebut berkaitan dengan peningkatan keterampilan siswa dalam

bermain bola basket. Oleh karena itu, teknik dasar bola basket antara lain: (1)

melempar dan menangkap (passing and catching), (2) dribbling (menggiring

bola), (3) menembak (shooting), (4) pivot atau olah kaki, dan (5) rebound.

Salah satu teknik dasar bermain bola basket yang terpenting adalah

menembak atau shooting. Dapat dikatakan, menang dan kalahnya sebuah tim

dalam permainan bola basket ditentukan oleh banyaknya tembakan yang

masuk ke dalam ring lawan. Semakin banyak tembakan yang masuk, semakin

banyak angka yang diperoleh, dan peluang untuk memenangkan permainan

semakin besar pula. Berdasarkan pelaksanaannya, tembakan dalam permainan

bola basket dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya menembak

dengan berlari, menembak dengan meloncat, dan menembak dengan diam di

tempat. Bentu pelaksanaan menembak ini sudah sesuai dengan pendapat

Soebagio Hartoko (1993: 23 – 24) yang menyatakan, ”Ditinjau dari

pelaksanaannya, menembak dapat dilakukan dengan berhenti, memutar,

melompat, dan berlari.”

Teknik dasar menembak yang dapat dilakukan dengan

penggabungan teknik memutar, melompat, dan berlari dalam menembak

adalah lay up. Gerakan lay up sangat kompleks, dapat dilakukan dengan

awalan berlari, melompat, dan lain sebagainya tergantung dengan situasi

permainan di lapangan. Lay up shoot merupakan salah satu bentuk tembakan

yang menuntut keterampilan yang tinggi. Oleh karena itu, untuk dapat

melaksanakan lay up shoot dengan sempurna, peserta didik harus menguasai

teknik bermain bola basket dengan benar terlebih dahulu. Gerakan lay up

shoot merupakan bentuk keterampilan bermain bola basket yang gerakannya

terdiri atas perpaduan beberapa teknik dasar bola basket, yaitu diawali dengan

dribbling atau menangkap bola, kemudian dilanjutkan dengan melangkah dan

meloncat untuk memasukkan bola ke dalam ring lawan. Untuk meningkatkan

kemampuan lay up shoot basket, maka perlu diterapkan cara mengajar yang

tepat.

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Pada prinsipnya, mengajar bertujuan mengantarkan siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dalam proses belajar

mengajar, guru sangat berperan penting untuk menyampaikan materi. Dalam

menyampaikan materi pelajaran, guru dapat menerapkan beberapa metode

atau cara mengajar di antaranya gaya mengajar. Gaya mengajar, menurut

Muhammad Ali (2004: 57) diartikan sebagai ”Aneka ragam perilaku guru

mengajar bila ditelusuri aka diperoleh gambaran tentang pola interaksi antara

guru, isi, atau bahan pelajaran dan siswa. Pola umum interaksi guru, isi, atau

bahan pelajaran dan siswa diistilahkan dengan gaya mengajar atau teaching

style.”

Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000: 28 – 32) membagi macam

gaya mengajar menjadi tujuh, yaitu ”(1) Gaya mengajar komando; (2) Gaya

mengajar praktik; (3) Gaya mengajar resiprocal; (4) Gaya mengajar inklusi;

(5) Gaya mengajar ekslorasi; (6) Gaya mengajar guided discovery; dan (7)

mengajar divergent production.” Masing-masing gaya mengajar yang sudah

disebutkan di atas, mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Menurut

fungsinya, gaya mengajar adalah cara untuk memberi kemudahan dalam

penguasaan tugas ajar. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan

dalam menyajikan bahan pelajaran, sehingga siswa harus memiliki

kemampuan dalam menyajikan kemampuan, sehingga siswa menjadi tertarik

dan ikut berpartisipasi dalam proses belajar mengajar yang diadaka guru.

Semakin banyak partisipasi siswa dalam belajar mengajar, akan

mempermudah guru dalam memberikan evaluasi nantinya. Untuk membuat

siswa semakin berpartisipasi di setiap pertemuan, maka bermacam-macam

gaya mengajar di atas dapat dipilih oleh guru agar tujuan yang ingin dicapai

dalam mengajar dapat terpenuhi.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan menggunakan gaya

mengajar inklusi dan eksplorasi terhadap hasil belajar lay up shoot bola

basket. Dari kedua macam gaya tersebut, yang memiliki kelebihan dan

kekurangan masing-masing. Sebagai pengantar, gaya mengajar inklusi adalah

metode mengajar dengan memperkenalkan beberapa tingkat tugas, metode

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

inklusi memberikan tugas yang berbeda-beda tingkatannya. Metode ini

mendorong siswa untuk menentukan tingkat penampilannya. Adapun gaya

eksplorasi adalah metode mengajar di mana guru melibatkan peserta didik

mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan

dipelajari dari beraneka sumber. Untuk mengetahui gaya mengajar mana yang

lebih baik pengaruhnya untuk meningkatkan hasil belajar lay up shoot, maka

perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam baik secara teori maupun praktik

melalui eksperimen.

Gaya mengajar inklusi dan eksplorasi dieksperimenkan pada siswa

putra kelas XI IPA SMA Muhammadiyah I Sragen tahun pelajaran 2010/2011.

Dari pembelajaran permainan bola basket termasuk lay up shoot di kelas XI

IPA SMA Muhammadiyah I Sragen belum menunjukkan hasil yang

maksimal. Tidak semua siswa putra kelas XI IPA SMA Muhammadiyah I

Sragen mampu melakukan lay up shoot dengan baik dan benar. Kemampuan

lay up shoot bola basket putra kelas XI IPA SMA Muhammadiyah I Sragen

tahun pelajaran 2010/2011 yang belum maksimal disebabkan oleh beberapa

faktor, antara lain: waktu pembelajaran yang relatif singkat 2 x 45 menit dan

diberikan satu atau dua kali pertemuan tidak memungkinkan untuk

meningkatkan kemampuan lay up shoot bola basket siswa secara maksimal.

Beragamnya metode pembelajaran menuntut seorang guru untuk

selalu mengembangkan pengetahuannya. Setiap guru banyak yang sudah tahu

beragamnya metode pembelajaran tersebut, tetapi karena keterbatasan waktu;

guru belum bisa menerapkan model mengajar secara inklusi dan eksperimen

sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan melakukan lay up shoot bola

basket. Pembelajaran yang diterapkan dalam pendidikan jasmani pada

umumnya dilaksanakan secara global, tanpa merancang pembelajaran yang

rinci, termasuk di dalamnya memilih gaya mengajar. Oleh karena itu, guru

dituntut mempunyai strategi mengajar yang baik dan tepat, di antaranya gaya

mengajar inklusi dan gaya mengajar eksplorasi. Untuk mengetahui pengaruh

gaya mengajar inklusi dan eksplorasi terhadap hasil belajar lay up shoot bola

basket, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul ”Perbedaan Pengaruh

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Gaya Mengajar Inklusi dan Eksplorasi terhadap Hasil Belajar Lay up Shoot

Bola Basket Pada Siswa Putra Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah I Sragen

tahun pelajaran 2010/2011.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, dalam

penelitian ini perumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut.

1. Adakah perbedaan pengaruh gaya mengajar inklusi dan eksplorasi

terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa putra kelas

Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah I Sragen tahun pelajaran 2010/2011?

2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara gaya mengajar inklusi dan

eksplorasi terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa putra

kelas Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah I Sragen tahun pelajaran

2010/2011?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian

ini mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh gaya mengajar inklusi dan eksplorasi terhadap hasil

belajar lay up shoot bola basket pada siswa putra kelas Kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah I Sragen tahun pelajaran 2010/2011.

2. Gaya mengajar yang lebih baik pengaruhnya antara gaya mengajar inklusi

dan eksplorasi terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa

putra kelas Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah I Sragen tahun pelajaran

2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan

dapat memberi manfaat antara lain:

1. Dapat meningkatkan kemampuan lay up shoot bola basket yang dijadikan

objek penelitian.

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman guru penjaskes di SMA

Muhammadiyah I Sragen tahun pelajaran 2010/2011, khususnya peranan

gaya mengajar untuk meningkatkan pengusaan teknik bola basket,

terutama lay up shoot bola basket.

3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penelitian tentang karya

ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Bola Basket

a. Permainan Bola Basket

Bola basket diciptakan oleh James A. Smith, orang Amerika

Serikat, pada tahun 1891. Bola basket dimainkan oleh dua tim dengan lima

pemain per tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan

memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal

serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) dengan

tangan atau dengan men-dribble-nya (batting, pushing, atau tapping)

beberapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara

bersamaan.

Permainan bola basket dapat dilakukan dengan bola tiap pemain

boleh mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka,

melemparkan, menggelindingkan atau menggiring bola ke segala arah

dalam lapangan permainan. Keterampilan terpenting dalam permainan

bola basket adalah kemampuan untuk shooting atau menembakkan bola ke

dalam keranjang yang merupakan inti dari strategi permainan bola basket.

b. Macam-Macam Teknik Dasar Bola Basket

Teknik dasar permainan bola basket yang harus dikuasai oleh

setiap pemain adalah (1) melempar dan menangkap (passing dan

catching), (2) menggiring (dribbling), (3) menembak (shooting), (4) pivot

atau oleh kaki, dan (5) merayah (rebound) (A. Sarumpaet dkk, 1992:

223).

Secara umum, teknik bola basket dapat dikelompokkan menjadi

dua macam, yaitu teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan bola.

Kedua teknik dasar tersebut merupakan komponen-komponen dalam

permainan bola basket yang saling berkaitan terhadap keterampilan

bermain bola basket. Dengan menguasai teknik dasar, maka akan

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

membantu penampilannya baik secara individu maupun secara kolektif;

sehingga mempunyai peluang untuk memenangkan pertandingan.

2. Teknik Dasar Menembak Bola Basket

a. Pentingnya Menembak dalam Bola Basket

Menurut Soebagio Hartoko (1993: 38), salah satu teknik dasar

terpenting dalam bola basket adalah keahlian menembak, karena

kemenangan suatu pertandingan ditentukan dengan jumlah tembaka yang

dibuat oleh satu regu. Berdasarkan pendapat di atas, menembak sangat

penting karena kemenangan suatu tim ditentukan oleh jumlah tembakan

yang masuk. Semakin banyak tembakan yang masuk, semakin banyak

pula angka/nilai yang diperoleh sebuah regu. Untuk menciptakan

penembak-penembak yang baik, pemain bola basket harus tahu situasi

yang dihadapi. Artinya, dalam situasi seperti apa, pemain bola basket

harus menembak dengan menggunakan teknik apa.

Keberhasilan tembakan dalam permainan bola basket

dipengaruhi oleh banyak faktor. Penguasaan teknik yang baik dan rasa

percaya diri. Menurut Wissel, hubungan antara percaya diri dalam

menembak dan keberhasilan dalam menembak adalah faktor yang paling

konsisten dalam diri penembak-penembak andal. Oleh karena memiliki

rasa percaya diri, penembak dapat mengatasi tekanan dari lawan, mampu

mengontrol pikiran dan perasaan serta memiliki penguasaan teknik yang

baik saat melakukan tembakan adalah sesuatu mutlak dimiliki oleh pemain

bola basket. Untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri dalam menembak

serta keberhasilan menembak diperlukan latihan terus-menerus secara

rutin dan sungguh-sungguh.

b. Mekanisme Menembak

Menurut Wissel, mekanika dasar tembakan bebas terdiri atas: ”1)

Pandangan, 2) Keseimbangan, 3) Posisi Tangan, 4) Pengaturan Siku, 5)

Irama tembakan, dan 6) Followtrough.”

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

1) Pandangan

Pusatkan mata pada ring, tujukan hanya pada sisi muka

lingkaran untuk semua jenis tembakan kecualai untuk tembakan pantulan

(bank shoot). Gunakan tembakan samping jika anda pada posisi 45

derajatdari papan ring. Sudut 45 derajat ini terbentuk dari jarak antara

kotak dan tanda di tengah lane line. Jarak sudut sisi yang disebut 45-

degree funnel melebar ketika bergerak keluar. Untuk tembakan sisi,

tunjukan pada puncak dekat sudut kotak pada papan ring.

2) Keseimbangan

Berada dalam keseimbangan memberikan tenaga dan kontrol

irama tembakan. Basis atau posisi kaki adalah dasar keseimbangan, dan

menjaga kepala segaris kaki (basis) sebagai kontrol keseimbangan.

Rentangkan kaki selebar bahu dan arahkan jari kaki ke depan.

Kakin pada posisi tangan yang menembak harus di depan(kaki kanan

untuk tembakan tangan kanan). Jari kaki yang di belakang harus sejajar

dengan tumit dari kaki yang menembak.

Tekuk kaki. Ini akan memberikan tenaga penting untuk

tembakan. Pemain pemula dan yang sudah kecapaian sering gagal

menekuk lututnya hingga kekuranagan tenaga untuk melontarkan bola

dengan tenaga kaki, mereka cenderung melempar bola dari belakan g

kepala atau pinggul sehingga melakukan kesalahan.

Kepala harus segari pinggang dan kaki. Kepala mengontrol

kaki dan harus nsedikit lebih maju ke depan membuat garis menanjak

antara bahu dan tubuh bagian atas dengan ring. Bahu harus rileks.

3) Posisi Tangan

Posisi tangan paling disalah artikan. Untuk menembak adalah

penting menempatkan tangan tepat di belakang bola. Juga penting

menempatkan tangan yang tidak menembak di bawah bola sebagai

penjaga keseimbangannya.posisi ini disebut block in tuck. Tangan untuk

menembak bebas dan tak perlu menjaga keseimbangan bola.

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Letakkan tangan cukup rapat dengan rileks dan jari-jari

terentang secukupnya. Jaga ibu jari penembak rileks dan tidak terentang

lebar (menghindarkan tegangan pada tangan dan lengan atas). Posisi

tangan yang rileks akan menjadi alami, bola berada pada jari, jadi tidak

pada telapak tangan.

Tempatkan tangan yang tidak menembak di bawah bola.

Seimbangkan paling tidak oleh dua jari (jari manis dan kelingking).

Lengan dari tangan yang tidak menembak pada posisi leluasa dengan

siku menunjuk ke belakang dan ke samping.

Tempatkan tangan yang menembak secara langsung di

belakang bola, jari telunjuk pada posisi tengah: Bola dilepaskan dari jari

telunjuk. Pada lemparan bebas harus ada tempo jari telunjuk tepat berada

dikatup atau tanda lain pada bagian tengah bola, agar kontrol dan

sentuhan ujung jari yang sudah terbangun dapat menghasilkan lemparan

yang lembut tapi tepat.

4) Pengaturan Siku

Pegang bola di depan dan di atas bahu untuk menembak,

antara telinga dan bahu. Pertahankan siku-siku tetap di dalam. Saat siku

penembak di dadlam, bola sejajar dengan basket. Beberapa pemain tidak

memilikim kelenturan untuk menempatkan tangan yang menembak di

belakang bola saat siku di dalam. Pada kasus seperti ini, pertama-tama

letakkan tangan anda di belakang bola dan kemudian gerakkan siku ke

dalam sejauh mana mereka mampu.

5) Irama Tembakan

Menembak adalah sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu,

siku tembak, kelenturan pergelangan dan jari tangan. Tembakan bola

yang halus, berbarengan dengan gerakan mengangkat yang ritmis.

Kekuatan inti dan ritme tembakan berasal dari gerakan naik turun kaki.

Awali lutut sedikit lentur: Tekuk lutut dan kemudian rentangkan

sepenuhnya di dalam gerakan naik-turun. Saat kaki terentang

sepenuhnya, punggung danbahu terentang ke arah atas. Ketika tembakan

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dimulai bola ditata kembali mulai dari tangan penyeimbang ketangan

menembak. Saat terbaik menyinggungkan bola adalah dengan menarik

pergelangan tangan sasmpai terlihat lipatan kulit. Sudut ini memberi

pelepesan yang cepat dan follow through yang konsisten. Arahkan

lengan, pergelangan tangan dan jai lurus pada ring dengan sudut

kemiringan 45 sanpai 60 derajat, rentangkan tangan selurusnya sampai

siku. Dorongan dan kontrol terakhir tembakan berasal dari pelenturan

pergelangan tangan dan jari k depan dan ke bawah. Lepaskan bola dadri

jari tengah dengan sentuhan ujung jari yang lembut untuk membuat

putaran sisi belakang bola danmemperhalus tembakan. Pertahankan

tangan keseimbangan pada bola sampai titik pelepasan.

Jumlah dorongan yang harus diberikan pada bola bergantung

dari jarak tembakan. Untuk jarak dekat lengan pergelangan tangan dan

jari memberi dorongan yang besar. Tembakan jarak jauh memberikan

tenaga/dorongan kaki, punggung dan bahu. Ritme yang lancar dan follow

through yang sempurna juga akan meningkatkan jarak tembak.

Jump shoot harus disertai dengan lompatan dan kemudian pada

titik puncak lompatan tembakan bola dengan lengan, pergelangan dan

jaro dengan seluruh tenaga pada one-hand set shoot, angkat bola serentak

dengan kaki, punggung danj bahu terentang ke atas.

6) Followtrough

Setelah melepaskan bola dari jari tengah, pertahankan lengan

untuk tetap di atas dan terrentang sepenuhnya dengan jari yengah

menunjuk lurus pada target.telapak tangan seharusnya menghadap ke

bawah, dan telapak tangan keseimbangan menghadap ke atas.

Pertahankan mata pada sasaran, dan lengan anda tetap di atas pada posisi

pemyalesaian follow-through sampai bola menyentuh ring lalu bersiap

kembalui untuk rebound atau masuk padad posisi bertahan.

c. Macam-Macam tembakan (Shooting) dalam Bola Basket

Pelaksanaan menembak dalam bola basket dapat dilakukan

dengan beberapa macam. Soebagio Hartoko (1993: 23 -24) menyatakan

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

bahwa, ”bila dilihat dari posisi badan saat menembak, tembakan dalam

permainan bola basket dapat dibedakan menjadi (1) menghadap papan, (2)

membelakangi papan. Ditinjau dari pelaksanaannya, menembak dapat

dilakukan dengan berhenti, memutar, melompat, dan berlari. Adapun

jenis-jenis menembaj dalam permainan bola basket menurut Soebagio

Hartoko (1993: 24) sebagai berikut.

1) Menghadap papan dengan sikap berhenti

a) Tembakan dua tangan dari dada (two handed set shoot)

b) Tembakan dua tangan dari atas kepala (two handed overhead

set shoot)

c) Tembakan satu tangan (one handed set shoot)

d) Tembakan satu tangan dari atas kepala (one hand over head

shoot)

2) Menghadap papan dengan sikap melompat

a) Tembakan lompat dengan dua tangan kanan atau tangan kiri

(right/left hand lay up shoot)

b) Tembakan lompat dengan satu tangan (one handed jump shoot)

3) Menghadap papan dengan sikap lari

a) Tembakan lay updengan tangan kanan atau tangan kiri

(right/left hand lay up shoot)

b) Tembakan lay updengan dua tangan dari bawah (two hand

under hand lay up shoot)

c) Tembakan lay updengan dua tangan dari atas kepala (two hand

over head lay up shoot)

d) Tembakan lay updengan satu tangan dari bawah (one hand

under head lay up shoot)

e) Tembakan lay updengan satu tangan running (one hand shoot)

4) Membelakangi papan dengan sikap berhenti

a) Tembakan memutar lurus di bawah keranjang (straight trun

shoot under basket)

b) Tembakan melangkah di bawah keranjang (stop away shoot

under basket)

c) Tembakan kaitan (the hook shoot)

d) Tembakan setengah gaetan (the half hook shoot)

e) Tembakan ayunan di abwah keranjang dengan satu tangan (two

hand under hand sweep shoot)

f) Tembakan ayunan di bawah keranjang dengan satu tangan (one

hand under hand sweep shoot)

5) Membelakangi papan dengan sikap melompat

a) Tembakan melompat di bawah keranjang (up an under shoot)

b) Tembakan melompat memutar dengan satu tangan (one hand

jump twist shoot)

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c) Tembakan melompat dengan dua tangan (two hand jump twist

shoot)

3. Tembakan Lay Up

a. Lay upShoot Bola Basket

Lay up shoot merupakan jenis tembakan yang paling efektif,

karena jarak tembakan sangat dekat dengan ring. Seperti dikemukakan Vic

Ambler (1990: 36) menyatakan lay up adalah tembakan yang paling aman

dan efektif kalau pemain yang memegang bola tidak dibayangi lawan. Lay

up akan aman dan efektif bila dilakukan dalam posisi yang bebas dari

hadangan lawan. Bagi pemain yang sudah mahir dan terampil melakukan

lay up shoot dapat digunakan untuk menerobos pertahanan lawan dan

untuk mencetak angka. Hal terpenting dan harus diperhatikan pada waktu

melakukan lay up shoot adalah pada situasi yang betul-betul

menguntungkan.

b. Prinsip-Prinsip Dasar Lay up Shoot Bola Basket

Menurut Arma Abdoellah (1981: 103) bahwa hal-hal yang harus

diperhatikan dalam melakukan tembakan, yaitu (1) saat menerima bola, (2)

saat melangkah, dan (3) saat melepaskan bola. Ketiga prinsip tersebut

harus dirangkaikan secara luwes, lancar, dan harmonis dalam satu gerakan

yang utuh. Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip lay up shoot dijelaskan

secara singkat sebagai berikut.

1) Saat menerima bola

Keberhasilan dalam melakukan lay up shoot harus didukung

tangkapan yang baik dan mantap. Berdasarkan peraturan bola basket

bahwa seorang pemain setelah menangkap bola diperbolehkan

menambah langkahnya sebanyak dua langkah, baru kemudian bola

ditembakkan ke ring. Namun bagi siswa pemula seringkali saat

menerima dan melangkah terjadi kelebihan langkah (lebih dari dua

langkah). Hal ini mengakibatkan pelanggaran atau kemungkinan

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

setelah menerima bola langsung meloncat dan menembak, sehingga

gerakan ini bukan termasuk gerakan lay up. Akan tetapi, gerakan yang

dilakukan seperti gerakan tembakan meloncat.

2) Saat melangkah

Gerakan melangkah dalam tembakan lay up sebagai berikut.

a) Langkah pertama harus lebar dan badan condong ke

depan untuk memelihara keseimbangan untuk

memperoleh jarak maju sejauh mungkin.

b) Langkah kedua pendek dengan maksud mempersiapkan

diri agar dapat menolakkan kaki sekuat-kuatnya supaya

memperoleh lompatan yang setinggi-tingginya.

c) Lompatan terakhir harus setinggi-tingginya dengan

maksud mendekatkan diri dengan basket, serta

mengurangi kecepatan ke depan (Arma Abdoellah, 1981:

104)

3) Saat lepasnya bola

Pada saatnya melepaskan bola dari gerakan lay up harus

dilakukan dengan tepat dan akurat. Dalam hal ini seorang pemain

harus mampu menjaga keseimbangan tubuh, dan ketepatan saat

pelepasan bola pada papan pantul, sehingga bola dapat mudah masuk

ring. Menurut Hal Wissel (2000: 61), teknik pelepasan bola dalam

tembakan lay up shoot adalah mengarahkan lengan, pergelangan, dan

jari-jari tangan lurus ke arah ring basket dengan sudut antara 45 sampai

60 derajat dan lepaskan bola dari telunjuk jari dengan sentuhan yang

halus. Pertahankan posisi tangan penyeimbang pada bola sampai

terlepas.

Untuk melakukan lay up shoot bola basket dapat dilakukan

dengan dua cara. Dalam hal ini A. Sarumpet dkk.(1992: 234)

menyatakan,”Tembakan lay up dapat dilakukan berkat kemahirannya

dalam menggiring bola, menerobos pertahanan lawan, atau melalui

bantuan temanseregunya memberi umpan sedemikian rupa sehingga

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dapat ditangkap sambil melayang, diteruskan gerakan lay up shoot”.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan ilustrasi gambar rangkaian

gerakan lay up shoot sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian Gerakan Lay Up Shoot

(A. Sarumpaet dkk., 1992:234)

Gambar di atas menunjukan bahwa, rangkaian gerakan lay up

shoot diawali dari tangkapan. Pada saat akan melakukan lay up shoot

pemain harus dalam posisi menguntungkan yaitu telah siap menarima

operandan menangkapnya. Setelah menangkap bola dilanjutkan

dengan gerakan melangkah. Pada saat langkah pertama harus lebar

atau jauhdengan tetap memelihara keseimbangan. Kemudian untuk

langkah kedua adalah pendek untuk memperoleh awalan tolakan yang

kuat agar meloncat setinggi-tingginya. Loncatan setinggi-

tingginyadimaksudkan agar saat menembak dapat sedekat mungkin

dengan rig basket. Pada saat melepas bola untuk tembakan, bola harus

dilepas (dilecutkan) dengan kekuatan lecutan ujung jari, sebaiknya

memantul pada papan pantuldi sekitar garis tegak sebelah kananpada

petak kecil di atas ring basket bila dilakukan dari sebelah kanan ring

basket. Bila dilakukan sebelah kiri ring basket, maka pantulan bola

juga pada papan sebelah kiri ring basket dekat garis tegak di samping

kiri ring basket.

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Pelanggaran yang Sering terjadi dalam Lay up Shoot Bola Basket

Menurut Hal Wissel (2000: 62 – 63), pelanggaran yang

sering terjadi dalam lay up shoot adalah

1) Pada saat mengambil ancang-ancang menggunakan

lompatan jauh (imbang ke depan atau ke samping)

ketimbang melompat tinggi.

2) Sebelum melakukan tembakan memutar bola ke arah

dalam, sehingga gampang dihalangi dan dicuri lawan.

3) Kehilangan perlindungan dan kontrol pada bola, karena

terlalu cepat menarik tangan penyeimbang pada bola.

4) Tembakan berputar dari samping menghasilkan gerakan

bola yang memutar menjauhi ring.

5) Bola memantul rendah pada papan dan keluar. Dengan

sedikit sentuhan tangan, tembakan jatuh rendah.

6) Setelah melakukan lay up tidak siap merebutnya kembali

atau gagal melakukan rebound.

Lay up shoot dapat dilakukan dengan baik. Jika pelanggaran-

pelanggaran seperti diatas dapat dihindari. Kesalahan dari gerakan lay

up shoot akan merugikan, karena bola akan menjadi hak lawan. Usaha

untuk mengahindari pelanggaran-pelanggaran dalam gerakan lay up

shoot Hal Wissel (2000: 63) menyarankan sebagi berikut

1) Jaga posisi kepala tagak dan fokus pada target. Jalan

beberapa langkah sebelum memulai (take off) sehingga

dapat cepat menekuk lutut take off dan memperoleh

momentum gaya angkat. Sewaktu take off angkat lutut yang

satu lagi lurus bersama dengan melompat bola ke dalam

keranjang. Kombinasi dari mengangkat lutut ke atas dan

gerakan tangan akan mendorong tubuh melompat tinggi.

2) Angkat bola lurus ke atas ketika menembak.

3) Jaga tangan penyeimbang pada bola sampai melepasnya.

4) Tembak dengan tangan yang berada di belakang bola agar

diperoleh spin dan selanjutnya masukkan bola ke dalam

keranjang.

5) Tembakan bola lebih tinggai dari papan sehingga bola

terpantul masuk ke dalam keranjang. Walaupun tidak tepat

tetapi ada kemungkinan bola akan masuk.

6) Mendarat di tempat yang sama-posisi kaki dengan lutut

dibengkokkan dan siap melakukan rebound.

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam

gerakan lay up shoot harus segera dibetulkan dan diberi contoh

gerakan yang benar. Kesalahan yang dibiarkan akan membentuk pola

gerak yang salah, sehingga kualitas lay up shoot yanng dihasilkan

tidak sesuai yang diharapkan.

4. Pembelajaran Penjasorkes

Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses

pendidikan. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang

ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk.

Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui penjas yang

diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan

yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang

kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial,

dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya. Meskipun penjas

menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk

mengatakan pendidikan jasmani diselenggarakan semata-mata agar anak-

anak bergembira dan bersenang-senang. Bila demikian seolah-olah

pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaran ”selingan”, tidak

berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik. Pendidikan

jasmani merupakan wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan

bagi anak untuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu,

pelajaran penjas tidak kalah penting dibandingkan dengan pelajaran lain

seperti; Matematika, Bahasa, IPS dan IPA, dan lain-lain. Namun demikian

tidak semua guru penjas menyadari hal tersebut, sehingga banyak

anggapan bahwa penjas boleh dilaksanakan secara serampangan. Hal ini

tercermin dari berbagai gambaran negatif tentang pembelajaran penjas,

mulai dari kelemahan proses yang menetap misalnya membiarkan anak

bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil pembelajaran, seperti

kebugaran jasmani yang rendah.

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Di kalangan guru penjas sering ada anggapan bahwa pelajaran

pendidikan jasmani dapat dilaksanakan seadanya, sehingga

pelaksanaannya cukup dengan cara menyuruh anak pergi ke lapangan,

menyediakan bola sepak untuk laki-laki dan bola voli untuk perempuan.

Guru tinggal mengawasi di pinggir lapangan. Kelemahan ini berpangkal

pada ketidakpahaman guru tentang arti dan tujuan pendidikan jasmani di

sekolah, di samping ia mungkin kurang mencintai tugas itu dengan

sepenuh hati. Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses

pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya

adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan mata pelajaran lain

adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak

secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan

dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan

perkembangan anak didik. Tujuan pendidikan jasmani sudah tercakup

dalam pemaparan di atas yaitu memberikan kesempatan kepada anak

untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus

mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial,

emosional dan moral. Singkatnya, pendidikan jasmani bertujuan untuk

mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya.

Tujuan di atas merupakan pedoman bagi guru penjas dalam

melaksanakan tugasnya. Tujuan tersebut harus bisa dicapai melalui

kegiatan pembelajaran yang direncanakan secara matang, dengan

berpedoman pada ilmu mendidik. Dengan demikian, hal terpenting untuk

disadari oleh guru penjas adalah bahwa ia harus menganggap dirinya

sendiri sebagai pendidik, bukan hanya sebagai pelatih atau pengatur

kegiatan. Misi pendidikan jasmani tercakup dalam tujuan pembelajaran

yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotor. Perkembangan

pengetahuan atau sifat-sifat sosial bukan sekedar dampak pengiring yang

menyertai keterampilan gerak. Tujuan itu harus masuk dalam perencanaan

dan skenario pembelajaran. Kedudukannya sama dengan tujuan

pembelajaran pengembangan domain psikomotor. Dalam hal ini, untuk

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mencapai tujuan tersebut , guru perlu membiasakan diri untuk mengajar

anak tentang apa yang akan dipelajari berlandaskan pemahaman tentang

prinsip-prinsip yang mendasarinya. Pergaulan yang terjadi di dalam

adegan yang bersifat mendidik itu dimanfaatkan secara sengaja untuk

menumbuhkan berbagai kesadaran emosional dan sosial anak. Dengan

demikian anak akan berkembang secara menyeluruh, yang akan

mendukung tercapainya aneka kemampuan.

a. Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar

membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut

Nasution yang dikutip H.J.Gino dkk (1998: 51) bahwa: “Perubahan

akibat belajar tidak hanya mengenai jumlah pengetauhan, melainkan juga

dalam kecakupan, kebiasaan, sikap, pengertian, penyesuaian diri, minat,

penghargaan, pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi

seseorang”.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri

siswa. Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa,

maka dalam proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip

pembelajaran yang tepat. Menurut Wina Sanjaya (2006: 30) bahwa

sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan

pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa

2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuan sosial

4) Mengembangkan keingintauhan,imajinasi dan fitrah

5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah

6) Mengembangkan kreatifitas siswa

7) Mengembangkan kemampuan ilmu danteknologi

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9) Belajar sepanjang hayat

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk

diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar

yang benar, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b. Tahapan Belajar Keterampilan

Proses belajar gerak keterampilan membahas tentang apa yang

terjadi pada diri pelajar, apa yang diperbuat oleh pelajar serta tingkat

penguasaan yang dicapai pada setiap tahapan atau fase belajar. Di sini

waktu berperan dalam proses atau tahapan belajar keterampilan.

Sugiyanto (1996: 45-47) mengemukakan bahwa proses belajar

keterampilan dibagi dalam 3 fase:

1) Fase Kognitif

Merupakan fase awal dalam belajar gerak keterampilan. Pada fase

kognitif, proses belajar diawali dengan aktif berfikir tentang

gerakan yang dipelajari.

2) Fase Asosiatif

Fase asosiatif desebut juga fase menengah. Pada fase asosiatif ini

menerangkan bagian-bagian gerakan menjadi rangkaian gerakan

secara terpadu merupakan unsur penting untuk menguasai berbagai

gerakan keterampilan.

3) Fase Otonom

Fase otonom bisa dikatakan sebagai fase akhir dalam belajar gerak.

Fase ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerak dimana pelajar

mampu melakukan gerakan keterampilan secara otomatis.

Proses belajar yang berulang-ulang serta pendalaman materi

dapat mempercepat tahapan belajar keterampilan. Dari ketiga fase atau

tahapan belajar di atas dapat tercapai dengan cepat atau lambat,

tergantung ketekunan pelajar serta dukungan dari guru pendidik.

5. Hakikat Mengajar

Mengajar merupakan proses yang kompleks. Guru berperan tidak

hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi juga

berusaha agar siswa mau belajar. Oleh karena, mengajar sebagai upaya

yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan

yang akan disajikan kepada siswa. Upaya yang dilakukan guru tersebut

agar tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai. Berkaitan dengan

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

mengajar Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000, 3) menyatakan,

”Mengajar adalah upaya guru dalam memberikan rangsangan bimbingan,

pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Arah

yang akan dituju dalam proses belajar adalah tujuan pembelajaran yang

telah dirumuskan guru dan diketahui oleh siswa.”

Ada banyak jalur untuk belajar. Guru pasti mengenal metod

mengajar dan kegiatan belajar yang umum digunakan. Biasanya guru

menyajikan informasi kepada sejumlah siswa dengan menggunakan

metode ceramah, berbicara secara informal, menulis di papan tulis,

memperagakan, dan menggunakan bahan pandang dengar.

Siswa belajar mandiri sesuai dengan kecepatannya dengan cara

membaca, mengerjakan tugas pada lembar kerja, memecahkan masalah,

menulis laporan praktikum, dan barabg kali menonton film dan

menggunakan bahan pandang dengar lainnya. Interaksi antara guru dengan

siswa dan antarasiswa terjadi melalui tanya jawab, diskusi, kegiatan

kelompok kecil, tugas yang harus diselesaikan, dan laporan.

Ketiga pola ini – penyajian dikelas, belajar mandiri, dan interaksi

guru siswa – adalah katagori yang mengolompokan sebagian besar metode

pengajaran dan pembelajaran. Setiap kegiatan pengajaran, apakah yang

ditentukan guru atau yang diperuntuhkan bagi murid untuk belajr mandiri,

ada hubungannya dengan salah satu dari ketiga pola ini.

Guru tidak dapat menggunakan ketiga pola ini dengan

serampangan ketika merencanakan program pembelajaran. Mengapa? Ada

beberapa alasan.

Pertama, dari pengetahuan tentang gaya mengajar, guru tahu

bahwa baik metode kelompok maupun metode mandiri harus digunakan.

Banyak sisw dapat belajar mandiri, sementara siswa lainnya lebih senang

belajar dalam situasi pengajaran yang beraturan dan terpimpin. Perbedaan

di antara siswa ini mengharuskan guru menggunakan berbagai metode

pengajaran yang berbeda pula.

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Kedua, kondisi dan asa belajar menyebabkan guru akan tanggap

akan perlunya memilih metode yang peluang untuk peran serta yang aktif

dari pihak siswa dalam segala kegiatan belajar. Seperti yang akan guru

lihat nanti, beberapa metode nontradisional dapat memenuhi dengan baik

kebutuhan tadi untuk beberapa situasi pengajaran.

Ketiga, bila guru siap untuk menggunakan teknologi pengajaran

yang baru (TV, komputer, dsb), penekanan biasa diberikan pada penyajian

kelompok, atau pada kegiatan belajar mandiri. Pada kedua jenis penyajian

ini, tidak ada kesempatan berinteraksi antara guru-siswa secara tatap

muka. Menyediakan bahan ajaran yang cukup bagi kegiatan kelompok

kecil haruslah diperhatikan.

Keempat, ada persoalan keefisianan dalam penggunaan wakyu

guru dan waktu siswa, sarana, dan peralatan. Untuk tujuan trtentu mungkin

lebih efisien bila guru menyajikan informasi kepada seluruh kelas secara

serempak (dengan jumlah siswa beberapa saja) daripada menugasi siswa

untuk mempelajari bahan secara mandiri. Pengajaran kelimpok yang

seperti itu tidadk hanya menghemat waktu, tetapin juga dapat mengurangi

rusaknya peralatan dan bahan yang disebabkan oleh penggunaan yang

berlabihan. Pengajarn semacam itu juga membarikan kepada guru waktu

maksimal untuk betatap muka dengan siswa, untuk bimbingan dan

konsultan perseorangan, serta untuk merencanakan pengajaran

(Kemp,1994: 140 – 141)

Secara keseluruhan, metode penyajian kepada kelompok dan

belajar mandiri paling berhasil mencapai sasaran dalam ranah kognitif dan

psikomotor. Cara terbaik untuk mancapai sasaran dalam ranah afektif

adalah melalui kegiatan kelompok kerja sama. Ketika menerima dan

mengemukakan pendapat dalam diskusi, siswa dapat terdorong untuk

belajar, membantu menajamkan pertimbangan, dan mengembangkan

kemampuan untuk bedebat.

Pengajaran efektif ditandai oleh berlangsungmya proses belajar.

Proses belajar dapat dikatakan belangsung apabila seseorang sekarang

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mengetahui atau sekarang dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya

tidak diketahui atau tidak dapat dilakauan olehnya. Jadi, hasil belajar

akabn terlihat dengan adanya tingkah laku baru pada tingkat kemampuan

berfikir atau kemampuan jasmaniah.

Karena tujuan proses perancangan pengajaran adalah membantu

terjadinya proses belajar, guru harus menyadari dan memanfaatkan kondisi

dan asas yang telah terbukti mendukung proses belajar itun dengan baik.

Setiap teori belajar yang penting (misalnya, teori kognitif atau

behaviorisme) didasarkan pada sejumlah buktiyang telah terkumpul

melalui pengamatan dan penelitian eksperimental. Ada kesamaan pendapat

di antara teori ini tentang cara memperoleh hasil belajar yang terbaik.

Ditinjau dari pelaksanaannya, unsur pokok dalam proses

mengajar terdiri beberapa elemen, yaitu (1) guru yang berpengalaman dan

terampil, (2) siswa yang sedang berkembang, (3) informasi atau

keterampilan, (4) saluran atau metode penyampaian informasi atau

keterampilan, dan (5) respon atau perubahan perilaku pada siswa.

a. Mengajar yang efektif

Mengajar adalah membimbing siswa agar mengalami proses

belajar. Dalam belajar siswa menghendaki hasil belajar yang efektif bagi

dirinya. Untuk itu guru dituntut dapat membantu siswanya, sehingga pada

waktu mengajar dapat dilakukan dengan efektif. Menurut Rusli Lutan

(1988: 381) menyatakan efektivitas pengajaran meliputi beberapa unsur,

yaitu: ”(1) pemanfaatan waktu aktif berlatih, (2) lingkungan yang efektif,

(3) karakteristik guru dan siswa, (4) pengelolaan umpan balik.”

Di antara empat elemen tersebut, elemen yang dominan

pengaruhnya pada efektivitas mengajar adalah pemanfaatan waktu aktif

berlatih. Lebih lanjut Rusli Lutan (1988: 381) mengemukakan ”jumlah

waktu yang dihabiskan siswa untuk aktif belajar, merupakan indikator

utama dan efektivitas pengajaran.” konsep jumlah waktu aktif berlatih erat

dengan kemampuan manajemen guru dalam mengelola proses belajar dan

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kesediaan serta ketekunan siswa untuk melaksanakan tugas-tugas gerak

yang diajarkan.

b. Unsur-Unsur yang mendukung pencapaian tujuan mengajar

Perencanaan merupakan bagian integral dari belajar mengajar

yang efektif. Efektivitas mengajar akibat adanya perencanaan yang jelas,

jika guru ingin menerapkan model-model atau materi.mengajar yang tidak

diterapkan sebelumnya atau pada saat dihadapkan dengan lingkungan

belajar mengajar yang serba terbatas. Untuk itu kemampuan membuat

perencanaan merupakan bagian integral dari upaya meningkatkan

kemampuan guru dalam keterampilan mengajarnya.

Perencanaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

pelaksanaan belajar mengajar untuk mengembangkan kreativitas

pengajaran. Seorang guru dihadapkan tugas untuk memadukan beberapa

unsur penting dalam mengajar. Perpaduan unsur penting itu memerlukan

pemikiran dan keputusan yang selanjutnya dituangkan ke dalam

perencanaan. Sebagai contoh bagaimana agar pelaksanaan tugas ajar siswa

mendapat kesempatan atau giliran secara merata dengan waktu, alat yang

serba terbatas? Dalam hal ini seorang guru harus mampu menerapkan

metode mengajar, membagi waktu yang tersedia dan membuat formasi

belajar yang baik dan tepat agar semua siswa aktif mengikuti tugas ajar.

Proses belajar mengajar dikatakan suskes, apabila tujuan

mengajar dapat dicapai dengan baik. Tujuan mengajar berkaitan dengan

beberapa bagian yang saling menunjang dalam proses belajar mengajar.

Untuk mengetahui sejauhmana tujuan belajar mengajar dicapai dapat

dilihat melalui evaluasi. Jika dari hasil evaluasi menunjukkan peningkatan

prestasi, berarti tujuan belajar mengajar berhasil. Namun jika sebaliknya,

yaitu prestasi tetap atau tidak meningkat berarti tujuan belajar tidak

tercapai.

c. Penilaian hasil mengajar

Tujuan akhir dari kegiatan belajar mengajar adalah terjadinya

perubahan pada diri siswa. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Di samping

diukur dari segi prosesnya. Hal ini dimaksudkan untuk menilai seberapa

jauh hasil belajar yang dimiliki siswa. Hasil belajar ini harus tampak jelas

dalam tujuan pengajaran (tujuan instruksional), sebab tujuan itulah yang

akan dicapai oleh proses belajar siswa.

Perubahan pada diri siswa akibat dari belajar dapat diketahui

melalui evaluasi atau penilaian. Suharno, Sukardi, Chodijah, dan Suwalni

(1998: 78) bahwa, ”... evaluasi hasil belajar adalah untuk mengetahui

seberapa jauh tujuan belajar dapat dicapai”. Sementara menurut Syaiful

Sagala (2005) berpendapat, ”Maksud dan tujuan dari evaluasi adalah

menentukan hasil yang dicapai siswa.”

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa,

evaluasi merupakan salah satu bagian yang penting dalam kegiatan belajar

mengajar. Melalui evaluasi atau penilaian akan diketahui apakah materi

yang diberikan dapat dikuasai dengan baik atau sebaliknya. Nana Sudjana

(2005: 111) menyatakan penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar

mengajar memiliki fungsi ”(1) untuk mengetahui tercapainya tidak tujuan

pengajaran, (2) untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar

yang telah dilakukan guru.”

6. Gaya Mengajar

a. Pengertian Gaya Mengajar

Gaya mengajar dan belajar merupakan dua hal utama dalam

melangsungkan proses belajar mengajar. Gaya belajar merupakan

personality atau kepribadian dan kesanggupan siswa untuk terlibat dalam

proses belajar mengajar. Adapun gaya mengajar merupakan strategi guru

untuk menyampaikan tugas ajar kepada siswa aktif mengikuti tugas ajar

yang diberikan.

Istilah gaya mengajar sering berganti dengan istilah strategi

mengajar yang pengertiannya dianggap sama sebagai suatu siasat untuk

menggiatkan partisipasi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas ajar (Rusli

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Lutan, 2000: 29). Pada prinsipnya, gaya mengajar bertujuan untuk

mengaktifkan siswa dalam menjalankan tugas-tugas ajar dari guru.

Berkaitan dengan gaya mengajar Srijono Brotosuryo, Sunardi, dan M.

Furqon (1994: 250) menyatakan ”Gaya mengajar didefinisikan dengan

keputusan-keputusan yang dibuat oleh guru dan dibuat oleh siswa di dalam

atau peristiwa belajar yang diberikan.” Menurut Husdarta dan Yudha M.

Saputra (2000: 21) bahwa, ”Gaya mengajar merupakan interaksi yang

dilakukan oleh guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar agar

materi yang disajikan dapat diserap oleh siswa.”

Berdasarkan pengertian gaya mengajar yang dikemukan dua ahli

di atas, dapat disimpulkan gaya mengajar adalah seperangkat keputusan

yang diambil dalam pelaksanaan proses pengajaran. Perbedaan gaya-gaya

mengajar ditentukan oleh besarnya pengalihan keputusan dari guru kepada

siswanya. Pada sisi lain dilihat gaya mengajar yang semua keputusannya

dibuat oleh guru, tetapi ada juga gaya mengajar siswa di mana siswa dapat

mengambil keputusan.

b. Macam-macam gaya mengajar

Pada dasarnya, gaya mengajar bersifat kontinum terdiri atas

sebelas gaya, yang masing-masing gaya memiliki kelebihan dan

kelemahan. Untuk memanfaatkan kelebihan dari setiap gaya mengajar

guru harus mampu menggunakan gaya yang bervariasi dalam

pembelajarannya. Artinya, ketika guru mengajar harus mengombinasikan

gaya mengajar yang berbeda-beda untuk mencari kemungkinan terbaik

serta mencari kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Menurut Moston

yang dikutip Agus Mahendra (2000: 108 – 117), mengklasifikasikan gaya

mengajar menjadi sebelas macam, yaitu

1) gaya komando;

2) gaya latihan (practice style);

3) gaya berbalasan (reciprocal style);

4) gaya menilai (self-check style);

5) gaya inklusi (inklusi style);

6) gaya penemuan terbimbing (guided discovery);

7) gaya penemuan konvergen (convergent discovery style);

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

8) gaya produksi (divergen production);

9) gaya program rancangan siswa (learner’s individual designed

program);

10) gaya inisiatif (learner initiated);

11) gaya mengajar diri (self teaching).

Kesebelas gaya mengajar tersebut penting untuk diperhatikan dan

dikuasai seorang guru dalam proses pembelajaran. Seorang guru dapat

mengombinasikan antara satu gaya dengan lainnya menurut kebutuhannya,

karena tidak ada satu gaya mengajar yang dianggap paling berhasil. Hal ini

disebabkan bergantung pada situasi yang dihadapi guru dan siswa di kelas

maupun di luar kelas. Seperti dikemukakan Rusli Lutan (2000: 30) alasan

digunakannya beberapa macam gaya mengajar dalam proses pembelajaran

adalah (1) untuk mendorong terciptanya suasana belajar yang mengajarkan

siswa untuk belakar, (2) agar guru dan siswa sama-sama termotivasi dan

giat melaksanakan tugas masing-masing.”

7. Mengajar Lay up Shoot Bola Basket dengan Gaya Inklusi

a. Pengertian Gaya Inklusi

Gaya mengajar inklusi merupakan cara yang diterapkan guru

dengan merancang bentuk-bentuk pembelajaran berdasarkan level-level

tertentu dari cara yang mudah dan cara yang sulit. Dari rancangan

pembelajaran yang dibuat guru, siswa diberi kebebasan untuk mengikuti

tugas ajar sesuai kemampuannya masing-masing. Hal ini sesuai dengan

tujuan gaya mengajar inklusi yang dikemukakan Husdarta dan Yudha M.

Saputra (2000: 30), bahwa ”Tujuan gaya mengajar inklusi adalah

membelajarkan siswa pada level kemampuan masing-masing.” Gaya

mengajar inklusi ini mempunyai pengertian yang hampir mirip dengan

gaya tugas. Adapun pengertian gaya tugas menurut Rusli Lutan (2000: 32)

adalah

Ciri gaya tugas, yaitu guru bertanggung jawab menentukan

tujuan pengajaran memilih aktivitas dan menetapkan tata urut

kegiatan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam gaya tugas

ini, siswa turut ikut serta menentukan cepat atau lambatnya

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

tempo belajar. Guru memberi keleluasan bagi setiap siswa untuk

menentukan sendiri kecepatan belajar dan kemajuan belajarnya.

Berdasarkan pendapat tersebut, menunjukkan gaya mengajar

inklusi merupakan bentuk pembelajaran yang didasarkan pada kemampuan

siswa. Tugas ajar telah dirancang oleh guru dari cara yang mudah sampai

pada cara yang sulit. Seperti dikemukakan Husdarta dan Yudha M.

Saputra (2000: 30) bahwa, ”peranan guru dalam gaya mengajar inklusi

adalah mempersiapkan tugas gerak yang akan dilakukan siswa dan

menentukan tingkat kesukaran di dalam tugas gerak yang akan diberikan.

Guru harus mempersiapkan kriteria untuk masing-masing tahapan tugas.”

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa gaya mengajar inklusi

menekankan pada tingkat kesulitan gerakan yang dipelajari. Gerakan yang

akan dipelajari digolongkan atau dikelompokkan ke dalam beberapa

kriteria tingkat dari paling mudah menuju paling sulit. Dari tahapan bentuk

pembelajaran yang dirancang guru, siswa dapat memilih tahapan yang

dianggap mampu untuk melakukannya. Peranan siswa adalah mencoba

melakukan gerakan untuk setiap tingkat kesulitan. Siswa dapat memilih

gerakan yang mereka anggap mampu. Siswa dapat melanjutkan pada

tahapan atau aktivitasnya pada level berikutnya yang lebih sulit, jika level

sebelumnya telah dikuasai atau dianggap mampu.

Berdasarkan karakteristik gaya mengajar inklusi tersebut dapat

disimpulkan bahwa belajar yang dilakukan tahap demi tahap memberi

kemudahan bagi siswa untuk bisa berkembang lebih cepat terhadap

penguasaan gerak keterampilan yang dipelajari. Hasil yang dicapai pada

tahap awal bisa menjaid modal untuk mempelajari materi berikutnya yang

lebih sulit atau lebih kompleks. Kemampuan fisik dan gerak akan

berkembang sejalan dengan aktivitas mempraktikkan gerak berulang-

ulang, dengan meningkatnya daya fisik dan gerak akan menjadi lebih siap

untuk mempelajari gerakan-gerakan yang semakin sukar atau berat dan

kompleks.

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b. Pelaksanaan Mengajar Lay up Shoot Bola Basket dengan Gaya

Inklusi

Bertolak dari pengertian gaya mengajar inklusi, pelaksanaan lay

up shoot bola basket dengan gaya mengajar inklusi yang dimaksud guru

menjelaskan teknik gerakan lay upshoot bola basket terdiri atas gerakan

dribbling atau menangkap bola, gerakan langkah panjang, gerakan langkah

pendek, meloncat dan melepaskan bola agar masuk ke dalam ring. Setelah

teknik-teknik tersebut dijelaskan, untuk selanjutnya guru

mendemonstrasikannya. Langkah selanjutnya, guru menyusun dan

menentukan macam-macam bentuk pembelajaran lay up shoot bola basket

dari level paling mudah sampai level paling sulit. Sebagai contoh, level 1

lempar tangkap, level 3 gerakan dribbling dengan berjalan, level 3 gerakan

dribbling dengan lari, level 4 gerakan lay up tanpa bola, level 5 lay up

shoot dengan bola diumpan, level 6 lay up shoot dengan diawali dribbling

dan lain sebagainya.

Berdasarkan level-level pembelajaran lay up shoot bola basket

yang telah disusun guru tersebut siswa diberi kebebasan melakukan tugas

ajar sesuai kemampuannya masing-masing.artinya, jika level 1 dianggap

mudah dan bisa langsung pada level berikutnya. Sebaliknya, jika level

yang sulit tidak dapat dilakukan harus melalui level yang mudah terlebih

dahulu.

c. Kelebihan dan Kelemahan Mengajar Lay up Bola Basket dengan

Gaya Inklusi

Gaya mengajar inklusi merupakan bentuk pembelajaran yang

menekankan pada tahapan-tahapan tugas ajar. Tahapan-tahapan tugas ajar

tersebut dirancang dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang sukar.

Dari tahapan-tahapan tugas ajar tersebut, siswa memilih tugas ajar sesuai

dengan kemampuannya. Berdasarkan hal tersebut, gaya mengajar inklusi

dapat diidentifikasikan kelebihan dan kelemahannya.

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

1) Kelebihan gaya mengajar inklusi

a) Siswa dapat mengukur tingkat kemampuannya masing-masing,

sehingga dapat menentukan dan memilih tugas ajar sesuai

dengan kemampuannya.

b) Belajar tahap demi tahap mempunyai dampak yang lebih baik,

sehingga akan memberi kemudahan untuk mempelajari tugas

gerak yang lebih sulit atau rumit.

c) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena merasa

tertantang dengan tugas ajar yang semakin sukar dan rumit.

d) Dapat meningkatkan persaingan yang sehat antarsiswa,

sehingga proses belajar lebih kondusif.

2) Kelemahan gaya mengajar inklusi

a) Dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam pembelajaran,

karena menuntut kemampuan yang memadai sebelum

mempelajari tahap berikutnya.

b) Waktu yang dibutuhkan lebih lama, bila pada tahap

sebelumnya siswa belum menguasai dengan baik.

c) Kemampuan yang dicapai siswa akan berbeda-beda, siswa

yang terampil akan semakin berkembang. Adapun yang

kemampuannya rendah, peningkatan kemampuan lay up shoot

bola basket agak lambat.

8. Mengajar Lay up Shoot Bola Basket dengan Gaya Eksplorasi

a. Pengertian Gaya Eksplorasi

Gaya mengajar eksplorasi merupakan gaya mengajar yang

berpusat pada siswa. Dalam gaya mengajar eksplorasi, siswa akan diberi

kebebasan mengeksplorasikan kemampuannya dari tugas ajar yang

diberikan guru. Berkaitan dengan gaya mengajar eksplorasi, Husdarta dan

Yudha M. Saputra (2000: 31) menyatakan, ”Gaya mengajar eksplorasi

memfokuskan proses belajar pada siswa (child centered).” Adapun ciri-ciri

gaya mengajar eksplorasi menurut Rusli Lutan (2000: 41), yaitu ”Tugas

guru ialah menyiapkan pelajaran, materi dan petunjuk umum. Siswa

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

bertugas untuk menentukan sendiri respon yang sesuai. Gaya ini cocok

untuk pengayaan gerak dan mengembangkan beberapa pola gerak untuk

keterampilan khusus.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

gaya mengajar eksplorasi merupakan cara mengajar yang memberi

kebebasan kepada siswa untuk mengekplorasikan tugas ajar yang

diberikan. Gaya ini dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep, ide,

dan memperoleh respon yang original dari siswa. Gaya mengajar

eksplorasi memberikan peluang kepada siswa bekerja mandiri dan

menggali kemampuannya sendiri. Kebebasan gerak dalam mempelajari

keterampilan tanpa ada penekanan khusus dari guru akan menghasilkan

sikap percaya diri yang lebih besar pada siswa.

b. Pelaksanaan Mengajar Lay up Shoot Bola Basket dengan Gaya

Eksplorasi

Pelaksanaan mengajar lay up shoot bola basket dengan gaya

mengajar eksplorasi, artinya guru menjelaskan teknik gerakan lay up shoot

bola basket terdiri gerakan langkah panjang, gerakan langkah pendek,

meloncat dan melepaskan bola agar masuk ke dalam ring. Setelah teknik

lay up shoot bola basket dijelaskan, selanjutnya guru mendemonstrasikan

atau memberikan contoh gerakan lay up shoot bola basket yang baik dan

benar. Pada kesempatan tersebut, siswa harus menerima atau merespon

penjelasan dan memahami contoh gerakan lay up shoot dari guru dan

selanjutnya tugas ajar dari guru sesuai dengan contoh yang diterimanya.

Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya melakukan tugas ajar

yang diberikan oleh guru. Kreativitas dan inisiatif siswa dapat berkembang

dalam gaya mengajar eksplorasi. Dalam gaya mengajar eksplorasi siswa

dituntut mandiri dan menggali kemampuannya sendiri. Gaya mengajar

eksplorasi memungkinkan siswa untuk berlomba-lomba menunjukkan

kemampuannya. Rasa percaya diri akan timbul dengan sendirinya apabila

siswa dapat melakukan tugas ajar dari guru dengan baik.

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Peranan guru dalam gaya mengajar eksplorasi adalah bertindak

sebagai motivator dan memberikan jawaban atas pertanyaan siswa. Hal ini

sesuai dengan prinsip gaya mengajar eksplorasi yang dikemukakan Rusli

Lutan (2000: 43), yaitu

1) Dalam penerapan gaya mengajar eksplorasi tidak berarti guru

tidak aktif. Dalam praktik, ia berkeliling memberikan

dorongan, dan menjawab pertanyaan yang dikemukakan

secara perorangan.

2) Guru memusatkan perhatiannya untuk memotivasi siswa dan

memberikan kesempatan kepada siswa agar mandiri, dan

kemudian semakin mandiri sesuai dengan perkembangan

anak.

Kemandirian dan kebebasan mengeksplorasikan tugas ajar dari

guru merupakan hal yang diutamakan dalam gaya mengajar eksplorasi.

Tugas guru hanya memberikan dorongan dan menjawab atas pertanyaan

atau kesulitan yang dihadapi siswa.

c. Kelebihan dan Kelemahan Mengajar Lay Up Bola Basket dengan

Gaya Eksplorasi

Penekanan gaya mengajar eksplorasi adalah kebebasan siswa

melakukan tugas gerak dari guru. Siswa mendapat kesempatan seluas-

luasnya untuk mengembangkan kemampuannya. Berdasarkan hal tersebut,

gaya mengajar eksplorasi dapat diidentifikasikan kelebihan dan

kelemahannya.

1) Kelebihan lay up bola basket dengan gaya mengajar eksplorasi

a) Dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah dalam melaksanakan tugas ajar dari guru.

b) Kemampuan siswa dapat tergali dengan sendirinya tanpa

bantuan orang lain, sehingga ia akan mengetahui seberapa

besar kemampuan yang telah dicapai.

c) Tugas ajar dapat dilaksanakan dengan senang tanpa ada

penekanan-penekanan khusus dari guru, siswa dapat bergerak

dengan bebas, sehingga motivasi belajar menjadi meningkat.

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2) Kelemahan lay up bola basket dengan gaya mengajar eksplorasi

a) Siswa akan sering melakukan kesalahan teknik dan kurang

dapat mencermati kesalahan teknik yang dilakukan.

b) Pelaksanaan pembelajaran kurang terkendali, karena siswa

bebas bergerak tanpa diorganisasi secara teratur.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan di atas dapat diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Perbedaan Mengajar Gaya Pengaruh Inklusi dan Eksplorasi

terhadap Hasil Belajar Lay upShoot Bola Basket

Gaya mengajar dan inklusi dan eksplorasi merupakan gaya

mengajar yang berpusat pada siswa. Namun dari kedua gaya mengajar

tersebut masing-masng dalam pelaksanaannya memiliki karakteristik yang

berbeda . gaya mengajar inklusi merupaka gaya mengajar dengan tugas-

tugas ajar dirancang oleh guru dari level yang mudah sampai pada level

yang sulit. Dari level-level yang telah dirancang dari yang mudah sampai

ke yang sulit siswa diberi kebebasan melakukan tugas ajar sesuai

kemampuannya masing-masing. Sedangkan gaya belajar

eksplorasimerupakan bentuk pembelajaran yang memberi kebebasan

kepada siswa untuk melaksanakan tugas ajar. Dalam gaya mengajar ini

siswa dituntut untuk mandiri dan berkreativitas terhadap tugas ajar yang

diberikan dari guru. Guru hanbya bertindak sebagai motivator dan

bertugas memberi jawab atas pertanyaan dari siswa. Kebebasan bergerak

tanpa ada penekanan-penekanan khusus dari guru merupakan hal yang

ditekankan pada gaya mengajar eksplorasi. Siswa diberi keleluasaan untuk

mengeksplorasi tugas yang diterimanya.

Berdasarkan perbedaan karakteristik dari gaya mengajar inklusi

dan eksplorasi tersebut tentu akan menimbulkan berbeda pengaruh

terhadap hasil belajar lay upshoot bola basket. Perbedaan perlakuan yang

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

diberikan kepada siswa akan menimbulkan respon yang berbeda pula.

Dengan demikian diduga bahwa, gaya mengajar inklusi dan eksplorasi

memiliki perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar lay up shoot bola

basket.

2. Gaya Mengajar Inklusi Lebih Baik Pengaruhnya terhadap Hasil

Belajar Lay up Bola Basket

Berdasarkan karakteristik dari gaya belajar inklusi dan eksplorasi

menunjukan bahwa, gaya mengajar inklusi lebih baik pengaruhnya

terhadap hasil belajar lay up shoot bolabasket. Hal ini karena, gaya

mengajar inklusi memilikiciri belajar yang dilakukan secara bertahap.

Siswa dapat mengontrol dirinya sendiri seberapa kemampuannya. Dalam

gaya mengajar inklusi lebih tekendali, karena siswa dapat mengukur

kemampuannya sendiri untuk meningkatkan pada bentuk pembelajaran

yang lebih sulit. Dengan memiliki kemampuan awalyang memadai, akan

lebih cepat beradaptasi menguasai tugas ajar yang lebih sulit. Sedangkan

gaya mengajar eksplorasi pembelajarannya kurang terkendali, siswa

kurang dapat mengenali kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Di samping

itu juga, guru tidak dapat memonitoring secara lebih teliti, karena tugas

gerak yang dilakukan siswa berbeda-beda tanpa ada aturan yang harus

dilaksanakan. Dengan demikian diduga bahwa, gaya mengajar inklusi

diduga lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar lay up shoot bola

basket.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjuan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sabagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh gaya mengajar inklusi dan eksplorasi terhadap

hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa putra kelas XI IPA SMA

muhammadyah 1 Sragen tahun pelajaran 2010/2011.

2. Gaya mengajar inklusi lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar lay

up shoot bola basket pada siswa putra kelas XI IPA SMA muhammadyah

1 Sragen tahun pelajaran 2010/2011.

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penalitian

Penalitian ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA

Muhamadyah 1 Sragen.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan (6 minggu).

Penelitian dilaksanakan dengan tiga kali latihan dalam satu minggu dan

dilaksanakan bulan april sampai dengan bulan mei 2011.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua siswa putra kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 1 Sragen tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 30 siswa

terbagi dalam 4 kelas. Kelas XI IPA 1 berjumlah 10 orang, Kelas XI IPA 2

berjumlah 8 orang, Kelas XI IPA 3 berjumlah 7 orang, dan Kelas XI IPA 4

berjumlah 5 orang.

C. Metode Dan Rancangan Penelitian

1. Metode Eksperimen

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dasar

penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan

memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes

dengan mengetahui pengaruh perlakuanyang telah diberikan. Sugiyanto

(1995:21)menyatakan, ”Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk meneliti

ada tidaknya hubungan sebab akibat seta besarnya hubungan sebab akibat

tersebut dengan cara memberikan perlakuan (treatment)terhadap kelompok

eksperimen yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang

tidak diberi perlakuan atau diberi perlakuan yang berbeda”.

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Rancangan Penelitian

Rencana dalam penelitian ini adalah ”pretest-posttest design”. Gambar

rencana penelitian sebagi berikut:

KE 1 Treatment A Postest

S Pretest MSOP

KE 2 Treatment B Postest

Keterangan

S = Subjek

Pretest = tes awal kemampuan lay up shoot bola basket

MSOP = Matched Subject Ordinal Pairing

KE 1 = Kelompok 1 (K1)

KE 2 = Kelompok 2 (K2)

Treatment A = gaya mengajar inklusi

Treatment B = gaya mengajar eksplorasi

Postest = Test akhir kemampuan lay up shoot bola basket

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada kemampuan lay up

shoot bola basket pada tes awal. Setelah hasil awal dirangking, kemudian

subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan ke dalam

kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2). Dengan demikian kedua kelompok

tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang sama. Apabila

pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh

perlakuan yang diberikan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan

cara ordinal pairing. Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal

pairing menurut Sutrisno Hadi (1995: 485) sebagai berikut.

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1 2

4 3

5 6

8 7

9 seterusnya

D. Variabel Penelitian

Dalam penalitian ini terdapat dua variabel bebas dan variabel terikat

1) Variabel bebaas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas dalam penalitaian ini yaitu:

a. Gaya mengajar inklusi.

b. Gaya mengajar eksplorasi.

2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan lay up shoot bola

basket dalam permainan bola basket.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh melalui tes dan pengukuran tes dan

pengukuran kemampuan lay up shoot dengan tes tembakan lay up dalam

permainan bola basket dari Imam Sadikun (1992:202). Petunjuk pelaksanaan

tes terlampir.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji reliabilitas, uji prasyarat

analisis dan pengujian hipotesis. Adapun langkah – langkah dari analisis data

sebagai berikut.

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

1. Mencari Reliabilitas

Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan korelasi interklas dengan rumus

sebagai berikut :

R=

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok

MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah dari masing-masing uji

prasyarat analisis sebagai berikut :

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dalam data penelitian ini menggunakan metode Liliefors

dari Sudjana (2002: 466). Prosedur pengujian normalitas tersebut sebagai berikut

:

1) Pengamatan x1, x2,......xn dijadikan bilangan baku z1, z2,......zn dengan

mengunakan rumus:

Zi =

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Keterangan :

Xi = Dari variabel masing-masing sampel

= Rata-rata

S = Simpangan baku

2) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z ≤ zi).

3) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,......zn yang lebih kecil atau sama dengan

zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi).

Maka S(zi) =

4) Hitung selisih F(zi) – S(zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya.

5) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlakk selisih tersebut.

Sebutlah harga terbesar ini Lo.

b) Uji Homogenitas

Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang

lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Sutrisno Hadi (1988:386)

rumusnya adalah:

Fdbvb:dbvk =

Keterangan :

Fdbvb:dbvk = Derajat Kebebasan K1 dan K2

SD2bs = Standart Deviasi K1

SD2kt = Standart Deviasi K2

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3. Uji Perbedaan

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari

Sutrisno Hadi (1995: 457) sebagai berikut :

t =

keterangan:

t = Nilai uji perbedaan

md = Mean perbedaan dari pasangan

∑d2

= jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan

N = jumlah pasangan

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB IV

HASIL PENALITIAN

A. Deskripsi Data

Pada bab ini disajikan mengenai hasil penelitian besrta interpretasinya.

Penyajian hasil penlitian berdasakan analisis statistic yang dilakukan pada tes

awal dan tes akhir kemampuan lay up shoot bola basket. Berturut-turut berikut

disajikan deskripsi data, uji persyaratan analisis, hasil analisis data dan penggujian

hipotesis.

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Lay Up Shoot Bola Basket

Kelompok 1 (K1) dan Kelompok 2 (K2)

Kelompok

Latihan Lompat

Jauh

Tes N Hasil

Terendah

Hasil

Tertinggi Mean SD Uji t

Kelompok 1

(Gaya Mengajar

Inklusi)

Awal 20 1 5 2.60 1.14

8.1477

Akhir 20 4 7 4.75 0.91

Kelompok 2

(Gaya Mengajar

Eksplorasi)

Awal 20 1 2 2.55 1.15

13.8039

Akhir 20 3 6 4.25 0.97

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebelum diberi perlakuan

kelompok 1 memiliki rerata kemampuan lay up shoot bola basket adalah 2.60,

sedangkan setelah mendapat perlakuan memiliki rerata kemampuan lay up shoot

bola basket adalah 4.75. Adapun rata-rata kemampuan lay up shoot bola basket

pada kelompok 2 sebelum diberi perlakuan adalah 2.55, sedangkan setelah

mendapat perlakuan memiliki rata-rata kemampuan lay up shoot bola basket

adalah 4.25.

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

B. Mencari Reliabilitas

Agar data yang dianalisis adalah hasil dari suatu tes atau pengukuran

yang baik, maka perlu uji reliabilitas. Dalam penelitian ini diadakan uji reliabilitas

tehadap hasil tes awal dan tes akhir kemampuan lay up shoot bola basket

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data

No. Hasil Tes Reliabilitas Katagori

1 Awal lay up shoot 0.6468 Cukup

2 Akhir lay up shoot 0.6208 Cukup

Adapun hasil dari analisis yang dilakukan dengan uji reliabilitas tes

awal diperoleh R = 0.6468 dan uji reliabilitas pada tes akhir diperoleh R = 0.6208.

Hasil tersebut kemudian di konsultasikan dengan tabel kategori reliabilitas tes

termasuk dalam kategori tinggi dan tingkat tinggi, serta dapat digunakan sebagai

alat ukur. Adapun dalam mengartikan katagori koefisien reabilitas tes tersebut

dengan menggunakan pedoman tabel koefisien dari Book Walter seperti dikutip

Mulyono B

Tabel 3. Tabel Range Katagori Reliabilitas

No Kategori Validita Reliabilita Obyektivita

1 Tingkat Tinggi 0,80 – 1,00 0,90 – 1,00 0,95 – 1,00

2 Tinggi 0,70 – 0,79 0,80 – 0,89 0,85 – 0,94

3 Cukup 0,50 – 0,69 0,60 – 0,79 0,70 – 0,84

4 Kurang 0,30 – 0,49 0,40 – 0,59 0,50 – 0,69

5 Tidak Signifikan 0,00 – 0,29 0,00 – 0,39 0,00 – 0,49

C. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum data hasil penelitian dianalisis dengan teknik t-tes, terlebih

dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu dengan 1) uji reliabilitas, 2) uji

normalitas, 3) uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Bentuk data yang normal merupakan salah satu syarat yang harus

dipenuhi sebelum digunakan untuk menganalisis data. Pengujian normalitas data

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dilakukan terhadap hasil tes awal pada kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2)

dengan mengikuti uji Liliefors pada taraf = 0,05. Hasil pengujian tersebut

disajikan dalam

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok N M SD Lo Lt5%

K1 20 2.60 1.14 0.163 0.190

K2 20 2.55 1.15 0.184 0.190

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada K1 diperoleh nilai Lhitung

sebesar 0.163, dimana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada

taraf signifikansi 5% yaitu 0.190. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

pada K1 termasuk berdistribusi normal. Sedangkan data hasil uji normalitas yang

dilakukan pada K2 diperoleh nilai Lhitung sebesar 0.184, dimana nilai tersebut lebih

kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0.190. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data pada K2 termasuk berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians dari

kedua kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians, maka

apabila nantinya kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan, maka perbedaan

tersebut dikarenakan oleh perbedaan rata-rata kemampuan lay up shoot bola

basket. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 adalah

sebagai berikut :

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas

Kelompok N SD2 Fo Ft5%

K1 20 1.3053 0.99 2.16

K2 20 1.3132

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari hasil uji homogenitas varians yang tertera dalam tabel di atas,

diperoleh hasil dengan db = 19 lawan 19, angka F tabel 5% = 2.16, sedangkan harga

F hitung = 0.99. Yang ternyata lebih kecil dari harga F tabel 5%. Karena F hitung < F tabel

5%, maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki varians yang homogen.

D. Hasil Analisis Data

1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan

Sebelum dilakukan uji perbedaan dengan t-tes telah diadakan

"Matching", yaitu tes awal yang mempunyai kemampuan setara dipasang-

pasangkan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok 1 (K1) dan kelompok

2 (K2). Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara kedua kelompok

tersebut.

Dalam penentuan kelompok, kelompok 1 mendapat perlakuan latihan

lompat tegak dan kelompok 2 mendapat perlakuan latihan lompat ke depan. Hasil

t-test untuk tes awal antara K1 dan K2 dapat dilihat dalam tabel 6 berikut ini :

Tabel 6. Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal Kelompok 1 dan Kelompok 2

Kelompok N Mean to t t5%

K1 20 2.60 1,026 1.729

K2 20 2.55

Dari rangkuman hasil t-test untuk tes awal di atas, pada K1 dapat

diketahui bahwa rata-rata sebesar 2.60 sedangkan K2 diketahui bahwa rata-rata

sebesar 2.55. Dengan derajat kebebasan N - 1 = 20 - 1 = 19 pada taraf

signifikansi 5%, ternyata nilai t tabel sebesar 1.729 sedangkan nilai thitung

sebesar 1.026. Ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol.

Maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian antar kelompok sebelum diberi

perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan pada awalnya.

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan

Setelah dilakukan pembelajaran lay up shoot bola basket, yaitu

kelompok 1 (K1 ) mendapatkan perlakuan gaya mengajar inklusi dan kelompok 2

(K2 ) mendapat perlakuan gaya mengajar eksplorasi, kemudian dilakukan uji

perbedaan, hasil uji perbedaan setelah diberi perlakuan sebagai berikut:

1. Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok 1 (K1) yaitu:

Tabel 7. Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1

(K1)

Tes N Mean to t t5%

Awal 20

2.60 8.1477 1.729

Akhir 4.75

Dari rangkuman hasil t-test di atas, pada K1 dapat diketahui bahwa

pada tes awal rata-rata sebesar 2.60 dan tes akhir sebesar 4.75. Dengan derajat

kebebasan 19 (N – 1 = 20 - 1) pada taraf signifikansi 5%, ternyata nilai t

tabel sebesar 1.729, sedangkan nilai to sebesar 8.1477. Berarti to lebih besar

dari t tabel maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian antara tes awal dan tes

akhir pada K1 ada perbedaan.

2. Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok 2 (K2) yaitu:

Tabel 8. Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1

(K2)

Tes N Mean to t t5%

Awal 20

2.55 13.8039 1.729

Akhir 4.25

Dari rangkuman hasil t-test di atas, pada K2 dapat diketahui bahwa

pada tes awal rata-rata sebesar 2.60 dan tes akhir sebesar 4.25. Dengan derajat

kebebasan 19 (N – 1 = 20 - 1) pada taraf signifikansi 5%, ternyata nilai t

tabel sebesar 1.729 sedangkan nilai to sebesar 13.8039. Berarti to lebih besar

dari t tabel maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian antara tes awal dan tes

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

akhir pada K2 ada perbedaan yang signifikan. Berarti bahwa setelah mendapat

perlakuan K2 memiliki peningkatan kemampuan lay up shoot bola basket yang

signifikan.

3. Hasil Uji Perbedaan Peningkatan Kemampuan Kelompok 1 (K1) dan 2 (K2)

yaitu:

Untuk mengetahui ada perbedaan hasil latihan antara K1dan K2

setelah diberi perlakuan, dapat dilihat pada hasil t-test untuk tes akhir dari

kedua kelompok dalam tabel 9 berikut ini :

Tabel 9. Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Akhir Antara Kelompok 1 (K1)

dan Kelompok 2 (K2) Yaitu:

Kelompok N Mean to t t5%

K1 20

4.75 3.0915 1.729

K2 4.25

Berdasarkan rangkuman di atas, pada tes akhir pada K1 diketahui

rata-rata sebesar 4.75 dan untuk K2 diketahui rata-rata sebesar 4.25. Dengan

derajat kebebasan 19 (N – 1 = 20 - 1) pada taraf signifikansi 5%, ternyata

nilai to sebesar 3,0915, sedangkan nilai t tabel sebesar 1.729. Berarti to lebih

besar dari t tabel maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian pada tes akhir

kemampuan lay up shoot bola basket antara K1 dan K2 terdapat perbedaan

yang signifikan.

4. Perbedaan Prosentase Perbedaan.

Untuk mengetahui kelompok yang memiliki prosentase peningkatan

yang lebih baik, diadakan perhitungan perbedaan prosentase peningkatan tiap-

tiap kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan kemampuan lay up shoot

bola basket dalam persen pada kelompok 1 (K2)dan Kelompok 2 (K2) adalah:

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 10. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan Peningkatan

Kemampuan lay up shoot bola basket Dalam Persen Pada K1 dan K2

Kelompok N Mean

Pretest

Mean

Posttest

Mean

Different

Prosentase

Peningkatan

K1 20 2.60 4.75 2.15 82.65%

K2 20 2.55 4.25 1.70 66.67%

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa kelompok 1 memiliki

peningkatan kemampuan lay up shoot bola basket sebesar 82.65 %. Sedangkan

kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan lay up shoot bola basket

sebesar 66.67 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1

memiliki prosentase peningkatan kemampuan lay up shoot bola basket yang

lebih besar dari pada kelompok 2.

E. Pengujian Hipotesis

1. Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Inklusi dan Eksplorasi terhadap

Hasil Belajar Lay Up Shoot Bola Basket.

Berdasarkan uji perbedaan yang dilakukan pada data tes akhir antara

kelompok 1 dan kelompok 2 dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, karena hasil

pehitumgan dari data tes akhir kedua kelompok diperoleh thitumg sebesar 3.0915.

Dari tersebut menunjukan thitung lebih besar dari ttabel (thit > ttabel),dengan db = 20

– 1 =19 pada signifikansi 0.05 (5%) ttabel sebesar 1.729. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara gaya mengajar

inklusi dan eksplorasi tehadap peningkatan hasil belajar lay up shoot bola

basket. Hal ini karena,dari masing-masing gaya mengajar tersebut memiliki

penekanan yang berbeda dan keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan

yang berbada pula. Perbedaan perlakuan yang diberikan pada pelaku akan

memberikan respon yang berbeda pula. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan, ada perbedaan pengaruh gaya mengajar inklusi dan eksplorasi

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

terhadap has ail belajar lay up shoot bola basket pada siswa putra kelas XI

SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun pelajaraan 2010/2011, dapat diterima

kebenarannya.

2. Gaya Mengajar Inklusi Lebih Baik Pengaruhnya terhadap Hasil

Belajar Lay Up Shoot Bola Basket.

Berdasarkan hasil penghitungan prosentase peningkatan hasil belajar

lay up shoot bola basket antara kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2)

menunjukan bahwa kelompok 1 (K1) memiliki peningkatan yang lebih besar

daripada kelompok 2 (K2). Kelompok 1 (K1) memiliki peningkatan

kemampuan hasil belajar lay up shoot bola basket sebesar 82.65%, sedangkan

kelompok 2 (K2) memiliki peningkatan hasil belajar lay up shoot bola basket

sebesar 66.67%. Prosentase peningkatan hasil belajar lay up shoot bola basket

kelompok 1 (K1) (kelompok perlakuan gaya mengajar inklusi) lebih besar

karena, gaya mengajar inklusi memiliki ciri belajar yang dilakukan secara

bertahap. Siswa dapat mengontrol dirinya sendiri seberapa kemampuannya.

Dalam gaya mengajar inklusi lebih terkendali, karena siswa dapat mengukur

kemampuannya sendiri untuk meningkatkan pada bebtuk pembelajaran yang

lebih sulit. Dengan memiliki kemampuan awal yang memadahi, akan lebih

cepat beradaptasi terhadap tugas ajar yang lebih sulit. Sedangkan gaya

mengajar eksplorasi pembelajarannya kurang terkendali, siswa kurang dapat

mengenali kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Disamping itu juga, guru tidak

dapat memonitoring secara lebih teliti, karena tugas gerak yang dilakukun

siswa berbeda-beda tanpa ada aturan yang harus dilaksanakan. Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan, gaya mengajar inklusi lebih baik

pengaruhnya terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa kelas

XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun pelajaran 2010/2011. Dapat diterima

kebenarannya.

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah

dilakukan, ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat

diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Ada perbedaan pengaruh antara gaya mengajar inklusi dan eksplorasi

terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa putra kelas XI IPA

SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun pelajaran 2010/2011. Dengan nilai

perhitungan hasil tes akhir masing-masing kelompok diperoleh nilai thitung

sebesar 3.0915 dan sebesar 1.729 dengan taraf signifikasi 5%.

2. Gaya mengajar inklusi lebih baik pengaruhnya dengan gaya mengajar

eksplorasi tehadap hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa putra

kelas XI PUTRA SMA Muhammadiyah Sragen tahun pelajaran 2010/2011.

Gaya mengajar inklusi memiliki persentase peningkatan hasil belajar lay up

shoot bola basket sebesar 82.65%, sedangkan gaya mengajar eksplorasi

memiliki peningkatan hasil belajar lay up shoot bola basket sebesar 66.67%.

B. Implikasi

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa gaya mengajar inklusi

lebih baik pengaruhnya daripada gaya mengajar eksplorasi terhadap peningkatan

hasil belajar lay up shoot bola basket.

Implikasi teoritik dari hasil penelitian ini bahwa,setiap gaya mengajar

memiliki efektivitas yang berbeda dalam meningkatkan hasil belajar lay up shoot

bola basket. Oleh karena itu, dalam menerapkan gaya mengajar yang bertujuan

meningkatkan kemampuan lay up shoot bola basket, harus menggunakan gaya

mengajar yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa. Hasil penelitian dapat

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR …...PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih dan menentukan

gayamengajar yang tepat, khususnya untuk meningkatkan kemampuan lay up

shoot bola basket.

C. Saran

1. Bagi Guru Penjas SMA Muhammadiyah 1 Sragen

a. Dalam menerapkan gaya mengajar hendaknya perlu dipertimbangkan

kelebihan dan kelemahannya serta tingkat efektivitasnya agar diperoleh

hasil belajar yang maksimal.

b. Untuk meningkatkan hasil belajar lay up shoot bola basket disarankan guru

langsung menggunakan gaya mengajar inklusi dan eksplorasi, namun gaya

mengajar inklusi lebih baik pengaruhnya sehingga upaya meningkatkan

hasil belajar lay up shoot bola basket dapat diterapkan gaya mengajar

inklusi.

2. Bagi Siswa SMA Muhammadiyah 1 Sragen

a. Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan gaya mengajar

apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri

untuk mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru.

b. Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan

berbagai metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan

dan wawasannya. Belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari guru

untuk berlatih mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam pelajaran.

3. Bagi Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Sragen

Disarankan bagi sekolah untuk menambah sarana yang terkait

pembelajaran inklusi dan eksplorasi dalam pendidikan jasmani untuk

memperlancar proses belajar mengajar.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Disarankan bagi peneliti di masa mendatang untuk dapat meneliti lain,

selain lay up shoot bola basket dengan menggunakan gaya mengajar inklusi dan

eksplorasi atau yang lain.