PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

40
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA KADER PKK KELURAHAN DANUKUSUMAN KARYA TULIS ILMIAH OLEH EVA PURWANTI NINGSIH NIM 1172047 PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA 2020

Transcript of PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

Page 1: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM

DAN SESUDAH PEMBERIAN JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus) PADA KADER PKK KELURAHAN

DANUKUSUMAN

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH

EVA PURWANTI NINGSIH

NIM 1172047

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2020

Page 2: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

ii

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM

DAN SESUDAH PEMBERIAN JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus) PADA KADER PKK KELURAHAN

DANUKUSUMAN

DIAJUKAN SEBAGAI PERSYARATAN MENYELESAIKAN JENJANG

PENDIDIKAN DIPLOMA III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

OLEH

EVA PURWANTI NINGSIH

NIM 1172047

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2020

Page 3: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

iii

KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM

DAN SESUDAH PEMBERIAN JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus) PADA KADER PKK KELURAHAN

DANUKUSUMAN

Disusun oleh:

Eva Purwanti Ningsih

NIM 1172047

Telah disetujui untuk diajukan pada Karya Tulis Ilmiah

Pembimbing Utama

Dr. dr. Sri Suwarni, M.Kes

Page 4: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

iv

Page 5: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KTI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah, dengan judul :

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM DAN

SESUDAH PEMBERIAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

PADA KADER PKK KELURAHAN DANUKUSUMAN

Yang dibuat untuk melengkapi persyaratan menyelesaikan Jenjang

Pendidikan Diploma III Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Surakarta, sejauh saya ketahui bukan merupakan tiruan ataupun duplikasi dari

Karya Tulis Ilmiah yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk

mendapatkan gelar di lingkungan Program Studi DIII Tenaga Laboratorium Medis

STIKES Nasional maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Apabila terdapat buku tiruan atau duplikasi pada KTI, maka penulis

bersedia untuk menerima pencabutan gelar akademik yang telah diperoleh.

Surakarta, 22 Juni 2020

Eva Purwanti Ningsih

NIM. 1172047

Page 6: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

vi

MOTTO

Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesunggunya

kesungguhan tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri

( Qs. Al-Ankabut : 6 )

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

( Qs. Asy-Syarh : 5-6 )

Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh

keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan

( Penulis )

Bekerja keras dan bersikap baiklah

Hal luar biasa akan terjadi

( Conan O’Brien )

Page 7: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

vii

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang melalui doa yang ku panjatkan kepada-Nya, sudah memberi

kelancaran dan kemudahan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dari

awal sampai akhir.

2. Untuk orang tua saya, Bapak Sutarno dan Ibu Rebi tersayang, serta kakakku

tercinta terimakasih selalu mendoakan saya, memberi dukungan dan

semangat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesailkan.

3. Dr.dr. Sri Suwarni,M.Kes., selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, tuntunan, kesabaran, motivasi dan saran selama penelitian

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan

benar.

4. Ibu Yulita Erdiana Putri, S.ST., selaku instruktur laboratorium yang

memberikan pengarahan selama penelitian.

5. dr. Oong Ridhoi, M.Si dan dr. Kunthi Dewi Saraswati, Sp.PK.,M.Kes., selaku

penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan telah

memberikansaran dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan benar.

6. Teman seperjuangan PKMD & KTI Kimia Kinik ( Fahira, Amelinda, Anam,

Afinita, Nanda, Mia, Novia ) yang telah menemani selama penelitian dan

terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Kepada Ibu-ibu PKK di Kelurahan Danukusman yang telah bersedia menjadi

responden saya selama penelitian dan terimakasih sudah mau direpotkan.

Page 8: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

viii

8. Untuk teman-teman grup kepompong ( Arum, Andev, Anjun, Aprillia, Boni,

dan Cindy) yang selalu memberikan semangat, tempat curhat dan menghibur

dikala banyak masalah, terimakasih telah membantu dalam menyelesaikan

proses pembuatan KTI ini.

9. Terimakasih kepada teman-teman satu kosan ( Ulfah, Wiki, Anjun dan Indah)

yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

ini.

10. Semua keluargaku 3B1 yang menemaniku dalam 3 tahun ini di STIKES

Nasional Surakarta.

11. Keluarga besar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional Surakarta,

terimakasih atas segala yang diberikan hingga semua terlaksana dengan

lancar.

Page 9: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “PerbedaanKadar Glukosa Darah Puasa Sebelum Dan

Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada Kader Pkk

Kelurahan Danukusuman” dengan lancar dan tepat waktu.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan

program pendidikan DIII di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surakarta. Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium dan

tinjauan pustaka yang ada.

Terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan,

serta dukungan dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis

ucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Hartono, S.Si., M.Si., Apt selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Nasional yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dan mengikuti pendidikan hingga

selesai.

2. Bapak Ardy Prian Nirwana., S.Pd Bio, M.Si selaku Ketua Program Studi

DIII Teknologi Laboratorium Medis STIKES Nasional Surakarta.

3. Dr.dr. Sri Suwarni, M.Kes., selaku pembimbing utama yang telah

memberikanbimbingan, tuntunan, motivasi dan saran selama penelitian

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 10: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

x

4. Ibu Yulita Erdiana Putri, S.ST., selaku instruktur laboratorium yang

memberikan pengarahan selama penelitian Karya Tulis Ilmiah ini.

5. dr. Oong Ridhoi, M.Si dan dr. Kunthi Dewi Saraswati, Sp.PK.,M.Kes.,

selaku penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan telah

memberikansaran dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional Surakarta

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta wawasan kepada

penulis.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun bagi kesempurnaan Karya Tulis ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat memberikan manfaat serta menamba wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, 22 Juni 2020

Penulis

Page 11: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xvi

INTISARI ................................................................................................... xvii

ABSTRACT .............................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah .......................................................................... 3

C. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................................... 6

1. Diabetes Melitus .......................................................................... 6

a. Defiisi ................................................................................... 6

b. Angka Kejadian .................................................................... 7

c. Klasifikasi ............................................................................ 7

d. Gejala ................................................................................... 9

e. Faktor Risiko ...................................................................... 10

2. Glukosa...................................................................................... 12

a. Definisi ............................................................................... 12

b. Sumber .............................................................................. 12

c. Metabolisme ...................................................................... 13

Page 12: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

xii

d. Gangguan Metabolisme ..................................................... 14

e. Pemeriksaan ...................................................................... 15

f. Faktor yang Mempengaruhi ............................................... 17

3. Jamur Tiram Putih (pleurotus ostreatus) .................................. 19

a. Taksonomi .......................................................................... 19

b. Karakteristik ....................................................................... 20

c. Kandungan ........................................................................ 20

4. Perbedaan Pemberian Jamur Tiram (pleurotus ostreatus)

TerhadapKadar Glukosa Darah ................................................. 24

B. Kerangka Pikir ................................................................................. 26

C. Hipotesis ........................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .............................................................................. 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 28

C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 28

D. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 28

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................... 29

F. Teknik Sampling .............................................................................. 30

G. Sumber Data Penelitian .................................................................... 31

H. Instrumen Penelitian......................................................................... 31

I. Alur Penelitian ................................................................................. 33

J. Teknik Analisis Data Penelitian ....................................................... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ................................................................................................. 42

B. Pembahasan ...................................................................................... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .......................................................................................... 53

B. Saran ................................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kandungan Nutrisi Jamur Tiram 21

3.1 Pengukuran Terhadap Blanko Reagen 39

3.2 Interpretasi Hasil 39

4.1 Karakteristik Data Responden Kader PKKKelurahan

Danukusuman

43

4.2 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Puasa

Sebelum dan Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih

pada Kader PKK Kelurahan Danukusuman

44

4.3 Data Deskriptif dan Selisih Kadar Glukosa Darah Puasa

Sebelum dan Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih

pada Kader PKK Kelurahan Danukusuman

45

4.4 Data Frekuensi Prosentase Kadar Glukosa Darah Puasa

Sebelum dan Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih

pada Kader PKK Kelurahan Danukusuman

45

4.5 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Shapiro-Wilk 46

4.6 Hasil Uji Statistik Menggunakan Uji Mann-Whitney

Sebelum dan Sesudah Perlakuan

47

Page 14: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) 23

Gambar 2.2 Kerangka Pikir 39

Gambar 3.1 Bagan Teknik Sampling 30

Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian 33

Page 15: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengantar Persetujuan Responden

Lampiran 2. Informed consent

Lampiran 3. Validasi Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah

Lampiran 4. Print Out Hasil Pemeriksaan dati Fotometer Clima MC 15

Lampiran 5. Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 16.0 for windowsUji

Normalitas

Lampiran 6. Kit Insert pemeriksaan Glukosa darah

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

Page 16: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

xvi

DAFTAR SINGKATAN

ADP : Adenosin difosfat

ATP : Adenosin trifosfat

DM : Diabetes Melitus

GDPT : Glukosa Darah Puasa Terganggu

GOD : Glucose Oxidase

GOD-PAP : Glucose Oxidase – Peroxidase Aminoantipyrine

IDF : International Diabetes Federation

NADP : Nicotinamide Adenine Dinoclotide Phosphate

NaF : Natrium Flourida

PKK : Pembina Kesejahteraan Keluarga

POD : Peroxidase

STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

TGT : Toleransi Glukosa Terganggu

WHO : World Health Organization

Page 17: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

xvii

INTISARI

Eva Purwanti Ningsih. NIM 1172047. 2020. Perbedaan Kadar Glukosa Darah

Puasa Sebelum dan Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)

pada Kader PKK Kelurahan Danukusuman.

Diabetes mellitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik yang

ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) karena kerja

insulin yang terganggu. Prevalensi diabetes melitus di Surakarta mencapai 16.852

kasus pada tahun 2018. Berbagai faktor diantaranya life style, pola makan tinggi

karbohidrat, kurangnya olahraga, serta sedentary meningkatkan risiko resistensi

insulin yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah puasa

sebelum dansesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada

kader PKK kelurahan Danukusuman.

Jenis penelitian ini adalah analitik eksperimental dengan desain penelitian

preetest and posttest without control. Metode pemeriksaanglukosa darah yang

digunakan adalah GOD-PAP (Glucose oxidase - Phenol aminophenazone)

menggunakan alat fotometer RAL Clima MC-15.Jumlah sampel penelitian

sebanyak 30 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah

Purpossive sampling.

Data pemeriksaan glukosa darah dianalisis menggunakan komputer

dengan program SPSS For Windows 16. Hasil penelitian ini didapatkan uji

normalitas distribusi tidak normal (p) < 0,05. Uji statistik yang digunakan adalah

uji Mann-Whitney didapatkan hasil signifikansi p (0,000) < (0,05). Jadi dapat

disimpulkan ada perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah

pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada Kader PKK Kelurahan

Danukusuman.

Kata Kunci : Diabetes Melitus, Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus), Kadar

Glukosa Darah

Page 18: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

xviii

ABSTRACT

Eva Purwanti Ningsih. NIM 1172047. 2020. The Difference of Fasting Blood

Glucose Levels Before and After given a White Oyster Mushroom (Pleurotus

ostreatus) to PKK Caders in Danukusuman Village

Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by

high blood glucose levels (hyperglycemia) due to impaired insulin work. The

prevalence of diabetes mellitus in Surakarta reaches 16,852 cases in 2018.

Various factors including life style, high carbohydrate diet, lack of exercise, and

sedentary increase the risk of insulin resistance which ultimately leads to an

increase in blood glucose levels. This study aims to determine the difference of

fasting blood glucose levels before and aftergiven a white oyster mushroom

(Pleurotus ostreatus) to PKK caders in Danukusuman village.

This type of research is an experimental analytic study design with

preetest and posttest without control. The blood glucose examination method used

is GOD-PAP (Glucose oxidase - Phenol aminophenazone) using a photometer

RAL Clima MC-1. The number of research samples were 30 respondents with the

sampling technique used was purposive sampling.

Blood glucose examination data were analyzed using a computer with the

SPSS For Windows 16. The results of this study obtained an abnormal

distribution normality test (p) <0.05. The statistical test used was the Mann-

Whitney test, whichresulted in the significance of p (0,000) < (0.05). So it can be

concluded that there is an difference of fasting blood glucose levels before and

aftergiven a white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) to PKK caders in

Danukusuman village.

Keywords : Diabetes Mellitus, Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus), Blood

Glucose Levels

Page 19: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diabetes mellitus (DM) merupakankelompok penyakit metabolik

yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia)

karena kerja insulin yang terganggu (Dalimartha & Adrian, 2014).

Diabetes melitus menjadi penyebab kematian terbesar ke-4 di dunia dan

menjadi peringkat nomor 3 di Indonesia dengan presentase sebesar (6,7%),

setelah stroke (21,1%) dan penyakit jantung koroner (12,9%) (Zamma &

Sainudin, 2019).

Data World Health Organisation (WHO) tahun 2016 menyebutkan

penderita diabetes melitus di dunia mencapai 422 juta jiwa, dan

diperkirakan pada tahun 2040 meningkat menjadi 642 juta jiwa. Angka

kejadian penyakit DM di Indonesiamencapai 10,7 juta jiwa dan terjadi

peningkatan dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018

(IDF, 2019). Riskesdas tahun 2018 mencatat , penderita diabetes di

Indonesia lebih banyak terjadi pada perempuan yaitu 1,8% sedangkan laki-

laki 1,2% . Sementara itu prevalensi diabetes melitus di Surakarta

mencapai 16.852 kasus pada tahun 2018 (Dinas Kesehatan Surakarta,

2018).

Gejala yang sering dirasakan oleh penderita diabetes melitus antara

lain sering kencing (polyuria), rasa haus (polydipsia), rasa lapar

Page 20: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

2

(polyphagia), berat badan turun, badan lemas, kesemutan, pandangan

kabur, serta kulit kering. Penyakit Diabetes melitus dapat menyebabkan

berbagai komplikasi seperti hipoglikemia, jantung koroner, retinopati

diabetik, edema, dan gagal ginjal kronik (Dalimartha & Adrian, 2014).

Kadar glukosa darah merupakan gold standart diagnosis diabetes

melitus. Berbagai faktor diantaranya life style, pola makan tinggi

karbohidrat, kurangnya olahraga, serta sedentary meningkatkan risiko

resistensi insulin yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan kadar

glukosa darah. Perlu pemeriksaan rutin sebagai test skrining terhadap

diabetes melitus, akan tetapi kesadaran masyarakat masih sangat kurang

terhadap hal ini. Langkah preventif dan promotif sangat diperlukan untuk

mengurangi angka kesakitan diabetes melitus dengan mengendalikan

kadar glukosa darah, salah satu cara yang alami adalah dengan konsumsi

jamur tiram putih.

Jamur tiram mengandung beta glukan yang berperan sebagai

phytoinsulin, yaitu insulin yang berasal dari tumbuhan yang akan

menstimulasi sel ß-pancreas tubuh untuk memproduksi insulin lebih

banyak, sehingga kadar glukosa darah mengalami penurunan (Zaenab &

Nurwidodo, 2016). Insulin akan membawa glukosa ke peredaran darah dan

masuk ke dalam sel kemudian glukosa diubah menjadi energi dan

disimpan dalam sel hati dan otot.

Penelitian yang dilakukan Purbowati tahun 2017 menyimpulkan

bahwa terjadi penurunan kadar glukosa secara signifikan pada mencit yang

Page 21: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

3

diberi ekstrak jamur tiram putih selama 30 hari dengan nilai p<0,001 pada

pemberian dosis 200 mg/kgBB dengan penurunan kadar glukosa darah

sebesar 135,2±1,07mg/dl. Penelitian Azhari tahun 2016 menyatakan

bahwa penurunan kadar glukosa darah mencit dari 252 mg/dl menjadi

86,91 mg/dl setelah di berikan serbuk jamur tiram putih dengan dosis 250

mg/BB selama 7 hari. Belum banyak penelitian yang mengeksplorasi

pengaruh jamur tiram putih terhadap penurunan kadar glukosa darah pada

responden manusia.

Kelurahan Danukusuman merupakan kelurahan di kecamatan

Serengan dengan jumlah total penduduk 16.904 jiwa. Data Puskesmas

Serengan angka kejadian penyakit DM di Kelurahan Danukusuman

terdapat 174 orang. Data Kader PKK Kelurahan Danukusuman yang

berusia diatas 55 sebanyak 60%, obesitas 45% dan menopose sebanyak

75% sehingga berisiko terjadinya peningkatan kadar glukosa darah.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui

“Perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah pemberian

jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK kelurahan

Danukusuman”

B. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya mengukurkadar glukosa darah puasa sebelum dan

sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)pada kader

Page 22: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

4

PKK kelurahan Danukusuman tanpa dilakukan pengukuran pengaruhnya

terhadap insulin.

C. Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan

sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader

PKK kelurahan Danukusuman?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum

dan sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)pada

kader PKK kelurahan Danukusuman.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kadar glukosa darah puasa sebelum pemberian jamur

tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK kelurahan

Danukusuman.

b. Mengetahui kadar glukosa darah puasa sesudah pemberian jamur

tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK kelurahan

Danukusuman.

c. Menganalisis perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum

dansesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)

pada kader PKK kelurahan Danukusuman.

Page 23: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

5

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan data analisis perbedaan kadar glukosa darah puasa

sebelum dan sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus) pada kader PKK Kelurahan Danukusuman.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi hasil kadar glukosa darah puasa kepada

kader PKK Kelurahan Danukusuman.

b. Bagi Akademis

Menambah informasi ilmiah dan menjadi referensi pustaka di

perpustakaan STIKES Nasional mengenai perbedaan kadar

glukosa darah puasa sebelum dan sesudah pemberian jamur tiram

putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK Kelurahan

Danukusuman.

c. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang

perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah

pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader

PKK Kelurahan Danukusuman.

Page 24: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah Analitik Eksperimental dengan pendekatan

Preetest and posttest without control.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di Kelurahan Danukusuman, sedangkan tempat

pemeriksaan kadar Glukosa Darah Puasa di Laboratorium Kimia

Klinik STIKES Nasional.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 -Juni 2020

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah kader PKK Keluruhan Danukusuman.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah kadar glukosa darah puasa sebelum dan

sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).

Page 25: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

29

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader PKK di Keluruhan

Danukusuman (N : 33)

2. Sampel

Kader PKK Kelurahan Danukusuman yang bersedia mengikuti seluruh

rangkaian penelitian dibuktikan dengan informed consent sebanyak 30

orang.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Kadar glukosa

Hasil pemeriksaan laboratorium darah plasma terhadap glukosa

darah yang dilakukan setelah puasa 10 jam. Metode GOD-PAP dengan

nilai normal 70-115 mg/dl.

Variabel : Terikat

Skala pengukuran : Rasio

Alat ukur : Fotometer RAL Clima MC-15

Satuan : mg/dl

2. Jamur tiram putih

Adalah jamur tiram putih yang telah dibuat menjadi yogurt jamur

tiram putih dengan konsentrasi 200 mg/ botol. Yogurt jamur tiram

putih dikonsumsi satu kali sehari pada pagi hari satu jam sebelum

sarapan (perut kosong) dan diberikan selama 10 hari.

Variabel : Bebas

Page 26: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

30

Skala ukur : Nominal

Alat ukur : Visual

Satuan : Per botol

F. Teknik Sampling

Teknik sampling pada penelitian ini adalah Purpossive sampling.

Populasi Kader PKK Kelurahan

Danukusuman

N : 33

Sampel

n = 30

Purpossive sampling

Gambar 3.1 Bagan Teknik Sampling

Informed consent

Page 27: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

31

G. Sumber Data Penelitian

1. Sumber data Primer

Sumber data primer adalahhasil pemeriksaan glukosa darah puasa

sebelum dan sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus) pada kader PKK Kelurahan Danukusuman.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data seluruh Kader PKK Kelurahan

Danukusuman dan berbagai buku, jurnal yang terkait dengan

penelitian.

H. Instrumen Penelitian

1.Alat yang digunakan

a. Pengambilan data

1) Informed consent

2) Data sekunder

b. Pemeriksaan kadar glukosa

1) Tabung vacum NaF

2) Box ice

3) Tourniquet

4) Holder

5) Centrifuge

6) Kuvet

7) Mikropipet 500 ul

Page 28: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

32

8) Eppendorf tube

9) Mikropipet 5 ul

10) Yellow tip

11) Blue tip

12) Fotometer RAL Clima MC-15

13) Tissue

14) Plesterin

15) Tempat sampah infeksius

2. Bahan yang digunakan

a. Spesimen plasma

b. Reagen glukosa

c. Aquabidest

d. Alkohol 70%

Page 29: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

33

I. Alur Penelitian

1. Bagan Penelitian

Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian

Populasi Kader PKK Kelurahan Danukusuman

N = 33

Informed Consent

Persiapan responden puasa 10 jam

Pemeriksaan kadar glukosa darah (sebelum)

Pemberian jamur tiram putih 1 botol perhari

pada pagi hari 1 jam sebelum sarapan selama

10 hari

Pemeriksaan kadar glukosa darah (setelah)

Menarik Kesimpulan

Rekap Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa

Darah sebelum dan sesudah

MenganalisisData

Purpossive Sampling

Sampel Penelitian n = 30

Pengambilan Darah Vena

Persiapan responden puasa10 jam

Page 30: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

34

2. Cara Kerja

a. Pra Analitik

1) Persiapan Pasien

a) Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan data dari petugas kader PKK kelurahan

Danukusuman yang berupa pembagian informed consent

dan kuisioner.

b) Responden bersedia ikut serta dalam penelitian dengan

cara menyetujui informed consent yang disahkan dengan

tanda tangan dari responden dan juga peneliti.

c) Responden diminta untuk puasa selama 10 jam sebelum

pengambilan darah.

2) Pelabelan

Pemberian label pada wadah sampel harus memuat informasi

sebagai berikut :

a) Tanggal pengambilan spesimen

b) Nama dan nomor spesimen responden

c) Jenis spesimen

3) Teknik pengambilan darah vena

a) Gunakan alat pelindung diri lengkap.

b) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, pasang

jarum pada holder dengan erat

Page 31: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

35

c) Melakukan pengecekan identifikasi pasien dan

memberikan label pada tabung

d) Posisikan probandus dalam posisi duduk, mintalah

probandus untuk mengepalkan tangan dalam keadaan

lurus

e) Pasang tourniquet pada bagian lengan atas siku yang akan

dilakukan pengambilan darah

f) Lakukan palpasi untuk mengetahui lokasi vena yang akan

ditusuk. Pilih vena mediana cubiti

g) Desinfeksi area tusukan dengan alkohol 70% dan biarkan

hingga kering

h) Tegangkan kulit di atas vena dengan menggunakan jari

tangan agar vena tidak bergerak

i) Lakukan penusukan pada bagian yang akan diambil

darahnya dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas

dengan sudut 150. Jika darah sudah terlihat pada indikator,

segera pasang vacum tube NaF pada holder.

j) Lepaskan tourniquet dan mintalah probandus untuk

membuka telapak tangan

k) Biarkan darah mengalir ke dalam tabung sampai penuh

l) Letakkan kapas di atas tusukan dan tarik jarum secara

perlahan, mintalah responden untuk menekan kapas

Page 32: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

36

beberapa saat kemudian pasang plester setelah darah

berhenti keluar

m) Lepaskan jarum dari holder dan buang pada tempat

sampah biohazard

n) Homogenkan vacum tube dengan cara dibolak-balik agar

darah dan antikoagulisis NaF dapat bercampur dengan

baik.

4) Transport spesimen darah

a) Masukkan tabung yang telah berisi darah ke dalam ice-

box, letakkan pada rak tabung.

b) Bawa ice box yang berisi spesimen darah secara hati-hati

menuju Laboratorium Kimia Klinik di STIKES Nasional

untuk diperiksa.

5) Pembuatan plasma

a) Spesimen darah yang sudah diperoleh kemudian

dimasukkan ke dalam centrifuge, sertakan kode/ nomor

pada tabung tersebut

b) Centrifuge spesimen darah dengan kecepatan 3000 rpm

selama 15-30 menit

c) Pisahkan supernatan dari endapan darah dan masukkan

pada tabung eppendorf sebagai spesimen plasma

(DEPKES, 2008).

Page 33: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

37

b. Analitik

Pemeriksaan kadar glikosa dengan metode GOD-PAP

1) Sampel : Plasma NaF

2) Metode Pemeriksaan : Pemeriksaan enzimatic fotometric

dengan metode GOD-PAP (glucose oksidase phenol

aminophenazon)

3) Tujuan

Untuk mengetahui kadar glukosa darah puasa responden yang

diperiksa dalam mg/dl.

4) Prinsip

Penentuan kadar glukosa setelah terjadinya reaksi oksidasi

oleh enzim glukosa oksidase. Indikator kolorimetrik adalah

kuinoimin, yang berasal dari 4-aminoantipirin dan fenol dan

bereaksi dengan hidrogen peroksida dengan bantuan enzim

katalitik (reaksi Trinder) (ProLiNE, 2017).

5) Reaksi

Glucose + O2 GOD

Gluconic acid + H2O

2

2H2O

2 + 4-Aminoantipyrine+ phenol

POD Quinoneimine +

4H2O

6) Komposisi reagen

a. Buffer phosphate Ph 7,5 250 mmol/L

b. Phenol 5 mmol/L

c. 4-Aminoantiphyrine 0,5 mmol/L

Page 34: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

38

d. Glucose Oxidase ≥ 10 kU/L

e. Peroxide ≥1 kU/L

7) Persiapan Reagen

Reagen siap digunakan

8) Stabilitas reagen

Reagen akan stabil dengan batas kadaluarsa jika disimpan

pada suhu2ºC - 8ºC, terlindung dari cahaya serta kontiminasi,

dan jangan membekukan reagen.

9) Spesimen

Plasma NaF

10) Pemeriksaan (Fotometer RAL Clima MC-15)

Operasional Fotometer RAL Clima MC-15

a) Panjang gelombang : Hg 546 nm

b) Program : c/st

c) Faktor : 812,31

d) Ketebalan kuvet : 1 cm

e) Suhu : 20ºC - 25ºC atau 37ºC

f) Pengukuran : Blanko reagen

(hanya membutuhkan 1 blanko reagen setiap rangkaian

pemeriksaan).

Page 35: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

39

11) Cara kerja

Tabel 3.1. Pengukuran terhadap blanko reagen

Blanko Sampel

Aquabidest 10 µl -

Spesimen (µl) - 10 µl

Reagen (µl) 1000 µl 1000 µl

(Sumber : ProLiNE, 2017)

Campur, inkubasi selama 20 menit pada suhu 20ºC - 25ºC

atau 10 menit pada suhu 37ºC. Baca absorbansi terhadap

blanko reagen dalam waktu 60 menit.

Interpretasi Klinis

Tabel 3.2.Interpretasi hasil

Puasa mg/dl mmol/L

Dewasa 70 – 115 3,9 -6,4

(Sumber : ProLiNE, 2017)

12) Linearitas

Tes ini linear hingga konsentrasi glukosa 1-400 mg/dL

(0,06 – 22,2 mmol/L). Encerkan sampel yang memiliki

glukosa tinggi dengan NaCl fisiologis (9 g/dL) perbandingan

1+4 dan ulangi pengukuran. Hasil yang didapatkan dikalikan 5

( ProLiNE, 2017).

Page 36: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

40

13) Spesifitas

Tidak ada gangguan asam askorbat hingga 15 mg/dL,

bilirubin sampai 40 mg/dL, hemoglobin hingga 200 mg/dL,

dan lipema hingga 2000 mg/dl.

14) Sensitifitas

Kadar terendah yang dapat dideteksi adalah 1 mg/dl.

c. Post Analitik

1) Interpretasi hasil sesuai dengan nilai normal atau nilai rujukan

pemeriksaan glukosa darah puasa.

2) Pencatatan hasil dari pemeriksaan kadar glukosa darah puasa.

3) Pelaporan hasil dari pemeriksaan glukosa darah.

J. Teknik Analisis Data Penelitian

Data hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan

sesudah pemberian jamur tiram putih pada kader PKK Kelurahan

Danukusuman dianalisis normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk ,

karena jumlah sampel pemeriksaan yang kurang dari 50. Hasil uji

normalitas data dikatakan normal apabila (p) > 0,05. Hasil uji normalitas

data bila didapatkan (p) < 0,05 maka dikatakan distribusinya tidak normal.

Uji Hipotesis Penelitian :

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

adalah T-testberpasangan apabila didapatkan distribusi data normal.

Page 37: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

41

Uji alternatif dari t-test berpasangan yaitu uji Mann-Whitney dipakai

apabila distribusi data tidak normal.

Penarikan Kesimpulan :

H0 : Tidak ada perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah

pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK

Kelurahan Danukusuman.

H1 : Ada perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah

pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)pada kader PKK

Kelurahan Danukusuman.

Kriteria hipotesis yang diterima :

H0 diterima jika nilai signifikasi (p) lebih dari α (0,05)

H0 ditolak jika nilai signifikasi (p) kurang dari atau sama dengan α (0,05)

Page 38: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Ada perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah pemberian

jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK Kelurahan

Danukusuman dengan nilai signifikansi ((p) = 0,000 ≤ 0,05).

B. SARAN

1. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jamur

tiram putih (Pleurotus ostreatus) teradap kadar insulin dan lebih

memperhatikan konsumsi makanan dan aktifitas fisik responden.

2. Bagi Masyarakat ( Kader PKK Kelurahan Danukusuman)

Sebaiknya memberikan informasi kepada anggota PKK lainya tentang

manfaat jamur tiram untuk menurunkan kadar glukosa darah secara

alami.

3. Bagi Akademik

Menambah koleksi buku dan bacaan untuk mempermudah peneliti

selanjutnya dalam mengerjakan Karya Tulis Ilmiah.

Page 39: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Mugiono, Arlianti, T., & Chotimatul Azmi. 2013. Panduan Lengkap

Jamur (2nd ed.). Penebar Swadaya.Hal 23-25.

Anggraini, dwi agusti. 2017. Studi Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus) pada Formulasi Mdia Tumbuh Serbuk Ampas Tebu.

Skripsi, 11, 30–31.

Auliya, P., Oenzil, F., & Rofinda, Z. D. 2016. Artikel Penelitian Gambaran Kadar

Gula Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

yang Memiliki Berat Badan Berlebih dan Obesitas. 5(3), 528–533.

Azhari, Meilinda, Yuliet & Khildah. 2016. Uji Aktivitas Serbuk Jamur Tiram

Putih (Pleurotus Ostreatus(Jacq.) P.Kumm) Terhadap Kadar Glukosa Darah

Pada Model Hewan Hiperkolesterolemia-Diabetes. Galenika Journal of

Pharmacy. Vol. 2 (2) : 96 – 102

Basundoro, A. P. 2016. Hubungan kadar Glukosa Darah Terhadap Estimasi Laju

Filtrasi Glomelurus Pada Pasien Diabetes Melitus. Skripsi.Hal 37-39

Bracmachari, G. 2011. Bioflavonoids with Promising Anti-Diabetic Potensials:

Acritical survey : Opportunity, Challengeand Scope of Natural

Products.Medicines Chemistry, 187-212

Dalimartha, S., & Adrian, F. 2014. Makanan Dan Herbal untuk Penderita

Diabetes Mellitus (prasetya (ed.)). penebar swadaya. Hal 17-20

Dinas kesehatan. 2018. Profil Kesehatan Kota Surakarta.

Diyah, N. W., Ambarwati, A., Warsito, G. M., Niken, G., Heriwiyanti, E. T.,

Windysari, R., Prismawan, D., Hartasari, R. F., & Purwanto, P. 2018.

Evaluasi Kandungan Glukosa Dan Indeks Glikemik Beberapa Sumber

Karbohidrat Dalam Upaya Penggalian Pangan Ber-Indeks Glikemik Rendah.

Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 3(2), 67.

https://doi.org/10.20473/jfiki.v3i22016.67-73

Herdianti. 2017. Determinan Kualitas Hidup Penderita Dm Tipe 2 Di Rsud

Ajjappange.JurnalEndurance,2(1),74. https://doi.org/10.22216/jen.v2i1.1662

IDF. 2019. International Diabetes Federation Atlas 2019. hal 28-30

Krisnatuti, D., Yenrina, R., & Rasjmida, D. 2014. Diet Sehat Untuk penderita

Diabetes Mellitus. penebar swadaya. Hal 50-55.

Kusnadi, G. 2016. Faktor Resiko Diabetes melitus tipe 2 pada petani dan buruh.

Skripsi. Hal 34-36.

Martsiningsih, M. A., & Gabrela, D. 2016. Gambaran Kadar Glukosa Darah

Metode GOD-PAP ( Glucose Oxsidase – Peroxidase Aminoantypirin )

Sampel Serum dan Plasma EDTA ( Ethylen Diamin Terta Acetat ). Jurnal

Page 40: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM …

Teknologi Laboratorium, 5(1), 5–8.

Priasmara, Y. D. (2015). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula.

Skripsi, 31–33.

Purbowati, Johan, A., & RMD, R. K. 2017. Pengaruh jamur tiram putih (pleurotus

ostreatus) terhadap kadar glukosa darah, profil lipid dan kadar MDA pada

tikus (rattus norvegicus) diabetes melitus. Jurnal Gizi Indonesia, 4(2), 131.

https://doi.org/10.14710/jgi.4.2.131-137

Riskesdas. 2018. Prevalensi DM Berdasarkan Pemeriksaan Darah Pada Penduduk

Umur = 15 Tahun, 2013-2018. Kemenkes RI. 58-59

Sumarsih, S. 2015. Bisnis Bibit Jamur Tiram. Penebar Swadaya.Hal 3-7

Susilo, Y., & Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Diabetes Mellitus

(Kencing Manis) (B. Rini (ed.); ed 1). ANDI.Hal 14-15

Tandra, H. 2013. Life Healty With Diabetes, Diabetes Mengapa dan Bagaimana

(A. Sahala (ed.)). ANDI.Hal 22-25.

Wahyuni N, Ilyas S, & Alya A. 2017. Efek Pleurotus ostreatus terhadap sel Beta

Pankreas pada mencit model Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmu Kefarmasian

Indonesia. Vol.15, No 2. 156-158

WHO. 2016. Global Report on Diabetes. Isbn, 978, 88. https://doi.org/ISBN 978

92 4 1565257

Wibowo, S. 2014. Tahukah anda Makanan Berbahaya untuk Penyakit Diabetes

(A. Satriani (ed.)). Dunia sehat. Hal 5-7

Widyastuti, N. 2013. Pengolahan Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Sebagai

Alternatif Pemenuhan Nutrisi. 15(3), 1–7.

Zaenab, S., & Nurwidodo. 2016. Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih (

Rattus norvegicus ) Hiperglikemia Menggunakan Berbagai Bentuk Sediaan

Jamur Tiram Putih ( Pleurotus ostreatus ). Seminar Nasional Dan Gelar

Produk, 246, 108–116.

Zamma, S., & Sainudin. 2019. Hubungan Kepatuhan Pengobatan dengan kadar

gula darah sewaktu pada pasien DM tipe 2. Jambura Nurisng Journal, 1(1),

11–18.