Perbedaan itu sunnatullah.docx

3
Perbedaan itu sunnatullah. “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al Maidah (5): 48) Ibarat dua mata uang, perbedaan bisa berbuah positif dan juga negatif. Perbedaan yang ada dalam kehidupan manusia bila dikelola dengan baik akan berbuah bunyan marshus (bangunan kokoh), dan bila tidak dikelola dengan bijak maka perbedaan itu bisa berakibat keretakan, ibarat bangunan yang berada di tepi jurang yang rapuh. Bahwa dalam kehidupan ini sangat mungkin akan terjadi keharmonisan atau konflik. Kemenangan Rasulullah –shalla Allahu `alaihi wa sallama- dan para sahabat dalam perang Hunain ternyata menyisahkan masalah. Ketika Nabi Muhammad -shalla Allahu `alaihi wa sallama- hanya mendistribusikan harta rampasan di kalangan muslimin dari suku Quraisy, ada sedikit kekecewaan di hati sebagian kabilah Anshar. ”Sungguh sangat mengherankan, bila hanya orang-orang Quraisy yang diberi, padahal pedang-pedang kami menetaskan darah-daraha mereka.” Rasulullah mendengar ungkapan yang tak sedap di dengar

Transcript of Perbedaan itu sunnatullah.docx

Perbedaan itu sunnatullah. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. (QS. Al Maidah (5): 48) Ibarat dua mata uang, perbedaan bisa berbuah positif dan juga negatif. Perbedaan yang ada dalam kehidupan manusia bila dikelola dengan baik akan berbuah bunyan marshus (bangunan kokoh), dan bila tidak dikelola dengan bijak maka perbedaan itu bisa berakibat keretakan, ibarat bangunan yang berada di tepi jurang yang rapuh. Bahwa dalam kehidupan ini sangat mungkin akan terjadi keharmonisan atau konflik.Kemenangan Rasulullah shalla Allahu `alaihi wa sallama- dan para sahabat dalam perang Hunain ternyata menyisahkan masalah. Ketika Nabi Muhammad -shalla Allahu `alaihi wa sallama- hanya mendistribusikan harta rampasan di kalangan muslimin dari suku Quraisy, ada sedikit kekecewaan di hati sebagian kabilah Anshar. Sungguh sangat mengherankan, bila hanya orang-orang Quraisy yang diberi, padahal pedang-pedang kami menetaskan darah-daraha mereka. Rasulullah mendengar ungkapan yang tak sedap di dengar itu dari Saad bin Ubadah.Rasulullah bertanya kepada Saad: Engkau sendiri bagaimana?Saad menjawab: Ya Rasulallah, tidaklah aku melainkan bagian dari kaumku.Selanjutnya Rasulullah memerintahkan kepada Saad untuk segera mengumpulkan sebagian kabilah yang menghembuskan berita tak sedap itu. Saad pun melaksanakan tugas yang diperintahkan itu, dan berkumpullah mereka di suatu tempat. Ketika sebagian orang Muhajirin datang di tempat itu, mereka tidak diperkenankan masuk bahkan diperintahkan untuk menjauh. Kemudian Rasulullah datang. Setelah memuji Allah subhanahu wa ta`ala- beliau berkata, Wahai orang-orang Anshar, terdengar olehku sikap kalian tentang diriku dalam masalah pembagian harta rampasan. Ingatlah, Aku datang ketika kalian dalam kesesatan, maka Allah memberi hidayah. Ketika kalian miskin, maka Allah menganugerahkan kekayaan. Kalian kalian hidup dalam perseteruan, maka Allah menyatukan kalian.Orang-orang Anshar menjawab: Benar, wahai Nabi. Keutamaan hanya milik Allah dan Rasul-Nya.Rasulullah: Silahkan kalian menanggapi pernyataanku!Anshar: Apa yang harus kami katakan, sementara keutamaan hanya milik Allah dan Rasul-Nya.Rasulullah: Bisa saja kalian menjawab, engkau datang kepada kami karena didustakan oleh kaummu, maka kami membenarkan dirimu. Engkau terlunta maka kami menolongmu. Engkau terusir maka kami menampungmu. Engkau tak memiliki apapun maka kami menyantunimu.Apakah ada di hatimu keinginan jatah dunia yang aku berikan kepada orang-orang Quraisy untuk memikat hati mereka pada Islam? Apakah kalian tidak rela bila mereka pulang dengan membawa kambing dan onta sementara kalian membawa pulang Rasul kalian? Demi Zat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, kalau bukan karena hijrah sungguh aku adalah orang Anshar. Sekiranya mereka menyusuri suatu jalan dan orang-orang Anshar menyusuri jalan yang lain, sungguh aku akan menyusuri jalan yang dilalui orang-orang Anshar. Yaa Allah, rahmatilah Anshar, rahmatilah keturunan mereka.( ) Akhirnya orang-orang Anshar lebih memilih Rasulullah daripada harta rampasan perang.