Perbedaan Dan Persamaan Halal Islam Dan Kosher
-
Upload
candra-puspitasari -
Category
Documents
-
view
59 -
download
7
Transcript of Perbedaan Dan Persamaan Halal Islam Dan Kosher
Perbedaan dan Persamaan Halal Islam dan Kosher YahudiPosted on Rabu, 3 Oktober 2007 | 32 Komentar
Kita semua sering mendengar kata ‘halal’ حالل atau pernah melihat logo-logo halal dari MUI yang terdapat di produk-produk makanan dan minuman yang kita beli sehari-hari. Dalam bahasa Inggris dan Perancis, (kata halal sudah resmi diakui menjadi kata bahasa Inggris dan Perancis) halal diartikan terbatas dalam hal makanan saja, namun dalam bahasa Arab dan di dalam pengertian Islam, halal berarti segala hal yang diperbolehkan menurut hukum Islam. Jadi halal dalam pengertian Islam dapat mencakup pula masalah perbuatan, perkataan, cara berpakaian, dan lain sebagainya. Namun dalam artikel kali ini, untuk sementara saya hanya membatasi permasalahan halal dalam hal makanan saja.
Namun tahukah anda, dalam agama Yahudi terdapat juga aturan-aturan diet atau makanan yang kurang lebih paralel seperti kehalalan dalam Islam, yang disebut kosher (dalam bahasa Inggris dan Perancis) atau kashrut/ רות ש3 -dalam bahasa Ibrani (Hebrew). Walaupun terdapat kesamaan כ5kesamaan antara halal dan kosher, namun halal dan kosher tidak selamanya identik, terdapat perbedaan-perbedaan yang signifikan antara halal dan kosher. Nah, untuk jelasnya mari kita mengetahui persamaan dan perbedaan antara halal dan kosher ini, untuk itu mari kita mulai dengan membahas sedikit kedua dietary laws tersebut.
HALAL حاللDalam hukum Islam, halal dalam makanan bukan saja menyangkut apa yang boleh dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan, tetapi juga menyangkut prasayarat binatang yang akan disembelih, cara menyembelih, ritual penyembelihan, persiapan makanan sebelum dihidangkan, dan lain-lain. Dalam mempersiapkan makanan yang halal, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
Binatang harus hidup dan sehat pada saat penyembelihan Binatang yang disembelih harus binatang yang halal untuk disembelih
Semua darah harus dikucurkan keluar badan binatang setelah disembelih
Yang harus menyembelih adalah seorang Muslim
Penyembelihan harus dengan pisau yang sangat tajam dan harus sekali sembelih
Setiap sebelum menyembelih, menyebutkan basmallah atau nama Allah setiap kali akan menyembelih
Dalam menyimpan makanan halal, tidak boleh bercampur dengan makanan yang haram, karena akan menjadi haram
Menurut temanku, seorang Pakistan yang kini tinggal di Inggris, pernah ada isu adanya pelarangan penyembelihan binatang yang disembelih menurut cara-cara ‘halal’ karena dikatakan cara penyembelihannya tidak berperikebinatangan! Dan sebagai gantinya pemerintah Inggris memperbolehkan pengimporan daging halal dari luar negeri. Di dalam penyembelihan halal, binatang dipaksakan dijatuhkan, setelah itu leher binatang disembelih hingga benar-benar terpotong saluran pernafasan dan makanan di lehernya. Dan darah harus mengucur keluar semua dari leher si binatang yang disembelih. Sedangkan cara-cara modern yang non-halal di Inggris yang katanya lebih “berperikebinatangan”, si binatang (sapi) dibuat mati rasa dengan sebuah alat
listrik, lalu setelah mati rasa, sebuah alat yaitu berupa batang besi yang besar dan tajam, menghujam kepala si sapi menembus tulang tengkorak (cranium) si sapi hingga ke otaknya. Dikatakan dengan cara itu si sapi langsung mati dan tidak merasakan sakit! Namun dalam pemotongan metode non-halal ini, darah tidak keluar dari tubuh si sapi. (Perasaan menurut saya, caranya sama aja sadizzzzzz-nya!)
KOSHER רות ש3 כ5Dalam kosher Yahudi, peraturan-peraturan umumnya adalah sebagai berikut:
Binatang yang disembelih harus binatang yang kosher (yang diperbolehkan dalam hukum makanan Yahudi)
Seperti halnya dalam halal, dalam kosher binatang yang disembelih harus dalam keadaan hidup dan sehat pada waktu disembelih
Darah dari binatang yang disembelih harus mengucur keluar juga.
Namun dalam kosher ada beberapa bagian dari binatang yang tidak boleh dimakan
khusus untuk buah dan sayuran, harus diinspeksi dulu agar tidak ada hama yang ikut termakan
Pengucapan nama Tuhan (paralel seperti basmallah dalam agama Islam) cukup sehari sekali untuk seluruh binatang yang akan disembelih pada hari itu
Dalam kosher, daging dan susu (juga produk-produk yang terbuat dari susu seperti keju, mentega, dan lain-lain) tidak boleh dicampur, baik dalam penyimpanannya maupun pada saat memakannya, jadi makanan seperti cheeseburger adalah tidak kosher (tidak boleh) menurut agama Yahudi. (Beberapa sekte Yahudi bahkan ada yang tidak memperbolehkan ikan dicampur dengan daging)
Produk-produk anggur yang tidak dibuat oleh orang Yahudi tidak boleh dikonsumsi
Oke, untuk lebih jelasnya, persamaan dan perbedaan antara halal dan kosher dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Jenis Makanan Halal Islam Kosher Yahudi
Babi Tidak Boleh Tidak Boleh
Sapi, Biri-Biri, Kambing, dsb.
Boleh Boleh, tapi hanya bagian depan saja
Ayam Boleh Boleh
Kelinci Boleh Tidak Boleh
Ayam Hutan, Bebek, Angsa
Boleh Tidak Boleh
Alkohol Tidak Boleh Boleh
GelatinBoleh, asal dari binatang halal
Boleh, meskipun dari binatang non-kosher
KejuBoleh asal enzim yg digunakan berasal dari binatang halal
Boleh, enzim dari binatang apapun (asal tidak tercampur daging)
Binatang Amfibi Tidak Boleh Tidak Boleh
Burung Pemangsa Tidak Boleh Tidak Boleh
Binatang Karnivora
Tidak Boleh Tidak Boleh
Binatang Laut BolehBoleh, namun hanya yang bersirip dan bersisik saja, jadi binatang laut seperti kerang dan cumi-cumi tidak boleh
Tumbuhan Laut Boleh Boleh
Darah Tidak Boleh Tidak Boleh
CATATAN:
Dalam Islam pelarangan penggunaan binatang non-halal (haram) seperti babi, bukan hanya berlaku pada makanan saja, tapi juga produk-produk lain dari binatang tersebut, misalkan insulin dari babi juga haram. Sedangkan dalam agama Yahudi, pelarangan penggunaan binatang non-kosher hanya sebatas pada makanan saja, sedangkan untuk yang tidak dimakan seperti insulin dari babi, diperbolehkan.
Merokok dalam Islam masih terjadi dualisme, sebagian ulama mengklasifikasikan sebagai makruh, namun semakin banyak saja ulama yang mempercayai bahwa merokok itu haram, karena sangat merusak tubuh! Dan dalam Islam, sesuatu yang merusak tubuh itu tidak boleh (haram), ini didasarkan pada ayat Al-Qurân: ب� و� ي�ح� الله� إ�ن � ا ن�و� س� أ�ح� و� ل�ك�ة� الت ه� إ�ل�ى ي�د�يك�م�
ب�أ� � وا ت�ل�ق� و�ال� الله� ب�يل� س� ف�ي وا� ق� أ�نف�ن�ين� س� ال�م�ح�QS (2:195) yang artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.Sedangkan menurut agama Yahudi, pada dasarnya tidak ada masalah dengan merokok, hanya saja di sebagian sekte-sekte Yahudi yang orthodox yang tidak memperbolehkan merokok.
Di dalam agama Islam, pengkonsumsian binatang-binatang haram seperti babi menjadi halal jika kita tidak punya pilihan lain atau tidak ada makanan lain. Hal ini untuk menjaga kelangsungan hidup atau jiwa manusia pemberian Allah yang sangat berharga tersebut. Hal ini disebutkan dalam ayat Al-Qurân berikut ini:ع�اد� � و�ال �اغ� ب �ر� غ�ي اض�ط�ر� ف�م�ن� �ه� الل �ر� �غ�ي ل �ه� ب ه�ل�
� أ و�م�ا �خ�نز�ير� ال �ح�م� و�ل و�الد�م� �ة� �ت �م�ي ال �م� �ك �ي ع�ل م� ح�ر� �م�ا �ن إغ�ف�ور0 �ه� الل �ن� إ �ه� �ي ع�ل �م� �ث إ ح�يم0 ف�ال ر�
(QS 2:173) yang artinya: Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Sedangkan dalam agama Yahudi, tidak ada pengecualian
http://spektrumku.wordpress.com/2007/10/03/perbedaan-dan-persamaan-halal-islam-dan-kosher-yahudi/
14 Maret 2013