PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik...

21
PERBANKAN DASAR (C2) KELAS X Penulis : Anita Prasasti, S.Pd, MM PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA

Transcript of PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik...

Page 1: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

PERBANKAN DASAR(C2) KELAS X

Penulis :Anita Prasasti, S.Pd, MM

PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA

Page 2: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

PERBANKAN DASARSMK/MAK Kelas X

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun

tanpa izin tertulis

Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe Photoshop CS3. Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)B5 (17,6 × 25) cmvi + 148 halaman

Penulis : Anita Prasasti, S.Pd, MMEditor : Tim Quantum BookPerancang sampul : Tim Quantum BookPerancang letak isi : Tim Quantum BookPenata letak : Tim Quantum BookIlustrator : Tim Quantum BookTahun terbit : 2019ISBN : 978-623-7398-26-4Alamat : Jl. Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No 5 Malang - Jawa Timur

Page 3: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

iii

Kata Pengantar

Ciri abad 21 menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah tersedianya informasi di mana saja dan kapan saja (informasi), adanya implementasi penggunaan mesin (komputasi), mampu menjangkau segala pekerjaan rutin (otomatisasi), dan bisa dilakukan dari mana saja dan ke mana saja (komunikasi). Adapun pembelajaran abad 21 mencerminkan empat hal, yaitu critical thinking and problem solving, creativity and innovation, communication, dan collaboration. Dengan demikian dalam proses pembelajaran, peran guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing setiap siswa dalam belajar, karena pada dasarnya setiap siswa adalah unik. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Howard Gardner bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengakomodir karakteristik pembelajaran abad 21 tersebut adalah pendekatan Science, Technology, Engineering, and Mathematics atau disingkat dengan STEM. STEM merupakan suatu pendekatan di mana sains, teknologi, engineering, dan matematika diintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan masalah dalam kehidupan nyata. Pembelajaran STEM memperlihatkan kepada peserta didik bagaimana konsep-konsep, prinsip-prinsip sains, teknologi, engineering, dan matematika digunakan secara integrasi untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem yang memberikan manfaat untuk kehidupan manusia. Untuk menyiapkan peserta didik Indonesia memperoleh keterampilan abad 21, yaitu keterampilan cara berpikir melalui berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta cara bekerja sama melalui kolaborasi dan komunikasi, maka pendekatan STEM diadopsi untuk menguatkan impelementasi Kurikulum 2013. Pendekatan STEM diyakini sejalan dengan ruh Kurikulum 2013 yang dapat diimplementasikan melalui penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Buku Perbankan Dasar ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 dan dipakai sebagai sumber belajar peserta didik karena isinya yang lengkap, padat informasi, dan mudah dipahami. Dalam buku ini dijelaskan teori dan praktik tentang sejarah perbankan di Indonesia, pendirian dan bentuk badan hukum bank, lembaga keuangan, uang, jenis bank dan kantor bank, kegiatan bank umum dan BPR, simpanan giro, simpanan tabungan, simpanan deposito, dan kredit perbankan. Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu mohon saran dan kritikan yang bersifat membangun agar kualitas buku ini sesuai dengan harapan pengguna.

Malang, Februari 2019

Penulis

Page 4: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

iv

Daftar Isi

Bab 1 Sejarah Perbankan Indonesia .......................................................................... 1 A. Sejarah Perbankan di Indonesia ................................................................................... 3 B. Sejarah Bank Pemerintah ................................................................................................ 5 C. Kondisi Perbankan Indonesia Sebelum Deregulasi ............................................... 7 D. Kondisi Perbankan Indonesia Sesudah Deregulasi ................................................ 8 E. Kondisi Perbankan Terkini ............................................................................................... 11 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 12 Bab 2 Pendirian Dan Bentuk Badan Hukum Bank .................................................... 17 A. Persyaratan Pendirian Bank ............................................................................................ 19 B. Perizinan Pendirian Bank ................................................................................................. 20 C. Bentuk Badan Hukum Bank ............................................................................................ 22 D. Penilaian Kesehatan Bank ............................................................................................... 22 E. Penggabungan Usaha Bank ........................................................................................... 25 F. Kerahasiaan Bank ............................................................................................................... 27 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 29

Bab 3 Lembaga Keuangan .......................................................................................... 33 A. Pengertian Lembaga Keuangan ................................................................................... 35 B. Peranan Lembaga Keuangan ......................................................................................... 35 C. Fungsi Lembaga Keuangan ............................................................................................ 37 D. Jenis Lembaga Keuangan ............................................................................................... 37 E. Lembaga Keuangan Bank ............................................................................................... 38 F. Lembaga Keuangan Non-Bank ..................................................................................... 39 G. Perbedaan Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank ........................................... 41 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 42

Bab 4 Uang ................................................................................................................... 47 A. Sejarah Perkembangan Uang ........................................................................................ 49 B. Sejarah Uang di Indonesia .............................................................................................. 50 C. Pengertian Uang ................................................................................................................. 53 D. Kriteria Uang ........................................................................................................................ 54 E. Fungsi Uang ......................................................................................................................... 55 F. Jenis-jenis Uang .................................................................................................................. 55 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 57

Bab 5 Jenis Bank Dan Kantor Bank ............................................................................. 63 A. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya .............................................................................. 65 B. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya ................................................................... 67 C. Jenis Bank Berdasarkan Statusnya ............................................................................... 68 D. Jenis Bank Berdasarkan Cara Menentukan Harga .................................................. 68 E. Jenis Kantor Bank ............................................................................................................... 70 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 71

Page 5: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

v

Bab 6 Kegiatan Bank Umum Dan BPR ........................................................................ 75 A. Kegiatan Bank Umum ....................................................................................................... 77 B. Kegiatan Penghimpunan Dana Bank Umum ........................................................... 78 C. Kegiatan Penyaluran Dana Bank Umum .................................................................... 78 D. Kegiatan Pendukung Bank Umum ............................................................................... 79 E. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat ............................................................................... 81 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 82

Bab 7 Simpanan Giro ................................................................................................... 87 A. Pengertian Simpanan Giro .............................................................................................. 89 B. Pembukaan Simpanan Giro ............................................................................................ 89 C. Penarikan Simpanan Giro ................................................................................................ 90 D. Penutupan Simpanan Giro.............................................................................................. 93 E. Perhitungan Bunga Giro .................................................................................................. 94 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 97

Bab 8 Simpanan Tabungan ......................................................................................... 101 A. Pengertian Tabungan ....................................................................................................... 103 B. Penyelenggaraan Tabungan .......................................................................................... 103 C. Pembukaan Rekening Tabungan .................................................................................. 104 D. Sarana Penarikan Tabungan ........................................................................................... 104 E. Perhitungan Bunga Tabungan....................................................................................... 106 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 110

Bab 9 Simpanan Deposito ........................................................................................... 115 A. Pengertian Deposito ......................................................................................................... 117 B. Jenis-Jenis Deposito .......................................................................................................... 117 C. Deposito Berjangka ........................................................................................................... 118 D. Sertifikat Deposito ............................................................................................................. 119 E. Deposit On Call ................................................................................................................... 121 F. Perhitungan Bunga Deposito ........................................................................................ 121 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 123

Bab 10 Kredit Perbankan .............................................................................................. 127 A. Pengertian Kredit ............................................................................................................... 129 B. Unsur-Unsur Kredit ............................................................................................................ 130 C. Fungsi dan Tujuan Kredit ................................................................................................. 131 D. Jenis-Jenis Kredit ................................................................................................................ 132 E. Prosedur Permohonan Kredit ........................................................................................ 134 F. Penilaian Kelayakan Kredit Perbankan ....................................................................... 137 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 141

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 145Glorasium...... ..................................................................................................................... 146Biodata Penulis .................................................................................................................. 148

Page 6: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

vi

Page 7: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Sejarah Perbankan Indonesia 1

3.1 Memahami sejarah perbankan di Indonesia4.1 Mempresentasikan sejarah perbankan di Indonesia

Kompetensi Dasar

1BAB

Sejarah Perbankan Indonesia

Page 8: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Perbankan Dasar Kelas X untuk SMK/MAK2

Peta Konsep

Setelah mempelajari materi peserta didik diharapkan mampu:1. Memahami sejarah perbankan di Indonesia2. Menganalisis sejarah bank pemerintah di Indonesia3. Menganalisis kondisi perbankan di Indonesia sebelum deregulasi4. Menganalisis kondisi perbankan di Indonesia setelah deregulasi5. Mempresentasikan kondisi perbankan terkini

Tujuan Pembelajaran

Sejarah Perbankan di Indonesia

Sejarah Bank Pemerintah

Kondisi Perbankan Sebelum Deregulasi

Kondisi Perbankan Setelah Deregulasi

Kondisi Perbankan Terkini

Sejarah Perbankan Indonesia

Page 9: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Sejarah Perbankan Indonesia 3

A. Sejarah Perbankan di Indonesia

Materi Pembelajaran

Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu yaitu zaman Babylonia, kira-kira tahun 2000 SM. Namun, kegiatannya terbatas pada kegiatan meminjamkan emas atau perak dengan tingkat bunga sekitar 20% per-bulan. Lembaga tersebut dikenal dengan nama Temples of Babylon. Setelah zaman Babylon, pada sekitar tahun 560 SM, di Yunani juga berdiri lembaga semacam bank, yang disebut Greek Temple. Lembaga ini mempunyai kegiatan utama menerima simpanan dengan memungut biaya simpanan, kemudian meminjamkan kembali kepada masyarakat dengan memungut sejumlah biaya tertentu. Pada saat itu pula banyak bermunculan semacam bankir swasta, yang kegiatannya meliputi penukaran uang dan segala kegiatan lainnya di bidang keuangan.

Sumber: https://kuninghijau.wordpress.com/2016/03/10/sejarah-perbankan-di-dunia/

Hampir bersamaan waktunya dengan berkembangnya bermacam bank di Yunani, ternyata di Romawi juga ada semacam bank yang kegiatannya lebih luas lagi, yaitu melaksanakan kegiatan tukar-menukar mata uang berbagai negara, penerimaan deposito, pemberian kredit, dan transfer dana/modal. Namun, kegiatan semacam ini akhirnya terhenti setelah jatuhnya Roma sekitar tahun 509 SM.

Pada abad ke 5, Romawi Timur dipimpin oleh Kaisar Yunus Tinianus (527-565). Sang Kaisar berhasil mengkodifikasikan hukum Romawi di Konstantinopel, kegiatan semacam bank hidup kembali. Kegiatan semacam bank ini dapat berkembang setelah terdapat hubungan perdagangan dengan Ethiopia, India, dan China. Pada saat tertentu, uang Konstantinopel dianggap sebagai mata uang internasional.

Dalam abad-abad selanjutnya, dunia perdagangan semakin berkembang, meluas ke Timur Tengah dan Eropa. Pada saat itu kota-kota Alexandria, Venesia, dan beberapa pelabuhan di Italia Selatan menjadi pusat perdagangan. Di Venesia, pemerintahan pada tahun 1171 mendirikan semacam bank yang disebut Bank Venesia. Bank ini sebenarnya didirikan untuk menghimpun dana bagi pembiayaan perang. Selanjutnya, sekitar tahun 1320 berdiri beberapa bank, di antara yang paling terkenal adalah Bank of Genoa dan Bank of Barcelona.

Pada sekitar abad ke 16, beberapa negara, seperti Inggris, Belanda, dan Belgia, dan banyak tukang emas (Gold Smith) mau menerima titipan uang logam emas dan perak. Sebagai tanda terima penyimpanan, tukang emas tersebut mengeluarkan Gold Smith Notes (nota tukang emas). Nota tersebut merupakan pengakuan penyimpanan atau pengakuan hutang dari tukang emas untuk sejumlah tertentu. Lama kelamaan tanda simpanan tersebut

Page 10: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Perbankan Dasar Kelas X untuk SMK/MAK4

dapat diterima masyarakat sebagai alat pembayaran. Selanjutnya, karena para penyimpan mata uang logam jarang menukarkan kembali tanda simpanannya dengan uang logam, akhirnya para tukang emas berani mengeluarkan nota-nota (goldsmith notes), walaupun jaminan emas atau jaminan uang logamnya tidak ada. Dengan adanya keadaan seperti itu maka ada semacam peralihan tugas dari tugas tukang emas ke tukang perbankan.

Di Inggris, bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis. Akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan. Berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu dua belas hari. Namun karena Inggris yang begitu aktif mencari daerah perdagangan yang kemudian dijajah, maka perkembangan perbankan pun ikut terbawa ke daerah jajahannya.

Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, perkembangan perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan. Perkembangan perdagangan semula hanya di daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.

Jika kita telusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antarkerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer).

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Akibat dari kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, maka peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di negara maju maupun negara berkembang. Bahkan dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan modern, perbankan semakin mendominasi perkembangan ekonomi dan bisnis suatu negara. Bahkan aktivitas dan keberadaan perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara.

Sebelumnya bank-bank di wilayah Nusantara (Hindia Belanda) didirikan oleh orang-orang Belanda untuk kepentingan perekonomian mereka. Selanjutnya, di samping bank-bank yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda, berdiri pula bank-bank swasta yang dimodali oleh orang-orang Belanda, Inggris, Jepang, dan Cina, yang kenyataannya masih tetap hanya mendirikan fasilitas di antara golongan mereka sendiri. Keuntungan dari operasi banknya lebih banyak dibawa untuk kepentingan negara asal.

Pada saat itu posisi bangsa Indonesia dalam dunia usaha masih sangat terbelakang. Mereka hanya terdiri atas petani kecil, buruh, produsen, dan pengusaha kecil. Bank-bank milik asing tidak mau memberikan pinjaman kepada bangsa Indonesia karena beranggapan pemberian kredit kecil tidak membawa keuntungan, bahkan mengandung risiko besar.

Page 11: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Sejarah Perbankan Indonesia 5

Sadar akan keadaan masyarakat dalam perekonomian yang terjepit, maka beberapa anggota masyarakat yang terdidik, kemudian berupaya mencari jalan keluar. Ada yang mendirikan koperasi, studi klub, lumbung desa, bank desa, dan bank perkreditan rakyat. Beberapa tujuan umum dari didirikannya bank oleh bangsa Indonesia saat itu sebagai berikut:

a) Mendidik masyarakat Indonesia untuk menabung agar dapat membangun perumahan sendiri.

b) Membantu para pengusaha untuk permodalan dengan memberikan kredit kecil. c) Membangun kekuatan ekonomi masyarakat dengan menyatukan modal dan

menyalurkan kembali untuk kepentingan masyarakat.Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.

Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:

a) De Javasche NV.b) De Post Poar Bank.c) De Algemenevolks Crediet Bank.d) Nederland Handles Maatscappi (NHM).e) Nationale Handles Bank (NHB).f) De Escompto Bank NV.Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing

seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:a) Bank Nasional Indonesia.b) Bank Abuan Saudagar.c) NV Bank Boemi.d) The Chartered Bank of India.e) The Yokohama Species Bank.f ) The Matsui Bank.g) The Bank of China.h) Batavia Bank.

B. Sejarah Bank Pemerintah

Seperti diketahui bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya, yaitu Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankan pun tidak lepas dari pengaruh negara yang menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu:a) Bank Sentral

Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dengan UU No 23 Tahun 1999. Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang dinasionalkan tahun 1951.

sumber: https://mooibandoeng.com/2013/06/04/bank-indonesia-dh-de-javasche-bank/

Page 12: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Perbankan Dasar Kelas X untuk SMK/MAK6

b) Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor ImporBank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank yang kemudian dilebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim). Bank ini dipisahkan lagi menjadi:1) Yang membidangi Rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No. 21 Tahun

1968.2) Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor

Indonesia.c) Bank Negara Indonesia (BNI ’46)

Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968. Berubah menjadi Bank Negara Indonesia ’46.

d) Bank Dagang Negara (BDN)BDN berasal dari Escompto Bank yang dinasionalisasikan dengan PP No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yang berada di luar Bank Negara Indonesia Unit.

e) Bank Bumi Daya (BBD)BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank, kemudian menjadi Nationale Hendles Bank. Selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.

Sumber: https://tirto.id/nhm-kompeni-kecil-cikal-bakal-bank-mandiri-cFxH

Sumber: http://portal.banjarmasinkota.go.id/2017/11/2-bangunan-bank-jadi-perhatian-arsitek.html

f ) Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)BAPINDO didirikan dengan UU No. 21 Tahun 1960 yang merupakan kelanjutan dari Bank Industri Negara (BIN) tahun 1951.

g) Bank Pembangunan Daerah (BPD)Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13 Tahun 1962.

h) Bank Tabungan Negara (BTN)BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968.

Page 13: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Sejarah Perbankan Indonesia 7

i) Bank MandiriBank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.

C. Kondisi Perbankan Indonesia Sebelum Deregulasi

Saat kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950, struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh struktur kolonial. Bank-bank asing masih merajai kegiatan perbankan nasional, sementara peranan bank-bank nasional dalam negeri masih terlampau kecil. Hinga menjelang lahirnya Bank Indonesia pada tahun 1953, pengawasan dan pembinaan bank-bank belum terselenggara. De Javasche Bank adalah bank asing pertama yang dinasionalisasi dan kemudian menjelma menjadi Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia. Beberapa tahun kemudian, seiring memanasnya hubungan RI–Belanda, dilakukan nasionalisasi atas bank-bank milik Belanda. Berikutnya, sistem ekonomi terpimpin telah membawa bank-bank pemerintah kepada sistem tunggal yang tidak bertahan lama. Orde baru datang membawa perubahan dalam bidang perbankan dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan. Mulai saat itu, sistem perbankan berada dalam kesatuan sistem dan kesatuan pimpinan, yaitu melalui pengawasan dan pembinaan Bank Indonesia.

Berikut ini akan dijelaskan kondisi perbankan secara rinci pada masa kolonial, awal kemerdekaan, dan sebelum munculnya deregulasi.

Page 14: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Perbankan Dasar Kelas X untuk SMK/MAK8

a) Masa kolonial (wilayah Hindia–Belanda) 1) Mobilisasi dana dari investor untuk membiayai kebutuhan dana investasi dan modal

kerja perusahaan-perusahaan besar milik kolonial.2) Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan perusahaan besar milik

kolonial, seperti giro, garansi bank, pemindahan dana, dan lain-lain.3) Membantu pemindahan dana jasa modal dari wilayah kolonial ke negara penjajah. 4) Sebagai tempat sementara dari dana hasil pemungutan pajak dari perusahaan

penjajah maupun dari masyarakat pribumi, untuk kemudian dikirim ke negara penjajah.

5) Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan pemerintah kolonial.

b) Masa setelah kemerdekaan 1) Mobilisasi dana dari investor untuk membiayai kebutuhan dana investasi dan modal

kerja perusahaan-perusahaan besar milik pemerintah dan swasta.2) Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan besar.3) Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan pemerintah.4) Menyalurkan dana anggaran untuk membiayai program dan proyek pada sektor-

sektor yang ingin dikembangkan oleh pemerintah.c) Masa sebelum deregulasi pemerintah

1) Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatur secara jelas tentang perbankan di Indonesia.

2) Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) pada bank-bank tertentu.3) Bank banyak menanggung program-program pemerintah.4) Instrumen pasar uang yang terbatas. 5) Jumlah bank swasta yang relatif sedikit. 6) Sulitnya pendirian bank baru.7) Persaingan antar bank yang tidak ketat.8) Posisi tawar-menawar bank relatif lebih kuat daripada nasabah.9) Prosedur berhubungan dengan bank yang rumit. Bank bukan merupakan alternatif

utama bagi masyarakat luas untuk menyimpan dan meminjam dana.10) Mobilisasi dana lewat perbankan yang sangat rendah.

D. Kondisi Perbankan Indonesia Sesudah Deregulasi

Deregulasi perbankan adalah keadaan di mana terjadinya perubahan peraturan dalam perbankan, khususnya di Indonesia. Hal ini terjadi karena belum tangguhnya keadaan perbankan Indonesia. Sebab, perbankan Indonesia adalah warisan dari negara penjajah sehingga Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk mengelola perbankan dengan baik. Indonesia juga tidak belajar dari negara-negara lain yang sudah lebih lama mengatur soal bank.

Deregulasi ini dimaksudkan dengan tujuan membuat suasana perbankan di Indonesia lebih stabil. Maka dibuatlah kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang perbankan Indonesia. Mulai dari 1 juni tahun 1983, pemerintah memberikan keleluasaan kepada bank-bank untuk menentukan suku bunga deposito. Dilanjutkan dengan Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) yang menyebutkan bahwa hanya dengan modal Rp 10 milyar maka seorang pengusaha bisa membuka bank baru. Akibatnya, pada masa itu meledaklah jumlah bank

Page 15: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Sejarah Perbankan Indonesia 9

di Indonesia. Terbit juga Paket Februari 1991 yang berupaya mengatur pembatasan dan pemberatan persyaratan perbankan dengan mengharuskan dipenuhinya persyaratan permodalan minimal 8 persen dari kekayaan sehingga diharapkan meningkatkan kualitas perbankan Indonesia. UU Perbankan baru No 7 menggarisbawahi soal peniadaan pemisahan perbankan berdasarkan kepemilikan. Hingga Pakmei pemerintah berharap mengucurkan kredit, sehingga dunia usaha tidak lesu lagi dan industri otomotif bisa bergairah kembali. Terakhir dikeluarkannya PP No 68 tahun 1996, PP ini sangat menguntungkan para nasabah karena nasabah bank akan tahu persis rapor banknya.

Deregulasi perbankan sudah digulirkan sejak 14 tahun lalu. Kesan bongkar pasang itu tak terhindarkan. Bahkan, dari dampak yang kini terasa yaitu goyahnya sejumlah bank swasta. Sangat terasa bahwa aturan-aturan perbankan Indonesia memang tak didasari pengalaman negara-negara lain yang sudah lebih lama mengatur soal-soal bank.

Deregulasi perbankan yang dikeluarkan pada 1 Juni 1983 mencatat beberapa hal. Di antaranya: memberikan keleluasaan kepada bank-bank untuk menentukan suku bunga deposito. Kemudian dihapusnya campur tangan Bank Indonesia terhadap penyaluran kredit. Deregulasi ini juga yang pertama memperkenalkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Aturan ini dimaksudkan untuk merangsang minat berusaha di bidang perbankan Indonesia di masa mendatang.

Lima tahun kemudian ada Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) yang terkenal itu. Pakto 88 boleh dibilang adalah aturan paling liberal sepanjang sejarah Republik Indonesia di bidang perbankan. Contohnya, hanya dengan modal Rp 10 milyar maka seorang pengusaha bisa membuka bank baru. Dan kepada bank-bank asing lama dan yang baru masuk pun diizinkan membuka cabangnya di enam kota. Bahkan bentuk patungan antar bank asing dengan bank swasta nasional diizinkan. Dengan demikian, secara terang-terangan monopoli dana BUMN oleh bank-bank milik negara dihapuskan.

Bahkan, beberapa bank kemudian menjadi bank devisa karena persyaratan untuk mendapat predikat itu dilonggarkan. Dengan berbagai kemudahan Pakto 88, meledaklah jumlah bank di Indonesia.

Banyaknya jumlah bank membuat kompetisi pencarian tenaga kerja, mobilisasi dana deposito dan tabungan juga semakin sengit. Ujung-ujungnya, karena bank terus dipacu untuk mencari untung, sisi keamanan penyaluran dana terabaikan, dan akhirnya kredit macet menggunung. Kondisi ini kemudian memunculkan Paket Februari 1991(Paktri) yang mendorong dimulainya proses globalisasi perbankan.

Salah satu tugasnya adalah berupaya mengatur pembatasan dan pemberatan persyaratan perbankan dengan mengharuskan dipenuhinya persyaratan permodalan minimal 8 % dari kekayaan. Yang diharapkan dalam paket itu adalah akan adanya peningkatan kualitas perbankan Indonesia. Dengan mewajibkan bank-bank memenuhi aturan penilaian kesehatan bank yang mempergunakan formula kriteria tertentu, tampaknya paket itu tidak bisa menghindari kesan sebagai produk aturan yang diwarnai trauma atas terjadinya kasus kolapsnya Bank Perbankan Asia, Bank Duta, dan Bank Umum Majapahit.

Setelah itu, lahir UU Perbankan baru bernomor 7 tahun 1992 yang disahkan oleh Presiden Soeharto pada 25 Maret 1992. Undang-Undang itu merupakan penyempurnaan UU Nomor 14 tahun 1967. Intinya, UU itu menggarisbawahi soal peniadaan pemisahan perbankan berdasarkan kepemilikan. Kalau UU yang lama secara tegas menjelaskan soal pemilikan bank/pemerintah, pemerintah daerah, swasta nasional, dan asing. Mengenai perizinan, pada UU lama persyaratan mendirikan bank baru ditekankan pada permodalan dan pemilikan. Pada UU yang baru, persyaratannya meliputi berbagai unsur seperti susunan organisasi,

Page 16: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Perbankan Dasar Kelas X untuk SMK/MAK10

permodalan, kepemilikan, keahlian di bidang perbankan, kelayakan kerja, dan hal-hal lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan pertimbangan Bank Indonesia.

Untuk mengurangi sebagian kendala yang dihadapi perbankan dalam melakukan ekspansi kredit dan koreksi terhadap Paktri yang begitu mengekang bank, pemerintah mengeluarkan Paket 29 Mei 1993 (Pakmei). Dengan Pakmei itu, pemerintah berharap mengucurkan kredit, sehingga dunia usaha tidak lesu lagi dan industri otomotif bisa bergairah kembali. Disebutkan dalam Pakmei ini pencapaian CAR (Capital Adequacy Ratio) atau perimbangan antara modal sendiri dan aset, sesuai dengan ketentuan adalah 8 persen. Kemudian penyempurnaan lain pada paket itu adalah ketentuan Loan to Deposit Ratio (LDR).

Aturan yang terakhir diluncurkan adalah Peraturan Pemerintah (PP) No. 68 tahun 1996 yang ditandatangani Presiden RI pada 3 Desember 1996. Belajar dari pengalaman Bank Summa, PP ini sangat menguntungkan para nasabah karena nasabah bank akan tahu persis rapor banknya. Dengan begitu, mereka bisa ancang-ancang jika suatu saat banknya sedang goyah atau bahkan nyaris pailit.

Kebijakan deregulasi yang terkait dengan dunia perbankan di atas dapat dirinci sebagai berikut:

a) Deregulasi 1 Juni 1983: Memberikan keleluasaan kepada semua bank untuk menyerahkan tingkat suku bunga kepada mekanisme pasar.

b) Deregulasi Oktober 1988: Memberi keringanan persyaratan bagi bank-bank yang ingin meningkatkan statusnya menjadi bank devisa, membuka kemungkinan pendirian bank campuran (kerjasama dengan bank asing) dan memberi kesempatan bagi bank asing untuk membuka kantor cabang pembantu di kota-kota tertentu.

c) Deregulasi 25 Maret 1989 (penyempurnaan Pakto’88): Memberi kesempatan yang lebih luas bagi bank untuk melakukan penyertaan dana pada lembaga-lembaga lain serta memberikan kredit investasi jangka menengah dan panjang.

d) Deregulasi Januari 1990: Untuk membatasi jumlah kredit likuiditas Bank Indonesia dan mengharuskan bank-bank membagi 20 persen dari kreditnya kepada Kredit Usaha Kecil (KUK).

e) Deregulasi 25 Februari 1991: Pakfeb ini ditentukan tingkat kesehatan bank yang menyangkut kecukupan modal (CAR), pembatasan pemberian kredit yang tidak didukung oleh dana masyarakat (LDR), persyaratan kepemilikan dan kepengurusan, ketentuan Legal Lending Limit dan pembentukan cadangan untuk menutupi risiko.

f ) Deregulasi 29 Mei 1993: Pakmei ditujukan untuk mendorong kelancaran ekspansi kredit perbankan dengan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada perbankan.

Setelah adanya deregulasi ini perbankan Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Adapun ciri perbankan setelah deregulasi di antaranya:

a) Adanya peraturan yang memberikan kepastian hukum.b) Jumlah bank swasta bertambah banyak.c) Tingkat persaingan bank yang semakin kuat.d) Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).e) Kepercayaan masyarakat terhadap bank meningkat.f ) Mobilisasi dana sektor perbankan yang semakin besar.Pada tahun 1997, Indonesia mengalami gejolak politik yang kurang baik sehingga

mempengaruhi berbagai sektor termasuk ekonomi. Saat itu Indonesia mengalami krisis ekonomi yang cukup parah. Pada tanggal 1 November 1997, dikeluarkan kebijakan pemerintah

Page 17: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Sejarah Perbankan Indonesia 11

melikuidasi 16 bank swasta. Hal ini mengakibatkan kepanikan masyarakat. Oleh karena itu Bank Indonesia turun mengatasi keadaan dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) atas dasar kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, berbagai tindakan restrukturisasi dijalankan oleh Bank Indonesia bersama pemerintah.Ciri Kondisi perbankan saat krisis adalah sebagai berikut:

a) Tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap perbankan di Indonesia menurun drastis.

b) Sebagian besar bank dalam keadaan tidak sehat. c) Adanya spread negatif. d) Munculnya penggunaan peraturan yang baru.e) Jumlah bank menurun.

E. Kondisi Perbankan Terkini

Setelah beberapa tahun berusaha memperbaiki keadaan Indonesia yang terpuruk, akhirnya di awal tahun 2000 nampak hasil yang cukup positif. Keadaan bangsa Indonesia di berbagai sektor berangsur-angsur membaik. Adapun kondisi perbankan Indonesia pasca krisis ekonomi adalah sebagai berikut:

a) Selesainya penyusunan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). b) Serangkaian rencana dan komitmen pemerintah, DPR, dan Bank Indonesia untuk

membentuk atau menyusun: Lembaga Penjamin Simpanan, Lembaga pengawas perbankan yang independen, serta Otoritas Jasa Keuangan.

c) Kinerja perbankan yang lebih baik, yang mengarah kepada praktik: Manajemen pengelolaan risiko yang lebih baik, struktur perbankan nasional yang lebih baik, serta penerapan prinsip kehati-hatian (prudential banking) yang konsisten.

Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan–Kementerian Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan beralih dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan, kesehatan, aspek kehati-hatian, dan pemeriksaan bank merupakan lingkup pengaturan dan pengawasan microprudential yang menjadi tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun lingup pengaturan dan pengawasan macroprudential merupakan tugas dan wewenang Bank Indonesia. Dalam rangka pengaturan dan pengawasan macroprudential, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk melakukan himbauan moral (moral suasion) kepada perbankan.

Kerja sama dan koordinasi dalam rangka pelaksanaan tugas BI dan OJK guna mewujudkan sistem keuangan yang stabil dan berkesinambungan tertuang dalam Keputusan Bersama tanggal 18 Oktober 2013. Kerja sama tersebut dengan prinsip dasar bersifat kolaboratif, meningkatkan efisiensi dan efektivitas, menghindari duplikasi, melengkapi sektor keuangan, dan memastikan kelancaran pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan OJK.

Page 18: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Perbankan Dasar Kelas X untuk SMK/MAK12

Rangkuman

1. Sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang.

2. Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.

3. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain: De Javasche Bank, De Post Poar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappi (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), dan De Escompto Bank NV.

4. Saat kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950, struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh struktur kolonial. De Javasche Bank adalah bank asing pertama yang dinasionalisasi dam kemudian menjelma menjadi Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia.

5. Orde baru datang membawa perubahan dalam bidang perbankan dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan.

6. Tahun 1983 merupakan titik awal Bank Indonesia memberikan keleluasaan kepada bank-bank untuk menetapkan suku bunga, baik kredit maupun tabungan dan deposito.

7. Pada tahun 1997 Indonesia mengalami gejolak politik yang kurang baik sehingga mempengaruhi berbagai sektor termasuk ekonomi dan perbankan.

8. Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan–Kementerian Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

9. Sejak tanggal 31 Desember 2013 fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan beralih dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Uji KompetensiA. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu pada 2000 SM, yaitu zaman....a. Romawi d. Mesir Kunob. Yunani e. Hindia Belandac. Babylonia

Page 19: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Sejarah Perbankan Indonesia 13

2. Bank pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh....a. Inggris d. Chinab. Perancis e. Hindia Belandac. Jepang

3. Kegiatan bank yang pertama kali adalah sebagai....a. Penyimpanan uangb. Penyimpanan barangc. Peminjaman uangd. Penukaran uange. Pembayaran utang

4. Kegiatan operasional perbankan awalnya hanya sebagai jasa penukaran uang, namun kemudian berkembang lagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu....a. Penitipan uangb. Penitipan barangc. Peminjaman uangd. Penitipan barang dan peminjaman uange. Penitipan uang dan peminjaman uang

5. Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya, sehingga beberapa bank milik pemerintah merupakan bank yang sudah ada dari zaman Belanda yang dinasionalkan. Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia sebelum dinasionalkan dikenal dengan nama ...a. De Javasche NV.b. De Post Poar Bank.c. De Algemenevolks Crediet Bank.d. Nederland Handles Maatscappi (NHM).e. Nationale Handles Bank (NHB)

6. De Algemene Volkscrediet Bank dilebur menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II. Bank ini kemudian dipisahkan lagi menjadi bank yang membidangi rural dan exim. Bank yang membidangi rural disebut....a. Bank Negara Indonesiab. Bank Rakyat Indonesiac. Bank Dagang Negarad. Bank Bumi Dayae. Bank Ekspor Impor

7. Bank Negara Indonesia Unit V yang berubah menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968 merupakan nasionalisasi dari Bank Hindia Belanda, yaitu....a. De Javasche NV.b. De Post Poar Bank.c. De Algemenevolks Crediet Bank.d. Nederland Handles Maatscappi (NHM).e. Nationale Handles Bank (NHB).

Page 20: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Perbankan Dasar Kelas X untuk SMK/MAK14

8. Bank Mandiri yang ada saat ini merupakan hasil merger dari beberapa bank yang ada di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Berikut ini yang bukan termasuk bank yang melakukan merger adalah....a. Bank Pembangunan Indonesiab. Bank Tabungan Negarac. Bank Dagang Negarad. Bank Bumi Dayae. Bank Ekspor Impor

9. Memberikan keleluasaan kepada semua bank untuk menyerahkan tingkat suku bunga kepada mekanisme pasar tertuang dalam regulasi Pemerintah Indonesia yang terkait dengan Perbankan yang dikeluarkan pada....a. 1 Juni 1983 d. Januari 1990b. Oktober 1988 e. 25 Pebruari 1991c. 25 Maret 1989

10. Kebijakan pemerintah yang terkait dengan dunia perbankan salah satunya adalah Paket Oktober 1998. Berikut ini yang bukan termasuk isi dari kebijakan Oktober 1988 adalah....a. Memberikan kredit investasi jangka menengah dan panjangb. Memberi keringanan persyaratan bagi bank-bank yang ingin meningkatkan

statusnya menjadi bank devisac. Membuka kemungkinan pendirian bank campuran d. Membuka kemungkinan pendirian bank yang kerja sama dengan bank asinge. Memberi kesempatan bagi bank asing untuk membuka kantor cabang pembantu

di kota-kota tertentu

B. Soal Jawaban Singkat Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat!1. Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan

tempo dulu yaitu....2. Kegiatan bank yang pertama kali adalah sebagai....3. Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi

menjadi beberapa kegiatan, yaitu....4. Bank pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh....5. Selain bank milik Hindia Belanda, terdapat beberapa bank milik Indonesia dan orang-

orang asing, seperti Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Sebutkan 3 contoh bank tersebut....6. De Javasche NV saat ini dikenal dengan sebutan....7. De Algemene Volkscrediet Bank dilebur menjadi bank tunggal dengan nama Bank

Nasional Indonesia (BNI) Unit II. Bank ini kemudian dipisahkan lagi menjadi bank yang membidangi rural dan exim. Bank yang membidangi rural disebut....

8. Di zaman kemerdekaan beberapa bank Belanda dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia, di antaranya....

9. Bank Mandiri merupakan hasil merger antara beberapa bank, yaitu....10. Ciri perbankan setelah deregulasi di antaranya....

Page 21: PERBANKAN DASAR · 2019. 8. 28. · PERBANKAN DASAR SMK/MAK Kelas X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

Sejarah Perbankan Indonesia 15

C. Soal Uraian Uraikan jawaban dari pertanyaan di bawah ini!1. Analisislah kegiatan awal perbankan di dunia yang Anda ketahui!2. Analisislah secara singkat sejarah perbankan di Indonesia!3. Analisislah sejarah bank pemerintah di Indonesia!4. Analisislah kondisi perbankan di Indonesia sebelum dan sesudah deregulasi!5. Analisislah latar belakang beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan

pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)!

D. Lembar Kerja Siswa1. Bagi kelas menjadi 5 kelompok.2. Masing-masing kelompok mendiskusikan bahan studi kasus yang tersedia.3. Cari dari berbagai sumber dan diskusikan dengan masing-masing anggota kelompok

mengenai materi yang telah dipilih.4. Tuliskan hasil diskusi dalam slide powerpoint sebagai bahan presentasi.5. Presentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian.

STUDI KASUSSejak zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang

lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia. Selain itu dalam perkembangan selanjutnya juga ada beberapa bank yang melakukan merger, di antaranya Bank Mandiri yang merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim).

Dari informasi yang ada di atas cobalah cari di internet atau berbagai sumber lain informasi lebih lanjut mengenai sejarah bank-bank berikut:

1. Bank Indonesia2. Bank Negara Indonesia `463. Bank Rakyat Indonesia4. Bank Tabungan Negara5. Bank Mandiri