Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

28
KETIDAKSTABILAN DEMOKRASI DI KAWASAN OCEANIA Makalah Perbandingan Politik Disusun Oleh: Ahmad Faisal Farissi 145120400111042 Cahyo Bagaskara 145120407111016 Fajar Prakoso 145120401111023 Gusti Johan Alyamamah 145120407111021 Raka Bilardo Projomukti 145120407111042

Transcript of Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

Page 1: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

KETIDAKSTABILAN DEMOKRASI DI KAWASAN OCEANIA

Makalah Perbandingan Politik

Disusun Oleh:

Ahmad Faisal Farissi 145120400111042

Cahyo Bagaskara 145120407111016

Fajar Prakoso 145120401111023

Gusti Johan Alyamamah 145120407111021

Raka Bilardo Projomukti 145120407111042

Setiaji Duto Husodo 145120401111078

Program Studi Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya

2014

Page 2: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

Daftar Isi

Kata Pengantar

BAB 1

Latar belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penulisan

BAB 2

Landasan Teori

BAB 3

Pembahasan

Profil Negara

Papua Nugini

Australia

Kepulauan Marshall

Kiribati

Samoa

Selandia Baru

Palau

Analisa

Tabel

BAB 4

Penutup

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Kata Pengantar

i

Page 3: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dalam rangka

memenuhi nilai tugas mata kuliah Perbandingan Politik.

Setiap negara memiliki sistem dan tatanan politik yang berbeda. Untuk

memahami perbedaan tersebut dan bagaimana perbedaan sistem politik tersebut

mempengaruhi dinamika politik di dunia maka diperlukan metode perbandingan

politik. Sebelum melakukan perbandingan politik ada baiknya kita memahami apa itu

perbandingan politik.

Sebagai akademisi Hubungan Internasional penting untuk melakukan

perbandingan politik karena dalam HI mempelajari bagaimana interaksi antar bangsa

dan banyak aktor HI yang melakukan kunjungan ke negara lain untuk mengetahui

bagaimana pemerintahan mereka berjalan dan tentu saja mereka melakukan

perbandingan terhadap negara lainnya untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem

pemerintahan di negara itu dapat mempengaruhi kemajuan bangsanya.

Makalah ini kami susun dengan harapan para pembaca serta penulis priabdi

lebih memahami perbandingan politik serta pentingnya melakukan perbandingan

politik. Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kami penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Demikian makalah ini kami

susun semoga dapat digunakan sebagai bahan penelitian kedepannya.

Malang, 24 Juni 2015

Tim Penulis

ii

Page 4: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kawasan Oceania merupakan kawasan yang sebagian besar negara

persemakmuran dari negara – negara besar di benua lain yaitu Inggris, Amerika,

Perancis, dan lain - lain. Kawasan ini bukanlah sebuah benua layaknya Afrika, Asia,

Eropa, ataupun Amerika melainkan hanya kawasan dimana banyak pulau atau

wilayah negara yang merupakan kepemilikan negara lain.

Setiap negara memiliki sistem dan tatanan politik yang berbeda – beda.

Dikarenakan adanya perbedaan itulah maka dilakukan perbandingan politik untuk

memahami perbedaan antar negara di kawasan Oceania dalam ruang lingkup sistem

politik ataupun tatanan politik di negara – negara tersebut apakah stabil atau tidak.

Dari banyaknya negara di kawasan Oceania, demokrasi tidak berlangsung

lancar atau stabil dikarenakan kegiatan pemilu yang tidak berjalan sesuai aturan yang

berlaku. Demokrasi disini berarti suatu negara bisa menciptakan kedamaian dan

keteraturan dalam masyarakatnya. Tidak teraturnya pelaksanaan pemerintahan

menyebabkan stabilitas demokrasi modah goyah dan rakyat yang tidak mudah

percaya terhadap pemerintah.

Di dalam makalah ini, tim penulis bertujuan untuk mengetahui mengapa

negara-negara di kawasan Oseania tidak bisa menciptakan keadaan demokrasi yang

stabil dengan mengacu pada data-data dari tahun 2000 sampai 2015.

Beberapa negara yang kita gunakan sebagai sampel dikawasan Oceania adalah

Kepulauan Marshall, Kiribati, Papua Nugini, Samoa. Negara-negara tersebut adalah

sampel untuk negara dengan ketidakstabilan demokrasi dan Australia, Selandia Baru,

Palau sebagai negara dengan kestabilan demokrasi.

1

Page 5: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

1.2. Rumusan Masalah

Mengapa negara di kawasan Oceania tidak bisa mencipatakan keadaan

demokrasi yang stabil?

1.3. Tujuan Penulisan

Mengetahui mengapa negara di kawasan Oceania tidak bisa menciptakan

keadaaan demokrasi yang yang stabil.

2

Page 6: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Daniel Lerner dalam The Passing Of Traditional Society, menulis bahwa

“aspek-aspek modernisasi seperti urbanisasi, industrialisasi, sekularisasi,

demokratisasi, edukasi, dan partisipasi tidaklah terjadi secara asal”. mereka

sangatlah terkait satu sama lain, hingga tampaknya dalam proses sejarah mereka

“harus saling berdampingan”.

Beberapa Independen Variabel yang mempengaruhi Ketidakstabilan

Demokrasi di kawasan Pasifik Oceania adalah sebagai berikut:

X1, Tingkah Laku dan Partisipasi Politik1.

Tingkah masyarakat dalam bernegara sangat berpengaruh terhadap keadaan

stabilitas demokrasi dinegara tersebut. Masyarakat juga harus ikut serta dalam

kegiatan politik. Nilai standar yang kami gunakan adalah 75%. Menurut kami

angka dibawah 75% memungkinkan terjadinya kecurangan dalam

pelaksanaan pemilu, jelas sekali hal ini sangat mempengaruhi stabilitas

demokrasi.

Indikator:

- Tingkat partisipasi dalam pemilu yang rendah

Maksudnya adalah partisipasi politik didalam masyarat negara tersebut seperti

partisipasi dalam pemilu.

- Minat masyarakat dalam politik yang rendah

Maksudnya adalah minat masyarakat dalam berpolitik seperti ikut serta dalam

kelompok kepentingan atau dalam partai politik.

1 Data kami ambil dari http://www.idea.int/vt/ diakses pada 24 juni 2015

3

Page 7: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

X2, Pengetahuan Masyarakat Tentang Politik2

Pengetahuan Masyarakat tentang politik sangat berpengaruh dengan

kestabilan atau ketidakstabilan demokrasi suatu negara karena menunjukan

seberapa luas wawasan masyarakat tentang pendidikan dan politik.

Indikator:

- Pengetahuan masalah pemerintahan yang rendah

Maksudnya adalah, tingkat keingintahuan masyarakat atas masalah

pemerintah yang sedang berlangsung.

- Kualitas sumber daya manusia yang rendah

Maksud dari kualitas sumber daya manusia adalah tingkat pendidikan dan

pengetahuan masyarakatnya.

X3, Konflik Politik3

Konflik politik sangat berpengaruh dengan ketidakstabilan demokrasi suatu

negara karena konflik politik menyebabkan kegiatan politik terhambat bahkan

bisa mengancam dinamika politik.

Indikator:

- Intensitas Konflik Internal yang Tinggi

Maksudnya adalah tingkat keseringan konflik internal. Contohnya konflik

Vertikal.

- Level of Repression ( tingkat penekanan )

Maksudnya adalah tingkat penekanan kelompok kepentingan kepada

pemerintah.

X4, Modernisasi Ekonomi4

2Data diambil dari http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi diakses pada 24 Juni 20153 Data diambil dari http://conflictrisk.jrc.ec.europa.eu/ diakses pada 24 Juni 20154Data diambil dari http://www.unido.org/fileadmin/user_media/Services/PSD/Competitive_Industrial_Performance_Re

4

Page 8: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

Modernisasi ekonomi sangat mempengaruhi kestabilan maupun

ketidakstabilan demokrasi suatu Negara karena dari suatu modernisasi di

suatu bidang seperti ekonomi, akan memicu timbulnya modernisasi pada

aspek politik, pendidikan dan sebagainya yg secara tdk langsung akan

mempengaruhi kestabilan maupun ketidakstabilan demokrasi

Indikator:

- Penguasaan teknologi untuk perekonomian

Maksudnya adalah penerapan teknologi untuk perekonomian didalam

negara-negara tersebut

- Industrilisasi

Maksudnya adalah pengindustrilisasian perekonomian di negara-negara

kajian

port_UNIDO_2012_2013.PDF Diakses pada 24 Juni 2014

5

Page 9: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

BAB 3

PEMBAHASAN

Berikut adalah beberapa negara yang berada di kawasan Pasifik (oceania) diantaranya

yaitu:

1. Papua New Guinea

Papua New Guinea adalah negara yang terletak di bagian timur Pulau Papua

yang berbatasan langsung dengan provinsi Papua (Indonesia) , Benua Australia di

sebelah selatan dan negara-negara Oseania di bagian timur utara. Ibukotanya adalah

Port Moresby. Papua New Guinea adalah anggota negara Persemakmuran Inggris dan

Kepala negaranya adalah Ratu Elizabeth. Kekuasaan eksekutifnya dipegang oleh

Perdana Menteri yang mengepalai kabinet.

Human Development Index tahun 2013 menyebutkan bahwa Papua New

Guinea termasuk negara yang mempunyai Index rendah yaitu 0.4915 (0.333 terendah

dan 0.94 tertinggi). Dengan hanya ada 6 Universitas yang ada di Negara tersebut6.

Partisipasi Politik di negara Papua New Guineapun termasuk yang sangat

rendah, Menurut data dari IDEA (International Institute For Democracy and

Electoral Assistance) tercatat hanya 65.74% dari total populasi yang mengikuti

pemilu tahun 19977. Penyelenggaraan pemilu di negara ini tergolong tidak sistematis.

Menurut data dari Global Conflict Risk Index (indeks statistik konflik dari

semua dimensi seperti sosial,politik, kemanan, ekonomi dan lingkungan berdasarkan

indikator kuantitatif dari sumber terbuka) Recent Internal Conflic dari Papua Nugini

adalah 5,08. Level of Repression dari negara ini 2,9 dan Overall Probability konflik di

Papua Nugini adalah 0,169. Angka ini adalah angka yang terbesar dibandingkan

sampel-sampel lain yang kami gunakan.

5http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi 6  Alfred Vahau, IT Services (2007-01-05). “University of Papua New Guinea” 7 http://www.idea.int/vt/countryview.cfm?id=176 . “Papua New Guinea”8 Skala terbesar ada 10,0 dan terendah adalah 0,09 Skala terbesar adalah 1,00 dan skala terkecil adalah 0,00

6

Page 10: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial

Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.

2. Australia

Australia adalah sebuah negara di belahan selatan yang terdiri dari daratan

utamanya yaitu benua Australia, Pulau Tasmania dan pulau-pulau kecil di samudra

hindia dan samudra Pasifik.

Bentuk negara Australia adalah Monarki Konstitusional dengan pembagian

kekuasaan federatif. Pemerintah Australia menganut sistem parlementer dengan ratu

Elizabeth II sebagai puncak kepemimpinannya, yakni sebagai Ratu Australia

Menurut Human Development Index tahun 2013, Australia menduduki

peringkat 2 dunia dengan nilai 0.93310.

Partisipasi politik di Australia juga sangatlah tinggi yaitu 93,23% pada pemilu

di tahun 2013 dan mempunyai rata-rata 90% disetiap pemilunya11. Hal Ini

menunjukan bahwa masyarakat mempunyai kepercayaan dengan politik pemerintah.

Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari

Australia adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 1,0 dan Overall Probability

konflik di Australia adalah 0,03.

Data CIP (Competitive Industrial Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh

UNIDO menunjukkan bawah Industrial Performance negara Australia ada di ranking

28 dengan index nilai 0.1438

3. Kepulauan Marshall

Kepulauan Marshall adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di kawasan

Samudera Pasifik. Bentuk pemerintahan negara Kepulauan Marshall adalah Republik

dimana Presiden sebagai Kepala Negara sekaligus kepala Pemerintahan. Kep.

Marshall terdiri dari 29 Atol dan 5 pulau terpencil lainnya. Atol adalah pulau koral

yang mengelilingi laguna.

10 http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi Atau lihat di lampiran I11 http://www.idea.int/vt/countryview.cfm?id=15 “Australia”

7

Page 11: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

Partisipasi politik di Kepulauan Marshall cenderung sedikit, terlihat bahwa

hanya 50.07% pada pemilu tahun 200712. Angka ini tergolong rendah, karena hanya

setengah dari total populasi yang percaya pada politik pemerintah.

Menurut Human Development Index tahun 2013, tidak ada data mengenai

kepulauan ini.

Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari

Kepulauan Marshall adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 2,3 dan Overall

Probability konflik di Kepulauan Marshall adalah 0,00.

Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial

Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.

4. Kiribati

Republik Kiribati adalah negara kepulauan yang terletak di kawasan Pasifik

Oceania. Kiribati terdiri dari 30 atol lebih yang tersebar sepanjang garis khatulistiwa.

Bentuk Pemerintahan Kiribati adalah Republik. Parlemen Kiribati dilantik setiap 4

tahun sekali. Setiap pulau mempunyai dewan setempat yang mengurusi masalah

sehari-hari.

Menurut Human Development Index tahun 2013, Kiribati menduduki

peringkat 133 dunia dengan nilai 0.60713, nilai tersebut termasuk dalam katagori nilai

menengah.

Partisipasi politik di Kiribati cenderung menegah dengan angka 67,54%, di

tahun 2007, angka menurut kami merupakan nilai yang rendah mengingat angka ini

kurang dari angka 75% dari partisipasi politik yang kami harapkan.

Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari

Kiribati adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 1,6 dan Overall Probability

konflik di Kiribati adalah 0,00.

Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial

Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.

12 http://www.idea.int/vt/countryview.cfm?id=143 “Marshall Island”13 http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi atau lihat di Lampiran I

8

Page 12: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

5. Samoa

Samoa adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik

bagian Selatan di kawasan Oceania. Samoa terdiri dari 2 kepulauan utama dan 7

kepulauan kecil. Bentuk pemerintahan Samoa adalah Monarki Konstitusional. Samoa

di bagi menjadi 11 Distrik.

Menurut Human Development Index tahun 2013, Samoa menduduki

peringkat 106 dengan nilai 0.694, nilai ini termasuk dalam kategori nilai menengah

menurut HRD (Human Recource Development)

Partisipasi Politik di Samoa cenderung tinggi yaitu 82.54% pada pemilu tahun

2001, data terakhir mengenai pemilu di negara ini tidak dapat ditemukan.

Penulis tidak menemukan data dari Global Conflict Risk Index.

Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial

Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.

6. Selandia Baru

Selandia Baru adalah negara yang berada di daerah pasifik, dan terbilang

sebagai negara yang cukup kaya. Selandia Baru terdiri dari 2 pulau besar dan banyak

pulau kecil. Negara ini memiliki 2 kelompok mayortias, yakni penduduk Selandia

Baru eropa dan penduduk Maori. Ibu kota dari negara ini adalah kota Wellington

yang terletak di pulau utara New Zealand.

Bentuk pemerintahan Selandia Baru adalah demokrasi parlementer dan

persemakmuran dengan inggris. Hal ini menyebabkan kedudukan tertinggi negara

berada di Ratu Inggris yakni ratu Elizabeth II yang direpresentasikan oleh gubernur

Jerry Mateparae.

Menurut Human Development Index tahun 2013, Selandia Baru menempati

peringkat ke 7 dengan nilai 0.910, nilai ini termasuk dalam kategori nilai yang tinggi.

9

Page 13: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

Partisipasi politik di Selandia Baru juga cenderung tinggi yaitu 76,95% pada

pemilu di tahun 2014 dan mempunyai rata-rata 75% disetiap pemilunya. Hal Ini

menunjukan bahwa masyarakat mempunyai kepercayaan dengan politik pemerintah.

Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari

Selandia Baru adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 1,6 dan Overall

Probability konflik di Selandia Baru adalah 0,01.

Data CIP (Competitive Industrial Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh

UNIDO menunjukkan bawah Industrial Performance negara Selandia Baru ada di

ranking 48 dengan index nilai 0.0673.

7. Palau

Palau adalah negara republik yang terdiri dari banyak pulau, dimana lebih dari

200 antaranya adalah kepulauan volkanik dan koral. Ekonomi negara ini bergantung

pada pertolongan dana dari Amerika Serikat, dimana AS bertanggung jawab terhadap

keamanan Palau. Palau merdeka dan di akui sebagai negara merdeka pada tahun 1994

dan memiliki ibu kota yang bernama Ngerulmud.

Palau memiliki tipe pemerintahan konstitusional dengan kerjasama bebas

dengan Amerika Serikat. Negara ini dikepalai oleh presiden yang dijabat oleh

Tommy Remengesaur dan wakilnya Antonio Bells melelui pemilihan umum

mengingat bentuk negaranya yang republik.

Menurut Human Development Index tahun 2013, Palau menempati peringkat

ke 60 dengan nilai 0.775, nilai ini termasuk dalam kategori nilai yang tinggi.

Partisipasi politik di Palau juga cenderung sangat rendah yaitu 40,63% pada

pemilu di tahun 2012 dan mempunyai rata-rata 54% disetiap pemilunya. Hal Ini

menunjukan bahwa masyarakat cenderung tidak punya kepercayaan dengan politik

pemerintah.

Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari

Palau adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 2,3 dan Overall Probability

konflik di Palau adalah 0,00.

10

Page 14: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial erformance)

2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.

11

Page 15: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

3. 1. Analisa

Kami akan membandingkan beberapa negara yang berada di kawasan Oceania terkait

dengan Ketidakstabilan Demokrasi pada negara-negara tersebut. Pertama kami akan

menggunakan Method of Agreement. Method of Agreement adalah cara menentukan

beberapa negara yang termasuk dalam indikator daripada Ketidakstabilan Demokrasi

itu sendiri. Ketidakstabilan Demokrasi ini akan menjadi variabel (Y) atau Output.

Berikut adalah Indikator daripada Ketidakstabilan Demokrasi:

Pergantian kabinet pemerintahan yang tidak sesuai dengan undang-

undang

Sistem Politik yang berjalan secara tidak teratur dan sistematis

setelah mengetahui indikator tersebut maka akan ditentukan negara mana

yang akan dikategorikan sebagai negara yang Demokrasinya tidak stabil.

Berikut adalah beberapa sampel negara di kawasan Oceania yang

demokrasinya kurang stabil:

Kepulauan Marshall

Kiribati

Papua Nugini

Palau

Negara Ketidakstabilan Demokrasi

Kepulauan Marshall YA

Kiribati YA

Papua Nugini YA

Palau YA

Setelah mendapatkan Method of Agreement kami mendapatkan apa

yang disebut dengan Necessary. Kami akan menggunakan Method of

12

Page 16: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

Difference untuk mencari Sufficient. Dengan menggunakan Method of

Difference kami akan menggunaka sampel dari negara lain yang

Demokrasinya stabil. Berikut beberapa negara di Oceania yang

demokrasinya stabil:

Australia

Selandia Baru

Samoa

Negara Ketidakstabilan Demokrasi

Kepulauan Marshall YA

Kiribati YA

Papua Nugini YA

Palau YA

Australia TIDAK

Selandia Baru TIDAK

Samoa TIDAK

Setelah menentukan Method of Difference kami akan menentukan

Independent Variabel (X) yang akan mempengaruhi Dependent

Variabel (Y) yaitu “Ketidakstabilan Demokrasi” agar dapat

mendapatkan Sufficient.

Beberapa Independent Variabel adalah sebagai berikut:

X1, Tingkah Laku dan Partisipasi Politik.

Indikator:

- Tingkat partisipasi dalam pemilu yang rendah

- Minat masyarakat dalam politik yang rendah

13

NECESSARY

POTENTIAL

Page 17: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

X2, Pengetahuan Masyarakat Tentang Politik

Indikator:

- Kualitas sumber daya manusia yang rendah

- Tidak adanya penddikan politik

X3, Konflik Politik

Indikator:

- Intensitas Konflik yang Tinggi

- Banyaknya kudeta

X4, Modernisasi Ekonomi

Indikator:

- Penguasaan teknologi untuk perekonomian

- Industrilisasi

NegaraKetidakstabilan

Demokrasi

Tingkah Laku dan

Partisipasi Politik

yang rendah

Pengetahuan

Masyarakat tentang

Politik Rendah

Konfli

k

Politik

Tinggi

Modernisasi

Ekonomi

Tinggi

Kepulauan

MarshallYa Ya Tidak Tidak Tidak

Kiribati Ya Ya Ya Tidak Tidak

Papua Nugini Ya Ya Ya Ya Tidak

Samoa Ya Ya Ya Tidak Tidak

Australia Tidak Tidak Tidak Tidak Ya

Selandia Baru Tidak Tidak Tidak Tidak Ya

Palau Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

14

Page 18: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

BAB 4

PENUTUP

Kesimpulan

Kawasan Pasifik ini memiliki bermacam-macam stabilitas demokrasi. Negara

dengan stabilitas demokrasi yang tinggi antara lainnya adalah Australia, Selandia

Baru dan Samoa. Sedangkan negara dengan stabilitas demokrasi yang rendah adalah

Kepulauan Marshall, Kiribati, Papua Nugini dan Palau. Stabilitas Demokrasi negara

tersebut bermacam-macam karena dipengaruhi oleh beberapa independent variabel

seperti Tingkah Laku dan Partisipasi Politik, Pengetahuan Masyarakat tentang

Politik, Konflik Politik dan Modernisasi Ekonomi. Namun dari berbagai variabel-

variabel tersebut, ada variabel yang sangat kuat mempengaruhi Dependent Variable

(Ketidakstabilan Demokrasi) yaitu Tingkah Laku dan Partisipasi Politik.

Tingkah Laku dan Partisipasi Politik sudah menjadi Sufficient Condition,

dimana semua indikasinya bisa menjadi teori yang sangat potensial dan sudah bisa

menjadi teori yang dapat membuktikan bahwa Tingkah Laku dan Partisipasi Politik

sangat mempengaruhi Stabilitas Demokrasi negara di kawasan Oceania. Tingkat

partisipasi masyarakat dalam pemilu mempengaruhi stabilitas demokrasi. Karena

dapat dilihat dengan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu menunjukan

bahwa masyarakat tersebut bersikap tidak kooperatif terhadap kegiatan demokrasi

yang dilaksanakan di negara tersebut. Hal tersebut dapat mempengaruhi kestabilan

demokrasi itu sendiri sehingga dapat disimpulkan bahwa Semakin tinggi Tingkah

Laku dan Partisipasi Politik khususnya tingkat partisipasi dalam pemilu akan sangat

mempengaruhi tingkat Stabilitas Demokrasi di suatu negara dikawasan Oceania.

15

Page 19: Perbandingan Politik (Oceaania)(1).docx

DAFTAR PUSTAKA

REFERENSI

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ps.html Diakses pada 18 Mei 2015

“Palau Country Profile – Overview” http://www.bbc.com/news/world-middle-east-15446659 Diakses pada 18 Mei 2015

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/nz.html Diakses pada 18 Mei 2015

“New Zealand Country Profile – Overview” http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-15357770 Diakses pada 18 Mei 2015

http://www.idea.int/vt/ Diakses pada 24 Juni 2015

http://conflictrisk.jrc.ec.europa.eu/ Diakses pada 24 Juni 2015

http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi Diakses pada 24 Juni 2015

Lerner, Daniel. 1958 The Passing of Traditional Society: Modernizing the Middle East. New York: Free Press.

Arsyad, Lincolin. 1992. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi YKPN

http://www.academia.edu/3805139/Kebijakan_Pemerintah_di_Bidang_Industri

http://www.unido.org/fileadmin/user_media/Services/PSD/Competitive_Industrial_Performance_Report_UNIDO_2012_2013.PDF Diakses pada 24 juni 2015

16