PERBANDINGAN PEMBELAJARAN STRATEGI QUESTION...

15
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DENGAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK MATERI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapi derajat Sarjana S-1 Program studi Pendidikan Biologi Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI Oleh : ADELIA INDAH KRISNAWATI A 420 080 112 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Transcript of PERBANDINGAN PEMBELAJARAN STRATEGI QUESTION...

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DENGAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK MATERI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapi derajat

Sarjana S-1

Program studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh: Oleh :

SRI MARYANI

Oleh : ADELIA INDAH KRISNAWATI

A 420 080 112

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DENGAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK MATERI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2011/2012

Adelia Indah Krisnawati Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Question Student Have dan strategi Learning Starts With A Question siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas X2, X5 dan X6 SMA Negeri 2 Sukoharjo yang masing-masing kelas berjumlah 36 siswa. Penelitian ini membandingkan hasil belajar siswa dari penerapan strategi pembelajaran Question Student Have dengan strategi pembelajaran Learning Starts With A Question. Penilaian ditinjau dari aspek kognitif dan aspek afektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada penerapan strategi pembelajaran Question Student Have (aspek kognitif 82,19 dan aspek afektif 11,42), nilai Learning Starts With A Question (aspek kognitif 76,25 dan aspek afektif 9,72), nilai konvensional (aspek kognitif 66,89 dan aspek afektif 7,39). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan strategi Question Student Have dan strategi Learning Starts With A Question. Question Student Have lebih baik daripada strategi Learning Starts With A Question dan strategi Learning Starts With A Question lebih baik daripada strategi Konvensional.

Kata kunci: Hasil belajar (aspek kognitif dan afektif), Strategi Learning Starts With A Question dan Question Student Have.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan melalui proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri manusia baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dalam suatu pendidikan terdapat beberapa komponen meliputi tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, lingkungan pendidikan, dan media pendidikan yang menjadi satu kesatuan fungsional yang saling berinteraksi, bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan yang diarahkan terhadap perubahan tingkah laku siswa yang tercermin dalam pengetahuan, sikap dan tingkah laku yang berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Pendidikan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia yang handal dalam pembangunan. Sampai saat ini, sekolah dianggap sebagai lembaga pendidikan utama yang berfungsi sebagai pusat pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan didukung oleh pendidikan keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, hasil pendidikan di sekolah sangat diharapkan dapat membantu siswa dalam mempersiapkan kehidupannya. Proses pembelajaran merupakan segi yang penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan,

karena itu layak jika pengadaan pembaharuan guna meningkatkan kualitas pendidikan yang diawali dari dalam proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi antara guru dan siswa. Dalam mengembangkan pembelajaran diperlukan strategi pembelajaran. Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities design to achieves a particular educational goal. Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pembelajaran di kelas terdiri atas beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain guru, siswa, sarana prasarana, strategi pembelajaran dan keadaan kelas. Strategi pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo sebagian besar menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga penting adanya penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi untuk menarik minat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti memilih strategi pembelajaran Question Student Have dan Learning Starts With A Question untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena kedua strategi tersebut belum pernah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

Hasil pengamatan proses belajar Biologi di kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo terdapat beberapa masalah pada siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain : 1. Partisipasi siswa masih rendah dalam proses pembelajaran, peranan guru yang masih dominan untuk menyampaikan materi. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya siswa dalam persiapan untuk mengikuti pelajaran , 2. Sebagian besar siswa kurang termotivasi dan tertarik untuk belajar, 3. Keaktifan siswa belum optimal baik di dalam bertanya, menjawab dan menanggapi pernyataan, dan nilai siswa dalam pelajaran Biologi relatif rendah.

Penggunaan suatu strategi pembelajaran akan membantu kelancaran, efektifitas, dan efisiensi pencapaian tujuan. Tujuan utama seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah adalah mengembangkan strategi belajar mengajar yang efektif. Learning Starts With A Question (LSQ) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Biologi. Tipe Learning Starts With A Question (LSQ) merupakan strategi pembelajaran aktif dalam bertanya. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Di samping itu strategi pembelajaran Question

Student Have juga dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran Biologi. Strategi Question Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Strategi ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Strategi Question Student Have dan Learning Starts With A Question (LSQ) dalam pembelajaran Biologi diharapkan dapat menghilangkan rasa bosan siswa dalam belajar. Siswa dapat saling bertukar pikiran dengan teman. Hal ini dapat membuat kelas lebih hidup dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih serius belajar

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba mengadakan penelitian tentang: “PERBANDINGAN PEMBELAJARAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DENGAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK MATERI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012”.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonominya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksessnya pelaksanaan pembelajaran. Bahan pelajaran dalam proses pembelajaran hanya merupakan perangsang tindakan pendidik atau guru, juga merupakan tindakan memberikan dorongan dalam belajar yang tertuju pada pencapaian tujuan belajar. Antara belajar dan mengajar dengan pendidikan bukan sesuatu yang terpisah atau bertentangan, justru proses pembelajaran adalah merupakan aspek yang terintegrasi dari proses pendidikan (Sagala, 2003).

PEMBELAJARAN AKTIF

Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan

karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran (Bonwell, 2010).

Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif, karena dengan belajar secara aktif, merekalah yang mendominasi aktivitas pembelajaran, sehingga membuat mereka aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata (Zaini, 2008).

STRATEGI PEMBELAJARAN Berbagai strategi pembelajaran

yang memenuhi kriteria antara lain: a. pembelajaran kontekstual atau pembelajaran berbasis masalah, b. pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis inkuiri, c. pembelajaran berbasis kelas, d. pembelajaran berbasis kerja, e. pembelajaran berbasis quantum teaching dan quantum learning, f. pembelajaran berbasis melayani. Dengan strategi pembelajaran ini siswa diharapkan secara aktif dapat berkembang menjadi pribadi yang aktif serta memiliki kemampuan yang selaras dengan perkembangan kejiwaannya. Strategi pembelajaran juga dimaksudkan untuk menjaga

perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran (Nurhadi, 2004).

Strategi Question Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Strategi ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran ini adalah : 1). Membagikan kartu kosong kepada siswa, 2). Meminta setiap siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka dapatkan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari, 3). Memutar kartu tersebut searah jarum jam. Ketika setiap kartu diedarkan pada peserta berikutnya, peserta tersebut harus membacanya dan memberikan tanda cek (√) di sana jika pertanyaan yang sama yang mereka ajukan atau menurut mereka perlu jawabannya, 4). Saat kartu kembali pada penulisnya, setiap peserta telah memeriksa semua pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut. Fase ini akan mengidentifikasi pertanyaan mana yang banyak dipertanyakan. Jawab masing-masing pertanyaan tersebut dengan : a). Jawaban langsung atau berikan jawaban yang berani, b). Menunda jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan tersebut sampai waktu yang tepat, c). Meluruskan pertanyaan yang tidak menunjukkan suatu pertanyaan, d). Memanggil beberapa peserta berbagi pertanyaan secara sukarela, meski pertanyaan dari peserta tersebut tidak memperoleh suara terbanyak, e). Mengumpulkan semua kartu. Kartu tersebut mungkin berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dijawab pada pertemuan berikutnya (Silberman, 2009).

Strategi Learning Starts With A Question, siswa dituntut untuk aktif dalam bertanya, siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Dengan membaca maka siswa memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama. Selain itu, guru memberi tugas pada siswa untuk membuat rangkuman serta membuat daftar pertanyaan, sehingga dapat terlihat siswa-siswa yang belajar dan yang tidak belajar. Langkah-langkah Learning Starts With A Question yaitu: 1). Guru memilih bahan bacaan yang sesuai kemudian dibagikan kepada siswa. Dalam hal ini bacaan tidak harus difotokopi kemudian dibagi kepada siswa, akan tetapi dapat dilakukan dengan memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks. Usahakan

bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau yang tidak detail, atau bacaan yang memberi peluang untuk ditafsirkan dengan berbeda-beda, 2). Guru meminta siswa untuk mempelajari bacaan sendiri atau dengan teman, 3). Guru meminta siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda, 4). Dalam pasangan atau kelompok kecil, minta siswa untuk menuliskan pertanyan tentang materi yang telah mereka baca, 5). Guru mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa, 6). Guru menyampaikan pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut (Zaini, 2008).

FILOSOFI STRATEGI PEMBELAJARAN

Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut: a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku serta kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan, b. Memiliki sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat, c. Memilih dan menetapkan prosedur,

metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya, d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan (Bahri, 2002 ).

POKOK MATERI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI

Tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae) dalam penggolongan (taksonomi) tumbuhan termasuk ke dalam divisi Spermatohyta (tumbuhan berbiji) Spermatophyta ini meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji, maka dalam pengklasifikasian berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, Spermatophyta dibagi menjadi dua sub divisio yaitu Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan biji tertutup). Kedua subdivisio tersebut mempunyai cara reproduksi generatif yang berbeda, terutama dalam cara pembuahannya. Pembuahan pada Gymnospermae disebut pembuahan tunggal, sedangkan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.

Pada Gymnospermae bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah, tetapi tersusun dalam strobilusnya. Gymnospermae dibedakan menjadi empat kelas, yaitu Cycadinae, Gynkioinae, Gnetinae dan Coniferinae. Pada Angiospermae bakal biji tumbuh di dalam daun buah. Angiospermae sering disebut pula Anthophyta atau tumbuhan berbunga. Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu, Monocotyledoneae (monokotil) dan Dicotyledoneae (dikotil) (Anshori, 2009).

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran yang penting. Tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya, siswa yang lebih mampu akan menjadi nara sumber bagi siswa yang kurang mampu. Tujuan kedua pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belajar yang berbeda. Perbedaan tersebut antara lain suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan yang ketiga pembelajaran kooperatif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa, antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang

lain, memancing teman untuk bertanya, bisa menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok (Ibrahim, 2008).

HASIL BELAJAR Hasil belajar yang dicapai siswa

dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa. Faktor yang datang dari siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan sosial, ekonomi, faktor fisik dan psikis (Sudjana, 2000).

PENELITIAN YANG RELEVAN

Menurut hasil penelitian Aristawan (2009) mengenai strategi Question Student Have dalam pembelajaran Biologi. Menyatakan bahwa dengan menggunakan metode Question Student Have dapat meningkatkan keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan pada pelajaran IPA Biologi siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Gatak.

Menurut hasil penelitian Estri (2010) tentang penerapan metode Learning Starts With A Question dalam pembelajaran Matematika, menyimpulkan bahwa penerapan metode Learning Starts With A

Question dapat meningkatkan keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Wonogiri.

HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan LATAR BELAKANG di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ada perbedaan hasil belajar antara pembelajaran dengan menggunakan strategi Question Student Have dengan strategi Learning Starts With A Question

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilakukan di kelas X2, X5, X6 di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 pada bulan Febuari-Maret 2012.

PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian meliputi: Tahap Persiapan dan Tahap Pelaksanaan. Tahap Persiapan terdiri dari langkah sebagai berikut: Menentukan tempat penelitian yaitu di SMA Negeri 2 Sukoharjo, Membuat ijin riset dari Universitas Muhammadiyah Surakarta yang disyahkan oleh Dekan FKIP UMS, Menemui Kepala Sekolah untuk meminta persetujuan mengadakan penelitian di SMA Negeri 2 Sukoharjo dan berkonsultasi dengan guru Biologi, Menentukan kelas sampel dengan menggunakan Cluster Random Sampling pada sampel kelas X2 dengan pebelajaran konvensional sebagai kelas kontrol, kelas X5

strategi Questions Student Have dan kelas X6 strategi Learning Starts With A Question yang mempunyai kemampuan awal yang sama, Memilih materi pembelajaran yang diajarkan dan dicocokkan dengan materi pembelajaran yang sedang berjalan, Membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dengan strategi Question Student Have dan strategi Learning Starts With A Question., kemudian membuat kisi-kisi soal test beserta butir soal untuk penilaian aspek kognitif. Setelah selesai diteruskan dengan pre test selain kelas sampel untuk mengetahui validitas, reliabilitas, derajat kesukaran, dan daya pembeda yang merupakan syarat instrument guna pengambilan data.

Tahap Pelaksanaan terdiri dari langkah sebagai berikut: Mengumpulkan data berupa dokumen nilai siswa kelas X 5 dan kelas X 6. Menguji keseimbangan antara kedua kelas tersebut dengan uji F (atau uji T), Melaksanakan pembelajaran dengan strategi Question Student Have dan strategi Learning Starts With A Question, melakukan post test setelah pembelajaran dengan menggunakan strategi Question Student Have dan strategi Learning Starts With A Question pada kelas X5 dan kelas X6. RANCANGAN PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen pendidikan.

Penelitian ini dilakukan dalam rangka memberikan perlakuan dalam tiga kelas yang berbeda untuk membandingkan hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo. Kelas pertama (kelas eksperimen pertama) diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi Question Student Have, kelas kedua (kelas eksperimen kedua) diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi Learning Start With A Question sedangkan Kelas ketiga (kelas kontrol) diberi strategi konvensional atau ceramah. Sebelum perlakuan, kedua kelas tersebut dipastikan memiliki kemampuan awal yang sama. Sebagai tahap akhir penelitian ini, masing-masing kelompok diberi post test untuk mengukur hasil belajar setelah mendapat perlakuan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen True Experiment, bentuk posttest only control group design. Diasumsikan perbedaan hasil belajar biologi karena adanya perlakuan

TEKNIK PENGMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Test 2. Metode Observasi 3. Metode Dokumentasi

TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Analisis

dilakukan secara analisis statistik deskriptif, yaitu menggunakan metode statistik parametrik yang sebelumnya melakukan uji prasyarat sebagai berikut: 1. Teknik Uji Prasyarat

Setelah data-data diperoleh, maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji prasyarat analisis uji normalitas dan homogenitas. Uji Normalitas Dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan uji Shapiro-Wilk sedangkan Uji Homogenitas Dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Anova. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh homogen atau tidak terhadap kedua kelompok perlakuan. Asumsi yang mendasari dalam Analisis of varians (Anova) adalah bahwa varian dari beberapa populasi adalah sama (homogen). 2. Teknik Uji Hipotesis

Tujuan uji hipotesis dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberikan perlakuan pembelajaran kooperatif antara strategi Question Student Have dan strategi Learning Starts With A Question. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Anava satu jalan (One Way Anava).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan

Hasil A. Pengujian Instrumen Soal Tes

Hasil belajar: 1. Uji Validitas Tabel 4.1. Hasil uji validitas soal tes hasil belajar

2. Tingkat Kesukaran Tabel 4.2. Hasil uji tingkat kesukaran soal tes hasil belajar

Hasil Uji Instrumen

Butir Soal Jumlah

Mudah 1, 9, 13, 26, 28, 30

6

Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,

27, 29

24

Sulit - -

3. Daya Pembeda Tabel 4.3. Hasil uji daya beda soal tes hasil belajar

4. Analisis Butir Tes Hasil belajar Siswa Berdasarkan validitas, indeks

kesukaran dan daya beda dari 30 butir soal terdapat 7 butir soal yang tidak efektif yaitu nomor 1, 4, 11, 13, 17, 19 dan 24. Sedangkan sisanya 23 butir soal telah mewakili semua indikator dapat digunakan sebagai instrumen. 5. Uji Reliabilitas Hasil perhitungan diperoleh indeks reliabilitas dari 23 soal yang dipakai sebesar 0,861 yang berarti instrumen tes hasil belajar tersebut adalah baik dan menunjukkan bahwa instrumen reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,70.

6. Uji Keseimbangan a. Uji normalitas data kemampuan awal Tabel 4.4. Hasil uji normalitas data kemampuan awal

b. Uji Homogenitas Variansi Data Kemampuan Awal Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh nilai probabilitas signifikansi > 0,05 yaitu 0,541, sehingga H0 diterima. Ini berarti masing-masing sampel berasal dari populasi dengan variansi sama.

Tests of Normality

.131 36 .122 .976 36 .613

.091 36 .200* .976 36 .617

.105 36 .200* .971 36 .458

MetodeQSHLSQkonvensional

Kemampuan awalStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

Hasil Uji Instrumen

Butir Soal Jumlah

Valid 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29,

30

23

Tidak Valid

1, 4, 11, 13, 17, 19, 24

7

Hasil Uji Instrumen

Butir Soal Jumlah

Baik 2, 3, 5, 7, 9, 15, 16, 18, 20, 21, 23, 25, 30

13

Cukup 6, 8, 10, 12, 14, 22, 26, 27, 28, 29

10

Sulit 1, 4, 11, 13, 17, 19, 24

7

c. Uji Keseimbangan antara Kelas Eksperimen 1, Kelas Eksperimen 2 dan Kelas Kontrol Dari perhitungan diperoleh nilai probabilitas signifikansi0,779 maka H0 diterima, berarti sebelum perlakuan ketiga kelas mempunyai kemampuan awal yang sama. Jadi antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Question Student Havepembelajaran Learning Starts With A Question dan strategi pembelajaran konvensional sebelum perlakuan dalam kondisi seimbangB. Deskripsi Data

Deskripsi data yang disadalah data hasil belajar siswa yang dibedakan berdasarkan aspek kognitif dan aspek afektif. Data belajar siswa diambil setelah dilakukan eksperimen

1. Data Hasil belajar aspek kognitifGambar 4.1 Histogram hasil belajar biologi aspek kognitif

0

2

4

6

8

10

12

14

16

41-50 51-60 61-70 71

Uji Keseimbangan antara Kelas Eksperimen 1, Kelas Eksperimen 2

ari perhitungan diperoleh nilai signifikansi > 0,05 yaitu

diterima, berarti sebelum perlakuan ketiga kelas mempunyai kemampuan awal yang sama. Jadi antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Question Student Have, strategi

Learning Starts With A dan strategi pembelajaran

sebelum perlakuan kondisi seimbang.

Deskripsi data yang disajikan adalah data hasil belajar siswa yang dibedakan berdasarkan aspek

if dan aspek afektif. Data hasil belajar siswa diambil setelah dilakukan eksperimen pembelajaran.

Data Hasil belajar aspek kognitif Histogram hasil belajar

biologi aspek kognitif

2. Data Hasil belajar aspek Gambar 4.2 Histogram hasil belajar biologi aspek afektif

Pembahasan

A. Perbandingan hasil belajar aspek kognitif

1. Perbandingan hasil belajar kognitif antara strategi Student Have dengan strategiLearning Starts With A Question

Pada uji uji lanjut anava diperoleh nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,039, yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar aspek kognitif yang signifikan antara strategi Student Have dengan strategiLearning Starts With A QuestionBerdasarkan nilai ratabelajar aspek kognitif Question Student Have daripada strategi Learning Starts With A Question yaitu 82,19 > 76,25. Hal ini menunjukkanQuestion Student Have

71-80 81-90 91-100

kelas eksp 1

kelas eksp 2

kelas kontrol

02468

101214

Jum

lah

sisw

aInterval Nilai

1

41

31

1

87

4

Data Hasil belajar aspek afektif Histogram hasil belajar

Pembahasan

Perbandingan hasil belajar aspek

Perbandingan hasil belajar aspek kognitif antara strategi Question

dengan strategi Learning Starts With A Question

Pada uji uji lanjut anava diperoleh nilai probabilitas

0,05 yaitu 0,039, yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar aspek kognitif yang signifikan antara strategi Question

dengan strategi Learning Starts With A Question. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar aspek kognitif strategi

on Student Have lebih besar Learning Starts

yaitu 82,19 > 76,25. Hal ini menunjukkan bahwa strategi Question Student Have lebih baik

Interval Nilai

Kelas eksp 1

Kelas eksp 2

Kelas kontrol

11,42 9

,72

7,39

jika dibandingkan dengan strategi Learning Starts With A Question. 2. Perbandingan hasil belajar aspek kognitif antara strategi Question Student Have dengan strategi konvensional

Pada uji uji lanjut anava diperoleh nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000, yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar aspek kognitif yang signifikan antara strategi Question Student Have dengan strategi konvensional. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar aspek kognitif strategi Question Student Have lebih besar daripada strategi konvensional yaitu 82,19 > 66,89. Hal ini menunjukkan bahwa strategi Question Student Have lebih baik jika dibandingkan dengan strategi konvensional. 3. Perbandingan hasil belajar aspek kognitif antara strategi Learning Starts With A Question dengan strategi konvensional

Pada uji uji lanjut anava diperoleh nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000, yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar aspek kognitif yang signifikan antara strategi Learning Starts With A Question dengan strategi konvensional. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar aspek kognitif strategi Learning Starts With A Question lebih besar daripada strategi konvensional yaitu 76,25 > 66,89. Hal ini menunjukkan bahwa strategi Learning Starts With A

Question lebih baik jika dibandingkan dengan strategi konvensional.

Jadi pembelajaran Strategi Question Student Have lebih baik dari Strategi Learning Starts With A Question dan Strategi Learning Starts With A Question lebih baik dari Strategi Konvensional yang dibuktikan oleh nilai rata-rata 82,19 > 76,25 > 66,89.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata hasil belajar Biologi (aspek kognitif 0,039 dan afektif 0,001) siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo dengan menggunakan strategi QSH dan strategi LSQ. 2. Pembelajaran dengan menggunakan strategi QSH (aspek kognitif 82,19 dan aspek afektif 11,42) lebih baik daripada strategi LSQ (aspek kognitif 76,25 dan aspek afektif 9,72), tetapi strategi LSQ lebih baik daripada pembelajaran konvensional (aspek kognitif 66,89 dan aspek afektif 7,39). Saran 1. Kepada pihak sekolah

a) Gunakanlah strategi Question Student Have dalam pembelajaran biologi khususnya pada pokok materi

tumbuhan tingkat tinggi, sebab hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Question Student Have lebih baik dari strategi Learning Starts With A Question dan strategi konvensional.

b) Agar penerapan strategi Question Student Have dapat efektif sebaiknya strategi tersebut digunakan pada pokok materi yang tepat karena, tidak semua materi pelajaran bisa diterapkan menggunakan strategi pembelajaran Question Student Have, misalnya: pada materi pelajaran singkat karena tidak terlalu banyak pertanyaan yang akan diajukan siswa.

2. Kepada peneliti yang akan datang a) Bagi para calon peneliti

untuk meneliti lebih lanjut penggunaan strategi Question Student Have pada materi lain yang mempunyai karakteristik yang serupa dengan materi tumbuhan tingkat tinggi, misalnya pada materi tumbuhan tingkat rendah.

b) Diharapkan para peneliti dapat mengembangkan penelitian untuk variabel lain dan memperluas area populasi, agar hasil penelitian dapat

digeneralisasikan pada lingkup yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA Anshori, Moch dan Djoko Martono.

2009. Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) – Madrasah Aliah (MA). Jakarta: Acarya Media Utama.

Bahri Djamarah, Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Bonwell, Charles C., dan James A. Eison. 2010. Active Learning: Creating Excitement in the Classroom. (http://www.gwu.edu/eriche, diakses 22 Februari 2012).

Ibrahim. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif. http://id.wikipedia.org./wiki/ (diakses tanggal 02 Desember 2011).

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta : Gramedia Widia.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : PT. ALFA Beta.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: YAPPENDIS.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Zaini, Hisyam. 2008. dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD IAIN Sunan Kalijaga.