PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

33
No. Reg: LAPORAN ANTARA KATEGORI PENELITIAN PENELITIAN PEMBINAAN/PENINGKATAN KUALITAS PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN MAKE A MATCH SISWA KELAS X MAN SE KOTA PADANGSIDIMPUAN Disusun Oleh: RAHMA HAYATI SIREGAR, M.Pd. LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN 2021

Transcript of PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

Page 1: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

No. Reg:

LAPORAN ANTARA

KATEGORI PENELITIAN

PENELITIAN PEMBINAAN/PENINGKATAN KUALITAS

PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN

MAKE A MATCH SISWA KELAS X MAN SE KOTA

PADANGSIDIMPUAN

Disusun Oleh:

RAHMA HAYATI SIREGAR, M.Pd.

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN

2021

Page 2: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam membangun suatu kepribadian dan juga sikap mental suatu

masyarakat dalam negara keberadaan sistem pendidikan harus diperhatikan.

Ketika tidak mengerti terhadap basis sistem pendidikan dan juga

karakteristik manusia itu sendiri yang hendak dibentuk hanya akan

membuat segudang program pendidikan sebagai sarana trial and error dan

menjadikan peserta didik sebagai kelinci percobaan.

Pendidikan seharusnya ada upaya sadar yang terstruktur .

terprogram dan juga sistematika untuk mengubah manusia yang memiliki

kepribadian (character building ), menguasai pemikiran yang handal,

menguasai ilmu-ilmu sains dan teknologi, serta mempunyai keterampilan

yang tepat guna dan juga keterampilan yang berdaya guna. Pendidikan juga

sektor yang sangat penting dan berfungsi dalam meningkatkan kualitas

hidup manusia, yaitu iman dan juga ketaqwaan adalah menjadi sumber

motivasi kehidupan dalam segala bidang. Pendidikan merupakan interaksi

antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan

yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.1

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), hlm 3.

Page 3: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

2

Pendidikan saat ini dihadapkan pada masalah- masalah besar salah

satunya mutu pendidikan yang rendah dan juga sistem pembelajaran yang

kurang memadai. Masalah pendidikan senantiasa menjadi perbincangan

yang menarik pada semua kalangan terutama para pakar pendidikan. Ini

merupakan sesuatu yang wajar karena semua orang menginginkan

pendidikan yang terbaik untuk para penerus bangsa. 2

Pendidikan erat hubungannya dengan proses belajar mengajar. Belajar

mengajar adalah suatu proses dimana guru dan siswa berinteraksi satu sama

lain, guru berperan menyampaikan informasi kepada siswa, sedangkan

siswa menyerap informasi yang disampaikan oleh guru.

Hal inilah yang menjadikan dasar bahwa pendidikan perlu untuk

dikembangkan, karena dengan pendidikan yang berkualitas akan

mempengaruhi perkembangan suatu bangsa dan negara.

Sebagaimana firman Allah Q.S Al-Mujaadilah ayat 11

Artinya : Hai orang-orang yang beriman ! apabila dikatakan

kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis- majelis,” maka

lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan , “berdirilah kamu,” maka berdirilah niscaya Allah akan

mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-

2 Hasratuddin, Mengapa Harus Belajar Matematika? (Medan: Perdana Publishing, 2015), hal.15.

Page 4: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

3

orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang

kamu kerjakan.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan,

diantaranya yaitu pemilihan metode pembelajaran, strategi dan model

pembelajaran dan media pembel ajaran. Dalam hal ini guru harus lebih teliti

dalam memilih metode, strategi atau model serta media pembelajaran yang

tepat digunakan untuk menunjang keberhasilan siswa dalam belajar

Dalam pendidikan harusnya mempersiapakan anak didik menjadi

pemikir-pemikir yang logis, kreatif, kritis dan bermartabat. Visi pendidikan

matematika saat ini adalah penguasaan konsep dan menggunakan

matematika dalam menyelesaikan masalah-masalah. Matematika

merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern sehingga

mempunyai peran penting mengembangkan daya pikir manusia. Namun

kenyataannya dilapangan matematika merupakan pelajaran yang

menakutkan dan membosankan, karena masih banyak guru yang menganut

pemikiran transfer ilmu saja sehingga siswa kurang termotivasi untuk

belajar lebih optimal.

Matematika menurut Russeffendi adalah bahasa symbol, ilmu

deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang

pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang

Page 5: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

4

tidak terdefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat,

dan akhirnya ke dalil. 3

Motivasi belajar matematika adalah daya baik yang datang dari diri

sendiri maupun dari luar yang mendorong peserta didik untuk belajar

matematika. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kuat akan

banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar akan lebih

optimal dengan adanya motivasi belajar matematika. Motivasi

pembelajaran matematika pada umumnya masih rendah, salah satu

penyebabnya adalah kurangnya faktor pendorong dalam diri ataupun faktor

dari luar yang membangkitkan motivasi. 4

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di MAN

Padangsidimpuan, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru masih

terpusat kepada guru, siswa hanya sedikit dilibatkan, hal ini membuat siswa

bosan dan tergantung kepada guru saja dan siswa tidak termotivasi untuk

belajar matematika dengan baik. Kuat lemahnya motivasi belajar

matematika akan mempengaruhi keberhasilan dalam belajar, maka motivasi

perlu diusahakan terutama dalam diri maupun dari luar dengan cara

memberikan model pembelajaran yang menyenangkan supaya siswa

termotivasi untuk belajar matematika.

Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat mengatasi

permasalahan di atas yaitu pembelajaran kooperatif yang dapat

3 Russeffendi, Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008). 4 Karunia Eka Lestari, Penelitian Pendidikan Matematika (Bandung: Refika Aditama, 2015), hal.92.

Page 6: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

5

mengembangkan prestasi akademis, keterampilan sosial, motivasi yang

kuat untuk belajar, ulet menghadapi kesulitan, adanya hasrat atau keinginan

untuk berhasil, sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih

aktif dengan perasaan yang gembira dan menyenangkan untuk menerima

pembelajaran yang diberikan guru. Ada banyak jenis model pembelajaran

kooperatif dua diantaranya adalah model pembelajaran talking stick dan

make a match.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik ingin melakukan

penelitian dengan dengan judul “ Perbandingan Motivasi Belajar

Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick dan

Make A Match Siswa Kelas X MAN Se Kota Padangsidimpuan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka diidentifikasi masalah yang terdapat dalam pembelajaran khususnya

Matematika antara lain, sebagai berikut:

1. Matematika merupakan pelajaran yang abstrak sehingga sulit

dipahami siswa.

2. Siswa merasa bosan belajar matematika

3. Berdasarkan hasil observasi, siswa masih menunjukkan kurang aktif

dan kurang motivasi belajar matematika.

4. Model pembelajaran yang diterapkan guru yang masih monoton.

Page 7: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

6

C. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Motivasi Belajar Matematika siswa menggunakan model

pembelajaran Talking Stick?

2. Bagaimana Motivasi Belajar Matematika siswa menggunakan model

pembelajaran Make A Match?

3. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar matematika siswa

menggunakan model pembelajaran Talking Stick dengan model

pembelajaran Make A Match?

D. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami judul penelitian,

maka akan peneliti jelaskan definisi operasional variabel dari judul

penelitian yaitu “Perbandingan Motivasi Belajar Matematika dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick dan Make A Match Siswa

Kelas X MAN Se Kota Padangsidimpuan”:

1. Motivasi Belajar Matematika

Motivasi belajar matematika adalah suatu daya ataupun kekuatan

maupun dorongan yang datang dari diri sendiri maupun dari luar yang

mendorong peserta didik untuk belajar matematika. Indikator motivasi

belajar matematika yaitu: adanya dorongan dan kebutuhan belajar

matematika, menunjukkan perhatian dan juga minat terhadap tugas-

tugas yang diberikan guru, tekun menghadapi tugas yang diberikan

Page 8: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

7

guru, ulet dalam menghadapi kesulitan dalam belajar matematika serta

adanya keinginan untuk berhasil dalam belajar matematika.5

2. Model Pembelajaran Talking Stick

Model Pembelajaran Talking Stick merupakan suatu model

pembelajaran dengan bantuan stick dan musik pengiring, siswa yang

memegang tongkat pada saat musik berhenti harus menjawab soal-soal

yang diajukan, begitu seterusnya. Tahapan pembelajaran Talking Stick

yaitu:

a. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, siswa diberikan diberikan

lembar kerja siswa untuk dipelajari.

b. Guru menyiapkan music pengiring dan menyiapkan stick untuk

diberikan kepada siswa.

c. Siswa memberikan stick kepada siswa lainnya sambal bergiliran

sambal diiringi musik.

d. Siswa yang memegang stick pada saat musik berhenti, memberikan

pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan materi pembelajaran.

Kemudian musik dihidupkan kembali dan stick diberikan secara

bergiliran.

e. Ketika musik diberhentikan kembali, siswa yang memegang stick

harus menjawab soal yang sebelumnya diberikan. Setelah berhasil

menjawab soal, siswa itu pun mengajukan soal untuk siswa yang

5 Karunia Eka Lestari, hlm.93.

Page 9: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

8

lainnya. Begitu selanjutnya hingga akhirnya guru yang memberikan

soal kepada siswa.

f. Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan pembelajaran.

Melakukan evaluasi dan juga refleksi.6

3. Model Pembelajaran Make A Match

Model Make A Match adalah model pembelajaran yang

dipopulerkan oleh Lorna Curran. Ciri utama model pembelajaran ini

adalah siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban

atau pertanyaan materi tertentu dalam pembelajaran.

Tahapan pembelajaran Make A Match yaitu:

a. Guru menyiapkan beberapa kartu berisi beberapa materi yang sesuai

untuk babak review. Satu bagian kartu merupakan soal dan kartu

yang lainnya merupakan jawaban dari kartu tersebut.

b. Setiap siswa mendapatkan satu kartu.

c. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang

d. Setiap siswa mencari pasangan yang memiliki kartu yang sesuia

dengan kartunya.

e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas

waktu yang diberikan berhak mendapat poin.

f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi supaya tiap siswa mendapat

kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

6 Karunia Eka Lestari. hlm.93.

Page 10: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

9

g. Menarik kesimpulan. 7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui motivasi belajar matematika siswa menggunakan

model pembelajaran Talking Stick.

2. Untuk mengetahui motivasi belajar matematika siswa menggunakan

model pembelajaran Make A Match.

3. Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar matematika siswa

menggunakan model pembelajaran Talking Stick dengan model

pembelajaran Make A Match ?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Secara Teoritis

1. Sebagai kontribusi bagi dunia pendidikan yang dapat dimanfaatkan

oleh para pendidik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan

dan perbaikan pembelajaran.

2. Untuk mendukung teori yang telah ada sebagi bahan informasi dan

perbandingan bagi peneliti sebelumnya yang ingin meneliti masalah

yang relevan dengan penelitian ini.

7 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013 (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2014). hlm 96.

Page 11: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

10

b. Secara Praktis

a. Dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa, mengembangkan pola

fikir dan melatih untuk bertanggung jawab serta bekerjasama dengan

orang lain.

b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk

mengoptimalkan penerapan model pembelajaran Talking Stick dan

Make A Match I di MAN Se Kota Padangsidimpuan.

c. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk

perbaikan proses belajar-mengajar.

d. Untuk memeperluas wawasan dan pengetahuan penelitian

matematika di MAN Se Kota Padangsidimpuan.

e. Sebagai bahan acuan penelitian dan sebagai tugas wajib dosen

menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu: Pendidikan ,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Page 12: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Motivasi Belajar Matematika

Motivasi belajar matematika adalah suatu daya ataupun kekuatan

maupun dorongan yang datang dari diri sendiri maupun dari luar yang

mendorong peserta didik untuk belajar matematika. Indikator motivasi

belajar matematika yaitu: adanya dorongan dan kebutuhan belajar

matematika, menunjukkan perhatian dan juga minat terhadap tugas-

tugas yang diberikan guru, tekun menghadapi tugas yang diberikan

guru, ulet dalam menghadapi kesulitan dalam belajar matematika serta

adanya keinginan untuk berhasil dalam belajar matematika.1

2. Model Pembelajaran Talking Stick

Model Pembelajaran Talking Stick merupakan suatu model

pembelajaran dengan bantuan stick dan musik pengiring, siswa yang

memegang tongkat pada saat musik berhenti harus menjawab soal-soal

yang diajukan, begitu seterusnya. Tahapan pembelajaran Talking Stick

yaitu:

a. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, siswa diberikan diberikan

lembar kerja siswa untuk dipelajari.

1 Karunia Eka Lestari, hlm.93.

Page 13: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

b. Guru menyiapkan music pengiring dan menyiapkan stick untuk

diberikan kepada siswa.

c. Siswa memberikan stick kepada siswa lainnya sambal bergiliran

sambal diiringi musik.

d. Siswa yang memegang stick pada saat musik berhenti, memberikan

pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan materi pembelajaran.

Kemudian musik dihidupkan kembali dan stick diberikan secara

bergiliran.

e. Ketika musik diberhentikan kembali, siswa yang memegang stick

harus menjawab soal yang sebelumnya diberikan. Setelah berhasil

menjawab soal, siswa itu pun mengajukan soal untuk siswa yang

lainnya. Begitu selanjutnya hingga akhirnya guru yang memberikan

soal kepada siswa.

f. Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan pembelajaran.

Melakukan evaluasi dan juga refleksi.2

3. Model Pembelajaran Make A Match

Model Make A Match adalah model pembelajaran yang

dipopulerkan oleh Lorna Curran. Ciri utama model pembelajaran ini

adalah siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban

atau pertanyaan materi tertentu dalam pembelajaran.

Tahapan pembelajaran Make A Match yaitu:

2 Karunia Eka Lestari. hlm.93.

Page 14: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

a. Guru menyiapkan beberapa kartu berisi beberapa materi yang sesuai

untuk babak review. Satu bagian kartu merupakan soal dan kartu

yang lainnya merupakan jawaban dari kartu tersebut.

b. Setiap siswa mendapatkan satu kartu.

c. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang

d. Setiap siswa mencari pasangan yang memiliki kartu yang sesuia

dengan kartunya.

e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas

waktu yang diberikan berhak mendapat poin.

f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi supaya tiap siswa mendapat

kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

g. Menarik kesimpulan. 3

B. Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian Binti Ngafifah “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Talking Stick Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Siswa

Kelas VIII Pada Materi Statistika Di MTs Darul Hikmah Tawangsari

Tulungagung Tahun Ajaran 2017/2018” yang menunjukkan bahwa ada

pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap

Motivasi Belajar.

3 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013 (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2014). hlm 96.

Page 15: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

2. Penelitian Nur Fitri Amalia, “Keefektifan Model Kooperatif Tipe Make

A Match dan Model CPS Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

dan Motivasi Belajar”, yang menunjukkan bahwa implemetasi model

kooperatif Tipe Make A Match dan Model CPS efektif terhadap

kemampuan pemecahan masalah.

3. Penelitian Faris Awwalul Muttaqin, “Pengaruh Model Kooperatif Tipe

Make A Match Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas VII MTS Arrosidiyah Sumberagung Rejotangan Tulungagung

Tahun Ajaran 2016/2017” yang menunjukkan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Siswa Kelas VII MTS

Arrosidiyah Sumberagung Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran

2016/2017.

Berdasarkan penelitian terdahulu model pembelajaran Talking Stick

dan model pembelajaran Make A Match sama-sama dapat meningkatkan

motivasi belajar matematika siswa. Penelitian terdahulu belum ada yang

mengkaji perbandingan motivasi belajar matematika dengan menggunakan

model pembelajaran Talking Stick dan Make A Match Siswa. Oleh karena

itu peneliti mencoba mencari perbedaan motivasi belajar matematika siswa

menggunakan model pembelajaran Talking Stick dengan model

pembelajaran Make A Match.

Page 16: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

C. Kerangka Berfikir

Matematika adalah mata pelajaran yang wajib dipelajari para peserta

didik dimulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Matematika

merupakan mata pelajaran yang penting dan merupakan mata pelajaran

yang memiliki jam pelajaran yang lebih banyak dibandingkan dengan mata

pelajaran lainnya. Meskipun demikian, masih banyak siswa yang

mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Hal ini disebabkan

karena adanya persepsi para siswa yang menganggap bahwa matematika

sebagai mata pelajaran yang rumit dam membosankan sehingga mengurangi

semangat mereka untuk mempelajari matematika. Ditambah lagi dalam

proses mengajar para guru hanya menggunakan model-model pembelajaran

yang berpusat pada guru tanpa melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran. Oleh karena itu,masih banyak siswa yang kurang termotivasi

belajar matematika

Berdasarkan permasalahan itu guru dituntut kreatifitasnya dalam

mengelola kelas agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai

secara optimal. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal,

guru dapat menerapakan suatu model pembelajaran kooperatif di dalam

proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan dalam model pembelajaran

kooperatif siswa dituntut untuk saling bekerjasama, saling berinteraksi satu

sama lain, serta bisa meningkatkan semangat dalam proses pembelajaran.

Page 17: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses

pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa

adalah model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan Make A

Match. Model Pembelajaran Talking Stick merupakan suatu model

pembelajaran dengan bantuan stick dan musik pengiring, siswa yang

memegang tongkat pada saat musik berhenti harus menjawab soal-soal yang

diajukan sehingga siswa termotivasi untuk fokus dalam pembelajaran.

Begitu juga dengan model pembelajaran Make A Match ini

merupakan model pembelajaran kelompok yang dapat melibatkan siswa

secara aktif, melalui model ini siswa dapat lebih berinteraksi dengan

temannya yang ditentukan dengan pemberian kartu jawaban atau soal

tertent. Disini siswa saling membantu dalam memahami dan memecahkan

masalah. Karena dalam langkah model pembelajaran ini terdapat langkah

Match yang berarti mencocokkan yang berarti mencocokkan katu yang

diberikan oleh guru, jika siswa mendapat kartu yang berisi permasalahan

atau soal, maka siswa tersebut harus mencari pasangannya yang memiliki

kartu jawaban yang cocok dengan kartu soalnya, demikian juga sebaliknya

jika siswa mendapat kartu yag berisi jawaban, maka siswa tersebut harus

mencari pasangannya yang memiliki kartu soal atau permasalahan yang

cocok dengan kartunya.

Page 18: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

Gambar 2.1

Gambar sketsa

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara

terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga

harus diuji secara empiris.

Berdasarkan uraian pada kerangka berpikir yang telah dipaparkan

diatas maka dapat disusun hipotesis statistik sebagai berikut:

Motivasi

Belajar

Matematika

Make a Match Talking Stick

Angket

Perbandingan

Model

Pembelajaran

Motivasi

Belajar

Matematika

Page 19: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

𝐻𝑂 : tidak ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa setelah

menggunakan model Talking Stick dan model pembelajaran Make A Match.

𝐻𝑎 : ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa setelah menggunakan

model Talking Stick dan model pembelajaran Make A Match.

Page 20: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian

kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan filsafat fositivisme yang

digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. 1 Penelitian kuantitatif

menggunakan pendekatan secara primer dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan, menggunakan strategi penelitian misalnya seperti eksperimen dan

survey yang membutuhkan data statistik. 2

Penelitian ini dengan memakai metode quasi experimental yang

melibatkan dua kelompok, yaitu kelas eksperimen I dengan menggunakan

model pembelajaran Talking Stick dan kelompok eksperimen II dengan

menggunakan model pembelajaran Make A Match. Desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah The Non Eqivalen Control Design.

Kelompok eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran Talking

Stick dan kelompok eksperimen II dengan menggunakan model pembelajaran

Make A Match.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta,

2015). 2 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2013). hlm.28.

Page 21: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakn wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

atau subjek yang memiliki jumlah dan ciri tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari, dan setelah itu ditarik kesimpulannya.3 Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN se Kota

Padangsidimpuan dengan jumlah 2 sekolah yaitu MAN 1

Padangsidimpuan dan MAN 2 Padangsidimpuan.

2. Sampel

Menurut Sugiyono sampel merupakan bagian dari populasi yang

diambil dengan cara tertentu yang juga memiliki ciri tertentu yang dapat

mewakili populasi.4 Untuk menentukan sampel dalam penelitian terdapat

berbagai teknik sampling yang bisa digunakan. Teknik kelompok atau

rumpun (cluster) digunakan apabila populasi atau sampel yang tersedia

adalah berupa unit-unit rumpun dalam populasi.

C. Instrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrument Penelitian

Instumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk menyeleksi

informasi yang menggambarkan statistik variabel penelitian. 5 Instrumen

3 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Publik Relations Dan Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grapindo

Persada, 2005). 4 Kasmadi, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2013). hlm.15. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif Dan R & D. hlm.148.

Page 22: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket digunakan untuk

mengetahui motivasi belajar matematika siswa setelah proses pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan

model pembelajaran Make A Match.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data.6 Peneliti menggunakan angket

motivasi sebanyak 25 pernyataan.

D. Teknik Analisa Data

Setelah data-data penelitian terkumpul, maka langkah selanjutnya yang

dilakukan adalah memeriksa kebenaran data serta melakukan analisis. Analisis

data angket dilakukan dengan menentukan persentase jawaban siswa untuk

masing-masing pertanyaan dalam angket dianalisis secara deskriptif dan

kemudian dianalisis secara kuantitatif.Analisa data awal digunakan uji

normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil pemberian angket tersebut diperoleh

data yang digunakan sebagai dasar menguji hipotesis penelitian. Apabila data

populasi berdistribusi normal maka uji hipotesis data dilakukan uji statistik

dengan uji kesamaan rata-rata atau uji t yang digunakan adalah uji Paired

Sample t-test. Rumus t yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = �̅�D

√∑ 𝑑2

𝑁 (𝑁 − 1)

6 Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Cita Pustaka, 2016).hlm. 96.

Page 23: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

Keterangan:

t = harga t untuk sampel berkorelasi

D = (difference/gain) perbedaan pasangan data

�̅�D = rerata dari nilai perbedaan

N = banyaknya subjek penelitian7

Hasil perhitungan t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan taraf

signifikansi 5% (0,05) dan derajat kebebasan (d.k) = n-1. Jika t hitung lebih

besar dari t tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya, jika t hitung lebih kecil

dari t tabel maka Ho diterima.

1. Statistik Inferensial

a. Uji Prasyarat Analisis Data

Uji Prasyarat yang harus dilakukanadalah uji normalitas, adapun

uji homogenitas bukan merupakan uji prasyarat dalam uji Paired

Sample t-test.Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menghitung

kenormalannya digunakan rumus Chi Kuadrat, yaitu:

𝑥2 = ∑(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)

2

𝐸𝑖

𝑘

𝑖=1

Keterangan:

𝑥2 = harga chi kuadrat

𝑘 = jumlah kelas interval

𝑂𝑖 = frekuensi yang diharapkan

𝐸𝑖 = frekuensi kelompok

7Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 395

Page 24: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

Kriteria pengujian, jika 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 < 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 maka data

berdistribusi normal dengan taraf signifikan 5% dan dk = k – 1.8

b. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data yang menggunakan uji

normalitas, apabila data populasi berdistribusi normal maka uji hipotesis

dengan uji t.Uji t yang digunakan adalah uji Paired Sample t-test.

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-

rata dua sampel yang berpasangan. Uji Paired Sample t-test pada

penelitian ini dipakai untuk menjawab rumusan masalah “apakah model

pembelajaran Accelerated Learning Sycle berpengaruh terhadap self

concept matematis siswa.” Untuk menjawab rumusan masalah tersebut uji

Paired Sample t-test dilakukan terhadap data Pretest dan Posttest kelas

eksperimen, kemudian data Pretest dan Posttest kelas kontrol. Rumus t

yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝑡 = �̅�

√∑ 𝐷2 −(∑ 𝐷)2

𝑁𝑁 (𝑁 − 1)

Keterangan:

t = harga t untuk sampel berkorelasi

D = (difference/gain) perbedaan antara skor tes awal dengan skor tes

akhir untuk setiap invidu

�̅� = rerata dari nilai perbedaan

N = banyaknya subjek penelitian9

8Ahmad Nizar Rangkuti, Op.Cit., hlm. 71-72 9 Suharsimi Arikunto, Mamanjemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013).

Page 25: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

Hasil perhitungan t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan taraf

signifikansi 5% (0,05) dan derajat kebebasan (d.k) = N-1. Jika t hitung

lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya, jika t hitung lebih

kecil dari t tabel maka Ho diterima.

2. Hipotesis Statistik

Pengujian hipotesis penelitian ini adalah:

𝐻𝑂 : tidak ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa setelah

menggunakan model Talking Stick dan model pembelajaran Make A Match.

𝐻𝑎 : ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa setelah menggunakan

model Talking Stick dan model pembelajaran Make A Match.

Page 26: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian Awal

Hasil penelitian ini merupakan studi lapangan untuk memperoleh data

motivasi belajar matematika siswa melaui model pembelajaran Talking Stick

dan Make A Match di kelas X MAN se Kota Padangsidimpuan dengan

jumlah pernyataan angket sebanyak 25. Setelah diberikan perlakuan yang

berbeda, pada akhir pertemuan diberikan angket untuk mengetahui perbedaan

motivasi belajar matematika tersebut.

1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen A Menggunkan Model Pembelajaran

Talking Stick

Peneliti bertindak sebagai guru, kemudian melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Model pembelajaran Talking Stick adalah pembelajaran yang aktivitasnya

menggunakan media stick (tongkat). Pada implementasinya tongkat akan

berputar dengan iringan lagu yang dinyanyikan oleh siswa secara bersama-

sama hingga berhenti, kemudian siswa yang mendapatkan tongkat saat

lagu berhenti harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Tetapi

peneliti membawa media Al-Qolam yaitu sejenis TV kecil yang mudah

dibawa-bawa, dengan iringan Al-Qolam inilah model pembelajaran

Talking Stick ini dapat dijalankan dengan baik. Melalui model

pembelajaran Talking Stick ini siswa sangat termotivasi belajar

Page 27: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

matematika. Karena siswa tidak merasa terbebani menjawab soal –soal

matematika yang diberikan.

2. Deskripsi Data Kelas Eksperimen A Menggunkan Model Pembelajaran

Make A Match

Model pembelajaran Make A Match adalah model pembelajaran

secara kelompok yang mengajak siswa untuk memahami konsep dan topik

pembelajaran dalam situasi yang mengasyikkan melalui media kartu

pertanyaan dan kartu jawaban. Dalam pelaksanaannya model ini memiliki

batasan waktu maksimum yang sudah ditentukan sebelumnya. Langkah-

langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk

mempelajari materi matriks di rumah.

2) Siswa dibagi kedalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan

kelompok B, kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

3) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu

jawaban untuk kelompok B.

4) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus

mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok

lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimum waktu yang

ia berikan kepada mereka.

5) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari

pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan

pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri

Page 28: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah

dipersiapkan.

6) Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa waktu sudah

habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk

berkumpul tersendiri.

7) Guru memanggil satu pasangan untuk persentase. Pasangan lain dan

siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan

memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.

8) Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan

kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang persentase.

Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai

seluruh pasangan melakukan persentase.

Melalui model pembelajaran Make A Match ini siswa juga

termotivasi untuk belajar matematika. Siswa merasa senang dan

bersemangat pada saat mencari pasangan kartunya.

B. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini sudah dilakukan dengan langka-langkah

metodologi penelitian. Namun untuk mendapatkan hasil yang sempurna dari

penelitian ini sangat sulit karena adanya keterbatasan peneliti. Keterbatasan

tersebut antara lain :

1. Alokasi waktu yang kurang untuk mengkondisikan siswa benar-benar

melaksanakan tahap-tahap pembelajaran secara sempurna dan maksimal.

2. Materi yang diajarkan terlalu sempit

Page 29: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

3. Peneliti hanya memberikan penghargaan verbal kepada setiap team berupa

pujian motivasi dan penghargaan award yaitu: good team, great team dan

super team. Peneliti tidak memberikan penghargaan hadiah berupa benda.

Page 30: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sesuai dengan tujuan

dari permasalahan yang telah dirumuskan, serta berdasarkan hasil analisis data

yang dilakukan yaitu:

1. Motivasi belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran

Talking Stick kelas X MAN Se Kota Padangsidimpuan menunjukkan

motivasi belajar siswa baik.

2. Motivasi belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran Make

A Match kelas X MAN Se Kota Padangsidimpuan menunjukkan motivasi

belajar siswa juga baik.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikant antara kelas yang

menggunakan model Talking Stick dengan kelas yang menggunakan model

Make A Match. Hal ini berdasarkan hasil uji hipotesis yang menyatakan 𝐻𝑎

diterima dengan pertimbangan uji-t menunjukkan thitung > ttabel pada taraf

signifikant 𝛼 = 0,05 dan dk = 𝑛1 + 𝑛2 – 2 = 38 diperoleh ttabel = 0,025 karena

thitung > ttabel maka 𝐻𝑎 diterima.

Page 31: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Guru, diharapkan pembelajaran Talking Stick dan Make A Match dapat

dijadikan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran karna dapat

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa khususnya matematika.

2. Pihak sekolah, hendaknya diharapkan untuk menghimbau guru supaya

menggunakan model pembelajaran Talking Stick dan Make A Match

sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

3. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada aspek

motivasi matematis saja, sedangkan aspek lain tidak dikontrol. Bagi

peneliti selanjutnya, hendaknya melihat pengaruh model pembelajaran

Talking Stick dan Make A Match terhadap aspek lainnya, seperti terhadap

kreatifan belajar siswa dan kognitif siswa.

Page 32: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...

DAFTAR PUSTAKA

Aris Shoimin. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Hasratuddin. Mengapa Harus Belajar Matematika? Medan: Perdana Publishing,

2015.

Kasmadi. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta, 2013.

Karunia Eka Lestari. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika

Aditama, 2015.

Nana Syaodih Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004.

Russeffendi. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008.

Rangkuti, Ahmad Nizar. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cita Pustaka,

2016.

Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Publik Relations Dan Komunikasi. Jakarta: PT

Raja Grapindo Persada, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta,

2015.

Suharsimi Arikunto. Mamanjemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Page 33: PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ...