PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

159
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sonya Asokawati NIM. 207173034 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Transcript of PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

Page 1: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN

TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN

TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP

MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

Sonya Asokawati

NIM. 207173034

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN

TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN

TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP

MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

Sonya Asokawati

NIM. 207173034

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 3: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

ii

Page 4: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

iii

Page 5: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

iv

Page 6: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

v

Free Hand
Page 7: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku yang tercinta Ayahanda

Kasiono dan Ibunda Kurnyawati yang telah mengasuhku mulai dari lahir hingga

dewasa sekarang ini, semoga kedua orang tuaku selalu mendapat rahmat dari Allah

Subhanahu wa Ta’ala, Amiin. Teruntuk saudara laki-lakiku Muhammad Solahuddin

Al-Ayyubi dan Muhammad Al-Fatih, serta rekan yang selalu mensuport saya ketika

dalam penyelesaian skripsi ini yakni Saudara Ahmad Fadholi. Terima kasih atas

dukungan dan do’a kalian sehingga saya dapat menyelesaikan studi pendidikan

diperguruan tinggi ini, sahabat-sahabat seperjuanganku khususnya Program Studi

Tadris Biologi, umumnya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi serta orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan. Terima kasih

untuk semua yang telah membantuku dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Allah

Subhanahu wa Ta’ala selalu memberi taufiq dan hidayah kepada kita semua. Amin

yaa Robbal ‘Alamin.

Page 8: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

vii

MOTTO

Artinya : “Sesungguhnya kesulitan itu selalu disertai dengan kemudahan. Maka

apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada Tuhanlah

hendaknya kamu berharap “ (QS Al-Insyiroh : 6-8)”.

Page 9: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb yang

Maha ‘Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan-Nya, atas iradah-

Nya hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi

Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, pembawa risalah pencerahan bagi

manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan

motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan kekuatan dalam penyusunan

tugas akhir penulisan karya tulis ilmiah skripsi.

2. Bapak Prof. Dr. Su’aidi, Ph.D, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan.

4. Ibu Reny Safita, M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi dan Ibu Dwi

Gusfaranie, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Tadris Biologi.

5. Bapak Khalid Musyaddad, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Reny

Safita, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Ibu Nining Nuraida, M.Pd selaku dosen validator instrument penelitian.

7. Ibu Meiyeni, M.Pd selaku kepala Sekolah SMP N 8 Muara Bungo dan Ibu

Widya Astuti, S.Pd. Selaku Guru mata pelajaran IPA yang telah memberikan

kemudahan kepada peneliti dalam memperoleh data di lapangan.

Page 10: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

ix

8. Sahabat-sahabat mahasiswa Program Studi Tadris Biologi angkatan 2017 yang

telah menjadi patner diskusi dalam penyusunan skripsi ini.

9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku dikelas Tadris Biologi A/B/C/D angkatan tahun 2017

11. Sahabat-sahabatku Rezha Juniandra, Miftahhurrahmah, Mawaddah Gusriani,

Rina Suryani, Nanda Rayani,

Akhirnya semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan membalas segala

kebaikan dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

Jambi, Januari 2020

Penulis,

Sonya Asokawati

NIM. 207173034

Page 11: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

x

ABSTRAK

Nama : Sonya Asokawati

Jurusan : Tadris Biologi

Judul : Perbandingan Model Pembelajaran Tipe Team Assisted

Individulization (TAI) Dengan Model Pembelajaran Tipe Team Games

Tournament (TGT) Terhadap Minat Belajar Biologi Siswa Sekolah

Menengah Pertama.

Skripsi ini membahas mengenai perbandingan model pembelajaran Tipe Team

Assisted Individualization (TAI) dengan model pembelajaran Tipe Team Games

Tournament (TGT) terhadap minat belajar siswa sekolah menengah pertama Negeri 8

Muara Bungo yang bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran yang lebih

unggul terhadap minat belajar siswa SMP N 8 Ma.Bungo. Pada penelitian ini

menggunakan dua kelas, yaitu kelas VIII-A (Eksperimen I) dan kelas VIII-B

(Eksperimen II). Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan pengumpulan

data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dokumentasi dan

angket/kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran tipe

Team Assisted Individualization (TAI) yang diberi perlakuan pada kelas VIII-A

(Eksperimen I) lebih unggul dibandingkan dengan model pembelajaran tipe Team

Games Tournament (TGT) terhadap minat belajar siswa kelas VIII SMP N 8 Ma.

Bungo. Hal ini dapat dilihat dari indikatator dari minat belajar yang tampak pada

kelas eksperiman I dan hasil analisis untuk uji hipotesis yang dilakukan oleh peneliti,

dimana nilai signifikansi pada uji hipotesis 0,200 lebih besar dari ketentuan yang

berlaku dengan SPSS taraf signifikan < α (nilai sign < 0,05), maka H1 diterima dan H0

ditolak.

Kata kunci : Perbandingan, Model Pembelajaran, Minat Belajar Siswa

Page 12: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

xi

ABSTRACT

Name : Sonya Asokawati

Department : Biology Education

Title : Comparison of Team Assisted Individulization (TAI) Learning

Model and Team Games Tournament (TGT) Type Learning Model

Against Junior High School Students' Biology Learning Interest.

This thesis discusses the comparison of the Team Assisted Individualization (TAI)

type learning model with the Team Games Tournament (TGT) type learning model

on the learning interest of junior high school students of Negeri 8 Muara Bungo

which aims to determine the learning model that is superior to the learning interest of

SMP N students. 8 Ma.Bungo. This study uses two classes, namely class VIII-A

(Experiment I) and class VIII-B (Experiment II). This research is a quantitative

research with data collection carried out by the method of observation, interview

documentation and questionnaires. The results of this study indicate that the Team

Assisted Individualization (TAI) type of learning model treated in class VIII-A

(Experiment I) is superior to the Team Games Tournament (TGT) type of learning

model on the learning interest of class VIII students of SMP N 8 Ma. Bungo. This can

be seen from the indicators of interest in learning that appear in experimental class I

and the results of the analysis for hypothesis testing conducted by researchers, where

the significance value of the hypothesis test is 0.200 greater than the applicable

provisions with SPSS with a significant level of <α (sign value <0 , 05), then H1 is

accepted and H0 is rejected.

Keywords: Comparison, Learning Model, Student Learning Interest

Page 13: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. .......................................................................................... i

NOTA DINAS PEMBIMBING I. ..................................................................... ii

NOTA DINAS PEMBIMBING II ..................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................. iv

PERNYATAAN ORISINALITAS. ................................................................... v

PERSEMBAHAN. ............................................................................................. vi

MOTO. ............................................................................................................... vii

KATA PENGATAR. ......................................................................................... viii

ABSTRAK. ........................................................................................................ x

ABSTRACT. ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI. ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL. ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR. ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN. ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah. ........................................................................... 5

D. Rumusan Masalah. ................................................................................... 6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoretik. ................................................................................... 8

B. Penelitian Relevan. ................................................................................. 29

C. Kerangka Berpikir. ................................................................................. 30

D. Hipotesis Penelitian. ............................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian, ............................................................... 33

B. Pendekatan dan Desain Penelitian ......................................................... 33

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................................ 34

Page 14: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

xiii

1. Populasi. ........................................................................................... 34

2. Teknik Pengambilan Sampel............................................................ 35

D. Variabel dan Perlakuan Penelitian. ........................................................ 36

E. Teknik Pengumpulan Data. .................................................................... 36

F. Instrumen Penelitian............................................................................... 38

G. Teknik Analisis data. .............................................................................. 42

H. Hipotesis statistik. .................................................................................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 45

1. Deskripsi Data .................................................................................. 45

a. Hasil Minat Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Tipe Team Assisted Individualization (TAI) ............................. 46

b. Hasil Minat Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Tipe Team Games Tournament (TGT) ..................................... 49

c. Perbandingan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization

(TAI) dan Team Games Tournament (TGT) ............................. 52

2. Uji Validitas Instrumen .................................................................... 54

3. Uji Reabilitas Instrumen................................................................... 55

4. Uji Normalitas .................................................................................. 56

5. Uji Homogenitas .............................................................................. 58

6. Uji Hipotesis ..................................................................................... 58

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 59

1. Minat Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Team

Assisted Individualization (TAI) ...................................................... 59

2. Minat Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Team

Games Tournament (TGT) ............................................................... 60

3. Perbandingan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Tipe Team Assisted Indiviualization (TAI) Dengan

Tipe Team Games Tournament (TGT)............................................. 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ............................................................................................ 65

B. Saran. ....................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perhitungan Poin Pemain. .................................................. 27

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian. ........................................................ 34

Tabel 3.2 Jumlah siswa kelas VIII-A dan VIII-B .............................. 35

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen angket sebelum menggunakan model

Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ....... 39

Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen angket sebelum menggunakan model

Pembelajaran Team Games Tournamanet (TGT) .............. 39

Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen angket setelah menggunakan model

Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ...... 40

Tabel 3.6 Kisi-kisi instrumen angket sebelum menggunakan model

Pembelajaran Team Games Tournamanet (TGT) .............. 41

Tabel 4.1 Hasil nilai rata-rata angket sebelum menggunakan model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)........ 47

Tabel 4.2 Hasil nilai rata-rata angket setelah menggunakan model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)........ 48

Tabel 4.3 Hasil nilai rata-rata angket sebelum menggunakan model

Pembelajaran Team Games Tournamanet (TGT) .............. 49

Tabel 4.4 Hasil nilai rata-rata angket setelah menggunakan model

Pembelajaran Team Games Tournamanet (TGT) .............. 51

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Kelas VIII-A. ................................... 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Kelas VIII-B. ................................... 54

Tabel 4.7 Uji Normalitas Sebelum menggunakan model pembelajaran

tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan tipe Team

Games Tournamanet (TGT). .............................................. 56

Tabel 4.8 Uji Normalitas Setelah menggunakan model pembelajaran

tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan tipe Team

Page 16: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

xv

Games Tournamanet (TGT).. ............................................. 57

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas ....................................................... 57

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 58

Page 17: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................ 31

Page 18: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Wawancara ................................................................................. 70

Lampiran 2 Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Tipe Team Asissted Individuali (TAI) .............................. 72

Lampiran 3 Lembar validasi Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan

Model Pembelajaran Tipe Team Asissted Individualization (TAI) ........ 75

Lampiran 4 Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT) ............................ 78

Lampiran 5 Lembar validasi Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan

Model Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT) ................. 81

Lampiran 6 Angket Minat Belajar Siswa Setelah Menggunakan Model Pembelajaran

Tipe Team Asissted Individualization (TAI) .......................................... 84

Lampiran 7 Lembar validasi Angket Minat Belajar Siswa Setelah Menggunakan

Model Pembelajaran Tipe Team Asissted Individualization (TAI) ........ 87

Lampiran 8 Angket Minat Belajar Siswa Setelah Menggunakan Model

Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT) ............................ 90

Lampiran 9 Lembar validasi Angket Minat Belajar Siswa Setelah Menggunakan

Model Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT) ................. 93

Lampiran 10 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Tipe Team Asissted Individualization (TAI) ................... 96

Lampiran 11 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT) ............................ 97

Lampiran 12 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Setelah Menggunakan Model

Pembelajaran Tipe Team Asissted Individuali (TAI) ............................. 98

Lampiran 13 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Setelah Menggunakan Model

Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT) ............................... 99

Page 19: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

xviii

Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Untuk Model Pembelajaran

Tipe Team Asissted Individualization (TAI) ........................................ 100

Lampiran 15 Lembar Validasi RPP Untuk Model Pembelajaran Tipe Team Asissted

Individualization (TAI) ........................................................................ 110

Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Untuk Model Pembelajaran

Tipe Team Games Tournament (TGT) ................................................. 114

Lampiran 17 Lembar Validasi RPP Untuk Model Pembelajaran Tipe Team Games

Tournament (TGT) ............................................................................... 124

Lampiran 18 Kartu Konsultasi Pembimbing I ............................................................ 128

Lampiran 19 Kartu Konsultasi Pembimbing II ........................................................... 129

Lampiran 20 Dokumentasi. ......................................................................................... 130

Lampiran 21 Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) ............................................ 140

Page 20: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah pokok pembicaraan yang selalu menarik dan bermakna untuk

diperbincangkan bagi siapa saja tanpa kenal waktu. Secara umum tujuan pendidikan

yaitu, untuk meluaskan segala kemampuan yang ada pada diri manusia secara utuh, dan

berkesinambungan sehingga manusia bisa melaksanakan kewajiban dan tugasnya pada

kehidupan demi menggapai kebahagiaan pada masa sekarang dan masa depan (Rulam

Ahmadi, 2016 : 49). Pada dasarnya pendidikan selalu diberi tugas untuk menciptakan

dan mengembangkan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan

peserta didik, yang bertujuan sesuai dengan kurikulum yang telah disusun dan

ditetapkan pada kegiatan yang dilaksanakan secara terstruktur (Ahdiyat, 2014)

Fungsi pendidikan adalah untuk mempersiapkan peserta didik, dalam artian bahwa

peserta didik pada hakikatnya belum siap untuk melaksanakan pembelajaran, namun

harus mempersiapkan dirinya sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa peserta didik

harus mempersiapkan diri sebelum mengikuti proses pembelajaran, serta dikehidupan

nyata. Persiapan yang dilakukan sejalan dengan kedudukan peserta didik sebagai warga

negara yang taat dan calon untuk membentuk keluarga baru, serta untuk menjalankan

tugas dan pekerjaannya nanti dimasa depan (Oemar Hamalik, 2014 : 2). Menurut

Suyatno (2002 : 45), pendidikan pada masa sekarang ini tidak memberi peluang kepada

siswa untuk menjadi subjek, namun pada dasarnya setiap siswa itu memiliki keunikan

tersendiri yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, oleh karena itu dari

keunikan tersebut harus diberikan peluang untuk mengembangkannya. Siswa bukanlah

seperti orang dewasa yang tampil dalam wujud kecil, pola pikirannya tak selalu sama

dengan pola pikir orang dewasa. Untuk itu guru tidak harus memberikan materi hanya

dalam bentuk ceramah yang menyebabkan kebosanan bagi siswa. Hal tersebut dapat

diatasi dengan permainan yang dipadukan dengan proses pembelajaran. Proses kegiatan

belajar mengajar yang dipandu oleh guru terhadap siswa tentunya memiliki tujuan.

Page 21: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

2

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka seluruh kegiatan hendaknya mengarah

terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan memperbaiki keberlangsungan proses

belajar mengajar. Proses pembelajaran itu sendiri merupakan suatu hal yang penting

pada proses pendidikan, karena dengan adanya interaksi di dalam suatu

pembelajaran merupakan kegiatan inti yang menjadi sarana yang dapat digunakan

untuk kegiatan transfer ilmu dari guru kepada siswa secara terstruktur dan terencana,

sehingga dapat menjadikan siswa mengerti terhadap materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru (Suryabrata, 2012 :14).

Berdasarkan hasil grandtour awal dan wawancara yang telah peneliti

laksanakan pada hari Senin tanggal 27 April 2020 di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 8 Muara Bungo, terlihat proses pembelajaran sangat terlaksana dengan baik,

akan tetapi masih ada kelemahan dalam proses pembelajaran tersebut pada aspek

aktivitas belajar siswa yang negatif pada proses pembelajaran, model pembelajaran

yang digunakan belum sesuai dengan karakteristik siswa karena kurang

bervariasinya model pembelajaran yang digunakan, sehingga menyebabkan proses

pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Pada proses penyampaian materi ajar

siswa kurang berkonsentrasi menerima pembelajaran sehingga siswa sulit

memahami dan menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu cara

mengatasi permasalahan diatas adalah menggunakan model pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik siswa, seperti yang sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki siswa, tingkat kecerdasan, motivasi untuk belajar dan emosional pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru dan beberapa

orang siswa, siswa tersebut mengatakan bahwa pembelajaran Biologi merupakan

pelajaran yang sulit karena materinya yang sangat banyak dan berupa hafalan,

belum lagi pada materi yang mencantumkan nama-nama ilmiah yang tidak terbiasa

didengar ataupun diucapkan dalam bahasa sehari-hari, yang dapat berakibat siswa

merasa jenuh dan malas dalam mengikuti proses pembelajaran Biologi, karena

Page 22: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

3

mereka tidak mengerti dengan materi yang disampaikan oleh guru, ada beberapa

siswa yang keluar kelas karena tidak ingin mengikuti pembelajaran, sebagian siswa

lainnya tetap di dalam kelas tetapi tidak memperhatikan pembelajaran, mereka

menggangu temannya, bergurau, bercerita yang bukan pembahasan mengenai

pembelajaran dan mayoritas siswa laki-laki yang seringkali membuat keributan.

Ketika diberi tugas oleh guru, terkadang siswa sulit untuk mengerjakannya yang

mengakibatkan siswa mencontek temannya dan tidak semua siswa mengumpulkan

tugas. Ketika siswa melanggar aturan seperti membuat keributan dan tidak

mengerjakan tugas, maka guru memberikan sanksi berupa berdiri didepan kelas

sampai waktu pembelajaran berakhir, tetapi siswa masih tidak jera dan masih

mengulangi kesalahan yang sama. Guru mata pelajaran juga mengatakan, bahwa ia

telah berusaha melakukan perbaikan dari proses pembelajaran dengan berbagai

cara, yaitu dengan menggunakan berbagai model pembelajaran, seperti model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD), Jigsaw, Team Games

Tournament (TGT), Group Investigation (GI), dan Team Assisted Individualization

(TAI) yang merupakan model pembelajaran kooperatif, metode pembelajaran

seperti, metode ceramah, diskusi dan demonstrasi, pendekatan pembelajaran

kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL), serta media

pembelajaran, seperti media pembelajaran video animasi, gambar, dan torso, akan

tetapi masih juga menimbulkan permasalahan pada minat belajar siswa dikelas VIII

SMP N 8 Muara Bungo. Ketika guru menggunakan model, strategi, metode,

pendekatan dan media pembelajaran tersebut, tidak semua siswa dapat mengerti

dengan model, strategi, metode, pendekatan dan media pembelajaran yang telah

digunakan, karena siswa masih merasa bingung dan bertanya-tanya dengan kegiatan

yang akan dilakukan. Minat belajar siswa pada kelas VIII SMP N 8 Muara Bungo

dapat dikatakan rendah, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti

kurangnya dukungan dan motivasi dari keluarga, adanya pengaruh negatif dari

lingkungan dan kurangnya fasilitas yang memadai. Ketika siswa tidak berminat

dalam mengikuti proses pembelajaran, maka akan berpengaruh terhadap aktivitas

Page 23: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

4

yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung, karena kegiatan yang

semestinya tidak dilakukan dapat menggangu proses pembelajaran di dalam kelas.

Aktivitas belajar siswa pada situasi proses pembelajaran yang membosankan akan

mengakibatkan interaksi dua arah tidak berjalan dengan baik yang merupakan

penyebab kualitas pembelajaran menjadi tidak baik. Kualitas pembelajaran dapat

diperbaiki dengan berjalannya interaksi dua arah antara guru dan siswa yang

terstruktur dan terencana sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran

yang disampaikan. Aktivitas belajar merupakan efek dari minat belajar siswa. Minat

belajar adalah kecenderungan jiwa pada siswa untuk tetap memperhatikan dan

mengingat aktivitas proses pembelajaran di dalam kelas yang bertujuan memahami

proses pembelajaran. Aktivitas belajar merupakan cerminan dari minat belajar

siswa pada proses pembelajaran maka aktivitas belajar yang baik akan

menimbulkan minat belajar yang baik pula.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VIII SMP N 8 Muara

Bungo, untuk itu peneliti tertarik untuk mencarikan solusi dengan membandingkan

model pembelajaran yang baik digunakan terhadap minat belajar Biologi siswa

kelas VIII SMP N 8 Muara Bungo. Adapun model pembelajaran yang peneliti

bandingkan adalah model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan

model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT), dari perbandingan

kedua model tersebut, akan diketahui model mana yang baik digunakan terhadap

minat belajar siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan pada kelas

VIII SMP N 8 Muara Bungo. Alasan peneliti membandingkan kedua model

pembelajaran tersebut karena, kedua model ini termasuk model kooperatif yang

sama-sama menekankan pada kerja sama antar siswa, sedikit perbedaan pada kedua

model ini, yaitu pada model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization

(TAI) hanya mengandalkan kerja sama antar siswa yang pandai membantu

temannya yang kurang pandai, sedangkan pada model pembelajaran tipe Team

Games Tournament (TGT) disamping adanya kerja sama antar siswa, model ini

juga menerapkan tournament/games yang digunakan dalam proses pembelajaran

Page 24: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

5

yang diharapkan perpaduan kerja sama dan games dapat mempengaruhi minat

belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu

penelitian dalam bentuk tulisan skripsi yang berjudul “Perbandingan Model

Pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dengan Tipe Team

Games Tournament (TGT) Terhadap Minat Belajar Biologi Siswa Sekolah

Menengah Pertama”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasi masalah-

masalah sebagai berikut :

1. Aktivitas belajar siswa yang rendah menyebabkan rendahnya minat belajar siswa.

2. Kesulitan siswa memahami dan menguasai materi yang disampaikan menyebabkan

rendahnya minat belajar siswa.

3. Model pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi siswa untuk terlibat

secara aktif yang nantinya akan membangkitkan minat belajar siswa.

4. Siswa beranggapan materi ajar Biologi sangat banyak dan berupa hafalan

menyebabkan siswa tidak berminat untuk belajar.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, peneliti membatasi masalah penelitian

sebagai berikut :

1. Mengetahui minat belajar siswa dalam proses pembelajaran Biologi untuk materi

struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

2. Proses pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran tipe Team

Assisted Individualization (TAI) dan model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT).

3. Variabel Y adalah minat belajar siswa dan variabel X1 adalah model pembelajaran

tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan variabel X2 model pembelajaran

Page 25: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

6

tipe Team Games Tournament (TGT).

4. Kelas penelitian menggunakan kelas eksperimen I adalah kelas VIII-A dan

kelas eksperimen II adalah kelas VIII-B.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat diambil, yaitu :

1. Seberapa tinggi minat belajar Biologi siswa dengan menggunakan model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas VIII

SMP N 8 Muara Bungo?

2. Seberapa tinggi minat belajar Biologi siswa dengan menggunakan model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT) pada kelas VIII SMP N 8

Muara Bungo?

3. Apakah terdapat perbandingan minat belajar Biologi siswa dengan menggunakan

model Team Assisted Individualization (TAI) dengan Team Games Tournament

(TGT) pada kelas VIII SMP N 8 Muara Bungo?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Ingin mengetahui minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

tipe Team Assisted Individualization (TAI).

b. Ingin mengetahui minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

tipe Team Games Tournament (TGT).

c. Ingin mengetahui perbandingan minat belajar siswa antara model pembelajaran

tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Team Games Tournament

(TGT) yang diteliti.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi guru, hasil penelitian dapat memberikan bahan masukan dan pijakan

empirik serta pengetahuan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan

Page 26: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

7

model pembelajaran di SMP N 8 Muara Bungo.

b. Bagi siswa, penelitian dapat bermanfaat dalam mempengaruhi minat belajar

siswa dengan hasil dari model pembelajaran yang lebih unggul.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan pemikiran bagi

SMP N 8 Muara Bungo.

d. Bagi peneliti, untuk memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan

dalam ilmu pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 27: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

8

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Menurut Sukardi (1998 : 61) minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan,

kegemaran atau kesenangan terhadap sesuatu hal. Menurut Sardiman (2008 : 77)

minat adalah cerminan dari sikap seseorang apabila sesuai dengan sesuatu yang di

inginkannya terhadap dirinya sendiri. Minat artinya merasa tertarik dan terjun di

dalam suatu aktivitas (The Liang Gie, 2014 : 28). Minat adalah suatu

kecenderungan yang tidak berubah-ubah untuk memperhatikan dan memahami

suatu kegiatan yang dilakukan (Slameto, 2009 :180). Minat adalah timbulnya rasa

suka dan tertarik terhadap suatu kegiatan atau aktivitas tanpa adanya perintah dari

luar (Djaali, 2008 : 121). Minat adalah kecenderungan yang menetap pada diri

seseorang untuk memperhatikan dan mengingat suatu aktivitas (Syaiful Bahri, 2008

: 132). Minat merupakan sikap yang timbul dari jiwa seseorang yang berkaitan

dengan kesatuan dari perasaan yang erat (Ahmadi, 2009 ; 148). Minat merupakan

salah satu kecenderungan yang timbul pada diri seseorang yang nantinya akan

menghasilkan ketertarikan terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu (Sumardi

Suryabrata, 1988 : 109). Minat akan menyebabkan seseorang memiliki perhatian

yang terpusat, yang tidak akan datang secara tiba-tiba (spontan), biasanya akan

timbul dari bakat dan lingkungan (Agus Sujanto, 2013 : 92). Minat adalah

ketersediaan jiwa yang aktif untuk mampu menerima hal-hal baru (Poerbawatja dan

Harahap, 2012 : 214). Minat akan berhubungan dengan daya gerak yang dapat

mendorong seseorang untuk menghadapi kegiatan, orang, benda, pengalaman yang

mendapat rangsangan dari kegiatan itu sendiri (Crow & Crow, 2007 : 248). Menurut

Bernard dan Sardiman (2007 : 76) minat tidak akan timbul begitu saja, harus ada

partisipasi, kebiasaan, pengalaman yang ditimbulkan dari proses belajar atau

Page 28: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

9

mengerjakan sesuatu. Minat akan selalu terkait dengan persoalan kebutuhan dan

keinginan dari dalam diri seseorang. Dalam kaitannya dengan pendidikan, minat

belajar siswa erat hubungannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep

diri atau identifikasi, faktor keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan

(Hansen, 1955 : 1). Minat harus selalu dijaga di dalam proses pembelajaran

berlangsung, karena minat dapat hilang sewaktu-waktu ketika di dalam proses

pembelajaran (Ahmad Tafsir, 1992 : 24). Minat akan menimbulkan kecenderungan

yang muncul pada jiwa seseorang, bisa saja menetap yang biasanya diiringi dengan

perasaan menenangkan (Muhammad Fathurrahman, 2012 : 173). Minat akan

menimbulkan sebuah perhatian yang melibatkan perasaan yang dapat menjadikan

seseorang lebih aktif pada sesuatu yang dikerjakannya atau dapat dikatakan bahwa

minat dapat menjadikan seseorang melaksanakan suatu kegiatan (Mahfud, 2009 :

173). Minat merupakan suatu perasan yang disertai dengan kegairahan terhadap

suatu aktivitas atau kegiatan (Muhibbin, 2010). Minat merupakan suatu kemauan

yang timbul dari dalam diri seorang siswa sehingga menimbulkan perilaku belajar

yang baik (Lestari, 2013 : 120).

Seseorang dapat dikatakan berminat terhadap sesuatu aktivitas, maka akan

memperhatikannya secara sungguh-sungguh dengan rasa senang. Minat dapat

menjadi penyebab seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan dan hasil dalam

mengikuti kegiatan tersebut. Oleh karena itu minat belajar adalah kecenderungan

hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui

usaha, pengajaran atau pengalaman. Menurut Bloom dalam Susanto Ahmad (2013 :

57), minat adalah apa yang disebutnya sebagai subject-related affect,di dalamnya

termasuk minat dan sikap terhadap materi pelajaran. Namun pada kenyataannya

sulit menemukan pembatas antara minat dan sikap terhadap materi pelajaran, yang

tampak adalah sebuah kontinum yang terentang dari suatu efek negatif terhadap

suatu pelajaran. Hal ini dapat diukur dengan menanyakan pada siswa apakah ia

mempelajari itu, apa yang ia sukai atau tidak disukainya mengenai pelajaran dan

berbagai pendekatan dengan menggunakan kuisioner yang berupaya meningkatkan

Page 29: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

10

berbagai pendapat, pandangan, dan preferensi yang mungkin menunjukkan suatu

efek positif atau negatif terhadap suatu pelajaran (Nasution, 1999 : 1). Belajar

sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan, dengan belajar tindakan

atau perilaku siswa berubah menjadi baik. Berhasil atau tidaknya perubahan baik itu

tergantung pada siswa itu sendiri dan tergantung pula oleh beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar

mengajar, itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan menimbulkan daya

tarik tersendiri untuk memperhatikan suatu objek tertentu. Ketika siswa memiliki

perasaan yang khusus mengenai suatu mata pelajaran atau tugas-tugas yang

diberikan guru, akan berpengaruh terhadap pemahamannya mengenai mampu atau

tidaknya siswa tersebut dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Hal tersebut

berdasarkan pada proses pembelajaran sebelumnya dan mengenai penilaian yang

didapatkan sebelumnya dari tugas-tugas tersebut (Ahmad Susanto, 2013 : 60).

Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa

dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri

seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat

seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat

seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu (Slameto, 2009 : 180).

b. Indikator Minat Belajar

Menurut Slameto (2010 : 180) terdapat beberapa indikator siswa yang memiliki

minat belajar, yaitu :

1) Memiliki Perasaan Senang

Apabila seorang siswa telah memiliki rasa senang terhadap suatu pelajaran

tertentu, maka tidak akan ada rasa paksaan untuk melakukan hal tersebut.

Misalnya, seorang siswa menyukai pelajaran Biologi, maka akan selalu terlibat

di dalam proses pembelajara tersebut dan tidak akan pernah ingin bolos dari

pelajaran tersebut.

Page 30: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

11

2) Siswa Selalu Ingin Terlibat

Seorang siswa yang tertarik terhadap suatu kegiatan atau aktivitas akan

membuat seseorang akan mengerjakan kegiatan tersebut dengan senang hati

dan ingin selalu terlibat didalamnya. Misalnya, siswa akan selalu aktif dalam

proses pembelajaran, aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru

ataupun teman sekelasnya.

3) Siswa Memiliki Ketertarikan

Ketertarikan akan selalu berhubungan dengan dorongan yang timbul di dalam

diri seseorang, pada sesuatu hal atau aktivitas yang biasanya berupa

pengalaman yang dialami siswa, biasanya dirangsang oleh aktivitas itu sendiri.

Misalnya, siswa mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya

dengan tepat waktu.

4) Adanya Perhatian Siswa

Perhatian siswa yang muncul dapat berupa konsentrasi terhadap suatu aktivitas

yang diamatinya dengan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas, sehingga

siswa akan terus memperhatikan hal-hal yang telah diminatinya. Misalnya,

siswa sangat fokus dengan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran.

Sedangkan menurut Ali Imran (2006 : 88) adapun siswa yang mencerminkan

dirinya berminat terhadap suatu pembelajaran, yaitu :

1) Menimbulkan Perasaan Senang

Seorang siswa yang memiliki kecenderungan perasaan senang terhadap

pelajaran Biologi, maka siswa tersebut harus terus menerus mempelajari ilmu

yang berhubungan dengan Biologi. Siswa tersebut tidak akan merasa terpaksa

dalam mendalami ilmu yang berkaitan dengan pelajaran Biologi, maka akan

timbul rasa sukarela.

2) Menimbulkan Perhatian Siswa

Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian merupakan

konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan, pengertian, dan

sebagainya dengan mengesampingkan hal yang lain.

Page 31: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

12

3) Bidang Studi dan Perilaku Guru Yang Baik

Siswa akan menyukai suatu bidang studi pelajaran yang dapat disebabkan oleh

minatnya sendiri, ada yang mengembangkan minat tersebut dari rangsangan

lain, seperti pengaruh guru, teman sekelas ataupun bahan ajar yang menarik.

Seiring dengan berjalannya waktu, jika siswa tersebut memiliki tekad yang kuat

dalam memahami suatu pembelajaran, walaupun kemampuannya biasa saja,

maka dapat memperoleh nilai dan prestasi yang bagus.

c. Fungsi Minat Dalam Belajar

Minat merupakan salah satu faktor pendorong bagi siswa untuk memahami materi

pada proses pembelajaran, yang sangat berpengaruh di dalam pendidikan, karena

bersumber sendiri dari pencapaian yang dicapai oleh siswa itu sendiri (Wayan, N dan

Sumantana, 1986 : 230). Menurut The Liang Gie (2014: 29) adapun peran atau fungsi

minat dalam belajar, yaitu :

1) Menimbulkan Perhatian Pada Siswa

Jika seseorang berminat terdapat sesuatu hal maka akan cenderung

memperhatikan hal tersebut. Perhatian seseorang terhadap sesuatu hal dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu perhatian yang serta merta dan perhatian

yang dipaksakan, perhatian yang serta merta akan timbul secara tiba-tiba, bersifat

wajar, mudah bertahan, yang tumbuh tanpa adanya paksaan dan kemauan dalam

diri seseorang, sedangkan perhatian yang dipaksakan harus menggunakan

kekuatan untuk berkembang dan kelangsungannya.

2) Memudahkan Timbulnya Konsentrasi Siswa

Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seseorang. Perhatian

serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa adanya paksaan, tenaga dan

kemampuan dari seseorang yang memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu

memusatkan pemikiran terhadap sesuatu pelajaran. Tanpa adanya minat

konsentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan.

Page 32: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

13

3) Mencegah Gangguan Lain

Minat terhadap suatu pelajaran akan mencegah terjadinya gangguan perhatian

dari sumber luar, misalnya orang berbicara. Seseorang mudah terganggu

perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajaran kepada

suatu hal yang lain, jika minat studinya kecil. Gangguan-gangguan perhatian

seringkali disebabkan oleh sikap bathin karena sumber-sumber gangguan itu

sendiri.

4) Memperkuat Ingatan Bahan Ajar

Jika seseorang menyukai dan berminat terhadap suatu mata pelajaran, maka akan

sangat erat hubungannya dengan perhatian penuh terhadap pelajaran itu, yaitu

kekuatan daya untuk mengingat pelajaran tersebut. Kekuatan pengingat itu dapat

dijalankan ketika seseorang menyukai dan berminat dengan pelajaran yang

sangat disukainya, dengan itu maka pelajaran tersebut terus melekat pada

ingatannya.

5) Meminimalisir Rasa Bosan Pada Siswa

Ketika seseorang memiliki minat pada suatu pelajaran yang sangat disukainya,

maka ia akan sangat memahami pelajaran tersebut dengan senang hati, tanpa

merasa terbebani. Rasa bosan yang timbul pada seseorang itu adalah hal yang

wajar dan manusiawi. Kejenuhan yang di rasa itu dapat diatasi apabila seseorang

tersebut sudah sangat menyukai dan berminat terhadap suatu pelajaran tersebut

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar

Menurut Syah (2003 : 132) memaparkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

minat belajar terbagi menjadi tiga, yaitu :

1) Faktor Internal

a) Aspek Fisiologis

Pada aspek fisiologis menunjukkan ketika kondisi jasmani seorang siswa

menjadi sehat dan baik, maka akan mempengaruhi tingkat kebugaran atau

Page 33: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

14

kesehatan siswa yang berpengaruh terhadap semangat dan tingkat ketekunan

siswa dalam aktivitas pembelajaran.

b) Aspek Psikologis

Pada aspek psikologis merupakan suatu aspek yang timbul dari dalam diri

siswa, yang melibatkan kemampuan siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi

siswa dan tingkat kepandaian siswa.

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan Sosial

Pada lingkungan sosial mencakup beberapa ruang lingkup, seperti lingkungan

sekolah, keluarga, masyarakat dan teman sejawat atau sepantaran.

b) Lingkungan Non-Sosial

Pada lingkungan non-sosial mencakup kepada letak geografis, gedung

sekolah, materi pembelajaran, alokasi waktu pelajaran, keadaan tempat tinggal

dan alat-alat yang digunakan untuk belajar.

3) Faktor Pendekatan Belajar

Pada faktor pendekatan belajar ini, segala sesuatu cara yang akan digunakan atau

dipakai untuk mendukung keberlangsungan proses pembelajaran secara efektif

dan efisien.

Sedangkan menurut Sardiman (2015 : 74) faktor-faktor yang mempengaruhi minat

belajar, yaitu :

1) Motivasi

Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat

internal ataupun eksternal. Minat merupakan, perpaduan antara keinginan dan

kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Seorang siswa yang ingin

memperdalam Ilmu Pengetahuan tentang Biologi, misalnya tentu akan terarah

minatnya untuk membaca buku-buku yang terkait dengan Biologi,

mendiskusikannya, dan sebagainya.

Page 34: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

15

2) Keluarga

Keluarga adalah tempat pendidikan pertama bagi seorang anak. Hal-hal dasar

akan diketahui dari keluarga. Khususnya untuk orang tua adalah orang yang

memiliki pengaruh yang sangat besar dan merupakan orang terdekat dalam

keluarga, oleh karenanya keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat

seorang siswa terhadap pelajaran. dan jiwa seorang anak. Dalam proses

perkembangan seorang minat seorang akan diperlukan dukungan, perhatian dan

bimbingan yang penuh dari keluarga khususnya orang tua, yang dapat menjadi

motivasi bagi anak untuk memahami suatu pembelajaran.

3) Peran Guru

Peran guru sangat memberikan dampak terhadap timbulnya minat belajar pada

siswa. Apabila guru dapat menarik perhatian dan hati siswa dengan caranya

sendiri, akan menyebabkan siswa menjadi tertarik kepada guru tersebut dan dapat

merangsang minat belajar pada siswa.

4) Pengaruh Teman

Teman pergaulan memiiki dampak yang besar dalam mempengaruhi minat

seseorang, khususnya teman akrabnya. Pengaruh yang dibawa oleh temannya

dapat berdampak positif apabila melakukan hal-hal yang baik dalam

mendongkrak minat sesorang, sebaliknya pengaruh yang dibawa oleh temannya

akan berdampak negatif apabila melakukan hal-hal yang buruk yang dapat

merugikan seseorang, bahkan dapat menurunkan minat belajar seseorang.

5) Cita-cita

Setiap manusia pasti memiliki cita-cita yang hendak dicapai didalam hidupnya,

begitu pula dengan para siswa. Cita-cita memiliki pengaruh terhadap minat

belajar siswa, bahkan dapat dikatakan sebagai pengimplementasian dari minat

seseorang dalam perencanaan hidup dimasa depan. Cita-cita ini akan selalu

diperjuangkan, bahkan sekalipun berat rintangannya akan ditempuh. Jadi

seseorang yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Guru Biologi, akan

menyukai dan memperdalam pelajaran Biologi untuk menunjang cita-citanya.

Page 35: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

16

6) Media Massa

Media massa dapat memberikan dampak bagi seseorang untuk memperhatikan

atau menirunya, baik yang ditampilkan pada media sosial, elektronik ataupun

media cetak, yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Jika seseorang

telah memperhatikan bahkan menirunya, dapat dikatakan orang tersebut telah

berminat untuk mengikuti hal tersebut.

7) Fasilitas

Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di rumah, di

sekolah, maupun yang ada dimasyarakat memberikan pengaruh yang positif dan

negatif. Misalnya, apabila ada fasilitas yang mendukung upaya pendidikan itu

lengkap, maka timbul minat anak untuk menambah wawasannya. Tetapi apabila

fasilitas yang ada justru menurunkan minat pendidikannya, seperti tempat game

yang menjamur dan tempat-tempat hiburan yang ada di kota-kota besar, tentu hal

ini berdampak negatif bagi pertumbuhan minat tersebut.

e. Peran Minat Dalam Belajar Dan Pembelajaran

Peran minat bagi kegiatan belajar mengajar merupakan suatu alat untuk

mengalihkan pemikiran dan untuk menimbulkan rasa senang dalam proses

pembelajaran, yang dapat menimbulkan gairah dari hati sehingga dapat memperluas

kemampuan belajar dan membantunya agar terus mengingat yang telah dipelajarinya.

Sehingga belajar dengan penuh kemauan, minat akan menimbulkan kesenangan dan

kepuasan terhadap diri sendiri. Perhatian penuh atau konsentrasi tidak timbul jika

tidak adanya minat yang memadai, maka seseorang tidak akan mengerjakan suatu

kegiatan jika tidak berminat terhadap kegiatan tersebut (William Amstrong, 2008).

Lester dan Alice Crow (2010) juga menyebutkan bahwa minat sangat krusial untuk

mencapai kesuksesan di dalam hidup sesorang. Ada beberapa peran minat dalam

belajar antara lain :

a) Menciptakan konsentrasi atau perhatian penuh dalam belajar.

b) Merangsang timbulnya perasaan suka cita dalam belajar.

Page 36: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

17

c) Menjadikan ingatan siswa lebih tajam terhadap pelajaran yang telah diberikan.

d) Menimbulkan sikap belajar yang kontruktif dan positif

e) Meminimalisir rasa jenuh siswa pada suatu pelajaran.

Setiap manusia akan memiliki minat yang dapat mempengaruhi kehidupannya,

sehingga memiliki dampak yang sangat besar dalam bersikap dan berperiaku.

Disamping itu minat akan begitu besar pengaruhnya dalam proses pembelajaran,

karena jika siswa dari awal sudah tidak berminat untuk mengikuti proses

pembelajaran, maka siswa akan tidak serius dalam mengikuti proses tersebut, karena

sudah tidak adanya lagi hal yang membuatnya nyaman, siswa cenderung akan merasa

malas. Pelajaran yang menarik lebih disukai siswa dan dipahaminya sehingga mudah

untuk diterima siswa, sehingga minat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap

proses belajar mengajar. Guru sebagai seorang pendidik yang hampir setiap hari

bersama dengan siswa, tentu sering mengeluhkan kondisi siswanya yang tidak ingin

mengerjakan pekerjaan rumah (PR), tidak mau mendengarkan penjelasan yang

disampaikan kepadanya, mengobrol dengan teman terdekat pada saat guru

menjelaskan materi pembelajaran, sering bolos pada jam pelajaran, tidak mau

melakukan kegiatan pembelajaran atau kalau pun ingin melakukannya, siswa yang

bersangkutan tidak begitu bersemangat dan gejala-gejala perilaku siswa lainnya. Apa

yang menjadi kesulitan ini bisa jadi sebagai pertanda bahwa siswa tersebut sedang

mengalami penurunan minat belajar. Sebagaimana diketahui bahwa peranan minat

sangat besar pengaruhnya terhadap kemauan seseorang dalam menerima dan

melakukan suatu perbuatan. Demikian halnya jika minat belajar siswa sudah atau

mulai menurun, maka dapat dipastikan siswa yang bersangkutan kurang antusias

dalam mengikuti rangkaian kegiatan belajar, baik kegiatan belajar yang dilakukan di

dalam kelas, maupun kegiatan belajar yang dilakukan di luar kelas (di rumah).

Keluhan-keluhan para guru diatas hanya sebagian kecil saja yang nampak dari

perilaku siswa. Jika keadaan tersebut berlangsung secara terus-menerus dan

berlangsung cukup lama dalam diri siswa, maka akan mempengaruhi efektivitas

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, mutu pendidikan pada sekolah tertentu

Page 37: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

18

yang dihasilkannya dan keutuhan perkembangan diri siswa itu sendiri.

Minat merupakan rasa ketertarikan seseorang terhadap sesuatu hal, baik itu benda,

objek atau terhadap manusia itu sendiri. Dalam kegiatan belajar, minat siswa terhadap

kegiatan belajar adalah ketertarikan, kemauan dan kesediaan siswa melakukan setiap

kegiatan pembelajaran, baik kegiatan belajar yang dilakukan siswa di dalam kelas,

maupun kegiatan belajar yang dilakukan siswa di luar kelas (di rumah). Dengan

demikian minat menjadi hal yang mendasar yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu yang disenangi. Pengertian minat di atas terihat jelas bahwa,

seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu akan menyenangi dan menerima

sesuatu tersebut. Minat tidak diperoleh melalui bawaan sejak lahir. Minat seseorang

terhadap sesuatu tumbuh dan berkembang melalui pengalaman dan persepsinya

terhadap suatu objek. Dari pengalaman tersebut seseorang dapat menilai dan

menentukan untuk menerima atau menolak. Dengan demikian, guru sebagai pendidik

hendaknya dapat memberikan suatu pengalaman belajar yang dapat membuat dan

menumbuhkan minatnya terhadap seluruh kegiatan pendidikan, yaitu kegiatan

pengajaran, pembimbingan dan kegiatan pelatihan.

f. Aspek-Aspek Minat Belajar

Menurut Hurlock (2002 : 422) memaparkan aspek-aspek yang ada didalam minat

belajar yaitu :

1) Aspek Kognitif

Aspek kognitif memiliki dasar atas konsep yang ada pada diri seseorang yang

akan berkaitan dengan minatnya, yang didasarkan pada sesuatu yang dialaminya

dan dipelajarinya dari berbagai lingkungan. Ketika seseorang melakukan suatu

kegiatan akan menginginkan hasil yang didapat dari melaksanakan kegiatan

tersebut, yang akan menjadikan seseorang tersebut memiliki kesukaan atau minat

terhadap kegiatan yang dilakukan menjadi mengerti dan mendapatkan banyak

hasil atau manfaat dari kegiatan yang telah dilakukan. Waktu dan tenaga yang

Page 38: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

19

telah dikeluarkan pun akan mendapat kepuasan dari kegiatan yang telah

dilakukan, agar kegiatan tersebut akan dilakukan secara konsisten.

2) Aspek Afektif

Aspek afektif dapat juga dikatakan sebagai pembentuk konsep dari aspek

kognitif, yang tampak pada sikap terhadap aktivitas seseorang yang

menimbulkan minat, yang sangat berpengaruh terhadap motivasi yang ada pada

aktivitas seseorang, seperti pada aspek kognitif, aspek afektif yang akan

dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru dan masyarakat

yang mendukung kegiatan yang menjadi minatnya. Seseorang akan berminat

terhadap sesuatu jika terdapat kepuasan dan kegunaan yang telah diperolehnya,

dan tidak lain mendapatkan pengaruh timbal balik dari orang tua, guru, dan

masyarakat yang ada dilingkungannya, sehingga seseorang akan menekuni

kegiatan yang diminatinya dan akan mempunyai kesempatan khusus terhadap

kegiatan yang menjadi minatnya.

g. Minat Belajar Menentukan Aktivitas Belajar

Konsentrasi penuh yang timbul memiliki akibat yang penting pada berlangsungnya

proses pembelajaran yang baik, maka hal ini akan berdampak terhadap minat belajar

siswa. Konsentrasi yang penuh merupakan banyaknya rasa sadar yang mengiringi

aktivitas yang dikerjakan (Sumardi Suryabrata, 2012 : 14). Perhatian merupakan

sedikit perhatian adalah konsentrasi daya jiwa dan tenaga terhadap objek tertentu atau

daya guna untuk menimbulkan kesadaran seseorang dalam suatu aktivitas (Wasti

Sumanto, 2014 : 32). Aktivitas belajar yang diiringi dengan konsentrasi penuh akan

cenderung lebih berhasil dan prestasi yang diraih pun akan lebih baik. Seorang guru

juga harus mengerahkan seluruh tenaganya dalam menarik minat belajar siswa. yang

akan menjadikan siswa menyukai pelajaran yang diajarkan oleh guru. Seseorang yang

mempunyai kecenderungan menyukai sesuatu atau memiliki minat terhadap suatu

aktivitas akan menyumbangkan konsentrasi penuh. Hal-hal yang akan tampak salah

satunya, tidak merasa malas untuk mengorbankan tenaga dan waktu untuk

Page 39: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

20

menjalankan aktivitas tersebut. Sebuah unsur yang juga dianggap penting adalah dari

perasaan siswa yang timbul saat diajarkan gurunya, yang juga dapat diartikan dengan

perubahan perilaku dan sikap, baik dapat dilihat siswa merasa senang atau tidaknya

diberbagai kategori (Suryabrata, 2012 : 66). Proses pembelajaran itu akan

berlangsung dengan baik apabila adanya minat didalamnya (Sardiman, 2007 : 95).

Hal tersebut juga sesuai dengan teori yang diungkapkan William James (2000 : 27)

bahwa minat belajar adalah faktor utama yang sangat penting dalam menentukan

tingkat aktivitas belajar siswa.

2. Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)

a. Pengertian Model Pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

Menurut Slavin dalam Anela (2014 : 39), dasar teori model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI) adalah untuk membiasakan pembelajaran

dengan perbedaan kemampuan individu siswa maupun untuk mencapai prestasi

akademik yang dimiliki siswa. Model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) merupakan salah satu jenis dari model pembelajaran

kooperatif yang mencampurkan pembelajaran yang dilakukan siswa secara

berkelompok dengan pembelajaran yang dilakukan secara individu, yang

bertujuan untuk memberikan solusi kepada siswa yang memiliki kesulitan

belajar secara individu (Ramlan, 2013 : 113). Model pembelajaran tipe Team

Assisted Individualization (TAI) pada mulanya merupakan pembelajaran

kooperatif yang dilaksanakan dengan mengelompokkan siswa menjadi 3-4

kelompok dibagi secara heterogen, artinya setiap anggota memiliki kemampuan

berbeda-beda. Pada setiap kelompok siswa akan saling bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan guru secara tepat dan cepat. Setelah itu

guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik (Asmadi, 2011 : 83). Menurut Robert

Slavin (dalam Miftahul, 2013 : 200), model pembelajaran tipe Team Assisted

Individualization (TAI) adalah salah program untuk mengatasi kesulitan pedagogik

Page 40: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

21

yang membiasakan pembelajaran dengan keberagaman siswa secara akademik.

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

memadukan dua jenis keunggulan pembelajaran kooperatif (belajar yang

dilaksanakan secara berkelompok) dan jenis pembelajaran individual, dengan

harapan untuk mencaapai tujuan mengatasi siswa yang sulit belajar secara individu

(Ramlan, 2013 : 113). Model pembelajaran ini memadukan model pembelajaran

kooperatif dan individual, yang berpusat kepada proses pembelajaran di dalam

kelompok, dimana siswa akan bekerja secara berkelompok untuk sama-sama

memecahkan masalah dan saling memberi semanagat (Slavin, 2009 : 189).

b. Karakteristik Model Pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

Menurut Robert Slavin, model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization

(TAI) memiliki beberapa karakteristik (dalam Miftahul Huda, 2013). Adapun

karakteristik model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI), yaitu

sebagai berikut :

1) Setiap siswa secara individu akan mempelajari materi pembelajaran yang sudah

dipersiapkan guru.

2) Hasil belajar secara individu akan di diskusikan dan akan dibahas secara

berkelompok.

3) Seluruh anggota kelompok akan bertanggung jawab terhadap jawaban yang telah

didapat dari hasil diskusi secara berkelompok.

4) Membuat siswa lebih aktif pada proses pembelajaran.

5) Siswa akan saling bertukar pikiran dan pendapat dengan seluruh anggota

kelompok.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

Seluruh model pembelajaran yang dipaparkan oleh para ahli tidak akan ada yang

sempurna, tak terkecuali untuk model pembelajaran tipe Team Assisted

Individualization (TAI) pun juga terdapat kelebihan dan kekurangan (Miftahul Huda,

Page 41: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

22

2013). Model pembelajaran tipe Team Assistsed Individualization (TAI) memiliki

beberapa kelebihan, yaitu:

1) Model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat

merangsang hasil belajar dan minat siswa.

2) Model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat mengatasi

pemikiran yang ada pada siswa bahwa materi pembelajaran yang dipelajarinya

itu sulit.

3) Membantu siswa yang suka menganggu temannya pada proses pembelajaran.

4) Membiasakan siswa untuk bekerja sama secara kelompok, melatih rasa saling

menghargai dan ketenangan pada proses pembelajaran.

5) Pada model pembelajaran ini siswa akan diberikan reward atau penghargaan atas

usaha siswa.

6) Pada model pembelajaran ini dapat membantu siswa yang sulit memahami materi

pembelajaran, sedangkan siswa yang sudah memiliki kemampuan yang cukup

tinggi dapat lebih mendalami keterampilan dan kemampuannya.

7) Timbulnya rasa tanggung jawab kelompok dalam penyelesaian masalah yang ada

pada proses pembelajaran.

8) Dapat mempersingkat waktu guru dalam menjelaskan materi pembelajaran, agar

proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

Sedangkan menurut Trianto (2007 : 14) adapun kelebihan yang terdapat pada

model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI), yaitu :

1) Dapat membimbing siswa untuk melaksanakan kerja sama untuk memahami

materi pembelajaran.

2) Siswa lebih semangat untuk saling membantu atau merangsang timbulnya jiwa

saling tolong-menolong antar siswa.

3) Siswa yang memiiki kemampuan lebih pada pemahaman materi akan membantu

temannya yang memiliki kemampuan yang sedikit kurang memahami materi

pembelajaran.

4) Model pembelajaran ini dapat membantu guru karena sintaksnya yang sederhana.

Page 42: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

23

5) Siswa menjadi terlibat di dalam tugas yang diberikan guru pada proses

pembelajaran.

Disamping memiliki kelebihan, model pembelajaran tipe Team Assisted

Individualization (TAI) juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut :

1) Siswa yang kurang memahami materi akan bergantung kepada siswa yang lebih

memahami materi pembelajaran.

2) Terdapat anggota kelompok yang tidak aktif, sehingga hanya bergantung dengan

teman sekelompoknya.

3) Tidak ada kompetisi antar kelompok satu dengan lainnya.

4) Jika model pembelajaran ini baru diketahui oleh siswa, terdapat dua

kemungkinan, yang pertama siswa akan bingung dan yang kedua siswa akan

kehilangan rasa percaya diri dan dapat mengganggu temannya.

5) Jika guru kurang pandai dalam mengelola kelas maka pembelajaran tidak akan

berlangsung dengan baik.

Sedangkan menurut Trianto (2011: 83) kekurangan yang ada pada model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI), yaitu :

1) Jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional seperti ceramah,

lebih membutuhkan waktu yang lebih panjang.

2) Siswa di dalam suatu kelompok rentan mengalami ketergantungan kepada

temannya, karena mereka membahas materi yang sama.

d. Sintaks Model Pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

Menurut Miftahul (2013) dalam pelaksanaan model pembelajaran tipe Team

Assisted Individualization (TAI), yaitu :

1) Guru telah mempersiapkan materi ajar untuk dipelajari siswa secara individu

dirumah.

2) Guru akan memberikan pre-test kepada siswa untuk melihat nilai rata-rata harian

siswa pada materi tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui kesediaan siswa dan

Page 43: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

24

mengukur pengetahuan yang telah dicapai siswa sesuai materi yang akan

diajarkan, atau dapat disebut dengan test penempatan.

3) Guru akan memberikan materi seacara ringkas (mengambil komponen

pembelajran secara berkelompok).

4) Guru akan membentuk beberapa kelompok kecil secara heterogen yang diambil

berdasarkan hasil nilai rata-rata harian siswa. Setiap kelompok akan

beranggotakan 4-6 orang siswa syang dikelompokkan secara heterogen

(mengadopsi komponen teams/ kelompok)

5) Guru akan memberikan LKS sebagai penugasan untuk siswa, dan akan

membantu siswa membuat rangkuman, memberikan dan mengarahkan siswa jika

masih ada yang bertanya dan belum mengerti terhadap pembelajaran

(mengadopsi komponen belajar secara berkelompok).

6) Ketua kelompok akan memberikan laporan dan memaparkan hasil diskusi

kelompoknya dan telah siap untuk diberikan post-test (mengadopsi komponen

kreativitas siswa).

7) Guru akan memberikan post-test yang tepat dengan kompetensi yang akan

dikerjakan secara individual (mengadopsi komponen test secara cepat)

8) Setelah itu guru memberikan skor dan nilai hasil kerja sama secara berkelompok

dan memberikan karakterstik penghargaan atau rewards terhadap kelompok

sesuai dengan hasil kerjanya dalam menyelesaikan tugas (mengadopsi komponen

rekognisi kelompok dan skor).

3. Model Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT)

a. Pengertian Model Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT)

Pada mulanya model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT)

dikembangkan oleh David De Vries dan Keith Edwars, yang merupakan model

pembelajaran pertama oleh John Hopkins (Slavin, 2005 : 15). Menurut Slavin dalam

Rusman (2012) model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)

terdiri dari lima sintaks atau tahapan, yaitu yang pertama tahap penyajian kelas (Class

Page 44: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

25

presentasion), kedua belajar dalam kelompok (Teams), ketiga permainan (games),

keempat pertandingan (Tournament) dan kelima penghargaan (Team recognition).

Menurut Supriono dan Setiawan (2014 : 47) model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran pada proses pembelajarannya

dipandu oleh guru, pada akhir pembelajaran siswa akan diberikan pertanyaan atau

kuis yang nantinya akan didiskusikan secara berkelompok, setelah itu siswa akan

beradu kemampuan di meja turnamen. Model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) adalah model pembelajaran kooperatif yang memiliki ciri khas

adanya permainan atau turnamen di dalam pembelajaran, yang terdiri dari kelompok-

kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang siswa setiap kelompok, yang dibentuk

secara heterogen (Idawati, 2017 : 133). Model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang

didalamnya menyisipkan turnamen akademik dan adanya pertanyaan atau kuis-kuis

yang dilaksanakan oleh siswa yang nantinya siswa akan berkompetisi dengan

lawannya yang memiliki kemampuan sama (Purnomosari, 2013 : 34).

Model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT) merupakan salah satu

model pembelajaran kooperatif, dimana pada model pembelajaran ini memadukan

turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis, siswa akan berlomba-lomba sebagai

perwakilan dari kelompok atau tim mereka dengan anggota kelompok lain dengan

kemampuan akademiknya sama atau homogen, atau dapat dikatakan siswa akan

dipasangkan secara homogen dari segi kemampuan akademiknya (Slavin, 2005 :

163). Model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT) merupakan salah

satu model pembelajaran kooperatif, dimana guru sebagai pemandu pada saat proses

pembelajaran berlangsung dan pada akhir pembelajaran guru akan memberikan

pertanyaan-pertanyaan ke seluruh siswa, kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut

akan dibawa ke dalam masing-masing kelompok, setelah itu siswa akan melakukan

tes tertulis yang juga dapat digantikan dengan siswa secara berpasangan dengan

kelompok lawan akan berkompetisi dimeja turnamen. Oleh karena itu model

pembelajaran ini hanya berfokus terhadap tingkat kemampuan saja (Asma, 2006 :

Page 45: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

26

54). Pada model pembelajaran ini, siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari 3-6 orang siswa untuk berkompetisi dengan

anggota kelompok lainnya untuk memperolah nilai atau skor bagi kelompok masing-

masing siswa (Trianto, 2010 : 83). Dalam pelaksanaan model pembelajaran ini, siswa

akan merasakan dan menikmati suasana yang terjadi di dalam turnamen dan mereka

akan berkompetisi dengan anggota kelompok yang memiliki kemampuan yang sama

atau homogen, sehingga menjadikan model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) menjadi lebih imbang dibandingkan kompetisi dalam

pembelajaran konvensional seperti pada umumnya (Huda, 2011 : 117)

b. Karakteristik Model Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT)

Menurut Yuni Gayatri (2009) adapun karakteristik yang terdapat pada model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT), yaitu :

1) Kerja sama antar siswa pada kelompok kecil

Siswa akan dikelompokkan menjadi 5-6 orang yang dibentuk secara heterogen,

dengan anggota yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan kebiasaan yang

berbeda. Untuk itu siswa akan diminta untuk berdiskusi dan bekerja sama, siswa

yang pandai akan membantu siswa yang kurang pandai dengan cara ini akan

timbul sikap kerja sama dan tanggung jawab antar siswa.

2) Games Tournament

Setiap siswa akan mewakili masing-masing kelompoknya untuk melaksanakan

tournamen atau permainan. Setiap meja akan ditempati 4-5 orang siswa dari

setiap kelompok yang berbeda. Peserta akan dipasangkan secara homogen dari

segi akademik siswa agar memiliki kesetaraan untuk mengetahui hal tersebut,

guru akan melaksanakan pre-test. Pada awal permainan mula-mula guru akan

membacakan peraturan dan setelah itu akan membagikan kartu soal yang

digunakan untuk bermain dan kunci jawabannya diletakkan secara terbalik agar

tidak terbaca. Setelah siswa menjawab pertanyaan, siswa akan menghitung

berapa point yang didapatkan serta akan melaporkan kepada masing-masing

Page 46: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

27

kelompok, setelah itu siswa akan mengisi tabel untuk mengetahui kriteria

penghargaan yang diperoleh.

3) Penghargaan Kelompok

Guru bersama siswa akan menghitung rata-rata skor yang di dapat dari setiap

kelompok, yang terdapat pada tabel poin. Penentuan poin memiliki ketentuan

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Perhitungan Poin Permainan

Pemain Poin

Skor Tertinggi

(Top Scorer)

80

Skor Tengah

(High Middle Score)

70

Skor Menengah Kebawah

(Low Middle Scorer)

60

Skor Terendah

(Low Scorer)

50

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Tipe Team Games

Tournament (TGT)

Menurut Slavin dalam Septian (2001 : 35) model pembelajaran Team Games

Tournament (TGT) mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun

beberapa kelebihan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT),

sebagai berikut :

1) Siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya.

2) Rasa percaya diri siswa menjadi tinggi.

3) Siswa memiliki kemungkinan kecil menggangu temannya.

4) Motivasi belajar siswa bertambah.

5) Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran.

Page 47: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

28

6) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan siswa dan

antara siswa dengan guru.

7) Kerjasama antar siswa akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi

hidup dan tidak membosankan.

Disamping kelebihan yang dimiliki, model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) juga memiliki kelemahan dalam penerapannya, antara lain:

1) Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut serta

menyumbangkan pendapatnya.

2) Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran

3) Jika guru tidak pandai mengelola kelas akan terjadi kegaduhan.

4) Siswa terbiasa untuk mengharapkan hadiah.

d. Sintaks Pada Model Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT)

Beberapa sintaks dalam penggunaan model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) yang perlu diperhatikan. Sintaks dalam penggunaan model

pembelajaran ini menurut Slavin dalam Rusman (2005 : 225), sebagai berikut:

1) Presentasi di kelas. Guru akan memberikan materi secara ringkas kepada siswa

sebelum memulai pembelajaran.

2) Belajar secara berkelompok. Seluruh siswa akan mengerjakan lembar kerja siswa

(LKS) yang telah diberikan secara berkelompok untuk lebih memahami materi

yang akan dipelajari.

3) Turnamen. Seluruh siswa akan berperan dalam memainkan permainan akademik

siswa yang dipasangkan dengan kemampuan yang sama (homogen).

4) Rekognisi tim. Skor tim atau secara berkelompok akan dihitung berdasarkan skor

atau nilai yang nantinya akan mendapatkan penghargaan sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan.

Menurut Trianto (2010 : 84) adapun sintaks yang terdapat pada model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT), yaitu:

Page 48: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

29

1) Siswa akan dikelompokkan di dalam suatu tim atau kelompok belajar yang terdiri

dari empat orang siswa secara heterogen, dari segi suku, ras dan budaya.

2) Sebelum turnamen dimulai, terlebih dahulu guru akan mempersiapkan

pembelajaran dan memastikan seluruh siswa telah melaksanakan tugasnya

dengan baik serta telah memahami materi pembelajaran.

3) Setelah itu guru akan memberikan pertanyaan atau kuis kepada siswa secara

individu.

B. Penelitian Yang Relevan

Untuk menguatkan alasan penelitian ini dilakukan, maka peneliti memaparkan

hasil penelitian terdahulu sebagai penelitian yang relevan dengan penelitian sebagai

berikut :

1. Penelitian Yana Susilawati (2019), yang berjudul “Komparasi Model

Pembelajaran Team Games Tournament dan Team Assisted Individualization

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada Materi

Perbandingan Ditinjau dari Minat Belajar Siswa”. Pada penelitian ini

menunjukkan hasil bahwa pada model pembelajaran Team Games Tournament

lebih memiliki peran yang cukup tinggi pada pemecahan masalah yang terlihat

pada minat belajar siswa secara matematis lebih baik dibandingkan dengan

model pembelajaran Team Assisted Individualization.

2. Penelitian Azizah Binti Nur (2019), yang berjudul “Efektivitas model

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dan Team Assisted

Individualization terhadap minat dan hasil belajar ekonomi kelas XII IIS SMA

1 Kepanjen”. Pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pada minat dan

hasil belajar dengan dua model yang berbeda terdapat perbedaan yang

signifikan, yaitu model pembelajaran Team Games Tournament lebih unggul

dibandingkan dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization

pada mata pelajaran tersebut.

3. Penelitian Sarwendah RH (2013), yang berjudul “Studi Komparasi

Page 49: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

30

Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Metode

Team Games Tournament (TGT) dan Team Assisted Individualization (TAI)

Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas IX IPA SMA Negeri 2 Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada

analisis data menunjukkan perbedaan hasil belajar Matematika siswa antara

model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Team Games

Tournamanet (TGT). Pada kelas dengan menggunakan model pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI) mendapat hasil rata-rata 75,75

sedangkan pada model pembelajaran Team Games Tournamanet (TGT)

mendapatkan hasil 68,20. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) lebih unggul.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskripsi teoritis yang telah dijelaskan diatas, selanjutnya diajukan

kerangka berfikir dan hubungan masing-masing variabel dalam penelitian ini yang

sesuai dengan ruang lingkup penelitian, yaitu perbandingan minat belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI)

dengan tipe Team Games Tournament (TGT) di kelas VIII SMP N 8 pada materi

struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, maka dapat digambarkan kerangka

konseptual sebagai berikut :

Page 50: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

31

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah ini telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Peneliti menggunakan hipotesis asosatif yang merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yaitu yang menanyakan hubungan

kedua variabel atau lebih (Sugiyono, 2019 : 103).

Hi : Adanya perbedaan yang signifikan antara penggunakan model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan model

pembelajaran tipe Team Games Tournamanet (TGT) terhadap minat belajar

Biologi siswa SMP N 8 Muara Bungo.

H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunakan model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan model

MINAT BELAJAR

MODEL

PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN I

MODEL PEMBELAJARAN

TAI

KELAS EKSPERIMEN II

MODEL PEMBELAJARAN

TGT

KUISIONER/ANGKET MINAT

BELAJAR SISWA

ANALISIS KUISIONER/ANGKET

MINAT BELAJAR SISWA

KESIMPULAN

Page 51: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

32

pembelajaran tipe Team Games Tournamanet (TGT) terhadap minat belajar

Biologi siswa SMP N 8 Muara Bungo.

Page 52: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SMP N 8 Muara Bungo, dilaksanakan pada

semester ganjil tahun 2020 selama 3 (tiga) bulan, dari bulan September-November

2020, untuk materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dikelas VIII-A dan VIII-B.

Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe Team Assisted

Individualization (TAI) dan model pembelajaran tipe Team Games Tournament

(TGT).

B. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Metode

penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada suatu

populasi atau sampel tertentu, pada teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2013 : 76). Pendekatan penelitian yang digunakan, yaitu jenis

eksperimen semu (Quasi Eksperimental) yang terdiri atas dua kelompok siswa.

Masing-masing kelompok siswa akan dibelajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan model pembelajaran

tipe Team Games Tournament (TGT).

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimana menggunakan dua kelas

VIII-A dan VIII-B menggunakan model pembelajaran tipe Team Assisted

Individualization (TAI) dan pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT)

sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Rancangan penelitian yang

digunakan yaitu, pre-test dan post-test control design.

Page 53: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

34

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Jenis Kelas Pre-test Angket Post-test Angket

X1 O1 O2

X2 O1 O2

*(Sumber : Sugiyono, 2013 : 76)

Keterangan :

X1 = Kelompok eksperimen 1 yang menggunakan model pembelajaran tipe Team

Assisted Individualization (TAI)

X2 = Kelompok eskperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran tipe Team

Games Tournament (TGT)

O1 = Pre-test angket minat belajar

O2 = Post-test angket minat belajar

Desain penelitian berdasarkan masalah dan tujuan penelitian maka desain

penelitian yang sesuai adalah Time Series Design, yang merupakan pengembangan

dari true experimental design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-

variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Eksperiment ini

digunakan karena pada kenyataannya sulit untuk mendapatkan kelompok kontrol

yang digunakan untuk penelitian.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu wilayah secara umum yang terdiri dari objek atau subjek

yang memikiki karakteristik dan kualitas tertentu yang dapat dijadikan peneliti

sesuai dengan masalah yang akan ditelitinya (Sugiyono, 2012 : 80). Populasi

merupakan objek atau subjek yang ada di suatu wilayah tertentu yang memiliki

kriteria yang masuk kedalam masalah penelitian seseorang (Ridwan, 2008 : 11).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 8 Muara

Page 54: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

35

Bungo dengan jumlah 42 orang dari dua kelas pada semester ganjil tahun ajaran

2020/2021.

Tabel 3.2 jumlah siswa kelas VIII-A dan VIII-B SMP N 8 Muara Bungo

Kelas Jumlah Siswa

Kelas VIII-A 20

Kelas VIII-B 21

*(Sumber : Tata Usaha SMP N 8 Muara Bungo)

Jumlah kelas dalam tabel diatas terlebih dahulu telah di uji homogenitasnya

menggunakan rumus atau dari aplikasi SPSS 22.00 dan perlu diketahui kelas

tersebut adalah homogen.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian yang ada dari total karakteristik dan jumlah yang ada di

dalam suatu populasi yang akan diteliti, apabila di dalam suatu populasi berjumlah

besar, peneliti juga tidak akan mampu dalam mengkaji semua yang ada pada

populasi tersebut, misalnya dapat disebabkan oleh terbatasanya waktu, tenaga dan

biaya, sehingga peneliti dapat mengambil sampelnya saja dari populasi tersebut.

Suatu kesimpulan yang akan diambil dari sampel akan berlaku untuk populasi,

oleh karena itu pengambilan sampel harus akurat agar mewakili dari populasi yang

akan diteliti (Sugiyono, 2012 : 81).

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan

sampel, yaitu simple random sampling, karena pegambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada pada

populasi tersebut (Sugiyono, 2012 :82). Menurut Arikunto (2012 : 104) jika

sampel kurang dari 100 orang maka, dapat diambil atau digunakan seluruhnya dan

sebaliknya apabila sampel lebih dari 100 orang maka diambil 10-15% sampai 20-

25% dari jumlah populasinya. Jadi peneliti mengambil seluruh sampel untuk

mewakili populasi yang ada dalam rangka untuk mempermudah dalam pengolahan

Page 55: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

36

data yang nyata dan relevan dari sampel yang ada, yaitu dari kelas VIII-A sebagai

kelas eksperimen I yang berjumlah 20 peserta didik dan kelas VIII-B sebagai kelas

eksperimen II yang berjumlah 21 peserta didik. Jadi jumlah sampel adalah 41

orang. Masing-masing kelas dibelajarkan menggunakan model pembelajaran tipe

Team Assisted Induvidualization (TAI) dan tipe Team Games Tournament (TGT).

D. Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu sifat yang ditetapkan oleh orang, objek atau suatu

kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini terdapat

dua variabel, yaitu :

1. Variabel Bebas (Independent variabel) diberi notasi X adalah suatu variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau diduga memberi

suatu pengaruh timbulnya variabel terikat (dependent). Variabel X pada

penelitian ini adalah X1 kelompok siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan variabel X2 kelompok

siswa dengan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament

(TGT).

2. Variabel terikat (Dependent variabel) diberi notasi Y adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel Y

dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilaksanakan untuk mengolah data

yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian ini, yaitu :

1. Wawancara

Wawancara dapat digunakan oleh peneliti jika ingin melaksanakan studi awal

untuk mengetahui permasalahan yang ada pada suatu tempat yang akan dijadikan

Page 56: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

37

tempat penelitian. Teknik ini menempatkan seseorang pada dasar laporan

mengenai diri sendiri (self report) atau bisa juga dikatakan sebagai pengetahuan

dasar. Wawancara dapat dilaksanakan secara terstruktur dan tidak terstrukur

dapat dilakukan secara langsung (face to face) atau melalui telepon. Pada

wawancara terstruktur peneliti menyiapkan instrumen sebagai pedoman dalam

melaksanakan wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan

kepada narasumber, selain itu peneliti juga membawa alat bantu berupa catatan

kecil. Sedangkan wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang

dilakukan secara bebas, tidak menggunakan instrumen wawancara yang telah

disusun secara terstruktur (Sugiyono, 2012 : 140).

2. Metode Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pegumpulan data yang memiliki

karakteristik yang khusus dibandingkan jenis teknik lainnya, seperti pada

kuisioner dan wawancara. Teknik ini dapat digunakan apabila penelitian tersebut

berhubungan dengan gejala alam, perilaku manusia, proses pembelajaran, yang

memiliki responden tidak terlalu banyak (Sugiyono, 2012 : 145). Menurut Hadi

(1986), observasi merupakan salah satu proses kompleks, yang tersusun dari

proses-proses yang dihasilkan dari penglihatan dan pengamatan seseorang.

3. Angket

Angket merupakan salah satu jenis teknik pengumpulan data yang dilaksanakan

dengan memberi beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh responden.

Angket sangat sesuai digunakan jika jumlah responden yang cukup luas dan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat berupa pertanyaan tertutup ataupun

terbuka yang dapat diberikan secara langsung ataupun melalui internet

(Sugiyono, 2012 : 142). Skala pengukuran instrumen yang digunakan untuk

penelitian ini adalah skala likert, yang digunakan untuk mengukur sikap, opini

dan pandangan seseorang terhadap masalah yang terjadi.

Page 57: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

38

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dapat

mengumpulkan data-data berupa catatan, buku, agenda, foto dan sebagainya

(Suharsimi, A. 20 : 120)

F. Instrumen Penelitian

1. Defenisi Konseptual

a. Minat Belajar

Minat adalah suatu kecenderungan yang tidak berubah-ubah untuk

memperhatikan dan memahami suatu kegiatan yang dilakukan (Slameto, 2009).

b. Model Pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

Model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah salah

satu program untuk mengatasi kesulitan pedagogik yang membiasakan

pembelajaran dengan keberagaman siswa secara akademik (Miftahul, 2013 :

200),

c. Model Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT)

Model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT) merupakan model

pembelajaran yang pada proses pembelajarannya dipandu oleh guru, pada akhir

pembelajaran siswa akan diberikan pertanyaan atau kuis yang nantinya akan

didiskusikan secara berkelompok, setelah itu siswa akan beradu kemampuan di

meja turnamen (Supriono dan Setiawan, 2014).

2. Kisi-Kisi Instrumen

a. Kisi-kisi instrument angket minat belajar Biologi siswa sebelum menggunakan

model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Team Games

Tournamanet (TGT)

b. Kisi-kisi instrument angket minat belajar Biologi siswa setelah menggunakan

model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Team Games

Tournamanet (TGT).`

Page 58: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

39

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen angket sebelum dengan model pembelajaran TAI

Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen angket sebelum dengan model pembelajaran TGT

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Perasaan

Senang

Pendapat siswa tentang pembelajaran Biologi

3, 4

1,2,5

5 Kesan siswa terhadap guru Biologi

Perasaan siswa selama

mengikuti pembelajaran

Biologi

Perhatian Perhatian saat mengikuti pembelajaran Biologi

7,8,10

6, 9

5 Perhatian siswa saat

diskusi pelajaran

Biologi

Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa saat

mengikuti pembelajaran Biologi

11, 13,

24

12, 15

5

Penerimaan siswa saat diberi tugas/PR oleh guru.

Keterlibatan

siswa

Kesadaran tentang belajar di rurmah

16, 18

17,19,20

5 Kegiatan siswa setelah dan

sebelum masuk sekolah

Jumlah keseluruhan 20

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Perasaan

Senang

Pendapat siswa tentang pembelajaran Biologi

3, 4

1,2,5

5 Kesan siswa terhadap guru Biologi

Perasaan siswa selama

mengikuti pembelajaran

Biologi

Perhatian Perhatian saat mengikuti pembelajaran Biologi

Page 59: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

40

Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen angket setelah dengan model pembelajaran TAI

Perhatian siswa saat

diskusi pelajaran

Biologi

7,8,10

6, 9

5

Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa saat

mengikuti pembelajaran

Biologi

11, 13,

24

12, 15

5

Penerimaan siswa saat diberi tugas/PR oleh guru.

Keterlibatan

siswa

Kesadaran tentang belajar di rurmah

16, 18

17,19,20

5 Kegiatan siswa setelah dan

sebelum masuk sekolah

Jumlah keseluruhan 20

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Perasaan

Senang

Pendapat siswa tentang pembelajaran Biologi

10, 14

13,

15,16

5 Kesan siswa terhadap guru Biologi

Perasaan siswa selama

mengikuti pembelajaran

Biologi

Perhatian Perhatian saat mengikuti pembelajaran Biologi

11, 12

8, 9, 19

5 Perhatian siswa saat

diskusi pelajaran

Biologi

Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa saat

mengikuti pembelajaran Biologi

3, 4, 14

7, 8, 9

5

Penerimaan siswa saat diberi tugas/PR oleh guru.

Keterlibatan

siswa

Kesadaran tentang belajar di rurmah

1, 18, 20

2, 17

5 Kegiatan siswa setelah dan

sebelum masuk sekolah

Page 60: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

41

Tabel 3.6 Kisi-kisi instrumen angket setelah dengan model pembelajaran TGT

3. Kalibrasi Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kebenaran pada suatu instrumen. Validitas instrumen tes yang digunakan adalah

validitas isi, yakni ditinjau dari kesesuaian isi instrument dengan yang hendak

diukur (Arikunto, 2013). Untuk menghitung uji validitas ini juga dapat

Jumlah keseluruhan 20

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Perasaan

Senang

Pendapat siswa tentang pembelajaran Biologi

10, 14

13,

15,16

5 Kesan siswa terhadap guru Biologi

Perasaan siswa selama

mengikuti pembelajaran

Biologi

Perhatian Perhatian saat mengikuti pembelajaran Biologi

11, 12

8, 9, 19

5 Perhatian siswa saat

diskusi pelajaran

Biologi

Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa saat

mengikuti pembelajaran

Biologi

3, 4, 14

7, 8, 9

5

Penerimaan siswa saat diberi tugas/PR oleh guru.

Keterlibatan

siswa

Kesadaran tentang belajar di rurmah

1, 18, 20

2, 17

5 Kegiatan siswa setelah dan

sebelum masuk sekolah

Jumlah keseluruhan 20

Page 61: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

42

menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22.00 dengan nilai signifikansi apabila

sign >0,05 maka instrumen tersebut dapat dikatakan valid.

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa untuk suatu instrumen

dapat dikatakan cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan

data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2013). Apabila

dinyatakan benar sesuai dengan kenyataan, maka beberapa kali pun diambil

tetap sama. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengukur

reliabilitas suatu instrumen penelitian, tergantung dari skala yang digunakan.

Untuk menghitung reliabilitas ini juga dapat menggunakan bantuan aplikasi

SPSS 22.00 dengan nilai signifikansi apabila sign >0,7 artinya reliabilitas telah

mencukupi.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu :

1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui data-data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dapat menggunakan chi kuadrat atau

menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 22.00 dengan ketentuan jika sign >

0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika sign < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal (Sudjana, 2005 : 273).

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui data yang digunakan pada suatu

penelitian sudah mempunyai variasi yang sama atau homogen, dapat dilakukan

salah satunya menggunakan uji levene dengan bantuan aplikasi SPSS versi 22.00

dengan ketentuan apabila sign >0,05 maka data homogen dan jika sign <0,05

maka data tidak homogen (Sudjana, 2005 : 250).

Page 62: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

43

H. Hipotesis Statistik

Menurut Sugiyono (2012 : 68) hipotesis adalah jawaban sementara yang ada pada

rumusan masalah pada penelitian, yang dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Hipotesis dikatakan sebagai jawaban sementara, karena jawaban tersebut hanya

berdasarkan teori relevan yang belum diketahui kebenarannya pada saat telah

dilakukannya proses penelitian. Hipotesis statistik dapat dirumuskan sebagai berikut :

H0 : μ1 = μ2 lawan H1 : μ1 ≠ μ2

Keterangan:

H0: μ1 = μ2 : Tidak ada perbedaan sigifikan pada model pembelajaran tipe Teams

Asissted Individualization (TAI) dengan model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) terhadap minat belajar Biologi siswa kelas VIII SMP N 8

Muara Bungo.

H1 : μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan signifikan pada model pembelajaran tipe Teams

Asissted Individualization (TAI) dengan model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) terhadap minat belajar Biologi siswa kelas VIII SMP N 8

Muara Bungo.

μ1 : Rata-rata minat belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran tipe

Teams Asissted Individualization (TAI).

μ2 : Rata-rata minat belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran tipe

Team Games Tournament (TGT).

Pada pengujian hipotesis dilakukan dengan memakai uji t-test. Untuk itu

terdapat beberapa rumus untuk menggunakan uji tersebut dengan kriteria yang

diperoleh n1 = n2 dengan variasi yang sama, maka untuk itu peneliti menggunakan

uji t-test Separated Varian dua pihak dengan rumus :

Page 63: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

44

Keterangan :

t : Jumlah konstan

x1 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen 1

x2 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen 2

S1 : Varians kelompok eksperimen 1

S2 : Varians kelompok eksperimen 2

n1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen 1

n2 : Jumlah sampel kelompok eksperimen 2

Adapun kriteria dalam pengujian hipotesis penelitian, sebagai berikut :

1. Jika thitung > ttabel dengan SPSS pada taraf signifikan < α (nilai sign < 0,05)

maka H0 ditolak atau H1 diterima, terdapat pebandingan model pembelajaran

tipe Teams Asissted Individualization (TAI) dengan model pembelajaran tipe

Team Games Tournament (TGT) terhadap minat belajar Biologi siswa kelas

VIII Muara Bungo.

2. Jika thitung < ttabel dengan SPSS pada taraf signifikan > α (nilai sign > 0,05)

maka H0 diterima atau H1 ditolak, berarti tidak terdapat perbandingan model

pembelajaran tipe Teams Asissted Individualization (TAI) dengan model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap minat belajar

Biologi siswa kelas VIII Muara Bungo (Sugiyono, 2012 : 71).

Page 64: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) kelas yaitu kelas VIII-A sebagai kelas

eksperimen I dan kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen II. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 8 Muara Bungo pada semester

ganjil tahun 2019/2020. Seluruh kelas VIII SMP N 8 Muara Bungo dijadikan

sampel karena hanya terdapat II rombongan belajar dan kedua sampel tersebut

berdistribusi normal, maka hal tersebut dapat menentukan kelas eksperimen I dan

kelas eksperimen II, dengan materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

Mengingat situasi dan kondisi sedang maraknya pandemi virus Covid-19 maka dari

itu peneliti menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan

oleh pemerintah.

Pelaksanaan pembelajaran dikelas eksperimen I menggunakan model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan pada kelas eksperimen

II menggunakan model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT). Kedua

model pembelajaran tersebut berbasis Scientific, yang dilakukan peneliti pada

materi yang diajarkan oleh satu sumber dari peneliti itu sendiri. Namun seperti pada

kondisi pandemi virus Covid-19 pada saat ini, karena lokasi sekolah ini berada di

Kabupaten Bungo yang tergolong pada zona hijau, untuk itu sekolah diperbolehkan

untuk melaksanakan pembelajaran secara offline dari kelas VII-IX, hanya saja dari

satu kelas harus dibagi dua secara shift atau bergantian dalam jangka waktu satu

minggu sekali shift 1 masuk dan untuk shift 2 dimulai pada minggu berikutnya,

dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang sesuai dengan standarisasi

Covid-19, yang mengharuskan siswa sebelum memasuki area sekolah harus

mencuci tangan, nantinya ada guru yang bertugas untuk mengecek suhu, apabila

Page 65: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

46

diatas 37°C maka siswa dipersilahkan untuk pulang, begitu pula jika ada siswa yang

sakit maka akan di izinkan untuk mengikuti pembelajaran secara daring, siswa juga

wajib memakai masker, membawa handsanitizer, membawa bekal masing-masing

dari rumah karena seluruh kantin tidak diperbolehkan beroperasi karena

menghindari kerumunan. Posisi duduk siswa di dalam kelas pun juga berjarak

antara satu siswa dengan siswa lainnya, dengan waktu pembelajaran hanya 25 menit

saja untuk menjelaskan materi, untuk penugasan nantinya diberikan lewat aplikasi

pembelajaran daring seperti goggle classroom. Siswa yang datang ke sekolah dan

mengikuti pembelajaran secara offline tersebut harus mendapat izin dari orang

tuanya masing-masing, jika tidak diberi izin maka siswa melanjutkan pembelajaran

secara daring.

a. Hasil Minat Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe

Team Assisted Individualization (TAI)

Hasil penelitian minat belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang sudah diterapkan

peneliti pada saat penelitian di SMP N 8 Muara Bungo pada kelas VIII-A yang

menjadi eksperimen I, dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti

observasi, angket dan dokumentasi. Pada saat peneliti memulai penelitian pada

kelas ini dengan menggunakan model pembelajaran tipe Team Assisted

Individualization (TAI), siswa tampak masih belum tertarik untuk mengikuti

pembelajaran, masih terlihat perilaku seperti yang peneliti paparkan pada saat

grandtour awal. Sebelum peneliti memulai pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI), peneliti

memberikan pre-test kepada siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa

sebelum mengikuti pembelajaran dengan model ini dan untuk mengelompokkan

siswa sesuai dengan kemampuan yang dimikinya secara heterogen atau berbeda-

beda dari segi kemampuan, dan kebiasaan. Peneliti juga memberikan angket

mengenai minat belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Team

Page 66: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

47

Asissted Individualization (TAI) dan mendapatkan hasil perhitungan rata-rata

angket minat belajar seperti tabel berikut.

Tabel 4.1 Hasil nilai rata-rata angket sebelum menggunakan model

pembelajaran tipe Team Asissted Individualization (TAI)

No Nama Siswa Jumlah Skor Maks Persentase (%)

1 Anita Rahmawati 59 100 59 %

2 Dayinta Putri Listya A 52 100 52 %

3 Devi Safitri 59 100 59 %

4 Dina Julianto 59 100 59 %

5 Farid Surya Mukhsin 62 100 62 %

6 Gersang Putra Andika 53 100 53 %

7 Intan Mutiara Sari 49 100 49 %

8 M. Luri S Niam 52 100 52 %

9 Michael Darius. S 41 100 41 %

10 Nicholas Desman 50 100 50 %

11 Purwasih 41 100 41%

12 Putri Nurvika Sari 52 100 52 %

13 Risti Yulita 48 100 48 %

14 Rohmad Romadhoni 60 100 60 %

15 Rosmayanti 54 100 54 %

16 Salwa Ramadhani 60 100 60 %

17 Selvia Agustina 60 100 60 %

18 Sinta Pionita 47 100 47 %

19 Siti Nuraisyah 46 100 46 %

20 Wildan Sholahudin

Wahid

53 100 53 %

Jumlah persentase (%) rata-rata 52,85%

Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah nilai persentase rata-

rata dari angket minat belajar sebelum menggunakan model pembelajaran tipe

Team Asissted Individualization (TAI), yaitu 52,85%.

Setelah peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), siswa tersebut terlihat

sangat antusias untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik, yang tampak

pada saat siswa yang pandai membantu temannya yang kurang pandai dalam

Page 67: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

48

mengerjakan suatu tugas yang diberikan untuk di diskusikan bersama, sehingga

antara siswa satu dengan yang lainnya saling bekerja sama untuk membahas

materi tersebut, tidak terjadi lagi suatu penyimpangan yang biasa terjadi pada

siswa, seperti siswa yang pandai tidak mau memberi tahu kepada siswa yang

kurang pandai ataupun siswa yang kurang pandai menjadi malas mengikuti

proses pembelajaran karena tidak mengerti dan malu untuk bertanya kepada

guru. Ketika diakhir pembelajaran peneliti memberikan post-test untuk

mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI).

Peneliti mengamati siswa sangat menikmati pembelajaran dengan model

pembelajaran ini. Selanjutnya peneliti memberikan angket mengenai minat

belajar Biologi siswa, pada kelas eksperimen I dari hasil perhitungan nilai rata-

rata angket minat belajar yang telah peneliti berikan kepada siswa dan di

dapatkan hasil seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Hasil nilai rata-rata angket setelah menggunakan model

pembelajaran tipe Team Asissted Individualization (TAI).

No Nama Siswa Jumlah Skor Maks Persentase

(%)

1 Anita Rahmawati 98 100 98 %

2 Dayinta Putri Listya A 98 100 98 %

3 Devi Safitri 96 100 96 %

4 Dina Julianto 82 100 82 %

5 Farid Surya Mukhsin 85 100 85 %

6 Gersang Putra Andika 79 100 79 %

7 Intan Mutiara Sari 97 100 97 %

8 M. Luri S Niam 88 100 88 %

9 Michael Darius. S 81 100 81 %

10 Nicholas Desman 81 100 81 %

11 Purwasih 97 100 97 %

12 Putri Nurvika Sari 95 100 95 %

13 Risti Yulita 90 100 90 %

14 Rohmad Romadhoni 85 100 85 %

Page 68: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

49

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa jumlah nilai persentase rata-

rata dari angket minat belajar setelah menggunakan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI), yaitu sebesar 90,05%.

b. Hasil Minat Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Team

Games Tournament (TGT)

Hasil penelitian minat belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT) yang telah diterapkan pada

saat penelitian di SMP N 8 Muara Bungo pada kelas VIII-B yang menjadi

eksperimen II, dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi,

angket dan dokumentasi. Pada saat peneliti memulai penelitian, siswa tampak

masih belum tertarik untuk mengikuti pembelajaran, seperti yang terlihat pada

saat peneliti melaksanakan grandtour awal pada lokasi penelitian tersebut.

Sebelum memulai proses pembelajaran peneliti memberikan angket minat belajar

sebelum menggunakan model pembelajaran tipe Team Games Tournament

(TGT) seperti pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Hasil nilai rata-rata angket sebelum menggunakan model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT)

15 Rosmayanti 92 100 92 %

16 Salwa Ramadhani 98 100 98 %

17 Selvia Agustina 83 100 83 %

18 Sinta Pionita 96 100 96 %

19 Siti Nuraisyah 93 100 93 %

20 Wildan Sholahudin

Wahid

87 100 87 %

Jumlah pesentase (%) rata-rata 90,05 %

Page 69: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

50

No Nama Siswa Jumlah Skor Maks Persentase

(%)

1 Ali Zuhut 42 100 42

2 Bella Ismatul Khozroh 45 100 45

3 Dinda Safira 45 100 45

4 Deni Novriandi 52 100 52

5 Dio Romadhon 68 100 68

6 Dwi Prasetyo 72 100 72

7 Iis Susilawati 69 100 69

8 Ilham Ilhan Okta 61 100 61

9 Imelia Junianti 63 100 63

10 Laelatun Nikmah 62 100 62

11 Linda Alviani 51 100 51

12 M. Saidina Ali 59 100 59

13 Merlina Lefi Aryanti 55 100 55

14 Muhammad Yusuf 61 100 61

15 Revalina Karnaensyah 57 100 57

16 Rosmalina 59 100 59

17 Suci Renita Febriani 59 100 59

18 Toni Gunawan 62 100 62

19 Wendi Kusuma 61 100 61

20 Zulhadi 69 100 69

21 Ilham 65 100 65

Jumlah persentase (%) rata-rata 58,6%

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa jumlah nilai persentase rata-

rata sebelum menggunakan model pembelajaran tipe Team Games Tournament

(TGT) yaitu, 58,6%.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT), terlihat hanya beberapa

siswa yang aktif dan bersungguh-sungguh dalam berdiskusi sebelum memulai

tournament/games, karena pada model ini diselingi dengan sebuah

tournament/games yang dimainkan siswa secara berkelompok terdiri dari siswa

yang memiliki kemampuan yang bervariasi (heterogen). Nantinya siswa

dipasangkan dengan siswa yang memiliki kemampuan yang sama. Sesuai dengan

Page 70: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

51

yang peneliti amati, siswa yang memiliki kemampuan tinggi cenderung terlihat

menonjol dan aktif dalam menjawab pertanyaan dari kartu permainan tersebut,

sedangkan untuk siswa yang memiliki kemampuan rendah cenderung tidak serius

dalam proses tersebut, mereka membahas suatu persoalan diluar pertanyaan yang

disediakan, ada yang tertawa, mengobrol dengan lawan permainannya dan ada

yang hanya diam saja karena tidak mengerti mengenai pertanyaan yang diajukan

oleh lawannya. Setelah permainan/games berakhir maka peneliti memberikan

kuis yang harus dijawab secara individu. Pada akhir pembelajaran peneliti

memberikan angket mengenai minat belajar siswa setelah menggunakan model

pembelajaran Team Games Tournament (TGT), seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4 Hasil nilai rata-rata angket setelah menggunakan model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT)

No Nama Siswa Jumlah Skor Maks Persentase (%)

1 Ali Zuhut 47 100 47%

2 Bella Ismatul Khozroh 37 100 37%

3 Dinda Safira 42 100 42%

4 Deni Novriandi 44 100 44%

5 Dio Romadhon 42 100 42%

6 Dwi Prasetyo 37 100 37%

7 Iis Susilawati 37 100 37%

8 Ilham Ilhan Okta 44 100 44%

9 Imelia Junianti 47 100 47%

10 Laelatun Nikmah 50 100 50%

11 Linda Alviani 45 100 45%

12 M. Saidina Ali 47 100 47%

13 Merlina Lefi Aryanti 46 100 46%

14 Muhammad Yusuf 40 100 40%

15 Revalina Karnaensyah 49 100 49%

16 Rosmalina 46 100 46%

17 Suci Renita Febriani 45 100 45%

18 Toni Gunawan 44 100 44%

19 Wendi Kusuma 41 100 41%

20 Zulhadi 48 100 48%

21 Ilham 55 100 55%

Page 71: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

52

Jumlah persentase (%) rata-rata 43,9 %

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa jumlah nilai persentase rata-

rata dari angket minat belajar setelah menggunakan model pembelajaran Team

Games Tournament (TGT), yaitu 43,9%.

c. Perbandingan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT) dan Team Assisted

Individualization (TAI)

Data yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini yaitu berupa data yang

diperoleh dengan menggunakan instrumen angket mengenai minat belajar Biologi

siswa yang diberikan kepada siswa sebagai tolak ukur untuk mengetahui

peningkatan minat belajar siswa apakah setelah membandingkan model

pembelajaran tipe Team Asissted Individualization (TAI) dan Team Games

Tournament (TGT), peneliti dapat mengetahui model pembelajaran tipe apa yang

lebih unggul terhadap minat belajar siswa. Dari penelitian yang telah dilaksanakan,

kedua model tersebut dapat diketahui bahwa dari paparan hasil minat belajar

dengan model pembelajaran tipe Team Asissted Individualization (TAI) dan Team

Games Tournament (TGT) telah dijabarkan dan dapat kita ketahui bahwa model

pembelajaran tipe Team Asissted Individualization (TAI) lebih baik dibandingkan

dengan model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT), yang ditinjau

dari aktivitas siswa yang terlihat dan juga sesuai dengan teori pendukung

mengenai minat belajar itu sendiri.

Pada model pembelajaran tipe Team Asissted Individualization (TAI) aktivitas

siswa yang terlihat lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan model

pembelajaran ini yang dapat diketahui dari sebelum melaksanakan pembelajaran

siswa diberikan angket mengenai minat belajar sebelum menggunakan model

pembelajaran Team Asissted Individualization (TAI), yaitu sebesar 52,85% dan

diakhir pembelajaran juga diberikan angket mengenai minat belajar setelah

Page 72: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

53

menggunakan model pembelajaran Team Asissted Individualization (TAI), yang

menunjukkan hasil sebesar 90,05%, menandakan bahwa model pembelajaran ini

dapat dikatakan efektif terhadap minat belajar siswa karena hal ini juga sesuai

dengan yang peneliti amati pada proses pembelajaran yang telah berlangsung

seperti, siswa selalu ingin terlihat di dalam pembelajaran, lebih aktif, ingin

mengemukakan pendapatnya, fokus terhadap pembelajaran, dapat menikmati

pembelajaran dan hal ini juga sesuai dengan indikator minat belajar dan kelebihan

yang terdapat pada model pembelajaran Team Asissted Individualization (TAI).

Sedangkan hasil pemberian angket sebelum menggunakan model pembelajaran

Team Games Tournament (TGT), yaitu sebesar 58,6% dan hasil angket minat

belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament

(TGT), yaitu sebesar 43,9% yang dapat diketahui lebih rendah daripada hasil

angket sebelum menggunakan model Team Games Tournament (TGT) atau dapat

dikatakan model pembelajaran ini kurang efektif terhadap minat belajar Biologi

siswa, karena sesuai dengan yang peneliti amati pada proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran ini, hanya beberapa siswa saja yang menikmati

pembelajaran, selebihnya lagi ada yang bermain dengan lawan untuk menjawab

pertanyaan, mengobrol dan tidak fokus terhadap pembelajaran, karena siswa

terlihat kebingungan dengan apa yang harus dilakukannya. Untuk itu hal ini sesuai

dengan kekurangan yang ada pada model pembelajaran Team Games Tournament

(TGT). Dari hasil perbandingan pemberian angket minat belajar dengan

menggunakan model pembelajaran tipe Team Asissted Individualization (TAI)

dengan model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT), telah diketahui

model yang lebih unggul terhadap minat belajar Biologi siswa, yaitu terdapat pada

model pembelajaran tipe Team Asissted Individualization (TAI).

Page 73: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

54

2. Uji Validitas Instrumen

Untuk mengumpulkan data dibutuhkan instrumen atau alat yang tepat supaya

data yang dikumpulkan memiliki kualitas yang baik. Pada penelitian instrumen

mempunyai peranan yang sangat penting karena kualitas data sangat ditentukan atau

dipengaruhi oleh kualitas instrumen yang digunakan. Oleh karena itu, untuk

mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan pula, maka

instrumen penelitian harus memenuhi kriteria validitas agar penggunaannya dalam

suatu penelitian dapat menghasilkan data atau informasi yang akurat. Jadi instrumen

yang valid merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu

valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Uji validitas yang telah dilaksanakan dengan jumlah butir soal

angket pada masing-masing variabel, yaitu 20 butir soal angket yang disebarkan

pada siswa yang berjumlah 41 orang siswa yang telah divalidasi sebelumnya dengan

dosen validator, yaitu berupa lembar validasi angket minat belajar siswa sebelum

menggunakan model pembelajaran tipe Team Asissted Individualization (TAI)

dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 75, lembar validasi angket minat belajar

siswa sebelum menggunakan model pembelajaran tipe Team Games Tournament

(TGT) pada lampiran 5 halaman 81, lembar validasi angket minat belajar siswa

setelah menggunakan model pembelajaran tipe Team Asissted Individualization

(TAI) pada lampiran 7 halaman 87, lembar validasi angket minat belajar siswa

setelah menggunakan model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT)

pada lampiran 9 halaman 93, dan lembar validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) untuk model pembelajaran tipe Team Asissted

Individualization (TAI) pada lampiran 14 halaman 100, serta lembar validasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk model pembelajaran tipe Team

Games Tournamanet (TGT) pada lampiran 15 halaman 110.

Page 74: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

55

3. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2005), reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau

serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan

dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Menurut Sukadji (2000), uji

reliabilitas adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran

yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka biasanya sebagai

koefesien. Koefisien yang tinggi berarti reliabilitas yang tinggi. Menurut Anastasia

dan Susana (1997), reliabilitas adalah sesuatu yang merujuk pada konsistensi skor

yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang

sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir

ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang

berbeda.

Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas Kelas VIII-A

N %

Valid 20 100

Pengecualian 0 0

Jumlah 20 100%

Cronbach’s Alpha 0,894

Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai dari uji reabilitas pada kelas

VIII-A sebesar 0,894 yang berarti nilai tersebut reliabel.

Tabel 4.6 Hasil Uji Reabilitas Kelas VIII-B

N %

Valid 21 100

Pengecualian 0 0

Jumlah 21 100%

Cronbach’s Alpha 0,895

Page 75: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

56

Dari tabel 4.6 diatas terlihat bahwa nilai reliabilitas, yaitu 0,895 menggunakan

uji cronbach’s alpha sudah reliabel.

4. Uji Normalitas

Sebelum uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t dilakukan,

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan metode klomogorov-smirnov yang

diambil dari data hasil rata-rata angket minat belajar siswa. Tujuan uji normalitas

adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berdistribusi normal atau

tidak. Tes satu sampel Kolmogorov-Smirnov adalah suatu tes goodness-of-fit

artinya, yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi teoritis

tertentu. Tes ini menetapkan apakah skor pada sampel dapat secara masuk akal

dianggap berasal dari suatu populasi dengan distributif tertentu. Tes mencakup

perhitungan distribusi frekuensi kumulatif yang terjadi dibawah distribusi

teoritisnya, serta membandingan distribusi frekuensi itu dengan distribusi

frekuensi kumulatif hasil observasi. Distribusi teoriti tersebut merupakan

representasi dari apa yang diharapkan dibawah H0. Tes ini menerapkan suatu titik

dimana kedua distribusi itu, yakni teoritis dan terobservasi memiliki perbedaan

terbesar, dengan melihat distribusi samplingnya dapat kita ketahui apakah

perbedaan yang besar itu mungkin terjadi hanya karena kebetulan saja, artinya

distribusi sampling menunjukan apakah perbedaan besar yang diamati itu mungkin

terjadi apabila observasi itu benar-benar suatu sampel random dari distribusi

teoritis itu. Berikut hasil dari uji normalitas :

Tabel 4.7 Uji normalitas sebelum menggunakan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI) dan Team Games Tournament (TGT)

Unstandardized

Residual

Page 76: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

57

N

Normal Paramater Mean

Std. Deviation

Most Extreme Differences Absolute

Positif

Negative

Test Statictic

Asymp. Sig. (2-tailed)

20

.00000000

6.69431511

.192

.138

-1.92

.192

.052

Berdasarkan tabel 4.7 Uji normalitas sebelum menggunakan model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Team Games

Tournament (TGT), maka diperoleh hasil 0,52 sebagai tolak ukur dengan kriteria

yaitu jika sign > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika sign < 0,05 maka

data tidak berdistribusi normal. Pada nilai uji normalitas ini lebih besar dari nilai

sign, maka nilai tersebut berdistribusi normal.

Tabel 4.8 Uji normalitas setelah menggunakan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI) dan Team Games Tournament (TGT)

Unstandardized

Residual

N

Normal Paramater Mean

Std. Deviation

Most Extreme Differences

Absolute

Positif

Negative

Test Statictic

Asymp. Sig. (2-tailed)

20

.00000000

8.21460386.192

.162

.127

.-162

.162

.179

Page 77: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

58

Berdasarkan tabel 4.8 setelah menggunakan model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) dan Team Games Tournament (TGT), yaitu sebesar 0,179

jika ditinjau dari nilai sign > 0,05 maka data berdistribusi normal, oleh karena itu

maka data tersebut berdstribusi normal.

5. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan atau homogenitas

beberapa bagian sampel, yaitu seragam atau tidaknya variasi sampel-sampel yang

diambil dari populasi yang sama. Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang

dibutuhkan adalah bahwa alat regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan

variabel terikatnya memiliki variasi yang sama. Untuk uji homogenitas ini, peneliti

menggunakan uji levene dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22.0.

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Pada Kelas VIII-A dan VIII-B

Uji Levene df1 df2 Sig

1.819 1 39 0.185

Pada tabel 4.9 hasil dari uji levene untuk pengujian homogenitas terdapat nilai

sebesar 1.819 yang berarti lebih besar dari nilai sign >0,05, maka pada kelas VIII-

A dan VIII-B data terbukti homogen.

6. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui dugaan sementara atau

dirumuskan dalam hipotesis penelitian dengan menggunakan uji dua pihak. Uji t-

berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana

data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui

pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian). Berikut

merupakan hasil dari uji hipotesis :

Page 78: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

59

Tabel 4.10 Uji Hipotesis

Df Sig (2-tailed)

Pair a-b 19 .002

Pada tabel 4.10 terdapat hasil uji hipotesis sebesar 0,002 sesuai dengan nilai

signifikansi jika nilai sign < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, berarti terdapat

perbedaan signifikansi perbandingan model pembelajaran tipe Teams Asissted

Individualization (TAI) dengan tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap

minat belajar Biologi siswa kelas VIII Muara Bungo.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Minat belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Teams

Asissted Individualization (TAI)

Pada kelas eksperimen I yaitu kelas VIII-A, peneliti memulai kegiatan belajar

dan mengajar dengan mengucapkan salam dan berdo’a bersama. Peneliti memulai

apersepsi dengan bertanya mengenai materi pembelajaran pada hari itu. Kemudian

peneliti memperlihatkan chart/gambar macam-macam tumbuhan. Peneliti

menjelaskan tujuan pembelajaran serta menjelaskan garis besar materi struktur dan

fungsi jaringan tumbuhan. Sebelum memulai pembelajaran peneliti memberikan

angket minat belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI) yang didapatkan hasil rata-ratanya sebesar 58,6%,

setelah itu peserta didik akan diberi pre-test untuk mengukur kemampuannya

dalam memahami materi pembelajaran Biologi dan untuk mengelompokkan secara

heterogen sebanyak 4-5 orang di dalam satu kelompok. Pada kesempatan ini

peneliti membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan masing-masing 5 orang di

dalam satu kelompok. Kemudian peneliti memberikan lembar kerja siswa terkait

materi, siswa berdiskusi memahami materi tersebut. Bagi siswa yang kurang

mengerti dengan materi pembelajaran ini, siswa tersebut dibantu dan dibimbing

Page 79: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

60

oleh temannya yang lebih pandai. Setelah itu hasil diskusi siswa dipresentasikan

ke depan kelas secara bergantian dengan perwakilan masing-masing kelompok.

Setelah pembelajaran selesai, peneliti kembali memberikan post-test untuk

mengetahui pemahaman siswa mengenai penggunaan model pembelajaran tipe

Team Assisted Individualization (TAI). Pada akhir pembelajaran peneliti

memberikan rewards kepada kelompok yang memiliki kinerja yang baik selama

proses pembelajaran berlangsung, kemudian peneliti kembali memberikan angket

minat belajar setelah menggunakan model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) yang didapatkan rata-ratanya sebesar 90,05%. Nilai rata-

rata setelah menggunakan model pembelajaran tipe Team Assisted

Individualization (TAI) yang cenderung tinggi dibandingkan dengan sebelum

menggunakan model pembelajaran ini, menandakan bahwa siswa berminat

menggunakan model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI)

yang telah peneliti amati selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat

sangat antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sikap yang tampak saat

proses pembelajaran berlangsung, yaitu siswa lebih perhatian dalam mengikuti

pembelajaran, tidak bercanda atau bermain-main dengan temannya, menikmati

pembelajaran dengan baik, lebih aktif dan tidak malu lagi dalam bertanya serta

mengemukakan pendapat. Sehingga hal tersebut mencerminkan indikator minat

belajar seperti, siswa memiliki perasaan senang, siswa ingin selalu terlibat didalam

pembelajaran, siswa memiliki ketertarikan dan adanya perhatian pada siswa.

2. Minat Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Team

Games Tournament (TGT)

Pada kelas eksperimen II yaitu, kelas VIII-B peneliti memulai kegiatan belajar

dan mengajar dengan mengucapkan salam dan berdo’a bersama. Peneliti memulai

apersepsi dengan bertanya mengenai materi pembelajaran pada hari itu. Kemudian

peneliti memperlihatkan chart/gambar macam-macam tumbuhan. Peneliti

menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari itu. Sebelum melaksanakan

Page 80: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

61

pembelajaran peneliti memberikan angket mengenai minat belajar sebelum

menggunakan model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT) dan

diperoleh hasil rata-rata angket sebesar 58,6%. Peneliti mengelompokkan siswa

secara heterogen sebanyak 4-6 orang di dalam satu kelompok. Pada kesempatan ini

siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing 5 orang di dalam satu

kelompok. Siswa berdiskusi mengenai materi yang dibahas sebelum

tournament/permainan dimulai. Saat tournament/permainan dimulai siswa duduk

berhadapan dengan lawannya yang dipasangkan secara homogen dengan siswa yang

memiliki kemampuan sama, seperti siswa yang pandai dipasangkan dengan siswa

yang pandai dan sebaliknya. Setelah itu siswa diberi kartu pertanyaan, secara

bergantian bertanya dan menjawab sesuai dengan yang ada pada kartu yang telah

disediakan oleh peneliti. Setelah itu peneliti memberikan kuis yang dijawab secara

individu untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai penggunaan model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT). Pada akhir pembelajaran

peneliti menyimpulkan materi bersama siswa dan memberikan rewards kepada

kelompok yang memiliki kinerja yang baik selama proses pembelajaran berlangsung

dan peneliti memberikan angket mengenai minat belajar setelah menggunakan

model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT), maka diperoleh hasil

nilai rata-rata sebesar 43,9% yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata

sebelum menggunakan model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT),

maka model pembelajaran ini kurang efektif dalam merangsang minat belajar siswa,

karena sesuai yang peneliti amati selama proses pembelajaran berlangsung siswa

terlihat kurang antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sikap yang

tampak seperti, siswa tampak kebingungan, tidak semua siswa perhatian dalam

mengikuti pembelajaran, masih ada siswa yang bercanda atau bermain-main dengan

temannya, siswa cenderung tidak menikmati pembelajaran dengan baik, siswa lebih

banyak berdiskusi mengenai masalah pribadi dibandingkan dengan masalah terkait

dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.

Page 81: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

62

3. Perbandingan Minat Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI) dengan Team Games Tournament (TGT)

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif kausal komparatif, yang

bertujuan untuk mengetahui perbandingan minat belajar Biologi siswa kelas VIII-A

dan VIII-B SMP N 8 Muara Bungo. Adapun hasil dari pengujian normalitas tersebut

diketahui bahwa hasil dari uji normalitas sebelum menggunakan model pembelajaran

Teams Asissted Individualization (TAI) dan tipe Team Games Tournament (TGT)

yaitu sign 0,52 dengan standar deviasi sebesar 6,694, sedangkan hasil dari uji

normalitas sebelum menggunakan model pembelajaran Teams Asissted

Individualization (TAI) dan tipe Team Games Tournament (TGT) yaitu 1,79 dengan

standar deviasi 8,214. Langkah selanjutnya sebelum dilakukan uji hipotesis maka

dilakukan pengujian homogenitas, dari hasil uji homogenitas dengan menggunakan

uji levene didapatkan hasil sign 0,185 ini menandakan bahwa data homogen.

Dari hasil pengumpulan data penelitian kemudian dianalisis menggunakan t-test

separated varian uji dua pihak, setelah dilakukan test tersebut maka di dapatkan hasil

sign 0,002 yang berarti jika thitung > ttabel atau thitung berada di luar daerah antara –

ttabel sampai ttabel dan dengan SPSS taraf signifikan < α (nilai sign < 0,05) maka H0

ditolak atau H1 diterima, berarti terdapat perbedaan signifikansi dalam perbandingan

model pembelajaran tipe Teams Asissted Individualization (TAI) dengan tipe Team

Games Tournament (TGT) terhadap minat belajar Biologi siswa kelas VIII Muara

Bungo, sehingga dapat dinyatakan bahwa Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan,

bahwa ada perbandingan minat belajar Biologi Siswa kelas VIII SMP N 8 Muara

Bungo dan model pembelajaran yang lebih unggul terhadap minat siswa yaitu, pada

model pembelajaran tipe Teams Asissted Individualization (TAI) pada kelas VIII-A

yang terbukti dari peningkatan nilai hasil rata-rata angket minat belajar sebelum dan

setelah menggunakan model pembelajaran tipe Teams Asissted Individualization

(TAI). Pada penelitian yang telah dilakukan maka telah didapat model pembelajaran

yang lebih unggul dalam terhadap minat belajar Biologi siswa kelas VIII SMP N 8

Muara Bungo, yaitu model pembelajaran tipe Teams Asissted Individualization

Page 82: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

63

(TAI). Hal tersebut sesuai dengan teori mengenai indikator minat belajar yang

peneliti amati dari siswa ada saat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran tipe Teams Asissted Individualization (TAI), seperti : (1)

Memiliki perasaan senang, (2) Siswa selalu ingin terlibat, (3) Siswa memiliki

ketertarikan, (4) Adanya perhatian siswa. Jika ditinjau dari kelebihan yang ada pada

model tersebut, seperti : (1) Dapat membimbing siswa untuk melaksanakan kerja

sama untuk memahami materi pembelajaran, (2) Siswa lebih semangat untuk saling

membantu atau merangsang timbulnya jiwa saling tolong-menolong antar siswa, (3)

Siswa yang memiiki kemampuan lebih pada pemahaman materi akan membantu

temannya yang memiliki kemampuan yang sedikit kurang memahami materi

pembelajaran, (4) Model pembelajaran ini dapat membantu guru karena sintaksnya

yang sederhana, (5) Siswa menjadi terlibat di dalam tugas yang diberikan guru pada

proses pembelajaran. Jadi dapat dikatakan bahwa, model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Assisted Individualization (TAI) menerapkan pola belajar bimbingan antar

teman, yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah atau

kurang memahami materi pembelajaran dalam suatu kelompok, sehingga model ini

sangat efektif terhadap minat belajar siswa kelas VIII SMP N 8 Muara Bungo.

Sedangkan pada model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT) masih

kurang efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa, seperti yang peneliti amati

pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung mengakibatkan situasi belajar

menjadi tidak kondusif karena siswa tidak fokus mengikuti pembelajaran tersebut dan

siswa kebingungan untuk mengerjakan tugasnya. Peneliti juga mengamati bahwa

tidak ada satu pun yang menampakkan indikator minat siswa, yang tampak malah

sebaliknya, seperti beberapa siswa menjadi tidak fokus, siswa cenderung bermain-

main, siswa terlihat jenuh, siswa menjadi bingung menjawab pertanyaan pada kartu

yang disediakan, siswa cenderung tidak nyaman dan tidak menikmati pembelajaran

dengan baik. Namun jika kita tinjau dari teorinya ada beberapa kekurangan pada

model pembelajaran ini seperti : (1) Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak

semua siswa ikut serta menyumbangkan pendapatnya, (2) Kekurangan waktu untuk

Page 83: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

64

proses pembelajaran, (3) Kemungkinan terjadinya kegaduhan kalau guru tidak dapat

mengelola kelas, (4) Siswa terbiasa untuk mengharapkan hadiah. Sesuai dengan teori

tersebut, kesulitan-kesulitan itu nyata adanya dan peneliti sendiri melihat serta

merasakan hal tersebut, yang menjadikan model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) kurang efektif terhadap minat belajar siswa kelas VIII SMP N 8

Muara Bungo.

Page 84: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis dalam penelitian ini maka dapat

disimpulkan, bahwa :

1. Minat belajar Biologi siswa dengan model pembelajaran tipe Team Assisted

Individualization (TAI) sebelum menggunakan model pembelajaran ini

mendapatkan hasil rata-rata angket minat belajar Biologi sebesar 52,85%,

sedangkan setelah menggunakan model pembelajaran ini yaitu, 90,05%, terdapat

peningkatan nilai hasil rata-rata angket minat belajar Biologi setelah

menggunakan model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI).

2. Minat belajar Biologi siswa dengan model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT) sebelum menggunakan model pembelajaran ini mendapatkan

hasil rata-rata angket minat belajar Biologi sebesar 58,6%, sedangkan setelah

menggunakan model pembelajaran ini yaitu, 43,9%, terdapat penurunan nilai

hasil rata-rata angket minat belajar Biologi setelah menggunakan model

pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT)

3. Untuk perbandingan model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization

(TAI) dengan tipe Team Games Tournament (TGT), menunjukkan bahwa model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih unggul daripada

model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT), yang terlihat dari

perbandingan hasil rata-rata angket minat belajar Biologi sebelum dan setelah

menggunakan model pembelajaran tersebut, pada model pembelajaran tipe Team

Assisted Individualization (TAI) lebih unggul, yaitu 90,05%. Hal ini juga sesuai

dengan yang telah dipaparkan pada kelebihan yang terdapat pada model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI), sehingga model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih efektif terhadap

Page 85: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

66

minat belajar Biologi siswa kelas VIII SMP N 8 Muara Bungo dibandingkan

dengan model pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas serta hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti

memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi kepala sekolah agar selalu mendorong para guru untuk meningkatkan

kualitas proses belajar mengajar melalui peningkatan kemampuan dalam

menggunakan model pembelajaran dalam mengajar, sehingga prestasi maupun

motivasi serta minat belajar siswa dapat ditingkatkan.

2. Untuk guru khususnya guru IPA kelas VIII agar lebih meningkatkan lagi kualitas

mengajarnya dengan menggunakan model yang bervariasi sehingga minat belajar

siswanya lebih baik.

3. Bagi siswa selama mengikuti proses belajar supaya lebih aktif dan lebih

meningkatkan perhatiannya, agar setiap materi yang diberikan dapat di pahami

dengan baik.

4. Bagi pembaca khususnya para mahasiswa/i dapat melakukan penelitian lanjut

mengenai minat belajar siswa.

Page 86: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., & Supriyono, W. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, A., & Uhbiyati, N. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, M. 2010. Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung : Pustaka

Cendikia Utama.

Amirul, Hadi & Haryono, H. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung :

Pustaka Setia.

D, P. Tampubolon, 1993. Mengembangkan Minat Dan Kebiasaan Membaca Pada

Anak. Bandung : Angkasa.

D, Singgih dan D, S Singgih. 2006. Psikologi Praktis : Anak, Remaja Dan Keluarga.

Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Depag. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Djamarah, S. B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman, P. 2009. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep

Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.

Faturrohman, M., dan Sulistiowati. 2012. Belajar dan pembelajaran. Yogyajarta :

Teras.

Gayatri, Y. 2009. Cooperative Learning Tipe Team Game Tournaments (TGT)

Sebagai Alternative Model Pembelajaran Biologi. Didaktis. (8). 3 : 1-67.

Gie The Liang, 2014. Cara Belajar Yang Efektif. Yogyakarta : PUDIB

Gunarto, 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang : Unissula

Press.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. 2014. Kesulitan Belajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Page 87: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

68

Hamdani, N. A. 2008. Classroom Action Research; Teknik Penulisan dan Contoh

Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Rahayasa.

Hasbullah. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Hurlock, 2002. Psikologi pengembangan. Jakarta : Erlangga.

Imran, A. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya.

Iskandar. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif Dan

Kualitatif). Jakarta : GP Press Group.

Jihad. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Persindo.

Juhaya, S., dan Usman, E. 1984. Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa.

Kurt, S. 2003. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung : Rosda Karya Remaja.

Mahfud, S. 2001. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya : PT Bina Ilmu.

Moleong lexy. j, 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi: PT.Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Muhibbin, S. 1997. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Rosda

Karya.

Mukhtar. 2013. Metode Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta : GP Press Group.

Nasution, S. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Nurhasanah, S, dan Sobandi, A. 2016. Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil

Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. (1). 1 : 128-135.

Nurkolis. 2013. Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. (1). 1 : 23-24.

Poerbakawatja, S, dan Harahap. 2012. Ensiklopedia Pendidikan. Jakarta : Gunung

Agung.

Ridwan. 2013. Metode dan teknik menyusun proposal penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rusmiati. 2017. Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar Bidang studi

ekonomi siswa ma al Fattah Sumbermulyo. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan

Ekonomi. (1). 1 : 21-36.

S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sardiman. 2007. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Page 88: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

69

Sardiman. 2015. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali.

Septian, F. 2010. Perbedaan Hasil Belajar Mengggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT dengan Time Assisted Individualization. Jurnal

Pendidikan. 06, 754.

Slameto, 1991. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka

cipta.

Slameto, 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka

Cipta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya

Sudirman. 2007. Komponen-Komponen Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. 2013. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Al

fabeta.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suharsimi., A. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sujanto, A. 2004. Psikologi Umum. Jakarta : Aksara Baru.

Suryabrata, S. 1988. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Susanto, A. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :

Prenada Media Group.

Suwarno. 1985. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta : Aksara Baru.

Syaiful, F. Dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran tipe Team Games Tournament

(TGT) dan Number Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa

SMP. Program studi fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun. ISSN : 2527-

6670.

Trianto, 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Page 89: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

70

Lampiran 1

LEMBAR WAWANCARA

A. Proses Pembelajaran

Pertanyaan kepada siswa :

1. Bagaimana proses pembelajaran Biologi siswa kelas VIII ?

2. Bagaimana kehadiran siswa siswa kelas VIII di saat proses pembelajaran ?

3. Bagaimana keaktifan dan minat belajar Biologi siswa kelas VIII pada saat proses

pembelajaran?

4. Apakah siswa memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran?

5. Apakah siswa sering ribut dan tidak memperhatikan ketika proses pembelajaran

sedang berlangsung?

6. Apa penyebab siswa menjadi ribut ketika proses pembelajaran berlangsung?

7. Apakah siswa sering izin keluar disaat proses pembelajaran berlangsung?

8. Adakah siswa yang makan, menjahili kawanya ketika proses pembelajaran

berlangsung?

9. Adakah siswa yang memprovokasi teman- temannya untuk ribut pada proses

pembelajaran?

10. Bagaimana metode/strategi/model yang digunakan guru dalam mengajar kelas

VIII?

11. Apakah ada kendala ketika menggunakan metode/strategi/model tersebut?

12. Bagaimana sistem ulangan siswa kelas VIII?

13. Bagaimana sistem remedial siswa kelas VIII?

14. Bagaimana sistem penilaian pada siswa kelas VIII?

15. Apa saja peraturan yang dibuat untuk siswa ketika di dalam kelas?

16. Apakah ada siswa yang melanggar peraturan tersebut?

17. Apakah siswa yang melanggar akan diberi sanksi?

18. Sanksi apa yang akan diberikan oleh siswa yang melanggar peraturan tersebut?

Page 90: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

71

19. Apakah ada persetujuan antara pihak guru/wali kelas dan siswa untuk masalah

pemberian sanksi?

B. Model Pembelajaran

Pertanyaan kepada guru :

1. Apa saja model pembelajaran yang ibu gunakan dalam proses pembelajaran di

kelas VIII?

2. Apakah siswa dapat mengerti dengan model pembelajaran yang ibu gunakan?

3. Bagaimana respon siswa terhadap model yang ibu terapkan?

4. Apakah terdapat kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran yang ibu

terapkan?

5. Jika ada kesulitan apakah kesulitan itu dapat ibu atasi?

C. Minat Belajar

Pertanyaan kepada guru :

1. Bagaimana minat belajar Biologi siswa di kelas VIII?

2. Apakah minat siswa kelas VIII dalam pembelajaran Biologi rendah?

3. Apa yang menyebabkan rendahnya minat pembelajaran Biologi siswa kelas VIII?

4. Bagaimana langkah yang ibu tempuh dalam mengatasi rendahnya minat belajar

Biologi siswa?

5. Apakah minat belajar Biologi siswa berpengaruh kepada proses pembelajaran

siswa kelas VIII?

Page 91: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

72

Lampiran 2

Kisi-Kisi Angket Minat Belajar

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Perasaan

Senang

Pendapat siswa tentang

pembelajaran Biologi

19, 20

1,2,3

5 Kesan siswa terhadap guru

Biologi

Perasaan siswa selama

mengikuti pembelajaran

Biologi

Perhatian Perhatian saat mengikuti

pembelajaran Biologi

14, 17, 18

4, 5

5 Perhatian siswa saat

diskusi pelajaran

Biologi

Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa saat

mengikuti pembelajaran

Biologi

13, 15, 16

6, 7

5

Penerimaan siswa saat

diberi tugas/PR oleh guru.

Keterlibatan

siswa

Kesadaran tentang belajar

di rurmah

11, 12

8,9,10

5 Kegiatan siswa setelah dan

sebelum masuk sekolah

Jumlah keseluruhan 20

Page 92: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

73

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

(Angket Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Team Assisted Indiviualization)

Identitas Responden

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian

1. Angket terdiri dari 20 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap pertaannya dengan

pelajaran Biologi, berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi Anda.

2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom yang disediakan sesuai jawaban Anda.

Keterangannya :

STS = Sangat tidak setuju (1 point)

TS = Tidak setuju (2 point)

KS = Kurang setuju (3 point)

S = Setuju (4 point)

SS = Sangat setuju (5 point)

Selamat Mengerjakan

No

PERTANYAAN

PILIHAN JAWABAN

STS TS KS S SS

1 Bagi saya biologi merupakan pelajaran yang sulit.

2 Saya menjadi mudah bosan karena guru kurang

menarik dalam menjelaskan pembelajaran.

3 Ketika guru menjelaskan materi saya tidak

memperhatikan dan tidak mencatat.

4 Saya kurang aktif dalam proses pembelajaran

5 Ketika sedang berdiskusi saya berbicara dengan

teman diluar materi pelajaran.

6 Saya suka menunda dalam mengerjakan PR/Tugas

yang diberikan guru.

7 Saya kurang tertarik dalam pelajaran ini karena

sering diberi tugas.

Page 93: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

74

8 Saya lebih senang bermain daripada mengulangi

pelajaran ketika sudah sampai dirumah.

9 Saya tidak akan belajar dirumah jika tidak di perintah

oleh orang tua saya.

10 Bagi saya mengulangi pelajaran saat dirumah adalah

sesuatu yang membosankan.

11 Saya selalu mengulangi pelajaran ketika sudah

sampai dirumah.

12 Tanpa adanya yang menyuruh saya belajar sendiri

dirumah.

13 Saya sudah belajar biologi pada malam hari sebelum

pelajaran esok hari.

14 Tugas yang diberikan guru membuat saya semakin

tertarik dengan pelajaran biologi.

15 Saya selalu tepat waktu dalam mengerjakan

PR/Tugas yang diberikan guru.

16 Apabila saya mengalami kesulitan dalam memahami

materi saya akan bertanya.

17 Saya tidak asyik sendiri saat proses pembelajaran.

18 Saya merasa senang ketika berdiskusi dengan teman

terkait materi pembelajaran.

19 Saya selalu memperhatikan guru menjelaskan

pelajaran biologi.

20 Saya sangat bersemangat belajar biologi karena guru

menjelaskan pembelajaran dengan sangat

menyenangkan.

Page 94: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

75

Lampiran 3

LEMBAR VALIDASI

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

Petunjuk :

a. Untuk memberikan penilaian terhadap format angket/kuesioner tentang minat

belajar siswa, Bapak/Ibu cukup memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang

tersedia

b. Aspek yang di nilai sebagai berikut:

1. Format angket minat belajar siswa

2. Kesesuaian pernyataan dengan indikator yang di ukur

3. Kesesuaian antara pernyataan dan tujuan

4. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

c. Angka-angka yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti

0 = tidak valid

1 = kurang valid

2 = cukup valid

3 = valid

4 = sangat valid

d. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti

A = dapat digunakan tanpa revisi

B = dapat digunakan dengan revisi sedikit

C= dapat digunakan dengan revisi sedang

D = dapat digunakan dengan revisi banyak sekali

E = tidak dapat digunakan

Page 95: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

76

Penilaian

No.

Item

Aspek yang Dinilai

Format angket

minat belajar

siswa

Kesesuaian

pernyataan

dengan

indikator yang

di ukur

Kesesuaian

antara

pernyataan dan

tujuan

Menggunakan

bahasa yang

baik dan benar

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 √

1. √ √ √ √

2. √ √ √ √

3. √ √ √ √

4. √ √ √ √

5. √ √ √ √

6. √ √ √ √

7. √ √ √ √

8. √ √ √ √

9. √ √ √ √

10. √ √ √ √

11. √ √ √ √

12. √ √ √ √

13. √ √ √ √

14. √ √ √ √

15. √ √ √ √

16. √ √ √ √

17. √ √ √ √

18. √ √ √ √

19. √ √ √ √

20. √ √ √ √

Page 96: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

77

Penilaian Secara Umum

Aspek yang Dinilai Skala Penilian

A B C D E

Penilaian secara umum terhadap format

angket/kuesioner motivasi belajar siswa

Saran-saran :

................................................................................................................................

...............................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Jambi, Agustus 2020

Validator,

(Nining Nuraida, M.Pd)

Page 97: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

78

Lampiran 4

Kisi-Kisi Angket Minat Belajar

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Perasaan

Senang

Pendapat siswa tentang

pembelajaran Biologi

19, 20

1,2,3

5 Kesan siswa terhadap guru

Biologi

Perasaan siswa selama

mengikuti pembelajaran

Biologi

Perhatian Perhatian saat mengikuti

pembelajaran Biologi

14, 17, 18

4, 5

5 Perhatian siswa saat

diskusi pelajaran

Biologi

Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa saat

mengikuti pembelajaran

Biologi

13, 15, 16

6, 7

5

Penerimaan siswa saat

diberi tugas/PR oleh guru.

Keterlibatan

siswa

Kesadaran tentang belajar

di rurmah

11, 12

8,9,10

5 Kegiatan siswa setelah dan

sebelum masuk sekolah

Jumlah keseluruhan 20

Page 98: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

79

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

(Angket Sebelum Menggunkaan Model Pembelajaran Team Games Tournament)

Identitas Responden

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian

1. Angket terdiri dari 20 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap pertaannya dengan

pelajaran Biologi, berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi Anda.

2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom yang disediakan sesuai jawaban Anda

Keterangannya :

STS = Sangat tidak sejutu (1 Point)

TS = Tidak setuju (2 Point)

KS = Kurang Setuju (3 Point)

S = Setuju (4 Point)

SS = Sangat Setuju (5 Point)

Selamat Mengerjakan

No

PERTANYAAN

PILIHAN JAWABAN

STS TS KS S SS

1 Bagi saya biologi merupakan pelajaran yang sulit.

2 Saya menjadi mudah bosan karena guru kurang

menarik dalam menjelaskan pembelajaran.

3 Ketika guru menjelaskan materi saya tidak

memperhatikan dan tidak mencatat.

4 Saya kurang aktif dalam proses pembelajaran

5 Ketika sedang berdiskusi saya berbicara dengan

teman diluar materi pelajaran.

6 Saya suka menunda dalam mengerjakan PR/Tugas

yang diberikan guru.

7 Saya kurang tertarik dalam pelajaran ini karena

sering diberi tugas.

Page 99: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

80

8 Saya lebih senang bermain daripada mengulangi

pelajaran ketika sudah sampai dirumah.

9 Saya tidak akan belajar dirumah jika tidak di perintah

oleh orang tua saya.

10 Bagi saya mengulangi pelajaran saat dirumah adalah

sesuatu yang membosankan.

11 Saya selalu mengulangi pelajaran ketika sudah

sampai dirumah.

12 Tanpa adanya yang menyuruh saya belajar sendiri

dirumah.

13 Saya sudah belajar biologi pada malam hari sebelum

pelajaran esok hari.

14 Tugas yang diberikan guru membuat saya semakin

tertarik dengan pelajaran biologi.

15 Saya selalu tepat waktu dalam mengerjakan

PR/Tugas yang diberikan guru.

16 Apabila saya mengalami kesulitan dalam memahami

materi saya akan bertanya.

17 Saya tidak asyik sendiri saat proses pembelajaran.

18 Saya merasa senang ketika berdiskusi dengan teman

terkait materi pembelajaran.

19 Saya selalu memperhatikan guru menjelaskan

pelajaran biologi.

20 Saya sangat bersemangat belajar biologi karena guru

menjelaskan pembelajaran dengan sangat

menyenangkan.

Page 100: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

81

Lampiran 5

LEMBAR VALIDASI

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

Petunjuk :

a. Untuk memberikan penilaian terhadap format angket/kuesioner tentang minat

belajar siswa, Bapak/Ibu cukup memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang

tersedia

b. Aspek yang di nilai sebagai berikut:

1. Format angket minat belajar siswa

2. Kesesuaian pernyataan dengan indikator yang di ukur

3. Kesesuaian antara pernyataan dan tujuan

4. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

c. Angka-angka yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti

0 = tidak valid

1 = kurang valid

2 = cukup valid

3 = valid

4 = sangat valid

d. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti

A = dapat digunakan tanpa revisi

B = dapat digunakan dengan revisi sedikit

C = dapat digunakan dengan revisi sedang

D = dapat digunakan dengan revisi banyak sekali

E = tidak dapat digunakan

Page 101: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

82

Penilaian

No.

Item

Aspek yang Dinilai

Format angket

minat belajar

siswa

Kesesuaian

pernyataan

dengan

indikator yang

di ukur

Kesesuaian

antara

pernyataan dan

tujuan

Menggunakan

bahasa yang

baik dan benar

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 √

1. √ √ √ √

2. √ √ √ √

3. √ √ √ √

4. √ √ √ √

5. √ √ √ √

6. √ √ √ √

7. √ √ √ √

8. √ √ √ √

9. √ √ √ √

10. √ √ √ √

11. √ √ √ √

12. √ √ √ √

13. √ √ √ √

14. √ √ √ √

15. √ √ √ √

16. √ √ √ √

17. √ √ √ √

18. √ √ √ √

19. √ √ √ √

20. √ √ √ √

Page 102: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

83

Penilaian Secara Umum

Aspek yang Dinilai Skala Penilian

A B C D E

Penilaian secara umum terhadap format

angket/kuesioner motivasi belajar siswa

Saran-saran :

................................................................................................................................

...............................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Jambi, Agustus 2020

Validator,

(Nining Nuraida, M.Pd)

Page 103: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

84

Lampiran 6

Kisi-kisi Angket Minat Belajar

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Perasaan

Senang

Pendapat siswa tentang pembelajaran Biologi

10, 14

13,

15,16

5 Kesan siswa terhadap guru Biologi

Perasaan siswa selama

mengikuti pembelajaran

Biologi

Perhatian Perhatian saat mengikuti pembelajaran Biologi

11, 12

8, 9, 19

5 Perhatian siswa saat

diskusi pelajaran

Biologi

Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa saat

mengikuti pembelajaran Biologi

3, 4, 14

7, 8, 9

5

Penerimaan siswa saat diberi tugas/PR oleh guru.

Keterlibatan

siswa

Kesadaran tentang belajar di rurmah

1, 18, 20

2, 17

5 Kegiatan siswa setelah dan

sebelum masuk sekolah

Jumlah keseluruhan 20

Page 104: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

85

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

(Angket Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization)

Identitas Responden

Nama :

Kelas : VIII

Petunjuk Pengisian

1. Angket terdiri dari 20 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap pertaannya dengan

pelajaran Biologi, berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi Anda.

2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom yang disediakan sesuai jawaban Anda.

Keterangannya :

STS = Sangat tidak sejutu (1 Point)

TS = Tidak setuju (2 Point)

KS = Kurang Setuju (3 Point)

S = Setuju (4 Point)

SS = Sangat Setuju (5 Point)

No

PERTANYAAN

PILIHAN JAWABAN

STS TS KS S SS

1 Saya sampai disekolah sebelum jam 07.00 WIB

2 Saya suka duduk dibelakang karena jauh dari

pantauan guru

3 Saya tidak pernah mencontek pada saat ulangan

4 Saya selalu belajar di malam hari

5 Saya selalu mengerjakan PR Biologi

6 Saya selalu bolos di pelajaran Biologi

7 Saya selalu mengulangi pembelajaran biologi ketika

sudah dirumah

8 Saya tidak peduli dengan pembelajaran Biologi

9 Saya lebih suka bermain daripada belajar biologi

10 Biologi adalah pembelajaran yang menyenangkan

11 Model pembelajaran yang TAI diterapkan sangat

membuat saya semangat belajar

12 Model pembelajaran TAI membuat saya mengerti

Page 105: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

86

materi pembelajaran

13 Model pembelajaran yang lama membuat saya

bosan

14 Saya lebih suka dengan model Pembelajaran TAI

yang baru diterapkan

15 Saya tidak suka dengan model pembelajaran TAI

yang baru diterapkan

16 Model Pembelajaran TAI yang baru membuat saya

tidak mengerti

17 Saya kebingungan memahami model pembelajaran

TAI yang baru diterapkan

18 Saya sangat berminat belajar biologi dengan model

pembelajaran TAI

19 Saya tidak peduli dengan model pembelajaran TAI

20 Saya tetap semangat belajar biologi dengan model

apapun

Page 106: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

87

Lampiran 7

LEMBAR VALIDASI

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

Petunjuk :

a. Untuk memberikan penilaian terhadap format angket/kuesioner tentang minat

belajar siswa, Bapak/Ibu cukup memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang

tersedia

b. Aspek yang di nilai sebagai berikut:

1. Format angket minat belajar siswa

2. Kesesuaian pernyataan dengan indikator yang di ukur

3. Kesesuaian antara pernyataan dan tujuan

4. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

c. Angka-angka yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti

0 = tidak valid

1 = kurang valid

2 = cukup valid

3 = valid

4 = sangat valid

d. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti

A = dapat digunakan tanpa revisi

B = dapat digunakan dengan revisi sedikit

C = dapat digunakan dengan revisi sedang

D = dapat digunakan dengan revisi banyak sekali

E = tidak dapat digunakan

Page 107: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

88

Penilaian

No.

Item

Aspek yang Dinilai

Format angket

minat belajar

siswa

Kesesuaian

pernyataan

dengan

indikator yang

di ukur

Kesesuaian

antara

pernyataan dan

tujuan

Menggunakan

bahasa yang

baik dan benar

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 √

1. √ √ √ √

2. √ √ √ √

3. √ √ √ √

4. √ √ √ √

5. √ √ √ √

6. √ √ √ √

7. √ √ √ √

8. √ √ √ √

9. √ √ √ √

10. √ √ √ √

11. √ √ √ √

12. √ √ √ √

13. √ √ √ √

14. √ √ √ √

15. √ √ √ √

16. √ √ √ √

17. √ √ √ √

18. √ √ √ √

19. √ √ √ √

20. √ √ √ √

Page 108: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

89

Penilaian Secara Umum

Aspek yang Dinilai Skala Penilian

A B C D E

Penilaian secara umum terhadap format

angket/kuesioner motivasi belajar siswa

Saran-saran :

................................................................................................................................

...............................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Jambi, Agustus 2020

Validator,

(Nining Nuraida, M.Pd)

Page 109: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

90

Lampiran 8

Kisi-kisi Angket Minat Belajar

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Perasaan

Senang

Pendapat siswa tentang pembelajaran Biologi

10, 14

13,

15,16

5 Kesan siswa terhadap guru Biologi

Perasaan siswa selama

mengikuti pembelajaran

Biologi

Perhatian Perhatian saat mengikuti pembelajaran Biologi

11, 12

8, 9, 19

5 Perhatian siswa saat

diskusi pelajaran

Biologi

Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa saat

mengikuti pembelajaran Biologi

3, 4, 14

7, 8, 9

5

Penerimaan siswa saat diberi tugas/PR oleh guru.

Keterlibatan

siswa

Kesadaran tentang belajar di rurmah

1, 18, 20

2, 17

5 Kegiatan siswa setelah dan

sebelum masuk sekolah

Jumlah keseluruhan 20

Page 110: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

91

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

(Angket Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Team Games Tournament)

Identitas Responden

Nama :

Kelas : VIII

Petunjuk Pengisian

1. Angket terdiri dari 20 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap pertaannya dengan

pelajaran Biologi, berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi Anda.

2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom yang disediakan sesuai jawaban Anda.

Keterangannya :

STS = Sangat tidak sejutu (1 Point)

TS = Tidak setuju (2 Point)

KS = Kurang Setuju (3 Point)

S = Setuju (4 Point)

SS = Sangat Setuju (5 Point)

No

PERTANYAAN

PILIHAN JAWABAN

STS TS KS S SS

1 Saya sampai disekolah sebelum jam 07.00 WIB

2 Saya suka duduk dibelakang karena jauh dari

pantauan guru

3 Saya tidak pernah mencontek pada saat ulangan

4 Saya selalu belajar di malam hari

5 Saya selalu mengerjakan PR Biologi

6 Saya selalu bolos di pelajaran Biologi

7 Saya selalu mengulangi pembelajaran biologi ketika

sudah dirumah

8 Saya tidak peduli dengan pembelajaran Biologi

9 Saya lebih suka bermain daripada belajar biologi

10 Biologi adalah pembelajaran yang menyenangkan

11 Model pembelajaran yang TGT diterapkan sangat

membuat saya semangat belajar

12 Model pembelajaran TGT membuat saya mengerti

Page 111: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

92

materi pembelajaran

13 Model pembelajaran yang lama membuat saya

bosan

14 Saya lebih suka dengan model Pembelajaran TGT

yang baru diterapkan

15 Saya tidak suka dengan model pembelajaran TGT

yang baru diterapkan

16 Model Pembelajaran TGT yang baru membuat saya

tidak mengerti

17 Saya kebingungan memahami model pembelajaran

TGT yang baru diterapkan

18 Saya sangat berminat belajar biologi dengan model

pembelajaran TGT

19 Saya tidak peduli dengan model pembelajaran TGT

20 Saya tetap semangat belajar biologi dengan model

apapun

Page 112: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

93

Lampiran 9

LEMBAR VALIDASI

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

Petunjuk :

a. Untuk memberikan penilaian terhadap format angket/kuesioner tentang minat

belajar siswa, Bapak/Ibu cukup memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang

tersedia

b. Aspek yang di nilai sebagai berikut:

1. Format angket minat belajar siswa

2. Kesesuaian pernyataan dengan indikator yang di ukur

3. Kesesuaian antara pernyataan dan tujuan

4. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

c. Angka-angka yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti

0 = tidak valid

1 = kurang valid

2 = cukup valid

3 = valid

4 = sangat valid

d. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti

A = dapat digunakan tanpa revisi

B = dapat digunakan dengan revisi sedikit

C = dapat digunakan dengan revisi sedang

D = dapat digunakan dengan revisi banyak sekali

E = tidak dapat digunakan

Page 113: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

94

Penilaian

No.

Item

Aspek yang Dinilai

Format angket

minat belajar

siswa

Kesesuaian

pernyataan

dengan

indikator yang

di ukur

Kesesuaian

antara

pernyataan dan

tujuan

Menggunakan

bahasa yang

baik dan benar

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 √

1. √ √ √ √

2. √ √ √ √

3. √ √ √ √

4. √ √ √ √

5. √ √ √ √

6. √ √ √ √

7. √ √ √ √

8. √ √ √ √

9. √ √ √ √

10. √ √ √ √

11. √ √ √ √

12. √ √ √ √

13. √ √ √ √

14. √ √ √ √

15. √ √ √ √

16. √ √ √ √

17. √ √ √ √

18. √ √ √ √

19. √ √ √ √

20. √ √ √ √

Page 114: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

95

Penilaian Secara Umum

Aspek yang Dinilai Skala Penilian

A B C D E

Penilaian secara umum terhadap format

angket/kuesioner motivasi belajar siswa

Saran-saran :

................................................................................................................................

...............................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Jambi, Agustus 2020

Validator,

(Nining Nuraida, M.Pd)

Page 115: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

96

Lampiran 10

Page 116: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

97

Lampiran 11

Page 117: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

98

Lampiran 12

Page 118: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

99

Lampiran 13

Page 119: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

100

Lampiran 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 8 Muara Bungo

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : VIII / 1

Materi Pokok/Topik : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta

Pemanfaatannya dalam Teknologi

Sub Topik : 1. Struktur Jaringan Tumbuhan

2. Fungsi Jaringan Tumbuhan

3. Jaringan Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam

Teknologi

Alokasi Waktu : 3 Tatap Muka /15 Jam Pelajaran @ 40 Menit

A. Kompetensi Inti

1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

1.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata.

1.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar/Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1

1.1.Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang aspek fisik dan kimiawi,

kehidupan dalam ekosistem, dan

peranan manusia dalam

lingkungan serta

mewujudkannya dalam

pengamalan ajaran agama yang

dianutnya.

1.1.1. Dapat mengucap syukur atas ciptaan

Tuhan Yang Maha Esa yang

beraneka ragam

1.1.2. Menyebutkan beberapa macam

kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

2

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

2.1.1. menjelaskan tiga komponen

keterampilan proses: pengamatan,

inferensi, dan komunikasi

2.1.2. menjelaskan kegunaan mempelajari

Page 120: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

101

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan

pengamatan, percobaan, dan

berdiskusi.

IPA

2.1.3. menyebutkan objek yang dipelajari

dalam IPA

3

3.2. Menjelaskan keterkaitan

struktur jaringan tumbuhan dan

fungsinya, serta berbagai

pemanfaatannya dalam teknologi

yang terilhami oleh struktur

tersebut.

3.2.1. Mendeskripsikan struktur jaringan

yang menyusun akar jaringan pada

tumbuhan

3.2.2 Mendeskripsikan struktur jaringan

yang menyusun batang

3.2.3 Mengidentifikasi struktur jaringan

yang menyusun daun

3.2.4 Menjelaskan hubungan antara struktur

dan fungsi jaringan di akar

3.2.5 Menjelaskan hubungan antara struktur

dan fungsi jaringan di batang

3.2.6 Menjelaskan hubungan antara struktur

dan fungsi jaringan di daun

3.2.7 Membandingkan struktur jaringan

yang menyusun akar, batang dan daun

3.2.8. Menunjukkan pemanfaatan teknologi

yang terilhami struktur tumbuhan

4

4.2 Melakukan pengamatan terhadap

struktur jaringan tumbuhan, serta

menghasilkan ide teknologi

sederhana yang terilhami oleh

struktur tersebut (misalnya

desain bangunan)

4.2.1 Mengumpulkan data berdasarkan hasil

pengamatan struktur jaringan

tumbuhan (akar, batang, daun) dan

membuat laporannya

4.2.2 mengidentifikasi berbagai fakta

mengenai berbagai ide teknologi

sederhana yang terilhami oleh struktur

jaringan tumbuhan

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Peserta didik dapat menunjukkan struktur jaringan yang menyusun akar, batang, dan

daun pada tumbuhan.

2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari struktur jaringan yang menyusun akar,

batang, dan daun pada tumbuhan.

Pertemuan Kedua

1. Peserta didik dapat membandingkan perbedaan struktur jaringan yang menyusun akar,

batang, dan daun pada tumbuhan.

2. Peserta didik dapat memberi contoh dengan tumbuhan yang ada di sekitar sekolah.

Page 121: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

102

Pertemuan Ketiga 1. Peserta didik dapat melakukan diskusi berbagai ide teknologi yang terilhami dari

struktur dari jaringan tumbuhan.

2. Peserta didik dapat menguraikan aplikasi ilmu dari ide teknologi yang terilhami dari

struktur dari jaringan tumbuhan.

D. Materi

1. Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan

2. Perbedaan struktur jaringan penyusun tumbuhan

3. Jaringan Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific

2. Metode : Diskusi dan tanya jawab

3. Model : Team Assisted Individualization (TAI)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

Papan tulis dan gambar

2. Sumber Belajar

a. Buku IPA SMP kelas VIII Puskurbuk 2013

b. Buku IPA SMP Kelas VIII yang relevan

c. LKS

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan mengajak

berdoa’a sebelum kegiatan pembelajaran

dimulai

Mengkondisikan siswa dengan cara presensi

siswa

Guru memberikan apersepsi dan motivasi

kepada siswa

Apersepsi dan motivasi:

Guru menunjukkan fenomena atau

menunjukkan tanaman didepan kelas dan

membandingkan dengan salah satu peserta

didik, apa mereka sama-sama makhluk

hidup? Bagaimana mereka dapat hidup untuk

memenuhi kebutuhannya? Apakah terdapat

perbedaan?

10 menit

Page 122: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

103

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menyampaikan kepada peserta didik

tujuan pembelajaran dan nilai yang diperoleh

setelah mempelajari bab III yang tertera pada

bagian "Mengapa Penting?"

Guru menginformasikan pada peserta didik

tentang kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti Guru memberikan pretest sebagai tolak ukur

kesiapan siswa.

Guru memberikan materi secara singkat.

Guru membentuk siswa secara heterogen yang

berjumlah 4-6 orang siswa.

Guru membagikan tugas kepada siswa berupa

LKS yang nantinya dikerjakan secara

berkelompok.

Guru membimbing peserta didik jika ada yang

bertanya mengenai tugasnya.

Masing-masing ketua kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusinya.

20 menit

Penutup Guru melakukan umpan balik/refleksi dan review

mengenai materi yang telah dikembangkan.

Guru memberikan posttest yang dikerjakan secara

individu.

Guru memberikan penghargaan pada kelompok

peserta didik yang berkinerja baik & memberikan

penugasan untuk mempelajari materi pertemuan

berikutnya, serta mengucapkan salam penutup.

10 menit

Pertemuan Kedua

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan mengajak

berdoa’a sebelum kegiatan pembelajaran

dimulai

Mengkondisikan siswa dengan cara presensi

siswa

Guru memberikan apersepsi dan motivasi

10 menit

Page 123: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

104

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

kepada siswa

Apersepsi dan motivasi:

mengaitkan materi pada pertemuan 1 tentang

struktur dan fungsi organ tumbuhan dengan

dangan materi yang akan dipelajari yaitu

struktur dan fungsi akar, dengan menanyakan

organ yang harus dimiliki oleh tumbuhan

adalah akar, bagaimana struktur anatomi akar

untuk menjalankan fungsinya?

Guru menginformasikan pada peserta didik

tentang kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti Guru memberikan pretest sebagai tolak ukur

kesiapan siswa.

Guru memberikan materi secara singkat.

Guru membentuk siswa secara heterogen yang

berjumlah 4-6 orang siswa.

Guru membagikan tugas kepada siswa berupa

LKS yang nantinya dikerjakan secara

berkelompok.

Guru membimbing peserta didik jika ada yang

bertanya mengenai tugasnya.

Masing-masing ketua kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusinya.

20 menit

Penutup Guru melakukan umpan balik/refleksi dan review

mengenai materi yang telah dikembangkan.

Guru memberikan posttest yang dikerjakan secara

individu.

Guru memberikan penghargaan pada kelompok

peserta didik yang berkinerja baik & memberikan

penugasan untuk mempelajari materi pertemuan

berikutnya, serta mengucapkan salam penutup.

10 menit

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan mengajak

berdoa’a sebelum kegiatan pembelajaran

dimulai

10 menit

Page 124: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

105

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Mengkondisikan siswa dengan cara presensi

siswa

Guru memberikan apersepsi dan motivasi

kepada siswa

Apersepsi dan motivasi:

“Dari berbagai struktur jaringan yang kamu

ketahui, ternyata struktur penyusunan dinding

rumah juga meniru susunan sel pada

tumbuhan, coba jelaskan mengapa struktur

dinding rumah menggunakan hal itu?

Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti Guru memberikan pretest sebagai tolak ukur

kesiapan siswa.

Guru memberikan materi secara singkat.

Guru membentuk siswa secara heterogen yang

berjumlah 4-6 orang siswa.

Guru membagikan tugas kepada siswa berupa

LKS yang nantinya dikerjakan secara

berkelompok.

Guru membimbing peserta didik jika ada yang

bertanya mengenai tugasnya.

Masing-masing ketua kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusinya.

30 menit

Penutup Guru melakukan umpan balik/refleksi dan review

mengenai materi yang telah dikembangkan.

Guru memberikan posttest yang dikerjakan secara

individu.

Guru memberikan penghargaan pada kelompok

peserta didik yang berkinerja baik & memberikan

penugasan untuk mempelajari materi pertemuan

berikutnya, serta mengucapkan salam penutup

10 menit

H. Penilaian

1. Metode dan Bentuk Instrumen

Metode Bentuk Instrumen

Sikap Lembar pengamatan sikap dan rubrik

Page 125: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

106

Tes unjuk kerja Tes penilaian kinerja

Tes tertulis Tes uraian dan pilihan ganda

2. Contoh Instrumen

a. Lembar Pengamatan Sikap

Pengamatan Perilaku Ilmiah

No. Aspek yang dinilai 1 2 3 Keterangan

1. Rasa ingin tahu (curiosity)

2. Ketelitian dalam melakukan kerja

individu

3. Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja

kelompok

4. Ketekunan dan tanggung jawab dalam

bekerja secara individu maupun

kelompok

5. Ketrampilan saat berkomunikasi dalam

diskusi kelompok

Rubrik Penilaian Perilaku

No Aspek yang dinilai Rubrik

1. Menunjukkan rasa

ingin tahu

1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak

antusias, pasif

2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak

antusias, pasif

3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,

antusias, aktif

2. Ketelitian dalam

melakukan diskusi

1. Melakukan diskusi tidak serius dengan

tergesa-gesa, hasil tidak tepat.

2. Melakukan diskusi dengan konsentrasi

penuh, tetapi tidak tapat.

3. Melakukan diskusi dengan konsentrasi, teliti

dalam bekerja, hasil tepat.

4. Ketekunan dan

tanggung jawab

dalam bekerja secara

individu maupun

kelompok

1. Tidak bersungguh-sungguh dalam

menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil

2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak

mendapatkan hasil terbaik

3. Tekun dalam menjalankan tugas,

mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu

5. Ketrampilan saat

berkomunikasi dalam

1. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan

gagasan, menghargai pendapat orang lain

Page 126: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

107

No Aspek yang dinilai Rubrik

diskusi kelompok 2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan

gagasan, menghargai pendapat orang lain

3. Aktif bertanya, aktif berpendapat,

menghargai pendapat orang lain

Lembar Penilaian Perilaku Ilmiah

No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Nilai

1 2 3 4 5

Kriteria Penilaian:

Jumlah Skor Nilai

13 – 15 95

10 – 12 90

7 – 9 85

4 – 6 80

1 – 3 75

Instrumen Soal Pengetahuan

Pertemuan Pertama :

LEMBAR KERJA SISWA

STRUKTUR JARINGAN AKAR, BATANG DAN DAUN PENYUSUN TUMBUHAN

Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama.

Jaringan ini sangat penting bagi tumbuhan yang memiliki fungsi dan tugasnya masing-

masing dalam melakukan fungsinya.

Page 127: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

108

1. Tentukanlah jenis jaringan dari gambar dibawah ini !

(A) (B)

( C )

2. Sebutkan dan jelaskan 5 macam jaringan pada tumbuhan !

3. Uraikan lah struktur penyusun jaringan tumbuhan !

4. Jelaskan masing-masing fungsi dari jaringan pada tumbuhan!

PERTEMUAN KEDUA :

LEMBAR KERJA SISWA

PERBEDAAN STRUKTUR JARINGAN AKAR, BATANG DAN DAUN PENYUSUN

TUMBUHAN

1. Jelaskan perbedaan struktur pada gambar jaringan dibawah ini !

(A) (B)

(C)

Page 128: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

109

2. Uraikanlah dengan pendapatmu sendiri mengenai perbedaan struktur akar, batang

dan daun !

3. Berikan contoh dari perbedaan struktur akar, batang dan daun dengan tumbuhan

yang ada disekitar lingkungan sekolah. Jelaskan !

PERTEMUAN KETIGA :

LEMBAR KERJA SISWA

IDE TEKNOLOGI YANG TERINSPIRASI DARI STRUKTUR DARI

JARINGAN TUMBUHAN

Kamu sudah memelajari bagaimana struktur jaringan yang menyusun organ

yang terdapat pada tumbuhan. Setiap tumbuhan memiliki struktur yang disesuaikan

dengan fungsinya. Kamu sudah mengetahui bukan? Ada berbagai teknologi yang

meniru makhluk hidup. Misalnya, pada helicopter yang meniru prinsip kerja pada

capung, pembangkit listrik tenaga surya meniru prinsip daun, atau pesawat yang

meniru prinsip kerja dari burung. Kalau kondisi rumah kira-kira meniru organ apa?

Kalau susunan batu bata rumah dibuat meniru jaringan apa? Apakah kondisi rumah

dibuat meniru organ akar dan susunan batu rumah meniru jaringan kambium? Coba

diskusikan beberapa pemanfaatan teknologi di lingkunganmu, dengan meniru

struktur tumbuhan.

Page 129: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

110

Lampiran 15

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN

Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pelaksanaan pembelajaran Biologi untuk

melihat minat siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe Team

Assisted Individualization (TAI).

B. PETUNJUK

1) Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda cek (√)

pada kolom yang tersedia.

2) Makna poin validasi adalah 1 (tidak baik); 2 (kurang baik); 3 (cukup baik); 4

(baik); 5 (sangat baik).

C. PENILAIAN

No.

Aspek yang Dinilai

Skala Penilaian

1 2 3 4 5

I. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1) Kejelasan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Inti.

2) Kejelasan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Inti serta Tujuan Pembelajaran.

3) Kejelasan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar.

4) Kesesuaian Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran.

Page 130: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

111

5) Ketetapan penjabaran Kompetensi Dasar ke

dalam Indikator.

6) Kesesuaian Indikator dengan Tujuan

Pembelajaran.

7) Kesesuaian Indikator dengan tingkat

perkembangan siswa.

II. Isi yang Disajikan

1) Sistematika penyusunan RPP. √

2) Kesesuaian urutan pembelajaran Biologi yang

implementasinya menggunakan model

pembelajaran Eksperimen.

3) Kesesuaian urutan kegiatan siswa dan guru

untuk setiap tahap pembelajaran dengan

aktivitas pembelajaran Biologi yang

implementasinya menggunakan model

pembelajaran Eksperimen

4) Kejelasan skenario pembelajaran (tahap-tahap

kegiatan pembelajaran; pendahuluan; inti;

penutup).

III. Bahasa

1) Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

2) Bahasa yang digunakan komunikatif.

3) Kesederhaaan struktur kalimat.

IV. Waktu

1) Kejelasan alokasi waktu setiap tahap kegiatan √

Page 131: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

112

pembelajaran.

2) Rasionalitas alokasi waktu untuk setiap

kegiatan pembelajaran.

V. Metode Sajian

1) Dukungan strategi pembelajaran dalam

pencapaian indikator.

2) Dukungan metode dan kegiatan pembelajaran

terhadap pencacapaian indikator.

3) Dukungan metode dan kegiatan pembelajaran

terhadap proses komunikasi.

VI. Sarana dan Alat Bantu Pembelajaran

Kesesuaian alat bantu dengan materi

pembelajaran.

D. Kategori Penunjukan Kevalidan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

VII. Penilaian (Validasi Umum) Skala Penilaian

A B C D

Penilaian √

Keterangan:

a. Valid

b. Valid dengan revisi kecil

c. Valid dengan revisi besar

d. Tidak valid

Page 132: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

113

Saran-saran

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

Jambi, Agustus 2020

Validator,

(Nining Nuraida, M.Pd)

Page 133: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

114

Lampiran 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SMP N 8 Muara Bungo

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : VIII / 1

Materi Pokok/Topik : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta

Pemanfaatannya dalam Teknologi

Sub Topik : 1. Struktur Jaringan Tumbuhan

2. Fungsi Jaringan Tumbuhan

3. Jaringan Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam

Teknologi

Alokasi Waktu : 3 Tatap Muka /15 Jam Pelajaran @ 40 Menit

A. Kompetensi Inti

1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

1.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata.

1.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar/Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1 1.2.Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang aspek fisik dan kimiawi,

kehidupan dalam ekosistem, dan

peranan manusia dalam

lingkungan serta mewujudkannya

dalam pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

1.1.3. Dapat mengucap syukur atas

ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

yang beraneka ragam

1.1.4. Menyebutkan beberapa macam

kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

2 3.1 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

2.1.4. menjelaskan tiga komponen

keterampilan proses: pengamatan,

Page 134: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

115

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan

pengamatan, percobaan, dan

berdiskusi.

inferensi, dan komunikasi

2.1.5. menjelaskan kegunaan

mempelajari IPA

2.1.6. menyebutkan objek yang

dipelajari dalam IPA

3 3.2. Menjelaskan keterkaitan struktur

jaringan tumbuhan dan

fungsinya, serta berbagai

pemanfaatannya dalam teknologi

yang terilhami oleh struktur

tersebut.

3.2.1. Mendeskripsikan struktur jaringan

yang menyusun akar jaringan pada

tumbuhan

3.2.2 Mendeskripsikan struktur jaringan

yang menyusun batang

3.2.3 Mengidentifikasi struktur jaringan

yang menyusun daun

3.2.4 Menjelaskan hubungan antara

struktur dan fungsi jaringan di akar

3.2.5 Menjelaskan hubungan antara

struktur dan fungsi jaringan di

batang

3.2.6 Menjelaskan hubungan antara

struktur dan fungsi jaringan di daun

3.2.7 Membandingkan struktur jaringan

yang menyusun akar, batang dan

daun

3.2.8. Menunjukkan pemanfaatan

teknologi yang terilhami struktur

tumbuhan

4 4.2 Melakukan pengamatan terhadap

struktur jaringan tumbuhan, serta

menghasilkan ide teknologi

sederhana yang terilhami oleh

struktur tersebut (misalnya desain

bangunan)

4.2.1 Mengumpulkan data berdasarkan

hasil pengamatan struktur jaringan

tumbuhan (akar, batang, daun) dan

membuat laporannya

4.2.2 mengidentifikasi berbagai fakta

mengenai berbagai ide teknologi

sederhana yang terilhami oleh

struktur jaringan tumbuhan

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Peserta didik dapat menunjukkan struktur jaringan yang menyusun akar, batang, dan

daun pada tumbuhan.

Page 135: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

116

2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari struktur jaringan yang menyusun akar,

batang, dan daun pada tumbuhan.

Pertemuan Kedua

1. Peserta didik dapat membandingkan perbedaan struktur jaringan yang menyusun

akar, batang, dan daun pada tumbuhan.

2. Peserta didik dapat memberi contoh dengan tumbuhan yang ada di sekitar sekolah.

Pertemuan Ketiga

1. Peserta didik dapat melakukan diskusi berbagai ide teknologi yang terilhami dari

struktur dari jaringan tumbuhan.

2. Peserta didik dapat menguraikan aplikasi ilmu dari ide teknologi yang terilhami dari

struktur dari jaringan tumbuhan.

D. Materi

1. Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan

2. Perbedaan struktur jaringan penyusun tumbuhan

3. Jaringan Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific

2. Metode : Diskusi dan tanya jawab

3. Model : Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

2. Papan tulis dan gambar

3. Sumber Belajar:

a. Buku IPA SMP kelas VIII Puskurbuk 2013

b. Buku IPA SMP Kelas VIII yang relevan

c. LKS

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan mengajak

berdoa’a sebelum kegiatan pembelajaran

dimulai

Mengkondisikan siswa dengan cara presensi

siswa

Guru memberikan apersepsi dan motivasi

kepada siswa

Apersepsi dan motivasi:

10 menit

Page 136: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

117

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menunjukkan fenomena atau

menunjukkan tanaman didepan kelas dan

membandingkan dengan salah satu peserta

didik, apa mereka sama-sama makhluk

hidup? Bagaimana mereka dapat hidup untuk

memenuhi kebutuhannya? Apakah terdapat

perbedaan?

Guru menyampaikan kepada peserta didik

tujuan pembelajaran dan nilai yang diperoleh

setelah mempelajari bab III yang tertera pada

bagian "Mengapa Penting?"

Guru menginformasikan pada peserta didik

tentang kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti

Guru membentuk siswa secara heterogen yang

berjumlah 3-4 orang siswa.

Guru memberikan materi secara singkat

Siswa memainkan game dengan duduk

berhadapan dengan kelompok lain dengan

kemampuan yang homogen.

Guru membagikan tugas kepada siswa berupa

Lembar kegiatan/kartu.

Guru membimbing peserta didik jika ada yang

bertanya mengenai tugasnya.

20 menit

Penutup Guru melakukan umpan balik/refleksi dan review

mengenai materi yang telah dikembangkan.

Guru memberikan penghargaan pada kelompok

peserta didik yang berkinerja baik & memberikan

penugasan untuk mempelajari materi pertemuan

berikutnya, serta mengucapkan salam penutup.

10 menit

Pertemuan Kedua

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan mengajak

berdoa’a sebelum kegiatan pembelajaran

dimulai

Mengkondisikan siswa dengan cara presensi

10 menit

Page 137: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

118

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

siswa

Guru memberikan apersepsi dan motivasi

kepada siswa

Apersepsi dan motivasi:

mengaitkan materi pada pertemuan 1 tentang

struktur dan fungsi organ tumbuhan dengan

dangan materi yang akan dipelajari yaitu

struktur dan fungsi akar, dengan menanyakan

organ yang harus dimiliki oleh tumbuhan

adalah akar, bagaimana struktur anatomi akar

untuk menjalankan fungsinya?

Guru menginformasikan pada peserta didik

tentang kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti Guru membentuk siswa secara heterogen yang

berjumlah 3-4 orang siswa.

Guru memberikan materi secara singkat

Siswa memainkan game dengan duduk

berhadapan dengan kelompok lain dengan

kemampuan yang homogen.

Guru membagikan tugas kepada siswa berupa

Lembar kegiatan/kartu.

Guru membimbing peserta didik jika ada yang

bertanya mengenai tugasnya.

20 menit

Penutup Guru melakukan umpan balik/refleksi dan review

mengenai materi yang telah dikembangkan.

Guru memberikan penghargaan pada kelompok

peserta didik yang berkinerja baik & memberikan

penugasan untuk mempelajari materi pertemuan

berikutnya, serta mengucapkan salam penutup.

10 menit

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan mengajak berdoa’a

sebelum kegiatan pembelajaran dimulai

Mengkondisikan siswa dengan cara presensi siswa

Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada

siswa

10 menit

Page 138: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

119

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Apersepsi dan motivasi:

“Dari berbagai struktur jaringan yang kamu ketahui,

ternyata struktur penyusunan dinding rumah juga

meniru susunan sel pada tumbuhan, coba jelaskan

mengapa struktur dinding rumah menggunakan hal

itu?

Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan

Inti

Guru membentuk siswa secara heterogen yang berjumlah

3-4 orang siswa.

Guru memberikan materi secara singkat

Siswa memainkan game dengan duduk berhadapan dengan

kelompok lain dengan kemampuan yang homogen.

Guru membagikan tugas kepada siswa berupa Lembar

kegiatan/kartu.

Guru membimbing peserta didik jika ada yang bertanya

mengenai tugasnya.

20 menit

Penutup Guru melakukan umpan balik/refleksi dan review

mengenai materi yang telah dikembangkan.

Guru memberikan penghargaan pada kelompok peserta

didik yang berkinerja baik & memberikan penugasan

untuk mempelajari materi pertemuan berikutnya, serta

mengucapkan salam penutup.

10 e

n

i

t

H. Penilaian

1) Metode dan Bentuk Instrumen

Metode Bentuk Instrumen

Sikap Lembar pengamatan sikap dan rubrik

Tes unjuk kerja Tes penilaian kinerja

Tes tertulis Tes uraian dan pilihan ganda

2) Contoh Instrumen

Lembar Pengamatan Sikap

Pengamatan Perilaku Ilmiah

No. Aspek yang dinilai 1 2 3 Keterangan

1. Rasa ingin tahu (curiosity)

2. Ketelitian dalam melakukan kerja individu

Page 139: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

120

3. Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja

kelompok

4. Ketekunan dan tanggung jawab dalam

bekerja secara individu maupun kelompok

5. Ketrampilan saat berkomunikasi dalam

diskusi kelompok

Rubrik Penilaian Perilaku

No Aspek yang dinilai Rubrik

1. Menunjukkan rasa ingin

tahu

4. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak

antusias, pasif

5. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak

antusias, pasif

6. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,

antusias, aktif

2. Ketelitian dalam

melakukan diskusi

4. Melakukan diskusi tidak serius dengan

tergesa-gesa, hasil tidak tepat.

5. Melakukan diskusi dengan konsentrasi

penuh, tetapi tidak tapat.

6. Melakukan diskusi dengan konsentrasi, teliti

dalam bekerja, hasil tepat.

4. Ketekunan dan tanggung

jawab dalam bekerja

secara individu maupun

kelompok

4. Tidak bersungguh-sungguh dalam

menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil

5. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak

mendapatkan hasil terbaik

6. Tekun dalam menjalankan tugas,

mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu

5. Ketrampilan saat

berkomunikasi dalam

diskusi kelompok

4. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan

gagasan, menghargai pendapat orang lain

5. Aktif bertanya, tidak mengemukakan

gagasan, menghargai pendapat orang lain

6. Aktif bertanya, aktif berpendapat,

menghargai pendapat orang lain

Lembar Penilaian Perilaku Ilmiah

No

. Nama Siswa

Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Nilai

1 2 3 4 5

Page 140: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

121

Kriteria Penilaian:

Jumlah Skor Nilai

13 – 15 95

10 – 12 90

7 – 9 85

4 – 6 80

1 – 3 75

Instrumen Soal Pengetahuan

Pertemuan Pertama :

LEMBAR KEGIATAN SISWA

STRUKTUR JARINGAN AKAR, BATANG DAN DAUN PENYUSUN TUMBUHAN

Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama.

Jaringan ini sangat penting bagi tumbuhan yang memiliki fungsi dan tugasnya masing-

masing dalam melakukan fungsinya.

1. Tentukanlah jenis jaringan dari gambar dibawah ini !

(A) (B)

(C

Page 141: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

122

2. Sebutkan dan jelaskan 5 macam jaringan pada tumbuhan !

3. Uraikan lah struktur penyusun jaringan tumbuhan !

4. Jelaskan masing-masing fungsi dari jaringan pada tumbuhan

PERTEMUAN KEDUA :

LEMBAR KEGIATAN SISWA

PERBEDAAN STRUKTUR JARINGAN AKAR, BATANG DAN DAUN PENYUSUN

TUMBUHAN

4. Jelaskan perbedaan struktur pada gambar jaringan dibawah ini !

(B) (B))

5. Uraikanlah dengan pendapatmu sendiri mengenai perbedaan struktur akar, batang

dan daun !

6. Berikan contoh dari perbedaan struktur akar, batang dan daun dengan tumbuhan

yang ada disekitar lingkungan sekolah. Jelaskan !

Page 142: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

123

PERTEMUAN KETIGA :

LEMBAR KEGIATAN SISWA

IDE TEKNOLOGI YANG TERINSPIRASI DARI STRUKTUR DARI

JARINGAN TUMBUHAN

Kamu sudah memelajari bagaimana struktur jaringan yang menyusun organ yang terdapat

pada tumbuhan. Setiap tumbuhan memiliki struktur yang disesuaikan dengan fungsinya.

Kamu sudah mengetahui bukan? Ada berbagai teknologi yang meniru makhluk hidup.

Misalnya, pada helicopter yang meniru prinsip kerja pada capung, pembangkit listrik tenaga

surya meniru prinsip daun, atau pesawat yang meniru prinsip kerja dari burung. Kalau

kondisi rumah kira-kira meniru organ apa? Kalau susunan batu bata rumah dibuat meniru

jaringan apa? Apakah kondisi rumah dibuat meniru organ akar dan susunan batu rumah

meniru jaringan kambium? Coba diskusikan beberapa pemanfaatan teknologi di

lingkunganmu, dengan meniru struktur tumbuhan.

Page 143: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

124

Lampiran 17

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN

Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pelaksanaan pembelajaran Biologi untuk

melihat minat siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe Team Games

Tournament (TGT).

B. PETUNJUK

1) Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda cek (√)

pada kolom yang tersedia.

2) Makna poin validasi adalah 1 (tidak baik); 2 (kurang baik); 3 (cukup baik); 4

(baik); 5 (sangat baik).

C. PENILAIAN

No.

Aspek yang Dinilai

Skala Penilaian

1 2 3 4 5

I. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1) Kejelasan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Inti.

2) Kejelasan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Inti serta Tujuan Pembelajaran.

3) Kejelasan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar.

4) Kesesuaian Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran.

Page 144: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

125

5) Ketetapan penjabaran Kompetensi Dasar ke

dalam Indikator.

6) Kesesuaian Indikator dengan Tujuan

Pembelajaran.

7) Kesesuaian Indikator dengan tingkat

perkembangan siswa.

II. Isi yang Disajikan

1) Sistematika penyusunan RPP. √

2) Kesesuaian urutan pembelajaran Biologi yang

implementasinya menggunakan model

pembelajaran Eksperimen.

3) Kesesuaian urutan kegiatan siswa dan guru

untuk setiap tahap pembelajaran dengan

aktivitas pembelajaran Biologi yang

implementasinya menggunakan model

pembelajaran Eksperimen

4) Kejelasan skenario pembelajaran (tahap-tahap

kegiatan pembelajaran; pendahuluan; inti;

penutup).

III. Bahasa

1) Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

2) Bahasa yang digunakan komunikatif.

3) Kesederhaaan struktur kalimat.

IV. Waktu

1) Kejelasan alokasi waktu setiap tahap kegiatan √

Page 145: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

126

pembelajaran.

2) Rasionalitas alokasi waktu untuk setiap

kegiatan pembelajaran.

V. Metode Sajian

1) Dukungan strategi pembelajaran dalam

pencapaian indikator.

2) Dukungan metode dan kegiatan pembelajaran

terhadap pencacapaian indikator.

3) Dukungan metode dan kegiatan pembelajaran

terhadap proses komunikasi.

VI. Sarana dan Alat Bantu Pembelajaran

Kesesuaian alat bantu dengan materi

pembelajaran.

3. Kategori Penunjukan Kevalidan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

VII. Penilaian (Validasi Umum) Skala Penilaian

A B C D

Penilaian √

Keterangan:

e. Valid

f. Valid dengan revisi kecil

g. Valid dengan revisi besar

h. Tidak vali

Page 146: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

127

Saran-saran

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

Jambi, Agustus 2020

Validator,

(Nining Nuraida, M.Pd)

Page 147: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

128

Lampiran 18

Page 148: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

129

Lampiran 19

Page 149: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

130

Lampiran 20

DOKUMENTASI

Gambar 1 Membuka pembelajaran pada kelas eksperimen-1 dengan model TAI

Gambar 2 Pembagian

kelompok siswa

sesuaidengan protokol

kesehata

Page 150: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

131

Gambar 3 Peneliti membantu siswa yang bertanya

Gambar 4 Salah satu siswa maju mempresentasikan hasil diskusinya

Page 151: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

132

Gambar 5 Salah satu siswa maju mempresentasikan hasil diskusinya

Gambar 6 Foto bersama siswa kelas Eksperimen-1 (VIII-A/Shift I)

Page 152: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

133

Gambar 7 Suasana belajar dengan model TAI pada kelas Eksperimen I (Shift II)

Gambar 8 Siswa pada kelas eksperimen 1 (Shift II) sedang berdiskusi

Page 153: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

134

Gambar 9 Perwakilan Siswa pada kelas eksperimen 1 (Shift II) maju ke depan kelas

Gambar 10 Foto bersama siswa kelas Eksperimen I (VIII-A/Shift II)

Page 154: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

135

Gambar 11 Peneliti memulai pembelajaran di kelas Eksperimen II (VIII-B/Shift II)

Gambar 12 Peneliti menjelaskan kepada siswa yang bertanya

Page 155: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

136

Gambar 13 Perwakilan

Siswa pada kelas

eksperimen 2 (Shift I) maju

ke depan kelas.

Gambar 14 Foto bersama siswa kelas eksperimen 2 (VIII-B/Shift I)

Page 156: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

137

Gambar 15 Suasana sebelum memulai pembelajaran di kelas Eksperimen 2 (VIII-B/Shift II)

Gambar 16 Siswa kelas eksperimen 2 (VIII-B/Shift 2) sedang berdiskusi

Page 157: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

138

Gambar 17 Perwakilan Siswa pada kelas eksperimen 2 (Shift II) maju ke depan kelas

Gambar 18 Foto bersama siswa kelas eksperimen 2 (VIII-B/Shift II)

Page 158: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

139

Gambar 19 Dokumentasi bersama guru mata pelajaran

Page 159: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED ...

140

Lampiran 21

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Sonya Asokawati

Tempat/Tgl. Lahir : Jambi, 23 Oktober 1999

Alamat Asal : Graha Sungai Buluh Indah, No. 9E, Kel.

Sungai Buluh, Kec. Rimbo Tengah, Kab. Bungo, Kode Pos

37215.

Alamat Sekarang : JL. Jambi, Kel. Simpang III Sipin, Kec. Kota Baru, Prov. Jambi, Kode Pos

36126

Pekerjaan : -

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 0822-5259-4243

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1) SD/MI, Tahun tamat : SD N 95/II Ma. Bungo, 2011

2) SMP/MTS, Tahun tamat : SMP N 3 Lubuk Pakam, 2014

3) SMA/MA, Tahun tamat : MA Diniyyah Al-Azhar Bungo, 2017

PENGALAMAN ORGANISASI :

1) HMP-TBIO

2) LDK Al-Uswah