Perbandingan Hukum Pidana Indonesia Dengan Hukum Pidana Di Berbagai Negara Eropa
-
Upload
erik-sosanto -
Category
Documents
-
view
814 -
download
2
description
Transcript of Perbandingan Hukum Pidana Indonesia Dengan Hukum Pidana Di Berbagai Negara Eropa
i
TUGAS
PERBANDINGAN HUKUM PIDANA INDONESIA DENGAN HUKUM
PIDANA DI BERBAGAI NEGARA EROPA
“ JERMAN, AUSTRIA, DENMARK, DAN PORTUGAL”
DOSEN PENGASUH : INDANG SULASTRI, S.H., LL.M
Oleh:
NAMA : ERIK SOSANTO
NIM : EAA 110 039
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS HUKUM
2013
2.1 Sistem sanksi pidana Jerman dengan Indonesia
Jerman merevisi dan memberlakukan KUHP - nya yang baru pada tahun
1975. Revisi ini dapat dikatakan pemolesan KUHP lama, sehingga sesuai dengan
perkembangan zaman. Beberapa hal yang perlu dicatat sebagai sesuatu yang berbeda
dengan KUHP Indonesian adalah sebagai berikut :
1. Sesudah perang dunia II berakhir, negara-negara eropa pada umumnya sangat
kecewa terhadap model rehabilitasi dalam pemidanaan. Jerman menerapkan
pembinaan klinik ( clinical tretment ).
2. Diterapkan alternatif denda sebagai penganti pidana penjara yang singkat, dalam
hal ini diperlukan apa yang disebut denda harian (day fine) pada tahun 1975.
Sebenarnya sistem denda harian ini sudah lama dikenal di negara-negara
Skandinavia. Denda harian berarti perhitungan besar denda didasarkan kepada
pendapatan pelanggar per hari. Jadi, perimbangan berapa lama orang seharusnya
dipidana penjara dibanding dengan jika diganti denda, maka besar denda yang
dikenakan ialah berapa besar pendapatan orang itu per hari.
Maksud ketentuan ini agar pidana (denda) menjadi adil. Untuk tiba pada denda
harian individual yang lebih jitu, hakim menempuh cara – cara seperti yang
dibawah ini.
a. Kesalahan dinyatakan dan dikonversasi dalam pidana penjara menurut hari.
b. Denda harian diperhitungkan sesuai dengan pendapatan per bulan terdakwa.
c. Utang – utang yang ada sekarang dikurangkan
d. Jumlah itu dibagi jumlah hari dalam sebulan.
2
e. Jumlah yang ditentukan dalam bagian 1 dan 4 dikali sehingga diperoleh
jumlah denda.
yang harus dibayar misalnya :
[ A ($300) : B (30)] * C (100) = F ($100)
A = Jumlah pendapatan per bulan
B = jumlah hari per bulan
C = jumlah hari seimbang dalam pidana penjara
F = jumlah denda yang harus dibayar
3. Dasar pemikiran Alfons Wohl, seorang bekas jaksa federal, mempertahankan
bahwa langkah pertama dalam memperbarui sistem pidana, ialah menganut
ajaran bahwa pembuat delik harus dibebaskan segera setelah kelihatan dapat
diterima baik oleh dia maupun oleh masyarakat.
4. Disamping denda harian sebagai alternatif pemenjaraan, juga diadakan
penundaan pidana, dikenal pula penghentian penuntutan yang dikenakan oleh
penuntut umum sebagai pidana percobaan praperadilan.
5. Pidana pokok dalam KUHP jerman hanya dua yang penting, yaitu pidana penjara
yang maksimum 15 tahun atau seumur hidup, dan pidana denda sebagai alternatif
terpenting. Disamping itu, dikenal pidana yang ditunda (suspended sentence).
6. Tindakan hukum yang menyebabakan hilangnya kemerdekaan yaitu
penyembuhan sosial, sedangkan tindakan yang tidak menyebabakan hilangnya
kemerdekaan yang disebut dengan tindakan preventif termasuk pencabutan dan
penundaan surat izin mengemudi dan larangan menjalankan profesi.
3
2.2 Sistem sanksi pidana Austria dengan Indonesia
Hukum pidana austria selalu sejajar dengan hukum pidana jerman, yang
berbeda ialah pelaksanaannya. Beberapa hal yang perlu dicatat sebagai sesuatu yang
berbeda dengan KUHP Indonesian adalah sebagai berikut :
1. Pidana bersyarat dan pelepasan bersyarat sudah lama ada di austria, hampir
seumur dengan yang ada di indonesia. Tetapi alternatif utama bagi pidana
penjara,yaitu probation dan parole baru sejak tahun 1966 dan denda harian (day
fine) sejak tahun 1975. Jadi, sesudah perang dunia.
2. Pidana pokok hanya pidana penjara seumur hidup dan denda. Keduanya dapat
diterapkan bersamaan.
3. Tindakan hukum terhadap pelanggar sakit jiwa, peyalah guna narkotika dan
tersangka yang ketagihan obat dan multi residivis yang berbahaya, masing-
masing kelompok dikenakan pengurangan dalam waktu tertentu atau jangka
waktu yang tidak terbatas.
4. Pidana denda dikenakan kepada semua pidana penjara sampai (6) enam bulan,
kecuali jika dipandang perlu terdakwa dipenjara untuk mencegah mereka
melakukan delik lagi.
2.3 Sistem sanksi pidana Portugal dengan Indonesia
KUHP portugal termasuk kuhp modern dalam arti sangat baru. KUHP ini
disususn sama sekali secara revolusioner radikal merombak sistem yang lama. KUHP
ini mulai berlaku 1 januari 1983. Sedangkan kuhap-nya lebih baru lagi, mualai
4
berlaku 1 januari 1987. Memang seharunya KUHP lebih dahulu diciptakan daripada
KUHAP. Berlainan dengan kita, yang KUHAP diciptakan lebih dahulu. Titik sentral
pembaruan hukum pidana di portugal terletak pada dekriminalisasi dan humanisasi
administrasi penuntutan pidana, pengurangan pidana penjara, penekanan kepada
perlindungan masyarakat dan rehabilitasi pelanggar hukum. Beberapa hal yang perlu
dicatat sebagai sesuatu yang berbeda dengan KUHP Indonesian adalah sebagai
berikut :
1. Sanksi pidana yang tidak terdapat dalam kuhp indonesia, ialah pidana yang
ditunda, teguran dimuka umum, dan pidana kerja sosial. Tetapi untuk pidana
kerja sosial ada didalam ruu KUHP indonesia.
2. Pidana denda di KUHP indonesia bersifat umum, artinya sama jumlah
maksimumnya bagi pelanggar untuk delik yang sama. Hal ini tidak didasarkan
atas pendapatan pelanggar delik dihitung per hari. Sedangkan denda dalam
KUHP portugal ini sama dengan jerman tentang pelaksanaannya, yaitu
didasarkan kepada pendapatan pelanggar per hari serta Pidana Denda selain
dapat menjadi alternatif pidana penjara, dapat juga berdiri sendiri sebagai pidana
utama.
3. Pidana tambahan ialah pemecatan atau diskors dari jabatan publik atau penolakan
hak unuk menjabat jabatan tertentu, pekerjaan atau fungsi.
4. Pidana yang relatif tertentu tidak ditentukan (jangka waktunya) ialah semacam
pidana penjara yang dalam keadaan tertentu dikenakan kepada penjahar
profesional atau kebiasaan, atau yang ketagihan alkohol atau obat. Pidana jenis
5
ini tidak terdapat dalam KUHP indonesia, juga RUU KUHP. Ini merupakan
pidana model baru, yang benar-benar sesuai dengan tujuan pemidanan yang
berupa rehabilitasi.
5. Tindakan hukum, berupa tindakan untuk keselamatan publik dikenakan kepada
pelanggar yang tidak dapt dipertanggungjawabkan atas perbuatannya, termasuk
penenmpatan pada lembaga sosial dan laragan untuk menjalankan profesi atau
bisnis (pekerjaan) tertentu.
6. Pidana penjara di portugal hanya ada pidana penjara minimum 1 (satu) bulan,
berbeda dengan KUHP indonesia 1 (satu) hari.
7. Hakim diberi kesempatan untuk menjatuhkan pidana yang sampai 3 bulan
dijalankan sebagai penahan akhir pekan (weekend) atau penahan setengah (semi
detention). Hanya jika pidana penjara singkat tidak dapat diganti dengan denda
harian (day fine).
2.4 Sistem sanksi pidana Denmark dengan Indonesia
Denmark menciptakan kodifikasi pertama kali tahun 1683 dengan nama
DANSKE LOV. Bentuknya belum modern sebagaimana kuhp berbagai negara
dewasa ini. Pada tahun 1866 diciptakan KUHP tersendiri dan berlaku sampai tahun
1933, suatu yang diciptakan tahun 1930. Beberapa hal yang perlu dicatat sebagai
sesuatu yang berbeda dengan KUHP Indonesian adalah sebagai berikut :
6
1. Penahanan sederhana berlansung palaing kurang 7 hari dan paling lama 6 bulan.
Pidana ini sejajar pidana kurungan paling lama 1 tahun dan paling kuran 1 hari di
KUHP indonesia hanya yang berbeda jangka waktunya.
2. Pidana denda (bode) di denmark sama halnya dengan jerman, austria, dan
portugal dengan cara denda harian (day fine), bedanya hanya KUHP denmark
denda yang ditentukan (pasti). Kuhp indonesia tidak menentukan minimum dan
maksimum denda.
3. Di kuhap denmark jaksa dapat menyampingkan perkara dengan syarat terdakwa
membayar denda yang ditentukan oleh jaksa dan dikuatkan oleh seorang hakim,
yang disebut TILTALEFRAFALD. Sedangkan di KUHAP indonesia jaksa
agung saja yang dapat menyampingkan perkara dan hal tersebut didasarkan atas
demi kepentingan umum.
4. Jika denda tidak dibayar di denmark di konvesikan menjadi pidana penjara, di
KUHP indonesia di konvesikan menjadi pidana kurungan.
5. Di denmark dikenal pidana kerja sosial dan samksi penahanan untuk
pengamanan yaitu sanksi ini bersifat pembinaan.
6. Di KUHP denmark terdapat jenis pidana yang ditunda, dikenal juga di KUHP
indonesia hanya saja bentuknya berupa pidana bersyarat. Sedangkan yang
membedakannya pidana yang ditunda terdapat penentuan (fix) pidana tertunda.
SUMBER :
Andi hamzah, Perbandingan Hukum Pidana, jakarta, Ed.1 cet. 2, Sinar Grafika, 1995