perbandingan 3 BKPM BEKASI

14

Click here to load reader

description

MHN IJIN MENG UPLOAD BAGI SEMUA YANG TERLIBAT DALAM PEMBUATAN TULISAN INI

Transcript of perbandingan 3 BKPM BEKASI

Page 1: perbandingan 3 BKPM BEKASI

PERBANDINGAN TIGA BKPM DI BEKASI

(MEKAR SARI, GIANT DAN PEKAYON)

BAB IPENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugas

dan fungsinya sehari-hari harus berpedoman kepada Undang-undang No.2

Tahun 2002 tentang Kepolsiian Negara Republik Indonesia. Garis-garis besar

tugas pokok Polri tercantum di dalam pasal 13 Undang-undang No.2 tahun

2002 yaitu memelihara kamtibmas, menegakkan hukum dan memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu

wujud pelaksanaan tugas pokok tersebut adalah melalui program Polmas.

Program Polmas di Indonesia mengadopsi dari model Koban yang

ada di negara Jepang, yang dinilai berhasil dalam mensinergikan hubungan,

kesetaraan dan kerjasama antara kepolisian Jepang dan masyarakat dalam

menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungannya sekitarnya.

Dengan berkaca pada keberhasilan program Koban yang ada di

Jepang inilah, Polri mencoba mengadopsi dan menjalankan model Koban

yang ada di Jepang dan menyesuaikan model tersebut dengan karakteristik

dan budaya masyarakat Indonesia.

Adapun dasar hukum bagi pelaksanaan program Polmas adalah

SKEP.KAPOLRI No.Pol:SKEP/737/IX/2005 tanggal 13 Oktober 2005 ttg

Kebijakan dan Strategi Model Perpolisian Masyarakat yang salah satu

instrumen pelaksanaannya adalah Peraturan Kepala Kepolisian Negara RI

No. 7 Tahun 2008 tentang pedoman dasar strategi dan implementasi

pemolisian masyarakat dalam penyelenggaraan tugas Polri.

Guna memfasilitasi dan mensukseskan program Polmas, maka

dibangunlah sarana dan prasarana pendukung, yaitu beberapa bangunan

BKPM di Polres Metro Bekasi yang merupakan hasil kerjasama antara JICA

Page 2: perbandingan 3 BKPM BEKASI

dengan Polri. BKPM ini mengadopsi bangunan Koban yang ada di Jepang

yang tentunya sudah disesuaikan dengan kondisi budaya dan karakteristik

masyarakat sekitar BKPM tersebut.

Menjelang 6 tahun pelaksanaan program Polmas di Indonesia, dalam

prakteknya masih banyak ditemui kekurangan dan hambatan baik yang

bersumber dari dalam maupun dari luar lembaga Polri. Salah satu hambatan

yang sering ditemui dilapangan adalah pola pikir yang ada di lembaga Polri

yang menganggap bahwa Polmas merupakan tugas yang dibebankan hanya

pada satu fungsi semata yaitu fungsi Bina mitra kepolisian, sedangkan

program Polmas itu sendiri seharusnya melibatkan peran serta dari seluruh

fungsi dan lapisan pangkat dan jabatan yang ada di kepolisian. Jadi dapat

dikatakan disini bahwasanya, setiap anggota Polri mengemban peran dan

fungsi Polmas serta wajib mengimplementasikannya kedalam lingkungan

sekitar di mana personil kepolisian tersebut berdomisili.

Di dalam prakteknya masih banyak lagi hambatan yang di hadapi

oleh anggota kepolisian dalam menjalankan peran dan fungsi Polmas yang

disebabkan oleh karakterisktik dan budaya dari masyarakat Indonesia yang

beraneka ragam. Untuk itulah diperlukan inovasi dan kreasi bagi setiap

pengemban Polmas dalam memadukan program Polmas agar sesuai dengan

corak budaya dan kondisi masyarakat setempat.

Di dalam makalah ini, penulis mencoba membandingkan tiga BKPM

yang ada di Bekasi yaitu BKPM Mekar Sari, Giant dan Pekayon yang

berbasis pada infrastruktur, sarana dan prasana pendukung serta hambatan

yang di hadapi ke tiga BKPM tersebut.

I.2. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, permasalahan

yang penulis dapatkan yaitu “Perbandingan BKPM (Mekar Sari, Giant dan

Pekayon)”?

Pertama, Apa Sajakah Faktor-Faktor Perbedaan Dari Ketiga BKPM

Tersebut?

Kedua, Apa Sajakah Hambatan Yang Dihadapi Dari Ketiga BKPM

Tersebut?

Page 3: perbandingan 3 BKPM BEKASI

I.3. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai pemenuhan

tugas dari Mata Kuliah Polmas.

I.4 METODE PENULISAN

Dari banyak metode yang penulis ketahui, penulis menggunakan

metode kepustakaan. Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak

hanya berarti pergi ke perpustakaan tapi dapat pula dilakukan dengan

melakukan pencarian di situs-situs dan website yang terkait dengan kejahatan

narkoba. Penulis menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif,

efisien, serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data tentang topik

ataupun materi yang penulis gunakan untuk karya tulis ini.

I.5 RUANG LINGKUP

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penulis miliki,

maka ruang lingkup karya tulis ini terbatas pada pembahasan mengenai

faktor-faktor perbandingan ke tiga BKPM yang ada di Bekasi.

Page 4: perbandingan 3 BKPM BEKASI

BAB II

PEMBAHASAN

1. MEKARSARI

Ada beberapa poin penting yang dapat kita ambil setelah

mengunjungi BKPM Mekarsari, diantaranya akan diuraikan sebagai

berikut :

a. Personil

BKPM Mekarsari seluruhnya beranggotakan Polwan, dimana

keseluruhan anggota Polwan tersebut telah mendapatkan pelatihan

dari JICA.

Mellihat kondisi personil yang semuanya terdiri atas Polwan, maka

dapat kita lihat bahwa fungsi BKPM mekarsari lebih mengedepankan

fungsi pre emtif dan preventif. Sedangkan untuk fungsi represif

kepolisian BKPM Mekarsari akan melakukan koordinasi dengan pihak

Polres.

b. Mekanisme pelaksanaan tugas

Setiap anggota wilayah tanggung jawab dengan jelas, bertugas selama

24 jam, dibagi menjadi 3 (tiga) shift, 5 (lima) orang per shift dan satu

Kepala BKPM.

c. Sarana dan Prasarana yang tersedia:

Sarana dan prasarana tugas yang disediakan oleh dinas terdiri dari 1

(satu) unit mobil patrol dan 2 (dua) unit sepeda motor. Untuk

pengoperasian kendaraan dinas ini maka dianggarkan dukungan BBM

sebanyak 300 liter setiap bulan.

d. Dukungan anggaran

Untuk mendukung kegiatan administrasi tugas, dinas memberikan

dukungan anggaran untuk keperluan ATK Rp. 46.000 setiap bulan.

Dapat kita lihat kondisi ini apakah dapat mendukung pelaksanaan

tugas atau tidak. Jika kita melihat tugas pokok dari BKPM ini, maka

anggaran tersebut dirasa sangat kurang. Karena disampping ATK,

dirasa perlu untuk menganggarkan biaya pemeliharaan dan perawatan

kantor. Bagaimana untuk pemeliharaan kebersihan dan perawatan

Page 5: perbandingan 3 BKPM BEKASI

gedung. Namun hal ini sepertinya kurang mendapatkian yanggapan

serius dari pimpinan, karena meskipun sudah sering dianggarkan

namun dana yang diharapkan tidak kunjung tersedia. Sehingga

terpaksa anggota BKPM mengeluarkan dana secara swadaya sendiri

untuk menutupi bioaya operasional.

f. Tunjangan atau Insentif

Dalam melaksanakan tugas sebagai anggota BKPM, maka

dinas memberikan insentif bagi masing-masing anggota BKPM

sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu) setiap bulan dari Kapolres Metro

Bekasi dan Rp 50.000,00 (lima puluh ribu) dari Kapolsek Metro Bekasi

Timur. Pemberian insentif ini tidak dianggarkan dari dinas secara

resmi, namun hanya merupakan kebijakan Kapolres dan Kapolsek.

Akhir-akhir ini pemberian insentif tersebut sudah mulai kurang tanpa

dapat diketahui apa alasannya. Padahal anggota BKPM sangat

berharap uang insentif ini diberikan. Karena menurut anggota BKPM

sendiri uang insentif tersebut sering digunakan untuk menutupi

kebutuhan operasional kantor, jadi bukan untuk dinikmati pribadi.

e. Pelaksanaan Tugas

Penjagaan, Pelayanan masyarakat, seperti informasi,

konsultasi, pengamanan, pembuatan surat kehilangan barang, TPTKP,

Patroli, Kunjungan ke warga sekaligus mendengarkan harapan dari

masyarakat serta memberikan saran/pesan dalam usaha mencegah

kejahatan. setiap hari ditargetkan mengunjungi 4 KK atau

menyesuaikan situasi,Pesan Kambtimas (Pencegahan Kejahatan)

yang dilakukan secara lisan ataupun dengan memberikan brosur anti-

kejahatan hasil karya personel BKPM,Pengaturan lalu-lintas.

Disamping tugas-tugas pokok diatas, ada beberapa kegiatan

yang sering dilakukan oleh anggota BKPM mekarsari, diantaranya

pengajian rutin anggota FKPM dengan warga dan Muspida Kecamatan

Mekar Sari, ikut serta dalam pengamanan PEMILU Daerah Kota

Bekasi dalam lingkup kecamatan pertemuan rutin 1x dalam seminggu

Page 6: perbandingan 3 BKPM BEKASI

di kantor BKPM atau kantor Kecamatan menyelesaikan kasus KDRT

secara kekeluargaan.

2. GIANT

BKPM Giant didirikan pada September 2004. Lokasinya dipusat perbelanjaan/areal bisnis, berukuran 30 m. Bangunan serta seluruh fasilitas pendukung merupakan bantuan kerjasama polisi Indonesia dengan Jepang (JICA). Wilayah tugas BKPM Giant bertanggung jawab untuk wilayah kecil setingkat RW. ( Andari Karina Anom,http://majalah.tempointeraktif.com)

Ada beberapa poin penting yang dapat kita ambil setelah

mengunjungi BKPM Giant, diantaranya akan diuraikan sebagai berikut :

a. Personil

Personil BKPM Giant terdiri dari 15 orang polisi yang semuanya adalah

laki-laki. Dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 20 orang anggota

FKPM .

b. Mekanisme pelaksanaan tugas.

Ada beberapa kegiatan pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh

anggota BKPM Giant :

1) penjagaan, pelayanan, kunjungan, patroli, pertemuan dengan

anggota FKPM, membuat pelaporan dan pencatatan,

pemantuan dan evaluasi, dan rujukan ke fasilitas lain yang

berwenang.

2) Berkunjung dari pintu ke pintu dengan menempel striker sebagai

bukti kunjungan.

3) mengadakan pertemuan seminggu sekali dengan anggota

FKPM bertempat di BKPM setiap hari rabu, membahas

masalah-masalah yang terbaru atau terkini. Menangani

pengaduan masyarakat dan laporan yang bukan merupakan

tindak pidana dan penanganannya lebih kearah damai seperti

permasalahan KDRT.

Page 7: perbandingan 3 BKPM BEKASI

4) Kegiatan lebih diutamakan sambang dan problem solving.

5) Mendatangi TKP dan melakukan TPTKP awal.

c. Sarana dan Prasarana yang tersedia:

Bangunan kantor permanen sangat memadai.Dilengkapi

dengan Sarana pendukung terdiri dari : mobil, motor patroli, komputer,

faksimile, dan handy talkie.

d. Dukungan anggaran

Dukungan operasional mendapatkan BBM sebulan 60 liter dan juga dukungan ATK dari polsek 40 ribu sebulan.

f. Tunjangan atau Insentif

Anggota BKPM Giant tidak mendapatkan insentif

3. PEKAYON

Ada beberapa poin penting yang dapat kita ambil setelah

mengunjungi BKPM Pekayon, diantaranya akan diuraikan sebagai

berikut :

a. Personil

Polpos Pekayon seluruhnya beranggotakan Polwan,

b. Mekanisme pelaksanaan tugas

Setiap anggota wilayah tanggung jawab dengan jelas, bertugas

selama 24 jam, dibagi menjadi 3 (tiga) shift, 5 (lima) orang per shift dan

satu Kepala Polpos

c. Sarana dan Prasarana yang tersedia:

Polpos Pekayon Jaya ini hanya memiliki satu kendaran Roda

dua saja ditambah dengan alat komunikasi berupa telepon kantor.

Beruntung, Polpos ini memiliki sarana studio radio yang didapat melalui

bantuan asyarakat,hanya saja dukungan pemeliharaan sarana tersebut

Page 8: perbandingan 3 BKPM BEKASI

menjadi tidak jelas karena tidak ada dukungan anggaran dari pimpinan

Polri.

.

d. Dukungan anggaran

Dengan biaya dukungan ATK sebesar Rp.46.000/bulan dirasa

tidaklah mencukupi, belum lagi dukungan bahan bakar kendaraan yang

hanya 60 ltr/bulan guna menjalankan kendaraan Roda dua untuk dinas

anggota. minimnya dukungan anggaran kepada petugas Polmas..

f. Tunjangan atau Insentif

Masing-masing anggota diberikan uang makan sebesar

Rp.5.000,- setiap harinya. Tentunya uang ini tidak cukup jika

digunakan untuk makan, karena justru pengeluaran anggota setiap kali

bewrtugas lebih banyak dari pada itu. Anggota tidak mendapatkan

uang insentif setiap bulannya.

g. Pelaksanaan Tugas

Disamping melaksanakan tugas sebagai anggota polmas,

anggota polpos Pekayon diberikan penugasan selain dari tugas

sebagai anggota Polmas, kondisi ini tentu saja membuat pelaksanaan

tugas anggota menjadi tidak efektif karena anggota tersebut tidak

dapat menjalankan tugasnya dengan optimal karena masih terbebani

dengan tugas lainnya.

Page 9: perbandingan 3 BKPM BEKASI

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kehadiran BKPM ditengah-tengah masyarakat dirasalkan memberikan

dampak terutaman dalam menjaga sitruasi kamtibmas. Namun perlu adanya

perhatian serius dari pemerintah terutama polri dalam menjalankan program

ini. Tidak optimalnya dukungan sarana dan prasarana seperti anggaran,

kendaraan, dan motivasi dari pimpinan memberikan dampak baik secara

langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja petugas Polmas. Masih

banyak terdapat kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan program polmas

ini.

SARAN

Untuk mengantisipasi menurunnya semangat dan motifasi anggota

dalam melaksanakan tugas sebagai anggota BKPM, maka perlu perhatian

serius untuk menjaga kelangsungan program polmas ini. Anggaran

operasional yang selalu menjadi kendala dalam setiap pelaksanaan tugas

diharapkan tersedia, agar anggota yang bertugas dapat bekerja dengan baik

tanpa harus memikirkan bagaimana untuk menutupi biaya operasionjal.

Disamping itu juga perlu diberikan insentif kepada anggota agar dapat

memotifasi dan member semangat.

Page 10: perbandingan 3 BKPM BEKASI

DAFTAR PUSTAKA

1. Andari Karina Anom,http://majalah.tempointeraktif.com)

2. Hasil paparan tugas Polmas kelas A dan B PTIK angkatan 56

3. Hasil paparan tugas Polmas kelas C dan D PTIK angkatan 56

4. Hasil paparan tugas Polmas kelas E dan F PTIK angkatan 56