Perbanas (6) Hak Dan Kewajiban Warga Negara-pancasila

44
UM10-080 PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DR. NICOLAUS USKONO

description

Medical

Transcript of Perbanas (6) Hak Dan Kewajiban Warga Negara-pancasila

Slide 1DR. NICOLAUS USKONO
*
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian penduduk, warga negara dan kewarganegaraan.
Mahasiswa dapat menjelaskan asas-asas dan unsur-unsur kewarganegaraan.
Mahasiswa dapat menguraikan mengenai masalah status dan cara memperoleh kewarganegaraan.
Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai hak dan kewajiban warga negara, hak dan kewajiban negara.
Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik warga negara yang bertanggungjawab.
*
Asas Kewarganegaraan
Unsur-unsur Kewarganegaraan
Status Kewarganegaraan
Hak dan Kewajiban Negara
Karakteristik Warga Negara yang Bertanggungjawab
*
Warga Negara
Warga Negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai warga negara itu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).
Warga negara adalah penduduk suatu negara, tetapi pendu-duk belum tentu warga negara, karena mungkin orang asing.
Warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya yaitu hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal-balik terhadap negara.
*
Penduduk
Penduduk, adalah orang yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di wilayah negara itu, yang dapat dibedakan menjadi warga negara asli dan warga negara asing (WNA).
Penduduk menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945 adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
*
Pengertian kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi:
Kewarganegaraan dalam arti Yuridis dan Sosiologis.
Kewarganegaraan dalam arti Formil dan Materiil.
*
Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum, melainkan ikatan emosional, yang lahir dari penghayatan warga negara yang bersangkutan. Misalnya: ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, ikatan tanah air.
Kewarganegaraan dalam arti formil menunjuk pada tempat kewarganegaraan. Dalam sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik.
Kewarganegaraan dalam arti materiil menunjuk pada akibat dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.
*
Asas ius-soli
nu/2011
Berdasarkan aspek perkawinan:
Asas Persamaan Hukum
adalah asas kewarganegaraan yang diperoleh atas adanya pemahaman dan komitmen yang sama dari suami dan istri untuk menjalankan hukum yang sama. Status kewarganegaraan suami-istri adalah sama.
Asas Persamaan Derajat
*
Unsur darah atau keturunan (ius sanguinis)
Unsur daerah tempat lahir (ius soli)
Unsur kewarganegaraan (naturalisasi)
Naturalisasi adalah status kewarganegaraan yang diperoleh atas hak opsi yaitu untuk memilih dan mengajukan kehendak menjadi warga negara dari suatu negara (=hak kewarganegaraan aktif) atau sebaliknya adalah hak repudiasi yaitu hak menolak pemberian kewarganegaraan dari suatu negara.
UNSUR-UNSUR KEWARGANEGARAAN
adalah seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Hal ini timbul menurut peraturan kewarganegaraan suatu negara, seseorang tidak diakui sebagai warganegara dari negara manapun.
Bipatride (dwi kewarganegaraan)
adalah kewarganegaraan ganda yang timbul apabila peraturan dari dua negara terkait seseorang dianggap sebagai warganegara kedua negara tersebut. Misal Tukiyo dan Tukiyem suami isteri berstatus warganegara A yang menganut asas ius-sanguinis dan berdomisili di negara B yang menganut asas ius-soli. Anaknya, Tukijan lahir di negara B, maka Tukijan mempunyai status kewarganegaraan ganda.
Multipatride
*
Warga Negara Indonesia
Yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara (pasal 26 ayat 1)
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia (pasal 26 ayat 2)
*
Tata cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia
Ada tujuh (7) Tata cara untuk memperoleh kewarganegaran Indonesia dalam UU Nomor 62 Tahun 1958, yaitu:
Akte kelahiran
UM10-080 PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Dalam UU No. 12 tahun 2006, syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia, meliputi:
Telah berusia 1 tahun atau sudah kawin
Pada waktu mengajukan permohonan kewarganegaraa telah tinggal di negara RI paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut
Sehat jasmani dan rohani
Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD negara RI tahun 1945
Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih
nu/2011
Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
nu/2011
Hak Warga Negara
Hak warga negara adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara dari negaranya.
Hak warga negara ini diperoleh dari negara seperti hak untuk hidup secara layak, dan aman, pelayanan dan hal lain yang diatur dalam undang-undang.
Kewajiban Warga Negara
*
Hak Warga Negara Indonesia
Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
Hak berserikat, berkumpul serta mengeluarkan pikiran: Warga negara juga memiliki hak “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang” (pasal 28)
Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.” (pasal 28A).
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
*
*
Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum. (pasal 28D ayat 1).
*
*
Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. (pasal 28D ayat 3)
Hak atas status kewarganegaraan (pasal 28D ayat 4)
Hak atas kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal d wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. (pasal 28E ayat 1)
*
Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. (pasal 28F ayat 1)
Hak atas perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. (pasal 28G ayat 1)
*
*
Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. (pasal 28H ayat 1)
Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan (pasal 28H ayat 2)
Hak atas jaminan sosial yang memungkinakan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat (pasal 28H ayat 3)
*
*
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1)
Hak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas adasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. (pasal 28I ayat 2)
Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. (pasal 28I ayat 3).
*
“Setiap Warga negara berhak mendapat pendidikan” (pasal 31 ayat 1)
Hak untuk mendapatkan Kesejahteraan sosial: pasal 33 UUD 1945 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5):
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
*
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
*
Kewajiban warga negara terhadap negara Indonesia, antara lain:
Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi: “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUd 1945 menyatakan: “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
*
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan: “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan makasud semata-mat untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
*
Dalam rangka terpeliharanya hak dan kewajiban warga negara, negara memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agamanya (pas 29 ayat 2)
Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan khususnya pendidikan dasar (pasal 31 ayat 2)
Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyeleng-garakan satu sistem pendidikan nasional (pasal 31 ayat 3)
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran belanja negara dan belanja daerah (pasal 31 ayat 4)
*
Negara memajukan kebudayaan manusia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara dana mengembangkan nilai-nilai budayanya. (pasal 32 ayat 1)
Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan kebudayaan nasional. (pasal 32 ayat 2)
Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara danmenguasai hidup orang banyak (pasal 33 ayat 2)
*
Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar (pasal 34 ayat 1)
Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan (pasal 34 ayat 2)
Negara bertanggungjawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak (pasal 34 ayat 3)
*
Menciptakan peraturan dan undang-undang yang dapat mewujudkan ketertiban dan keamanan bagi seluruh rakyat
Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak
Memaksa setiap warganegara untuk taat pada hukum yang berlaku.
Kewajiban negara, meliputi:
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehhidupan bangsa
Undang-undang ini diundangkan pad 1 Agustus 2006. Undang-undang ini menggantikan Undang-Undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Undang-undang yang mengatur perihal kewarganegaraan Indonesia, antara lain:
Undang-undang No. 3 Tahun 1946 tentang Warga Negara dan Penduduk Negara.
*
Undang-undang No. 8 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu untuk Mengajukan Pernyataan Berhubungan dengan Kewargaan Negara Indonesia.
Undang-undang No. 11 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Lagi untuk Mengajukan Pernyataan Berhubung dengan Kewargaan Negara Indonesia.
Undang-undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Undang-undang No. 3 Tahun 1976 tentang Perubahan atas pasal 18 Undang-undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Undang-undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
*
*
Beberapa ketentuan yang diatur dalam Undang-undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, antara lain:
Tentang siapa yang menjadi warga negara Indonesia.
Tentang pewarganegaraan: yaitu syarat-syarat dan tata cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan.
Tentang Kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia.
Syarat dan tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia;
Ketentuan pidana.
Asas-asas yang dipakai dalam Undang-undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, meliputi:
Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan bukan negara tempat kelahiran;
Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-anak sesuai dengana ketentuan yang diatur dalam undang-undang;
Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang;
Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.
*
*
Beberapa hal prinsip dari UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI
Pengertian warga negara Indonesia adalah setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia.
Yang menjadi warga negara Indonesia adalah:
*
*
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI.
Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI.
Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau sebelum kawin.
Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah-ibunya.,
Dll.
Karakteristik Warga Negara yang Bertanggungjawab
Karakteristik adalah sejumlah sifat atau tabiat yang harus dilakukan oleh warga negara Indonesia, sehingga muncul identitas yang khas.
Karakter itu antara lain:
Bersikap kritis
Memiliki kemandirian
Memiliki tanggung jawab pribadi, politik dan ekonomi sebagai warga negara
Menghargai martabat manusia dan kehormatan pribadi
Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang santun
Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat.
nu/2011
Kaelan H, dan H. Achmad Zubaidi. Pendidikan Kewarganegaraan: untuk Perguruan Tinggi, 2007. Hlm. 117—120
Kansil C.S. T. Pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita, 2003. Hlm.79—92
Srijanti, A. Rahman H.I., Purwanto S.K. (2006). Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba Empat,2006. hlm.71—83.
Sumarsono, S [et al]. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000. Hlm. 7—19
Syarbaini, Syahrial [et.al]. Membangun karakter dan kepribadian melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Graha Ilmu dan UIEU-University Press, 2006. Hlm.141—153
Tim Dosen UGM. Pendidikan Kewarganegaraan: untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma, 2002. Hlm. 6—10.
Winarno. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan: panduan kuliha di perguruan tinggi. Jakarta: Bumi Aksara, 2007. hlm. 47—63
*