Perbaikan Rencana Strategis 2016-2021 · RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2016 – 2021 DINAS...

66
Perbaikan Rencana Strategis 2016-2021 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANDUNG Jl. Raya Soreang Km. 17 Telp. (022) 5894558

Transcript of Perbaikan Rencana Strategis 2016-2021 · RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2016 – 2021 DINAS...

Perbaikan Rencana Strategis

2016-2021

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANDUNG

Jl. Raya Soreang Km. 17 Telp. (022) 5894558

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

TAHUN 2016 – 2021

DINAS KOPERASI DAN UKM KABUPATEN BANDUNG

Komplek Pemda Kabupaten Bandung

Jl. Raya Soreang Km. 17 Telp. (022) 5894558 Soreang 40911

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwrwb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, shalawat dan salam

senantiasa tercurah untuk junjunan kita, Nabiyullah Rosululloh Muhammad SAW, beserta kerabat,

sahabat serta kita sekalian pengikut sampai akhir zaman. Alhamdulillah, Dinas Koperasi dan, Usaha

Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung dapat menyelesaikan penyusunan Perubahan Rencana

Strategis (RENSTRA) Tahun 2016 – 2021.

Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021

merupakan rangkaian perencanaan program dalam pembangunan Koperasi dan UKM di

Kabupaten Bandung dalam jangka menengah, baik anggaran pembangunan maupun rutin serta

sumber-sumber lainnya.

Penyusunan Perbaikan Renstra juga mengacu kepada prioritas Pembangunan Daerah,

Rencana Stategis dan Program Pembangunan dalam daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 –

2021 dan Peraturan Perundangan serta Kebijakan Nasional, Provinsi, yang berkaitan dengan

pembangunan Koperasi dan UKM.

Sangatlah disadari bahwa penyajian Perbaikan Rencana Strategis ini masih belum

sempurna, serta masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang ada pada

kami. Namun demikian, diharapkan Perbaikan Rencana Strategis ini dapat memberikan gambaran

yang jelas dan dapat dipergunakan sesuai dengan harapan.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Soreang, Mei 2017

KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH

KABUPATEN BANDUNG

Ir. H. HERMAWAN Pembina Utama Muda

NIP. 19590120 198603 1 008

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

I.1. Latar Belakang 1

I.2. Landasan Hukum 3

I.3. Maksud dan Tujuan 5

I.4. Sistematika Penulisan 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 7

II.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi 7

II.2. Sumber Daya PD 14

II.3.Kinerja Pelayanan PD 19

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 28

III.1. Identifikasi Permasalahan 28

III.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih 30

III.3. Penentu Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga 39

III.4 Telaahan Rencana Tata Ruang da Kajian Lingkungan Hidup 42

III.5 Penentuan Isu-isu Strategis 46

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 48

IV.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Koperasi dan UKM 48

IV.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Koperasi dan UKM 50

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

51

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

57

BAB VII PENUTUP 59

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

1

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LatarBelakang

Seiring dengan dicabutnya Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

yang dinilai sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini, maka diterbitkan regulasi baru

yaitu Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah terjadi perubahan

tentang pembagian urusan pemerintahan. Salah satu perubahan krusial dari Undang-

Undang tersebut adalah tentang pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah

Pusat, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

Perubahan pembagian urusan pemerintahan sebagaimana yang telah dijelaskan diatas

berdampak pada perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang harus mengikuti

pembagian urusan pemerintahan pusat dan daerah sebagaimana yang tercantum pada

lampiran Undang-undang 23 Tahun 2014 tersebut. Dampak dari hal tersebut salah satunya

ialah terjadi perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) pada Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung (Diskoperindag) sesuai dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah dibagi menjadi 2 (dua) Dinas yaitu Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah. Perubahan SOTK tersebut mengharuskan setiap Perangkat Daerah yang

berubah untuk menyusun dan menyesuaikan Dokumen Rencana Strategis (Renstra)

Perangkat Daerah masing-masing sesuai dengan pembagian urusan pemerintahan yang

baru.

Penyusunana Dokumen Renstra Perangkat Daerah merupakan amanat dari Undang –

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor

25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai satu kesatuan dalam system perencanaan

pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah disusun secara berjangka

(Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah/RPJPD, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah/RPJMD, dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah/RKPD) dan

dilaksanakan oleh Perangkat Daerah (PD) dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra)

untuk jangka menengah (lima tahunan) dan Rencana Kerja (Renja) untuk jangka waktu

tahunan sebagai pelaksanaan dari Renstra PD.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

2

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

mengamanatkan bahwa perencanaan daerah dirumuskan secara transparan, responsif,

efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.

Adapun perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan

kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna

pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan social dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu

tertentu.

Perencanaan pembangunan menengah daerah diwujudkan dalam bentuk Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung, yang merupakan

dokumen perencanaan Pemerintah Daerah selama 5 (lima) tahun kedepandan penjabaran

dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta mengacu pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJMD Kabupaten Bandung

Tahun 2016 – 2021 disusun sebagai acuan kelanjutan pembangunan Kabupaten Bandung 5

(lima) tahun sebelumnya, yaitu Tahun 2011 – 2015.

Proses pembangunan ekonomi di Kabupaten Bandung adalah merupakan bagian

dari pembangunan Propinsi Jawa Barat dan pembangunan nasional yang tidak dapat

dipisahkan dan merupakan kesinambungan pembangunan, memberikan daya dukung

tercapainya kondisi masyarakat yang lebih baik, dimana pada hakekatnya merupakan

upaya peningkatan kualitas manusia dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar

manusia yang semuanya bermuara pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana

dalam prioritas daerah pembangunan pra ekonomi daerah melalui pengembangan

ekonomi dan pembangunan kawasan pedesaan.

Koperasi dan UKM diharapkan mampu membangun struktur perekonomian yang

lebih baik terutama dalam mengatasi masalah ekonomi yang ada di Kabupaten Bandung

maupun pengaruh era globalisasi. Hal ini tergambar dalam misi Kabupaten Bandung yang

ke-5 (lima) yaitu Menciptakan Pembangunan ekonomi yang memiliki kunggulan kometitif,

dalam salah satu tujuannya yaitu terwujudnya peningkatan kontribusi ekonomi kerakyatan

terhadap perekonomian daerah. Dalam mendukung terwujudnya misi unggulan tersebut,

perlu disusun Rencana Strategis (Renstra) pembangunan Koperasi dan Usaha Mikro Tahun

2016 – 2021 sebagai perencanaan pembangunan yang memuat visi, misi, arah kebijakan,

sasaran, program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

3

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

I.2 Landasan Hukum

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021, mengacu pada Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah maupun Peraturan Daerah yang berlaku, antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Darah;

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

4

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah Sebagaimana Telah Dirubah Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

No 59 Tahun 2007 Tentang Peruabahan Atas Perubahan Menteri Dalam Negeri No 13

Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perancangan Pembangunan

Nasional/KepalaBappenas Dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor

0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK 95/PMK 07/2010, Tentan Penyelarasan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RRPJMN) 2010-2014;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No54 Tahu 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah No 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian

Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

13. PeraturanDaerah Provinsi Jawa Barat No 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 24 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;

15. Peraturan Gubernur Jawabarat No 72 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Perencanaan

Pembangunan Tahunan Daerah;

16. PeraturanDaerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Tata cara

Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daearah (Lembaran Daerah Kabupaten

Bandung Tahun 2005 No 4 Seri D);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 2 Tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah KabupatenTahun 2007 Nomor 2);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomo 17 Tahun 2007 Tentang Urusan

Pemerintahan Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun

2007 Nomor 17)

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Sampai Dengan 2027 (Lembaran

Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2008 No 3);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

5

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 12 Tahu 2016 Tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah;

23. Peraturan Bupati No 47 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka Penataan

Perangkat Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung.

I.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten

Bandung adalah sebagai pedoman bagi seluruh komponen/aparatur Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung dalam melaksanakan kegiatan selama

kurun waktu 5 (lima) tahun dan juga sebagai dasar perencanaan tahunan, dan menjadi

pedoman dalam penyusunan Renja guna menghasilkan perencanaan yang

berkesinambungan, sinergis, terpadu, akuntabel dan berkualitas.

Tujuan Rencana Strategis Perangakat Daerah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Bandung tahun 2016-2021 adalah:

1. Sebagai sarana sinkronisasi dan pelaksanaan kebijakan RPJMD Kabupaten Bandung

tahun 2016-2021;

2. Sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahunan Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung;

3. Sebagai indicator pengukuran kinerja lima tahunan bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah Kabupaten Bandung;

4. Sebagai dasar bagi masyarakat dan stakeholder untuk berpartisipasi aktif dalam

pembangunan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Bandung

5. Sebagai dasar bagi masyarakat dan stakeholder dalam melakukan pengawasan atas

kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

6

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

I.4 SistematikaPenulisan

Sistematika penulisan Rencana Strategis SKPD adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum

C. Maksuddan Tujuan

D. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

B. Sumber Daya SKPD

C. Kinerja Pelayanan SKPD

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi Permasalahan

B. Telaahan Visi, Misi dan Program

C. Penentuan Isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visidan Misi SKPD

B. Tujuan Sasaran Jangka Menengah SKPD

C. Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

7

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

II.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung yang merupakan Pemisahan dari Dinas

Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung yang

bertanggung jawab dalam hal pembinaan dan pengembangan terhadap Koperasi, dan

UKM di Kabupaten Bandung, mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis

dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang Koperasi dan UKM, yang

meliputi pelayanan dan pengembangan usaha koperasi, pembinaan kelembagaan

koperasi, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, serta melaksanakan

ketatausahaan Dinas.

Dengan Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung,

maka tugas pokok dan fungsi unsur-unsur Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

adalah sebagai berikut:

1) Kepala Dinas

Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina,

mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan

teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah serta bidang

perindustrian dan bidang perdagangan. Fungsi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

8

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

2) Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok

memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang

pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian,

penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengolahan

keuangan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan

kesekretariatan.

b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan

penyelenggaraan terpadu.

c. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas.

d. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan

kerumahtanggaan.

e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan

ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat.

f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

g. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.

h. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan monitoring evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan tugas Dinas.

i. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas

Dinas.

j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan

penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas.

k. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

l. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

n. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/

lembaga atau pihak ke tiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

Sekretaris membawahkan:

a. Sub Bagian Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program.

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

9

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

3) Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro

Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, Mikro mempunyai tugas

pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di Bidang

Pengelolaan Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro yang meliputi

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kemitraan dan Promosi Produk dan Pengolahan Data

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang

Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro mempunyai fungsi:

a. Penetapan dan penyusunan rencana program kerja pelayanan Pemberdayaan

dan Pengembangan Usaha Mikro.

b. Penetapan kebijakan Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro.

c. Penetapan kebijakan pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro dalam

menumbuhkan iklim usaha;

d. Penetapan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro meliputi produksi,

pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi;

e. Penetapan Pengkoordinir pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro;

f. Penetapan promosi akses pasar produk usaha mikro melalui Pameran dan

jejaring usaha.

g. Penetapan Pengkoordinir akses pembiayaan bagi usaha mikro;

h. Penetapan verifikasi data bahan perumusan, bahan operasional di Bidang

Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro;

i. Penetapan Pembinaan dan Bimbingan Teknis Memfasilitasi Kemitraan antara

usaha mikro dan badan usaha lainnya;

j. Penapan peningkatan kerjasama pemasaran baik yang berskala lokal maupun

nasional;

k. Penapan peningkatan akses permodalan dan akses pasar bagi usaha mikro;

l. Penetapan monitoring dan evaluasi dalam upaya Pemberdayaan Usaha Mikro;

m. Pelaporan Pelaksanaan tugas Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha

Mikro;

n. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pemberdayaan dan pengembangan

usaha mikro;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

10

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

o. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan Bidang tugas dan fungsinya;

p. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi /

lembaga atau pihak ketiga di Bidang pengelolaan pengembangan usaha

mikro.

Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro membawahkan:

a. Seksi Pemberdayan Usaha Mikro;

b. Seksi Kemitraan dan Promosi Produk;

c. Seksi Pengolahan Data, Monitoring dan Evaluasi dan Pelaporan

4) Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Koperasi

Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Koperasi dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan

mengendalikan tugas-tugas di bidang pelayanan pengembangan usaha koperasi

yang meliputi pengembangan koperasi produsen, konsumen dan jasa,

pengembangan permodalan koperasi serta pengawasan dan penilaian USP

koperasi.

Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Pemberdayaan dan Pengembangan

Usaha Koperasi mempunyai fungsi:

a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja Pemberdayaan dan

Pengembangan Usaha Koperasi.

b. Penetapan kebiajakan pemberdayaan dan pengembangan usaha koperasi.

c. Penetapan penciptaan usaha simpan pinjam yang sehat sesuai dengan

kebijakan pemerintah.

d. Penetapan bimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan laporan

tahunan KSP dan USP;

e. Penetapan pembinaan KSP dan USP.

f. Penetapan fasilitasi pelaksanaan pembubaran dan penyelesaian akibat

pembubaran KSP dan USP.

g. Penetapan pemberian sanksi administratif kepada KSP dan USP yang tidak

melaksanakan kewajibannya.

h. Penetapan pengembangan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan

dan pemasyarakatan koperasi.

i. Penetapan pemberian bimbingan dan kemudahan koperasi.

j. Penetapan dan perlindungan kepada koperasi.

k. Penetapan fasilitasi pembinaan dan pengawasan KSP dan USP koperasi.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

11

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

l. Penetapan pengawasan monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan

koperasi.

m. Penetapan fasilitasi penjaminan permodalan dan pembiayaan bagi koperasi

yang meliputi kredit perbankan / bukan bank, modal ventura pinjaman BUMN,

hibah dan jenis pembiayaan lain.

n. Pelaporan pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan usaha koperasi.

o. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan usaha koperasi.

p. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

q. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi

/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan pengembangan usaha

koperasi.

Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Koperasi membawahkan:

a. Seksi Pemberdayaan Usaha Koperasi

b. Seksi Kemitraan dan Fasilitasi Koperasi;

c. Seksi Penilaian Kesehatan KSP / USP Koperasi

5) Bidang Pengawasan dan Pembinaan Koperasi

Bidang Pengawasan dan Pembinaan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan

mengendalikan tugas-tugas di bidang pengawasan dan pembinaan koperasi yang

meliputi pengembangan koperasi produsen, konsumen dan jasa, pengembangan

permodalan koperasi serta pengawasan dan pembinaan koperasi.

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengawasan dan Pembinaan Koperasi

mempunyai fungsi :

a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengawasan dan

pembinaan koperasi;

b. Mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin usaha simpan pinjam

untuk koperasi;

c. Mengkoordinasikan pemeriksaan dan pengawasan KSP/USP;

d. Mengkoordinasikan pemeriksaan dan pengawasan koperasi;

e. penyelenggaraan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan

pemeriksaan koperasi meliputi pengawasan kepatuhan dan kelembagaan,

pengawasan KSP/usaha simpan pinjam, dan penanganan kasus koperasi;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

12

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

f. Memverifikasi dan mengkoordinasi bahan kebijakan izin pembukaan kantor

cabang, cabang pembantu dan kantor kas;

g. Memverifikasi data bahan kebijakan operasional di bidang fasilitasi koperasi;

h. Melaksanakan pembinaan Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi sektor Riil;

i. Melakukan bimbingan teknis akuntansi Koperasi;

j. Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan bina usaha koperasi;

k. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi perangkat

organisasi koperasi;

l. Memverifikasi data bahan perumusan kebijakan operasional di bidang

fasilitasi koperasi;

m. Melaksanakan Fasilitasi bimbingan pembentukan koperasi, perubahan

anggaran dasar koperasi dan pembubaran koperasi;

n. Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan pengawasan dan pembinaan koperasi.

o. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

p. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi

/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pengawasan dan pembinaan koperasi.

Bidang Pengawasan dan Pembinaan Koperasi membawahkan:

a. Seksi Kelembagaan Koperasi;

b. Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan;

c. Seksi Pengolahan Data, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

mempunyai peran aktif dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung

melalui gerakan dan pemberdayaan koperasi dan UKM. Sehubungan dengan hal

tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 20016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung,

Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten

Bandung sebagai berikut :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

13

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

STRUKTOR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANDUNG

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

14

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

II.2. Sumberdaya Diskoperasi dan UKM Kabupaten Bandung

Sumber Daya Aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung saat ini berjumlah 45 orang.

Struktur tingkat pendidikan SDM Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kabupaten Bandung terekam pada diagram berikut:

Gambar 2.2

Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kabupaten Bandung Menurut Pendidikan Tahun 2017 (orang)

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Diskop-UKM Kab. Bandung

Berikut ini jumlah aparatur yang terdapat pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Bandung berdasarkan golongan ruang dan jenis kelamin : Tabel 2.1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

NO GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI JENIS KELAMIN

P L

1

Golongan I A 0

13 32

Golongan I B 0

Golongan I C 1

Golongan I D 0

2

Golongan II A 3

Golongan II B 1

Golongan II C 10

Golongan II D 0

3 Golongan III A 2

1

21

16

7

0

5

10

15

20

25

SLTP SLTA S 1 S 2

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

15

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Golongan III B 10

Golongan III C 3

Golongan III D 9

4

Golongan IV A 5

Golongan IV B 0

Golongan IV C 1

Golongan IV D 0

Golongan IV E 0 Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Diskop-UKM Kab. Bandung

II.3. Kondisi Prasarana dan Saran

Kondisi Prasarana dan Sarana Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang

dimiliki meliputi ruang dan peralatan kerja, sarana telekomunikasi dan transportasi.

Untuk ruang/bangunan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah masih menumpang

dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kondisi prasarana dan sarana yang

tersedia cukup memadai namun masih perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan

kinerja. Secara lengkap, jenis dan jumlah prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung dapat dilihat pada rincian

dari masing-masing tabel dibawah ini:

Tabel 2.2

Kendaraan Dinas Roda 2 dan Roda 4

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kabupaten Bandung Tahun 2017

NO JENIS KENDARAAN MERK/TYPE TAHUN

KENDARAAN JUMLAH

Roda 4

1. Mini Bus Toyota Inova 2013 1

2. Mini Bus Toyota Standart KF 40 1994 1

3. Mini Bus Isuzu Panther 2005 1

4. Mini Bus Toyota Standart KF 80 1998 1

5. Jeep Suzuki Katana 1996 1

6. Jeep Suzuki Katana 2001 1

7. Jeep Suzuki Katana 1996 1

8. Sepeda Motor Honda GLM II 1997 1

9. Sepeda Motor Honda GLP III Sport 1999 1

10. Sepeda Motor Suzuki FD 110 XCD 2004 2

11. Sepeda Motor Honda Win 2005 1

12. Sepeda Motor Yamaha YT 115 cc 1999 1

13. Sepeda Motor Suzuki FD 125 XSD 2004 1

14. Sepeda Motor Suzuki RC 100 S 1997 1

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

16

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

NO JENIS KENDARAAN MERK/TYPE TAHUN

KENDARAAN JUMLAH

15. Sepeda Motor Suzuki FD 110 XCD 2003 1

16. Sepeda Motor Honda Astrea C100 1999 1

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung memiliki

kendaraan dinas roda 4 sebanyak 7 unit dan jenis serta kendaraan roda 2 sebanyak 10

unit dengan berbagai merk dan jenis sebagai sarana tranportasi pendukung

operasional dinas untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama ini,

walaupun kebanyakan usia dari kendaraan tersebut sudah tua. Kondisi demikan

diharapkan kedepannya menjadi perhatian bagi pihak terkait dari Pemerintah

Kabupaten Bandung.

Sedangkan untuk peralatan kantor yang dimiliki oleh Dinas Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah sebagai pendukung pelaksanaan tugas dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 2.3

Peralatan Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kabupaten Bandung Tahun 2017

NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KONDISI

1. Komputer 6 Unit Baik

2. Printer 6 Unit Baik

3. Laptop 2 Unit Baik

4. Laptop 1 Unit Baik

5. Notebook 1 Unit Baik

6. Mesin Ketik Manual Portable (11-

13)

5 Unit Baik

7. Printer 5 Unit Baik

8. Air Conditioner Slipt 1 Unit Baik

9. Facsimile 1 Unit Baik

10. UPS 2 Unit Baik

11. Kamera 1 Unit Baik

12. Meja Kerja Pejabat Eselon V 3 Unit Baik

13. Meja Kerja Pegawai Non Struktural 1 Unit Baik

14. Kursi Tamu di Ruang Pejabat 1 Unit Baik

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

17

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KONDISI

Eselon III

15. Lemari Arsip untuk Arsip Dinamis 5 Unit Baik

16. Lemari Besi 9 Unit Baik

17. Filling Besi/Metal 7 Unit Baik

18. Papan Visuil 3 Unit Baik

19. White Board 1 Unit Baik

20. Zice 4 Unit Baik

21. Meja Rapat 1 Unit Baik

22. Kursi Tamu 2 Unit Baik

23. Kursi Putar 14 Unit Baik

24. Kursi Lipat 30 Unit Baik

25. Meja Komputer 2 Unit Baik

26. Meja Biro 46 Unit Baik

27. Lemari Pakaian 1 Unit Baik

28. Kursi Kerja 4 Unit Baik

29. Mesin Potong Rumput 1 Unit Baik

30. Tangga Alumunium 1 Unit Baik

31. Server 1 Unit Baik

32 Infocus 1 Unit Baik

II.4. Kinerja Pelayanan PD

Kinerja pelayanan PD Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah pada tahun

2017 Kabupaten Bandung dapat dilihat dari capain indikator kinerja baik dari indikator

kinerja kunci mapun indikator kinerja lainnya seperti indikator kinerja utama, dan

indikator kinerja dalam RPJMD periode sebelumnya. Selain itu kinerja pelayanan PD

dapat dilihat sejauhmana serapan anggarannya.

Kinerja pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah selama lima

tahun terakhir yaitu tahun 2011 sampai tahun 2015 masih bergabung dengan Dinas

Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan ditunjukkan oleh capaian kinerja

indikator dan serapan anggaran dibandingkan dengan sasaran/target renstra periode

sebelumnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

18

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

TABEL 2.4.

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

KABUPATEN BANDUNG

NO

Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

***)

Target SPM

Target IKK

Target Indikato

r Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Jumlah koperasi

1.621 1.697 1.613 1.633 1.653 1.562 1.593 1.613 1.638 1.686 96% 94% 100% 100% 102%

2 Jumlah koperasi aktif

813 832 871 906 906 839 871 888 916 964 103% 105% 102% 101% 106%

3 Jumlah pelaku UMKM

6.982 7.545 8.109 8.672 9.236 7.218 7.894 8.432 9.003 9.615 103% 105% 104% 104% 104%

4 Jumlah tenaga kerja UMKM

57.120 60.120 34.043 35.962 37.480 57.120 61.088 34.043 64.664 67.209 100% 102% 100% 180% 179%

5 Jumlah omzet UMKM

3.075.548.668.

000

3.090.548.668.

000

3.145.828.061.16

0

3.208.744.622.

383

3.272.919.514.83

1

3.070.548.688.

000

3.084.145.158.00

0

3.145.828.061.160

3.094.869.600.625

3.099.772.278.6

25 100% 100% 100% 96% 95%

6

Jumlah UMKM yang mendapat Fasilitasi Sertifikasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikasi Halal (UMKM)

75 55 100 159 100 75 55 134 160 118 100% 100% 134% 101% 118%

7 Tingkat fasilitas advokasi perlindungan

0 10 35 40 40 0 10 35 20 - 100% 100% 50% 0%

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

19

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

NO

Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

***)

Target SPM

Target IKK

Target Indikato

r Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

konsumen (kasus)

8 Nilai eksport barang dan jasa ($)

678.528.610,68

746.381.471,75

776.236.731,00

807.286.200,00

839.577.648,00

511.338.087,31

833.686.178,32

821.019.618,92

777.105.780,12

82.097.274.455

75% 112% 106% 96% 9778

%

9

Jumlah Pasar tradisional yang sudah ditata (Pasar)

2 3 2 6 4 2 3 2 3 4 100% 100% 100% 50% 100%

10 Jumlah lokasi PKL yang sudah ditata (lokasi)

0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0% 100% 100% 100% 100%

11

Jumlah omzet unit usaha industry kecil dan menengah

2.219.738.065.8

00

2.249.788.590.

780

2.279.595.211.02

0

2.347.983.067.

351

2.418.422.559.37

1

2.205.675.089.0

00

2.213.199.234.0

00

2.213.756.984.000

2.215.506.616.4

00

2.324.829.208.9

69 99% 98% 97% 94% 96%

12

Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah (IKM)

4.250 4.350 4.450 4.500 4.500 4.210 4.239 4.450 5.110 10.235 99% 97% 100% 114% 227%

13 Jumlah potensi produk unggulan IKM

22 40 80 0 88 22 40 80 0 100% 100% 100% 0% 0%

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

20

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

TABEL 2.5 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 s.d 2015

NO

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1

Program Penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif

169.200.000

150.000.000

275.000.000

200.000.000

205.539.000

158.865.000

148.140.000

268.076.000

194.141.000

201.413.900

93,89%

98,76%

97,48% 97,07

% 97,99

%

2

Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah

1.028.421. 500

1.053.087. 004

1.527.658. 050

1.598.000.

000

1.410.489. 850

902.707. 750

1.006.999.

754

1.387.708. 050

1.497.983. 925

1.207.589. 850

87,78%

95,62%

90,84% 93,74

% 85,61

%

3

Program pengembangan sistem penduklung usaha bagi usaha mikro kecil menengah

195.106.000

144.617.501

315.445.950

320.000.000

279.649.000

194.706.000

143.067.501

315.445.700

299.380.000

264.684.000

99,79%

98,93%

100,00%

93,56%

94,65%

4 Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

286.220.000

321.325.003

319.174.000

875.000.000

901.686.000

275.960.000

309.685.003

298.773.500

833.261.400

644.825.600

96,42%

96,38%

93,61% 95,23

% 71,51%

TOTAL

1.678.947.500

1.669.029.508

2.437.278.000

2.993.000.000

2.797.363.850

1.532.238.750

1.607.892.258

2.270.003.250

2.824.766.325

2.318.513.350

29,07%

29,98%

29,38% 29,20

% 26,91

%

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

21

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Berdasarkan tabel kinerja diatas baik dari sisi kinerja program maupun

keuangan menunjukan hasil yang baik. Dari sisi kinerja, capaian realisasi seluruh

indikator kinerja sama dengan 100 persen bahkan ada beberapa indicator yang berhasil

melampaui targetnya. Dari sisi kienrja keuangan selama tahun 2011–2015 menunjukan

realisasi serapan anggaran rata-rata diatas 90 persen. Dengan capaian kinerja yang

tinggi dan disertai oleh serapan anggaran tidak seratus persen dapat mengindikasikan

penghematan anggaran dan kinerja perencanaan yang baik.

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015, Dinas Koperasi,

UKM Perindustrian dan Perdagangan mendapatkan tugas untuk melaksanakan

program / kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan daerah, sasaran prioritas

pembangunan daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi, UKM

Perindustrian dan Perdagangan ialah “Meningkatnya pelaku Koperasi, Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Pelaku Usaha Modal Besar” sesuai dengan

penjabaran dari misi ke enam Bupati Bandung dengan tujuan untuk meningkatkan

kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah.

Pada sasaran prioritas tersebut terdapat beberapa indikator kinerja daerah

yang menjadi tugas dan kewajiban dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Bandung dalam mencapai target indikator kinerja daerah

yang telah ditetapkan tersebut. Adapun uraian mengenai target indikator kinerja

adalah sebagai berikut:

1. Jumlah pertumbuhan pelaku UMKM.

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan jumlah pelaku UMKM diwilayah

Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah melakukan upaya

melalui beberapa program dan kegiatan salah satunya ialah program penciptaan

iklim usaha kecil menengah yang kondusif dan program pengembangan

kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah.

Pada program kegiatan tersebut dilakukan kegiatan pelatihan dan pembinaan

bagi pelaku UMKM dalam pengelolaan manajemen usaha, pemasaran produk dan

fasilitasi temu bisnis dalam memperluas akses pemasaran produk UMKM.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

22

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Pertumbuhan Jumlah UMKM dari tahun 2010 sampai dengan 2015 mencapai

9.615 UMKM dari target yang ditetapkan 9.236 UMKM. Pertumbuhan jumlah

UMKM setiap tahun mengalami pertumbuhan cukup baik terutama ketika

masyarakat mulai mengenal program kewirausahaan, banyak masyarakat yang

mulai tertarik untuk terjun ke dunia usaha. Data pertumbuhan setiap tahunya

dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 2.2 Pertumbuhan UMKM Per Tahun

2. Fasilitasi Sertifikasi produk Indsutri Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikasi Halal

bagi produk UMKM.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM sehingga

dapat bersaing dengan produk yang dibuat oleh perusahan besar bshksn produk

dari luar negeri mengingat pada tahun 2015 akan menghadapi MEA (Masyarakat

Ekonoi ASEAN) dimana arus produk Negara tetangga akan mengalir bebas masuk

ke wilayah Indonesia. Untuk itu diperlukan upaya penguatan daya saing produk

UMKM dalam negeri, salah satunya ialah dengan memberikan fasilitasi sertifikasi

PIRT dan sertifikasi Halal untuk produk UMKM olahan makanan dan minuman.

Selama program ini dilaksanakan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, kami

telah memberikan faslitasi sertifikasi sebanyak 547 sertifkasi PIRT dan Halal bagi

UMKM. Perkembangan capaian target dari tahun ke tahun sebagai berikut:

6,982 7,545

8,109 8,672

9,236

7,218 7,894

8,432 9,003

9,615

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

2011 2012 2013 2014 2015

Target Realisasi

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

23

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Gambar 2.3 Pencapain Target Fasilitasi Sertifikasi PIRT & Halal

Dari Tahun 2011 s.d 2015

3. Jumlah Omzet UMKM

Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika

perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya ditopang

oleh kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah. Unit usaha yang masuk

dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat nadi

perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi. Saat ini

sekitar 99% pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang terus

tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi

penopang stabilitas perekonomian nasional.

Peranan pemerintah sebagai salah satu prasyarat keberhasilan dalam

pengembangan UMKM dengan melakukan berbagai terobosan untuk

meningkatkan kinerja UMKM sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang

berdaya saing tinggi. Dengan semakin meningkanya kulitas daya saing produk

UMKM akan berkontribusi dengan pertumbuhnya omzet UMKM yang akan

mendorong perekonomian daerah dan nasional.Pertumbuhan omzet UMKM

Kabupaten Bandung pada tahun 2015 mencapai Rp.3.099.772.278.625,- dari

sebelumnya yaitu tahun 2014 sebesar Rp.3.094.869.600.625,-. Adapun data

perkembangan omzet UMKM dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik

dibawah ini :

75

55

100 100 100

75

55

134

100

118

2011 2012 2013 2014 2015

Target Realisasi

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

24

Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Gambar 2.4 Grafik pertumbuhan omzet pertahun

4. Perkembangan Koperasi

Perkembangan koperasi sampai tahun 2015 mencapai 1.686 koperasi

mengalami kenaikan dari pada setiap tahunnya, begitu pula dengan jumah

koperasi aktif yang mengalami peningkatan setiap tahunya. Perkembangan jumlah

koperasi keseluruhan dan koperasi aktif dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Gambar 2.5 Grafik Perkembangan Koperasi

3,075,548,668,000

3,084,145,158,000

3,089,449,828,528

3,094,869,600,625

3,099,772,278,625

3,060,000,000,000

3,065,000,000,000

3,070,000,000,000

3,075,000,000,000

3,080,000,000,000

3,085,000,000,000

3,090,000,000,000

3,095,000,000,000

3,100,000,000,000

3,105,000,000,000

2011 2012 2013 2014 2015

Omset UMKM

371

888 916 964722 722 722 722

1593 1610 1638 1686

0

500

1000

1500

2000

2012 2013 2014 2015

AKTIF TIDAK AKTIF JUMLAH

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

25

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Sejalan dengan konteks pembangunan disuatu daerah, maka daerah sebagai bagian

dari subsistem yang terintegrasi secara nasional juga memiliki kontribusi terhadap pola

pembangunan nasional. Menghadapi dinamika lingkungan strategis baik regional, nasional,

maupun global serta memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara

keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga, maka Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Bandung dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan

isu-isu strategis yang berkembang saat ini dan lima tahun ke depan.

Hal tersebut sejalan dengan amanat RPJMD Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung melakukan orientasi dan pendekatan yang

digunakan dalam perencanaan dan koordinasi pembangunan sebagai upaya mendukung

tercapainya visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten Bandung tahun 2016-2021.

Berdasarkan pendekatan seperti diamanatkan dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta peluang dan ancaman yang terkait

dengan dinamika lingkungan strategis juga memperhatikan kekuatan dan kelemahan

lembaga/institusi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi, maka permasalahan dan isu-isu strategis

penyelenggaraan tugas fungsi menjadi rujukan penting dalam menentukan program dan

kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan.

III.1 Identifikasi Permasalahan

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan

penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Koperasidan Usaha

Mikro. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut terdapat beberapa permasalahan,

antara lain:

Bidang Koperasi

Permasalahan utama yang dihadapi koperasi secara ringkas ditampilkan

padaTabel I.5. Permasalahan tersebut berkaitan dengan organisasi, usaha, sumber

daya manusia (SDM), system pendukung dan iklim usaha.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

26

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Tabel3.1PermasalahandalamPengembanganKoperasi Indonesia

Aspek Permasalahan

Organisasi

1. Masih banyak koperasi yang belum menerapkan nilai dan

prinsip koperasi secara benar.

2. Koperasi belum memiliki visi untuk menjadi modern (SDM,

organisasi, usaha dan inovasi)

3. Rendahnya profesionalisme dan akuntabilitas dalam

pengelolaan koperasi.

4. Masih banyaknya koperasi yang berorientasi atau bergantung

pada bantuan pemerintah.

5. Masih banyak koperasi yang tidak aktif

Usaha

1. Kurangnya kesadaran anggota koperasi untuk berpartisipasi

dalam meningkatkan modal dan memajukan usaha koperasi.

2. Kurangnya kapasitas koperasi untuk berinovasi dalam

pengembangan produk dan layanan bagi anggota.

3. Kurangnya kemampuan koperasi untuk memenuhi target

produksi (kualitas, kuantitas da nkontinuitas) sesuai

permintaan pasar

4. Terbatasnya kemampuan koperasi untuk menjangkau pasar

terutama dalam promosi produk, akses informasi pasar dan

saluran pemasaran

5. Terbatasnya jaringan usaha dan pemasaran antar koperasi dan

antara koperasi dan usaha besar

Sumber Daya Manusia

1. Banyakanggota yang tidakmengertitentangkoperasi.

2. MentalitasdanorientasibisnisSDM koperasimasihrendah

3. Rendahnyakapasitas

SDMkoperasidalammengaksesteknologiinformasi,

jaringanproduksidanpemasaran

4. Kurangnyajangkauanpenyuluhandandiklatperkoperasian

Sistem Pendukung dan

Iklim Usaha

1. Regulasi dan kebijakan di tingkat pusat dan daerah yang belum

mendukung perkembangan koperasi

2. Kurangnya koordinasi dan keterpaduan antar stakeholders

3. Belum tersedianya data yang lengkap dan valid mengenai

perkembangan koperasi sehingga menyulitkan pemetaan dan

pembinaan

4. Kurangnya kesiapan pemerintah dan dunia usaha untuk

menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

27

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

BIdang UMKM

1. Permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Mikro saat ini berkaitan dengan kualitas

SDM yang rendah, peran system pendukung yang kurang optimal. Permasalahan

SDM Usaha Mikro pada umumnya disebabkan oleh rendahnya pendidikan,

keterampilan dan pengalaman, serta akses keinformasi. Sebagian besar Usaha

Mikro juga belum memiliki kapasitas kewirausahaan yang memadai. Hal ini tampak

dari polabisnis Usaha Mikro yang masih banyak difokuskan pada produksi bukan

permintaan pasar.

2. Sementara itu kurang optimalnya peran system pendukung telah meningkatkan

kompleksitas dalam akses Usaha Mikro terhadap sumber daya (bahan baku dan

pembiayaan), teknologi dan pasar. Sistem pendukung usaha tersebut dapat

mencakup lembaga penyedia/pemasok bahan baku, lembaga pembiayaan,

mediator pemasaran, lembaga layanan bisnis/LPB, dll. Peran system pendukung

Usaha Mikro juga tidak terlepas dari ketersediaan infrastruktur serta insentif.

3. Kapasitas Usaha Mikro untuk dapat berperan secara maksimal di pasar juga

dipengaruhi oleh iklim usaha yang menjamin kesetaraan dan kepastian usaha, dan

perlindungan usaha, serta ketersediaan insentif untuk pengembangan Usaha

Mikro.

a. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Dengan mempertimbangan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan

peluang yang ada di Kabupaten Bandung dan berdasarkan penelaahan terhadap dokumen

rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Bandung serta hasil identifikasi

terhadap permasalahan dan isu strategis di Kabupaten Bandung, maka dibutuhkan

perumusan visi Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai pedoman arah kebijakan lima

tahun mendatang. Visi ini dibuat untuk menentukan fokus dan arah gerak Pemerintah

Kabupaten Bandung dalam bekerja menuntaskan isu-isu yang ada dan meminimalisasi

potensi permasalahan di masa mendatang.

Visi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 adalah:

“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan

Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan

Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural

dan Berwawasan Lingkungan”

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

28

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan

kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan

peluang yang dimiliki, maka maksud dari pokok-pokok visi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel. 3.2 Pejabaran Visi Bupati dan Wakil Bupati Bandung

Periode 2016 s.d 2021

VISI POKOK- POKOK

VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI

“Memantapkan

Kabupaten

Bandung yang

Maju, Mandiri

dan Berdaya

Saing, melalui

Tata Kelola

Pemerintahan

yang Baik dan

Sinergi

Pembangunan

Perdesaan,

Berlandaskan

Religius,

Kultural dan

Berwawasan

Lingkungan”

Maju

Kondisi Kabupaten Bandung yang unggul yang

didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki

intelektualitas tinggi, memiliki moral yang baik,

kreatif, dan inovatif sehingga membentuk

masyarakat yang produktif serta dikung oleh kondisi

lingkungan yang lestari yang dapat mendukung

terselenggaranya berbagai aktivitas yang sejalan

untuk mencapai kemajuan daerah.

Mandiri

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang

mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih

maju serta mampu mewujudkan kehidupan yang

sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah

maju, dengan mengandalkan potensi dan

kemampuan yang dimiliki.

Berdayasaing

Kondisi Kabupaten Bandung yang didukung oleh

perekonomian yang kompetitif melalui

pengembangan ekonomi kreatif dan pembangunan

infrastruktur penunjang dengan ditunjang oleh

kondisi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk

menempatkan diri unggul dalam kontek sektoral,

mampu membuka diri terhadap tindak inovatif untuk

memperoleh keuntungan dari persaingan, baik pada

tingkat regional, nasional dan internasional.

Tata Kelola

Pemerintahan

yang Baik

Kondisi Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten

Bandung yang dilakukan secara bersama- sama

antara Pemerintah, Masyarakat dan Swasta, dan

bertanggungjawab, dengan menjaga sinergitas

interaksi yang bersifat konstruktif diantara tiga

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

29

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

VISI POKOK- POKOK

VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI

dominan utama, yaitu pemerintah, swasta dan

masayrakat, dengan mempertimbangkan efisiensi,

efektivitas, partisipatif yang berlandaskan hukum,

menjunjung tinggi keadilan, demokrasi, transparan,

responsif serta berorientasi pada konsensus,

kesetaraan dan akuntabel.

Sinergi

Pembangunan

Perdesaan

Kondisi pelaksanaan pembangunan pembangunan

perdesaan di Kabupaten Bandung yang melibatkan

seluruh pemangku kepentingan dan menyeluruh

dalam berbagai aspek pembangunan, dengan

memperhatikan peningkatkan kualitas SDM

kelembagaan perdesaan, peningkatan ketersediaan

infrastruktur perdesaan, penyediaan sistem

transportasi perdesaan yang memadai, peningkatan

produk pertanian yang berdaya saing, pemenuhan

kebutuhan pangan masyarakat serta pemberdayaan

masyarakat perdesaan.

Religius

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang

memiliki nilai- nilai, norma, semangat dan kaidah

agama, yang harus menjiwai, mewarnai dan menjadi

ruh atau pedoman bagi seluruh aktivitas kehidupan,

termasuk penyelenggaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pemangunan, dengan tetap

menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup

beragama.

Kultural

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandun yang memiliki

nilai- nilai budaya sunda yang baik, melekat dan

menjadi jati diri, yang harus terus tumbuh dan

berkembang seiring dengan laju pembangunan, serta

menjadi perekat bagi keselarasan dan kestabilan

sosial. Pengembangan budaya sunda tersebut

dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

30

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

VISI POKOK- POKOK

VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI

kehidupan masayrakat secara proporsional.

Berwawasan

Lingkungan

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki

pengertian dan kepedulian yang tinggi terhadap

keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan yang

didasari oleh kesadaran akan fungsi strategis

lingkungan terhadap keberlangsungan hidup

manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan, harus

menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan,

agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang,

nyaman dan berkelanjutan.

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi

dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang

dimiliki, maka ditetapkan misi sebagai berikut:

Misi Pertama : “Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan”

Misi peningkatan kualitas dan cakupan layan pendidikan sejalan dengan

visi Kabupaten Bandung, khususnya dalam upaya membangun “Sumber

Daya Manusia yang Berkualitas”. Perbaikan dalam sektor pendidikan

menjadi misi pertama yang diusung dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021. Penetapan

sektor pendidikan sebagai prioritas pertama didasari oleh pentingnya

aspek ini dalam pembangunan Kabupaten Bandung, masyarakat

Kabupaten Bandung sebagai aktor utama dalam penyelenggaraan

pembangunan Kabupaten Bandung perlu memiliki kapasitas dan daya

saing dalam mendukung keberhasilan pembangunan Kabupaten

Bandung. Dalam rangka membangun sumber daya manusia Kabupaten

Bandung yang berkualitas maka diperlukan upaya – upaya untuk

meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan, yang mana

antara lain dengan meningkatkan jumlah fasilitas pendidikan, terutama

fasilitas sekolah menengah atas yang tersebar secara merata dan

mencakup seluruh wilayah, meningkatkan kualitas pada fasilitas- fasilitas

pendidikan melalui peningkatan efisiensi sekolah, meningkatkan kualitas

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

31

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

tenaga pengajar, serta meningkatkan kompetensi siswa melalui

penguasaan budaya lokal, olah raga dan keterampilan lain.

Misi Kedua: “Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan”

Seperti halnya misi pengembangan sektor pendidikan, misi

mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan juga sejalan

dengan upaya menciptakan “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”.

Dalam hal ini drajat kesehatan penduduk menjadi fokus yang ingin

dicapai melalui misi ini. Drajat kesehatan masyarakat menjadi satu tolak

ukur bagi kualitas SDM yang secara langsung berpengaruh terhadap

produktivitas penduduk. SDM yang kreatif, inovatif dan kontributif

terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tidak akan berpengaruh

signifikan terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tanpa didukung

oleh drajat kesehatan penduduk yang tinggi. Untuk mendukung misi ini,

beberapa upaya peningkatan kuantitas fasilitas kesehatan serta upaya

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan perlu dilakukan. Dijabarkan

lebih rinci beberapa upaya untuk mendukung pencapaian misi ini antara

lain meningkatkan kuantitas dan kualitas puskesmasdan rumah sakit,

menurunkan angka kesakitan penduduk melalui berbagai upaya

pemberdayaan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga

pola hidup bersih serta meningkatkan jumlah tenaga medis secara

optimal yang melayani seluruh wilayah Kabupaten Bandung.

Misi Ketiga: “Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata

ruang wilayah dengan memperhatikan aspek kebencanaan”

Penyediaan infrastruktur dasar memiliki pengaruh luas terhadap

pembangunan di berbagai sektor. Infrastruktur dasar dalam hal ini

meliputi infrastruktur transportasi, infrastruktur air bersih, infrastruktur

air limbah, infrastruktur telekomunikasi dan infrastruktur energi. Dalam

implementasinya, pembangunan infrastruktur terkait erat dengan tata

ruang. Pengembangan infrastruktur dapat menstimulus perkembangan

guna lahan suatu wilayah, sehingga perencanaan infrastruktur dan

perencanaan tata ruang perlu dilakukan secara seiring untuk

menciptakan adanya keterpaduan. Upaya- upaya yang dapat dilakukan

dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan

keterpaduan tata ruang wilayah antara lain melalui mengoptimalkan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

32

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar serta mewujudkan

perencanaan tata ruang secara simultan, mulai dari perencanaan tata

ruang, hingga ke pemanfaatan ruang dan pengendalian permanfaatan

ruang.

Aspek kebencanaan merupakan salah satu komponen yang perlu

diakomodir dalam perencanaan pembangunan. Hal tersbut didasari oleh

kondisi Kabupaten Bandung yang memiliki beberapa potensi bencan.

Meninjau historis kebelakang, beberapa bencana cenderung tidak dapat

dihindarkan dan menggangu stabilitas pembangunan. Mitigasi berupa

pencegahan terjadinya bencana tidak akan menghilangkan seluruh resiko

bencana. Berdasarkan hal tersebut, maka upaya terkait penanganan

aspek kebencanaan selain mengakomodir upaya mitigasi pelu pula untuk

diarahkan pada upaya adaptasi berupa rekayasa infrastruktur dan

fasilitas publik agar memiliki kelentingan terhadap bencana.

Misi Keempat: “Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat”

Penetapan misi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat sejalan

dengan upaya membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung

yang berkualitas. Dengan meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat,

diharapkan secara tidak langsung menciptakan stabilitas kemanan

wilayah. Beberapa upaya yang akan diterapkan untuk meningkatkan

kesejahteraan sosial masyarakat antara lain dengan peningkatan upaya

pemenuhan layanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS), serta peningkatan partisipasi masayrakat dalam upaya

pengentasan masalah kesejahteraan sosial.

Misi Kelima: “Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki

keunggulan kompetitif”

Pembangunan ekonomi memiliki cakupan yang luas meliputi beberapa

sektor, seperti misalnya perdagangan dan jasa, pertanian, industri,

pariwisata, koperasi dan UKM serta investasi dan modal. Misi

menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan pokok visi

pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan “Perekonomian

yang Berdaya Saing”. Untuk sektor industri dan jasa, perkembangan

diarahkan untuk mendorong potensi perdagangan dan jasa dalam rangka

meningkatkan PAD. Pada kondisi eksisting, perdagangan dan jasa

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

33

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di

Kabupaten Bandung. Meskipun demikian pada kondisi eksisting

pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal. Sektor perdagangan

dan jasa erat kaitannya dengan transaksi yang terjadi di suatu wilayah,

untuk mendorong transaksi maka berbagai upaya seperti misalnya

meningkatkan jaminan ketersediaan kontinuitas pasokan komoditas,

menciptakan kepastian mengenai mutu dan harga barang, serta

memberikan jaminan mengenai stabilitas harga barang perlu dilakukan.

Sejalan dengan upaya- upaya tersebut, regulasi terkait perdagangan

berperan penting untuk memberikan arahan serta batasan dalam

pelaksanaannya. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mengoptimalkan

sektor perdagangan, perlu pula ditunjang dengan keberadaan regulasi

terkait usaha perdagangan dan jasa yang memadai. Untuk sektor

industri, pengembangan diarahkan pada optimalisasi pengembangan

potensi pariwisata serta peningkatan pengelolaan objek wisata eksisting.

Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan sektor

pariwisata dalam rangka meningkatkan competitive advantge sektor

ekonomi Kabupaten Bandung antara lain melalui kerjasama antara

pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha serta melalui branding

dan promosi pemasaran objek wisata. Untuk sektor industri,

pengembangan lebih diarahkan pada mendorong perkembangan industri

konvensional menuju industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.

Beberapa upaya terkait antara lain melalui insentif dan insentif bagi

industri yang telah melakukan pemanfaatan teknologi tinggi dalam hal

produksi dan pengelolaan limbah. Selain dari pada itu, untuk memberikan

imbas pada perekonomian lokal, maka keberadaan sektor industri perlu

dikaitkan dengan penggunaan sumber daya dan bahan baku lokal.

Adapun untuk sektor pertanian dan perikanan, pengembangan lebih

diarahkan pada pengoptimalan potensi pertanian dan peternakan serta

penguasaan petani dna peternak terhadap teknologi pertanian dan

peternakan.

Misi Keenam: “Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup”

Selain ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sektor

ekonomi yang berdaya saing, untuk menciptakan pembangunan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

34

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Kabupaten Bandung yang berkelanjutan perlu pula ditopang oleh

pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup di

Kabupaten Bandung diarahkan pada upaya menetralisir dampak

lingkungan yang timbul akibat kegiatan- kegiatan yang memacu

perumbuhan ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara

dan mengelola lingkungan hidup antara lain melalui penanggulangan

pencemaran lingkungan, baik oleh limbah padat, cair maupun udara.

Misi Ketujuh: ”Meningkatkan Kemandirian Desa”

Penetapan misi ini dilatar belakangi oleh kondisi fisik Kabupaten Bandung

eksisting yang lebih didominasi oleh kawasan perdesaan. Pembangunan

perdesaan tidak semata- mata dilakukan melalui pembangunan

infrastruktur perdesaan, lebih dari itu pembangunan perdesaan perlu

mengedepankan pemberdayaan masyarakat perdesaan sebagai pelaku

utama pembangunan desa. Melalui pemberdayaan masyarakat

diharapkan mampu menciptakan kemandirian desa yang jika

diakumulasikan dalam skala kabupaten akan bersinergi mendukung

pembangunan Kabupaten Bandung. Misi meningkatkan kemandirian

desa melalui pemberdayaan masyarakat ini sejalan dengan upaya

pencapaian pokok visi menciptakan “sumber daya manusia yang

berkualitas” serta “ekonomi yang berdaya saing”. Beberapa upaya yang

dapat diterapkan untuk meningkatkan kemandirian desa antara lain

dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan,

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, serta

meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur di perdesaan.

Misi Kedelapan: “Meningkatkan reformasi birokrasi”

Untuk menjamin tercapainya pembangunan “Sumber Daya Manusia yang

Berkualitas”, “Ekonomi yang Berdaya Saing”, serta “Lingkungan yang

Lestari”, maka perlu ditunjang oleh kapasitas aparatur. Dalam hal ini

unsur pemerintahan akan berperan sebagai agen yang menjaga

keseimbangan pembangunan. Aparatur yang berkualitas akan menjadi

katalisator bagi pembangunan Kabupaten Bandung. Birokrasi dan

aparatur dengan tugas utama pelayanan publik menjadi kunci bagi

efektivitas dan efisiensi pembangunan. Berdasarkan hal tersebut maka

reformasi birokrasi diharapkan mampu menciptakan optimalisasi bagi

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

35

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

penyediaan pelayanan publik. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam

meningkatkan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi antara lain

melalui meningkatkan kualitas kinerja aparatur, mempersiangkat waktu

pelayanan administrasi dan mengembangkan sistem pelayanan berbasis

teknologi.

Misi Kesembilan: “Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah”

Pembangunan wilayah tidak dapat dilepaskan dari komponen keamanan

dan ketertiban wilayah. Stabilitas keamanan wilayah secara signifikan

akan berpengaruh terhadap kelangsungan pembangunan wilayah.

Berdasarkan hal tersebut, sebagai upaya mencapai visi pembangunan

Kabupaten Bandung, maka penetapan misi meningkatkan keamanan dan

ketetiban wilayah mutlak diperlukan. Beberapa upaya yang dapat

diterapkan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah antara

lain dengan meminimalisasi terjadinya ancaman terhadap kemanan dan

ketertiban masyarakat melalui peningkatan penegakan peraturan

daerah, serta Meningkatkan peran serta masayrakat dalam menjaga

keamanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan pemahaman

masyarakat tentang wawasan kebangsaan.

Dari penjabaran visi dan misi di atas, misi ke 5 (lima) yaitu: “Menciptakan Pembangunan

Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”, merupakan visi yang menjadi amanat bagi

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya, karena dalam misi tersebut menyangkut bagimana menciptakan pembangunan

ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan

“Perekonomian yang Berdaya Saing”. Adapun sasaran serta strategi dan arah kebijakan

dirumuskan sebagai berikut :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

36

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Tabel 3.3

Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 terkait Urusan

Koperasi dan UKM

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Meningkatkan

kapasitas,

kapabilitas serta

produktivitas

UMKM-IKM dan

kualitas produk

unggulan

1. Mengembangkan sentra

dan klaster

pengembangan UMKM

unggulan berbasis

eknomi kreatif

1. Pengembangan mesin dan peralatan

IKM pada sentra dan klaster UMKM

2. Pengembangan jaringan dan kemitraan

quadrohelix

3. Pengembangan komunitas dan

penguatan kelembagaan

4. Peningkatan Pangsa Pasar dan

perluasan pemasaran

2. Meningkatkan akumulasi,

aksesibilitas dan

kemampuan permodalan

1. Peningkatan akses permodalan

terutama melalui koperasi

2. Penguatan permodalan koperasi

melalui penyertaan modal

3. Peningkatan keanggotaan koperasi

dari sektor pertanian, perdagangan

dan usaha kecil menengah

3. Meningkatkan

kemampuan dan kualitas

SDM pelaku usaha / UKM

1. Peningkatan kemampuan dan kualitas

SDM pelaku usaha / UKM

4. Meningkatkan mutu,

sertifikasi maupun

standarisasi mutu proses,

produksi dan produk

KUKM-IKM

1. Peningkatkan mutu pengelolaan

(management), proses produksi

UMKM dan IKM

2. Peningkatkan jaminan mutu produk-

produk UMKM dan IKM

3. Pegembangan Desain dan Kemasan

produkproduk UKM dan IKM

4. Pengembangan Legailitas Hak Cipta

5. Pengembangan ciri khas/

keunikan produk

1. Peningkatan pendampingan dan

pembinaan dalam mengembangkan

ciri khas / keunikan produk

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

37

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

b. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga

Telaahan terhadap rencana strategis kementerian koperasi dan UKM, kementerian

ditujukan untuk melakukan sinergitas dan sinkronisasi antar level nasional, provinsi dan

kabupaten.

Telahaan Kementerian Koperasi dan UMKM RI

Visi dan Misi Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2015-2019 diarahkan untuk

mendukung pencapaian Visi Presiden terpilih periode 2014-2019, sebagaimana tertuang

didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sebagai

berikut:

“ TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN

BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG “

Visi tersebut diwujudkan melalui tujuh Misi Pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber dayamaritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negarakepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratisberlandaskan

negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati dirisebagai negara

maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dansejahtera.

5. Mewujudkanbangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,dan

berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Tujuan Kementerian Koperasi dan UKM yaitu:

“Mewujudkan Koperasidan UMKM yang berdaya saing dan

berkontribusi pada peningkatan perekonomian nasional dan

kesejahteraan rakyat berlandaskan semangat wirausaha,kemandirian

koperasi dan keterpaduan.”

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

38

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Gambar 3.1 Tujuan Kementrian Koperasi dan UKM

Telaahan Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Propinsi Jawa Barat

Disebutkan di dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun

2013-2018 bahwa isu strategis pemberdayaan KUKM meliputi :

a) Rendahnya tingkat partisipasi anggota dalam mengambangkan kegiatan usaha

koperasi,

b) Keterbatasan KUMKM dalam peningkatan kapasitas SDM,

c) Rendahnya akses pembiyaan bagi KUMKM,

d) Rendahnya akses pasar produk KUMKM,

e) Iklim usaha yang belum sepenuhnya memberikan dukungan terhadap pemberdayaan

KUMKM,

f) Terbatasnya aspek legalitas usaha KUMKM.

Prioritas pemberdayaan KUMKM yaitu :

a) Meningkatkan kapasitas SDM aparatur,

b) Meningkatkan fungsi dan peran organisasi Dinas,

c) Meningkatkan kapasitas SDM pelaku KUMKM,

d) Meningkatkan akses pasar dan daya saing KUMKM,

e) Meningkatkan kerjasama/kemitraan bagi pengembangan KUMKM,

f) Meningkatkan akses pembiayaan bagi KUMKM,

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

39

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

g) Meningkatkan pemanfaatan teknologi bagi peningkatan produktivitas KUMKM,

h) Meningkatkan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi,

i) Meningkatkan penerapan jati diri koperasi,

j) Meningkatkan sosialisasi/penyuluhan perkoperasian,

k) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan pemberdayaan KUMKM.

Rencana Strategis Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Barat TAHUN 2013-2018 mengacu

kepada Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong peningkatan kesejahteraan

masyarakat melalui pengembangan sektor koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah,

melalui ditetapkan visi Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Barat, yaitu ”Menjadikan Lembaga

Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang Mampu Mewujudkan Koperasi UMKM yang Unggul di

Tingkat Nasional”, maksudnya adalah bahwa Koperasi UMKM didorong untuk mendiri,

kredibel, tangguh dan inivatif, sehingga mampu berdaya saing dengan pelaku ekonomi lainnya

baik secara nasional maupun internasional.

Sedangkan tujuan Dinas Koperasi KUMKM sebagai berikut :

a) Dinas Koperasi KUMKM mampu memberikan stimulus bagi tumbuh dan

berkembangnya koperasi dan UMKM di Jawa Barat,

b) Dinas Koperasi KUMKM mampu menjadi mitra guna meningkatkan permodalan

koperasi dan UMKM Jawa Barat,

c) Dinas Koperasi KUMKM mempu menjadi fasilitator pemasaran Produk koperasi dan

UMKM Jawa Barat,

d) Dinas Koperasi KUMKM mampu menjadi katalisator produktivitas dan daya saing

koperasi dan KUMKM Jawa Barat.

Sasaran Dinas Koperasi KUMKM Prov. Jawa Barat sebagai berikut :

a) SDM aparatur koperasi KUMKM memiliki kompetensi dalam pelayanan publik sektor

KUMKM,

b) Koordinasi kebijakan KUMKM dengan seluruh Dinas yang membidangi koperasi

KUMKM di Jawa Barat,

c) Pengembangan KUMKM Provinsi Jawa Barat,

d) Peningkatan jaringan kerjasama KUMKM seluruh Jawa Barat.

Strategi dan Kebijakan Dinas Koperasi KUMKM Provinsi Jawa Barat sebagai berikut:

a) Meningkatkan kualitas SDM aparatur dan kapisitas kelembagaan Dinas Koperasi

KUMKM Prov. Jawa Barat,

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

40

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

b) Koordinasi lintas sektor dan lintas Kabupaten/Kota dalam pengembangan KUMKM di

Jawa Barat,

c) Meningkatkan dukungan dan fasilitasi KUMKM di seluruh provinsi Jawa Barat.

c. Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkuangan Hidup Strategis

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung tahun 2007-2027, disebutkan

bahwa tujuan penataan ruang adalah :

a. mencapai optimasi dan sinergi pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan bagi

peningkatan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan nasional;

b. menciptakan keserasian dan keseimbangan antara lingkungan dan sebaran kegiatan;

c. meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan atas pengembangan dan

pengelolaan ruang;

d. mewujudkan keseimbangan dan keserasian perkembangan antar bagian wilayah kota

serta antar sektor dalam rangka mendorong pelaksanaan otonomi daerah;

e. mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak

negatif terhadap lingkungan.

f. Mewujudkan Kabupaten Bandung sebagai hinterland dan kawasan produksi utama

dalam pengembangan Metropolitan Bandung. Selanjutnya dalam RTRW juga telah

ditetapkan kebijakan pengembangan struktur ruang; dan kebijakan pengembangan

pola ruang.

Rencana Tata Ruang Wilayah diharapkan menjadi pedoman bagi semua pemangku

kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor/bidang, serta

mengakomodasikan pembagian peran dengan kabupaten/kota dan bersifat saling

melengkapi serta selaras serta sebagai matra spasial bagi Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

serta rencana pembangunan lainnya.

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten meliputi sistem perkotaan di

wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana

wilayah Kabupaten. Wilayah Kabupaten Bandung dibagi dalam beberapa Wilayah

Pengembangan (WP), meliputi :

a) WP Soreang – Kutawaringin – Katapang berfungsi sebagai kawasan pemerintahan,

jasa dan perdagangan, permukiman, pertanian, pariwisata, dan industri non polutif

di Kecamatan Katapang;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

41

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

b) WP Banjaran berfungsi sebagai kawasan industri non polutif, jasa dan perdagangan,

permukiman, pertanian, dan pariwisata;

c) WP Baleendah berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan, pertanian, industri

non polutif, permukiman, dan pendidikan;

d) WP Majalaya berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan, pertanian, industri,

dan permukiman;

e) WP Cileunyi-Rancaekek berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan,

pertanian, industri , permukiman, dan konservasi;

f) WP Cicalengka berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan, pertanian, industri

non polutif, dan permukiman.

g) Margahayu dan Margaasih berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan,

industri non polutif, dan permukiman;

h) Cilengkrang dan Cimenyan berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan,

pertanian, permukiman, pariwisata dan konservasi.

Kawasan perdagangan dan jasa dibedakan berdasarkan tingkat pelayanannya, yaitu :

a. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi pelayanan kecamatan

dicirikan dengan pengelompokkan letak, terletak di seluruh kecamatan;

b. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi untuk melayani

kecamatan-kecamatan lain terletak di kota-kota hirarki II dan III, yaitu

Kecamatan Soreang, Banjaran, Majalaya, dan Cileunyi dan kecamatan lain

sesuai pembagian hirarkinya. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa

direncanakan seluas ± 2.251,22 Ha.

Kawasanperuntukan industri seperti yang dimaksud lebih diperuntukkan bagi jenis

industri yang tidak menghasilkan limbah cair dan atau tidak menggunakan air banyak.

Sedangkan untuk pengembangan industri polutif dikendalikan secara ketat dengan

persyaratan tidak banyak menggunakan air tanah dalam untuk proses produksi dan

memenuhi persyaratan lainnya sesuai hasil kajian detail/teknis. Rencana luas kawasan

peruntukan Industri adalah seluas ± 5.543,03 ha terdiri dari Kawasan Industri seluas ±

3.950 ha dan Zona Industri seluas ± 1.593,03 ha.

Kawasan strategis merupakan kawasan prioritas yang membutuhkan

pengembangan/penanganan mendesak atau kawasan yang mempunyai potensi

pengembangan yang dapat memajukan perekonomian wilayah, atau kawasan yang

mempunyai permasalahan yang harus segera ditangani. Dikaitkan dengan fungsi strategis,

struktur dan pola ruang , kawasan prioritas yang akan dikembangkan adalah : a. Kawasan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

42

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Kota Baru Tegalluar; b. Kawasan Industri Margaasih; c. Kawasan Terpadu Stadion Olah

Raga Si Jalak Harupat.

Kawasan Kota Baru Tegalluar merupakan kawasan strategis dengan luas ± 3.500 ha

yang terdiri dari pengembangan kawasan pemukiman skala besar, kawasan industri,

pengembangan waduk/danau buatan dan kawasan rekreasi. Kawasan Industri Margaasih

merupakan kawasan strategis dengan luas ± 450 ha untuk pengembangan kawasan

industri non-polutif. Kawasan Terpadu Stadion Olah Raga Si Jalak Harupat c merupakan

kawasan strategis dengan luas ± 740 ha yang terdiri dari kawasan inti stadion (sport

centre) dengan luas ± 130 ha dan kawasan pendukung dengan luas ± 610 ha terletak di

Kecamatan Kutawaringin yang diarahkan untuk kegiatan jasa/perdagangan, perumahan,

industri non polutif serta kegiatan komersial lainnya.

Namun demikian masih terdapat berbagai isu strategis yang perlu ditangani secara

sistematis dalam kaitan dengan penataan ruang ini. Pertama adalah masih terjadi

penyimpangan pemanfaatan ruang di Kabupaten Bandung. Hal ini ditunjukkan oleh

adanya ketimpangan pembangunan wilayah di Kabupaten Bandung.

Isu selanjutnya berkaitan dengan semakin meningkatnya konversi lahan pertanian ke

non pertanian dan konversi lahan di kawasan lindung. Hal ini terjadi karena pengaruh

kegiatan ekonomi seperti kegiatan investasi industri, jasa maupun pemukiman,

perkembangan penduduk maupun kondisi sosial budaya. Alih fungsi lahan di Kabupaten

Bandung terutama terjadi pada berubahnya fungsi hutan baik primer maupun sekunder

menjadi fungsi perkebunan bahkan semak belukar, berubahnya fungsi sawah menjadi

fungsi permukiman dan budidaya lainnya. Alih fungsi yang terjadi umumnya mengabaikan

rencana tata ruang yang telah direncanakan sebelumnya. Akibatnya produksi dan

produktivitas pertanian semakin menurun dan kondisi lingkungan juga menurun.

Isu strategis yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang terjadi saat ini adalah

terjadinya kerusakan lingkungan di daerahpembangunan kawasan-kawasan industri.

Kondisi ini dapat meningkatkan polusi baik polusi udara, air, maupun suara sehingga dapat

mengurangi kualitas kesehatan masyarakat di sekitar kawasan industri. Demikian pula alih

fungsi lahan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan peruntukannya dapat

mengakibatkan terjadinya degradasi lahan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan

potensi bencana yang timbul seperti erosi, banjir, polusi dan lain-lain.

Pembangunan ekonomi yang kurang bijaksana akan memberi dampak negatif

terhadap kualitas lingkungan. Peningkatan pembangunan aksesibilitas jalan secara

berlebihan akan mempengaruhi aktivitas pertanian di Kabupaten Bandung. Semakin

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

43

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

banyak jaringan jalan yang ada, maka kegiatan pertanian akan semakin terdesak akibat

berkurangnya lahan pertanian. Pemanfaatan air bersih secara berlebihan juga dapat

mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas sumber air khususnya air tanah.

Pemanfaatan potensi pertambangan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan

kerusakan lingkungan akibat lahan galian yang ditinggalkan.

Sebagai respon atas berbagai isu lingkungan hidup tersebut, maka perlu merancang

berbagai rencana pembangunan yang ramah lingkungan. Sebagai implikasinya maka

peningkatan kompetensi SDM tentang lingkungan hidup perlu ditingkatkan. Selanjutnya

perumusan rencana pembangunan berwawasan lingkungan perlu melibatkan berbagai

sektor, sehingga kuantitas dan kualitas koordinasi juga perlu ditingkatkan. Elemen penting

lainnya dalam perencanaan berwawasan lingkungan adalah ketersediaan data dan

informasi yang lengkap dan akurat tentang kondisi degradasi lingkungan, sehingga

kedepan perancangan sistem data dan informasi lingkungan hidup semakin penting.

d. Penentuan Isu-Isu Strategis

Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan

eksternal yaitu peluang dan ancaman serta memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsi serta misi sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang berdasarkan

pendekatan seperti diuraikan dalami Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka isu-isu strategis yang menjadi acuan

atau dasar dalam menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan selama lima

tahun ke depan (2016-2021) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut :

1. Masih terdapatnya koperasi yang tidak aktif (50 % dari jumlah yang terdaftar).

2. Masih banyak koperasi yang kualitas kinerjanya perlu ditingkatkan (nilai kemanfaatan

untuk anggota, produktivitas, kondisi keuangan, belum menerapkan nilai & prinsip

koperasi secara benar, terbatasnya akses informasi & saluran pemasaran dan jaringan

usaha koperasi, terbatasnya pemanfaatan IT, skala usaha masih kecil, data base masih

kurang).

3. Masih terbatasnya kualitas maupun kuantitas kemampuan SDM perkoperasian dan

UMKM yang handal.

4. Masih terbatasnya akses permodalan bagi Koperasi dan UMKM.

5. Masih lemahnya daya saing produk koperasi dan UMKM menghadapi persaingan.

6. Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha antara UMKM dengan Usaha Besar.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

44

BAB IV

TUJUAN, SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Perumusan tujuan dan sasaran menengah Perangakat Daerah merupakan salah satu

tahap penting penyusunan dokumen Renstra PD. Perumusan tujuan dan sasaran yang

terukur akan memberikan arah yang jelas bagaimana mencapai kinerja yang diharapkan dan

mengatasi permasalahan yang terjadi. Merealisasikan sebuah tujuan jangka menengah

diartikan sebagai keberhasilan menciptakan perubahan pada dampak yang luas dari tugas

dan fungsi yang diemban organisasi.

Untuk keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran diperlukan strategi untuk

mencapainya. Strategi dimaknai sebagai aktualisasi berbagai kebijakan untuk mencapai

sasaran yang spesifik dan berkesinambungan. Selanjutnya, kebijakan di implementasikan

kedalam program-program untuk mewujudkan sasaran yang ingin dicapai selama lima

tahun.

IV.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kabupaten Bandung

Sebagai salah satu komponen dari perencanaan strategis, tujuan dan sasaran

ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi pada RPJMD Kabupaten

Bandung Tahun 2016-2021 sebagai gambaran tentang kondisi yang ingin dicapai dimasa

datang. Untuk itu, tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih

dari visi dan misi pada RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021. Tujuan dan sasaran

hendaknya merupakan arsitektur kinerja tertinggi atau impact dari segenap

operasionalisasi kebijakan melalui program dan kegiatan sepanjang lima tahun kedepan.

Adapun tujuan dan saran jangka menegah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 setelah perbaikan atas hasil review oleh tim intern

Dinas Koperasi, Usaha kecil dan Menengah ialah sebagai berikut ini:

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

45

Tabel4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung Visi RPJMD Tahun 2016-2021 : “ Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan

yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan ”

MisiV : “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”

NO.

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN Satuan Kondisi

Awal TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

1.

Meningkatkan tatakelola kelembagaan dan usaha koperasi secara berkelanjutan

Meningkatnya

Kapasitas

Pengelolaan

Koperasi

Presentase Koperasi Aktif % 57,18 58,48% 59,98% 61,48% 62,98% 64,48%

Pertumbuhan Jumlah Anggota Koperasi

% 1.182.971 0,5 0,6 0,8 0,9 1

2.

Mengingkatkan kontribusi Koperasi dan UKMM dalam perekonomian

Meningkatkan Kuantitas Produktivitas Koperasi dan UMKM

Pertumbuhan Volume

Usaha Koperasi % Rp.

684.323.512.368 10 12 15 18 20

Pertumbuhan Omset

Usaha Mikro Kecil

Menengah %

Rp. 3.099.772.27

8.625

0,5 0,7 1 1,2 1,5

Pertumbuhan Jumlah

Tenaga Kerja UMKM orang 67.209 0,5 1 1,5 2 2,5

3.

Mengingkatkan dayasaing Koperasi dan UMKM

Meningkatnya Kinerja Koperasi dan Standarisasi Produk UMKM

Jumlah Koperasi Sehat dan Berprestasi

Unit 59 88 95 102 110 117

Jumlah produk UMKM yang terstandarisasi (Halal, PIRTdll)

Produk 60 PIRT 58 Halal

110 PIRT 60 Halal

120 PIRT 60 Halal

120 PIRT 60 Halal

120 PIRT 60 Halal

120 PIRT 60 Halal

Jumlah Produk UMKM yang terdafta runtuk mendafatkan sertifikasi HAKI

Produk 0 0 0 20 20 20

Jumlah Koperasi yang mendapat fasilitasi dan dukungan pembiayaan

Unit 23 16 20 25 30 35

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

46

Tabel4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Hasil Review

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung Hasil Review

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-

1 2 3 4 5

1

Meningkatnya Tata Kelola Kelembagaan Koperasi dan UMKM yang lebih baik

Meningkatkan Tata kelola Kelembagaan Koperasi dan UMKM

Persentase Pertumbuhan Koperasi bekualitas

% 0 0 3% 4.5% 5% 6%

Persentase Pertumbuhan Jumlah Anggota Koperasi Aktif

% 1.185.814 0,5 % 3 % 3 % 4 % 4 %

2

Meningkatnya Kontribusi Koperasi dan UMKM dalam sektor ekonomi

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Koperasi yang melaksankana RAT

% 0 10 % 2 % 3 % 3 % 4 %

Meningkatkan Produktivitas Koperasi dan UMKM

Persentase Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah

% 9.615 6% 8% 10% 12% 14%

Persentase Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja UMKM

% 0 0,5% 1% 1,5% 2% 2,5%

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

47

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-

1 2 3 4 5

3 Meningkatnya daya Saing Usaha Koperasi dan UMKM

Meningkatkan Standarisasi dan Perlindungan Produk koperasi dan UMKM

Jumlah Produk UMKM yang Terstandarisasi dan Tersertifikasi

UMKM Halal: 110 PRT: 60

110 28 210 200 200

4 Meningkatnya Kinerja Internal

Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Aparatur Diskop-UKM

Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Predikat 0 0 CC B B BB

Persentase Aset Keadaan Kondisi Baik

% 0 70% 75% 80% 85% 85%

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

48

IV.2. Strategi dan kebijakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten

Bandung

Untuk mencapai tujuan dan sasaran Renstra diperlukan strategi. Strategi adalah

langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan

dicapai yang diperjelas dengan serangkaian kebijakan.

Perumusan strategi adalah proses yang kompleks dimana tujuan Dinas Koperasi,

Usaha kecil dan Menengah yang merupakan penjabaran dari wewenang, misi, visi, maupun

nilai-nilai yang akan diserap menjadi strategi-strategi yang objektif. Strategi yang telah

dirancang tersebut selanjutnya diuraikan dalam berbagai kebijakan. Selanjutnya, masing-

masing kebijakan diformulasikan kedalam program-program.

Strategi dan kebijakan dalam rencana strategis PD merupakan strategi dan kebijakan

untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah PD yang selaras dengan strategi dan

kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD tahun 2014-

2019 dan sesuai dengan tugas dan fungsi PD.

Tabel4.2. Strategi dan Kebijakan PD

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatkan tata kelola kelembagaan koperasi dan usaha koperasi secara berkelanjutan

Meningkatnya Kapasitas Pengelolaan Koperasi

Meningkatkan pemasyarakatan Koperasi dan Meningkatkan Kemampuan SDM Dibidang Koperasi

Peningkatan ketatalaksanaan kelembagaan, penyuluhan dan akuntabilitas koperasi serta Peningkatan Penyelenggaraan dan

Pengembangan

Diklat

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Mengingkatkan kontribusi Koperasi dan UMKM dalam perekonomian

Meningkatkan Kuantitas Produktivitas Koperasi dan UMKM

Meningkatkan penguatan manajemen usaha koperasi terutama manajemen usaha Koperasi

Peningkatan kapasitas usaha koperasi sektor

simpan pinjam

perdagangan,

pertanian,

pariwisata dan

peternakan

Program

Pengembangan

Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

49

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatkan

jaringan kerjasama

UMKM

Peningkatan pengembangan kerjasama UMKM dan informasi bisnis serta pengembangan

pemasaran

Program

Pengembangan

Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah

Mengingkatkan daya saing Koperasi dan UMKM

Meningkatnya Kinerja Koperasi dan Standarisasi Produk UMKM

Meningkatkan

standarisasi UMKM

dan Produk UMKM

Peningkatan standarisasi produk UMKM dan perlindungan HAKI produk UMKM

Program

Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha Bagi

Usaha Mikro Kecil

Menengah

Tabel 4.3. Hasil Review

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatnya Tata Kelola Kelembagaan Koperasi dan UMKM yang lebih baik

Meningkatkan Tata kelola Kelembagaan Koperasi dan UMKM

Meningkatkan pemasyarakatan Koperasi dan Meningkatkan Kemampuan SDM Dibidang Koperasi

Peningkatan ketatalaksanaan kelembagaan, penyuluhan dan akuntabilitas koperasi serta Peningkatan Penyelenggaraan dan Pengembangan Diklat

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Meningkatnya Kontribusi Koperasi dan UMKM dalam sektor ekonomi

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

Meningkatkan penguatan manajemen usaha koperasi dan UMKM serta jaringan kerjasama koperasi dan UMKM

Peningkatan kapasitas manajemen usaha koperasi dan UMKM serta jaringan kerjasama koperasi dan UMKM

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Meningkatkan Produktivitas Koperasi dan UMKM

Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Meningkatnya daya Saing Usaha Koperasi dan UMKM

Meningkatkan Standarisasi dan Perlindungan Produk koperasi dan UMKM

Memfasilitasi standarisasi produk UMKM dan Koperasi

Peningkatan fasilitasi standarisasi produk UMKM dan Koperasi

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Meningkatnya Kinerja Internal

Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Aparatur Diskop-UKM

Meningkatkan produktifitas kerja pegawai inten Diskop-UKM

Peningkatkan produktifitas kerja pegawai inten Diskop-UKM

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

50

Sesuai dengan kebijakan strategis di atas, pembangunan sektor Koperasi dan UKM

diharapkan mampu memberikan sumbangan untuk tercapainya masyarakat Kabupaten

Bandung yang semakin sejahtera dalam aspek-aspek sebagai berikut:

1. Aspek Ekonomis

Pembangunan sektor koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Bandung

harus mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesejahteraan materiil

bagi masyarakat luas secara adil dan merata serta lebih memantapkan implementasi

Otonomi Daerah.

2. Aspek Kultural

Pembangunan koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Bandung harus

mampu ikut membangun karakter budaya daerah yang kondusif dalam rangka

terwujudnya masyarakat yang modern dan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur

bangsa.

3. Aspek Teknologis

Pembangunan koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Bandung harus

mampu menjadi wahana peningkatan kemampuan inovasi masyarakat di bidang

teknologi dan manajemen sebagai ujung tombak pembentukan daya saing wilayah

menghadapi era globalisasi.

4. Aspek Kelembagaan

Pembangunan sektor koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan harus mampu

membangun kapasitas antara lembaga/ institusi pembina sektor koperasi, UKM,

perindustrian dan perdagangan dengan sektor-sektor lainnya yang secara sinergis

dapat mendorong daya saing dan kemandirian wilayah.

5. Aspek Perencanaan

Pembangunan sektor koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan harus mampu

merumuskan perencanaan kebijakan dan program yang memiliki arah dan sasaran yang

jelas dan berbasis ekonomi kerakyatan.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

53

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan pada bagian

sebelumnya, maka disusun langkah-langkah rencana strategis yang lebih operasional untuk

kurun waktu lima tahun (2016-2021), meliputi program, kegiatan, indicator kinerja, kelompok

sasaran, dan pendanaan indikatif. Program ini merupakan penjabaran dari kebijakan strategis

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung dengan tetap mengacu pada program

pembangunan RPJMD Kabupaten Bandung 2016-2021.

Pada bagian ini disajikan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, target

sasaran, dan pendanaan indikatif yang merupakan penjabaran dari tabel yang menjelaskan

tentang strategi dan kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung tahun 2016-2021.

Indikator kinerja program menunjukkan capaian keberhasilan program yang mencerminkan

outcome. Sedangkan indikator kinerja kegiatan menunjukkan keluaran (output) dari kegiatan

yang dilaksanakan.

Data capaian pada tahun awal perencanaan menunjukkan capaian kinerja pada tahun 2015,

target kinerja program/ kegiatan yang bersifat persentase atau rasio, pada akhir tahun renstra

menunjukkan capaian pada tahun ke-5. Sedangkan target kinerja program/ kegiatan yang

bersifat angka absolut, kondisi pada akhir tahun renstra menunjukkan akumulasi dari capaian

setiap tahunnya. Adapun secara rinci disajikan melalui tabel sebagai berikut :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

53

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Print file yang di excel dengan nama renstra pemisahan sheet diskop halaman sesuai kan dengan jmlah tabel

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

54

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

55

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

56

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

57

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Rencana StrategisTahun2016-2021

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

57

BAB VI

INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja

.Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-

bidangkewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk

standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar pelayanan

merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah

daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan

tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus

merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk

menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap

pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post). Sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggung jawaban

yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan

pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah

dalam mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan

misi organisasi.

Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan

kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Seperti telah dikemukakan sebelumnya,

bahwa Dinas Koperasi dam UKM Kabupaten Bandung mendukung tercapainya tujuan untuk

“Meningkatkan daya saing perekonomian Kabupaten Bandung sebagai upaya optimalisasi

kontribusi sektor ekonomi terhadap pembangunan daerah” dengan sasaran

a.) Meningkatnya transaksi pada sector perdagangan dan jasa di Kabupaten Bandung;

b.) Meningkatkan kapasitas, kapabilitas serta produktivitas UMKM dan kualitas produk

unggulan. Tabel di bawah ini menunjukkan indikator kinerja Dinas Koperasi dan

UKM Kabupaten Bandung yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.

Rencana StrategisTahun2016-2021

58

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan

Sasaran RPJMD

NO Indikator

Kondisi kinerja

pada awal

periode RPJMD

(2015)

Target Capain Setiap Tahun Kondisi

Kinerja pada

akhir periode

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020

1 Presentase Koperasi Aktif 57,18 58,48% 59,98% 61,48% 62,98% 64,48% 64,48%

2 Pertumbuhan Jumlah Anggota Koperasi 1.182.971 0,5 % 0,6 % 0,8 % 0,9 % 1 % 1 %

3 Pertumbuhan Volume Usaha Koperasi 684.323. 512.368

10 % 12 % 15 % 18 % 20 % 20 %

4 Pertumbuhan Omset Usaha Mikro Kecil Menengah

3.099.772.278.625

0,5 % 0,7 % 1 % 1,2 % 1,5 % 1,5 %

5 Jumlah produk UMKM yang terstandarisasi (Halal, PIRTdll)

60 PIRT 58 Halal

110 PIRT 60 Halal

120 PIRT 60 Halal

120 PIRT 60 Halal

120 PIRT 60 Halal

120 PIRT 60 Halal

470PIRT 300 Halal

6 Jumlah Produk UMKM yang terdaftar untuk mendafatkan sertifikasi HAKI

0 0 0 20 20 20 60

Rencana StrategisTahun2016-2021

59

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Tabel 6.2 Tabel Hasil Review Indikator Kinerja PD Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah

No. Indikator Kinerja Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD

(2015)

Target Capain Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020

1. Persentase Pertumbuhan Koperasi bekualitas

0 0 3% 4.5% 5% 6% 6%

2. Persentase Pertumbuhan Jumlah Anggota Koperasi Aktif

1.185.814 0,5 % 3 % 3 % 4 % 4 % 4 %

3. Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Koperasi yang melaksankana RAT

0 10 % 2 % 3 % 3 % 4 % 4 %

4. Persentase Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah

9.615 6% 8 % 10 % 12 % 14 % 14 %

5. Persentase Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja UMKM

0 0,5% 1% 1,5% 2% 2,5% 2,5%

6.

Jumlah Produk UMKM yang Terstandarisasi dan Tersertifikasi

Halal: 110 PRT: 60

110 28 210 200 200 748

7.

Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

0 - CC B B BB BB

8. Persentase Aset Keadaan Kondisi Baik

0 0 70% 75% 80% 85% 85%

Rencana StrategisTahun2016-2021

60

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

Tabel 6.3 Pengukuran Indikator Kinerja Utama

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN

SUMBER DATA

1

Meningkatnya Tata Kelola Kelembagaan Koperasi dan UMKM yang lebih baik

Meningkatkan Tata kelola Kelembagaan Koperasi dan UMKM

Persentase Pertumbuhan Koperasi bekualitas

Jumlah Koperasi Sehat Rumus = --------------------------------------------------------------------- x 100%

Jumlah Koperasi Aktif

Diskop-UKM

Persentase Pertumbuhan Jumlah Anggota Koperasi Aktif

Jumlah Anggota Koperasi Aktif Rumus = --------------------------------------------------------------------- x 100%

Jumlah Seluruh Anggota Koperasi

Diskop-UKM

2

Meningkatnya Kontribusi Koperasi dan UMKM dalam sektor ekonomi

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

Persentase Pertumbuhan Volume Usaha Koperasi yang melaksankana RAT

Jumlah Volume Usaha Koperasi yang RAT Rumus = --------------------------------------------------------------------- x 100%

Jumlah Volume Usaha Koperasi Aktif

Diskop-UKM

Meningkatkan Produktivitas Koperasi dan UMKM

Persentase Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah

Jumlah UMKM Akhir - Jumlah UMKM Awal Rumus = --------------------------------------------------------------------- x 100%

Jumlah Seluruh UMKM

Diskop-UKM

Persentase Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja UMKM

Jumlah Tenaga Kerja Akhir - Jumlah Tenaga Kerja Awal Rumus = --------------------------------------------------------------------- x 100%

Jumlah Seluruh Tenaga Kerja

Diskop-UKM

3

Meningkatkan Standarisasi dan Perlindungan Produk koperasi dan UMKM

Meningkatkan Standarisasi dan Perlindungan Produk koperasi dan UMKM

Jumlah Produk UMKM yang Terstandarisasi dan Tersertifikasi

Rumus = Jumlah Produk UMKM yang Telah Terstandarisasi dan Tersertifikasi

Diskop-UKM

Rencana Strategis Tahun2016-2021

61

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

BAB VII

PENUTUP

Rencana strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung

2016–2021 merupakan suatu acuan dan program dasar pemberdayaan koperasi dan UKM yang

mempunyai fleksibilitas dalam pelaksanaannya sehingga pengembangannya akan disesuaikan

dengan dinamika perkembangan kebutuhan koperasi dan UKM di Kabupaten Bandung.

Untuk mendukung rencana tersebut di atas, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, telah menetapkan tujuan, sasaran, kebijakan dan program prioritas yang

disesuaikan dengan tugas dan fungsi Dinas, standar pelayanan minimal dan merupakan

pengembangan tugas urusan Koperasi dan UMKM maupun visi dan misi Kepala Daerah terpilih.

Dengan tersusunnya rencana strategis ini, diharapkan kegiatan yang telah

direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga tujuan dan sasaran yang

sudah ditetapkan dapat tercapai.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kabupaten Bandung

Ir. H. HERMAWAN Pembina Utama Muda

Nip : 1959 0120 198603 1 008