Perbaikan Hukum Acara Perdata
-
Upload
dentist19031994 -
Category
Documents
-
view
11 -
download
4
Transcript of Perbaikan Hukum Acara Perdata
Anak di bawah umur habiskan waktu bekerja di tambang
Oleh :
Ketua : 1. Indri Aspuri (06111405008)
Notulis : 2. Silvia Yohana (06111405003)
Moderator : 3. Sulfa tilatur Rizkia (06111405002)
Anggota 4. Andi Fanani (06111405006)
5. Tami Nopes (06111405007)
Dosen Pengasuh : Kurnisar, S.Pd.M.H.(19760305200212001)
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
I. Anak di bawah umur habiskan waktu bekerja di tambang
II. Permasalahan
Kasus mempekerjakan anak dibawah umur berkaitan dengan KUHP tentang perikatan
pada buku III.Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua
pihak,berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang
lain,dan pihak yang lain berkewajiban untuk mememenuhi tuntutan itu.Karena didalam kasus
mempekerjakan anak dibawah umur sebelumnya terdapat suatu perjanjian yang dilakukan
oleh kedua belah pihak.yang bertujuan untuk mengikat pihak yang satu dengan yang lain
dengan syarat-syarat tertentu.dalam hal ini banyak anak dibawah umur yang bekerja,sehingga
mereka banyak yang tidak bersekolah.Kasus mesmpekerjakan anak dibawah umur banyak
terjadi di kalangan masyarakat khusunya kalangan minioritas.
1. Apa faktor Penyebab Adanya pekerja dibawah umur ?
2. Berikan contoh kasus mengenai pekerja dibawah umur ?
3.Bagaimana kasus mempekerjakan anak dibawah umur ditinjau dari KUHP ?
4. Bagaimana kasus mempekerjakan anak dibawah umur ditinjau dari hukum filsafat ?
III. Kronologis Kasus
Eksploitasi Anak Marak di Kawasan Industri Bekasi dan KarawangSelasa, 1 November 2011 | 14:31
Ilustrasi [google]
Berita Terkait
Sedikitnya 8,4 Juta Anak di Dunia Jadi Korban Perbudakan
[JAKARTA] Kawasan industri di daerah Bekasi, Karawang dan sekitarnya sudah semakin
rawan kegiatan ekploitasi yang memperkerjakan anak di bawah umur. Ironisnya, banyak
perusahaan yang memperkerjakan anak di bawah umur tanpa bisa memberikan perlindungan
dan jaminan kecelakaan kerja.
Ketua Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum Gerakan Rakyat Sadar Hukum Indonesia
(LABH Grasi) Bekasi, Bintoro Ponconugroho, menjelaskan, mempekerjakan anak di bawah
umur pada sebuah perusahaan, apapun alasannya merupakan tindakan yang melanggar
Undang-Undang (UU) No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Namun dalam
kenyatannya di lapangan, perbuatan melanggar hukum ini tetap saja terjadi.
“Khususnya di sekitar kawasan industri Bekasi hingga Karawang. Saat ini banyak anak di
bawah umur dieksploitasi dan dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan,” kata Bintoro
Ponconugroho, Selasa (1/11).
Menurutnya, khusus di daerah kawasan industri Bekasi, anak di bawah umur biasanya
dipekerjakan pada berbagai perusahaan garmen. Sementara di Karawang, anak di bawah
umur biasanya dipekerjakan sebagai buruh industri olahan.
Bintoro menambahkan, pengelola perusahaan semakin lama semakin tidak peduli dengan
UU Perlindungan Anak karena tidak pernah ada pihak yang melakukan inspeksi maupun
audit terhadap kondisi tersebut. Padahal, selain melanggar UU PA, kegiatan eksploitasi
memperkerjakan anak di bawah umur juga melanggar UU tentang Perburuhan dan UU
tentang Ketenagakerjaan.
Kasus perusahaan yang memperkerjakan anak di bawah umur mencuat pasca adanya laporan
orangtua korban ke Komisi Nasional perlindungan Anak (Komnas PA), Selasa (1/11). Dalam
laporannya, Awar (32) orang tua dari Supi (16) yang meninggal dunia akibat kecelakaan
kerja meminta pertanggung jawaban PT Royal Karawang, perusahaan minyak goreng yang
memperkerjakan anaknya.
Awar menceritakan, Supi meninggal dunia setelah tiga kali terjatuh saat bekerja menjaga
mesin yang mengolah minyak goreng, Kamis (20/10) lalu. Setelah terjatuh, Supi sempat
dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Intan Barokah. Namun sayang, karena mengalami
cedera berat di kepala bagian belakang, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia pada
Minggu (23/10).
“Hingga meninggal dunia, sama sekali tidak ada pertanggungjawaban dari perusahaan tempat
anak saya bekerja. Bantuan hanya diberikan dari kantung pribadi perwakilan pengurus
perusahaan sebesar tiga ratus ribu rupiah,” kata Awar dalam kesaksiannya.
Menurutnya, Supi merupakan anak pertama dari istrinya yang bernama Awis (30). Sudah
selama delapan bulan Supi bekerja sebagai penjaga mesin di PT Royal Karawang dengan
upah sebesar Rp36.000 perhari.
Ketua Komnas PA, Ariest Merdeka Sirait, menjelaskan, peristiwa yang menimpa Supi
merupakan kelalaian perusahaan. Karena selain memperkerjakan anak di bawah umur,
perusahaan tersebut juga tidak memberikan jaminan perlindungan kecelakaan kerja.
“Komnas PA akan segera melakukan kontak dengan perusahaan. Dari keterangan sementara
keluarga, memang ada pembiaran. Kalau terbukti, perusahaan berarti sudah melanggar hak
anak,” kata Ariest. Ariest menambahkan, perusahaan yang memperkerjakan Supi juga bisa
dikenakan pasal tindak pidana karena telah mengabaikan dan memperkerjakan anak di bawah
umur.
IV. Pembahasan
Kajian dari KUHP
Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua
pihak,berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang
lain,dan pihak yang lain berkewajiban untuk mememenuhi tuntutan itu.
Pengertian belum dewasa atau anak-anak diberikan dalam pasal 330 KUHPer,sebagai
berikut “ belum dewas adalah mereka yang belum mencapai umur genap 21 tahun atau telah
menikah.Walaupun secara umum anak-anak ditetapkan sebagai anak yang tidak cakap,tetapi
dalm beberapa hal UU atau putusn hakim menetpkan mereka dapat melakukan perbuatan
hukum tertentu.
Misalkan pasal 1601gKUHPer yang menyatakan seseorang belum dewasa adalah
cakap membuat perjanjin perburuhan atau perjanjian kerja jiak ia untuk itu dikuasakan oleh
wakilnya.Pasal 1601h juga menyatakan “ jika seseorang belum dewasa yang belum cakap
untuk membuat suatu perjanjian kerja telah membuat perjanjian dan kerena itu selama enam
minggu telah melakukan pekerjaan itu dibawah perintah majikan dengan tiada perlawanan
dari pihak wakilya menurut UU maka dianggap ia telah dikuasakan dengan lisan untuk
membuat perjanjian kerja itu.Di New South Wales ditetapkan bahwa bagi anak-anak yang
cukup dewasa atas apa yang diperbuatnya maka perikatan yang dilakukannya bila bermanfaat
bagi dia dianggap mengikat anak tersebut.
Undang-Undang perlindungan Aanak no.23 tahun 2000
Pasal 1 ayat 1 : Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun,termasuk anak yang
masih dalam kandungan.
Pasal 1 ayat 2 : Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
anak dan hak-haknya agar dapat hidup,tumbuh,berkembang,dan berpartisipasi,secara optimal
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusian,serta mendapat perlindungan dari kekekrasan
dan diskriminasi.
Pasal 1 ayat 15 : perlindumgam khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak
dalam situasi darurat anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas
dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi atau seksual, anak yang
diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, dan zat
adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan, perdagangan, anak korban
kekerasan baik fisik atau mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan
salah dan penelantaran.
Undang-Undang N0 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
Pasal 68 tentang Anak\: pengusaha dilarang mempekerjakan anak yang belum cukup umur
Pasal 69 ayat 2 : Pengusaha yang mempekerjakan anak pada pada pekerjaan ringan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus memenuhi persyaratan :
1. Izin tertulis dari orang tua atau wali
2. Perjanjian kerja antara pengusaha dan wali
3. Waktu kerja maksimum 3 jam
4. Dilakukan siang hari dan tidak ,menganggu waktu sekolah
5. Keselamatan dan kesehatan kerja
6. Adanya hubungan kerja yang jelas
7. Menerima upah sesuai dengan ketentuan upah yang ditentukan
Kajian dari Hukum Filsafat
Anak adalah anugerah dari tuhan yang maha esa,yang harus dijaga dan
dilindungi.tidak boleh menganiaya atau mendiskriminasi.untuk anak yang belum dewasa atau
belum cukup umur dilarang bagi mereka mencari nafkah,karena kewajiban orang tuanya dan
pemerintah untuk menjamin hak-haknya,karena anak adalah titipan dari allah swt yang wajib
disayangi dan dilindungi.
V. Penutup
Kesimpulan
Kasus anak yang bekerja dibawah umur. Alasan yang paling utama yaitu faktor
ekonomi, dimana seorang anak dipaksa atau terpaksa membantu mencari nafkah untuk
kelangsungan hidup keluarganya. Terkadang anak pun lebih memilih untuk bekerja dari pada
untuk bersekolah karena mereka sudah terbiasa dengan bekerja bahkan mereka menganggap
saat bekerja sama saja seperti bermain, atau bahkan dikarenakan biaya yang begitu mahal.
Sehingga banyak para pengusaha yang memanfaatkan anak-anak
tersebut,mendiskriminasi anak-anak tersebut dengan mempekerjakan anak-anak tersebut
tidak sesuai dengan persyaratan tentang hak-hak anak dan ketenagakerjaan tentang anak pada
pasal 69 ayat 2.
Saran
Pemerintah harus mengutamakan program-program untuk menghapuskan bentuk-
bentuk pekerjaan terburuk untuk anak,dan menanggung biaya pendidikan sesuai dengan
Undnag-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 2.Dan bagi orang tua seharusnya melarang
anaknya yang belum cukup umur untuk bekerja karena belum memenuhi syarat baik secara
usia,mental maupun fisik dan bukan kewajiban seorang anak untuk mencari nafkah.
Dan bagi Pengusaha yang mempekerjakan anak-anak dibawah umur yang tidak sesuai
dengan persyaratan yang berlaku,seharusnya para pengusaha tersebut dihukum seberat-
beratnya dan denda sebesar-besarnya agar tidak ada lagi pengusaha yang melanggar hak anak
pekerja dibawah umur.
Daftar Pustaka
Asser.1991.Pengajian Hukum Perdata Belanda.Jakarta : Dian Rakyat
http://indonesia.ucanews.com/2012/03/28/anak-di-bawah-umur-habiskan-waktu-bekerja-di-
tambang/
Rusli,hardijan.1993.Hukum Perjanjian Indonesia dan Common Law.Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Subekti.2001.hukum Perjanjian.Jakarta : PT. Intermasa
Undang-Undang perlindungan Anak No.23 tahun 2000
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003