PERAWATAN WSD

download PERAWATAN WSD

of 8

description

wsd

Transcript of PERAWATAN WSD

PERAWATAN WSD

DI SUSUNOLEH :

DEBBY YUDI PRATAMANIM:12.1.0.1.036

DIII KEPERAWATANSTIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARUT/A: 2013/2014

A. Konsep Teoritis1. Anatomi dan Fisiologi

a. Anatomi ParuMerupakan alat pernafasan utama, berbentuk kerucut dengan apeks di atas dan muncul sedikit lebih tinggi dari klavikula. Bagian besar paru terdiri dari alveoli yang terbentuk dari sel endotel dan epitel.di bagian inilah terjadi pertukaran udara O2 masuk kedalam darah dan CO2 keluar dari darah. Paru dibagi menjadi dua bagian yaitu paru kanan dan kiri. Paru kanan dibagi tiga lobus, dan paru kiri dibagi menjadi dua lobus. Antara lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh fisura. Paru-paru dilapisi oleh suatu selaput yang disebut pleura. b. Fungsi Anatomi ParuParu-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. Dalam sistem ekskresi, fungsi paru-paru adalah untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Dalam sistem peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk membuang karbondioksida di dalam darah dan menggantinya dengan oksigen.Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.( C. Pearce Evelyn 1993 )c. Fisiologi Sistem PernafasanPernafasan ( respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2(karbondioksida) sebagai sisab dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menhembuskan disebut ekspirasi. Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara dan oksigen ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 akan dikeluarkan dari darah secara osmose. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui tractus respiratorius(jalan pernafasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ken serambi kiri jantung (atrium sinistra) kemudian ke aorta keseluruh tubuh disini terjadi oksidasi sebagai ampas dari pembakaran adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung, ke bilik kanan,dan dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan-jaringan paru-paru akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis, dan kulit. ( Syaifuddin 2009 )

2. Definisi WSD merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah,pus) dari rongga pleura, rongga thorax; dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut. Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan hanya terisi sedikit cairan pleura / lubrican.Tindakan WSD (Water Seal Drainage) atau yang disebut juga dengan Chest-Tube (pipa dada) adalah suatu usaha untuk memasukkan kateter ke dalam rongga pleura dengan maksud untuk mengeluarkan cairan yang terdapat di dalam rongga pleura, seperti misalnya pus pada empiema atau untuk mengeluarkan udara yang terdapat di dalam rongga pleura, misalnya pneumotoraks. Bedanya dengan tindakan pungsi atau torakosintesis adalah kateter dipasang pada dinding toraks dalam waktu yang lama dan di hubungkan dengan suatu botol penampung.( Muttaqin Arif 2008 )

3. Tujuan a. Mengeluarkan cairan atau darah, udara dari rongga pleura dan rongga thorakb. Mengembalikan tekanan negative pada rongga pleurac. Mengembangkan kembali paru yang kolapsd. Mencegah refluks drainage kembali ke dalam rongga dadae. Mengalirkan/drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut. ( Muttaqin Arif 2008 )

4. Indikasi a. PneumothoraksPneumothoraks adalah suatu penumpukan dada diantara pleura viseralis dan parietalis yang menyebabkan rongga pleura sebenarnya, bukan rongga pleura potensial.b. HemothoraksHemothoraks adalah akumulasi darah dan cairan di rongga pleura, biasanya akibat trauma atau pembedahan.c. Efusi pleura.Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya penumpukan cairan dalam rongga pleurad. EmpiemaEmpiema adalah keadaan terkumpulnya pus di dalam rongga pleura. Pus dapat mengisi satu lokasi pleura atau mengisi seluruh rongga pleura. ( Muttaqin Arif 2008 )

5. Kontra Indikasi a. Infeksi pada tempat pemasanganb. Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol( Syafrudin 2009 )

6. Komplikasi a. Komplikasi primer : perdarahan, edema paru, tension pneumothoraks, atrial aritmiab. Komplikasi sekunder : infeksi, emfiemaKomplikasi lainnya : laserasi ( yang mencederai organ: hepar, lien), perdarahan, empisema subkutis, tube terlepas, tube tersumbat. ( Syafrudin 2009 )

B. Diagnosa Keperawatan1. Nyeri dada yang berhubungan dengan pemasangan selang dada, insisi pembedahan.2. Resiko infeksi yang berhubungan dengan tindakan invasive ( pemasangan WSD ), luka post op WSD.3. Ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan nyeri akut, imobilita

C. Intervensi1. Nyeri dada yang berhubungan dengan pemasangan selang dada, insisi pembedahan.Tujuan : pasien mengatakan nyeri berkurangkriteria hasil : nyeri berkurang bahkan hilangIntervensiRasional

Pemberian analgetikUntuk mengurangi atau menghilangkan nyeri

Manajemen nyeriMeringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat di terima oleh pasien

Berikan tehnik relaksasi distraksiMengalihkan perhatian apsien terhadaprasa nyerinya sehingga nyeri pasienberkurang

Catat keluhan nyeri termasuk lokasi intensitas (skala 0-10)Untuk mengetahui tingkat nyeri yang di rasakan pasien

2. Resiko infeksi yang berhubungan dengan tindakan invasive ( pemasangan WSD ), luka post op WSD.Tujuan : tidak terjadi infeksi pada pasienKriteria Hasil : tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah yang terpasang WSDIntervensiRasional

Identifikasi tanda-tanda terjadi infeksi.Infeksi yang diketahui secara dini mudah diatasi sehingga tidak terjadi perluasan infeksi.

Anjurkan klien dan keluarga ikut menjaga kebrsihan sekitar luka.Perilaku yang diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi.

Lakukan perawatan luka pada pemasangan WSD.Mencegah terjadinya komplikasi pada luka.

Berikan terapi antibiotic bila diperlukan.Antibiotik digunakan untuk pencegahan infeksi.

3. Ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan nyeri akut, imobilitasTujuan : pola nafas efektifKriteria Hasil : Menunjukkan pola napas normal/efektifIntervensiRasional

Kaji kedalaman pernapasan.mengetahui sejauh mana perubahan kondisi pasien.

Peiksa dan awasi WSD.menghindari kegagalan mengeluarkan cairan dari rongga pleura.

Ajarkan teknik relaksasi.untuk memperbaiki pola napas

Berikan O2 Pemberian oksigen dapat menurunkan beban pernafasan dan mencegah terjadinya sianosis akibat hipoksia.

( Nanda Nic Noc 2012 )

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif, 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba MedikaSyaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan edisi 2. Jakarta : Salemba MedikaPearce, Evelyn. 1993. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.Nancy, Judith dkk, 2012. Diagnosis Keperawatan :Diagnosa NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC edisi 9. Jakarta : EGC