Perawatan Invasif - eRDhee 090710107014

6
Perawatan Invasif a. Amalgam Teknik Restorasi Amalgan untuk Site 2 Size 2 Untuk Preparasi kavitas lesi yang baru, akses bisa didapat dengan sebuah diamond bur silinder kecil dengan semprotan air dibawahnya dengan kecepatan yang sangat tinggi dimulai dari tengah ke marginal ridge dan kemudian menuju ke lesi karies. Untuk memperluas bagian fasial, lingual dan medial dengan bur yang sama hanya sejauh yang dibutuhkan untuk memperluas karies tersebut, apabila akan merestorasi amalgam, perluas preparasi hingga mencapai seluruh permukaan fisura oklusal dengan menggunakan diamond bur silinder. Hal ini akan menghasilkan perluasan kira-kira sampai 1 mm, hingga keseluruh kedalaman email sampai dentin, dengan dinding paralel yang memungkinkan adanya kondensasi pada amalgam. Buang karies dengan menggunakan bur bulat kecil dengan kecepatan rendah (low speed). Bersihkan dinding fasial dan lingual juga dasar gingiva tapi biarkan dentin yang terlibat pada dinding aksial untuk diremineralisasi. Outline kavitas dengan menggunakan hand instruments. Jika kavitas itu sudah pernah dimodifikasi dan ingin digantikan dengan restorasi yang baru maka langkah yang pertama, buang restorasi yang lama dengan bur karbit tungsten dengan ultra high speed agar tidak terjadi perluasan kavitas, potong logamnya. Perhalus kavitas itu dengan menggunakan diamond bur silinder dengan high speed. Bersihkan karies dan garis material yang lama dengan low speed. Jika amalgam merupakan pilihan untuk restorasi dan karies telah mencapai separuh jalan kamar pulpa, basis amalgam harus diletakkan pada dinding aksial. Sebuah radiografi bitewing diambil beberapa tahun yang lalu menunjukkan lesi di distal dari molar atas. Pada saat itu tidak ada alternative, sehingga standar GV Black kavitas Kelas II ini direstorasi dengan amalgam. Kavitas yang telah direstorasi kini digolongkan sebagai Site 2, Size2. Tidak ada perlebaran

Transcript of Perawatan Invasif - eRDhee 090710107014

Page 1: Perawatan Invasif - eRDhee 090710107014

Perawatan Invasifa. Amalgam Teknik Restorasi Amalgan untuk Site 2 Size 2

Untuk Preparasi kavitas lesi yang baru, akses bisa didapat dengan sebuah diamond bur silinder kecil dengan semprotan air dibawahnya dengan kecepatan yang sangat tinggi dimulai dari tengah ke marginal ridge dan kemudian menuju ke lesi karies. Untuk memperluas bagian fasial, lingual dan medial dengan bur yang sama hanya sejauh yang dibutuhkan untuk memperluas karies tersebut, apabila akan merestorasi amalgam, perluas preparasi hingga mencapai seluruh permukaan fisura oklusal dengan menggunakan diamond bur silinder. Hal ini akan menghasilkan perluasan kira-kira sampai 1 mm, hingga keseluruh kedalaman email sampai dentin, dengan dinding paralel yang memungkinkan adanya kondensasi pada amalgam. Buang karies dengan menggunakan bur bulat kecil dengan kecepatan rendah (low speed). Bersihkan dinding fasial dan lingual juga dasar gingiva tapi biarkan dentin yang terlibat pada dinding aksial untuk diremineralisasi. Outline kavitas dengan menggunakan hand instruments. Jika kavitas itu sudah pernah dimodifikasi dan ingin digantikan dengan restorasi yang baru maka langkah yang pertama, buang restorasi yang lama dengan bur karbit tungsten dengan ultra high speed agar tidak terjadi perluasan kavitas, potong logamnya. Perhalus kavitas itu dengan menggunakan diamond bur silinder dengan high speed. Bersihkan karies dan garis material yang lama dengan low speed.

Jika amalgam merupakan pilihan untuk restorasi dan karies telah mencapai separuh jalan kamar pulpa, basis amalgam harus diletakkan pada dinding aksial.

Sebuah radiografi bitewing diambil beberapa tahun yang lalu menunjukkan lesi di distal dari molar atas. Pada saat itu tidak ada alternative, sehingga standar GV Black kavitas Kelas II ini direstorasi dengan amalgam.

Kavitas yang telah direstorasi kini digolongkan sebagai Site 2, Size2. Tidak ada perlebaran kavitas pada cusp buccal dan lingual karena pada saat itu diasumsikan bahwa hal ini telah dikendalikan.

Foto 12 tahun kemudian gigi yang telah direstorasi dengan amalgam. Meskipun tidak estetik, namun amalgam terbukti efektif dan restorasi tersebut masih pada tempatnya.

Teknik Restorasi Amalgan untuk Site 2 Size 3Restorasi amalgam site 2 size 3 digunakan untuk gigi posterior. Pada gigi posterior lesi

karies lebih luas sehingga struktur gigi yang tersisa perlahan-lahan menjadi rapuh, sampai pada titik dimana restorasi harus mempunyai tempat untuk sanggahannya. Pembukaan mula-mula dari fissure oklusal sampai dentin akan menyebabkan cusp menjadi lebih panjang dan bagian proksimal akan melebar. Beban oklusal pada lereng cusp akan membuat cusp lebih rapuh yang mana selanjutnya akan menyebabkan rasa sakit jika ditekan karena perluasan kavitas.5

Untuk preparasi dari restorasi mulai dengan membuka kavitas dengan bur intan silinder kecil berkecepatan tinggi yang dilengkapi semprotan udara/air. Untuk menghilangkan restorasi yang terdahulu gunakan bur tungsten carbide berkecepatan tinggi. Buang semua karies disekitar dinding-dinding tapi pertimbangkan apeks dentin didinding aksial. Untuk satu cusp yang rusak, modifikasi outline kavitas dengan cara membatasi bagian dinding fasial atau

Page 2: Perawatan Invasif - eRDhee 090710107014

lingual mengarah lurus ke permukaan gingiva hanya dibawah cusp tersebut. Teknik ini dapat digunakan untuk melindungi struktur gigi.

Kavitas ini umumnya memerlukan glass ionomer sebagai basis karena kemampuan bioaktivitasnya. Jika lantai kavitas diperkirakan sangat dekat dengan kamar pulpa pelapisan dari fluoride dapat menstimulasi reminerealisasi. Karena ukuran kavitas ini amalgam biasanya menjadi pilihan. Setelah mengaplikasikan basis kondensasikan amalgam dan penuhi kavitas 1-2 mm diatas setiap cusp yang akan diproteksi. Buang sedikit demi sedikit amalgam dari matriks band dengan probe sampai email dapat terlihat dibawah amalgam yang ditumpat. Bentuk dahulu kontur bukal dan lingual sebelum mengukir permukaan oklusal. Tinggi cusp asli dapat digunakan untuk panduan cusp yang direstorasi. Untuk menyesuaikan oklusal harus dipertimbangkan gigi oposisi dengan gigi yang baru direstorasi untuk mencegah intercuspal yang dalam dan pertimbangkan juga oklusal sentriknya.

Gambar berikut menunjukkan prinsip ini diterapkan ke rongga besar di molar atas. Ilustrasi ini menunjukkan kavitas setelah restorasi yang gagal diangkat.

Pandangan mesial dari lesi menunjukkan perluasan lereng dua cups.

Bur diamon yang runcing setengah jalan melalui cusp palatal, menunjukkan sejauh mana modifikasi yang diperlukan untuk menanggung beban cusp. Perhatikan bahwa tidak ada perubahan ke lebar kavitas di lantai gingiva.

Modifikasi serupa telah dilakukan pada cusp bukal tetapi dengan kurang perlindungan. Sekarang standar kedalaman fissure sedang dipertimbangkan untuk mengembangkan retensi di bawah cusp bukal.

Buccal dan lingual yang mempunyai groove telah selesai dan sekarang dovetailed kecil ditempatkan di oklusal dentin di antara dua tanduk pulpa.

Kavitas akhir sekarang lengkap. Perhatikan groove yang tersisa di bukal di bawah cusp.

Auto-cure glass ionomer diletakkan ditengah kavitas untuk merangsang remineralisasi dentin.

Kavitas kini telah direstorasi. Amalgam adalah material pilihan untuk lesi ukuran ini, karena diharapkan mampu mennahan beban oklusal dan kebutuhan untuk melindungi cusp dari kemungkinan pecah.

Pandangan mesial restorasi menggambarkan tingkat perlindungan dari amalgam di atas cusp palatal.

Teknik Restorasi Amalgan untuk Site 2 Size 4

Page 3: Perawatan Invasif - eRDhee 090710107014

Restorasi untuk kavitas site 2 size 4 lebih sulit gigi sudah kehilangan seluruh cusp. Umumnya hanya tersisa satu margin dibawah margin mahkota email, diatas permukaan akar. Preparasi dilakukan dengan cara membuka kavitas dan hilangkan semua bekas tumpatan sebelumnya menggunakan silinder intan atau bur tungsten carbide pada kecepatan sangat tinggi yang dilengkapi semprotan udara / air. Hilangkan semua karies disekitar dinding kavitas untuk menentukan pelebaran kavitas. Pertahankan affected dentine pada aksial dinding dan lantai pulpa. Pertahankan cusp yang masih berbasis didentin. Permukaan gingiva harus dilindungi. Margin email dipolish menggunakan bur intan 25 μ untuk meningkatkan adhesi.

Pada kavitas ini restorasi menggunakan amalgam adalah satu-satunya material pilihan, dimana estetik bukanlah masalah, karena kekuatannya yang kuat dan kurang fleksibel. Penggunaan matriks mungkin sulit dan cukup memakan waktu. Bangun dan ukir kembali seningga membentuk anatomi yang tepat. Ukir pemukaan fasial dan lingual untuk melindungi atau mengembalikan cusp yang pertama. Perhatikan contur interproksimal karena disini cenderung terjadi overcontur dan pada saat yang sama sulit membangun anatomi yang tepat di daerah kontak.

Kegagalan umum yang berhubungan dengan restorasi amalgam yang cukup luas yang telah mencapai cusp. Dalam kasus ini jelas bahwa cusp bukal beresiko.Foto gigi yang sama beberapa tahun kemudian menunjukkan bahwa ternyata memang cusp gagal seperti yang diperkirakan. Karena itu adalah molar dua atas, dimana estetika tidak menjadi masalah, restorasi awal adalah amalgam dengan sebuah mahkota ditempatkan kemudian.

b. Restorasi resin komposit Preparasi kavitas

Bentuk kavitas untuk bahan restorasi umumnya sama, tidak tergantung bahan apa yang digunakan meskipun demikian, tidak perlu semua email harus di dukung oleh dentin seperti yang merupakan keharusan pada tambalan amalgam.

Teknik restorasi:1. Preparasi kavitas2. Lapisan kavitas3. Pasang matriks4. Etsa email pada tepi kavitas5. Letakkan unfilled resin pada email yang telah di etsa6. Masukkan bahan tambalan resin komposit7. Lepas matriks, buang kelebihan dan poles

Resin komposit untuk 2.2Jika resin komposit yang akan ditumpatkan, maka retensi mekanik tidak dibutuhkan karena

adhesi terdapat pada email yang di etsa. Jika ada undercut minor, pembuangan karies ini harus digantikan dengan glass ionomer daripada pembuangan lebih lanjut di struktur gigi. Kemudian email di poles dengan diamond bur 25 µ untuk menambah adhesi.

GIC digunakan sebagai basis karena kemampuannya melawan kebocoran mikro dan ia secara terus-menerus melepas fluor sehingga mampu meremineralisasi dan tidak menimbulkan efek samping pada pulpa.

Resin komposit untuk 2.3

Page 4: Perawatan Invasif - eRDhee 090710107014

Jika resin yang dipilih untuk restorasi ini, glass ionomer harus diletakkan sebagai basis atau substitusi dentin dengan laminasi dentin untuk menggantikan email. Seiring berjalannya waktu, gigi akan membutuhkan restorasi koronal.

GIC (Glass Ionomer Cement)Teknik restorasi:1. Preparasi kavitas2. Berlapisan harus pada kavitas yang dalam3. Pasang matriks4. Bersihkan dinding kavitas5. Masukkan semen glass ionomer6. Oleskan varnish7. Keluarkan matriks dan buang kelebihan8. Poles tambalan.

Glass Ionomer untuk 2.1Kondisikan kavitas seperti biasa. Cuci dan keringkan gigi namun jangan sampai gigi

mengalami dehidrasi. Gunakan tipe ll.2 High Strength, autocure glass ionomer. Masukkan semen secara bertahap dua kali, menggunakan syringe. Padatkan tumpatan pertama sampai pada kedalaman kavitas menggunakan busa plastik kecil kering. Padatkan tumpatan kedua untuk memastikan adaptasi yang kuat diseluruh dinding kavitas. Aplikasikan resin glaze sebagai penutupnya.

Referensi : Mount, G.J and W.R. Hume. Preservation and Restoration of Tooth Structure.Queensland: Knowledge Books and Software. 2005. 245-6, 266-78, 268-72, 273-5, 164-96, 37, 38, 44, 45.