PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

36
WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS PADANG PASIR KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG Menimbang a.bahwa dengan ditetapkannya Puskesmas Padang Pasir di Kota Padang sebagai Badan Layanan Umum Daerah, maka diperlukan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas; b.bahwa Standar Pelayanan Minimal Puskesmas merupakan salah satu persyaratan administratif untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Puskesmas Padang Pasir di Kota Padang; c.bahwa akuntabilitas kinerja pelayanan harus dapat ditunjukkan dengan adanya

Transcript of PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

Page 1: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

WALIKOTA PADANGPERATURAN WALIKOTA PADANG

NOMOR TAHUN 2014

TENTANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL

PUSKESMAS PADANG PASIRKOTA PADANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PADANG

Menimbang a. bahwa dengan ditetapkannya Puskesmas Padang Pasir di Kota Padang sebagai Badan Layanan Umum Daerah, maka diperlukan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas;

b. bahwa Standar Pelayanan Minimal Puskesmas merupakan salah satu persyaratan administratif untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Puskesmas Padang Pasir di Kota Padang;

c. bahwa akuntabilitas kinerja pelayanan harus dapat ditunjukkan dengan adanya Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Padang Pasir;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c maka perlu diatur dalam Peraturan Walikota Padang;

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang

Page 2: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 442 1);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Page 3: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438).

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614)

Page 4: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) adalah

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) adalah

15. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum;

16. Permendagri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

MEMUTUSKAN

PERATURAN WALIKOTA TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS PADANG PASIR DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Menetapkan Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan adalah :1. Daerah adalah Kota Padang Pasir.2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan

Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara

Page 5: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

pemerintahan daerah.3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu

Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kecamatan, Kelurahan dan Lembaga Lain

4. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kota Padang

5. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan fungsional yang memberikan pelayanan yang menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.

6. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimal yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat

7. Jenis pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan yang diberikan puskesmas kepada masyarakat

8. Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada pelanggan puskesmas (masyarakat) serta pihak lain, tata penyelenggaraannya sesuai standar yang telah ditetapkan

9. Definisi Operasional adalah uraian yang dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator Upaya Kesehatan Perorangan, Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Khusus/Penunjang.

10. Sumber data adalah sumber bahan nyata atau

Page 6: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan

11. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) adalah Upaya kesehatan yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga

12. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah Upaya kesehatan yang bertujuan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat

13. Upaya Kesehatan Khusus / Penunjang adalah Upaya kesehatan yang bertujuan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan indra jiwa dan olah raga serta, kecukupan-pemeriksaan laboratorium dan instalasi Farmasi di Puskesmas

14. Upaya Penyediaan Data, Kesehatan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas pengelola data untuk melakukan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data hasil kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan, Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2(1) SPM dimaksudkan untuk panduan bagi daerah

dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggung jawaban penyelenggaraan SPM puskesmas Padang Pasir

Page 7: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

(2) SPM bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat.

Page 8: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

BAB IIIPENGELOMPOKKAN PELAYANAN

Pasal 3Pengelompokkan Upaya resehatan terdiri atas adalah :a. Pelayanan Kesehatan Perorangan strata Pertamab. Pelayanan Kesehatan Masyarakat strata pertamac. Pelayanan Kesehatan Khusus/Penunjang

BAB IVUPAYA KESERATAN PERORANGAN

Pasal 4

(1) Pelayanan dan pemeriksaan oleh dokter umum/ dokter gigi/petugas kesehatan lainnya adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter umum/dokter gigi/petugas kesehatan lainnya yang diberi wewenang oleh dokter pada pasien di poliklinik umum, poliklinik Gigi, Poliklinik KIA, Poliklinik KB dan Imunisasi, yang semuanya dicatat pada rekam medik pasien yang bersangkutan dengan tujuan menegakkan diagnosis dan menetapkan rencana terapi Medika Mentosa atau tindakan medik.

(2) Pelayanan tindakan medik dan terapi umum adalah rangkaian kegiatan yang meliputi : Tindakan bedah ringan (Mis: Ganglion, Fibroma), Sirkum sisi laki-laki, Sirkum sisi (khitanan wanita), Pemasangan kateter, perawatan kateter, pemasangan infus, perawatan infus, Pemasangan Spalk pada patah Luka tulang, Insisi Abses kecil, Insisi Abses Sedang, Perawatan Luka Bersih tanpa Jahitan / Skinloss, Perawatan Luka Kotor tanpa

Page 9: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

jahita/Skinloss, Perawatan Luka Robek kurang 5 jahitan, Perawatan Luka Robek 6- 10 jahitan, Tindik Telinga, Jasa Penyuntikan, Buka Jahit Luka (Tukar Verban (Luka kecil, Sedang, besar).

(3) Pelayanan Tindakan Medik dan Terapi Khusus adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Tenaga kesehatan yang meliputi : Tindakan di Poli Gigi. (Cabut gigi tanpa penyulit, Cabut gigi dengan penyulit/Komplikasi, Tambal Gigi Sementara, Tambal gigi Tetap, Insisi Abses Mulut dan Rahang, Terapi Poredantal, scalling, Perawatan Saraf Gigi per gigi, Cabut gigi susu pada anak, Tindakan di Poli Kebidanan Pemasangan Spiral/IUD, Cabut Spiral/IUD, Pemasangan Implant (KB susuk), Buka Implant dan pemakaian Dopler.

(4) Pelayanan Pertolongan Persalinan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga Bidan yang meliputi Pertolongan Persalinan Normal, Pertolongan Persalinan dengan Episiotomi, Pertolongan Persalinan dengan Penyulit, Tindakan Plasenta, dan Induksi Partus.

(5) Pelayanan Pemberian Surat Keterangan Kesehatan dan Catin adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang meliputi : Surat Keterangan untuk Pelajar, Surat Kier Kesehatan untuk Umum, Surat Keterangan Kelahiran, Surat Keterangan untuk Pengantin/ Catin, Visum Hidup, Surat Keterangan Keperluan Asuransi, Retribusi Buku KIA Yankes, Retribusi buku KIA Yankes Swasta, Surat Keterangan Kesehatan Jiwa, Surat Keterangan Buta Warna (Ishihara test)

Page 10: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

(6) Pelayanan Visum adalah rangkaian kegiatan pemeriksaan visum luar yang dilakukan oleh tenaga dokter.

(7) Pelayanan Konsultasi kesehatan perorangan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga konsuler Tingkat Puskesmas yang meliputi Konsultasi gizi, Sanitasi, KB dan Narkoba.

BAB VUpaya Kesehatan Masyarakat

Pasal 5

1) Kunjungan rumah ibu hamil dengan faktor resiko adalah Kunjungan rumah bumil resti dengan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan dan rujukan bira perlu, dilakukan sebanyak 3 kali setiap ibu hamil resti selama masa kehamilan

2) Kunjungan rumah bufas Kunjungan rumah bufas dengan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan dan rujukan bila perlu, 3 kali kunjungan/bufas selama 42 hari pasca persalinan

3) Kunjungan rumah neonatus adalah Kunjungan rumah yang dilakukan pada neonatus dengan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan dan rujukan bila diperlukan, dilakukan sebanyak 3 kali selama 28 hari

4) Pelayanan K-1 adalah kunjungan yg dilakukan Bidan untuk memantau ibu hamil pada kehamilan trimester I dengan tujuan memonitor kondisi kesehatan ibu, bayi dan antisipasi potensi masalah pada kehamilannya.

5) Pelayanan K-4 adalah kunjungan yg dilakukan Bidan untuk memeriksa ibu hamil yg belum

Page 11: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

berkunjung ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilan pada trimester ke III dengan tujuan memonitor kondisi kesehatan ibu, bayi dan antisipasi potensi masalah pada persalinannya.

6) Penyuluhan kesehatan anak balita adalah pemberian informasi kesehatan anak balita melalui beberapa kegiatan, diantaranya adalah penyuluhan, dan lain-lain.

7) Pelacakan kematian ibu maternal adalah Kunjungan rumah dalam rangka pencarian data dan informasi kasus kematian ibu maternal

8) Pelacakan kematian bayi (neonatal) adalah Kunjungan rumah dalam rangka pencarian data dan informasi kasus kematian neonatal.

9) Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita dan atau Anak pra Sekolah adalah Kunjungan ke TK yang dilakukan guna mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya penyimpangan pertumbuhan & perkembangan pada anak TK, dilakukan sebanyak 2 (dua) kali per tahun, per TK

10) Pelayanan Pemetaan PHBS Institusi Pendidikan adalah kegiatan pemetaan PHBS, sarana prasarana dan jumlah siswa institusi pendidikan untuk mengetahui peningkatan strata dan rencana tindak lanjut dari hasil pemetaan

11) Pelayanan Penjaringan Kesehatan TK/RA, SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA/SMK adalah pemeriksaan kesehatan murid baru yang meliputi pemeriksaan keadaan umum, BB, TB, indera dan kesehatan gigi yang apabila ditemukan kelainan/masalah kesehatan diberikan surat

Page 12: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

rujukan untuk ditindaklanjuti di sarana pelayanan kesehatan

12) Pelayanan Pemeriksaan Berkala Siswa SD/MI adalah Pemeriksaan kesehatan murid SD Kelas II - VI yang dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali meliputi pemeriksaan keadaan umum, BB, TB, indera dan kesehatan gigi yang apabila ditemukan kelainan/masalah kesehatan diberikan surat rujukan untuk ditindaklanjuti di sarana pelayanan kesehatan

13) Pelayanan Pembinaan Dokter Kecil adalah pemberian materi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dokter kecil

14) Pelayanan Pembinaan Pondok Pesantren adalah Pemeriksaan kesehatan santri baru yang meliputi pemeriksaan keadaan umum, BB, TB, indera dan kesehatan gigi yang apabila ditemukan kelainan/ masalah kesehatan diberikan surat rujukan untuk ditindaklanjuti di sarana pelayanan kesehatan

15) Pelayanan Orientasi Guru UKS adalah pertemuan guru UKS untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan guru UKS dengan pemberian materi tentang kesehatan di wilayah kerja puskesmas masing-masing

16) Pelayanan Kelas lbu Balita adalah kelompok belajar ibu yang mempunyai bayi atau balita dengan peserta 15-20 orang ibu yg mempunyai bayi/balita yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang berpedoman pada buku KIA dan lembar balik yang disampaikan oleh petugas kesehatan. Dan setiap kelas 3 kali pertemuan dalam waktu 3 bulan.

Page 13: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

17) Pelayanan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk balita adalah pemberian makanan tambahan yang diberikan kepada anak penderita balita gizi buruk (BGM), gizi buruk dan gizi kurang yang jumlah harinya tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi anak selama 90 hari.

18) Pelayanan Tata Laksana Gizi Buruk adalah Balita, dengan Status gizi menurut berat badan (BB) dan Umur dengan Z-score <-3SD dan atau dengan tanda-tanda klinis ( marasmus, kwashiorkor, dan marasmus - kwashiorkor ), yang dirawat / ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilyah kerja pada kurun waktu tertentu.

19) Pelayanan Pemberian MP-ASI adalah Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada anak usia 6 - 23 bulan dari keluarga Miskin selama 90 hari.

20) Pelayanan Penimbangan Balita adalah Pelayanan yang dilakukan oleh Tenaga kesehatan / dibantu oleh kader kesehatan dalam memantau pertumbuhan balita melalui penimbangan, berat badan yang dilakukan setiap bulan.

21) Pelayanan Pemberian Vitamin A adalah Pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan dibantu oleh kader kesehatan dalam mendistribusikan vitamin A pada bayi (6 - 11 bln) sebanyak 1 kali per tahun dan Anak Balita (12 - 59 bln) sebayak 2 kali setahun serta pada ibu nifas 2 kali pada ibu bersalin saat periode nifas yaitu 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan.

Page 14: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

22) Pelayanan Konseling ASI adalah Pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil dan Menyusui berupa konseling agar bayi di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir memperoleh ASI saja sejak lahir sampai umur 6 bulan.

23) Pelayanan Pemberian Tablet Fe adalah Pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko anemia pada ibu hamil melalui pemberian suplemen zat besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

24) Pelayanan Pemantauan Garam beryodium adalah Layanan pemeriksaan Garam beryodium yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan dan bertujuan untuk memonitor kandungan yodium pada garam yang di konsumsi oleh masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir.

25) Pelayanan penyuluhan di luar gedung adalah rangkaian kegiatan yg dilakukan petugas puskesmas dengan melakukan penyuluhan dengan tujuan menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat dan siswa sekolah di luar puskesmas dengan menggunakan fasilitas media informasi seperti LCD, Sound system, lembar balik, leaflet, Brosur, spanduk, Banner dan lain-lain;

26) Pelayanan Pembinaan UKBM adalah rangkaian kegiatan yang Meliputi Posyandu, Battra, Toga, UKK, SBH, Kelurahan Siaga dan UKBM lainnya.

27) Pelayanan Siaran Keliling adalah menyampaikan berbagai informasi kesehatan kepada masyarakat dengan menggunakan

Page 15: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

fasilitas mobil puskesmas keliling dan pengeras suara di wilayah puskesmas untuk menyampaikan informasi kesehatan

28) Pelayanan pengambilan sampel air bersih di puskesmas adalah kegiatan pengambilan sampel air bersih di puskesmas dan penyerahan sampel tersebut ke labkesda, dimana kegiatan tersebut dilakukan 1 orang petugas penyehatan lingkungan dan kegiatan tersebut dilakukan 12 kali dalam satu tahun

29) Pelayanan promosi Hygiene Sanitasi sekolah adalah kegiatan penyuluhan tentang Kesehatan Lingkungan di sekolah

30) Pelayanan Pemetaan adalah Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian data sanitasi dasar di Kelurahan tiap awal tahun meliputi kepemilikan sarana sanitasi dasar Rumah, sanitasi Air Minum dan Jamban keluarga (SAMIJAGA) termasuk Sampah dan Limbah Rumah Tangga) serta data Tempat tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM).

31) Pelayanan Kunjungan rumah tindak lanjut klinik sanitasi adalah Kegiatan kunjungan rumah atas tindak lanjut dari kasus pasien atau klien yang mendapat pelayanan konsultasi di klinik sanitasi dengan cara wawancara dan observasi untuk mengisi ceklis sesuai penyakit yang di rujuk, dimana dalam satu kali pelaksanaan kegiatan oleh satu orang petugas sanitasi mencakup 1 rumah

32) Pelayanan Pengukuran Kepadatan Lalat adalah kegiatan untuk mengukur kepadatan lalat di tempat pembuangan akhir sampah dengan

Page 16: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

tujuan utk mengetahui kepadatannya, dimana setiap satu kali kegiatan dilakukan oleh satu orang petugas sanitasi mencakup 1 TPA.

33) Pemantauan pasien Kusta adalah kunjungan petugas kesehatan kepada penderita kusta agar teratur meminum obat kusta untuk mencegah kegagalan pengobatan dan mencegah resistensi obat.

34) Pemantauan pasien TB adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh petugas PPM (Pengendalian Penyakit Menular) dengan tujuan memantau kepatuhan pasien mengambil OAT setiap seminggu sekali (fase aktif) dan dua minggu sekali (fase Intermiten), untuk mencegah kegagalan pengobatan dan mencegah resistensi obat terhadap pasien TB paru.

35) Pelayanan Kunjungan rumah penderita TB baru oleh Petugas P2 adalah kun ungan ke rumah utk mengetetahui Tk penularan dg memeriksa seluruh keluarga dan lingkungan rumah sekitar penderita

36) Pelayanan Kunjungan kasus TB Mangkir adalah kunjungan ke rumah penderita TB yang mangkir dari pengobatan Maksimal 2 Mgg untuk mengetahui alasan penderita

37) Pelayanan Kunjungan Rumah penderita diare adalah kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas Puskesmas pada penderita diare dengan kunjungan ulang pasien tersebut lebih dari 3 kali/bulan atau dalam satu keluarga terdapat penderita diare lebih dari 1 orang dalam 1 waktu

38) Pelayanan Kunjungan rumah bayi & balita dengan Pnemonia berat/Kunjungan ISPA adalah

Page 17: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

kunjungan rumah pada penderita khususnya Bayi & Balita dengan kriteria Pneumonia Berat / pneumonia berulang dalam waktu 2 bulan oleh petugas P2

39) Pelayanan, Kunjungan Rumah Pasien dengan Kasus Gigitan Oleh Hewan Penular Rabies.

40) Pelayanan Kunjungan Kasus Filariasis Klinis/ kronis adalah Kegiatan kunjungan rumah pada pasien filariasis klinis/Kronis oleh petugas P2 dengan tujuan penatalaksanaan kasus

41) Pelayanan Kunjungan Kasus Suspek Filariasis adalah kegiatan kunjungan rumah oleh 3 org petugas puskesmas (petugas P2, laboratorium dan paramedis lain) dan 1 org kader untuk pengambilan sampel darah pada malam hari pada pasien yg dicurigai Filarisis

42) Pelayanan Penyelidikan Epidemiologi (PE) Penyakit Potensial KLB adalah Penelusuran kronologis Kasus / Kejadian menurut tempat, waktu, dan tingkat penyebarannya untuk penyakit potensial KLB oleh Petugas P2 & Petugas terkait dengan kriteria KLB sebagai berikut adalah penyakit yang tiba-tiba muncul (sebelumnya belum ada) dan adanya peningkatan kasus >= 50% bulan yang sama tahun yang lalu, adanya Kematian kasus penyakit potensial KLB, misalnya adalah DBD, Cikhungunya, malaria, Avian Influenza, AFP, Keracunan makanan, Campak, Diare, Pnemonia, Leptospirosis, Bencana Alam

43) Pelayanan Surveylans Haji adalah Penulusuran. pada jamaah haji untuk mengetahui adanya suspek meningitis minimal 1 minggu setelah pulang dari tanah suci oleh petugas

Page 18: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

Survailans puskesmas44) Pelayanan Pengiriman spesimen campak

adalah Pengiriman sample serum campak ke dinas kesehatan kota oleh petugas P2

45) Pelayanan Imunisasi adalah pemberian imunisasi rutin pada bayi yang meliputi : BCG, DPT, Hepatitis, Campak, Polio dan imunisasi pada orang dewasa yang meliputi TT lbu Hamil.

46) Membentuk dan menjalankan kelas Ibu Hamil adalah Kelompok belajar dengan peserta 10 bumil per kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan pedoman buku KIA dan lembar balik kelas ibu hamil disampaikan oleh bidan / tenaga kesehatan dan setiap kelas bumil ada 4 kali pertemuan.

47) Pelayanan Pembinaan Konselor Sebaya adalah pertemuan kader kesehatan remaja (konselor sebaya) dengan pemberian materi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan remaja

48) Pelayanan Posyandu adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk memfasilitasi terbentuknya posyandu, mendampingi dan ikut memberikan pelayanan kesehatan pada posyandu tersebut, dengan tujuan mengintegrasikan kegiatan lintas program kesehatan adalah KIA, imunisasi, KB, penanggulangan diare, Gizi, sehingga posyandu dapat diselenggarakan minimal 11 X dalam setahun disertai dengan pembinaan terhadap kader kesehatan.

49) Pelayanan kesehatan kerja adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan petugas kesehatan

Page 19: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

dengan mendatangi tempat kerja informal jumlah pekerja minimal 15) atau kelompok kerja (tempat kerja dengan usaha yang sama), meliputi kegiatan pendataan usaha, upaya kesehatan oleh pemilik usaha, pemantauan lingkungan kerja dan potensi resiko kerja, pendataan dan observasi perilaku hidup bersih dan sehat pekerja di tempat kerja, pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja dan pemberian penyuluhan dengan tujuan mencegah terjadinya masalah kesehatan di tempat kerja;

50) Pelayanan Musyawarah Masyarakat Kelurahan adalah rangkaian kegiatan pengumpulan informasi dengan mengadakan pertemuan di tingkat kelurahan yang diikuti oleh pengurus Forum Kelurahan Siaga, Sehat, tokoh masyarakat, kader kesehatan dengan tujuan untuk mencari permasalahan kesehatan yang dihadapi dan potensi yang dimiliki serta menentukan Prioritas masalah dan upaya penanggulangannya dengan difasilitasi petugas kesehatan

51) Pelayanan Posyandu Lansia adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk Pendampingan dan Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat yang meliputi penimbangan (BB, TB), Indek Massa Tubuh (IMT) Pengukuran Tensi Darah, konseling/penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dilaksanakan tiap bulan sebanyak 11 kali per tahun

52) Pelayanan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) adalah kegiatan Deteksi dini Pengendalian Faktor resiko Penyakit Tidak

Page 20: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

Menular (PTM) berbasis masyarakat yang dilakukan oleh petugas puskesmas bersama kader posbindu dengan waktu sesuai permintaan masyarakat setempat.

BAB VIUpaya Pelayanan Kesehatan Khusus/Penunjang

Pasal 6

1) Pelayanan Kesehatan Indera Adalah rangkaian kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan mata dan THT (Telinga Hidung Tenggorokan) dalam rangka mengatasi kesehatan indera secara menyeluruh dan terpadu dalam suatu wilayah kerja yang bertujuan meningkatkan status kesehatan indera masyarakat melalui penyediaan pelayanan di dalam dan diluar gedung.

2) Pelayanan Kesehatan Jiwa adalah rangkaian pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan oleh dokter umum atau perawat secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan umum.

3) Pelayanan Kesehatan Olah Raga adalah rangkaian kegiatan kesehatan yang memanfaatkan latihan fisik atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas.

4) Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok beresiko tinggi, dalam pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin

Page 21: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.

5) Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga Laboratorium yang meliputi : Test kehamilan, Pemeriksaaan Golongan Darah, Pemeriksaan Sputum/BTA, Pemeriksaan Urinalisa, Hematologi, Kimia Minis, Serologi dan Parasitologi.

6) Pelayanan Farmasi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga farmasi, asisten apoteker/ pelaksana apotik yang meliputi penerimaan resep obat, peracikan obat, penyimpanan obat golongan narkotika, penyimpanan dan pengarsipan resep obat, serta pencatatan dan pelaporan obat kadaluarsa.

Page 22: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

BAB VIITARGET PENCAPAIAN

Pasal 7

Target Upaya Perorangan, Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya khusus / Penunjang adalah Sesuai dengan lampiran Kinerja Puskesmas Padang Pasir Tahun 2015-2019.

BAB VIIIPELAKSANAAN

Pasal 8

1) Puskesmas wajib melaksanakan pelayanan yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal Puskesmas ini.

2) Kepala Puskesmas menjamin penyelenggarakan pelayanan di Puskesmas yang dipimpinnya sesuai Standart Pelayanan Minimal Puskesmas ini.

3) Direktur Puskesmas Padang Pasir adalah Pemimpin BLUD Puskesmas yang diusulkan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diangkat oleh Walikota yang bertugas untuk memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan Puskesmas sesuai visi, misi dan tujuan organisasi, serta selalu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dan juga mempertanggung jawabkan kinerja operasional dan kinerja keuangan BLUD Puskesmas;

4) Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat sesuai Standar Pelayanan Minimal Puskesmas, maka Puskesmas berkewajiban

Page 23: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

menyediakan tenaga kesehatan yang kompeten.BAB IX

PENERAPANPasal 9

1) Kepala Puskesmas menyusun rencana kerja anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tahunan Puskesmas yang dipimpinnya berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas

2) Setiap unit kerja pelayanan kesehatan di Puskesmas menyusun rencana kerja dan anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tahunan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas

3) Setiap pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan pelayanan yang menjadi tugasnya sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas.

BAB XPEMBINAAN

Pasal 10

1) Pembinaan Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD dilakukan oleh Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan

2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui adalaha. Monitoring dan pemantauan pelaksanaan

pelayananb. Koordinasi penyusunan rencana kerja dan

anggaranc. Evaluasi kinerja pelayanan

Page 24: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

d. Penyusupan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis

e. Pengawasan melekat3) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat mengikut sertakan SKPD terkait

Pasal 11

DPPKAD yang bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan daerah dapat melakukan pembinaan terhadap Standar Pelayanan Minimal Puskesmas sebagai bagian dari pembinaan administrasi keuangan penerapan PPK BLUD

Pasal 12

Anggaran pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11 dan Pasal 12 dibebankan pada pendapatan operasional Puskesmas dengan alokasi sebesar 2% yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran Puskesmas.

BAB XIPENUTUP Pasal 13

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Padang.

Ditetapkan di PadangPada tanggalWALIKOTA PADANG

Page 25: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

MAHYELDI ANSYARULLAH

Page 26: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

LAMPIRAN :Peraturan Walikota PadangNomor : Tahun 2014Tanggal :

Indikator Kinerja Puskesmas Padang Pasir Kota Padang yang mengacu Tujuan dan Sasaran Renstra Dinkes Kota Padang

Program INDIKATOR KINERJATAHUN

2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9A. UKP 1 Pasien Terlayani 100 100 100 100 100

2 Indeks Kepuasan Masyarakat 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5

B. UKM

I. PROGRAM P2 M PTM

1 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA +

70% 70% 70% 70% 70%

2 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

100% 100% 100% 100% 100%

3 Cakupan desa/kelurahan UCI 100% 100% 100% 100% 100%4 Cakupan penemuan dan penanganan AFP rate per

10.000 penduduk usia < 15 tahun < 1ks < 1ks < 1ks < 1ks < 1ks

5 Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia.

<70% <70% <70% <70% <70%

6 Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare 100% 100% 100% 100% 100%

Page 27: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

7 Desa/Kel yang mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang dari 24 jam (semua KLB)

100% 100% 100% 100% 100%

8 Cakupan penemuan dan penanganan penyakit HIV/AIDS (jml kasus)

<0,5%60 ks

<0,5%70 ks

<0,5%80 ks

<0,5%80 ks

<0,5%80 ks

9 Angka kesembuhan TBC > 85% >85% >85% >85% >85% >85%10 Cakupan orang dengan HIV Lanjut / AIDS yang

mendapat Anti Retroviral (ARV)100% 100% 100% 100% 100%

11 Cakupan penemuan dan penanganan penyakit hipertensi

<31,7%

<31,7%

<31,7%

<31,7%

<31,7%

12 Cakupan penemuan dan penanganan penyakit diabetes

<5,7% <5,7% <5,7% <5,7% <5,7%

II. KIA/KB 13 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 80 80 80 8014 Cakupan Linakes dengan kompetensi kebidanan 95 95 95 95 9515 Kunjungan Bumil Lengkap (K4) 90 90 90 90 9016 Pelayanan Nifas 85 85 85 85 8517 Neonates dengan komplikasi yang ditangani 90 90 90 90 9018 Cakupan Kunjungan Bayi 90% 90% 90% 90% 90%19 Cakupan Anak Balita 76 77 77 77 7720 Cakupan Peserta KB Aktif 75 75 80 80 8021 Cakupan Ibu Hamil mendapat pelayanan

antenatal care (K1)85 85 85 85 85

22 Cakupan sekolah (SLTP & SLTA) dengan klinik PKPR aktif

70,45%

88,63%

100% 100% 100%

Page 28: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

III. KESLING 23 Cakupan penduduk dengan akses air Bersih berkualitas

85 85 85 85 85

24 Cakupan penduduk dengan jamban sehat 78 80 80 80 8025 Cakupan TTU memenuhi syarat kesehatan 86 86 90 90 9026 Cakupan rumah sehat 90 90 90 90 9027 Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan 70 70 70 70 70

IV. PROMKES 28 Cakupan rumah tangga ber-PHBS 80 80 80 80 8029 Cakupan Posyandu Mandiri 80 80 80 80 8030 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 100 100 100 10031 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan

setingkat 100% 100% 100% 100% 100%

V. GIZI 32 Persentase Balita Gizi Buruk <5 <4 <4 <4 <433 Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 100% 100% 100% 100%34 Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24

bulan keluarga miskin90 90 90 90 90

35 Balita ditimbang berat badan (D/S) 80 80 80 80 8036 Cakupan status gizi kurang (BB/TB) <5 <5 <5 <5 <537 Cakupan balita dapat Vit. A 90 90 90 90 9038 Cakupan bayi 0-6 bulan ASI Eksklusif 80 80 80 80 8039 % Bumil dapat Fe 90 tab 80 80 80 80 8040 Cakupan RT yang mengkonsumsi garam

beryodium65 65 70 70 70

41 % kecamatan Bebas Rawan Gizi 100 100 100 100 100VI. PENGOBATAN

42 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin

60% 70% 80% 80% 80%

Page 29: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx

43 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien mayarkaat miskin

95% 95% 95% 95% 95%

C. UKK/UKP 1 POSRa. Jenis Obat / Resepb. Pemakaian antibiotic (Diare, ISPA, Rematik)

<3<0,08

<3<0,08

<3<0,08

<3<0,08

<3<0,08

2 Pemeriksaan laboratorium dasar terlayani 100 100 100 100 1003 Pelayanan gangguan indera terlayani 55% 85% 85% 85% 85%4 Pelayanan gangguan jiwa terlayani 15% 15% 15% 15% 15%

WALIKOTA PADANG

MAHYELDI ANSYAHRULLAH

Page 30: PERATURAN WALIKOTA PADANG.docx