Peraturan tata-tertib Senat Republik Indonesia Serikat · PERATURAN TATA-TERTIE SENAT.': 4 ,-A /...
Transcript of Peraturan tata-tertib Senat Republik Indonesia Serikat · PERATURAN TATA-TERTIE SENAT.': 4 ,-A /...
PERATURAN TATA - TERTIB
SEN AT
REPUBLIK INDONESIA SERIKAT
A
DJAKARTA, 22 PEBRUARI 1950
327.3
PERATURAN TATA-TERTIB
S E N A T
Bab
11
11
PERATURAN TATA-TERTIE SENAT.': 4 ,
- A
/
pas. hal .
I Tentang pemeriksaan , '
surat2 kepertjajaan. l--8 l- 2
II
III
IV
VI
VII
Tentang Ketua, Se
kertaris, Panitia2
dan Madjelis Persi
apan •
S l. Tentang Ketua. 9-29 5-10
S 2. Tentang Seker
taris . 30-32 l0-ll
8 5. Tentang Pani
tia2. 33-35 ll-l2
S l!. Tentang Madje
lis Persiapan. 36-38 l2-l3
Tentang pemeriksa
an Persiapan. 39-l19 l3-l6
Tentang Rapat2
terbuka.
S l.
S 2.
S : .
S li.
Tentang per
mulaan rapat2. 50-53 l6-17
Tentang Risa
lah Resmi. . 5ll-56 l7-l8
Tentang Perun
dingan . 57-73 l8-23
Tentang Pemu
ngutan Suara. 711-76 23-2l.
Tentang Mosi2. 77 2li
Tentang Surat2 jang
masuk. 78-80 2li-25
Tentang Usul2 mem
buat Undang2 jang
- - -
-
,
/ :
diadjukan oleh Senat
kepada Dewan Perwa
kilan Rakjat . 8l-87 25-27
Pa: VIII :
-
A
%
pas. hal.
Bab VIII Tentang Amandemen2
atas usul2 inisi
atip. 88-96 27-29
11 IX Tentang adpis2 jang
diberikan oleh Senat
berdasarkan pasal
l23 (2) dari Konsti
tusi . 97-98 30
j1 X Tentang hak Inter
pelasi dan hak Mena
njakan. 99-lOl 50-3l
11 XI Tentang Pemungutan
Suara tentang
orang . l02-ll2 3l-33
11 XII Tentang Rapat ter
tutup. ll3-ll6 33-3ll
" XIII Tentang Surat2
permohonan. . ll.7-l25 3l-37
" XIV Tentang Pende- -
ngar2. 12l.37
Peraturan2 Penutup. l25-127 37-38.
- - - - - - OOo - - - - - -
-BD
- l - -
PERATURAN TATA-TERTEB SENAT.
- BAB I.
Tentang pemeriksaan Surat2 kepertjajaan.
Pasal l.
(l)Selama Ketua Senat belum diangkat oleh Pre
siden, maka untuk sementara rapat2 diketuai
oleh anggota jang tertua usianja.
(2)Apabila Ketua sementara jang-termaksud da
lam ajat pertama berhalangan atau tidak ada,
maka anggota jang tertua usianja diantara
jang hadlir bertindak sebagai Ketua semen
tara. - i
Pasal 2.
Tiap anggota Senat jang baru ditundjuk mem
buktikan penundjukannja dengan menjerahkan
suatu keterangan dari atau atas nama Pemo
rintah daerah2-bagian, jang menundjuknja
sebagai anggota Senat, bahwa ia telah di
tundjuk dengan mengingat ketentuan dalam
pasal 8l dari Konstitusi.
Pasal 5.
Selain dari surat kepertjajaan jang dimak
sudkan dalam pasal 2, maka oleh jang diang
kat mendjadi anggota Senat di serahkan pula
kepada badan ini : -
a. surat bukti atau keterangan, diberikan
oleh kekuasaan jang berhak, jang menjä
takan bahwa anggota ini memenuhi sjarat.2
untuk keanggotaan jang ditetapkan dalam
pasal 82 dari Konstitusi.
b. suatu keterangan, dibuat sendiri oleh
jang ditundjuk, jang berisi segala dja
batan2 umum jang dipegangnja.
Pasal li.
Pemeriksaan surat2 kepert jajaan dari anggo
ta2 jang baru masuk, diserahkan kepada su
atu panitia, jing ditundjuk oleh Ketua (se
mentara) jang termaksud dalam pasal l, dan
terdiri dari seorang Ketua merangkap anggo
ta an empat orang anggota.
-
- 2 -
Pasal 5.
(l)Sesudah surat2 kepertjajaan dan surat2 l: .
pirannja begitu pula keterangan2 lain jang
diperlukan diperiksa, maka Panitia membe -
kan laporan. - -
(2)Surat2 kepertjajaan dan surat2 jang bersang
kutan dengan itu, disimpan dalam Sekertar' -
at Senat, disediakan bagi para anggota un
Pasal 6.
(l)Setelah Panitia melaporkan pendapatnja, ma
ka rapat memutuskan tentang penerimaan
orang2 jang ditundjuk sebagai anggota Senat.
(2) Jang ditundjuk diterima sebagai anggota So
nat ket juali: -
a. apabila surat2 jang diperlihatkan tidak
lengkap, atau tidak memenuhi sjarat.2
jang ditetapkan oleh peraturan ini.
b. apabila menurut pendapat rapat dari su
rat2 jang diperlihatkan tidak njata de
ngan t jukup, bahwa jang ditundjuk meme
nuhi sjarat2 jang ditetapkan oleh Kon
stitusi .
Pasal 7.
Apabila mengenai pemeriksaan surat2 keper
tjajaan atau surat2 jang bertalian dengan
itu, Senat menganggap perlu akan pembukti
an surat2 atau keterangan2, maka Senat mem
persilahkan Pemerintah supaja mengirim ke
padanja surat2 atau keterangan2 itu.
Pasal 8.
Apabila Senat memutuskan tidak menerima se
orang atau lebih anggota jang telah ditun
djuk, maka ia memberitahukan hal ini kepa
da Pemerintah, jang dengan segera mempersi
lahkan Pemerintah daerah2 bagian jang ber
sangkutan untuk mengambil tindakan2 jang
perlu untuk menundjuk anggota2 jang lain,
satu dan lain hal dengan: apa
jang ditetapkan dalam pasal 8l Konstitusi.
BAB II.
- 3 -
BAB II.
Tentang Ketua, Sekertaris, Panitia2 dan
Madjelis Persiapan.
S l• Tentang Ketua:
Pasal 9.
(l)Setjepatnja, akan tetapi sesudah sekurang2
nja l6 anggota diterima dan hadlir, maka Se
nat mulai dengan penjusunan and juran untuk
pengangkatan seorang Ketua dan seorang Wakil
tua
(2) Rapat untuk mengadakan penjusunan andjuran
ini adalah terbuka, ket juali apabila rapat
karena keadaan luar biasa memutuskan lain.
(5) Ketua sementara menetapkan tempat dan waktu
diadakan rapat ini dan hal ini diberitahukan
olehnja kepada anggota2. - -
Pasal 10.
(l ) Pentjalonan jang dimaksud dalam pasal 9 di
lakukan dengan memasukkan daftar tertulis pa
da Ketua sementara.
(2) Setiap daftar memuat nama (nama2) seorang
atau lebih. - - - -
Pasal ll.
(l)Tiap daftar tjalon sebagai jang dimaksud da
lam ajat pertama pasal lO, harus memuat na
ma (nama2) dengan huruf latin dan - bila ada
tambahan2 jang perlu untuk menetapkan diri
dari t jalon2 itu.
(2) Daftar itu harus ditanda-tangani oleh sedi
kit2rja lima orang anggota Senat.
(5)Disamping tanda-tangan harus disebutkan nama2
penanda-tangan dengan huruf latin dan apabi
la ada dengan sebutan2 tambahan jang perlu
untuk menetapkan dirinja.
(ll)Tiap anggota tidak boléh menanda-tangani le
bih dari satu daftar.
Pasal l2.
- li -
- Pasal l2.
(l) Memadjukan daftar sebagai jang dimaksudkan
dalam pasal lO harus dilakukan sendiri oleh
seorang anggota atau lebih, jang telah me
nanda-tanganinja, selambat-lambatnja satu
d jam sebelum rapat, termaksud dalam pasal
9 9 dimulai.
(2) Apabila Ketua sementara berpendapat, bahwa
suatu daftar tidak memenuhi ketentuan2
jang ditetapkan dalam peraturan ini maka
ia memperingatkan mereka, jang memadjukan
daftar tadi, atas hal itu; apabila ketera
ngan2 jang diberikan oleh Ketua sementara,
tidak d juga dipenuhi oleh jang menjampaikan
daftar, maka Ketua sementara berhak untuk
, menjatakan, bahwa daftar itu tidak sah. -
(3) Ketua sementara menjuruh setjepat2nja mem
perbanjak daftar2, jang telah diterimanja
dan jang tidak dinjatakan tidak sah, untuk
dibagikan kepada para anggota jang hadlir
pada rapat jang dimaksudkan dalam pasal 9 .
Pasal l5.
(l) Apabila jang diand jurkan hanja seorang tja
lon sadja, maka pada waktu, termaksud da
lam ajat ketiga pasal 9, Ketua sementara
memberitahukannja kepada rapat, dan t jalon
ini dengan pent jalonan seorang: , dianggap
sebagai telah ditundjuk untuk diandjurkan
kepada Presiden supaja diangkat djadi
Ketua . -
(2) Apabila demikian, maka untuk menetapkan
t jalon kedua jang akan dipadjukan kepada
Presiden, dengan segera rapat ditunda un
tuk memberi kesempatan kepada para anggota
untuk pont jalonan kedua segala seuatu b:r
dasarkan ketentuan dalam pasal2 2, l0, ll
lan l2 peraturan ini. - -
(3)Apabila tornjata, bahwa pada pentjalonan
kedua ini hanja diandjurkan satu orang tja -
lon sadja, maka setelah rapat dibuk: kemba
li, Ketua sementara memberitahukannja dan
t jalon
- 5 -
- 5 -
tjalon ini dengan pentjalonan seorang, di
anggap telah ditundjuk untuk disamping tja
lon, jang dalam tingkatan pertama telah di
tundjuk, diandjurkan kepada Presiden supa
ja diangkat djadi Ketua.
Pasal ll.
Apabila diandjurkan dua orang t jalon, maka
Ketua sementara pada sa' at jang dimaksudkan
dalam ajat tiga pasal 9 , memberitahukan hal
itu kepada rapat, dan kedua orang tjalon ini
dianggap ditundjuk dalam satu penundjukan
tjalon untuk diandjurkan kepada Presiden ba
gi djabatan Ketua.
Pasal 15.
(l)Apabila diandjurkan lebih dari dua orang tja
lon, ataupun dalam hal jang dimaksudkan da
lam ajat kedua pasal l5, diadjukan lebih da
ri satu orang tjalon, maka segera pemungutan
suara dimulai . -
(2) Pemungutan suara itu bersifat rahasia dan
dilakukan dengan surat-pemungutan suara jang
tidak ditanda-tangani, jang memuat nama se
mua t jalon dengan ditjantumkan menurut uru
tan alfabet . Dimuka nama setiap t jalon di
gambar sebuah segi empat. -
(5) Pemungutan suara tidak sah, djikalau djumlah
surat pemungutan suara jang terdapat dalam
kotak pemungutan-suara lebih besar dari pa
da d jumlah jang berhak memilih.Djika demiki
an maka dengan segera diadakan lagi pemungu
tan suara. -
Pasal l6.
(l)Setiap orang jang berhak memberikan suara
hanja dapat memberikan suara kepada satu o
rang t jalon sadja, hal mana dilakukan dengan
djalan memberikan warna itam dalam segi em
pat sebagaimana dimaksud dalam pasal diatas,
dimuka nama tjalon jang disukainja.
(2) Daftar pemungutan-suara; dimana terdapat le
bih dari satu segi empat jang diberi warna
itam
- 6 -
itam tidak sah; demikian pula daftar pemungu
tan-suara jang ditanda-tangani tidak sah.
(5) Suara jang diberikan kepada orang jang nama
nja tidak terdapat pada daftar tjalon, dinja
takan tidak sah.
(li) Apabila ada hal jang diragukan, maka rapat
memutuskan; apabila suara2 sama berat,maka
Ketua memutuskan . -
(5) Untuk menetapkan d jumlah suara jang diberi
kan dengan sah, sebagaimana dimaksud dalam
pasal2 i8 dan l9, maka surat pemungutan-sua
ra jang tidak diisi, demikian pula jang di
njatakan tidak sah, tidak dimasukkan d jumlah
suara jang diberikan dengan sah.
Pasal l7.
(l)Setiap kali diadakan pemungutan suara,maka
Ketua sementara menundjuk dua orang anggota
sebagai pemungut suara. -
(2) Sesudah Ketua sementara mengumumkan djumlah
anggota rapat jang telah menanda-tangani daf
tar-hadlir maka berturut2 surat2 pemungutan
suara dibat ja olehnja.
Kedua pemungut-suara ment jatatkan suara2 itu.
Pasal l8.
(l)Tjalon jang mendapat suara terbanjak jang
mutlak, dinjatakan telah terpilih untuk di
an:ljurkan kepada Presiden bagi d jabatan Ketna.
(2) Apabila dua orang tjalon hasing2 mendapat
sekurang-kurangnja l10% dari djumlah suara
jang sah, maka kedua t jalon itu dinjatakan
telah terpilih.
(5) Apabila tidak ada t jalon jang mendapat sua
ra terbanjak jang mutlak dari d jumlah suara
jang sah dan pula tidak ada dua orang tja
lon jang masing2 mendapat sekurang-kurangnja
l10% dari djumlah suara jang sah, maka dengan
segera diadakan lagi pemungutan suara anta
ra semua t jalon; dalam hal ini maka ajat per
tama dan kedua dari pasal ini sama berlaku.
(ll) Apabila sesudah pemungutan suara kedua ini
belum d juga ada tjalon jang mendapat suara
terbanjak
- 7 - -
t,-rba...jak jang mutlak dari d jumlah suara
jang sah, dan pula tidak a da dua orang t ja
lon jang masing2 mendapat suara sah i10:, di
adakan lagi pemungutan suara kedua kali, da
lam hal mana + jalan jang mendapat suara pa
ling sedikit tak dapat turut pilihan lagi ;
djika ada lebih dari enam orang t jalon, maka
jang dipertahankan enam t jalon jang mendapat
suara terbanjak ; c jat pertan.a dan kedua dari
pasal ini dis ini b rla:u pula.
(5) Djika d juga setelah pemungutan suara ketiga
tak ada t jalon jang mendapat suara terbanjak
jang mutlak dari suara jang sah, dan pula
tak ada dua orang t jalon jang masing2 menda
pat paling sedikit 40% dari suara jang sah,
maka diadakan pemungutan suara lagi, dalam
hal inana t jalon jas, g mendapat suara paling
sedikit tak dapat ipilih 1agi; ajat pertama
dan kedua dari pasal ini berlaku pula dalam
hal ini .
Hal ini didjalankan terus dengan t jara jang
sama sehingga seorang t jalon mendapat suara
terbanjak jang mutlak, ataupun dua orang tja
lon masing2 mendapat paling sedikit l10% dari
suara jang sah.
Pasal l9.
(l)Djika setelah hal termaksud dalam pasal l8,
hanja seorang t jalcu dinjatakan terpilih,ma
ka diadakan lagi perun:utan suara antar: tja
lon2 jang belum dinjatakan terpilih;mereka
j g ( lum pe:ngutan : uara ini mendapat sua
ra terbanjak jang rutlak dari suara2 jan: sah
dinjatakan telah dipilih.
(2)Djika setelah pemungutan suara ini tak ada
t jalon jang mendapat suara terbanjak jang
mutlak dari suara2 jang sah, maka diadakan
lagi pemungutan suara, dalam hal mana t jalon
jang mendapat paling seji kit suara jang sah,
tak dapat dipilih l: :i ; d jika d jumlah t jalon
lebih dari tiga orang , maka hanja tiga t ja
lon dipertahankan is na mendinnat suara terba
njak . -
iPjika
- - 8 - - - - - -
(3)Djika setelah diadakan pemungutan suara lagi
sebagaimana termaksud dalam ajat tadi pasal
ini, tak ada t jalon jang mendapat suara ter
banjak jang mutlak dari suara jang sah, dia
dakan pemungutan suara kembali, dalam hal
mana t jalon jang mendapat suara paling sedi
kit, tak dapat dipilih lagi,hal ini dilang
sungkan sampai salah seorang tjalon mendapat
suara terbanjak jang mutlak dari suara2 jang
sah.
Pasal 20.
(l)Setelah menurut ketentuan dalam pasal 18 dan
l9 dua orang tjalon ditundjuk, jang akan di -
masukkan namanja dalam daftar pentjalonan un
tuk djabatan Ketua, jang akan diadjukan ke -
pada Presiden, rapat dapat mengambil keputu
san bahwa seorang tjalon atau lebih akan di
tambahkan lagi dalam daftar pentjalonan ini.
(2)Djika diputuskan demikian, maka tjara beker
dja jang termuat dalam pasal l9 diulangi sam
pai ditundjuk sekian t jalon sebanjak jang te
lah diputuskan untuk dimasukkan namanja d a -
lam daftar pentjalonan.
Pasal 2l.
(l)Setelah ditundjuk sedjumlah tjalon jang di
perlukan untuk daftar pentjalonan, maka ra
pat memutuskan apakah dalam daftar pentjalo
nan ini akan dinjatakan sesuatu keinginan
jang chusus. -
(2) Djika diputuskan bahwa tak akan dinjatakan
Yeinginan jang chusus, maka nama2 tjalon jang
dipilih dimasukkan dalam daftar pentjalonan
menurut alpabet.
(5)Djika diputuskan, bahwa memang akan dinjata
kan keinginan jang chusus itu, maka nama2
dimasukkan dalam daftar pentjalonan menurut
urutan pemilihan, djika dua orang bersama-sa
ma terpilih, maka diadakan pemungutan suara
antara mereka, dan t jalon jang mendapat sua
ra terbanjak dimasukkan namanja dalam daftar
pentjalonan diatas nama tjalon lainnja.
Pasal 22.
- 9 -
- 9 -
- Pasal 22.
(l)Setelah pemilihan selesai, maka Ketua semen
tara mengumumkan hasilnja .
(2)Dari pemilihan dibuat suatu protokol jang di
tanda-tangani oleh Ketua sementara dan para
anggota, jang termaksud dalam ajat pertama
pasal 19.
Pasal 23.
(l) And juran jang tersusun berdasarkan apa jang
ditetapkan dalam pasal2 diatas disampaikan
setjepat.2nja kepada Presiden.
(2) Bilamana pengangkatan oleh Presiden tidak di
terima oleh jang diangkat , maka dibuat suatu
and juran baru, untuk hal mana ketentuan2 da
ri poraturan ini berlaku pula.
Pasal 2l.
(l)Setelah diadakan pengangkatan Ketua,maka de
ngan segera ditundjuk seorang Wakil-Ketua
jang termaksud dalam pasal 85 ajat 5 dari
Konstitusi , -
(2)Ajat kedua dan ketiga dari pasal 9 peraturan
ini berlaku pula bagi rapat ini.
Pasal 25.
(l)Pentjalonan untuk penundjukan ini dilakukan
dengan tulisan dalam rapat jang termaksud da
lam pasal 2l.
(2)Ajat pertama pasal l5, dan pasal2 l5, l6 ian
l7 ajat pertama pasal lO, ajat kedua dan ke
tiga pasal l9 dan 22 berlaku pula bagi pemi
lihan ini . - .
(5) Bilamana seorang tjalon tidak menerima pemi
lihannja, maka namanja ditjoret dari daftar
tjalon2 , dan penjelasaiannja, jang termak -
sud dalam ajat kedua dan ketiga pasal l9 di
landjutkan terus, sampai seorang t jalon lain
mendapat d jumlah suara jang diperlukan.
(ll)Bilamana setelah dilakukan pentjoretan t jalon
pertama jang termaksud dalam ajat ketiga pa
sal ini, hanja tinggal seorang tjalon sadja,
maka tjalon ini dinjatakan telah terpilih.
Pasal 26.
- O -
Pasal 26.
Sesudah pemilihan Wakil-Ketua selesai, maka
hasilnja diberitahukan kepada Presiden.
Pasal 27 •
(l)Apabila Ketua berhalangan atau tidak ada,ma
ka ia diganti oleh Wakil-Ketua.
Apabila Wakil-Ketua inipun berhalangan atau
tidak ada, maka anggota jang usianja paling
tinggi diantara anggota2 jang hadlir untuk
sementara bertindak sebagai Ketua.
(2) Apabila djabatan Ketua atau djabatan Wakil
Ketua mendjadi lowong, maka Senat setjepat
mungkin menundjuk Ketua atau. Wakil-Ketua jang
lain; pasal2 9 sampai dengan 26 sama berlaku
bagi penundjukan ini .
Pasal 28.
(l) Ketua mengatur dan memimpin pekerdjaan Senat
dan memelihara ketertiban dalam permusjawa
ratan; ia berkewadjiban untuk memperhatikan
sungguh2 peraturan ini .
(2) Selain dari pada itu termasuk pada tugas Ke
tua a.l. memberi ke sempatan berbit jara, me
ngadjukan soal2 jang harus diputuskan oleh
Senat, mengumumkan hasil pemungutan suara
dan mendjalankan keputusan2 jang diambil o
leh Senat . Satu dan lain hal -dengan memper
hatikan ketetapan2 jang tertjantum dalam Per
aturan ini mengenai hal tersebut.
Pasal 29.
Selama permusjawaratan Ketua hanja dapat ber
bit jara untuk menundjukkan duduk perkara jang
sebenarnja dari selisih faham atau untuk me
ngembalikan permusjawaratan itu kepada dja -
lan jang benar, apabila menjimpang.
S 2. Tentang Sekertaris.
Pasal 50.
(l)Senat mengangkat Sekertarisnja sendiri dan
pula, djika perlu, seorang atau lebih Adjun
Sokertaris
- ll -
Sekertaris . -
(2) Sekertaris dan Adjun-Sekertaris (2) tidak bo
leh merangkap keanggotaan Senat atau Dewan
Perwakilan Ra'jat. -
(5) Djika Sekertaris berhalangan atau tidak ada,
maka Adjun-Sekertaris melakukan pekerdjaan
nja; djikalau Adjun-Sekertaris (2) pula ber
halangan atau tidak ada, maka Panitia jang
dimaksud dalam pasal 3ll, mengangkat seorang
pengganti jang untuk sementara melakukan pe
kerdjaan Sekertaris . -
Pasal 3l.
(l)Sekertaris mengurus segala apa jang termasuk
urusan dalam dari Senat; segenap pegawai jang
bekerdja pada Senat ada dibawah pimpinannja.
(2)Madjelis2-Persiapan, dan Panitia2 sedapat-da
patnja dibantu oleh Sekertaris, Adjun-Seker
taris atau pegawai2 lain dari Senat.
Pasal 32.
(l)Selama belum dilakukan pengangkatan Sekerta
ris, maka kewadjiban dan kekuasaan Sekertaris
dilakukan oleh seorang pegawai jang diangkat
oleh Pemerintah.
(2) Senat menentukan saat bilamana pegawai Peme
rintah, jang dimaksud dalam ajat pertama,me
njerahkan segenap atau sebagian dari tugas
dan kekuasaannja kepada Sekertaris jang di -
angkat oleh Senat .
s 3. Tentang Panitia2.
Pasal 53.
(l)Senat mengangkat setjepat-tjepatnja dari an
tara anggota2nja sebuah Panitia Permusjawa
ratan, jang terdiri dari Katua Senat sebagai
anggota merangkap Ketua dan sekurang-kurang
nja empat orang anggota...
(2)Setelah memberi tahukan dengan tulisan dan
dengan idzin Ketua, maka, untuk rapat2 Fani
tia tertentu, setiap anggota Panitia Permu
sjawaratan berhak menundjuk seorang anggota
Senat jang lain untuk mewakilinja. )
- - (2
-T:
- l2 -
(3)Panitia Permusjawaratan pada umumnja berwa
djib mengadakan Permusjawaratan dengan Pe
merintah mengenai semua urusan, apabila hal
itu dianggap perlu oleh Pemerintah atau oleh
Senat .
(li)Ketua dapat mempersilahkan Panitia Permusja
waratan memberikan nasihat kepadan ja dalam
semua hal jang dianggap perlu olehnja.
Pasal 3li.
(l)Senat mengangkat selekas-lekasnja dari anta
ranja sebuah Panitia Rumah Tangga, jang ter
diri dari Ketua Senat sebagai anggota merang
kap Ketua dan sekurang-kurangnja dua orang
anggota • -
(2) Panitia Rumah Tangga melakukan penilikan
tertinggi atas pengurusan jang dimaksud da
lam pasal 5l.
(3) Panitia tersebut mengangkat dan memperhenti
kan pegawai2 Senat terket juali Sekertaris -
dan Adjun-Sekertaris (2). .
(ll)Panitia tersebut setiap tahun merantjangkan
anggaran belandja jang diadjukan oleh Ketua
epala Pemerintah. - -
(5) Panitia tersebut memutuskan perselisih an2,
jang timbul mengenai isi laporan2 resmi.
Pasal 55.
(l)Panitia2 lain dibentuk oleh Senat, apabila
ternjata dibutuhkan. -
(2)Ketua Senat berhak untuk hadlir dan berbitja
ra dalam rapat2 Panitia2 jang dibentuk oleh
Senat.
s li. Tentang Madjelis Persiapan.
Pasal 36.
Menurut keperluannja Senat menetapkan Madjo
lis2 Persiapan untuk urusan2 jang tertentu
atau kumpulan beberapa urusan; Madjelis ini
terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota
dan sekurang-kurangnja empat orang anggota.
: 27:
, , - l3 -
Pasal '37.
(1)Madjelis Persiapan dalam rapatnja jang per
tama memilih seorang Ketua dan seorang Wa
kil-Ketua . - \:
(2)Selama belum diadakan pemilihan Ketua,begi
tu pula apabila Ketua atau Wakil-Ketua ber
halangan atau tidak ada, maka anggota jang:
tertua usian ja mengetuai rapat-rapat untuk
sementara .
(3)Hasil pemilihan Ketua dan Wakil-Ketua ini
diberitahukan kepada Ketua Senat, jang me
laporkan ini selandjutnja kepada Senat.
- Pasal 38.
Madjelis2 Persiapan mengangkat seorang dari
anggotanja, atau setelah musjawarat dengan
Ketua, salah seorang pegawai Sekertariat se
bagai pelapor.
Ketua Madjelispun dapat merangkap sebagai pe
lapor.
BAB III.
Tentang Pemeriksaan Persiapan
Pasal 39.
(l)Semua usul jang oleh Pemerintah atau Dewan
Perwakilan Rakjat disampaikan kepada Senat,
sedapat2nja ditjetak dan terus dibagikan ke
pada para anggota Senat .
(2)Apabila Ketua berpendapat, seberapa boleh se
telah bermufakat dengan Panitia Permusjawa
ratan sebagai jang termaksud dalam pasal 3,
bahwa usul itu harus diperiksa terlebih da
hulu, sebelumnja dibit jarakan oleh rapat
lengkap, maka ia menjampaikan usul ini kepa
da salah suatu Madjelis Persiapan jang ter
maksud dalam pasal 36.
(3) Para anggota Senat diberitahukan oleh Ketua
tentang pengiriman suatu usul kepada suatu
Madjelis-Persiapan. -
Pasal l10.
Pertukaran pikiran dalam Madjelis-Persiapan
:
- - ll. -
dianggap bersifat rahasia.
Pasal lil.
Dalam waktu jang akan ditetapkan oleh Madje
lis-Persiapan, maka para anggota Senat ber
hak untuk mengemukakan kepada Madjelis ter
sebut dengan tulisan segala hal jang menge
nai sesuatu usul jang disampaikan kepadanja.
Waktu jang ditetapkan itu diberitahukan ke
pada Ketua Senat, jang kemudian memberitahu
kannja lagi kepada para anggota.
: Pasal l12.
(l)Madjelis-Persiapan menetapkan waktu jang di
maksud dalam pasal diatas, dalam tempo dela
pan hari sesudah usul jang dimaksud dalam
pasal 59 (2) disampaikan.
(2)Sehabisnja waktu jang termaksud dalam pasal
ll, maka setjepat2nja Madjelis-Persiapan ber
kumpul, akan tetapi selambat-lambatnja dalam
waktu ll hari.
Demikian maka dalam rapat ini diumumkan t ja
tatan2 jang diterimanja.
(5)Apabila Madjelis berpendapat,bahwa urusan i
tu belum masak untuk dibit jarakan lebih lan
djut, maka rapat diundurkan sampai saat jang
akan ditetapkan oleh Panitia.
Pengunduran demikian diberitahukan kepada
Ketua Senat . -
Pasal l13.
Para anggota Senat berhak menghadliri ra -
pat2 Madjelis-Persiapan, ket juali rapat2
jang membitjarakan laporan, jang disusun o
leh pelapor. Anggota2 jang mengirimkan pen
dapat2nja dengan tulisan berhak untuk turut
serta dalam perundingan2.
Pasal lili.
Mgdjelis2-Persiapan dengan perantaraan Ke
tua Senat dengan memberitahukan alasan2nja
dapat mengundang seorang atau lebih dari pa
ra Menteri atau kuasa-kuasanja untuk me
A - agung ju:
- - l5 -
- l5 -
ngundjungi suatu atau beberapa rapat.Dengan
perantaraan Ketua Senat , Madjelis2 selandjut
nja berhak untuk berhubungan dengan tulisan
dengan seorang Menteri atau lebih.
Pasal 15.
(l) Madjelis-Persiapan jang dimaksudkan dalam a
jat kedua pasal 39 set jepat2nja membuat se -
buah laporan, jang memuat ichtisar dari pe -
rundingan2 jang telah diadakan itu, hasil2
dari pemeriksaannja dan apabila dilakukan
Permusjawaratan dengan Pemerintah, pula sebu
ah laporan tentang permufakatan dengan tuli
san atau set jara lisan, begitu pula tentang
hasil2nja, - -
(2)Dalam laporan jang termaksud dalam ajat per
tama, Madjelis mengemukakan pula perobahan2
dalam usul jang mungkin perlu.
(5) Apabila diminta, dalam laporan disebutkan
pendapat2 seseorang anggota.
Pasal 16.
Laporan itu sedapat2nja ditjetak dibagikan
kepada para anggota Senat , dan dengan peran
taraan Ketua disampaikan kepada remerintah,
untuk memberi kesempatan kepada Pemerintah,
akan mend jawabnja dengan tertulis. Dalam hal
jang termaksud dalam pasal l35 (l) sub a, ma
ka laporan itu dikirimkan pula kepada Dewan
Perwakilan Rakjat. -
Pasal 17.
Djawaban Pemerintah jang diterima atas la -
poran-seksi, sedapat2 ditjetak dibagi2kan
kepada para anggota.
Pasal 18.
(l)Apabila, sesudah ada djawaban dari emerintah,
dan sesudah bermusjawarat dengan Ketua Sent,
Madjelis-Fersiapan berpendapat, bahwa masag
lah itu belum t jukup dipersiapkan untuk pem
bitjaraan umum, maka Fanitia dapat mengelur
kan sebuah laporan tambahan. -
(2)Apa
-Tr
| - l6 -
(2)Apa jang ditetapkan dalam pasal2 l15 sampai
dengan l17 berlaku pula bagi laporan-tamba
han ini . -
Pasal 19.
(l)Setelah pemeriksaan persiapan selesai, Ketua
Senat menentukan hari apa perundingan umum
mengenai usul akan dimulai .
(2) Ketua berhak menjerahkan penetapan hari jang
termaksud dalam ajat pertama kepada Senat ;
Senat berhak untuk mengadakan robahan dalam
hari jang telah ditetapkan oleh Ketua.
BAB IV •
Tentang rapat terbuka.
8 l Tentang permulaan rapat2.
Pasal 50.
(l) Ketua memanggil Senat berkumpul setiap kali
dipandang perlu olehnja ; ataupun djikalau He
merintah atau sekurang-kurangnja lima orang
anggota Senat, menghendaki hal itu, dengan
mengadjukan sebab2nja. -
(2)Waktu berkumpul adalah pukul 9.00 pagi ketju
ali djika Ketua menimbang bermanfaat untuk
menetapkan pertemuan itu lebih pagi atau le
bih siang, ataupun d jikalau Senat memutuskan
set jara lain.
(5) Untuk meneruskan suatu rapat atau mengadakan
rapat sesudah pukul lli.00 diperlukan keputu
san Senat .
Pasal 5l.
(l)Tiap kali menghadliri rapat, setiap anggota
menanda-tangani daftar-hadlir menurut uru
tannja .
(2)Apabila daftar hadlir, sesudah waktu berkum
pul jang dimaksudkan dalam pasal diatas,te
lah ditanda-tangani oleh lebih dari setengah
djumlah anggota jang turut dalam sidang,ma
ka Ketua membuka rapat ,
(3)Daftar hadlir jang dimaksudkan dalam ajat
pertama diletakkan diatas medja Sekertaris
SllQ8 j8.
- | - l6 -
(2)Apa jang ditetapkan dalam pasal2 l15 sampai
dengan l17 berlaku pula bagi laporan-tamba
han ini .
Pasal 19.
(l)Setelah pemeriksaan persiapan selesai, Ketua
Senat menentukan hari apa perundingan umum
mengenai usul akan dimulai .
(2) Ketua berhak menjerahkan penetapan hari jang
termaksud dalam ajat pertama kepada Senat ;
Senat berhak untuk mengadakan robahan dalam
hari jang telah ditetapkan oleh Ketua.
BAB IV.
Tentang rapate terbuka.
S l Tentang permulaan rapat2.
Pasal 50.
(1) Ketua memanggil Senat berkumpul setiap kali
dipandang perlu olehnja , ataupun djikalau He
merintah atau sekurang-kurangnja lima orang
anggota Senat, menghendaki hal itu, dengan
mengadjukan sebab2nja. -
(2)Waktu berkumpul adalah pukul 9 : 00 pagi ketju
ali djika Ketua menimbang bermanfaat untuk
menetapkan pertemuan itu lebih pagi atau le
bih siang, ataupun d jikalau Senat memutuskan
set jara lain.
(5) Untuk meneruskan suatu rapat atau mengadakan
rapat sesudah pukul lli.00 diperlukan keputu
San Senat .
Pasal 5l.
(l)Tiap kali menghadliri rapat, setiap anggota
menanda-tangani daftar-hadlir menurut uru
tannja .
(2) Apabila daftar hadlir, sesudah waktu berkum
pul jang dimaksudkan dalam pasal diatas,te
lah ditanda-tangani oleh lebih dari setengah
djumlah anggota jang turut dalam sidang,ma
ka Ketua membuka rapat.
(5)Daftar hadlir jang dimaksudkan dalam ajat
pertama diletakkan diatas medja Sekertaris
SUAO8 j0.
- 17 -
supaja ditanda-tangani oleh anggota2 jang
datang kemudian. -
Pasal- 52.
(l)Djijkalau setengah d jam 3 e sudah waktu jang
ditetapkan untuk pembukaan rapat djumlah
anggota jang diperlukan belum djuga hadlir,
maka Ketua membuka pertemuan d an mempersi
lahkan membat ja nama anggota2 jang hadlir.
Ia dapat mengumumkan surat2 jang masuk.
(2) Kemudian rapat diuri urkan olch Ketua sampai
sa ! at jang akan ditentukan lagi.
Pasal 53.
Sesudah pembukaan rapat, Ketua mengumumkan
surat2 jang masuk dan memadjukan kepada Se
nat, keputusan2 jang berdasarkan sifat su -
ratz itu. Apabila Ketua, ataupun Senat meng
nganggap perlu, maka surat2 ini ditjetak dan
dibagikan kepada anggota2; setidak-tidaknja
surat2 itu disediakan untuk dibat ja oleh an:
gota2 selama dua kali dua puluh empat d jam.
S 2 - Tentang Risalah Resmi.
Pasal 5li.
(1) Untuk setiap rapat terbuka dibuat Risalah
res:ui. Risalah ini berisi turunan (weergave)
tulisan t jepat dari Permusjawaratan2 jangtelah dilakukan. - a
(2) Risalah resm1 selandjutnja memuat nama ang
gota2 jang telah menanda-tangani daftar had
lir jang dim: :sud dulam pasal 51 dan nama
anggota2 jang dalam pemungutan suara menja
takan setudju atau tidak s etudju, memuat pu
la ichtisar tentang isi surat2 jang masuk ,
uraian semua pengumuman, pemberitahuan dan
usul jang telah diadjukan dari keputusan2
jang telah diambil oleh Senat atau oleh Ketua. .
Pasal 55. *,
(l)Sesudah rapat selesai maka selekas-lekasnja
kepada anggota, demikian pula kepada Menteri(2)
iang
- 18 -
jang bersangkutan dikirimkan Risalah resmi
sementara. -
(2)Dalm hal jang termaksud dalam pasal l55 (l)
sub a dari Konstitusi, maka Risalah ini di
sampaikan pula kepada Dewan Perwakilan Rak
jat.
Pasal 56.
(l)Sampai suatu sa' at jang harus ditetapkan o
leh Ketua, setiap anggota mendapat kesempa
tan untuk mengadakan perubahan dalam laporan
tentang pidatonja, akan tetapi hal itu tidak
boleh merubah maksud pidatonja.
(2)Sesudah sa' at, jang dimaksudkan dalam ajat
pertama, maka Risalah resmi selekas-lekas
nja ditetapkan oleh Ketua setelah bermusja
warat dengan Panitia Rumah Tangga, jang di
maksud dalam pasal 3ll.
8 5. Telutang perundingan
Pasal 57.
(l) Dalam. permusjawaratan2 dipergunakan bahasa
Indonesia.
(2) Ketua berhak untuk menjimpang dari apa jang
ditentukan dalam ajat pertama, apabila hal
itu dianggap perlu atau baik olehnja.
Pasal 58.
Ta' ada anggota jang berbit jara, sebelum
minta dan mendapat idzin dari Ketua.
Pasal 59 G
(l) Anggota berbit jara dengan berdiri ditempat
nja atau ditempat jang sengadja disediakan
untuk bit jara.
(2) Apabila diminta oleh Ketua, maka pembitjara
harus bit jara dari tempat jang ditundjuk un
tuk maksud itu.
Pasal 6O •
(l) Ketua memberi kesempatan untuk bit jara me
nurut urutan permintaan, ket juali apabila
ia
-ra
ia merinibang, untuk kepentingan perundingan,
arus menjiripang.
(2) Urutan giliran bit jara dapat dilan:ar, d ji
kalau seorang anggota minta bit jara untuk
hal perseorangan atau untuk mengadjukan a
sul tata-tertib menger: dingan usul
jang sedang dibit jarakan. Ketua tiga: :embe
rikan ke sempatan berbit jara untuk hal2 per
scorangan , sebelum diberikan penguraian se
mentara tentang hal tersebut.
(3)Suatu usul mengenai tata-tertib, s
dimaksud dalam a jat kedua, harus diaG ji.
atau disokong oleh sekurang-kurangnja t
anggota jan: hadlir , agar supa ja dapat :en
d jadi pokok perundingan; hal ini berlaku pu
la bagi usul untuk menunda perundingran.
- Pasal 6l.-
Pembit jara tidak boleh diganggu selama ia
berpidato, ket juali. tite nurut, ketentuan2 per
1
-
ti pt ra
:t
.
b:r-
-lir: :R r-s
l lli& r t :
:ya -:
*gr.
-
j
aturan ini .
Pasal 62.
ra
-
(l)Apabila seorang pembit ja menjimpang dari
pokok pembit jaraan, maka hal ini :ipering
kan oleh Ketua kepadar ja dan ia dimints, su
pa ja kembali kepada pokok pembit, jaraan.
(2)Apabila seorang jang hadlir dalam rapat mem
pergunakan perkataan2 jang tidak sopan atau
menghina, mengganggu ke tertiban atau meniran
djurkan untuk melakukan perbuatan: jan: ti
dak sah, maka ia oleh Ketua dinasehati dar
diperingatkan supaja tertib kembali.
• +--: , -& '."
L2j
Dalam hal demikian Ketua dapat memberi ke
sempatan kepada pembit jara untuk :en:arik k:
bali perkataan2 jang menj. Jabkan ia diberi
peringatan itu. Djikalau pembit, jara memper
gunakan ke sempatan ini, maka perkat, ...anz ter
sebut, tidak dimuat dalam risal: rapat res
mi tentan: perundingan itu. -
Pasal 63.
(l)Apabila seseorang jang hadlir dalam rapat
tidak
- Q -
- 2O -
tidak mempergunakan kesempatan jang dimak
sudkan dalam ajat kedua pasal diatas atau
pun terus menjimpang dari pokok pe: bitja- .
*aan, mempergunakan perkata a n2 jang men
hina, mengganggu ke tertiban atau mengand jur
kan perbuatan2 jang tidak sah, maka Ketua
dapat ment jabut kesempatannja untuk berbit ja
I”3 . - - -
(2)seorang anggota, jang berdasarkan ajat per
tama pasal ini dit jabut kesempatannja untuk
berbit jara, tidak boleh turut bit jara lagi,
tentang usul jang sedang dibit jarakan dalam
rapat itu. -
Pasal 6l.
(l) Ketua dapat melarang seorang anggota, bagi
siapa pasal dimuka berlaku, d juga anggota
lain, jang melakukan perbuatan2 sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal itu, untuk menghad
liri terus rapat dimana hal demikian itu
terdjadi .
(2) Atas usul Ketua rapat dapat melarang seoran:
anggota, jang oleh Ketua telah dit jabut ke
sempatannja untuk terus menghadliri rapat
menurut ajat satu dari pasal ini, untuk meng
hadliri rapat2, selama waktu jang harus di
tetapkan oleh rapat. Mengenai usul ini tidak
dia kan perundingan .
(3)Waktu selama seorang anggota dilarang had
lir dalam rapat2 Senat , tidak dapat melebi
hi masa sidang seterusnja. -
Pasal 65.
(l) Anggota, bagi siapa berlaku ketentuan dalam
ajat pertama pasal 6ll, diharuskan meninggal
kan gedung Senat dengan segera.
(2) Anggota, bagi siapa berlaku ketentuan dalam
ajat kedua pasal 6ll, tidak boleh mengindjak
lagi gedung Senat sebelum lampau waktu sela
ma ia dilarang menghadliri rapat2.
(5)Djika perlu Ketua berkewadjiban untuk memak
sa anggota jang dilarang hadlir itu,mening
| galkan
- -:T
- 2l -
galkan gedung, pula untuk mengeluarkannja
dari gedung, apabila selama waktu l: an:an
ia mengindjak gedung tersebut.
Pasal 66.
(l).Apabila Ketua menganggap perlu, maka ia me
nunda atau mengundurkan rapat.
(2) Penundaan itu umumnja tidak lebih laina dari
satu d jam, sedang pengunduran tidak lebih
lama dari hari kerdja jang berikut.
Pasal 67.
Permusjawaratan tentang suatu usul mempunja:
dua bagian; pertama permusjawaratan itu mé
ngenai hal2 jan: umum sadja, kemudian menge
nai pasala atau bagian2 jang chusus ket ju
apabila Senat menetapkan lain.
Pasal 68.
I ada pemandangan umum tentang suatu soal ha
nja dibit jarakan tudjuan umum dan garis be
3ar soal itu. -
Senat dapat d juga menetapkan permusjawaratan
tersendiri mengenai tiap2 bagian pokok dari
usul itu.
Pasal 69. -
(l)i ermusjawaratan tentang pasal dilakukan ma
nurut urutannja, ket juali bilamana isinja a
tau hubungannja dengan lain2 pasal dan peru
bahan memerlukan urutan jang lain.
(2)Senat dapat memutuskan supaja permusjawara
tan tentang suatu pasal dibagiz, bilamana
usul itu memuat berbagai paragrap, ajat atau
kalimat. -
I asal 70.
Selain dari jang mengadjukan usul jang se
dang dibit jarakan, maka tiada seoran: anggo
ta lain berbit jara dua kali tentang hal jang
sama, ket juali apabila Senat mengizinkannja .
I usai Tl
- 22 -
- ) -
- z-z: -
I asal 7i.
(l) iara Menteri riempun jai tempat duduk jan:
teri,entu dalam ruangan rapat Senat .
(2)Apabila mereka, menurut apa jang ditetapkan
dalau: pasal 96 dari Konstitusi , .iundan, un
tuk turut serta dalam perundingan dan dalam
pada itu harus memberi penerangan, maka Ke
tua mempersilahkan mereka berbit jira, apabi
la dan setiap kali mereka menghen:akinja, :
'kan tetapi tidak boleh sebelumnja seorang
pempit jara jang sedan: bit jara teliah selesai
berpidato .
(3)Dalaia hal jan termaksud dalam a jat kedua
maka dalam rap atz itu mereka dapat dibantu
oleh pegawai2 jang ditundjuk oleh mereka un
t:k itu. -
I'ls al 72.
(l) rada permulaan atau selama permusjawaratan
tentang suatu usul, Senat dapat mengadakan
pe raturan2 mengenai laman ja pidato para ang
9 ta.
(2) Bilamana lamanja pidato jan: , litetapkan se
bagai maksimum telah lampau, maka Ketua mem
persilahkan pembit jan : berhenti. Pembit jara
denran sogora memenuhi pernintaan itu.
l asal 75. -
(l)Apabila Ketua berpentiapat, bahwa sesuatu po
kok pembitjaraan telah t jukup di ting jau da
ri beberapa sudut, maka ia mengusulkan ke
pada Senat supa j: permusjaw!, r:tan ditutup.
Usul ini tidak diperbint jangkan.
(2)Ienutupan permusjawaratan dapat pula diusul
kan oleh palin.: sedikit ti: orang ang:ota
jan hadlir dalam rapat.
Ugui semat jam itu tida: tisah beralisan dan
tidak diperb int jangkan.
(5)Sebelum usul untuk menutup sesuatu permusja
waratar diputuskan, air. k a Ketua manan jakan
kep :u: Menteri2 atai: kepada kuasa,:nja jan:
hadiir, apakah mereka in in berbit jara lagi
tentang
- 25 -
tentang soal jang sedan: diperbirit..lai: Kan.
(il) Ketua dapat mengidzinkan, bahwa seoran: :n -
gota setelah permusjawaratan ditutup, membe
rikan keterangan singkat dalam waktu jang
dapat dibatas oleh Ketua.
S li. Tentang pemungutan-suara.
Pasal 7l.
(l)Senat mulai mungut suara, setelah dinjatakan
bahwa permusjawaratan tentang sesuatu soal
telah ditutup.
(2) : emungutan suara dilakukan dengan memanggil
se orang2, apabila Ketua atau salah seoran:
anggota menghendakin ja .
Dalam hal demikian, maka terlebih dulu dite
tapkan dengan undian pada nggigi mana 3 ari
- daftar-hadlir pertanjaan-keliling itu akan
mulai; seterusnja dilakukan menurut daftar
hadlir . -
(3) Dengan memanggil secrang2 maka setiap anggo
ta memberikan suaranja dengan lisan, jatni
dengan perkataan setudju atau tidak setuóju,
den:n tiada menambahkan perkataan2 lain.
(ll)Apabila tak ada seorang anngota menghendaki
pemungutan suara dengan memanggil seorang2,
maka pemungutan suara mengenai pelbagai per
kara dapat pula dilakukar dengan duduk dan,
berdiri, d jikalau tak ada seorang ang:ota
jang menentang hal ini. Apabila dalam hal i
tu terdapat keragu2an tentang hasil pemun, su
tan suara, maka atas permintaan Ketua atau
salah seorang an:ota, hasil itu ditetapkan
lagi dalam pemungutan suara dengan meman--
gil seorang2. -
(5)Apabila tidak diadakan panggilan seoran 2,
maka setiap anggota adalah bebas untuk nin
ta dit jatat supa ja ia diang-ap tidak s etudju,
dengan tiada mengemukakan alasan2.
I'asal 75.
Apabila ternjata bahwa jan: hadlir ti
lebih dari setengah d jumlah anggota si:n: ,
- 2l -
maka Ketua mengundurkan rapat itu sampai.
saat itu sampai saat jang akan ditentukan
lagi .
- I asal 76. -
(l)Tiap kali setelah diadakan pemungutan sua
ra, mengingat pasal 9l; (2) Konstitusi, Ke
tua mengumumkan hasil pemungutan itu kepada
rapat.
- BAB V. . ,
Tentang Moslé.
- l asal 77.
(l)Tiga atau lebih anggota dapat mengusulkan
pernjataan (mosi) Senat, baik berhubung de
ngan pokok jang: sedang dibit jarakan maupun
jang mempunjai maksud tersendiri.
(2) Rantjangan pernjataan sebagaimana : imaksud
kan dalam ajat jang dimuka harus iisampai
kan kepada Sekertaris dengan dibubuhi atau
tidak dibubuhi ke terangan tertulis; surat.2
ini dengan setjepat-tjepatnja diperbanjak
dan dibagikan kepada anggota2.
(3) Ketua menentukan bagaimana dan bilamana u
sul semat jam itu akan dibit jarsaksin dan di
adakan pemungutan suara, dan keputusan ini
diberitahukan olehnja kepada Senat. Senat
berkuasa untuk mengadakan perobahan dalam
keputusan Ketua. -
- BAF). VI . -
Tentang Surat2 jang masuk.
Pasal 78.
(l)Apabila Senat berpendapat bahwa surat.2
jang masuk berlainan sii'atnja dengan surat2,
jang telah ada a turannja dalam 1 eraturan
ini, dan memperlukan suatu-pemeriksaan tdr
tentu, maka surat2 itu disampaikan kepada
suatu Madjelis-Fersiapan jang termaksud da
lam pasal 56, ataupun kepada sebuah panitia
istimewa. (2) Tentan,:
-
- 25 - -
(2) Tentang hal itu oleh Madjelis atau Panitia
jang termaksud dalam ajat pertama, diberi
kan laporan kepada Senat. Laporan ini di
perbanjak, dibagikan kepada para anggota
dan dibit jarakan dalam suatu rapat terbuka.
Pasal 79.
(l)Senat dapat menetapkan, bahwa laporan jang
termaksud dalam ajat kedua dari pasal di
muka, harus diberikan dalam waktu jang ten
tu •
(2) Apabila Mad jelis atau Panitia tidak dapat
selesai dalam waktu jang telah ditetapkan,
maka Madjelis (I anitia) minta waktu ini di
perpand jang. Permintaan ini diputuskan oleh
Senat atau, apabila tidak berkumpul, oleh
Ketua 4
(5) Apabila Senat atau Ketua memutuskan tidak
akan memperpandjang waktu tersebut dan la
poran tidak disampaikan dalam waktu jang
telah ditetapkan, maka Ketua dapat membebas
kan Madjelis dari perintahnja atau membubar
kan Panitia dan menund juk lagi sebuah 1’ani
tia (baru).
Pasal 80.
Setelah perundingan2 tentang surat jang di
terima seperti termaksud dalam pasai 78 se
lesai, maka dimulai dengan pemungutan sua
ra, dalam hal mana perubahan2 jang diusul
kan dan seland jutnja keputusan jang diusulkan
oleh Madjelis atau Panitia jang dirobah a
tau tidak, terlebih dahulu diedarkan untuk
diminta pendapatnja. Usul untuk merobah jar:
menurut pendapat Ketua mempun jai tudjuan
jang paling luas, didahulukan.
BAB VII.
Tentang usul2 membuat undang2 jan:
diadjukan oleh Senat kepada Dewan
Pe:Wakilan Rakjat.
Pasal 8l.
(l) Senat dapat membentuk suatu Panitia untuk
mompertimbangkan
- 26 -
mempertimbangkan apakah dan dalam hal ba
gaimana sesuatu usul jang berdasarkan pa
sal 128 (2) dari Konstitusi dapat diad ju
kan.
(2) Senat dapat d juga menjerahkan pertimbangan
semat jam itu kepada Madjelis-l ersiapan jang
termaksud dalam pasal :
- Pasal 82.
(l)Semua usul2 jang diadjukan oleh para ang
gota menurut pasal i: (2) dari Konstitusi
kepada. Senat , disampaikan kepada Ketua de
ngan tertulis . - -
(2) Suatu usul seperti termaksud dalam ajat per
tama disertai rentjana sementara dengan
pendjelasannja harus ditanda-tangani oleh
sekurang-kuranan ja 5 orang anggota.
I asal 83.
(l)Suatu usul seperti termaksud dalam pasal
dimuka dengan rentjana sementara jang ber
sangkutan dan surat pendjelasan setjepat
mungkin diperbanjak dan dibagikan kepada
para anggota.
(2)Surat2 termaksud dalam ajat pertama diki
rimkan d juga kepada semua Menteri dan be
gitu pula kepada Ketua Dewan Perwakilan
Rakjat .
I'asal 8ll.
(l) Ketua memberitahukan sesuatu usul seperti
termaksud dalam pasal 8l kepada Senat pa
da rapat jang segera datang.
(2)Dalam rapat jang akan ditetapkan nanti, o
leh Ketua diberikan kesempatan kepada par:
pengusul untuk mendjelaskan usulnja dengan
lisan.
Pasal 85.
(1) Terhadap usul ini, maka pasal2 59 s/d 19
berlaku pula, dengan pengertian, bahwa apa
jang ditetapkan dalam pasal lill tentang per
musjawaratan dengan para Menteri, dalam
- hal
- 27 -
hal ini berlaku pula terhadap permusjawa
ratan dengan para pengusul
Pasal 86.
Apabila seorang pengusul mendjadi anggota
sesuatu Madjelis-I ersiapan dan usul itu di
kirimkan kepada Madjelis ini untuk diperik
sa terlebih dahulu, maka ia untuk sementa
ra mengundurkan diri sebagai anggota Madje
lis ini.
Pasal 87 G
(l) Pada perundingan sesuatu usul salah seorang
pengusul berhak setiap kali mendjawab para
pembit jara.
(2) Ajat ketiga dari pasal 75 sama berlaku pula.
BAB VIII.
Tentang Amandemen2 atas usul2 inisiatip.
Pasal 88.
(l)Sebelum dimulai permusjawaratan tentang pa
sal2 atau bagian2 lain dari sesuatu usul se
bagai termaksud dalam pasal 82, maka dengan
tulisan oleh sekurang-kurangnja tiga anggo
ta dapat diadjukan usul2 jang ditanda-ta
ngani oleh mereka kepada Sekertaris untuk
mengadakan perubahan (amendement) dalam u
sul tadi dan usul2 untuk merubah usul2-pe
rubahan (sub amendementen).
Dalam hal itu para pengusul-sesuatu peru-.
bahan dapat menambahkan keterangan jang
singkat. Surat2 ini dengan selekas-lekas
nja dan apabila mungkin ditjetak, dibagi
kan kepada anggota2.
(2) Perubahan2 jang diusulkan sesudah permusja
waratan dimulai, sebagaimana dimaksudkan
dalam a jat pertama, dipadjukan dengan tuli
san kepada Ketua, demikian pula dengan se
lekas2nja seberapa mungkin tertjetak, diba
gikan kepada anggota2.
(5) Senat menentukan apakah suatu amandemen a
tau sub amandemen, sebelum dibagi2kan, akan
dirundingkan
- 28 -
r
dirundingkan, m
Pasal 89.
Mengenai setiap perubahan jang diadakan da
lam usul itu sesudah diberikan laporan
oleh Madjelis Persiapan jang bersangkutan,
demikian pula mengenai tiap perubahan jang |
diusulkan oleh pihak anggota2, maka sebelum |
diadakan pemungutan suara, Ketua - apabila
dipandang perlu olehnja - atau un djikalau
sekurang2nja lima anggota menjatakan kei
nginannja akan hal itu, meminta pertimba
ngan Ketua Madjelis - Persiapan ini.
Pasal. 90.
(l) Setiap perubahan jang diusulkan dapat di
djelaskan oleh salah seorang pengusul.
(2) Perubahan2 jang diadakan oleh pengusul jar:
dimaksudkan dalani ajat l, dalani perubahan
jang sedang diusulkan, tidak memerlukan la
gi tanda-tangan mereka jang turut mengusul
kan, ket juali djika Senat me:utuskan lain.
Pasal 9l.
(l)Atas usul Ketua Madjelis Persiapan jang ber
sangkutan atau sekurang2nja lina anggota ,
Sonat dapat menunda permusjawaratan tent: ng
setiap perubahan jang diusulkan atau menjani
paikan usul perubahan kepada suatu }i: jelis
Persiapan, agar supa ja diberikan laporan
dengan lisan atau dengan tulisan : ngenai. -
laporan itu. -
*, r:
Pasal 92.
(l)Apabila tak ada orang jang hendak mengusul
kan lagi perubahan dalam pasal jang sedang:
dibit jarakan atau dalam bagian lainnja atau
pun dalam alasan2 jang dikennukakan, dan
tak ada orang jang ingin berbit jara lagi
tentang hal itu, maka permusjawaratan ten
tang bagian tersebut dari usul itu ditutup.
(2) Kemudian diadakan penungutan suara jang demi
kian rupa, sehingga lebih dahulu di:ulai
y :
-29
- 29 -
dengan perubahan ketjil (sub a.landement),
solandjutnja perubahan jang bersangkutan
dan achirnja pasal atau o agian pasal atau
pun alasan2nja sendiri, baik setelah diru
bah alaupun tidak dirubah. Perubahan jang
pada pendapat Ketua ile, punjai arti jang pa
ling luas , didahulukan.
Pasal 93.
Kotjuali djikalau penerimaan atau venolak. n
acsuatu perubahan jang diusulkan berarti
menghapuskan dengan sendirinja perubahan2
lain jang diusulkan, untuk hal :iana, apabila
ada perbedaan fahan, Senat jang :onentukan,
:laka sos:uatu usul untuk merubah :etelah
pornius jawaratan ditutup, tidak dapat dita
rik ko:bali lagi oleh para pengusul.
Pasal 9l.
Perubahan2 nomor urut dari pasal2 atau ba
gaian2 lain, jang mendijadi perlu karena pe
rubahan2 jang dalami perundingan diadakan
pada suatu rantjangan atau usul, doatikian
pula perubahan dalani penjebutan no:ior pasal2
lain, sebagai akibat daripada hal tadi, di
adakan oleh Ketua Senat. -
Pasal 95.
Selama sesuatu usul seperti ter:iaksud dalani
pasal 82 belum diputuskan oleh Senat , maka
usul ini dapat ditarik kenibali oleh para
penguBul. Pemberitahuan delilikian disa:pai
kan dengan tulisan kepada Ketua dan harus
ditanda-tangani oleh semua penanda-tangan .
usul itu .
Pasal 96.
Selama suatu rentjana Undang2 jang diusulksn
oleh Senat belum diputuskan oleh Dewan Per
wakilan Ra jat, maka usul ini oleh Senat
dapat ditarik kembali. Ketentuan2 dalah pa
sal2 8l s/d 95 dalam hal itu berlaku pulaBAR IX.
- 3 O -
|
Bi.E JX. •.
Tentang adpis: jar: diterikan
oleh Senat berdasarkan pagal
l2; (2) : K:itusi.
Pasal :7.
"..
(l)Usul2 dari anggota2 untuk memberikan na:e
hat, sebagai ter:haksud dalam pasal l25
(2) dari Konstitusi, disampaikan dengan
tertulis kepada Ketua.
(2) Sesuatu usul sebagai termaksud dalami ajat
peri:ua , disertai suatu pendjelasan dan
haru: ditanda-tangani oleh sel:urang-kurang
nja tiga anggota .
l°asal 98.
sal2 80 s/d 92 berlaku pula bagi usul2
sebagai termaksud dalam ajat perta:a dari
pasal jang limuka.
A: X+A: - •
Tentang hak interpelasi
dl: hak :en:Anjakan.
I'agal 99.
(l) Sekurang2nja tiga anggota dapat :engadju
kan usul kepada Senat untuk mintas ketera
ngali kepada seorang atau lebih :ienteri :K -
ngenai suatu soal jar!g tidak tersiasuk : t ja
I Q • -
(2) Sesuatu usul jang dimaksud dalam ajat per
tania harus disusun dengan sin, kat dan te
gas dan harus disampaikan dengan tulisan
kepada Ketua ; usul itu harus ditanda-tan:u
ni. oleh jang: liengusulkannja.
Pacal lOO.
(l)Apabil, Senat :eneri:a usul sebagaimana di
Riak:.0 dalah ia 3 al jang diruka , : aka Serhat
men: 'apkan hari, pada waktu :una pertanja
an2 itu akan diadjukan; penetapan ini dapat
pula iiserahkan kepada Ketua.
(2)Ke:u dianE jang bersaingkutan diper
silahkan hadlir dalam rapat pada hari jang
:
“y -
ditentukan itu. Pagal l.0l.
-
(l)Apabila suatu soal harus diselesaikan de
ngan tjepat dan Hienteri (2) jang bersang
kutan SG dang, hadlir pada rapat Sonat, ma
ka seketika dapat diadjukan pertanjaan2, .
bilanana Senat menganggap perlu.
(2)Ter: antung kepada ti:angannja, Menteri
(2) dapat memberikan seketika itu djuga
keterangan2 jang di:inta.
B.AB XI.
Tentang, pegungutan Suara tentan : Orang.
Pasal lO2.
(l)Setiap pe:ungutan suara tentang orang di
lakukan dengan tulisan dengan 1:1:1.erguna
kan surat-suara jang tidak di tanda-tanga
ni. -
(2).Apabila oleh Peraturan ini tidak ditentu
kan t jara lain, iaka dalari hal itu diger
hatikan ketentuan2 jang terrmuat lalam p:
sal2 jang berikut ,
Pasal l0: ,
(l) Setiap kali diadakan perungutan suara :
na,enai orang, Ketua mengangkat tiga c: n
an:ota sebagai pe: ungut suara.
(2) Setelah Ketua mengu:unikan dijualah angg:
ta jarif hadlir dan salah seoran: per
ngut :uara :en:umunikan surat2-suara j:un
terlapat dalam kotak, maka oleh penungait
suara ini berturut-turut dibatjakan tial:2:
surat-suara. Kedua pemungut suara lain
nja menijatatkan suara2. Tambahan2 dala:
sur:t:2-suara, jang tidak bersangkut-paut
dengan pemungutan suara itu, tidak dib:
tjakan. -
(3)Hasil penutgutan suara diumurkan oleh
Ketut .
Pasal lCll.
Untuk tiap tjalon tersendiri diisi satu
surat suara, jang harus berisi keterangan
: Ulti : ,
-:- 52 -
- 32 - -
jang (ljGlas tentang orang itu. Apabila
ada jang diragukan, maka Senat menutus
kan .
T
Pasal l05.
Untuk menentukan suara terbanjak, maka
surat2-suara jang tidak diisi dengan se
harusnja, tidak termasuk djurilah suara
jang diberikan dengan sah.
Pasal l06.
Apabila djumlah surat-suara jang terda
pat dalan kotak lebih besar dari pada
djumlah anggota jang memberikan suara,
maka penlungutan suara tidak sah.
Pasal lO7.
Penungutan suara tidak sah, apabila djum
lah surat-suara jang dinjatakan sah ku
rari: dari setengah dju:alah anggota si
dang Senat.
Pasal l08.
Apabila tak ada seorangpun pada pemungu
tan suara pertama jang dapat suara ter
banjak jang mutlak, maka diadakan lagi
peniungutan suara ke dua jarag bebas pula.
Pasal lO9 •
(l)Apabila pada pemungutan suara ini pula
tidak ada seorang jang gendapat suara
terbanjak jang mutlak, maka diadakan la
gi pemungutan suara ketiga, mengenai em
pat orang, jang dalam pemurigutan suara
kedua miendapat suara jang paling banjak.
(2).Apabila pada pemungutan suara tak ada
seorang jang mendapat suara terbanjak
jang mutlak, sedangkan hanja diberikan
suara kepada dua atau tiga orang sadja,
:iaka pada pemungutan Suara jang ketiga
hanja dipungut suara untuk dua atau ti
ga orang itu.
Pasal ll.O.
- 33 -
Pasal llo.
Apabila dalan hal ini pun belum lagi ter
dapat suara terbanjak jang mutlak, maka
diadakan lagi pemungutan suara ke-empat
mengenai dua orang, jang pada pemungutan
suara ketiga mendapat suara paling ba
njak.
Pasal lll. ,
Apabila pada pemungutan suara kedua atau
ketiga tidak terdapat kepastian mengenai.
orang2 manakah harus diadakan lagi permu
ngutan suara ulangan, maka terlebih duhu
lu diadakan penungutan suara mengenai
orang2 jang bersangkutan. -
Pasal ll2.
Apabila dalam hal jang dimaksud dala: pa
sal diatas atau pada pemungutan suara ter
achir terdapat suara2 sama berat, maka di
tentukan dengan undian.
BAB XII. -
Tentang rapat tertutup.
Pasal ll: s -
Rapat2 Senat jang lain dari pada rapat2
jang termaksud dalam pasal 88 (l) dari
Konstitusi, adalah rapat terbuka, ketju
ali djikalau Senat memutuskan lain.
-Ketentuan2 pasal 88 dari Konstitusi ber
laku djuga untuk itu.
Pasal lll.
(l)Apabila Senat mengadakan rapat tertutup,
dapat menetapkan supaja merahasiakan apa
jang dibitjarakan dalam rapat itu.
(2)Rahasia itu harus dipegang oleh semua
anggota, dan djuga mereka jang kemudian
mengetahui apa jang dibitjarakan itu.
(5)Sifat rahasia itu dapat dihapuskan oleh
Senat dalam suatu rapat tertutup.
Pasal ll2.
5l, - -
Pasal ll5.
(l)Mengenai rapat2 tertutup dibuat laporan
jang harus disahkan oleh Senat dalam ra
pat itu d juga atau dalam rapat tertutup
jang berikut.
(2) Scnat dapat menutuskan bahwa sesuatu hal
jang dibitjarakan dalam rapat tertutup,
tidak dimasukkan dalam laporan.
Pasal ll6.
Apabila didalam rapat tidak hadlir penu
lis tjepat, maka laporan itu, ketjuali
apa jang, ditetapkan dalam ajat kedua da
ri pasai 5l, berisi pula laporan singkat
tentarig permusjawaratan jang telah diada
kan •
|
|
BAB XIII.
Tentang Surat2 permohonan.
. l asal ll'?.
(l)3otjepat2nja Ketua Sonat :ngan kat Pa
nitia untuk surat2 peratohonan jang ter- -
tiri dari tiga orang anggota jang berke
Wadjiban untuk mendjalankan persiapan
dan :enja: paikan laporan tentang segala
Glºra t2 par:ohonan jang diterima, satu
dan lain hal dengan tidak mengurangi ke -
tetapan dalam pasal li8 s/ă ll$.
(2) Panitia memilih seorang Ketua diantara
anggotanja, jang diserahi kewadjiban un
tuk menimpin pekerdjaan Panitia dan se
land jutnja untuk memberi ke berangan2 pa
da perundingan tentang suatu laporan i'a
!litik oleh Senat.
(3)Ketua Senat berhak menambah Panitia da
ngan paling banjak dua orang anggota un
tuk surat permohonan jang tertentu, atau
pun untuk suatu djenis surat2 periohonan
jang tertentu.
Pasal ll3.
= 2, -
55 -
1 asal ll8.
(l.) Bilarana dianggap pe. "lu , maka Ketua Se
nat dapat menjarmpaikan surat2 permoho
rian l: ntuk ditindjau oleh para anggota
.lengenai hal2 jang sedang dibitjarakan
Jalan Senat ataupun jang sedang diper ik
: a oleh Madjelis Persiapan, atau dalah:
guatu 1 anitia dari Sena t, ataupun me
njampaikannja kepada Hadjelis PC Siapan
... : ng bersangkutan untuk ni: iberikan lapo
r'an sebelumi dimulai, atau sela: pembi
l: jaraun tentang SC al itu.
(2) ilahiana sesuatu : Qal jang berhubun : de
ngan sesuatu surat peranchonan dia: ju
kan kepada Senat untuk dibitjarakan se
telah surat itu diteri:a oleh P:, nitia ,
inaka I : nitia untuk memerik: : Jur at2 per
:iohonan - bila:mana dianggap perlu - la
pat menjampaikan surat per ohonan itu
kepada para anggota untuk di tini jau atau
menjerahkannja kepada ijadjellg Persiapan,
atau kepada Panitia jang bersangkutan un
tuk dibit jarakan.
Pasal ll: .
(l) Ketua Senat menjampingkan semua surat2
parriohonan jang tidak }itanda-tangani.
(2) Kegitu pula tidak diperbintjangkan surat2
:r:lohonan jang menurut pendapat Panitia
tidak ditanda-tangani dengan baik atau
bertentangan dengan peraturan2 jang ber
laku , tidak dibubuli segel atau tidak
dibubuhi segel set jul:upnja; kepada perio
hon, bilantana terang tenapat tinggalnja ,
(llberitahukan tentang: bhal itu .
(2) Bilamana ti:ubul keragu2an tentang kebe
naran sesuatu tanda-tangan, suaka Panitia
:en:inta kepada Ketua Senat diadakan pene
riksaan tentang hal itu.
Pasal l2O.
-:
- 56 -
Pasal l2O.
(l) Laporan2 Panitia jang memuat pendjelasan
tentang surat2 permohonan jang akan dibi
tjarakan dan ne:uat kesi:ulan2 jang di
u:ulkan, harus dibagikan kepada para ang
gota sekurang-kurangnja tigakali 2ll djai.
5 9belum hari perundingan oleh Senat.
(2) Pada hari perundingan laporan itu, maka
salinan2nja harus berada dalami ruangan
rapat.
(5)Dari saat laporan itu dikiri, ikan kepada
para anggota sampai hari dirundingkannja,
:ka surat2 permohonan jang akan dibitja
rakan dengan laporan Panitia disediakan
untuk diketahui oleh para anggota.
(l)Dalam hal2 jang gegera, satu dan lain hal
dapat menjilipang dari apa jang ditetapkan
dalam ajat pertania dari pasal ini.
Pasal l2l.
(i)Selama tidak ada seorang anggota jang re
neritang ke 3i:ipulan2 laporan, maka Ketua
Senat :enjatakan kes iripulan2 itu Citeri:ia.
(2)Tentang kesi:pulan2 jarig menimbul an sa
lah faham, Ketua mengadakan perundingan
dan Senat jang memutuskan.
Pasal l22.
(l)Pengaduan2 jang diterima, jang menurut
pendapat Ketua Senat tidak bersifat surat
permohonan, diberitahukan olehnja baik
kepada Pemerintah niaupun kepada pembesar
jang bersangkutan, bilahiana isinja meng
haruskan hal itu.
(2)Ketua tiap2 kali memberitahukan hal itu
kepada Senat, sedang surat itu disedia
kan untuk dilihat oleh para anggota.
Pasal l23.
ada pembubaran Senat, seperti termaksud
dalam pasal 97 dari Konstitusi, maka
dibuat
=-g
- - 37 -
dibuat suatu daftar dari surat2 perioho
nan jang seriang dibitjarakan dengan dise -
butkan hari peneri:iaan dan tingkatan pe: -
bitjaraannja .
B.I.I3 XiV.
Tentang penden:ar2.
Pasal l2l.
(l) Penden ar2 dilarang menjatakan tanda2 ::
tuki ju atau tidak se tudju.
(2) Ke tia berketiadjiban untuk memper jahankan
larangan ini dan untuk memelihara keter
tiban jang sepatutnja.
(5)Apabila dilanggar, ia dapat rieminta pen
dengar2 atau terbatas pada pendengar2
jan. :Gri; 2,9nggu atau telah mengganggu ke
ter tiban :upaja ke luar .
(ll)Ketua berhak menjingkirkan pendengar? jang
tidak :le.iperhatikan ke 3 opanan.
BAB XV.
:-:
Pasal l25.
Mengadakan perobahan, atau tambahan dala:
peraturan ini dapat dilakukan dengan t ja
ra sebagaimana telah ditentukan dalari pa
sala 8l sampai dengan 86 mengenai usul2
undang2, jang dimaksud dalam: ajat pertara
pasal l28 dari Konstitusi.
Pasal l26.
Dalah semua hal jang tidak diatur dalami
Peraturan ini, atas usul Ketua, ëiputus
kan oleh Senat.
- 38 -
Pasal l27.
(l) Peraturan ini disebut "Peraturan Tata
Tertib Senat".
(2) Peraturan ini mulai berlaku pada hari
berikutnja sesudah ditetapkan oleh Senat.
Disahkan pada rapat Senat
tanggal 22 Februari 1950.
Ketua :
M.A. PELLAUPEssy.