PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf ·...
Transcript of PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf ·...
PERATURAN
SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI
CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 8 ayat (7) dan Pasal 19
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri, perlu ditetapkan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu dikeluarkan Peraturan Sekretaris Jenderal;
Mengingat : Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330) ; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006; Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2005; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN
PERINDUSTRIAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
Pasal 1 Memberlakukan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri
Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri, sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Sekretaris Jenderal ini sebagai pedoman dalam melakukan Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri dan penyampainnya kepada Departemen Perindustrian dan atau Panitia Penggadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang /Jasa).
Pasal 2 Cara penghitungan Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri harus
sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini.
Pasal 3 Dengan dikeluarkannya Peraturan Sekretaris Jenderal ini, maka
besaran capaian TKDN yang pernah diterbitkan sebelumnya dinyatakan tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Peraturan Sekretaris Jenderal ini.
Pasal 4
Peraturan Sekretaris Jenderal ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Sekretaris Jenderal ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 Juni 2006 SEKRETARIS JENDERAL AGUS TJAHAJANA
LAMPIRAN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TANGGAL : 8 JUNI 2006
PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
I. BAB I : PENDAHULUAN
II. BAB II : DEFINISI
III. BAB III : PETUNJUK UMUM
IV. BAB IV : PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN PERHITUNGAN CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) 1. Petunjuk Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) 2. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) untuk Barang 3. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) untuk Jasa 4. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) untuk Gabungan Barang dan atau Jasa
V. BAB V : TATA CARA PENYAMPAIAN PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
VI. BAB VI : LAIN-LAIN
VII. LAMPIRAN : 1. Lampiran 1 terdiri dari:
a. Lampiran 1.1, Formulir 4.1.1: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 1.2, Formulir 4.1.2: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 1.3, Formulir 4.1.3: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 1.4, Formulir 4.1.4: (a) Formulir Isian
(b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 1.5, Formulir 4.1.5: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi
2. Lampiran 2 terdiri dari: a. Lampiran 2.1, Formulir 4.2.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 2.2, Formulir 4.2.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 2.3, Formulir 4.2.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 2.4, Formulir 4.2.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 2.5, Formulir 4.2.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi f. Lampiran 2.6, Formulir 4.2.6 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi g. Lampiran 2.7, Formulir 4.2.7 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi h. Lampiran 2.8, Formulir 4.2.8 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi i. Lampiran 2.9, Formulir 4.2.9 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi j. Lampiran 2.10 : Diagram Data/Dokumen Pendukung yang
perlu dipersiapkan untuk Penelitian Capaian TKDN Barang
3. Lampiran 3 terdiri dari: a. Lampiran 3.1, Formulir 4.3.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 3.2, Formulir 4.3.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 3.3, Formulir 4.3.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 3.4, Formulir 4.3.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 3.5, Formulir 4.3.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi
4. Lampiran 4 terdiri dari: a. Lampiran 4.1, Formulir 4.4.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi
b. Lampiran 4.2, Formulir 4.4.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 4.3, Formulir 4.4.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 4.4, Formulir 4.4.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 4.5, Formulir 4.4.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi f. Lampiran 4.6, Formulir 4.4.6 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi g. Lampiran 4.7, Formulir 4.4.7 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi h. Lampiran 4.8, Formulir 4.4.8 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi
5. Lampiran 5 terdiri dari: a. Lampiran 5.1 : (a) Format Isian (b) Contoh format yang sudah diisi b. Lampiran 5.2 : (a) Format Isian (b) Contoh format yang sudah diisi
6. Lampiran 6 terdiri dari: a. Lampiran 6.1 b. Lampiran 6.2 c. Lampiran 6.3
SEKRETARIS JENDERAL
AGUS TJAHAJANA
BAB I PENDAHULUAN
Untuk memudahkan penyedia barang/jasa dalam menyampaikan capaian TKDN
melalui cara penilaian sendiri, perlu disusun sebuah petunjuk tatacara. Petunjuk ini
disusun secara rinci untuk keperluan dimaksud dengan susunan bahasan menurut
bagian-bagian sebagai berikut:
1. Definisi, yaitu bagian yang menguraikan tentang pengertian-pengertian serta
istilah-istilah yang diperlukan berkaitan dengan perhitungan penilaian sendiri
capaian TKDN
2. Petunjuk Umum, yaitu bagian yang menguraikan tentang berbagai aturan yang
harus dipenuhi oleh penyedia barang/jasa dalam rangka penyampaian penilaian
sendiri capaian TKDN
3. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Perhitungan Capaian TKDN; yaitu bagian yang
menguraikan tentang jenis formulir dan tatacara pengisiannya.
4. Tatacara penilaian sendiri, yaitu bagian yang menggambarkan proses
penyampaian hasil penilaian sendiri capaian TKDN kepada Departemen
Perindustrian dan Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa), serta
proses verifikasi serta klarifikasi dari capaian TKDN tersebut.
5. Langkah-langkah Teknis Persiapan bagi Panitia Pengadaan Barang/Jasa
(Pengguna Barang/Jasa), yaitu bagian yang menggambarkan tahapan-tahapan
yang perlu dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna
Barang/Jasa) untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, seperti
yang diamanatkan oleh Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003, melalui
capaian TKDN
BAB II DEFINISI
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Produksi dalam negeri adalah barang/jasa termasuk rancang bangun dan perekayasaan yang
diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia,
yang dalam proses produksi atau pengerjaannya dimungkinkan penggunaaan bahan
baku/komponen impor.
2. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) adalah besarnya komponen dalam negeri pada
barang, jasa dan gabungan barang dan jasa.
3. Penilaian TKDN adalah kegiatan untuk melakukan penilaian dari perkiraan, pendapat
mengenai besarnya tingkat komponen komponen dalam negeri atas suatu produk baik
berupa barang, jasa ataupun gabungan barang dan jasa melalui analisis terhadap fakta-fakta
yang objektif dan relevan serta menggunakan metode dan obyek penilaian yang telah
ditentukan.
4. Komponen dalam negeri untuk barang dinilai dari besarnya penggunaan bahan baku,
rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan
dan penyelesaian akhir yang dilaksanakan di dalam negeri.
5. Komponen dalam negeri untuk jasa dinilai dari besarnya jasa yang dilakukan di dalam
negeri dengan menggunakan tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri.
6. Komponen dalam negeri untuk gabungan barang dan jasa dinilai dari besarnya penggunaan
bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur,
fabrikasi, perakitan, penyelesaian pekerjaan serta jasa yang dilakukan di dalam negeri
dengan menggunakan jasa tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri.
7. Manfaat perusahaan terhadap perekonomian nasional yang dinyatakan dengan Nilai Bobot
Manfaat Perusahaan (Nilai BMP) adalah nilai penghargaan kepada perusahaan karena
berinvestasi di Indonesia, memberdayakan usaha kecil termasuk koperasi kecil melalui
kemitraan, memelihara kesehatan, keselamatan kerja (K3) dan lingkungan (OHSAS
18000/Seri ISO 14000), memberdayakan lingkungan (community development), serta
memberikan fasilitas pelayanan purna jual.
8. Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri adalah daftar barang/jasa produksi
dalam negeri yang diterbitkan secara berkala oleh Departemen Perindustrian.
9. Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan lebih lanjut oleh Panitia Pengadaan
barang/jasa (Pengguna barang/jasa) kepada penyedia barang/jasa tentang TKDN yang
dinyatakan sendiri.
10. Verifikasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian atau Panitia
Pengadaan barang/jasa (Pengguna barang/jasa) untuk melakukan pencocokan capaian
TKDN yang dinyatakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan data-data yang diambil
atau dikumpulkan dari kegiatan usaha Penyedia barang/jasa
11. Panitia Pengadaan barang/jasa adalah tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Dewan Gubernur BI/Pimpinan BHMN/Direksi BUMN/Direksi BUMD,
untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa.
12. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya
menyediakan barang, jasa dan gabungan barang dan jasa.
13. Produsen adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya
menghasilkan barang, jasa dan gabungan barang dan jasa.
14. Unsur-unsur informasi perhitungan TKDN adalah rincian biaya untuk memproduksi barang,
jasa serta gabungan barang dan jasa yang digunakan sebagai dasar perhitungan Capaian
TKDN, yang terdiri atas:
a. Untuk perhitungan TKDN Barang, unsur-unsurnya adalah :
1) Bahan (material) Langsung/Tidak Langsung
2) Tenaga Kerja Langsung
3) Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead)
b. Untuk perhitungan TKDN Jasa, unsur-unsurnya adalah :
1) Manajemen Proyek (Project Management)
2) Perekayasaan (Engineering)
3) Alat Kerja/Fasilitas Kerja
4) Konstruksi
5) Fabrikasi
6) Jasa Umum
c. Untuk perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa, unsur-unsurnya adalah :
1) Bahan (material) Langsung/Tidak Langsung
2) Peralatan
3) Manajemen Proyek (Project Management)
4) Perekayasaan (Engineering)
5) Alat Kerja/Fasilitas Kerja
6) Konstruksi
7) Fabrikasi
8) Jasa Umum
BAB III PETUNJUK UMUM
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyerahan hasil perhitungan sendiri capaian
TKDN barang, jasa atau gabungan barang dan jasa adalah sebagai berikut:
1. Produsen wajib menyampaikan formulir isian capaian TKDN dengan benar,
lengkap dan jelas.
2. Formulir TKDN Barang (manufakturing) dipergunakan apabila barang yang dihitung
TKDN-nya akan disuplai kepada pihak Pengguna Barang yang bersangkutan.
3. Formulir TKDN Jasa dipergunakan apabila pada proses pengadaan jasa yang
dihitung, hanya dimanfaatkan selama proses penyelesaian pekerjaan saja,
perangkat lunak (dapat terdiri dari barang dan jasa) yang dipergunakan
dikembalikan kepada penyedia jasa yang bersangkutan.
4. Formulir TKDN Gabungan Barang dan atau Jasa digunakan apabila pada proses
pengadaan mengandung unsur barang dan jasa, atau pada proses pengadaan
barang yang multi produk saja.
5. Formulir-formulir isian capaian TKDN ditandatangani oleh direksi atau yang
mewakilinya sepanjang dilampiri dengan surat kuasa khusus.
6. Data capaian TKDN dianggap tidak disampaikan apabila formulir-formulir yang
bersangkutan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri dengan
keterangan dan atau dokumen penunjangnya yang sah.
7. Data yang diberikan oleh produsen barang, jasa atau gabungan barang dan jasa
merupakan biaya produksi untuk menghasilkan 1 (satu) satuan unit dari barang,
jasa atau gabungan barang dan jasa.
8. Pemeriksaan komponen dalam negeri dilakukan dimulai dari produsen barang, jasa
atau gabungan barang dan jasa (tingkat kesatu) sampai dengan vendor tingkat
kesatu dari produsen (tingkat kedua).
9. Apabila tingkat kedua bukan produsen, pemeriksaan komponen dalam negeri
ditelusuri sampai penghasil barangnya.
10. Apabila produsen pada tingkat kedua ini tidak bersedia untuk memberikan data
produknya, maka produk yang dihasilkannya tidak bisa dinyatakan sebagai
komponen dalam negeri untuk tingkat kesatu.
11. Produsen wajib memberikan keterangan dengan benar berkenaan dengan proses
verifikasi yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan barang/jasa (Pengguna
barang/jasa) atau surveyor independen yang ditunjuk pemerintah.
12. Selain mengisi formulir yang telah disediakan, perusahaan juga diharuskan
memberikan spesifikasi teknis dari barang yang dihasilkan serta waktu kerja yang
diperlukan untuk menghasilkan satu unit barang dan atau jasa yang dihasilkannya.
13. Dalam pengajuannya perusahaan harus menyertakan diagram alir proses produksi
bagi tiap-tiap produk yang dihasilkan dan struktur organisasi pabrik yang
bersangkutan.
14. Metode penilaian capaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP), TKDN Barang, jasa
atau gabungan barang dan jasa dalam negeri terhadap penyedia barang/jasa
dalam negeri dengan cara :
a. Penyedia barang dan jasa melakukan penilaian sendiri; dan
b. Hasil dari penilaian sendiri dimaksud diverifikasi oleh surveyor independen
yang ditunjuk oleh Pemerintah.
BAB IV
PETUNJUK PENGISIAN SENDIRI FORMULIR ISIAN PERHITUNGAN CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
A. Petunjuk dalam Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)
1. Lingkup Penilaian
Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan.
OHSAS 18000 / Seri ISO 14000.
Pemberdayaan Lingkungan (Community Development).
Fasilitas Pelayanan Purna Jual.
2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan
a. Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan
adalah jumlah pengeluaran yang dibelanjakan perusahaan untuk
memberdayakan usaha kecil termasuk koperasi kecil pada tahun fiskal pajak
terakhir.
Untuk Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan
kriterianya adalah apabila jumlah pengeluaran yang dibelanjakan mencapai
satu milyar rupiah mendapatkan nilai 5%, dan setiap kelipatan satu milyar
rupiah mendapat tambahan 5%, dengan bobot maksimum 30%.
b. OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker) / Seri ISO 14000 adalah jenis-jenis
sertifikat yang dimiliki perusahaan, yang dikeluarkan badan/instansi
pemerintah maupun badan internasional yang terakreditasi.
Untuk jenis OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker)/Seri ISO 14000
kriterianya adalah:
1) apabila kedua sertifikat tersebut diatas dimiliki maka diperoleh nilai bobot
maksimum 20%;
2) apabila hanya memilki sertifikat OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker),
nilai bobot yang diperoleh adalah 30% dari nilai bobot maksimum; dan
3) apabila hanya memilki ISO 14000, nilai bobot yang diperoleh adalah 70%
dari nilai bobot maksimum tersebut.
c. Pemberdayaan Lingkungan (Community Development) adalah jumlah
pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan pada satu tahun fiskal pajak
terakhir yang digunakan untuk membantu lingkungan perusahaan, misalnya
untuk membantu membangun tempat ibadah, sumbangan bencana alam, dan
sebagainya.
Untuk Pemberdayaan Lingkungan kriterianya adalah apabila investasi
mencapai dua milyar rupiah mendapatkan nilai bobot 3%, dan setiap kelipatan
dua milyar rupiah mendapat tambahan 3% dengan bobot maksimum 30%;
d. Fasilitas Pelayanan Purna Jual adalah biaya investasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam bentuk tanah, bangunan, peralatan, alat bantu, kendaraan
pemeliharaan, biaya pendidikan mekanik, dan sebagainya dengan bukti-bukti
yang sah yang dikeluarkan sejak perusahaan berdiri.
Untuk Fasilitas Pelayanan Purna Jual kriterianya adalah apabila investasi
mencapai satu milyar mendapatkan nilai bobot 5%, dan setiap kelipatan satu
Milyar mendapat tambahan 5% dengan bobot maksimum 20%.
e. Nilai untuk Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui
kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan sekitar dihitung berdasarkan
kegiatan pada satu tahun fiskal pajak terakhir sebelum dilakukan verifikasi.
Sedangkan untuk Fasilitas Pelayanan Purna Jual merupakan akumulasi
sampai dengan tahun terakhir dari verifikasi.
3. Jenis-jenis Formulir Isian untuk Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP),
terdiri atas:
a. Formulir 4.1.1, Formulir Isian Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi
Kecil melalui kemitraan.
b. Formulir 4.1.2, Formulir Isian OHSAS 18000/Seri ISO 14000.
c. Formulir 4.1.3, Formulir Isian Pemberdayaan Lingkungan.
d. Formulir 4.1.4, Formulir Isian Fasilitas Pelayanan Purna Jual.
e. Formulir 4.1.5, Formulir Isian Rekapitulasi Perhitungan Penentuan Nilai Bobot
Manfaat Perusahaan (Nilai BMP).
Formulir-formulir isian dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 1.1, Lampiran 1.2,
Lampiran 1.3, Lampiran 1.4 dan Lampiran 1.5.
4. Petunjuk Cara Pengisian
a. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.1 tentang Pemberdayaan Usaha Kecil
termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan
No. Data Nama Mitra Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No.(2) Nama Badan Usaha Kecil/ Koperasi
Badan Usaha Kecil/Koperasi yang diberdayakan oleh penyedia barang dan jasa melalui kemitraan
Contoh: Koperasi Maju
Bersama
Kolom No. (3)
Jenis Usaha Jenis Usaha yang dilakukan melalui Kemitraan dengan Penyedia Barang dan Jasa
Contoh: Transportasi
3. Kolom No. (4)
Biaya Biaya/belanja yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa untuk kegiatan kemitraan dengan Usaha Kecil
Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000
4. Sel No. (A1)
Biaya Penjumlahan biaya/belanja yang dikeluarkan penyedia barang dan jasa
Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000
5. Kolom No. (5), Sel No. (A2)
Bobot Kriteria: sampai dengan Rp 1
Milyar, nilainya 5% Setiap kelipatan Rp 1
Milyar, naik 5%
Data Berasal dari Kolom No. (5) dengan ketentuan jika penjumlahan Kolom No. (4) atau Sel A1 mencapai Rp. 1 Milyar, maka bobot yang diperoleh 5%
6. Kolom No. (6) Sel No. (A3)
Sub Total Nilai BMP (%)
Perkalian antara Sel No. (A2) dikalikan dengan 15%
Ditulis dengan Persentase
Untuk contoh ini 5% X 15% = 0,75%
b. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.2 tentang OHSAS 18000 / Seri ISO 14000.
No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (2) Jenis Sertifikasi
Sertifikasi yang sah yang dikeluarkan sebagai bukti telah menerapkan OHSAS 18000/ISO 14000
Contoh: ISO 14000
Kolom No. (3)
Dokumen Pilihan tergantung dari dokumen sertifikat yang dimiliki penyedia barang dan jasa
Contoh: Ada (dan dilengkapi
dengan dokumen)
No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (4) Bobot Kriterianya:
Tidak ada, nilainya 0% Ada, untuk OHSAS
18000 nilainya 30% Ada, untuk ISO 14000
nilainya 70%
Karena sertifikat ISO 14000, maka nilainya 70% dari 20%
Dalam contoh ini 70% X 20% = 14%
4. Kolom
No. (5) % Nilai BMP Perkalian antara Kolom
No. (4) dikalikan dengan 15%
Ditulis dengan persentase
Untuk contoh ini 14% X 15% = 2,1%
5. Sel No. (B1)
Sub Total Nilai BMP
Penjumlahan Nilai BMP dari sertifikat-sertifikat yang dimiliki
Ditulis dengan persentase
Untuk contoh ini 2,1%
c. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.3 tentang Pemberdayaan Lingkungan
No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (2) Jenis Biaya yang dikeluarkan untuk Pemberdayaan Lingkungan
Jenis Kegiatan dari pemberdayaan masyarakat dilingkungan perusahaan yang bersangkutan
Contoh: Memperbaiki jalan
umum lingkungan sekitar tempat usaha/pabrik
Kolom No. (3)
Lokasi Tempat kegiatan pada Kolom No. (2) dilakukan
Contoh: Bogor
Kolom No. (4)
Biaya Besarnya biaya yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa
Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000
Sel No. (C3)
Biaya Penjumlahan besarnya biaya yang dikeluarkan penyedia barang dan jasa
Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000
Kolom No. (5) Sel No. (C2)
Bobot Kriterianya: Investasi sampai
dengan Rp 2 Milyar, nilainya 3%
Setiap kelipatan Rp 2 Milyar, naik 3%
Data Berasal dari Kolom No. (4) dengan ketentuan jika penjumlahan pada Kolom No. (4) mencapai 2 milyar maka bobotnya adalah 3%
No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (6) Sel No. (C1)
% Sub Total Nilai BMP (%)
Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15%
Ditulis dengan Persentase
Untuk contoh ini 3% X 15% = 0,45%
d. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.4 tentang Fasilitas Pelayanan Purna Jual
No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1. Kolom
No (2) Jenis Pengeluaran Investasi
Jenis investasi agar layanan bisa berfungsi dengan prima
Contoh : Alat uji kinerja
(performance) 2. Kolom
No (3) Tahun pengeluaran
Disebutkan tahun pembelanjaan
Contoh : 2005
3. Kolom No (4)
Biaya Modal yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa
Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000
4. Sel No (D1)
Biaya Penjumlahan dari Modal yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa
Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000
5. Kolom No (5) Sel No (D2)
Bobot Kriterianya : Investasi sampai dengan
Rp 1 Milyar, nilainya 5%
Setiap kelipatan Rp 1 Milyar, naik 5%
Data Berasal dari Kolom No. (4) dengan ketentuan jika penjumlahan Kolom No. (4) mencapai Rp. 1 Milyar, maka bobot yang diperoleh 5%.
6. Kolom No (6) Sel No (D3)
% Nilai BMP Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15%
Ditulis dengan Persentase
Untuk contoh ini 5% X 15% = 0,75%
e. Petunjuk Pengisian Formulir 4.1.5 tentang Penilaian Bobot Manfaat
Perusahaan (Nilai BMP)
No. Data Penjelasan Contoh 1. 1 Nama Penyedia Barang dan Jasa PT Indonesia Maju 2. 2 Alamat Penyedia Barang dan Jasa Pulau Seribu
No. Data Penjelasan Contoh 3. Sel
No. (A)
Merupakan nilai persentase untuk Pemberdayaan Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan
Data berasal dari : Formulir 4.1.1 Sel No. (A3)
4. Sel No. (B)
Merupakan nilai persentase untuk OHSAS 18000/ISO 14000 Series
Data berasal dari Formulir 4.1.2 Sel No. (B3)
5. Sel No. (C)
Merupakan nilai persentase untuk Pemberdayaan Lingkungan
Data berasal dari Formulir 4.1.3 Sel No. (C3)
6. Sel No. (D)
Merupakan nilai persentase untuk Fasilitas Layanan Purna Jual
Data berasal dari Formulir 4.1.4 Sel No. (D3)
7. Sel No. (E)
Merupakan Penjumlahan nilai persentase dari Sel No. (A) sampai Sel No. (E)
Data berasal dari Formulir 4.1.3 Sel No. (A) + Sel No. (B) + Sel No. (C) + Sel No. (D)
B. Petunjuk dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Barang
1. Lingkup Penilaian
a. Bahan Material Langsung/Tidak Langsung
b. Tenaga Kerja Langsung
c. Biaya Tidak Langsung Pabrik
2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan
Bahan Material Langsung/Tidak Langsung adalah material yang digunakan untuk
menghasilkan 1 (satu) satuan produk, misalnya kayu, amplas, cat, dan
sebagainya pada pembuatan sebuah kursi.
Tenaga Kerja Langsung adalah biaya tenaga kerja yang digunakan untuk
mengubah bahan langsung menjadi barang setengah jadi atau barang jadi,
misalnya gaji operator, gaji mandor, dan sebagainya.
Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead) adalah biaya-biaya dari tenaga
kerja tidak langsung, mesin/alat kerja/fasilitas kerja dan semua biaya pabrikasi
lainnya yang biayanya tidak dapat dibebankan langsung ke dalam produk
tertentu.
Biaya tenaga kerja tidak langsung, misalnya gaji supervisor pabrik, gaji
kepala/manajer pabrik, gaji manajer penjamin mutu, dan sebagainya.
Biaya Mesin/Alat Kerja/Fasilitas Kerja baik yang disewa atau yang dimiliki sendiri, misalnya penyusutan untuk mesin potong, penyusutan untuk mesin las, biaya
sewa mesin kompresor untuk sebulan, dan sebagainya.
Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan produksi yang
bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur Komponen Dalam
Negeri (KDN) atau Komponen Luar Negeri (KLN) ditentukan berdasarkan
Kewarganegaraan.
Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari kegiatan
produksi yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN dan
KLN ditentukan berdasarkan negara asal.
Untuk mesin/alat kerja/fasilitas kerja adalah yang berkaitan dengan investasi
yang dipergunakan dalam kegiatan produksi yang bersangkutan, kriteria untuk
dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan kepemilikan
dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja tersebut.
Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.
Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri.
Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar
negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25% proporsional
terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri.
Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.
Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri.
Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar
negeri, persentase komponen dalam negerinya dinilai secara proporsional
terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri.
Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir diatas dapat berupa
Akte Notaris, Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), dan sebagainya.
Apabila pada saat verifikasi tidak dapat memberikan bukti kepemilikan alat
kerja/fasilitas kerja, maka alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan dinyatakan
sebagai komponen luar negeri.
Obyek penilaian capaian TKDN Barang adalah biaya produksi yang terdiri dari
biaya bahan baku (material) langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
tidak langsung pabrik (Factory Overhead).
Penelusuran penilaian untuk capaian TKDN Barang harus sampai pada produsen
tingkat 2, dan untuk produsen tingkat 3 apabila pabriknya berlokasi di Indonesia
dinyatakan TKDNnya 100%.
Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung
memproduksi produk akhir (barang).
Produsen Tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, bahan setengah
jadi, komponen dan sebagainya) untuk produk akhir yang diproduksi produsen
tingkat I.
Biaya bahan (material) langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak
langsung pabrik dihitung sampai di lokasi pengerjaan (pabrik/workshop) untuk
produk barang yang bersangkutan.
3. Jenis-jenis formulir Isian untuk Penilaian Besaran Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) Barang terdiri atas:
a. Formulir 4.2.1, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan
Baku (bahan baku langsung/tidak langsung).
b. Formulir 4.2.2, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan
Baku (untuk Jasa-jasa Terkait).
c. Formulir 4.2.3, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga
Kerja Langsung.
d. Formulir 4.2.4, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga
Kerja Langsung (untuk jasa-jasa terkait).
e. Formulir 4.2.5, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya
tidak Langsung Pabrik (tenaga kerja tidak langsung / manajemen).
f. Formulir 4.2.6, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya
tidak Langsung Pabrik (untuk mesin / Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang dimiliki
sendiri).
g. Formulir 4.2.7, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya
tidak Langsung Pabrik (untuk mesin / Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disewa).
h. Formulir 4.2.8, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya
tidak Langsung Pabrik (untuk jsa-jasa terkait).
i. Formulir 4.2.9, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat
Komponen Dalam Negeri Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri (Barang)
Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 2.1, Lampiran 2.2,
Lampiran 2.3, Lampiran 2.4, Lampiran 2.5, Lampiran 2.6, Lampiran 2.7,
Lampiran 2.8, dan Lampiran 2.9.
4. Cara Pengisian
a. Cara Pengisian Formulir 4. 2. 1 tentang Perincian Penilaian Tingkat
Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (bahan baku langsung/tidak
langsung)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (1) Nama Material Material yang digunakan
untuk menghasilkan 1 (satu) satuan produk yang dinilai
Proses penguliran 1. Pipa 2. Gemuk
Proses pengelasanElektroda Pelat Pipa
Kolom No. (2)
Spesifikasi Data teknis dari setiap material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Contoh: E 7010 A 516 Gr. 70 API 5L,
Diameter : 12”, Tebal 0.5 “.
Kolom No. (3)
Satuan bahan baku
Satuan bahan baku terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Contoh: kg unit liter
4. Kolom No. (4)
Negara Asal Negara asal material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Contoh: Singapura Jepang
5. Kolom No. (5)
Pemasok (Produsen Tingkat 2)
Nama perusahaan yang memproduksi material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Contoh: PT. Sumber
Maju
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian PT. Kiat Maju
6. Kolom No. (6)
Harga per 1 (satu) satuan material
Harga per 1 (satu) satuan material yang disebutkan pada Kolom No. (1) Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN berdasarkan negara asal
7. Kolom No. (7)
Jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk
Jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk yang akan dinilai TKDN-nya Untuk material yang tidak diketahui secara langsung jumlahnya dalam 1 (satu) satuan produk akhir maka dapat menggunakan data masa lalu penggunaan rata-ratanya untuk 1 (satu) satuan produk akhir Contoh : Pemakaian gemuk data masa lalu adalah 1 gram/ unit, sehingga menunjukkan bahwa pemakaian gemuk untuk 1 (satu) tahun sebelumnya adalah : 120.000 gram dengan jumlah produk yang dihasilkan adalah 120.000 unit. Jadi jumlah rata-rata pemakaian gemuk pada 1 (satu) unit : 120.000 gram = 1 gram/unit 120.000 unit
8. Kolom No. (8)
Biaya per 1 (satu) satuan produk
Perkalian harga per 1 (satu) satuan material Kolom No. (6) dengan jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk yang akan dinilai TKDN-nya Kolom No. (7) untuk semua material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)
9. Sel No. Penjumlahan Kolom No. (8)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian(9A) untuk bagian KDN
Data ini adalah biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari material terpakai yang digunakan dengan status Komponen Dalam Negeri (KDN)
10 Sel No. (9B)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Data ini adalah biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari material terpakai yang digunakan dengan status Komponen Luar Negeri (KLN)
11 Sel No. (9C)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk Total Data ini adalah biaya produksi total per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku (bahan baku langsung dan tidak langsung)
b. Cara pengisian Formulir 4.2.2 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen
Dalam Negeri untuk Bahan Baku (untuk jasa-jasa terkait)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (1) Nama Jasa Jasa yang digunakan
langsung di setiap produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDNnya
Biaya Pengiriman bahan baku.
Asuransi Bahan Baku
Kolom No. (2)
Pemasok / produsen tingkat 2
Nama perusahaan / badan hukum yang mengerjakan jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)
PT Jujur Maju
Kolom No. (3)
Jumlah Jumlah paket jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka, misal 1
Kolom No. (4)
Biaya pengurusan per bulan
Biaya pengurusan perbulan dari paket jasa-jasa terkait, yang disebutkan pada
Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000
No Data Nama Penjelasan Contoh PengisianKolom No. (1)
Kolom No. (5)
Total biaya per bulan
Perkalian jumlah pengurusan dengan biaya pengurusan perbulan
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4)
Kolom No. (6)
Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai
Biaya pengurusan per bulan dari jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka persen, misal 100 %
Kolom No. (7)
Total biaya per bulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai
Perkalian total biaya perbulan dengan alokasi penggunaan perbulan
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (5) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (6)
Sel No. (8A)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN
Sel No. (8B)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN
Sel No. (8C)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total
Sel No. (9)
Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDNnya
Ditulis dengan angka Nominal, misal 100
Sel No. (10A)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)
Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)
Sel No. (10B)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)
Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)
Sel No. (10C)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal
Secara matematis Sel No. (8C)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisiandari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya.
Sel No. (9)
c. Cara pengisian Formulir 4.2.3 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen
Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian
Kolom No. (1)
Jabatan Jabatan yang ada di setiap fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya
Proses penguliran Operator Foreman
Proses pengelasan
Operator Foreman
Kolom No. (2)
Kualifikasi Kriteria / spesifikasi khusus yang ditetapkan perusahaan untuk menduduki jabatan pada Kolom (1)
Kualifikasi Operator Mesin Las adalah STM Mesin, Pengalaman 5 thn
Kolom No. (3)
Kewarganegaraan Asal negara dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No.(1)
Indonesia
Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah tenaga kerja yang menduduki jabatan pada Kolom No. (1) ditempatkan pada Kolom sesuai KDN atau KLN, kewarganegaraannya WNI sebagai KDN dan WNA sebagai KLN
Operator Mesin Las adalah 1 (satu) orang WNI maka pada Kolom KDN diisi 1 (satu)
Kolom No. (5)
Gaji per bulan Gaji tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000
Kolom No. (6)
Total biaya per bulan
Perkalian jumlah orang dengan gaji per bulan
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (5)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian
Kolom No. (7)
Alokasi pengawasan
Alokasi terhadap biaya pengawasan dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka persen misal 100 %
Kolom No. (8)
Total biaya perbulan yg di alokasikan
Biaya perbulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai untuk tenaga kerja langsung yang disebutkan dalam Kolom No. (1)
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (6) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No.(7)
Sel No. (9A)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN
Sel No. (9B)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN
Sel No. (9C)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total
Sel No. (10)
Kapasitas Normal untuk produk yang dinilai TKDN-nya
Sel No. (11A)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)
Secara matematis
Sel No. (9A) Sel No. (10)
Sel No. (11B)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus mena-ngani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)
Secara matematis
Sel No. (9B) Sel No. (10)
Sel No. (11C)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu
Secara matematis
Sel No.(9C) Sel No. (10)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian
kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya
d. Cara pengisian Formulir 4.2.4 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen
Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung (untuk jasa-jasa terkait)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (1) Nama Jasa Jasa yang digunakan
langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya
Misal: sarung tangan
untuk operator pakaian
seragam operator
Kolom No. (2)
Pemasok/ Produsen tingkat 2
Nama perusahaan/badan hukum pemilik jasa atau produsen yang disebutkan pada Kolom No. (1)
PT Jujur Maju
Kolom No. (3)
Jumlah Jumlah jasa atau produk yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka, misal 1
Kolom No. (4)
Biaya pengurusan per bulan
Biaya pengurusan per bulan dari tenaga kerja untuk jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000
Kolom No. (5)
Total biaya per bulan
Perkalian jumlah pengurusan dengan biaya pengurusan perbulan
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4)
Kolom No. (6)
Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai
Alokasi biaya pengurusan per bulan untuk jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka persen, misal 100 %, apabila biaya tersebut hanya satu jenis jasa terkait saja
Kolom No. (7)
Total biaya per bulan yang dialokasikan
Perkalian total biaya perbulan dengan alokasi penggunaan perbulan
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (5) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (6)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Sel No.
(8A) Penjumlahan Kolom No. (7)
untuk bagian KDN
Sel No. (8B)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN
Sel No. (8C)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total
Sel No. (9)
Kapasitas produksi perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya
Sel No. (10A)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)
Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)
Sel No. (10B)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)
Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)
Sel No. (10C)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya
Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)
e. Cara pengisian Formulir 4.2.5 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen
Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (tenaga kerja tidak
langsung/manajemen)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (1) Jabatan Jabatan yang ada
pada fungsi yang melakukan kegiatan
Manajer produksi Supervisor
produksi
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk
Kolom No. (2)
Kualifikasi Kriteria / spesifikasi khusus yang ditetapkan perusahaan untuk menduduki jabatan pada Kolom No. (1)
Kualifikasi Supervisor Produksi adalah D3 Teknik Mesin, Pengalaman 5 thn
Kolom No. (3)
Kewarganegaraan Asal negara dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1)
Indonesia (didasarkan pada KTP, pasport)
Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah tenaga kerja yang menduduki jabatan pada Kolom No. 1 (satu) ditempatkan pada Kolom, sesuai kewarganegaraannya WNI sebagai KDN dan WNA sebagai KLN
Supervisor produksi adalah 1 (satu) orang WNI maka pada Kolom KDN diisi 1 (satu)
Kolom No. (5)
Gaji per bulan Gaji tenaga kerja yang bersifat tetap yang diterima setiap bulan
Ditulis dengan angka nominal misal Rp. 1.000.000
Kolom No. (6)
Total biaya per bulan
Perkalian jumlah orang dengan gaji per bulan
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali setiap Sel pada Kolom No. (5)
Kolom No. (7)
Alokasi pengawasan untuk produk ybs
Persentase waktu yang digunakan untuk menangani produk yang dinilai TKDN-nya untuk setiap jabatan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka persen, misal 100%, apabila pengawasan yang dilakukan hanya pada satu jenis produk.
Kolom No. (8)
Total biaya perbulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai
Perkalian total biaya per bulan pada Kolom No. (6) dengan alokasi pada Kolom No. (7) untuk setiap jabatan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Sel No.
(9A) Penjumlahan Kolom
No. (8) untuk bagian KDN
Sel No. (9B)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN
Sel No. (9C)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total
Sel No.
(10) Kapasitas normal
perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya
Sel No. (11A)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)
Secara matematis Sel (9A) Sel (10)
Sel No. (11B)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)
Secara matematis Sel (9B) Sel (10)
Sel No. (11C)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk
Secara matematis Sel (9C) Sel (10)
f. Cara pengisian Formulir 4.2.6 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen
Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk mesin /alat kerja
yang dimiliki sendiri)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Nama Mesin mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi dengan status milik sendiri.
Proses penguliran Lathe Machine Threading
Gauge Proses pengelasan Welding machine Ultasonic Test
2.
Kolom No. (2)
Spesifikasi Data teknis dari setiap mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)
3.
Kolom No. (3)
Jumlah (unit) Jumlah alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)
4.
Kolom No. (4)
Biaya depresiasi per bulan
Biaya depresiasi per bulan dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Menggunakan metode penyusutan garis lurus, yaitu harga pembelian dibagi umur ekonomis (misalnya dalam satuan tahun) dibagi 12 bulan atau sesuai dengan metode yang digunakan oleh perusahaan
5.
Kolom No. (5)
Total Biaya perbulan
Biaya depresiasi mesin/alat kerja/fasilitas kerja Kolom No. (4) dikalikan dengan jumlahnya pada Kolom No. (3)
6.
Kolom No. (6)
Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai
Persentase penggunaan mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) untuk produk yang dinilai TKDN-nya
Untuk mengalokasikan diperlukan suatu basis. Contoh : Apabila produk mempunyai satuan yang sama misal : unit maka kapasitas Normalnya dapat dijadikan sebagai
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian basis. Pabrik PT ABC mempunyai produk AA dan BB dengan kapasitas normal AA = 100 unit sedangkan BB = 400 unit, maka alokasi mesin yang digunakan bersama untuk produk AA = 100 x 100% =20% 500
7.
Kolom No. (7)
Total biaya per bulan yang di alokasikan
Total biaya perbulan Kolom No. (5) dikalikan dengan alokasinya pada Kolom No. (6) untuk setiap mesin/Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disebutkan di Kolom No. (1)
8.
Sel No. (8A)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN
9.
Sel No. (8B)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN
10.
Sel No. (8C)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total biaya perbulan untuk produk yang dinilai
11.
Sel No. (9)
Kapasitas normal per bulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya
12.
Sel No. (10A)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)
Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)
13.
Sel No. (10B)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi
Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)
14.
Sel No. (10C)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi dengan status milik sendiri
Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)
g. Cara pengisian Formulir 4.2.7 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen
Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk mesin /alat
kerja/fasilitas kerja yang di sewa)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (1) Nama Mesin Mesin/alat kerja/fasilitas
kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa
Proses penguliran Lathe Machine Threading Gauge
Proses pengelasan
Welding machine Ultasonic Test
Kolom No. (2)
Spesifikasi Data teknis dari setiap mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Kolom No. (3)
Pemasok/ Produsen tingkat 2
Nama perusahaan/badan hukum pemilik peralatan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
PT Jujur Maju
Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Lathe Machine disewa dari sebuah perusahaan penyewaan Amerika sejumlah 2 (dua) unit maka pada Kolom KLN ditulis : 2
Kolom No. (5)
Biaya sewa per bulan
Biaya sewa per bulan dari Mesin /Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka nominal, misal : Rp. 1.000.000
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom
No. (6) Total biaya per bulan
Perkalian jumlah mesin dengan biaya sewa per bulan
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali setiap Sel pada Kolom No. (5)
Kolom No. (7)
Alokasi penggunaan
Alokasi penggunaan mesin untuk produk yang dinilai
Ditulis dengan angka persen, misal 100 %
Kolom No. (8)
Total biaya per bulan yang dialokasi
Perkalian alokasi mesin dengan total biaya sewa per bulan
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (6) dikali setiap Sel pada Kolom No. (7)
Sel No. (9A)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN
Sel No. (9B)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN
Sel No. (9C)
Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total
Sel No. (10)
Kapasitas Normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya
Sel No. (11A)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)
Secara matematis Sel No. (9A) Sel No. (8)
Sel No. (11B)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)
Secara matematis Sel No. (9B) Sel No. (8)
Sel No. (11C)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal
Secara matematis
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa
Sel No. (9C) Sel No. (8)
h. Cara pengisian Formulir 4.2.8 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen
Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk jasa-jasa terkait)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Nama Jasa Jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi.
Jasa Catering untuk karyawan dipabrik
2.
Kolom No. (2)
Pemasok / Produsen tingkat 2
Nama perusahaan / badan hukum pemilik jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)
PT Jujur Maju
3.
Kolom No. (3)
Jumlah Jumlah Jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)
4.
Kolom No. (4)
Biaya Pengurus per bulan
Biaya pengurusan perbulan dari jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)
Ditulis dengan angka nominal misal : Rp. 1.000.000
5.
Kolom No. (5)
Total biaya per bulan
Perkalian jumlah jasa dengan biaya pengurusan per bulan
Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4)
6.
Kolom No. (6)
Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai
Persentase penggunaan jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) untuk produk yang dinilai TKDN-nya
Untuk mengalokasikan diperlukan suatu basis. Contoh : Apabila produk mempunyai satuan yang sama misal : unit maka kapasitas normalnya dapat dijadikan sebagai basis. Pabrik PT ABC mempunyai produk AA dan BB dengan kapasitas
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian normal AA = 100 unit sedangkan BB = 400 unit maka alokasi mesin yang digunakan bersama untuk produk AA = 100 x 100% = 20% 500
7.
Kolom No. (7)
Perkalian total biaya per bulan pada Kolom No. (5) dengan alokasi pada Kolom No. (6) untuk setiap jasa yang disebutkan pada Kolom No. 1 (satu)
8.
Sel No. (8A)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN
9.
Sel No. (8B)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN
10.
Sel No. (8C)
Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total
11.
Sel No. (9)
Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya
12.
Sel No. (10A)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)
Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)
13.
Sel No. (10B)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)
Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)
14.
Sel No. (10C)
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi.
Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)
i. Cara pengisian Formulir 4.2.9 tentang Rekapitulasi Penilaian sendiri Capaian
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang
No Data Penjelasan Contoh Pengisian A Nama Penyedia Barang dan
Jasa Nama Perusahaan PT Indonesia Sejahtera
B Alamat Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa
Jl. Siaga, Pasar Minggu Jakarta
C Hasil Produksi yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa
Pipe ; Valve ; Pressure Vessel
D Jenis Produk type produk yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa
ERW Pipe ; Stainless Steel Globe Valve
E Spesifikasi yang dibuat oleh perusahaan
diameter 2”, # 300 psi tebal. 50 mm, # 150 kg/m2
F Standar yang dipersyaratkan untuk produk tersebut.
API 5 CT untuk pipa.
Sel No. (1)
Bahan (Material) Langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku yang merupakan KDN
Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9A) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10A)
Sel No. (2)
Bahan (Material) Langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku yang merupakan KLN
Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9B) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10B)
Sel No. (3)
Bahan (Material) Langsung merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku.
Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9C) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10C)
D Jenis Produk type produk yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa
ERW Pipe ; Stainless Steel Globe Valve
E Spesifikasi yang dibuat oleh perusahaan
diameter 2”, # 300 psi tebal. 50 mm, # 150 kg/m2
Sel No. (4)
% TKDN untuk Bahan (material) langsung merupakan biaya KDN untuk bahan langsung dibagi dengan biaya total untuk bahan langsung dikalikan dengan 100%
Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No. (1) x 100 Sel No. (3)
Sel No. (5)
Tenaga kerja langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung yang merupakan KDN
Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.4 Sel No. (10A)
Sel No. (6)
Tenaga kerja langsung merupakan biaya produksi per 1
Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (10B) +
No Data Penjelasan Contoh Pengisian (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung yang merupakan KLN
Formulir 4.2.4 Sel No. (11B)
Sel No. (7)
Tenaga kerja langsung merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung
Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (10C) + Formulir 4.2.4 Sel No. (11C)
14.
Sel No. (8)
% TKDN untuk Tenaga Kerja Langsung merupakan biaya KDN dibagi dengan biaya total dikalikan dengan 100%
Data berasal dari Sel No (5) Formulir 4.2.9 x 100 Sel No. (7) Formulir 4.2.9
15.
Sel No. (9)
Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik yang merupakan KDN
Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10A) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10A)
16.
Sel No. (10)
Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik yang merupakan KLN
Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11B) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10B) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11B) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10B)
17.
Sel No. (11)
Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik
Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11C) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10C) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11C) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10C)
18.
Sel No. (12)
% TKDN untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya KDN untuk biaya tidak langsung pabrik dibagi dengan biaya total untuk biaya tidak langsung pabrik dikalikan dengan 100%
Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No (9) x 100 Formulir 4.2.9 Sel No. (12)
19.
Sel No. (13)
Biaya Produksi yang merupakan biaya KDN saja
Data berasal dari Sel No. (1) + Sel No. (5) + Sel No. (9)
20.
Sel No. (14)
Biaya Produksi yang merupakan biaya KLN saja
Data berasal dari Sel No. (2) + Sel No. (6) + Sel No. (10)
21.
Sel No. (15)
Biaya Produksi yang merupakan biaya total.
Data berasal dari Sel No. (3) + Sel No. (7) + Sel No. (11)
22.
Sel No. (16)
% TKDN untuk Biaya Produksi merupakan biaya KDN dibagi dengan biaya total dikalikan dengan 100
Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No (9) x 100 Formulir 4.2.9 Sel No. (12)
C. Petunjuk Dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa
Lingkup Penilaian
a. Manajemen Proyek dan Perekayasaan;
b. Alat Kerja/Fasilitas Kerja;
c. Konstruksi dan Fabrikasi; dan
d. Jasa Umum.
Definisi, Kriteria dan Persyaratan
a. Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya tenaga kerja yang
berasal dari fungsi-fungsi manajemen dan perekayasaan yang mendukung
langsung kegiatan job order, lelang, atau kontrak.
b. Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya untuk alat kerja/fasilitas kerja yang
disewa atau dimiliki sendiri untuk digunakan langsung dalam kegiatan
pelaksanaan pekerjaan.
c. Konstruksi adalah biaya untuk pekerjaan kontruksi yang diikat dalam suatu
kontrak kerja dan merupakan fungsi langsung pada suatu pekerjaan.
d. Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja langsung yang melaksanakan fungsi
produksi.
e. Jasa Umum adalah jasa-jasa yang dikeluarkan untuk pengurusan atau yang
berhubungan dengan kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak.
f. Objek Penilaian Capaian TKDN Jasa adalah Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, kontruksi/fabrikasi dan Jasa
Umum. Sedangkan nilainya dihitung sampai di lokasi pengerjaan (On Site)
untuk produk jasa yang bersangkutan tanpa memperhitungkan overhead
perusahaan dan keuntungan.
g. Nilai Jasa dapat diambil dari nilai job order, atau nilai lelang, atau nilai
kontrak, dengan catatan harus konsisten.
h. Penelusuran penilaian untuk job order, lelang, atau kontrak dilakukan
sampai dengan produsen tingkat ketiga, dan dilanjutkan pada produsen
tingkat berikuthya apabila nilai produk dari produsen tingkat yang
bersangkutan minimal 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama.
i. Apabila nilai produk tingkat terakhir di bawah 3% dari nilai produk produsen
tingkat pertama dan diproduksi di dalam negeri, maka nilai TKDN nya
dinyatakan 100%.
j. Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan job order,
lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai
unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan Kewarganegaraan.
k. Untuk alat kerja/fasilitas kerja, atau berkaitan dengan investasi yang
dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak yang
bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN
ditentukan berdasarkan Kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja tersebut.
l. Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari pekerjaan
job order, lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk
dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN ditentukan berdasarkan negara
asal.
m. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh
penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.
n. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri.
o. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan
luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25%
proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam
negeri.
p. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.
q. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri.
r. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan
luar negeri, persentase komponen dalam negerinya dinilai secara
proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam
negeri.
s. Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir-butir diatas
dapat berupa Akte Notaris, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan
sebagainya.
t. Apabila pada saat lelang tidak dapat memberikan bukti kepemilikan
(dikarenakan alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan baru dibeli setelah
ditunjuk sebagai pemenang) maka dinyatakan sebagai komponen luar
negeri.
u. Apabila pada saat lelang dipersyaratkan alat kerja/fasilitas Kerjanya harus
baru, maka nilai TKDN dari alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan
dinyatakan 0 (nol) (nilai alat kerja/fasilitas kerja tersebut dikeluarkan dari
perhitungan TKDN).
v. Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung
memproduksi produk akhir (barang/jasa).
w. Produsen tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, komponen,
dan sebagainya) dan jasa untuk diolah lagi menjadi produk akhir oleh
produsen tingkat satu.
x. Produsen tingkat 3 (tiga) dan seterusnya adalah penyedia barang (bahan
baku, komponen dan sebagainya) dan jasa untuk produk akhir yang
diproduksi untuk produsen tingkat 2 (dua) (tingkat diatasnya) yang diproduksi
oleh penyedia/pembuat barang dan jasa produsen tingkat 3 (tiga) dan
seterusnya.
Jenis-jenis formulir Isian untuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) untuk Jasa, terdiri atas:
a. Formulir 4.3.1, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk
Manajemen Proyek dan Perekayasaan untuk jasa job order, lelang, atau
kontrak.
b. Formulir 4.3.2, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Alat
Kerja/Fasilitas Kerja untuk jasa job order, lelang, atau kontrak.
c. Formulir 4.3.3, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk
Konstruksi dan Fabrikasi untuk jasa job order, lelang, atau kontrak.
d. Formulir 4.3.4, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Jasa
Umum untuk jasa job order, lelang, atau kontrak.
e. Formulir 4.3.5, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat
Komponen Dalam Negeri Jasa Produksi Dalam Negeri.
Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 3.1, Lampiran 3.2,
Lampiran 3.3, Lampiran 3.4, dan Lampiran 3.5.
Petunjuk Cara Pengisian
a. Cara pengisian Formulir 4.3.1 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Manajemen Proyek dan
Perekayasaan.
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk manajemen proyek dan perekayasaan.
Proyek Manager
Area Manager
2.
Kolom No. (2)
Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan.
Area Manager: S1/Pengalaman
10 tahun 3.
Kolom No. (3)
Warga Negara
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan
Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan , Indonesia sebagai KDN, Australia sebagai KLN
4.
Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
5.
Kolom No. (5)
Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja
Contoh: durasi 1 bulan, 2 bulan
6.
Kolom No. (6)
Material Tidak diisi
7.
Kolom No. (7)
Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 8. Kolom
No. (8) Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Tidak diisi
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN.
11 Kolom No. (11)
Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN dan dengan Kolom No. (10) KDN.
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari: Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total
13 Kolom No. (13)
% KDN Merupakan Persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C)
14 Kolom No. (14)
Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom No. (15)
Sub Total Nilai KDN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. 17
Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. (16)
18 Kolom No. 18
Sub Total % TKDN
Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)
b. Cara pengisian Formulir 4.3.2 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja.
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1. Kolom No.
(1) Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan
Office Container
Kompresor
2. Kolom No. (2)
Spesifikasi Merupakan uraian spesifikasi untuk alat kerja/fasilitas kerja sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan.
Office Container: 20 feet
3. Kolom No. (3)
Pemasok/ Kepemilikan
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja.
Contoh: PT. Sabda Putra
4. Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah dari pada uraian pekerjaan yang disebutkan pada kolom (1)
5. Kolom No. (5)
Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk pemakaian alat kerja/fasilitas kerja
Contoh: durasi : 1 bulan, 2 bulan
6. Kolom No. (6)
Material Tidak diisi
7. Kolom No. (7)
Upah Tidak diisi
8. Kolom No. (8)
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Merupakan nilai depresiasi atau rate sewa, yang pengisiannya disesuaikan dengan aturan kepemilikan alat kerja, bisa di kolom LN saja, DN saja atau gabungan LN dan DN
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN
11 Kolom No. (11)
Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN dan dengan Kolom No. (10) KDN.
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari: Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total
13 Kolom No. (13)
% KDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C)
14 Kolom No. (14)
Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom No. (15)
Sub Total Nilai KDN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. (17)
Sub Total %
Merupakan : Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)
18 Kolom No. (18)
Sub Total % TKDN
Merupakan : Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)
c. Cara pengisian Formulir 4.3.3 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Konstruksi/ Fabrikasi.
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk
Operator Helper
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Konstruksi/Fabrikasi
2.
Kolom No. (2)
Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan
Operator : SMA/Pengalaman
5 tahun 3.
Kolom No. (3)
Pemasok/ Kepemilikan
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan
Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan, Indonesia sebagai KDN.
4.
Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
5.
Kolom No. (5)
Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja
Contoh: durasi : 1 bulan, 2 bulan
6.
Kolom No. (6)
Material Tidak diisi
7.
Kolom No. (7)
Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
8. Kolom No. (8)
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Tidak diisi.
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) jumlah dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 11 Kolom
No. (11)
Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total
13 Kolom No. (13)
% KDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C)
14 Kolom No. (14)
Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom No. (15)
Sub Total Nilai KDN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. (17)
Sub Total %
Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)
18 Kolom No. (18)
Sub Total % TKDN
Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)
d. Cara pengisian Formulir 4.3.4 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa Umum.
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1. Kolom No.
(1) Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan pekerjaan untuk jasa umum
Construction All Risk (CAR)
Transportasi
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 2. Kolom No.
(2)
Spesifikasi Merupakan uraian spesifikasi untuk jasa umum sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan
Transportasi laut
3. Kolom No. (3)
Pemasok/ Kepemilikan
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk: - barang berdasarkan
negara asal. - alat kerja/fasilitas kerja
berdasarkan kepemilikan.
Contoh: Pemasok untuk transportasi laut, kepemilikannya Indonesia sebagai KDN.
4. Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
5. Kolom No. (5)
Satuan/ Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/barang) dan unit waktu untuk alat kerja/fasilitas kerja
Contoh : Satuan : pcs, unit,
buah durasi : 1 bulan, 2
bulan 6. Kolom
No. (6) Material Merupakan harga satuan
untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal
7. Kolom No. (7)
Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
8. Kolom No. (8)
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Merupakan harga satuan untuk bukan material maupun upah, apabila dari uraian pekerjaan tersebut
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (8) ini. Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN
11 Kolom No. (11)
Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total
13 Kolom No. (13)
% KDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C)
14 Kolom No. (14)
Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom Sub Total Nilai Merupakan penjumlahan
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian No. (15) KDN Kolom No. (10) yang
merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. (17)
Sub Total % Merupakan : Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)
18 Kolom No. (18)
Sub Total % TKDN
Merupakan : Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)
e. Cara pengisian Formulir 4.3.5 tentang Rekapitulasi Penilaian Sendiri
Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Jasa
No Data Penjelasan Contoh Pengisian
1.
A Nama Penyedia Jasa PT Indonesia Jaya
2.
A2 Alamat Penyedia Jasa Wisma Building, Lt. 7, Jl. Jend
Sudirman, Jakarta 12999
3.
D Nama jasa yang dilakukan oleh
peserta lelang Jasa Penyewaan compressor 2500 HP, selama 2 tahun.
4.
E Pemilik jasa yaitu nama KPS yang
mengadakan lelang. PT. Sepinggan Oil
5.
F No. Dokumen jasa atau No. kode
lelang/kontrak dari KPS yang bersangkutan
BCA-0215265526
6.
Sel No. (1 A)
Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (14)
7.
Sel No. (1 B)
Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (15)
8.
Sel No. (1 C)
Merupakan biaya jasa total untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan
Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (16)
9. Sel No. Merupakan persentase Data berasal dari
No Data Penjelasan Contoh Pengisian (1 D) Manajemen Proyek dan
Perekayasaan terhadap total sub jasa
Formulir 4.3.1 Sel No.( 17 ) atau dari Sel No. ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 1 C)
10.
Sel No. (1 E)
Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (1 B)
11.
Sel No. (1 F)
Merupakan persentase KDN Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total biaya jasa
Data berasal dari Sel No. ( 1 E ) x 100 Sel No. ( 5 C )
12.
Sel No. (2 A)
Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (14)
13.
Sel No. (2 B)
Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (15 )
14.
Sel No. (2 C)
Merupakan biaya jasa total untuk alat kerja/fasilitas kerja
Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (16)
15.
Sel No. (2 D)
Merupakan persentase alat kerja/ fasilitas kerja terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (17) atau Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 2 C)
16.
Sel No. (2 E)
Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (2B)
17.
Sel No. (2 F)
Merupakan persentase KDN alat kerja/fasilitas kerja terhadap total biaya jasa.
Data berasal dari Sel No. (2 E) x 100 Sel No. (5C)
18.
Sel No. (3 A)
Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (14)
19.
Sel No. (3 B)
Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (15)
20.
Sel No. (3 C)
Merupakan biaya jasa total untuk konstruksi/fabrikasi
Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (16)
21.
Sel No. (3 D)
Merupakan persentase konstruksi/fabrikasi terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (17) atau Formulir 4.3.5
No Data Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. (3 B) x 100 Sel No. (3C)
22.
Sel No. (3 E)
Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (3B)
23.
Sel No. (3 F)
Merupakan presentase KDN Konstruksi/fabrikasi terhadap total biaya jasa
Data berasal dari Sel No. (3E) x 100 Sel No. (5C)
24.
Sel No. (4 A)
Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (14)
25.
Sel No. (4 B)
Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (15)
26.
Sel No. (4 C)
Merupakan biaya jasa total untuk jasa umum
Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (16)
27.
Sel No. (4 D)
Merupakan persentase jasa umum terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (17) atau Formulir 4.3.5 Sel No. (4B) x 100 Sel No. (4C)
28.
Sel No. (4 E)
Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No.(4B)
29.
Sel No. (4 F)
Merupakan persentase KDN jasa umum terhadap total biaya jasa
Data berasal dari Sel No. (4E) x 100 Sel No. (5C)
30.
Sel No. (5 A)
Merupakan biaya jasa untuk sub bagian jasa yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Sel No. (1A) + Sel No. (2A)+ Sel No. (3A) + Sel No. (4A)
31.
Sel No. (5 B)
Merupakan biaya jasa untuk sub bagian jasa yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (1 B) + Sel No. (2 B)+ Sel No. (3 B) + Sel No. (4 B)
32.
Sel No. (5 C)
Merupakan biaya jasa total untuk sub bagian jasa
Data berasal dari Sel No. (1 C) + Sel No. (2 C)+ Sel No. (3 C) + Sel No. (4 C)
33.
Sel No. (5 D)
Merupakan persentase sub bagian jasa terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Sel No. (1 D) + Sel No. (2 D)+ Sel No. (3 D) + Sel No. (4 D)
34.
Sel No. (5 E)
Merupakan biaya jasa untuk sub bagian jasa yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (5 B)
35.
Sel No. (5 F)
Merupakan persentase KDN sub bagian jasa terhadap total biaya jasa
Data berasal dari Sel No. ( 5 E ) x 100
No Data Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. ( 5 C )
D. Petunjuk dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
untuk Gabungan Barang dan atau Jasa.
1. Lingkup Penilaian
a. Barang
1) Material Langsung (Bahan Baku)
2) Peralatan (Barang Jadi)
b. Jasa
1) Manajemen Proyek dan Perekayasaan
2) Alat Kerja/Fasilitas Kerja
3) Konstruksi dan Fabrikasi
4) Jasa Umum
2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan
a. Material Langsung (Bahan Baku) adalah material/bahan baku yang
digunakan untuk menghasilkan suatu produk atau suatu paket pekerjaan.
b. Peralatan (Barang Jadi) adalah suatu produk akhir yang akan diintegrasikan
pada paket pekerjaan yang bersangkutan.
c. Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya tenaga kerja yang
berasal dari fungsi-fungsi manajemen proyek dan perekayasaan yang
mendukung langsung kegitan job order, lelang, atau kontrak.
d. Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya untuk alat kerja/fasilitas kerja yang
disewa atau dimiliki sendiri untuk digunakan langsung dalam kegiatan
pelaksanaan pekerjaan.
e. Konstruksi adalah biaya untuk pekerjaan kontruksi yang diikat dalam suatu
kontrak kerja dan merupakan fungsi langsung pada suatu pekerjaan.
f. Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja langsung yang melaksanakan fungsi
produksi.
g. Jasa Umum adalah Jasa-jasa yang diperlukan untuk pengurusan atau yang
berhubungan dengan kelancaran kegiatan produksi atau yang sifatnya job
order, lelang, atau kontrak.
h. Nilai gabungan barang dan jasa dapat diambil dari nilai job order, lelang, atau
kontrak dengan catatan harus konsisten.
i. Objek Penilaian Capaian TKDN untuk Gabungan Barang dan Jasa adalah
Bahan Baku Material Langsung, Peralatan/Barang Jadi, Manajemen Proyek
dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Kontruksi/Fabrikasi dan Jasa
Umum. Sedangkan nilainya dihitung sampai di lokasi pengerjaan untuk produk
gabungan barang dan jasa yang bersangkutan tanpa memperhitungkan
overhead perusahaan dan keuntungan.
j. Penelusuran penilaian untuk gabungan barang dan jasa (job order, lelang,
atau kontrak) dilakukan sampai dengan produsen tingkat ketiga, dan
dilanjutkan pada produsen tingkat berikutnya apabila nilai produk produsen
tingkat yang bersangkutan minimal 3% dari nilai produk produsen tingkat
pertama.
k. Apabila nilai produk produsen tingkat terakhir di bawah 3% dari nilai produk
produsen tingkat pertama dan diproduksi di dalam negeri, maka nilai TKDN
nya dinyatakan 100%.
l. Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan gabungan
barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang bersangkutan, kriteria
untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan
kewarganegaraan.
m. Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari pekerjaan
gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang
bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN
ditentukan berdasarkan negara asal.
n. Untuk alat kerja/fasilitas kerja, atau investasi yang dipergunakan dalam
kegiatan pekerjaan gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau
kontrak) yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN
atau KLN ditentukan berdasarkan Kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja
tersebut.
o. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh
penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.
p. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri.
q. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar
negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25%
proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam
negeri.
r. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.
s. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri.
t. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia
barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar
negeri, dinilai komponen dalam negerinya secara proporsional terhadap
komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri.
u. Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir-butir diatas dapat
berupa Akte Notaris, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan
sebagainya.
v. Apabila pada saat lelang tidak dapat memberikan bukti kepemilikan
(dikarenakan alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan baru dibeli setelah
ditunjuk sebagai pemenang) maka dinyatakan sebagai komponen luar negeri.
w. Apabila pada saat lelang dipersyaratkan alat kerja/fasilitas kerjanya harus
baru, maka nilai TKDN dari alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan
dinyatakan 0 (nol) (nilai alat kerja/fasilitas kerja tersebut dikeluarkan dari
perhitungan TKDN).
x. Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung
memproduksi produk akhir (barang/jasa).
y. Produsen Tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, komponen,
dsb) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi (produsen tingkat ke 1).
z. Produsen Tingkat 3 (tiga) dst adalah penyedia barang (bahan baku,
komponen, dan sebagainya) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi
untuk Produsen Tingkat 2 (dua) (produsen tingkat diatasnya) yang diproduksi
oleh penyedia/pembuat barang dan jasa Produsen Tingkat 3 dan seterusnya.
3. Jenis-jenis formulir isian untuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) Barang dan atau Jasa terdiri atas:
a. Formulir 4.4.1, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
untuk Material Langsung (Bahan Baku)
b. Formulir 4.4.2, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
untuk Peralatan (Barang Jadi)
c. Formulir 4.4.3, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan
d. Formulir 4.4.4, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja
e. Formulir 4.4.5, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
untuk Konstruksi dan Fabrikasi
f. Formulir 4.4.6, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
untuk Jasa Umum
g. Formulir 4.4.7, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri
untuk Analisa Harga Satuan.
h. Formulir 4.4.8, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat
Komponen Dalam Negeri Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri (Jasa).
Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 4.1, Lampiran 4.2,
Lampiran 4.3, Lampiran 4.4, Lampiran 4.5, Lampiran 4.6, Lampiran 4.7 dan
Lampiran 4.8.
4. Petunjuk Cara Pengisian Capaian TKDN Gabungan Barang dan Jasa
a. Cara pengisian Formulir 4.4.1 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk
Material Langsung (Bahan Baku)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan nama material /barang yang digunakan
Barang : Plat Kawat Las
2.
Kolom No. (2)
Spesifikasi Merupakan uraian material/barang sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan
Material/ Barang Plat tebal 2”
3.
Kolom No. (3)
Negara Asal / Pemasok
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan
Contoh: Untuk barang / material : produksi
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian tersebut. Untuk barang/ material berdasarkan negara asal
China sebagai KLN
4. Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
5. Kolom No. (5)
Satuan Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/ barang)
Contoh : Untuk satuan : pcs, unit, buah
6. Kolom No. (6)
Material Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal
7. Kolom No. (7)
Upah Tidak diisi
8. Kolom No. (8)
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Tidak diisi
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8). Merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada). Yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN
11 Kolom No. (11)
Total Merupakan penjumlahan Total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom No. (11) Total
13 Kolom No. (13)
% TKDN MerupakanPersentase terhadap keseluruhan sub total barang (untuk barang Formulir 4.4.1 sampai dengan Formulir 4.4.2) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)
14 Kolom No. (14)
Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom No. (15)
Sub Total Nilai KDN
Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom 11 yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Komponen Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. (17)
Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)
18 Kolom No. (18)
Sub Total % TKDN
Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)
b. Cara pengisian Formulir 4.4.2 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk
Peralatan (Barang Jadi)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan nama peralatan/barang jadi yang digunakan
Barang : Presssure
Gauge Valve
2.
Kolom No. (2)
Spesifikasi Merupakan uraian peralatan/barang jadi sesuai dengan item pada uraian pekerjaan
Peralatan 1500 Psi Valve 3”
3.
Kolom No. (3)
Negara Asal / Pemasok
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut. Untuk
Contoh: Untuk produksi China sebagai KLN
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian material/barang berdasarkan negara asal
4. Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
5. Kolom No. (5)
Satuan Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/ barang)
Contoh : Untuk satuan : pcs, unit, buah
6. Kolom No. (6)
Material Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal
7. Kolom No. (7)
Upah Tidak diisi
8. Kolom No. (8)
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Tidak diisi
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8). Merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) Jumlah dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada). Yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN
11 Kolom No. (11)
Total Merupakan penjumlahan Total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total
13 Kolom % TKDN Merupakan persentase
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian No. (13) terhadap keseluruhan sub total
barang (untuk barang Formulir 4.4.1 sampai dengan Formulir 4.4.2) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)
14 Kolom No. (14)
Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom No. (15)
Sub Total Nilai KDN
Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom 11 yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Komponen Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. (17)
Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)
18 Kolom No. (18)
Sub Total % TKDN
Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)
c. Cara pengisian Formulir 4.4.3 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk
Manajemen Proyek dan Perekayasaan.
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk manajemen proyek dan perekayasaan
Proyek Manager
Area Manager
2.
Kolom No. (2)
Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan
Area Manager: S1/Pengalaman 10 tahun
3.
Kolom No. (3)
Warga Negara
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan
Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan , Indonesia sebagai KDN, Australia sebagai KLN
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 4.
Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
5.
Kolom No. (5)
Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja
Contoh : durasi : 1 bulan, 2 bulan
6.
Kolom No. (6)
Material Tidak diisi
7.
Kolom No. (7)
Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom, yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
8. Kolom No. (8)
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Tidak diisi
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN
11 Kolom No. (11)
Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total
13 Kolom No. (13)
% TKDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian dengan Formulir 4.4.6) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel (8 C)
14 Kolom No. (14)
Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom No. (15)
Sub Total Nilai KDN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. (17)
Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)
18 Kolom No. (18)
Sub Total % TKDN
Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)
d. Cara pengisian Formulir 4.4.4 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk
Alat Kerja/Fasilitas Kerja.
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan
Office Container Kompresor
2.
Kolom No. (2)
Spesifikasi Merupakan uraian spesifikasi untuk alat kerja/fasilitas kerja sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan
Office Container: 20 feet
3.
Kolom No. (3)
Kepemilikan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja
Contoh: PT. Jaya Container
4. Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom No. (1)
5.
Kolom No. (5)
Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk pemakaian alat kerja/fasilitas kerja
Contoh : durasi : 1 bulan, 2 bulan
6.
Kolom No. (6)
Material Tidak diisi
7.
Kolom No. (7)
Upah Tidak diisi
8. Kolom No. (8)
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Merupakan nilai depresiasi atau rate sewa yang pengisiannya disesuaikan dengan aturan kepemilikan alat kerja, bisa di kolom LN saja, DN saja atau di kolom LN dan DN.
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) Jumlah dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN
11 Kolom No. (11)
Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total
13 Kolom No. (13)
% TKDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai dengan Formulir 4.4.6) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 14 Kolom
No. (14) Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom No. (15)
Sub Total Nilai KDN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. (17)
Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)
18 Kolom No. (18)
Sub Total % TKDN
Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)
e. Cara pengisian Formulir 4.4.5 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk
Konstruksi/Fabrikasi.
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk Konstruksi/Fabrikasi
Operator Helper
2.
Kolom No. (2)
Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan
Operator:
SMA/Pengalaman 5 tahun
3.
Kolom No. (3)
Warga Negara
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan
4.
Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
5.
Kolom No. (5)
Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga
Contoh: durasi : 1 bulan, 2
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian kerja bulan
6.
Kolom No. (6)
Material Tidak diisi
7.
Kolom No. (7)
Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
8. Kolom No. (8)
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Tidak diisi
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN
11 Kolom No. (11)
Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total
13 Kolom No. (13)
% TKDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai dengan Formulir 4.4.6)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel (8 C)
14 Kolom No. (14)
Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom No. (15)
Sub Total Nilai KDN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. (17)
Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)
18 Kolom No. (18)
Sub Total % TKDN
Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)
f. Cara pengisian Formulir 4.4.6 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk
Jasa Umum.
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan pekerjaan untuk jasa umum
Construction All Risk (CAR).
Transportasi
2.
Kolom No. (2)
Spesifikasi Merupakan uraian spesifikasi untuk jasa umum sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan
Transportasi laut
3.
Kolom No. (3)
Pemasok/ Kepemilikan
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk : - barang berdasarkan
kewarganegaraan. - alat kerja/fasilitas kerja
berdasarkan kepemilikan
Contoh: Pemasok untuk transportasi laut, kepemilikannya Indonesia sebagai KDN.
4.
Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 5.
Kolom No. (5)
Satuan/ Durasi
Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/barang) dan unit waktu untuk alat kerja/fasilitas kerja
Contoh : Satuan : pcs, unit, buah durasi : 1 bulan, 2 bulan
6.
Kolom No. (6)
Material Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan negara asal
7.
Kolom No. (7)
Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
8. Kolom No. (8)
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah
Merupakan harga satuan untuk bukan material maupun upah, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (8) ini. Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
9. Kolom No. (9)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
10 Kolom No. (10)
Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN
11 Kolom No. (11)
Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN
12 Kolom No. (12)
% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total
13 Kolom No. (13)
% TKDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai dengan Formulir 4.4.6) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel (8 C)
14 Kolom No. (14)
Sub Total Nilai KLN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
15 Kolom No. (15)
Sub Total Nilai KDN
Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
16 Kolom No. (16)
Sub Total Nilai Total
Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)
17 Kolom No. 17
Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)
18 Kolom No. 18
Sub Total % TKDN
Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)
g. Cara pengisian Formulir 4.4.7 tentang Analisa Harga Satuan Penilaian sendiri
Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan
Jasa.
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.
Kolom No. (1)
Uraian Pekerjaan Merupakan Uraian Pekerjaan yang disesuaikan dengan : Jabatan, Klasifikasi Pekerjaan untuk tenaga kerja/jasa. Nama Alat Kerja/Fasilitas Kerja / peralatan atau Nama Material /barang yang digunakan
Jasa : Proyek
Manager Operator Construction
All Risk (CAR) Barang :
Crane Pipa, Valve Bahan Bakar
2.
Kolom No. (2)
Spesifikasi/Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan/tenaga kerja atau spesifikasi untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja / peralatan atau barang sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan
Tenaga kerja: S1 /
Pengalaman 5 tahun
Sertifikasi NDT, welding,
Material / Barang : Crawler Tada
No. 120 ton, ERW Pipe,
D.25”, ASTM 3.
Kolom No. (3)
Kewarga-negaraan/ Negara Asal /
Pemasok / Kepemilikan
Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal uraian pekerjaan tersebut, yaitu: - Untuk tenaga kerja berdasarkan
kewarganegaraan - Untuk barang/material
berdasarkan negara asal. - Untuk pemasok alat kerja/
fasilitas kerja/investasi berdasarkan kepemilikan
Contoh: untuk tenaga kerja : kewarganegaraan , Indonesia sebagai KDN, Australia sebagai KLN
untuk Barang/ Material : Pemasok/Produsen Tingkat 2 / Kepemilikan, PMDN sebagai KDN PMA sebagai KLN
4. Kolom No. (4)
Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)
5. Kolom No. (5)
Satuan / Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/ barang) dan unit waktu (durasi) untuk tenaga kerja / jasa
Contoh : Untuk satuan : pcs, unit, buah
Untuk durasi : 1 bulan, 2 bulan
6. Kolom Harga Harga satuan uraian pekerjaan
No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian No. (6)
yang disebutkan pada Kolom No. (1)
7. Kolom No. (7)
Material Merupakan harga satuan untuk Material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (7) ini. Dan pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila material dari uraian pekerjaan tersebut berasal dari luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila berasal dari dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
8. Kolom No. (8)
Upah Merupakan harga satuan untuk upah, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur upah maka dimasukkan ke dalam Kolom No. (8) ini. Dan pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
9. Kolom No. (9)
Alat Kerja/Fasilitas Kerja /Non Upah
Merupakan harga satuan untuk bukan material maupun upah. Apabila dari uraian pekerjaan tsb terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (9) ini. Dan pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN
Contoh Non upah: -Transportasi -Bea masuk -Pajak -Asuransi -Dll.
10 Kolom No. (10)
Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (7), Kolom No. (8) dan Kolom No. (9) yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan
h. Cara pengisian Formulir 4.4.8 tentang Rekapitulasi Penilaian sendiri Besaran
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa :
No Data Penjelasan Contoh Pengisian 1. A Nama Penyedia Barang/Jasa PT Indonesia Makmur
2. B Alamat Penyedia Barang/Jasa Gedung Serba Guna Jl. M.T. Haryono. Jakarta 12989
3. C Nama gabungan barang dan jasa yang dilakukan oleh peserta lelang
Proyek Fabrikasi dan Instalasi Gas Production Unit.
4. D Pemilik gabungan barang dan jasa yaitu nama KPS yang mengadakan lelang.
PT. Sepinggan Oil
5. E No. Dokumen gabungan barang dan jasa atau No. kode lelang/Kontrak dari KPS yang bersangkutan.
ZX-5265557-EXT
6. Sel No. (1 A)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Material Langsung (bahan baku) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN).
Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. (14)
7. Sel No. (1 B)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Material Langsung (bahan baku) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. ( 15 )
8. Sel No. (1 C)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Material Langsung (bahan baku)
Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. ( 16 )
9. Sel No. (1 D)
Merupakan persentase TKDN dalam Material Langsung (bahan baku)
Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. ( 17 ) atau Formulir 4.4.8 Sel No ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 1 C)
10. Sel No. (1 E)
Merupakan persentase Material Langsung (bahan baku) terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Formulir 4.4.1Sel No. ( 18 ) atau Formulir 4.4.8 Sel No. ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 3 C)
11. Sel No. (1 F)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Material Langsung (bahan baku) yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Data berasal dari Sel No. (1 B)
12. Sel No. (1 G)
Merupakan persentase TKDN Material Langsung (bahan baku)
Data berasal dari Sel No. ( 1 F ) x 100
No Data Penjelasan Contoh Pengisian terhadap total biaya gabungan barang dan jasa
Sel No. (9 C )
13. Sel No. (2 A)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Peralatan (barang jadi) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. ( 14 )
14. Sel No. (2 B)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Peralatan (barang jadi) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (15)
15. Sel No. (2 C)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Peralatan (barang jadi)
Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (16)
16. Sel No. (2 D)
Merupakan persentase TKDN dalam Peralatan (barang jadi)
Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (17) atau Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 2 C)
17. Sel No. (2 E)
Merupakan persentase Peralatan (barang jadi) terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (18) atau Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 3 C)
18. Sel No. (2 F)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Peralatan (barang jadi) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (2 B)
19. Sel No. (2 G)
Merupakan persentase TKDN Peralatan (barang jadi) terhadap total biaya gabungan barang dan jasa
Data berasal dari Sel No. ( 2 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )
20. Sel No. (3 A)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian barang yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Sel No. (1 A) + Sel No. (2 A)
21. Sel No. (3 B)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian barang yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (1 B) + Sel No. (2 B)
22. Sel No. (3 C)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk sub bagian barang
Data berasal dari Sel No. (1 C) + Sel No. (2 C)
23. Sel No. (3 D)
Merupakan persentase TKDN dalam sub bagian barang
Data berasal dari Sel No. (3B) x 100 Sel No. (3C)
24. Sel No. (3 E)
Merupakan persentase sub bagian barang terhadap total sub bagian barang
Data berasal dari Sel No. (3B) x 100 Sel No. (3C)
No Data Penjelasan Contoh Pengisian 25. Sel No.
(3 F) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian barang yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Data berasal dari Sel No. (3 B)
26. Sel No. (3 G)
Merupakan persentase KDN sub bagian barang terhadap total biaya gabungan barang dan jasa
Data berasal dari Sel No. ( 3 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )
27. Sel No. (4 A)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. (14)
28. Sel No. (4 B)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. (15)
29. Sel No. (4 C)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan
Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. (16)
30. Sel No. (4 D)
Merupakan persentase TKDN dalam Manajemen Proyek dan Perekayasaan
Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No (17) atau Formulir 4.4.8 Sel No. ( 4 B ) x 100 Sel No. ( 4 C)
31. Sel No. (4 E)
Merupakan persentase Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. ( 18 ) atau Formulir 4.4.8 Sel No. ( 4 B ) x 100 Sel No. ( 8 C)
32. Sel No. (4 F)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (4 B)
33. Sel No. (4 G)
Merupakan presentase TKDN Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total biaya Gabungan Barang dan Jasa
Data berasal dari Sel No. (4F) x 100 Sel No. (9C)
34. Sel No. (5 A)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 14 )
No Data Penjelasan Contoh Pengisian 35. Sel No.
(5 B) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 15 )
36. Sel No. (5 C)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja
Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 16 )
37. Sel No. (5 D)
Merupakan persentase TKDN dalam Alat Kerja/Fasilitas Kerja
Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel ( 17 ) atau Sel No. ( 5 B ) x 100 Sel No. ( 5 C)
38. Sel No. (5 E)
Merupakan persentase Alat Kerja/Fasilitas Kerja terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 14 E ) atau Sel No. ( 5 B ) x 100 Sel No. ( 8 C)
39. Sel No. (5 F)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (5 B)
40. Sel No. (5 G)
Merupakan persentase KDN Alat Kerja/Fasilitas Kerja terhadap total biaya Gabungan Barang dan Jasa
Data berasal dari Sel No. ( 5 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )
41. Sel No. (6 A)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Kontruksi dan Fabrikasi yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 14 )
42. Sel No. (6 B)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Kontruksi dan Fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 15 )
43. Sel No. (6 C)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Kontruksi dan Fabrikasi
Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 16 )
36. Sel No. (6 D)
Merupakan persentase TKDN dalam Kontruksi dan Fabrikasi
Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 17 ) atau Sel No. ( 6 B ) x 100 Sel No. ( 6 C)
37. Sel No. (6 E)
Merupakan persentase Kontruksi dan Fabrikasi terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 14 E ) atau Sel No. ( 6 B ) x 100 Sel No. ( 8 C)
No Data Penjelasan Contoh Pengisian 38. Sel No.
(6 F) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Kontruksi dan Fabrikasi yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Data berasal dari Sel No. (6 B)
39. Sel No. (6 G)
Merupakan persentase TKDN Kontruksi dan Fabrikasi terhadap total biaya gabungan barang dan jasa
Data berasal dari Sel No. ( 6 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )
40. Sel No. (7 A)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Jasa Umum yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 14 )
41. Sel No. (7 B)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Jasa Umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 15 )
42. Sel No. (7 C)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Jasa Umum
Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 16 )
43. Sel No. (7 D)
Merupakan persentase TKDN dalam Jasa Umum
Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 17 ) atau Sel No. ( 7 B ) x 100 Sel No. ( 7 C)
44. Sel No. (7 E)
Merupakan persentase Jasa Umum terhadap total sub bagian jasa
Data berasal dari Form 06 Sel No. ( 18 )
45. Sel No. (7 F)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Jasa Umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (7 B)
46. Sel No. (7 G)
Merupakan persentase TKDN Jasa Umum terhadap total biaya gabungan barang dan jasa
Data berasal dari Sel No. ( 7 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )
47. Sel No. (8 A)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian Jasa yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Sel No. (4 A) + Sel No. (5A) + Sel No. (6A) + Sel No. (7A)
48. Sel No. (8 B)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian Jasa yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (4 B) + Sel No. (5B) + Sel No. (6B) + Sel No. (7B)
49. Sel No. (8 C)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk sub bagian Jasa
Data berasal dari Sel No. (4 C) + Sel No. (5C) + Sel No. (6C) + Sel No. (7C)
50. Sel No. (8 D)
Merupakan persentase TKDN dalam sub bagian Jasa
Data berasal dari Sel No. (8B) x 100
No Data Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. (8C)
51. Sel No. (8 E)
Merupakan persentase sub bagian barang terhadap total sub bagian Jasa
Data berasal dari Sel No. ( 8 B ) x 100 Sel No. ( 8 C)
52. Sel No. (8 F)
Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian Jasa yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Data berasal dari Sel No. (8 B)
53. Sel No. (8 G)
Merupakan persentase TKDN sub bagian Jasa terhadap total biaya gabungan barang dan jasa
Data berasal dari Sel No. ( 8 F ) x 100 Sel ( 9 C )
54. Sel No. (9 A)
Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)
Data berasal dari Sel No. (3 A) + Sel No. (8 A)
55. Sel No. (9 B)
Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa untuk yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)
Data berasal dari Sel No. (3 B) + Sel No. (8 B)
56. Sel No. (9 C)
Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa
Data berasal dari Sel No. (3 C) + Sel No. (8C)
57. Sel No. (9 D)
Merupakan persentase terhadap total gabungan barang dan jasa
Data berasal dari Sel No. ( 9 B ) x 100 Sel No. ( 9 C)
58. Sel No. (9 E)
Merupakan persentase TKDN dalam total biaya gabungan barang dan jasa
Data berasal dari Sel No. ( 9 B ) x 100 Sel No. ( 9 C)
59. Sel No. (9 F)
Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa yang merupakan TKDN
Data berasal dari Sel No. (9 B)
60. Sel No. (9 G)
Merupakan persentase TKDN total biaya gabungan barang dan jasa terhadap total biaya gabungan barang dan jasa
Data berasal dari Sel No.( 9 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )
BAB V
TATA CARA PENYAMPAIAN PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TKDN
Pelaksanaan verifikasi terhadap Penilaian Sendiri Capaian TKDN dapat dikelompokkan
menurut kegiatannya, yaitu:
1. Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian
TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian,
sebagaimana dimaksud pada Diagram 5.1.
2. Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian
TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian
melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa, sebagaimana dimaksud pada
Diagram 5.2.
3. Proses Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri pada
Proses Lelang dari Penyedia Barang/Jasa untuk Produsen, sebagaimana dimaksud
pada Diagram 5.3.
4. Proses Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri pada
Proses Lelang dari Penyedia Barang/Jasa untuk Non Produsen, sebagaimana
dimaksud pada Diagram 5.4.
Penyampaian Penilaian Capaian TKDN dapat dilakukan pada saat :
a. produsen barang mengajukan langsung kepada Departemen Perindustrian.
b. pelaksanaan lelang pengadaan barang dan jasa oleh Panitia Pengadaan
Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa).
c. pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia barang dan jasa (pemenang
lelang) dipergunakan untuk memonitoring pelaksanaan realisasi Capaian TKDN.
d. akhir pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia barang dan jasa
(pemenang lelang) untuk mengetahui realisasi Capaian TKDN yang dijanjikan di
dalam Kontrak
Apabila Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) akan melakukan
klarifikasi terhadap Hasil Penilaian Sendiri TKDN yang disampaikan oleh penyedia
barang/jasa, klarifikasi tersebut mengikuti prosedur pada Diagram 5.3 dan Diagram 5.4.
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan dalam rangka verifikasi maupun klarifikasi
adalah sebagai berikut :
a. Penilaian Sendiri Capaian TKDN yang akan diverifikasi atau diklarifikasi.
b. Faktur-faktur/invoice untuk data-data yang dicantumkan pada formulir penilaian
sendiri serta data-data pendukungnya.
c. Keabsahan dokumen tersebut di atas menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
d. Dokumen tersebut di atas disampaikan kepada surveyor independen dan dijamin
kerahasiaannya.
Khusus untuk penilaian capaian TKDN barang, data/dokumen pendukung yang perlu
dipersiapkan adalah sebagaimana tersaji pada Diagram Data/ Dokumen Pendukung
yang perlu dipersiapkan pada Lampiran 2.10.
Data pendukung untuk penilaian capaian TKDN barang dalam proses produksi, barang
dan atau jasa dalam proses monitoring pekerjaan atau akhir pekerjaan dalam kontrak
yang telah disepakati adalah bukti transaksi pembelian atau pembayaran yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Data pendukung untuk capaian TKDN dalam proses lelang adalah bukti penawaran
atau pembelian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kewajaran harga yang ditawarkan
oleh penyedia barang/jasa harus dievaluasi terlebih dahulu oleh panitia lelang.
Penyedia barang/jasa, khususnya manufakturing, apabila pada saat verifikasi hanya
dapat menyerahkan dokumen pendukung dari komponen-komponen yang termasuk
komponen biaya variabel saja, yang dijelaskan pada lampiran 2.10, sudah dapat
dilakukan penandasahan oleh Departemen Perindustrian.
Penyampaian penilaian sendiri komponen tertentu yang tidak dilengkapi oleh dokumen
pendukung, maka TKDN komponen tersebut dinyatakan sebagai komponen luar negeri
Masa Berlaku penilaian adalah sebagai berikut:
a. Capaian Besaran TKDN barang akan dievaluasi kembali Selambat-lambatnya 2
tahun.
b. Capaian Besaran TKDN job order, lelang, atau kontrak hanya berlaku pada saat
penilaian pekerjaan yang bersangkutan.
A. Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian
Apabila penyedia barang/jasa (produsen) ingin mencantumkan barang yang
dihasilkannya pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya
yang diterbitkan oleh Departemen Perindustrian, maka prosedurnya adalah sesuai
Diagram Alir Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian
Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen
Perindustrian sebagaimana tersaji pada Diagram 5.1.
Adapun proses pendaftaran hasil kemampuan produksi serta penilaian sendiri
capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa kepada Departemen
Perindustrian adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Penyedia barang/jasa membuat daftar kemampuan produksi yang
dihasilkan dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang dilengkapi
dengan dokumen pendukung serta membuat surat permohonan untuk
diverifikasi kepada Departemen Perindustrian.
Format surat permohonan dimaksud sebagaimana Lampiran 5.1.
b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat permohonan untuk diverifikasi
kepada Departemen Perindustrian dengan hanya melampirkan daftar
kemampuan produksi dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi capaian penilaian
TKDN barang (dokumen pendukung penilaian sendiri capaian TKDN
barang diarsipkan oleh penyedia barang/jasa untuk digunakan pada saat
verifikasi oleh surveyor independen).
c. Departemen Perindustrian (Tim P3DN) menerima surat permohonan untuk
diverifikasi yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan
formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang tanpa
disertai dokumen pendukung.
d. Departemen Perindustrian (Tim P3DN) mengeluarkan dan mengirimkan
surat perintah kerja (SPK) untuk melakukan verifikasi kepada surveyor
independent yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan
formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang.
2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan
a. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) yang disertai daftar kemampuan
produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri
capaian TKDN barang, surveyor independen melakukan survey lapangan
dan verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.
b. Surveyor independent menerbitkan laporan hasil verifikasi kemampuan
produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang. Hasil verifikasi
tersebut dikirm ke Departemen Perindustrian untuk ditandasahkan dan
dimasukkan kedalam Daftar Inventarisasi barang/jasa.
c. Departemen Perindustrian (Tim P3DN) menerima, mempelajari dan
menandasahkan hasil verifikasi kemampuan produksi dan penilaian sendiri
capaian TKDN barang yang disampaikan oleh surveyor independen.
d. Hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang
yang sudah ditandasahkan oleh Departemen Perindustrian (Tim P3DN)
disampaikan kepada penyedia barang/jasa yang bersangkutan dan
hasilnya dimasukkan ke dalam Daftar Inventarisasi barang/jasa.
e. Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang sudah dibukukan oleh Departemen
Perindustrian disebarluaskan keseluruh instansi terkait/pengguna
barang/jasa.
f. Instansi Terkait/pengguna barang/jasa dapat melakukan klarifikasi
terhadap hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN
barang yang tercantum pada daftar inventarisasi barang/jasa.
Apabila diperlukan klarifikasi dari instansi terkait/ penguna barang/jasa
dapat menghubungi Departemen Perindustrian untuk dikaji ulang. Apabila
tidak diperlukan klarifikasi dari instansi terkait/ penguna barang/jasa maka
dapat langsung digunakan untuk proses lelang.
B. Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa
Instansi terkait yang telah mempunyai Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta
Capaian TKDN-nya di lingkungan/sektornya yang telah diverifikasi oleh surveyor
independen dan telah ditetapkan oleh Menteri Perindustrian, maka hasil
verifikasinya (Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya di sektor
instansi terkait) dapat disampaikan oleh pimpinan instansi yang bersangkutan
kepada Departemen Perindustrian untuk dicantumkan dalam Daftar Inventarisasi
Barang/Jasa yang dikeluarkan dan disebarluaskan oleh Departemen Perindustrian.
Apabila penyedia barang/jasa (produsen) ingin mencantumkan barang yang
dihasilkannya pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya
yang diterbitkan oleh Departemen Perindustrian melalui instansi terkait/pengguna
barang/jasa, maka prosedurnya adalah sesuai Diagram Alir Proses Pendaftaran
Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian melalui Instansi
Terkait/Pengguna Barang/Jasa sebagaimana tersaji pada Diagram 5.2.
Adapun proses pendaftaran hasil kemampuan produksi serta penilaian sendiri
capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa kepada Departemen
Perindustrian melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Penyedia barang/jasa membuat daftar kemampuan produksi yang
dihasilkan dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang dilengkapi
dengan dokumen pendukung serta membuat surat permohonan untuk
diverifikasi kepada Instansi Terkait/ pengguna barang/jasa.
Format surat permohonan dimaksud sebagaimana Lampiran 5.2.
b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat permohonan untuk diverifikasi
kepada Instansi Terkait/pengguna barang/jasa dengan hanya melampirkan
daftar kemampuan produksi dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi capaian
penilaian TKDN barang (dokumen pendukung penilaian sendiri capaian
TKDN barang diarsipkan oleh penyedia barang/jasa untuk digunakan pada
saat verifikasi oleh surveyor independent).
c. Instansi Terkait/pengguna barang/jasa menerima surat permohonan untuk
diverifikasi yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan
formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang tanpa
disertai dokumen pendukung.
d. Instansi Terkait/pengguna barang/jasa mengeluarkan dan mengirimkan
surat perintah kerja (SPK) untuk melakukan verifikasi kepada surveyor
independent yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan
formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang.
2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan
a. Berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) yang disertai daftar kemampuan
produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 Rekapitulasi Penilaian Sendiri
Capaian TKDN Barang, surveyor independen melakukan survey lapangan
dan verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.
b. Surveyor independen menerbitkan laporan hasil verifikasi kemampuan
produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang. Hasil verifikasi
tersebut dikirm ke instansi terkait/pengguna barang/jasa untuk
ditandasahkan dan dimasukkan kedalam Daftar Inventarisasi barang/jasa.
c. Instansi terkait/pengguna barang/jasa menerima, mempelajari dan
menandasahkan hasil verifikasi kemampuan produksi dan penilaian sendiri
capaian TKDN barang yang disampaikan oleh surveyor independen.
d. Hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang
yang sudah ditandasahkan oleh instansi terkait/pengguna barang/jasa
disampaikan kepada penyedia barang/jasa yang bersangkutan dan
hasilnya disampaikan kepada Departemen Perindustrian untuk dimasukkan
ke dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa.
e. Departemen Perindustrian dapat melakukan klarifikasi terhadap hasil
kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang
disampaikan dari instansi terkait/pengguna barang/jasa.
Apabila diperlukan klarifikasi dari Departemen Perindustrian dapat
menghubungi instansi terkait/pengguna barang/jasa untuk dikaji ulang.
Apabila tidak diperlukan klarifikasi dari Departemen Perindustrian maka
dapat langsung dibukukan oleh Departemen Perindustrian untuk
disebarluaskan keseluruh instansi terkait/ pengguna barang/jasa.
f. Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang sudah dibukukan oleh Departemen
Perindustrian disebarluaskan keseluruh instansi terkait/pengguna
barang/jasa untuk digunakan pada proses lelang.
C. Proses Lelang bagi Penyedia Barang/Jasa sebagai Produsen Dalam Rangka Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri
Apabila Penyedia Barang/Jasa (Produsen) akan mengikuti suatu pelelangan,
prosedur yang diikuti adalah sebagaimana yang tersaji dalam Diagram 5.3.
Adapun proses lelang bagi penyedia barang/jasa sebagai produsen dalam rangka
memaksimalkan pengguna barang dan jasa produksi dalam negeri adalah sebagai
berikut:
1. Tahap persiapan
a. Penyedia barang/jasa membuat penilaian sendiri capaian TKDN yang
dilengkapi dengan dokumen pendukung serta surat penawaran kepada
pengguna barang/jasa (panitia lelang).
b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat penawaran yang dilengkapi
formulir 4.3.5 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN jasa atau formulir
4.4.8 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN gabungan barang dan
jasa.
c. Berdasarkan rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN yang diterima
dari penyedia barang/jasa, pengguna barang/jasa (panitia lelang)
memeriksa apakah ada perbedaan dengan daftar inventarisasi barang/jasa
yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.
Pengguna barang/jasa (panitia lelang) dapat melakukan klarifikasi terhadap
hasil penilaian sendiri capaian TKDN yang tercantum pada daftar
inventarisasi barang/jasa.
Apabila diperlukan klarifikasi, maka pengguna barang/jasa (panitia lelang)
dapat mengeluarkan surat perintah kerja untuk dilakukan verifikasi oleh
surveyor independent atau menghubungi Departemen Perindustrian.
Apabila tidak diperlukan klarifikasi penguna barang/jasa (panitia lelang)
maka dapat langsung digunakan untuk evaluasi lelang.
2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan
a. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dan rekapitulasi penilaian sendiri
capaian TKDN, surveyor independen melakukan survey lapangan dan
verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.
b. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dan rekapitulasi penilaian sendiri
capaian TKDN, surveyor independen melakukan survey lapangan dan
verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.
c. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menerima, mempelajari dan
menandasahkan hasil verifikasi penilaian sendiri capaian TKDN yang
disampaikan oleh surveyor independen
3. Tahap Penggunaan
a. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menggunakan Laporan penlaian
capaian TKDN yang sudah diverifikasi sebagai dasar untuk evaluasi lelang.
b. Berdasarkan evaluasi lelang yang sudah dilakukan maka pengguna
barang/jasa menetapkan pemenang lelang dan menandatangani kontrak
kerja.
c. Evaluasi terhadap realisasi capaian TKDN dilakukan pada saat proses atau
pasca pengadaan, evaluasi tersebut berhubungan dengan pemberlakuan
sanksi apabila ada ketidaksesuaian penilaian capaian TKDN pada saat
lelang dengan realisasi penilaian capaian TKDN pada saat proses atau
pasca pengadaan.
D. Proses Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri pada Proses Lelang dari Penyedia Barang/Jasa untuk Non Produsen
Apabila Penyedia Barang/Jasa (Non Produsen) akan mengikuti suatu pelelangan,
prosedur yang diikuti adalah sebagaimana yang tersaji dalam Diagram 5.4.
Adapun proses lelang bagi penyedia barang/jasa non produsen dalam rangka
memaksimalkan pengguna barang dan jasa produksi dalam negeri adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Penyedia barang/jasa mengecek ke dalam daftar inventarisasi barang/jasa.
Apabila ada dalam daftar inventarisasi barang/jasa maka dapat langsung
disampaikan kepada pengguna barang/jasa (panitia lelang) bersama
dengan surat penawaran. Apabila tidak ada dalam daftar inventarisasi
barang/jasa maka penyedia barang/jasa membuat penilaian sendiri capaian
TKDN yang dilengkapi dengan dokumen pendukung serta membuat surat
penawaran kepada pengguna barang/jasa (panitia lelang).
b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat penawaran yang dilengkapi
formulir 4.3.5 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN jasa atau formulir
4.4.8 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN gabungan barang dan
jasa tanpa melampirkan dokumen pendukung.
c. Berdasarkan rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN yang diterima
dari penyedia barang/jasa, pengguna barang/jasa (panitia lelang)
memeriksa apakah ada perbedaan dengan daftar inventarisasi barang/jasa
yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.
Pengguna barang/jasa (panitia lelang) dapat melakukan klarifikasi terhadap
hasil penilaian sendiri capaian TKDN yang tercantum pada daftar
inventarisasi barang/jasa yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.
Apabila diperlukan klarifikasi, maka pengguna barang/jasa (panitia lelang)
akan mengeluarkan surat perintah kerja untuk dilakukan verifikasi oleh
surveyor independent. Apabila tidak diperlukan klarifikasi penguna
barang/jasa (panitia lelang) maka dapat langsung digunakan untuk
evaluasi lelang.
2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan
a. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dan rekapitulasi penilaian sendiri
capaian TKDN, surveyor independen melakukan survey lapangan dan
verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.
b. Surveyor independen menerbitkan laporan hasil verifikasi penilaian sendiri
capaian TKDN. Hasil verifikasi tersebut dikirm ke pengguna barang/jasa
(panitia lelang) untuk ditandasahkan.
c. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menerima, mempelajari dan
menandasahkan hasil verifikasi penilaian sendiri capaian TKDN yang
disampaikan oleh surveyor independen.
3. Tahap Penggunaan
a. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menggunakan laporan penilaian
capaian TKDN yang sudah diverifikasi sebagai dasar untuk evaluasi lelang.
b. Berdasarkan evaluasi lelang yang sudah dilakukan maka pengguna
barang/jasa menetapkan pemenang lelang dan menandatangani kontrak
kerja.
c. Evaluasi terhadap realisasi capaian TKDN dilakukan pada saat proses atau
pasca pengadaan, evaluasi tersebut berhubungan dengan pemberlakuan
sanksi apabila ada ketidak sesuaian penilaian capaian TKDN pada saat
lelang dengan realisasi penilaian capaian TKDN pada saat proses atau
pasca pengadaan.
BAB VI LAIN-LAIN
A. Tahapan Pengadaan Barang dan Jasa
Dalam rangka memaksimalkan penggunaan barang/jasa produksi dalam negeri
pada pengadaan barang/jasa mengacu pada Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006, terdapat 3 (tiga) tahapan yang
harus dilaksanakan, yaitu:
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan Pelelangan
3. Tahap Pelaksanaan Kontrak
A. 1. Tahap Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) pada saat
membuat Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa yang akan dibeli
dalam rangka memaksimalkan produksi dalam negeri perlu mengacu
pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian.
Dalam menghitung harga perkiraan sendiri (Owner Estimate) yang
didasarkan pada Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa dalam
rangka memaksimalkan produksi barang/jasa buatan dalam negeri perlu
menyusunnya dalam formulir minimal seperti pada contoh tabel yang
terlihat pada Tabel 6.1
Apabila Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) tidak
mampu membuat sendiri Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa
yang diperlukan karena keterbatasan informasi, maka Panitia Pengadaan
Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) dapat mencari informasi dari para
ahli termasuk penyedia barang/jasa.
Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) perlu
merencanakan kebutuhan biaya klarifikasi atau dan verifikasi oleh
surveyor independen yang dibebankan pada biaya pengadaan
barang/jasa.
A. 2. Tahap Pelaksanaan Pelelangan. a. Dalam dokumen lelang harus dinyatakan bahwa proses lelang mengacu
kepada Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 yang telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Perindustrian No. 11/M-
IND/PER/3/2006, serta Petunjuk Teknis dan Pelaksanaan tentang Tata
Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian.
b. Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) dalam
dokumen pelelangan menyajikan item pekerjaan dan jumlahnya dari
Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa yang telah dibuat oleh
Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa), tanpa mengisi
pernyataan harga (dikosongkan).
A. 3. Tahap Pelaksanaan Kontrak
Setiap ada perubahan pada saat pelaksanaan pekerjaan yang diminta oleh
Panitia Pengadaan Barang/Jasa atau Pengguna Barang/Jasa (additional
work), harus selalu dibuatkan amandemen kontraknya, mengingat dapat
berpotensi mengubah Capaian TKDN.
Pada saat penyampaian hasil penilaian sendiri capaian realisasi TKDN,
penyedia barang/jasa menyertakan bukti-bukti yang sah dan autentik.
B. Kriteria Kompetensi Surveyor
Departemen Perindustrian/Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna
Barang/Jasa) dalam menggunakan Surveyor Independen wajib memilih Surveyor
Independen yang ditetapkan Menteri Perindustrian dengan kompetensi sebagai
berikut :
Memiliki tenaga ahli berpengalaman dalam bidang verifikasi atas kebenaran
capaian TKDN minimal 3 tahun, dibuktikan dengan daftar riwayat hidup dan
dilengkapi dengan salah satu rekapitulasi hasil laporan yang pernah di buat oleh
masing-masing tenaga ahli.
Memiliki pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan verifikasi atas kebenaran
capaian TKDN minimal 3 tahun dan menyampaikan jenis-jenis produk yang pernah
dilaksanakan verifikasi atas kebenaran capaian TKDN yang pernah dilakukan.
Memiliki dokumen standar prosedur operasi (SOP) pekerjaan dalam penilaian
TKDN yang masih berlaku dan ditandasahkan oleh instansi pemerintah terkait.
Menunjukan bentuk laporan hasil pelaksanaan pekerjaan penilaian TKDN.
Memiliki pengalaman dalam bidang verifikasi, inventarisasi perusahaan industri
barang dan jasa yang ditunjukan oleh kontrak-kontrak yang sah dari pemberi kerja.
C. Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (Tim P3DN)
Disamping hal tersebut diatas, dalam rangka peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, di setiap Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non Departemen maupun Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/kota wajib membentuk Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (Tim P3DN). Tim P3DN dibentuk oleh Menteri/Pimpinan Instansi masing-masing dan memiliki
tugas:
a. melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pedoman penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi masing-masing;
b. melakukan monitoring dan penyaksian pada proses produksi maupun pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi masing-masing; dan
c. memberikan tafsiran final terhadap permasalahan perbedaan tafsir mengenai kebenaran besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) antara Penyedia Barang/Jasa dengan Tim Pengadaan Barang/Jasa (Tim Lelang) di lingkungan instansi masing-masing.
Tim P3DN berada di bawah koordinasi Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama/Sekretaris Daerah. Tim P3DN melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Menteri/Pimpinan Instansi masing-masing, dengan tembusan kepada Menteri perindustrian. Menteri/Pimpinan Instansi masing-masing melaporkan realisasi penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi masing-masing secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Presiden, dengan tembusan kepada Menteri Perindustrian. Contoh Formulir laporan dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 6.1. Komposisi keanggotaan Tim P3DN sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Ketua Harian, Tim Kerja dan Tim Fasilitasi Perbedaan Penafsiran TKDN yang melibatkan wakil dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan asosiasi terkait tertentu. Contoh komposisi dan susunan keanggotaan Tim P3DN Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non Departemen dapat dilihat dalam formulir pada Lampiran 6.2, sedangkan contoh komposisi dan susunan keanggotaan Tim P3DN Pemerintah Daerah Propinsi/ Kabupaten/Kota dapat dilihat dalam formulir pada Lampiran 6.3.
Tabel 6.1 : Contoh Tabel Daftar Kebutuhan (Bill Of Quantity)
No. Uraian Jumlah/ Volume
Asal Barang*)
Harga Satuan Harga
I. Material Langsung (Bahan Baku)
dst II. Peralatan (Barang Jadi)
dst III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan (Engineering)
dst IV. Alat Kerja/Fasilitas Kerja
dst. V. Kontruksi/Fabrikasi
Dst VI. Jasa Umum
dst
TOTAL HARGA
Catatan : *) Asal Barang disebutkan dari dalam negeri atau luar negeri dengan mengacu
pada Daftar Invetarisasi Barang/Jasa
LAMPIRAN_1_1LAMPIRAN_1_2LAMPIRAN_1_3LAMPIRAN_1_4LAMPIRAN_1_5LAMPIRAN_2_1LAMPIRAN_2_2LAMPIRAN_2_3LAMPIRAN_2_4LAMPIRAN_2_5LAMPIRAN_2_6LAMPIRAN_2_7LAMPIRAN_2_8LAMPIRAN_2_9LAMPIRAN_2_10LAMPIRAN_3_1LAMPIRAN_3_2LAMPIRAN_3_3LAMPIRAN_3_4LAMPIRAN_3_5LAMPIRAN_4_1LAMPIRAN_4_2LAMPIRAN_4_3LAMPIRAN_4_4LAMPIRAN_4_5LAMPIRAN_4_6LAMPIRAN_4_7LAMPIRAN_4_8LAMPIRAN_CONTOH_2_1LAMPIRAN_CONTOH_2_2LAMPIRAN_CONTOH_2_3LAMPIRAN_CONTOH_2_4LAMPIRAN_CONTOH_2_5LAMPIRAN_CONTOH_2_6LAMPIRAN_CONTOH_2_7LAMPIRAN_CONTOH_2_8LAMPIRAN_CONTOH_2_9LAMPIRAN_CONTOH_3_1LAMPIRAN_CONTOH_3_2LAMPIRAN_CONTOH_3_3LAMPIRAN_CONTOH_3_4LAMPIRAN_CONTOH_3_5LAMPIRAN_CONTOH_4_1LAMPIRAN_CONTOH_4_2LAMPIRAN_CONTOH_4_3LAMPIRAN_CONTOH_4_4LAMPIRAN_CONTOH_4_5LAMPIRAN_CONTOH_4_6LAMPIRAN_CONTOH_4_7LAMPIRAN_CONTOH_4_8