PERATURAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA .doc

13
PERATURAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA RAINAWE CUP BAB I U M U M Pasal 1 Perturan ini mengatur penyelenggaraan sepak pertandingan bola memperebutkan RAINAWE CUP / PIALA RAINAWE di Namfalus Pasal 2 Peraturan pertandingan RAINAWE CUP semuanya mengacu pada AD dan ART PSSI serta peraturan-peraturan AFC dan FIFA. Pasal 3 Pertandingan sepak bola memperebutkan RAINAWE CUP ini diikuti oleh kesebelasan-kesebelasan yang berada di kecamatan Kobalima, Malaka Tengah, Malaka Timur dan kecamatan-kecamatan se Kabupaten Belu serta kabupaten lainnya di willayan NKRI yang di undang dengan total peserta sebanyak 20 kesebelasan. BAB II PENYELENGGARAA N PERTANDINGAN DAN PENGAWAS Pasal 4 a. Penyelenggaraan pertandingan RAINAWE CUP adalah Himpunan Masyarakat Peduli Rainawe (Himpera), Ikatan Keluarga Rainawe (Ikara), Ikatan Mahasiswa Pelajar Rainawe (Impera) dengan d i handel oleh Perintis dan pemilik ivent Albert S. Mali, S.Pd dan Hilarius Laran, S.Pd. b. Semua pertandingan sepak bola dalam kejuaraan ini berada dalam pengawasan pegda PSSI NTT sesuai dengan pasal 12 ayat 2 PP PSSI Pasal 5 TEMPAT DAN SISTEM PERTANDINGAN a. Tempat pertandingan dilaksanakan di stadion Namfalus Desa Rainawe kecamatan Kobalima b. Peserta di bagi dalam 4 pool untuk babak penyisian (pool A, B, C dan D). c. Sistem pertandingan setengah kompetisi untuk babak penyisian dimana juara dan runner up tiap pool maju ke babak 8 besar. d. Pada babak 8 besar dipakai sistem gugur yang diatur sebagai berikut Juara pool A vs Runner Up pool C (pool O) Juara pool B vs Runner Up pool D (pool P) Juara pool C vs Runner Up pool A (pool Q) Juara pool D vs Runner Up pool B (pool R) e. Pemenang di babak 8 besar ke semi semifinal dengan diatur sebagai berikut Pemenang pool O vs Pemenang pool R Pemenang pool P vs Pemenang pool Q f. Pemenang di babak semifinal masuk ke babak FINAL. g. Yang kalah di babak semifinal memperebutkan posisi III dan IV. Pasal 6 PENUNDAAN ACARA PERTANDINGAN

description

PERATURAN PERTANDINGAN

Transcript of PERATURAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA .doc

PERATURAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA RAINAWE CUP

BAB IU M U M

Pasal 1Perturan ini mengatur penyelenggaraan sepak pertandingan bola memperebutkan RAINAWE CUP / PIALA RAINAWE di Namfalus

Pasal 2Peraturan pertandingan RAINAWE CUP semuanya mengacu pada AD dan ART PSSI serta peraturan-peraturan AFC dan FIFA.

Pasal 3Pertandingan sepak bola memperebutkan RAINAWE CUP ini diikuti oleh kesebelasan-kesebelasan yang berada di kecamatan Kobalima, Malaka Tengah, Malaka Timur dan kecamatan-kecamatan se Kabupaten Belu serta kabupaten lainnya di willayan NKRI yang di undang dengan total peserta sebanyak 20 kesebelasan.

BAB IIPENYELENGGARAAN PERTANDINGAN DAN PENGAWAS

Pasal 4a. Penyelenggaraan pertandingan RAINAWE CUP adalah Himpunan Masyarakat Peduli Rainawe (Himpera), Ikatan Keluarga Rainawe (Ikara), Ikatan Mahasiswa Pelajar Rainawe (Impera) dengan di handel oleh Perintis dan pemilik ivent Albert S. Mali, S.Pd dan Hilarius Laran, S.Pd.b. Semua pertandingan sepak bola dalam kejuaraan ini berada dalam pengawasan pegda PSSI NTT sesuai dengan pasal 12 ayat 2 PP PSSI

Pasal 5TEMPAT DAN SISTEM PERTANDINGANa. Tempat pertandingan dilaksanakan di stadion Namfalus Desa Rainawe kecamatan Kobalimab. Peserta di bagi dalam 4 pool untuk babak penyisian (pool A, B, C dan D).c. Sistem pertandingan setengah kompetisi untuk babak penyisian dimana juara dan runner up tiap pool maju ke babak 8 besar.d. Pada babak 8 besar dipakai sistem gugur yang diatur sebagai berikutJuara pool A vs Runner Up pool C (pool O)Juara pool B vs Runner Up pool D (pool P)Juara pool C vs Runner Up pool A (pool Q)Juara pool D vs Runner Up pool B (pool R)e. Pemenang di babak 8 besar ke semi semifinal dengan diatur sebagai berikutPemenang pool O vs Pemenang pool RPemenang pool P vs Pemenang pool Qf. Pemenang di babak semifinal masuk ke babak FINAL.g. Yang kalah di babak semifinal memperebutkan posisi III dan

IV.

Pasal 6PENUNDAAN ACARA PERTANDINGANPenundaan suatu acara pertandingan tidak diperkenaankan, kecuali hal ini disebabkan oleh karena suatu sebab yang mendadak dan tidak bisa diatasi serta diluar kemampuan kesebelasan yang bersangkutan dengan pembuktian yang sah antara lain :a. Force Majure (Bencana alam)b. Teknis pertandingan yang tidak mungkin dilaksanakan.c. Larangan dari yang berwajib untuk kepentingan keamanan.

Pasal 7

FORMULIR PERTANDINGANPanitia menyiapkan formulir pertandingan yang harus diisi :a. Pemain-pemain yang diturunkan dalam pertandingan tersebut menurut posisi termasuk pemain pengganti.b. Formulir berita acara pertandingan yang harus ditandatangani kapten kedua kesebelasan yang bertanding, wasit yang memimpin pertandingan dan inspektur pertandingan.c. Kekurangan tanda tangan dari salah satu kapten atau kedua kapten kesebelasan yang bertanding tidak mempengaruhi hasil pertandingan.

BAB III

PERATURAN PERMAINAN, PERWASITAN, PP DAN PEMAIN

Pasal 8Semua peraturan pertandingan mengacu pada peraturan PPSI

Pasal 9Perwasitan

1. Pertandingan-pertandingan pada turnamen ini dipimpin oleh wasit yang ditunjuk oleh panitia pelaksana.2. Jika wasit yang ditugaskan memimpin pertandingan tidak hadir maka, kedudukannya diganti oleh penjaga garis I.3. Jika wasit dan penjaga garis tidak hadir maka (Pengawas Pertandingan) PP dapat menunjuk wasit dan memberitahukan kepada panitia dan official kedua kesebelasan.4. Jika kedua kesebelasan tidak menyetujui maka diaggap melakukan pemogokan dan dikenakan sanksi.5. Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, baik selama pertandingan maupun diluar pertandingan.6. Wasit harus tegas, sopan, jujur dan mengabdi pada kebenaran, tidak berpihak, tidak punya rasa takut, sabar dan penuh kebijakan pada saat mengambil keputusan.7. Setiap pemain diwajibkan untuk memakai pelindung tulang kering dan kalau tidak pakai tidak diperkenankan untuk bertanding.

Pasal 10

Pengawas PertandinganPengawas pertandingan bertanggung jawab atas kelancaran dan tertip jalannya pertandingan, kalau perlu memberikan saran dan pendapat kepada wasit pada hal-hal serius.

Pasal 11

P e m a i n

1. Pemain-pemain yang diikutsertakan dalam turnamen ini adalah pemain yang terdaftar dalam kesebelasan yang diundang dengan memasukan daftar nama pemain yang dilengkapi dengan pas foto masing-masing 2 lembar yang telah disahkan oleh panitia.2. Tiap kesebelasan berhak mendaftarkan pemain sebanyak 22 orang.3. Pemain yang mewakili suatu kesebelasan tidak diperbolehkan bermain untuk kesebelasan lain.4. Penentuan sah atau tidaknya seorang pemain ditentukan oleh panitia penyelenggara dengan memperhatikan ketentuan peraturan yang berlaku.

Pasal 12Pakaian Kesebelasan

1. Setiap kesebelasan yang turut dalam turnamen ini mendaftarkan pakaian yang digunakan sediktnya dua warna. Panitia menyiapkan pakaian pengganti apa bila kedua kesebelasan menggunakan pakaian yang sama warnanya.2. Pakaian kesebelasan harus bernomor puggung sekurang-kurangnya 25 cm yang jelas angkanya.3. Pemain tidak boleh mempunyai nomor punggung yang sama, kalau ada salah satunya harus keluar.4. Penjaga gawang tidak boleh memakai pakaian yang sama dengan wasit.5. Apabila dalam pertandingan kedua kesebelasan yang bertanding mempunyai seragam yang sama, maka kesebelasan yang disebutkan paling akhir harus menggantikan kostumnya.6. Kostum setiap kesebelasan harus seragam dari kaos kaki, celana, dan baju.

Pasal 13Lama Pertandingan, Jumlah Pergantian, dan KetentuanPertandingan

1. Pada babak penyisihan sehari berlangsung dau kali pertandingan :a. Pertandingan pertama dimulai tepat jam 15 : 00 wita. (jam 3 sore).b. Pertandingan kedua dimulai tepat jam 16 : 25 wita. (jam 4 : 25 sore).c. Toleransi keterlambatan 10 menit.d. Pertandingan pada babak penyisihan berlangsung 2 X 35 menit, dengan waktu istrahat 7 10 menit, sedangkan babak delapan besar berlangsung 2 X 45 menit dengan waktu istrahat 10 15 menit.

2. Pada babak delapan besar berlangsung dua pertandingan setiap hari, semifinal dan final berlangsung satu pertandingan.3. Jika satu pertandingan dihentikan karena sesuatu hal yang tidak dapat diselesaikan, maka pertandingan akan dilanjutkan pada waktu yang ditentukan oleh panitia dengan sisa waktu pertandingan dihentikan. Namun jika pertandingan dihentikan atau terhenti pada sisa waktu 5 menit untuk penyisihan dan delapan besar, sedangkan 7 menit untuk semi dan final, maka pertandingan dinyatakan telah selesai dan tidak diulang lagi.4. Pemain yang didaftarkan berjumlah 20 orang dengan 11 pemain inti dan 7 pemain cadangan dimana pemain tersebut tercantum pada pasal 11 peraturan ini.5. Jumlah pemain minimal yang diperbolehkan dalam suatu pertandingan sebanyak 7 pemain apabila kurang dinyatakan WO.6. Selama pertandingan berlangsung diperkenankan mengadakan pergantian pemain sebanyak 5 (lima) orang.

Pasal 14P e m o g o k a n

Jika ada kesebelasan yang tidak mau melanjutkan pertandingan, maka wasit akan memberikan kesempatan 5 menit untuk melanjutkan pertandingan. Jika telah lewat waktunya dan kesebelasan tersebut tetap tidak mau melanjutkan pertandingan maka :1. Jika menderita kalah, maka kekalahan di tambah 3 gol2. Jika menang maka kemenangan dihapus dan diganti dengan kekalahan 0-3.3. Dikurangi nilai 3 dari nilai yang telah dikumpulkan khususnya pada babak setengah kompetisi/penyisihan.

Pasal 15Pengunduran Diri

1. Kesebelasan yang telah mendaftar dan mengikuti pertemuam teknik tidak diperkenankan mengundurkan diri2. Kesebelasan yang mengundurkan diri pada saat pertandingan tidak akan diundang untuk RAINAWE CUP berikutnya dan seterusnya. Ini berlaku untuk pemain dan official yang terlibat dalam kesebelasan tersebut dan akan direkomendasikan Klub (pemain dan Pengurus) ke PSKK untuk diambil tindakan.3. Dalam hal pengunduran diri pada saat turnamen berlangsung, maka :a. Apabila pengunduran diri tersebut pada sebagian dari babak/putaran pertama, maka perhitungan nilai yang telah diperoleh lawan tandingnya dibatalkan dan dianggap tidak ada.b. Apabila pengunduran diri tersebut pada saat selesainya babak penyisihan maka perhitunga nilai yang diperoleh lawannya tetap ada untuk menentukan urutan kedudukannya.

BAB IVPERPANJANGAN WAKTU DAN PINALTI

Pasal 16Perpanjangan Waktu

1. Untuk babak delapan besar, jika hasil pertandingan seri, maka langsung dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti.2. Untuk babak semifinal dan final jika dalam waktu normal hasil pertandingan seri akan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 X 15 menit, jika hasil pertandingan masih seri akan dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti.3. Jika akan diadakan perpanjangan waktu dan adu tendangan pinalti namun hari telah gelap, maka untuk menentukan kemenangan dilanjutkan keesokan harinya melalui undian yang disaksikan oleh pelatih dan kapten kedua tim.

Pasal 17Tendangan Pinalti

Apabila sampai dengan akhir perpanjangan waktu dan tidak ada pemenang, maka pertandingan dilanjutkan dengan adu pinalti.1. Tiap kesebelasan mengambil 5 (lima) kali tendangan dari titik hukuman2. Jika kelima penendang telah selesai dan hasil akhirnya sama, maka akan ditambah 1 (satu) penendang lagi sampai ada selisih3. Kesebelasan yang memasukan gol terbanyak ditetapkan sebagai pemenang

pasal 18

Penentuan Urutan Kedudukan

Urutan kedudukan dalam babak penyisihan :1. Pengumpulan angka (poin) kemenangan yang diperoleh setiap kesebelasan dari jumlah pertandingan yang sudah dimainkan.2. Perhitungan angka kemenangan diperoleh dari setiap kemenangan angka 3, seri angka 1 dan kalah angka 0.3. Jika sampai akhir pertandingan terdapat 2 (dua) atau lebih kesebelasan yang nilainya sama, maka untuk menentukan urutan kedudukan sebagai berikut :1. Jumlah gol memasukan dikurangi kemasukan (selisih gol plus)2. Jika masih sama maka urutan kedudukannya ditentukan oleh kesebelasan yang mempunyai gol memasukan terbanyak3. Kalau masih sama maka dilihat head to head (hasil pertemuan kedua team)4. Jika masih sama kedudukannya ditentukan dengan adu tendangan pinalti dengan waktu ditentukan oleh panitia.

Pasal 19Tata Cara Protes

Protes dimaksud harus dilakukan dengan tata cara sebagai berikut1. Protes dicantumkan dalam formulir laporan pertandingan oleh manager atau pelatih2. Dalam waktu 1 kali 24 jam setelah pertandingan selesai kesebelasan yang protes harus memasukan protesnya secara tertulis yang ditujukan kepada Komisi Disiplin disertai uang protes sebesar Rp.100.000,-3. Apabila kesebelasan yang bersangkutan tidak melaksanakan persyaratan protes sebagaimana tercantum pada ayat 1 dan 2 maka protesnya dinyatakan tidak ada atau tidak sah.

Pasal 20Sanksi-sanksi

1. Pemain yang mendapatkan 2 (dua) kartu kuning dalam satu pertandingan maka yang bersangkutan diberikan kartu merah dan tidaK boleh mengikuti 1 (satu) pertandingan berikutnya.2. Pemain yang telah mendapat 2 kartu kuning dalam pertandingan berbeda tidak diperkenankan mengikuti 1 pertandingan berikutnya.3. Pemain yang memperoleh kartu merah langsung maka pemain tersebut tidak diperkenankan mengikuti 2 pertandingan kesebelasannya.4. Pemain yang berkelahi dengan pemain lain akan didiskualifikasikan dari turnamen oleh komisi disiplin berdasarkan laporan wasit, asisten wasit dan pengawas pertandingan.5. Pemain yang menganiaya dan memukul wasit akan didiskualifikasi dari turnamen.6. Official yang menganiaya dan memukul wasit akan didiskualifikasi dari turnamen.

BAB VIPENUTUP

Pasal 211. Hal-hal yang ternyata belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur dan ditentukan kemudian dengan berpedoman pada peraturan PSSI2. Peraturan pertandingan ini dinyakan berlaku khusus untuk RAINAWE CUP di Namfalus.

PANITIA PELAKSANA

* Himpunana Masyarakat Peduli Rainawe (Himpera)* Ikatan Mahasiswa Pelajar Rainawe (Impera)* Ikatan Keluarga Rainawe (Ikara)* Inspirator Rainawe Cup

ATURAN UMUM KOMPETISI SEPAK BOLA (DEKAN CUP)(Vini, Vidi, Vici)BAB IATURAN UMUMPASAL 1Peraturan pertandingan kompetisi sepak bola ini, mengatur seluruh pertandingan kompetisi yang diselenggarakan oleh panitiadari awal sampai akhir.

PASAL 2Tournamentsepak bola dilakukan secara kompetisi sistem kompetisi penuh pada penyisihan pertama dan semifinal menggunakan sistem biasa PSSI.

PASAL 3Peraturan lainnya dari luar PUPS (Peraturan Umum Pertandingan Sepak Bola) ini mengacu kepada semua peraturan PSSI yang berlaku.

BAB IIPEMBAGIAN TEAM DALAM KOMPETISIPASAL 4Peserta dalamtornamentsepak bola dibagi dalam bagan hasil undian pada waktutechnical meetingPASAL 5Yang dimaksud dengantournamentialah rangkaian pertandingan sepak bola secara tertib dan teratur guna mencari pemain-pemain yang berbakat dimana semua pemain bersaing dalam satu tingkatan bertanding satu sama lainnya.

BAB IIIPESERTA KOMPETISIPASAL 61. Peserta kompetisi ini adalah team jurusan di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung

2. Pemain yang bertanding adalah pemain yang terdaftar di panitia

3. Peserta kompetisi ini menyerahkan daftar pemain,foto copyKTM, Pas photo 2 x 3 sebanyak 2 buah, dan resi terakhir SPP. Semua persyaratan paling lambat dikumpulkan seminggu sebelum pelaksanaan pertandingan pembuka

4. Pemain adalah mahasiswa aktif Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dari semester 2 s.d. semester 8

5. Bagi peserta kompetisi tidak diperkenankan untuk mengambil pemain dari luar jurusan

6. Bila mana ada perubahan susunan pemain, harus diberitahukan kepada panitia dua hari sebelum pembukaan

7. Pemain yang sudah terdaftar tidak bisa diganggu gugat.

BAB IVPENETAPAN JUARA HASIL KOMPETISIPASAL 71. Juara I (satu) yang disebut juara

2. Juara II (dua) yang disebut juara kedua

3. Juara III (tiga) yang disebut juara ketiga

BAB VSERAGAM DAN PERLENGKAPAN PESERTAPASAL 91. Peserta diwajibkan memakai kaosteamseragam dan bernomor punggung

2. Dalam suatu pertandingan kompetisi seorang pemain yang tidak bernomor punggung maka tidak diperkenankan bermain

3. Dalam suatu pertandingan kostum yang sudah dipakai pemain yang sudah bermain tidak boleh dipakai lagi oleh pemain lain atau cadangan

4. Peserta diwajibkan memakai sepatu bola, kaos kaki yang panjang besertaskin deker(pelindung kaki) sebagai upaya keselamatan dan kenyamanan dalam bermain. Yang tidak memakai tidak dikenakan bermain

BAB VIWAKTU PERMULAAN DAN LAMANYA PERTANDINGANPASAL 101. Waktu permulaan ditentukan oleh panitia yang disesuaikan dengan kondisi

2. Dalam keadaan luar biasa panitia dapat menentukan aturan lain terkait waktu

PASAL 11Setiap team yang akan bertanding, 15 menit sebelum pertandingan dimulai harus sudah ada di tempat pertandingan.

PASAL 12Suatu kesebelasan dalam pertandingan, pada waktu yang telah ditentukan belum siap, dapat meminta waktu paling lama 15 menit sebagai waktu tambahan kepada inspektur pertandingan.

PASAL 13Ayat 1Suatu kesebelasan termasuk dalam pasal 12 setelah 15 menit belum siap juga menyiapkan kesebelasannya, maka kesebelasan tersebut dikenakan sanksi harus meninggalkan lapangan oleh panitia sedangkan lawannya diberi kemenangan 3-0.

Ayat 2Team yang akan bertanding mengadakankick offseperti biasanya..

PASAL 14Apabila kesebelasan pada ayat 1 tidak hadir pada waktu yang ditentukan, maka kesebelasan tersebut dikenakan hukuman dengan harus mengganti biaya ganti rugi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan.

PASAL 15Besar biaya ganti rugi penyelenggaraan ditentukan panitia, yaitu sebesarRp. 50.000,-

PASAL 16Lamanya pertandingan kompetisi 2 x 30 menit dengan istirahat 10 menit diantara dua babak pada setiap pertandingan pada babak penyisihan dan semi final.

PASAL 17Lamanya pertandingan kompetisi 2 x 45 menit dengan istirahat 15 menit diantara dua babak pada babak final.

BAB VIIACARA PERTANDINGANPASAL 181. Sebelum pertandingan dilaksanakan panitia mengundangteam/clubuntuk diadakantechnical meeting.

2. Setiapteamdiwajibkan hadir pada acara pembukaan.

PASAL 19Untuk setiap pertandingan kompetisi, panitia berdasarkan rancangan komisi pertandingan menyusun acara pertandingan kompetisi yang disampaikan kepadateam/clubdengan menentukan:

1. Hari, tanggal dan jam pertandingan.

2. Kesebelasan yang harus bertanding.

PASAL 20Setiap acara perubahan pertandingan akan diberitahukan oleh panitia kepadateam/clubyang bersangkutan paling lambat 1 hari sebelum pertandingan dimulai kecuali dalam hal-hal yang luar biasa panitia dapat menentukan.

PASAL 21Setiap pembatalan acara pertandingan akan diberitahukan oleh panitia PORSEMA kepada team/club yang bersangkutan paling lambat 1 hari sebelum pertandingan dimulai.

PASAL 22Apabila kedua kesebelasan yang akan dan sedang bertanding karena suatu hal, jumlah pemainnya masing-masing kurang dari 7 ( tujuh ) orang, maka pertandingan tersebut dibatalkan.

BAB VIIIPEMBERHENTIAN PERTANDINGANPASAL 23Suatu kesebelasan yang tanpa seizin wasit menghentikan pertandingan dengan cara mengadakan pemogokan, kepadanya dikenakan :

1. Jika kesebelasan tersebut telah berada dalam keadaan menang, kemenangannya dihapuskan dan dinyatakan kalah 0-2 dari lawannya.

2. Jika pertandingan tersebut dalam keadaan seri, maka kesebelasan yang melanggar dinyatakan kalah dengan pengurangan 3 (tiga) gol tambahan.

3. Jika pertandingan tersebut dalam keadaan kalah, maka kekalahannya ditambah 3 (tiga) gol tambahan.

PASAL 24Suatu pertandingan dapat dihentikan sebelum waktunya oleh wasit atau inspektur pertandingan yang bertugas :

1. Jika terjadi kekacauan di dalam atau di luar lapangan serta mengganggu kelancaran pertandingan.

2. Jika terjadi kekacauan yang mengakibatkan tewasnya pemain di lapangan.

3. Jika terjadi hujan yang mengakibatkan lapngan tidak dapat dipakai untuk meneruskan pertandingan.

4. Jika keadaan cuaca sudah gelap, sehingga mengganggu kelancaran pertandingan.

PASAL 25Pertandingan yang dihentikan sebelum waktunya termasuk dalam pasal 24 dilanjutkan pada waktu yang akan ditentukan oleh panitia dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Hasil (score) pada waktu pertandingan dihentikan, diperhitungkan.

2. Jumlah pemain harus sama, nama pemain tidak dapat diubah pada waktukick off.

3. Pergantian pemain yang telah ditentukan pada waktu pertandingan dihentikan, diperhitungkan.

4. Lama pertandingan lanjutan ialah sisa dari pertandingan yang dihentikan.

PASAL 26Pemain dari kesebelasan yang harus bertanding dalam pertandingan lanjutan, seperti tercantum dalam pasal 25 dapat diganti apabila pemain tersebut dalam keadaan sakit yang harus dikonfirmasikan dengan panitia.

BAB IXPASAL 27Jika dalam pertandingan, salah satu kesebelasan yang bertanding mengajukan protes bahwa lamanya pertandingan kurang dari yang seharusnya dan hal ini diakui oleh wasit yang bertugas, maka pertandingan akan diteruskan untuk menambah waktu yang kurang tersebut.

BAB XKARTU KUNING DAN KARTU MERAHPASAL 281. Semua pemain pada pertandingan kompetisi yang terkena 2 (dua) kali kartu kuning, maka pemain tersebut tidak diperbolehkan main 1 (satu) kali pertandingan kompetisi selanjutnya.

2. Semua pemain pada pertandingan kompetisi yang terkena tindakan pengusiran oleh wasit (kartu merah) maka pemain tersebut otomatis tidak diperbolehkan ikut bermain dalam kesebelasan itu selama : 2 (dua) kali pertandingan berikutnya, jika selama pertandingan hari itu berlangsung pemain itu mendapat peringatan dari wasit kemudian dikenakan 2 (dua) kali kartu kuning. 3 (tiga) kali pertandingan berikutnya, jika selama pertandingan hari itu berlangsung pemain yang bersangkutan langsung dikenakan tindakan pengusiran oleh wasit dari lapangan permainan (kartu merah).

3. Pemain dariteam/clubyang mendapat kartu kuning satu kali dari wasit pada pertandingan sebelumnya, kemudian pada pertandingan berikutnya mendapat tindakan pengusiran dari lapangan permainan (kartu merah), maka kartu kuning yang diberikan pada pemain itu dihapus dan dikenakan hukuman seperti yang dimaksud pada sub pasal 28.

4. Denda untuk kartu kuningRp.15.000,- dan kartu merahRp.40.000,-.

BAB XIPEMAIN TIDAK SAHPASAL 29Pemain tidak sah adalah :

1. Yang melanggar ketentuan pasal 6 ayat (1),(2),(3),(4),(5), dan (6).

2. Yang sedang menjalani penghentian sementara atau pemecatan.

PASAL 30Suatuteam/clubyang dalam pertandingan kompetisi memakai pemain yang tidak sah seperti tercantum dalam pasal 29 akan dikenakan sanksi sebagai berikut :

1. Jika kesebelasan tersebut dalam keadaan menang, maka kemenangannya dihapus dan diganti dengan kekalahan 0-2, sedangkan lawan tandingnya dinyatakan menang 2-0.

2. Jika pertandingan tersebut dalam keadaan seri, maka kesebelasan yang melanggar dinyatakan kalah dengan defisit 2 (dua) gol.

3. Jika pertandingan tersebut dalam keadaan kalah, maka kekalahnnya ditambah dengan defisit 2 (dua) gol.

PASAL 311. Pemain-pemain yang tidak terdaftar dalam formulir atau daftar susunan pemain yang diserahkan pada saat pertandingan akan dimulai, tidak diperkenankan main pada pertandingan kompetisi tersebut.

2. Daftar susunan pemain terdiri dari 11 (sebelas) orang dan 7 (tujuh) pemain cadangan.

PASAL 32Penentuan sah atau tidak sahnya pemain ditentukan oleh panitia dengan memperhatikan daftar pemain.

BAB XIIPERGANTIAN PEMAINPASAL 33Dalam suatu pertandingan kompetisi diperkenankan pergantian pemain setiap waktu, selama pertandingan itu berlangsung sebanyak 5 (lima) pemain termasuk penjaga gawang.

PASAL 34Pemain yang telah diganti dengan pemain lain dalam suatu pertandingan, tidak boleh main lagi dalam pertandingan tersebut. Pelanggaran terhadap hal tersebut akan dikenakan sanksi seperti tercantum dalam pasal 30 dan dianggap pemain tidak sah.

Pasal 35Pemain yang menggantikan pemain lainnya baru dapat memasuki lapangan setelah mendapat izin dari petugas.

Pasal 361. Pergantian pemain dilakukan dengan memperlihatkan ID card dan menggunakan formulir pergantian pemain, dengan mencatat nama dan nomor punggung pemain yang masuk serta nama dan nomor punggung pemain yang keluar, dan diserahkan kepada inspektur pertandingan.

2. Pergantian pemain setelah bola mati.

3. Pemain pengganti harus terdaftar dalam susunan daftar pemain cadangan.

BAB XIIIDAFTAR PEMAINPASAL 371. Setiapteam/clubdiharuskan mendaftarkan pemain maksimal 20 orang.

2. Pada saattechnical meetingdaftar pemain harus sudah masuk.

3. Pemain yang sudah masuk ke panitia tidak boleh diganti dengan pemain lain.

4. Pemain pengganti sebanyak 7 (tujuh) orang dari 9 (sembilan) orang cadangan.

BAB XIVWASIT DAN HAKIM GARISPASAL 381. Selama pertandingan wasit dan hakim garis ditentukan oleh panitia.

2. Seluruh keputusan wasit mutlak mengikat peserta pertandingan.

BAB VPROTESPASAL 40Demi kelancaran pertandingan, maka tidak diadakan protes. Jika terpaksa, panitia menerima protes secara tertulis paling lambat 15 menit setelah pertandingan selesai dengan membayar biaya sebesar Rp. 50.000,- tunai bersamaan dengan surat protes.

BAB XVICEDERAPASAL 41Apabila dalam pertandingan salah seorang pemain mendapat cedera, panitia hanya membantu pertolongan pertama. Perawatan selanjutnya menjadi tanggung jawabteam/clubnya.

BAB XVIIPENUTUP1. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan umum pertandingan ini akan diatur atau dikoordinasikan selanjutnya oleh panitia dalm acaratechnical meeting.

2. Peraturan pertandingan ini ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

3. Seluruh peserta pertandingan, ketua club, pelatih, dan official lainnya diwajibkan mentaati segala peraturan tertulis maupun tidak tertulis dan menjunjung tinggi nilai sportifitas ataufair play.