PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup...

127
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018/K.1/8/2018 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA PELAYANAN PERIZINAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 88 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

Transcript of PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup...

Page 1: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018/K.1/8/2018

TENTANG

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA PELAYANAN PERIZINAN

TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK LINGKUP KEMENTERIAN

LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 88 Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan

Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, perlu

menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara

Elektronik Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3419);

Page 2: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-2-

2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999

tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4412);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5059);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang

Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5432);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Page 3: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-3-

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 14,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3803);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3816);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran Udara (Lembar Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran

Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001

Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4161);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang

Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 tentang Nomor 146, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang

Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4453) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang

Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5056);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan

Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan

Page 4: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-4-

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007

tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4814);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Penggunaan Kawasan Hutan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 30, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5112)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan

Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 327, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5795);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang

Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa,

Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata

Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5116);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan

Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5217) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun

2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan

Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 330,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5798);

Page 5: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-5-

17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang

Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5285);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 333, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5617);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang

Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan

Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 326, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5794);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang

Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara

Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6215);

21. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 17);

22. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor P.18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 713);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR

DAN KRITERIA PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA

TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK LINGKUP

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN.

Page 6: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-6-

BAB I

KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu

Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Perizinan Berusaha adalah persetujuan yang diberikan

kepada Pelaku Usaha untuk memulai dan menjalankan

usaha dan diberikan dalam bentuk persetujuan yang

dituangkan dalam bentuk surat/keputusan atau

pemenuhan persyaratan (checklist).

2. Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau

Online Single Submission yang selanjutnya disingkat OSS

adalah Perizinan Berusaha yang diberikan

menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali

kota kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik

yang terintegrasi.

3. Pemegang Izin Usaha adalah badan usaha atau

perseorangan yang melakukan kegiatan usaha pada

bidang tertentu.

4. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS yang

selanjutnya disebut Lembaga OSS adalah lembaga

pemerintahan non kementerian yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang koordinasi penanaman

modal.

5. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik

yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau

disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik,

optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan,

dan/atau didengar melalui komputer atau sistem

elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,

suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya,

huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi

yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh

orang yang mampu memahaminya.

Page 7: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-7-

6. Komitmen adalah pernyataan Pelaku Usaha untuk

memenuhi persyaratan Izin Usaha dan/atau Izin

Komersial atau Operasional.

7. Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional adalah

izin di bidang lingkungan hidup dan kehutanan

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan

Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.

8. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvopastura yang

selanjutnya disebut IUPK Silvopastura adalah kegiatan

kehutanan yang dikombinasikan secara proporsional

dengan usaha peternakan di dalam kawasan hutan

produksi yang meliputi pelepasliaran dan/atau

pengandangan ternak dalam rangka pengelolaan hutan

produksi lestari untuk mendukung program kedaulatan

pangan.

9. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvo Fishery pada

Hutan Produksi dan Hutan Lindung (IUPK Silvo Fishery)

adalah Izin Usaha yang diberikan untuk memanfaatkan

kawasan hutan dengan menggabungkan usaha

perikanan dengan penanaman mangrove yang diikuti

konsep pengenalan sistem pengelolaan dengan

meminimalkan input dan mengurangi dampak terhadap

lingkungan.

10. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan

Alam pada Hutan Produksi yang selanjutnya disingkat

IUPHHK-HA yang sebelumnya disebut Hak Pengusahaan

Hutan (HPH) adalah izin memanfaatkan hutan produksi

yang kegiatannya terdiri dari pemanenan atau

penebangan, pengayaan, pemeliharaan dan pemasaran

hasil hutan kayu.

11. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan

Tanaman Industri pada Hutan Tanaman Pada Hutan

Produksi yang selanjutnya disingkat IUPHHK-HTI yang

sebelumnya disebut Hak Pengusahaan Hutan Tanaman

(HPHT) atau Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

(HPHTI) atau Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Page 8: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-8-

pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HTI) adalah izin usaha

untuk membangun hutan tanaman pada hutan produksi

yang dibangun oleh kelompok industri untuk

meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi

dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku

industri.

12. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi

Ekosistem pada Hutan Alam pada Hutan Produksi yang

selanjutnya disingkat IUPHHK-RE adalah izin usaha

yang diberikan untuk membangun kawasan dalam

hutan alam pada hutan produksi yang memiliki

ekosistem penting sehingga dapat dipertahankan fungsi

dan keterwakilannya melalui kegiatan pemeliharaan,

perlindungan dan pemulihan ekosistem hutan termasuk

penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran

satwa, pelepasliaran flora dan fauna untuk

mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna) serta

unsur non hayati (tanah, iklim dan topografi) pada suatu

kawasan kepada jenis yang asli, sehingga tercapai

keseimbangan hayati dan ekosistemnya.

13. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu pada

Hutan Produksi yang selanjutnya disingkat IUPHHBK-

HP adalah izin usaha yang diberikan untuk

memanfaatkan hasil hutan bukan kayu dari hutan alam

pada hutan produksi melalui kegiatan pengayaan,

pemeliharaan, perlindungan, pemanenan, pengamanan,

dan pemasaran hasil.

14. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu pada Hutan

Produksi yang selanjutnya disingkat IPHHK-HP adalah

izin untuk mengambil hasil hutan berupa kayu pada

hutan alam di hutan produksi melalui kegiatan

pemanenan dan pengangkutan untuk jangka waktu dan

volume tertentu.

15. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan

Produksi dan Hutan Lindung yang selanjutnya disingkat

IPHHBK-HP/HL adalah izin untuk mengambil hasil

hutan bukan kayu pada hutan lindung dan/atau hutan

Page 9: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-9-

produksi dalam hutan alam maupun tanaman antara

lain berupa rotan, madu, buah, daun, getah, kulit,

tanaman obat, untuk jangka waktu dan volume tertentu.

16. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan

Tanaman Hasil Rehabilitasi pada Hutan Produksi yang

selanjutnya disingkat IUPHHK HTHR-HP adalah izin

usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan

berupa kayu dalam areal HTHR melalui penjualan

tegakan.

17. Izin Usaha Pemanfaatan Penyerapan dan/atau

Penyimpanan Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan

Lindung yang selanjutnya disebut IUP Rap dan/atau Pan

Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung adalah

izin usaha yang diberikan untuk melakukan pengelolaan

hutan yang menerapkan kegiatan-kegiatan penyimpanan

(stock) karbo, penyerapan karbon dan penurunan emisi

karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung yang

telah dibebani izin/hak atau yang belum dibebani

izin/hak.

18. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan pada Hutan

Produksi dan Hutan Lindung adalah Izin Usaha yang

diberikan untuk memanfaatkan jasa lingkungan pada

Hutan Produksi dan/atau Hutan Lindung.

19. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan adalah izin yang

diberikan untuk menggunakan kawasan hutan untuk

kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan

tanpa mengubah fungsi dan peruntukan kawasan

hutan.

20. Pelepasan Kawasan Hutan adalah perubahan

peruntukan Kawasan Hutan Produksi yang dapat

Dikonversi menjadi bukan kawasan hutan.

21. Tukar Menukar Kawasan Hutan adalah perubahan

kawasan Hutan Produksi Tetap dan/atau Hutan

Produksi Terbatas menjadi bukan Kawasan Hutan yang

diimbangi dengan memasukkan lahan pengganti dari

Page 10: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-10-

bukan Kawasan Hutan dan/atau Hutan Produksi yang

dapat Dikonversi yang produktif menjadi kawasan Hutan

Tetap.

22. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu yang

selanjutnya disingkat IUIPHHK adalah izin untuk

mengolah kayu bulat dan/atau kayu bahan baku serpih

menjadi satu atau beberapa jenis produk pada satu

lokasi tertentu yang diberikan kepada satu pemegang

izin oleh pejabat yang berwenang.

23. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu

yang selanjutnya disingkat IUIPHHBK adalah izin untuk

mengolah hasil hutan bukan kayu menjadi satu atau

beberapa jenis produk pada satu lokasi tertentu yang

diberikan kepada satu pemegang izin oleh pejabat yang

berwenang.

24. Izin Pengadaan dan Peredaran Telur Ulat Sutera adalah

izin yang diberikan kepada badan usaha atau

perorangan yang bergerak di bidang Persuteraan Alam

untuk melakukan pengadaan dan peredaran telur ulat

sutera baik melalui pengadaan dan peredaran dalam

negeri maupun pemasukan dari luar negeri.

25. Penetapan Pengada dan Pengedar Benih dan/atau Bibit

Terdaftar adalah penetapan yang diberikan oleh pejabat

yang berwenang, yang didasarkan pada kepemilikan

sumber benih, sarana dan prasarana serta sumber daya

manusia.

26. Sertifikasi Sumber Benih adalah proses pemberian

sertifikat kepada sumber benih yang menginformasikan

keadaan sumber benih yang bermutu untuk menjamin

kebenaran klarifikasi sumber benih.

27. Sertifikasi Mutu Bibit dan Sertifikasi Mutu Benih adalah

surat keterangan mutu bibit dan mutu benih yang

diterbitkan oleh pejabat yang berwenang.

28. Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih Luar Negeri

adalah izin yang diberikan oleh Menteri atau pejabat

yang ditunjuk kepada badan usaha, badan hukum,

Page 11: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-11-

instansi pemerintah untuk dapat melakukan kegiatan

pemasukan dan pengeluaran benih luar negeri.

29. Izin Pengeluaran Benih Ke Luar Negeri adalah izin yang

diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk

kepada badan usaha, badan hukum, instansi

pemerintah untuk dapat melakukan kegiatan

pengeluaran benih ke luar negeri.

30. Izin Lembaga Konservasi adalah izin yang diberikan oleh

Menteri kepada pemohon yang telah memenuhi syarat-

syarat sesuai ketentuan perundang-undangan untuk

membuat lembaga konservasi.

31. Izin Pengusahaan Taman Buru adalah izin yang

diberikan untuk melakukan usaha komersial di taman

buru.

32. Izin Pemanfaatan Komersial untuk Budidaya Tanaman

Obat adalah izin yang diberikan oleh pejabat yang

berwenang kepada perseorangan atau badan usaha atau

badan hukum, untuk melakukan kegiatan budidaya

tanaman obat guna kepentingan komersial.

33. Izin Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar adalah izin

yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada

perseorangan atau badan usaha atau badan hukum

untuk dapat melakukan penangkaran tumbuhan dan

satwa liar.

34. Izin Peminjaman Satwa Liar yang Dilindungi Ke Luar

Negeri untuk Kepentingan Pengembangbiakan (Breeding

Loan) adalah Izin yang diberikan oleh Menteri untuk

peminjaman satwa liar dilindungi dari lembaga

konservasi dalam negeri kepada lembaga konservasi luar

negeri untuk mendukung upaya pelestarian dan

pengembangbiakan non komersial serta perbaikan

genetik atau penambahan darah baru (fresh blood)

dengan kompensasi.

35. Izin Akses Sumber Daya Genetik dan/atau Pengetahuan

Tradisional-Sumber Daya Genetik Spesies untuk

Kegiatan Komersial adalah Izin yang diterbitkan oleh

Menteri kepada Lembaga Pemerintah, Perguruan Tinggi,

Page 12: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-12-

Badan Hukum atau Perseorangan untuk kegiatan

memperoleh dan/atau membawa dan/atau

memanfaatkan sumber daya genetic spesies liat untuk

kegiatan komersial.

36. Izin Pertukaran Jenis Tumbuhan atau Satwa Liar yang

Dilindungi dengan Lembaga Konservasi di Luar Negeri

adalah izin yang diberikan oleh Menteri atau Pejabat

yang berwenang untuk pertukaran jenis tumbuhan dan

satwa satwa liar dilindungi yang bersumber dan sudah

dipelihara di lembaga konservasi dalam negeri dan

lembaga konservasi luar negeri yang dalam

pelaksanaannya dilakukan antara tumbuhan dengan

tumbuhan dan satwa dengan satwa yang mempunyai

nilai konservasi yang seimbang.

37. Izin Perolehan Spesimen Tumbuhan dan Satwa Liar

untuk Pemanfaatan Konservasi adalah izin yang

diberikan oleh Menteri atau Pejabat yang berwenang

untuk memperoleh specimen tumbuhan dan satwa liar

untuk pemanfaatan konservasi kepada lembaga

konservasi.

38. Izin Pengedar Tumbuhan dan Satwa Liar Dalam Negeri

adalah izin yang diterbitkan oleh pejabat yang

berwenang untuk mengedarkan spesimen tumbuhan

atau satwa liar yang tidak dilindungi undang-undang

atau satwa yang dilindungi sebagai hasil penangkaran

atau satwa yang telah ditetapkan sebagai satwa buru di

dalam negeri.

39. Izin Pengedar Tumbuhan dan Satwa Liar Luar Negeri

adalah izin yang diterbitkan oleh pejabat yang

berwenang untuk mengedarkan spesimen tumbuhan

atau satwa liar yang tidak dilindungi undang-undang

atau satwa yang dilindungi sebagai hasil penangkaran

atau satwa yang telah ditetapkan sebagai satwa buru di

luar negeri.

40. Izin Peragaan Tumbuhan dan Satwa Liar yang

Dilindungi adalah izin yang dikeluarkan oleh Menteri

atau pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan

Page 13: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-13-

memamerkan atau mempertontonkan baik dengan

atraksi maupun tidak terhadap specimen tumbuhan dan

satwa liar yang dilindungi di dalam negeri maupun luar

negeri.

41. Izin Perolehan Induk Penangkaran Tumbuhan dan

Satwa Liar adalah izin yang diterbitkan pejabat yang

berwenang untuk memperbanyak indukan melalui

pengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dan

satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian

jenisnya.

42. Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam yang

selanjutnya disingkat IUPSWA adalah izin usaha yang

diberikan untuk penyediaan fasilitas sarana serta

pelayanannya yang diperlukan dalam kegiatan

pariwisata alam.

43. Izin Usaha Penyediaan Jasa Wisata Alam yang

selanjutnya disingkat IUPJWA adalah izin usaha yang

diberikan untuk penyediaan jasa wisata alam pada

kegiatan pariwisata alam.

44. Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan Panas Bumi Tahap

Eksploitasi dan Pemanfaatan yang selanjutanya disebut

IPJLPB Tahap Ekploitasi dan Pemanfaatan adalah izin

yang diberikan untuk pengusahaan memanfaatkan jasa

lingkungan panas bumi pada kawasan Taman Nasional,

Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam pada tahap

eksploitasi dan pemanfaatan di dalam areal kegiatan

usahanya untuk pemenuhan kebutuhan listrik.

45. Izin Usaha Pemanfaatan Air atau Energi Air untuk Skala

Menengah dan Besar di Suaka Margasatwa, Taman

Nasional, Taman Wisata Alam dan Taman Hutan Raya

yang selanjutnya disingkat IUPA atau IUPEA adalah izin

yang diberikan oleh pejabat yang berwenang untuk

dapat melakukan usaha pemanfaatan air secara

komersial, untuk skala menengah yang memiliki modal

lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar Rupiah) atau untuk skala besar yang

Page 14: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-14-

memiliki modal lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh

miliar Rupiah).

46. Izin Usaha Pemanfaatan Air atau Energi Air untuk Skala

Mikro dan Kecil di Suaka Margasatwa, Taman Nasional,

Taman Wisata Alam dan Taman Hutan Raya yang

selanjutnya disingkat IUPA atau IUPEA adalah izin yang

diberikan oleh pejabat yang berwenang untuk dapat

melakukan usaha pemanfaatan air secara komersial,

untuk skala mikro dan kecil yang memiliki modal lebih

dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta Rupiah) sampai

dengan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta

Rupiah).

47. Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan Panas Bumi Tahap

Eksplorasi yang selanjutnya disebut IPJLPB Tahap

Eksplorasi adalah izin yang diberikan untuk

memanfaatkan panas bumi pada kawasan

Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata

Alam pada tahap eksplorasi di dalam areal kegiatan

usahanya untuk pemenuhan kebutuhan listrik.

48. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada

setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan

yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai

prasyarat memperoleh Izin Usaha dan/atau Kegiatan.

49. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan

Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya

disingkat SPPL adalah pernyataan kessanggupan dari

penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk

melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan

hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha

dan/atau kegiatan di luar usaha dan/atau kegiatan

yang wajib amdal atau UKL-UPL.

50. Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

yang selanjutnya disebut Izin Limbah B3 untuk Usaha

Jasa adalah izin yang diberikan kepada setiap orang/

Page 15: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-15-

badan usaha yang melakukan kegiatan mengumpulkan

Limbah B3, memanfaatkan Limbah B3, mengolah

Limbah B3 dan menimbun Limbah B3.

51. Izin Operasional Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun yang selanjutnya disebut Izin Operasional

Limbah B3 untuk Penghasil adalah izin yang diisikan

persetujuan permohonan untuk melakukan pengelolaan

limbah B3 bagi kegiatan Penyimpanan Limbah B3 yang

diberikan oleh Bupati/Wali Kota dan bagi kegiatan

Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3,

Penimbunan Limbah B3 dan Dumping Limbah B3 yang

diberikan oleh Menteri.

52. Rekomendasi Pengelolaan Limbah B3 untuk

Pengangkutan Limbah B3 adalah surat yang diterbitkan

Menteri untuk menjadi dasar pertimbangan penerbitan

izin operasional dan/atau kegiatan.

53. Persetujuan Pelaksanaan Uji Coba Pemanfaatan Limbah

B3 adalah pernyataan tertulis yang memuat identitas

pemohon, tata cara pelaksanaan uji coba, nama,

sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan

dimanfaatkan, dan kewajiban pemenuhan standar

pelaksanaan Pemanfaatan Limbah B3.

54. Persetujuan Pelaksanaan Uji Coba Pengolahan Limbah

B3 adalah pernyataan tertulis yang diterbitkan Menteri

memuat identitas pemohon, lokasi uji coba, dokumen

rencana uji coba, peralatan, metode, teknologi, fasilitas,

tata cara pelaksanaan uji coba, nama, sumber,

karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan diolah,

dan kewajiban pemenuhan standar pelaksanaan

Pengolahan Limbah B3.

55. Rekomendasi Impor Limbah Non B3 adalah surat yang

diterbitkan Menteri untuk menjadi dasar pertimbangan

penerbitan izin operasional dan/atau kegiatan.

56. Izin Pembuangan Air Limbah adalah izin yang diberikan

kepada setiap usaha dan/atau kegiatan untuk

melakukan pembuangan dan/atau pemanfaatan air

limbah ke media lingkungan hidup.

Page 16: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-16-

57. Izin Pemanfaatan Air Limbah Untuk Aplikasi pada

Tanah adalah pemanfaatan air limbah suatu jenis usaha

dan/atau kegiatan, yang pada kondisi tertentu masih

mengandung unsur-unsur yang dapat dimanfaatkan,

sebagai substitusi pupuk dan penyiraman tanah pada

lahan pembudidayaan tanaman.

58. Izin Pembuangan Air Limbah secara Injeks adalah Izin

Usaha dan/atau kegiatan hulu minyak dan gas serta

panas bumi ke dalam formasi tertentu di dalam perut

bumi.

59. Izin Emisi adalah izin yang diberikan kepada setiap

usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan

pembuangan emisi ke udara dari sumber tidak

bergerak.

60. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan

penunjang utama terselenggarakannya suatu usaha dan

atau kegiatan, antara lain berupa gedung, pabrik, unit

pengelolaan limbah dan lahan.

61. Menguasai adalah penguasaan prasarana berdasarkan

kepemilikan sesuai titel hak termasuk sewa, pinjam

meminjam, atau bentuk lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

62. Notifikasi adalah pemberitahuan terkait proses

pelaksanaan kegiatan pelaku usaha dalam pemenuhan

persyaratan atau penyelesaian pemenuhan komitmen

Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional.

63. Hari adalah hari sesuai yang ditetapkan oleh

pemerintah.

64. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan

kehutanan.

65. Sekretaris Jenderal adalah Sekretaris Jenderal

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

66. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Lingkup

Kementerian yang diserahi tugas dan tanggung jawab di

bidang Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional

sesuai dengan kewenangannya.

Page 17: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-17-

67. Kepala Dinas Provinsi adalah Kepala Dinas yang

diserahi tugas dan tanggung jawab bidang lingkungan

hidup dan kehutanan.

68. Kepala Dinas Kabupaten/Kota adalah Kepala Dinas

yang diserahi tugas dan tanggung jawab bidang

lingkungan hidup dan kehutanan.

69. Kementerian adalah Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan.

Bagian Kedua

Tujuan dan Ruang Lingkup

Pasal 2

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara

Elektronik Lingkup Kementerian bertujuan untuk:

a. memberikan kemudahan bagi pengusaha dalam

pengurusan perizinan berusaha di Bidang Lingkungan

Hidup dan Kehutanan;

b. memberikan kemudahan bagi pengusaha dalam

melaksanakan usaha di Bidang Lingkungan Hidup dan

Kehutanan; dan

c. memberikan kepastian bagi pengusaha dalam

melaksanakan usaha di Bidang Lingkungan Hidup dan

Kehutanan.

Pasal 3

Ruang lingkup Pengaturan Norma, Standar, Prosedur dan

Kriteria Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara

Elektronik Lingkup Kementerian, terdiri atas:

a. tata cara permohonan Izin Usaha dan Izin Komersial

atau Operasional;

b. pemenuhan komitmen;

c. masa berlaku Izin;

d. pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban; dan

e. sanksi.

Page 18: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-18-

BAB II

TATA CARA PERMOHONAN IZIN USAHA DAN IZIN

KOMERSIAL ATAU OPERASIONAL

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 4

(1) Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik,

terdiri atas:

a. Izin Usaha; dan

b. Izin Komersial atau Operasional.

(2) Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a, terdiri atas:

a. Bidang Pemanfaatan Hutan, terdiri atas:

1. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvo Pastura

pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung (IUPK

Silvopastura);

2. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvo Fishery

pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung (IUPK

Silvo Fishery);

3. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada

Hutan Alam (IUPHHK-HA) Pada Hutan Produksi;

4. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Hutan Tanaman Industri pada Hutan Tanaman

(IUPHHK-HTI) Pada Hutan Produksi;

5. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Restorasi Ekosistem pada Hutan Alam (IUPHHK-

RE) pada Hutan Produksi;

6. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan

Kayu (IUPHHBK) Pada Hutan Produksi;

7. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu pada Hutan

Produksi;

8. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu pada

Hutan Produksi dan Hutan Lindung;

Page 19: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-19-

9. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada

Hutan Tanaman Hasil Rehabilitasi (IUPHHK

HTHR) pada Hutan Produksi;

10. Izin Usaha Pemanfaatan Penyerapan dan/atau

Penyimpanan Karbon Pada Hutan Produksi dan

Hutan Lindung; dan

11. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Pada

Hutan Produksi dan Hutan Lindung;

b. Bidang Penggunaan Kawasan Hutan pada Hutan

Produksi, Hutan Lindung, Pelepasan Kawasan

Hutan dan Tukar Menukar Kawasan Hutan, terdiri

atas:

1. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan;

2. Pelepasan Kawasan Hutan; dan

3. Tukar Menukar Kawasan Hutan;

c. Bidang Industri Kehutanan terdiri atas:

1. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu

(IUIPHHK); dan

2. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Bukan

Kayu (IUIPHHBK);

d. Bidang Perbenihan terdiri atas:

1. Izin Pengadaan dan Peredaran Telur Ulat Sutera;

dan

2. Penetapan Pengada dan Pengedar Benih

dan/atau Bibit Terdaftar;

e. Bidang Pemanfaatan Kawasan Konservasi dan

Tumbuhan/Satwa Liar: Izin Lembaga Konservasi;

f. Bidang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar,

terdiri atas:

1. Izin Pengusahaan Taman Buru;

2. Izin Pemanfaatan Komersial untuk Budidaya

Tanaman Obat; dan

3. Izin Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar;

g. Bidang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan

Konservasi terdiri atas:

1. Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam

(IUPSWA);

Page 20: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-20-

2. Izin Usaha Penyedia Jasa Wisata Alam (IUPJWA);

3. Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan Panas Bumi

(IPJLPB) Tahap Ekploitasi dan Pemanfaatan;

4. Izin Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) Skala

Menengah dan Besar di Suaka Margasatwa,

Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Taman

Hutan Raya;

5. Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA) Skala

Menengah dan Besar di Suaka Margasatwa,

Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Taman

Hutan Raya;

6. Izin Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) Skala Mikro

dan Kecil di Suaka Margasatwa, Taman Nasional,

Taman Wisata Alam dan Taman Hutan Raya; dan

7. Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA) Skala

Mikro dan Kecil di Suaka Margasatwa, Taman

Nasional, Taman Wisata Alam dan Taman Hutan

Raya;

h. Bidang Lingkungan Hidup terdiri atas:

1. Izin Lingkungan; dan

2. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan

Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL);

i. Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun (Limbah B3) untuk Usaha Jasa yaitu Izin

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

(Limbah B3) untuk Usaha Jasa;

(3) Izin Komersial atau Operasional sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b, terdiri atas:

a. Bidang Perbenihan, terdiri atas:

1. Sertifikasi Sumber Benih;

2. Sertifikasi Mutu Bibit dan Sertifikasi Mutu

Benih;

3. Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih dari

Luar Negeri; dan

4. Izin Pengeluaran Benih Tanaman Hutan ke Luar

Negeri;

Page 21: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-21-

b. Bidang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar,

terdiri atas:

1. Izin Peminjaman Jenis Satwa Liar Dilindungi ke

Luar Negeri untuk Kepentingan Pengembang-

biakan (Breeding Loan);

2. Izin Akses Sumber Daya Genetik (SDG) dan/atau

Pengetahuan Tradisional – Sumber Daya Genetik

Spesies Liar untuk Kegiatan Komersial;

3. Izin Pertukaran Jenis Tumbuhan atau Satwa Liar

Dilindungi dengan Lembaga Konservasi di Luar

Negeri;

4. Izin Perolehan Spesimen Tumbuhan dan Satwa

Liar untuk Lembaga Konservasi;

5. Izin Pengedar Tumbuhan dan Satwa Liar Dalam

Negeri;

6. Izin Pengedar Tumbuhan dan Satwa Liar Luar

Negeri;

7. Izin Peragaan Tumbuhan dan Satwa Liar

Dilindungi; dan

8. Izin Perolehan Induk Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar;

c. Bidang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan

Konservasi yaitu Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan

Panas Bumi (IPJLPB) Tahap Eksplorasi;

d. Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun (Limbah B3) untuk Penghasil terdiri atas:

1. Izin Operasional Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) untuk

Penghasil;

2. Rekomendasi Pengelolaan Limbah B3 untuk

Pengangkutan Limbah B3;

3. Persetujuan Pelaksanaan Uji Coba Pemanfaatan

Limbah B3;

4. Persetujuan Pelaksanaan Uji Coba Pengolahan

Limbah B3; dan

5. Rekomendasi Impor Limbah Non B3;

Page 22: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-22-

e. Bidang Pembuangan Air Limbah yaitu Izin

Pembuangan Air Limbah; dan

f. Bidang Emisi yaitu Izin Emisi.

Bagian Kedua

Tata Cara Permohonan

Pasal 5

(1) Permohonan Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

diajukan oleh:

a. Pelaku Usaha perseorangan; atau

b. Pelaku Usaha non perseorangan.

(2) Pelaku Usaha perseorangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a merupakan orang perorangan

penduduk Indonesia yang cakap untuk bertindak dan

melakukan perbuatan hukum.

(3) Pelaku Usaha non perseorangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b terdiri atas:

a. perseroan terbatas;

b. perusahaan umum;

c. perusahaan umum daerah;

d. badan hukum lainnya yang dimiliki oleh negara;

e. badan layanan umum;

f. lembaga penyiaran;

g. badan usaha yang didirikan oleh yayasan;

h. koperasi;

i. persekutuan komanditer (commanditaire

vennootschap);

j. persekutuan firma (venootschap onder firma); dan

k. persekutuan perdata.

Pasal 6

(1) Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

terdiri atas:

Page 23: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-23-

a. Pelaku Usaha yang tidak memerlukan Prasarana

untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan; atau

b. Pelaku Usaha yang memerlukan Prasarana untuk

menjalankan usaha dan/atau kegiatan.

(2) Pelaku Usaha yang memerlukan prasarana untuk

menjalankan usaha dan/atau kegiatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas:

a. Pelaku Usaha yang telah memiliki atau

menguasai prasarana; atau

b. Pelaku Usaha yang belum memiliki atau menguasai

prasarana.

(3) Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional

diterbitkan berdasarkan Komitmen kepada:

a. Pelaku Usaha yang tidak memerlukan prasarana

untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan; dan

b. Pelaku Usaha yang memerlukan prasarana untuk

menjalankan usaha dan/atau kegiatan dan telah

memiliki atau menguasai prasarana.

(4) Izin Usaha diterbitkan berdasarkan Komitmen kepada

Pelaku Usaha yang memerlukan prasarana untuk

menjalankan usaha dan/atau kegiatan tapi belum

memiliki atau menguasai prasarana, setelah Lembaga

OSS menerbitkan:

a. Izin Lokasi;

b. Izin Lokasi Perairan;

c. Izin Lingkungan; dan/atau

d. Izin Mendirikan Bangunan;

berdasarkan Komitmen.

Pasal 7

Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat

(1) merupakan pelaku usaha yang telah memperoleh Nomor

Induk Berusaha (NIB) yang diterbitkan oleh Lembaga OSS.

Page 24: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-24-

Pasal 8

(1) Permohonan Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat

(1) diajukan kepada Menteri, Gubernur, atau Bupati/

Wali Kota sesuai dengan kewenangannya melalui

Lembaga OSS dilengkapi dengan persyaratan

pernyataan komitmen dan persyaratan teknis.

(2) Penyampaian permohonan dan persyaratan

permohonan kepada Lembaga OSS sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), melalui sistem elektronik yang

terintegrasi dan dokumen asli disampaikan kepada

Direktur Jenderal, Kepala Dinas Provinsi atau Kepala

Dinas Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 9

Berdasarkan permohonan dan persyaratan permohonan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Direktorat Jenderal,

Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota sesuai dengan

kewenangannya mengakses dan mengunduh permohonan

dan persyaratan dari sistem elektronik yang terintegrasi.

Bagian Ketiga

Persyaratan Permohonan

Paragraf 1

Umum

Pasal 10

(1) Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional

dilengkapi persyaratan berupa:

a. Pernyataan Komitmen; dan

b. persyaratan teknis.

(2) Pernyataan Komitmen sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a merupakan pernyataan Pelaku Usaha untuk

memenuhi persyaratan Izin Usaha dan Izin Komersial

atau Operasional.

Page 25: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-25-

Paragraf 2

Persyaratan Permohonan untuk Mendapatkan Izin Usaha

dan Izin Komersial atau Izin Operasional

Pasal 11

(1) Persyaratan permohonan Izin usaha dan Izin Komersial

atau Operasional baik berupa Pernyataan Komitmen

dan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(2) Format Pernyataan Komitmen sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang

merupakan bagian tidak terpisah dari Peraturan Menteri

ini.

Bagian Keempat

Penyelesaian Permohonan

Pasal 12

(1) Berdasarkan hasil akses dan unduhan permohonan dan

persyaratan permohonan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 9:

a. Direktorat Jenderal;

b. Dinas Provinsi; atau

c. Dinas Kabupaten/Kota;

sesuai dengan kewenangannya melakukan pengawasan

terhadap Pernyataan Komitmen dan persyaratan teknis.

(2) Pelaksanaan pengawasan terhadap persyaratan

permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas:

a. melakukan identifikasi dan pemilahan data

kelengkapan persyaratan permohonan;

b. melakukan pemeriksaan legalitas dokumen;

c. melakukan penelitian atau evalusi terhadap

substansi persyaratan permohonan;

d. memberikan arahan penyempurnaan persyaratan

permohonan; dan/atau

Page 26: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-26-

e. melakukan telaahan teknis sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(3) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

berupa permohonan:

a. telah memenuhi kelengkapan persyaratan dan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan; atau

b. telah memenuhi kelengkapan persyaratan namun

substansinya tidak sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(4) Permohonan yang telah memenuhi persyaratan dan

telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan

undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a,

apabila memenuhi:

a. kelengkapan persyaratan komitmen dan persyaratan

teknis; dan

b. ketentuan teknis.

(5) Dalam rangka pengawasan sebagaimana dimaksud pada

ayat (4), dapat dilakukan verifikasi lapangan.

Pasal 13

(1) Berdasarkan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 12 ayat (3), Direktur Jenderal melaporkan

kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal dalam

bentuk Dokumen Elektronik melalui sistem elektronik

yang terintegrasi atau surat secara manual.

(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sekretaris Jenderal:

a. dalam jangka waktu 1 (satu) hari menyampaikan

laporan hasil pengawasan kepada Menteri; dan

b. dalam jangka waktu 1 (satu) hari menyampaikan

hasil pengawasan kepada Lembaga OSS dalam

bentuk Dokumen Elektronik melalui sistem

elektronik yang terintegrasi, berupa notifikasi

sebagai berikut:

Page 27: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-27-

1. persetujuan dalam hal permohonan telah

memenuhi persyaratan dan telah sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan; atau

2. penolakan dalam hal permohonan telah

memenuhi persyaratan dan tidak sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 14

Berdasarkan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 12 ayat (3), Kepala Dinas Provinsi atau Kepala

Dinas Kabupaten/Kota melalui Gubernur atau Bupati/Wali

Kota sesuai dengan kewenangannya dalam jangka waktu 1

(satu) hari, menyampaikan hasil pengawasan kepada

Lembaga OSS dalam bentum Dokumen Elektronik melalui

sistem elektronik yang terintegrasi berupa Notifikasi sebagai

berikut:

a. persetujuan dalam hal permohonan telah memenuhi

persyaratan dan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; atau

b. penolakan dalam hal permohonan telah memenuhi

persyaratan namun tidak sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 15

Berdasarkan Notifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

13 ayat (2) huruf b atau Pasal 14, Lembaga OSS

menerbitkan Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional atau menolak permohonan.

Pasal 16

Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 diterbitkan

berdasarkan komitmen atau tanpa komitmen sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Page 28: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-28-

Pasal 17

Dalam hal Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional

yang tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan

usaha dan atau kegiatan, dan memerlukan prasarana

tetapi belum memiliki atau menguasai prasarana serta

tanpa kewajiban memenuhi komitmen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6, Pemegang Izin Usaha dan Izin

Komersial atau Operasional dapat langsung melakukan

kegiatan usaha.

BAB III

PEMENUHAN KOMITMEN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 18

Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional yang

diterbitkan berdasarkan komitmen, pemegang izin wajib

menyelesaikan pemenuhan komitmen.

Pasal 19

(1) Pemegang Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional dilarang melakukan kegiatan usaha

sebelum menyelesaikan pemenuhan komitmen.

(2) Kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dikecualikan dalam rangka menyelesaikan pemenuhan

komitmen dan kegiatan lainnya yang ditentukan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 1

Tata Cara Penyelesaian Pemenuhan Komitmen

Pasal 20

Setelah Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional

diterbitkan, Direktur Jenderal lingkup Kementerian, Kepala

Dinas Daerah Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten/Kota

sesuai dengan kewenangannya, memerintahkan kepada

Page 29: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-29-

Pemegang Izin untuk melaksanakan pemenuhan komitmen

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Paragraf 2

Penyelesaian Pemenuhan Komitmen Pelaksanaan Tata Batas

Pasal 21

(1) Pemegang Izin Usaha setelah menerima perintah

penyelesaian pemenuhan komitmen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20, menyelesaikan:

a. penataan batas; atau

b. penandaan/pemberian tanda batas.

(2) Pelaksanaan penataan batas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a, dilakukan melalui tahapan:

a. pembuatan rencana penataan batas dan peta kerja;

b. pembuatan instruksi kerja penataan batas;

c. pengukuran batas dan pemasangan tanda batas;

d. pemetaan hasil penataan batas;

e. pembuatan dan penandatanganan berita acara dan

peta hasil tata batas; dan

f. penetapan batas areal kerja.

(3) Pelaksanaan penandaan/pemberian tanda batas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan

melalui tahapan:

a. pesiapan meliputi kegiatan:

1. pembentukan team kerja;

2. penyiapan peta kerja;

3. penyiapan rencana kerja;

b. pelaksanaan meliputi kegiatan:

1. pengukuran dan pemberian tanda batas;

2. pembuatan Berita Acara Pengukuran dan

Pemberian Tanda Batas;

3. pembuatan laporan; dan

c. penilaian dan pengesahan tanda batas.

Page 30: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-30-

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan penataan

batas dan penandaan/pemberian tanda batas

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 3

Penyelesaian Pemenuhan Komitmen Pembuatan Berita

Acara Hasil Pembuatan Koordinat Geografis Batas Areal

yang Dimohon

Pasal 22

(1) Pemegang Izin Usaha setelah menerima perintah

penyelesaian pemenuhan komitmen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20, menyelesaikan berita acara

hasil pembuatan koordinat geografis batas areal

terhadap calon areal kerja.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan

pembuatan berita acara hasil pembuatan koordinat

geografis batas areal terhadap calon areal kerja

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 4

Penyelesaian Pemenuhan Komitmen Pembayaran Iuran Izin

Pasal 23

(1) Pemegang Izin Usaha setelah menerima perintah

penyelesaian pemenuhan komitmen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20, menyelesaikan pembayaran

Iuran Izin Usaha.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan,

pemungutan dan penyetoran Iuran Izin Usaha

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam

Peraturan Menteri tersendiri.

Page 31: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-31-

Paragraf 5

Penyelesaian Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan,

AMDAL atau UKL-UPL

Pasal 24

(1) Pemegang Izin Usaha setelah menerima perintah

penyelesaian pemenuhan komitmen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20, menyelesaikan komitmen Izin

Lingkungan, AMDAL atau UKL-UPL.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelesaian

pemenuhan komitmen Izin Lingkungan, AMDAL atau

UKL-UPL diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri.

Paragraf 6

Penyelesaian Pemenuhan Komitmen lainnya

Pasal 25

(1) Pemegang Izin Komersial atau Operasional setelah

menerima perintah penyelesaian pemenuhan komitmen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, menyelesaikan

pemenuhan komitmen lainnya meliputi Sertifikat,

Standar dan/atau Lisensi.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyelesaian

pemenuhan komitmen lainnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 26

Kewajiban penyelesaian pemenuhan komitmen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 21 sampai dengan Pasal 25 berlaku

bagi Pemegang Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional tercantum dalam Lampiran I yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Page 32: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-32-

Bagian Kedua

Tata Cara Pengawasan Penyelesaian Pemenuhan Komitmen

Pasal 27

(1) Menteri, Gubernur, Bupati/Wali Kota sesuai dengan

kewenangannya melakukan pengawasan terhadap

Pemegang Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional atas pelaksanaan penyelesaian pemenuhan

komitmen.

(2) Pengawasan pelaksanaan pemenuhan komitmen

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:

a. tenggang waktu penyelesaian pemenuhan komitmen;

dan

b. proses penyelesaian pemenuhan komitmen sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga

Tata Cara Penyampaian Penyelesaian Pemenuhan Komitmen

Pasal 28

(1) Pemegang Izin Usaha dan Pemegang Izin Komersial atau

Operasional menyampaikan laporan penyelesaian

pemenuhan komitmen dengan dilampiri dokumen

komitmen kepada Menteri, Gubernur, Bupati/Wali Kota

sesuai dengan kewenangannya melalui Lembaga OSS

dengan dokumen elektronik melalui sistem elektronik

terintegrasi.

(2) Berdasarkan laporan penyelesaian pemenuhan

komitmen sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Direktur Jenderal, Kepala Dinas Daerah Provinsi atau

Kepala Dinas Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan

kewenangannya, mengakses dan mengunduh serta

melakukan pengecekan dan penelaahan atas dokumen

penyelesaian komitmen.

Page 33: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-33-

(3) Dalam rangka pengecekan dan penelaahan dokumen

penyelesaian komitmen sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), Direktur Jenderal, Kepala Dinas Provinsi atau

Kepala Dinas Kabupaten/Kota sesuai dengan

kewenangannya, dapat melakukan verifikasi lapangan.

Bagian Keempat

Tata Cara Penyampaian Notifikasi pada Sistem OSS

Pasal 29

(1) Berdasarkan hasil pengecekan dan penelaahan atas

dokumen penyelesaian komitmen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2), Direktur Jenderal,

Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas

Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya,

menyampaikan hasil pengecekan kepada Lembaga OSS

berupa Dokumen Elektronik melalui sistem elektronik

yang terintegrasi, berupa Notifikasi:

a. pernyataan definitif Izin Usaha dan Izin Komersial

atau Operasional apabila telah menyelesaikan

seluruh pemenuhan komitmen sesuai dengan

tenggang waktu yang ditentukan dan proses

penyelesaian pemenuhan komitmen sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; atau

b. pembatalan Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional apabila belum menyelesaikan

pemenuhan komitmen atau menyelesaikan

komitmen melebihi tenggang waktu yang telah

ditentukan dan atau tidak sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(2) Berdasarkan Notifikasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Lembaga OSS:

a. memberikan pernyataan definitif Izin Usaha dan Izin

Komersial atau Operasional; atau

b. menerbitkan pembatalan Izin Usaha dan Izin

Komersial atau Operasional.

Page 34: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-34-

(3) Dalam hal Izin Usaha atau Izin Operasional dibatalkan,

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, Pelaku

Usaha dapat mengajukan permohonan ulang dan

Penyelesaian Komitmen yang telah dipenuhi tetap diakui

sepanjang tidak ada perubahan dalam hasil penelaahan

teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2)

huruf e.

Pasal 30

Dalam hal Lembaga OSS telah memberikan pernyataan

definitif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2)

huruf a, Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional

berlaku efektif dan Pemegang Izin dapat langsung

menjalankan kegiatan usaha.

BAB IV

MASA BERLAKU IZIN

Pasal 31

(1) Izin Usaha berlaku selama Pelaku Usaha menjalankan

usaha dan/atau kegiatannya, kecuali diatur lain dalam

undang-undang.

(2) Izin Komersial atau Operasional berlaku sesuai dengan

jangka waktu yang ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan yang mengatur masing-masing

izin.

Pasal 32

(1) Pemegang Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional dapat mengembalikan Izin kepada Menteri,

Gubernur, Bupati/Wali Kota sesuai dengan

kewenangannya sebelum jangka waktu Izin berakhir.

(2) Pengembalian Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

menghilangkan kewajiban Pemegang Izin yang melekat

dalam Izin.

Page 35: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-35-

BAB V

PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN PEMENUHAN

KEWAJIBAN

Bagian Kesatu

Pelaksanaan atas Pemenuhan Kewajiban

Pasal 33

(1) Pemegang Izin Usaha dan Izin Komersial atau

Operasional setelah mendapat penetapan definitif dari

Lembaga OSS, wajib:

a. menyelesaikan pemenuhan kewajiban izin;

b. pemenuhan standar, sertifikasi, lisensi; dan/atau

c. melaksanakan usaha dan/atau kegiatan sesuai

dengan Izin.

(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Bagian Kedua

Pengawasan

Pasal 34

Pelaksanaan atas pemenuhan kewajiban sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 33 dilakukan pengawasan oleh

Menteri, Gubernur, Bupati/Wali Kota sesuai dengan

kewenangannya.

BAB VI

SANKSI

Pasal 35

(1) Dalam hal hasil pengawasan pelaksanaan atas

pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 34 ditemukan ketidaksesuaian atau

penyimpangan, diambil tindakan.

Page 36: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-36-

(2) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. peringatan;

b. penghentian sementara kegiatan berusaha;

c. pengenaan denda administratif; dan/atau

d. pencabutan Perizinan Berusaha.

Pasal 36

(1) Berdasarkan hasil pengawasan pelaksanaan atas

pemenuhan kewajiban, Menteri, Gubernur, Bupati/Wali

Kota sesuai kewenangannya melakukan peringatan

dan/atau pengenaan denda administratif.

(2) Berdasarkan hasil pengawasan pelaksanaan atas

pemenuhan kewajiban, Menteri, Gubernur, Bupati/ Wali

Kota sesuai dengan kewenangannya menyampaikan

kepada Lembaga OSS berupa dokumen elektronik

melalui sistem elektronik yang terintegrasi.

(3) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) Lembaga OSS mengambil tindakan penghentian

sementara kegiatan berusaha atau pencabutan Perizinan

Berusaha.

BAB VII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 37

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata waktu penyelesaian

proses Perizinan Berusaha di bidang teknis sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 38

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:

a. Perizinan Berusaha yang telah terbit sebelum

berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap

berlaku sampai berakhirnya Izin;

Page 37: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-37-

b. permohonan Perizinan Berusaha yang telah diajukan

oleh Pelaku Usaha sebelum berlakunya Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan

Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, dan

belum diterbitkan Izinnya, diproses melalui sistem OSS

sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini;

c. Persetujuan Prinsip Izin Usaha yang telah memenuhi

kewajiban atau belum memenuhi kewajiban, yang terbit

sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, diproses

lebih lanjut sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan

Menteri ini.

Pasal 39

Perpanjangan, perluasan areal kerja, atau perubahan

kegiatan Perizinan Berusaha, diterbitkan oleh Menteri,

Gubernur, Bupati/Wali Kota sesuai dengan

kewenangannya.

Pasal 40

Dalam hal Perizinan Berusaha tidak atau belum tercantum

dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)

dan/atau belum dapat diproses melalui Lembaga OSS,

maka Perizinan Berusaha diterbitkan oleh Menteri,

Gubernur, Bupati/Wali Kota sesuai dengan

kewenangannya.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41

Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini semua

ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur

pelayanan perizinan berusaha di bidang lingkungan hidup

dan kehutanan, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak

bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri

ini.

Page 38: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

-38-

Pasal 42

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 13 Juli 2018

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 19 Juli 2018

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 927

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,

ttd

KRISNA RYA

Page 39: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 1 -

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

NOMOR P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 P

TENTANG

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA PELAYANAN PERIZINAN

TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN

HIDUP DAN KEHUTANAN

KRITERIA PERSYARATAN TEKNIS, PERSYARATAN KOMITMEN DAN PEMENUHAN KOMITMEN, JENIS USAHA, DAN KEWENANGAN PENGAWASAN

PERIZINAN BERUSAHA

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Bidang Pemanfaatan Hutan

1. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvo Pastura Pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung (IUPK Silvopastura)

Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvo Pastura Pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung (IUPK Silvopastura)

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan (IL);

b. Peta Areal Permohonan IUPK-Silvopastura skala 1:5.000 beserta electronic file format shp;

c. Pakta Integritas; dan

d. Proposal Teknis.

a. Penyusunan AMDAL atau UKL/UPL;

b. Pembuatan Berita acara Hasil pembuatan koordinat

geografis batas areal yang dimohon; dan

c. Iuran IUPK Silvo Pastura.

Izin Usaha Gubernur

Page 40: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 2 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

2. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvo Fishery Pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung (IUPK Silvo Fishery)

Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvo Fishery Pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung (IUPK Silvo Fishery)

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan (IL);

b. Peta Areal Permohonan IUPK- Silvo Fishery skala 1:5.000 beserta electronic file format shp;

c. Pakta Integritas; dan

d. Proposal teknis.

a. Penyusunan AMDAL atau UKL/UPL;

b. Pembuatan Berita Acara hasil pembuatan koordinat geografis batas areal yang dimohon; dan

c. Iuran IUPK Silvo Fishery.

Izin Usaha Gubernur

3. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) Pada Hutan Produksi

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) Pada Hutan Produksi

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan (IL);

b. Pernyataan yang dibuat di hadapan Notaris, yang menyatakan kesediaan untuk membuka kantor cabang di Provinsi dan/atau di Kabupaten/ Kota;

c. Pernyataan yang dibuat di

a. Penyusunan AMDAL atau UKL/UPL;

b. Pembuatan Berita Acara hasil pembuatan koordinat geografis batas areal yang dimohon; dan

c. Iuran IUPHHK-HA.

Izin Usaha Menteri

Page 41: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 3 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

hadapan Notaris, yang menyatakan perusahaan tidak masuk dalam kategori pembatasan luasan;

d. Areal yang dimohon dilampiri peta skala minimal 1:50.000 untuk luasan areal yang dimohon di atas 10.000 Hektar atau 1:10.000 untuk luasan areal yang dimohon di bawah 10.000 Hektar, dengan mengacu pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan disertai dengan berkas digital dalam format shape file (shp);

Page 42: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 4 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

e. Pakta Integritas;

f. Rekomendasi dari Gubernur kepada Menteri yang berisi informasi tentang tata ruang wilayah Provinsi atas areal yang dimohon yang berada di dalam Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan pada Hutan Produksi yang Tidak Dibebani Izin untuk Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu, dengan melampirkan: 1) peta skala

minimal 1:50.000, dengan mengacu

Page 43: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 5 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI); dan

2) informasi terkait keberadaan masyarakat setempat yang berada di dalam areal yang dimohon;

g. Proposal Teknis.

4. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri Pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HTI) pada Hutan

Produksi

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri Pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HTI) pada Hutan

Produksi

Kriteria:

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan (IL);

b. Pernyataan yang dibuat di hadapan Notaris, yang menyatakan kesediaan untuk

membuka kantor cabang di Provinsi dan/atau di Kabupaten/ Kota.

a. Penyusunan AMDAL atau UKL/UPL;

b. Pembuatan Berita acara hasil pembuatan koordinat geografis batas

areal yang dimohon; dan

c. Iuran IUPHHK-HTI.

Izin Usaha Menteri

Page 44: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 6 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

c. Pernyataan yang dibuat di hadapan Notaris, yang menyatakan perusahaan tidak masuk dalam kategori pembatasan luasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Areal yang dimohon dilampiri peta skala minimal 1:50.000 untuk luasan areal yang dimohon di atas 10.000 hektar atau 1:10.000 untuk luasan areal yang dimohon di bawah 10.000 Hektar, dengan mengacu pada

Page 45: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 7 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan disertai dengan berkas digital dalam format shape file (shp);

e. Pakta Integritas.

f. Rekomendasi dari Gubernur kepada Menteri yang berisi informasi tentang tata ruang wilayah Provinsi atas areal yang dimohon yang berada di dalam Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan pada Hutan Produksi yang Tidak Dibebani Izin Untuk Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Page 46: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 8 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Kayu, dengan melampirkan: 1) peta skala

minimal 1:50.000, dengan mengacu pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI); dan

2) informasi terkait keberadaan masyarakat setempat yang berada di dalam areal yang dimohon; dan

g. Proposal Teknis.

Page 47: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 9 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

5. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem Pada Hutan Alam (IUPHHK-RE) pada Hutan Produksi

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem Pada Hutan Alam (IUPHHK-RE) pada Hutan Produksi

Kriteria:

Memerlukan prasarana tetapi

belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan;

b. Pernyataan yang dibuat di hadapan Notaris, yang menyatakan kesediaan untuk membuka kantor cabang di Provinsi dan/atau di Kabupaten /Kota;

c. Pernyataan yang dibuat di hadapan Notaris, yang menyatakan perusahaan tidak masuk dalam kategori pembatasan luasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. Areal yang

a. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL;

b. Pembuatan Berita Acara hasil pembuatan koordinat geografis batas areal yang dimohon; dan

c. Iuran IUPHHK-RE.

Izin Usaha Menteri

Page 48: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 10 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

dimohon dilampiri peta skala minimal 1:50.000 untuk luasan areal yang dimohon di atas 10.000 Hektar atau 1:10.000 untuk luasan areal yang dimohon di bawah 10.000 Hektar, dengan mengacu pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan disertai dengan berkas digital dalam format shape file (shp):

e. Pakta Integritas;

f. Rekomendasi dari Gubernur kepada Menteri yang berisi informasi tentang tata ruang wilayah

Page 49: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 11 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Provinsi atas areal yang dimohon yang berada di dalam Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan pada Hutan Produksi yang Tidak Dibebani Izin Untuk Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu, dengan melampirkan: 1) peta skala

minimal 1:50.000, dengan mengacu pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI); dan

2) informasi terkait keberadaan masyarakat setempat

Page 50: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 12 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

yang berada di dalam areal yang dimohon; dan

g. Proposal Teknis.

6. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) pada Hutan Produksi.

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) pada Hutan Produksi.

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan;

b. Lokasi dan atau luasan areal yang dimohon yang dituangkan dalam bentuk peta dengan skala 1:5000 s.d skala 1:50.000;

c. Pakta Integritas;

d. Proposal teknis; dan

e. Dalam hal areal yang dimohon merupakan areal Hutan Tanaman Hasil Rehabilitasi (HTHR) maka

a. Penyusunan AMDAL atau UKL-UPL;

b. Pembuatan Berita Acara hasil pembuatan koordinat geografis batas areal yang dimohon; dan

c. Iuran IUPHHBK.

Izin Usaha Gubernur

Page 51: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 13 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

pemohon wajib melengkapi, yaitu : 1) surat

pernyataan

tidak

menguasai/

memiliki atas

tegakan hasil

kegiatan

rehabilitasi

(khusus

tanaman

hasil

rehabilitasi);

dan

2) hasil

telaahan

areal Hutan

Tanaman

Hasil

Rehabilitasi

(HTHR) dari

Direktorat

Jenderal.

7. Izin Pemungutan

Izin Pemungutan

Memerlukan prasarana tetapi

a. Surat keterangan kepala desa

Tanpa komitmen Izin Usaha Gubernur

Page 52: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 14 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi

Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi

belum memiliki/

menguasai prasarana.

bahwa yang bersangkutan adalah masyarakat setempat untuk pemohon perorangan;

b. Persetujuan Kepala KPH;

c. Pakta Integritas; d. Luas dan peta

lokasi areal yang dimohon disertai koordinat geografis yang diketahui oleh Kepala KPH;

e. Daftar nama, tipe dan jenis peralatan yang akan dipergunakan dalam melakukan kegiatan pemungutan hasil hutan; dan

f. Pernyataan kesanggupan melakukan penanaman

Page 53: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 15 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

berupa jenis tanaman HHK yang dipungut.

8. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung

Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana

a. Surat keterangan kepala desa bahwa yang bersangkutan adalah masyarakat setempat untuk pemohon perorangan;

b. Persetujuan Kepala KPH;

c. Pakta Integritas; d. Luas dan peta

lokasi areal yang dimohon disertai koordinat geografis yang diketahui oleh Kepala KPH;

e. Daftar nama, tipe dan jenis peralatan yang akan dipergunakan dalam melakukan kegiatan

Tanpa Komitmen Izin Usaha Gubernur

Page 54: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 16 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

pemungutan hasil hutan; dan

f. Pernyataan kesanggupan melakukan penanaman berupa jenis tanaman HHBK yang dipungut.

9. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Hasil Rehabilitasi (IUPHHK HTHR) pada Hutan Produksi

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Hasil Rehabilitasi (IUPHHK HTHR) pada Hutan Produksi

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana

a. Izin Lingkungan; b. Laporan

keuangan perusahaan satu tahun terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan Publik atau laporan keuangan koperasi satu tahun terakhir;

c. Dokumen mengenai bidang usaha

Kehutanan/ Pertanian/ Perkebunan; dan

d. Surat pernyataan sanggup

a. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL;

b. Iuran IUPHHK HTHR; dan

c. RKT Tebangan berdasarkan hasil inventarisasi.

Izin Usaha Menteri

Page 55: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 17 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

membayar lunas atas harga tegakan, PSDH dan DR serta kesanggupan untuk menanam kembali 100% (seratus) persen dari areal yang dimohon dan diketahui oleh Notaris.

10. Izin Usaha Pemanfaatan Penyerapan dan/atau Penyimpanan Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung

Izin Usaha

Pemanfaatan

Penyerapan

dan/atau

Penyimpanan

Karbon pada

Hutan Produksi

dan Hutan

Lindung

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan; b. Proposal Usaha

Pemanfaatan Penyerapan dan/atau Penyimpanan Karbon; dan

c. Peta Areal Permohonan IUP RAP dan/atau PAN Karbon skala minimal 1:50.000 untuk luasan areal yang dimohon di atas 10.000 (sepuluh ribu) hektar atau

a. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL;

b. Pembuatan Berita Acara hasil pembuatan koordinat geografis batas areal yang dimohon; dan

c. Iuran IUP RAP dan/atau PAN Karbon.

Izin Usaha Menteri

Page 56: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 18 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

1:10.000 untuk luasan areal yang dimohon di bawah 10.000 (sepuluh ribu) hektar, dengan mengacu pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan disertai dengan berkas digital dalam format shape file (shp).

11. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung

Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana

a. Izin Lingkungan; b. Proposal rencana

pengusahaan jasa lingkungan di hutan produksi.

c. Surat keterangan kepemilikan modal atau referensi bank.

a. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL;

b. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan; dan

c. Desain fisik (site plan dan DED (90 hari).

Izin Usaha Gubernur

Page 57: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 19 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Bidang Penggunaan Kawasan Hutan Pada Hutan Produksi, Hutan Lindung, Pelepasan Kawasan Hutan dan Tukar Menukar Kawasan Hutan

12. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Perizinan/ Perjanjian di

bidangnya yang diterbitkan oleh pejabat sesuai kewenangannya;

b. Lokasi dan luasan areal yang dimohon yang dituangkan dalam bentuk peta skala paling kecil 1:50.000 atau lebih besar dalam bentuk softcopy format shapefile dengan koordinat sistem UTM Datum WGS 84;

c. Rekomendasi

Gubernur; d. Izin lingkungan; e. Peta citra

penginderaan jauh dengan resolusi minimal 5 (lima) meter

a. Menyelesaikan AMDAL/UKL-

UPL; b. Menyelesaikan

tata batas; c. Menyampaikan

peta lokasi rencana penanaman dalam rangka rehabilitasi Daerah Aliran Sungai;

d. Menyerahkan lahan kompensasi kepada Menteri dengan ratio 1:2 yang dituangkan dalam Berita Acara Serah

Terima Lahan Kompensasi bagi pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi

Izin Usaha Menteri a. Bagi izin usaha

eksplorasi, persyaratan komitmen dan pemenuhan komitmen hanya dikenakan sebagaimana tersebut huruf a dan f.

b. Bagi izin usaha untuk kegiatan pembangun- an nasional yang bersifat vital, yaitu panas bumi,

minyak dan gas bumi, ketenaga-listrikan, waduk, bendungan, dan kegiatan

Page 58: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 20 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

liputan 1 (satu) tahun terakhir dilampiri dengan softcopy dengan koordinat sistem UTM Datum WGS 84; dan

f. Pertimbangan teknis dari Perum Perhutani dalam hal permohonan berada dalam wilayah kerja Perum Perhutani.

lahan; e. Menyampaikan

matriks dan peta baseline penggunaan kawasan hutan sesuai dengan hasil tata batas dan dokumen lingkungan bagi pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan dengan kewajiban membayar PNBP penggunaan kawasan hutan; dan

f. Menyampaikan pernyataan dalam bentuk Akta Notariil bahwa bersedia untuk memenuhi kewajiban izin pinjam pakai kawasan hutan.

yang termasuk dalam proyek strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah, dapat melakukan kegiatan usaha sebelum menyelesai-kan Pemenuhan Komitmen, kecuali Komitmen huruf a.

Page 59: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 21 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

13. Pelepasan Kawasan Hutan

Pelepasan Kawasan Hutan

a. Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/ menguasai prasarana;

b. Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan dan telah memiliki atau menguasai prasarana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

a. Izin Lingkungan; b. proposal dan

rencana teknis yang ditandatangani oleh pimpinan badan usaha/ badan hukum atau pimpinan yayasan disertai peta lokasi skala 1 : 50.000 atau lebih besar dengan informasi luas kawasan hutan yang dimohon dalam bentuk hardcopy dan softcopy format shapefile

dengan koordinat sistem geografis atau UTM Datum WGS 84;

c. laporan dan rekomendasi hasil penelitian Tim Terpadu;

d. izin lokasi dari

a. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL; dan

b. Pelaksanaan tata batas.

Izin Usaha Menteri

Page 60: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 22 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

gubernur atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya;

e. pertimbangan Gubernur;

f. pernyataan dalam bentuk Akta Notariil (dikecualikan untuk permohonan yang diajukan, perseorangan, kelompok orang, dan/atau masyarakat):

1) kesanggupan untuk memenuhi semua kewajiban dan kesanggupan menanggung seluruh biaya sehubungan dengan proses pelepasan kawasan hutan;

Page 61: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 23 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

2) semua dokumen yang dilampirkan dalam permohonan adalah sah;

3) tidak melakukan kegiatan di lapangan sebelum ada izin;

4) belum melebihi batas maksimal luas yang ditetapkan;

5) kesanggupan membangun kebun untuk masyarakat sekitar kawasan hutan pada kawasan hutan yang dilepaskan dengan luas paling sedikit 20% (dua puluh perseratus) dari total kawasan hutan yang

Page 62: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 24 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

dilepaskan dan dapat diusahakan; dan

6) Lokasi pembangunan kebun untuk masyarakat merupakan bagian dari kawasan hutan yang dilepaskan.

Page 63: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 25 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

14. Izin Tukar Menukar Kawasan Hutan

Izin Tukar Menukar Kawasan Hutan

a. Memerlukan prasarana tetapi belum memiliki/ menguasai prasarana;

b. Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan dan telah memiliki atau menguasai prasarana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

a. Izin Lingkungan; b. Proposal,

rencana teknis atau rencana induk termasuk rencana lahan pengganti dan reboisasi/ penanaman;

c. pertimbangan teknis dari Direktur Utama Perusahaan Umum Perhutani apabila kawasan hutan yang dimohon merupakan wilayah kerja Perusahaan Umum Perhutani;

d. hasil penafsiran citra satelit 2 (dua) tahun terakhir dan usulan lahan pengganti atas kawasan hutan yang dimohon dijamin

a. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL;

b. Pelaksanaan tata batas areal yang dimohon; dan

c. Berita Acara Tukar Menukar.

Izin Usaha Menteri

Page 64: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 26 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

kebenarannya dengan surat pernyataan dari pemohon;

e. laporan dan rekomendasi hasil penelitian Tim Terpadu;

f. izin lokasi dari bupati/walikota/gubernur sesuai kewenangannya;

g. izin usaha bagi permohonan yang diwajibkan mempunyai izin usaha;

h. rekomendasi Gubernur atau Bupati/Walikota, dilampiri peta kawasan hutan yang dimohon dan usulan lahan pengganti pada peta dasar dengan skala minimal 1 :100.000;

i. pernyataan untuk tidak

Page 65: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 27 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

mengalihkan kawasan hutan yang dimohon kepada pihak lain dan kesanggupan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bentuk surat pernyataan tersendiri bagi pemohon Pemerintah atau pemerintah daerah; dan

j. pernyataan untuk tidak mengalihkan kawasan hutan yang dimohon kepada pihak lain dan kesanggupan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dalam

Page 66: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 28 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

bentuk akta notaris bagi pemohon badan usaha atau yayasan.

Bidang Industri Kehutanan

15. a. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu kapasitas produksi sama dengan atau di atas 6.000

m3/tahun

Izin Usaha Industri Primer Hasil

Hutan Kayu (IUIPHHK)

Memerlukan prasarana dan telah memiliki/ menguasai prasarana.

Dokumen Proposal Teknis yang telah memperoleh persetujuan Direktur yang membidangi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan.

a. Izin Lingkungan, AMDAL atau UKL-UPL;

b. Izin Lokasi; dan c. Izin Mendirikan

Bangunan (IMB).

Izin Usaha Menteri a. Izin Lokasi dikecualikan bagi Pemohon IUIPHHK di dalam areal IUPHHK atau Pengelolaan Hutan dan di dalam Kawasan Industri;

b. IL bagi Pemohon IUIPHHK di

dalam areal IUPHHK milik sendiri mengguna- kan IL IUPHHK,

Page 67: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 29 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

atau IL Pemohon IUIPHHK bagi IPHHK di dalam areal Pengelolaan Hutan; dan

c. IMB dikecualikan bagi Pemohon IUIPHHK di dalam areal IUPHHK atau Pengelolaan Hutan atau Kawasan Industri.

Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu kapasitas produksi sama dengan atau di atas 6.000

m3/tahun

Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK)

Memerlukan prasarana dan belum memiliki/menguasai prasarana

a. Izin Lingkungan; dan

b. Dokumen Proposal Teknis yang telah

memperoleh persetujuan Direktur yang membidangi Pengolahan dan Pemasaran Hasil

a. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL; dan

b. Pelaksanaan

Tata Batas.

Izin Usaha Menteri

Page 68: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 30 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Hutan.

b. Izin Usaha Industri

Primer Hasil Hutan Kayu kapasitas produksi di bawah 6.000

m3/tahun

Izin Usaha Industri Primer

Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK)

Memerlukan prasarana dan

telah memiliki/

menguasai prasarana.

Dokumen Proposal Teknis yang telah

memperoleh persetujuan Kepala Dinas Provinsi atau Kepala KPH.

a. Penyusunan Izin

Lingkungan, dokumen Amdal atau UKL-UPL;

b. Izin Lokasi; dan c. Izin Mendirikan

Bangunan (IMB).

Izin Usaha Gubernur a. SPPL, dalam hal Pemohon

IUIPHHK jenis penggergajian kayu kapasitas izin produksi sampai dengan 2.000 m3/tahun, atau Pemohon IUIPHHK jenis Industri Bioenergi Arang Kayu di dalam areal Pengelolaan

Hutan; b. Dokumen

Proposal Teknis yang telah memperoleh persetujuan

Page 69: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 31 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Kepala KPH, dalam hal pemohon jenis Industri Bioenergi Arang Kayu di dalam areal Pengelolaan Hutan; dan

c. Pemohon IUIPHHK jenis penggergaji- an kayu kapasitas izin produksi sampai dengan 2.000 m3/tahun hanya Perorangan dan Koperasi.

Page 70: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 32 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

16. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu (IUIPHHBK)

Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu

(IUIPHHBK)

Memerlukan prasarana dan telah memiliki/

menguasai prasarana.

Dokumen Proposal Teknis yang telah memperoleh persetujuan Kepala Dinas Provinsi atau Direktur yang membidangi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan.

a. Izin Lokasi; b. Izin Mendirikan

Bangunan (IMB); dan

c. Izin Lingkungan (IL) atau SPPL.

Izin Usaha a. Menteri dalam hal IUIPHHBK di dalam areal IUPHH; atau

b. Gubernur.

a. Izin Lokasi, dikecualikan bagi IUIPHHBK di dalam areal IUPHH/ Pengelolaan Hutan dan di dalam Kawasan Industri serta bagi pemohon IPHHBK Skala Kecil.

b. IMB dikecualikan bagi IUIPHHBK di dalam areal IUPHH/ Pengelolaan Hutan dan didalam Kawasan industri serta bagi Pemohon IPHHBK Skala Kecil.

Page 71: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 33 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

c. IL bagi Pemohon IUIPHHBK di dalam areal IUPHH milik sendiri mengunakan IL IUPHH, atau IL Pemohon IUIPHHBK bagi IPHHBK di dalam areal Pengelolaan Hutan.

d. SPPL dalam hal Pemohon IUIPHHBK skala kecil.

Bidang Perbenihan

Page 72: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 34 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

17. Izin Pengadaan dan Peredaran Telur Ulat Sutera

Izin Pengadaan dan Peredaran Telur Ulat Sutera

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan.

a. Memiliki peralatan laboratorium minimum unit uji Pebrine;

b. Pemilikan kebun murbey;

c. Pemilikan gedung pemeliharaan ulat;

d. Pemilikan fasilitas pembibitan; dan

e. Memiliki tenaga ahli yang kompeten.

Tanpa Komitmen Izin Usaha Dirjen PSKL

18. Penetapan Pengadaan dan Pengedar Benih dan/atau Bibit Terdaftar

Penetapan Pengada dan Pengedar Benih dan/atau Bibit Terdaftar

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

Pengada dan Pengedar Benih Terdaftar: a. Memiliki atau

mengelola atau memanfaatkan sumber benih sertifikat;

b. Memiliki sarana dan prasarana perbenihan;

c. Memiliki tenaga ahli atau

a. Menyelesaikan Berita Acara hasil penilaian/ pemeriksaan di lapangan; dan

b. Surat Penetapan sebagai Pengada dan pengedar Benih dan/atau Bibit Terdaftar.

Izin Usaha Menteri/ Gubernur

Page 73: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 35 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

terampil di bidang perbenihan;

d. Memiliki stok benih yang bersertifikat; dan

e. Memiliki surat penunjukan dari pengelola sumber benih bersertifikat sebagai distributor.

Penetapan Pengada dan pengedar Bibit Terdaftar: a. Memiliki atau

mengelola atau memanfaatkan sumber benih bersertifikat;

b. Memiliki sarana dan prasarana pembibitan/ persemaian (penyimpanan benih, penaburan benih,

Page 74: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 36 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

pertumbuhan stek, penyapihan, pembesaran bibit dan fasilitas pengangkut bibit;

c. Memiliki tenaga ahli atau terampil di bidang pembibitan;

d. Memiliki stok bibit yang bersertifikat; dan

e. Terdapat aktifitas pembuatan bibit.

19. Sertifikasi Sumber Benih

Sertifikasi Sumber Benih

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan dan telah memiliki/ menguasai prasarana

Dokumen mengenai kepemilikan lokasi calon sumber benih

Menyelesaikan Berita Acara penilaian kelayakan sumber benih

Izin Komersial atau Operasional

Menteri/ Gubernur

Page 75: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 37 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

20. Sertifikasi Mutu Bibit dan Sertifikasi Mutu Benih

Sertifikasi Mutu Bibit dan Sertifikasi Mutu Benih

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Sertifikat Sumber Benih; dan

b. Sertifikat Mutu Benih.

Tanpa Komitmen Izin Komersial atau Operasional

Menteri/ Gubernur

21. Izin Pemasukan Benih dari Luar Negeri

Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih Luar Negeri

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Memiliki Surat Penetapan sebagai Pengada dan Pengedar Benih dan/atau Bibit Terdaftar; dan

b. Surat Keterangan tentang asal-usul (origin), kualitas (quality) dan kesehatan benih (phytosanitary) dari instansi berwenang

negara asal.

Tanpa Komitmen Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 76: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 38 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

22. Izin Pengeluaran Benih Tanaman Hutan ke Luar Negeri

Izin Pengeluaran Benih Tanaman Hutan ke Luar Negeri

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Memiliki Surat Penetapan sebagai Pengada dan Pengedar Benih dan/atau Bibit Terdaftar; dan

b. Surat Keterangan tentang asal-usul (origin), kualitas (quality) dan kesehatan benih (phytosanitary) dari instansi berwenang negara asal.

Tanpa Komitmen Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Bidang Pemanfaatan Kawasan Konservasi dan Tumbuhan/Satwa Liar

23. Izin Lembaga Konservasi

Izin Lembaga Konservasi

Memerlukan prasarana untuk

menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Rekomendasi BKSDA; dan

b. Rekomendasi Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.

a. Penyusunan Izin Lingkungan, AMDAL atau UKL-UPL; dan

b. Rekomendasi pembangunan sarana dan prasarana

Izin Usaha Menteri

Page 77: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 39 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

lembaga konservasi.

Bidang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar

24. Izin Pengusahaan Taman Buru

Izin Pengusahaan Taman Buru

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Lokasi dan atau luasan areal yang dimohon yang dituangkan dalam bentuk peta dengan skala 1:5000 s.d skala 1:50.000 dengan menggunakan peta dasar rupa bumi indonesia (RBI);

b. Izin lingkungan; dan

c. Rencana kerja.

a. Menyelesaikan berita acara hasil penandaan batas;

b. Pembayaran iuran izin usaha; dan

c. Penyusunan AMDAL atau UKL-UPL.

Izin Usaha Menteri

Page 78: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 40 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

25. Izin Pemanfaatan Komersial untuk Budidaya Tanaman Obat

Izin Pemanfaatan Komersial untuk Budidaya Tanaman Obat

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Proposal/RKT; b. Kelayakan

usaha; c. Kelayakan

produksi; d. Kelayakan

bioekologis; dan e. Pemahaman

konservasi.

Tanpa Komitmen

Izin Usaha Menteri

26. Izin Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar

Izin Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/menguasai prasarana.

a. Proposal/RKT; b. Kelayakan usaha

(akta notaris, SIUP, SITU, BAP, rekom kepala BBKSDA/BKSDA);

c. Kemampuan produksi (jumlah induk dan kemampuan berkembang biak);

d. Asal usul indukan (alam/hasil penangkaran);

e. Tingkat kelangkaan jenis; dan

Izin Lingkungan, UKL-UPL.

Izin Usaha Menteri

Page 79: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 41 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

f. Nilai komersial jenis;

27. Izin Peminjaman Jenis Satwa Liar Dilindungi Ke Luar Negeri Untuk Kepentingan Pengembangbiakan (Breeding Loan)

Izin Peminjaman Jenis Satwa Liar Dilindungi Ke Luar Negeri Untuk Kepentingan Pengembangbiakan (Breeding Loan)

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Proposal; b. Salinan

memorandum of understanding (MoU) antara Lembaga Konservasi dengan Lembaga Konservasi di luar negeri yang diketahui Direktur Jenderal;

c. Surat dukungan persetujuan (endorsement) dari pihak pemerintah negara peminjam melalui perwakilan

diplomatik (diplomatic channel);

d. Surat pernyataan jaminan (guarantee latter);

Tanpa Komitmen

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 80: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 42 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

e. Rekomendasi kepala UPT setempat

f. Berita acara pemriksaan satwa dari UPT setempat;

g. Sertifikat atau penandaan satwa;

h. Daftar silsilah keturunan (studbook) satwa;

i. Rekomendasi LIPI untuk jenis satwa dilindungi dan/atau masuk dalam daftar appendix I CITES; dan

j. Surat keterangan kesehatan satwa (health certificate) dari pejabat yang berwenang.

Page 81: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 43 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

28. Izin Akses Sumber Daya Genetik (SDG) dan/atau Pengetahuan Tradisional – Sumber Daya Genetik Spesies Liar untuk kegiatan Komersial

Izin Akses Sumber Daya Genetik (SDG) dan/atau Pengetahuan Tradisional – Sumber Daya Genetik Spesies Liar untuk kegiatan Komersial

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Proposal; b. Surat Izin

Penelitian (SIP) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk pemohon asing;

c. PADIA dan kesepakatan bersama;

d. Rekomendasi LIPI; dan

e. Membayar pungutan sesuai ketentuan peraturan perundangan.

Tanpa Komitmen

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

29. Izin Pertukaran Jenis Tumbuhan atau Satwa Liar Dilindungi

dengan Lembaga Konservasi di Luar Negeri

Izin Pertukaran Jenis Tumbuhan atau Satwa Liar Dilindungi

dengan Lembaga Konservasi di Luar Negeri

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau

kegiatan

a. Perjanjian kerjasama;

b. Rekomendasi tim penilai keseimbangan nilai konservasi jenis;

c. Rekomendasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, bagi

Tanpa Komitmen

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 82: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 44 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

jenis tumbuhan atau satwa liar dilindungi dan termasuk apendiks I CITES;

d. Rekomendasi Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam dilengkapi berita acara pemeriksaan tumbuhan atau satwa liar;

e. Surat keterangan kesehatan jenis tumbuhan atau satwa lair dari instansi yang berwenang; dan

f. Dokumen catatan silsilah.

30. Izin Perolehan

Spesimen Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Lembaga Konservasi

Izin Perolehan

Spesimen Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Lembaga Konservasi

Tidak

memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Rekomendasi Ka. UPT tempat LK dilampiri BA Persiapan Sarpras;

b. Rekomendasi Ka. UPT spesimen

Tanpa Komitmen

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 83: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 45 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

asal dilampiri BAP spesimen TSL;

c. Dok. Kerjasama atau surat keterangan dr unit LK asal TSL yang dimohonkan;

d. Salinan putusan pengadilan (inkracht) atau BA rampasan atau BA penyerahan sukarela;

e. Surat keterangan kesehatan satwa liar asing; dan

f. Keterangan asal usul/catatan silsilah TSL asing

31. Izin Pengedar Tumbuhan dan

Satwa Liar Dalam Negeri

Izin Pengedar Tumbuhan dan

Satwa Liar Dalam Negeri

Tidak memerlukan

prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Proposal/RKT; b. Kelayakan usaha

(akta pendirian, SIUP, SITU, BAP dan rekomendasi kepala SKW);

c. Kelayakan produksi TSL

Tanpa Komitmen

Izin Komersial atau Operasional

Kepala Balai KSDA.

Page 84: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 46 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

(kemampuan produksi: pengambilan langsung dari alam atau hasil penangkaran);

d. Kelayakan bio-ekologis (kemampuan populasi untuk dipanen, habitat dan penyebaran apabila berasal dari alam); dan

e. Pemahaman konservasi.

32. Izin Pengedar Tumbuhan dan Satwa Liar Luar Negeri

Izin Pengedar Tumbuhan dan Satwa Liar Luar Negeri

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Proposal/RKT; b. Kelayakan usaha

(akta pendirian, SIUP, SITU, BAP dan rekomendasi kepala BBKSDA/BKSDA);

c. Kelayakan produksi TSL (kemampuan produksi: pengambilan langsung dari

Tanpa Komitmen

Izin Komersial atau Operasional

Dirjen KSDAE.

Page 85: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 47 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

alam atau hasil penangkaran);

d. Kelayakan bio-ekologis (kemampuan populasi untuk dipanen, habitat dan penyebaran apabila berasal dari alam); dan

e. Pemahaman konservasi.

33. Izin Peragaan Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi

Izin Peragaan Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan.

Dalam negeri diajukan kepada Direktur Jenderal, dilengkapi: a. Proposal

kegiatan; b. Rekomendasi

dilengkapi berita acara pemeriksaan mengenai asal-usul tumbuhan dan sawaliar yang dilindungi beserta sarana atau peralatan pendukungnya dari kepala

Tanpa Komitmen

Izin Komersial atau Operasional

Dirjen KSDAE.

Page 86: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 48 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

BKSDA setempat;

c. Sertifikat atau penandaan TSL yang dilindungi;

d. Surat keterangan kesehatan TSL yang dilindungi dariinstansi yang berwenang;

e. Copy Izin Lembaga Konservasi Luar Negeri diajukan kepada Menteri, dilengkapi dengan: 1) Copy MoU

antara kedua lembaga konservasi;

2) Proposal kegiatan;

3) Rekomen-dasi dilengkapi berita acara pemeriksaan mengenai

Page 87: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 49 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

asal-usul tumbuhan dan sawaliar yang dilindungi beserta sarana atau peralatan pendukungnya dari kepala BKSDA setempat;

4) Sertifikat atau penandaan TSL yang dilindungi;

5) Surat keterangan kesehatan TSL yang dilindungi dariinstansi yang berwenang; dan

6) Copy Izin Lembaga Konservasi.

Page 88: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 50 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

34. Izin Perolehan Induk Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar

Izin Perolehan Induk Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Proposal; b. Kelayakan usaha

(administrasi, BAP teknis dan rekomendasi Kepala BBKSDA/ BKSDA);

c. Pakta Integritas; d. Surat

keterangan perolehan indukan;

e. BAP penyerahan (apabila dari serahan masyarakat);

f. BAP penitipan (apabila titipan dari BBKSDA/ BKSDA); dan

g. SK. Satwa Buru (untuk jenis dilindungi).

Tanpa Komitmen

Izin Komersial atau Operasional

a. Menteri; atau

b. Dirjen KSDAE.

Kewenangan Menteri dalam hal perolehan induk penangkaran mengambil dari alam.

Bidang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi

Page 89: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 51 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

35. Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA)

Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA)

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan; dan

b. Proposal/ rencana

kegiatan usaha sarana yang akan dilakukan.

a. Membayar Iuran usaha;

b. membuat peta areal rencana kegiatan usaha yang akan dilakukan dengan skala paling besar 1 : 5.000 dan paling kecil 1 : 25.000 yang diketahui kepala UPT;

c. membuat rencana pengusahaan pariwisata alam dan disahkan oleh Direktur Jenderal;

d. melakukan pemberian tanda batas areal yang dimohon; dan

e. menyusun dan menyampaikan dokumen UKL/ UPL.

Izin Usaha

Menteri

Page 90: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 52 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

36. Izin Usaha Penyedia Jasa Wisata Alam (IUPJWA)

Izin Usaha Penyedia Jasa Wisata Alam (IUPJWA)

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta belum memiliki/

menguasai prasarana.

a. Perorangan: 1) mengisi

formulir yang disediakan oleh UPT;

2) sertifikasi keahlian untuk jasa interpreter;

3) rekomendasi dari Forum yang diakui oleh UPT untuk bidang usaha jasa yang dimohon;

b. Badan Usaha: 1) surat

keterangan kepemilikan modal atau referensi bank; dan

2) Rencana Kegiatan Usaha Jasa yang akan dilakukan.

a. Sertifikasi keahlian; dan

b. Membayar Iuran.

Izin Usaha Menteri

Page 91: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 53 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

37. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Panas Bumi (IUPJLPB) tahap Eksploitasi dan Pemanfaatan

Izin Usaha Pemanfaatan Jasa

Lingkungan Panas Bumi (IUPJLPB) Eksploitasi dan Pemanfaatan

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan tetapi belum memiliki/

menguasai prasarana

a. Hasil studi Kelayakan dan laporan hasil eksplorasi;

b. Kontrak Operasi Bersama pengusahaan sumber daya panas bumi tahap eksploitasi; dan

c. Izin lingkungan.

a. Menyelesaikan Berita Acara Hasil Penandaan Batas;

b. Pembayaran Iuran Izin Usaha; dan

c. Penyusunan AMDAL atau UKL-UPL.

Izin Usaha Menteri

38. Izin Usaha Pemanfaatan Air untuk Skala Menengah dan Skala Besar di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan

Taman Hutan Raya

Izin Usaha Pemanfaatan Air untuk Skala Menengah dan Skala Besar di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan

Taman Hutan Raya

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan tetapi belum memiliki/menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan; b. proposal usaha

pemanfaatan air atau energi air;

c. peta lokasi sumber air dan lokasi sarana prasarana yang dimohon dengan skala paling kecil 1: 25.000;

d. Pertimbangan teknis oleh: Kepala UPT untuk suaka margasatwa, taman nasional dan taman

a. Membuat peta lokasi sumber air yang dimanfaatkan dengan sarana prasarananya dengan skala minimal 1 : 10.000 dan diketahui Kepala UPT atau Kepala

UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan sesuai kewenangannya;

b. rencana

Izin Usaha Menteri/ Gubernur

Page 92: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 54 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

wisata alam; 1) Kepala

UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan setempat untuk taman hutan raya; dan

2) Kepala UPTD/SKPD yang membidangi sumber daya air, untuk IUPA.

pengusahaan pemanfaatan air atau energi air yang disahkan oleh Direktur Jenderal atau Gubernur sesuai kewenangannya;

c. Membayar Iuran; dan

d. Menyusun dan menyampaikan dokumen UKL/ UPL.

39. Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air untuk Skala Menengah dan Skala Besar di

Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan

Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air untuk Skala Menengah dan Skala Besar di

Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan tetapi belum

memiliki/menguasai prasarana.

a. Izin Lingkungan; b. proposal usaha

pemanfaatan air atau energi air;

c. peta lokasi sumber air dan lokasi sarana prasarana yang dimohon dengan skala paling kecil 1: 25.000; dan

d. pertimbangan teknis dari:

a. peta lokasi sumber air yang dimanfaatkan dengan sarana prasarananya dengan skala minimal 1 : 10.000 dan diketahui Kepala UPT atau Kepala UPTD/SKPD yang

Izin Usaha Menteri/ Gubernur

Page 93: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 55 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Taman Hutan Raya

Taman Hutan Raya

1) Kepala UPT untuk suaka margasatwa, taman nasional dan taman wisata alam;

2) Kepala UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan setempat untuk taman hutan raya;

3) Kepala UPTD/SKPD yang membidangi ketenagalistrikan, untuk IUEPA.

membidangi kehutanan sesuai kewenangan-nya;

b. rencana pengusahaan pemanfaatan air atau energi air yang disahkan oleh Direktur Jenderal atau Gubernur sesuai kewenangan-nya;

c. Membayar Iuran; dan

d. Menyusun dan menyampaikan dokumen UKL/ UPL.

Page 94: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 56 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

40. Izin Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) Skala Mikro dan Kecil

Izin Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) Skala Mikro dan Kecil

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta belum memiliki/menguasai prasarana

a. proposal usaha pemanfaatan air atau energi air;

b. peta lokasi sumber air dan lokasi sarana prasarana yang dimohon dengan skala paling kecil 1: 25.000; dan

c. Pertimbangan teknis dari: 1) Kepala UPT

untuk SM, TNl dan TWA;

2) Kepala UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan setempat untuk Tahura; dan

3) Kepala UPTD/SKPD yang membidangi sumber daya air, untuk IUPA.

a. peta lokasi sumber air yang dimanfaatkan dengan sarana prasarananya dengan skala minimal 1 : 10.000 dan diketahui Kepala UPT atau Kepala UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan sesuai kewenangannya;

b. rencana pengusahaan pemanfaatan air atau energi air yang disahkan oleh Direktur Jenderal atau Gubernur sesuai kewenangannya; dan

c. membayar Iuran.

Izin Usaha Menteri/ Gubernur

Page 95: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 57 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

41. Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA) skala mikro dan kecil

Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA) skala mikro dan kecil

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta belum memiliki/menguasai prasarana

a. proposal usaha pemanfaatan air atau energi air;

b. peta lokasi sumber air dan lokasi sarana prasarana yang dimohon dengan skala paling kecil 1: 25.000; dan

c. pertimbangan teknis dari: 1) Kepala UPT

untuk suaka margasatwa, taman nasional dan taman wisata alam;

2) Kepala UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan setempat untuk taman hutan raya; dan

3) Kepala UPTD/SKPD yang

a. Peta lokasi sumber air yang dimanfaatkan dengan sarana prasarananya dengan skala minimal 1 : 10.000 dan diketahui Kepala UPT atau Kepala UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan sesuai kewenangannya;

b. Rencana pengusahaan pemanfaatan air atau energi air yang disahkan oleh Direktur Jenderal atau Gubernur sesuai kewenangannya; dan

c. Membayar Iuran.

Izin Usaha Menteri/ Gubernur

Page 96: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 58 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

membidangi ketenagalistrikan, untuk IUEPA.

42. Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan Panas Bumi (IPJLPB) Tahap Eksplorasi

Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan Panas Bumi (IPJLPB) Tahap Eksplorasi

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta belum memiliki/menguasai prasarana

a. Izin Panas Bumi atau Salinan Izin Panas Bumi yang sah;

b. Kontrak Operasi Bersama pengusahaan sumber daya panas bumi tahap eksplorasi;

c. Izin lingkungan; d. Pernyataan yang

memuat sahnya seluruh dokumen dengan dibubuhi materai;

e. Pertimbangan teknis oleh

kepala UPT; dan f. Penandaan

batas Areal Kegiatan Usaha.

a. Menyelesaikan Berita Acara Hasil Penandaan Batas;

b. Pembayaran Iuran; dan

c. Penyusunan AMDAL atau UKL-UPL.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri.

Page 97: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 59 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Bidang Lingkungan Hidup

43. Izin Lingkungan Izin Lingkungan Tidak

memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

Dokumen Penegasan Kesesuaian Ruang.

Penyusunan AMDAL atau UKL-UPL.

Izin Usaha Menteri, Gubernur dan/atau Bupati/ Walikota

44. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)

Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan

usaha dan atau kegiatan.

Dokumen Penegasan Kesesuaian Ruang.

Tanpa Komitmen Izin Usaha Gubernur dan/atau Bupati/ Walikota

a. SPPL disusun dan ditanda-tangani oleh Pemrakarsa;

b. SPPL disampaikan kepada instansi lingkungan hidup sesuai dengan kewenangannya untuk dilakukan verifikasi

Page 98: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 60 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) untuk Usaha Jasa

45. a. Izin

Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pengumpulan Limbah B3

Izin Pengelolaan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) untuk Usaha Jasa

Memerlukan

prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Dokumen

mengenai Nama, sumber dan karakteristik Limbah B3 yang dikumpulkan;

b. Dokumen yang menjelaskan tentang tempat penyimpanan Limbah B3;

c. Dokumen yang menjelaskan pengemasan Limbah B3;

d. Dokumen prosedur pengumpulan Limbah B3 dan proses perpindahan limbah B3 (penerimaan dan pengiriman);

a. Penyusunan

dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL;

b. bukti kepemilikan atas dana penanggulangan pencemaran lingkungan hidup dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

c. Izin Lokasi; dan d. IMB.

Izin Usaha Menteri

Page 99: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 61 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

e. Dokumen prosedur tanggap darurat limbah B3; dan

f. Dokumen rancang bangun pengumpulan Limbah B3.

b. Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3

Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Dokumen mengenai Nama, sumber dan karakteristik Limbah B3 yang dimanfaatkan;

b. Dokumen jenis pemanfaatan limbah B3;

c. Dokumen yang menjelaskan tentang tempat penyimpanan Limbah B3;

d. Dokumen yang menjelaskan pengemasan Limbah B3;

e. Dokumen mengenai metode, teknologi, proses

a. penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL;

b. bukti kepemilikan atas dana penanggulangan pencemaran lingkungan hidup dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

c. Izin Lokasi; dan d. IMB.

Menteri

Page 100: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 62 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

dan kapasitas pemanfaatan limbah B3;

f. Dokumen mengenai Prosedur pemanfaatan Limbah B3; dan

g. Dokumen mengenai Prosedur tanggap darurat limbah B3.

c. Izin Pengelolaan B3 untuk Kegiatan Pengolahan Limbah B3

Izin Pengelolaan B3 untuk Kegiatan Pengolahan Limbah B3

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Dokumen mengenai nama, sumber dan karakteristik, Limbah B3 yang diolah;

b. Dokumen mengenai jenis pengolahan limbah B3;

c. Dokumen yang

menjelaskan tentang tempat penyimpanan Limbah B3;

d. Dokumen yang menjelaskan

a. Penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL;

b. bukti kepemilikan atas dana penanggulangan pencemaran lingkungan

hidup dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

c. Izin Lokasi; dan d. IMB.

Menteri

Page 101: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 63 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

pengemasan Limbah B3;

e. Dokumen mengenai metode, teknologi, proses, tata letak, DED, dan kapasitas pengolahan limbah B3;

f. Dokumen mengenai Prosedur pengolahan Limbah B3; dan

g. Dokumen mengenai Prosedur tanggap darurat limbah B3.

d. Izin Pengelolaan

Limbah B3 untuk Kegiatan Penimbunan Limbah B3

Izin Pengelolaan Limbah B3

untuk Kegiatan Penimbunan Limbah B3

Memerlukan prasarana untuk

menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Dokumen mengenai Nama, sumber dan karakteristik Limbah B3 yang ditimbun;

b. Dokumen mengenai jenis penimbunan

a. Penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL;

b. Bukti kepemilikan atas dana penanggulang-

Menteri

Page 102: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 64 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

limbah B3 dengan fasilitas penimbusan akhir;

c. Dokumen yang menjelaskan tentang persyaratan lokasi penimbusan akhir Limbah B3 meliputi bebas banjir, permeabilitas tanah, daerah stabil, diluar kawasan lindung dan tidak merupakan daerah resapan air tanah;

d. Dokumen yang menjelaskan tentang desain fasilitas penimbusan akhir Limbah B3;

e. Dokumen mengenai metode,

an pencemaran lingkungan hidup dan/atau kerusakan lingkungan hidup; dan

c. Izin Lokasi; dan d. IMB.

Page 103: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 65 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

teknologi, proses dan kapasitas penimbusan akhir Limbah B3;

f. Dokumen mengenai Prosedur penimbusan akhir Limbah B3;

g. Dokumen mengenai Prosedur tanggap darurat Limbah B3;

h. Dokumen mengenai Prosedur pemantauan lingkungan; dan

i. Dokumen mengenai Prosedur dan perincian penutupan fasilitas penimbusan akhir.

Page 104: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 66 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) untuk Penghasil (Terintegrasi dengan Izin Lingkungan, AMDAL/UKL-UPL)

46. a. Izin

Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Penyimpanan Limbah B3

Izin Operasional

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) untuk Penghasil

Memerlukan

prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Dokumen

mengenai Nama, sumber dan karakteristik Limbah B3 yang disimpan;

b. Dokumen yang menjelaskan tentang tempat penyimpanan Limbah B3;

c. Dokumen yang menjelaskan pengemasan Limbah B3;

d. Dokumen mengenai Prosedur penyimpanan Limbah B3;

e. Dokumen mengenai

Prosedur tanggap darurat Limbah B3; dan

f. Dokumen mengenai Rancang bangun

a. Penyusunan

dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL.

b. Izin Lokasi; dan c. IMB.

Izin Komersial

atau Operasional

Bupati/

Walikota

Page 105: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 67 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

fasilitas penyimpanan Limbah B3.

b. Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3

Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Dokumen mengenai Nama, sumber dan karakteristik Limbah B3 yang dimanfaatkan;

b. Dokumen mengenai Jenis pemanfaatan Limbah B3;

c. Dokumen yang menjelaskan tentang tempat penyimpanan Limbah B3;

d. Dokumen yang menjelaskan pengemasan Limbah B3;

e. Dokumen mengenai

metode, teknologi, proses dan kapasitas pemanfaatan limbah B3;

a. Penyusunan Dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL;

b. Izin Lokasi; dan c. IMB.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 106: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 68 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

f. Dokumen mengenai Prosedur pemanfaatan Limbah B3; dan

g. Dokumen mengenai Prosedur tanggap darurat Limbah B3.

c. Izin Pengelolaan B3 untuk Kegiatan Pengolahan Limbah B3

Izin Pengelolaan B3 untuk Kegiatan Pengolahan Limbah B3

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Dokumen mengenai Nama, sumber dan karakteristik, Limbah B3 yang diolah;

b. Dokumen mengenai Jenis pengolahan Limbah B3;

c. Dokumen yang menjelaskan tentang tempat penyimpanan Limbah B3;

d. Dokumen yang menjelaskan pengemasan Limbah B3;

e. Dokumen mengenai

a. Penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL;

b. Izin Lokasi; dan c. IMB.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 107: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 69 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

metode, teknologi, proses, tata letak, DED dan kapasitas pengolahan Limbah B3;

f. Dokumen mengenai Prosedur pengolahan Limbah B3; dan

g. Dokumen mengenai Prosedur tanggap darurat Limbah B3.

Page 108: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 70 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

d. Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Penimbunan Limbah B3

Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Penimbunan Limbah B3

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Dokumen mengenai nama, sumber dan karakteristik Limbah B3 yang ditimbun;

b. Dokumen mengenai Jenis penimbunan Limbah B3;

c. Dokumen yang menjelaskan tentang persyaratan lokasi penimbunan Limbah B3 meliputi bebas banjir, permeabilitas tanah, daerah stabil, diluar kawasan lindung dan tidak merupakan daerah resapan air tanah;

d. Dokumen yang menjelaskan tentang desain fasilitas

a. Penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL;

b. bukti kepemilikan atas dana penanggulang-an pencemaran lingkungan hidup dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

c. Izin Lokasi; dan d. Izin Mendirikan

Bangunan (IMB).

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 109: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 71 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

penimbunan Limbah B3;

e. Dokumen mengenai metode, teknologi, proses dan kapasitas penimbunan Limbah B3;

f. Dokumen mengenai Prosedur penimbunan Limbah B3;

g. Dokumen mengenai Prosedur tanggap darurat Limbah B3;

h. Dokumen mengenai Prosedur pemantauan lingkungan; dan

i. Dokumen mengenai Prosedur dan perincian penutupan fasilitas penimbunan.

Page 110: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 72 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

e. Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Dumping Limbah B3

Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Dumping Limbah B3

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/

menguasai prasarana.

a. Dokumen mengenai Nama, sumber, karakteristik limbah yang akan di dumping;

b. Dokumen mengenai Keterangan tentang lokasi (nama tempat/letak, luas, titik koordinat;

c. Dokumen Flowsheet pengelolaan limbah atau uraian proses sistem pembuangan limbah;

d. Dokumen mengenai Rona awal kualitas air laut dan sedimen;

e. Dokumen kajian modeling serbuk dan lumpur

Penyusunan Dokumen Izin Lingkungan, Amdal, atau UKL-UPL.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 111: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 73 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

bor/tailing (termasuk pola sebaran material pada badan/kolom air dan dasar;

f. Dokumen kajian keberadaan termoklin dan kedalamnya yang mewakili musim barat dan timur dan peralihan;

g. Dokumen mengenai Hasil uji total konsentrasi logam berat;

h. Dokumen mengenai Hasil uji LC50-96 jam;

i. Dokumen mengenai Hasil uji TPH;

j. Dokumen komposisi bahan kimia dalam lumpur bor;

k. Dokumen mengenai Pola

Page 112: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 74 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

sebaran parameter – parameter kunci (parameter kunci disesuaikan dengan polutan yang terkandung didalam material tailing / drillcuting);

l. Peta batimetri; m. Peta daerah

sensiti; n. Peta alur

pelayaran; o. Peta daerah

terlarang terbatas; dan

p. Dokumentasi mengenai perlengkapan sistem tanggap darurat tumpahan minyak ke laut.

47. Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk pengangkutan Limbah B3

Rekomendasi Pengelolaan Limbah B3 untuk pengangkutan

Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau

a. Dokumen mengenai Jenis alat angkut yang digunakan yang dilengkapi

Tanpa Komitmen

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 113: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 75 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

limbah B3 kegiatan dengan GPS; b. Dokumen

mengenai Jenis, karakteristik, sumber, tujuan, dan jumlah Limbah B3 yang diangkut;

c. Dokumentasi Pengemasan dan simbol label Limbah B3;

d. Dokumen mengenai Prosedur pengangkutan Limbah B3; dan

e. Dokumen mengenai Prosedur tanggap darurat.

48. Persetujuan pelaksanaan Uji Coba

Pemanfaatan Limbah B3

Persetujuan pelaksanaan Uji Coba

Pemanfaatan Limbah B3

Tidak memerlukan prasarana untuk

menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Dokumen mengenai nama, sumber, karakteristik, komposisi dan hasil uji coba Limbah B3 yang dimanfaatkan;

b. Dokumen mengenai Lokasi

Membangun fasilitas dan sarana pendukung uji coba pemanfaatan limbah B3 dalam kurun waktu paling lama 1 tahun.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 114: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 76 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

uji coba; c. Dokumen

mengenai Jadwal pelaksanaan uji coba;

d. Dokumen me-ngenai peralat-an, metode, tek-nologi dan/atau fasilitas peman-faatan Limbah B3;

e. Dokumen me-ngenai pelak-sanaan uji coba; dan

f. Dokumen me-ngenai Prosedur tanggap darurat Limbah B3.

49. Persetujuan pelaksanaan Uji Coba

Pengolahan Limbah B3

Persetujuan pelaksanaan Uji Coba

Pengolahan Limbah B3

Tidak memerlukan prasarana untuk

menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Dokumen mengenai nama, sumber, karakteristik, komposisi dan hasil uji coba limbah B3 yang diolah;

b. Dokumen mengenai Lokasi

Membangun fasilitas dan sarana pendukung uji coba pengolahan limbah B3 dalam kurun waktu paling lama 1 tahun.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 115: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 77 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

uji coba; c. Dokumen

mengenai jadwal pelaksanaan uji coba;

d. Dokumen mengenai peralatan, metode, teknologi dan/atau fasilitas pengolahan limbah B3;

e. Dokumen mengenai pelaksaan uji coba; dan

f. Prosedur penanganan tanggap darurat limbah B3.

50. Rekomendasi Impor Limbah

Non B3

Rekomendasi

Impor Limbah Non B3

Tidak memerlukan

prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan

a. Dokumen mengenai jenis limbah non B3 yang diimpor berupa sisa, skrap atau reja;

b. Dokumen mengenai Diagram alir

Penyusunan Dokumen Izin Lingkungan, AMDAL atau UKL-UPL.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 116: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 78 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

proses produksi; c. Dokumen

mengenai Postarif/kode HS limbah non B3 yang diimpor;

d. Dokumen mengenai Angka pengenal importir produsen (API-P) atau angka pengenal importir terbatas (API-T);

e. Dokumen mengenai Nomor identitas kepabeanan (NIK);

f. Dokumen mengenai fasilitas pengelolaan lingkungan; dan

g. Dokumen mengenai fasilitas proses produk jadi.

Izin Pembuangan Air Limbah (Terintegrasi dengan Izin Lingkungan, Amdal/UKL-UPL)

Page 117: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 79 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

51. a. Izin Pembuangan Air Limbah ke Air Permukaan

Izin Pembuangan Air Limbah ke Air Permukaan

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/menguasai prasarana

a. Kajian pembuangan air limbah ke air atau sumber air oleh pemrakarsa;

b. Dokumen mengenai lay out industri keseluruhan dan tandai unit-unit yang berkaitan dengan Intake air baku, unit proses pengolahan air baku, proses produksi penghasil air limbah, kegiatan pendukung penghasil air limbah, unit pengolahan air limbah;

c. Neraca air menggambarkan keseluruhan sistem, pengambilan air baku (intake), proses

a. Penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL.

b. Memiliki Fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dari proses produksi, kegiatan pendukung, air larian di area terganggu.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 118: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 80 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

pengolahan air bersih, pemanfaatan air baku untuk proses industri, pemanfaatan air baku untuk kegiatan-kegiatan pendukung yang menghasilkan air limbah, sistem pengolahan air limbah dan saluran pembuangan. jika neraca air tidak bisa ditentukan, misalnya pada kegiatan pertambangan, maka gambarkan secara skematik sumber air limbah, sistem pengumpulan, unit pengolahan dan jumlah air bersih yang

Page 119: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 81 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

digunakan; d. Dokumen

mengenai deskripsi dari sistem pengolahan IPAL meliputi uraian mengenai teknologi pengolahan air limbah yang digunakan, kapasitas terpasang dan kapasitas sebenarnya;

e. Upaya minimalisasi air limbah, efisiensi energi dan sumberdaya yang dilakukan berkaitan dengan pengelolaan air limbah; dan

f. Dokumen uraian penanganan kondisi darurat pencemaran air.

Page 120: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 82 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

b. Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut

Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/menguasai prasarana

a. Kajian pembuangan air limbah ke air atau sumber air oleh pemrakarsa;

b. Dokumen mengenai layout industri keseluruhan dan tandai unit-unit yang berkaitan dengan Intake air baku, unit proses pengolahan air baku, proses produksi penghasil air limbah, kegiatan pendukung penghasil air limbah, unit pengolahan air limbah;

c. Dokumen neraca air menggambarkan keseluruhan sistem, pengambilan air baku (intake),

a. Penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL.

b. Memiliki Fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dari proses produksi, kegiatan pendukung, air larian di area terganggu.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 121: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 83 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

proses pengolahan air bersih, pemanfaatan air baku untuk proses industri, pemanfaatan air baku untuk kegiatan-kegiatan pendukung yang menghasilkan air limbah, sistem pengolahan air limbah dan saluran pembuangan. jika neraca air tidak bisa ditentukan, misalnya pada kegiatan pertambangan, maka gambarkan secara skematik sumber air limbah, sistem pengumpulan, unit pengolahan dan jumlah air

Page 122: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 84 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

bersih yang digunakan;

d. Dokumen mengenai deskripsi dari Sistem pengolahan IPAL meliputi uraian mengenai teknologi pengolahan air limbah yang digunakan, kapasitas terpasang dan kapasitas sebenarnya;

e. Dokumen Upaya minimalisasi air limbah, efisiensi energi dan sumberdaya yang dilakukan berkaitan dengan pengelolaan air limbah; dan

f. Dokumen Uraian penanganan kondisi darurat

Page 123: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 85 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

pencemaran air.

c. Izin Pembuangan Air Limbah secara Injeksi

Izin Pembuangan Air Limbah secara Injeksi

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan serta telah memiliki/menguasai prasarana

Kajian teknis injeksi air limbah oleh pemrakarsa

a. Penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL.

b. Memiliki Fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dari proses produksi, kegiatan pendukung, air larian di area terganggu.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

d. Izin Pembuangan Air Limbah secara Aplikasi

Tanah

Izin Pembuangan Air Limbah secara Aplikasi

Tanah

Memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau

kegiatan serta telah memiliki/menguasai prasarana

Kajian mengenai pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah oleh pemrakarsa.

a. Penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL;

b. Memiliki Fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dari proses

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 124: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 86 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

produksi, kegiatan pendukung, air larian di area terganggu.

Page 125: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 87 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

52. Izin Emisi Izin Emisi Tidak memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan atau kegiatan.

a. Dokumen mengenai layout industri keseluruhan dan

tandai unit-unit yang berkaitan dengan emisi udara yang dihasilkan;

b. Dokumen mengenai diagram alir pengendalian pencemaran udara serta teknologi pengendali yang digunakan;

c. Dokumen mengenai sumber emisi (kapasitas, jenis bahan bakar, jumlah bahan

bakar, waktu operasi, dll);

d. Dokumen mengenai pengelolaan debu yang

Penyusunan dokumen Izin Lingkungan, Amdal atau UKL-UPL.

Izin Komersial atau Operasional

Menteri

Page 126: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

- 88 -

No Perizinan Berusaha*

Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS**

Kriteria Persyaratan Teknis

Persyaratan Komitmen dan

Pemenuhan Komitmen

Jenis Izin Kewenangan Pengawasan

Keterangan

terbentuk; dan

e. Dokumen mengenai gambar dan

deskripsi cara kerja alat pengendali emisi (termasuk bahan kimia atau katalis yang digunakan).

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,

ttd

KRISNA RYA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SITI NURBAYA

Page 127: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN …dpmtk.id/layanan/docs/2019/oss/Permen Lingkungan Hidup P.22-2018-OSS.pdf · penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

NOMOR P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 P

TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA PELAYANAN PERIZINAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

FORMAT PERNYATAAN PEMENUHAN KOMITMEN

SURAT PERNYATAAN PEMENUHAN KOMITMEN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ................................................................................. Jabatan : ................................................................................. Alamat : ................................................................................. Nomor Telp : ................................................................................. Selaku penanggung jawab atas pemenuhan komitmen dari: Nama perusahaan/Usaha

: ..........................................................................

Alamat perusahaan/usaha

: ...........................................................................

Nomor telp. Perusahaan : ........................................................................... Jenis Usaha/sifat usaha

: ...........................................................................

Akan melaksanakan Pemenuhan Komitmen sebagai berikut:

1. ……………………………………………………..

2. ………………………………………………….....

3. ……………………………………………………..

Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan pada prinsipnya bersedia dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan seluruh pemenuhan komitmen tersebut di atas, dalam jangka waktu yang telah ditentukan, termasuk apabila di kemudian hari yang belum tercantum dalam surat pernyataan ini. Kami bersedia bertanggungjawab atas kerugian yang ditimbulkan yang diakibatkan dari usaha dan/atau kegiatan, serta bersedia untuk dicabut izin usaha dan izin komersial atau operasional oleh pejabat berwenang. Jakarta, ................................

Yang menyatakan,

Materai 6000 Tandatangan

dan cap

........................................ Direktur Utama

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SITI NURBAYA

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,

ttd

KRISNA RYA