Peraturan ketertiban lingkungan

10
PERATURAN DESA KEDUNGJARAN NO 06 TAHUN 2014 TENTANG IZIN KETERTIBAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KEDUNGJARAN Menimbang : a. bahwa Pemerintah desa Kedungjaran Wajib menciptakan ketertiban dan keteraturan lingkungan di Desa Kedungjaran. b. bahwa Pemerintah Desa Kedungjaran wajib menjaga agar tak terjadi perselisihan dan sengketa atas Hak Kepemilikan yang diakibatkan kegiatan pembangunan. c. bahwa Pemerintah desa Kedungjaran wajib menjaga agar kegiatan pembangunan tak menyalahi perencanaan, pelaksanaan dan tujuan akhir pemanfaatan baik bagi sipemilik, masyarakat sekitar dan lingkungan. d. bahwa berdasakan pertimbangan huruf a, b dan huruf c di atas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Desa Tentang Izin Ketertiban Lingkungan. Mengingat : (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501);

description

Mengenai Izin Mendirikan bangunan

Transcript of Peraturan ketertiban lingkungan

Page 1: Peraturan ketertiban lingkungan

PERATURAN DESA KEDUNGJARANNO 06 TAHUN 2014

TENTANGIZIN KETERTIBAN LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAKEPALA DESA KEDUNGJARAN

Menimbang : a. bahwa Pemerintah desa Kedungjaran Wajib menciptakan ketertiban

dan keteraturan lingkungan di Desa Kedungjaran.b. bahwa Pemerintah Desa Kedungjaran wajib menjaga agar tak terjadi

perselisihan dan sengketa atas Hak Kepemilikan yang diakibatkan kegiatan pembangunan.

c. bahwa Pemerintah desa Kedungjaran wajib menjaga agar kegiatan pembangunan tak menyalahi perencanaan, pelaksanaan dan tujuan akhir pemanfaatan baik bagi sipemilik, masyarakat sekitar dan lingkungan.

d. bahwa berdasakan pertimbangan huruf a, b dan huruf c di atas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Desa Tentang Izin Ketertiban Lingkungan.

Mengingat :(1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah- daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495);

(2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501);

(3) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501);

(4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694);

(5) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

(6) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);

(7) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Page 2: Peraturan ketertiban lingkungan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

(8) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;(9) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;(10) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan;(11) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;(12) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

(13) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;(14) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

Menetapkan:

Dengan Persetujuan BersamaBADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEDUNGJARAN

DANKEPALA DESA KEDUNGJARAN

MEMUTUSKANPERATURAN DESA KEDUNGJARAN

TENTANG KETERTIBAN LINGKUNGAN

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah:a. Kabupaten adalah Kabupaten Pekalonganb. Kecamatan adalah Kecamatan Sragic. Desa adalah Desa Kedungjaran.d. Kepala Desa adalah Kepala Desa Kedungjarane. Pemerintahan Desa Kedungjaran selanjutnya disebut pemerintahanf. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara urusan pemerintahan terdiri

dari Pemerintah Desa Kedungjaran dan Badan Permusyawaratan Desa Kedungjaran yang didalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa Kedungjaran diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 3: Peraturan ketertiban lingkungan

g. Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa Kedungjaran selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa Kedungjaran

h. Perangkat Desa adalah Perangkat Desa Kedungjaran selanjutnya disebut perengkat desa adalah unsur pembantu Kepala Desa Kedungjaran yang bertugas membantu Kepala Desa Kedungjaran dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

i. Peraturan Desa Kedungjaran adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD Desa Kedungjaran bersama Kepala Desa Kedungjaran.

j. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya.

k. Ketertiban adalah suatu keadaan kehidupan yang serba teratur dan tertata dengan baik sesuai ketentuan perundang-undangan guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang dinamis , aman, tenteram lahir dan batin.

l. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makluk hidup lain.

m. Persil adalah sebidang tanah dengan atau tanpa bangunan dalam wilayah daerah baik untuk tempat tinggal, tempat usaha maupun kegiatan lainnya, kecuali makam.

n. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.

o. Jalur hijau adalah setiap jalur tanah yang terbuka tanpa bangunan yang diperuntukan untuk pelestarian lingkungan sebagai salah satu sarana dan pengadaan taman kota.

p. Bangunan adalah segala bentuk wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-lain.

q. Kegiatan adalah segala kegiatan berupa penggalian, pengurukan, membangun bangunan baru, membongkar, merehab ataupun mengurangi, menambah serta merubah bentuk bangunan.

r. Pungutan biaya atau retribusi adalah suatu pungutan yang dilakukan oleh pemerintah desa atau yang ditunjuk untuk itu sejumlah tertentu.

Page 4: Peraturan ketertiban lingkungan

BAB IIJENIS-JENIS KEGIATAN PEMBANGUNAN

Pasal 2Jenis-jenis kegiatan adalah segala jenis kegiatan Pembangunan yang dilaksanakan baik oleh warga desa, warga luar desa, Badan Hukum atau lembaga lainnya di tanah atau air yang ada di wilayah Hukum Desa Kedungjaran seperti :

1. Pengurukan bervolume luas,2. Penggalian bervolume luas,3. Pembangunan Pondasi Bangunan apapun dan kelanjutannya,4. Rehabilitasi berupa perubahan Volume Bangunan terutama penambahan

Bangunan,5. Pembangunan di atas Saluran Air,6. Pembangunan di atas Bantaran Saluran Air dan sungai,

BAB IIIKETENTUAN

Pasal 3(1) Setiap orang, lembaga atau Badan Hukum baik warga desa maupun warga luar

desa yang akan melaksanakan kegiatan pembangunan wajib memberitahukan kepada pemerintah desa mengenai kegiatannya.

(2) Pemberitahuan harus melalui Ketua RT / RW setempat untuk seterusnya dibawa ke Kantor Kepala desa dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Dokumen kepemilikan Lahan serta Rencana Pembangunannya.

(3) Setelah Pemeriksaan Dokumen Kepemilikan berupa SHM, Hak Sewa, Hak Guna Pakai, Hibah dan Hak lainnya maka dilanjutkan pemeriksaan ke lokasi.

(4) Pemeriksaan Lokasi bertujuan untuk memastikan posisi Lahan, rencana bangunan agar tak terjadi kesalahan penempatan yang mengakibatkan kerugian pihak lain.

(5) Kepala Desa atau orang yang ditunjuk untuk itu, diberi kewenangan untuk melarang dan atau memberhentikan kegiatan yang dimaksud bila terdapat permasalahan.

(6) Kegiatan bisa dilanjutkan setelah tercapai penyelesaian syarat-syarat dan sengketa yang ada di lokasi pembangunan.

BAB IVSURAT IJIN

Pasal 4Untuk surat ijin dibagi menjadi dua yaitu :

1. Surat Ijin yang dikeluarkan oleh pihak Desa bersifat izin kegiatan pembangunan yang bertujuan semata-mata untuk langkah awal menghindari konflik, sengketa dan kerugian diantar pihak pembangun dan pihak yang ada disekitarnya.

2. Surat Ijin yang Resmi dikeluarkan Pemerintah diatasnya seperti Kecamatan dan Kabupaten berupa IMB, HO dan Surat Izin lainnya diurus sendiri oleh pihak pembangun.

Page 5: Peraturan ketertiban lingkungan

BAB VLARANGAN

Pasal 5Kegiatan Pembangunan yang dilarang di Desa Kedungjaran adalah :

1. Kegiatan Pembangunan yang bertentangan dengan Hukum seperti Tempat Prostitusi, Perjudian atau tempat Hiburan Malam, Warung remang-remang dan yang sejenis.

2. Kegiatan Pembangunan yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga disebabkan Polusi Suara, Radiasi dan sejenisnya.

3. Kegiatan Pembangunan yang mengakibatkan pencemaran Lingkungan.4. Kegiatan Pembagunan atas Bangunan yang mengakibatkan terganggunya

kesehatan masyarakat sekitar.5. Pembangunan di atas Lahan/persil sengketa6. Pembangunan di atas Jalur Hijau7. Pembangunan di Bahu Jalan8. Pembangunan di atas Saluran Irigasi

BAB VIBESARNYA PUNGUTAN BIAYA

Pasal 6

(1) Setiap Penduduk/Warga Desa Kedungjaran atau luar Desa kedungjaran dan/atau Badan Hukum dan lembaga baik Swasta atau Pemerintah yang melakukan Kegiatan Pembangunan di wilayah hukum Desa Kedungjaran dikenakan biaya sebagai berikut:a. Untuk Warga / Badan Hukum / Lembaga dari dalam desa :

1. - Surat Izin Pembangunan Pondasi hingga Kelanjutannya, rehab, Penggalian ataupun pengurukan bervolume kecil < 100 M2 Rp. 10.000,-- Surat Izin Pembangunan Pondasi hingga Kelanjutannya, rehab, Penggalian ataupun pengurukan bervolume sedang 100 – 500 M2 Rp. 25.000,-- Surat Izin Pembangunan Pondasi hingga Kelanjutannya, rehab, Penggalian ataupun pengurukan bervolume besar > 500 M2 Rp. 50.000,-

2. Biaya pemeriksaan dokumen, pemeriksaan Lokasi perpetugas Rp.25.000,-

b. Untuk Bukan Warga / Badan Hukum / Lembaga dari Luar Desa 1. - Surat Izin Pembangunan Pondasi hingga Kelanjutannya, rehab, Penggalian

ataupun pengurukan bervolume kecil < 100 M2 Rp. 50.000,-- Surat Izin Pembangunan Pondasi hingga Kelanjutannya, rehab, Penggalian ataupun pengurukan bervolume sedang 100 – 500 M2 Rp. 100.000,-- Surat Izin Pembangunan Pondasi hingga Kelanjutannya, rehab, Penggalian ataupun pengurukan bervolume besar > 500 M2 Rp. 150.000,-

2. Biaya pemeriksaan dokumen, pemeriksaan Lokasi perpetugas Rp.25.000,-

Page 6: Peraturan ketertiban lingkungan

Pasal 7Bagi setiap kegiatan yang diajukan oleh 1 pemohon izin dengan kegiatan lebih dari satu maka dikenakan biaya perkegiatan.

Pasal 8Setiap warga masyarakat /Penduduk Desa Kedungjaran dan atau panitia atau

organisasi atau lembaga yang mengadakan kegiatan Pembangunan untuk Tempat Ibadah, Sarana Umum tidak dikenakan retribusi/pungutan.

Pasal 9(1) Hasil pungutan biaya administrasi ijin Pembangunan sebagaimana dimaksud

pasal 6 ayat (1) huruh a nomor 1 dan ayat (1) huruf b nomor 1 adalah merupakan sumber Anggaran Pendapatan Belanja Desa.

(2) Hasil pungutan biaya administrasi ijin Pembangunan sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat (1) huruh a nomor 2 dan ayat (1) huruf b nomor 2 adalah hak dari petugas yang melakukan pemeriksaan sebagai uang ganti kerja.

BAB VIIPENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA PUNGUTAN

Pasal 10(1) Pelaksana pungutan administrasi ijin pembangunan dalam tupoksi pembantuan

adalah :a. Tupoksi pembantuan pungutan ijin Pembangunan sebagaimana pasal 4

point 1 adalah Kaur Umum.b. Pertanggungjawaban pelaksana pungutan administrasi kepada

Bendaharawan Desa / Kaur Keuangan setiap tanggal dan atau akhir bulan berjalan disahkan/mengetahui Sekdes dan Cap Kepala Desa.

c. Pelaksana administrasi ijin Pembangunan adalah Sekretaris Desa dan guna efektifitasnya pelaksanaan pemeriksaan persyaratan dokumen dan lapangan adalah Kepala Dusun sesuai lokasi kegiatan.

d. Pemegang Keuangan ijin keramaian adalah Bendahara Desa dan guna efektifitasnya pelaksanaan pungutan dan tertibnya administrasi, maka Kaur Keuangan/ Bendahara Desa harus membuat buku kas pembantu yang khusus.

(2) Bagi setiap masyarakat dan atau penduduk desa Kedungjaran atau panitia/organisasi yang akan melaksanakan kegiatan pembangunan harus melalui Ketua RT dan RW setempat

.

Page 7: Peraturan ketertiban lingkungan

BAB VIIIPENUTUP

Pasal 11Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.

Pasal 12Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Kedungjaran.

Ditetapkan di KedungjaranPada tanggal 1 Oktober 2014KEPALA DESA KEDUNGJARANSARIDJODiundangkan di KedungjaranPada tanggal 1 Oktober 2014Plt. SEKRETARIS DESA KEDUNGJARANWASDARI