Peraturan Gubernur Jawa Barat-revisi

6
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN RUANG RAWAN BENCANA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT Menimbang : a. bahwa dalam rangka implementasi Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRTM/2007, Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan Rawan Gempa Bumi, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRTM/2007, Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor; b. bahwa bencana tidak mengenal batas wilayah, dapat bersifat bencana daerah dan/atau nasional, wilayah Jawa Barat memiliki potensi bencana letusan gunung berapi, gempa/tsunami, longsor, dan banjir; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara tanggal 4 Juli 1950); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) Jo Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana;

Transcript of Peraturan Gubernur Jawa Barat-revisi

Page 1: Peraturan Gubernur Jawa Barat-revisi

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2007

TENTANG

PEDOMAN PENATAAN RUANG

RAWAN BENCANA PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA BARAT Menimbang : a. bahwa dalam rangka implementasi Undang Undang Nomor

26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRTM/2007, Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan Rawan Gempa Bumi, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRTM/2007, Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor;

b. bahwa bencana tidak mengenal batas wilayah, dapat

bersifat bencana daerah dan/atau nasional, wilayah Jawa Barat memiliki potensi bencana letusan gunung berapi, gempa/tsunami, longsor, dan banjir;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara tanggal 4 Juli 1950);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) Jo Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana;

Page 2: Peraturan Gubernur Jawa Barat-revisi

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 Tentang

Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593):

8. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Tentang

Pengelolaan Kawasan Lindung;

9. Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Nomor 327/KPTS/M/2002 Tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang;

10. Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah

(Kimpraswil) Nomor 269/KPTS/M/2006 Tentang Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan;

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007,

Tentang Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya;

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2007,

Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan Rawan Gempa Bumi;

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2007,

Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

Page 3: Peraturan Gubernur Jawa Barat-revisi

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN PENATAAN RUANG RAWAN BENCANA

PROVINSI JAWA BARAT

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Jawa Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat; 4. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis;

5. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi/tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor;

6. Pengertian dan istilah teknis lainnya dalam Peraturan Gubernur ini terdapat

dalam buku pedoman;

7. Buku Pedoman adalah Buku Pegangan yang digunakan oleh Perangkat Kabupaten dan Kota untuk melaksanakan dan mengimplementasikan serta menyiapkan Pengaturan Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana di wilayah masing-masing Kabupaten dan Kota.

Page 4: Peraturan Gubernur Jawa Barat-revisi

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2 1. Pengaturan Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana

dimaksudkan untuk:

a. memberikan acuan dalam penentuan kawasan yang berpotensi menimbulkan letusan gunung berapi, gempa bumi/tsunami, longsor, dan banjir berdasarkan pertimbangan karakter fisik alami dan aktifitas manusia yang memberi dampak terjadinya letusan gunung berapi, gempa bumi/ tsunami, longsor, dan banjir;

b. memberikan acuan dalam perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang

dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi, gempa bumi/tsunami, longsor, dan banjir;

c. memberikan acuan dalam penyusunan dan peninjauan kembali rencana

tata ruang wilayah kabupaten dan kota di wilayah Jawa Barat. 2. Pengaturan Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana bertujuan

untuk mewujudkan rencana tata ruang wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota yang operasional dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana letusan gunung berapi, gempa bumi/tsunami, longsor, dan banjir.

BAB III

SASARAN

Pasal 3

Sasaran Pengaturan Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi, Kawasan Rawan Gempa Bumi/Tsunami, Kawasan Rawan Longsor, dan Kawasan Rawan Banjir, adalah untuk menyiapkan Peraturan berserta peta wilayah sebagai dasar acuan guna meminimalkan akibat bencana yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat

Page 5: Peraturan Gubernur Jawa Barat-revisi

BAB IV

RUANG LINGKUP

Pasal 4 1. Ruang lingkup Peraturan Gubernur ini meliputi pengaturan tentang

perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang, dan penatalaksanaan penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi, gempa bumi/tsunami, longsor, dan banjir;

2. Pengaturan tentang perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,

pengendalian pemanfaatan ruang, dan penatalaksanaan penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi, gempa bumi/tsunami, longsor, dan banjir sebagaimana dimaksudkan pada Ayat 1 disesuaikan dengan kondisi di lingkungan masing-masing Kabupaten dan Kota;

3. Pengaturan tentang perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,

pengendalian pemanfaatan ruang, dan penatalaksanaan penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi, gempa bumi/tsunami, longsor, dan banjir sebagaimana dimaksudkan pada Ayat 1 dimuat secara lengkap dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

4. Tiap daerah baik Kabupaten atau Kota di lingkungan Provinsi Jawa Barat

harus mengimplementasikan Peraturan Gubernur Jawa Barat Tentang Pedoman Penataan Ruang Rawan Bencana dengan melengkapi dan merevisi peta terkini dengan skala yang sesuai, peraturan-peraturan daerah yang terkait dengan pengelolaan bencana;

5. Tiap daerah baik Kabupaten maupun Kota harus melakukan sinkronisasi dan

kerja sama dalam menyiapkan peraturan daerah yang terkait dengan masalah bencana serta berkoordinasi dengan Provinsi.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 5

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjang teknis pelaksanaannya, akan diatur lebih lanjut oleh Bupati dan Walikota. Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Page 6: Peraturan Gubernur Jawa Barat-revisi

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Barat

Ditetapkan di Bandung Pada tanggal ...... Desember 2007. GUBERNUR JAWA BARAT ttd DANNY SETIAWAN.

Diundangkan di Bandung Pada tanggal 2007 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT, Ttd LEX LAKSAMANA BERITA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007 NOMOR SERI …