PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 15TAHUN …
Transcript of PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 15TAHUN …
D I N A S P E R K E B U N A N
PROVINSI JAWA BARAT
2018 -2023
@disbunjabar
@perkebunanjabar
@disbunjabar
disbun.jabarprov.go.id
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 15TAHUN 2019
TENTANGRENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018 - 2023
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkebunan menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 Tentang
Perkebunan, adalah segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya
manusia, sarana produksi, alat dan mesin, budi daya, panen, pengolahan dan
pemasaran terkait Tanaman Perkebunan. Perkebunan masih menjadi sektor
penting dalam pembangunan ekonomi. Komoditi strategis yang dihasilkan dari
perkebunan yang ada di Jawa Barat diantaranya adalah kopi, karet, kelapa,
cengkeh, tembakau, kakao, tebu dan teh.
Pembangunan perkebunan secara umum telah dan akan terus memberikan
kontribusi bagi pembangunan daerah, baik secara langsung dalam peningkatan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, peningkatan
pendapatan masyarakat, maupun kontribusi tidak langsung melalui penciptaan
kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan sinergitas dengan
sektor lain. Pembangunan perkebunan merupakan upaya peningkatan kualitas
hidup masyarakat tani, yang dicapai melalui inovasi teknologi, pengembangan
produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, serta
penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian. Sumber daya manusia
bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan merupakan
faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk
mencapai peningkatan produksi pertanian dan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia.
Jawa Barat yang dikaruniai dengan kesuburan lahan serta limpahan potensi
sumberdaya alamnya, menyebabkan tumbuhnya berbagai macam komoditas
perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi secara melimpah, serta telah
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat Jawa Barat.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 2 -
Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5°50' -
7°50' Lintang Selatan dan 104°48' - 104°48 Bujur Timur, dengan batas wilayah:
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta; sebelah
Timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah; sebelah Selatan berbatasan
dengan Samudra Indonesia; dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi
Banten.
Luas wilayah Provinsi Jawa Barat meliputi wilayah daratan seluas
3.537.776 Ha. Kondisi Topografi Jawa Barat secara keseluruhan ditandai dengan
wilayah pegunungan dan perbukitan yang bergelombang sekitar 9,5% dari total
wilayah dengan ketinggian lebih dari 1.500 m dpl, dan tersebar hampir merata
diseluruh bagian wilayah, terutama pada bagian wilayah tengah hingga ke pesisir
pantai selatan. Kemudian pada bagian wilayah tengah berupa lereng bukit yang
landai sekitar 36,48% dari luas wilayah Jawa Barat dengan ketinggian 500-1500 m
dpl. Sedangkan sekitar 54,03 % merupakan dataran rendah yang terhampar di
wilayah pesisir utara dari ujung timur ke barat. Iklim di Jawa Barat yaitu tropis,
dengan suhu rata-rata berkisar antara 17,4 – 30,7°C dan kelembaban udara antara
73–84%, dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Kondisi tersebut
menyebabkan komoditi perkebunan berkembang pesat diseluruh bagian wilayah
Jawa Barat.
Lahan perkebunan Jawa barat pada tahun 2019 mencapai 13.40 % dari
seluruh luas wilayah Jawa Barat, dan tersebar di 22 wilayah Kabupaten/Kota, yaitu:
Kab. Bogor, Kota Sukabumi, Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. Bekasi, Kab.
Karawang, Kab. Purwakarta, Kab. Subang, Kab. Indramayu, Kab. Majalengka, Kab.
Cirebon, Kab. Kuningan, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab Sumedang, Kab.
Garut, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kab. Pangandaran, Kota
Banjar dan Kota Bandung.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 3 -
PR
368,405 Ha
PBS
47,910 Ha
PBN
57,732 Ha
Perkebunan Rakyat (PR)
Perkebunan Besat Swasta (PBS)
Perkebunan Besar Negara (PBN)
Dari 3.537.776 Ha luas Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2019 lahan
Perkebunan seluas 474.047 Ha (Angka Tetap Tahun 2019), terdiri dari Lahan
Perkebunan Besar Negara seluas 57.732 Ha (12,18%), Lahan Perkebunan Besar
Swasta seluas 47.910 Ha (10,11%) dan Lahan Perkebunan Rakyat seluas
368.405 Ha (77,71%). Adapun Sumber daya manusia yang terlibat dalam
pembangunan perkebunan di Jawa Barat sebanyak 1.340.806 KK.
Gambar 1.1 Grafik Proporsi Pengelolaan Areal Perkebunan
Di Jawa Barat Tahun 2019
Sementara untuk areal perkebunan berdasarkan proporsi masih di dominasi
oleh perkebunan rakyat sebagai mana dapat dilihat pada Gambar 1.1. Dalam
konteks pembangunan, potensi tersebut perlu dikelola dengan baik oleh segenap
masyarakat perkebunan, khususnya Dinas Perkebunan Jawa Barat yang diberi
amanat untuk memfasilitasi dan mendorong kemajuan perkebunan di Jawa Barat.
Berangkat dari Visi – Misi Gubernur/Wakil Gubernur terpilih yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat, dan
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga terkait, dengan memperhatikan berbagai
Sumber: Statistik Perkebunan Jawa Barat 2019
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 4 -
kebutuhan pembangunan serta keterbatasan yang dihadapi, maka segala upaya
yang tengah dijalankan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat tersebut, untuk
selanjutnya perlu dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, yang berisikan visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
perkebunan. yang berpedoman pada prinsip Specific, Measurable
(terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant, dan Time-based (tenggat waktu).
Dalam perjalanannya, terdapat perubahan dengan terbit beberapa
kebijakan nasional maupun perkembangan keadaan daerah yang dapat
mempengaruhi perencanaan pembangunan daerah.
Perubahan mendasar yang mempengaruhi substansi RENSTRA Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018-2023, adalah adanya perubahan kebijakan nasional.
Kebijakan nasional dimaksud berupa peraturan perundang-undangan yang ruang
lingkupnya berkaitan dengan hal-hal perencanaan dan keuangan daerah serta
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Peraturan yang berkenaan dengan
perencanaan dan keuangan daerah, diantaranya:
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Peraturan ini mewajibkan kepada
seluruh pemerintah daerah agar menggunakan sistem pengelolaan informasi
pembangunan daerah, informasi keuangan daerah dan informasi pemerintah
daerah lainnya secara nasional yang terintegrasi dan saling terhubung untuk
dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah; dan
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah. Peraturan ini diterbitkan untuk mengintegrasikan dan
menyelaraskan perencanaan pembangunan dan keuangan daerah sehingga
berimplikasi pada penyesuaian program dan kegiatan sebagaimana diatur
dalam peraturan tersebut. Klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 5 -
perencanaan pembangunan dan keuangan daerah disusun secara
sistematis dalam rangka mendukung SIPD.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pedoman
Nomenklatur Unit Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan kabupaten/Kota.
Peraturan ini ditujukan untuk keseragaman nomenklatur dan unit kerja
perangkat daerah yang menyelenggarakan tugas dan fungsi secretariat
daerah, perlu pedoman nomenklatur dan unit kerja sekretariat daerah
provinsi dan kabupaten/kota; dan
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019. Peraturan ini
mengatur tata cara, dan sistematika penyusunan laporan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah, serta indikator kinerja makro dan
indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Selanjutnya hal lain yang mendasari perubahan RENSTRA adalah terjadinya
kejadian luar biasa wabah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang
telah ditetapkan sebagai bencana Nasional. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO
menetapkan COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC)/Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)
dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi.
Sejak ditetapkannya sebagai pandemi, pertambahan kasus positif di
Indonesia maupun Jawa Barat menunjukkan perkembangan meningkat, dengan
terjadinya peningkatan jumlah kasus positif dan persebaran semakin meluas di
Jawa Barat. Hal ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap berbagai
sektor termasuk dalam pelaksanaan dan penganggaran pembangunan daerah
tahun 2020.
Memperhatikan perkembangan kondisi nasional dan Jawa Barat akibat
pandemi COVID-19 yang berdampak buruk terhadap aspek kesehatan, sosial,
ekonomi dan telah merambat ke aspek kehidupan lainnya, maka perlu dilakukan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 6 -
penyesuaian target indikator kinerja makro, tujuan dan sasaran (IKU), serta
indikator IKK tingkat dampak (impact) dan tingkat hasil (outcome).
Substansi RENSTRA Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang
mengalami perubahan meliputi gambaran umum wilayah yang disesuaikan dengan
kondisi terkini sampai dengan tahun berjalan; kondisi keuangan dan kerangka
pendanaan; permasalahan daerah dan isu strategis terutama terkait dengan
pandemi COVID-19; target indikator tujuan dan sasaran; strategi dan arah
kebijakan; program dan kegiatan menjadi program, kegiatan, dan sub kegiatan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 beserta IKU
Perangkat Daerah , target kinerjanya, dan indikator kinerja program.
1.2. Landasan Hukum
Dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, peraturan perundang - undangan yang
dijadikan landasan hukum adalah sebagai berikut:
1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4010);
2 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4411);
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 7 -
3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
4 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun
2004 No 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
5 Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020–2024 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
6 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembar Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019 Nomor 7, Tambahan Lembar Daerah Nomor 236);
7 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
8 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
9 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 11 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);
10 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ;
11 Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;
12 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2018-2023 (Lembar
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 8 -
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 8, Tambahan Lembar
Daerah Nomor 237).
13 Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-
2025. (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 24 Seri E);
14 Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Perkebunan (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 8 Seri E);
15 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;
16 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat;
17 Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat.
18 Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan
dan Susunan Organisasi dan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat;
19 Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2016 Tentang Tugas
Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat;
20 Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2017 tentang Kedudukan dan
Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Dinas
Perkebunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
21 Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 83 Tahun 2017 Tentang Tugas
Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah Di Lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
22 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6323);
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 9 -
23 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Dan/Atau
Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian
Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 87, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6485);
24 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 1114);
1.3. Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-
2023 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi
pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik bagi pemerintah, pemerintah
daerah, masyarakat dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan
pembangunan perkebunan, integratif dan berbasis spasial sebagai tindak lanjut
evaluasi terhadap hasil RENSTRA serta percepatan penanganan pendemi COVID-
19 dan dampak yang ditimbulkannya di Provinsi Jawa Barat secara
berkesinambungan.
Adapun tujuan RENSTRA perubahan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat ini adalah:
1. Menetapkan kebijakan pembangunan jangka menengah yang selaras dengan
perkembangan keadaan dan penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat;
2. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu
antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
3. Menetapkan program, kegiatan dan indikasi pendanaan pembangunan
perkebunan selama periode 2018-2023.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 10 -
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat tahun
2018-2023 disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :
Bab I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian RENSTRA Perangkat
Daerah (RENSTRA Perangkat Daerah), fungsi RENSTRA
Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan
daerah, proses penyusunan RENSTRA Perangkat Daerah,
keterkaitan RENSTRA Perangkat Daerah dengan RPJMD,
RENSTRA K/L dan RENSTRA Provinsi/Kabupaten/Kota.
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya
yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi,
kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan
acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
Perangkat Daerah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
RENSTRA Perangkat Daerah.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan RENSTRA PD,
serta susunan garis besar isi dokumen.
Bab II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Menjelaskan tentang dasar hukum pembentukan Perangkat
Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas
dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah kepala
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 11 -
Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi Perangkat
Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil,
dan tata laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur,
mekanisme)
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Menjelaskan tentang macam sumber daya yang dimiliki PD dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya
manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Menjelaskan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah
bedasarkan sasaran/target RENSTRA Perangkat Daerah periode
sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator
kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya
seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh
pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah
Menjelaskan hasil analisis terhadap RENSTRA K/L dan
RENSTRA Perangkat Daerah kabupaten/kota (untuk provinsi)
dan RENSTRA Perangkat Daerah provinsi (untuk
kabupaten/kota), hasil telaahan tehadap RTRW, dan hasil análisis
terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang
berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang.
Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran
kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan
pelayanan yang dibutuhkan.
Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 12 -
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan
Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
Menjelaskan permasalahan-permasalahan pelayanan Perangkat
Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi
permasalahan didasarkan pada hasil pengisian Tabel Identifikasi
Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala daerah Terpilih
3.3 Telaahan RENSTRA K/L dan RENSTRA Provinsi
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat
ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Perangkat
Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD
ditinjau dari sasaran jangka menengah RENSTRA k/L ataupun
RENSTRA Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat
dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah
ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini mereview kembali faktor-faktor dari pelayanan
Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah ditinjau dari:
1. gambar pelayanan Perangkat Daerah;
2. sasaran jangka menengah pada RENSTRA K/L;
3. sasaran jangka menengah dari RENSTRA Perangkat Daerah
provinsi/kabupaten/kota
4. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah;dan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 13 -
5. implikasi LKHS bagi pelayanan Perangkat Daerah
Selanjutnya menjelaskan metoda penentuan isu-isu strategis dan
hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada
bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang
akan ditangani melalui RENSTRA Perangkat Daerah tahun
rencana.
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran
jangka menengah Perangkat Daerah. Dimana tujuan adalah
penyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan
menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Sedangkan sasaran
adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
melaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan
kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang.
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Menjelaskan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.
BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat
Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VIII : PENUTUP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB I Pendahuluan - 14 -
Menjelaskan kesimpulan, kaidah pelaksanaan kegiatan serta
penegasan komitmen Perangkat Daerah terhadap pelaksanaan
RENSTRA maupun RPJMD.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 15 -
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERKEBUNAN
2.1. Tugas Pokok, Fungsi, Kewenangan dan Struktur Organisasi Dinas Perkebunan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2016,
tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat, bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub
urusan perkebunan, meliputi produksi perkebunan, sumber daya perkebunan,
pengembangan dan perlindungan perkebunan serta pengolahan, pemasaran dan
usaha perkebunan yang menjadi kewenangan provinsi, melaksanakan tugas
dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Perkebunan
mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian sub urusan
perkebunan yang menjadi kewenangan Provinsi;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pertanian sub urusan
perkebunan yang menjadi kewenangan Provinsi;
c. Penyelenggaraan administrasi Dinas;
d. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
e. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat memiliki susunan organisasi dan
struktur organisasi sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Jawa
Barat Nomor 82 Tahun 2020, sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Keuangan dan Asset;
c. Sub Bagian Kepegawaian, Umum dan Kehumasan.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 16 -
3. Bidang Produksi Perkebunan, membawahkan :
a. Seksi Tanaman Tahunan dan Penyegar;
b. Seksi Tanaman Semusim dan Rempah;
c. Seksi Produksi.
4. Bidang Sumber Daya Perkebunan, membawahkan :
a. Seksi Sumber Daya Manusia;
b. Seksi Kelembagaan;
c. Seksi Permodalan.
5. Bidang Pengembangan dan Perlindungan Perkebunan, membawahkan :
a. Seksi Penataan Lahan;
b. Seksi Prasarana;
c. Seksi Pengendalian Perkebunan.
6. Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan, membawahkan :
a. Seksi Panen dan Pengolahan
b. Seksi Promosi dan Pemasaran;
c. Seksi Bina Usaha.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 83 Tahun
2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di Lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat, terdapat 3 (tiga) UPTD sebagai berikut:
1. Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan (BPPBP), terdiri atas :
a. Kepala Balai;
b. Sub bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengembangan Teknologi Perbenihan;
d. Seksi Penerapan Teknologi Perbenihan; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Balai Perlindungan Perkebunan (BPP), terdiri atas :
a. Kepala Balai;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 17 -
c. Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu;
d. Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
3. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan (BPSBP), terdiri atas :
a. Kepala Balai;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengawasan Mutu Benih;
d. Seksi Sertifikasi Benih; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 18 -
GAMBAR 2.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KASUBAGPERENCANAAN DAN
PELAPORAN
KASUBAGKEUANGAN DAN ASET
KASUBAGKEPEGAWAIAN, UMUM,
DAN KEHUMASAN
KEPALA BIDANGPRODUKSI
PERKEBUNAN
KEPALA SEKSIPRODUKSI
KEPALA SEKSITANAMAN TAHUNAN
DAN PENYEGAR
KEPALA SEKSITANAMAN SEMUSIM
DAN REMPAH
KEPALA BIDANGSUMBER DAYA PERKEBUNAN
KEPALA SEKSISUMBER DAYA
MANUSIA
KEPALA SEKSIKELEMBAGAAN
KEPALA SEKSIPERMODALAN
KEPALA BIDANGPENGEMBANGAN DAN
PERLINDUNGAN PERKEBUNAN
KEPALA SEKSIPENATAAN LAHAN
KEPALA SEKSIPRASARANA
KEPALA SEKSIPENGENDALIAN
PERKEBUNAN
KEPALA BIDANGPENGOLAHAN, PEMASARAN, DAN USAHA PERKEBUNAN
KEPALA SEKSIPANEN DAN
PENGOLAHAN
KEPALA SEKSIPEMASARAN DAN
PROMOSI
KEPALA SEKSIBINA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 19 -
GAMBAR 2.2 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BALAI PENGEMBANGAN DAN PRODUKSI BENIH PERKEBUNAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
KEPALA BPPBP
KASUBAGTATA USAHA
KEPALA SEKSIPENGEMBANGAN
TEKNOLOGI PERBENIHAN
KEPALA SEKSI PENERAPAN TEKNOLOGI
PERBENIHAN
BALAI PENGEMBANGAN DAN PRODUKSI BENIH PERKEBUNAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SATUAN PELAYANAN
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 20 -
GAMBAR 2.3 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH PERKEBUNAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
KEPALA BPSBP
KASUBAGTATA USAHA
KEPALA SEKSIPENGAWASAN MUTU
BENIH
KEPALA SEKSI SERTIFIKASI BENIH
BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH PERKEBUNAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SATUAN PELAYANAN
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 21 -
GAMBAR 2.4 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BALAI PERLINDUNGAN PERKEBUNAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
KEPALA BPP
KASUBAGTATA USAHA
KEPALA SEKSISARANA TEKNOLOGI
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
BALAI PERLINDUNGAN PERKEBUNAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SATUAN PELAYANAN
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 22 -
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Peraturan Gubernur Jawa
Barat Nomor 70 Tahun 2016, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas
Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, dan Peraturan
Gubernur Jawa Barat No. 83 Tahun 2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian
Tugas Unit dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di Lingkungan
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, tugas pokok, fungsi dan rincian tugas
adalah sebagaimana diuraikan berikut ini :
1) Kepala Dinas, memiliki tugas pokok: memimpin, mengkoordinasikan,
membina, mengendalikan, dan menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pertanian sub urusan perkebunan, meliputi produksi perkebunan,
sumber daya perkebunan, pengembangan dan perlindungan perkebunan
serta pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan yang menjadi
kewenangan provinsi, melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan
dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat serta
melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya, serta memiliki
fungsi:
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang bidang pertanian
sub urusan perkebunan yang menjadi kewenangan Provinsi;
b. penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan
perkebunan yang menjadi kewenangan Provinsi;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
.Adapun Rincian Tugas nya adalah:
e. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas;
f. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian sub
urusan perkebunan;
g. menyelenggarakan urusan pemerintahan provinsi di bidang pertanian
sub urusan perkebunan, meliputi produksi perkebunan, sumber daya
perkebunan, pengembangan dan pengendalian perkebunan,
pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan. sekretariat,
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 23 -
h. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan
provinsi di bidang pertanian sub urusan perkebunan;
i. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian, pelaksanaan urusan
pemerintahan provinsi di bidang pertanian sub urusan perkebunan;
j. menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan
pemerintahan Provinsi di bidang pertanian sub urusan perkebunan.
k. menyelenggarakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan
provinsi di bidang pertanian sub urusan perkebunan;
l. menyelenggarakan kerjasama dengan Instansi Pemerintah, Swasta dan
Lembaga terkait lainnya, dalam dan luar negeri di bidang pertanian sub
urusan perkebunan;
m. menyelenggarakan pembinaan administrasi dan pengadministrasian
Dinas;
n. menyelenggarakan perumusan bahan Rencana Strategis (RENSTRA),
Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana
Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja (PK), serta
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara
(LHKASN) lingkup Dinas;
o. menyelenggarakan fasilitasi Pelayanan Informasi Publik (PIP);
p. menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan Sistem Pengendalian
Internal Pemerintahan (SPIP);
q. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup
Dinas;
r. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
s. menyelenggarakan perumusan dan penyampaian bahan saran
pertimbangan mengenai bidang pertanian sub urusan perkebunan
sebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah;
t. memimpin seluruh pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 24 -
u. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas;
v. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD; dan
w. menyelenggarakan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Sekretariat, memiliki Tugas Pokok menyelenggarakan administrasi Dinas,
meliputi perencanaan dan pelaporan, keuangan dan aset serta kepegawaian
dan umum, membantu Kepala Dinas mengkoordinasikan Bidang-bidang serta
memiliki fungsi:
a. penyelenggaraan koordinasi, menghimpun dan pengkajian bahan
kebijakan teknis di bidang perkebunan yang dilaksanakan oleh Bidang-
Bidang;
b. penyelenggaraan perencanaan dan pelaporan, pengadministrasian
keuangan dan aset, kepegawaian dan umum;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun Rincian Tugas nya adalah:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat dan Dinas;
b. menyelenggarakan koordinasi, pengkajian dan menghimpun bahan
kebijakan teknis di bidang perkebunan yang dilaksanakan oleh Bidang-
Bidang;
c. menyelenggarakan perencanaan dan pelaporan;
d. menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan, meliputi
penganggaran, penatausahaan, pengelolaan sistem akuntansi dan
pelaporan keuangan Dinas serta pengelolaan aset;
e. menyelenggarakan pelayanan administrasi kepegawaian, meliputi
pengusulan formasi, mutasi, pengembangan karir dan kompetensi,
pembinaan disiplin, kesejahteraan pegawai serta pensiun pegawai Dinas
dan UPTD;
f. menyelenggarakan pelayanan administrasi umum, meliputi
ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang/aset,
kehumasan, pengelolaan, dan pelayanan sistem informasi, keprotokolan
serta pengelolaan perpustakaan dan kearsipan Dinas;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 25 -
g. menyelenggarakan pengkajian bahan penataan kelembagaan,
ketatalaksaanaan Dinas dan UPTD;
h. menyelenggarakan koordinasi penyusunan bahan rancangan dan
pendokumentasian peraturan perundang-undangan lingkup Dinas;
i. menyelenggarakan pengumpulan dan pengkajian bahan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja
Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan
Perjanjian Kinerja (PK), serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP),
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Harta
Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) lingkup Dinas;
j. menyelenggarakan fasilitasi Pelayanan Informasi Publik (PIP);
k. menyelenggarakan pengkajian bahan dan pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP);
l. menyelenggarakan administrasi Dinas;
m. menyelenggarakan koordinasi dan mengolah bahan Tindak Lanjut
Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas;
n. menyelenggarakan koordinasi dan pengkajian bahan verifikasi, bahan
rekomendasi dan pemantauan permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan social di bidang pertanian sub urusan
perkebunan;
o. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
p. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan mengenai
kesekretariatan sebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah;
q. memimpin seluruh pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat;
r. menyelenggarakan pengolahan bahan pembinaan dan pengendalian
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kesekretariatan UPTD;
s. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Sekretariat dan Dinas; dan
t. menyelenggarakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 26 -
3) Bidang Produksi Perkebunan memiliki Tugas Pokok menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan perkebunan aspek
produksi perkebunan provinsi meliputi sarana produksi, tanaman tahunan dan
penyegar serta tanaman semusim dan rempah. serta memiliki fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang produksi
perkebunan;
b. penyelenggaraan pengembangan dan fasilitasi produksi perkebunan;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun Rincian Tugas nya adalah:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Produksi
Perkebunan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang produksi
perkebunan;
c. menyelenggarakan koordinasi pembinaan dan pengendalian teknis di
bidang produksi perkebunan meliputi sarana produksi, tanaman tahunan
dan penyegar, dan tanaman semusim dan rempah;
d. menyelenggarakan pengembangan produksi perkebunan;
e. menyelenggarakan fasilitasi sarana produksi,
f. menyelenggarakan pengembangan tanaman tahunan dan penyegar,
g. menyelenggarakan pengembangan tanaman semusim dan rempah;
h. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis, bidang produksi
perkebunan;
i. menyelenggarakan akselerasi peningkatan produksi tanaman
perkebunan komoditas strategis, komiditas prospektif dan komoditas
unggulan spesifik lokal;
j. menyelenggarakan pengembangan perkebunan (peremajaan, rehabilitasi
dan intensifikasi) dan tanaman perkebunan yang termasuk kedalam
komoditas strategis, komoditas prospektif dan komoditas unggulan
spesifik lokal;
k. menyelenggarakan monitoring di bidang produksi perkebunan;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 27 -
l. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup
Bidang;
m. menyelenggarakan koordinasi dan pengkajian bahan verifikasi, bahan
rekomendasi dan pemantauan permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial bidang produksi perkebunan;
n. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
o. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan mengenai
bidang produksi perkebunan sebagai bahan penetapan kebijakan
Pemerintah Daerah;
p. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Bidang;
q. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Bidang;
r. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD; dan
s. menyelenggarakan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4) Bidang Sumber Daya Perkebunan memiliki Tugas Pokok
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan
perkebunan aspek sumber daya perkebunan meliputi sumber daya manusia,
kelembagaan dan permodalan serta memiliki fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang sumber
daya perkebunan;
b. penyelenggaraan pengembangan dan fasilitasi sumber daya
perkebunan;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun Rincian Tugas nya adalah:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Sumber Daya
Perkebunan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang sumber
daya perkebunan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 28 -
c. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian teknis di
bidang sumber daya perkebunan;
d. menyelenggarakan pengelolaan sumber daya manusia;
e. menyelenggarakan pengembangan kelembagaan;
f. menyelenggarakan fasilitasi permodalan;
g. menyelenggarakan penyusunan neraca sumber daya perkebunan;
h. menyelenggarakan pelayanan dan administrasi di bidang sumber daya
perkebunan;
i. penyelenggaraan dan fasilitasi yang berkaitan dengan bidang sumber
daya perkebunan, meliputi sumber daya manusia, kelembagaan, dan
permodalan;
j. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman
dan supervisi di bidang sumber daya perkebunan;
k. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan
sumber daya perkebunan;
l. menyelenggarakan monitoring dan evaluasi bidang sumber daya
perkebunan;
m. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup
Bidang;
n. menyelenggarakan koordinasi dan pengkajian bahan verifikasi, bahan
rekomendasi dan pemantauan permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial bidang sumber daya perkebunan;
o. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
p. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan mengenai
bidang sumber daya perkebunan sebagai bahan perumusan kebijakan
Pemerintah Daerah;
q. menyelenggarakan pengendalian tugas pokok dan fungsi Bidang;
r. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas;
s. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD;
t. meyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Bidang; dan
u. menyelenggarakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 29 -
5) Bidang Pengembangan dan Perlindungan Perkebunan memiliki Tugas
Pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan
perkebunan aspek pengembangan dan perlindungan perkebunan meliputi
penataan lahan, prasarana dan pengendalian perkebunan serta memiliki
fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang
pengembangan dan perlindungan perkebunan;
b. penyelenggaraan fasilitasi pengembangan dan perlindungan perkebunan;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun Rincian Tugas nya adalah:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengembangan dan
Perlindungan Perkebunan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang
pengembangan dan perlindungan perkebunan;
c. menyelenggarakan pelayanan dan administrasi di bidang pengembangan
dan perlindungan perkebunan;
d. menyelenggarakan dan fasilitasi di bidang pengembangan dan
perlindungan perkebunan, meliputi penataan lahan, prasarana, dan
pengendalian perkebunan;
e. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan
supervisi di bidang pengembangan dan perlindungan perkebunan;
f. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan di
bidang pengembangan dan perlindungan perkebunan;
g. menyelenggarakan monitoring dan evaluasi bidang pengembangan dan
perlindungan perkebunan;
h. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup
Bidang;
i. menyelenggarakan koordinasi dan pengkajian bahan verifikasi, bahan
rekomendasi dan pemantauan permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial bidang pengembangan dan
perlindungan perkebunan;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 30 -
j. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
k. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan mengenai
bidang pengembangan dan perlindungan perkebunan sebagai bahan
perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;
l. menyelenggarakan pengendalian tugas pokok dan fungsi Bidang;
m. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas;
n. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD;
o. meyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Bidang; dan
p. menyelenggarakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
6) Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan memiliki Tugas
Pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan
perkebunan aspek pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan, meliputi
panen dan pengolahan, promosi dan pemasaran serta bina usaha serta
memiliki fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang
pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan;
b. penyelenggaraan fasilitasi pengolahan, pemasaran dan usaha
perkebunan;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun Rincian Tugas nya adalah:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengolahan,
Pemasaran dan Usaha Perkebunan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang
pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan;
c. menyelenggarakan pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan;
d. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman
dan supervisi bidang pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan;
e. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan
bidang pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 31 -
f. menyelenggarakan fasilitasi di bidang pengolahan, pemasaran dan
usaha perkebunan, meliputi panen dan pengolahan, promosi dan
pemasaran, dan bina usaha;
g. menyelenggarakan monitoring di bidang pengolahan, pemasaran dan
usaha perkebunan;
h. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup
Bidang;
i. menyelenggarakan pengkajian bahan verifikasi, rekomendasi dan
pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan
hibah/bantuan sosial di bidang pengolahan, pemasaran dan usaha
perkebunan;
j. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
k. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan mengenai
bidang pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan sebagai bahan
penetapan kebijakan Pemerintah Daerah;
l. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Bidang;
m. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Bidang;
n. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD; dan
o. menyelenggarakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
a. UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan (BPPBP)
memiliki Tugas Pokok mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, dan
memimpin penyelenggaraan Pengembangan dan Produksi Benih
Perkebunan meliputi pengembangan teknologi perbenihan dan penerapan
teknologi perbenihan serta memiliki fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis Pengelolaan
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan;
b. penyelenggaraan Pengelolaan Pengembangan dan Produksi Benih
Perkebunan meliputi pengembangan teknologi perbenihan dan
penerapan teknologi perbenihan;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 32 -
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan UPTD Balai Pengembangan
dan Produksi Benih Perkebunan; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun Rincian Tugas nya adalah:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan ;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan;
c. menyelenggarakan koordinasi, membina, mengendalikan dan memimpin
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD Balai Pengembangan dan
Produksi Benih Perkebunan;
d. menyelengarakan kegiatan teknis operasional, fasilitasi, pengendalian
dan evaluasi di bidang pengembangan dan produksi benih perkebunan;
e. menyelenggarakan pengembangan teknologi perbenihan tanaman
perkebunan;
f. menyelenggarakan penerapan teknologi perbenihan tanaman
perkebunan
g. menyelenggarakan pengelolaan kebun dinas;
h. menyelenggarakan penilaian dan usulan penetapan calon kebun sumber
benih bersama tim;
i. menyelenggarakan eksplorasi, identifikasi dan pengawasan pelestarian
plasma nutfah tanaman perkebunan;
j. menyelenggarakan kerjasama implementasi perbenihan dalam
pengembangan dan produksi benih tanaman perkebunan;
k. menyelenggarakan teknis perbenihan terapan ditingkat kelompok tani;
l. menyelenggarakan pengkajian data dan informasi Pengembangan dan
Produksi Benih Perkebunan;
m. menyelenggarakan pengkajian Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Pengembangan dan Produksi Benih
Perkebunan;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 33 -
n. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
o. menyelenggarakan pengkajian tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
lingkup UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan;
p. menyelenggarakan pengkajian bahan verifikasi, kajian teknis dan
menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi
bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang Pengelolaan
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan;
q. menyelenggarakan pengkajian bahan dan pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) pada UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan;
r. menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis (RENSTRA),
Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana
Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja (PK), serta
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), Laporan Keterangan
Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara
(LHKASN) lingkup UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih
Perkebunan;
s. menyelenggarakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai
bidang Pengelolaan Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;
t. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan UPTD Balai Pengembangan
dan Produksi Benih Perkebunan; dan
u. menyelenggarakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
7) UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan (BPSBP)
memiliki tugas pokok menyelenggarakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Perkebunan meliputi Pengawasan Mutu Benih dan
Sertifikasi Benih serta memiliki fungsi :
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 34 -
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan;
b. penyelenggaraan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
meliputi pengembangan teknologi perbenihan dan penerapan teknologi
perbenihan;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan UPTD Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Perkebunan; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun Rincian Tugasnya adalah:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja UPTD Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan;
c. menyelenggarakan koordinasi, membina, mengendalikan dan memimpin
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Perkebunan;
d. menyelenggarakan pengawasan mutu dan pengawasan peredaran benih
tanaman perkebunan;
e. menyelenggarakan sertifikasi benih tanaman perkebunan;
f. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan;
g. menyelenggarakan pengkajian pengawasan mutu dan pengawasan
peredaran benih tanaman perkebunan wilayah provinsi;
h. menyelenggarakan pengkajian aspek sertifikasi benih tanaman
perkebunan;
i. menyelenggarakan pemantauan penggunaan dan penyebaran benih
yang keluar masuk wilayah provinsi;
j. menyelenggarakan pengkajian penerbitan rekomendasi sebagai
produsen benih tanaman perkebunan;
k. menyelenggarakan pengkajian data dan informasi Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Perkebunan;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 35 -
l. menyelenggarakan pengkajian Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Perkebunan;
m. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
n. menyelenggarakan pengkajian tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
lingkup UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan;
o. menyelenggarakan pengkajian bahan verifikasi, kajian teknis dan
menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi
bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang Pengelolaan Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan;
p. menyelenggarakan pengkajian bahan dan pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) pada UPTD Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan;
q. menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis (RENSTRA),
Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana
Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja (PK), serta
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), Laporan Keterangan
Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara
(LHKASN) lingkup UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Perkebunan;
r. menyelenggarakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai
bidang Pengelolaan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;
s. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan UPTD Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Perkebunan; dan
t. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
8) UPTD Balai Perlindungan Perkebunan (BPP) memiliki tugas pokok
menyelenggarakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 36 -
penunjang tertentu di bidang Perlindungan Perkebunan meliputi Sarana
Teknologi Pengendalian Hama Terpadu dan Pengembangan Teknologi
Pengendalian Hama Terpadu serta memiliki fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis Balai Perlindungan
Perkebunan;
b. penyelenggaraan Balai Perlindungan Perkebunan meliputi Sarana
Teknologi Pengendalian Hama Terpadu dan Pengembangan Teknologi
Pengendalian Hama Terpadu;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun rincian tugasnya adalah:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang
Perlindungan Perkebunan;
c. menyelenggarakan koordinasi, membina, mengendalikan dan memimpin
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan;
d. menyelengarakan kegiatan teknis operasional, fasilitasi, pengendalian
dan evaluasi di bidang perlindungan perkebunan;
e. menyelenggarakan penyediaan sarana teknologi pengendalian hama
terpadu (PHT) dan pengembangan teknologi PHT Tanaman Perkebunan;
f. menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas teknis
operasional di bidang Perlindungan Tanaman Perkebunan;
g. menyelenggarakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan
(OPT) tanaman perkebunan;
h. menyelenggarakan pelayanan dan informasi perlindungan tanaman
perkebunan;
i. menyelenggarakan bimbingan teknis di Bidang Perlindungan Tanaman
Perkebunan;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 37 -
j. menyelenggarakan pengkajian data dan informasi Balai Perlindungan
Perkebunan;
k. menyelenggarakan pengkajian Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Balai Perlindungan Perkebunan;
l. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
m. menyelenggarakan pengkajian tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
lingkup UPTD Balai Perlindungan Perkebunan;
n. menyelenggarakan penyusunan bahan verifikasi, kajian teknis dan
menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi
bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang Pengelolaan Balai
Perlindungan Perkebunan;
o. menyelenggarakan pengkajian bahan dan pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) pada UPTD Balai
Perlindungan Perkebunan;
p. menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis (RENSTRA),
Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana
Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja (PK), serta
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), Laporan Keterangan
Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara
(LHKASN) lingkup UPTD Balai Perlindungan Perkebunan;
q. menyelenggarakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai
bidang Pengelolaan Balai Perlindungan Perkebunan sebagai bahan
perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;
r. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan; dan
s. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 38 -
2.2. Sumber Daya Dinas Perkebunan
Sumber daya yang dimiliki Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya, adalah mencakup sumber daya
manusia aparatur, sarana prasarana yang dimiliki, serta asset lainnya
sebagaimana diuraikan berikut ini:
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) perkebunan yang menjalankan
pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat terdiri dari: Petani Pekebun,
Pengusaha Perkebunan, Tenaga Penyuluh, Aparatur Pemerintah, Peneliti serta
berbagai pihak pemerhati dunia perkebunan. Semua komponen SDM
pembangunan perkebunan Jawa Barat tersebut sejauh ini selalu menjalin
kerjasama secara terpadu dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan
perkebunan di Jawa Barat sesuai harapan bersama.
SDM aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat berdasarkan data
tahun 2018 adalah sebanyak 119 orang sedangkan pada Pada Tahun 2013
sebanyak 140 orang, sehingga terdapat penurunan aparatur sebanyak 21 Orang,
sementara pada Tahun 2021 jumlah pegawai menjadi 155 dengan penambahan
berasal dari CPNS Tahun 2019, komposisi jumlah pegawai dengan tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Perbandingan Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan
Tingkat Pendidikan tahun 2018 Terhadap Tahun 2021
No. Tingkat Pendidikan 2018 2021
1. S3 2 1
2. S2 9 24
3. S1 41 73
4. D4 0 2
5. D3 11 20
6. D1 3 2
7. SLTA 40 31
8. SLTP 3 1
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 39 -
No. Tingkat Pendidikan 2018 2021
9. SD 3 2
Jumlah 119 155
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Alokasi Unit Kerja Tahun 2021
No Unit Kerja PNS/CPNS
1 Sekretariat 44
2 Bidang Produksi 8
3 Bidang Banglin 8
4 Bidang PPUP 12
5 Bidang SDP 7
6 UPTD BPPBP 24
7 UPTD BPSBP 20
8 UPTD BPP 32
JUMLAH 155
Tabel: 2.3 Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Jabatan Tahun 2021
No. Jabatan Jumlah (orang)
A. Struktural
1. Eselon II.a 1
2. Eselon III.a 5
3. Eselon III.b 3
4. Eselon IV.a 25
B. Fungsional
1. PBT 7
2. POPT 5
3. Analis Perencanaan 2
4. Analis SDM 1
5. Analis Peningkatan Agrobisnis 2
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 40 -
No. Jabatan Jumlah (orang)
Analis Pengelolaan 2
Pemelihara 10
Analis Pengelolaan Komoditas 2
Analis Pengendalian Lahan 1
Pengelola 10
Pengadministrasi 26
Verifikator Keuangan 2
Penyusun 3
C. CPNS 49
Jumlah 155
2.2.2. Sarana-prasarana
Pembangunan sub sektor perkebunan Jawa Barat sejauh ini juga telah
ditunjang oleh pembangunan Sarana-prasarana perkebunan. Disamping itu,
dalam rangka menunjang pencapaian target kinerja secara optimal, maka Dinas
Perkebunan juga dilengkapi dengan sarana-prasarana aparatur, seperti unit
pembenihan, unit laboratorium, peralatan pengendalian hama penyakit,
termasuk keberadaan UPTD dan instalasinya sebagai unit kerja yang menangani
hal-hal yang bersifat teknis.
Beberapa sarana prasarana perkebunan yang dibangun melalui dana
APBD Provnsi Jawa Barat dan APBN melalui Kementerian Pertanian, hingga
saat ini tersebar di beberapa Kabupaten/Kota, berdasarkan catatan Asset,
sampai dengan 31 Desember 2017 terdapat 4.485 Unit Asset dengan nilai asset
sebesar Rp. 67.785.213.516.
Tabel 2.4 Catatan Asset Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Per 31 Desember 2017
No Nama Bidang Barang Jumlah Barang Jumlah Harga
(Rp.)
1 2 3 4
1 Golongan Tanah 13 24.835.599.000
2 Golongan Peralatan Dan Mesin 3.898 22.147.676.773
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 41 -
No Nama Bidang Barang Jumlah Barang Jumlah Harga
(Rp.)
1 2 3 4
3 Golongan Gedung Dan Bangunan 87 17.779.516.587
4 Golongan Jalan, Irigasi Dan Jaringan
56 2.869.548.756
5 asset tetap lainnya 431 152.872.400
Jumlah 4.485 67.785.213.516
Dalam upaya peningkatan kinerja Pelayanan Dinas, sarana prasarana
yang tersedia disamping Satu Kantor Dinas dan 3 Kantor UPTD, pelayanan
Dinas Perkebunan didukung oleh fasilitas 13 Kebun Dinas, 10 Sub Unit
Perlindungan Perkebunan dan 3 Sub Unit
Tabel: 2.5
Sebaran Kebun Dinas UPTD Balai Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
No Kebun Dinas Lokasi Luas (Ha) Komoditas
1 2 3 4 5
1 Sindanglaya Jl. Sindanglaya -Bandung
1,840 Cengkeh, Kopi dan
Kakao
2 Gekbrong
Jl. Satria Ginanjungan RT.01/RW.02 Blok Tiwati Desa Gekbrong Kecamatan Gekbrong Kab. Cianjur
7,006 Teh
3 Citiis Sukanagara – Cianjur 15,647 Teh, Kopi dan Kina
4 Cisarungga Cikajang – Garut 6,00 Teh dan Kopi
5 Ciheulang Cikelet – Garut 17,54 Kelapa dan Karet
6 Sukahurip
Jl. Rancah Cisaga Kampung Cibeuri Desa Sukahurip Kec. Cisaga Kab. Ciamis
7,418 Kelapa, Cengkeh
dan kakao
7 Sukajadi Wado – Sumedang 8,53 Teh dan Kopi
8 Cimungkal Wado – Sumedang 7,80 Teh dan Kopi
9 Cipeo
Jl. Raya Dangdeur Desa Dangdeur Kec. Subang Kota Kab. Subang
11,75 Tebu dan Kopi
10 Tegalharendong Tegal Harendong – Purwakarta
8,198 Kemiri sunan
11 Pangkalan Pangkalan – Karawang
100,793 Kelapa dan Kemiri
sunan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 42 -
No Kebun Dinas Lokasi Luas (Ha) Komoditas
1 2 3 4 5
12 Sadeng Leuwiliang – Bogor 6,03 Kemiri sunan
13 Lengkong Surade – Sukabumi 33,705 Teh, Kelapa, karet
dan Cengkeh
Sub Unit Pelayanan BPP :
1. Sub Unit Pelayanan BPP Banjaran - Kabupaten Bandung
2. Sub Unit Pelayanan BPP Rancah - Kabupaten Ciamis
3. Sub Unit Pelayanan BPP Cibeber - Kabupaten Cianjur
4. Sub Unit Pelayanan BPP Cikajang - Kabupaten Garut
5. Sub Unit Pelayanan BPP Munjul - Kabupaten Majalengka
6. Sub Unit Pelayanan BPP Wanayasa- Kabupaten Purwakarta
7. Sub Unit Pelayanan BPP Jalancagak - Kabupaten Subang
8. Sub Unit Pelayanan BPP Baros - Kabupaten Sukabumi
9. Sub Unit Pelayanan BPP Paseh - Kabupaten Sumedang
10. Sub Unit Pelayanan BPP Mangkubumi - Kabupaten Tasikmalaya
Sub Unit Pelayanan BPSBP :
1. Sub Unit Pelayanan BPSBP – Majalengka
2. Sub Unit Pelayanan BPSBP – Kota Tasikmalaya
3. Sub Unit Pelayanan PBSPBP – Cianjur
Beberapa sarana prasarana penunjang pelaksanaan kebijakan
pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat, antara lain:
a. Tersedia Website Dinas Perkebunan Jawa Barat
www.disbun.jabarprov.go.id;
b. Tersedia Twitter Dinas Perkebunan Jawa Barat @PerkebunanJabar dan
Instagram @disbunjabar;
c. Tersedia Sistem Perencanaan On line APBD RKPD ON LINE dan SIPKD;
d. Tersedia Sistem Perencanaan APBN melaui aplikasi e-proposal (TP dan
Tuban) dan e-Krisna (DAK);
e. Tersedia perangkat Sistem Akutansi Instansi (SAI);
f. Tersedia perangkat Sistem Monitoring dan Evaluasi (SISMONTEPRA);
g. Tersedia komputer untuk pengumpulan dan pengolahan data;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 43 -
h. Tersedia sistem e-form untuk akses data dan informasi;
i. Tersedia perangkat Sistem Geographic Information System (GIS);
j. Tersedia data dan informasi teknologi komoditas perkebunan;
k. Tersedia buku data/statistik perkebunan tahunan.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perkebunan
2.3.1. Capaian Indikator Makro Perkebunan
Indikator makro ekonomi perkebunan Jawa Barat selama tahun 2014-
2018 secara umum menunjukan kondisi yang dinamis sebagaimana data berikut
ini:
Tabel 2.6 Perkembangan Indikator Makro Perkebunan Jawa Barat Th. 2014-2019
-
No Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PDRB atas
Harga Berlaku
(Milyar Rupah)
10.107,65 10.176,21 10.224,03 10.492,86 11.857,06 11.782,47 12.346,67
2 PDRB atas
Harga Konstan
(2010) ((Milyar
Rupah))
8.844,81 8.541,10 8.468,76 8.266,79 8.668,48 8.371,99 12.346,67
3 Laju
Pertumbuhan
PDRB atas
Harga Konstan
(2010)
3,33 -3,43 -0,85 -2,38 4,86 -3,43 3,99
4 Kontribusi
PDRB
Perkebunan thd
PDRB Jabar
atas Harga
Konstan (2010)
0,80 0,73 0,67 0,63 0,66 0,60 0,58
Sumber : BPS Jabar 2019, PDRB Prov Jabar Menurut Lapangan Usaha 2014-2019
Agenda utama pembangunan Sub Sektor Perkebunan tidak lepas dari
peningkatan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat petani pekebun
agar dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang layak. Salah satu indikator atau
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 44 -
alat ukur yang dipakai untuk menilai tingkat kesejahteraan petani adalah Nilai
Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP), sebagaimana
yang disajikan dalam tabel 1.3 berikut ini:
Tabel. 2.7 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP
Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014-2020
Tahun NTP NTUP
2014 100,06 104,52
2015 96,19 103,52
2016 97,21 107,11
2017 100,82 112,41
2018 100,58 113,36
2019 98,20 98,41
2020 92,72 93,59
Sumber: BPS Jawa Barat Statistik NTP Provinsi Jawa Barat 2020
Gambar . 2.5
Grafik Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014-2020
Sumber: BPS Jawa Barat Statistik NTP Provinsi Jawa Barat 2020
Dari grafik di atas, menunjukkan peningkatan NTP yang sangat tipis
setiap tahunnya dibandingkan tren peningkatan NTUP yang meningkat secara
signifikan setiap tahunnya. Rendahnya peningkatan NTP tidak terlepas dari
besarnya faktor eksternal yang mempengaruhi perhitungan NTP. Adapun
100,06
96,19 97,09
100,82 100,5898,2
92,72
104,39 103,52106,69
112,41 112,81
98,41
93,59
85
90
95
100
105
110
115
120
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
NTP NTUP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 45 -
penggunaan tahun dasar dan perubahan komoditas dalam diagram timbang
Badan Pusat Statistika memiliki pengaruh dalam perubahan nilai pada Tahun
2019 ke tahun 2020.
2.3.2. Capaian Kinerja Pembangunan Perkebunan
Potensi sumber daya perkebunan Jawa Barat yang cukup melimpah
tersebut, sampai sejauh ini dipandang belum secara efektif dan efisien
dikembangkan, mengingat masih banyaknya kendala dalam proses
pemanfaatannya. Sebagai gambaran, bahwa selama kurun waktu Tahun 2016-
2020, Kondisi perkembangan sumber daya perkebunan Jawa Barat mengalami
perkembangan sebagai berikut:
- Luas total lahan perkebunan selama kurun waktu lima tahun (2016-2020)
mengalami penurunan luas lahan sebesar -7.961 Ha, yaitu dari 484.234 Ha
pada tahun 2016 menjadi 476.273 Ha pada tahun 2020.
- Penurunan luas total lahan perkebunan tersebut diperkirakan akibat adanya
alih fungsi lahan dan alih komoditas ke tanaman pangan atau hortikultura.
- Kondisi yang mengalami penaikan lahan perkebunan terjadi pada beberapa
wilayah yang secara historis merupakan kawasan pengembangan
perkebunan dengan dukungan masyarakat yang memiliki budaya pertanian
cukup kuat, yaitu di wilayah Bandung (+3.396 Ha), Bandung Barat (+826 Ha),
Kota Bandung (+29 Ha), Kota Banjar (+2.015 Ha), Sukabumi (+10 Ha),
Pangandaran (+632 Ha), Sumedang (+613 Ha), dan Tasikmalaya (+5.710
Ha) Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 46 -
Gambar 2.6
Grafik Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Per Kabupaten/Kota
Di Provinsi Jawa Barat 2020
- Sedangkan kondisi penurunan luas lahan perkebunan terjadi pada beberapa
wilayah yang sedang giat-giatnya menjalankan pembangunan di luar sektor
pertanian, terutama sektor perindustrian, perdagangan dan pariwisata, dan
alih fungsi lahan, seperti di wilayah Bekasi (-947 Ha), Bogor (-587 Ha),
Ciamis (-1.949 Ha), Cianjur (-673 Ha), Cirebon (-2.044 Ha), Garut (-1.603
Ha), Indramayu (-5.404 Ha), Karawang (-1.636 Ha), Tasikmalaya (-198 Ha),
36.522
15.201
1.609
21.427
44.043
50.491
4.736
44.269
6.638
2.796
29
5.554
51
1.353
13.413
11.227
39.060
11.992
191.988
64.519
18.045
63.489
- 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000
Bandung
Bandung Barat
Bekasi
Bogor
Ciamis
Cianjur
Cirebon
Garut
Indramayu
Karawang
Kota Bandung
Kota Banjar
Kota Sukabumi
Kota Tasikmalaya
Kuningan
Majalengka
Pangandaran
Purwakarta
Subang
Sukabumi
Sumedang
Tasikmalaya
Sumber: Statistik Perkebunan Jawa Barat 2020 (Diolah)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 47 -
Kuningan (-1.788 Ha), Majalengka (-1.816 Ha), Purwakarta (-407 Ha),
Subang (-797) dan Sukabumi (-1.343 Ha).
- Sebagai akibat dari perubahan penggunaan lahan perkebunan di berbagai
wilayah kabupaten/kota se Jawa Barat, maka proporsi lahan perkebunan
yang ada pada tahun 2020 adalah sebagai berikut: Bandung (36.522 Ha),
Bandung Barat (15.021 Ha), Bekasi (1.609 Ha), Bogor (21.427 Ha), Ciamis
(44.043 Ha), Cianjur (50.491 Ha), Cirebon (4.736 Ha), Garut (44.269 Ha),
Indramayau (6.638 Ha), Karawang (2.796 Ha), Kota Bandung (29 Ha), Kota
Banjar (5.554 Ha), Kota Sukabumi (51 Ha), Kota Tasikmalaya (1.353 Ha),
Kuningan (13.413 Ha), Majalengka (11.227 Ha), Pangandaran (39.060 Ha),
Purwakarta (11.992 Ha), Subang (19.988 Ha), Sukabumi (64.519 Ha),
Sumedang (18.045 Ha), dan Tasikmlaya (63.489 Ha).
- Perkembangan permintaan pasar terhadap berbagai jenis produk
perkebunan serta kondisi perkembangan harga produk, diperkirakan telah
mempengaruhi pilihan minat masyarakat untuk meningkatkan atau
mengurangi luas lahan budidaya beberapa komoditas perkebunan tertentu.
Hal tersebut dapat dilihat pada kondisi pasang surut luas lahan pada jenis
komoditas selama kurun waktu 2016-2020 sebagai berikut: Akar wangi (-
1.908 Ha), Aren (+605 Ha), Cengkeh (+1.442 Ha), Guttapeercha (+275 Ha),
Jambu Mete (-26 Ha), Jarak (-654 Ha), Kakao (-2.246 Ha), Kapok (-564 Ha),
Karet (-6.059 Ha), Kayu Manis (+69 Ha), Kelapa Dalam (-9.470 Ha), Kelapa
Deres (+6.559 Ha), Kelapa Hibrida (-4.626 Ha), Kelapa Sawit (-85 Ha),
Kemiri (+135 Ha), Kemiri sunan (-111 Ha), Kenanga (-44 Ha), Kina (-33 Ha),
Kopi Arabika (+10.572 Ha), Kopi Robusta (+4.020 Ha), Kumis Kucing (-5 Ha),
Lada (-16 Ha), Mendong (-41 Ha), Nilam (-330 Ha), Pala (+4.631 Ha),
Pandan (+3 Ha), Panili (-114 Ha), Pinang (-112 Ha), Serehwangi (+432 Ha),
Teh (-1.520 Ha), Tebu (-8.125 Ha), Tembakau (-619 Ha).
- Berdasarkan angka sementara, pada tahun 2020 proporsi luas lahan
berdasarkan jenis komoditas perkebunan di Jawa Barat adalah sebagai
berikut: Akar wangi (452 Ha), Aren (14.932 Ha), Cengkeh (35.865 Ha),
Guttapeercha (275 Ha), Jambu Mete (107 Ha), Jarak (441 Ha), Kakao (6.230
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 48 -
Ha), Kapok (2.119 Ha), Karet (56.355 Ha), Kayu Manis (191 Ha), Kelapa
Dalam (144.962 Ha), Kelapa Deres (20.845 Ha), Kelapa Hibrida (3.138 Ha),
Kelapa Sawit (14.188 Ha), Kemiri (1.976 Ha), Kemiri sunan (881 Ha),
Kenanga (0 Ha), Kina (1.103 Ha), Kopi Arabika (30.015 Ha), Kopi Robusta
(18.466 Ha), Kumis Kucing (213 Ha), Lada (2.368 Ha), Mendong (260 Ha),
Nilam (474 Ha), Pala (11.278 Ha), Pandan (537 Ha), Panili (855 Ha), Pinang
(523 Ha), Serehwangi (2.007 Ha), Teh (85.301 Ha), Tebu (10.429 Ha),
Tembakau (9.487 Ha). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar. 2.7. Grafik Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Per Komoditas
Tahun 2020
- Perkembangan rata-rata peningkatan produksi dan produktivitas komoditas
perkebunan di Jawa Barat pada tahun 2015-2019 masih belum optimal, yaitu
sekitar 8,21% selama
--107 191 213 260 275 441 452 474 523 537 855 881 1.103 1.976 2.007 2.119 2.368 3.138
6.230 10.429 11.278
14.188 14.932
18.466 20.845
30.015 35.865
56.355 85.301
144.962
- 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000
Kenanga
Jambu Mete
Kumis kucing
Guttapercha
Akarwangi
Pinang
Panili
Kina
Serehwangi
Lada
Kakao
Pala
Aren
Kelapa deres
Cengkeh
T e h
Sumber: Statistik Perkebunan Jawa Barat 2019 (Diolah)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 49 -
kurun waktu 5 Tahun tahun atau 10,9% per tahun, terutama untuk beberapa
komoditas strategis yang laku dipasaran ekspor seperti Teh, Kopi, Kelapa,
Tembakau, Cengkeh dan Kakao. Kondisi tersebut menunjukan perlunya
upaya yang lebih kuat untuk mendorong pengembangan teknologi budidaya
perkebunan guna meningkatkan produksi dan produktivitas, khususnya
menyangkut penggunaan benih unggul bersertifikat, teknologi budidaya
ramah lingkungan, penanggulangan hama-penyakit, serta teknologi panen
dan pasca panen dalam rangka penurunan kehilangan hasil.
- Dukungan fasilitasi sarana-prasarana perkebunan di Jawa Barat selama
kurun waktu 2015-2019 telah cukup banyak dilakukan, baik melalui
dukungan pendanaan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun
dukungan APBN, antara lain berupa: penyediaan peralatan budidaya,
peralatan panen, bangunan unit pengolahan hasil berikut mesin
pengolahannya, perbaikan jalan produksi, pembangunan sumber air,
peralatan pengolah lahan, bangunan pengolah pupuk organik, dlsb. Namun
demikian kualitas maupun kuantitas sarana-prasarana tersebut masih perlu
terus ditingkatkan.
- Perkembangan Gangguan Usaha Perkebunan selama kurun waktu tahun
2015-2019 intensitasnya masih cukup tinggi, antara lain berupa serangan
hama penyakit, hama perusak tanaman, bencana alam, kebakaran,
pengrusakan dan penyerobotan lahan.
- Kondisi keberadaan Sumber Daya Manusia perkebunan selama kurun waktu
2015-2019 secara kuantitas mengalami sedikit penurunan, terutama para
tenaga buruh perkebunan yang jumlahnya semakin terbatas karena kurang
mengalami regenerasi. Sedangkan dari segi kompetensi dalam menangani
agribisnis perkebunan nampaknya belum mengalami peningkatan berarti, hal
tersebut dapat dilihat dari peningkatan produktivitas maupun nilai tambah
usaha perkebunan yang masih rendah. Demikian halnya dengan kondisi
kelembagaan usaha perkebunan, baik di tingkat kelompok tani (poktan),
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), maupun Asosiasi, masih memerlukan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 50 -
peningkatan fungsi dan perannya dalam mendorong peningkatan
kesejahteraan para pekebun.
- Perkembangan akses permodalan usaha perkebunan ke lembaga
perbankan selama kurun waktu 2015-2019 belum banyak mengalami
perkembangan sebagaimana yang diharapkan para pelaku usaha
perkebunan, sehingga perlu mendapat perhatian khusus untuk terus
dilakukan upaya peningkatan akses permodalan.
- Peningkatan mutu hasil produk perkebunan selama kurun waktu 2015-2019
sudah cukup banyak dilakukan melalui pendekatan berbagai pengembangan
teknologi pengolahan hasil, namun demikian masih perlu terus dilakukan
pengembangan teknologi pengolahan untuk meningkatkan daya saing
produk perkebunan Jawa Barat dalam menghadapi persaingan global.
- Aspek distribusi, promosi dan pemasaran produk perkebunan setiap
tahunnya selalu difasilitasi melalui berbagai macam kegiatan, seperti:
pameran dalam dan luar negeri, misi dagang, temu usaha maupun
kemitraan, namun hasilnya belum terwujud sebagaimana yang diharapkan.
- Kondisi perkembangan teknologi perkebunan di Jawa Barat selama kurun
waktu 2015-2019, khususnya pada aspek teknologi budidaya, pembenihan
dan pengendalian hama terpadu, secara bertahap terus dikembangkan
sejalan dengan peningkatan dukungan sarana-prasarana dan ketersediaan
SDM yang handal. Namun demikian perlu dilakukan akselerasi
pengembangan teknologi perkebunan sesuai dengan tuntutan peningkatan
produksi dan produktivitas.
Meskipun secara teknis usaha pengembangan pembangunan sub sektor
perkebunan masih memiliki banyak kendala sebagaimana telah diuraikan
tersebut diatas, namun dari aspek nilai ekonomi bahwa pelaksanaan
pembangunan sub sektor perkebunan Jawa Barat selama Tahun 2008-2013
telah menunjukan kontribusi yang cukup baik terhadap kondisi perekonomian
regional, khususnya sebagai andalan sumber penghasilan masyarakat,
penghasil devisa negara, penyedia bahan baku industri, penyedia lapangan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan - 51 -
kerja, serta mendukung terjaganya kelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup Jawa Barat.
2.3.3. Capaian Indikator Kinerja Dinas
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat setiap tahun terus berupaya untuk
meningkatkan kinerja pelayanan sebagai penjabaran dari tugas pokok, fungsi
dan kewenangannya, dengan mengandalkan segenap kemampuan sumber daya
yang dimiliki, serta dukungan penganggaran baik dari APBD maupun APBN.
Memperhatikan target indikator kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
pada RENSTRA Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018 capaian target kinerja
dinas adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 2.12 berikut ini:
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 52
Tabel 2.8
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
No Indikator Kinerja Target
Indikator
Target RENSTRA Dinas Perkebunan Tahun Realisasi RENSTRA Dinas Perkebunan
Tahun Rasio Capaian pada Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Persentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,10 – 2,50 2,10 2,20 2,30 2,40 2,50 1,97 2,15 2,23 2,34 2,4 93.81 97.73 96.96 97.50 96
2 Persentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,10 – 2,50 2,10 2,20 2,30 2,40 2,50 2,07 2,19 2,25 2,35 2,4 98.57 99.55 97.83 97.92 96
3 Persentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
2,10 – 2,50 2,10 2,20 2,30 2,40 2,50 2,33 2,27 2,23 2,46 2,4 110.95 103.18 96.96 102.50 96
4 Persentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,10 – 2,50 2,10 2,20 2,30 2,40 2,50 2,33 2,27 2,35 2,46 2,4 110.95 103.18 102.17 102.50 96
5 Persentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%) (Tingkat Penyusutan/ Penambahan Lahan)
13,00 13,00 13,00 13,00 13,00 13,00 13,17 13,14 13,22 13,25 13,25 101.31 101.08 101.69 101.92 101.92
6 Persentase Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,90 0,96 0,99 1,01 1,01 90.00 96.00 99.00 101.00 101.00
7 Persentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,00 -1,00 -1,00 -1,00 -1,00 -1,00 -1,02 -1,02 -1,02 -1,04 -1,02 102.00 102.00 102.00 104.00 102.00
8 Persentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,10 – 2,50 2,10 2,20 2,30 2,40 2,50 2,04 2,15 2,22 2,54 2,50 97.14 97.73 96.52 105.83 100
9 Persentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Komoditas Strategis Jawa Barat (%)
2,10 – 2,50 2,10 2,20 2,30 2,40 2,50 2,06 2,17 2,20 2,30 2,50 98.10 98.64 95.65 95.83 100
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 53
Dari tabel di atas, penjelasan terhadap ketercapaian dan
ketidaktercapain target kinerja untuk masing-masing indikator, sebagai berikut:
1. Dalam pencapaian Indikator (1) yaitu persentase Peningkatan Produksi rata-
rata komoditas strategis perkebunan, terdapat kendala berupa rendahnya
produksi beberapa komoditas strategis hal ini disebabkan diantaranya
terdapat faktor produksi primer yang perannya masih kurang dalam
menunjang peningkatan produksi yaitu sumber daya alam dan tenaga kerja,
serta adanya pengaruh faktor produksi sekunder yaitu modal dan
entrepereneurship yang disinyalir mempengaruhi optimalisasi peningkatan
produksi dan produktivitas komoditas perkebunan di Jawa Barat, sehingga
baik secara kualitatif maupun kuantitatif belum melampaui target kinerjanya.
Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah meningkatkan teknik budidaya
melalui intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan tanaman.
Berdasarkan data statistik Perkebunan Jawa Barat, Produksi Komoditas
Perkebunan Rakyat secara agregat mengalami penurunan pada tahun 2019
yaitu berada pada angka 8.159 ton, lebih rendah dibanding produksi agregat
pada tahun 2018 yang berada pada angka 8.227 ton
2. Dalam pencapaian indikator (2) yaitu Persentase Peningkatan Produktivitas
rata-rata komoditas strategis perkebunan, terdapat kendala berupa
rendahnya produktivitas beberapa komoditas strategis. Adapun alternatif
solusi yang dilakukan adalah peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna
dan sapta panca usaha tani yang dapat mendorong peningkatan produktivitas
tanaman perkebunan.
3. Dalam pencapaian indikator (3) yaitu jumlah ketersediaan benih unggul
Komoditas Strategis, terdapat kendala berupa terbatas sumber benih untuk
peningkatan produksi benih, baik yang dimiliki oleh UPTD maupun
masyarakat. Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah meningkatkan
penilaian dan penetapan Kebun Sumber Benih untuk berbagai komoditas
perkebunan binaan Jawa Barat.
4. Dalam pencapaian indikator (4) yaitu benih tanaman perkebunan yang
tersertifikasi, terdapat kendala berupa banyaknya peredaran benih palsu atau
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 54
yang tidak bersertifikat. Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah
peningkatan pengawasan peredaran benih..
5. Dalam pencapaian indikator (5) yaitu persentase luas minimum eksisting
lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat adalah melampaui target
indikator RENSTRA sebesar 101,92%. Untuk mencapai tagrget yang lebih
tinggi lagi dibanding capaian eksisting, maka hal yang dapat diperhatikan
adalah tingginya penyusutan lahan perkebunan akibat adanya alih fungsi
lahan maupun alih komoditas. Strategi yang dapat dilakukan adalah membuat
peraturan yang lebih ketat terhadap gejala alih fungsi lahan, serta mendorong
petani untuk tidak menjual atau mengalihfungsikan lahannya, dengan cara
pemberian insentif bagi petani yang mematuhi aturan tersebut juga dengan
adanya dukungan program dan kegiatan yang mengarah kepada aspek
keberlanjutan dan pelestarian lahan perkebunan sehingga akan
meningkatkan produksi dan produktivitas lahan dan tanaman. Hal ini akan
memberikan rasa aman, nyaman, dan harapan bagi pelaku usaha tani
perkebunan untuk tetap bergantung pada usaha tani komoditas perkebunan
sehingga terhindar dari adanya kecenderungan alih fungsi lahan ke non
perkebunan, alih komoditas ke komoditas non perkebunan dan okupasi lahan
oleh masyarakat.
6. Dalam pencapaian indikator (5) yaitu persentase luas minimum eksisting
lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat adalah melampaui target
indikator RENSTRA sebesar 101,92%. Untuk mencapai tagrget yang lebih
tinggi lagi dibanding capaian eksisting, maka hal yang dapat diperhatikan
adalah tingginya penyusutan lahan perkebunan akibat adanya alih fungsi
lahan maupun alih komoditas. Strategi yang dapat dilakukan adalah membuat
peraturan yang lebih ketat terhadap gejala alih fungsi lahan, serta mendorong
petani untuk tidak menjual atau mengalihfungsikan lahannya, dengan cara
pemberian insentif bagi petani yang mematuhi aturan tersebut juga dengan
adanya dukungan program dan kegiatan yang mengarah kepada aspek
keberlanjutan dan pelestarian lahan perkebunan sehingga akan
meningkatkan produksi dan produktivitas lahan dan tanaman. Hal ini akan
memberikan rasa aman, nyaman, dan harapan bagi pelaku usaha tani
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 55
perkebunan untuk tetap bergantung pada usaha tani komoditas perkebunan
sehingga terhindar dari adanya kecenderungan alih fungsi lahan ke non
perkebunan, alih komoditas ke komoditas non perkebunan dan okupasi lahan
oleh masyarakat.
7. Dalam pencapaian Indikator kinerja (7) yaitu Persentase Penurunan
Intensitas Serangan OPT Perkebunan adalah melampaui target indikator
RENSTRA sebesar 102%. Untuk mencapai tagrget yang lebih tinggi lagi
dibanding capaian eksisting adalah dengan memperhatikan luasnya wilayah
yang terindikasi serangan OPT dibandingkan dengan ketersediaan SDM
aparatur pengendalian OPT. Strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan
pembagian peran dengan OPD Kabupaten/Kota yang menangani
perkebunan, dalam hal melakukan pengendalian OPT sesuai dengan
perwilayahannya.
8. Dalam pencapaian indikator kinerja (8) yaitu Jumlah Pelaku Usaha
Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan mutu sesuai SNI adalah
mencapai target indikator RENSTRA sebesar 100%. Untuk mencapai target
yang lebih tinggi lagi dibanding capaian eksisting, maka hal yang perlu
diperhatikan adalah sulitnya membuktikan adanya keterkaitan antara
penerapan sistem mutu dengan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan,
kemudian masih rendahnya kesadaran petani pentingnya sertifikat uji mutu
ini untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. Strategi yang
dapat dilakukan adalah perlu peningkatan pengawasan mutu produk dan
sosialisasi mengenai uji mutu dari lembaga uji mutu sampai ke tingkat unit
usaha.
9. Dalam pencapaian indikator kinerja (9) yaitu Persentase Peningkatan Volume
Ekspor Produk Perkebunan adalah mencapai target indikator RENSTRA
sebesar 100%. Untuk mencapai target yang lebih tinggi lagi dibanding
capaian eksisting, maka hal yang perlu diperhatikan adalah kurangnya daya
serap pasar ekspor terhadap produk perkebunan Jawa Barat, yang
diperkirakan akibat promosi serta pengembangan jejaring pasar yang efektif
dan efisien, kemudian daya saing beberapa produk perkebunan Jawa Barat
masih rendah mengingat pasar atau negara tujuan ekspor memiliki standar
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 56
internasional tertentu yang berbeda bahkan lebih tinggi dari standar produk
negara lain, sehingga perlu mencari alternatif negara atau pasar tujuan yang
sesuai standar atau spesifikasi produk yang dihasilkan pelaku usaha tani
perkebunan. Cara lain dapat juga dengan meningkatkan mutu atau kualitas
produk untuk memenuhi standar negara atau pasar tujuan ekspor,
meningkatkan promosi produk melalui berbagai event strategis, serta
didukung dengan pengembangan sistem informasi pasar.
2.3.4. Capaian Kinerja Penyerapan Anggaran
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 57
Tabel 2.9 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 s.d 2018
No PROGRAM/KEGIATAN
RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN
2014 2015 2016 2017 2018
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
I APBD PROVINSI JAWA BARAT
49,445,504,614 46,789,593,910 60,186,742,841 56,171,702,993 61,675,096,22
3 60,406,344,348 65,110,114,400 61,270,253,205 68.577.186.240 66.492.023.004
A BELANJA TIDAK LANGSUNG
16,380,408,411 15,625,910,490 18,741,796,916 16,010,469,521 17,179,484,38
1 16,972,908,277 18,581,120,440 16,055,394,206 17.779.134.790 16.851.328.284
B BELANJA LANGSUNG
33,065,096,203 31,163,683,420 41,444,945,925 40,161,233,472 44,495,611,84
2 43,433,436,071 46,528,993,960 45,214,858,999 50.798.051.450 49.640.694.720
1
Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah
455,914,800 455,744,800 521,795,000 519,047,500 465,000,000 461,178,100 436,000,000 432,158,184 925.000.000 855.149.850
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
697,623,000 623,960,600 797,222,000 718,102,800 968,500,000 861,036,000 1,265,500,000 1,137,650,150 871.089.750 812.369.700
3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3,173,210,000 2,915,072,121 3,524,766,000 3,282,874,012 3,087,038,000 2,870,944,572 3,761,100,000 3,480,163,039 3.890.150.000 3.619.410.729
4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
8,556,574,325 8,330,749,550 8,238,890,800 8,075,986,750 9,608,525,000 9,264,745,334 2,599,698,960 2,510,907,003 3.218.161.000 3.141.044.300
5 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
3,311,630,000 3,195,794,042 2,916,413,000 2,769,251,103 3,846,500,000 3,800,240,325 4,256,850,000 4,140,604,334 4.728.000.000 4.650.758.860
6
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
100,000,000 99,900,000 250,000,000 248,429,000 376,550,000 372,654,180 470,900,000 469,657,017 300.000.000 298.682.368
7 Program Pengembangan Data/Informasi/ Statistik Daerah
798,800,000 792,363,000 717,690,000 709,872,000 709,815,000 700,270,200 1,049,100,000 1,021,645,500 748.000.000 736.329.500
8 Program Peningkatan Produksi Pertanian
9,427,993,860 9,036,607,355 13,328,267,550 12,962,452,650 14,080,739,792 13,939,184,754 20,735,675,000 20,364,310,288 20.163.569.700 19.991.185.010
9 Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian
2,780,700,000 2,463,748,400 5,628,909,000 5,460,019,750 6,005,710,000 5,947,596,631 5,635,850,000 5,608,375,800 7.589.228.000 7.466.175.500
10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan
795,356,000 782,220,984 2,110,785,600 2,079,987,621 1,459,276,050 1,424,715,565 1,830,300,000 1,798,121,896 3.379.853.000 3.175.580.359
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 58
No PROGRAM/KEGIATAN
RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN
2014 2015 2016 2017 2018
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
11
Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan 2,967,294,218 2,467,522,568 3,410,206,975 3,335,210,286 3,887,958,000 3,790,870,410 4,488,020,000 4,251,265,788 4.985.000.000 4.894.008.544
II TOTAL APBN
63,685,291,000 61,274,321,149 116,447,327,000 81,610,717,821 22,066,019,70
5 15,332,496,000 33,571,503,000 28,063,551,796 49.812.114.000 45.915.579.190
A DANA TUGAS PEMBANTUAN
59,716,501,000 57,572,999,714 111,411,350,000 76,855,329,021 22,061,479,00
0 15,332,496,000 32,529,984,000 27,022,657,708 47.456.979.000 43.612.963.701
1 Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
47.456.979.000 43.612.963.701
1 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
54,089,901,000 52,560,647,214 109,571,450,000 75,130,631,621 21,244,979,000 14,526,566,000 32,529,984,000 27,022,657,708
2
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian
2,934,000,000 2,320,402,500 1,839,900,000 1,724,697,400 -
3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
2,692,600,000 2,691,950,000 - 816,500,000 805,930,000
B DANA DEKONSENTRASI 3,968,790,000 3,701,321,435 5,035,977,000 4,755,388,800 4,540,705,000 - 1,041,519,000 1,040,894,088 2.355.135.000 2.302.615.489
1 Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
2.355.135.000 2.302.615.489
2
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar
2,667,790,000 2,557,271,435 3,334,352,000 3,277,674,000 4,095,005,000 1,041,519,000 1,040,894,088
3
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian
801,000,000 644,830,000 1,201,625,000 978,160,000 -
4 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
500,000,000 499,220,000 500,000,000 499,554,800 445,700,000
TOTAL ANGGARAN DISBUN (APBD + APBN)
112,730,795,614 108,063,915,059 176,634,069,841 137,782,420,814 83,741,115,92
8 75,738,840,348 98,681,617,400 89,333,805,001 118.389.300.240 112.407.602.194
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 59
Secara kumulatif, rencana dan realiasi anggaran Tahun 2014 s.d 2018
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.10 Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Anggaran Dinas Perkebunan PRovinsi Jawa Barat
Tahun 2014-2020
Uraian Rencana Realisasi %
1 2 3 4
APBD
2014 49.445.504.614 46.789.593.910 95
2015 60.186.742.841 56.171.702.993 93
2016 61.675.096.223 60.406.344.348 98
2017 65.110.114.400 61.270.253.205 94
2018 68.577.186.240 66.492.023.004 96,96
2019 64.431.056.589 61.902.917.443 96,08
2020 38.182.487.792 34.254.036.814 99.41
APBN
2014 63.685.291.000 61.274.321.149 96
2015 116.447.327.000 81.610.717.821 70
2016 22.066.019.705 15.332.496.000 69
2017 33.571.503.000 28.063.551.796 84
2018 49.812.114.000 45.915.579.190 92,18
2019 44.431.099.000 43.027.090.350 96.84
2020 28.588.833.000 27.669.199.000 96.78
Sumber: LKPJ Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 60
Gambar 2.9. Grafik Rencana dan Realisasi APBD Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat 2014-2018 (dalam Juta)
Gambar 2.10. Grafik Rencana dan Realisasi APBN Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat 2014-2018 (dalam Juta)
Dari Tabel di atas dapat digambarkan hal-hal sebagai berikut:
1. Penyerapan anggaran yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat
menunjukkan penyerapan mencapai rata-rata 95% per tahunnya. Hal ini
-
10.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
40.000.000.000
50.000.000.000
60.000.000.000
70.000.000.000
80.000.000.000
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Realisasi
0
10.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
40.000.000.000
50.000.000.000
60.000.000.000
70.000.000.000
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Realisasi
Sumber: LKPJ Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 61
menunjukkan Kinerja Dinas untuk menyelesaikan Program dan Kegiatan
yang ditargetkan dapat dikatakan cukup baik.
Kondisi tersebut memberikan dampak dengan tren peningkatan anggaran
yang meningkat setiap tahunnya. Selama kurun 2014 s.d 2020 rata-rata
pertumbuhan anggaran Dinas Perkebunan sebesar -15,96% yang mana
penurunan paling drastis terjadi pada Tahun 2020 dikarenakan refocusing
anggaran pada masa pandemi
2. Penyerapan anggaran yang bersumber dari APBN Direktorat Jenderal
Perkebunan sangat fluktuatif penyerapannya dikarenakan adanya berbagai
kebijakan, antara lain penyerapan pada tahun 2015 sebesar 72,92%
kendalanya adalah adanya beberapa kegiatan yang tidak direalisasikan
karena faktor kondisi lahan di Jawa Barat yang tidak sesuai dengan
spesifikasi alat yang diadakan. Untuk Tahun 2016, penyerapan sebesar
72,92%. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan penghematan anggaran
sebagaimana arahan dari Direktorat Jenderal Perkebunan.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perkebunan
Dalam pelaksanaan pembangunan Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa
Barat periode 2018-2023 masih terdapat beberapa hambatan dan
permasalahan, sebagai berikut:
• Dalam aspek ketersediaan dan pemanfaatan SDA perkebunan, antara lain:
(1) masih banyak pemanfaatan lahan untuk beberapa jenis komoditas
perkebunan yang kurang sesuai dengan kesesuaian lahan, sehingga
produktivitasnya tidak optimal serta sering terjadi gangguan usaha (longsor,
banjir, kebakaran, serangan OPT dan okupasi lahan); (2) Meningkatnya alih
fungsi lahan dan alih komoditas ke non perkebunan; (3) Ketersedian kebun
sumber benih bina dan non bina bina masih terbatas di Jawa Barat;
• Dalam aspek SDM, antara lain: (1) kompetensi dan keterampilan pelaku
usaha perkebunan masih terbatas; (2) kurangnya tenaga teknis lapangan
yang trampil; (3) Jumlah petugas fungsional Pengawas Benih Tanaman dan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 62
Pengawas OPT masih kurang, sehingga berdampak terhadap lemahnya
pengawasan kualitas benih dan penerapan Pengendalian Hama Terpadu;
• Dalam aspek Kebijakan, antara lain: (1) Masih banyak peraturan perundang-
undangan yang terkait pembangunan sub sektor perkebunan belum
dilengkapi dengan peraturan pelaksanaannya; (2) Pemanfaatan lahan HGU
di Jawa Barat belum teratasi secara optimal disebabkan adanya regulasi
pada pertanahan yang kurang mendukung untuk melaksanakan optimalisasi
lahan HGU dengan komoditi yang prospektif selain tanaman yang
disesuaikan dengan peruntukan haknya.
• Dalam aspek Sarana-prasarana, antara lain: Kuantitas serta kualitas
ketersediaan sarana-prasarana teknis budidaya dan pengolahan hasil
perkebunan masih belum seimbang dengan kebutuhan di lapangan;
• Dalam aspek teknologi, antara lain: pengembangan teknologi budidaya,
teknologi pembenihan dan teknologi pengolahan hasil masih belum optimal
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan;
• Dalam aspek kelembagaan, antara lain: Sebagian besar kelembagaan petani
baik poktan, gapoktan, maupun asosiasi, belum tertata dengan baik dari segi
Status kelembagaan, manajemen, sarana-prasarana dan permodalan.
• Dalam aspek administrasi, antara lain: masih perlu ditingkatkannya
mekanisme pengelolaan kegiatan agar mencapai target kinerja secara
optimal, efektif dan efisien.
• Dalam aspek Kejadian Luar Biasa Pandemi COVID-19. Sektor perkebunan
termasuk salah satu sektor yang terdampak kasus Covid-19. Pandemi Covid-
19 tidak dipungkiri akan mempengaruhi sektor perkebunan mulai dari
subsistem hulu, onfarm hingga hilirisasi perkebunan. Antara lain:
o Dari subsistem hulu tantangan Adanya penyebaran Covid-19 akan
berakibat pada menurunnya produksi. karena harga sarana produksi
termasuk benih, pupuk, pestisida dan pakan mahal dan ditribusi yang
tidak lancar. Maka di perlukan bantuan benih langsung terhadap
petani untuk membuat produksi kembali meningkat dan untuk
menjaga harga pupuk,benih,dll. Terutama bantuan pasca Covid – 19
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan 63
berakhir karena para petani sangat membutuhkan modal untuk
menjaga kualitas dan produksi perkebunan.
o Dari subsistem hilir dengan adanya pandemi Covid – 19, hilir
merupakan subsistem yang paling besar terkena dampaknya. Hal
tersebut dikarenakan produk – produk perkebunan model
penjualannya secara offline atau tatap muka sehingga turun penjualan
turun drastis. Hal tersebut berdampak terhadap pebisnis (mayoritas
anak muda) yang bermain di hilir yang dapat mengakibatkan pebisnis
gulung tikar. Maka tantangan kedepannya ialah perlu dilakukan
sosialisasi terkait penjualan produk perkebunan secara online, serta
pengelolaan dan pengolahan produk perkebunan secara menarik
guna meningkatkan nilai jual produk perkebunan.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 64 -
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
Pelaksanaan tugas dan fungsi Pelayanan Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat sangat dipengaruhi oleh kondisi faktor internal dan faktor
eksternal. Kondisi sumber daya manusia, dukungan anggaran, sarana dan
prasarana serta kelembagaan dan tata laksana penyelenggaraan tugas,
mempunyai peran besar terhadap kerberhasilan pelaksanaan tugas dan
fungsi dalam menghadapi dinamika pembangunan dan perubahan
lingkungan strategis di Jawa Barat. Berbagai permasalahan yang muncul
dalam pembangunan perkebunan di Jawa Barat yang masih menjadi
kewenangan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat diinventarisasi dan
dipetakan dalam suatu Pohon Masalah untuk memudahkan pemahaman
dalam penentuan kebijakan.
Melalui Focus Group Discussion, telah diinventarisir berbagai
permasalahan dalam pembangunan perkebunan di Jawa Barat untuk
kemudian dipetakan sesuai dengan posisinya dalam format Pohon Masalah,
dengan hasil sebagai berikut
ISU STRATEGIS
POKOK MASALAH MASALAH
AKAR MASALAH
POHON
MASALAH
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 65 -
Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Perkebunan
MASALAH POKOK MASALAH AKAR MASALAH
1 2 3
Rendahnya produksi dan komoditas perkebunan
Rendahnya kapasitas Petani perkebunan
kurangnya transfer ilmu/pengetahuan budidaya perkebunan
Pola pikir petani yang masih konvensional
Kurangnya modal
Kurang optimalnya kelembagaan petani perkebunan
Terbatasnya Lahan perkebunan
Gangguan Usaha Perkebunan
Alih fungsi lahan
Budidaya komoditas perkebunan yang kurang memperhatikan kesesuaian lahan
Terbatasnya Kepemilikan lahan yang sesuai untuk perkebunan
Kurangnya pengetahuan mengenai kesesuain lahan perkebunan
Belum optimalnya penggunaan benih perkebunan yang berkualitas
Kurangnya jumlah produsen benih perkebunan
Kurangnya sumber benih perkebunan
Terbatasnya Akses terhadap benih unggul bersertifikat
Adanya Peredaran benih yang kurang/tidak bermutu
Kurang optimalnya Sertifikasi benih perkebunan
Tingkat kesadaran penggunan benih bersertifikat
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 66 -
MASALAH POKOK MASALAH AKAR MASALAH
1 2 3
Terbatasnya prasarana perkebunan
Terbatasnya alokasi pembangunan infrastruktur perkebunan
Mahalnya harga pupuk/obat/alsin/sarana lainnya
Masih adanya Serangan OPT Perkebunan
- Kurang optimalnya penerapan PHT
- Adanya serangan hama sekunder (resurjensi)
- Adanya migrasi OPT perkebunan
Rendahnya Nilai hasil usaha perkebunan
Masih rendahnya kualitas produk perkebunan
terbatasnya kapasitas petani dalam menerapkan Good Agricultural Practices (GAP)
terbatasnya kapasitas petani dalam menerapkan Good Handling Practices (GHP)
Sebagian besar Produk yang dijual masih dalam wujud primer (bahan mentah)
terbatasnya kapasitas petani dalam menerapkan Good Handling Practices (GHP)
Terbatasnya sarana/alat pengolahan pasca panen
Tuntutan pemenuhan kebutuhan rumah tangga petani
Terbatasnya akses pemasaran produk perkebunan
kurangnya promosi
lemahnya jaringan/kelembagaan pemasaran
masih dominannya peran tengkulak
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 67 -
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 memiliki Visi: “TERWUJUDNYA
JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN
KOLABORASI”. Visi tersebut dijabarkan kedalam 5 (lima) misi sebagai
berikut:
Misi 1 : Membentuk manusia Pancasila yang bertaqwa melalui
peningkatan peran Masjid dan tempat ibadah sebagai pusat
peradaban
Misi 2 : Melahirkan Pancasila yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan
produktif melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif
Misi 3 : Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan
berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui
peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah
Misi 4 : Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang
sejahtera dan adil melalui pemanfaatan tekonologi digital dan
kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku
pembangunan
Misi 5 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan
kepemimpinan yang kolaboratif antara pemerintah Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota
Berdasarkan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat, maka misi RPJMD 2018-2023 yang
terdapat korelasi, adalah misi keempat, yaitu Meningkatkan produktivitas
dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil melalui
pemanfaatan tekonologi digital dan kolaborasi dengan pusat-pusat
inovasi serta pelaku pembangunan.
Adapun tujuan pembangunan pembangunan jangka menengah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 pada misi keempat adalah
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 68 -
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berdaya
saing serta mengurangi disparitas ekonomi dengan sasaran : Jawa Barat
sebagai daerah pertanian, perikanan dan kelautan yang mandiri untuk
mencapai kedaulatan pangan.
Faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari
pelayanan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Dinas Perkebunan ditinjau dari sasaran Visi Misi
Kepala Darah/Wakil Kepala Daerah terpilih disajikan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah ditinjau Dari
Sasaran Visi Misi Kepala Darah/Wakil Kepala Daerah terpilih
No Sasaran Visi Misi Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah Terpilih
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
Jawa Barat sebagai daerah pertanian, perikanan dan kelautan yang mandiri untuk mencapai kedaulatan pangan
Rendahnya kapasitas Petani perkebunan
1. Masih banyaknya SDM Petani Perkebunan
2. Dukungan Dinas Perkebunan untuk meningkatkan kapasitas petani
3. Dukungan Teknologi Informasi untuk untuk percepatan peningkatan kapasitas petani perkebunan
4. Dukungan Dinas Perkebunan untuk memdorong Penyuluh Swadaya (Fasda/PL)
Terbatasnya Lahan perkebunan
1. Adanya kegiatan Perluasan, rehabilitasi dan peremajaan tanaman perkebunan
2. Berkembangnya Pola Pengelolaan Lahan perkebunan melalui
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 69 -
No Sasaran Visi Misi Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah Terpilih
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
Konsep Kawasan untuk mencapai skala keekonomian
Budidaya komoditas perkebunan yang kurang memperhatikan kesesuaian lahan
1. Dinas Perkebunan telah menyusun peta arahan dan dokumen pengembangan komoditas perkebunan berdasarkan zonasi sesuai dengan Agroklimat dan kesesuaian lahan
2. Upaya sosialisasi dan penyuluhan kesesuaian lahan.
3. Adanya berbagai teknologi, sarana dan prasarana budidaya perkebunan untuk meningkatkan daya dukung lahan
Belum optimalnya penggunaan benih perkebunan yang berkualitas
1. Meningkatnya kesadaran petani perkebunan terhadap kualitas benih
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap legalitas benih
3. Meningkatnya kesadaran pengembangan sumber-sumber benih (PIT, Kebun Induk dan Penangkar Benih)
Terbatasnya prasarana perkebunan
1. Dukungan Dinas perkebunan untuk meningkatkan prasarana perkebunan
2. Motivasi swadaya petani perkebunan untuk meningkatkan prasarana perkebunan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 70 -
No Sasaran Visi Misi Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah Terpilih
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
Masih adanya Serangan OPT Perkebunan
1. Berkembangnya teknologi PHT yang ramah lingkungan
2. Meningkatnya permintaan pasar terhadap produk pertanian organic
3. Adanya UPTD BPP yang menunjang perlindungan perkebunan di Jawa Barat
Masih rendahnya kualitas produk perkebunan
1. Teknologi panen dan pasca panen tersedia khususnya teknologi tepat guna/sederhana
2. Dukungan Dinas Perkebunan untuk peningkatan kualitas produk perkebunan
Sebagian besar Produk yang dijual masih dalam wujud primer (bahan mentah)
1. Peluang pasar lokal dan internasional komoditas perkebunan masih terbuka
2. Adanya dukungan penyediaan Unit Pengolah Hasil dari Dinas Perkebunan dan dari Dirjenbun
Terbatasnya akses pemasaran produk perkebunan
1. Adanya dukungan kemudahan pemasaran khususnya melalui aplikasi teknologi informatika
2. Adanya dukungan promosi produk perkebunan dari Dinas Perkebunan dan Dirjenbun
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 71 -
3.3 Telaahan RENSTRA Direktorat Jenderal Perkebunan 2015 - 2019 Kementeran Pertanian.
Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2015-2019 yang
menjadi tanggung Jawab Direktorat Jenderal Perkebunan adalah
Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan dengan 2 (dua) indikator kenerja Program (IKP) yaitu: 1) laju
peningkatan produksi tanaman tebu dan 2) laju peningkatan produksi
tanaman unggulan perkebunan lainnya.
Sebagai penjabaran dari program, masing-masing Unit Eselon II
Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai 1( satu) kegiatan
utama. Dengan demikian di lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan terdapat
9 Kegiatan pembangunan perkebunan pada 9 eselon II, yaitu :
1. Direktorat Tanaman Semusim dengan kegiatan Peningkatan Produksi
dan Produktivitas Tanaman Semusim
2. Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar dengan kegiatan
Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Rempah dan
Penyegar
3. Direktorat Tanaman Tahunan dengan kegiatan Produksi dan
Produktivitas Tanaman Tahunan
4. Direktorat Pasca Panen dan Pembinaan Usaha dengan Kegiatan
Dukungan Penanganan Pasaca Panen dan Pembinaan Usaha
5. Direktorat Perlindungan Perkebunan dengan Kegiatan Dukungan
Perlindungan Perkebunan
6. Sekretariat Ditjen Perkebunan dengan kegiatan Dukungan Manajemen
dan dukungan teknis lainnya
7. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan
dengan kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih
serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 72 -
8. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya
dengan kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih
serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan
9. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon
dengan kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih
serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan
Faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari
pelayanan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Dinas Perkebunan ditinjau dari sasaran jangka
menengah RENSTRA K/L disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah
RENSTRA Kementerian/Lembaga
No Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Perkebunan
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
1 Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Tanaman Perkebunan (Tahunan, Semusim, Rempah dan Penyegar)
1. Penerapan teknologi perkebunan (GAP, GHP, GMP) belum maksimal
2. Terbatasnya sarana prasarana untuk memenuhi standar mutu produksi
1. Masih banyaknya petani perkebunan yang mempertahankan budidaya perkebunan
2. Lahan perkebunan masih cukup tersedia dengan kesesuaian lahan yang memadai
2 Dukungan Penanganan Pasca Panen dan Pembinaan Usaha
1. Masih kurangnya tanggung jawab dan kesadaran produsen terhadap keamanan pangan,
2. Belum menerapan Good Agricultural Practice (GAP), Good Handling Pratice (GHP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
3. Kelompok tani belum memiliki sertifikat jaminan mutu, yang
3. Peluang pasar lokal dan internasional komoditas perkebunan masih terbuka
4. Teknologi panen dan pasca panen tersedia
5. Dukungan kemudahan pemasaran khususnya melalui aplikasi teknologi informatika
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 73 -
No Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Perkebunan
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
dipersyaratkan oleh pasar tujuan
4. Alat pengolah yang dimiliki belum semua memenuhi standar mutu ekspor
5. Panjangnya rantai pasok produk perkebunan
3 Dukungan Perlindungan Perkebunan
1. Tingkat keragaman ekosistem,
2. Pengelolaan tanaman yang belum optimal,
3. Varietas unggul yang rentan serangan OPT,
4. Keanekaragaman genetik,
5. Pola tanam yang kurang teratur serta kurang mempertimbangkan perkembangan iklim
6. Adanya Immigrasi OPT, 7. Dampak Negatif
Penggunaan Pestisida
1. Berkembangnya teknologi PHT yang ramah lingkungan
2. Meningkatnya permintaan pasar terhadap produk pertanian organik
4 Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan
1. Terbatasnya ketersediaan benih bermutu dan bersertifikat;
2. Kemampuan UPTD dan Penangkar dalam penyediaan benih masih terbatas
3. Penangkar yang memiliki “TRUP” (surat ijin sebagai penangkar) masih terbatas
4. Kebun sumber produksi benih masih terbatas
5. Jaringan pemasaran benih yang belum terstruktur dengan baik sejak produksen benih sampai ke konsumen
1. Meningkatnya kesadaran petani perkebunan terhadap kualitas benih
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap legalitas benih
3. Meningkatnya kesadaran pengembangan sumber-sumber benih (PIT, Kebun Induk dan Penangkar Benih)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 74 -
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor pendorong dari
pelayanan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Dinas Perkebunan ditinjau dari implikasi Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
disajikan pada Tabel 3.4 dan Tabel 3.5 berikut ini
Tabel 3.4 Faktor Penghambat dan Pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah ditinjau Dari Rencana Tata Ruang Wilayah
No Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Barat
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
1 Meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan guna menjaga ketahanan pangan jawa barat dan nasional
Masih rendahnya produktivitas komoditas perkebunan
1. Produk perkebunan masih diminati dan terus dibutuhkan.
2. Adanya dukungan peran dan Fungsi Dinas Perkebunan sebagai fasilitator pembangunan Perkebunan di Jawa Barat
2 Mengoptimalkan potensi lahan budidaya dan SDA, guna mendorong pertumbuhan sosial ekonomi di wilayah yang belum berkembangan karena keterbatasan daya dukung dan daya tamping lingkungan
1. Rata-rata kepemilikan lahan perkebunan kecil
2. Areal perkebunan rakyat dibudidayakan secara sporadis
1. Berkembangnya Pola Pengelolaan Lahan perkebunan melalui Konsep Kawasan untuk mencapai skala keekonomian
Kebijakan pengembangan Wilayah dalam Wilayah Pengembangan (WP) : Pengembangan Wilayah untuk Untuk Sub Sektor Perkebunan di fokuskan di Kab. Sukabumi dan Kab. Cianjur (WP Sukabumi), Kabupaten Bandung, Kab. Sumedang dan Kab. Bandung Barta (WP Cekungan Bandung), Kab. Tasikmalaya, Kab. Garut, Kab. Ciamis, Kab Pangandaran (WP Priangan Timur-Pangandaran) Kab.Kuningan dan
1. Alih Komoditas 2. Alih fungsi lahan
1. Perluasan, rehabilitasi dan peremajaan tanaman perkebunan
2. Masih banyaknya petani perkebunan yang mempertahankan budidaya perkebunan
3. Lahan perkebunan masih cukup tersedia dengan kesesuaian lahan yang memadai.
4. Berkembangnya Pola Pengelolaan Lahan perkebunan melalui
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 75 -
No Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Barat
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
Kab. Sumedang (WP Ciayumajakuning)
Konsep Kawasan untuk mencapai skala keekonomian
Tabel 3.5
Faktor Penghambat dan Pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah ditinjau Kajian Lingkungan Hidup Strategis
No Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
1 Banyaknya lahan kritis 1. Budidaya tanaman yang tidak sesuai dengan kaidah konservasi.
2. Adanya lahan-lahan perkebunan yg belum digarap secara optimal
1. Dukungan kegiatan Penataan dan konservasi lahan perkebunan
2. Dukungan kebijakan kemitraan pengelolaan lahan perkebunan
2 Perlunya penataan ruang dan lingkungan hidup
1. Masih ada budidaya tanaman perkebunan yang tidak sesuai dengan zonasi agroklimat dan kesesuaian lahan
2. Adanya aturan penataan ruang.
3. Dinas Perkebunan telah menyusun peta arahan dan dokumen pengembangan komoditas perkebunan berdasarkan zonasi sesuai dengan Agroklimat dan kesesuaian lahan dan kesesuaian lahan perkebunan
3 Alih fungsi lahan 1. Alih Fungsi Lahan 2. Alih komoditas
1. Dukungan kegiatan perluasan, rehabilitasi dan peremajaan tanaman perkebunan
2. Pengembangan Perkebunan diarahkan pada Konsep Kawasan
3. Skala Ekonomi yang feasible didukung oleh konsep petani yang berkelompok
4 Terbatasnya sarana dan prasarana untuk pengembangan komoditas unggulan
1. Akses terhadap pupuk bersubsidi untuk kelompok tani perkebunan sangat terbatas
1. Dukungan kegiatan pengembangan sarana perkebunan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 76 -
No Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
2. Prasarana perkebunan masih sangat terbatas
2. Perlunya dukungan kartu tani untuk petani perkebunan (akses terhadap pupuk bersubsidi)
3. Dukungan kegiatan pengembangan prasarana perkebunan
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Dari pohon masalah sebagaimana telah dibahas di atas, untuk
mementukan Isu Strategis adalah dengan menganalisa permasalahan pada
Kolom Masalah Pokok.
Masalah Pokok
Rendahnya produksi komoditas perkebunan
Isu Strategis
Rendahnya Pendapatan dari usaha perkebunan
Dari uraian Pohon Masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa
masalah pokok rendahnya produksi komoditas perkebunan menyebabkan
rendahnya pendapatan dari usaha perkebunan. Dengan demikian isu
strategis pembangunan perkebunan di Jawa Barat adalah Rendahnya
pendapatan dari usaha perkebunan.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB III – Permasalahan dan Isu-Isu Strategis - 77 -
Bermula dari Pohon masalah tersebut, menjadi dasar penyusunan
framework RENSTRA, yaitu Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan,
Program dan Kegiatan, dengan alur fikir sebagai berikut:
POHON
MASALAH
ISU STRATEGIS
POKOK MASALAH
MASALAHAKAR
MASALAH
TUJUAN SASARAN STRATEGIARAH
KEBIJAKAN
FRAME
WORK
RENSTRA
PROGRAM KEGIATAN
INDIKATOR TUJUAN INDIKATOR SASARAN
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB IV - Tujuan dan Sasaran - 78 -
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan
Berdasarkan hasil pembahasan pada Bab III di atas tentang penyusunan
Isu Strategis, Pokok Masalah, Masalah dan Akar Masalah sebagai bahan
penyusunan Frame Work Rencana Strategis, dari Isu Strategis Rendahnya
Pendapatan dari usaha perkebunan dijabarkan dalam Tujuan RENSTRA Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018-2023 yaitu Meningkatnya Pendapatan
Petani Perkebunan.
4.2. Sasaran
Selanjutnya, dari Pokok Masalah Rendahnya produksi komoditas
perkebunan dijabarkan dalam Sasaran RENSTRA Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat 2018-2023 yaitu Meningkatnya Produksi Komoditas Perkebunan.
Gambar. 4.1. Frame Work Keterkaitan Isu Strategis
dengan Tujuan RENSTRA
ISU STRATEGIS
Rendahnya Pendapatan Usaha Perkebunan
TUJUAN
Meningkatnya Pendapatan Petani Perkebunan
INDIKATOR
NTUP-R ( > 100/Tahun )
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB IV - Tujuan dan Sasaran - 79 -
Selanjutnya, struktur keterkaitan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023
tersebut, serta target capaian kinerja tahunannya digambarkan dalam tabel 4.1.
berikut ini:
Gambar. 4.2. Frame Work Keterkaitan Isu Strategis
dengan Tujuan RENSTRA
MASALAH POKOK
Rendahnya Produksi Komoditas Perkebunan
Rendahnya Nilai Hasil Usaha Perkebunan.
SASARAN
Meningkatnya Produktivitas Komoditas Unggulan Utama (Kopi,Teh dan Kelapa Dalam) Perkebunan
Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perkebunan
INDIKATOR
Laju peningkatan produktivitas komoditas unggulan utama perkebunan
Laju peningkatan nilai tambah produk perkebunan (%)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB IV - Tujuan dan Sasaran - 80 -
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
No Tujuan Sasaran Indikator
Tujuan/Sasaran
Target Kinerja sebelum Perubahan
Realisasi 2019
Target Kinerja setelah Perubahan
Kondisi Tahun Dasar 2018
2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Meningkatnya pendapatan Petani Perkebunan
NTUP-R (Point) 112,81 >100 >100 >100 >100 >100 109,42 100 101,25 102,39 103,52
Meningkatnya Produktivitas Komoditas Perkebunan
Laju peningkatan produksi komoditas unggulan utama perkebunan (%)
- 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 1 1 - - -
Laju peningkatan produktivitas komoditas unggulan utama perkebunan (%)
0.1 - - - - - 0,1 - 5 5 5
Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perkebunan
Laju peningkatan nilai tambah produk perkebunan (%)
- - 2 2 2 2 - 0.1 0.1 0.1 0.1
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 81 -
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi
Berdasarkan hasil pembahasan pada Bab III di atas tentang penyusunan
Isu Strategis, Pokok Masalah, Masalah dan Akar Masalah sebagai bahan
penyusunan Frame Work Rencana Strategis, dari Masalah:
1. Rendahnya Kapasitas Petani Perkebunan
2. Terbatasnya Lahan Perkebunan
3. Budidaya komoditas perkebunan yang kurang memperhatikan kesesuaian lahan
4. Belum Optimalnya penggunaan benih perkebunan yang berkualitas
5. Terbatasnya Prasarana Perkebunan
6. Masih adanya Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Perkebunan
7. Masih Rendahnya Kualitas Produk Perkebunan
8. Sebagian besar produk yang dijual dalam wujud Primer
9. Terbatasnya Akses Pemasaran Produk Perkebunan
dijabarkan dalam Strategi RENSTRA Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018-
2023 yaitu:
1. Peningkatan Kapasitas Petani Perkebunan
2. Optimalisasi Lahan Perkebunan
3. Peningkatan Produksi Benih Unggul dan Bersertifikat
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkebunan
5. Pengendalian Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Perkebunan
6. Peningkatan Kualitas Produk Perkebunan
7. Pembinaan Pengolahan Produk Primer
8. Perluasan Akses Pemasaran Produk Perkebunan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 82 -
5.2. Arah Kebijakan
Adapun akar permalasahan pada pohon masalah yang meliputi :
1. Kurangnya transfer ilmu/pengetahuan mengenai budidaya perkebunan
2. Pola pikir petani yang masih konvensional
3. Kurangnya modal
4. Kurang optimalnya kelembagaan petani perkebunan
5. Gangguan Usaha Perkebunan (GUP)
6. Alih fungsi lahan
7. Terbatasnya kepemilikan lahan yang sesuai untuk perkebunan
8. Kurangnya pengetahuan mengenai kesesuaian lahan perkebunan
9. Kurangnya jumlah penangkar benih perkebunan
10. Kurangnya sumber benih perkebunan
11. Terbatasnya akses terhadap benih unggul bersertifikat
12. Adanya peredaran benih yang kurang/tidak bermutu
13. Kurang optimalnya sertifikasi benih perkebunan
14. Terbatasnya alokasi pembangunan infrastruktur perkebunan
15. Mahalnya harga saprotan
16. Kurang optimalnya penerapan PHT
17. Adanya serangan hama sekunder (resurjensi)
18. Adanya migrasi OPT perkebunan
19. Terbatasnya kapasitas petani dalam menerapkan GAP dan GHP
20. Terbatasnya sarana pengolahan pasca panen
21. Tuntutan pemenuhan kebutuhan Rumah Tangga Petani
22. Kurangnya promosi produk perkebunan
23. Lemahnya jaringan/ kelembagaan pemasaran
24. Masih dominannya peran tengkulak
Dalam frame work RENSTRA dijabarkan kedalam Arah Kebiakan, yang meliputi:
1. Pelatihan/Sosialisasi/Diseminasi/Adopsi/Demplot Inovasi Budidaya
Perkebunan
2. Pengembangan Kapasitas Petani/Kelembagan Petani Perkebunan
3. Pengembangan Akses Permodalan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 83 -
4. Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan (GUP)
5. Penetapan Kawasan Perkebunan
6. Pemanfaatan lahan hutan/perkebunan besar melalui pola kemitraan
7. Kajian dan sosialisasi kesesuaian lahan perkebunan
8. Pengembangan benih perkebunan
9. Peningkatan jaringan pemasaran benih perkebunan
10. Pengawasan peredaran benih perkebunan
11. Peningkatan pelayanan sertifikasi benih perkebunan
12. Dukungan pembangunan infrastruktur penunjang usaha perkebunan
13. Fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi
14. Pengembangan pupuk organic
15. Pengendalian OPT Perkebunan dengan metode PHT
16. Pelatihan Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices
(GHP)
17. Dukungan Sarana Pengolahan Produk Perkebunan
18. Pembentukan/penguatan kelembagaan petani perkebunan
19. Pameran produk perkebunan
20. Penguatan Kelembagaan pemasaran.
Selanjutnya, struktur keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah
Kebijakan pembangunan perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023
sebelum perubahan dan setelah perubahan secara terperinci disajikan dalam tabel
5.1 dan tabel 5.2 di bawah ini.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 84 -
Tabel 5.1. Struktur Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi,dan Kebijakan Pembangunan Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun
2018-2023 Sebelum Perubahan
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4 5 VISI: TERWUJUDNYA JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN KOLABORASI Misi 4: Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan
Kolaborasi Dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan Meningkatnya
pendapatan Petani
Perkebunan
Meningkatnya Produksi
Komoditas Perkebunan
1. Peningkatan Kapasitas Petani
Perkebunan
1. Pelatihan/Sosialisasi/Diseminasi/Adop
si/Demplot Inovasi Budidaya
Perkebunan
Meningkatnya Nilai Tambah
Produk Perkebunan
2. Optimalisasi Lahan Perkebunan 2. Pengembangan Kapasitas
Petani/Kelembagan Petani
Perkebunan
3. Peningkatan Produksi Benih
Unggul dan Bersertifikat
4. Pengembangan Akses Permodalan
3. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Perkebunan
5. Penanganan Gangguan Usaha
Perkebunan (GUP)
4. Pengendalian Serangan
Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) Perkebunan
6. Penetapan Kawasan Perkebunan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 85 -
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4 5 5. Peningkatan Kualitas Produk
Perkebunan
7. Pemanfaatan lahan hutan/perkebunan
besar melalui pola kemitraan
6. Pembinaan Pengolahan Produk
Primer
8. Kajian dan sosialisasi kesesuaian
lahan perkebunan
7. Perluasan Akses Pemasaran
Produk Perkebunan
9. Pengembangan benih perkebunan
10. Peningkatan jaringan pemasaran
benih perkebunan
11. Pengawasan peredaran benih
perkebunan
12. Peningkatan pelayanan sertifikasi
benih perkebunan
13. Dukungan pembangunan infrastruktur
penunjang usaha perkebunan
14. Fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi
15. Pengembangan pupuk organic
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 86 -
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4 5 16. Pengendalian OPT Perkebunan
dengan metode PHT
17. Pelatihan Good Agriculture Practices
(GAP) dan Good Handling Practices
(GHP)
18. Dukungan Sarana Pengolahan Produk
Perkebunan
19. Pembentukan/penguatan
kelembagaan petani perkebunan
20. Pameran produk perkebunan
21. Penguatan Kelembagaan pemasaran
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 87 -
Tabel 5.2 Struktur Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi,dan Kebijakan Pembangunan Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun
2018-2023 Setelah Perubahan
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4 5 VISI: TERWUJUDNYA JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN KOLABORASI Misi 4: Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan
Kolaborasi Dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan Meningkatnya
pendapatan Petani
Perkebunan
Laju peningkatan
produktivitas komoditas
unggulan utama perkebunan
(%)
1. Penyediaan dan Pengembangan
Sarana Pertanian
1. Pengawasan Peredaran Sarana
Pertanian
Meningkatnya Nilai Tambah
Produk Perkebunan
2. Pengawasan Mutu, Penyediaan dan
Peredaran Benih Tanaman
2. Penyediaan dan Pengembangan
Prasarana Pertanian
3. Penataan Prasarana Pertanian
3. Pengendalian dan
Penanggulangan Bencana
Pertanian
4. Pengendalian Dan Penanggulangan
Bencana Pertanian Provinsi
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 88 -
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4 5 4. Perizinan Usaha Pertanian 5. Penerbitan Izin Usaha Pertanian yang
kegiatan Usahanya dalam Daerah
Kabupaten/Kota
5. Penyuluhan Pertanian 6. Pengembangan Ketenagaan
Penyuluhan Pertanian
7. Pengembangan Penerapan Penyuluhan
Pertanian
8. Pengembangan Kapasitas
Kelembagaan Ekonomi Petani Berbasis
Kawasan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 89 -
Menindaklanjuti Hasil Rapat Konsolidasi Penyempurnaan Rancangan Akhir Raperda
Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, Dinas Perkebunan
merencanakan arah Indikasi Program/Kegiatan Tahun 2022-2023 dengan
menyesuaikan dengan bahan Indikasi Masukan Pansus
Tabel 5.2. Indikasi Program/Kegiatan 2022/2023 sesuai Bahan Masukan Pansus pada Rapat
Konsolidasi Rancanan Akhir RPJMD Jawa Barat 2018-2023
NO INDIKASI
MASUKAN PANSUS
PERANGKAT DAERAH
ARAH KEBIJAKAN
RPJMD
INDIKASI PROGRAM/KEGIATAN
2022-2023
PRIORITAS PEMBANGUNAN
1. Program untuk meningkatkan indeks di subsektor perkebunan rakyat dan peternakan dalam masa pandemic Covid-19
1. Dinas
Perkebunan
2. Dinas
Ketahanan
Pangan dan
Peternakan
Pengembangan kawasan klaster pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan Mengembangkan unit pengelolaan hutan rakyat lestari dan meningkatkan akses pemanfaatan hutan melalui perhutanan sosial
Program Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Industri Kegiatan
Kegiatan
perluasan kopi
Peremajaan
kopi
Intensifikasi
kopi
Peremajaan
kelapa
Anggaran APBN
NIHIL
2. 1. Design sektor pertanian dalam menanggulangi pandemi Covid-19
2. Memprioritaskan dan meningkatkan irigasi yang dapat membantu sektor pertanian
3. Pendistribusian pupuk sebagai alternatif
4. Kesejahteraan petani (petani hanya menjual gabah bukan beras)
5. Peningkatan pemasaran komoditi sektor pertanian
6. Penyiapan lahan pertanian dalam
1. Dinas
Tanaman
Pangan dan
Holtikultura
2. Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
3. Dinas
Perkebunan
4. Dinas
Kelautan dan
Perikanan
5. Dinas
Kehutanan
● Revitalisasi
lahan,
dukungan
infrastruktur,
pemanfaatan
ilmu
pengetahuan
dan teknologi,
serta
pengembangan
sumber daya
manusia
● Pengembangan
kawasan
klaster
pertanian,
kehutanan,
kelautan dan
perikanan
● Meningkatkan
sistem dan
jaringan
distribusi
barang,
pengembangan
pasar dalam
Program Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Industri dan Progran Peningkatan Nilai tambah dan daya Saing Industri Sarana pascapanen perkebunan, sarana pengolahan perkebunan, prasarana pascapanen perkebunan dan promosi produk perkebunan Kegiatan
Kegiatan
perluasan kopi
Peremajaan
kopi
Intensifikasi
kopi
Peremajaan
kelapa
Anggaran APBN
NIHIL
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB V – Strategi dan Kebijakan - 90 -
NO INDIKASI
MASUKAN PANSUS
PERANGKAT DAERAH
ARAH KEBIJAKAN
RPJMD
INDIKASI PROGRAM/KEGIATAN
2022-2023
PRIORITAS PEMBANGUNAN
mendukung ketahanan pangan
7. Membuka lahan pertanian baru diluar daerah Jawa Barat dengan intervensi teknologi yang tinggi
dan luar negeri,
serta
perlindungan
konsumen dan
pasar
tradisional
● Menciptakan
iklim usaha
yang berdaya
saing
3. Indeks peternakan dibawah 100 yakni sebesar 95,38 nilainya. Hal ini menunjukkan bahwa di subsektor perkebunan rakyat dan peternakan, petani defisit.
1. Dinas
Ketahanan
Pangan dan
Peternakan
2. Dinas
Perkebunan
Meningkatkan ketersediaan, akses, distribusi, keamanan, dan penguatan cadangan, serta konsumsi pangan yang beragam
Progran Peningkatan Nilai tambah dan daya Saing Industri Sarana pascapanen perkebunan, sarana pengolahan perkebunan, prasarana pascapanen perkebunan dan promosi produk perkebunan Anggaran APBN
NIHIL
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI – Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 91 -
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
6.1. Rencana Program
6.1.1. Program Urusan Pilihan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, urusan pertanian dalam hal ini sub bidang perkebunan termasuk kedalam
Urusan Pemerintahan Pilihan. Program urusan pemerintahan pilihan
diselenggarakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sesuai
dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan RENSTRA Dinas
Perkebunan.
Pada tahun kedua setelah RPJMD Provinsi Jawa Barat ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019, hasil dari
pengendalian dan evaluasi menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan
perkembangan keadaan serta perlu adanya penyesuaian terhadap kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun
2014 Pasal 264 ayat (5) dengan kondisi tersebut maka terpenuhi syarat untuk
melakukan perubahan RPJMD. Selain itu, hal lain yang mendasari perubahan
RPJMD adalah adanya kejadian luar biasa pandemi COVID-19 yang ditetapkan
oleh WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
(KKMMD) pada tanggal 30 Januari 2020. Kejadian tersebut memberikan dampak
yang signifikan terhadap pelaksanaan dan penganggaran pembangunan tahun
2020.
Seiring dengan perubahan substansi pada RPJMD Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018-2023 tersebut, maka penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan
kewenangan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang tertuang pada RENSTRA
pun harus diselaraskan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, dirumuskan program urusan
pemerintahan dalam hal ini program urusan pilihan untuk menyelesaikan
permasalahan pembangunan sub bidang perkebunan dan mengantisipasi isu
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI – Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 92 -
strategis perkebunan dengan fokus pada prioritas pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan. Terdapat 7 (tujuh) program urusan pilihan pada tahun 2018-2020
diantaranya:
1. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan;
2. Program Peningkatan produksi benih perkebunan secara berkelanjutan;
3. Program Peningkatan penggunaan benih bersertifikat;
4. Program Pemberdayaan sumberdaya alam perkebunan;
5. Program Peningkatan kompetensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan
permodalan petani perkebunan;
6. Program Peningkatan Pengendalian OPT perkebunan secara berkelanjutan;
dan
7. Program Peningkatan pengolahan dan pemasaran produk perkebunan.
Selain program program tersebut, diperlukan program penunjang untuk
menjalankan pelayanan operasional Dinas. Terdapat 7 (tujuh) program penunjang
diantaranya:
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan;
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan;
4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Perlindungan Perkebunan;
5. Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Perkebunan;
6. Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengembangan dan
Produksi Benih Perkebunan;
7. Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Perkebunan; dan
8. Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI – Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 93 -
Adapun program urusan pilihan pada tahun 2021-2023, setelah perubahan
substansi RPJMD Provinsi Jawa Barat akibat adanya Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pedoman Nomenklatur Unit Kerja
Sekretariat Daerah Provinsi dan kabupaten/Kota untuk keseragaman nomenklatur
dan unit kerja perangkat daerah yang menyelenggarakan tugas dan fungsi
sekretariat daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 yang
mengatur tata cara dan sistematika penyusunan laporan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah, serta indikator kinerja makro dan indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah, program tersebut terdiri dari 4 (empat)
program urusan pilihan dan satu Program Penunjang. Program-program tersebut
meliputi:
1. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian;
2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian;
3. Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian;
4. Program Perizinan Usaha Pertanian
5. Program Penyuluhan Pertanian;
6. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah.
6.1.2. Program Nasional
Pelaksanaan pembangunan sub bidang perkebunan di Jawa Barat tidak
hanya bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat, namun didukung juga oleh
pembiayaan dari APBN baik berupa Dana Dekonsentrasi, Dana Tugas
Pembantuan, Dana Alokasi Khusus, serta Dana Bagi Hasil, yang antara lain
dituangkan ke dalam beberapa program sebagai berikut:
Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2015-2019 yang menjadi
tanggung Jawab Direktorat Jenderal Perkebunan adalah Peningkatan Produksi
dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan dengan 2 (dua) indikator
kenerja Program (IKP) yaitu: 1) laju peningkatan produksi tanaman tebu dan 2) laju
peningkatan produksi tanaman unggulan perkebunan lainnya.
Sebagai penjabaran dari program, masing-masing Unit Eselon II Lingkup
Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai 1 (satu) kegiatan utama. Dengan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI – Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 94 -
demikian di lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan terdapat 9 Kegiatan
pembangunan perkebunan pada 9 eselon II, yaitu :
1. Direktorat Tanaman Semusim dengan kegiatan Peningkatan Produksi dan
Produktivitas Tanaman Semusim;
2. Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar dengan kegiatan Peningkatan
Produksi dan Produktivitas Tanaman Rempah dan Penyegar;
3. Direktorat Tanaman Tahunan dengan kegiatan Produksi dan Produktivitas
Tanaman Tahunan;
4. Direktorat Pasca Panen dan Pembinaan Usaha dengan Kegiatan Dukungan
Penanganan Pasaca Panen dan Pembinaan Usaha;
5. Direktorat Perlindungan Perkebunan dengan Kegiatan Dukungan Perlindungan
Perkebunan;
6. Sekretariat Ditjen Perkebunan dengan kegiatan Dukungan Manajemen dan
dukungan teknis lainnya;
7. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan dengan
kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan
Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan;
8. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya dengan
kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan
Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan; dan
9. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon dengan
kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan
Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan.
Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2020-2024 yang menjadi
tanggungjawab Direktorat Jenderal Perkebunan adalah Program Nilai Tambah
dan Daya Saing Industri dengan sasaran Meningkatnya nilai tambah dan daya
saing produk perkebunan serta Program Dukungan Manajemen. Sebagai
penjabaran dari program, Direktorat Jenderal Perkebunan merumuskan 6 (enam)
kegiatan yaitu:
1. Pengelolaan benih tanaman perkebunan berkualitas dan berkelanjutan dalam
mendukung produktivitas tanaman;
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI – Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 95 -
2. Efisiensi budidaya dan produksi tanaman semusim dan rempah dalam
memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor produk hasil perkebunan;
3. Efisiensi budidaya dan produksi tanaman tahunan dan penyegar dalam
memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor produk hasil perkebunan;
4. Optimasi perlindungan tanaman perkebunan dari OPT serta antisipasi risiko
DPI;
5. Peningkatan mutu, keamanan, serta pengolahan dan pemasaran produk hasil
perkebunan; dan
6. Implementasi reformasi birokrasi Ditjen Perkebunan sesuai roadmap reformasi
birokrasi Kementerian Pertanian.
Dari perumusan kegiatan ditingkat Direktoral Jenderal Perkebunan tersebut,
maka dirumuskan kegiatan di tingkat Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
sebagai berikut:
1. Pengembangan Kawasan Tanaman Tahunan dan Penyegar;
2. Penguatan Perlindungan Perkebunan;
3. Pengembangan Kawasan Tanaman Semusim dan Rempah;
4. Pasca Panen, Pengolahan (Hilirisasi) dan Pemasaran Hasil Perkebunan;
5. Penguatan Perbenihan Tanaman Perkebunan; dan
6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan.
6.2. Rencana Kegiatan
Sebagai penjabaran dari Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program
yang telah ditetapkan, maka rencana kegiatan prioritas pembangunan Perkebunan
Provinsi Jawa Barat dalam lima tahun kedepan (2018-2023), akan terdapat
sejumlah Kegiatan berdasarkan urusan pilihan, yang disesuiakan dengan keperluan
pelaksanaan pencapaian indikator kinerja tahunan yang telah ditetapkan di dalam
RENSTRA ini.
Adapun uraian tentang Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat, adalah sebagaimana diuraikan pada Tabel 6.1
berikut ini
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 96 -
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 sebelum Perubahan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan
Laju Peningkatan penerapan teknologi budidaya komoditas perkebunan yang tepat
n/a 1 1 1 1 1 5 Kepala Bidang Produksi Perkebunan
Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Tahunan dan Penyegar
Jumlah Lokasi Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Tahunan dan Penyegar (Lokasi )
10 34 37 41 45 168
Jumlah Juknis GAP Tanaman Tahunan dan Penyegar (Dokumen)
4 6 8 10 28
Luas Demplot Budidaya Tanaman Tahunan dan Penyegar (Ha)
60 100 120 140 160 580
Benchmarking Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Tahunan
10 34 37 41 45 168
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 97 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dan Penyegar (Kelompok)
Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Semusim dan Rempah
Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Semusim dan Rempah (Lokasi)
10 16 18 19 21 84
Jumlah Juknis GAP Tanaman Semusim dan Rempah (Dokumen)
4 6 8 10 28
Luas Demplot Budidaya Tanaman Semusim dan Rempah (Ha)
60 80 90 100 110 440
Benchmarking Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Semusim dan Rempah (Kelompok)
10 16 18 19 21 84
Jumlah Poktan yang menerapkan Teknologi Sarana Budidaya tanamanPerkebunan
Pembinaan Penerapkan Teknologi Sarana Budidaya tanamanPerkebunan (Lokasi)
10 12 14 16 18 70
Fasilitasi RDKK Pupuk Bersubsidi (Kelompok)
10 12 14 16 18 70
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 98 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan DBH-CHT Penerapan Pembudidayaan Good Agriculture Practices Tembakau
Jumlah Lokasi Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Tembakau (Lokasi)
10 11 12 13 46
Jumlah Juknis GAP Tanaman Tembakau (Dokumen)
2 3 3 3 11
Benchmarking Inovasi Teknologi Budidaya Tanaman Tembakau (Kelompok)
10 11 12 13 46
Kegiatan DBHCHT - Dukungan Sarana dan Prasarana Usaha Tani Tembakau
Jumlah Lokasi Pendukungan sarana Usaha tani Tembakau (Lokasi)
10 11 12 13 46
Benchmarking Penerapan Sarana Usaha Tani Tembakau (Kelompok)
10 11 12 13 46
Program Peningkatan produksi benih perkebunan secara berkelanjutan
Laju peningkatan produksi benih perkebunan
0.91 1 1 1 1 1 5 Kepala Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan
Jumlah Penangkar yang dibina (Penangkar)
10 12 14 16 18 70
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 99 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengembangan dan Pemeliharaan Kebun Dinas (Kebun)
Jumlah Kebun Dinas yang Dipelihara
13 13 13 13 13 65
Penerapan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
Jumlah Produksi Benih (Benih)
310,000
341,000
375,100
412,610
453,871
1,892,581
Pengembangan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran Benih Tanaman Perkebunan
Jumlah Produksi Benih Hasil Bioteknologi (Benih)
5,000
5,500 6,050 6,655 7,321 30,526
Kegiatan RAM IP Pembenihan Kopi 5 Juta Pohon
Jumlah Benih Kopi (Benih)
5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 20,000,000
Kegiatan DBH-CHT Penerapan Inovasi Teknis Benih Tanaman Tembakau
Jumlah Penerapan Inovasi Teknis Benih Tanaman Tembakau (Dokumen)
2 2 2 2 8
Kegiatan DBH-CHT - Bimtek Perbenihan Perkebunan
Jumlah Peserta Pelatihan (Orang)
50 60 70 80 260
DBHCHT : Kegiatan Pelatihan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan
Jumlah Penangkar yang dilatih (Penangkar)
12 14 16 18 60
Program Peningkatan penggunaan benih bersertifikat
Presentase peningkatan penggunaan benih bersertifikat
2.64 3.67 3.67 3.67 3.67 3.67 18 Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 100 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
Jumlah Pengawasan Mutu dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan (Dokumen)
26 26 26 26 26 130
Jumlah Rekomendasi Kelayakan Usaha Produksi Benih Tanaman Perkebunan (Rekomendasi)
10 10 10 10 10 50
Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan
Jumlah Pelayanan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan (Benih)
24,190,520 25,347,120 26,560,493 27,833,454 29,168,961 133,100,548
Jumlah Pelayanan Sertifikasi Sumber Benih Tanaman Perkebunan (Unit/Kebun)
10 10 10 10 10 50
DBHCHT : Bimbingan teknis perbenihan/ perbibitan (Peningkatan Sertfikasi Benih para produsen benih)
Jumlah Peserta Bimtek (Orang)
50 55 61 67 232
DBHCHT : Bimbingan teknis perbenihan/ perbibitan ( Pengawasan Benih para produsen benih)
50 55 61 67 232
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 101 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Program Pemberdayaan sumberdaya alam perkebunan
Persentase peningkatan pemanfaatan sumberdaya lahan perkebunan
n/a 1 1 1 1 1 5 Kepala Bidang Pengembangan dan Perlindungan
Kegiatan Inisiasi Wilayah Indikasi Geografis Komoditas Perkebunan
3 3
Kegiatan Kesesuaian Tata Guna dan Kelas Lahan Perkebunan
Jumlah Lokasi yang sesuai Tata Guna dan Kelas Lahan (Lokasi)
6 7 8 9 30
Kegiatan Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan
Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan (Lokasi)
5 6 7 8 9 35
Kegiatan Pemetaan Komoditas Strategis
Peta Komoditas Strategis (Peta)
3 3 3 3 3 15
Kegiatan Penyusunan Masterplan Kawasan Perkebunan
Masterplan Kawasan Perkebunan (Dokumen)
2 2 2 2 2 10
Penataan Kluster Komoditas Perkebunan
Penataan Kluster Perkebunan (Dokumen)
2 2 2 2 8
Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan di Jawa Barat
Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan di Jawa Barat (Kebun)
2 5 5 5 5 22
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 102 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Penanganan Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Perkebunan
Demplot Penanganan Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas di Wilayah Perkebunan (Ha)
60 90 110 130 150 540
Kegiatan Antisipasi terhadap Perubahan Iklim
Demplot Antisipasi terhadap Perubahan Iklim (Ha)
60 70 80 90 100 400
Kegiatan Pengembangan Prasarana Perkebunan
Pengembangan Prasarana Perkebunan
Jalan Produksi = 4 Km ; Embung 5 Unit
Jalan Produksi = 5 Km ; Embung 5 Unit
Jalan Produksi = 6 Km ; Embung 5 Unit
Jalan Produksi = 7 Km ; Embung 5 Unit
Jalan Produksi = 8 Km ; Embung 5 Unit
Jalan Produksi = 30Km ; Embung 25 Unit
Kegiatan DBHCHT-Penerapan Pembudidayaan Sesuai GAP Tembakau (Penataan & Konservasi Lahan)
Jumlah Lokasi Penataan dan Konservasi Lahan Tembakau (Lokasi)
3 3 3 3 12
Kegiatan DBH-CHT Dukungan Prasarana Usaha Tani Tembakau
Terbangunnya Jalan Produksi (Km)
5 6 7 8 26
Kegiatan DBH-CHT Penyediaan / Pemeliharaan Saluran Irigasi
Terbangunnya Saluran Irigasi (Km)
5 6 7 8 26
Kegiatan DBH-CHT Pembangunan embung dan sarana sumber daya air
Terbangunnya Embung dan sarana sumber daya air (Lokasi)
6 7 8 9 30
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 103 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Program Peningkatan kompetensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan permodalan petani perkebunan
Persentase peningkatan kompetensi sdm perkebunan
1.95 2 2 2 2 2 10 Kepala Bidang Sumberdaya Perkebunan
Persentase peningkatan kompetensi sdm perkebunan
1.95 2 2 2 2 2 10
Persentase peningkatan kelas kelompok tani perkebunan
1.81 2 2 2 2 2 10
Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan
Jumlah peserta pembinaan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan (Orang)
42 30 33 36 40 181
Kegiatan Peningkatan Kompetensi Fasilitator Daerah
Jumlah peserta pembinaan Kompetensi Fasilitator Daerah (Orang)
60 20 22 24 27 153
Jumlah Peningkatan Kader Fasda dan Pemandu Lapang (Orang)
10 10 10 10 10 50
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 104 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Bimtek Wira Usaha Baru (WUB) Bidang Perkebunan
Jumlah Peserta Bimtek Wira Usaha Baru (WUB) Bidang Perkebunan (orang)
240 300 330 363 399 1,632
Kegiatan DBH-CHT - Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat (Pelatihan Wirausaha Baru)
Jumlah Peserta Pelatihan WUB (Orang)
300 330 363 399 1,392
Kegiatan DBH-CHT - Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerjabagi petani dan pelaku agribisnis
Jumlah Peserta Pelatihan (Orang)
300 330 363 399 1,392
Kegiatan Penumbuhan Kebersamaan Kelompok Tani Perkebunan
Jumlah peserta Penumbuhan Kebersamaan Kelompok Tani Perkebunan (Poktan)
49 30 33 36 40 188
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Usaha Perkebunan
Jumlah peserta Kegiatan Penguatan Kelembagaan Usaha Perkebunan (Kelas)
40 30 33 36 40 179
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 105 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Pendukungan Kelembagaan Asosiasi Petani Perkebunan
Jumlah peserta Pendukungan Kelembagaan Asosiasi Petani Perkebunan (Kelas)
11 30 33 36 40 150
Kegiatan Lomba Kelompok Tani Perkebunan
Kali 1 1 1 1 1 5
Kegiatan Penyelenggaraan Hari-Hari Besar dan Agenda Nasional Perkebunan
Kali 1 1 1 1 1 5
Kegiatan Diseminasi Teknologi Usaha Tani Perkebunan
Kali 2 2 2 2 2 10
Kegiatan Sistem Pendataan Kelembagaan Kelompok Tani Perkebunan
Dokumen 1 1 1 1 1 5
Pendampingan dan Monev Penguatan Kelembagaan
Dokumen 1 1 1 1 1 5
DBHCHT : Penumbuhan dan penguatan kelembagaan Petani Tembakau
Jumlah peserta Penumbuhan Kebersamaan Kelompok Tani Perkebunan (Poktan)
30 33 36 40 139
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 106 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan Usaha Perkebunan
Lokasi 5 6 7 7 8 33
Kegiatan Pendampingan Akses Permodalan Usaha Perkebunan
Lokasi 5 6 7 7 8 33
Kegiatan Penumbuhan Modal Mandiri Usaha Perkebunan
Lokasi 4 6 7 7 8 32
Kegiatan Pembinaan Lembaga Ekonomi Masyarakat Perkebunan
Lokasi 4 6 7 7 8 32
Program Peningkatan Pengendalian OPT perkebunan secara berkelanjutan
Penurunan serangan OPT perkebunan
-1.05 -1 -1 -1 -1 -1 -5 Kepala Balai Perlindungan Perkebunan
Demplot pengendalian OPT Perkebunan
Luas Demplot (Ha) 8 16 18 19 21 82
Pengendalian OPT Perkebunan
Luas Pengendalian (Ha)
140 300 330 363 399 1,532
Penerapan PHT Perkebunan
Luas Penerapan (Ha)
20 80 88 97 106 391
Pengembangan Pestisida Nabati untuk pengendalian OPT
Volume Pestisida Nabati (Liter)
120 132 145 160 557
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 107 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengembangan Agensia Metabolit Sekunder
Volume Metabolit Sekunder (Liter)
2,000 3,000 3,300 3,630 3,993 15,923
Pengembangan Agensia pengendali hayati OPT
Jumlah Penelitian/Inovasi
1 1 1 1 4
Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Pekebunan
Lokasi 7 8 9 10 11 45
Pengendalian Eksplosif OPT (Optimalisasi Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan
Tahun 1 1 1 1 1 5
Pembinaan dan Pelaporan SIMAKIT
Tahun 1 1 1 1 1 5
Monitoring dan Evaluasi
Tahun 1 1 1 1 1 5
DBHCHT : Penerapan inovasi teknis (Pengendalian Hama Penyakit tanaman Tembakau)
LOkasi 5 6 7 8 26
DBHCHT :Fasilitasi peningkatan kemampuan kelompok tani melalui Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu bagi perkebunan
Lokasi 5 6 7 8 26
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 108 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Program Peningkatan pengolahan dan pemasaran produk perkebunan
Laju Peningkatan jumlah petani yang mengolah produk primer
n/a 2 2 2 2 2 10
laju peningkatan akses pasar bagi petani perkebunan
n/a 2 2 2 2 2 10
Laju Peningkatan Kinerja Perkebunan Besar
n/a 2 2 2 2 2 10
Dukungan sarana prasarana pasca panen
Unit 10 30 33 36 40 149
Bimbingan teknis pengolahan produk Perkebunan
Orang 100 110 120 130 140 600
Inventarisasi Data UPH
Dokumen 1 1 1 1 1 5
DBHCHT : Bantuan alat pertanian/ perkebunan/ perikanan/peternakan untuk masyarakat/ kelompok masyarakat.
Unit 20 22 24 27 93
Promosi produk perkebunan
Kali 10 10 10 10 10 50
Fasilitasi kemitraaan jaringan pemasaran produk perkebunan
Poktan 20 25 30 35 40 150
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 109 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pelatihan pengemasan produk perkebunan
Poktan 20 25 30 35 40 150
Pendataan informasi pasar produk perkebunan
Tahun 1 1 1 1 1 5
DBHCHT : Fasilitas pameran tingkat lokal maupun nasional
Event 10 10 10 10 40
DBHCHT : Fasilitasi promosi UMK melalui media online
Pelaku Usaha 2 3 4 5 14
DBHCHT :Fasilitasi publikasi baik melalui media cetak, media elektronik maupun media lingkar luar.
Pelaku Usaha 20 30 40 50 140
DBHCHT :Pembangunan Terminal Wisata (Pembanngunan Agrowisata ).
Unit 1 1 1 1 4
Kegiatan Pembinaan Usaha Perkebunan
Dokumen 1 1 1 1 4
Kegiatan Fasilitasi Kemitraan Usaha Perkebunan di Jawa Barat
Poktan yang Menjalan kemitraan dengan PB (Poktan)
2 2 2 2 8
Kegiatan Penilaian Kelas Kebun
Kebun 197 197 197 197 788
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 110 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Usaha Perkebunan
Dokumen 1 1 1 1 4
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja Dinas Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500 Sekretaris
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan
Terselenggaranya Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor
Tersedianya Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor (%)
100 100 100 100 100 500
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja PTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500 Kepala Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengembangan dan
Terselenggaranya Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 111 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Produksi Benih Perkebunan
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan (%)
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
Tersedianya Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan (%)
100 100 100 100 100 500
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500 Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
Terselenggaranya Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan (%)
100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 112 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
Tersedianya Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan (%)
100 100 100 100 100 500
0
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500 Kepala Balai Perlindungan Perkebunan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
Terselenggaranya Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Perlindungan Perkebunan (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
Tersedianya Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor UPTD Balai Perlindungan Perkebunan (%)
100 100 100 100 100 500
Program Dukungan Manajemen
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 113 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perkantoran Dinas Perkebunan
Persentase ASN yang memiliki kesesuaian kompetensi di Dinas Perkebunan
90 100 100 100 100 100 500
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di Dinas Perkebunan
99.58 100 100 100 100 100 500
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di Dinas Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500
Persentase Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang tepat waktu dan sesuai peraturan Perundang-undangan di Dinas Perkebunan
98.95 100 100 100 100 100 500
Persentase ketersediaan data
100 100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 114 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kinerja Dinas Perkebunan
Terfaslitasinya Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga serta Pakaian Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terfasilitasinya Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terfasilitasinya Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terfasilitasinya Pemeliharaan Kendaraaan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (%)
100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 115 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terfasilitasinya Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tersedianya Alat Pendukung Fasilitas Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terfaslitasinya Rapat Internal dan Luar Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terfasilitasinya Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terfasilitasinya Langganan Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor Dinas
Tersedianya Barang Habis Pakai Kantor Dinas Perkebunan
100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 116 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat (%)
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor
Tersedianya Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Inventarisasi Asset Sarana dan Prasarana Dinas Perkebunan
terlaksananya Inventarisasi Asset Sarana dan Prasarana Dinas Perkebunan (Dokumen)
1 1 1 1 1 5
Kegiatan Penatausahaan Keuangan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terfasilitasinya Penatausahaan Keuangan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Dokumen)
1 1 1 1 1 5
Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terfasilitasinya Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Dokumen)
1 1 1 1 1 5
'Kegiatan Publikasi Data dan Informasi Perkebunan Jawa Barat
0
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 117 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Forum Statistik Perkebunan Jawa Barat
0
Kegiatan Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Perkebunan Jawa Barat
Terfaslilitasinya Pengelolaan Data dan Informasi Perkebunan Jawa Barat (Tahun)
1 1 1 1 1 5
Kegiatan Legislasi Penyusunan Raperda tentang Pengelolaan Perkebunan di Jawa Barat
Terselenggaranya Legislasi Penyusunan Raperda tentang Pengelolaan Perkebunan di Jawa Barat (Dokumen)
1 1 2
Kegiatan Pembinaan, Koordinasi, Konsultasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Perkebunan Jawa Barat
Terselenggaranya Pembinaan, Koordinasi, Konsultasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Perkebunan Jawa Barat (Dokumen)
1 1 1 1 1 5
Kegiatan Penyelenggaraan Forum Perangkat Daerah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terselenggaranya Penyelenggaraan Forum Perangkat Daerah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Dokumen)
1 1 1 1 1 5
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 118 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Penyusunan Renja, RKPD, RKA/DPA dan Dokumen Perencanaan Lainnya di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Terselenggaranya Penyusunan Renja, RKPD, RKA/DPA dan Dokumen Perencanaan Lainnya di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Dokumen)
1 1 1 1 1 5
Kegiatan Penyusunan Data / Informasi Tembakau Jawa Barat
1 1
Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
99.45 100 100 100 100 100 500 Kepala Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 119 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang tepat waktu dan sesuai peraturan Perundang-undangan di UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPPBP
Terfasilitasinya Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPPBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya Kantior UPTD BPPBP
Terfasilitasinya Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya Kantior UPTD BPPBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD BPPBP
Terfasilitasinya Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD BPPBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung
Terfasilitasinya Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas
100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 120 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Fasilitas Kantor UPTD BPPBP
Kantor UPTD BPPBP (%)
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPPBP
Terfasilitasinya Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPPBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD BPPBP
Terfasilitasinya Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD BPPBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPPBP
Terfasilititasinya Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPPBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPPBP
Terfasilitasinya Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPPBP (%)
100 100 100 100 100 500
Penyusunan Perencanaan dan Capaian Kinerja BPPBP
Terselengaranya Penyusunan Perencanaan dan Capaian Kinerja BPPBP (Dokumen)
1 1 1 1 4
Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengawasan
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai
99.45 100 100 100 100 100 500 Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 121 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dan Sertifikasi Benih Perkebunan
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
Benih Perkebunan
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500
Persentase Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang tepat waktu dan sesuai peraturan Perundang-undangan di UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPSBP
Terfasilitasinya Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPSBP (%)
100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 122 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya Kantor UPTD BPSBP
Terfasilitasinya Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya Kantor UPTD BPSBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD BPSBP
Terfasilitasinya Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD BPSBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPSBP
Terfasilitasinya Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPSBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPSBP
Terfasilitasinya Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPSBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD BPSBP
Terfaslitasinya Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD BPSBP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPSBP
Terfasilitasinya Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPSBP (%)
100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 123 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPSBP
Terfaslitasinya Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPSBP (%)
100 100 100 100 100 500
Penyusunan Perencanaan dan Capaian Kinerja BPSBP
Terselenggaranya Penyusunan Perencanaan dan Capaian Kinerja BPSBP (Dokumen)
1 1 1 1 4
Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
99.4 100 100 100 100 100 500 Kepala Balai Perlindungan Perkebunan
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 124 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang tepat waktu dan sesuai peraturan Perundang-undangan di UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
100 100 100 100 100 100 500
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPP
Terfasilitasinya Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya UPTD BPP
Terfasilitasinya Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya UPTD BPTP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD BPP
Terfasilitasinya Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD BPP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPP
Terfasilitasinya Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPP (%)
100 100 100 100 100 500
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 125 -
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Awal pada tahun Awal Perencanaan
Target Kinrja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung Jawab Eselon
III Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode
RENSTRA
Volume Volume Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPP
Terfasilitasinya Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD BPP
Terfasilitasinya Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD BPP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPP
Terfasilitasinya Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPP (%)
100 100 100 100 100 500
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor Balai Perlindungan Tanaman Perkebunan UPTD BPP
Terfasilitasinya Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor Balai Perlindungan Tanaman Perkebunan UPTD BPP (%)
100 100 100 100 100 500
Penyusunan Perencanaan dan Capaian Kinerja BPP
Terselenggaranya Penyusunan Perencanaan dan Capaian Kinerja BPP (%)
1 1 1 1 4
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 126 -
Tabel 6.2 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 Setelah Perubahan
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian
Laju Peningkatan Poktan yang terfasilitasi sarana perkebunan
Persen 25 25 25 Bid Produksi,
PPUP, BPPBP, BPSBP
Pengawasan Peredaran Sarana Pertanian
Jumlah kelompok Tani yang terfasilitasi sarana usaha perkebunan
Poktan 40 60 80 100 Bidang Produksi
dan PPUP
Pengawasan Sebaran Pupuk, Pestisida, Alsintan dan Sarana Pendukung Pertanian
Jumlah Poktan terfasilitasi sarana Alsintan
Poktan 10 11 12 Bidang Produksi (Seksi Sarana
Produksi)
Jumlah Poktan terfasilitasi sarana Pupuk
Poktan 29 33 35 40 Bidang Produksi (Seksi Sarana
Produksi)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 127 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah Poktan terfasilitasi sarana Usaha tani Tembakau
Poktan 3 3 4 Bidang Produksi (Seksi
Tanaman Semusim
dan Rempah)
Jumlah Dokumen data sasaran areal dan produksi tebu rakyat
Dokumen 1 1 1 1 Bidang Produksi (Seksi
Tanaman Semusim
dan Rempah)
Jumlah kelompok tani yang menerapkan GAP budidaya tanaman KOPI
Poktan 4 6 8 10 Bidang Produksi (Seksi
Tanaman Tahunan
dan Penyegar)
Jumlah Kelompok tani yang menerapkan GAP budidaya tanaman perkebunan
Poktan 34 35 39 42 Bidang Produksi (Seksi
Tanaman Tahunan
dan Penyegar)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 128 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah Poktan yang menerapkan GAP KOPI
Poktan 1 1 1 1 Bidang Produksi (Seksi
Tanaman Tahunan
dan Penyegar)
Koordinasi dan Sinkronisasi Pengawasan Peredaran Sarana pertanian
Jumlah Dokumen Master Plan Desa Wisata Komoditi Perkebunan Kopi
Dokumen 0 1 0 0 Bidang PPUP (Seksi
Promosi dan Pemsaran)
Jumlah Keikutsertaan/ Penyelenggaraan Pameran Tingkat Lokal/Nasional
Event 0 3 6 10 Bidang PPUP (Seksi
Promosi dan Pemasaran)
Jumlah Dokumen Data Informasi Pasar Produk Perkebunan
Dokumen 12 12 12 12 Bidang PPUP (Seksi
Promosi dan Pemasaran)
Jumlah Peserta yang Mengikuti Pelatihan Pengemasan Produk Perkebunan
Orang 50 120 120 150 Bidang PPUP (Seksi
Promosi dan Pemasaran)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 129 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah Penyelenggaraan Pelepasan Ekspor Komoditi Perkebunan
Event 2 4 5 6
Jumlah Poktan yang mendapatkan fasilitasi sarana pengolahan hasil perkebunan
Poktan 10 12 18 18 Bidang PPUP (Seksi
Panen dan Pengolahan
)
Jumlah Poktan yang Mendapatkan Sertifikat SNI
Poktan 0 1 0 0 Bidang PPUP (Seksi
Panen dan Pengolahan
)
Jumlah Poktan yang Mengikuti Bimtek Pengolahan Produk Perkebunan
Poktan 5 9 11 12 Bidang PPUP (Seksi
Panen dan Pengolahan
)
Jumlah Peserta yang Mengikuti Pelatihan Barista
Orang 0 0 5 5 Bidang PPUP (Seksi
Panen dan Pengolahan
)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 130 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pengawasan Mutu, Penyediaan dan Peredaran Benih Tanaman
Jumlah benih tanaman perkebunan yang berkualitas
Benih 6.400.000
6.800.000
7.200.000
7.600.000
BPPBP dan BPSBP
Pengelolaan Penerbitan Sertifikat Benih
Jumlah Benih Tanaman Perkebunan yang disertifikasi
Benih 8.000.000
8.500.000
9.000.000
9.500.000
BPSBP (Seksi
sertifikasi benih)
Jumlah Peserta bimtek pelayanan sertifikasi
Orang 50 50 50 50 BPSBP (Seksi
sertifikasi benih)
Jumlah Kebun Sumber Benih Tanaman Perkebunan yang disertifikasi
Unit/Kebun 10 10 10 10 BPSBP (Seksi
sertifikasi benih)
Pengawasan Mutu, Penyediaan dan Peredaran Benih/Bibit Perkebunan
Jumlah benih kopi Pohon 3.000.000
0 5.000.000
5.000.000
BPPBP (Seksi
Penerapan Teknologi
Benih)
Jumlah Kebun Dinas yang dipelihara
Kebun 12 9 10 11 BPPBP (Subbag
TU)
Jumlah Kultivar Benih Tembakau ditetapkan
Lokasi 1 2 2 2 BPPBP (Seksi
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 131 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penerapan Teknologi
Benih)
Jumlah benih perkebunan yang diawasi Mutu dan Peredarannya
Benih 6.400.000
6.800.000
7.200.000
7.600.000
BPSBP (Seksi
Pengawasan Mutu Benih)
Jumlah kab/kota yang dilakukan pengawasan Mutu Peredaran Benih Tanaman Tembakau
Kab?Kota 4 4 4 4 BPSBP (Seksi
Pengawasan Mutu Benih)
Jumlah Rekomendasi Kelayakan Usaha Produsen Benih Perkebunan
Rekomendasi
10 10 10 10 BPSBP (Seksi
Pengawasan Mutu Benih)
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian
Laju Peningkatan Poktan yang terfasilitasi Prasarana perkebunan
Persen
25 25 25
Penataan Prasarana Pertanian
jumlah kelompok tani yang terfasilitasi Prasarana usaha perkebunan
Poktan 14 21 28 32 Banglin dan PPUP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 132 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Perencanaan Pengembangan Prasarana, Kawasan dan Komoditas Pertanian
Jumlah dokumen Kajian lahan perkebunan
Dokumen 1 1 1 1 Bidang Banglin (Seksi
Penataan Lahan)
Pengendalian dan Pemanfaatan Prasarana, Kawasan dan Komoditas Pertanian
Luas lahan perkebunan yang dikonservasi
Ha 3 3 4 Bidang Banglin (Seksi
Penataan Lahan)
Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pengelolaan Jalan Usaha Tani
Jumlah Poktan yang mendapatkan fasilitasi jalan usaha tani perkebunan
Poktan 1 1 1 Bidang Banglin (Seksi
Prasarana)
Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pengelolaan Jaringan Irigasi di Tingkat Usaha Tani
Jumlah poktan yang mendapatkan fasilitasi Prasarana Pengairan
Poktan 4 4 4 5 Bidang Banglin (Seksi
Prasarana)
Koordinasi, Sinkronisasi dan Penataan Prasarana Pendukung Pertanian lainnya
Jumlah Poktan yang mendapatkan Fasilitasi Prasarana Pengolahan Hasil
Poktan 10 12 18 18 Bidang PPUP (Seksi
Panen dan Pengolahan
)
Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin Gedung UPTD Pertanian
Jumlah Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin
Pekerjaan 17 19 21 BPPBP (Kasubbag
TU)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 133 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
serta Sarana Pendukungnya
Gedung serta Sarana Pendukungnya
Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin Gedung UPTD Pertanian serta Sarana Pendukungnya
Jumlah Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin Gedung serta Sarana
Pekerjaan 3 3 3 BPSBP (Kasubag
TU)
Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian
Laju Peningkatan Poktan yang Terfasilitasi Penanganan Bencana Perkebunan
Persen - 25 25 25 BPP dan Banglin
Pengendalian Dan Penanggulangan Bencana Pertanian Provinsi
Jumlah Aktifitas Pengendalian Bencana Perkebunan
Aktivitas 5 19 20 20 BPP dsn Bsnglin
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Jumlah Petani Yang Melaksanakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan
Petani 5.900 6.700 6.700 BPP
Jumlah Petani Yang Terlibat Gerakan Layanan Klinik (Ruang Layanan Dokter/Mantri) Tanaman
Petani 1.000 1.500 1.500 BPP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 134 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) Tanaman Pangan, Hortikultura, dan
Luas Lahan (DAS & Lahan Kritis) yang mendapat dukungan penanganan dampak perubahan iklim
Ha 20 22 24 Bidang Banglin (Seksi
Perlindungan
Perkebunan)
Pencegahan, Penanganan Kebakaran Lahan, dan Gangguan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
Jumlah Lokasi Gangguan Usaha Perkebunan yang ditangani
Lokasi 2 2 2 Bidang Banglin (Seksi
Perlindungan
Perkebunan)
Program Perizinan Usaha Pertanian
Persentase Perkebunan Besar yang mendapat izin usaha
Persen 17 - - - PPUP (Seksi Bina
Usaha)
Laju Peningkatan Perkebunan Besar yang Mendapatkan Rekomendasi Teknis Usaha Perkebunan
persen - 50 50 50
Penerbitan Izin Usaha Pertanian yang kegiatan Usahanya
Jumlah pertimbangan teknis izin usaha perkebunan
Perkebunan Besar
2 3 3 4 PPUP (Seksi Bina
Usaha)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 135 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
dalam Daerah Kabupaten/Kota
Pembinaan dan Pengawasan Penerapan Izin Usaha Pertanian
Jumlah perusahaan yang dibina dan diawasi
Perkebunan Besar
12 12 12 12 PPUP (Seksi Bina
Usaha)
Jumlah kelompok tani yang bermitra dengan Perusahaan Perkebunan
Poktan 2 4 4 PPUP (Seksi Bina
Usaha)
Program Penyuluhan Pertanian
Persentase Peningkatan Kompetensi Pelaku Usaha Perkebunan yang Dibina
Persen 75 75 75 SDP
Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan Pertanian
Jumlah Penyuluh yang meningkat kompetensinya
Orang 20 20 20 SDP (Seksi Sumber
Daya Manusia)
Kerja Sama Pengembangan Kompetensi Penyuluh Pertanian Swadaya dan Swasta
Jumlah Fasilitator Daerah yang meningkat kompetensinya
Orang 20 20 20 Bidang Sumberday
a Perkebunan
(SDP) (Seksi
Sumber Daya
Manusia)
Pengembangan
Jumlah pelaku usaha tani perkebunan yang
Orang 80 365 585 585 Bidang SDP (Seksi
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 136 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penerapan Penyuluhan Pertanian
mengikuti penyuluhan perkebunan
Sumber Daya
Manusia)
Diseminasi Informasi Teknis, Sosial, Ekonomi dan Inovasi Pertanian
Jumlah peserta pelatihan Orang 80 80 80 Bidang SDP (Seksi
Sumber Daya
Manusia)
Jumlah Penangkar yang dibina
Orang 105 105 105 BPPBP (Seksi
Penerapan Teknologi
Benih)
Pelaksanaan Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani
Jumlah Peserta Bimtek Wira Usaha Baru (WUB) Bidang Perkebunan
Orang 80 142 156 172 Bidang SDP (Seksi
Sumber Daya
Manusia)
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Petani Berbasis Kawasan
Jumlah Kelompok Tani Perkebunan yang terfasilitasi pembinaan penumbuhan dan penguatan kelembagaan, serta permodalan
Poktan 52 93 148 159 SDP (Seksi Kelembagaa
n)
Pembentukan dan Penguatan Kelembagaan Koorporasi Petani
Jumlah Penumbuhan Kelompok Tani Pemula
Poktan 10 11 12 SDP (Seksi Kelembagaa
n)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 137 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pendampingan Manajemen Koorporasi Petani
Jumlah Asosiasi Petani Perkebunan yang meningkat kapasitasnya
Asosiasi 5 1 12 12 SDP (Seksi Kelembagaa
n)
Jumlah Kelompok Tani Tembakau yang dibina
Poktan 5 7 40 40 SDP (Seksi Kelembagaa
n)
Penilain Kelayakan dan Standarisasi Manajamen Koorporasi petani
Terdatanya Kelompok Tani binaan di SIMPONI
Kab/Kota 22 22 22 22 SDP (Seksi Kelembagaa
n)
Pembentukan dan Penyelenggaraan Sekolah Lapang Kelompok Tani
Jumlah Kelas Pembinaan Modal Mandiri Kelayakan Usaha Perkebunan
Kelas 8 5 6 6 SDP (Seksi Permodalan
)
Jumlah Kelas Pendampingan Akses Permodalan
Kelas 4 5 6 6 SDP (Seksi Permodalan
)
Jumlah Kelas Penumbuhan Modal Mandiri
Kelas 4 5 6 6 SDP (Seksi Permodalan
)
Jumlah Kelas Pertemuan Akses Permodalan
Kelas 4 5 6 6 SDP (Seksi Permodalan
)
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Nilai SAKIP Perangkat Daerah
Nilai A A A A Sekretariat (Subbag
Perencanaan dan
Pelaporan)
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan
Persen 70 80 80 80 Sekretariat (Subbag
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 138 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
pelayanan administrasi keuangan dan
Kepegawaian dan
Umum))
Persentase ASN yang memiliki kesesuaian kompetensi
Persen 100 90 90 90 Sekretariat (Subbag
Kepegum)
Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
Jumlah dokumen Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah yang berkualitas
Dokumen 29 29 29 29 Sekretariat (Subbag
Perencanaan dan
Pelaporan)
Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
Jumlah dokumen RENSTRA dan Renja Perangkat Daerah yang disusun
Dokumen 3 3 3 3 Sekretariat (Subbag
Perencanaan dan
Pelaporan)
Koordinasi dan Penyusunan Dokumen RKA-SKPD
Jumlah Dokumen RKA-SKPD
Dokumen 1 1 1 1 Sekretariat (Subbag
Perencanaan dan
Pelaporan)
Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Perubahan RKA-SKPD
Jumlah Dokumen Perubahan RKA-SKPD
Dokumen 3 3 3 3 Sekretariat (Subbag
Perencanaan dan
Pelaporan)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 139 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Koordinasi dan Penyusunan DPA-SKPD
Jumlah Dokumen DPA-SKPD
Dokumen 1 1 1 1 Sekretariat (Subbag
Perencanaan dan
Pelaporan)
Koordinasi dan Penyusunan Perubahan DPA-SKPD
Jumlah Dokumen Perubahan DPA-SKPD
Dokumen 3 3 3 3 Sekretariat (Subbag
Perencanaan dan
Pelaporan)
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Jumlah Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Dokumen 6 6 6 6 Sekretariat (Subbag
Perencanaan dan
Pelaporan)
Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
Dokumen 12 12 12 12 Sekretariat (Subbag
Perencanaan dan
Pelaporan)
Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Administrasi Keuangan yang tepat waktu
Laporan 12 12 12 12 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN
Jumlah ASN yang disediakan Gaji dan Tunjangan
Orang 106 154 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 140 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pelaksanaan Penatausahaan dan Pengujian/Verifikasi Keuangan SKPD
Jumlah Laporan Penatausahaan dan Pengujian/Verifikasi Keuangan SKPD
Laporan 12 12 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi SKPD
Jumlah Laporan Akuntansi dan Keuangan SKPD
Laporan 12 12 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD
Jumlah Laporan Keuangan Akhir Tahun
Laporan 2 2 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Pengelolaan dan Penyiapan Bahan Tanggapan Pemeriksaan
Jumlah Dokumen Tanggapan Pemeriksaan
Laporan 1 1 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan/Triwulanan/Semesteran SKPD
Jumlah Laporan Laporan Keuangan Bulanan/Triwulanan/Semesteran SKPD
Laporan 8 8 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Penyusunan Pelaporan dan Analisis Prognosis Realisasi Anggaran
Jumlah Laporan Prognosis Realisasi Anggaran
Laporan 4 4 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Administrasi Barang Milik Daerah pada
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 141 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Perangkat Daerah
Koordinasi dan Penilaian Barang Milik Daerah SKPD
Jumlah Fasilitasi Jasa Jaminan Barang
Tahun 1 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Formal
Orang 200 Sekretariat Subbag
Keuangan dan Aset)
Administrasi Umum
Jumlah waktu pelaksanaan administrasi umum yang akuntabel
Bulan 5 5 5 5 Sekretariat (Subbag
Kepegawaian dan
Umum)
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Jumlah Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor yang disediakan
Jenis 12 BPPBP
Jumlah Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Jenis 18 BPSBP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 142 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bangunan Kantor yang di sediakan
Jumlah Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor yang disediakan
Jenis 20 SEKRETARIAT
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jenis 4 BPPBP
Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jenis 50 BPSBP
Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jenis 19 BPP
Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jenis 43 SEKRETARIAT
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Jumlah Peralatan Rumah Tangga yang disediakan
Jenis 25 BPSBP
Jumlah Peralatan Rumah Tangga yang disediakan
Jenis 32 BPP
Jumlah Peralatan Rumah Tangga yang disediakan
Jenis 20 SEKRETARIAT
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Jumlah Barang Cetakan dan Penggandaan yang disediakan
Eksemplar 12 BPPBP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 143 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah Barang Cetakan dan Penggandaan yang disediakan
Eksemplar 12 BPSBP
jumlah Barang cetakan dan penggandaan yang disediakan
Eksemplar 250000 SEKRETARIAT
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
tersediannya bahan peraturan perundang-undangan
Tahun 1 SEKRETARIAT
Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
Jumlah Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
Kali 20 BPPBP
Jumlah Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
Kali 26 BPSBP
Jumlah Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
Kali 16 BPP
Jumlah Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
Kali 150 SEKRETARIAT
Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik pada SKPD
Jumlah waktu Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik pada SKPD
Bulan 12 SEKRETARIAT
Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 144 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pemerintah Daerah
Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya
Jumlah Sarana dan prasarana gedung kantor atau bangunan lainnya yang di adakan
Jenis 5 BPSBP
Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Surat Meyurat
Bulan 12 BPSBP
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Surat Meyurat
Bulan 12 BPPBP
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Surat Meyurat
Bulan 12 BPPBP
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Surat Meyurat
Bulan 12 SEKRETARIAT
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Bulan 12 BPP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 145 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Bulan 13 SEKRETARIAT
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Bulan 12 BPSBP
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Bulan 12 BPPBP
Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Bulan 12 SEKRETARIAT
Jasa Pelayanan Umum Kantor
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Bulan 12 BPP
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Bulan 12 SEKRETARIAT
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Bulan 12 BPSBP
Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Bulan 12 BPPBP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 146 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan Pajak Kendaraan Dinas Jabatan
Jumlah waktu Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
Bulan 12 SEKRETARIAT
Jumlah waktu Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
Bulan 12 BPPBP
Jumlah waktu Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
Bulan 12 BPSBP
Jumlah waktu Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan Kendaraan
Bulan 12 BPP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 147 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Dinas Operasional atau Lapangan
Pemeliharaan Mebel Terpeliharanya peralatan mebeulair
Bulan 12 SEKRETARIAT
Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung kantor dan Bangunan Lainnya
Jumlah Rumah Jabatan yang mendapat Pemeliharaan Rutin/Berkala
Jenis 2 BPPBP
Jumlah Rumah Jabatan yang mendapat Pemeliharaan Rutin/Berkala
Jenis 3 BPSBP
terlaksananya pemeliharaan gedung kantor
Jenis 1 SEKRETARIAT
Jumlah Rumah Jabatan yang mendapat Pemeliharaan Rutin/Berkala
Jenis 1 BPP
Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya
Jumlah Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas yang mendapat Pemeliharaan Rutin/Berkala
Jenis 3 BPPBP
Jumlah Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas yang mendapat
Jenis 5 BPSBP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 148 -
Program Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target Kinerja Program dan kerangka Pendanaan Penanggun
g Jawab Eselon III
2020 2021 2022 2023
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RENST
RA
Volume Volume Volume Volume Volume
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pemeliharaan Rutin/Berkala
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 149
-
6.3. Konsep Pembangunan Perkebunan dalam Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023
6.3.1. Fokus Komoditas
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 525/Kep.1234-
Prodi/2017, Komoditas Binaan Dinas Provinsi Perkebunan Jawa Barat dibagi
berdasarkan Komoditas Strategis, Prospektif, Unggulan Spesifik Lokal dan
Rintisan.
a. Komoditas Strategis, yaitu komoditas yang merupakan komoditas andalan
perkebunan daerah yang secara teknis budidaya sudah memasyarakat,
sangat dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar pelaku usaha perkebunan
di daerah, wilayah penyebarannya secara kuantitatif dan kualitatif merata di
Daerah dan merupakan komoditas historis berkelanjutan serta secara
Ekonomis dapat diandalkan dalam menunjang kesejahteraan masyarakat
dan pembangunan di daerah. Komoditas ini terdiri dari 8 (delapan)
komoditas, yaitu: Teh, Kopi, Kakao, Karet, Cengkeh, Kelapa, Tebu dan
Tembakau.
b. Komoditas Prospektif, yaitu komoditas yang mempunyai keunggulan
komparatif tertentu, baik dari segi kemudahan pasar, mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi, mempunyai fungsi hidrologis dan mempunyai potensi
nilai tambah pelaku usaha perkebunan. Komoditas ini terdiri dari 12 (dua
belas) komoditas, yaitu: Kemiri, Kemiri Sunan, Kelapa Sawit, Kelapa
Hibrida, Aren, Pala, Lada, Nilam, Jambu Mete, Kayu Manis, Kemiri dan
Panili.
c. Komoditas Unggulan Spesifik lokal, yaitu komoditas yang hanya ada di
wilayah kabupaten/kota tertentu, dan mempunyai potensi untuk menjadi
komoditas andalan Kabupaten/Kota sesuai dengan keunggulannya.
Komoditas ini terdiri dari 10 (sepuluh) komoditas, yaitu: Akar Wangi, Sereh
Wangi, Kina, Kenanga, Mendong, Pandan, Guttapercha, Kumis Kucing,
Pinang dan Kapok.
d. Komoditas Rintisan, meliputi Kenaf dan Stevia
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 150
-
Memperhatikan Hasil Kajian Pemetaan Komoditas Strategis Perkebunan
Jawa Barat, berdasarkan Potensi dan Prospek kedepan terdapat Komoditas
yang memiliki Potensi Tinggi dan Prospek Baik, yaitu :
a. Komoditas Strategis : Kopi, Kelapa Dalam, dan Teh
b. Komoditas Prospektif : Aren, Lada, Nilam, Pala
c. Komoditas Unggulan Spesifik Lokal dan Rintisan : Kumis Kucing, Sereh
Wangi
Sejalan dengan paradigma pembangunan perkebunan, bahwa perlu
didorong kebijakan fokus komoditas yang mampu mendorong perekonomian
regional. Untuk itu dapat dipertimbangkan pengembangan pembangunan
Perkebunan difokuskan pada Komoditas Kopi, Kelapa Dalam dan Teh sebagai
sebagai Komoditas Unggulan Utama. Penetapan Teh sebagai komoditas
unggulan Utama lebih ditekankan aspek historis sebagai pertimbangan utama.
Komoditas perkebunan unggulan harus mampu menjadi roda penggerak
utama (prime mover) bagi pembangunan perekonomian daerah, khususnya di
Jawa Barat. Dalam hal ini, komoditas unggulan dapat memberikan kontribusi
yang signifikan pada peningkatan produksi, pendapatan, maupun pengeluaran
daerah maupun masyarakat dan petani. Selain itu, pembangunan ekonomi
daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh keunggulan komparatif dan kompetitif
suatu daerah serta potensi ekonomi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Oleh
karena itu, pemanfaatan dan pengembangan seluruh potensi ekonomi menjadi
prioritas utama yang harus dikembangkan dalam melaksanakan pembangunan
ekonomi daerah secara berkelanjutan, antara lain dengan menggali potensi
berbagai komoditas unggulan.
Kontinuitas bahan baku menunjukkan pasokan dan ketersediaan bahan
baku dari komoditas unggulan tersebut di Provinsi Jawa Barat. Kontinuitas
bahan baku menjadi faktor penting dalam mengembangkan produk agroindustri
di suatu daerah. Ketika bahan baku terkendala, maka proses produksi pada
suatu pabrik berbasis unggulan perkebunan akan terkendala juga bahkan
sampai gulung tikar. Suatu pabrik berbasis perkebunan harus
mempertimbangkan hal-hal berikut dalam menentukan bahan baku yang
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 151
-
digunakan, yaitu jenis, jumlah, mutu, kemudahandalam memperoleh komoditas
yang digunakan, dan spesifikasinya.
Potensi pasar dengan jangkauan pemasaran komoditas unggulan sangat
berperan penting dalam hal pengembangan komoditas perkebunan. Hal ini
menunjukkan prospek kebutuhan dari produk perkebunan tersebut di
masyarakat. Pada saat prospek kebutuhan produk perkebunan tersebut tinggi
maka potensi pasar dalam pengembangan produk dari komoditas tersebut juga
tinggi. Potensi dan pengembangan pasar merupakan faktor utama yang perlu
mendapat perhatian dalam pengembangan komoditas unggulan. Potensi pasar
perlu dieksplorasi secara optimal, antara lain (tujuan pasar, kontinuitas
permintaan, kualitas, jumlah), penyediaan informasi pasar, pengembangan
jaringan pasar dan promosi. Pengembangan pasar dilakukan bersamaan
dengan pembenahan manajemen rantai pasok.
Komoditas unggulan mempunyai peran penting dalam keterkaitan ke
depan dan ke belakang yang kuat (forward and backward lingkages), baik
sesama komoditas unggulan maupun komoditas lainnya. Selain itu, komoditas
unggulan juga memiliki peran terhadap daerah dan memiliki keterkaitan dengan
daerah lain, baik dalam hal pasar maupun pemasokan bahan baku (jika bahan
baku di daerah sendiri tidak mencukupi atau tidak tersedia sama sekali).
Peran pemerintah daerah untuk memberdayakan komoditas unggulan
sebagai penggerak perekonomian daerah sangat diperlukan, terutama dalam
proses pertukaran komoditas antar daerah yang mendorong masuknya
pendapatan dari luar daerah ke
Provinsi Jawa Barat dan membuka memperluas akses pasar. Selain itu,
mendorong pemerintah supaya lebih fokus dalam menentukan kebijakan dan
penentuan komoditas unggulan karena keragaman dan skala ekonomis yang
berbeda untuk setiap komoditas perkebunan di Jawa Barat.
Menurut Ambardi & Socia (2002) dalam Disbun Jabar dan CEDF Unpad
(2018) menyatakan bahwa berbagai kriteria komoditas unggulan suatu daerah
harus bercirikan sebagai berikut :
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 152
-
1) Komoditas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama
pembangunan perekonomian. Artinya, komoditas unggulan dapat
memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan produksi,
pendapatan, maupun pengeluaran.
2) Komoditas unggulan mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang
yang kuat, baik sesama komoditas unggulan maupun komoditas lainnya.
3) Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari wilayah
lain di pasar nasional dan pasar internasional, baik dalam harga produk,
biaya produksi, kualitas pelayanan, maupun aspek-aspek lainnya.
4) Komoditas unggulan daerah memiliki keterkaitan dengan daerah lain, baik
dalam hal pasar (konsumen) maupun pemasokan bahan baku (jika bahan
baku di daerah sendiri tidak mencukupi atau tidak tersedia sama sekali).
5) Komoditas unggulan memiliki status teknologi yang terus meningkat,
terutama melalui inovasi teknologi.
6) Komoditas unggulan mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara
optimal sesuai dengan skala produksinya. Dengan demikian, output yang
dihasilkan akan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
7) Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari
fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan. Di saat komoditas
unggulan yang satu memasuki tahap penurunan, maka komoditas unggulan
lainnya harus mampu menggantikannya.
8) Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal.
9) Pengembangan komoditas unggulan harus mendapatkan berbagai bentuk
dukungan. Misalnya, dukungan keamanan, sosial, budaya, informasi dan
peluang pasar, kelembagaan, fasilitas insentif/disinsentif, dan lain-lain.
10) Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian sumber
daya dan lingkungan.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 153
-
6.3.2. Kluster Agribisnis Perkebunan Berbasis Komoditas Unggulan
Pengembangan klaster agribisnis akan meningkatkan kapasitas daya
saing dan pendapatan produsen pada era perdagangan bebas. Faktor kunci
pengembangan klaster agribisnis adalah orientasi pasar, inovasi teknologi,
konsentrasi geografi, wiratani baru, dan pelibatan multi pemangku kepentingan.
Secara khusus, pengembangan klaster agribisnis merupakan keterkaitan
petani, wirausaha lokal, perbankan dan layanan pengembangan bisnis pada
suatu wilayah.
Pembangunan kluster agribisnis perkebunan dari aspek pembangunan
wilayah diharapkan menjadi kutub pertumbuhan (growth pole) . Secara
Fungsional, Growth Pole mampu menstimulasi kehidupan ekonomi baik
kedalam maupun keluar (daerah belakangnya) dan secara geografis menjadi
pusat daya tarik (pole of attraction), yang menyebabkan banyak usaha tertarik
untuk berlokasi didaerah tersebut dan masyarakat senang datang
memanfaatkan fasilitas yang ada.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam suatu ruang
terdapat pusat-pusat yang memiliki kekuatan untuk mengembangkan pusat itu
sendiri dan untuk berkembang secara lebih luas, mempengaruhi daerah
sekitarnya. Selain itu, dari pengertian diatas, dapat disimpulkan inti dari Teori
Growth Pole, yaitu :
1) Dalam proses pembangunan akan timbul industri unggulan yang merupakan
industri penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah. Keterkaitan
antar industri sangat erat, maka perkembangan industri unggulan akan
mempengaruhi perkembangan industri lain yang berhubungan dengan
industri unggulan.
2) Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan
perekonomian karena akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar
daerah.
3) Perekonomian merupakan gabungan dari sistem industri yang relatif aktif
(unggulan) dengan industri yang relatif pasif atau industri yang tergantung
industri unggulan.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 154
-
Terjadinya suatu aglomerasi (pusat/sentra ekonomi) ditandai dengan
adanya beberapa hal sebagai berikut :
1) Scale economies = keuntungan yang timbul karena pusat pengembangan
memungkinkan beberapa industri bergabung dalam operasi skala besar,
karena ada jaminan sumber bahan baku dan pasar.
2) Localization Economies = timbul akibat adanya saling keterkaitan antar
industri sehingga kebutuhan bahan baku dan pasar dapat dipenuhi dengan
mengeluarkan ongkos angkut yang minimum.
3) Urbanization economies = timbul karena fasilitas pelayanan sosial dan
ekonomi yang dapat digunakan secara bersamaan sehingga pembebanan
ongkos untuk masing-masing perusahaan dapat dilakukan serendah
mungkin.
Sebagai suatu pusat pertumbuhan, suatu wilayah harus memiliki empat
ciri sebagai berikut :
1) Adanya hubungan intern dari berbagai macam kegiatan
2) Adanya keterkaitan satu sektor dengan sektor lainnya sehingga apabila
ada satu sektor yang tumbuh akan mendorong sektor lain karena saling
terkait. Berbagai komponen kehidupan kota akan saling mendukung
terciptanya pertumbuhan.
3) Ada efek penggandaan (multiplier effect)
Adanya keterkaitan antar sektor akan menciptakan efek penggandaan.
Permintaan pada satu sektor akan menciptakan produksi pada sektor
tersebut maupun sektor lain yang terkait, dan pada akhirnya akan terjadi
akumulasi modal. Multiplier effectsangat berperan dalam suatu kota
untuk memacu pertumbuhan daerah belakangnya.
4) Adanya konsentrasi geografis
Konsentrasi geografis dari berbagai sektor dapat menciptakan efisiensi
diantara sektor yang saling membutuhkan. Selain itu juga meningkatkan
daya tarik dari kota tersebut.
5) Bersifat mendorong daerah belakangnya
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 155
-
Hal ini dapat terjadi apabila hubungan antara wilayah belakang/hinterland
sebagai penghasil bahan baku dengan pusat pertumbuhan yang
menyediakan berbagai kebutuhan wilayah belakang untuk dapat
mengembangkan dirinya.
Berdasarkan data kondisi sebaran komoditas perkebunan di
Kabupaten/Kota se Jawa Barat, maka sasaran pengembangan perwilayahan
komoditas perkebunan yang dianggap dominan di Jawa Barat terbagi atas
zonasi sebagai berikut:
- Kawasan Pengembangan Komoditas Teh: Bandung, Bandung Barat,
Subang, Purwakarta, Bogor, Cianjur, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya,
Majalengka, Sumedang dan Ciamis.
- Kawasan Pengembangan Komoditas Kopi: Bogor, Sukabumi, Cianjur,
Majalengka, Kuningan, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang,
Bekasi, Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung Barat,
Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar.
- Kawasan Pengembangan Komoditas Tebu: Subang, Indramayu,
Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan dan Garut;
- Kawasan Pengembangan Komoditas Karet: Sukabumi, Cianjur, Subang,
Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Bandung
Barat,
- Kawasan Pengembangan Komoditas Kelapa Dalam: Ciamis, Pangandaran,
Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi, Bekasi, Karawang, Subang,
Indramayu dan Cirebon. (Wilayah Pesisir)
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 156
-
6.3.3. Kolaborasi Program dan Kegiatan
Keberhasilan kegiatan ditentukan oleh keberhasilan pekerjaan dan
pelaksanaannya. Keberhasilan baik dari sisi substansi, sisi target masyarakat
dan sisi waktu. Berbagai kendala dalam pelaksanaan baik dari aspek
Sumberdaya Manusia, Pendanaan dan waktu dapat diantisipasi melalui
Kolaborasi berbagai institusi Bidang/Balai lingkup Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat. Pelaksanaan Kolaborasi Program dan Kegiatan tidak terlepas dari
Konsep Komoditas Unggulan dan Kluster Agribisnis Perkebunan yang akan
dikembangkan. Artinya komoditas unggulan dan kluster agribisnis perkebunan
dilaksanakan secara kolaboratif oleh bidang/balai dengan mengoptimalkan
sumberdaya yang ada, baik sumber daya manusia, dan sumberdaya
pendanaan yang saat ini sangat terbatas.
6.3.4. Hilirisasi Produk Perkebunan
Peningkatan Pendapatan petani perkebunan dipengaruhi oleh faktor
produksi dan nilai tambah produk perkebunan. Dari aspek peningkatan nilai
tambah, dicapai melalui pengolahan produk perkebunan (Hilirisasi Produk
Perkebunan).
Pengolahan produk perkebunan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan
mulai dari pengolahan produk primer menjadi produk bahan baku dan
pengolahan produk bahan baku menjadi produk bahan jadi.
Pelaksanaan hilirisasi produk perkebunan dilaksanakan sesuai dengan
konsep fokus komoditas dan kluster agribisnis berbasis produk unggulan serta
kolaborasi program dan kegiatan bidang/balai lingkup Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat.
6.3.5. Penerapan Fair Trade
Peningkatan pendapatan petani melalui pengolahan produk hasil
perkebunan dalam terkadang mengalami kegagalan karena petani sebagai
penghasil produk primer tidak memperoleh margin dari hasil pengolahan produk
primer baik untuk bahan baku maupun bahan jadi. Berbagai kegiatan bantuan
alat pengolahan tidak memberikan added value bagi petani penghasil produk
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 157
-
primer. Untuk itu, dalam rangka peningkatan pendapatan petani perkebunan
diperlukan skema pemasaran yang mengedepankan keberpihakan pada petani
penghasil produk primer.
Salah satu upaya yang ditempuh antara lain melalui penerapan fair trade.
Melalui Fair Trade diharapkan petani memperoleh margin dari hasil pengolahan
produk primer. Adapun mekanisme pemasaran bisa melalui Kelompok Usaha
Bersama maupun Koperasi. Titik kritis dari Fair Trade adalah petani
memperoleh added value dari hasil pengolahan.
6.3.6. Kolaborasi antar Stakeholder
Stakeholder merupakan pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam
sebuah urusan. Dalam urusan perkebunan, stakeholder yang terlibat secara
garis besar terdiri dari petani sebagai pihak hulu, pasar komoditi sebagai hilir
produk, dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Adapun secara umum
stakeholder dapat berperan dalam pengembangan usaha perkebunan yaitu
• Meningkatkan kualitas SDM, pihak yang berperan dalam aspek ini
adalah pemerintah dalam mengadakan kegiatan peningkatan
kapasitas petani serta kelompok tani, dimana dalam kelompok tani
dapat terjadi interaksi transfer knowledge dari petani yang sudah maju
kepada petani yang masih belum berkembang
• Meningkatkan infrastruktur, pemerintah dan lembaga penelitian
maupun akademisi dapat berperan dalam aspek ini. Infrastruktur tidak
hanya berupa sarana prasarana fisik. Infrastruktur dalam hal ini dapat
berupa ilmu atau penemuan dalam bidang perkebunan dari penelitian
yang dilakukan oleh lembaga penelitian dan akademisi
• Mempromosikan dan memasarkan produk, selain kepada pihak
swasta, kegiatan promosi dan memasarkan produk dapat dilakukan
oleh pihak UMKM sebagai garda terdepan dalam pemulihan ekonomi
di masa pandemi.
• Penguatan jaringan, kelompok tani baik petani di hulu maupun pihak
di hilir harus memiliki komunikasi yang baik untuk mencapai tujuan
yang sama. Pemerintah dalam hal ini merupakan pihak yang
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 158
-
menampung aspirasi petani maupun kelompok tani dengan perantara
dapat melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
• Akses informasi, akses informasi saat ini merupakan aspek yang
sangat penting terutama jaringan internet. Akses informasi dibutuhkan
oleh petani untuk mengetahui perkembangan terkini terkait inovasi
dalam usaha perkebunan. Akses informasi juga dapat berupa
membantu petani dalam melakukan inovasi pemasaran produk
komoditasnya.
Berbagai peran tersebut membutuhkan kolaborasi antar lintas
stakeholder untuk turut serta dalam mengambil peran dalam mewujudkan
tujuan, dalam hal ini tujuan Dinas Perkebunan. Pemetaan pihak-pihak
stakeholder terhadap perannya dapat dilihat pada gambar di bawah:
Gambar 6.1 Pemetaan Peran Stakeholder
Dalam mewujudkan tujuan Dinas Perkebunan yaitu NTUP-R berada
diatas nilai 100 untuk tiap tahunnya, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai
stakeholder tersebut. Berdasarkan formulasi perhitungan NTUP-R yaitu indeks
yang diterima petani berbanding dengan indeks yang dibayarkan petani untuk
kegiatan usaha, maka pihak-pihak yang berkepentingan dapat berperan serta
untuk turut mendorong komponen perhitungan NTUP-R tersebut yaitu
sebagaimana tertera pada gambar berikut
• Pemerintah
• Kelompok Tani
Meningkatkan kualitas SDM
• Pemerintah
• Lembaga penelitian
• Akademisi
Meningkatkan infrastruktur • Swasta
• UMKM
Mempromosikan dan memasarkan
produk
• Pemerintah
• LSM
• Kelompok Tani
Penguatan jaringan
• BUMN
• Media
Akses informasi
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VI - Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan - 159
-
Gambar 6.2 Pemetaan Peran Stakeholder terhadap Komponen penyusun
NTUP-R
Indeks yang diterima petani
Pemerintah sebagai pembuat kebijakan dalam
meningkatkan kualitas Sumber Daya Perkebunan
Petani sebagai pelaku utama di hulu
Lembaga penelitian dan akademisi, pihak yang
melakukan penelitian dan publikasi terkait inovasi komoditas atau produk
perkebunan
Pihak swasta dan media dalam mempromosikandan
memasarkan produk
Indeks yang dibayarkan petani
Pemerintah sebagai pembuat kebijakan terkait
bibit/benih
Swasta, terkait indeks harga pupuk dan pestisida
Swasta ,terkait dana CSR di bidang perkebunan
untuk indeks barang modal
Perubahan RENSTRA Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VII – Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan - 160 -
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
7.1. Tinjauan Substansi RPJMD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018-2023 memiliki Visi: “TERWUJUDNYA JAWA BARAT
JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN KOLABORASI”. Visi tersebut
dijabarkan kedalam 5 (lima) misi sebagai berikut:
Misi 1 : Membentuk manusia Pancasila yang bertaqwa melalui peningkatan
peran Masjid dan tempat ibadah sebagai pusat peradaban
Misi 2 : Melahirkan Pancasila yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan
produktif melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif
Misi 3 : Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis
lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan
konektivitas wilayah dan penataan daerah
Misi 4 : Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang
sejahtera dan adil melalui pemanfaatan tekonologi digital dan kolaborasi
dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku pembangunan
Misi 5 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan kepemimpinan
yang kolaboratif antara pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
Berdasarkan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat, maka misi RPJMD 2018-2023 yang terdapat korelasi, adalah
misi keempat, yaitu Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat
yang sejahtera dan adil melalui pemanfaatan tekonologi digital dan kolaborasi
dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku pembangunan. Adapun turunan
indikator kinerja dari misi kedua tersebut, secara terstruktur dijabarkan kedalam
Indikator Kinerja Perangkat Daerah, yang secara keseluruhan keterkaitannya
digambarkan dalam Tabel 7.1. dibawah.
Perubahan RENSTRA Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VII – Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan - 161 -
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Derah yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No. Indikator
Kondisi Awal
Target Sebelum Perubahan Target Sesudah Perubahan Kondisi Akhir
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8
I IKU Daerah
Nilai Tukar Petani (NTP) 110,9 113,11 115,36 117,65 120 122,38 100,12- 101,12
101,25-102,25
102,39- 103,39
103,52- 104,52
103,52- 104,52
II IKU Dinas
1 NTUP -R
>100 >100 >100 >100 >100 101 101.25 102,39 103,52 103,52
2 Laju Peningkatan Produksi Komoditas Unggulan Utama Perkebunan
- 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 1 - - -
3 Laju Peningkatan Produktifitas Komoditas Unggulan Utama Perkebunan
- - - - - - - 5 5 5 5
4 Laju Peningkatan Nilai Tambah Produk Perkebunan
- - 2 2 2 2 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
II IKU Program (Outcome)
1 Laju Peningkatan penerapan teknologi budidaya komoditas perkebunan yang tepat
1 1 1 1 1 0,75 - - -
Perubahan RENSTRA Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VII – Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan - 162 -
No. Indikator
Kondisi Awal
Target Sebelum Perubahan Target Sesudah Perubahan Kondisi Akhir
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Laju peningkatan produksi benih perkebunan
1 1 1 1 1 0,6 - - -
3 Presentase peningkatan penggunaan benih bersertifikat
3,67 3,67 3,67 3,67 3,67 3,12 - - -
4 Persentase peningkatan pemanfaatan sumberdaya lahan perkebunan
1 1 1 1 1 1 - - -
5 Persentase peningkatan kompetensi sdm perkebunan
2 2 2 2 2 1 - - -
6 Persentase peningkatan kelas kelompok tani perkebunan
2 2 2 2 2 1 - - -
7 Laju peningkatan akses permodalan perkebunan
2 2 2 2 2 0,5 - - -
8 Penurunan serangan OPT perkebunan
-1 -1 -1 -1 -1 1 - - -
9 Laju Peningkatan jumlah petani yang mengolah produk primer
2 2 2 2 2 2 - - -
10 laju peningkatan akses pasar bagi petani perkebunan
2 2 2 2 2 0,1 - - -
11 Laju Peningkatan Poktan yang terfasilitasi sarana perkebunan
- - - - - - - 25 25 25 25
Perubahan RENSTRA Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VII – Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan - 163 -
No. Indikator
Kondisi Awal
Target Sebelum Perubahan Target Sesudah Perubahan Kondisi Akhir
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8
12 Laju Peningkatan Poktan yang terfasilitasi Prasarana perkebunan
- - - - - - - 25 25 25 25
13 Laju Peningkatan Poktan yang Terfasilitasi Penanganan Bencana Perkebunan
- - - - - - - 25 25 25 25
14 Laju Peningkatan Perkebunan Besar yang Mendapatkan Rekomendasi Teknis Usaha Perkebunan
- - - - - - - 50 50 50 50
15 Persentase Peningkatan Kompetensi Pelaku Usaha Perkebunan yang Dibina
- - - - - - - 75 75 75 75
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VIII PENUTUP - 164 -
BAB VIII
P E N U T U P
8.1. Kesimpulan
Rencana Strategis Perangkat Daerah (RENSTRA PD) adalah dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun sebagai penjabaran dari RPJMD
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, yang memuat tujuan, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan dengan memperhatikan tugas pokok dan
fungsi Perangkat Daerah.
Secara substansial perubahan RENSTRA Dinas Perkebunan Tahun 2018-
2023 tersebut dijabarkan kedalam 1 Tujuan, 2 Sasaran, 8 Strategi, 24 Arah
Kebijakan, 5 Program Pokok APBD, 1 Program Penunjang APBD, dan disertai
kegiatan dengan sumber pendanaan APBN, serta sejumlah indikasi kegiatan yang
disesuaikan dengan tahapan pelaksanaan pembangunan sub sektor perkebunan
selama periode 2018-2023. Adapun target sasaran pembangunan yang akan
dicapai selama periode tersebut adalah:
1. Meningkatnya Meningkatnya Produktivitas Komoditas Unggulan Utama
(Kopi,Teh dan Kelapa Dalam) Perkebunan
2. Meningkatnya nilai tambah produk perkebunan.
Dalam penyusunan RENSTRA Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018-2023 ini, selain didasarkan kepada hasil evaluasi pelaksanaan
RENSTRA Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat periode 2018-2013, juga dengan
mempertimbangkan berbagai isu strategis, peluang dan tantangan yang dihadapi,
prioritas pembangunan daerah, serta kemampuan kondisi sumber daya yang
dimiliki.
Selanjutnya diharapkan agar RENSTRA Dinas Perkebunan ini dapat
difungsikan secara konsisten untuk menjadi acuan dalam proses perencanaan
serta pelaksanaan pembangunan bagi segenap pemangku kepentingan
pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat selama periode 2018-2023.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VIII PENUTUP - 165 -
8.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan
Dalam rangka menjamin terlaksananya pencapaian visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sebagaimana
yang telah dirumuskan dalam RENSTRA Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018-2023 ini secara optimal, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan
sebagai berikut:
1. RENSTRA Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 ini
merupakan dokumen rencana jangka menengah (lima tahunan) untuk
pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat. Oleh karena itu dokumen
ini harus menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahunan
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat selama periode 2018-2023.
2. Semua pihak pemangku kepentingan pembangunan Sub Sektor Perkebunan
Jawa Barat, dalam merumuskan arah kebijakan pembangunan Sub Sektor
Perkebunan di Jawa Barat selama periode 2018-2023, baik kebijakan
pembangunan yang bersifat umum maupun bersifat teknis operasional, harus
mengacu kepada substansi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan
program/kegiatan yang tertuang dalam RENSTRA ini.
3. RENSTRA Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 ini dalam
pelaksanaannya diarahkan secara sinergis untuk dapat dibiayai oleh berbagai
sumber anggaran, baik dana APBN pada Kementerian Pertanian, dana APBD
Provinsi Jawa Barat, dana pendampingan APBD Kabupaten/Kota, sumber dana
dari peran dunia usaha (CSR/PKBL), serta peran masyarakat pelaku usaha
perkebunan sendiri.
4. Apabila dalam periode waktu pelaksanaan RENSTRA ini terdapat hal-hal pokok
yang perlu disesuaikan, terutama terkait dengan substansi RPJMD Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018-2023, maka selanjutnya substansi RENSTRA ini dapat
diperbaiki sesuai kebutuhan.
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023
BAB VIII PENUTUP - 166 -
8.3. Rekomendasi
Untuk menjamin keberadaan dokumen RENSTRA Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 ini sebagai acuan perencanaan
pembangunan lima tahunan secara optimal, maka diperlukan adanya langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Setelah RENSTRA ini ditetapkan, maka selanjutnya perlu dilakukan sosialisasi
RENSTRA ini melalui berbagai kesempatan, berikut pengkajian kedalaman
substansi yang termuat didalamnya, kepada berbagai pihak yang terkait yang
berkepentingan, terutama seluruh aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat, pemangku kebijakan pembangunan sub sektor perkebunan di
Kabupaten/Kota, instansi vertikal, serta seluruh stakeholders pembangunan
sub sektor perkebunan di Jawa Barat.
2. Semua pihak yang berkepentingan perlu menjaga komitmen dalam
mewujudkan visi-misi yang termuat dalam RENSTRA Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat selama periode 2018-2023.
3. Agar substansi RENSTRA ini diketahui dan difahami berbagai pihak, maka
perlu dipublikasikan dalam bentuk cetakan maupun melalui media elektronik,
baik berupa dokumen lengkap maupun ringkasannya.