PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635...

66
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 635 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PERALATAN PENUNJANG PELAYANAN DARAT PESAWAT UDARA (GROUND SUPPORT EQUIPMENT/GSE) DAN KENDARAAN OPERASIONAL YANG BEROPERASI DI SISI UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 14 ayat (1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2015 tentang Standarisasi dan Sertifikasi Fasilitas Bandar Udara, diatur tentang standar teknis, standar kebutuhan dan standar kelaikan. b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Standar Peralatan Penunjang Pelayanan Darat Pesawat Udara (Ground Support Equipment/GSE) dan Kendaraan Operasional Yang Beroperasi Di Sisi Udara. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012); 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementeri Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 68 Tahun 2013; 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang Penerbangan;

Transcript of PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635...

Page 1: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARANOMOR: KP 635 TAHUN 2015

TENTANG

STANDAR PERALATAN PENUNJANG PELAYANAN DARATPESAWAT UDARA (GROUND SUPPORT EQUIPMENT/GSE)

DAN KENDARAAN OPERASIONAL YANG BEROPERASI DI SISI UDARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 14 ayat (1) Peraturan MenteriPerhubungan Nomor 77 tahun 2015 tentangStandarisasi dan Sertifikasi Fasilitas Bandar Udara,diatur tentang standar teknis, standar kebutuhan danstandar kelaikan.

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a, perlu menetapkan PeraturanDirektur Jenderal Perhubungan Udara tentang StandarPeralatan Penunjang Pelayanan Darat Pesawat Udara(Ground Support Equipment/GSE) dan KendaraanOperasional Yang Beroperasi Di Sisi Udara.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentangPenerbangan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4956);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentangPembangunan dan Pelestarian Lingkungan BandarUdara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2012);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun2015 tentang Kementerian Perhubungan;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja KementeriPerhubungan sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 68 Tahun2013;

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 tahun 2015tentang Pengenaan Sanksi Administratif TerhadapPelanggaran Peraturan Perundang-Undangan Di BidangPenerbangan;

Page 2: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun2015 Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil(PKPS) Bagian 139 Bandar Udara (Civil Aviation SafetyRegulation/CASR Part 139 Aerodrome);

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 56 Tahun2015 Tentang Kegiatan Pengusahaan di Bandar Udara;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun2015 Tentang Standarisasi dan Sertifikasi FasilitasBandar Udara;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 174 Tahun2015 Tentang Pembatasan Usia Peralatan PenunjangPelayanan Darat Pesawat Udara (Ground SupportEquipment/GSE) dan Kendaraan Operasional YangBeroperasi di Sisi Udara.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGANUDARA TENTANG PERALATAN PENUNJANG PELAYANANDARAT PESAWAT UDARA (GROUND SUPPORTEQUIPMENT/GSE) DAN KENDARAAN OPERASIONAL YANGBEROPERASI DI SISI UDARA.

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atauperairan dengan batas-batas tertentu yang digunakansebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas,naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempatperpindahan intra dan antar moda transportasi, yangdilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamananpenerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjanglainnya;

2. Penyelenggara Bandar Udara adalah unit penyelenggarabandar udara, badan usaha bandar udara dan/atau badanhukum Indonesia yang mengoperasikan bandar udara.

3. Keselamatan penerbangan adalah suatu keadaanterpenuhinya persyaratan keselamatan dalampemanfaatan wilayah udara, bandar udara, angkutanudara, navigasi penerbangan, serta fasilitas penunjang danfasilitas umum lainnya.

4. Kawasan keselamatan operasi penerbangan adalah wilayahdaratan dan/atau perairan dan ruang udara di sekitarbandar udara yang dipergunakan untuk kegiatan operasipenerbangan dalam rangka menjamin keselamatanpenerbangan;

Page 3: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

5. Peralatan bandar udara adalah semua fasilitas dan

peralatan baik di dalam maupu di luar batas-batas bandarudara, yang dibangun atau dipasang (diinstalasi) dandipelihara untuk tujuan melayani kedatangan,keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara dipermukaan, termasuk pelayanan darat pesawat udara;

6. Peralatan Penunjang Pelayanan Darat Pesawat Udara(Ground Support Equipment/GSE) adalah peralatan bantuyang dipersiapkan untuk keperluan pesawat udara danpenumpang di darat pada saat kedatangan dan/ataukeberangkatan, pemuatan dan/atau penurunanpenumpang, kargo, pos;

7. Kendaraan sisi udara adalah semua kendaraan yangberoperasi di sisi udara yang digunakan untuk keperluanpenunjang operasi bandar udara dan penunjang operasipesawat udara.

8. Standar spesifikasi teknis adalah pedoman kemampuanunjuk kerja peralatan untuk dinyatakan laik operasi;'

9. Standar kelaikan adalah pedoman terpenuhinyapersyaratan standar teknis minimal peralatan untuk dapatberoperasi;

10. Sisi darat adalah wilayah bandar udara yang tidaklangsung berhubungan dengan kegiatan operasipenerbangan;

11. Sisi udara adalah bagian dari bandar udara dan segalafasilitas penunjangnya yang merupakan daerah bukanpublik dimana setiap orang, barang, dan kendaraan yangakan memasukinya wajib melalui pemeriksaan keamanan;

12. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidangpenerbangan;

13. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal PerhubunganUdara.

14. Direktur adalah Direktur Bandar Udara.

Page 4: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

" '

Pasal 2

Peralatan penunjang pelayanan darat pesawat udara (GroundSupport Equipment/GSE) dan kendaraan operasional yangberoperasi sisi udara terdiri dari :

a. Motorized, terdiri dari :

1) Towbarless Tractor (TBT);2) Aircraft Towing Tractor (ATT);3) Baggage Towing Tractor (BTT);4) Conveyor Belt Loader (CBL);5) Lower, Upper Deck Loader (HLL);6) Main Deck Loader (MDL);7) Passenger Boarding Stairs (PBS);8) Lavatory Service Truck/ Cart (LST/LSC);9) Water Service Truck/ Cart) (WST/ WSC);10) Air Conditioning Unit (ACU);11) Ground Power Unit (GPU);12) Air Starter Unit (ASU);13) Gas Turbine Compressor (GTC);14) Apron Passenger Bus (APB);15) Incapacitated Passenger Loading Vehicle (IPL);16) High Lift Catering Truck (HCT);1 7) Catering Truck (CTT);18) Cargo Transporter Loader (CTL);19) Refueling De-refueling Truck (RDT);20) Fuel Hydrant Dispencer Truck (HDT);21) Aircraft Cleaning Equipments (ACE);22) Portable Genset (P-GNS);23) Pallet Conveyor Handling System (PCHS);24) Forkliftfor Loading Aircraft Lower Deck (FLT);25) Ground Support System, terdiri dari:

a) GSS-Air Conditioning;b) GSS-Ground Power;c) GSS- Air Starting;d) GSS- Lavatory Service;e) GSS- Water Service;f) GSS- Gas Turbine Compressor;g) GSS- Fuel Supply; dan

26) Kendaraan yang beroperasi di sisi udara (AirsideOperations Vehicle/AOV);

b. Non Motorized, terdiri dari:

1) Baggage Cart (BCT);2) Container Dollies (CDL);3) Pallet Dollies (PDL);4) Towed Passenger Stair (TPS);5) Airside Aircraft Inspection Stair (AAIS);6) Baggage Sliding Bridge (BSB);7) Aircraft Towing Bar (ATB);8) Aircraft Wheel Chocks (AWC);9) Passenger Wheel Chair (PWC);10) Aircraft Tail Jack (ATJ);dan11) Aircraft Passenger Canopy (APC).

Page 5: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

Pasal3

Standar spesifikasi teknis peralatan penunjang pelayanan daratpesawat udara (Ground Support Equipment/GSE) dan kendaraanoperasional sisi udara tercantum dalam Lampiran Peraturanmi.

Pasal4

Setiap peralatan yang diproduksi di dalam negeri maupun di luarnegeri harus melengkapi unit dengan name plate yang memuatidentifikasi peralatan, sebagai berikut:

a. Merek/nama produsen;b. Type /model;c. Serial number;d. Tahun pabrikasi; dane. Informasi kemampuan unit.

Pasal5

(1) Peralatan Penunjang Pelayanan Darat Pesawat Udara(Ground Support Equipment/GSE) dan kendaraanoperational sisi udara yang dapat beroperasi di wilayahRepublik Indonesia harus memenuhi standar kelaikan danbatasan usia peralatan.

(2) Standar kelaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus memenuhi standar spesifikasi teknis.

Pasal 6

(1) Usia peralatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1),tidak lebih dari batas usia pemakaian peralatan.

(2) Usia pemakaian peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dihitung sejak tahun pembuatan peralatan.

Pasal 7

Dengan berlakunya Peraturan ini maka peralatan penunjangpelayanan darat pesawat udara (Ground SupportEquipment/GSE) dan kendaraan operasional sisi udarasebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang telah ada danberoperasi tetap dapat dioperasikan, namun apabila terdapatperalatan yang belum memenuhi persyaratan standar kelaikan,maka harus menyesuaikan paling lambat 6 (enam) bulan sejakperaturan ini ditetapkan.

Page 6: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

Pasal 8

Pada saat peraturan ini berlaku, Peraturan DirekturJenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/91/IV/2008tentang Peralatan Penunjang Pelayanan Darat PesawatUdara (Ground Support Equipment) dicabut dan dinyatakantidak berlaku.

Pasal 9

Direktur dan Kepala Kantor melaksanakan pengawasanterhadap pelaksaaan Peraturan ini.

Pasal 10

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTAPadatanggal : 16 November 2015

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO

SALINAN Peraturaninidisampaikankepada:

1. Menteri Perhubungan Republik Indonesia;2. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;5. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;6. Para Kepala Otoritas Bandar Udara;7. Para Kepala Bandar Udara UPBU Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara;8. DirekturUtama PT. AngkasaPura I (persero);9. DirekturUtama PT. AngkasaPura II (persero); dan10. Para Kepala Bandar Udara Khusus yang melayani penerbangan sipil.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALAm&AN HyKUM DAN HUMAS,

HARJO

I / (IV/b)8 199003 1 001

Page 7: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

^^^^—^—

Lampiran Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 635 Tahun 2015

Tanggal : 16 November 2015

PERSYARATAN UMUM

PERALATAN PENUNJANG PELAYANAN DARAT PESAWAT UDARA

(GROUND SUPPORT EQUIPMENT/GSE) DANKENDARAAN OPERASIONAL SISI UDARA

MOTORIZED

Peralatan motorized adalah peralatan bantu yang dipersiapkan untuk keperluanpesawat udara di darat yang pengoperasian atau mobilisasinya dilengkapi denganpenggerak mesin.

1. Mesin

Mesin penggerak untuk peralatan motorized hanya diizinkan menggunakanjenis diesel maksimum standar Euro 3 atau penggerak listrik.

2. Desain

a. desain peralatan motorized yang dikemudikan harus mengikuti kaidah-kaidah pengoperasian kendaraan yang beroperasi di Indonesia.

b. desain peralatan motorized harus memenuhi peraturan-peraturan

penerbangan sipil di Indonesia.c. desain peralatan harus memberikan kemudahan untuk dapat

dioperasikan oleh 1 (satu) orang.

d. desain peralatan harus memberikan kemudahan untuk mobilisasi dandemobilisasi serta memudahkan perawatan.

e. untuk peralatan penarik dan pendorong, desain toweye pada unitperalatan motorized harus sesuai dengan desain pesawat yang dilayani.

3. Material

a. seluruh komponen peralatan harus dipilih dari bahan-bahan yangberkualitas, dan harus tetap dipertahankan seperti kondisi spesifikasi

standar pabrikan.

b. material yang digunakan harus dari bahan yang tahan terhadap karat.c. rangka dan bodi unit harus diberi perlindungan anti karat dan dicat.

4. Bodi

a. setiap komponen exterior dan interior peralatan harus rapih, terpasangdengan kuat pada posisinya dan tidak ada yang bersudut tajam.

b. jenis kaca yang digunakan untuk bagian depan, belakang, pintu danjendela harus tempered, transparan (kaca film hanya diizinkan maksimum20 %), tidak menghambat visibilitas dan bebas distorsi.

c. setiap unit kendaraan harus dilengkapi dengan logo operator yangdiletakkan pada 2 (dua) bagian sisi yang mudah terlihat dengan ukuran

maksimum 30 x 30 cm.

Page 8: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

5. Warna

Untuk memberikan kemudahan penglihatan obyek di sisi udara pada kondisivisibility rendah, maka unit peralatan/kendaraan yang beroperasi di sisiudara harus dicat dengan dominasi warna terang kecuali alat pemadam api,dan harus dipasang scotlight pada masing-masing sisi.

6. Environment

a. tingkat kebisingan (noise level) dari peralatan tidak boleh melebihi 85 dBApada jarak 4,6 m(15 ft) dari perimeter (sekeliling) dan pada ketinggian 1,5m (5 ft) di atas permukaan tanah.

b. emisi gas buang harus memenuhi Peraturan Menteri Negara LingkunganHidup No. 05 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Negara LingkunganHidup No. 04 Tahun 2009.

c. tidak boleh terdapat kebocoran minyak atau pelumas (oli) pada bagianmanapun pada kendaraan atau peralatan GSE.

7. Sistem kelistrikan

a. tegangan yang digunakan harus 220 Volt mengikuti standar yang berlakudi Indonesia.

b. kabel listrik harus diletakkan di dalam harness yang tertutup dan harusdirencanakan dengan baik untuk memberikan perlindungan maksimumdari goresan, percikan air, oli, bahan bakar dan panas yang berlebihan.

c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan untuk menanganibahan bakar pesawat udara, harus explosion proof.

d. semua sambungan listrik harus mudah dijangkau dan diberi kode dengantanda untuk memudahkan perbaikan dan perawatan.

e. peralatan kontrol dan indikator pada unit harus diberi kode sesuai denganfungsi dan harus kedap air (tahan dalam segala cuaca).

f. peralatan kontrol elektrik dan elektronik harus dilengkapi dengan sistemproteksi terhadap interferensi elektromagnetik sehingga mampu mencegahberoperasinya peralatan secara tidak sengaja.

g. peralatan kontrol elektrik dan elektronik harus dilengkapi denganperlindungan terhadap sambaran petir.

h. setiap peralatan motorized harus dilengkapi dengan sistem pencahayaandan lampu indikasi yang cukup untuk memastikan keselamatan operasi.

i. setiap peralatan motorized yang bergerak untuk dikemudikan harusdilengkapi dengan :

1) lampu penerangan untuk malam hari, baik lampu besar maupunlampu kecil.

2) lampu tandabelok (lampu sein), warna nyala kuning terang berkedip.3) lampu rem warna nyala merah.

4) bel (horn).

j. setiap pull battery harus diberi perlindungan dari bahaya hubung singkat.8. Fitur Keselamatan

a. harus dilengkapi pompa darurat dan yang dapat dioperasikan secaramanual apabila unit mengalami gangguan pada sistim hidrolis.

Page 9: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

b. unit harus dilengkapi dengan sistem keselamatan dan peringatan padasaat beroperasi (transmission, parking brake, power take off/PTO, liftingwork platform, dan Iain-lain).

c. kaca spion kiri dan kanan dan/ atau kamera CCTV di belakang.d. rem kaki (sevice brake), rem tangan atau interlock system untuk menjaga

pergerakan unit kendaraan pada saat rem diaktifkan.e. Ruang kemudi berkabin harus dilengkapi dengan windshield washer.f. panel indikator.

g. Tanda dilarang merokok yang mudah terlihat.h. lampu kerja (working light).i. petunjuk pengoperasian singkat harus di tempel atau diletakkan dekat

pada alat kontrol.

9. Name Plate

Untuk kepentingan identifikasi peralatan, unit harus dilengkapi dengan nameplate yang memuat informasi minimal antara lain:a. pabrikan pembuat peralatan;

b. merk;

c. tipe/model;

d. nomor inventaris;

e. nomor seri;

f. tahun pabrikasi;

g. daya atau kapasitas (kemampuan peralatan sesuai peruntukannya);h. informasi lainnya seperti : berat, kecepatan maksimum dll.

10. Panel Indikator

Panel indicator minimal yang harus tersedia antara lain :

a. charging system (ampere meter atau volt meter);

b. pengukur tekanan oli mesin;

c. pengukur tekanan oli hidrolik;

d. pengukur temperatur pendingin mesin;

e. pengukur kecepatan (spedometer);

f. petunjuk RPM mesin;

g. hourmeter;

h. fuel meter.

11. Tow Hitch

a. unit model cart atau trailerharus dilengkapi tow hitch pada bagian depan.

b. untuk peralatan GSE yang menggunakan tow bar (batang penarik), harus

dapat dilipat.

12. Cabin

Untuk unit motorized yang berkabin tertutup harus dilengkapi dengan

windshield washers.

13. Perangkat keselamatan (safety devices) harus meliputi :

a. tombol emergency stop.

Page 10: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

b. parking brake dan/atau wheel chocks yang mampu menahan gerakan

maju atau mundur pada beban penuh saat berhenti pada kemiringan 4°

atau (7 %).

c. minimal 1 (satu) buah Alat Pemadam Api Ringan ukuran minimal 5 kg,

kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi setiap peralatan baik jumlah

maupun ukurannya.

d. jika diizinkan penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin, maka

saluran gas buangnya harus dipasang flame trap.

e. lampu halangan (obstacle light) warna kuning berkedip atau rotary

intesitas rendah dengan kecepatan 60-90 kedipan per menit), dipasang

permanen dan tidak terhalang (dapat dilihat 360°).

14. Usia Peralatan

a. Batas maksimum usia penggunaan peralatan adalah selama 15 (lima

belas) tahun untuk jenis peralatan sebagai berikut :

1) Towbarless Tractor (TBT);

2) Aircraft Towing Tractor (ATT);

3) Baggage Towing Tractor (BTT);

4) Lower, Upper Deck Loader (HLL);

5) Main Deck Loader (MDL);

6) Incapacitated Passenger Loading Vehicle (IPL);

7) Cargo Transporter Loader (CTL);

8) Refueling De-refueling Truck (RDT);

9) Fuel Hydrant Dispencer Truck (HDT);

10) Apron Passenger Bus (APB);

11) High Lift Catering Truck (HCT);

12) Passenger Boarding Stairs (PBS);

13) Ground Power Unit (GPU);

14) Air Starter Unit (ASU);

15) Air Conditioning Unit (ACU);

16) Conveyor Belt Loader (CBL);

17) Forkliftfor Loading Aircraft Lower Deck (FLT);

18) Lavatory Service Truck (LST);

19) Water Service Truck (WST); dan

20) Heli Dollies (HDL).

b. Batas maksimum usia penggunaan peralatan adalah selama 10 (sepuluh)

tahun untuk jenis peralatan sebagai berikut:

1) Kendaraan yang beroperasi di sisi udara (Airside Operations

Vehicle/AOV);

2) Crew Transportation Vehicle (CTV);

3) Catering Truck (CTT);

4) Aircraft Cleaning Equipments (ACE);

5) Portable Genset (P-GNS);

6) Lavatory Service Cart (LSC); dan

Page 11: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

7) Water Service Cart (WSC).

15. Pengoperasian

Peralatan atau kendaraan motorized hanya dioperasikan di sisi udara, kecuali

ditentukan lain dalam Peraturan ini.

B. NON MOTORIZED

Peralatan non-motorized adalah peralatan bantu yang dipersiapkan untuk

keperluan pesawat udara di darat yang pengoperasian atau mobilisasinya tidak

dilengkapi dengan penggerak mesin.

1. Desain

a. desain peralatan non-motorized harus memenuhi kaidah-kaidah peralatan

yang beroperasi di sisi udara.

b. desain peralatan non-motorized harus memenuhi peraturan-peraturan

penerbangan sipil di indonesia.

c. desain peralatan non-motorized harus memberikan kemudahan untuk

dapat dioperasikan oleh 1 (satu) orang.

d. desain peralatan non-motorized harus memberikan kemudahan untuk

mobilisasi dan demobilisasi serta memudahkan perawatan.

e. desain bar harus sesuai dengan desain tow eye pada peralatan penarik.

2. Material

Material unit harus memenuhi ketentuan:

a. seluruh komponen peralatan harus dipilih dari bahan-bahan yang

berkualitas, dan harus tetap dipertahankan seperti kondisi spesifikasistandar pabrikan.

b. material yang digunakan harusdari bahan yang tahan terhadap karat.

c. rangka dan bodi unit harus diberi perlindungan anti karat dan dicat.

3. Bodi

a. rangka bodi harus dibuat mampu menahan beban 15% diatas beban yangdirencanakan, selain bebannya sendiri.

b. masing-masing sudut bodi terluar tidak boleh tajam dan harus dipasangkaret pelindung benturan.

c. jenis karet pelindung sebagaimana dimaksud pada butir b tidak bolehmerusak bodi pesawat.

4. Warna

Untuk memberikan kemudahan penglihatan peralatan di sisi udara padakondisi visibility rendah, maka unit harus dicat dengan dominasi warna

terang kecuali alat pemadam api dan harus dipasang scotlight pada masing-masing sisi.

5. Name Plate

Page 12: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

Untuk kepentingan identifikasi peralatan, unit harus dilengkapi dengan name

plate yang memuat informasi minimal antara lain:

a. merek atau pabrikan pembuat peralatan;

b. negara asal;

c. tipe/model;

d. nomor inventaris;

e. nomor seri;

f. tahun pembuatan; dan

g. kapasitas: daya, kemampuan angkut maksimum.

6. Perangkat Keselamatan (safety devices)

Unit harus dilengkapi dengan parking brake atau wheel chocks yang mampu

menahan gerakan maju atau mundur pada beban penuh saat berhenti pada

kemiringan 4° atau (7 %).

7. Usia Kelaikan Peralatan

a. Batas usia maksimum penggunaan peralatan selama 15 tahun untuk jenis

peralatan sebagai berikut :

1) Container Dollies (CDL);

2) Pallet Dollies (PDL);

3) Aircraft Towing Bar (ATB);dan

4) Aircraft Tail Jack (ATJ).

b. Batas usia maksimum penggunaan peralatan selama 10 tahun untuk jenis

perlatan sebagai berikut :

1) Baggage Cart (BCT);

2) Towed Passenger Stair (TPS);

3) Airside Aircraft Inspection Stair (AIS);

4) Baggage Sliding Bridge (BSB);

5) Aircraft Wheel Chock (AWC);

6) Passenger Wheel Chair (PWC); dan

7) Aircraft Passenger Canopy (APC).

8. Pengoperasian

Peralatan atau kendaraan non-motorized hanya dioperasikan di sisi udara,

kecuali ditentukan lain dalam Peraturan ini.

Page 13: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

PERSYARATAN KHUSUS

PERALATAN PENUNJANG PELAYANAN DARAT PESAWAT UDARA

(GROUND SUPPORT EQUIPMENT/GSE) DAN

KENDARAAN OPERASIONAL SISI UDARA

A. MOTORIZED

1. TOWBARLESS TRACTOR (TBT)

1.1 Kategori unit ditentukan sesuai dengan berat pesawat udara sebagai

berikut :

a. Kategori 1 : Pesawat yang beratnya < 50.000 kg

b. Kategori 2 : Pesawat yang beratnya > 50.000 kg dan < 150.000 kg

c. Kategori 3 : Pesawat yang beratnya >150.000 kg dan < 260.000 kg

d. Kategori 4 : Pesawat yang beratnya >260.000 kg dan < 400.000 kg

e. Kategori 5 : Pesawat yang beratnya > 400.000 kg

1.2 Berat traktor untuk masing - masing kelas sesuai dengan kategori

sebagai berikut :

a. Kategori 1 : Berat traktor < 4.000 kg

b. Kategori 2 : Berat traktor > 4.000 kg dan < 12.000 kg

c. Kategori 3 : Berat traktor > 12.000 kg dan < 18.000 kg

(four wheel drive)

d. Kategori 4 : Berat traktor >18.000kg dan < 40.000 kg

(four wheel steering dan four wheel drive)

e. Kategori 5 : Berat traktor > 40.000 kg dan < 60.000 kg

(four wheelSteering dan four wheel drive).

1.3 Struktur dan ukuran unit harus memenuhi ketentuan :

a. Semua ukuran harus seminimal mungkin (standar pabrikan) sesuai

dengan kategori pesawat yang dilayani.

b. Struktur harus memiliki rangka dengan empat roda yang sesuai

dengan mesin utama, sistem transmisi dan kabin operator.

c. Titik terendah struktur (ground clearance) tidak boleh kurang dari 200

mm (> 200 mm) di atas permukaan tanah atau aspal.

d. Tow hitch untuk pesawat harus tersedia di bagian tengah pada setiap

ujung traktor.

e. Jacking points harus disediakan dan dapat dengan mudah

teridentifikasi.

1.4 Transmisi harus menggunakan sistim otomatis (automatic power shift

transmission).

1.5 Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan power steering

(hydraulic power system/electronic control).

1.6 Kabin harus didesain kedap suara, dan dilengkapi dengan air

conditioning.

1.7 Unit dilengkapi dengan head lamp pada bagian depan dan belakang.

Page 14: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

1.8 Unit dilengkapi CCTVuntuk memonitor operasi dari dalam kabin.

1.9 Unit dilengkapi dengan automatic chasis lubrication system.

1.10 Maksimum cradle capacity sama dengan aircraft nose wheel weight.

1.11 Pilihan :

a. pemberat tambahan

b. kabin operator yang dapat naik turun (menyesuaikan)

c. sensor atap pada kabin yang dapat menyesuaikan

d. kabin dilengkapi dengan jendela atap

e. sistem kemudi pada bagian depan

f. sistem kemudi pada bagian belakang

g. dilengkapi kabin pada kemudi belakang

h. sistem 4 wheel co-ordinated

i. power steering pada ke empat roda

j. dilengkapi dengan crab steering

k. dilengkapi dengan steering roda belakang

1. dilengkapi dengan ground power unit

m. sistem komunikasi dengan pesawat, ground control dan tower

n. dongkrak hidrolik integral

o. sistem penyejuk udara (air conditioning)

p. parking brake interlock system untuk menjaga pergerakan traktor

pada saat rem diaktifkan.

q. pompa darurat untuk pompa steering elektrik.

r. tempat duduk operator dengan suspensi yang nyaman.

s. sistem suspensi depan dan belakang

t. dilengkapi sistem pencucian kaca depan

u. dilindungi cat yang tahan terhadap segala cuaca

v. dilengkapi tempat penyimpanan wheel chock

w. rearview mirror

1.12 Pengoperasian

a. Towbarless Tractor (TBT) hanya boleh dioperasikan sesuai dengan

peruntukan dan kapasitasnya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara kendaraan harus menyalakan

lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Selama standby menunggu waktu service, mesin kendaraan harus

dimatikan dan parking brake pada posisi aktif.

2. AIRCRAFT TOWING TRACTOR (ATT)

2.1 Kategori unit ditentukan sesuai dengan berat pesawat udara, yaitu

sebagai berikut :

a. Kategori 1 : Berat pesawat < 50.000 kg

b. Kategori 2 : Berat pesawat > 50.000 kg dan < 150.000 kg

c. Kategori 3 : Berat pesawat >150.000 kg dan < 260.000 kg

d. Kategori 4 : Berat pesawat >260.000 kg dan < 400.000 kg

Page 15: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

e. Kategori 5 : Berat pesawat > 400.000 kg

2.2 Berat traktor untuk masing - masing kelas sesuai dengan kategori

sebagai berikut :

a. Kategori 1 : Berat traktor < 4.000 kg

b. Kategori 2 : Berat traktor > 4.000 kg dan < 12.000 kg

c. Kategori 3 : Berat traktor >12.000 kg dan < 18.000 kg

(four wheel drive)

d. Kategori 4 : Berat traktor >18.000 kg dan < 40.000 kg

(four wheel steering dan four wheel drive)

e. Kategori 5 : Berat traktor > 40.000 kg dan < 60.000 kg

(four wheel steering dan four wheel drive).

2.3 Struktur dan ukuran unit harus memenuhi ketentuan :

a. Semua ukuran harus diusahakan seminimal mungkin (standar

pabrikan) sesuai dengan kategori pesawat yang dilayani.

b. Struktur harus memiliki rangka empat roda yang sesuai dengan

mesin utama, sistem transmisi dan kabin operator.

c. Titik terendah struktur (ground clearance) tidak boleh kurang dari

200 mm (> 200 mm) di atas permukaan tanah atau aspal.

d. Tow hitch untuk pesawat harus tersedia di bagian tengah pada setiap

ujung traktor.

e. Jacking points harus disediakan dan mudah teridentifikasi.

2.4 Transmisi harus menggunakan sistim otomatis (automatic power shift

transmission).

2.5 Jika menggunakan differential (gardan) sebagai pemindah gigi akhir,

maka harus dari jenis heavy duty khusus untuk traktor pendorong yang

menghasilkan momen puntir yang besar.

2.6 Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan power steering

(hydraulic power system/electronic control).

2.7 Pilihan :

a. Pemberat Tambahan;

b. Kabin operator yang dapat naik turun (menyesuaikan);

c. Sensor atap pada kabin yang dapat menyesuaikan;

d. Kabin dilengkapi dengan jendela atap;

e. Power steering pada ke empat roda;

f. Dilengkapi dengan crab steering;

g. Dilengkapi dengan steering roda belakang;

h. Dilengkapi dengan ground power unit;

i. Dongkrak hidrolik integral;

j. Sistem penyejuk udara (air conditioning);

k. Parking brake interlock system untuk menjaga pergerakan traktor

pada saat rem diaktifkan;

Page 16: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

1. Pompa darurat untuk pompa steering elektrik;

m. Tempat duduk operator dengan suspensi yang nyaman;

n. Sistem suspensi depan dan belakang;

o. Dilengkapi sistem pencucian kaca depan;

p. Rearview mirror.

2.8 Pengoperasian

a. Aircraft Towing Tractor hanya boleh dioperasikan sesuai dengan

peruntukan dan kapasitasnya.

b. Selama pengoperasian kendaraan harus menyalakan lampu obstacle

(yellow rotary/flashing light).

c. Selama standby menunggu waktu towing, mesin kendaraan harus

dimatikan dan parking brake pada posisi aktif.

d. Selama mobilisasi towing bar harus diletakkan di bagian belakang

Aircraft Towing Tractor.

e. Pada saat parkir, posisi towbar harus dilepas dari unit Aircraft

Towing Tractor.

3. BAGGAGE TOWING TRACTOR (BTT)

3.1 Struktur dan ukuran unit memenuhi ketentuan :

a. Rangka yang digunakan untuk posisi operator harus disesuaikan

dengan tow hitch belakang ;

b. Ukuran unitharus diusahakan pada ukuran minimal (standar

pabrikan) sesuai dengan pesawat yang dilayani;

c. Struktur terendah (ground clearance) tidak boleh kurang dari 150

mm (> 150 mm) di atas permukaan tanah.

3.2 Kemampuan (draw bar pull) traktor minimal 1.000 kg.

3.3 Sistim kemudi dan transmisi harus memenuhi ketentuan :

a. Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan power steering

(hydraulic power system).

b. Sistem transmisi dapat menggunakan jenis manual transsmission

atau automatic transmission (power shift transmission).

3.4 Penggunaan differential (gardan) sebagai pemindah gigi akhir, harus dari

jenis heavy duty khusus untuk traktor penarik yang menghasilkan

momen puntir yang besar.

3.5 Untuk mobilisasi unit harus tersedia perangkat tow eye belakang yang

disesuaikan terhadap leveling dari tow bar peralatan dan harus

dilengkapi dengan pin.

3.6 Tow hitch harus dapat dilihat dari tempat duduk operator

3.7 Pilihan

a. Kapasitas towing atau stoping lebih dari 10.000 kg.

b. tinggi keseluruhan seminimal mungkin.

10

Page 17: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

c. dilengkapi kabin yang memiliki jangkauan pandangan yang luas dan

dapat melihat langsung posisi tow hitch belakang.

d. pengoperasian tow hitch dapat dilakukan dari kursi operator.

e. dilengkapi tow hitch depan.

f. penambahan level tow hitch.

g. dilengkapi bumper pada bagian depan.

h. dilengkapi tempat bagasi tambahan.

i. pintu geser.

3.8 Pengoperasian

a. Baggage Towing Tractor hanya boleh dioperasikan sesuai dengan

peruntukan dan kapasitasnya

b. Selama pengoperasian Baggage Towing Tractor harus menyalakan

lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Selama standby menunggu waktu loading/unloading, mesin

kendaraan harus dimatikan dan parking brake pada posisi aktif.

d. Selama operasi Baggage Towing Tractor hanya diizinkan menarik 4

(empat) unit Baggage Cart.

4. CONVEYOR BELT LOADER (CBL)

4.1 Struktur dan ukuran unit harus memenuhi ketentuan :

a. rangka dan boom harus dari baja chanal U 120 yang mampu

menahan beban 15% diatas desain beban tunggal.

b. ukuran rangka kanopi hollow adalah 30 x 30 x 30 mm dengan

ketebalan t = 3 mm.

c. ketebalan pelat penutup atau boardes minimal 3 mm.

d. desain unit harus sesuai dengan pesawat yang dilayani.

e. struktur terendah (ground clearance) tidak boleh kurang dari 127

mm di atas permukaan tanah.

4.2 Bentuk dan rancangan boom didesain sedemikian rupa sehingga

memudahkan operator masuk, keluar, membuka, dan menutup pintu

pesawat, dengan ketentuan :

a. Hand rail dapat dipasang pada salah satu sisi sepanjang boom,

harus dapat dilipat dan ditarik ke bawah peralatan.

b. Waktu pergerakan naik atau turun sampai ketinggian maksimum,

harus kurang dari 15 detik.

c. Permukaan belt harus anti slip dan tahan cuaca panas.

d. Sudut maksimum saat beroperasi 24° atau (45%).

e. Lebar minimal belt = 0,6 m (24 inc), dengan tepi yang rata.

f. Belt tidak boleh menampung genangan air.

g. Tegangan belt mudah diatur secara manual yang memungkinkan

tidak terjadi slip.

4.3 Batasan dan kecepatan muatan atau beban harus memenuhi ketentuan

11

Page 18: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

a. Distribusi beban secara merata tidak kurang dari 135 kg/m.

b. Sekurang-kurangnya harus mampu mentransfer beban tunggal

seberat 400 kg pada luasan 0,6 m x 0,8 m.

c. Kecepatan belt dengan muatan dapat diatur antara 10 m/menit

sampai dengan 30 m/menit.

4.4 Guide rails harus memenuhi ketentuan :

a. Ketinggian guide rail kurang lebih 100mm di atas belt, jarak kedua

guide raifrninimal 0,8 m.

b. Guide rail harus lebih pendek dari pada boom dan dilengkapi dengan

akses lateral ± 0,5 mpada sisi front boom dan ±1,5 m pada sisi rear

boom.

4.5 Mesin dan transmisi harus memenuhi ketentuan :

a. penggerak utama (prime mover) harus jenis mesin diesel atau tenaga

battery.

b. sistem transmisi dapat menggunakan jenis manual transsmission

atau automatic transmission (power shift transmission).

4.6 Steering System

Steering system harus front wheel steering dan dilengkapi dengan power

steering (hydraulic power system).

4.7 Hydraulic System

Komponen hydraulic system berikut harus tersedia dan berfungsi

dengan baik, yaitu sebagai berikut :

a. hydraulic tank;

b. hydraulic main pump;

c. relief valve;

d. valve control;

e. rangkaian pipa dan hose;

f. emergency hydraulic pump atau hand pump;

g. Stabilizer hydraulic.

4.8 Electrical System

Electrical system harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Kabel elektrikal harus kedap air dan memenuhi kelayakan

penggunaan serta tidak terdapat goresan dan sambungan yang

tidak memenuhi persyaratan;

b. Kabel elektrikal unit harus diberi kode sesuai dengan fungsi;

c. Battery dan alternator harus ada dan berfungsi dengan baik;

d. Sistem penerangan harus dapat dikendalikan dari kabin kemudi

yang dilengkapi dengan lampu-lampu dan berfungsi dengan baik,

yaitu:

1) Driving light/head lamp (lampu depan);

2) Rear combination lamp;

3) Signal light (lampu sein);

12

Page 19: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

4) Cabin lamp;

5) Working lamp (lampu kerja).

4.9 Perangkat Keselamatan (safety devices).

Unit harus dilengkapi perangkat keselamatan (safety devices) yang

tersedia dan berfungsi dengan baik, yaitu:

a. Services brake;

b. Rem parkir (parking brake) harus mampu menahan unit pada saat

bermuatan penuh pada kemiringan 4°atau 7%;

c. Emergency stop;

d. Horn (klakson);

e. Reverse warning device;

f. Wheel chocks;

g. Rotary yellow/flash yellow;

h. Power Take Off indicator;

i. Rear view mirror

j. Windshield washers

k. Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) laik pakai minimal 5kg.

4.10 Pengoperasian

a. Conveyor Belt Loader (CBL) hanya boleh dioperasikan sesuai dengan

kapasitas dan peruntukannya.

b. Selama pengoperasian Conveyor Belt Loader (CBL) harus

menyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Selama pengoperasian Conveyor Belt Loader (CBL), stabilizer,

parking brake dalam posisi aktif dan whell chocks dalam posisi

terpasang pada roda.

4.11 Lain lain.

Unit Conveyor Belt Loader (CBL) harus dilengkapi dengan tempat

sampah permanen untuk menampung FOD.

5. LOWER, UPPER, AND MAIN DECK LOADER (DL)

5.1 UPPER & LOWER DECK LOADER (LUDL)

a. Kemampuan maksimum loading dan unloading ULD 7.000 kg.

b. Struktur Loader ini harus mempunyai 2 (dua) jenis platform dengan

ketentuan :

1) Platform depan (bridge platform) berfungsi sebagai jembatan

penghubung antara pintu pesawat dengan platform utama (main

platform).

2) Platform utama (main platform) berfungsi sebagai pengangkat

barang yan ditransfer dari pallet maupun container menuju

platform depan (bridgeplatform).

3) Semua ukuran unit harus tetap pada ukuran minimal (standar

pabrikan) sesuai dengan pesawat yang dilayani.

13

Page 20: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

4) Bagian ujung platform harus dapat diatur sesuai dengan pintu

cargo pesawat dengan lebar minimal 1.780 mm.

5) Permukaan conveyor (penghantar) kedua platform harus

memberikan kemudahan untuk pergerakan ULD.

6) System conveyor (penghantar) harus mampu memindahkan

ULD dengan kecepatan maksimum 18 m/min.

7) Kedua platform harus dilengkapi dengan guide rail untuk safety

proses pemindahkan ULD dari dan menuju pesawat.

8) Semua stopper harus memiliki ketinggian minimal 54 mm.

9) Guard rail harus tersedia untuk menjaga operator, dengan

ketinggian ± 1.100 mm.

10) Waktu yang dibutuhkan main platform pada kondisi beban

penuh untuk mencapai ketinggian maksimum dari posisi

terendah dan kembali pada posisi semula adalah 35 detik.

c. Mobilisasi

Dalam keadaan tidak bermuatan harus memiliki kemampuan untuk

memulai bergerak pada kemiringan 3° atau (5%).

5.2 MAIN DECK LOADER (MDL).

a. Kemampuan unit untuk mengangkat ULD lebih dari 7.000 kg.

b. Struktur loader ini harus mempunyai 2 (dua) jenis platform dengan

ketentuan :

1) Platform depan (bridge platform) berfungsi sebagai jembatan

penghubung antara pintu pesawat dengan platform utama (main

platform).

2) Platform utama (main platform) berfungsi sebagai pengangkat

barang yang ditransfer dari pallet maupun container menuju

platform depan (bridgeplatform).

3) Semua ukuran unit harus dipertahankan sesuai ukuran

standar pabrikan dan sesuai dengan pesawat yang dilayani.

4) Bagian ujung depan dari platform harus dapat diatur sesuai

dengan pintu cargo pesawat.

5) Permukaan penghantar (conveyor) kedua platform harus

memberikan kemudahan untuk pergerakan ULD.

6) Sistem penghantar (conveyor) harus mampu memindahkan ULD

dengan kecepatan maksimum 18 m/min.

7) Kedua platform harus dilengkapi dengan guide rail untuk safety

proses pemindahkan ULD dari dan menuju pesawat.

8) Semua stopper harus memiliki ketinggian minimal 54 mm.

9) Guard rail harus tersedia untuk menjaga operator, dengan

ketinggian ± 1.100 mm.

14

Page 21: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

10) Waktu yang dibutuhkan main platform pada kondisi beban

penuh untuk mencapai ketinggian maksimum dari posisi

terendah dan kembali pada posisi semula 35 detik.

11) Dalam keadaan tidak bermuatan, unit harus memiliki

kemampuan untuk memulai bergerak pada kemiringan 3°atau

(5%).

12) Mesin dan transmisi harus memenuhi ketentuan :

a) Penggerak utama (prime mover) menggunakan jenis mesin

diesel atau tenaga battery.

b) Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan power

steering (hydraulicpower system).

c) Sistem pergerakan unit dapat menggunakan jenis automatic

transmission atau hidrostatic.

13) Steering System

Steering system menggunakan front wheel steering harus

berfungsi dengan baik.

14) Hydraulic System

Komponen hydraulic system harus tersedia dan berfungsi

dengan baik sebagai berikut :

a) Hydraulic tank;

b) Hydraulic main pump;

c) Relief valve;

d) Valve control;

e) Rangkaian pipa dan hose;

f) Emergency hydraulic pump atau hand pump; dan

g) Stabilizer hydraulic.

15) Electrical System

Electrical system harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) Kabel elektrikal harus kedap air, memenuhi kelayakan

penggunaan dan tidak terdapat goresan dan sambungan

yang tidak memenuhi persyaratan;

b) Kabel elektrikal unit harus diberi kode sesuai dengan

fungsinya;

c) Battery dan alternator charging system harus ada dan

berfungsi dengan baik;

d) Sistem penerangan harus ada dapat dikendalikan dari

kabin kemudi dan berfungsi dengan baik, yaitu:

1) Driving light/head lamp (lampu depan);

2) Rear combination lamp;

3) Signal light (lampu sein);

4) Cabin lamp;

5) Working lamp (lampu kerja).

15

Page 22: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

e) Perangkat Keselamatan (safety devices)

Unit harus dilengkapi perangkat keselamatan (safety

devices) yang berfungsi dengan baik antara lain :

1) Services brake;

2) Rem parkir (parking brake), dalam keadaan berhenti

harus mampu menahan peralatan/unit pada saat

bermuatan penuh pada kemiringan 4°atau 7%;

3) Emergency stop;

4) Horn (klakson);

5) Reverse warning device;

6) Rotary yellow/flash yellow;

7) Power Take Off indicator;

8) Rear view mirror

9) Windshield washers

10) Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) yang laik

pakai, berat minimal 5 kg.

5.3 Pengoperasian

a. Deck Loader (DL) hanya boleh dioperasikan sesuai dengan kapasitas

dan peruntukannya.

b. Selama pengoperasian Deck Loader (DL) harus menyalakan lampu

obstacle (yellow rotary/flashing light).

Selama pengoperasian Deck Loader (DL), stabilizer, parking brake

dan interlock system pada posisi aktif.

6. PASSENGER BOARDING STAIR (PBS)

6.1 Struktur dan ukuran tangga (stair) harus memenuhi ketentuan sebagai

berikut :

a. Tangga harus dapat dikendarai pada service road dan dengan demikian

tingginya tidak boleh melebihi 4 m dan kanopinya dapat dibongkar

pasang.

b. Titik terendah struktur tidak kurang dari 200 mm di atas permukaan

tanah.

c. Ketinggian anak tangga paling bawah tidak boleh lebih dari 175 mm

dari permukaan tanah.

d. Posisi terendah bagian bawah platform depan harus berjarak

setidaknya 300 mm dengan badan pesawat dan harus bebas dari

komponen dan halangan.

e. Tangga harus terdiri dari anak tangga yang bertingkat. Pada setiap

platform tangga dan pembatas (guard rail) tidak boleh ada tonjolan atau

sudut yang dapat menyebabkan cidera.

f. Kemiringan anak tangga, perbandingan, dan ukurannya harus tidak

boleh lebih dari 2°pada posisi mendatar/horisontal.

16

Page 23: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

g. Lebar anak tangga minimal 1.200 mm atau cukup untuk menampung

2 (dua) orang dewasa dengan cabin baggage.

h. Pada bagian pintu pesawat, sisi platform bagian atas dan pembatas

(guard rail) harus dapat mengikuti bentuk pesawat dan terdapat celah

atau jarak minimal. Bagian atas platform harus cukup lebar dan

panjang agar memudahkan pintu pesawat untuk membuka dan

menutup tanpa gangguan.

i. Penerangan tangga harus tidak membuat silau dan tidak menimbulkan

bayangan yang bisa mengakibatkan kecelakaan.

6.2 Mesin dan transmisi harus memenuhi ketentuan :

a. Penggerak utama (prime mover) harus jenis mesin diesel atau tenaga

battery.

b. Sistem transmisi dapat menggunakan jenis manual transsmission atau

automatic transmission (power shift transmission).

6.3 Steering System

Steering system menggunakan front wheel steering dan harus berfungsi

dengan baik.

6.4 Hydraulic System

Komponen bagian dari hydraulic system harus tersedia dan berfungsi

dengan baik sebagai berikut :

a. Hydraulic tank;

b. Hydraulic main pump;

c. Relief valve;

d. Valve control;

e. Rangkaian pipa dan hose;

f Emergency hydraulic pump atau hand pump, dan

g. Stabilizer hydraulic.

6.5 Electrical System

Electrical system harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Kabel elektrikal harus kedap air, memenuhi kelayakan penggunaan

dan tidak terdapat goresan dan sambungan yang tidak memenuhi

persyaratan;

b. Kabel elektrikal unit harus diberi kode sesuai dengan fungsinya;

c. Battery dan alternator tersedia dan berfungsi dengan baik;

d. Sistem penerangan unit yang dikendalikan dengan switch pada kabin

kemudi dilengkapi dengan lampu-lampu yang harus tersedia dan

berfungsi dengan baik antara lain :

1) Driving light/head lamp (lampu depan);

2) Rear combination lamp;

3) Signal light (lampu sein);

4) Cabin lamp;

5) Working lamp (lampu kerja).

17

Page 24: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

6.6 Perangkat Keselamatan (safety devices)

Unit harus dilengkapi perangkat keselamatan (safety devices) yang tersedia

dan berfungsi dengan baik antara lain :

a. Services brake;

b. Rem parkir (parking brake) harus mampu menahan peralatan/unit

pada saat bermuatan penuh pada kemiringan 4°atau 7%;

c. Emergency stop;

d. Horn (klakson);

e. Reverse warning device;

f. Wheel chocks;

g. Power Take Off indicator;

h. Rear view mirror

i. Windshield washers

j. Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) yang laik pakai, berat

minimal 5kg.

6.7 Pengoperasian

a. Passenger Boarding Stair (PBS) hanya boleh dioperasikan sesuai

dengan peruntukannya.

b. Selama pengoperasian Passenger Boarding Stair (PBS) harus

menyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Pengoperasian pada waktu malam hari dan visibility rendah harus

menyalakan lampu pada anak tangga

d. Selama pengoperasian Passenger Boarding Stair (PBS), stabilizer

dalam posisi aktif, parking brake pada posisi aktif dan whell chocks

dalam posisi terpasang pada roda.

7. LAVATORY SERVICE

7.1 LAVATORY SERVICE CART (LSq

7.1.1 Bagian-bagian unit terdiri dari :

a. Tangki air

b. Tangki limbah

c. Sistim pembilasan untuk tangki limbah(waste tank)

d. Sistim pompa air (pompa bilas, dan pompa drain)

e. Rangka harus ditumpu dengan 4 (empat) roda

7.1.2 Unit diberi tanda atau simbol :

a. "AIRCRAFT LAVATORY SERVICE' diletakkan pada kedua sisi

yang berbeda.

b. Huruf kapital dengan lebar minimal tiap huruf 75 mm dan tinggi

huruf disesuaikan.

c. Warna huruf harus kontras dengan warna dasar unit.

18

Page 25: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

7.1.3 Struktur dan ukuran unit harus memenuhi ketentuan :

a. Semua unit sesuai ukuran standar minimal (standar pabrik).

Area operasi kendaraan dibawah pesawat minimal 0,5 m.

b. Titik terendah struktur (ground clearance) tidak kurang dari 200

mm di atas permukaan tanah.

c. Unit harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi.

7.1.4 Tangki unit harus memenuhi ketentuan :

a. Tangki minimal terdiri dari 2 bagian yaitu :

1) Tangki pengumpul atau penyimpanan limbah (waste

collection tank)

2) Tangki air pembilas (rinsing water tank).

b. Tangki harus mudah untuk dibersihkan.

c. sudut tangki dibuat tidak tajam (tanpa sudut).

d. Bagian bawah dari tangki harus miring ke arah lubang

pembuangan.

e. Kisi - kisi harus terpasang didalam tangki.

f. Lubang masuk sambungan, pengelasan, sambungan keling di

bagian dalam harus rata atau halus untuk menghindari

penimbunan limbah.

g. Dilengkapi dengan alat pengukur ketinggian cairan.

h. Tangki harus terpasang pada rangka yang sesuai untuk

mengurangi goncangan dan getaran selama proses operasi.

i. Kapasitas tangki penampung limbah minimal 450 liter.

j. Katup pembuangan minimal berdiameter 100 mm dilengkapi

penutup dan harus dipasang di titik terendah dari tangki

disarankan untuk dipasang dibagian belakang unit.

k. Tuas operasi dari katup pembuangan harus ditempatkan

sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan percikan pada

operator pada saat pengosongan tangki.

1. Tangki harus dilengkapi dengan sistem pembilasan.

m. Kapasitas tangki air pembilas minimal 275 liter.

n. Tangki air pembilas dilengkapi dengan katup pembuangan dan

tutup filter.

7.1.5 Pompa Air

a. Pompa air harus langsung disambungkan ke saluran keluar

tangki air pembilas.

b. Kapasitas pompa minimal 70 1/m pada tekanan 20 psi yangdiukur pada ujung selang distibusi.

c. Saluran keluar dari pompa harus disambungkan dengan selangpembilas.

d. Relief valve harus disediakan dan di atur dengan tekanan antara

7 psi s/d 20 psi untuk mengatur tekanan sesuai denganpersyaratan tipe pesawat yang dilayani.

19

Page 26: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

e. Alat ukur harus disediakan untuk mengetahui jumlah air

pembilas yang telah dialirkan kedalam pesawat. Alat ukur harus

mudah terbaca dan dilengkapi dengan tombol penyetelan ulang

(re-set).

7.1.6 Selang harus memenuhi ketentuan :

a. Pipa selang air pembilas harus disambungkan ke pompa air

melalui katup kontrol yang sesuai.

b. Selang bilas harus lentur (flexible) dengan panjang tidak kurang

dari 3 m ( > 3 m) dan berdiameter dalam 25 mm.

c. Ujung pipa atau selang harus mempunyai sambungan atau

kopling yang sesuai dengan standar pesawat.

d. Selang bilas harus memiliki tempat penyimpanan yang sesuai.

e. Selang limbah harus dihubungkan dengan ujung bagian atas

dari tangki limbah.

f. Selang limbah harus lentur (flexible) dengan panjang tidak

kurang dari 3 m ( > 3 m) dan berdiameter dalam 100 mm.

g. Ujung selang harus dilengkapi dengan sambungan (coupling)

sesuai dengan ISO R 47. Sehingga memungkinkan limbah dapat

mengalir secara gravitasi ke dalam tangki limbah.

h. Selang limbah dan kopling harus memiliki tempat penyimpanan

yang sesuai.

7.1.7 Pilihan

a. Tangki tambahan untuk cairan disinfektan.

b. Pompa manual

c. Peralatan keselamatan yang dipasang pada selang yang

disebabkan pada pergerakan kendaraan

d. Sistem pembilas pada tanki limbah.

e. Tangki ditutup dengan panel yang terbuat dari bahan anti karat

yang dipasang pada struktur yang terpisah.

f. Penggulung selang (hose reel)

7.1.8 Perangkat Keselamatan (safety devices)

Setiap unit Lavatory Service Cart harus disediakan wheel chocks.

7.1.9 Pengoperasian

a. Lavatory service cart hanya boleh dioperasikan di area bandar

udara dan sesuai dengan peruntukan pelayanan.

b. Setiap proses waktu tunggu pengoperasian, wheel chocks harus

selalu terpasang pada roda.

7.2 LAVATORY SERVICE TRUCK

7.2.1 Bagian-bagian unit terdiri dari :

a. Tangki air

b. Tangki limbah

c. Sistem pembilasan untuk tangki limbah (waste tank)

d. Sistem pompa air (pompa bilas, dan pompa drain)

e. Platform untuk akses mencapai panel pelayanan pesawat.

20

Page 27: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

f. Rangka harus ditopang 6 (enam) roda atau yang sesuai.

7.2.2 Unit diberi tanda atau simbol :

a. "AIRCRAFT LAVATORY SERVICE' diletakkan pada kedua sisi

yang berbeda.

b. Huruf kapital dengan lebar minimal tiap huruf 75 mm dan tinggihuruf disesuaikan.

c. Warna huruf harus kontras dengan warna dasar unit.

7.2.3 Struktur dan ukuran unit harus memenuhi ketentuan :

a. Semua unit harus sesuai dengan standar minimal pabrik denganarea operasi dibawah pesawat minimal 0,5 m.

b. Titik terendah struktur (ground clearance) tidak kurang dari 200

mm di atas permukaan tanah.

c. Unit harus dapat berputar dengan radius kurang dari 7,5 m.

d. Kecuali kabin operator, unit harus terbuat dari bahan yangtahan terhadap korosi.

7.2.4 Tangki unit harus memenuhi ketentuan :

a. Tangki minimal terdiri dari 2 bagian yaitu :

1) Tangki pengumpul limbah (waste collection tank)

2) Tangki air pembersih atau pembilas (rinsing water tank).b. Tangki harus mudah untuk dibersihkan

c. Setiap sambungan atau pengelasan di bagian dalam harus rata

atau halus untuk menghindari penimbunan limbah.

d. Setiap bagian sudut tangki dibuat tidak tajam (tanpa sudut).e. Bagian bawah tangki harus miring ke arah lubang pembuangan.f. Kisi-kisi harus terpasang di dalam tangki.

g. Lubang manhole sekurang-kurangnya berdiameter 500 mm

untuk memudahkan pembersihan, dan perawatan atau inspeksi.h. Dilengkapi dengan alat pengukur ketinggian cairan.

i. Tangki harus terpasang pada rangka yang sesuai untuk

mengurangi goncangan dan getaran selama proses operasi.

j. Disediakan dua akses jalan beserta tangga yang sesuai

k. Kapasitas tangki penampung limbah minimal 1.000 liter.

1. Katup pembuangan minimal berdiameter 100 mm dilengkapipenutup dan harus dipasang di titik terendah dari tangkidisarankan untuk dipasang dibagian belakang unit,

m. Tuas operasi dari katup pembuangan harus ditempatkansedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan percikan padaoperator pada saat pengosongan tangki.

n. Tangki harus dilengkapi dengan sistem pembilasan.

o. Kapasitas tangki air pembilas minimal 275 liter,

p. Tangki air pembilas dilengkapi dengan katup pembuangan dantutup filter.

7.2.5 Pompa Air

21

Page 28: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

a. Pompa pembilas harus digerakkan langsung oleh mesin

kendaraan atau mesin tambahan.

b. Pompa air harus langsung disambungkan ke saluran keluar

tangki air pembilas.

c. Apabila pompa digerakkan oleh motor penggerak langsung atau

PTO (power take off kendaraan, maka hendaknya tidak

dimungkinkan untuk mengoperasikan PTO kecuali apabiladalam kondisi netral atau parkir.

d. Kapasitas pompa minimal 90 1/m pada tekanan 50 psi yangdiukur pada ujung selang distibusi.

e. Saluran keluar dari pompa harus disambungkan dengan selangpembilas.

f. Relief valve hendaknya disediakan dan di atur dengan tekanan

antara 7,3 psi s/d 50 psi untuk mengatur tekanan sesuai

dengan persyaratan tipe pesawat yang dilayani.

g. Alat ukur harus disediakan untuk mengetahui jumlah air

pembilas yang telah dialirkan kedalam pesawat. Alat ukur harus

mudah terbaca dan dilengkapi dengan tombol penyetelan ulang(re-set).

7.2.6 Selang harus memenuhi ketentuan :

a. Pipa selang air pembilas harus disambungkan ke pompa airmelalui katup kontrol yang sesuai.

b. Selang bilas harus lentur (flexible) dengan panjang tidak kurangdari 5 m ( > 3 m) dan berdiameter dalam 25 mm.

c. Ujung pipa atau selang harus mempunyai sambungan atukopling yang sesuai dengan standar pesawat.

d. Tempat penyimpanan Selang bilas harus sesuai.

e. Selang limbah harus dihubungkan dengan ujung bagian atasdari tangki limbah.

f. Selang limbah harus lentur (flexible) dengan panjang tidakkurang dari 5 m ( > 3 m) dan berdiameter dalam 100 mm.

g. Ujung selang harus dilengkapi dengan sambungan (coupling)sesuai dengan ISO R 47. Sehingga memungkinkan limbah dapatmengalir secara gravitasi ke dalam tangki limbah.

h. Selang limbah dan kopling harus memiliki tempat penyimpananyang sesuai.

7.2.7 Work Platform

a. Minimal dimensi 800 mm x 800 mm x 1.100 mm yang dipasangpada posisi belakang kendaraan.

b. Permukaan dari work platform dibauat dengan terbuka untukmemudahkan pembersihan.

c. Penyangga selang harus dipasang pada working platform.d. Working platform dapat dinaikkan atau diturunkan dengan

sumber tenaga yang sama dengan sumber tenaga pompa air.

22

Page 29: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

7.2.8 Pilihan

a. Tangki tambahan untuk cairan disinfektan.

b. Pompa manual untuk menaikkan atau menurunkan lantai kerja.c. Peralatan keselamatan dipasang pada selang yang disebabkan

pada pergerakan kendaraan.

d. System transmisi interlock untuk mencegah kendaraan bergerakketika menaikkan platform.

e. Pompa bilas manual.

f. Katup limbah yang dapat disambungkan dengan sistempembuangan limbah di tanah.

g. Sistem pengambilan limbah yang kedap udara sesuai dengansistem pesawat udara.

h. Selang kedua ± 2 m untuk pelayanan permukaan tanah terletakdi bagian belakang.

i. Ketinggian pembuangan kopling untuk tipe semua pesawat.j. Sistim interlock untuk mencegah kendaraan bergerak waktu

selang belum tersimpan pada tempatnya.k. Terdapat sensor tabrakan.

1. Sistem pembilas pada tanki limbah.

m. Tangki ditutup dengan panel yang terbuat dari bahan anti karat

yang dipasang pada struktur yang terpisah.

n. Penggulung selang (hose reel).

7.2.9 Perangkat Keselamatan (safety devices)

Unit harus dilengkapi perangkat keselamatan (safety devices) yangtersedia dan berfungsi dengan baik antara lain :

a. Horn (klakson);

b. Reverse warning device;

c. Rear view mirror

d. Windshield washers

e. Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) yang laik pakaiminimal 5kg.

7.2.10 Pengoperasian

a. Lavatory Service Truck hanya boleh dioperasikan di area bandarudara dan sesuai dengan peruntukan pelayanan.

b. Selama pengoperasian Lavatory Service Truck harus menyalakanlampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Selama standby menunggu waktu services, mesin kendaraan

harus dimatikan dan parking brake pada posisi aktif.

8. WATER SERVICE

8.2 WATER SERVICE CART (WSQ

8.2.1 Bagian-bagian unit terdiri dari :

a. Tangki air

b. Sistem pompa air

23

Page 30: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

c. Rangka harus ditumpu dengan 4 (empat) roda

8.2.2 Unit diberi tanda atau simbol :

a. "PORTABLE WATER ONLY" diletakkan pada kedua sisi yangberbeda.

b. Huruf kapital dengan lebar minimal tiap huruf 75 mm dan tinggihuruf disesuaikan.

c. Warna huruf harus kontras dengan warna dasar unit.

8.2.3 Struktur dan ukuran unit harus memenuhi ketentuan :

a. Unit di desain agar tangki dan komponen lainnya mudah dilepasuntuk perbaikan atau penggantian.

b. Potable water service mampu melayani pesawat dengan tinggikoneksi dari 0.8 m - 2 m.

c. Ukuran unit harus seminimal mungkin (standar pabrik), denganarea operasi dibawah pesawat minimal 0,5 m.

d. Titik terendah struktur tidak kurang dari 200 mm di ataspermukaan tanah.

e. Komponen unit harus dipasang pada rangka yang tepat, seperti :1) Tangki air;

2) Motor dan pompa air;

3) Kontrol, valve dan meter;

4) Katub pembuangan; dan

5) Rem parkir .

f. Unit harus dibuat dari bahan anti korosi.

8.2.4 Tangki air harus memenuhi ketentuan :

a. Kapasitas tangki antara 500 - 1.000 liter.

b. Tangki terbuat dari bahan anti korosi (stainles steel) dan mudahdibersihkan.

c. Sambungan dan pengelasan di bagian dalam harus rata atauhalus untuk menghindari penimbunan.

d. Baffle harus terpasang dalam tangki

e. Lubang manhole sekurang-kurangnya berdiameter 300 mm

untuk kemudahan pembersihan, perawatan atau inspeksi.f. Penutup manhole harus dapat dikunci dan diberi seal.

g. Lubang ventilasi dengan filter harus di sediakan dengan posisiharus bebas dari gas buang yang dapat mencemari air.

h. Unit harus dirancang sedemikian rupa agar tangki dankomponen lainnya mudah dibuka untuk perbaikan.

i. Titik pengisian tangki harus mempunyai kopling pengisian airlengkap dengan penutup, dengan ukuran dan tipe yang sesuaidengan pipa pengisi dan mudah disambungkan.

j. Tangki harus dipasang pada rangka yang dilengkapi denganperedam kejut atau vibrasi selama operasi.

k. Dilengkapi dengan alat pengukur ketinggian air.

24

Page 31: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

1. Katup pembuangan minimal berdiameter 50 mm harus

dipasang di titik terendah dari tangki.

m. Titik pengisian tangki harus dirancang untuk mencegah

penumpukan cairan dan kotoran.

n. Harus disediakan tangga yang sesuai.

8.2.5 Sistem pengoperasian pompa:

a. Pompa air harus disambungkan langsung ke saluran keluaran

tangki air.

b. Kapasitas pompa minimal 20 ltr/min sampai 50 ltr/min dengan

tekanan pompa dapat diatur antara 23 psi s/d 50 psi pada

ujung selang.

c. Pompa harus dibuat dari material non korosif dan harus

memenuhi persyaratan untuk pelayanan air minum.

d. Harus ada panel kontrol seperti pressure gauge dan flow gauge.

e. Kontrol pompa harus diletakkan sedemikian rupa sehingga

dapat dioperasikan dari bawah.

f. Semua pipa air, selang dan koneksi harus terbuat dari bahan

non korosi. Koneksi dan dudukan tidak boleh bocor dan mudah

dipasang dan dilepas.

8.2.6 Selang

a. Selang harus fleksibel

b. Panjang selang air bersih harus tidak kurang dari 3 m (> 3m),

berdiameter dalam 19 mm dan pada ujung selang mempunyai

kopling sesuai dengan pesawat.

c. Selang harus mempunyai tempat penyimpanan.

8.2.7 Pilihan

a. Tersedia alat ukur jumlah air yang dikeluarkan dilengkapi

dengan tombol re-set nol.

b. Tersedia dudukan yang mudah patah (breakable) untuk

mencegah kerusakan pesawat pada saat unit bergerak dan

selang masih tersambung pada pesawat.

c. Tersedia penggulung selang penyalur.

8.2.8 Pengoperasian

a. Water Service Cart hanya boleh dioperasikan di sisi udara dan

sesuai dengan peruntukan pelayanan.

b. Selama standby menunggu waktu services, parking brake

dalam kondisi aktif dan wheel chocks terpasang pada roda.

8.3 WATER SERVICE TRUCK (WST)

8.3.1 Bagian-bagian unit terdiri dari :

a. Tangki air

b. Sistem pompa air

c. Kontrol, valve dan meter reading

25

Page 32: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

d. Katup pembuangan

e. Sistem rem parkir

8.3.2 Unit diberi tanda atau simbol :

a. "PORTABLE WATER ONLY' diletakkan pada kedua sisi.

b. Huruf kapital dengan lebar minimal tiap huruf 75 mm dan tinggihuruf disesuaikan.

c. Warna huruf harus kontras dengan warna dasar unit.

8.3.3 Struktur dan ukuran unit harus memenuhi ketentuan :

a. Semua ukuran unit harus seminimal mungkin.

b. Titik terendah struktur tidak kurang dari 200 mm di atas

permukaan tanah.

c. Area operasi kendaraan dibawah pesawat minimal 0,5 m.

8.3.4 Tangki air harus memenuhi ketentuan :

a. Kapasitas tangki antara 1.500 liter - 4.000 liter.

b. Tangki terbuat dari bahan anti korosi (stainles steel) dan mudahdibersihkan.

c. Sambungan dan pengelasan di bagian dalam harus rata atau

halus untuk menghindari penimbunan.

d. Baffle harus terpasang dalam tangki

e. Manhole sekurang-kurangnya berdiameter 500 mm untuk

memudahkan pembersihan dan perawatan atau inspeksi.

f. Penutup manhole harus dapat dikunci dan diberi seal.

g. Lubang ventilasi dengan filter harus di sediakan yang posisipemasangannya tidak tercemari oleh gas buang.

h. Unit harus dirancang sedemikian rupa agar tangki dankomponen lainnya mudah dibuka untuk perbaikan.

i. Titik pengisian tangki harus mempunyai kopling pengisianlengkap dengan penutup, dengan ukuran dan tipe yang sesuaidengan pipa pengisi dan mudah disambungkan.

j. Tangki harus dipasang pada rangka yang dilengkapi denganperedam kejut atau vibrasi selama operasi.

k. Dilengkapi dengan alat pengukur ketinggian air.

1. Katup pembuangan minimal berdiameter 50 mm harus

dipasang di titik terendah dari tangki.

m. Titik pengisian tangki harus dirancang untuk mencegahpenumpukan cairan dan kotoran.

n. Bagian bawah tangki harus mempunyai kemirinngan kearah

titik terendah dan harus ada sebauah katup dengan diameter

paling kurang 50 mm (>50 mm) untuk menguras tangki dengangravitasi.

8.3.5 Sistem pengoperasian (operating system) pompa:

a. Pompa air harus disambungkan ke saluran keluaran tangki.

26

Page 33: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

b. Apabila dilengkapi dengan PTO, operasinya harus dapatdilakukan hanya dalam posisi tranmisi berhenti (netral).

c. Kapasitas pompa paling kurang 90 liter/min dengan tekanan 50psi diukur pada ujung selang.

d. Pompa harus dibuat dari material non korosif dan harus

memenuhi persyaratan untuk pelayanan air minum.

e. Fungsi indikator pompa harus terpasang di panel kontrol, sepertipetunjuk aliran dan petunjuk tekanan.

f. Kontrol pompa harus diletakkan sedemikian rupa sehinggadapat dioperasikan dari bawah atau platform lain.

g. Semua pipa air, selang dan koneksi harus terbuat dari bahan

anti karat. Koneksi dan dudukan tidak boleh bocor dan mudah

dipasang dan dilepas.

8.3.6 Working Platform

a. Working Platform berdimensi 800 mm x 800 mm x 1.000 mm.

b. Harus tesedia penerangan yang cukup untuk semua panelkontrol dan area kerja.

8.3.7 Pengisian

a. Diameter selang harus dalam 19 mm dan panjang yang cukupuntuk melayani semua jenis pesawat.

b. Selang ditempatkan pada service point dari body. Dan tempatpenyimpan selang tersedia.

c. Terdapat sistem untuk mencegah pergerakan kendaraansementara selang masih terkoneksi dengan pesawat.

d. Selang harus fleksibel

e. Panjang selang tidak kurang dari 3 m dengan diameter dalam 19

mm (0,75 in) dan pada bagian ujungnya dilengkapi dengankonektor yang sesuai dengan tipe pesawat.

f. Selang dilengkapi dengan tempat penyimpanan yang sesuai.

8.3.8 Pilihan

a. Lantai kerja (work platform) yang diangkat dengan alat hidrolikyang beroperasi antara 0,4 m - 3 m dari permukaan tanahdengan kapasitas angkat 200 Kg.

b. Kontrol panel untuk naik turun lantai kerja yang disertai tomboldarurat.

c. Sistem interlok transmisi untuk mencegah kendaraan bergerakpada saat lantai kerja naik.

d. Hand rail yang dapat ditarik diatas struktur body.e. Alat ukur untuk jumlah air yang telah disalurkan dan dilengkapi

dengan sistem re-set.

f. Pompa manual untuk mengangkat dan menurunkan platform.g. Tangga yang dapat diatur ketinggiannya

27

Page 34: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

h. Sistim interlock untuk mencegah bergeraknya kendaraan padasaat selang tidak disimpan pada tempatnya

i. Breakable fitting pada selang untuk mencegah kerusakanpesawat pada saat kendaraan bergerak dan selang masihterhubung dengan pesawat

j. Sensor anti tabrakan

k. Filter diantara pompa dan selang

8.3.9 Perangkat Keselamatan (safety devices)Unit harus dilengkapi perangkat keselamatan (safety devices) yangtersedia dan berfungsi dengan baik antara lain :a. Emergency stop;

b. Horn (klakson);

c. Reverse warning device;

d. Rear view mirror

e. Windshield washers

f. Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) laik pakai minimal5kg.

8.3.10 Pengoperasian

a. Water Service Truck (WST) hanya boleh dioperasikan di sisi udaradan sesuai dengan peruntukan pelayanan.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Water Service Truck (WST)harus menyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Selama standby menunggu waktu services, mesin kendaraanharus dimatikan dan parking brake diaktifkan.

9. AIR CONDITIONING UNIT (ACU)

9.1 Bagian-bagian unit ACU terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut :a. Sistem pendingin (refrigerant);b. Compressor;

c. Condensor;

d. Evaporator;

e. Blower; dan

f Engine.

9.2 Cairan Refrigerant jenis non CFC yang ramah lingkungan.Jumlah output selang (hose) dapat satu outlet atau dua outlet.

9.3 Kapasitas pengkondisian udara harus memenuhi ketentuan :a. Kapasitas sistem pengkondisian udara harus mampu mengkondisikan

udara sesuai dengan kebutuhan kabin pesawat dengan temperaturoutput yang terukur pada unit indikator maksimum 1°- 7° Celcius.

b. Selang pengiriman dengan kapasitas yang sesuai dengan panjangminimal 10 m dipasang pada dudukan outlet dan dirancang untukmencegah kebocoran AC dari jarak pengoperasian normal.

28

Page 35: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

9.4 Untuk ACU yang dilengkapi dengan mesin penggerak (truck), mesin dan

transmisi harus memenuhi ketentuan :

a. Penggerak utama (prime mover) menggunakan jenis mesin diesel atau

tenaga battery.

b. Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan power steering

(hydraulic power system).

c. Sistem transmisi dapat menggunakan jenis manual transsmission atau

automatic transmission (power shift transmission).

9.5 Engine control monitor sekurang-kurangnya terdiri dari :

a. Hour meter

b. Engine RPM

c. Oil pressure

d. Coolant temperature

9.6 Operating panel unit terdiri dari :

a. Alat ukur temperatur udara pendingin (cooling air temperature gauge);

b. Kontrol debit (controling discharge);

c. Indikator cooling mode dan dehumidity atau lampu berwarna hijau

(green light for cooling "ON');

d. Sistem penyalaan dan penghentian mesin (switch on/off);

e. Penyetelan temperatur (temperature adjuster);

f. Lampu penerangan panel (panel lighting); dan

g. Peringatan terhadap gangguan engine dan compressor.

9.7 Tangki bahan bakar dilengkapi dengan fuel gauge dan kapasitasnya cukup

untuk pengoperasian terus-menerus minimal selama 8 jam.

9.8 Unit harus dilengkapi dengan safety devices yang berfungsi dengan baik,

antara lain :

a. Hand brake /untuk ACU);

b. Wheel chocks /untuk ACU);

c. Indicator panel;

d. Emergency Stop;

e. Working Light;

f. Lampu obstacle (yellow rotary/flashing); dan

g. Alat pemadam api ringan (Fire Extinguisher) yang masih laik pakai

minimal 5 kg.

9.9 Pengoperasian

a. Air Conditioning Unit (ACU) hanya boleh dioperasikan di sisi udara dan

sesuai dengan peruntukannya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Air Conditioning Unit (ACU) harus

menyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Selama pengoperasian Air Conditioning Unit (ACU) parking brakediaktifkan dan wheel chock dalam posisi terpasang pada roda.

29

Page 36: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

d. Selama pengoperasian Air Conditioning Unit (ACU) operator harus

mengenakan headset.

e. Sebelum membuka katup discharge, pastikan selang discharge telah

tergelar dengan sempurna.

10. GROUND POWER UNIT (GPU)

10.1 Bagian-bagian unit Ground Power Unit (GPU) terdiri dari beberapa

komponen sebagai berikut :

a. Generator

b. Engine

c. Panel Kontrol

d. Kabel

10.2 Unit GPU AC harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Unit GPU AC harus dapat menghasilkan dan mensuplai arus listrik

3 phase dengan tegangan 115 Vac Line-Neutral atau 200 Vac Line-

Line dengan frekuensi 400 Hz, untuk pengoperasian peralatan

elektrikal pesawat udara.

b. Tersedia tempat penyimpanan kabel yang aman.

c. Instrumen dengan kanopi tertutup harus terlihat.

d. Tersedia ventilasi pada kompartemen engine dan generator

e. Sumber tenaga yang digunakan untuk menggerakkan alternator

hendaknya sebuah mesin (engine) berdaya kuda yang cukup untuk

menghasilkan nilai kVA yang ditetapkan dengan power factor 0,8

pada overload serta kisaran suhu tertinggi dimana peralatan

dioperasikan.

f. Karakteristik kelistrikan harus memenuhi ketentuan :

Criteria (Kriteria) Range (Kisaran)

Load(beban)

Phase Rotation Bagian A - B - C

Load Capacity 60-180 kVA

Overload Capability 125 % dari nilai kVa

dengan power factor 0,8

untuk 5 menit

Range ofPower Factor 0,8-0,95

Voltage(tegangan)

Voltage at Aircraft Connector 115 Vac ± (adjusment

maksimal 5 Vac)

Overvoltage limit for

Disconnection

120 Vac

Undervoltage limit for

Disconnection

110 Vac

Voltage Transient Recovery 30 % load (beban) berubah

30

Page 37: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

1) Penggerak utama (prime mover) menggunakan jenis mesin Dieselatau tenaga battery.

2) Sistem kemudi/Sieen'ngJ harus dilengkapi dengan PowerSteering (hydraulicpower system).

3) Sistem transmisi dapat menggunakan jenis manualtranssmission atau automatic transmission (power shifttransmission).

q. Panel kontrol untuk alternator harus terdiri dari peralatan sebagaiberikut :

1) Volt meter

2) Ampere meter

3) Tombol (switch) untuk kontrol kontaktor dilengkapi denganindikasi lampu jika arus listrik mengalir ke pesawat udara.

4) Current adjusment

5) Emergency shutdown

6) Lampu panel untuk operasi malam hari

r. Tangki bahan bakar dilengkapi dengan fuel gauge dan

kapasitasnya cukup untuk pengoperasian selama 8 jam.

s. Unit harus dilengkapi dengan safety device yang berfungsi denganbaik, antara lain :

1) Services brake (untuk truck);

2) Hand brake /untuk truck);

3) Wheel chocks atau sejenisnya /untuk cart);

4) Indicator panel;

5) Driving light/head lamp /lampu depan untuk truck);

6) Back light /lampu belakang untuk truck);

7) Signal light /Lampu sein untuk truck);

8) Lampu obstacle berwarna kuning rotary atau berkedip

9) Horn /untuk truck);

10) Reverse warning device /untuk truck);

11) Windshield washers (untuk truck yang berkabin); dan

12) Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) yang masih laik

pakai minimal 5 kg.

10.3 Pengoperasian

a. Ground Power Unit (GPU) hanya boleh dioperasikan sesuai dengan

peruntukannya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Ground Power Unit (GPU)

harus menyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).c. Selama pengoperasian Ground Power Unit (GPU) parking brake

diaktifkan dan wheel chocks dalam posisi terpasang pada roda.

d. Selama pengoperasian Ground Power Unit (GPU) operator harus

mengenakan headset.

33

Page 38: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

11. AIR STARTER UNIT (ASU)

11.1 Bagian-bagian utama unit Air Starter Unit (ASU) terdiri dari beberapakomponen sebagai berikut :

a. Engine;

b. Kompresor;

c. Sistem Pengaturan Udara;

d. Selang output;

e. Panel Kontrol; dan

f. Tangki bahan bakar.

11.2 Struktur dan ukuran unit harus memenuhi ketentuan :

a. Semua unitsesuai ukuran minimal (standar pabrik).

b. Rangka harus mampu membawa beban berat air stater unit,termasuk peralatan dan sistem.

c. Desain dan penggunaan unit termasuk kontrol harus didesain

untuk menyediakan air starter sebagai Jet engine starter padatekanan tinggi dan air conditioning pressure pada tekanan rendah

yang dapat digunakan sebagai air pacs dan ventilasi udara padakabin pesawat udara.

11.3 Unit harus dapat dioperasikan oleh satu orang.

11.4 Sumber tenaga dari jenis mesin diesel sesuai dengan beban kapasitasairflow dan mempunyai kekuatan yang cukup untuk beroperasi padaberbagai ketinggian dan suhu.

11.5 Dilengkapi sistem proteksi untuk mematikan secara otomatis sumber

tenaga pada kondisi over speed, low oil pressure dan highcoolanttemperature. Sistem proteksi ini tidak bekerja saat prosedur pelayanan

pesawat udara berlangsung, hal ini diberlakukan untuk menghindari

kerusakan mesin pesawat.

11.6 Kompressor dapat mempertahankan kebutuhan udara dan tekanan

secara berkelanjutan tekanan maksimum keluaran 45 psi.

11.7 Unit harus dilengkapi dengan valve pengaturan tekanan udara untuk

mengatur karakteristik udara sesuai persyaratan peneumatik mesin jet.

11.8 Disediakan pengatur valve selectoratau switch sesuai dengan

kebutuhan yang digunakan (jet start dan airpact/air cond).

11.9 Unit harus menggunakan proteksi safety regulator valve pada output aircompressor tidak boleh melebihi pressure setting 46 psi untuk

mencegah sistem pesawat dari tekanan lebih.

11.10 Tersedia saklar pilihan untuk minimal dua mode operasi yaitu : airpacks dan jet start.

11.11 Unit harus menggunakan dua output selang jika kapasitas aliran udara

di atas 160 lb/min.

34

Page 39: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

11.12 Unit harus dilengkapi dengan bypass valve untuk membuang aliranudara menuju atmosfir.

11.13 Selang pengiriman udara harus mempunyai panjang minimal 8 mlengkap dengan konektor ke pesawat.

11.14 Untuk ASU yang dilengkapi dengan mesin penggerak/truck, mesin dantransmisi harus memenuhi ketentuan :

a. Penggerak utama (prime mover) menggunakan jenis mesin dieselatau tenaga battery.

b. Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan Power Steering(hydraulic power system).

c. Sistem transmisi dapat menggunakan jenis Manual transsmission

atau automatic transmission (power shift transmission).

11.15 Unit dilengkapi dengan panel kontrol yang terdiri dari komponensebagai berikut :

a. Air pressure gauge;

b. Air deliver mode selector;

c. Rpm gauge;

d. Oilpressure gauge;

e. Water temperature gauge;

f Fuel gauge;

g. Control panel lights; dan

h. Controlpanel mounted emergency stop switch.

11.16 Unit harus dilengkapi dengan safety device yang berfungsi denganbaik, antara lain :

a. Services brake (untuk truck mounted);

b. Parking brake (berupa mekanikal atau wheel chocks);

c. Indicator panel;

d. Emergency stop;

e. Driving light/head lamp (lampu depan untuk truck mounted);

f. Working light (lampu kerja);

g. Back light (lampu belakang untuk truck mounted);

h. Signal light (lampu sein untuk truck mounted);

i. Lampu beacon berwarna kuning rotary atau berkedip dan tidak

terhalang (dapat dilihat 360°);

j. Horn (untuk truck mounted);

k. Rearview mirror (untuk truck mounted);

1. Reverse warning device (untuk truck mounted);

m. Windshield washers (untuk truck mounted yang menggunakancabin); dan

n. Fire Extinguisher (alat pemadam api ringan) yang masih laik pakai

minimal 5 kg.

11.17 Pengoperasian

35

Page 40: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

a. Air Starter Unit (ASU) hanya boleh dioperasikan sesuai denganperuntukannya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Air Starter Unit (ASU) harusmenyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Selama pengoperasian Air Starter Unit (ASU) parking brakediaktifkan dan wheel chocks dalam posisi terpasang pada roda.

d. Selama pengoperasian Air Starter Unit (ASU) operator harusmengenakan headset.

e. Sebelum membuka katup discharge, pastikan selang dischargetelah tergelar dengan sempurna.

12. APRON PASSENGER BUS (APB)

12.1. Struktur chasis dan ukuran bodi harus memenuhi ketentuan :

a. Konstruksi chasis harus baru menggunakan Monocoque Chasisatau minimal Low Entry Bus Chasis, bukan modifikasi.

b. Lebar pintu dapat dilewati 2 penumpang pada saat bersamaan atauminimal 1,25 meter, yang terdiri dari 2 (dua) daun pintu.

c. Penempatan pintu pada kedua sisi kendaraan harus sedemikian

rupa sehingga memudahkan kegiatan menaikkan dan menurunkanpenumpang.

d. Desain bukaan daun pintu direkomendasikan sliding dengansensor bukaan menggunakan Adaptation Control Modul atau

Common Powertrain Control Unit.

e. Tidak diizinkan bukaan pintu kearah dalam kabin.

f. Semua kontrol pintu utama harus dioperasikan dari kabinpengemudi.

g. Tombol pintu darurat harus disediakan dalam kabin penumpangdan dapat dibuka kondisi darurat.

h. Panel daun pintu harus terbuat dari kaca tempered dan jikadipasang bar harus dirancang breakable untuk difungsikan sebagaipintu darurat.

i. Kabin dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu ruang kemudi dan ruangpenumpang dan harus diberi penyekat diantaranya.

j. Kursi driver harus didesain nyaman, ergonomis dan dapat diatursecara horizonal maupun vertikal.

k. Panjang keseluruhan bus disesuaikan dengan kondisi BandarUdara dan maksimum 14,5 m dan lebar keseluruhan 3 m.

1. Dimensi dan kapasitas APB secara keseluruhan harus sesuai

dengan kondisi yang berlaku pada bandar udara dimana unittersebut ditempatkan.

12.2. Untuk memudahkan mobilisasi, loading dan unloading, suspensikendaraan harus bisa naik turun, dengan menggunakan suspensi tipepneumatic.

36

Page 41: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

12.3. Desain kabin penumpang harus memenuhi ketentuan :

a. Lantai kabin utama harus rendah dan tidak ada anak tangga (fullylow deck) dengan ketinggian maksimum 300 mm dari permukaantanah, agar memudahkan aksesibilitas dan evakuasi penumpangdalam kondisi darurat.

b. Desain fully low deck harus merupakan konstruksi baru danbukan modifikasi.

c. Jumlah penumpang berdiri minimal 75 orang dengan ukuranjumlah penumpang berdiri minimal 4 orang per-meter persegi.

d. Harus menyediakan tempat duduk untuk difabel minimal 2 (dua)tempat duduk dan diberi tanda khusus yang permanen.

e. Desain tempat duduk harus ergonomis, nyaman untuk difable danmudah untuk dibersihkan.

f. Permukaan lantai harus dibuat dari bahan anti slip.g. Interior harus dilengkapi penerangan yang tidak mengganggu

pengemudi.

h. Harus tersedia horizontal bars untuk pegangan tangan (handsgrips) dengan jarak antar bar tidak kurang dari 1,5 m, dimanatinggi horizontal bars dari lantai antara 1,9 - 2 m.

i. Tinggi kabin penumpang tidak kurang dari 2,3 m.

j. Tinggi pintu penumpang tidak kurang dari 2 m.

k. Temperatur dalam kabin unit berkisar 22°C - 24°C.

12.4. Sistem kemudi dan transmisi harus memenuhi ketentuan :

a. Sistem kemudi (steering system) harus dilengkapi dengan powersteering (hydraulic power system).

b. Sistem transmisi harus menggunakan jenis automatic transmission(power shift transmission).

12.5. Unit harus dilengkapi dengan safety devices yang berfungsi denganbaik, antara lain :

a. Rearview mirror atau CC7V dan front side mirror

b. Reverse warning device

c. Brake hammer minimal 4 (empat) buah yang diletakkan di dalam

cabin penumpang secara terpisah.

d. Emergency door opening control harus tersedia pada ruang kabinpenumpang.

e. Jumlah Alat Pemadam Api Ringan minimal 2 buah @ 5 Kg.

12.6. Pengoperasian

a. Harus dilengkapi dengan radio base komunikasi dua arah yangdiletakkan permanen didalam kendaraan.

b. Apron Passenger Bus (APB) harus didesain sedemikian rupasehingga unit hanya dapat dijalankan apabila semua pintu dalamkondisi telah tertutup.

37

Page 42: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

c. Apron Passenger Bus (APB) hanya boleh dioperasikan di sisi udaradan harus menyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light)selama pengoperasian.

d. Batas kecepatan maksimal Apron Passenger Bus (APB) maksimum25 km/jam atau disesuaikan dengan peraturan yang berlaku padabandar udara setempat.

13. INCAPACITATED PASSENGER LOADING VEHICLE (IPL)

13.1. Semua ukuran unit harus tetap pada ukuran minimal (standar pabrik).

13.2. Desain platform memenuhi ketentuan :

a. Desain front platform disesuaikan dengan pergerakan longitudinalb. Jika front platform lebih kecil dari lebar kendaraan maka front

platform didesain dapat digeser agar sejajar dengan pintu pesawatudara.

c. Front platform yang dilengkapi dengan extended platform untuk dapatdigerakkan lebih mendekati pintu pesawat sehingga tidak ada celahantara front platform dengan pintu pesawat.

d. Untuk memudahkan dalam pengoperasian dan mengurangi potensibahaya maka pengoperasian kontrol panel dapat dilakukan padadriver cabin, main platform dan frontplatform.

e. Front platform pada kedua sisi dilengkapi dengan pintu geser (slidingdoor).

13.3. Platform floor memenuhi ketentuan :

a. Platform depan harus dapat menahan beban distribusi minimal 907

kg (2.000 lb) atau beban terkonsentrasi (diam) di V* bagian terdepanfront platform minimal 454 kg, untuk menghindari terjadinya defleksilebih dari 6 mm.

b. Platform floor harus menggunakan material anti slip, memudahkanpergerakan wheel chair/stretcher trolley dan mudah dibersihkan dariair dan kotoran.

13.4. Area dibawah front platform harus bebas dari halangan dengan jarakminimal 300 mm dari badan pesawat.

13.5. Safety hand rail harus mempunyai ketinggian minimal 1.400 mm danbila pintu geser mendekati badan pesawat dan dikembalikan ke posisimenutup dalam kondisi terkunci.

13.6. Desain van body memenuhi ketentuan :

a. Ketinggian dalam van body minimal 1.900 mm.

b. Posisi driver cabin tidak boleh lebih panjang dari tepi terdepan frontplatform pada saat fully retracted.

c. material Interior harus menggunakan bahan anti slip, memudahkanpergerakan wheel chair/stretcher trolley dan mudah dibersihkan dariair dan kotoran, serta tidak mudah menyerap.

38

Page 43: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

d. Disetiap sisi van body menggunakan jendela tertutup.e. Penerangan interior van body tidak menyilaukan dengan

pencahayaan minimal 50 lux.

f. Kondisi dalam van body disesuaikan dengan suhu ruangan dengankisaran 22°C (72°F) - 24°C (75°F).

13.7. Desain tailgate lift harus memenuhi ketentuan :

a. Unit harus menyediakan tailgate lift platform untuk memudah prosesmenaikkan dan menurunkan wheel chair dan stretcher trolley.

b. Tailgate lift harus mampu menahan beban minimal 227 kg pada saatposisi naik dan turun.

c. Kecepatan naik-turun tailgate lift tidak lebih dari 0,075 m/s dandapat berhenti secara otomatis.

d. Safety rail harus tersedia disemua sisi dan dapat dilipat.

13.8. Kontrol panel untuk pengoperasian unit antara lain :a. Kontrol pengoperasian tailgate liftb. Kontrol naik-turun van body

c. Kontrol pengoperasian front platform (control movement)d. Kontrol pengoperasian stabilizer

13.9. Mesin dan transmisi harus memenuhi ketentuan :

a. Penggerak utama (prime mover) menggunakan jenis mesin diesel atautenaga battery.

b. Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan power steering(hydraulicpower system).

c. Sistem transmisi dapat menggunakan jenis manual transmissionatau automatic transmission (power shift transmission).

13.10. Steering System

Steering system menggunakan front wheel steering tersedia danberfungsi dengan baik.

13.11. Hydraulic System

Komponen bagian dari hydraulic system tersedia dan berfungsi denganbaik sebagai berikut :

a. Hydraulic tank;

b. Hydraulic mainpump;c. Relief valve;

d. Valve control;

e. Rangkaian pipa dan hose;

f Emergency hydraulic pump atau hand pump; dang. Stabilizer hydraulic.

13.12. Electrical System

Electrical system harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

39

Page 44: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

a. Kabel elektrikal unit harus memenuhi kelayakan penggunaandengan kondisi tidak terdapat goresan dan sambungan yang tidakmemenuhi persyaratan;

b. Kabel elektrikal unit diberi kode sesuai dengan fungsinya dan haruskedap air;

c. Battery dan alternator charging system tersedia dan berfungsi denganbaik;

d. Sistem penerangan unit yang dikendalikan dengan switch padakabin kemudi dilengkapi dengan lampu-lampu yang harus tersediadan berfungsi dengan baik antara lain :

1) Driving light/head lamp (lampu depan);2) Rearcombination lamp;3) Signal light (lampu sein);4) Cabin lamp; dan

5) Working lamp (lampu kerja).

13.13. Perangkat Keselamatan (safety devices)Unit harus dilengkapi perangkat keselamatan (safety devices) yangtersedia dan berfungsi dengan baik antara lain :a. Services brake;

b. Rem parkir (parking brake) harus mampu menahan peralatan/unitpada saat bermuatan penuh padakemiringan 4° atau 7%;

c. Emergency stop;

d. Horn (klakson);

e. Reverse warning device;

f. Wheel chocks;

g. Rotary yellow/flash yellow;

h. Power Take Off indicator;

i. Rear view mirror;

j. Windshield washers; dan

k. Fire extinguisher (APAR) laik pakai minimal 5kg.

13.14. Pengoperasian

a. Kendaraan ini hanya boleh dioperasikan di area bandar udara, dansesuai dengan peruntukannya.

b. Selama pengoperasian, Incapacitated Passenger Loading Vehicle (IPL)harus menyalakan lampu obstacle.

c Ketika unit bergerak mendekat ke badan pesawat maka reversewarning device harus aktif bekerja.

d. Selama pengoperasian Incapacitated Passenger Loading Vehicle (IPL),stabilizer dalam posisi aktif, parking brake pada posisi aktif.

14. HIGHLIFT CATERING TRUCK (HCT)

14.1 Semua ukuran unit harus diusahakan untuk tetap pada ukuran minimal(standar pabrik).

40

Page 45: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

14.2. Desain platform harus memenuhi ketentuan :

a. Desain front platform disesuaikan dengan pergerakan logitudinal.b. Jika front platform lebih kecil dari lebar kendaraan maka front

platform didesain dapat digeser agar sejajar dengan pintu pesawatudara.

c. Front platform yang dilengkapi dengan extended platform untukdapat digerakkan lebih mendekati pintu pesawat sehingga tidak adacelah antara front platform dengan pintu pesawat.

d. Untuk memudahkan dalam pengoperasian dan mengurangi potensibahaya maka pengoperasian kontrol panel dapat dilakukan padadriver cabin, main platform dan front platform.

e. Front platform pada kedua sisi dilengkapi dengan pintu geser (slidingdoor) atau pintu lipat (folded door).

14.3. Platformfloor memenuhi ketentuan :

a. Platform depan harus dapat menahan beban distribusi minimal 907kg atau beban terkonsentrasi (diam) di % bagian terdepan frontplatform minimal 454 kg, untuk menghindari terjadinya defleksilebih dari 6 mm.

b. Platform floor harus menggunakan material anti slip, memudahkanpergerakan catering trolley dan mudah dibersihkan dari air dankotoran.

14.4. Area dibawah front platform harus bebas dari halangan dengan jarakminimal 300 mm dari badan pesawat.

14.5. Safety handrail harus mempunyai ketinggian minimal 1.400 mm danbila pintu geser/pintu lipat mendekati badan pesawat dandikembalikan ke posisi menutup dalam kondisi terkunci.

14.6. Desain van body memenuhi ketentuan :

a. Ketinggian dalam van body minimal 1.900 mm.

b. Posisi driver cabin tidak boleh lebih panjang dari tepi terdepan frontplatformpada saat fully retracted.

c. Lantai kabin harus menggunakan material anti slip, memudahkanpergerakan catering trolley dan mudah dibersihkan dari air dankotoran, serta tidak mudah menyerap.

d. Penerangan interior van body tidak menyilaukan denganpencahayaan minimal 50 lux.

e. Kondisi dalam van body disesuaikan dengan suhu ruangan dengankisaran 22°C (72°F) - 24°C (75°F).

14.7. Kontrol panel untuk pengoperasian unit antara lain :a. Kontrol naik-turun van body;

b. Kontrol pengoperasian front platform; dan

41

Page 46: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

14.8. Kontrol pengoperasian stabilizer.Mesin dan transmisi harus memenuhiketentuan :

a. Penggerak utama (prime mover) menggunakan jenis mesin dieselatau tenaga battery.

b. Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan power steering(hydraulicpower system).

c. Sistem transmisi dapat menggunakan jenis manual transmissionatau automatic transmission (power shift transmission).

14.9. Steering System

Steering System menggunakan front wheel steering dan berfungsidengan baik.

14.10. Hydraulic System

Komponen bagian dari hydraulic system tersedia dan berfungsi denganbaik sebagai berikut :

a. Hydraulic tank;

b. Hydraulic mainpump;

c. Relief valve;

d. Valve control;

e. Rangkaian pipa dan hose;

f. Emergency hydraulic pump atau hand pump; dang. Stabilizer hydraulic.

14.11. Electrical System

Electrical systemharus memenuhi ketentuan sebagai berikut :a. Kabel elektrikal unit harus memenuhi kelayakan penggunaan

dengan kondisi tidak terdapat goresan dan sambungan yang tidakmemenuhi persyaratan;

b. Kabel elektrikal unit diberi kode sesuai dengan fungsi dan haruskedap air;

c. Battery dan alternator charging system tersedia dan berfungsidengan baik;

d. Sistem penerangan unit yang dikendalikan dengan switch padakabin kemudi dilengkapi dengan lampu-lampu yang harus tersediadan berfungsi dengan baik antara lain :

1) Driving light/head lamp (lampu depan);

2) Rear combination lamp;

3) Signal light (lampu sein);

4) Cabin lamp; dan

5) Working lamp (lampu kerja).

14.12. Perangkat Keselamatan (Safety Devices)Unit harus dilengkapi perangkat keselamatan (safety device) yangtersedia dan berfungsi dengan baik antara lain :

a. Services brake;

42

Page 47: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

b. Parking brake, harus mampu menahan peralatan/unit pada saatbermuatan penuh pada kemiringan 4°atau 7%;

c. Emergency stop;

d. Horn (klakson);

e. Reverse warning device;

f. Rotary yellow/flash yellow;

g. Power Take Off indicator;

h. Rear view mirror; dan

i. Windshield washers.

14.13. Pengoperasian

a. Highlift Catering Truck (HCT) hanya boleh dioperasikan di areabandar udara, dan sesuai dengan peruntukannya.

b. Selama pengoperasian, Highlift Catering Truck (HCT) harusmenyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Ketika unit bergerak mendekat ke badan pesawat maka reversewarning device harus aktif bekerja.

d. Selama pengoperasian Highlift Catering Truck (HCT), stabilizerdalam posisi aktif, parking brake pada posisi aktif.

15. CARGO TRANSPORTER LOADER (CTL)

15.1. Struktur unit harus memenuhi ketentuan :

a. Tersedianya permukaan penghantar (conveying) yang sesuaidengan panjang ULD.

b. Pada saat memuat ULD, posisi operator harus berada pada sisisamping unit. Sumber tenaga (power) untuk hidrolik dan

komponen listrik harus berada dibelakang posisi operator dantidak ada halangan pergerakan untuk ULD menuju platform.Jika kabin operator dipasang, ujung kabin tidak melewati tepidepan unit.

c. Dimensi unit harus tetap pada ukuran standar pabrik.

15.2. Desain platform, guide rail dan penghenti (stoper) harus memenuhiketentuan :

a. Panjang dan lebar platform harus dapat cukup untukmenempatkan ULD menurut panjangnya.

b. Platform harus dilengkapi dengan roler atau sejenisnyac Tinggi platfom bagian atas permukaan penghantar (conveying)

harus 508 mm pada saat muatan penuh dan harus dapatdioperasikan pada ketinggian antara 490 mm - 3.700 mm.

d. Tinggi ujung depan permukaan penghantar (conveying) harusdapat diatur sejajar dengan dollies dan rak penyimpanan barang.

e. Kecepatan penghantar (conveying) maksimum 18 m/min.

f. Penghenti (stoper) depan dan belakang harus tersedia pada unitdengan tinggi minimal 54 mm.

43

Page 48: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

15.3. Pengoperasian platform harus memenuhi ketentuan:

a. Dapat diatur sesuai dengan bentuk ULD pada arah memanjangdari platform.

b. Operator seharusnya dapat mengoperasikan cargo menujuLower/Upper Deck Loader dan Main Deck Loader.

c. Waktu yang diperlukan platform pada beban penuh untukmencapai tinggi maksimum dari posisi terendah dan kembali ke

posisi semula tidak boleh melebihi 35 detik.

15.4. Kontrol unit harus memenuhi ketentuan :

a. Semua kontrol untuk pergerakan dan memposisikan loader ke

Lower/Upper Deck Loader dan Main Deck Loader diletakkan padatempat operator.

b. Tempat operator disesuaikan dengan desain Pabrikan.

15.5. Mesin dan transmisi memenuhi ketentuan :

a. Penggerak utama (prime mover) menggunakan jenis mesin dieselatau battery.

b. Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan power steering(hydraulic power system).

c. Sistem pergerakan unit dapat menggunakan jenis automatictransmission atau hydrostatic.

15.6. Steering System

Steering system menggunakan front wheel steering dan berfungsidengan baik.

15.7. Hydraulic System

Komponen bagian dari hydraulic system harus tersedia dan

berfungsi dengan baik sebagai berikut :

a. Hydraulic tank;

b. Hydraulic main pump;

c. Relief valve;

d. Valve control;

e. Rangkaian pipa dan hose;

f. Emergency hydraulic pump atau hand pump; dan

g. Stabilizer hydraulic.

15.8. Electrical System

Electrical system harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Kabel elektrikal unit harus memenuhi kelayakan penggunaandengan kondisi tidak terdapat goresan dan sambungan yangtidak memenuhi persyaratan;

b. Kabel elektrikal unit diberi kode sesuai dengan fungsi dan haruskedap air;

c. Battery dan alternator charging system tersedia dan berfungsidengan baik;

44

Page 49: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

d. Sistem penerangan unit yang dikendalikan dengan switch padakabin kemudi dilengkapi dengan lampu-lampu yang harustersedia dan berfungsi dengan baik antara lain :

1) Driving light/head lamp (lampu depan);

2) Rear combination lamp;

3) Signal light (lampu sein);

4) Cabin lamp; dan

5) Working lamp (lampu kerja).

15.9. Perangkat Keselamatan (Safety Devices)

Unit harus dilengkapi perangkat keselamatan (safety devices) yangtersedia dan berfungsi dengan baik antara lain :

a. Services brake;

b. Rem parkir (parking brake) harus mampu menahan

peralatan/unit pada saat bermuatan penuh pada kemiringan4°atau 7%;

c. Emergency stop;

d. Horn (klakson);

e. Reverse warning device;

f. Rotary yellow/flash yellow;

g. Power Take Off indicator;

h. Rear view mirror; dan

i. Windshield washers.

15.10. Pengoperasian

a. Cargo Transporter Loader (CTL) hanya boleh dioperasikan

sesuai dengan peruntukan dan kapasitasnya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Cargo Transporter Loader

(CTL) harus menyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing

light).

c. Selama pengoperasian Cargo Transporter Loader (CTL), stabilizer

dan parking brake harus pada posisi aktif.

16. REFUELING DEFUELING TRUCK [RDT)

16.1. Komponen utama unit Refueling Defueling Truck (RDT) sebagai

berikut :

a. Tangki

b. Sistem pengiriman atau distribusi (pompa, selang/ hose), hose-

reel, dan Iain-lain.

c. Kontrol, katup, dan alat ukur.

d. Fasilitas internal flushing didalam tangki.

e. Katup buang (dump valve).

f. Sistem pengaman (safety systems) harus memenuhi ketentuan

sebagai berikut :

45

Page 50: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

1) Titik terendah struktur (ground clereance) minimal 200 mm.2) Kecuali untuk kabin pengemudi, seluruh bagian unit harus

terbuat dari bahan anti karat atau dilapisi bahan anti karat.

3) Peralatan pengait harus terpasang pada bagian depan danbelakang unit, untuk memungkinkan peralatan bisa bergerak(ditarik) apabila kendaraan mengalami gangguan.

4) Pelindung atau bemper harus dipasang untuk melindungi unitdan tangki.

g. Unit harus dilengkapi dengan indikator kontaminasi air dan

dilengkapi denga drain valve,

h. Untuk pelayanan pesawat berbadan lebar unit harus dilengkapidengan work platform kapasitas 200 kg, yang pergerakannyadapat dikontrol langsung oleh operator,

i. Unit harus dilengkapi dengan tangga portable.

16.2. Semua kontrol untuk penyaluran bahan bakar harus diakses daripermukaan tanah.

16.3. Tangki unit harus memenuhi ketentuan :

a. Setiap unit harus mempunyai 1 tangki untuk setiap jenis fuelyang akan disuplay.

b. Bentuk dan kriteria tangki sebagai berikut :

1) Tangki terbuat dari bahan anti korosi.

2) Tangki harus mudah dibersihkan.

3) Sambungan dan pengelasan pada di bagian dalam harus

rata atau halus untuk menghindari endapan - endapandalam tangki.

4) Bagian ujung tangki melengkung dengan sudut hendaknyadibentuk radius.

5) Dasar tangki harus mempunyai slope 5° dengan katupdrainage gravity.

6) Didalam tangki harus dipasang baffle.

7) Lubang masuk (manhole) sekurang-kurangnya berdiameter

500 mm untuk kemudahan dalam pembersihan dan

perawatan/inspeksi.

8) Tangki harus dilengkapi ventilasi udara (air vent) dengan nonflame device.

9) Tangki dilengkapi dengan gelas duga yang terlindung denganbaik dan dapat dilihat operator.

10) Tangki dipasang pada rangka, dengan menggunakan floatingtype suspension untuk meredam goncangan dan getaranselama pengoperasian.

11) Diatas tangki harus dipasang sebuah pijakan denganukuran lebar sekurang - kurangnya 0.5 m.

46

Page 51: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

12) Diseputar lubang manhole harus disediakan untuk suatu

permukaan kerja (working service)atau refuelling caps.13) Pada bagian belakang kendaraan harus ada tangga untuk

memudahkan naik dan turun ke atas tangki.

14) Refuelling caps dan tutup lubang manhole harus punyasistem segel (seal) ganda dan kunci pengaman.

15) Kapasitas tangki harus dibuat sesuai dengan jumlah bahan

bakar yang akan disalurkan.

16.4. Pompa (pump) harus memenuhi ketentuan :

a. Pompa harus digerakkan oleh power take off kendaraan ataudengan engine tersendiri.

b. Apabila pompa digerakkan oleh power take off kendaraan, maka

harus untuk tidak dimungkinkan untuk mengoperasikan powertake off, kecuali tuas persenelingnya dalam posisi netral atau

dalam posisi parkir dan rem parkir atau rem tangan bekerja.c. Kemampuan supply pompa tidak kurang dari 300 gpm.

d. Pompa pensuplai harus mempunyai indakator untuk mengetahui

jumlah bahan bakar yang dikeluarkan lengkap dengan reset nol.

16.5. Selang (hose) harus memenuhi ketentuan :

a. Selang harus lentur atau flexible.

b. Warna penutup "cap" dan/atau nozzle harus sesuai denganstandar nasional.

c. Slang penyaluran dan nozzel harus dibuat sesuai standar

internasional dengan panjang slang tidak kurang dari 5 m.

d. Setiap slang harus dilengkapi dengan alat penggulung otomatis.

e. Harus disediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk

masing-masing nozzle penyaluran bahan bakar.

16.6. Mesin dan transmisi harus memenuhi ketentuan :

a. Penggerak utama (prime mover) menggunakan jenis mesin diesel

atau tenaga battery.

b. Sistem kemudi (steering) harus dilengkapi dengan power steering(hydraulic power system).

c. Sistem transmisi dapat menggunakan jenis manual transmission

atau automatic transmission (power shift transmission).

16.7. Unit harus dilengkapi dengan safety devices yang berfungsi denganbaik, antara lain :

a. Services brake

b. Parking brake

c. Unit harus mempunyai pengaman (interlock system) sehingga

unit/truck tidak dapat dioperasikan selama penyaluran bahan

bakar ke pesawat sedang berlangsung.

d. Indicator panel

47

Page 52: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

e. Emergency stop

f. Driving light/ head lamp (lampu depan)

g. Back light (lampu belakang)

h. Signal light (lampu sein)

i. Warning divice alarm.

j. Lampu beacon berwarna kuning rotary atau berkedip dan tidakterhalang (dapat dilihat 360°)

k. Kendaraan harus dilengkapi dengan peralatan electrical dischargeto ground device.

1. Kendaraan harus dilengkapi dengan peralatan interlocking liftingup & shift transmission.

m. Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) yang masih laik pakaiminimal 2 (dua) unit ukuran 5 kg.

16.8. Pengoperasian

a. Refueling Defueling Truck (RDT) hanya boleh dioperasikan di sisi

udara dan sesuai dengan peruntukan dan kapasitasnya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Refueling Defueling Truck(RDT) harus menyalakan lampu obstacle.

c. Selama pengoperasian Refueling Defueling Truck (RDT) padapesawat, electrical discharge to ground device harus dipasang.

d. Selama pengoperasian Refueling Defueling Truck (RDT) padapesawat, interlocking lifting up & shift transmission diaktifkan.

e. PTO hanya bisa "ON" pada posisi transmisi netral atau posisiparkir dan interlock system diaktifkan.

17. HYDRANT DISPENSER TRUCK/CART (HDT/HDQ

17.1. Komponen utama unit Hydrant Dispenser sebagai berikut :

a. Sistem pengiriman/distribusi (pompa, selang/hose), hose-reel,dan Iain-lain.

b. Fuel safety relief valve harus dapat membaca tekanan sebesar 21

bar.

c. Fuel pressure gauge dan fuel flow meter harus selalu terkalibrasi.

d. Sistem pengaman (safety systems) harus memenuhi ketentuan

sebagai berikut :

1) Titik terendah unit (ground clereance) minimal 200 mm.

2) Setiap unit harus dilengkapi dengan perlengkapan untuk

membersihkan tetesan avtur yang melekat pada unit.

3) Peralatan pengait harus terpasang pada bagian depan dan

belakang unit, untuk memungkinkan peralatan bisa bergerak

(ditarik) apabila kendaraan mengalami gangguan.

4) Pelindung atau bemper harus dipasang untuk melindungi unitdari benturan.

48

Page 53: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

e. Untuk pelayanan pesawat berbadan lebar, unit harus dilengkapidengan work platform kapasitas 200 kg yang pergerakannyadapat dikontrol langsung oleh operator.

f. Unit harus dilengkapi dengan indikator kontaminasi air dan

dilengkapi denga drain valve.

g. Unit harus dilengkapi dengan tangga portable.

17.2. Semua kontrol untuk penyaluran bahan bakar harus diakses dari

permukaan tanah.

17.3. Pompa pengisian (discharge pump) harus memenuhi ketentuan :

a. Pompa harus digerakkan oleh power take off kendaraan atauengine tersendiri.

b. Apabila pompa digerakkan oleh power take off, maka harus tidak

dimungkinkan untuk mengoperasikan power take off, kecualituas persenelingnya dalam posisi netral atau dalam posisi parkirdan rem parkir atau rem tangan bekerja.

c. Kemampuan supply pompa tidak kurang dari 300 gpm.

d. Pompa harus mempunyai indakator untuk mengetahui jumlahbahan bakar yang dikeluarkan lengkap dengan reset nol.

17.4. Selang (hose) harus memenuhi ketentuan :

a. Selang harus lentur atau flexible.

b. Warna penutup "cap" dan/atau nozzle harus sesuai denganstandar nasional.

c. Slang penyaluran dan nozzel harus dibuat sesuai standar

internasional dengan panjang tidak kurang dari 5 m.

d. Setiap slang harus dilengkapi dengan alat penggulung otomatis.

e. Harus disediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk

masing-masing nozzle penyaluran bahan bakar.

17.5. Mesin dan transmisi harus memenuhi ketentuan :

a. Penggerak utama (prime mover) menggunakan jenis mesin diesel

atau tenaga battery.

b. Sistem kemudi steering) harus dilengkapi dengan power steering(hydraulic power system).

c. Sistem transmisi dapat menggunakan jenis manual transmission

atau automatic transmission (power shift transmission).

17.6. Unit harus dilengkapi dengan safety devices yang berfungsi denganbaik, antara lain :

a. Services brake.

b. Parking brake.

c. Unit harus mempunyai pengaman (interlock system) sehingga unit

tidak dapat dioperasikan selama penyaluran bahan bakar ke

pesawat sedang berlangsung.

49

Page 54: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

d. Indicator panel.

e. Emergency stop.

f. Driving light/head lamp (lampu depan).g. Back light (lampu belakang).

h. Signal light (lampu sein).

i. Lampu beacon berwarna kuning rotary atau berkedip.j. Kendaraan harus dilengkapi dengan peralatan ground discharge.k. Kendaraan harus dilengkapi dengan peralatan interlocking lifting

up & shift transmission.

1. Work platform harus dilengkapi dengan safety stop lifting.m. Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) yang masih laik pakai

minimal 2 (dua) unit ukuran 5 kg.17.7. Pengoperasian

a. Hydrant Dispenser Truck (HDT) hanya boleh dioperasikan di sisiudara dan sesuai dengan peruntukan dan kapasitasnya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Hydrant Dispenser Truck(HDT) harus menyalakan lampu obstacle.

c. Selama pengoperasian di sisi udara, Hydrant Dispenser Truck(HDT), electricaldischarge to ground device harus dipasang.

d. Selama pengoperasian Hydrant Dispenser Truck (HDT) padapesawat, interlocking lifting up & shift transmission diaktifkan.

e. PTO hanya bisa "ON" pada posisi transmisi netral atau posisiparkir dan parking brake diaktifkan.

f Setiap unit Hydrant Dispenser Truck (HDT) harus dilengkapidengan radio panggil (handy talky) yang explosion proof.

18. CREW TRANSPORTATION VEHICLE (CTV)

18.1. Struktur dan ukuran unit memenuhi ketentuan :

a. Unit terdiri dari rangka yang sesuai denga tipe bus komersialb. Unit mampu untuk memberikan akomodasi yang ergonomis pada

bagian operator dan penumpang termasuk bagasi dan tas tanganyang dibawa.

c. Tinggi keseluruhan unit tidak lebih dari 2,9 m.

d. Bagian dalam kabin tingginya tidak kurang dari 2 m

18.2. Steering system

a. Unit harus dilengkapi dengan power steeringb. Unit harus dapat berputar dibawah radius kurang dari 6 m.c. Unit dilengkapi dengan suspensi untuk kenyamanan penumpang

yang duduk dan berdiri

18.3. Pintu

a. Jalan masuk untuk pengemudi dan penumpang dibuat terpisahb. Lebar pintu tidak boleh urang dari 1,10 m dengan bukaan

kedepan, kecuali sliding.

50

Page 55: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

'

c Pintu harus dapat dikontrol dari panel kabin pengemudi, tomboldarurat untuk pembuka pintu harus tersedia.

d. Pintu harus dilengkapi dengan seal (kunci)e. Tinggi anak tangga dari permukaan tanah kedalam pembukaan

pintu masuk maksimum 0,35 m.

18.4. Desain Interior Kendaraan

a. Lantai di buat rata dengan penutup material antislip.b. Kursi dirancang senyaman mungkin dan dapat dengan jarak

antar kursi tidak boleh kurang dari 0,75 m.

c. Jika kursi penumang didesain front face, maka baris paling kiriharus dikosongkan sebagai akses darurat menuju keluarkendaraan.

d. Semua kursi penumpang harus dapat dilipat kedepan.e. Dilengkapi dengan ruang penyimpanan tambahan untuk

penyimpanan barang bawaan crew koper atau tas.

f Dilengkapi dengan lampu penerangan dan tidak meganggupengemudi

g. Dilengkapi dengan sistem ventilasi yang memadai.

h. Temperatur dalam kabin unit berkisar 22°C - 24°C.

i. Memungkinkan orang untuk menyelamatkan diri dalam keadaandarurat jika pintu tidak berfungsi.

j. Setiap kendaraan harus disediakan tempat sampah di dalamkabin.

18.5. Kontrol

a. Dilengkapi dengan standar kendaraan umum.

b. Lampu indikator pada saat pintu terbuka yang dipasang didashboard.

18.6. Unit harus dilengkapi dengan safety devices yang berfungsi denganbaik, antara lain :

a. Services brake

b. Indicator panel

c. Emergency stop

d. Emergency door

e. Driving light/head lamp (lampu depan)f. Back light (lampu belakang)g. Signal light (lampu Sein)

h. Horn

i. Rearview mirror

j. Reverse warning device

k. Windshield washers (menggunakan cabin)1. Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) yang masih laik pakai

minimal 1 buah dengan kapasitas masing-masing 3 kg.

18.7. Pilihan

51

Page 56: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

a. Motor penggerak dapat berupa diesel, motor bakar besin ataumotor dengan listrik.

b. Transmisi otomatis

c. Sistem komunikasi didarat.

d. Kotak P3K

18.8. Pengoperasian

a. Crew Transportation Vehicle (CTV) hanya boleh dioperasikan di sisiudara dan sesuai dengan peruntukannya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Crew Transportation Vehicle(CTV) harus menyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashinglight).

c. Batas kecepatan maksimal Crew Transportation Vehicle (CTV)disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada bandar udarasetempat.

19. FORKLIFT TRUCK FOR LOADING AIRCRAFT LOWER DECK (FLT)

19.1. Bentuk Konstruksi Unit

a. Forklift digunakan untuk keperluan loading/unloading cargo yangberat kedalam atau keluar perut pesawat udara yang bukanuntuk container dan/atau di lokasi yang permukaan kerjanyatidak memungkinkan untuk menggunakan High Lift Loader.

b. Penggunaan paling umum dari peralatan ini adalah untuk

pesawat udara dengan ukuran sampai B707/DC-8, meskipunpada pesawat jenis B 757 dan B 767 dapat pula dioperasikan,sehingga dengan demikian data-data yang relevan perludisertakan sebagai referensi.

c. Dimensi Forklift harus kompak atau minimalis dan bebas dari

bagian yang menonjol seperti knalpot, sehingga dapatbermanuver secara efisien di dalam gudang.

d. Kabin operator harus tidak menghalangi pandangan kesegalaarah dan bebas dari sudut dan tonjolan-tonjolan yang tajam.

e. Untuk menghindari obstacle overhead, tiang harus dibuat

serendah mungkin antara 2.000 - 2.200 mm.

f. Tiang dan pengangkut tidak menghalangi sudut pandangoperator terhadap muatan dan daerah kerjanya.

g. Truck hendaknya dilengkapi dengan pelindung operator yangmemadai, agar terhindar dari perpindahan atau pergeseranmuatan.

h. Pemasangan fork blade pada pengangkut hendaknya sedemikian,sehingga posisi dari blade dapat dengan cepat dan mudahdirubah.

19.2. Kapasitas dan Ukuran

52

Page 57: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

1. Forklift harus mampu memuat barang seberat 1.000-2.500 kg,dan menempatkan barang tersebut kedalam ruangan cargopesawat udara dalam posisi sedemikian, sehingga meminimalkanpenanganan secara manual.

2. Karena standar truck Forklift pada umumnya ditentukan (rated)pada 500 - 600 mm "Load Center", yaitu jarak antara "load centerof gravity" dan center of bearing wheel, maka suatu "rated load'yang melebihi 2.500 kg akan diperlukan untuk mengadakansuatu kendaraan yang mampu mencapai ke dalam ruang cargopesawat udara dengan muatan yang dikehendaki.

3. Apabila load capacity pas-pasan, perlu membatasi "forward tiltcapacity" dari pada tiang, guna menghindari hilang keseimbangandengan load yang terangkat.

4. Untuk pelayanan di ruang cargo lower deck pada kebanyakanpesawat udara, kiranya perlu untuk memasang blade yang lebihpanjang dari yang standar. Blade sampai sepanjang 1.829 meter,adalah umum digunakan. Apabila ini dilakukan, maka muatanmaksimum yang aman pada ujung blade akan berkurang banyak.

5. Jumlah pengurangan kapasitas akibat bertambah panjangnyablade akan berbeda/ bervariasi. Hukum "rule of thumb" padasebuah truck kecil adalah bahwa setiap 2,5 cm pemindahan Loadmelewati posisi 600 mm, maka "safe working", load akanberkurang dengan 45 kg kurang lebih.

6. Perpanjangan blade atau belt-on extention apabila dipasang harusmendapat persetujuan dari pabrik Forklift yang bersangkutan dansecara reguler harus diperiksa kekuatannya selama digunakan.

7. "Safe working" pada "load center" yang berbeda-beda sepertihalnya load maksimum pada ujung blade harus diberi tanda yangjelas pada sisi operator.

8. Kapasitas bahan bakar 50 - 60 liter.

19.3. Mobilitas dan Stabilitas

a. Ban yang digunakan pada Forklift harus berupa ban solid.b. Radius putar harus tidak lebih dari dua setengah kali panjang

rangka.

c. Untuk mempermudah pengoperasian, harus dipasang powersteering.

19.4. Fasilitas Untuk Operator

a. Operator harus mempunyai pandangan kesegala arah tanpahalangan, dan harus dapat melihat bagian-bagian ujung Forklift.

b. Apabila dipasang kabin, maka semua jendela bagian depanharus diberi wiper, penghilang kabut atau alat lain sehinggapandangan bebas kesegala arah dalam segala cuaca. Jika alat-

53

Page 58: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

alat dimaksud tidak dapat dipasang maka dimungkinkan untukmemindahkan atau menggeser kaca penutup.

c. Semua kontrol kemudi maupun kontrol pengoperasian diberitanda yang jelas dengan simbol yang sesuai.

d. Semua kontrol harus mudah terkendali sepenuhnya danmekanisme hidroliknya lewat jarak-jarak yang pendek.

19.5. Mesin dan transmisi harus memenuhi ketentuan :

a. Penggerak utama (prime mover) harus menggunakan jenis mesindiesel atau tenaga battery.

b. Sistem transmisi pada umumnya menggunakan jenis automatictransmission (power shift transmission).

19.6. Unit harus dilengkapi dengan safety devices yang berfungsi denganbaik, antara lain :

a. Services brake.

b. Hand brake yang mudah dioperasikan dan berfungsi baik.c. Indicator panel.

d. Driving light/head lamp (lampu depan).e. Back light (lampu belakang).

f. Signal light (lampu sein).g. Warning divice alarm.

h. Lampu beacon berwarna kuning rotary atau berkedip dan tidakterhalang (dapat dilihat 360°).

i. Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) yang masih laik pakaiminimal 5 kg.

19.7. Pilihan

a. Side shift

b. Lampu kerja (working lamp)c. Intercom untuk operator

19.8. Pengoperasian

a. Forklift Truck hanya boleh dioperasikan di sisi udara dan sesuaidengan peruntukannya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Forklift Truck harusmenyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Selama pengoperasian warning device alarm dan lampu obstacleharus diaktifkan.

20. HELI DOLLIES (HDOL)

20.1. Struktur dan ukuran unit memenuhi ketentuan :

a. Struktur rangka harus sesuai denga tipe helicopter yang dilayani.b. Dilengkapi dengan motor DC

c. Unit harus mampu berputar bebas 360°

d. Unit mampu dioperasikan secara remote

54

Page 59: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

e. Unit harus dilengkapi dengan tow hitch

f. Unit harus mudah dimonitor dan dikendalikan

g. Unit hanya boleh dioperasikan sesuai dengan kapasitas danperuntukannya.

21. GROUND SUPPORT SYSTEM (GSS)

Desain:

a. Ground Support System didesain sesuai dengan peraturan dan ketentuantentang sistem instalasi Plumbing di Indonesia.

b. Ground Support System untuk supply kelistrikan didesain sesuai denganPeraturan Umum Instalasi listrik Indonesia.

c. Ground Support System untuk supply bahan bakar pesawat udaraharusdidesain sesuai dengan NFPA 415.

22. KENDARAAN YANG BEROPERASI DI SISI UDARA (AIRSIDE OPERATIONSVEHICLE/AOV).

22.1. Struktur dan ukuran unit memenuhi ketentuan :

a. Unit terdiri dari rangka yang sesuai denga tipe kendaraan komersial.b. Unit mampu untuk memberikan akomodasi yang ergonomis pada

bagian operator dan atau penumpang.

22.2. Steering system

a. Unit harus dilengkapi denganpower steeringb. Unit harus dapat berputar dibawah radius kurang dari 6 m.

22.3. Pintu

a. Semua kontrol pintu ditempatkan di ruang pengemudi dandilakukan oleh pengemudi.

b. Harus tersedia tombol pembuka pintu darurat di runga penumpang.c. Pintu harus dilengkapi dengan kunci (seal).d. Desain pembukaan pintu harus kearah depan, kecuali tipe sliding.

22.4. Desain Interior Kendaraan

a. Lantai di buat rata dengan penutup material anti slip.b. Kursi penumpang dapat diatur front face atauface to face.c. Dilengkapi dengan lampu penerangan dan tidak meganggu

pengemudi

d. Dilengkapi dengan sistemventilasi yang memadai.e. Memungkinkan orang untuk menyelamatkan diri dalam keadaan

darurat jika pintu tidak berfungsi.

f Setiap unit kendaraan operasional sisi udara harus dilengkapidengan box tempat sampah.

22.5. Kontrol

a. Dilengkapi dengan sistem kontrol standar kendaraan umum.

55

Page 60: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

-^—

b. Lampu indikator pada saat pintu belum terkunci yang dipasang didashboard.

22.6. Unit harus dilengkapi dengan safety devicesyang berfungsi denganbaik, antara lain :

a. Services brake.

b. Emergency stop.c. Horn.

d. Rearview mirror.

e. Safety belt.

f. Windshield washers (menggunakan cabin).g. Tow hitch dan tali penarik yang sesuai.

h. Flame trap harus dipasang pada saliran gas buang untuk kendaraanberbahan bakar bensin.

i. Fire extinguisher (alat pemadam api ringan) yang masih laikpakaiminimal 1buah dengan kapasitas masing-masing 3 kg.

22.7. Pilihan

a. Motor penggerak dapat berupa diesel, motor bakar besin atau motordengan listrik.

b. Transmisi otomatis

c. Sistem komunikasi didarat.

d. Sistem pendinginan udara

e. KotakP3K

22.8. Pengoperasian

a. Airside Operations Vehicle (AOV) hanya boleh dioperasikan di sisiudara dan sesuai dengan peruntukannya.

b. Selama pengoperasian di sisi udara, Airside Operations Vehicle (AOV)harus menyalakan lampu obstacle (yellow rotary/flashing light).

c. Batas kecepatan maksimal Airside Operations Vehicle (AOV)disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada bandar udarasetempat.

d. Pengoperasian kendaraan pick-up truck, semua pintu bagasi (bak)harus dalam keadaan terkunci.

56

Page 61: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

B. NON MOTORIZED

1. BAGGAGE CART (BCT)

1.1. Struktur unit keseluruhan harus memenuhi ketentuan :Unit harus terbuat dari struktur yang kuat dengan platform yangmampu untuk digunakan menopang muatan dengan berat sampaidengan 1.500 kg. Pada bagian depan dan belakang disediakandinding dan pada kedua sisinya disediakan pintu terali atau pagaruntuk menjaga agar muatan tidak jatuh.Rangka harus terpasang pada rumah sumbu belakang roda yangtetap (tidak dapat digerakkan) dan pada sumbu roda depan yangbergerak (dapat disetir).Unit didesain dengan berat kosong seringan mungkin sehinggamemungkinkan untuk dioperasikan oleh satu orang operator.Struktur rangka dan unit harus terbuat dari bahanlogam yang kuatsehingga tahan terhadap beban kerja maksimum dan dilengkapidengan rubber bumper pada setiap sudut tepian paling luar bagianatas dan bawah.

Batang penarik (tow bar) harus terpasang pada bagian depan dan kaitpenarik (tow hitch) pada bagian belakang dengan ukuran pin danlubang yang sesuai, sehingga keduanya mempunyai kekuatan yangcukup dan dapat ditarik sebagai satu rangkaian cart yang bermuatanpenuh. Pin diharuskan menggunakan pengunci agar tidak mudahlepas saat menarik. Diupayakan agar tautan antara tow hitch dan towbar tidak bersudut sehingga tidak memungkinkan bagian belakangdari unit terangkat pada saat akan berhenti.Batang penarik hendaknya disesuaikanmenghindari terjadinya benturan antara 2berdekatan dalam 1 (satu) rangkaian padatikungan dengan radius putar maksimum 90°.Batang tow bar harus dapat ditekuk dan pada saat parkir, harusberada pada posisi vertikal dan terkunci (interlock).

h. Lantai (platfom) didesain tidak terjadi adanya genangan air.i. Permukaan sisi dalam dinding pembatas dan platform hendaknya

datar dan halus.

j. Dilengkapi dengan bantalan pada sudut atas.

1.2 Dimensi unit baggage cart:

a.

b.

i.

g-

panjangnya untuk(dua) unit cart yangsaat membelok pada

Dimensi Tipe/Model Terbuka Tipe/model tertutupPanjang 2.500 mm 2.500 mmPanjang incl towbar 3.500 mm 3.500 mmLebar 1.450 mm 1.450 mmTinggi 1.600 mm 2.000 mmTinggi platform daritanah

600 mm 600 mm

1.2. Pergerakan unit harus memenuhi ketentuan :a. Unit harus stabil dalam kondisi bermuatan penuh atau kosong

sehingga dapat ditarik secara satuan maupun dalam rangkaian.b. Roda gerobak minimal 4 (empat) buah.c. Roda bagian depan harus berfungsi sebagai kemudi (steering system).

1.3. Pilihan

a. Unit dapat dilengkapi dengan penutup (cover) kedap air.Disediakan tempat penyimpanan penutup (cover) yang melekat padaunit.

Area bongkar muat dapat sebagian atau sepenuhnya tertutup denganakses dari satu atau dua sisi.Sisi struktur dapat didesain berengselPengereman otomatis apabila unit terlepas dari kopling.Pengereman pada saat towbar pada posisi vertical 30°.Permukaan platform tidak licin.

b.

d.

e.

f.

g-

57

Page 62: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

————

h. Penutup permanen pada dinding belakang.

1.4. Pengoperasiana. Unit harus dioperasikan di sisi udara dan sesuai dengan kapasitas

dan peruntukannya.b. Pada saat loading dan unloading bagasi parking brake dalam posisi

aktif dan wheel chocks terpasang pada roda.c. Rangkaian pengoperasian Baggage Cartmaksimum4 unit.d. Pada saatpengoperasian semua pintu Baggage Cart dalam posisi

terkunci.

2. CONTAINER DOLLIES (CDL)

2.1 Struktur unit keseluruhan harus memenuhi ketentuan :a. Dalam struktur yang memadai, unit harus dilengkapi dengan roller

platform untuk mengangkut 1 (satu) Unit Load Device (ULD).b. Geometris sistem kemudi harus sedemikian rupa sehingga apabila

ditarik dalam rangkaian akan mengikuti arah lintasan yang benar.c. Ketinggian platform harus 508 mm ± 5% (ujung atas roller terhadap

tanah).d. Unit harus memiliki tow bar yang dipasang di depan dan tow

hitch/tow bar di belakang yang memiliki kekuatan memadai sehinggamemungkinkan tractor untuk menarik rangkaian bermuatan. Tow barhendaknya disesuaikan panjangnya untuk menghindari terjadinyabenturan antara 2 (dua) unit yang berdekatan dalam 1 (satu)rangkaian pada saat membelok.

2.2 Desain platform, guide rail dan stopperharus memenuhi ketentuan :a. Tersedia turntable platform yang dapat berputar secara horisontal

sampai 360°, dilengkapi dengan pengunci (lock) untuk setiapperubahan sudut 90°

b. Platform harus dilengkapi dengan roller yang memungkinkan gerakanuntuk transfer ULD.

c. Untuk mengarahkan pemindahan ULD dari/ke platform dan untukmeredam benturan pada muatan harus dipasang guide roller yangmempunyai diameter yang disesuaikan dengan desain.

d. Guide rails dengan tinggi minimal 50 mm harus disediakan disepanjang dua sisi platform.

e. Stopper dan penahan (restraints) vertikal harus dipasang pada setiapujung platform guna menahan kerangka dasar ULD di atas platform.Ketinggian puncak dari alat penahan (restraint device) diukur daripermukaan container tidak boleh melebihi 50 mm (2 inch).

f. Stopper dan penahan (restraints) tersebut harus dapat dioperasikanoleh 1 (satu) orang dari kedua belah sisi unit.

2.3 Pengoperasiana. Unit harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas dan

peruntukannya.b. Unit hanya boleh dioperasikan dengan rangkaian maksimal 4 unit.

3. PALLET DOLLIES (PDL)

3.1 Struktur dan ukuran unit keseluruhan harus memenuhi ketentuan:a. Rangka yang cukup kuat dan dilengkapi dengan platform untuk

membawa dan mentransfer unit ULD.b. Rangka ditopang oleh as roda belakang yang sifatnya tetap dan as

roda depan dengan sistem kemudi.c. Tinggi rollerplatform 508 mm ± 5% (dari puncak roller).d. Ukuran keseluruhan unit dibuat seminimal mungkin.e. Unit harus memiliki tow baryang dipasang di depan dan tow hitch di

belakang yang memiliki kekuatan cukup sehingga memungkinkantractor untuk menarik rangkaian dolly bermuatan.

f. Tow bar hendaknya disesuaikan panjangnya untuk menghindariterjadinya benturan antara 2 (dua) unit dolly yang berdekatan dalam1 (satu) rangkaian pada saat membelok.

58

Page 63: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

3.2 Desain platform, guide rails, dan stopper harus memenuhi ketentuan :a. Platform dilengkapi dengan roller yang permukaannya memungkinkan

pergerakan ULD.

b. Platform dirancang untuk memindahkan ULD baik dari sisi sampingatau pun belakang.

c Dilengkapi guide rail pada kedua sisi lintasan roller.d. Stopper yang dapat ditarik kembali (retractable) harus dipasang pada

masing-masing ujung lintasan roller.e. Stopper yang dapat ditarik kembali (retractable) dapat dioperasikan

oleh satu orang.f. Platform harus dirancang cukup untuk menggerakkan ULD secara

manual (didorong) dan diameter roller pada platform harus dirancangsehingga perpindahan ULD baik dari/ataupun ke platform tidakmengalami benturan yang berlebihan.

g. Pijakan (walk ways) disediakan untuk dua orang dan harus terbuatdari bahan anti slip dengan lebar minimal 305 mm.

h. Untuk mempermudah transfer ULD dari/ke platform dan untukmengurangi benturan, disediakan roller depan yang memungkinkanberdiameter maksimum.

3.3 Pengoperasiana. Unit harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas dan

peruntukannya.b. Unit hanya boleh dioperasikan dengan rangkaian maksimal 4 unit.

. TOWED PASSENGER STAIR (TPS)

4.1 Struktur dan ukuran unit keseluruhan harus memenuhi ketentuan:a. Tangga mempunyai rangka yang kuat.b. Tangga dalam keadaan stabil pada waktu untuk naik /turun

penumpang pesawat.

c. Tinggi platform atas tidak melebihi 4 m atau dibawah ketinggianbagian bawah fix bridge pada saat ditarik.

d. Titik terendah (ground clearance) unit tidak boleh kurang dari 200mm dari permukaan tanah.

e. Area di bawah platform atas harus bebas dari semua komponen atauhalangan setidaknya 300 mm dari interface pesawat udara.

4.2 Desain tangga harus memenuhi ketentuan :a. Anak tangga didesain anti slip, tahan terhadap perubahan cuaca dan

dilengkapi lubanguntuk menghindari genangan air.b. Dilengkapi dengan pegangan tangan yang tidak boleh ada tonjolan

atau sudut yang dapat menyebabkan cedera.c. Kemiringan anak tangga dan ukuran harus tidak boleh melebihi 2°

dari sisi mendatar/horisontal.d. Lebar tangga anak tangga minimal 1.250 mm atau harus mampu

dilewati oleh 2 (dua) orang dewasa yang membawa bagasi kabin.e. Titik terendah anak tangga tidak boleh lebih dari 175 mm diukur dari

permukaan tanah.

f Setiap anak tangga yang berengsel yang dipasang di dasar tanggaharus mempunyai ukuran yang sama dengan anak tangga utama.

g. Disediakan sebuah pengunci untuk menahan kedudukan anaktangga yang berengsel.

h. Pegangan tangan harus disediakan pada dua sisi di sepanjang tanggadengan desain tidak boleh melukai dan mudah dibersihkan.

i. Bagian depan platform harus dilengkapi dengan rubber bumper.j. Bagian atas platform harus cukup untuk membuka dan menutup

pintu pesawat tanpa halangan. Apabila unit tangga dilengkapi denganslidingside platform maka aturan tersebut tidak berlaku.

k. Sliding side platform harus dilengkapi pengunci.4.3 Pengoperasian

a. Unit harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas danperuntukannya.

59

^^

Page 64: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

b. Selama digunakan, stabilizer dan parking brake harus dalam posisiaktif dan whell chocks dalam posisi terpasang pada roda.

c. Sebelum mobilisasi unit, semua stabilizer dan pengunci lainnya harusdalam keadaan off (terangkat).

5. AIRSIDE AIRCRAFT INSPECTION STAIR (AAIS), BAGGAGE SLIDING BRIDGE(BSB).

5.1 Struktur dan ukuran unit keseluruhan harus memenuhi ketentuan:a. Tangga mempunyai rangka yang kuat.b. Tangga dalam keadaan stabil pada waktu dioperasikan.c. Bahan rangka harus terbuat dari besi hollow, diberi perlindungan anti

karat dan dicat warna kuning aviasi.d. Permukaan anak tanggaharus dibuat dari bahan anti slip.

5.2 Desain tangga harus memenuhi ketentuan :a. Anak tangga didesain anti slip, tahan terhadap perubahan cuaca dan

dilengkapi lubang untuk menghindari genangan air.b. Dilengkapi dengan pegangan tangan yang tidak boleh ada tonjolan

atau sudut yang dapat menyebabkan cedera.c. Pegangan tangan harus disediakan pada dua sisi di sepanjang tangga

dan mudah dibersihkan.

d. Bagian depan platform harus dilengkapi dengan rubber bumper.5.3 Perangkat Keselamatan (Safety Divices)

a. Unit harus dilengkapi dengan stabilizer.b. Untuk mobilisasi, unit dapat dilengkapi dengan roda.

5.4 Pengoperasiana. Unit harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas dan

peruntukannya.b. Selama digunakan, stabilizer harus dalam posisi aktif.c. Stabilizer harus dalam posisi terkunci saat unit tidak sedang

dipergunakan.

6. AIRCRAFT TOWBAR (ATB)

6.1 Struktur dan ukuran unit Aircraft Towing Bar harus didesain mampuuntuk menahan dan meneruskan gaya dorong atau tarik pesawattermasuk mendorong atau menarik pesawat membelok.

6.2 Desain Aircraft Towing Bar harus sesuai dengan tipe pesawat.6.3 Desain Aircraft Towing Bar harus memenuhi ketentuan :

a. Towbarharus dilengkapi dengan roda untuk mobilisasi.b. Towbar dapat dilengkapi dengan sistem hidrolik untuk membantu

mempermudah proses connecting bebagai jenis pesawat.c. Ketinggian batang tow bar minimal 50 mm selama operasi.

6.4 Towbar head dan eye unit memenuhi ketentuan :a. Towbar head didesain aman dan mudah dipasang dan dilepas oleh

satu orang

b. Pengait tow head harus dilengkapi dengan shear bolt dan shear pin.c. Diameter dalam dari toweye didesain sesuai dengan diameter pin.d. Towbar eye harus tahan terhadap goresan pada pemakaian normal

dan tidak mengalami keausan serta perubahan.6.5 Bar unit memenuhi ketentuan :

a. Bar dilengkapi dengan pegangan di samping dan/atau di atasnya.b. Diberi tulisan atau marka untuk penggunaan jenis pesawat.

6.6 Pengoperasiana. Unit harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas dan

peruntukannya.b. Selama mobilisasi tuas hidrolik harus pada posisi off.

60

Page 65: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

^^——

7. AIRCRAFT WHEEL CHOCKS (AWC)7.1 Material wheel chocks merupakan high density rubber dan tahan

terhadap segala kondisi cuaca.7.2 Tipe wheel chocks harus dipilih model solid bottom dengan bentuk

segitiga, dan ukurannya disesuaikan dengan jenis pesawat.7.3 Warna bebas, sesuai standar pabrikan.7.4 Traction ribspada permukaan wheel chocks harus horizontal.7.5 Wheel chocks harus merupakan satu set pasangan7.6 Wheel chocks harus selalu dipasang pada dua sisi roda pesawat7.7 Unit harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas dan peruntukannya.

8. PASSENGER WHEEL CHAIR (PWC)8.1. Rangka terbuat dari bahan stainless steel atau bahan tahan karat

lainnya.8.2. Unit harus didesain dengan berat seringan mungkin.8.3. Unit dan komponennya harus mampu menahan beban sampai dengan

150 kg.8.4. Kursi harus dapat dilipat.8.5. Unit harus dilengkapi dengan sistem pengunci roda utama yang dapat

dijangkau oleh penumpang.8.6. Pada saat dioperasikan, pada posisi menuggu pengunci roda harus

diaktifkan dan unit tidak dapat bergerak.8.7. Unit harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas dan peruntukannya.

61

Page 66: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAhubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 635 Tahun... · 2016. 1. 19. · c. Seluruh sistim kelistrikan peralatan yang digunakan

9. Aircraft Tail Jack

9.1 Sitim operasi aircraft tail jack harus hidrolis9.2 Aaircraft tail jack harus dilengkapi dengan pin safety lock9.3 Jumlah kaki aircraft tail jack minimal 39.4 Konstruksi rangka harus mampu menahan beban minimal 2.750

kg

9.5 Warna aircraft tail jack harus kuning9.6 Unit harus memudah untuk mobilisasi dan demobilisasi9.7 Unit harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas dan

peruntukannya.

10. Aircraft Passenger Canopy10.1. Jenis Kanopi terpal atau polykarbonat10.2. Rangka harus kuat menumpu beratnya sendiri dan kanopi.10.3. Rangka bagian bawah harus sekaligus berfungsi sebagai

pemberat dari tiupan angin.Bagian depan kanopi yang bersinggungan dengan badan pesawatharus diberi bumper.Jenis bumper harus dipilih dari bahan yang lentur agar tidakmelukai badan pesawat.

10.6. Mudah dilakukan mobilisasi dan demobilisasi10.7. Unit harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas dan

peruntukannya.

Ditetapkan di : JAKARTAPadatanggal : 16 November 2015

10.4.

10.5.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPAL^g^&feHTJKUM DAN HUMAS,

(IV/b)199003 1 001

62