KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP...

158
1 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 172 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT BANDAR UDARA (AIRPORT EMERGENCY PLAN) DAN PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 55 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome) telah mengatur Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara wajib memiliki Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan menyediakan Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK); b. bahwa untuk menjaga dan meningkatkan kinerja fasilitas, prosedur, dan personel dalam penanggulangan keadaan darurat bandar udara perlu dilakukan pengawasan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 30 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di Bidang Penerbangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 286);

Transcript of KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP...

  • 1

    KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

    DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

    PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

    NOMOR : KP 172 TAHUN 2017

    TENTANG

    PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN

    RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT BANDAR UDARA (AIRPORT EMERGENCY PLAN) DAN PERTOLONGAN KECELAKAAN

    PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK)

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

    Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 55 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome) telah mengatur Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar

    Udara wajib memiliki Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan menyediakan Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK);

    b. bahwa untuk menjaga dan meningkatkan kinerja fasilitas, prosedur, dan personel dalam penanggulangan keadaan

    darurat bandar udara perlu dilakukan pengawasan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

    pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Petunjuk Teknis

    Pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK);

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956);

    2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi

    Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2015 Nomor 8);

    3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

    4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 30

    Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif

    Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di Bidang Penerbangan (Berita Negara Republik Indonesia

    Tahun 2015 Nomor 286);

  • 2

    5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 55 Tahun 2015

    tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 407);

    6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 59 Tahun 2015 tentang Kriteria, Tugas, Dan Wewenang

    Inspektur Penerbangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 409);

    7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 128 Tahun 2015 tentang Pemindahan Pesawat Udara Yang Rusak Di Bandar

    udara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1306);

    8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 189 tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 86 Tahun 2016 (Berita Negara

    Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012);

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

    TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT BANDAR UDARA

    (AIRPORT EMERGENCY PLAN) DAN PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK).

    Pasal 1

    (1) Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar

    Udara wajib memiliki Rencana Penanggulangan Keadaan

    Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan menyediakan Pelayanan Pertolongan Kecelakaan

    Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) sesuai kategori bandar udara yang dipersyaratkan.

    (2) Untuk menjaga dan meningkatkan kinerja fasilitas, prosedur, dan personel wajib dilakukan pengawasan secara

    berkelanjutan.

    (3) Pengawasan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengawasan

    Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).

    (4) Petunjuk Teknis Pengawasan Rencana Penanggulangan

    Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam

    Kebakaran (PKP-PK) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) termuat dalam lampiran I, II, III, IV, V, VI, VII, dan VIII peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

    dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

  • 3

    Pasal 2

    Untuk menjamin penanggulangan keadaan darurat bandar udara, Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar

    Udara wajib memiliki Standard Operating Procedure (SOP) pengawasan internal dengan berpedoman kepada Peraturan ini.

    Pasal 3

    Direktur Keamanan Penerbangan dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan

    Peraturan ini.

    Pasal 4

    Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

    Ditetapkan di : Jakarta

    Pada tanggal : 18 Juli 2017 ____________________________________________

    DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

    ttd

    Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

    Salinan Surat Peraturan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Menteri Perhubungan;

    2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan; 4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

    5. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan; 6. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

    7. Para Kepala Dinas Perhubungan Propinsi; 8. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara; 9. Para Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara;

    10. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero); 11. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero);

    12. Para Direktur Badan Usaha Angkutan Udara; 13. Para Direktur Perusahaan Angkutan Udara Asing; 14. Direktur Utama LPPNPI;

    15. Para Pimpinan Penyedia Jasa Pengamanan Kargo dan Pos; 16. Para Pimpinan Penyedia Jasa Pendidikan dan Pelatihan Bidang Keamanan

    Penerbangan.

  • 4

    PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

    BANDAR UDARA (AIRPORT EMERGENCY PLAN) DAN PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN

    DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK)

    Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

    Nomor : KP 172 Tahun 2017 Tanggal : 18 Juli 2017

  • 5

    BAB 1

    KETENTUAN UMUM

    1.1 Definisi

    Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan :

    1. Pengawasan adalah kegiatan pengawasan berkelanjutan untuk melihat pemenuhan peraturan keselamatan penerbangan yang dilaksanakan

    oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan Usaha Bandar Udara atau penyedia jasa pendidikan dan pelatihan.

    2. Audit adalah pemeriksaan yang terjadwal, sistematis dan mendalam terhadap prosedur, fasilitas, personel dan dokumentasi organisasi penyedia jasa penerbangan untuk mengetahui tingkat kepatuhan

    terhadap peraturan yang berlaku.

    3. Inspeksi adalah pemeriksaan sederhana terhadap pemenuhan standar suatu produk akhir objek tertentu.

    4. Pengujian adalah kegiatan mengukur pemenuhan standar teknis operasional fasilitas pelayanan darurat.

    5. Fasilitas pelayanan darurat adalah semua fasilitas Pertolongan

    Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Keabakaran (PKP-PK) dan

    Salvage yang digunakan untuk memberikan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta pemindahan pesawat udara

    yang rusak.

    6. Fasilitas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran

    (PKP-PK) adalah semua kendaraan PKP-PK, peralatan operasional PKP-PK dan bahan pendukungnya serta personel yang disediakan di setiap bandar udara untuk memberikan pertolongan kecelakaan penerbangan

    dan pemadam kebakaran.

    7. Peralatan Pemindah Pesawat Udara (Salvage) adalah peralatan untuk pemindahan pesawat udara yang rusak .

    8. Check list adalah suatu alat observasi yang berbentuk daftar berisikan faktor-faktor berikut subjek yang ingin diamati/diselidiki.

    9. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan

    batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara

    mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang

    dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

    10. Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency Plan/AEP) adalah pelayanan untuk menyelamatkan jiwa dan harta dari kejadian dan/atau

    kecelakaan pesawat udara di bandar udara dan sekitarnya sampai radius 5 miles (± 8 Km) dari titik referensi bandar udara, serta menyelamatkan jiwa dan harta dari kejadian, kecelakaan dan/atau

    kebakaran fasilitas di bandar udara.

    11. Dokumen Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency Plan/AEP doc) adalah dokumen yang berisi koordinasi, komando dan

  • 6

    komunikasi antara unit/instansi untuk penanggulangan keadaan

    darurat yang terjadi di bandar udara dan sekitarnya sampai radius 5 miles (± 8 Km) dari titik referensi bandar udara yang telah disahkan oleh Direktur.

    12. Objek Pengawasan adalah Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan

    Usaha Bandar Udara dan Penyedia Jasa Pendidikan dan Pelatihan PKP-PK dan Salvage yang kegiatannya berkaitan dengan pelayanan darurat.

    13. Otoritas Bandar Udara adalah lembaga pemerintah yang diangkat oleh Menteri dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan melakukan

    pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan.

    14. Menteri adalah Menteri yang membidangi urusan penerbangan.

    15. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

    16. Direktur adalah Direktur yang membidangi Keamanan Penerbangan. 17. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.

    18. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

    19. Direktorat adalah Direktorat Keamanan Penerbangan.

    20. Kantor Otoritas adalah Kantor Otoritas Bandar Udara.

    1.2 Tujuan

    1.2.1 Memberikan pemahaman kepada inspektur mengenai proses dan jenis pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan.

    1.2.2 Memberikan petunjuk teknis inspektur dalam perencanaan,

    pelaksanaan, pelaporan, tindakan korektif dan tindak lanjut hasil pengawasan.

    1.2.3 Memberikan petunjuk dan tata cara pentahapan kegiatan dalam melaksanakan pengawasan.

    1.2.4 Memberikan standar bentuk pengawasan.

    1.2.5 Memberikan panduan dalam penilaian Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan/AEP) dan pelayanan PKP-PK objek pengawasan serta penilaian pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual/TPM) personel PKP-PK dan/atau Salvage objek pengawasan.

    1.3 Sasaran

    1.3.1 Standarisasi Kinerja Inspektur.

    1.3.2 Penerapan rencana penanggulangan keadaan darurat bandar udara secara efektif dan efisien.

    1.3.3 Penerapan program pendidikan dan pelatihan personel PKP-PK dan Salvage objek pengawasan secara menyeluruh, efektif dan efisien.

    1.3.4 Pemenuhan peraturan keselamatan dan keamanan penerbangan,

    standar dan rekomendasi praktis ICAO dengan mempertimbangkan keselamatan, keteraturan, serta efesiensi penerbangan.

  • 7

    1.4 Ruang Lingkup

    Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) meliputi: 1.4.1 tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan pengawasan

    penanggulangan keadaan darurat bandar udara dan penyelenggara pendidikan dan pelatihan personel PKP-PK dan/atau Salvage.

    1.4.2 tahapan dalam proses pengawasan penanggulangan keadaan darurat bandar udara dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan personel PKP-PK dan/atau Salvage; dan

    1.4.3 pelaksanaan pengawasan penanggulangan keadaan darurat bandar udara dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan personel PKP-

    PK dan/atau Salvage yang dilakukan oleh Direktorat dan Kantor Otoritas.

  • 8

    BAB 2

    PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB

    2.1 Direktur Jenderal

    Dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), Direktur Jenderal mendelegasikan kepada Direktur dan Kepala Kantor.

    2.2 Direktur

    2.1.1 Bertanggungjawab pada pelaksanaan pengawasan Rencana

    Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).

    2.1.2 Berwenang untuk:

    a. menyusun, melaksanakan, mengembangkan, mempertahankan dan mengevaluasi program dan tata cara pengawasan;

    b. menyusun, mengkoordinasikan dan melaksanakan program kerja

    pengawasan; c. memastikan inspektur memahami dan melaksanakan petunjuk

    teknis pengawasan yang telah ditetapkan; d. membentuk dan menunjuk tim inspektur pelaksanaan

    pengawasan;

    e. membangun proses pengumpulan informasi tentang identifikasi dalam penanggulangan keadaan darurat bandar udara dari sumber di luar sistem pengawasan;

    f. mengevaluasi terhadap hasil kegiatan pengawasan; g. memastikan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan

    sesuai yang telah diidentifikasi; h. menetapkan tindakan korektif dan penegakan hukum

    berdasarkan hasil kegiatan pengawasan;

    i. melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan;

    j. mengelola dan mengevaluasi jadwal kerja, catatan pelatihan dan laporan tahunan dari inspektur;

    k. melakukan penilaian terhadap laporan hasil pengawasan internal

    objek pengawasan; l. mendokumentasikan laporan kegiatan pengawasan; dan m. melaporkan hasil kegiatan pengawasan kepada Direktur Jenderal.

    2.3 Kepala Kantor 2.3.1 Bertanggungjawab melaksanakan pengawasan Rencana

    Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).

    2.3.2 Berwenang untuk:

    a. menyusun, menetapkan dan melaksanakan program kerja inspeksi dan pengujian;

    b. menentukan dan membagi tugas pelaksanaan inspeksi dan pengujian;

  • 9

    c. memastikan inspektur memahami petunjuk teknis tata cara

    pengawasan; d. membentuk dan menunjuk tim inspektur pelaksana inspeksi, dan

    pengujian;

    e. mengevaluasi terhadap hasil kegiatan inspeksi dan pengujian; f. menetapkan tindakan korektif dan penegakan hukum

    berdasarkan hasil kegiatan inspeksi dan pengujian; g. melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang

    dilakukan oleh objek pengawasan;

    h. menerima dan melakukan penilaian terhadap laporan hasil pengawasan internal objek pengawasan;

    i. melaporkan hasil penilaian laporan pengawasan internal objek pengawasan setiap bulan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktur;

    j. mengambil tindakan terhadap hasil penilaian laporan pengawasan internal objek pengawasan;

    k. mengelola dan mengevaluasi jadwal kerja, catatan pelatihan,

    laporan bulanan dan tahunan dari inspektur; l. mendokumentasikan laporan kegiatan inspeksi dan pengujian;

    dan m. melaporkan hasil kegiatan inspeksi dan pengujian kepada

    Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktur.

    2.4 Inspektur 2.4.1 Melaksanakan pengawasan kepada objek pengawasan.

    2.4.2 Berwenang untuk:

    a. mendapatkan akses secara penuh untuk mengambil data dan

    informasi pada objek pengawasan; b. mengambil/mendokumentasikan barang bukti (evidence)

    pengawasan; c. merekomendasikan kepada Direktur atau Kepala Kantor terkait

    tindakan penegakan hukum terhadap objek pengawasan yang

    tidak patuh terhadap peraturan terkait PKP-PK dan Salvage, rencana penanggulangan keadaan darurat bandar udara dan

    pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual) objek pengawasan yang telah disahkan;

    d. memerintahkan objek pengawasan melakukan tindakan korektif secara langsung atas ketidakpatuhan terhadap peraturan terkait PKP-PK dan Salvage, rencana penanggulangan keadaan darurat bandar udara dan pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual) objek pengawasan yang telah disahkan;

    e. melakukan pengawasan rencana penanggulangan keadaan

    darurat bandar udara (Airport Emergency Plan) dan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK); dan

    f. memberikan klasifikasi tingkat kepatuhan terhadap hasil

    pengawasan sesuai dengan tingkat pelanggaran.

    2.4.3 Kriteria inspektur a. memiliki kompetensi pendidikan dan pelatihan PKP-PK dan/atau

    Salvage. b. telah ditetapkan sebagai inspektur keamanan penerbangan

    bidang PKP-PK dan Salvage oleh Direktur Jenderal. c. untuk inspektur internal telah ditetapkan oleh pimpinan tertinggi

    objek pengawasan.

  • 10

    2.4.4 Dalam melaksanakan pengawasan, Inspektur yang mendapatkan

    surat perintah tugas dari Direktur/Kepala Kantor harus membentuk tim inspektur.

    2.4.5 Tim inspektur sbagaimana dimaksud butir 2.4.4 terdiri dari: a. ketua tim; dan

    b. anggota tim.

    2.4.6 Ketua Tim sebagaimana dimaksud butir 2.4.5 huruf a, mempunyai

    tugas: a. memastikan tahapan dalam pelaksanaan pengawasan sesuai

    dengan petunjuk teknis pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran

    (PKP-PK); b. memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan;

    c. memastikan kegiatan pengawasan dilakukan sesuai dengan rencana dan prosedur;

    d. memastikan tim dalam melaksanakan pengawasan secara

    independen, profesional, tidak terpengaruh dengan konflik kepentingan, aspek operasional dan/atau komersial dan objektif;

    e. memastikan dan memonitor semua anggota mempunyai

    tanggung jawab dan melaksanakan tugas-tugas pengawasan yang diberikan;

    f. mencatat dan menyimpan hasil catatan pengawasan; g. mengidentifikasi, mengevaluasi, mendiskusikan dan

    memverifikasi hasil pengawasan dengan objek pegawasan;

    h. memberikan rekomendasi kepada objek pengawasan terkait hasil pengawasan;

    i. melaporkan hasil pengawasan kepada Direktur atau Kepala Kantor; dan

    j. melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang

    dilakukan oleh objek pengawasan.

    2.4.7 Anggota tim sebagaimana dimaksud butir 2.4.5 huruf b, mempunyai

    tugas: a. melaksanakan persiapan sesuai dengan perencanaan kegiatan

    pengawasan; b. melengkapi semua bagian kegiatan pengawasan sesuai dengan

    rencana dan prosedur;

    c. menjalankan tugas-tugas pengawasan secara independen, profesional, tidak terpengaruh dengan konflik kepentingan, aspek

    operasional dan/atau komersial dan objektif; d. menyimpan catatan yang jelas mengenai tindakan yang

    dilakukan selama kegiatan pengawasan atau mengumpulkan

    bukti yang mendukung temuan; e. menyiapkan laporan hasil pengawasan; dan f. mendukung ketua tim melakukan monitoring penyelesaian

    tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan.

  • 11

    BAB 3

    PROGRAM PENGAWASAN

    3.1 Gambaran Umum

    3.1.1 Pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar

    Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dilaksanakan untuk melakukan kegiatan kendali mutu yang berkelanjutan guna menilai

    pemenuhan penerapan standar rencana penanggulangan keadaan darurat bandar udara dan pelayanan PKP-PK yang dilakukan oleh objek pengawasan.

    3.1.2 Pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar

    Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) harus mengacu kepada peraturan nasional terkait rencana penanggulangan keadaan

    darurat bandar udara, PKP-PK dan Salvage, dan dokumen Airport Emergency Plan, serta dokumen pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual) personel PKP-PK dan/atau Salvage objek pengawasan yang telah disahkan oleh Direktur Jenderal.

    3.1.3 Inspektur melaksanakan pengawasan atas perintah Direktur

    Jenderal dan/atau Kepala Kantor.

    3.1.4 Jenis kegiatan pengawasan penanggulangan keadaan darurat bandar udara, meliputi: a. audit;

    b. inspeksi; dan c. pengujian.

    3.1.5 Kegiatan pengawasan untuk penyedia jasa pendidikan dan pelatihan

    personel PKP-PK dan Salvage terdiri dari : a. audit; dan b. inspeksi.

    3.2 Audit

    3.2.1 Pengawasan berupa audit bertujuan untuk:

    a. memastikan bahwa seluruh ketentuan dalam peraturan terkait

    Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dilaksanakan oleh objek pengawasan;

    b. memastikan bahwa seluruh ketentuan dalam peraturan terkait pendidikan dan pelatihan personel PKP-PK dan/atau Salvage dilaksanakan oleh objek pengawasan;

    c. memastikan pencapaian tingkat pemenuhan standar dan efektifitas pelaksanaan langkah-langkah keselamatan

    penerbangan; d. mengidentifikasi pemenuhan standar dan prosedur; dan e. mengidentifikasi penanganan penanggulangan keadaan darurat

    bandar udara yang membutuhkan perbaikan tindakan korektif dalam peningkatan keselamatan penerbangan.

  • 12

    3.2.2 Audit dilaksanakan sebagai berikut:

    a. berdasarkan program kerja yang telah disusun; b. dilakukan pemberitahuan kepada objek pengawasan, untuk

    memberi kesempatan kepada objek pengawasan mempersiapkan

    dokumen dan perangkat lainnya; c. audit oleh Direktorat Jenderal dilaksanakan dengan jangka waktu

    sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun berdasarkan penilaian resiko;

    d. audit internal oleh objek pengawasan dilaksanakan dengan jangka

    waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun; dan e. hasil audit Direktorat Jenderal disampaikan kepada objek

    pengawasan.

    3.3 Inspeksi

    3.3.1 Pengawasan berupa inspeksi untuk:

    a. memastikan bahwa 1 (satu) atau beberapa aspek dalam ketentuan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) pada objek pengawasan

    dilaksanakan sesuai ketentuan; b. memastikan bahwa 1 (satu) atau beberapa aspek dalam ketentuan

    penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan personel PKP-PK

    dan/atau Salvage pada objek pengawasan dilaksanakan sesuai ketentuan;

    c. memastikan tingkat pencapaian dan efektifitas pelaksanaan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) sesuai kategori bandar udara;

    d. mengidentifikasi pemenuhan standar dan prosedur dan

    memastikan tindakan korektif; e. mengidentifikasi kerentanan pada area yang masih perlu

    perbaikan/peningkatan keselamatan penerbangan; dan

    f. memastikan tindakan korektif hasil audit telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

    3.3.2 Inspeksi dilaksanakan sebagai berikut:

    a. berdasarkan program kerja yang telah disusun atau berdasarkan

    penilaian resiko; b. pelaksanaan dapat diberitahukan atau tidak diberitahukan

    kepada objek pengawasan dalam setiap inspeksi; dan c. hasil inspeksi disampaikan kepada objek pengawasan.

    3.4 Pengujian

    3.4.1 Pengawasan berupa pengujian untuk: a. menilai efektifitas prosedur, personel dan fasilitas pelayanan

    PKP-PK; b. mengetahui kinerja personel dan fasilitas pelayanan PKP-PK serta

    prosedurnya; dan

    c. memberikan wawasan baru pada personel yang bertugas.

    3.4.2 pengujian dilakukan dilaksanakan sebagai berikut :

    a. personel yang melakukan pengujian kinerja fasilitas pelayanan PKP-PK harus terlatih dan memiliki surat perintah tugas sebagai

    penjelasan kepada pihak unit PKP-PK objek pengawasan;

  • 13

    b. hasil pengujian disampaikan kepada objek pengawasan yang

    berisi identifikasi dan tindakan perbaikan yang dibutuhkan; dan c. hasil pengujian dilakukan monitoring terhadap tindakan

    perbaikan yang dilakukan.

  • 14

    BAB 4

    TAHAPAN KEGIATAN PENGAWASAN

    4.1 Perencanaan Pengawasan

    4.1.1 Direktur dan Kepala Kantor menyusun rencana pengawasan tahunan

    dengan mempertimbangkan identifikasi penilaian resiko atau tingkat

    pelayanan PKP-PK untuk menentukan prioritas dan frekuensi kegiatan pengawasan.

    4.1.2 Hasil identifikasi penilaian resiko atau tingkat pelayanan PKP-PK

    dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk membangun

    strategi guna menghilangkan resiko atau menentukan mitigasi oleh Direktur dan Kepala Kantor.

    4.1.3 Kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.1.1 dilakukan dengan tahapan seperti bagan dalam lampiran II peraturan ini.

    4.2 Persiapan Pengawasan

    4.2.1 Persiapan pengawasan meliputi:

    a. administrasi; b. dokumen pendukung; dan c. alat kelengkapan pengawasan.

    4.2.2 Persiapan administrasi sebagaimana dimaksud butir 4.2.1 huruf a

    meliputi :

    a. pembentukan dan penetapan tim inspektur; b. pembuatan surat perintah tugas;

    c. penyusunan jadwal pelaksanaan; dan d. pembuatan dan pengiriman surat pemberitahuan ke objek

    pengawasan;

    4.2.3 Pembentukan dan penetapan tim inspektur sebagaimana dimaksud

    butir 4.2.2 huruf a, dilakukan dengan langkah – langkah sebagai

    berikut : a. Direktur atau Kepala Kantor menugaskan inspektur;

    b. Inspektur sebagaimana dimaksud huruf a. yang telah mendapatkan surat perintah tugas membentuk dan menetapkan tim terdiri dari ketua dan anggota;

    c. ketua tim merupakan inspektur yang mempunyai level tertinggi dalam tim, apabila terdapat level yang sama maka ditunjuk yang

    lebih berpengalaman dan memiliki jiwa kepemimpinan atau ditunjuk berdasarkan penilaian pimpinan; dan

    d. anggota tim merupakan inspektur sesuai dengan kompetensinya.

    4.2.4 Anggota tim inspektur sebagaimana dimaksud butir 4.2.3 huruf d,

    dapat beranggotakan inspektur internal dengan ketentuan sebagai

    berikut : a. memiliki kompetensi sesuai ketentuan yang berlaku; dan

    b. harus bersikap independen, profesional, tidak terpengaruh konflik kepentingan, aspek operasional dan/atau komersial, serta objektif.

    4.2.5 Surat pemberitahuan ke objek pengawasan sebagaimana dimaksud

    pada butir 4.2.2 huruf d, memuat antara lain:

  • 15

    a. jadwal pelaksanaan;

    b. pelaksana pengawasan; c. lingkup pengawasan; dan d. permintaan dokumen pendukung, antara lain;

    1) profil objek pengawasan; 2) Dokumen rencana penanggulangan keadaan darurat bandar

    udara (dokumen AEP) atau pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual) personel PKP-PK dan/atau Salvage terkait;

    3) dokumentasi personel dan training record; 4) laporan pengawasan internal;

    5) laporan latihan penanggulangan keadaan darurat bandar udara;

    6) dokumentasi fasilitas pelayanan darurat; dan 7) dokumen lainnya.

    4.2.6 Alat kelengkapan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.2.1 huruf c antara lain:

    a. checklist; b. kamera; c. perangkat komputer;

    d. printer; e. audio recording; f. alat komunikasi; g. modem jaringan internet; h. jaket (rompi inspektur); dan

    i. kartu tanda pengenal inspektur/pas bandar udara.

    4.2.7 Checklist sebagaimana dimaksud butir 4.2.6 huruf a terdiri dari checklist : a. pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar

    Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK); dan

    b. pengawasan penyedia jasa pendidikan dan pelatihan personel PKP-PK dan/atau Salvage.

    4.2.8 Checklist pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat

    Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) sebagaimana dimaksud butir 4.2.7 huruf a terdiri dari :

    a. audit; dan b. inspeksi;

    4.2.9 Checklist/format pengujian mengacu pada ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    4.2.10 Checklist Pengawasan penyedia jasa pendidikan dan pelatihan

    personel PKP-PK dan/atau Salvage sebagaimana dimaksud butir 4.2.7 huruf b terdiri dari :

    a. audit; dan b. inspeksi.

    4.2.11 Contoh surat pemberitahuan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.2.5 tercantum dalam lampiran III peraturan ini.

    4.2.12 Format Checklist kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.2.7 tercantum dalam lampiran IV peraturan ini.

  • 16

    4.3 Pelaksanaan Pengawasan

    4.3.1 Kegiatan pelaksanaan pengawasan, terdiri dari :

    a. rapat pembukaan; b. pelaksanaan pengawasan;

    c. pengarahan harian; d. penyusunan draft temuan dan rekomendasi; dan e. rapat penutupan.

    4.3.2 Rapat pembukaan sebagaimana dimaksud butir 4.3.1 huruf a,

    melakukan kegiatan antara lain : a. perkenalan tim inspektur; b. penjelasan agenda dan ruang lingkup pengawasan; dan

    c. penjelasan metodologi pelaksanaan pengawasan.

    4.3.3 Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.3.1 huruf b menggunakan metodologi antara lain: a. wawancara;

    b. tinjauan dokumen; c. tinjauan lapangan; dan d. pencatatan temuan.

    4.3.4 Pengarahan harian sebagaimana dimaksud butir 4.3.1 huruf c,

    antara lain : a. pembagian tugas tim inspektur dan tim pendamping; b. mengumpulkan informasi temuan; dan

    c. mengidentifikasi, mengevaluasi, mendiskusikan dan memverifikasi hasil pengawasan dengan objek pengawasan.

    4.3.5 Pada saat tinjauan lapangan sebagaimana dimaksud butir 4.3.3

    huruf c, ditemukan keadaan/kondisi ketidakpatuhan yang

    berdampak langsung terhadap keselamatan penerbangan, inspektur harus : a. menginformasikan kepada ketua tim untuk diteruskan kepada

    Direktur / Kepala Kantor; dan b. memberitahukan dan memerintahkan pimpinan objek

    pengawasan untuk mengambil langkah – langkah penanganan.

    4.3.6 Keadaan/kondisi ketidakpatuhan yang berdampak langsung

    terhadap keselamatan penerbangan sebagaimana dimaksud butir 4.3.5, antara lain keadaan/kondisi yang tidak memenuhi ketentuan

    terkait: a. lisensi personel PKP-PK dan/atau Salvage; dan b. kinerja fasilitas pelayanan darurat.

    4.3.7 Penyusunan draft temuan dan rekomendasi sebagaimana dimaksud

    butir 4.3.1 huruf d, antara lain : a. mengumpulkan dan mendiskusikan hasil pengawasan; b. menyusun draft rekomendasi; c. memastikan bukti (evidence) setiap temuan; dan d. membuat draft laporan akhir.

    4.3.8 Rapat penutupan sebagaimana dimaksud butir 4.3.1 huruf e, antara

    lain : a. memaparkan hasil pengawasan dan temuan yang berdampak

    langsung terhadap keselamatan penerbangan (jika ada);

    b. memberikan tanggapan terhadap hasil pengawasan oleh objek pengawasan;

  • 17

    c. menyampaikan prosedur tindak lanjut hasil pengawasan; dan

    d. membuat berita acara pelaksanaan.

    4.3.9 Dalam rapat pembukaan, pengarahan harian dan rapat penutupan

    harus dihadiri oleh pimpinan / pejabat objek pengawasan yang mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan.

    4.3.10 Hasil temuan kegiatan pelaksanaan pengawasan sebagaimana

    dimaksud butir 3.1.4. dan butir 3.1.5 diklasifikasikan berdasarkan

    tingkat kepatuhan yaitu: a. patuh (C) : comply; b. tidak patuh (NC) : not comply; dan c. tidak diberlakukan ketentuan (NA) : not applicable.

    4.3.11 Kategori patuh (C) sebagaimana dimaksud butir 4.3.10 huruf a yaitu

    sudah memenuhi ketentuan peraturan terkait Rencana

    Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).

    4.3.12 Kategori tidak patuh (NC) sebagaimana dimaksud butir 4.3.10 huruf

    b yaitu tidak memenuhi ketentuan peraturan terkait Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).

    4.3.13 Kategori tidak diberlakukan ketentuan (NA) sebagaimana dimaksud butir 4.3.10 huruf c yaitu ketentuan atau prosedur tidak dapat

    diterapkan pada objek pengawasan.

    4.3.14 Format Berita Acara pelaksanaan pengawasan sebagaimana

    dimaksud butir 4.3.8 huruf d tercantum dalam lampiran V peraturan ini.

    4.4 Pelaporan

    4.4.1 Tim Inspektur yang melaksanakan pengawasan harus membuat

    laporan hasil pengawasan secara tertulis dan formal kepada Direktur

    atau Kepala Kantor.

    4.4.2 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 4.4.1 dibuat dengan jangka waktu sebagai berikut : a. laporan audit paling lama 14 (empat belas) hari kerja;

    b. laporan inspeksi paling lama 7 (tujuh) hari kerja; dan c. laporan pengujian paling lama 7 (tujuh) hari kerja.

    4.4.3 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 4.4.2 dapat diberikan

    perpanjangan waktu oleh atasan langsung dikarenakan kondisi force majeur, antara lain : inspektur sakit dan bencana alam.

    4.4.4 Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.4.1 dibuat dalam bentuk tabel hasil pengawasan.

    4.4.5 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 4.4.2 yang telah disetujui oleh Direktur/Kepala Kantor harus disampaikan kepada

    objek pengawasan dengan tembusan Direktur Jenderal.

  • 18

    4.4.6 Laporan sebagaimana butir 4.4.5 dimasukkan ke dalam sistem data

    base.

    4.4.7 Format laporan, tabel hasil pengawasan, dan surat pemberitahuan kepada objek pengawasan sebagaimana tercantum dalam lampiran VI peraturan ini.

  • 19

    BAB 5

    MONITOR TINDAKAN KOREKTIF

    5.1 Inspektur harus memastikan objek pengawasan menindaklanjuti hasil pengawasan.

    5.2 Penyelesaian terhadap temuan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud

    butir 5.1 harus ditindaklanjuti dengan :

    a. tindakan penyelesaian segera saat ditemukan; dan b. rencana penyelesaian tindakan korektif.

    5.3 Inspektur harus memastikan objek pengawasan memberikan tanggapan dan rencana penyelesaian tindakan korektif disampaikan kepada Direktur atau

    Kepala Kantor paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima hasil pengawasan secara tertulis.

    5.4 Inspektur harus memastikan rencana penyelesaian tindakan korektif sebagaimana dimaksud pada butir 5.3 memuat langkah – langkah sebagai

    berikut : a. rencana tindakan dan jangka waktu penyelesaian tindakan korektif; dan b. langkah-langkah tindakan mitigasi sebelum tindakan korektif selesai.

    5.5 Inspektur melakukan evaluasi dan dapat mengajukan jenis dan jangka

    waktu tindakan perbaikan dan langkah-langkah penegakan aturan yang

    dibutuhkan terhadap area ketidakpatuhan terkait dengan tindak lanjut (follow up) penyelesaian tindakan korektif.

    5.6 Apabila objek pengawasan tidak memberikan tanggapan sesuai batasan waktu sebagaimana dimaksud butir 5.3 atau penyelesaian tindakan korektif

    sesuai target yang telah ditetapkan oleh objek pengawasan, maka Inspektur memberikan rekomendasi kepada Direktur atau Kepala Kantor untuk

    memberikan sanksi administratif sesuai peraturan perundang-undangan.

    5.7 Direktur atau Kepala Kantor mempertimbangkan laporan inspektur untuk

    ditindaklanjuti dengan memberikan surat peringatan tertulis.

    5.8 Direktur dan Kepala Kantor melakukan monitoring tindak lanjut (follow up) penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan untuk memastikan kesesuaian waktu penyelesaian dan aspek keberhasilan pemenuhan tindakan korektif.

    5.9 Hasil monitoring sebagaimana dimaksud butir 5.8 dibuat ringkasannya.

    5.10 Monitoring tindak lanjut (follow up) penyelesaian tindakan korektif dan ringkasan hasil monitoring sebagaimana tercantum dalam lampiran VII.

    5.11 Evaluasi Tindakan Korektif

    5.11.1 Hasil monitoring tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada butir 5.8, dinyatakan status open atau close.

    5.11.2 Status open sebagaimana dimaksud butir 5.11.1 dinyatakan apabila

    penyelesaian tindakan korektif yang disertakan dengan bukti-bukti

    pemenuhan belum memenuhi standar atau peraturan dan akan disampaikan secara tertulis kepada objek pengawasan.

  • 20

    5.11.3 Apabila bukti pemenuhan sebagaimana dimaksud butir 5.11.2

    diragukan, maka akan dilakukan inspeksi guna memastikan pemenuhan.

    5.11.4 Status close sebagaimana dimaksud butir 5.11.1, dinyatakan apabila penyelesaian tindakan korektif yang disertakan dengan bukti-bukti

    pemenuhan telah memenuhi standar atau peraturan dan akan disampaikan secara tertulis kepada objek pengawasan

    5.11.5 Format surat penyampaian hasil evaluasi tindakan korektif sebagaimana dimaksud butir 5.11.2 dan 5.11.4 sebagaimana

    tercantum dalam lampiran VIII peraturan ini.

    5.12 Surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksud butir 5.7 terdiri dari :

    a. Surat Peringatan ke-1 (SP 1); b. Surat Peringatan ke-2 (SP 2) apabila dalam jangka waktu 14 (empat

    belas) hari kalender setelah menerima SP 1, objek pengawasan belum menindaklanjuti; dan

    c. Surat Peringatan ke-3 (SP 3) apabila dalam jangka waktu 14 (empat

    belas) hari kalender setelah menerima SP 2, objek pengawasan belum menindaklanjuti.

    5.13 Apabila objek pengawasan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima SP 3 tidak menindaklanjuti, maka Inspektur

    mengusulkan kepada Direktur/Kepala Kantor untuk mengundang objek pengawasan memaparkan penyelesaian tindakan korektif dan dibuatkan berita acara evaluasi pernyataan status temuan open atau close.

    5.14 Pernyataan status temuan open sebagaimana dimaksud pada butir 5.11.2

    sebagai bahan mengusulkan kepada Direktur Jenderal untuk dikenakan sanksi administratif sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku berupa pembekuan, pencabutan dan/atau denda administratif.

  • 21

    BAB 6

    MANAJEMEN PENCATATAN ATAU PEREKAMAN

    6.1 Direktur dan Kepala Kantor bertanggung jawab terhadap manajemen

    pencatatan atau perekaman.

    6.2 Seluruh data kegiatan pengawasan dan monitor tindakan korektif harus

    didokumentasikan berupa catatan atau rekaman.

    6.3 Bentuk catatan sebagaimana dimaksud butir 6.1 antara lain berupa: a. semua lembar kerja, checklist, laporan dan surat; b. salinan surat yang telah ditandatangani dan dikirim ke objek

    pengawasan; c. salinan dari semua dokumen lain yang diterbitkan oleh Direktorat

    Jenderal mengenai kegiatan pengawasan; d. surat elektronik (e-mail) yang berisi informasi yang terkait; e. semua dokumen yang diperoleh dan digunakan sebagai alat bukti selama

    pelaksanaan kegiatan pengawasan; f. catatan/berkas yang dibuat selama pelaksanaan kegiatan;

    g. salinan asli catatan terpadu yang dibuat selama masa perencanaan, persiapan, pelaksanaan, atau penindaklanjutan kegiatan, kecuali catatan-catatan tersebut sudah disimpan dalam buku catatan yang

    sesuai. Jika catatan-catatan terpadu sudah disimpan dalam satu buku catatan, berkas tersebut harus disertai dengan catatan berkas yang menunjukkan bahwa catatan tersebut memang ada; dan

    h. catatan tentang semua percakapan yang terkait dengan investigasi atau keputusan pelaksanaan lanjutan.

    6.4 Catatan sebagaimana dimaksud butir 6.2 disimpan dalam bentuk hard copy

    atau soft copy.

    6.5 Bentuk rekaman sebagaimana dimaksud butir 6.2 antara lain berupa:

    a. rekaman suara; b. rekaman video; dan

    c. rekaman foto.

    6.6 Catatan dan rekaman harus dikumpulkan, diberikan indeks, disimpan

    ditempat yang aman dan dipelihara untuk memastikan bahwa catatan permanen dapat digunakan dan dibaca jika diperlukan.

    6.7 Catatan dan rekaman harus disimpan untuk jangka waktu 5 tahun.

    DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

    ttd

    Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

  • 22

    Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

    Nomor : KP 172 Tahun 2017 Tanggal : 18 Juli 2017

    BAGAN TAHAPAN KEGIATAN PENGAWASAN

    PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT BANDAR UDARA

    Mulai

    Persiapan

    Pelaksanaan

    Ada

    Temuan ?

    Tidak Ada

    Temuan Temuan

    Laporan

    CAP Objek

    Pengawasan?

    Penyampaian ke

    Objek Pengawasan

    14 Hari

    Penerbitan

    SP 1, 2 atau 3

    Evaluasi CAP

    Penyampaian

    ke Objek

    Pengawasan

    Ada Evidence

    CA Sesuai Target

    Waktu?

    Pelaksanaan

    CA oleh Objek

    Pengawasan

    Usulan

    Penerbitan SPSudah SP 3 ?

    Panggil Objek

    Pengawasan

    Untuk Paparan

    Status

    Closed?

    Penyampaian ke

    Objek

    Pengawasan

    Laporan

    Selesai

    Pembekuan,

    Pencabutan,

    Denda

    YA

    Tidak

    Tidak

    Tidak

    Evaluasi CA

    YA

    Tidak YA

    YA

    Tidak

    YA

    Usulan

    Penerbitan SP

    Status

    Closed?

    YA

    14 Hari

    Penerbitan

    SP 1, 2 atau 3

    Tidak

    Sudah SP 3 ?

    YA

    Tidak

    14 hari

    Sanksi

    administratif

    DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

    ttd

    Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

  • 23

    Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

    Nomor : KP 172 Tahun 2017 Tanggal : 18 Juli 2017

    SURAT PEMBERITAHUAN PENGAWASAN

    Nomor : Lokasi Kantor, (tgl/bln/thn) Klasifikasi : Biasa/rahasia Lampiran : 1(satu) berkas Perihal : (Audit/Inspeksi/Pengujian)* AEP dan PKP-PK K e p a d a Yth. (Pimpinan Objek Pengawasan)

    di

    Lokasi Objek Pengawasan

    1. Dalam rangka pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan) dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 55 Tahun 2015 tentang PKPS Bagian 139 tentang Bandar Udara, dengan hormat disampaikan bahwa (Direktorat Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara/Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah.....)* akan melaksanakan (audit/inspeksi/pengujian)* AEP dan PKP-PK pada (objek pengawasan) pada tanggal ................... (agenda terlampir).

    2. Sehubungan butir 1 (satu) di atas, untuk kelancaran kegiatan tersebut dimohon : a. menunjuk Pejabat yang terkait untuk mendampingi Tim Inspektur

    (Direktorat Keamanan Penerbangan/Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah.....)* selama kegiatan berlangsung;

    b. mempersiapkan dokumen yang terkait penanggulangan keadaan darurat bandar udara, antara lain : dokumen AEP, data personel PKP-PK dan/atau Salvage, dan training record, laporan latihan-latihan, fasilitas pelayanan darurat (PKP-PK dan pendukungnya) dan dokumen pendukung lainnya.

    3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

    An. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA (Direktur Keamanan Penerbangan/

    Kepala kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah....)*

    ................................. Pangkat / Gol. Ruang

    NIP. ........................................ Tembusan :

    1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ; 2. ……………………….. Ket: * pilih salah satu

    DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

    ttd

    Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

  • 24

    Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

    Nomor : KP 172 Tahun 2017 Tanggal : 18 Juli 2017

    CRITICAL ELEMENT, AREA-AREA PENGAWASAN DAN CHECKLIST PENGAWASAN

    I. CRITICAL ELEMENT

    CE-1 : Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan)

    CE-2 : Kewenangan dan tanggung jawab CE-3 : Standar operasi prosedur (SOP) CE-4 : Kualifikasi personel, pendidikan dan pelatihan (training)

    CE-5 : Kendali mutu (Quality Control) CE-6 : Pelaksanaan (implementasi)

    II. AREA-AREA PENGAWASAN PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

    BANDAR UDARA

    1. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization /LEG) a. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport

    Emergency Plan) b. SOP-SOP

    1) SOP pengoperasian dan pemeliharaan kendaraan PKP-PK

    2) SOP pelatihan personel dan kendali mutu 3) SOP pencegahan dan perlindungan bahaya kebakaran 4) SOP pengoperasian dan pemeliharaan peralatan PKP-PK

    5) SOP operasi pada daerah yang sulit 6) SOP insiden/kecelakaan yang melibatkan barang berbahaya

    c. Organisasi dan Manajemen 1) Organisasi bandar udara 2) Tugas dan fungsi manajemen bandar udara

    3) Komite penanggulangan keadaan darurat bandar udara

    2. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG) a. Program pendidikan dan pelatihan internal b. Seleksi dan rekrutmen serta background check c. Diklat dan lisensi personel pelayanan PKP-PK d. Diklat penyegaran (refreshing course) e. Human factor

    3. Fungsi Kendali Mutu (FKM) a. Program pengawasan internal b. Pelaksanaan kegiatan pengawasan internal

    c. Pelaporan dan monitoring (follow up) pengawasan internal

    4. Fasilitas Pelayanan Darurat (FPD) a. Kategori PKP-PK b. Kendaraan Utama dan Pendukung PKP-PK

    c. Peralatan pendukung d. Bahan pemadam e. Sarana dan prasarana penunjang pelayanan darurat

    5. Operasi Pelayanan Darurat (OPD)

    a. Latihan table top b. Latihan full scale c. Penanggulangan keadaan darurat

  • 25

    III. AREA-AREA PENGAWASAN PENYEDIA JASA PENDIDIKAN DAN

    PELATIHAN PERSONEL PKP-PK DAN/ATAU SALVAGE

    1. Regulasi dan Organisasi (Legislation/LEG)

    a. Training Procedure Manual b. Struktur Organisasi

    1) Organisasi

    2) Kebijakan diklat 3) Tugas dan fungsi manajemen

    c. Ijin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

    2. Kurikulum dan Silabus (KDS) a. Kurikulum

    b. Silabus c. Modul materi diklat

    3. Sarana dan Prasarana (SDP)

    a. Perkantoran b. Fasilitas pendidikan dan pelatihan

    1) Ruang kelas 2) Peralatan belajar mengajar/praktek 3) Perpustakaan

    4) Fasilitas pendukung

    4. Sumber daya manusia (SDM) a. Manajemen

    b. Administrasi c. Instruktur

    d. Quality Control

    5. Penyelenggaran Pendidikan dan Pelatihan (PPP) a. Proses seleksi dan rekrutmen

    b. Jadwal penyelenggaran c. On the job training d. Pengujian kompetensi e. Penerbitan sertifikat kompetensi

    6. Fungsi kendali mutu(Quality Control Function/QCF)

    a. Program pengawasan internal b. Pelaksanaan kegiatan pengawasan internal

    c. Pelaporan dan Monitoring (follow up) pengawasan internal

    7. Dokumentasi dan Pelaporan (DDP) a. Manajemen pencatatan dan perekaman

    b. Manajemen pelaporan

  • 1

    IV. CHECKLIST PENGAWASAN RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT BANDAR UDARA (AIRPORT EMERGENCY PLAN) DAN PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK)

    A. AUDIT AEP dan PKP-PK

    1. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)

    Nama Bandar Udara Tanggal :

    Lokasi Bandar Udara Pukul :

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    PM 55/2015 139.055

    1, 2 dan 7

    KP 479/2015 pasal 2 (1),

    4, 10, Bab VII, dan Lampiran 1

    CE-1 LEG 1.001

    Apakah BUBU/UPBU memiliki dokumen Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airprot Emergency Plan/AEP) ?

    Periksa : 1. Lembar pengesahan dokumen AEP

    (Nomor, tanggal dan tanda tangan). 2. Susunan materi dokumen AEP sesuai

    lampiran 1 KP 479 Tahun 2015 3. Muatan materi dokumen AEP :

    a. Memuat prosedur koordinasi atas tindakan penanggulangan keadaan darurat di Bandara dan sekitarnya;

    b. Memuat Prosedur koordinasi antara semua organisasi/unit kerja yang terkait dengan pelayanan darurat;

    c. Muatan memperhatikan prinsip-prinsip faktor kemanusiaan untuk memastikan respon optimal dari semua pihak terkait.

    d. Grid Map

    PM 55/2015 139.057

    KP 479/2015 Pasal

    5 dan 6

    CE-1 LEG 1.005

    Apakah BUBU/UPBU membentuk Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (PKDBU)?

    Periksa : 1. Dokumen SK Komite (nomor, tanggal dan

    tanda tangan pengesahan) 2. Susunan Keanggotaan Komite

    a. Pembina (Kantor Otoritas Bandara)

  • 2

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    b. Ketua merangkap anggota (Kepala Bandar Udara)

    c. Wakil Ketua merangkap anggota (pimpinan operasi bandar udara)

    d. Sekretaris merangkap anggota (ditunjuk oleh ketua komite)

    e. Anggota Komite 1) Unit / Instansi yang berada di

    Bandar Udara antara lain : a) CIQ; b) BMKG; c) LPPNPI; d) PKP-PK; e) Avsec Bandara; f) Kesehatan pelabuhan; g) Poliklinik Bandara; h) Unit Bidang Transportasi; i) Perwakilan BUAU/PAUA; j) Polisi Bandara

    2) Instansi disekitar Bandar Udara sampai radius 5 Miles (± 8 Km) dari ARP antara lain a) TNI; b) Polri; c) Dinas Damkar Pemda; d) Dinkes Pemda; e) Dishub Pemda; f) Kantor SAR; g) Rumah Sakit/Puskesmas; h) PMI; i) Unit/Instansi Penanggulangan

    Keadaan Darurat (PKD) lainnya.

  • 3

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    3. Tugas dan tanggung jawab : a. Menyusun AEP bersama penye-

    lenggara bandar udara; b. Menyusun uraian tugas dan

    tanggungjawab susunan anggota komite;

    c. Melakukan pertemuan Komite sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun;

    d. Meningkatkan Komando, koordinasi dan komunikasi antara anggota komite

    e. Persiapan pelaksanaan latihan PKDBU; f. Melaksanakan, memeilhara,

    mengevaluasi dan mempertahankan efektifitas AEP;

    g. Melakukan amandemen sebagian atau seluruh AEP bersama penyelenggara bandara;

    h. Melaksanakan PKDBU.

    PM 55/2015 139.057

    KP 479/2015 Pasal

    5 dan 6

    CE-2 LEG 1.010

    Siapa yang bertanggungjawab membentuk Komite PKDBU ?

    Periksa SK Komite Penaggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara di tanda tangani oleh Kepala Bandar Udara

    PM 55/2015 139.055

    KP 479/2015 pasal 2 (1), pasal 9 dan Lampiran II

    CE-6 LEG 1.015

    Apakan BUBU/UPBU menyimpan, mendistribusikan dan mensosialisasikan dokumen AEP ?

    Periksa: 1. Dokumen AEP Asli berada di kantor Kepala

    Bandar Udara; 2. Dokumen AEP Rekaman dokumen asli

    berada di EOC; 3. Rekaman dokumen asli AEP sudah sesuai

    dengan daftar distribusi; 4. Dokumen AEP berbentuk dokumen

    dinamis (loose leaf)

  • 4

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    5. Periksa risalah rapat sosialisasi dokumen AEP kepada anggota komite.

    PM 55/2015 139.055 3 dan 7

    KP 479/2015 Pasal

    2 (2) dan pasal 9

    CE-6 LEG 1.020

    Apakah BUBU/UPBU dalam menyusun Dokumen AEP telah berkoordinasi dengan Komite PKDBU ?

    Periksa risalah rapat pertemuan penyusunan dokumen AEP yang melibatkan Komite PKDBU

    PM 55/2015 139.055

    3, 4, dan 5

    KP 479/2015 Pasal

    5 (2) huruf f & g, 11 dan

    12

    CE-1 LEG 1.025

    Apakah BUBU/UPBU melakukan peninjauan dokumen AEP bersama Komite untuk amandemen ?

    Periksa apakah Dokumen AEP memuat prosedur melakukan amandemen/ perubahan dokumen.

    PM 55/2015 139.055

    3, 4, dan 5

    KP 479/2015 Pasal

    5 (2) huruf f & g, 11 dan

    12

    CE-2 LEG 1.030

    Siapa yang bertanggungjawab dalam melakukan peninjauan dokumen AEP ?

    Periksa SK Komite Penaggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara di tandatangani oleh Kepala Bandar Udara memuat tugas dan tanggungjawab melakukan amandemen/ perubahan dokumen

    PM 55/2015 139.055

    3, 4, dan 5

    KP 479/2015 Pasal

    5 (2) huruf f & g, 11 dan

    12

    CE-3 LEG 1.035

    Bagaimana prosedur peninjauan mengamandemen dokumen AEP ?

    Periksa SOP amandemen/ perubahan dokumen AEP

    PM 55/2015 139.055 139.065

    KP 479/2015 Pasal

    5 (2) huruf f & g, 11 dan

    12

    CE-5 LEG 1.040

    Apakah BUBU/UPBU melakukan pengawasan untuk memastikan dokumen AEP sesuai kondisi terakhir ?

    Periksa laporan pegawasan internal : 1. Memastikan bahwa peninjauan

    /amandemen dokumen AEP telah dilakukan

    2. Dalam proses pelaksanaan amandemen penyelenggara bandar udara bersama-sama dengan komite PKDBU

    PM 55/2015

    KP 479/2015 Pasal

    CE-6 LEG 1.045

    Apakah BUBU/UPBU selalu melakukan peninjauan Dokumen AEP untuk

    1. Periksa risalah rapat pertemuan terkait peninjauan dokumen AEP yang

  • 5

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    139.055 3, 4, dan 5

    5 (2) huruf f & g, 11 dan

    12

    amandemen bersama anggota Komite PKDBU setiap 1 tahun sekali dan didistribusikannya setiap ada perubahan ?

    melibatkan organisasi atau unit kerja yang terlibat dalam anggota komite PKDBU; atau

    2. Periksa hasil latihan PKD digunakan BUBU/UPBU bersama Komite PKDBU melakukan evaluasi dokumen AEP;

    3. Periksa catatan amandemen dan daftar halaman efektif.

    4. Periksa bukti distribusi dokumen amandemen perubahan kepada semua anggota komite PKDBU

    PM 55/2015 139.013

    1.a. 139.017 j. 139.085

    1.a. 139.089 j. 139.091 i.

    139.093 m. 139 I

    KP 458/2015 Pasal 2, 3

    dan Pasal 5 KP 14/2015

    CE-1 LEG 1.050

    Apakah BUBU/UPBU telah menyediakan pelayanan PKP-PK sesuai standar dan kategori yang berlaku ?

    Periksa Dokumen Aerodrome Manual: 1. Menantumkan pelayanan kategori PKP-

    PK sesuai kebutuhan operasi bandar udara.

    2. Mencantumkan data fasilitas PKP-PK dan pendukungnya

    PM 55/2015 139.013

    1.a. 139.017 j. 139.085

    1.a. 139.089 j. 139.091 i.

    139.093 m.

    KP 458/2015 Pasal 2, 3

    dan Pasal 5 KP 14/2015

    CE-2 LEG 1.055

    Siapa yang bertanggung jawab menyediakan pelayanan PKP-PK sesuai standar dan kategori yang berlaku ?

    Periksa Dokumen Aerodrome Manual atau dokumen lain yang terkait yang menjelaskan tugas dan tanggungjawab penyediaan pelayanan PKP-PK sesuai standard yang berlaku

  • 6

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    139 I

    PM 55/2015 139.013

    1.a. 139.017 j. 139.085

    1.a. 139.089 j. 139.091 i.

    139.093 m. 139 I

    KP 458/2015 Pasal 2, 3

    dan Pasal 5 KP 14/2015

    CE-3 LEG 1.060

    Apakah BUBU/UPBU menyusun SOP dalam menyediakan pelayanan PKP-PK?

    Periksa dokumen SOP : 1. Pengoperasian dan pemeliharaan

    kendaraan PKP-PK 2. Pelatihan Personel PKP-PK dan Kendali

    Mutu 3. Penanggulangan Keadaan Darurat 4. Pencegahan dan Perlindungan Bahaya

    Kebakaran 5. Dokumen Contigency Plan unit PKP-PK 6. Operasi pada daerah yang sulit dicapai 7. Hazmat incident

    PM 55/2015 139.013

    1.a. 139.017 j. 139.065 139.085

    1.a. 139.089 j. 139.091 i.

    139.093 m. 139 I

    KP 458/2015 Pasal 2, 3

    dan Pasal 5 KP 14/2015

    CE-5 LEG 1.065

    Apakah BUBU/UPBU melakukan pengawasan terhadap ketersediaan pelayanan PKP-PK sesuai standar dan kategori yang berlaku ?

    Periksa laporan pegawasan internal 1. Memastikan ketersediaan pelayanan

    kategori PKP-PK sesuai dalam dokumen AIP.

    2. Memastikan semua prosedur sesuai kondisi operasiona lapangan

    PM 55/2015 139.013

    1.a. 139.017 j. 139.065 139.085

    1.a.

    KP 458/2015 Pasal 2, 3

    dan Pasal 5 KP 14/2015

    CE-6 LEG 1.070

    Apakah BUBU/UPBU telah menyediakan pelayanan PKP-PK sesuai standar dan kategori yang berlaku?

    Amati dilapangan: 1. Periksa Sertifikasi pelayanan PKP-PK 2. Kategori PKP-PK antara yang tertulis di

    AIP dan kondisi lapangan terkait ketersediaan : - Kendaraan utama dan pendukung - Personel - Bahan pemadam

  • 7

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    139.089 j. 139.091 i.

    139.093 m. 139 I

    - Cadangan bahan pemadam - Peralatan penunjang dan pendukung

    operasional PKP-PK

    PM 55/2015 139.013

    1.a. 139.017 j. 139.085

    1.a. 139.089 j. 139.091 i.

    139.093 m. 139 I

    KP 14/2015 Bab II

    CE-1 LEG 1.075

    Apakah BUBU/UPBU menetapkan organisasi, tugas dan fungsi PKP-PK ?

    1. Periksa dokumen terkait penetapan organisasi PKP-PK : a. Unit PKP-PK tipe A untuk kategori 8

    sd 10 b. Unit PKP-PK tipe B untuk kategori 6

    sd 7 c. Unit PKP-PK tipe C untuk kategori 4

    sd 5 d. Unit PKP-PK tipe D untuk kategori 1

    sd 3 2. Periksa dokumen terkait yang

    menjelaskan tugas dan tanggungjawab sesuai struktur organisasi PKP-PK

    PM 55/2015 139.013

    1.a. 139.017 j. 139.085

    1.a. 139.089 j. 139.091 i.

    139.093 m. 139 I

    KP 14/2015 Bab II

    CE-6 LEG 1.080

    Apakah BUBU/UPBU telah menetapkan organisasi, tugas dan fungsi PKP-PK ?

    1. Amati dilapangan struktur organisasi sudah sesuai aturan

    2. Pastikan struktur organisasi terdapat orang yang menduduki sesuai titelatur jabatan tersebut

    PM 55/2015

    CE-1 LEG 1.085

    Apakah BUBU/UPBU telah menyusun dan menetapkan prosedur rencana pemindahan pesawat udara yang rusak di

    Periksa Dokumen AEP yang menjelaskan prosedur rencana pemindahan pesawat udara yang rusak di daerah pergerakan

  • 8

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    Apendix I 4.14

    daerah pergerakan pesawat udara dan lingkungan sekitar bandara

    pesawat udara dan lingkungan sekitar bandara

    PM 55/2015 Apendix I

    4.14

    CE-2 LEG 1.090

    Siapa yang bertanggung jawab menetapkan prosedur rencana pemindahan pesawat udara yang rusak di daerah pergerakan pesawat udara dan lingkungan sekitar bandara

    Periksa Dokumen AEP yang menjelaskan penanggung jawab menetapkan prosedur rencana pemindahan pesawat udara yang rusak di daerah pergerakan pesawat udara dan lingkungan sekitar bandara

    PM 55/2015 Apendix I

    4.14

    PM 128/2015 Pasal 6.c,

    11 (1)

    CE-3 LEG 1.095

    Apakah BUBU/UPBU memiliki prosedur rencana pemindahan pesawat udara yang rusak di daerah pergerakan pesawat udara dan lingkungan sekitar bandara

    Periksa Dokumen SOP yang menjelaskan prosedur rencana pemindahan pesawat udara yang rusak di daerah pergerakan pesawat udara dan lingkungan sekitar bandara

    PM 55/2015 Apendix I

    4.14

    PM 128/2015 Pasal 6.c,

    11 (1)

    CE-5 LEG 1.100

    Apakah BUBU/UPBU memastikan prosedur rencana pemindahan pesawat udara yang rusak di daerah pergerakan pesawat udara dan lingkungan sekitar bandara dapat terimplementasi

    Periksa laporan internal terkait prosedur rencana pemindahan pesawat udara yang rusak di daerah pergerakan pesawat udara dan lingkungan sekitar bandara dapat terimplementasi, misal : - Apabila di SOP menjelaskan peminjaman

    peralatan kebandara lain bahwa benar-benar ada dan digunakan

    - Apabila BUBU/UPBU memiliki peralatan salvage, memastikan prosedur

    PM 55/2015 Apendix I

    4.14

    CE-6 LEG 1.105

    Apakah pelaksanakan pemindahan pesawat udara yang rusak di daerah pergerakan pesawat udara dan lingkungan sekitar bandara sesuai dengan prosedur ?

    Amati : Jika terjadi pemindahan pesawat rusak, apakah sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan atau periksa dokumentasi/ laporan pemindahan pesawat udara

  • 9

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    PM 128/2015 Pasal 6.c,

    11

    CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :

    Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

    1.

    2.

    1.

    2.

    1.

    2.

    1.

    2.

    Nara Sumber Jabatan Jam Paraf

    1.

    2.

    3.

    1.

    2.

    3.

    1.

    2.

    3.

    1.

    2.

    3.

  • 10

    2. PERSONEL DAN PELATIHAN (TRAINING/TRG)

    Nama Badar Udara Tanggal :

    Lokasi Bandar Udara Pukul :

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    PM 55/2015 139.213 139.217

    KP 14/2015 Bab III

    CE-1 TRG 2.001

    Apakah BUBU/UPBU menyediakan personel PKP-PK sesuai dengan kategori bandar udara untuk PKP-PK ?

    Periksa Aerodrome Manual (AM) atau dokumen lain terkait jumlah personel PKP-PK sesuai kategori bandar udara untuk PKP-PK

    PM 55/2015 139.213 139.217

    KP 14/2015 Bab III

    CE-2 TRG 2.005

    Siapa yang bertanggung-jawab menyediakan personel PKP-PK sesuai dengan kategori bandar udara untuk PKP-PK ?

    Periksa dokumen lain terkait proses penyediaan personel PKP-PK

    PM 55/2015 139.213 139.217

    KP 14/2015 Bab III

    CE-3 TRG 2.010

    Bagaimana prosedur penyediaan personel PKP-PK sesuai dengan kategori bandar udara untuk PKP-PK ?

    Periksa SOP penyediaan personel PKP-PK

    PM 55/2015 139.213 139.217

    KP 14/2015 Bab III

    CE-4 TRG 2.015

    Apakah personel PKP-PK telah mengikuti diklat kompetensi untuk memperoleh lisensi ?

    1. Periksa daftar diklat personel PKP-PK untuk kompetensi dan lisensi

    2. Periksa daftar personel PKP-PK mengikuti a. pelatihan live fire drills sesuai jenis

    pesawat dan peralatan yang digunakan di bandar udara

    b. latihan kebakaran bahan bakar yang bertekanan (pressure fed fuell fires)

    c. training in human performance termasuk team coordination (Human factor)

  • 11

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    PM 55/2015 139.213 139.217

    KP 14/2015 Bab III

    CE-6 TRG 2.020

    Apakah BUBU/UPBU telah menyediakan personel PKP-PK yang berkompetensi dan lisensi sesuai dengan kategori bandar udara untuk PKP-PK ?

    1. Periksa Daftar personel PKP-PK berikut kompetensi dan lisensi sesuai kategori bandar udara untuk PKP-PK

    2. Jumlah personel sesuai kategori JMP = ((3KU + 2 KP) x S) + TP JMP : Jumlah Minimum Personel KU : Jumlah Kendaraan Utama KP : Jumlah Kendaraan Pendukung TP : Jumlah Teknisi Pemeliharaan S : Jumlah Shift kerja per hari

    3. Periksa Komposisi komeptensi minimal personel PKP-PK

    Kat. PKP-PK

    Jumlah Personel

    / Shift

    Kualifikasi/ Kompetensi Personel

    S J B TP

    1 6 - 2 3 1

    2 6 - 2 3 1

    3 6 - 3 2 1

    4 6 2 2 1 1

    5 6 3 1 1 1

    6 15 4 4 6 1

    7 17 5 3 8 1

    8 25 12 4 7 2

    9 25 12 4 7 2

    10 25 12 4 7 2

    Catatan : Untuk Heliport/Waterbase Minimum 2 personel PKP-PK Basic

  • 12

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    PM 55/2015 139.213 139.217

    KP 14/2015

    Bab II

    C6 TRG 2.025

    Apakah personel PKP-PK yang menduduki struktur unit PKP-PK Tipe A, B, C atau D sesuai persyaratan yang ditetapkan ?

    Periksa data dan amati kesesuaiannya : 1. Kepala Unit PKP-PK

    Ketentuan A B C D Pendidikan Formal DIII DII SLTA

    Lisensi PKP-PK, Rating

    Senior /TP

    Junior /TP

    Min. Masa Kerja di PKP-PK

    5 th

    Aplikasi Komputer

    2. Kepala Operasi Ketentuan A Pendidikan Formal DII

    Lisensi PKP-PK, Rating Senior

    Min. Masa Kerja di PKP-PK 3 th

    Aplikasi Komputer

    3. Kepala/Komandan Pelatihan dan Kendali Mutu

    Ketentuan A B Pendidikan Formal DII

    Lisensi PKP-PK, Rating Senior

    Min. Masa Kerja di PKP-PK 3 th

    Aplikasi Komputer

    4. Kepala/Komandan TP Ketentuan A B C D Pendidikan Formal DII SLTA

    Lisensi PKP-PK, Rating

    TP Junior /TP

    Min. Masa Kerja di PKP-PK

    3 th

    Aplikasi Komputer

  • 13

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    5. Komandan Jaga Ketentuan A B C D Pendidikan Formal DII SLTA

    Lisensi PKP-PK, Rating

    Senior Junior

    Min. Masa Kerja di PKP-PK

    3 th

    Aplikasi Komputer

    6. Komandan Regu Ketentuan A B C Pendidikan Formal SLTA

    Lisensi PKP-PK, Rating

    Senior Junior

    Min. Masa Kerja di PKP-PK

    3 th

    Aplikasi Komputer

    7. Pelaksana/Pelaksana Teknik Ketentuan A B C D Pendidikan Formal SLTA

    Lisensi PKP-PK, Rating

    Basic/TP

    CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :

    Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

  • 14

    1.

    2.

    1.

    2.

    1.

    2.

    1.

    2.

    Nara Sumber Jabatan Jam Paraf

    1.

    2.

    3.

    1.

    2.

    3.

    1.

    2.

    3.

    1.

    2.

    3.

  • 15

    3. FUNGSI KENDALI MUTU (FKM)

    Nama Badar Udara Tanggal :

    Lokasi Bandar Udara Pukul :

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    PM 55/2015 139.235

    KP 14/2015 Bab XVI

    CE-1 FKM 3.001

    Apakah BUBU/UPBU memiliki Sistem Kendali Mutu untuk menjamin Pelayanan PKP-PK ?

    Periksa dokumen AM atau dokumen lain terkait yang menjelaskan sistem kendali mutu untuk menjamin menjamin Pelayanan PKP-PK

    PM 55/2015 139.235

    KP 14/2015 Bab XVI

    CE-2 FKM 3.005

    Siapa yang bertanggung jawab melaksanakan Sistem Kendali Mutu untuk menjamin Pelayanan PKP-PK ?

    Periksa dokumen AM atau dokumen lain terkait yang menjelaskan bertanggung jawab melaksanakan Sistem Kendali Mutu untuk menjamin Pelayanan PKP-PK

    PM 55/2015 139.235

    KP 14/2015 Bab XVI

    CE-3 FKM 3.010

    Bagaimana prosedur melakukan Sistem Kendali Mutu menjamin Pelayanan PKP-PK ?

    Periksa dokumen SOP kendali mutu pelayanan PKP-PK

    PM 55/2015 139.235

    KP 14/2015

    Bab II Bab XVI

    CE-4 FKM 3.015

    Apakah personel yang melakukan kegiatan Kendali Mutu Pelayanan PKP-PK sesuai kompetensi ?

    Periksa data personel yang ditugaskan melaksanakan kegiatan kendali mutu memiliki kompetensi, untuk: 1. Unit PKP-PK Type A dan Type B Lisensi

    PKP-PK rating Senior masih berlaku 2. Unit PKP-PK Type C dan Type D memiliki

    lisensi PKP-PK rating yang dimiliki komandan jaga dan masih berlaku

    PM 55/2015 139.235

    KP 14/2015

    Bab II Bab XVI

    CE-6 FKM 3.020

    Apakah BUBU/UPBU telah melaksanakan sistem kendali mutu untuk menjamin Pelayanan PKP-PK sesuai prosedur yang ditetapkan

    1. Amati dilapangan, bahwa sistem kendali mutu untuk menjamin Pelayanan PKP-PK telah dilaksanakan

    2. Amati laporan kegiatan audit internal terhadap prosedur, peralatan dan penunjang operasional, personil, tata cara pemberian pelayanan dan tingkat ataupun jenis pelayanan yang diberikan.

  • 16

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    PM 55/2015 139.229

    KP 14/2015 Bab XVI

    CE-1 FKM 3.025

    Apakah BUBU/UBU memiliki manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan pelayanan PKP-PK ?

    Periksa dokumen AM atau dokumen lain terkait yang menjelaskan manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan pelayanan PKP-PK

    PM 55/2015 139.229

    KP 14/2015 Bab XVI

    CE-2 FKM 3.030

    Siapa yang bertanggung jawab melaksanakan manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan pelayanan PKP-PK ?

    Periksa dokumen AM atau dokumen lain terkait yang menjelaskan bertanggung jawab melaksanakan manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan pelayanan PKP-PK

    PM 55/2015 139.229

    KP 14/2015 Bab XVI

    CE-3 FKM 3.035

    Bagaimana prosedur melakukan manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan pelayanan PKP-PK ?

    Periksa dokumen SOP manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan pelayanan PKP-PK yang ditetapkan dalam bentuk : Sistem identifikasi, pengumpulan, memberi indeks, menyimpan untuk jangka waktu tertentu, memperbarui dan memelihara rekaman/catatan dan memastikan bahwa catatan permanen terbaca ddan sejarah yang dapat dilacak dan disimpan

    PM 55/2015 139.229

    KP 14/2015 Bab XVI

    CE-4 FKM 3.040

    Apakah personel yang melakukan kegiatan manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan pelayanan PKP-PK sesuai kompetensi ?

    Periksa data personel yang ditugaskan melaksanakan kegiatan manajemen pencatatan/ perekaman memiliki kompetensi, sebagaimana ditetapkan sesuai: 1. Unit PKP-PK Type A 2. Unit PKP-PK Type B 3. Unit PKP-PK Type C 4. Unit PKP-PK Type D

    PM 55/2015 139.229

    KP 14/2015 Bab XVI

    CE-5 FKM 3.045

    Apakah BUBU/UPBU telah memastikan bahwa manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan pelayanan PKP-PK dilaksanakan ?

    Periksa laporan-laporan hasil kegiatan kendali mutu

    PM 55/2015 139.229

    KP 14/2015 Bab XVI

    CE-6 FKM 3.050

    Apakah BUBU/UPBU telah melaksanakan manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan pelayanan PKP-PK sesuai prosedur yang ditetapkan

    1. Amati dilapangan, bahwa sistem manajemen pencatatan/ perekaman kegiatan Pelayanan PKP-PK telah dilaksanakan

  • 17

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    2. Amati bentuk rekaman/catatan a. Rekaman suara b. Rekaman/catatan lain (termasuk

    foto atau video kecalakaan atau kejadian.

    c. Catatan secara rinci kejadian, kejadian serius dan kecelakaan serta kebakaran gedung

    3. Pastikan bahwa dokumen rekaman/catatan disimpan untuk jangka waktu tertentu

    No. Jenis Rekaman/Catatan Lama Penyim-panan

    1. Laporan PKP-PK 2 tahun

    2. Jurnal operasional penerbangan (computer print out) atau dokumen catatan pergerakan pesawat udara

    3 bulan

    3. Laporan pemeliharaan fasilitas PKP-PK

    5 tahun

    4. Daftar kerusakan fasilitas PKP-PK

    2 tahun

    5. Laporan kejadian (incident) PKP-PK

    2 tahun

    6. Penilaian pengembangan (diklat) personel PKP-PK

    1 tahun

    7. Laporan kebakaran gedung di Bandar Udara

    2 tahun

    8. Sertifikat kompetensi dan lisensi PKP-PK

    5 tahun

  • 18

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    9. P3K (first aid) 5 tahun

    10. Rekaman suara komunikasi di PKP-PK

    1 bulan

    11. Print out komunikasi di PKP-PK

    3 bulan

    12. Laporan barang berbahaya

    -

    13. Logbook operasi personel

    5 tahun

    14. Tindakan Notam 3 bulan

    15. Data kondisi peralatan perlindungan personel

    1 tahun

    16. Daftar personel yang memiliki kompetensi dan lisensi

    5 tahun

    17. Program pelatihan di PKP-PK

    7 tahun

    18. Logbook sejarah pemeliharaan kendaraan PKP-PK

    Sesuai Umur

    kendaraan

    19. Pemeriksaan validasi lisensi

    3 bulan

    20. Pengujian dan inspeksi tes kendaraan PKP-PK

    5 tahun

    PM 55/2015 139.189 139.195 139.239

    KP 14/2015 Bab IV Bab XV

    CE-1 FKM 3.055

    Apakah BUBU/UPBU memiliki sistem publikasi pelayanan PKP-PK ?

    Periksa dokumen AM atau dokumen lain terkait yang menjelaskan sistem publikasi pelayanan PKP-PK

    PM 55/2015 139.189 139.195 139.239

    KP 14/2015 Bab IV Bab XV

    CE-2 FKM 3.060

    Siapa yang bertanggungjawab melakukan publikasi pelayanan PKP-PK ?

    Periksa dokumen AM atau dokumen lain terkait yang menjelaskan bertanggung jawab sistem publikasi pelayanan PKP-PK

  • 19

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    PM 55/2015 139.189 139.195 139.239

    KP 14/2015 Bab IV Bab XV

    CE-3 FKM 3.065

    Bagaimana prosedur melakukan publikasi pelayanan PKP-PK?

    1. Periksa dokumen SOP sistem publikasi pelayanan PKP-PK

    2. Periksa dokumen SOP pemberian informasi keselamatan terkait perubahan kesalahan atau pemutusan pemberian pelayanan PKP-PK

    PM 55/2015 139.189 139.195 139.239

    KP 14/2015 Bab IV Bab XV

    CE-4 FKM 3.070

    Apakah personel yang melakukan sistem publikasi pelayanan PKP-PK sesuai kompetensi ?

    Periksa data personel yang ditugaskan melaksanakan sistem publikasi pelayanan PKP-memiliki kompetensi, sebagaimana ditetapkan sesuai: 1. Unit PKP-PK Type A 2. Unit PKP-PK Type B 3. Unit PKP-PK Type C 4. Unit PKP-PK Type D

    PM 55/2015 139.189 139.195 139.239

    KP 14/2015 Bab IV Bab XV

    CE-5 FKM 3.075

    Apakah BUBU/UPBU telah memastikan bahwa sistem publikasi pelayanan PKP-PK dilaksanakan ?

    Periksa laporan-laporan hasil kegiatan kendali mutu

    PM 55/2015 139.189 139.195 139.239

    KP 14/2015 Bab IV Bab XV

    CE-6 FKM 3.080

    Apakah BUBU/UPBU telah melaksanakan sistem publikasi pelayanan PKP-PK sesuai prosedur yang ditetapkan

    Amati dilapangan : 1. Kondisi pelayanan PKP-PK sudah sesuai

    dengan yang dipublikasi AIP 2. Apabila pelayanan PKP-PK untuk

    sementara tidak sesuai ketentuan dipersyaratkan atau terjadi penurunan palayanan, apakah diterbitkan NOTAM

    3. Pemberian informasi keselamatan terkait perubahan kesalahan atau pemutusan pemberian pelayanan PKP-PK. Jika dalam jangka waktu 24 jam atau lebih pelayanan PKP-PK gagal :

  • 20

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    a. Memberikan alasan tidak dapat melaksanakan atau gagal memberikan pelayanan sesuai standar

    b. Memberikan informasi jangka waktu perbaikan sampai kondisi normal

    c. Mengambil langkah-langkah yang sehingga pelayanan menjadi normal.

    CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :

    Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

    1.

    2.

    1.

    2.

    1.

    2.

    1.

    2.

    Nara Sumber Jabatan Jam Paraf

    1.

    2.

    3.

    1.

    2.

    3.

    1.

    2.

    3.

    1.

    2.

    3.

  • 21

    4. FASILITAS PELAYANAN DARURAT (FPD)

    Nama Badar Udara Tanggal :

    Lokasi Bandar Udara Pukul :

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    PM 55/2015 139.203 139.205

    KP 14/2015

    Bab V Bab VI

    CE – 1 FPD 4.001

    Apakah BUBU/UPBU menyediakan kendaraan Pelayanan PKP-PK ?

    Periksa dokumen AM/AEP atau dokumen lain terkait yang menjelaskan daftar kendaraan PKP-PK yang terdiri kendaraan utama dan pendukung

    PM 55/2015 139.203 139.205

    KP 14/2015

    Bab V Bab VI

    CE – 2 FPD 4.005

    Siapa yang bertanggungjawab melakukan penyediaan kendaraan Pelayanan PKP-PK?

    Periksa dokumen AM/AEP atau dokumen lain terkait yang menjelaskan penanggungjawab penyediaan kendaraan PKP-PK yang terdiri kendaraan utama dan pendukung

    PM 55/2015 139.203 139.205

    KP 14/2015

    Bab V Bab VI

    CE – 6 FPD 4.010

    Apakah BUBU/UPBU melakukan penyediaan kendaraan Pelayanan PKP-PK sesuai standar yang dipersyaratkan ?

    1. Periksa daftar kendaraan Utama PKP-PK (Foam Tender) berikut bahan pemadam api sesuai kategori yang dipersyaratkan :

    Kate-

    gori

    PKP-

    PK

    Kinerja Campuran Foam

    Pemadam

    Pelengkap

    a t a u

    Kebutuhan air

    untuk

    memproduksi

    busa (liter)

    Rata-rata

    pancaran busa

    (liter/menit)

    Dry

    Chemical

    Powder

    (Kg)

    CO2

    (Kg)

    Mutu B Mutu C Mutu B Mutu

    C

    1 230 160 230 160 45 90

    2 670 460 550 360 90 180

    3 1.200 820 900 630 135 270

    4 2.400 1.700 1.800 1.100 135 270

    5 5.400 3.900 3.000 2.200 180 360

    6 7.900 5.800 4.000 2.900 225 450

    7 12.100 8.800 5.300 3.800 225 450

    8 18.200 12.800 7.200 5.100 450 900

  • 22

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    9 24.300 17.100 9.000 6.300 450 900

    10 32.300 22.800 11.200 7.900 450 900

    2. Khusus bandara register melayani pesawat udara kapasitas maksimum 20 tempat duduk dengan berat maksimum tinggal landas 5.700 kg dibawah 400 pergerakan tersibuk dalam 3 bulan, maka periksa kendaraan cukup kendaraan PKP-PK tipe RIV

    3. Periksa daftar kendaraan pendukung PKP-PK sesuai kategori yang dipersyaratkan : a. Comando Car untuk PKP-PK katergori 6 ke atas b. Nurse Tender (8000 lt air) untuk PKP-PK katergori

    6 ke atas c. Ambulance untuk PKP-PK

    1) katergori 8 sd 10 berjumlah 3 unit 2) kategori 6 sd 7 berjumlah 2 unit 3) kategori 1 sd 5 berjumlah 1 unit

    d. Serbaguna untuk PKP-PK katergori 8 ke atas e. Pos Komando bergerak untuk PKP-PK katergori 7

    ke atas

    PM 55/2015 139.203

    KP 14/2015 Bab VI

    CE – 6 FPD 4.015

    Apakah BUBU/UPBU dalam penyediaan foam konsentrat sebagai bahan pemadam api utama PKP-PK telah memenuhi persyaratan ?

    Periksa foam konsetrat yang tersedia telah memenuhi : 1. Dapat digunakan dengan bahan pemadam lainnya

    dan tanpa mengurangi kualitas maupun daya tahan dalam pemadaman api.

    2. Dapat digunakan dengan air laut atau air kotor. 3. Spesifikasi teknis, antara lain :

    a. Ph antara 6 s/d 8.5. b. Kekentalan maksimum 200 mm²/detik. c. Endapan maksimum 0,5% d. Perbandingan pengembangan (Expansion Ratio)

    6 s/d 15 e. Waktu pencairan (drainage time) 25%, 3 s/d 9

    menit

  • 23

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    f. Tegangan permukaan (surface tension) 5 dyne per cm²; dan

    g. Tidak merusak lingkungan.

    PM 55/2015 139.203

    KP 14/2015 Bab VI

    CE – 6 FPD 4.020

    Apakah BUBU/UPBU menyediakan cadangan bahan pemadam sesuai ketentuan ?

    Periksa cadangan bahan pemadam di lapangan sebagai berikut : 1. Bahan pemadam foam konsentrat : 200 % sesuai

    kategori PKP-PK 2. Bahan pemadam pelengkap : 100 % sesuai kategori

    PKP-PK (khusus PKP-PK kategori 1 dan 2 harus 200 %) 3. Gas pendorong (propellant gas) : 100 % sesuai

    kategori PKP-PK 4. Air : 400 % sesuai kategori PKP-PK Catatan : bahan pemadam yang di Gudang dan di kendaraan selain kendaraan utama dapat dihitung sebagai cadangan

    PM 55/2015 139.203

    KP 14/2015 Bab VI

    CE – 6 FPD 4.025

    Apakah BUBU/UPBU melakukan penyimpanan dan pemeliharaan cadangan bahan pemadam foam konsentrat dan bahan pelengkap sesuai prosedur yang berlaku ?

    Amati dilapangan : 1. Penyimpanan ditempatkan di fire station 2. Terlindung dari sinar matahari dan hujan 3. Tidak bercampur dengan bahan/barang lain yang

    dapat mengakibatkan menurunnya kualitas foam

    PM 55/2015 139.203

    KP 14/2015 Bab VI

    CE – 3 FPD 4.030

    Apakah BUBU/UPBU memilki prosedur pengujian foam konsentrat ?

    Periksa SOP pengujian foam konsentrat.

    PM 55/2015 139.203

    KP 14/2015 Bab VI

    CE – 4 FPD 4.035

    Apakah personel BUBU/UPBU yang melakukan pengujian foam konsentrat sesuai kompetensi ?

    Periksa daftar personel PKP-PK yang melakukan pengujian foam konsentrat.

    PM 55/2015 139.203

    KP 14/2015 Bab VI

    CE – 5 FPD 4.040

    Apakah BUBU/UPBU memastikan foam konsentrat dilakukan pengujian setiap 6 bulan sekali ?

    Periksa laporan hasil pengujian mutu foam konsentrat

    PM 55/2015 139.203

    KP 14/2015 Bab VI

    CE – 6 FPD 4.045

    Apakah BUBU/BUBU telah melakukan pengujian foam konsentrat sesuai prosedur ?

    1. Amati hasil dan laporan pengujian mutu foam konsentrat

  • 24

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    2. Amati bahwa hasil pengujian bahan pemadam utama dan pelengkap yang diisikan kendaraan, bilamana dilakukan pengujian kualitas tidak memenuhi persyaratan diganti.

    PM 55/2015 139.205

    KP 14/2015 Bab VII

    CE – 6 FPD 4.050

    Apakah BUBU/UPBU telah menyediakan pakaian pelindung keselamatan kerja dan peralatan bantu pernafasan untuk PKP-PK sesuai ketentuan?

    Amati di lapangan : 1. Pakaian pelindung keselamatan kerja dan alat

    pernafasan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah personel PKP-PK.

    2. Pakaian pelindung terdiri dari : a. Helm dengan pelindung kaca depan b. Baju pelindung yang berupa jaket dan celana

    atau kombinasi keduanya c. Masker d. Sepatu bot e. Sarung tangan

    PM 55/2015 139.205

    KP 14/2015 Bab VII

    CE – 6 FPD 4.055

    Apakah BUBU/UPBU telah menyediakan peralatan pendukung PKP-PK untuk setiap kendaraan utama yang sesuai ketentuan ?

    Amati dan periksa :

    Lingkup Peralatan

    Jenis Peralatan

    Kategori Bandara untuk PKP-

    PK

    1 - 2 3-5 6-7 8-10

    Forcible entry

    tools

    Prying Tool (Hooligan, Biel type)

    1 1 1 2

    Linggis (Crowbar) 95 em 1 1 1 2

    Linggis (Crowbar) 1.65 m 1 1 1 2

    Kampak besar

    (Axe, rescue large

    non wedge type)

    1

    1

    1

    2

    Kampak keci

    (Axe, rescue

    small non wedge

    or aircraft type)

    1

    2

    2

    4

    Gunting pemotong

    (Cutter Bolt) 61 em

    1

    1

    2

    2

    Palu (Hammer) 1.8 kg

    Lump or Club type

    1

    1

    2

    2

    Palu (Chisel cold) 2.5 em 1 1 2 2

  • 25

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    A suitable

    range of

    rescue/cut in

    equipment

    including

    powered

    rescue tools

    Hydraulic/Electrical (or

    combination) portable

    rescue equipment

    1

    1

    1

    2

    Gergaji mesin (Powered

    rescue saw complete

    with minimum 406mm

    diameter spare blades)

    1

    1

    1

    2

    Reciprocating/Oscillating saw

    1 1 1 2

    A range of

    equipment for

    the delivery of

    firefighting

    agent

    Delivery hose 30 m

    lengths x 50 & 64 mm

    diameters

    6

    10

    16

    22

    Foam Branches (Nozzles)

    1 1 2 3

    Water Branches (Nozzles)

    1 2 4 6

    Coupling adaptors 1 1 2 3

    Portable fire

    extinguishers C02

    DCP

    1 1 2 3

    1 1 2 3

    Self Contained

    Breathing

    Apparatus

    - sufficient to

    maintain

    rolonged

    internal

    operations

    Note: Ideally

    one BA set per

    crew member.

    Breathing Apparatus

    (BA) set c/w facemask

    and air cylinder

    BA spare air cylinder

    BA spare facemask

    Respirators Full faced respirators c/w filters

    One per responding

    fire fighter

    A range of ladders

    Extension Ladder,

    Rescue & suitable for

    critical aircraft

    -

    1

    2

    3

    Ladder General Purpose -

    rescue capable

    1

    1

    1

    2

  • 26

    Ref. Per. Menhub

    Ref. Per. DJU

    KRITIKAL ELEMEN

    No. PQ

    PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)

    PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA

    STATUS KETERANGAN

    Protective clothing

    Firefighting helmet, coats,

    over trousers (c/w

    braces), boots & gloves as

    a minimum

    One set per

    operational firefighter

    plus a % of reserve

    stock

    Additional

    items for

    personal

    protection

    Protective

    goggles

    1 1 2 3

    Flash hoods One per operational fire fighter

    Surgical gloves 1 box 1 box 1 box 1 box

    Blanket Fire Resisting 1 1 2 2

    Rope lines Rope Line Rescue 45 m 1 1 2 2

    Rope Line General Use

    30 m

    1 1 2 2

    Rope Line Pocket 6 m One per operational fire fighter

    Communication

    Equipment

    Portable transceivers

    (hand held &

    1

    2

    2

    3

    intrinsically safe)

    Mobile transceivers

    (vehicle)

    One for each fire vehicle

    A range of hand

    held/portable

    lighting

    equipment

    Hand held flashlight

    (intrinsically safe)

    1

    2

    4

    4

    Portable lighting - spot or