PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan...

25
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN ATAU PENGANGKATAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I S I A K, Menimbang :a. bahwa dengan telah diundangkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, pengaturan lebih lanjut mengenai Pemerintahan Desa telah ditetapkan petunjuk pelaksanaan pengaturan Desa oleh Menteri Dalam Negeri; b. bahwa berdasarkan pasal 26 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 menyebutkan bahwa Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan Perangkat Desa diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Siak. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI tanggal 8 Agustus 1950); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 3. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam Propinsi Riau; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70); 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.

Transcript of PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan...

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN 2001

TENTANG

TATA CARA PEMILIHAN DAN ATAU PENGANGKATAN PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B U P A T I S I A K,

Menimbang :a. bahwa dengan telah diundangkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999,

pengaturan lebih lanjut mengenai Pemerintahan Desa telah ditetapkan

petunjuk pelaksanaan pengaturan Desa oleh Menteri Dalam Negeri;

b. bahwa berdasarkan pasal 26 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64

Tahun 1999 menyebutkan bahwa Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan

Perangkat Desa diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Siak.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara RI tanggal 8 Agustus 1950);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999

Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

3. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten

Daerah Tingkat II Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten

Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,

Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam Propinsi Riau;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran

Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Rancangan Undang-undang,

Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden

(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70);

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk

Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman

Umum Pengaturan Mengenai Desa.

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIAK

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK TENTANG TATA CARA

PEMILIHAN DAN ATAU PENGANGKATAN PERANGKAT DESA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Bupati adalah Bupati Siak;

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai

Badan Eksekutif Daerah;

c. Kepala Daerah adalah Bupati;

d. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem

Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten/Kota;

e. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan Pemerintah Desa dan

Badan Perwakilan Desa;

f. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri

atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi mengayomi adat istiadat,

membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta melakukan

pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa;

g. Perangkat Desa adalah unsure staf yang melaksanakan teknis pelayanan dan atau membantu

Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, dipilih dan atau diangkat tanpa

pemilihan dari penduduk Desa yang memenuhi persyaratan;

h. Dusun dan atau dengan nama lain adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakan

lingkungan kerja pelaksana Pemerintahan Desa.

BAB II

PERSYARATAN CALON PERANGKAT DESA

Pasal 2

Yang dapat diangkat menjadi perangkat Desa adalah penduduk Desa warga Negara Republik

Indonesia yang :

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah

Republik Indonesia;

c. Berkelakuan baik, jujur, adil cerdas dan berwibawa;

d. Tidak pernah langsung atua tidak langsung dalam suatu kegiatan yang menghianatai

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undanga

Dasar 1945, seperti G-30-S/PKI dan atau kegiatan-kegiatan organisasi terlarang lainnya;

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

e. Tidak sedang menjalankan pidana penjara atau kurungan berdasarkan keputusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hokum yang tetap, karena tindak pidana

dikenakan ancaman pidana sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun;

f. Terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal tetap di Desa yang bersangkutan

sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun terakhir dengan tidak terputus-putus;

g. Sekurang-kurangnya telah berumur 25 (dua puluh lima) tahun dan setinggi- tinnginya 56

(lima puluh enam ) tahun;

h. Sehat jasmani dan rohani;

i. Sekurang-kurangnya berijazah/STTB SLTP atau berpengetahuan yang sederajat.

Pasal 3

(1). Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 Peraturan Daerah ini terdiri dari :

a. Sekretaris Desa sebagai unsur staf yang merupakan Kepal Tata Usaha dan memberikan

teknis pelayanan administrasi;

b. Kepala-kepala Urusan yaitu unsure pelaksana teknis lapangan;

c. Kepala-kepala Dusun dengan Keputusan Kepal Desa atas persetujuan BPD.

BAB III

MEKANISME PEMILIHAN ATAU PENGANGKATAN

CALON PERANGKAT DESA

Pasal 4

(1). Calon Perangkat Desa diajukan oleh Kepala Desa untuk mendapat persetujuan dari

pimpinan BPD dengan dilengkapi persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal 2 Peraturan

Daerah ini;

(2). Setelah mendapat persetujuan dari BPD, Calon Perangkat Desa yang telah dipilih dan atua

diangkat tanpa pemilihan, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 5

(1). Apabila Calon Perangkat Desa lebih dari 1 (satu) orang dan berdasarkan penilaian

memenuhi syarat, maka perlu diadakan seleksi dalam bentuk ujian penyaringan oleh

Kepala Desa;

(2). Hasil ujian saringan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, diajukan kepada BPD untuk

mendapatkan persetujuan selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Kepal Desa;

(3). Apabila hasil ujian saringan terdapat lebih dari 1 (satu) orang Calon yang memenuhi syarat,

maka diadakan pemilihan oleh para anggota BPD yang dituangkan dalam Berita Acara

Pemilihan untuk selanjutnya ditetapkan Kepala Desa.

BAB IV

MASA JABATAN PERANGKAT DESA

Pasal 6

(1). Masa Jabatan Perangkat Desa selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali

berdasarkan kewenangan Kepala Desa ;

(2). Dalam hal jabatan Perangkat Desa kosong, maka Kepala Desa menunjuk seorang pejabat

dari Perangkat Desa dan selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan harus sudah

dilaksanakan pemilihan dan atau pengangkatan.

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Pasal 7

Perangkat Desa dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya harus bersikap netral dan

tidak memihak serta tetap berpegang teguh kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

BAB V

LARANGAN BAGI PERANGKAT DESA

Pasal 8

Perangkat Desa dilarang :

a. Melanggar persyaratan yang ditentukan sebagaimana tersebut dlam pasal 2 Peraturan

Daerah ini;

b. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara, Pemerintah,

Pemerintah Desa dan Masyarakat;

c. Melakukan kegiatan-kegiatan atau melakukan tindakan yang tidak menjadi kewajibannya

dan merugikan kepentingan Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat Desa;

d. Menyalahgunakan wewenang, bertindak sewenang-wenang, melakukan penyelewengan

dan bertindak diluar ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku dan atua norma-norma/ adapt istiadat yang hidup dan berkembang dalam

masyarakat.

Pasal 9

Perangkat Desa yang melanggar larangan sebagiamana dimaksud pasal 8 Peraturan Daerah ini,

dapat dikenakan sanksi dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI

PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

Pasal 10

Perangkat Desa berhenti karena :

a. Meninggal dunia;

b. Berakhir masa jabatannya;

c. Atas permintaan sendiri;

d. Telah diangkat pejabat yang baru;

e. Tidak lagi memenuhi salah satu syarat yang ditentukan sebagaimana dimaksud pasal 2

Peraturan Daerah ini;

f. Melakukan tindakan-tindakan yang menghilangkan kepercayaan penduduk Desa terhadap

kepemimpinannya sebagai seorang pejabat Pemerintah Desa;

Pasal 11

(1). Perangkat Desa yang dituduh atau tersangkut dalam suatu tindakan pidana, atas usul Kepala

Desa dan setelah mendapat persetujuan BPD dapat diberhentika sementara;

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

(2). Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, ditetapkan dengan

keputusan Kepala Desa;

(3). Selama Perangkat Desa dikenakan pemberhentian sementara, maka Kepala Desa menunjuk

Pejabat sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat (2);

(4). Dengan berlakunya Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hokum yang

pasti, maka Kepala Desa men

g. BPD membentuk Panitia Pemilihan yang keanggotaannya terdiri dari anggota BPD, dan

dapat dibantu oleh Perangkat Desa, maupun pemuka-pemuka masyarakat lainnya di Desa

yang bersangkutan;

(1) Susunan Panitia Pemilihan ditetapkan dengan Keputusan BPD dan diberitahukan secara tertulis

kepada Bupati melalui Camat;

(2) Rapat BPD dalam rangka pembentukan Panitia Pemilihan dapat dihadiri oleh Camat selaku

pembimbing dan pengarah;

(3) Susunan Panitia Pemilihan terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa orang

anggota sesuai dengan kebutuhan;

(4) BPD bertanggungjawab atas terselenggaranya Pemilihan Kepala Desa.

Bagian Kedua

TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PEMILIHAN

Pasal 3

Panitia Pemilihan sebagaimana tercantum pada Pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas dan fungsi :

a. Menyusun Rencana Kerja Panitia Pemilihan dan Rencana Biaya Pemilihan;

b. Melaksanakan penjaringan Bakal Calon;

c. Melaksanakan penyaringan Bakal Calon;

d. Mengajukan Bakal Calon yang telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai Calon

Kepala Desa oleh BPD;

e. Melaksanakan Pendaftaran Pemilih untuk selanjutnya ditetapkan oleh Ketua Panitia Pemilihan

dan disahkan oleh BPD;

f. Mempersiapkan sarana dan prasarana Pemilihan (pemungutan dan penghitungan suara);

g. Mengajukan Rencana Kerja Pemilihan;

h. Menetapkan jadwal Pemilihan setelah dikonsultasikan kepada BPD dan Camat;

i. Mengumumkan nama-nama Calon yang berhak dipilih dan tanda gambar masing-masing;

j. Melaksanakan Pemilihan (pemungutan dan penghitungan suara);

k. Membuat Berita Acara Pemilihan yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan, Calon

atau Saksi-saksi yang ditunjuk oleh Calon, untuk mendapatkan penetapan dari BPD dan

diketahui oleh Camat;

l. Mengambil Keputusan apabila timbul permasalahan.

Pasal 4

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Apabila di antara anggota Panitia Pemilihan ada yang ditetapkan sebagai Bakal Calon, atau Calon,

atau berhalangan, maka keanggotaannya dalam Panitia Pemilihan digantikan oleh anggota BPD

lainnya, atau Perangkat Desa yang lain, ataupun masyarakat lainnya berdasarkan Keputusan BPD.

BAB III

HAK MEMILIH DAN DIPILIH

Pasal 5

Yang dapat memilih Kepala Desa adalah penduduk Desa Warga Negara Republik Indonesia

dengan syarat-syarat sebagai berikut :

a. Terdafar sebagai penduduk Desa yang bersangkutan secara sah;

b. Sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin;

c. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan

hukum tetap;

d. Tidak pernah terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung berdasarkan keterangan

yang berwajib dalam suatu kegiatan mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 6

(1) Yang dapat dipilih menjadi Kepala Desa adalah Penduduk Desa Warga Negara Republik

Indonesia dengan syarat-syarat :

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang–Undang Dasar 1945;

c. Tidak pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegiatan yang mengkhianati

Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, G30S/PKI dan/atau kegiatan organisasi

terlarang lainnya;

d. Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan/atau

berpengetahuan yang sederajat;

e. Berumur sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun dan setinggi-tingginya

60 (enam puluh) tahun;

f. Sehat jasmani dan rohani;

g. Nyata-nyata tidak terganggu jiwa/ingatannya;

h. Berkelakuan baik, jujur, dan adil;

i. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana;

j. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan

hukum tetap;

k. Mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di Desa setempat;

l. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa;

m. Memenuhi syarat-syarat lain yang sesuai dengan adat istiadat yang diatur dalam Peraturan

Daerah;

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

n. Terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal tetap di Desa yang bersangkutan

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir dengan tidak terputus-putus.

(2) Bagi Pegawai Negeri (Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, dan anggota Polri) yang

mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Kepala Desa, selain harus memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), juga harus memiliki surat keterangan persetujuan dari

atasan yang berwenang sesuai peraturan yang berlaku.

Pasal 7

Dalam Pemilihan Kepala Desa, Pemilih dan Calon yang berhak dipilih wajib hadir untuk

melaksanakan hak pilihnya dan tidak boleh mewakilkan kepada siapapun dan dengan alasan

apapun.

BAB IV

PENCALONAN KEPALA DESA

Pasal 8

(1) 6 (enam) bulan sebelumya berakhirnya masa jabatan Kepala Desa, yang bersangkutan

mengajukan permohonan berhenti kepada Badan Perwakilan Desa;

(2) Berdasarkan permohonan berhenti dari Kepala Desa tersebut, BPD mengusulkan

pemberhentian Kepala Desa yang bersangkutan kepada Bupati dan memberitahukan secara

tertulis rencana pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa;

(3) BPD segera membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa untuk periode berikutnya.

Pasal 9

Setelah terbentuk Panitia Pemilihan, Pimpinan BPD bersama Panitia Pemilihan segera

melaksanakan sosialisasi mengenai rencana pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa.

Pasal 10

Panitia Pemilihan mengumumkan jadwal pendaftaran Pemilih dan jadwal pendaftaran Bakal

Calon, disertai penjelasan syarat-syarat Pemilih dan syarat-syarat Bakal Calon.

Pasal 11

(1) Bakal Calon selain harus memenuhi syarat sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 6, juga harus

menyampaikan persyaratan administrasi sebagai berikut :

a. Surat Permohonan menjadi Calon Kepala Desa;

b. Photokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);

c. Photokopi Kartu Keluarga;

d. Pas photo ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar (hitam putih atau berwarna);

e. Photokopi Akte Lahir;

f. Photokopi Ijazah atau STTB yang dilegalisir oleh instansi yang berwenang;

g. Daftar Riwayat Hidup;

h. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari instansi yang berwenang;

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

i. Keterangan tidak dicabut hak pilihnya dari Pengadilan Negeri;

j. Pernyataan tidak terlibat dalam gerakan yang menentang Pancasila dan Undang-undang

Dasar 1945;

k. Surat Izin/Pernyataan tidak keberatan secara tertulis dari atasan yang berwenang bagi PNS,

TNI, dan Polri Aktif;

l. Pernyataan tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat

(khusus bagi Pegawai Negeri).

(2) Persyaratan administrasi sebagaimana ayat (1) Pasal ini dibuat rangkap 3 (tiga).

Pasal 12

Semua anggota Panitia Pemilihan aktif melaksanakan penjaringan Bakal Calon, sehingga diperoleh

dan terdaftar Bakal Calon yang memenuhi persyaratan.

Pasal 13

(1) Sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, Panitia Pemilihan menutup kegiatan pendaftaran

Bakal Calon dan melaksanakan penyaringan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan;

(2) Penyaringan Bakal Calon dapat dilaksanakan dengan melakukan ujian saringan berupa tes

pengetahuan kepemimpinan dari Bakal Calon yang dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan;

(3) Hasil penyaringan Bakal Calon harus diperoleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Bakal Calon

untuk diajukan ke BPD dan ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa;

(4) Hasil penyaringan Bakal Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dituangkan ke dalam

Berita Acara penyaringan Bakal Calon.

Pasal 14

(1) Bakal Calon yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan diajukan kepada BPD untuk dibahas

dalam rapat BPD;

(2) Pimpinan BPD wajib melakukan penelitian terhadap berkas persyaratan Calon dan selanjutnya

mengadakan musyawarah untuk ditetapkan menjadi Calon yang berhak dipilih;

(3) Calon yang berhak dipilih diberitahukan secara tertulis kepada Bupati melalui Camat disertai

dengan 1 (satu) berkas persyaratan administrasi Calon dan surat pengantar dari Camat.

BAB V

TATA CARA PENDAFTARAN

Pasal 15

(1) Sebelum melaksanakan pendaftaran, Panitia Pemilihan melakukan pengumuman kepada

seluruh masyarakat Desa tentang waktu pelaksanaan pendaftaran;

(2) Anggota Panitia Pemilihan yang melaksanakan tugas sebagai petugas pendaftar harus dibekali

dengan Keputusan Panitia Pemilihan tentang penunjukan sebagai petugas pendaftar dan Surat

Tugas;

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

(3) Panitia Pemilihan dalam melaksanakan pendaftaran Pemilih dibantu oleh pengurus RT

dan RW;

(4) Pendaftaran pemilih dilakukan dengan teliti berdasarkan persyaratan sebagaimana ditetapkan

dalam Pasal 5;

(5) Daftar pemilih minimal dibuat 3 (tiga) rangkap atau dapat diperbanyak sesuai kebutuhan;

(6) Perubahan daftar pemilih atau pembuatan daftar pemilih tambahan dapat dilakukan paling

lambat 1 (satu) hari atau 24 jam sebelum pelaksanaan pemungutan suara;

(7) Daftar pemilih ditandatangani oleh Panitia Pemilihan (Ketua dan Sekretaris), dan diajukan

kepada BPD untuk disahkan, selanjutnya daftar pemilih tersebut diberitahukan kepada Camat;

(8) Setelah mendapat pengesahan dari BPD, Panitia Pemilihan mengumumkan daftar pemilih

kepada masyarakat, baik melalui papan pengumuman maupun media lainnya.

BAB VI

PEMILIHAN CALON YANG BERHAK DIPILIH

Pasal 16

(1) Panitia Pemilihan setelah memberitahukan secara tertulis kepada Bupati melalui Camat tentang

Calon yang berhak dipilih, menyelenggarakan rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota Panitia

Pemilihan, angggota BPD, dan para Calon yang berhak dipilih, serta Camat, dengan agenda

rapat sebagai berikut :

a. Mengumumkan nama-nama Calon yang berhak dipilih;

b. Membahas dan menetapkan tanda gambar Calon yang akan digunakan dalam Pemilihan;

c. Membahas dan menetapkan jadwal pemilihan (waktu dan tempat pemungutan suara);

d. Mengevaluasi kesiapan prasarana, sarana, dan biaya pemilihan;

e. Melaksanakan pembagian tugas dalam pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan

suara;

f. Membahas dan menetapkan pembuatan surat undangan untuk pemilih dan petugas yang

akan menyampaikannya;

g. Membahas dan menetapkan pembuatan Surat Suara;

h. Membahas pengajuan saksi dari masing-masing calon yang berhak dipilih.

(2) Penentuan tanda gambar Calon yang berhak dipilih diserahkan kepada Panitia Pemilihan

dengan persetujuan BPD;

(3) Penetapan lokasi tempat pemungutan suara adalah dengan memperhatikan jarak tempuh dan

kemudahan sarana transportasi para pemilih serta memperhatikan faktor gangguan cuaca;

(4) Sarana dan prasarana pemilihan yang diperlukan dalam Pemungutan Suara adalah :

a. Bangunan untuk berteduh panitia;

b. Bilik Suara;

c. Kotak Suara;

d. Surat Suara;

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

e. Tempat duduk calon yang berhak dipilih;

f. Meja dan kursi untuk bekerja panitia;

g. Papan pengumuman;

h. Papan untuk penghitungan suara;

i. Bantalan dan paku untuk pencoblosan Surat Suara;

j. Pengeras suara;

k. Formulir-formulir Berita Acara, daftar hadir, laporan, dan Sarana kelengkapan lainnya

sesuai dengan kebutuhan.

(5) Pembagian tugas panitia dalam pelaksanaan pemungutan suara, antara lain :

a. Penerimaan Surat Undangan;

b. Pemegang Daftar Pemilih;

c. Pencatat Pemilih yang hadir;

d. Pemberi Surat Suara;

e. Pengatur antrian pemilih;

f. Penjaga Bilik Suara;

g. Penjaga Kotak Suara;

h. Petugas penerangan;

i. Petugas konsumsi;

j. Petugas keamanan;

k. Petugas pemberi tanda bagi yang sudah memilih;

l. Petugas kesehatan.

(6) Pembagian tugas dalam penghitungan suara terdiri dari :

a. Petugas yang membuka dan menjaga Kotak Suara;

b. Petugas yang menyusun Surat Suara yang telah dihitung;

c. Petugas yang membaca Surat Suara;

d. Petugas yang mencatat hasil pemungutan Suara;

e. Petugas yang membuat Berita Acara Pemilihan.

(7) Surat undangan untuk pemilih ditandatangani oleh Ketua Panita Pemilihan dan berisi

keterangan yang jelas mengenai hari, tanggal, waktu, pemilihan dan tanggal surat;

(8) Surat Suara berisi tanda gambar sebanyak tanda gambar Calon yang berhak dipilih dan di sudut

kiri bawah ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan;

(9) Saksi dari masing-masing Calon yang berhak dipilih, dibekali dengan Surat Mandat/Surat

Tugas/Surat Keterangan dari calon yang bersangkutan.

Pasal 17

Pada proses pemungutan suara, dihadiri oleh Panitia Pemilihan, Calon yang berhak dipilih Pemilih,

anggota BPD, serta Tim Monitoring yeang terdiri dari unsur DPRD, Pemerintah Kabupaten dan

Kecamatan.

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Pasal 18

Panitia Pemilihan yang mempunyai Hak Pilih, serta Calon yang berhak dipilih dalam Pemilihan

Calon Kepala Desa, tetap mempunyai Hak untuk menggunakan Hak Pilihnya dengan tetap wajib

bersikap netral dalam melaksanakan tugasnya.

BAB VII

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 19

(1) Kampaye merupakan kesempatan bagi para calon yang berhak dipilih untuk menyampaikan

program kerja yang akan dilaksanakan, apabila yang bersangkutan berhasil terpilih menjadi

Kepala Desa;

(2) BPD menetapkan berbagai ketentuan untuk mengatur pelaksanaan kampaye berjalan tampa

mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat;

(3) Pelaksanaan kampaye para calon yang berhak dipilih hendaknya diarahkan pada hal–hal yang

bersifat positif serta menunjang kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan

pembangunan;

(4) Pelaksanaan kampaye para calon yang berhak dipilih dimulai 7 (tujuh) hari sebelum hari H

sampai 2 (dua) hari sebelum hari H;

(5) Kampaye para calon yang berhak dipilih tidak diperkenankan diadakan secara berlebihan

dalam bentuk pembagian barang, uang, dan fasilitas lainnya serta tidak di benarkan

mengadakan pawai sehingga menganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Pasal 20

(1) Pemungutan suara di laksanakan dalam rapat Pemilihan Calon Kepala desa yang dipimpin oleh

Ketua Panitia Pemilihan dengan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari

jumlah seluruh pemilih yang terdaftar disyahkan oleh BPD;

(2) Apabila pada pembukaan rapat pemungutan suara calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud

ayat (1) pasal ini jumlah pemilih belum mencapai Quorum, pimpinan rapat mengundurkan

rapat paling lama 3 (tiga) jam dengan ketentuan Quorum tetap 2/3 (dua per tiga) dari jumlah

pemilih;

(3) Apabila Quorum sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) pasal ini tidak dapat tercapai Quorum

dapat ditentukan pada saat penghitungan suara akan dimulai;

(4) Apabila sampai batas waktu pengunduran sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini Quorum

belum juga tercapai, pelaksanaan rapat pemilihan calon Kepala Desa dimundurkan oleh

Pimpinan Rapat selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari, dengan Quorum ½

(setengah) ditambah 1 (satu) jumlah pemilih;

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

(5) Pengunduran waktu rapat pemungutan suara calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat

(4) pasal ini diumumkan dalam forum rapat oleh pimpinan rapat dan diterangkan dalam Berita

Acara Penundaan Pemilihan.

Pasal 21

(1) Pemungutan Suara dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia, serta jujur dan

adil;

(2) Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos tanda gambar yang berhak dipilih dalam bilik

suara yang disediakan oleh Panitia Pemilihan;

(3) Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang Calon yang berhak dipilih;

(4) Seorang pemilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan, tidak dapat diwakilkan dengan

cara apapun.

Pasal 22

(1) Untuk kelancaran pelaksanaan pemungutan suara, Panitia Pemilihan menyediakan sarana atau

kelengkapan pemilihan sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 ayat (4);

(2) Bentuk dan model Surat Suara sebagaimana dimaksud pasal 16 ayat (8) ditetapkan oleh Panitia

Pemilihan dengan persetujuan BPD;

(3) Apabila dipandang perlu Panitia Pemilihan dapat menyediakan sarana dan prasarana lainnya

untuk kelancaran pelaksanaan Pemilihan.

Pasal 23

Sebelum melaksanakan Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan membuka kotak suara dan

memperlihatkannya kepada para pemilih dan saksi masing-masing Calon yang berhak dipilih,

bahwa kotak suara dalam keadaan kosong, kemudian menutupnya kembali, mengunci, dan

menyerahkan kuncinya kepada Ketua Panitia Pemilihan.

Pasal 24

(1) Pemilih yang hadir diberikan Surat Suara oleh Panitia Pemilihan setelah menyerahkan surat

undangan;

(2) Setelah menerima Surat Suara, pemilih memeriksa atau meneliti, apabila Surat Suara dimaksud

dalam keadaan cacat atau rusak, pemilih berhak meminta Surat Suara baru setelah

menyerahkan kembali Surat Suara yang cacat atau rusak;

(3) Bagi pemilih yang tidak bisa hadir karena sakit, cacat, atau usia lanjut, dalam melaksanakan

Hak Pilihnya dapat dibantu oleh Panitia Pemilihan.

Pasal 25

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

(1) Pencoblosan Surat Suara dilaksanakan dalam bilik suara dengan menggunakan alat yang telah

disediakan oleh Panitia Pemilihan;

(2) Pemilih yang melakukan kesalahan pada waktu mencoblos Surat Suara, dapat meminta Surat

Suara baru setelah menyerahkan kembali Surat Suara yang salah tersebut kepada Panitia

Pemilihan;

(3) Setelah Surat Suara dicoblos, pemilih memasukkan Surat Suara ke dalam Kotak Suara yang

disediakan dan diusahakan dalam keadaan terlipat.

Pasal 26

(1) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, para Calon yang berhak dipilih harus berada di

tempat yang telah ditentukan;

(2) Bagi Calon yang tidak memungkinkan hadir karena sakit maka dapat diwakilkan kehadirannya

oleh saksi Calon yang bersangkutan, setelah terlebih dahulu diumumkan kepada khalayak;

(3) Tempat Calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud ayat (1) harus strategis sehingga

dapat terlihat oleh para pemilih, dan Calon dapat melihat jalannya pemungutan suara.

Pasal 27

(1) Panitia Pemilihan berkewajiban untuk menjamin berjalannya pemungutan suara dengan aman,

tertib, lancar, dan demokratis;

(2) Panitia Pemilihan berkewajiban untuk menjaga agar setiap orang yang berhak memilih hanya

memberikan satu suara dan menolak pemberian suara yang diwakilkan dengan alasan apapun;

(3) Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam menangani masalah yang timbul, penyelesaiannya

diputuskan dengan musyawarah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan

pertimbangan yang objektif rasional, serta dapat meminta pendapat dari Tim Monitoring.

Pasal 28

(1) Panitia Pemilihan menetukan batas waktu dimulai dan ditutupnya pemungutan suara;

(2) Pemungutan suara ditutup tepat pada waktu yang ditentukan, setelah semua pemilih yang hadir

telah melaksanakan hak pilihnya.

BAB VIII

PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 29

Penghitungan suara dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan disaksikan oleh yang berhak dipilih atau

saksi yang mewakilinya, Pimpinan BPD, dan Tim Monitoring.

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Pasal 30

Para pemilih dapat melihat dan mendengar penghitungan suara yang diperoleh dari hasil

pemugutan suara, dengan tenang, dan tertib, serta tidak menganggu kelancaran tugas Panitia

Pemilihan.

Pasal 31

(1) Panitia Pemilihan membuka kotak suara dan menghitung Surat Suara yang masuk dihadapan

para saksi;

(2) Panitia Pemilihan meneliti setiap lembar Surat Suara, untuk mengetahui sah atau tidaknya serta

memperlihatkan kepada para saksi;

(3) Suara yang diperoleh dicatat oleh petugas yang ditunjuk, di dalam kertas/formulir

penghitungan suara dan pada papan penghitungan suara, sehinggga dapat dilihat oleh pemilih

yang hadir;

(4) Berkas cacatan penghitungan suara ditandatangani oleh petugas pencatat, ketua panitia

Pemilihan, dan para saksi.

Pasal 32

(1) Surat Suara dianggap tidak sah apabila :

a. Tidak menggunakan Surat Suara yang telah ditentukan;

b. Surat Suara yang digunakan tidak ditantatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan;

c. Dalam Surat Suara terdapat coretan, tulisan, atau tandatangan pemilih;

d. Terdapat tanda coblosan pada lebih dari satu tanda gambar, atau memberikan suara untuk

lebih dari satu Calon yang berhak dipilih;

e. Mencoblos di luar garis batas tanda gambar Calon yang berhak dipilih;

f. Melubangi tanda gambar dengan tidak menggunakan alat pencoblos yang disediakan,

misalnya dengan disulut rokok, disobek, ditusuk dengan pisau, atau gunting dan

sebagainya;

g. Surat Suara yang digunakan dalam keadaan rusak atau robek.

(2) Surat Suara yang dinyatakan tidak sah, agar dijelaskan/diumumkan alasannya kepada pemilih

yang hadir pada saat itu juga;

(3) Dalam hal terjadi perbedaan pendapat, antara panitia dengan calon atau saksi mengenai syah

atau tidak syahnya maka ketua panitia berkewajiban untuk menentukan dan bersifat mengikat.

Pasal 33

(1) Calon yang memperoleh suara terbanyak dengan dukungan sekurang- kurangnya 1/5

(seperlima) dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya, dinyatakan sebagai calon

terpilih ;

Page 15: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

(2) Apabila tidak seorang calonpun mendapat dukungan suara terbanyak sebagaimana dimaksud

ayat (1), Panitia menyatakan Pemilihan ulang;

(3) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga

puluh) hari saat penanda tanganan Berita Acara Pemilihan;

(4) Apabila setelah pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (3) hasilnya tetap sama, maka

BPD mengusulkan penjabat Kepala Desa kepada Bupati untuk mendapat pengesahan.

BAB IX

PENETAPAN CALON TERPILIH

Pasal 34

(1) Setelah perhitungan suara selesai, Panitia Pemilihan menyusun, menandatangani dan

membacakan Berita Acara Pemilihan dan menyerahkannya kepada Ketua BPD untuk

mendapat penetapan dari BPD;

(2) Calon yang berhak dipilih atau saksi yang ditunjuk, menandatangani Berita Acara Pemilihan,

sebelum Berita Acara Pemilihan tersebut ditetapkan oleh BPD;

(3) Setelah Berita Acara dinyatakan sah oleh BPD maka ketua Pemilihan atau yang mewakili

mengumumkan hasil pemilihan Calon yang berhak dipilih dihadapan yang hadir.

BAB X

PENGESAHAN DAN PELANTIKAN KEPALA DESA

Pasal 35

(1) Apabila lebih dari 1 (satu) orang calonmendapat jumlah dukungan suara terbanyak dengan

jumlah yang sama, maka diadakan pemilihan ulang hanya untuk calon-calon yang memperoleh

jumlah suara yang sama tersebut;

(2) Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)

hari sejak penanda tanganan berita acara pemilihan;

(3) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana ayat (2) pasal ini, hasilnya tetap sama maka untuk

menetapkan calon dinyatakan terpilih dan diangkat sebagai Kepala Desa menjadi kewenangan

BPD.

Pasal 36

(1) Setelah Calon terpilih dinyatakan sah oleh BPD, selanjutnya BPD memberitahukan secara

tertulis Calon terpilih kepada Bupati melalui Camat untuk disahkan menjadi Kepala Desa;

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) Pasal ini harus disertai dengan Berita

Acara Pemilihan.

BAB X

PENGESAHAN DAN PELANTIKAN KEPALA DESA

Pasal 37

Page 16: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

(1) Hasil Pemilihan Calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 disahkan

oleh Bupati dengan menerbitkan Peraturan Daerah tentang pengesahan sebagai Kepala Desa,

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Berita Acara Pemilihan diterima ;

(2) Peraturan Daerah ini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mulai berlaku sejak tanggal

pelantikan ;

(3) Kepada Calon Terpilih yang disahkan sebagai Kepala Desa, pada saat pelantikan diberikan

petikan atau salinan dari Peraturan Daerah tentang Pengesahaanya sebagai Kepala Desa.

Pasal 38

(1) Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah diterbitkannya Peraturan Daerah, Kepala Desa

yang bersangkutan dilantik oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk;

(2) Pada saat pelantikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Kepala Desa yang bersangkutan

bersumpah menurut agamanya atau berjanji dengan sungguh-sungguh dihadapan Bupati atau

Pejabat yang ditunjuk, anggota BPD dan Pemuka-pemuka masyarakat lain di wilayah Desanya;

(3) Susunan kata-kata sumpah/janji Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini

adalah sebagaimana tercantum dalam Pasal 98 ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun

1999, adalah sebagai berikut :

“ Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya

selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya ;

Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai

Dasar Negara dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan Demokrasi dan Undang-Undang

Dasar 1945 sebagai Konstitusi Negara serta segala Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia “.

Pasal 39

(1) Pelantikan Kepala Desa Baru hasil pemilihan diusahakan dilaksanakan tepat pada masa

berakhirnya jabatan Kepala Desa sebelumnya ;

(2) Apabila akhir masa jabatan jatuh pada hari libur, maka pelantikan Kepala Desa dilaksanakan

pada hari kerja berikutnya atau sehari sebelumnya ;

(3) Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari Calon Kepala Desa terpilih belum dilantik oleh

Bupati maka Calon Kepala Desa terpilih ditetapkan dan dilantik oleh BPD menjadi Kepala

Desa Definitif.

Pasal 40

(1) Pelantikan Kepala Desa yang tidak dapat dilaksanakan tepat waktu karena alasan yang dapat

dipertanggung jawabkan, dapat ditunda paling lama 3 ( tiga ) bulan sejak tanggal berakhirnya

masa jabatan Kepala Desa yang bersangkutan, dengan ketentuan bahwa untuk melaksanakan

tugas diangkat Penjabat oleh BPD;

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku pula pada Desa-Desa yang dijabat

oleh Penjabat Kepala Desa.

Pasal 41

Page 17: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

(1) Kepala Desa diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal

pelantikannya ;

(2) Kepala Desa yang berprestasi, mempunyai kondite baik dan memenuhi persyaratan, dapat

dicalonkan untuk dipilih kembali pada masa jabatan berikutnya ;

(3) Apabila masa jabatan kedua telah berakhir, yang bersangkutan tidak dapat dicalonkan kembali

untuk masa jabatan ketiga kalinya.

BAB XI

LARANGAN BAGI KEPALA DESA

Pasal 42

Kepala Desa dilarang :

a. Melanggar persyaratan yang ditentukan untuk menjadi Kepala Desa sebagaimana pada Pasal

97 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 ;

b. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara, Pemerintah dan

masyarakat ;

c. Melanggar Sumpah/Janji sebagaimana tersebut pada Pasal 98 ayat (3) Undang-Undang Nomor

22 Tahun 1999 ;

d. Melalaikan tindakan yang menjadi kewajibannya atau melakukan kegiatan yang merugikan

kepentingan Negara, Pemerintah, Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Desa;

e. Menyalahgunakan wewenang, bertindak sewenang-wenang dan melakukan penyelewengan

terhadap ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

f. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan

yang berlaku dan atau Norma-norma adat istiadat yang tidak bertentangan dengan kaidah

agama yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.

BAB XII

TINDAKAN ADMINISTRATIF, PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN

PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Pasal 43

(1) BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa jabatan Kepala

Desa secara tertulis enam bulan sebelum berakhir masa jabatannya;

(2) Tiga bulan sebelum berakhir masa jabatannya, Kepala Desa menyampaikan Pertanggung

Jawaban akhir masa Jabatan kepada BPD;

(3) Selambat-lambatnya dua bulan sebelum berakhir masa jabatan Kepala Desa, BPD segera

memproses Pemilihan Kepala Desa yang baru;

(4) Apabila sampai akhir masa jabatan Kepala Desa belum terselenggara Pemilihan Kepala Desa,

maka BPD mengangkat Penjabat Kepala Desa dan memberitahukan secara tertulis kepada

Bupati melalui Camat.

Page 18: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Pasal 44

Kepala Desa yang melalaikan tugas dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dikenakan tindakan administratif berupa teguran oleh BPD,

Camat dan atau Bupati.

Pasal 45

(1) Kepala Desa yang tidak mengindahkan teguran sebagaimana dimaksud Pasal 41 di atas

dikenakan sanksi berupa Pemberhentian Sementara oleh BPD dan diberitahukan secara tertulis

kepada Bupati melalui Camat;

(2) Pemberhentian Sementara sebagaimana diatur ayat (1) Pasal ini juga berlaku bagi Kepala Desa

yang dituduh atau tersangkut dalam suatu Tindak Pidana .

Pasal 46

(1) Kepala Desa yang dituduh atau tersangkut dalam suatu Tindak Pidana dapat diberhentikan

sementara oleh BPD atas Persetujuan Bupati;

(2) Selama Kepala Desa dikenakan Pemberhentian sementara, maka pekerjaan sehari-hari

dilakukan oleh seorang Penjabat Kepala Desa;

(3) Apabila berdasarkan pemberitahuan dari Penyidik Umum atau berdasarkan Putusan Pengadilan

Tingkat Pertama dinyatakan bahwa Kepala Desa yang bersangkutan tidak terbukti melakukan

perbuatan yang dituduhkan, maka BPD mencabut Keputusan Pemberhentian Sementara dan

diberitahukan secara tertulis kepada Bupati melalui Camat;

(4) Apabila Putusan Pengadilan Tingkat Pertama Kepala Desa terbukti melakukan perbuatan yang

dituduhkan, sedangkan Kepala Desa yang bersangkutan melakukan upaya banding, maka

selambat-lambatnya 1 (satu) Tahun sejak Putusan Pengadilan Tingkat Pertama upaya banding

yang dimaksud belum selesai, BPD dapat mengusulkan kepada Bupati melalui Camat agar

Kepala Desa yang bersangkutan diberhentikan.

Pasal 47

(1) Kepala Desa berhenti karena :

a. Meninggal dunia;

b. Mengajukan permintaan sendiri;

c. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada Pasal 97 Undang-Undang Nomor

22 Tahun 1999;

d. Melanggar Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada Pasal 97 ayat (3) Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999;

e. Berakhir masa Jabatan dan telah dilantik Kepala Desa yang Baru;

f. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku dan/atau norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat

Desa;

(2) Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh Bupati atas

usul BPD.

Pasal 48

(1) Apabila Kepala Desa tidak dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya karena sakit

atau alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan

Page 19: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

berturut-turut maka BPD dapat menunjuk Sekretaris Desa atau Pejabat lainnya untuk

menjalankan tugas, wewenang dan kewajiban sebagai Kepala Desa dan diberitahukan secara

tertulis kepada Bupati melalui Camat;

(2) Apabila selama 6 (enam) bulan Kepala Desa yang bersangkutan belum dapat menjalankan

tugas, wewenang dan kewajibannya, maka atas usul BPD, Bupati memberhentikan Kepala

Desa tersebut dari Jabatannya dan BPD mengangkat Penjabat Kepala Desa.

Pasal 49

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri apabila yang bersangkutan berhenti atau

diberhentikan, maka akan dikembalikan kepada Instansi Induknya.

BAB XIII

TATA CARA PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA

Pasal 50

(1) Sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun pada setiap akhir Tahun Anggaran, Kepala Desa

menyampaikan Pertanggungjawaban mengenai Pelaksanaan tugas dan kewajibannya kepada

rakyat melalui BPD dan memberitahukan secara tertulis mengenai pelaksanaan tugasnya

kepada Bupati melalui Camat;

(2) Dalam hal pertanggungjawaban Kepala Desa ditolak oleh BPD termasuk pertanggungjawaban

keuangan, maka Kepala Desa harus melengkapi atau menyempurnakan dalam jangka waktu

paling lama 30 (tiga puluh) hari;

(3) Apabila pada pertanggungjawaban Kepala Desa tidak dapat diterima, maka BPD meminta

pemberhentian Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat.

BAB XIV

PENGANGKATAN PENJABAT KEPALA DESA

Pasal 51

(1) Pengangkatan Penjabat Kepala Desa ditetapkan oleh BPD atas persetujuan Bupati dan

tembusannya disampaikan kepada camat;

(2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Calon ditetapkan oleh BPD dari

Perangkat Desa atau warga Desa yang memiliki pengalaman dalam melaksanakan tugas

Pemerintahan Desa ;

(3) Penjabat Kepala Desa diambil supah/janji dan dilantik oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.

Pasal 52

Hak, wewenang dan kewajiban Penjabat Kepala Desa adalah sama dengan hak, wewenang dan

kewajiban Kepala Desa.

BAB XV

BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA

Pasal 53

Page 20: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

(1) Biaya Pemilihan Kepala Desa ditetapkan oleh Panitia Pemilihan dengan persetujuan BPD dan

dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

(2) Biaya Pemilihan Kepala Desa ditanggung oleh Pemerintah Desa bersama warga Desa setempat

dengan tidak menutup kemungkinan adanya bantuan dari pihak ketiga yang tidak mengikat;

(3) Pemerintah Kabupaten memberikan bantuan biaya Pemilihan Kepala Desa sesuai dengan

kemampuan;

(4) Biaya Pemilihan Kepala Desa tidak dibenarkan dibebankan kepada Calon atau kelompok

tertentu yang mendukung salah satu Calon .

BAB XVI

PEMBINAAN KEPALA DESA

Pasal 54

Terhadap Kepala Desa yang telah dilantik, Bupati berkewajiban menyelenggarakan pembekalan

mengenai wewenang, tugas dan kewajiban serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut

penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Pasal 55

Pembekalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 Peraturan Daerah ini harus dilakukan secara

terprogram dan terpadu serta diarahkan untuk dapat meningkatkan kualitas Kepala Desa dan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai dengan tuntutan jaman.

BAB XVII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 56

Lembaga Musyawarah Desa yang pada saat ini, tetap melaksanakan tugas Pemilihan Kepala Desa

sampai terbentuknya BPD yang Definitif.

BAB XVIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 57

(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua Peraturan Perundang-undangan yang

mengatur tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala

Desa dinyatakan tidak berlaku;

(2) Ketentuan yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan

Daerah atau Peraturan BPD, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-

undangan yang lebih tinggi.

Pasal 58

Page 21: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala ketentuan yang mengatur dan bertentangan

dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 59

Hal –hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya

akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

Pasal 60

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembar Daerah Kabupaten Siak.

Disahkan di Siak Sri Indrapura

pada tanggal 31 Agustus 2001

B U P A T I S I A K,

ARWIN AS.

Di undangkan di Siak Sri Indrapura

pada tanggal 1 September 2001

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIAK,

Drs. H. KHAIRUL ZAINAL

Pembina NIP. 010086330

LEMBAR DAERAH KABUPATEN SIAK

TAHUN 2001 NOMOR 16 SERI D

Page 22: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

PENJELASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK

NOMOR 16 TAHUN 2001

TENTANG

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN

DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

I. PENJELASAN UMUM

Kepala Desa merupakan pimpinan yang mengemban tugas dan kewajiban yang berat

dan merupakan ujung tombak karena ia adalah penyelenggara dan penanggung jawab utama di

bidang Pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, urusan Pemerintah Umum termasuk

ketentraman dan ketertiban umum.

Disamping itu Kepala Desa juga mengemban tugas mental masyarakat desa dalam arti

menumbuhkan dan mengembangkan semangat untuk membangun yang dijiwai oleh asas usaha

bersama dan kekeluargaan (gotong royong).

Sejalan dengan beratnya beban tugas kepala desa, maka dalam menjalankan tugas dan

kewajibannya kepala desa dibantu oleh perangkat desa. Dengan adanya pembantu tersebut

diharapkan kepala desa dapat menyelenggarakan urusan pemerintahan desa dengan baik, serasi

dan seimbang sesuai dengan perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana telah diatur dalam peraturan

perundangan yang berlaku. Oleh karena itu perlu persyaratan tertentu yang harus di penuhi

oleh kepala desa sebagaimana telah diatur dalam peraturan daerah ini

Masa jabatan kepala desa ditetapkan selama 5 (lima) tahun, dengan kemungkinan dapat

dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Masa jabatan 8 (delapan) tahun

menurut Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pencalonan,

Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa dianggap cukup lama bagi seorang

Kepala Desa untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik.

Enam bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala Desa diharuskan mengajukan

permohonan berhenti kepada pejabat yang berwenang melalui Camat.

Ditinjau dari segi kelancaran pekerjaan waktu 5 (lima) tahun ini cukup untuk

memberikan jaminan terhindarnya perombakan-perombakan kebijaksanaan sebagai akibat dari

penggantian atau mutasi Kepala Desa.

Ketentuan pembatasan untuk dapat dipilih kembali hanya satu kali masa jabatan

berikutnya adalah dengan maksud untuk menghindarkan kemungkinan menurunnya kegairahan

dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan Desa.

Page 23: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Sehubungan dengan itu dipandang perlu menetapkan tata cara pencalonan, pemilihan,

pengangkatan dan pemberhentian kepala desa, yang dituangkan dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Siak.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL .

Pasal 1 : Cukup jelas

Pasal 2 : Cukup jelas

Pasal 3 : Cukup jelas

Pasal 4 : Cukup jelas

Pasal 5 : Yang dimaksud dengan Penduduk Warga Negara Indonesia adalah

Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di Desa yang

bersangkutan dan memenuhi syarat untuk memilih.

Pasal 6 :

Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Cukup jelas

Ayat (3) : Yang dimaksud dengan Putra Desa dalam Peraturan Daerah ini adalah

mereka yang lahir di Desa dari Orang tua yang terdaftar sebagai

Penduduk Desa yang bersangkutan atau mereka yang lahir di Desa

kemudian pernah menjadi penduduk desa yang bersangkutan sehingga

betul-betul mengenal desa tersebut.

Pasal 7 : Cukup jelas

Pasal 8 : Cukup jelas

Pasal 9 : Cukup jelas

Pasal 10 : Cukup jelas

Pasal 11 : Cukup jelas

Pasal 12 : Cukup jelas

Pasal 13 :

Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Cukup jelas

Ayat (3) : Hasil penjaringan sedikit-dikitnya 2 (dua) orang sebanyak-banyaknya 5

(lima) orang Bakal Calon agar diartikan bahwa Peraturan Daerah ini

telah memberikan kemungkinan adanya calon tunggal Kepala Desa yang

berhak dipilih.

Pasal 14 : Cukup jelas

Pasal 15 : Cukup jelas

Pasal 16 : Cukup jelas

Pasal 17 : Cukup jelas

Pasal 18 : Cukup jelas

Pasal 19 : Cukup jelas

Pasal 20 :

Page 24: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Cukup jelas

Ayat (3) : Cukup jelas

Ayat (4) : Penempatan quorum ½ dari jumlah pemilih sebagaimana dimaksud ayat

ini adalah apabila dalam kurun waktu pengunduran 3 jam belum juga

mencapai quorum 2/3, maka pada jam ke 4 berikutnya sudah dapat

diartikan pengunduran waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari

dengan demikian pada jam ke 4 pelaksanaan pemilihan dapat

dilaksanakan dengan quorum ½ ditambah 1 (satu) dari jumlah pemilih

dengan pengunduran waktu tersebut disepakati oleh calon dan

dituangkan dalam berita acara.

Ayat (5) : Cukup jelas

Pasal 21 : Cukup jelas

Pasal 22 : Cukup jelas

Pasal 23 : Cukup jelas

Pasal 24 : Cukup jelas

Pasal 25 :

Ayat (1) : Surat suara yang harus dicoblos oleh pemilih hanya satu tanda gambar

yang dipilih, apabila pencoblosan dalam satu suara lebih dari satu tanda

gambar maka surat suara dimaksud batal.

Ayat (2) : Pungutan surat suara yang lain hanya berlaku satu kali.

Pasal 26 : Cukup jelas

Pasal 27 : Cukup jelas

Pasal 28 : Cukup jelas

Pasal 29 : Cukup jelas

Pasal 30 : Cukup jelas

Pasal 31 : Cukup jelas

Pasal 32 : Cukup jelas

Pasal 33 :

Ayat (1) : Yang dinyatakan sebagai calon terpilih adalah calon yang memperoleh

suara sekurang-kurangnya 1/5 (seperlima) dari jumlah pemilih, dalam

rangka mengantisipasi kemungkinan banyaknya kertas suara (blangko)

yang kosong.

Pasal 34 : Cukup jelas

Pasal 35 : Cukup jelas

Pasal 36 : Cukup jelas

Pasal 37 : Cukup jelas

Pasal 38 : Cukup jelas

Pasal 39 : Cukup jelas

Pasal 40 : Cukup jelas

Pasal 41 : Cukup jelas

Pasal 42 : Cukup jelas

Pasal 43 : Cukup jelas

Page 25: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK...Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebutBPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi

Pasal 44 : Cukup jelas

Pasal 45 : Cukup jelas

Pasal 46 : Cukup jelas

Pasal 47 : Cukup jelas

Pasal 48 : Cukup jelas

Pasal 49 : Cukup jelas

Pasal 50 : Cukup jelas

Pasal 51 : Cukup jelas

Pasal 52 : Cukup jelas

Pasal 53 : Cukup jelas

Pasal 54 : Cukup jelas

Pasal 55 : Cukup jelas

Pasal 56 : Cukup jelas

Pasal 57 : Cukup jelas

Pasal 58 : Cukup jelas

Pasal 59 : Cukup jelas

Pasal 60 : Cukup jelas