Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

14
PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG : PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON JEMAAH HAJI

Transcript of Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

Page 1: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

NOMOR 31 TAHUN 2014

TENTANG :PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON

JEMAAH HAJI 

Page 2: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

PERTIMBANGAN

Pemeriksaan kesehatan merupakan :

1. salah satu syarat untuk pendaftaran calon jemaah aji.

2. penilaian penentuan kelayakan pemberangkatan untuk menunaikan ibadah haji

Page 3: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

DASAR HUKUM

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nomor 458 Tahun 2000 dan 1652 Tahun 2000 tentang Calon Haji Wanita Hamil Untuk Melaksanakan Ibadah Haji

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 442 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji

Page 4: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

BAB DAN PASAL

Terdiri atas 8 bab dengan 15 pasal

Bab I Ketentuan UmumBab II Maksud dan

TujuanBab III Fungsi

Pemeriksaan Kesehatan

Bab IV Jenis Pemeriksaan Kesehatan

Bab V Standar Pemeriksaan Kesehatan

Bab VI Tim Pemeriksa Kesehatan

Bab VII Imunisasi Meningitis Meningokokus

Bab VIII Pembebanan Biaya

Bab IX Ketentuan Penutup

Page 5: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD :Menilai status kesehatan CJH dengan menggunakan metode pemeriksaan medis yang dibakukan untuk mendapatkan data status kesehatan

TUJUAN :mengetahui status kesehatan CJH bagi upaya perawatan, pemliharaan, pembinaan, perlindungan dan rekomendasi penetapan status kelaikan pemberangkatan haji.

Page 6: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

FUNGSI PEMERIKSAAN KESEHATAN

Pemeriksaan kesehatan bagi Calon Jemaah Haji dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama dan tahap kedua.

Fungsi Pemeriksaan kesehatan tahap pertama :◦ Identifikasi, karakterisasi dan

prediksi serta penentuan metode eliminasi faktor risiko kesehatan calon jemaah haji.

◦ Dasar upaya perawatan dan pemeliharaan kesehatan, serta upaya-upaya pembinaan dan perlindungan kesehatan calon jemaah haji.

Fungsi Pemeriksaan kesehatan tahap kedua :

Kegiatan menyediakan data status kesehatan calon jemaah yang lengkap dan terkini melalui kompilasi hasil pemeriksaan tahap pertama, pemeriksaan dalam rangka perawatan dan atau pemeliharaan serta pemeriksaan rujukan.

Identifikasi, karakterisasi dan prediksi serta penentuan metode eliminasi faktor risiko kesehatan calon jemaah haji.

Dasar upaya perawatan dan pemeliharaan kesehatan serta upaya-upaya pembinaan dan perlindungan kesehatan calon jemaah haji.

Page 7: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

JENIS PEMERIKSAAN KESEHATAN

Jenis pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji dikelompokkan menjadi pemeriksaan pokok, pemeriksaan lanjut dan pemeriksaan khusus.

Pemeriksaan pokok dilakukan pada semua calon jemaah haji, meliputi identitas, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik (tanda vital, postur, syaraf kranial, toraks, abdomen).

Pemeriksaan lanjut dilakukan sebagai pemeriksaan tambahan pada calon jemaah haji wanita pasangan usia subur, memiliki indikasi gangguan metabolik, lanjut usia dan pendamping jemaah uzur/sakit.

Pemeriksaan khusus dilakukan atas dasar indikasi medis pada calon jemaah haji yang menderita suatu penyakit, dimana penyakit tersebut belum dapat ditegakkan diagnosisnya dengan data pemeriksaan pokok dan lanjut.

Page 8: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

STANDAR PEMERIKSAAN KESEHATAN

Standar pemeriksaan kesehatan tahap pertama dan standar pemeriksaan kesehatan tahap kedua bagi Calon Jemaah Haji tercantum pada lampiran

Page 9: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

TIM PEMERIKSAKESEHATAN

Pemeriksa Kesehatan Tahap Pertama adalah Tim Pemeriksa Kesehatan yang akan menjalankan fungsi penilaian kesehatan di Puskesmas

Tim Pemeriksa Kesehatan Tahap Pertama paling kurang empat orang, yaitu :

1 orang dokter umum pria/wanita

1 orang perawat wanita1 orang perawat pria

dan1 orang analis

laboratorium kesehatan

Page 10: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

TIM PEMERIKSAKESEHATAN

Pemeriksa Kesehatan Tahap Kedua adalah Tim Pemeriksa Kesehatan yang akan menjalankan fungsi penilaian kesehatan tahap kedua, meliputi :

Tim Pemeriksa Puskesmas Tim Pemeriksa RSUD

Tim Pemeriksa RSUD sekurang-kurangnya terdiri dari : 1 orang dokter spesialis

penyakit dalam, obsgin dan bedah

1 orang dokter umum berkemampuan melakukan pemeriksaan General Check Up

1 orang perawat wanita 1 orang perawat pria 1 orang analis laborat

kesehatan 1 orang penata rontgen

Page 11: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

TIM PEMERIKSAKESEHATAN

Dalam hal Tim Pemeriksa RSUD tidak mampu menegakan diagnosa maka dilanjutkan kepada Rumah Sakit Rujukan

Tenaga kesehatan yang ditetapkan sebagai Tim Pemeriksa Kesehatan harus mempunyai legalitas untuk melaksanakan fungsinya

Tim Pemeriksa Kesehatan ditetapkan dengan Keputusan Bupati

Page 12: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

IMUNISASI MENINGITIS MENINGOKOKUS

Seluruh calon jemaah haji kecuali wanita hamil diwajibkan mendapatkan imunisasi meningitis meningokokus

CJH yang menginginkan imunisasi selain meningitis meningokokus dapat diberikan pelayanan sepanjang vaksin tersedia dan diperbolehkan secara medis.

Page 13: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

PEMBEBANAN BIAYA

Jasa pelayanan per CJH sebesar Rp. 75.000 (tujuh puluh lima ribu rupiah) yang dibebankan pada APBD melalui DPA SKPD Dinas Kesehatan

Biaya pemeriksaan kesehatan CJH tahap pertama dan tahap kedua dibebankan kepada CJH sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Pemberian imunisasi kepada CJH untuk : Imunisasi meningitis

meningokokus tidak dikenakan biaya (gratis),

Imunisasi selain meningitis meningokokus dikenakan biaya yang besarannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dibebankan kepada CJH

Page 14: Peraturan bupati kotawaringin barat tentang pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji

KETENTUAN PENUTUP

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal :21 Oktober 2014