Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

12
GANGGUAN JIWA PADA JEMAAH HAJI INDONESIA dr. Bambang Respati, SpKj

description

kesehatan haji

Transcript of Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

Page 1: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

GANGGUAN JIWA PADA JEMAAH HAJI INDONESIA

dr. Bambang Respati, SpKj

Page 2: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

I. Pendahuluan

Menurut penelitian, jemaah haji yang menderita gangguan jiwa tidak banyak, yaitu sekitar 0,44% dari jumlah kunjungan jemaah haji yang berobat di BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia). Walaupun sedikit, bila dijumpai dapat membuat suasana menjadi kacau, terutama mereka yang gaduh gelisah atau yang mencoba bunuh diri.

Page 3: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

Gaduh gelisah dan bunuh diri bukanlah suatu

diagnosa, tetapi suatu sindroma. Sindroma gaduh gelisah didapatkan pada penderita:

• Psikosa : - Schizophrenia - Gangguan waham menetap

- Gangguan psikosa akut - Gangguan mental organik

• Neurosa : - Gangguan panik - Reaksi stres akut - Gangguan penyesuaian - Gangguan disosiatif (konversi)

Page 4: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

Sedangkan sindroma bunuh diri didapatkan pada penderita:

- Schizophrenia - Gangguan waham- Gangguan afektif- Reaksi terhadap stres berat dan gangguan penyesuaian

Page 5: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

II. Penatalaksanaan Penderita Gaduh Gelisah

1. Menenangkan pengantar2. Penderita kalau bisa ditenangkan dengan

kata-kata, kalau tidak bisa, difiksasi3. Anamnesa dan pemeriksaan fisik dengan teliti

untuk mencari gangguan atau penyakit fisiknya

4. Kalau ada gangguan atau penyakit fisik; diobati dulu

Page 6: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

5. Untuk yang ada penyakit fisiknya, kecuali pengobatan gangguan fisiknya juga diobati gangguan jiwanya sebagai penderita gangguan mental organik yaitu

- Haloperidol 0,5 mg-1 mg p.o/i.v intavena tiap 4 jam bila perlu

- Risperidol 0,5 mg-1 mg p.o/i.v tiap 4 jam bila perlu

Page 7: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

6. Untuk yang tidak ada gangguan/penyakit fisiknya diobati sesuai dengan diagnosanya

- Gangguan psikosa : a. Haloperidol 0,5 mg-1 mg p.o/i.v intavena tiap

4 jam bila perlu b. Risperidol 0,5 mg-1 mg p.o/i.v tiap 4 jam bila

perlu- Gangguan neurosa :

diazepam 2 mg-5 mg p.o/i.v 3 kali sehari

Page 8: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

III. Penatalaksanaan Percobaan Bunuh Diri

Ide-ide bunuh diriKrisis bunuh diriPercobaan bunuh diri

Ruang gawat darurat

-Bagian bedah-Bagian penyakit dalam

1. Masuk rumah sakit

2. Berobat jalan3. Langsung

pulang dengan psikoterapi

Bagian Psikiatrik

Page 9: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

Terapi obat yang diberikan:Antidepresan ditambah antipsikotik untuk penderita dengan psikosa

Page 10: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

IV.Tanda-tanda Bunuh Diri

Yang terpenting pada kasus bunuh diri adalah pencegahannya. Untuk bisa mencegah seseorang melakukan bunuh diri, kita harus tahu tanda-tanda/petunjuk dan resiko terjadinya bunuh diri pada seseorang. Yaitu:

a. Tanda-tanda resiko berat 1.Keinginan mati yang sungguh-sungguh, pernyataan yang berulang-ulang bahwa ia ingin mati.

Page 11: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

2.Depresi dengan gejala rasa salah dan dosa, rasa putus asa, rasa ingin dihukum berat, rasa cemas yang hebat, rasa tidak berharga lagi, rasa berkurangnya nafsu makan, seks, dan kegiatan lain, serta adanya gangguan tidur yang berat.

3.Psikosis, terutama yang impulsif, serta adanya rasa curiga, ketakutan, dan panic. Keadaan semakin berbahaya bila pasien mendengar suara/halusinasi yang memerintahkan agar dia membunuh dirinya.

Page 12: Gangguan Jiwa Pada Jemaah Haji Indonesia1

b. Tanda-tanda bahaya1. Pernah melakukan percobaan bunuh diri.

2. Penyakit yang menahun. 3. Hipokhondriasis. 4. Bertambahnya usia disertai bertambahnya masalah hidup. 5. Pengasingan diri. 6. Kebangkrutan. 7. Kesukaran menyesuaikan diri yang kronis.