PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa...

68
PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PEKERJAAN BAGI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan ketertiban dan kelancaran pelaksanaan kegiatan/pekerjaan di Kabupaten Karanganyar perlu adanya pedoman pelaksanaan kegiatan/pekerjaan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2012; b. bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

Transcript of PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa...

Page 1: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR

NOMOR 3 TAHUN 2012

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PEKERJAAN BAGI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan ketertiban dan

kelancaran pelaksanaan kegiatan/pekerjaan di Kabupaten Karanganyar perlu adanya pedoman pelaksanaan kegiatan/pekerjaan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2012;

b. bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

Page 2: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3955) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Usaha dan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Usaha dan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3957);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

Page 3: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Persyaratan Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi;

15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultansi;

16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi dan Sub Klasifikasi Usaha Jasa Konstruksi;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 Nomor 7);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 15 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 – 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 Nomor 15);

19. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 46 Tahun 2011 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2012 (Berita Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2011 Nomor 46).

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN

PELAKSANAAN KEGIATAN/PEKERJAAN BAGI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2012.

Page 4: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Karanganyar; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat

Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah;

3. Bupati adalah Bupati Karanganyar; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karanganyar;

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat;

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

7. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

8. Unit Kerja adalah bagian dari SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa program;

9. Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD;

10. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa;

11. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran;

Page 5: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

12. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah;

13. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut dengan Kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah;

14. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya;

15. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD;

16. Pengguna Barang/Jasa adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang/jasa milik daerah di masing-masing SKPD;

17. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah Pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa;

18. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat pada SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya;

19. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK-SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD;

20. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh SKPD/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa;

21. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang terdiri dari pegawai-pegawai yang telah memiliki keahlian mempunyai tugas barang/jasa pemerintah;

Page 6: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

22. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa;

23. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan;

24. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi;

25. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya;

26. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme dalam Pengadaan Barang/Jasa;

27. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang;

28. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya;

29. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware);

30. Jasa Lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan ketrampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain Jasa Konsultansi, pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan pengadaan Barang;

31. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa adalah tanda bukti pengakuan dari pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi dibidang Pengadaan Barang/Jasa;

32. Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh SKPD sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat;

Page 7: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

33. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa;

34. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau pelaksana Swakelola;

35. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat;

36. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks;

37. Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);

38. Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);

39. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa;

40. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/Seleksi/Penunjukan Langsung;

41. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang memenuhi syarat;

42. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);

43. Sayembara adalah metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan;

44. Kontes adalah metode pemilihan Penyedia Barang yang memperlombakan Barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan;

Page 8: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

45. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perseorangan dan/atau badan usaha yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

46. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar, yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

47. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa kepada PPK/ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban Penyedia Barang/Jasa;

48. Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);

49. Pengadaan secara elektronik atau E-Procurement adalah Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

50. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang melayani proses pengadaan barang/jasa dalam pengadaan barang/jasa secara elektronik dengan menggunakan sistem aplikasi SPSE nasional;

51. Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah;

52. E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik.

Page 9: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi : a. Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya

sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBD Kabupaten Karanganyar;

b. Pengadaan barang/jasa untuk investasi di

lingkungan BUMD yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBD Kabupaten Karanganyar;

c. Pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) yang sesuai atau tidak bertentangan dengan pedoman dan ketentuan pengadaan barang/jasa dari pemberi pinjaman/hibah yang bersangkutan;

d. Pelaksanaan kegiatan yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBD, APBN kecuali menggunakan pedoman khusus.

Pasal 3

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan bagi SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 4

Format laporan Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan Daerah bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2012 sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 5

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Page 10: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

Pasal 6

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Karanganyar.

Ditetapkan di Karanganyar pada tanggal 9 Januari 2012 BUPATI KARANGANYAR, Dr. Hj. RINA IRIANI SRI RATNANINGSIH, M.Hum. Diundangkan di Karanganyar pada tanggal 9 Januari 2012 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SRI SURANTO BERITA DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 NOMOR 3

Page 11: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN/ PEKERJAAN BAGI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2012

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PEKERJAAN BAGI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2012

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk melaksanakan prinsip Good Governance dan Clean Government, maka Pemerintah harus melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dan pengelolaan sumber daya secara efisien, serta mewujudkannya dengan tindakan dan peraturan yang baik dan tidak berpihak (independen), serta menjamin terjadinya interaksi ekonomi dan sosial antara para pihak terkait (stakeholders) secara adil, transparan, profesional, dan akuntabel.

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, diperlukan upaya untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip persaingan/ kompetisi yang sehat dalam proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dibiayai APBN/APBD, sehingga diperoleh barang/jasa yang terjangkau dan berkualitas serta dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah dan pelayanan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, Peraturan Bupati ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa agar berjalan dengan tertib sesuai ketentuan yang berlaku.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2012 ini adalah : 1. Mewujudkan pemahaman yang benar atas ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga pengadaan barang/jasa di daerah dapat dilaksanakan dengan baik.

Page 12: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

2. Sebagai pedoman pelaksanaan sistem pengelolaan barang daerah.

3. Sebagai alat pengendalian dan pengawasan/pemeriksaan penatausahaan pelaksanaan APBD.

4. Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan APBD.

5. Agar pelaksanaan kegiatan dapat mencapai keterpaduan dan keserasian, tepat waktu, tepat mutu, tertib administrasi, tepat sasaran dan manfaat serta terwujudnya disiplin anggaran.

6. Meningkatkan kinerja pelaksana anggaran/kegiatan lebih baik dari tahun sebelumnya.

7. Meningkatkan peran serta usaha kecil dan kelompok masyarakat dalam pengadaan barang/jasa.

II. PERSIAPAN

A. Pembentukan Organisasi Kegiatan

1. Penanggung jawab Program. 2. Wakil Penanggung jawab Program. 3. Tim Pembina, Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD. 4. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) 5. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran 6. Pengguna Barang/Jasa dan Kuasa Pengguna Barang/Jasa 7. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 8. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 9. Tim Pelaksana Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD. 10. Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan 11. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan 12. Pengawas Lapangan Bidang Konstruksi; 13. Tim Pelaksana Kegiatan (apabila dibutuhkan), dapat terdiri

dari : a. Pengarah b. Penasehat c. Wakil Penasehat d. Ketua e. Wakil ketua f. Sekretaris g. Anggota h. Staf administrasi i. Staf ahli j. Staf teknis k. Staf lainnya

B. Tugas-tugas Organisasi Pengelolaan APBD

1. Penanggung jawab Program

a. Penanggung jawab Program dijabat oleh Bupati, dengan keputusannya menetapkan :

Page 13: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

1) Wakil Penanggung jawab Program; 2) Tim Pembina, Pengendali dan Koordinasi Kegiatan

APBD; 3) Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran; 4) Pengguna Barang/Jasa; 5) Unit Layanan Pengadaan (ULP); 6) Tim Pelaksana kegiatan yang anggotanya

melibatkan unsur di luar SKPD yang bersangkutan. b. Penanggung jawab Program mempunyai tugas

memberikan arahan dan pembinaan pelaksanaan program.

2. Wakil Penanggung jawab Program

a. Wakil Penanggung jawab Program dijabat oleh Wakil Bupati dan bertugas membantu Penanggung jawab Program dalam memberikan arahan dan pembinaan pelaksanaan program;

b. Wakil Penanggung jawab Program dalam menjalankan tugas bertanggungjawab kepada Bupati selaku Penanggung jawab Program.

3. Tim Pembina Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD

a. Tim Pembina, Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD diangkat dan ditetapkan oleh Bupati, beranggotakan : 1) Bupati; 2) Wakil Bupati; 3) Sekretaris Daerah; 4) Staf ahli Bupati Bidang Pembangunan,

Kemasyarakatan dan SDM; 5) Para Asisten Sekda; 6) Kepala BAPPEDA; 7) Inspektur Kabupaten; 8) Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah; 9) Kepala Bagian Administrasi Pembangunan; 10) Kepala Bagian Hukum;

b. Tugas Tim Pembina, Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD, antara lain : 1) Melaksanakan koordinasi pembinaan

penatausahaan/ pengelolaan aspek perencanaan, aspek administrasi, aspek keuangan dan aspek teknis.

2) Menganalisa terhadap proses dan permasalahan pelaksanaan kegiatan.

3) Mengadakan monitoring, pengendalian, evaluasi dan tinjauan lapangan untuk melihat secara dekat tentang pelaksanaan kegiatan;

4) Menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali;

Page 14: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

5) Memberi arahan/petunjuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan;

6) Melaporkan hasil pembinaan kepada Penanggung jawab Program.

7) Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Tim Pelaksana Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD.

4. Pengguna Anggaran

a. Kepala SKPD bertindak selaku Pengguna Anggaran yang diangkat dan ditetapkan oleh Bupati;

b. Pengguna Anggaran mempunyai tugas, kewenangan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan kegiatan dan penatausahaan anggaran/kegiatan pada SKPD yang dipimpinnya, antara lain : 1) menetapkan Rencana Umum Pengadaan; 2) mengumumkan secara luas Rencana Umum

Pengadaan pada papan pengumuman resmi untuk masyarakat, website Pemerintah Kabupaten Karanganyar (www.karanganyar.go.id), dan portal pengadaan nasional melalui LPSE;

3) menetapkan PPK; 4) menetapkan PPTK; 5) menetapkan Pejabat Pengadaan; 6) menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil

Pekerjaan; 7) menetapkan Pengawas Lapangan; 8) menetapkan :

a) pemenang pada Pelelangan atau penyedia pada Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau

b) pemenang pada Seleksi atau penyedia pada Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

9) mengawasi pelaksanaan anggaran; 10) menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; 11) menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan

ULP/Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat;

12) mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh Dokumen Pengadaan Barang/Jasa.

13) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

Page 15: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

14) Melaporkan secara berkala perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Bupati.

15) Menyiapkan dokumen penyerahan kegiatan/ pekerjaan kepada Bupati.

c. Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dalam hal diperlukan, PA dapat : 1) menetapkan tim teknis; dan/atau 2) menetapkan Tim Juri/Tim Ahli untuk pelaksanaan

Pengadaan melalui Sayembara/Kontes.

5. Kuasa Pengguna Anggaran

a. Pengguna Anggaran dalam melaksanakan tugas-tugasnya dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada 1 (satu) atau beberapa orang Kuasa Pengguna Anggaran.

b. Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud pada huruf a berdasarkan pertimbangan besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi, rentang kendali, dan/atau pertimbangan objektif lainnya.

c. Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana tersebut pada huruf a ditetapkan oleh Bupati atas usul Pengguna Anggaran.

d. Kuasa Pengguna Anggaran sebagaimana dimaksud pada huruf a bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Pengguna Anggaran.

6. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

a. Pejabat Pembuat Komitmen Adalah Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan Pasal 12 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

b. Tugas pokok dan kewenangan Pejabat Pembuat Komitmen adalah : 1) menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan

Barang/ Jasa yang meliputi : a) spesifikasi teknis Barang/Jasa; b) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan c) rancangan Kontrak.

2) menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

3) menandatangani Kontrak;

Page 16: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

4) melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;

5) mengendalikan pelaksanaan Kontrak; 6) melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Pengadaan

Barang/Jasa kepada PA/KPA; 7) menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan

Barang/Jasa kepada PA/KPA dengan Berita Acara Penyerahan;

8) melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dan

9) menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

c. Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud pada huruf b, dalam hal diperlukan, PPK dapat : 1) mengusulkan kepada PA/KPA :

a) perubahan paket pekerjaan; dan/atau b) perubahan jadwal kegiatan pengadaan;

2) menetapkan tim pendukung; 3) menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi

penjelasan teknis (aanwijzer) untuk membantu pelaksanaan tugas ULP; dan

4) menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia Barang/Jasa.

d. PPK dilarang mengadakan ikatan perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak cukup tersedia anggaran yang dapat mengakibatkan dilampauinya batas anggaran yang tersedia untuk kegiatan yang dibiayai dari APBN/APBD.

e. Dalam rangka penyusunan dokumen konstruksi PPK dapat menunjuk Perencana Teknis Konstruksi dengan ketentuan : 1) Penyedia jasa perencana konstruksi dapat

perseorangan ahli maupun badan hukum yang kompeten atau dilakukan oleh instansi teknis/ Dinas Pekerjaan Umum.

2) Keluaran akhir perencanaan teknis konstruksi meliputi dokumen perencanaan berupa : Gambar Rencana Teknis, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), RAB (Enginering Estimate) dan Daftar Volume Pekerjan (BQ) yang disusun sesuai ketentuan.

3) Dalam hal dokumen teknik konstruksi dibuat oleh penyedia jasa perorangan/badan hukum harus mendapat rekomendasi dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum.

Page 17: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

7. Tim Pelaksana Pengendalian dan Koordinasi Kegiatan APBD

a. Tim Pelaksana Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD adalah sebagai Pembantu Tim Pembina, Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD.

b. Tim Pelaksana Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD dengan unsur : 1) Kepala Bagian Administrasi Pembangunan; 2) Staf Bagian Administrasi Pembangunan.

c. Sekretariat Tim Pelaksana Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD berada di Bagian Administrasi Pembangunan.

d. Tim Pelaksana Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD dimaksud membantu Tim Pembina, Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD untuk : 1) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan Tahun

Anggaran 2012 bersama dengan Tim Pembina dan Pengendali.

2) Menelaah laporan yang disampaikan oleh Pengguna Anggaran sebagai bahan untuk pembuatan laporan kepada Bupati.

3) Mengadakan tinjauan lokasi/lapangan. 4) Menyelenggarakan dan menyiapkan Rapat

Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.

5) Memberikan masukan kepada Tim Pembina Pengendali dan Koordinasi kegiatan APBD untuk kelancaraan pelaksanaan kegiatan.

6) Membantu Tim Pembina Pengendali dan Koordinasi kegiatan APBD membuat laporan hasil pengendalian evaluasi pelaksanaan kegiatan APBD kepada Bupati.

8. Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan.

a. Keanggotaan ULP wajib ditetapkan untuk : 1) Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa

lainnya dengan nilai diatas Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah);

2) Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

b. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dalam ULP dilakukan oleh Kelompok Kerja.

c. Anggota Kelompok Kerja berjumlah gasal beranggotakan paling kurang 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai dengan kompleksitas pekerjaan dan dapat dibantu oleh tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis (aanwijzer).

Page 18: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

d. Anggota Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab

dalam melaksanakan tugas; 2) memahami pekerjaan yang akan diadakan; 3) memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi

tugas ULP/Pejabat Pengadaan yang bersangkutan; 4) memahami isi dokumen, metode dan prosedur

Pengadaan; 5) tidak mempunyai hubungan keluarga dengan

Pejabat yang menetapkannya sebagai anggota ULP/Pejabat Pengadaan;

6) memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan; dan

7) menandatangani Pakta Integritas.

e. Anggota ULP dilarang duduk sebagai : 1) PPK; 2) Pengelola Keuangan; dan 3) Aparat Pemeriksa Intern Pemerintah (APIP),

terkecuali menjadi Pejabat Pengadaan/anggota ULP untuk Pengadaan Barang/Jasa yang dibutuhkan instansinya.

f. Tugas pokok dan kewenangan ULP/Pejabat Pengadaan meliputi : 1) menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/

Jasa; 2) menetapkan Dokumen Pengadaan; 3) menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; 4) mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/

Jasa di website (www.karanganyar.go.id) dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional;

5) menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi;

6) melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk;

7) khusus untuk ULP : a) menjawab sanggahan; b) menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk :

(1) Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau

Page 19: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

(2) Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah);

(3) menyerahkan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK;

(4) menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

8) khusus Pejabat Pengadaan : a) menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:

(1) Penunjukan Langsung atau Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah); dan/atau

(2) Penunjukan Langsung atau Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);

b) menyerahkan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PA/KPA;

9) membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan kepada Bupati;

10) memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA.

g. Selain tugas pokok dan kewenangan ULP/Pejabat Pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf f, dalam hal diperlukan ULP/Pejabat Pengadaan dapat mengusulkan kepada PPK : 1) perubahan HPS; dan/atau 2) perubahan spesifikasi teknis pekerjaan.

h. Dalam hal ULP belum terbentuk atau belum mampu melayani keseluruhan kebutuhan Pengadaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, PA/KPA menetapkan Panitia Pengadaan untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa

i. Panitia Pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf h memiliki persyaratan keanggotaan, tugas pokok dan kewenangan sebagaimana persyaratan keanggotaan, tugas pokok dan kewenangan Kelompok Kerja ULP.

Page 20: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

9. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

Ketentuan PPTK dalam Peraturan Bupati ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 12, sebagaimana telah diubah dengan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

10. Pengawas Lapangan Bidang Konstruksi

a. Pengawas Lapangan Bidang Konstruksi melakukan pengawasan pekerjaan/kegiatan sehari-hari di lapangan agar pekerjaan dapat berjalan sesuai RAB dan bestek.

b. Kewenangan Pengawas Lapangan adalah : 1) memberikan pembinaan kepada pelaksana

pekerjaan untuk mematuhi Rencana, RAB dan bestek yang ditetapkan.

2) Menghentikan pekerjaan apabila tidak sesuai dengan Rencana, RAB dan bestek yang ditetapkan.

c. Pengawas Lapangan berjumlah 1 (satu) orang atau lebih disesuaikan dengan volume pekerjaan yang diawasi.

d. Setiap 1 (satu) minggu sekali Pengawas Lapangan kegiatan/pekerjaan harus melaporkan kemajuan fisik kegiatan/pekerjaan yang diawasinya kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan tembusannya dikirim kepada Sekretariat Tim Pembina Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD (Bagian Administrasi Pembangunan).

e. Pengawas Lapangan dilarang bekerja sama dengan penyedia jasa yang mengarah pada pelanggaran bestek dan RAB.

f. Pelanggaran terhadap ketentuan huruf a, huruf b, huruf c dan huruf e dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku.

11. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

a. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan ditetapkan oleh PA/KPA.

b. Anggota Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan berasal dari pegawai negeri, baik dari instansi sendiri maupun instansi lainnya.

c. Dikecualikan dari ketentuan pada huruf b, anggota Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan pada institusi lain Pengguna APBN/APBD atau Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dapat berasal dari bukan pegawai negeri.

Page 21: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

d. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab

dalam melaksanakan tugas; 2) memahami isi kontrak; 3) memiliki kualifikasi teknis; 4) menandatangani Pakta Integritas; dan 5) tidak menjabat sebagai pengelola keuangan.

e. Tugas dan kewenangan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan wajib sebagai berikut : 1) melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan

pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak;

2) bertanggung jawab terhadap kesesuaian antara ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Kontrak dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan yang dituangkan dalam Berita Acara Penilaian/Pemeriksaan Pekerjaan.

3) menerima hasil pengadaan barang/jasa setelah melalui pemeriksaan/pengujian;

4) membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan;

5) memberikan laporan dan saran pertimbangan kepada PA/KPA melalui Pejabat Pembuat Komitmen apabila terjadi hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan.

f. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Non Konstruksi berjumlah ganjil beranggotakan minimal 3 (tiga) orang yang berasal dari SKPD Pengelola Anggaran maupun instansi/unit kerja SKPD lainnya sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi pekerjaan.

Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Konstruksi berjumlah ganjil beranggotakan minimal 3 (tiga) atau 5 (lima) orang dengan komposisi unsur sesuai urutan/kedudukan yang terdiri dari : 1) SKPD Pengelola Anggaran selaku Ketua. 2) Asisten Perekonomian, Pembangunan dan

Kesejahteraan Rakyat selaku Sekretaris; 3) Dinas Pekerjaan Umum selaku Anggota; 4) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah selaku Anggota; 5) Bagian Administrasi Pembangunan selaku Anggota.

g. Dalam hal pemeriksaan Barang/Jasa memerlukan keahlian teknis khusus, dapat dibentuk tim/tenaga ahli untuk membantu pelaksanaan tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

h. Dalam hal pengadaan Jasa Konsultansi, pemeriksaan pekerjaan dilakukan setelah berkoordinasi dengan Pengguna Jasa Konsultansi yang bersangkutan.

Page 22: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

i. Kewenangan penerimaan pekerjaan diatur sebagai berikut : 1) Kegiatan dengan nilai pekerjaan di atas

Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) pemeriksaan dan penerimaan pekerjaan dilakukan oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;

2) Kegiatan dengan nilai pekerjaan di atas Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) pemeriksaan dan penerimaan pekerjaan dilakukan oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

j. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan tahapan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan, melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada PPK dengan dilampiri : 1) Berita Acara Pemeriksaan/Penilaian Pekerjaan; 2) Berita Acara Penerimaan Hasil Pekerjaan; 3) Laporan kemajuan (Progress Report) pelaksanaan

pekerjaan fisik/laporan kondisi fisik pekerjaan setelah masa pemeliharaan.

4) Foto Fisik Pekerjaan 0 %, 50 %, 100 %; 5) RAB dan Bestek.

k. Format Berita Acara Penilaian dan Penerimaan Hasil Pekerjaan dan Format Berita Acara Serah Terima Pekerjaan untuk yang Pertama/Kedua sebagaimana dalam Lampiran II huruf C dan D terlampir.

l. Berita Acara Penilaian/Pemeriksaan Pekerjaan dan Berita Acara Penerimaan Hasil Pekerjaan sebagaimana tersebut huruf k merupakan kelengkapan dokumen yang menjadi dasar pencairan anggaran sesuai tahapan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan.

m. Setelah menerima laporan dari Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan beserta lampiran-lampirannya sebagaimana huruf j, PPK melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan kepada PA/KPA setelah memastikan bahwa semua dokumen pelaksanaan pekerjaan konstruksi telah lengkap (memenuhi syarat).

III. RENCANA UMUM PENGADAAN

A. Prinsip Pengadaan.

Pengadaan Barang/Jasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

Page 23: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

1. Efisien, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum.

2. Efektif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

3. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya.

4. Terbuka, berarti Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas.

5. Bersaing, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh Barang/Jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan Barang/Jasa.

6. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

7. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

B. Etika Pengadaan.

Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa harus mematuhi etika sebagai berikut : 1. Melaksanakan tugas secara tertib disertai rasa tanggung

jawab untuk mencapai sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadan barang/jasa.

2. Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa.

3. Tidak saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.

4. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai kesepakatan para pihak.

Page 24: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang/jasa (conflict of interest).

6. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa.

7. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau fihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara.

8. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga, berkaitan dengan pengadaan barang/jasa.

C. PA/KPA wajib menyusun rencana umum pengadaan dan diumumkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui papan pengumuman resmi untuk masyarakat, website Pemerintah Kabupaten Karanganyar (www.karanganyar.go.id), dan portal pengadaan nasional melalui LPSE

D. Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. mengindentifikasi kebutuhan Barang/Jasa yang diperlukan

SKPD; 2. menyusun dan menetapkan rencana penganggaran untuk

Pengadaan Barang/Jasa; 3. menetapkan kebijakan umum tentang :

a. pemaketan pekerjaan; b. cara Pengadaan Barang/Jasa; dan c. pengorganisasian Pengadaan Barang/Jasa;

4. menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK).

E. Penyusunan dan penetapan rencana penganggaran : 1. PA menyusun dan menetapkan rencana penganggaran

pengadaan barang/jasa, terdiri atas : biaya barang/jasa itu sendiri, biaya pendukung dan biaya administrasi yang diperlukan untuk proses pengadaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Biaya pendukung dapat mencakup : biaya pemasangan, biaya pengangkutan, biaya pelatihan, dan lain-lain.

3. Biaya administrasi dapat terdiri dari : a. biaya pengumuman pengadaan; b. honorarium pejabat pelaksana pengadaan misalnya :

PA/KPA, PPK, ULP/Pejabat Pengadaan, Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, dan pejabat/tim lain yang diperlukan;

c. biaya survei lapangan/pasar; d. biaya perencanaan dan penyediaan dokumen

pengadaan barang/jasa; e. biaya penggandaan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa;

Page 25: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

f. Biaya ATK, makan minum rapat; dan g. biaya lainnya yang diperlukan untuk mendukung

pelaksanaan pengadaan barang/jasa, antara lain : biaya pendapat ahli hukum kontrak, biaya uji coba.

4. Biaya administrasi untuk kegiatan/pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran yang akan datang namun pengadaannya dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan harus disediakan pada tahun anggaran berjalan.

F. Dalam menyusun biaya pelaksanaan pengadaan, harus diperhitungkan biaya untuk pengumuman ulang seandainya terjadi pelelangan/seleksi gagal. Dan harus diperhitungkan biaya penggandaan dokumen pengadaan, karena ULP dilarang dengan alasan apapun, memungut biaya apapun dari calon peserta pelelangan/seleksi termasuk biaya penggandaan dokumen pengadaan.

IV. PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

A. Swakelola

1. Prosedur Swakelola meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan dan pertanggungjawaban pekerjaan.

2. PA/KPA menetapkan jenis pekerjaan serta pihak yang akan melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola.

3. Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan Swakelola meliputi : a. pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusia serta sesuai dengan tugas pokok SKPD;

b. pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat;

c. pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh Penyedia Barang/Jasa;

d. pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa akan menimbulkan ketidakpastian dan risiko yang besar;

e. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya atau penyuluhan;

f. pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dan survei yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;

g. pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium dan pengembangan sistem tertentu;

Page 26: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

h. pekerjaan yang bersifat rahasia bagi SKPD yang bersangkutan;

i. pekerjaan Industri Kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri;

j. penelitian dan pengembangan dalam negeri; dan/atau k. pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri

alutsista dan industri almatsus dalam negeri.

4. Pengadaan melalui Swakelola dapat dilakukan oleh : a. SKPD Penanggung jawab Anggaran, dengan ketentuan

sebagai berikut : 1) pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya,

peralatan/ suku cadang dan tenaga ahli dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan;

2) pengadaan sebagaimana dimaksud pada angka 1) berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

3) pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara berkala berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borongan;

4) pembayaran gaji tenaga ahli yang diperlukan dilakukan berdasarkan Kontrak;

5) penggunaan tenaga kerja, bahan dan/atau peralatan dicatat setiap hari dalam laporan harian;

6) pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan Uang Persediaan (UP)/Uang Muka kerja atau istilah lain yang disamakan dilakukan oleh Instansi Pemerintah pelaksana Swakelola;

7) UP/Uang Muka kerja atau istilah lain yang disamakan, dipertanggungjawabkan secara berkala maksimal secara bulanan;

8) kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana;

9) kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiap bulan yang disesuaikan dengan penyerapan dana; dan

10) pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilakukan oleh pelaksana yang ditunjuk oleh PPK, berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.

b. Instansi Pemerintah lain Pelaksana Swakelola, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) pelaksanaan dilakukan berdasarkan Kontrak

antara PPK pada SKPD Penanggung jawab Anggaran dengan pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola;

Page 27: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

2) pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola;

3) pengadaan sebagaimana dimaksud pada angka 2) berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

4) pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara harian berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borongan;

5) pembayaran imbalan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan berdasarkan Kontrak;

6) penggunaan tenaga kerja, bahan/barang dan/atau peralatan dicatat setiap hari dalam laporan harian;

7) kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola;

8) kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiap bulan yang disesuaikan dengan penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola; dan

9) pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilaksanakan oleh pihak yang ditunjuk PPK pada SKPD Penanggung jawab Anggaran, berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.

c. Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) pelaksanaan Swakelola oleh Kelompok Masyarakat

Pelaksana Swakelola dilakukan berdasarkan Kontrak antara PPK pada SKPD Penanggung jawab Anggaran dengan Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola;

2) pelaksanaan swakelola dilakukan berdasarkan pada pedoman/juknis yang diterbitkan oleh instansi pemberi dana.

3) pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa hanya diserahkan kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola yang mampu melaksanakan pekerjaan;

4) pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat berbentuk rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana;

Page 28: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

5) konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana, dibangun oleh SKPD Penanggung jawab Anggaran untuk selanjutnya diserahkan kepada kelompok masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

6) pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengadaan dan etika pengadaan;

7) penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut : a) 40% (empat puluh perseratus) dari

keseluruhan dana Swakelola, apabila Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola telah siap melaksanakan Swakelola;

b) 30% (tiga puluh perseratus) dari keseluruhan dana Swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 30% (tiga puluh perseratus); dan

c) 30% (tiga puluh perseratus) dari keseluruhan dana Swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 60% (enam puluh perseratus);

8) pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana Swakelola yang dikeluarkan, dilaporkan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola secara berkala kepada PPK;

9) pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola; dan

10) pertanggungjawaban pekerjaan/kegiatan Pengadaan disampaikan kepada SKPD pemberi dana Swakelola sesuai ketentuan perundang-undangan.

5. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan dilaporkan oleh pelaksana lapangan/Pelaksana Swakelola kepada PPK secara berkala.

6. Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan setiap bulan secara berjenjang oleh Pelaksana Swakelola sampai kepada PA/KPA.

B. Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

1. ULP/Pejabat Pengadaan menyusun dan menetapkan metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya. a. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya, dilakukan

dengan cara : 1) Pelelangan yang terdiri atas Pelelangan Umum dan

Pelelangan Sederhana;

Page 29: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

2) Penunjukan Langsung; 3) Pengadaan Langsung; atau 4) Kontes/Sayembara.

b. Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi, dilakukan dengan cara : 1) Pelelangan Umum; 2) Pelelangan Terbatas; 3) Pemilihan Langsung; 4) Penunjukan Langsung; atau 5) Pengadaan Langsung.

2. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya pada metode Pelelangan Umum, Pelelangan Sederhana atau Pemilihan Langsung dilakukan melalui proses pascakualifikasi.

3. Khusus untuk Pekerjaan Konstruksi yang bersifat kompleks dan diyakini jumlah penyedianya terbatas, pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi dilakukan dengan Pelelangan Terbatas.

4. Pengadaan pekerjaan yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dapat dilakukan dengan : a. Pelelangan Sederhana untuk Pengadaan Barang/Jasa

Lainnya; atau b. Pemilihan Langsung untuk Pengadaan Pekerjaan

Konstruksi.

5. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya melalui Metode Pelelangan Umum, Pelelangan Sederhana atau Pemilihan Langsung diumumkan paling kurang di website Pemerintah Kabupaten Karanganyar (www.karanganyar.go.id), dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

6. Dalam Pelelangan Umum, Pelelangan Sederhana atau Pemilihan Langsung tidak ada negosiasi teknis dan harga.

7. Penunjukan Langsung a. Penunjukan Langsung terhadap 1 (satu) Penyedia

Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dapat dilakukan dalam hal : 1) keadaan tertentu; dan/atau 2) pengadaan Barang khusus/Pekerjaan Konstruksi

khusus/Jasa Lainnya yang bersifat khusus. b. Penunjukan Langsung dilakukan dengan mengundang 1

(satu) Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang dinilai mampu melaksanakan pekerjaan dan/atau memenuhi kualifikasi.

Page 30: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

c. Penunjukan Langsung dilakukan dengan negosiasi baik teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

d. Kriteria keadaan tertentu yang memungkinkan dilakukan Penunjukan Langsung terhadap Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1), meliputi: 1) penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan

sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya harus segera/tidak dapat ditunda untuk : a) pertahanan negara; b) keamanan dan ketertiban masyarakat; c) keselamatan/perlindungan masyarakat yang

pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda/harus dilakukan segera, termasuk: (1) akibat bencana alam dan/atau bencana

non alam dan/atau bencana sosial; (2) dalam rangka pencegahan bencana;

dan/atau (3) akibat kerusakan sarana/prasarana yang

dapat menghentikan kegiatan pelayanan publik.

2) pekerjaan penyelenggaraan penyiapan konferensi yang mendadak untuk menindaklanjuti komitmen internasional dan dihadiri oleh Presiden/Wakil Presiden;

3) kegiatan menyangkut pertahanan negara yang ditetapkan oleh Menteri Pertahanan serta kegiatan yang menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat yang ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; atau

4) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya dapat dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa Lainnya karena 1 (satu) pabrikan, 1 (satu) pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten, atau pihak yang menjadi pemenang pelelangan untuk mendapatkan izin dari pemerintah.

8. Pengadaan Langsung a. Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap

Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut : 1) merupakan kebutuhan operasional SKPD; 2) teknologi sederhana;

Page 31: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

3) resiko kecil; dan/atau dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa usaha orang perseorangan dan/atau badan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil.

4) Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar kepada Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.

5) Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) Pejabat Pengadaan.

6) PA/KPA dilarang menggunakan metode Pengadaan Langsung sebagai alasan untuk memecah paket Pengadaan menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari pelelangan.

b. Pengadaan barang/jasa dengan nilai sampai dengan Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) melalui metode pengadaan langsung dilaksanakan sesuai dengan administrasi pertanggung jawaban yang di atur dalam ketentuan penatausahaan keuangan daerah.

9. Sayembara/Kontes a. Sayembara digunakan untuk Pengadaan Jasa Lainnya

yang memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) merupakan proses dan hasil dari gagasan,

kreatifitas, inovasi, budaya dan metode pelaksanaan tertentu; dan

2) tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. b. Kontes digunakan untuk Pengadaan Barang yang

memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) tidak mempunyai harga pasar; dan 2) tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

10. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi, dilakukan dengan cara : a. Seleksi yang terdiri atas Seleksi Umum dan Seleksi

Sederhana. 1) Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi pada

prinsipnya dilakukan melalui Metode Seleksi Umum. Sedangkan Seleksi Sederhana dapat dilakukan terhadap Pengadaan Jasa Konsultansi dalam hal Seleksi Umum dinilai tidak efisien dari segi biaya seleksi.

2) Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi melalui Metode Seleksi Umum maupun Sederhana diumumkan paling kurang di website Pemerintah Kabupaten Karanganyar (www.karanganyar.go.id) dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang

Page 32: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

3) Seleksi Sederhana dapat dilakukan untuk pengadaan Jasa Konsultansi yang bersifat sederhana dan bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

b. Penunjukan Langsung 1) Penunjukan Langsung dilakukan dengan melalui

proses prakualifikasi terhadap 1 (satu) Penyedia Jasa Konsultansi.

2) Penunjukan Langsung terhadap 1 (satu) Penyedia Jasa Konsultansi dapat dilakukan dalam keadaan tertentu meliputi : a) penanganan darurat yang tidak bisa

direncanakan sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya harus segera/tidak dapat ditunda untuk : (1) pertahanan negara; (2) keamanan dan ketertiban masyarakat; (3) keselamatan/perlindungan masyarakat

yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda/harus dilakukan segera (termasuk: akibat bencana alam dan/atau bencana non alam dan/atau bencana sosial; dalam rangka pencegahan bencana; dan/atau akibat kerusakan sarana/prasarana yang dapat menghentikan kegiatan pelayanan publik);

b) kegiatan menyangkut pertahanan negara yang ditetapkan oleh Menteri Pertahanan serta kegiatan yang menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat yang ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

c) pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) Penyedia Jasa Konsultansi; dan

d) pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pemegang hak cipta yang telah terdaftar atau pihak yang telah mendapat izin pemegang hak cipta.

c. Pengadaan Langsung 1) Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap

Pengadaan Jasa Konsultansi yang memiliki karakteristik sebagai berikut : a) merupakan kebutuhan operasional SKPD;

dan/atau b) bernilai paling tinggi Rp. 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah).

Page 33: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

2) Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) Pejabat Pengadaan.

3) PA/KPA dilarang menggunakan metode Pengadaan Langsung sebagai alasan untuk memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari Seleksi.

d. Sayembara. 1) Sayembara dilakukan terhadap Pengadaan Jasa

Konsultansi yang memiliki karakteristik sebagai berikut : a) merupakan proses dan hasil dari gagasan,

kreatifitas, inovasi dan metode pelaksanaan tertentu; dan

b) tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

2) ULP/Pejabat Pengadaan menetapkan persyaratan administratif bagi Penyedia Jasa Konsultansi yang akan mengikuti Sayembara.

3) Dalam menetapkan persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada angka 2, ULP/Pejabat Pengadaan dapat menetapkan syarat yang lebih mudah dari persyaratan Penyedia Barang/Jasa.

4) Persyaratan dan metode evaluasi teknis ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan setelah mendapat masukan dari tim yang ahli dibidangnya.

5) Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh tim yang ahli dibidangnya.

C. Metode Penetapan Kualifikasi

1. Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa.

2. Kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu prakualifikasi atau pascakualifikasi. a. Prakualifikasi

1) Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran.

2) Prakualifikasi dilaksanakan untuk Pengadaan sebagai berikut : a) pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi; b) pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat kompleks melalui Pelelangan Umum; atau

c) pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang menggunakan Metode Penunjukan Langsung, kecuali untuk penanganan darurat.

Page 34: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

3) Proses penilaian kualifikasi untuk Penunjukan Langsung dalam penanganan darurat dilakukan bersamaan dengan pemasukan Dokumen Penawaran.

4) Dalam proses prakualifikasi, ULP/Pejabat Pengadaan segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi paling lama 2 (dua) hari kerja setelah diterima.

b. Pascakualifikasi 1) Pascakualifikasi merupakan proses penilaian

kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan penawaran.

2) Pascakualifikasi dilaksanakan untuk Pengadaan sebagai berikut : a) Pelelangan Umum, kecuali Pelelangan Umum

untuk Pekerjaan Kompleks; b) Pelelangan Sederhana/Pemilihan Langsung; c) Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi

Perorangan.

3. ULP/Pejabat Pengadaan dilarang menambah persyaratan kualifikasi yang bertujuan diskriminatif serta diluar yang telah ditetapkan dalam ketentuan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

4. ULP/Pejabat Pengadaan wajib menyederhanakan proses kualifikasi dengan ketentuan : a. meminta Penyedia Barang/Jasa mengisi formulir

kualifikasi; dan b. tidak meminta seluruh dokumen yang disyaratkan

kecuali pada tahap pembuktian kualifikasi.

5. Penilaian kualifikasi dilakukan dengan metode : a. Sistem Gugur, untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya; b. Sistem nilai untuk Pengadaan Jasa Konsultansi.

D. Tahapan Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya

1. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan metode Pelelangan Umum meliputi tahapan sebagai berikut : a. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia

Barang/Jasa Lainnya dengan prakualifikasi, metode dua sampul yang meliputi kegiatan : 1) pengumuman prakualifikasi; 2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen

Kualifikasi;

Page 35: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

3) pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi; 4) pembuktian kualifikasi dan pembuatan Berita

Acara Pembuktian Kualifikasi; 5) penetapan hasil kualifikasi; 6) pengumuman hasil kualifikasi; 7) sanggahan kualifikasi; 8) pemberian penjelasan; 9) undangan; 10) pengambilan Dokumen Pemilihan; 11) pemasukan Dokumen Penawaran; 12) pembukaan Dokumen Penawaran sampul I; 13) evaluasi Dokumen Penawaran sampul I; 14) pemberitahuan/pengumuman peserta yang lulus

evaluasi sampul I; 15) pembukaan Dokumen Penawaran sampul II; 16) evaluasi Dokumen Penawaran sampul II; 17) pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan; 18) penetapan pemenang; 19) pengumuman pemenang; 20) sanggahan; 21) sanggahan banding (apabila diperlukan); dan 22) penunjukan Penyedia Barang/Jasa.

b. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan prakualifikasi atau Pelelangan Terbatas untuk pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi, metode dua tahap yang meliputi kegiatan : 1) pengumuman prakualifikasi; 2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen

Kualifikasi; 3) pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi; 4) pembuktian kualifikasi; 5) penetapan hasil kualifikasi; 6) pengumuman hasil kualifikasi; 7) sanggahan kualifikasi; 8) undangan; 9) pengambilan Dokumen Pemilihan; 10) pemberian penjelasan; 11) pemasukan Dokumen Penawaran tahap I; 12) pembukaan Dokumen Penawaran tahap I; 13) evaluasi Dokumen Penawaran tahap I; 14) penetapan peserta yang lulus evaluasi tahap I; 15) pemberitahuan/pengumuman peserta yang lulus

evaluasi tahap I; 16) pemasukan Dokumen Penawaran tahap II; 17) pembukaan Dokumen Penawaran tahap II; 18) evaluasi Dokumen Penawaran tahap II; 19) pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan; 20) penetapan pemenang; 21) pengumuman pemenang;

Page 36: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

22) sanggahan; 23) sanggahan banding (apabila diperlukan); dan 24) penunjukan Penyedia Barang/Jasa.

c. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan pascakualifikasi yang meliputi kegiatan : 1) pengumuman; 2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen

Pengadaan; 3) pemberian penjelasan; 4) pemasukan Dokumen Penawaran; 5) pembukaan Dokumen Penawaran; 6) evaluasi penawaran; 7) evaluasi kualifikasi; 8) pembuktian kualifikasi; 9) pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan; 10) penetapan pemenang; 11) pengumuman pemenang; 12) sanggahan; 13) sanggahan banding (apabila diperlukan); dan 14) penunjukan Penyedia Barang/Jasa.

2. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya dengan metode Pelelangan Sederhana atau Pemilihan Langsung untuk Pekerjaan Konstruksi, meliputi tahapan sebagai berikut : a. pengumuman; b. pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan; c. pemberian penjelasan; d. pemasukan Dokumen Penawaran; e. pembukaan Dokumen Penawaran; f. evaluasi penawaran; g. evaluasi kualifikasi; h. pembuktian kualifikasi; i. pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan; j. penetapan pemenang; k. pengumuman pemenang; l. sanggahan; m. sanggahan banding (apabila diperlukan); dan n. penunjukan Penyedia Barang/Jasa.

3. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk penanganan darurat dengan metode Penunjukan Langsung, meliputi tahapan sebagai berikut : a. PPK dapat menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) kepada : 1) Penyedia terdekat yang sedang melaksanakan

pekerjaan sejenis; atau 2) Penyedia lain yang dinilai mampu dan memenuhi

kualifikasi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, bila tidak ada Penyedia sebagaimana dimaksud pada angka 1).

Page 37: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

b. Proses dan administrasi Penunjukan Langsung dilakukan secara simultan, sebagai berikut : 1) opname pekerjaan di lapangan; 2) penetapan jenis, spesifikasi teknis dan volume

pekerjaan, serta waktu penyelesaian pekerjaan; 3) penyusunan Dokumen Pengadaan; 4) penyusunan dan penetapan HPS; 5) penyampaian Dokumen Pengadaan kepada

Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya;

6) penyampaian Dokumen Penawaran; 7) pembukaan Dokumen Penawaran; 8) klarifikasi dan negosiasi teknis serta harga; 9) penyusunan Berita Acara Hasil Penunjukan

Langsung; 10) Penetapan Penyedia Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya; 11) pengumuman Penyedia Barang/Pekerjaan

Konstruksi/ Jasa Lainnya; dan 12) Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.

4. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk bukan penanganan darurat dengan Metode Penunjukan Langsung meliputi tahapan sebagai berikut : a. undangan kepada peserta terpilih dilampiri Dokumen

Pengadaan; b. pemasukan Dokumen Kualifikasi; c. evaluasi kualifikasi; d. pemberian penjelasan; e. pemasukan Dokumen Penawaran; f. evaluasi penawaran serta klarifikasi dan negosiasi

teknis dan harga; g. penetapan pemenang; h. pengumuman pemenang; dan i. penunjukan Penyedia Barang/Jasa.

5. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan metode Pengadaan Langsung meliputi paling kurang tahapan sebagai berikut : a. survei harga pasar dengan cara membandingkan

minimal dari 2 (dua) Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang berbeda;

b. membandingkan harga penawaran dengan HPS; dan c. klarifikasi teknis dan negosiasi harga/biaya.

6. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya dengan metode Kontes/Sayembara meliputi paling kurang tahapan sebagai berikut : a. pengumuman; b. pendaftaran dan pengambilan Dokumen

Kontes/Sayembara; c. pemberian penjelasan;

Page 38: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

d. pemasukan proposal; e. pembukaan proposal; f. pemeriksaan administrasi dan penilaian proposal teknis; g. pembuatan Berita Acara Hasil Kontes/Sayembara; h. penetapan pemenang; i. pengumuman pemenang; dan j. penunjukan pemenang.

7. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan metode Seleksi Umum meliputi tahapan sebagai berikut : a. metode evaluasi kualitas, metode dua sampul yang

meliputi kegiatan : 1) pengumuman prakualifikasi; 2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen

Kualifikasi; 3) pemberian penjelasan (apabila diperlukan); 4) pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi; 5) pembuktian kualifikasi; 6) penetapan hasil kualifikasi; 7) pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi; 8) sanggahan kualifikasi; 9) undangan; 10) pengambilan Dokumen Pemilihan; 11) pemberian penjelasan; 12) pemasukan Dokumen Penawaran; 13) pembukaan dokumen sampul I 14) evaluasi dokumen sampul I; 15) penetapan peringkat teknis; 16) pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis; 17) sanggahan; 18) sanggahan banding (apabila diperlukan); 19) undangan pembukaan dokumen sampul II; 20) pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II; 21) undangan klarifikasi dan negosiasi; 22) klarifikasi dan negosiasi; 23) pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi; dan 24) penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi.

b. metode evaluasi kualitas dan biaya, metode dua sampul yang meliputi kegiatan : 1) pengumuman prakualifikasi; 2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen

Kualifikasi; 3) pemberian penjelasan (apabila diperlukan); 4) pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi; 5) pembuktian kualifikasi; 6) penetapan hasil kualifikasi; 7) pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi; 8) sanggah kualifikasi; 9) undangan; 10) pengambilan Dokumen Pemilihan;

Page 39: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

11) pemberian penjelasan; 12) pemasukan Dokumen Penawaran; 13) pembukaan dokumen sampul I; 14) evaluasi dokumen sampul I; 15) penetapan peringkat teknis; 16) pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis; 17) undangan pembukaan dokumen sampul II; 18) pembukaan dan evaluasi sampul II; 19) penetapan pemenang; 20) pemberitahuan/pengumuman pemenang; 21) sanggahan; 22) sanggahan banding (apabila diperlukan); 23) undangan klarifikasi dan negosiasi; 24) klarifikasi dan negosiasi; 25) pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi; dan 26) penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi

c. metode evaluasi biaya terendah, metode 1 (satu) sampul yang meliputi kegiatan : 1) pengumuman prakualifikasi; 2) pendaftaran dan pengambilan Dokumen

Kualifikasi; 3) pemberian penjelasan (apabila diperlukan); 4) pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi; 5) pembuktian kualifikasi; 6) penetapan hasil kualifikasi; 7) pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi; 8) sanggahan kualifikasi; 9) undangan; 10) pemberian penjelasan; 11) pemasukan Dokumen Penawaran; 12) pembukaan Dokumen Penawaran serta koreksi

aritmatik; 13) evaluasi administrasi, teknis dan biaya; 14) penetapan pemenang; 15) pemberitahuan/pengumuman pemenang; 16) sanggahan; 17) sanggahan banding (apabila diperlukan); 18) undangan klarifikasi dan negosiasi; 19) klarifikasi dan negosiasi; 20) pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi; dan 21) penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi.

8. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Metode Seleksi Sederhana dengan metode evaluasi Pagu Anggaran atau metode biaya terendah, metode 1 (satu) sampul meliputi tahapan sebagai berikut : a. pengumuman prakualifikasi; b. pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi; c. pemberian penjelasan (apabila diperlukan); d. pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi;

Page 40: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

e. pembuktian kualifikasi; f. penetapan hasil kualifikasi; g. pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi; h. sanggahan kualifikasi; i. undangan; j. pemberian penjelasan; k. pemasukan Dokumen Penawaran; l. pembukaan Dokumen Penawaran serta koreksi

aritmatik; m. evaluasi administrasi, teknis dan biaya; n. penetapan pemenang; o. pemberitahuan/pengumuman pemenang; p. sanggahan; q. sanggahan banding (apabila diperlukan); r. undangan klarifikasi dan negosiasi; s. klarifikasi dan negosiasi; t. pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi; dan u. penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi.

9. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Metode Penunjukan Langsung untuk penanganan darurat meliputi tahapan sebagai berikut : a. PPK dapat menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) kepada : 1) Penyedia Jasa Konsultansi terdekat yang sedang

melaksanakan pekerjaan sejenis di lokasi penanganan darurat; atau

2) Penyedia Jasa Konsultansi lain yang dinilai mampu dan memenuhi kualifikasi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, bila tidak ada Penyedia Jasa Konsultansi sebagaimana dimaksud pada angka 1).

b. Proses dan administrasi Penunjukan Langsung dilakukan secara simultan, sebagai berikut : 1) opname pekerjaan di lapangan; 2) penetapan ruang lingkup, jumlah dan kualifikasi

tenaga ahli serta waktu penyelesaian pekerjaan; 3) penyusunan Dokumen Pengadaan; 4) penyusunan dan penetapan HPS; 5) penyampaian Dokumen Pengadaan; 6) penyampaian Dokumen Penawaran; 7) pembukaan dan evaluasi Dokumen Penawaran; 8) klarifikasi dan negosiasi; 9) penyusunan Berita Acara Hasil Penunjukan

Langsung; 10) penetapan penyedia Jasa Konsultansi; 11) pengumuman Penyedia Jasa Konsultansi; dan 12) penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi.

Page 41: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

10. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Metode Penunjukan Langsung untuk bukan penanganan darurat meliputi tahapan sebagai berikut : a. undangan kepada Penyedia Jasa Konsultansi terpilih

dilampiri Dokumen Pengadaan; b. pemasukan, evaluasi dan pembuktian kualifikasi; c. pemberian penjelasan; d. pemasukan Dokumen Penawaran; e. pembukaan dan evaluasi penawaran; f. klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; g. pembuatan Berita Acara Hasil Penunjukan Langsung; h. penetapan Penyedia Jasa Konsultansi; i. pengumuman; dan j. penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi.

11. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Metode Pengadaan Langsung, meliputi paling kurang tahapan sebagai berikut : a. survei harga pasar untuk memilih calon Penyedia Jasa

Konsultansi; b. membandingkan harga penawaran dengan nilai biaya

langsung personil; dan c. klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.

12. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan metode Sayembara meliputi paling kurang tahapan sebagai berikut : a. pengumuman; b. pendaftaran dan pengambilan Dokumen Sayembara; c. pemberian penjelasan; d. pemasukan proposal; e. pembukaan proposal; f. pemeriksaan administrasi dan penilaian proposal teknis; g. pembuatan Berita Acara Hasil Sayembara; h. penetapan pemenang; i. pengumuman pemenang; dan j. penunjukan pemenang.

13. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan menggunakan tahapan Pelelangan Umum pascakualifikasi satu sampul, dengan menambahkan tahapan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya setelah tahapan sanggah.

E. Penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa

1. ULP/Pejabat Pengadaan menyusun Dokumen Pengadaan Barang/Jasa yang terdiri atas : a. Dokumen Kualifikasi; dan b. Dokumen Pemilihan.

2. Dokumen Kualifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, paling kurang terdiri atas : a. petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi; b. formulir isian kualifikasi;

Page 42: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

c. instruksi kepada peserta kualifikasi; d. lembar data kualifikasi; e. Pakta Integritas; dan f. tata cara evaluasi kualifikasi.

3. Dokumen Pemilihan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b, paling kurang terdiri atas : a. undangan/pengumuman kepada calon Penyedia

Barang/Jasa; b. instruksi kepada peserta Pengadaan Barang/Jasa; c. syarat-syarat umum Kontrak; d. syarat-syarat khusus Kontrak; e. daftar kuantitas dan harga; f. spesifikasi teknis, Kerangka Acuan Kerja (KAK)

dan/atau gambar; g. bentuk surat penawaran; h. rancangan Kontrak; i. bentuk Jaminan; dan j. contoh-contoh formulir yang perlu diisi.

4. PPK menetapkan bagian dari rancangan Dokumen Pengadaan yang terdiri atas : a. rancangan SPK; atau b. rancangan surat perjanjian termasuk :

1) syarat-syarat umum Kontrak; 2) syarat-syarat khusus Kontrak; 3) spesifikasi teknis, Kerangka Acuan Kerja (KAK)

dan/atau gambar; 4) daftar kuantitas dan harga; dan 5) dokumen lainnya.

c. Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

5. Ketentuan mengenai Standar Dokumen Pengadaan (Standard Bidding Document) dapat berpedoman pada Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 6 Tahun 2010 tentang Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Standard Bidding Document).

F. Kontrak

1. ULP/Pejabat Pengadaan menetapkan jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.

2. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa meliputi : a. Kontrak berdasarkan cara pembayaran; b. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran; c. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan; dan d. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan.

3. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan cara pembayaran, terdiri atas :

Page 43: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

a. Kontrak Lump Sum Kontrak Lump Sum merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) jumlah harga pasti dan tetap serta tidak

dimungkinkan penyesuaian harga; 2) semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia

Barang/Jasa; 3) pembayaran didasarkan pada tahapan

produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak;

4) sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);

5) total harga penawaran bersifat mengikat; dan 6) tidak diperbolehkan adanya pekerjaan

tambah/kurang.

b. Kontrak Harga Satuan Kontrak Harga Satuan merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan

atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu;

2) volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak ditandatangani;

3) pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa; dan

4) dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

c. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan adalah Kontrak yang merupakan gabungan Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

d. Kontrak Persentase Kontrak Persentase merupakan Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya menerima

imbalan berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan tertentu; dan

2) pembayarannya didasarkan pada tahapan produk/ keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak.

Page 44: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

e. Kontrak Terima Jadi (Turnkey) Kontrak Terima Jadi (Turnkey) merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan sebagai berikut : 1) jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh

pekerjaan selesai dilaksanakan; dan 2) pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian

bersama yang menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.

4. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b, terdiri atas :

a. Kontrak Tahun Tunggal Kontrak Tahun Tunggal merupakan Kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya mengikat dana anggaran selama masa 1 (satu) Tahun Anggaran.

b. Kontrak Tahun Jamak. Kontrak Tahun Jamak merupakan Kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya untuk masa lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran atas beban anggaran, yang dilakukan setelah mendapat persetujuan Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan sumber pendanaan sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf c, terdiri atas :

a. Kontrak Pengadaan Tunggal Kontrak Pengadaan Tunggal merupakan Kontrak yang dibuat oleh 1 (satu) PPK dengan 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu.

b. Kontrak Pengadaan Bersama Kontrak Pengadaan Bersama merupakan Kontrak antara beberapa PPK dengan 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu tertentu, sesuai dengan kebutuhan masing-masing PPK yang menandatangani Kontrak.

c. Kontrak Payung (Framework Contract). Kontrak Payung (Framework Contract) merupakan Kontrak Harga Satuan antara Pemerintah dengan Penyedia Barang/Jasa yang dapat dimanfaatkan oleh Daerah, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) diadakan untuk menjamin harga Barang/Jasa

yang lebih efisien, ketersediaan Barang/Jasa terjamin dan sifatnya dibutuhkan secara berulang dengan volume atau kuantitas pekerjaan yang

Page 45: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

belum dapat ditentukan pada saat Kontrak ditandatangani; dan

2) pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/Satuan Kerja yang didasarkan pada hasil penilaian/pengukuran bersama terhadap volume/kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa secara nyata.

6. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan jenis pekerjaan sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf d, terdiri atas :

a. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang hanya terdiri dari 1 (satu) pekerjaan perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan.

b. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi merupakan Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi yang bersifat kompleks dengan menggabungkan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan/atau pengawasan.

7. Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa

a. PPK menyempurnakan rancangan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa untuk ditandatangani.

b. Dalam menyusun dokumen kontrak PPK harus memperhatikan pekerjaan yang beresiko tidak selesai/pekerjaan yang berpotensi melampaui batas anggaran. Hal ini harus diatur dalam klausul tersendiri.

c. Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dilakukan setelah DPA disahkan.

d. Para pihak menandatangani Kontrak setelah Penyedia Barang/ Jasa menyerahkan Jaminan Pelaksanaan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).

e. Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang kompleks dan/atau bernilai diatas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak.

f. Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas nama Penyedia Barang/Jasa adalah Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar Penyedia Barang/Jasa, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 46: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

g. Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada huruf e, dapat menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa, sepanjang mendapat kuasa/ pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.

h. Dua minggu sebelum berakhirnya kontrak penyedia barang/jasa wajib menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan yang ditangani kepada Bupati melalui Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Karanganyar.

8. Tanda Bukti Perjanjian (Kontrak), terdiri atas :

a. Bukti pembelian Bukti pembelian (nota) digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya sampai dengan Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah). Sedangkan administrasi pertanggung jawabannya sesuai dengan ketentuan penatausahaan keuangan daerah.

b. Kuitansi Kuintansi digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya di atas Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Sedangkan administrasi pertanggung jawabannya sesuai dengan ketentuan penatausahaan keuangan daerah.

c. Surat Perintah Kerja (SPK) SPK digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai di atas Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan untuk Jasa Konsultansi dengan nilai sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Sedangkan administrasi pertanggung jawabannya sesuai dengan ketentuan penatausahaan keuangan daerah.

d. Surat Perjanjian Surat Perjanjian digunakan untuk Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai di atas Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan untuk Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Sedangkan administrasi pertanggung jawabannya sesuai dengan ketentuan penatausahaan keuangan daerah.

Page 47: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

G. Jaminan

1. Jaminan Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas : a. Jaminan Penawaran

1) Jaminan Penawaran diberikan oleh Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya pada saat memasukkan penawaran, yang besarnya antara 1% (satu perseratus) hingga 3% (tiga perseratus) dari total HPS.

2) Jaminan Penawaran dikembalikan kepada Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya setelah PPK menerima Jaminan Pelaksanaan untuk penandatanganan Kontrak.

3) Jaminan Penawaran tidak diperlukan dalam hal Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dilaksanakan dengan Penunjukan Langsung, Pengadaan Langsung atau Kontes/Sayembara.

b. Jaminan Uang Muka; 1) Penyedia Jasa Konsultansi dapat diberikan Uang

Muka. 2) Jaminan Uang Muka diberikan oleh Penyedia

Barang/Jasa terhadap pembayaran Uang Muka yang diterimanya.

3) Besarnya Jaminan Uang Muka adalah senilai Uang Muka yang diterimanya.

4) Pengembalian Uang Muka diperhitungkan secara proporsional pada setiap tahapan pembayaran.

c. Jaminan Pelaksanaan; 1) Jaminan Pelaksanaan diberikan oleh Penyedia

Barang/Pekerjaan Konstruksi untuk Kontrak bernilai diatas Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

2) Jaminan Pelaksanaan dapat diberikan oleh Penyedia Jasa Lainnya untuk Kontrak bernilai diatas Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

3) Jaminan Pelaksanaan diberikan setelah diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.

4) Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebagai berikut : a) untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80%

(delapan puluh perseratus) sampai dengan 100% (seratus perseratus) dari nilai total HPS, Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak; atau

Page 48: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

b) untuk nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapanpuluh perseratus) dari nilai total HPS, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS.

5) Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal Kontrak sampai serah terima Barang/Jasa Lainnya atau serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.

6) Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah : a) penyerahan Barang/Jasa Lainnya dan

Sertifikat Garansi; atau b) penyerahan Jaminan Pemeliharaan

sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak khusus bagi Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.

d. Jaminan Pemeliharaan 1) Jaminan Pemeliharaan wajib diberikan oleh

Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya setelah pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

2) Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak harus diberikan kepada PPK untuk menjamin pemeliharaan Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang telah diserahkan.

3) Jaminan Pemeliharaan dikembalikan setelah 14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai.

4) Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dapat memilih untuk memberikan Jaminan Pemeliharaan atau memberikan retensi.

5) Jaminan Pemeliharaan atau retensi sebagaimana dimaksud pada angka 4), besarnya 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.

e. Jaminan Sanggahan Banding 1) Penyedia Barang/Jasa yang mengajukan

sanggahan banding wajib menyerahkan Jaminan Sanggahan Banding yang berlaku 20 (dua puluh) hari kerja sejak pengajuan Sanggahan Banding.

2) Jaminan Sanggahan Banding ditetapkan sebesar 2 ‰ (dua perseribu) dari nilai total HPS atau paling tinggi sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

2. Jaminan atas Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK/ULP diterima oleh Penerbit Jaminan.

Page 49: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

3. ULP/Pejabat Pengadaan atau PPK melakukan klarifikasi tertulis terhadap keabsahan Jaminan yang diterima.

4. Jaminan dari Bank Umum, Perusahaan Penjaminan atau Perusahaan Asuransi dapat digunakan untuk semua jenis Jaminan.

5. Perusahaan Penjaminan sebagaimana dimaksud pada angka 5 adalah Perusahaan Penjaminan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan.

6. Perusahaaan Asuransi penerbit Jaminan sebagaimana dimaksud pada angka 5 adalah Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

H. Perpajakan

1. Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua peraturan perundangan-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran.

2. Apabila terdapat perubahan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran, pembayaran pajaknya harus dilakukan penyesuaian dan menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

V. PENGENDALIAN DAN PELAPORAN.

A. Pengendalian.

1. Dalam rangka pembinaan di lapangan, Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen dan PPTK bertanggung jawab terhadap kelancaran dan hasil kegiatan.

2. Pejabat Pembuat Komitmen dan PPTK mengadakan bimbingan terhadap kelancaran kegiatan baik administrasi maupun segi teknis.

3. Tim Pemeriksa Pembangunan melaksanakan pemeriksaan/ pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan secara menyeluruh sesuai dokumen yang telah ditentukan.

4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.

5. Jika terdapat hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, maka Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK dalam menyampaikan laporan bulanan harus menguraikan masalah-masalah yang timbul, hal tersebut sebagai bahan Rakor POK.

Page 50: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

6. Dalam rangka pembinaan dan pengendalian pelaksanaan APBD, Bupati Up. Tim Pembina, Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD melaksanakan pembinaan dan pengendalian yang dikoordinir oleh Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Karanganyar sesuai dengan Tupoksinya.

7. Atas dasar laporan bulanan dari Pengguna Anggaran kepada Bupati cq. Bagian Administrasi Pembangunan selaku pengendali dapat mengikuti kegiatan secara menyeluruh.

8. Jika timbul ketidaksesuaian antara rencana dan pelaksanaan, Tim Pembina APBD up. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan selaku pengendali menginventarisir atas dasar laporan yang masuk untuk diadakan pemecahannya melalui koordinasi Tim Pembina, Pengendali dan Koordinasi Kegiatan APBD dan hasilnya dilaporkan kepada Bupati.

9. Pelaksanaan Rakor POK Terpadu diselenggarakan minimal/ sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali.

10. Tim Pembina dapat melaksanakan kegiatannya melalui pemantauan, monitoring, evaluasi dan tinjauan lapangan sesuai jadwal yang ditentukan.

11. Maksud dan Tujuan Rakor POK : a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan tahun

anggaran 2012 yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar.

b. Inventarisasi permasalahan pembangunan secara menyeluruh yang timbul dan pemecahan masalahnya.

c. Peningkatan pengawasan pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai : 1) Tepat waktu; 2) Tepat mutu; 3) Tepat administrasi; 4) Tepat sasaran dan tepat manfaat.

12. Penyajian laporan dalam Rakor POK. a. Pada waktu Rakor POK Pengguna Anggaran, Pejabat

Pembuat Komitmen/PPTK diminta untuk mengadakan paparan pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya bila diperlukan.

b. Materi paparan antara lain meliputi : 1) Kemajuan fisik maupun keuangan sampai dengan

bulan laporan. 2) Visualisasi laporan dalam bentuk sarang laba-laba. 3) Menyampaikan masalah yang timbul/ditemui

dalam pelaksanaan kegiatan, langkah yang telah ditempuh dan upaya penyelesaian lebih lanjut.

4) Langkah/upaya penyelesaian menjadi pedoman bagi kegiatan lain yang mempunyai permasalahan yang sama.

Page 51: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

5) Jika dipandang perlu, terhadap hasil Rakor POK tersebut dapat ditindaklanjuti peninjauan lapangan.

B. Pelaporan.

1. Pengguna Anggaran menyusun dan menyampaikan laporan bulanan selambat-lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya, mengenai perkembangan dan kemajuan fisik/keuangan kegiatan/pekerjaan yang dikelolanya kepada Bupati melalui Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Karanganyar, dengan tembusan kepada : a. Inspektur Kabupaten Karanganyar b. BAPPEDA Kabupaten Karanganyar. c. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Karanganyar.

2. Bagian Administrasi Pembangunan sesuai dengan fungsinya mengolah laporan tersebut sebagai bahan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan/pekerjaan.

3. Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Karanganyar menyiapkan laporan bulanan dari Bupati kepada Gubernur selambat-lambatnya tanggal 10 pada bulan berikutnya apabila diperlukan.

VI. PENYERAHAN HASIL KEGIATAN/PEKERJAAN.

A. Selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2012 (tutup tahun anggaran) atau tanggal lainnya ditentukan oleh Bupati semua kegiatan harus sudah selesai 100 % (seratus persen) baik fisik maupun keuangannya.

B. Penyerahan pelaksanaan kegiatan diatur sebagai berikut :

1. PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA.

2. PA menyerahkan aset hasil kegiatan kepada Bupati dengan Berita Acara Penyerahan dengan tembusan : a. Sekretaris Daerah. b. Inspektur c. Kepala BAPPEDA. d. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah. e. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda. f. Kepala Bagian Tata Usaha/Sekretaris untuk SKPD, atau

Kabag. Perlengkapan dan Keuangan untuk Setda.

3. Atas dasar Berita Acara Penyerahan dari Pengguna Anggaran kepada Bupati, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi membuat Berita Acara penyerahan aset tersebut dari Bupati kepada SKPD pengguna untuk dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik.

Page 52: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

C. Penyerahan aset hasil kegiatan tersebut diatur sebagai berikut :

1. Penyerahan aset hasil kegiatan tersebut dapat diserahkan secara kumulatif jenis kegiatan pada SKPD.

2. Dalam penyerahan aset hasil kegiatan agar berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

3. Segala biaya yang timbul akibat penyelesaian administrasi penyerahan aset hasil kegiatan dibebankan pada anggaran kegiatan yang bersangkutan.

VII. PENGAWASAN.

A. Pengawasan atas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2012 dilaksanakan oleh APIP (Inspektorat Kabupaten Karanganyar) dan Lembaga Pengawasan Pemerintah lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Atasan langsung bertanggungjawab atas pengawasan melekat terhadap aparat bawahan/petugas di bawahnya.

C. Pengawasan Masyarakat (Wasmas) dapat berfungsi : - sebagai barometer untuk mengukur dan mengetahui

kepercayaan publik terhadap kinerja aparatur pemerintah, khususnya dalam Pengadaan Barang/Jasa;

- memberikan koreksi terhadap penyimpangan dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa; dan

- memberikan masukan dalam perumusan kebijakan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dalam Pengadaan Barang/Jasa.

D. Dalam rangka tercapainya suatu kegiatan yang transparan, akuntabel, dan bebas KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme), maka suatu kegiatan fisik wajib dipasang papan nama kegiatan yang berisi data-data kegiatan dimaksud dengan maksud dan tujuan agar masyarakat umum dapat mudah mengetahuinya.

E. Pelaksanaan kegiatan fisik perlu diadakan dokumentasi (foto) dalam keadaan (minimal) 0 % (nol persen), 50 % (lima puluh persen), 100 % (seratus persen), sesuai dengan ketentuan pada masing-masing jenis kegiatan yang ada.

VIII. SANKSI.

Pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan ini dikenakan tindakan administratif dan tindakan-tindakan lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 53: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

IX. PENUTUP.

A. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan/pekerjaan Tahun Anggaran 2012 sangat bergantung pada pemahaman, kesadaran dan tanggung jawab dari semua unsur yang terkait untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing.

B. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan tahun anggaran yang lalu merupakan pengalaman untuk lebih meningkatkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan tahun sekarang ini.

Namun demikian juga perlu disadari bahwa kekurangan yang ada pada pelaksanaan tahun yang lalu merupakan pembelajaran sekaligus perhatian yang seksama agar tidak terulang pada tahun anggaran sekarang ini.

BUPATI KARANGANYAR, Dr. Hj. RINA IRIANI SRI RATNANINGSIH, M.Hum.

Page 54: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PEKERJAAN BAGI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PEKERJAAN BAGI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2012 A. FORMAT LAPORAN BULANAN

1. FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PEKERJAAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PEKERJAAN

S K P D : SUMBER DANA : S/D TUTUP BULAN :

FORM POK – 1

NO KODE REKENING / NAMA

KEGIATAN

DANA (Rp.) LOKASI

KEGIATAN

PELAKSANAAN DIKERJAKAN

OLEH

TENAGA KERJA YANG TERSERAP

TIAP BULAN a. DPA b. KONTRAK MULAI SELESAI

Karanganyar, . Pengguna Anggaran, __________________ NIP.

Page 55: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

2. FORMAT LAPORAN REALISASI PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN / KEGIATAN

REALISASI PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN / KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 DI KABUPATEN KARANGANYAR

S K P D : SUMBER DANA : TUTUP BULAN :

FORM POK – 2

KODE REKENING / NAMA KEGIATAN

DANA (Rp.) REALISASI PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN / KEGIATAN SAMPAI DENGAN BULAN NO a. DPA

JANR. PEBR. MARET APRIL MEI JUNI JULI AGST. SEPT. OKTB. NOPB. DESB. b. KONTRAK

JUMLAH/RATA-RATA

Karanganyar,

Keterangan :

A. Target (diisi sampai dengan akhir tahun) Pengguna Anggaran B. Realisasi Fisik (diisi sesuai kondisi bulan yang bersangkutan) C. SP2D. (diisi sesuai kondisi bulan yang bersangkutan) D. S P J (diisi sesuai kondisi bulan yang bersangkutan) Jumlah/Rata-rata harus diisi ____________________

NIP.

AC

DB

A A A A A A A A A A A

Page 56: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

3. FORMAT LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA

REALISASI PENGGUNAAN DANA PEKERJAAN / KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 DI KABUPATEN KARANGANYAR

S K P D : SUMBER DANA : TUTUP BULAN :

FORM POK – 3

KODE REKENING / NAMA KEGIATAN

DANA (Rp.) S P 2 D S P J FISIK

%

NO a. DPA s/d Bulan Bulan ini s/d Bulan

% s/d Bulan Bulan ini s/d Bulan

% KET.

b. KONTRAK Lalu (Rp.) (Rp.) Ini (Rp.) Lalu (Rp.) (Rp.) Ini (Rp.)

Karanganyar, . Pengguna Anggaran, __________________ NIP.

Page 57: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

4 FORMAT LAPORAN MASALAH / HAMBATAN

MASALAH / HAMBATAN YANG DITEMUI DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN / KEGIATAN

SERTA USAHA YANG DILAKUKAN DAN ATAU DISARANKAN UNTUK MENGATASI

S K P D : SUMBER DANA : TAHUN ANGGARAN : S/D TUTUP BULAN :

FORM POK – 4

NO KODE REKENING / NAMA

KEGIATAN

URAIAN / PERINCIAN

MASALAH (KAPAN DAN APA

MASALAHNYA)

USAHA YANG TELAH DI LAKUKAN (KAPAN DAN

APA / BAGAIMANA)

APAKAH MASIH DIPERLUKAN TINDAK LANJUT

KETERANGAN

YA TIDAK

OLEH SIAPA (INSTANSI YANG DI HARAPKAN DAPAT

MEMBANTU)

Karanganyar, . Pengguna Anggaran, __________________ NIP.

Page 58: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

B. FORMAT LAPORAN TRIWULANAN 1. FORMAT LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN

LAPORAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI, TUGAS PEMBANTUAN DAN DUB *) TRIWULAN …..…. TAHUN ANGGARAN 2012

“ Laporan Konsolidasi Program dirinci menurut Kegiatan “ Kabupaten : Karanganyar SKPD : …………………. Formulir C-1

NO. NOMOR SP DIPA

NOMOR KODE DAN

NAMA PROGRAM/ KEGIATAN

ANGGARAN (Rp. 1000) PENYERAPAN INDIKATOR KINERJA KELUARAN (OUTPUTS) INSTANSI

PENANGGUNG JAWAB

LOKASI NO.

LOAN PHLN Rp. TOTAL (4+5+6) S (%) R (%) NARASI SATUAN

S (%)

R (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Keterangan : Karanganyar, ……………………… *) Laporan ini hanya berlaku bagi kegiatan yang dananya berasal dari dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan DUB yang dicantumkan dalam Kepala SKPD, APBD Kabupaten Karanganyar ………………………….. NIP………………………

Page 59: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

2. FORMAT LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT FUNGSI DAN SUB FUNGSI

LAPORAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI, TUGAS PEMBANTUAN DAN DUB *) TRIWULAN …..…. TAHUN ANGGARAN 2012

“ Laporan Konsolidasi Menurut Fungsi dan Sub Fungsi ” Kabupaten : Karanganyar SKPD : …………………. Formulir C-2

NO. NOMOR KODE

FUNGSI/SUB FUNGSI/PROGRAM

ANGGARAN (Rp. 1000) PENYERAP

AN INDIKATOR KINERJA KELUARAN

(OUTPUTS) INSTANSI PENANGGUN

G JAWAB PHLN Rp. TOTAL (4+5)

T (%)

R (%)

NARASI SATUAN

T (%)

R (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Keterangan : Karanganyar, ……………………… *) Laporan ini hanya berlaku bagi kegiatan yang dananya berasal dari dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan DUB yang dicantumkan dalam Kepala SKPD, APBD Kabupaten Karanganyar ………………………….. NIP………………………

Page 60: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

3. FORMAT KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN

LAPORAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI, TUGAS PEMBANTUAN DAN DUB TRIWULAN …..…. TAHUN ANGGARAN 2012

“ Kendala dan Langkah Tindak Lanjut yang diperlukan ” Kabupaten : Karanganyar SKPD : …………………. Formulir C-3

NO. NOMOR KODE PROGRAM / KEGIATAN KENDALA MASALAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN

PIHAK YANG DIHARAPKAN DAPAT

MEMBANTU PENYELESAIAN

MASALAH

1 2 3 4 5 6

Keterangan : Karanganyar, ……………………… *) Laporan ini hanya berlaku bagi kegiatan yang dananya berasal dari dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan DUB yang dicantumkan dalam Kepala SKPD, APBD Kabupaten Karanganyar ………………………….. NIP………………………

Page 61: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

4. FORMAT LAPORAN KEMAJUAN PER TRIWULAN KEGIATAN DAK

LAPORAN KEMAJUAN PER TRIWULAN (TRIWULAN ………) *) DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN 2012

Kabupaten : Karanganyar SKPD : …………………. Anak Lampiran 1

NO. KEGIATAN

PERENCANAAN PELAKSANAAN REALISASI KESESUAIAN

SASARAN DAN LOKASI

KESESUAIAN DPA DENGAN

PETUNJUK TEKNIS KODEFIKASI

MASALAH SATUAN VOLUME JML. PENERIMA

MANFAAT JUMLAH (Rp. JUTA) SWAKELOLA

(Rp. JUTA) KONTRAK (Rp. JUTA)

FISIK (%)

KEU. (%) YA TIDAK YA TIDAK

DAK PENDAMPING TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Keterangan : Karanganyar, ……………………… *) Laporan ini hanya berlaku bagi kegiatan yang dananya berasal dari dana DAK yang dicantumkan dalam APBD Kabupaten Karanganyar Kepala SKPD, ………………………….. NIP………………………

Page 62: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

5. FORMAT CHEKLIST DOKUMEN

LAPORAN KEMAJUAN PER TRIWULAN (TRIWULAN ………) *) CHECKLIST DOKUMEN DAN KEGIATAN PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN 2012

Anak Lampiran 2

NO. DOKUMEN / KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

1 2 3 4

Keterangan : Karanganyar, ……………………… *) Laporan ini hanya berlaku bagi kegiatan yang dananya berasal dari dana DAK yang dicantumkan dalam APBD Kabupaten Karanganyar Kepala SKPD, ………………………….. NIP………………………

Page 63: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

6. FORMAT LAPORAN PENGENDALIAN

LAPORAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN PROVINSI JATENG TAHUN ANGGARAN 2012 *) TRIWULAN ……….

Kabupaten : Karanganyar SKPD : …………………. Anak Lampiran Misi

NO. MISI

PEMBANGUNAN JATENG

PROGRAM KEGIATAN

ANGGARAN (Rp.1000)

TOLOK UKUR KINERJA

(KELUARAN)

TARGET REALISASI KETERANGAN

KINERJA SASARAN LOKASI

FISIK (%)

KEU. (Rp. 1000)

KEU. (%) KINERJA SASARAN

LOKASI FISIK (%)

KEU. (Rp. 1000)

KEU. (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17

Keterangan : Karanganyar, ……………………… *) Laporan ini hanya berlaku bagi kegiatan yang dananya dicantumkan dalam APBD Kabupaten Karanganyar Kepala SKPD, ………………………….. NIP………………………

Page 64: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

C. FORMAT BERITA ACARA PENILAIAN DAN PENERIMAAN HASIL PEKERJAAN

BERITA ACARA PENILAIAN DAN PENERIMAAN HASIL PEKERJAAN

TAHUN 2012 KABUPATEN KARANGANYAR

Pada hari ini ………….. tanggal ……………. bulan …….………. tahun dua ribu …………….., yang bertandatangan dibawah ini :

1. Nama : ………………………………………………………… N I P. : …………………………………………………………

Jabatan : …………………………… pada ……………….. Kabupaten Karanganyar, selaku Ketua

Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

2. Nama : ………………………………………………………… N I P. : …………………………………………………………

Jabatan : …………………………… pada ……………….. Kabupaten Karanganyar, selaku Sekretaris

Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

3. Nama : ………………………………………………………… N I P. : …………………………………………………………

Jabatan : …………………………… pada ……………….. Kabupaten Karanganyar, selaku Anggota

Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

4. Nama : ………………………………………………………… N I P. : …………………………………………………………

Jabatan : …………………………… pada ……………….. Kabupaten Karanganyar, selaku Anggota

Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

5. Nama : ………………………………………………………… N I P. : …………………………………………………………

Jabatan : …………………………… pada ……………….. Kabupaten Karanganyar, selaku Anggota

Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

Yang ditetapkan dengan Surat Keputusan PA/KPA nomor ……….… tahun ………, telah mengadakan penilaian/pemeriksaan pekerjaan yang berupa : ......................................................................................................... ......................................................................................................... Yang dikerjakan oleh ……………………. alamat ………………………… berdasarkan surat perjanjian pemborongan nomor ………………… tanggal ………………………. dengan Surat Perintah Kerja nomor …………………….. tanggal ………….…………… dengan biaya sebesar Rp. …………………. (…………………………………………………..)

Page 65: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

Setelah dilakukan penilaian/pemeriksaan hasil pekerjaan di lapangan, maka Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berkesimpulan sebagai berikut : 1. Penyedia Barang/Jasa telah melaksanakan pekerjaan dimaksud

dengan baik sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan perjanjian pemborongan.

2. Hasil pemeriksaan kondisi fisik pekerjaan telah mencapai …… % (sebagaimana terlampir).

3. Berdasarkan penilaian hasil pekerjaan tersebut, maka pelaksanaan pekerjaan …………………………… yang dilakukan oleh ………………… dinyatakan dapat diterima dan selanjutnya dapat dilakukan serah terima hasil pekerjaan.

Demikian Berita Acara ini dibuat menurut keadaan yang

sebenarnya kemudian untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN

1. Ketua : …………….. ( ) 2. Sekretaris : …………….. ( ) 3. Anggota : …………….. ( ) 4. Anggota : …………….. ( ) 5. Anggota : …………….. ( )

Page 66: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

LAMPIRAN PENILAIAN/PEMERIKSAAN PEKERJAAN …………………………………………………….…………… YANG DILAKSANAKAN OLEH ………………….………..

NO. URAIAN PEKERJAAN TARGET REALISASI

KETERANGAN VOLUME SATUAN BOBOT

(%) VOLUME SATUAN BOBOT (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

JUMLAH PERSENTASE SELURUH PEKERJAAN

TINGKAT PENYELESAIAN/ KEMAJUAN PEKERJAAN

PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN

1. Ketua : …………….. ( ) 2. Sekretaris : …………….. ( ) 3. Anggota : …………….. ( ) 4. Anggota : …………….. ( ) 5. Anggota : …………….. ( )

Page 67: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

D. FORMAT BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN UNTUK YANG PERTAMA/KEDUA

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN KEGIATAN DANA APBD TAHUN 2012 KABUPATEN KARANGANYAR

UNTUK YANG : PERTAMA / KEDUA

Pada hari ini ……………. tanggal ……………. Bulan …….………. tahun dua ribu …………….., yang bertandatangan dibawah ini :

1. Nama : ………………………………………………………… Jabatan : Direktur CV. / PT. ………………………………. Alamat : ………………………………………………………… Dalam hal ini bertindak untuk dan atas

nama perusahaan tersebut diatas. Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. Nama : ………………………………………………………… N I P. : ………………………………………………………… Jabatan : …………………………… pada ……………….. Kabupaten Karanganyar, selaku Pejabat

Pembuat Komitmen Paket Pekerjaan ……………….. ………………………………..

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Berdasarkan Berita Acara Penilaian dan Penerimaan Hasil Pekerjaan dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan tanggal …………… untuk paket pengadaan pekerjaan ……………………………………………………*) Pada hari dan tanggal tersebut diatas bersama-sama mengadakan serah terima pekerjaan kegiatan Dana APBD tahun ……………. sebagai berikut :

Pasal 1

PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA untuk yang pertama / kedua kali **), hasil pelaksanaan kegiatan dana APBD tahun ……… Kabupaten Karanganyar, yang berupa : …………………………………………………………………………………………… Yang dikerjakan oleh …………………….. alamat …………………………… berdasarkan surat perjanjian pemborongan nomor ………………… tanggal ………………. dengan Surat Perintah Kerja nomor ……………… tanggal ………….…………… dengan biaya sebesar Rp. …………………… (…………………………………………………..)

Pasal 2

PIHAK KEDUA telah menerima penyerahan yang pertama / kedua **) dari PIHAK PERTAMA hasil pelaksanaan pekerjaan kegiatan APBD tahun ……… Kabupaten Karanganyar tersebut pasal 1 di atas dengan baik, lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai teknis dan kualitasnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 68: PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2012 · Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan ... Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi

Pasal 3 *) Sesuai surat perjanjian pemborongan nomor ……………… tanggal ……………… pada pasal ……… maka biaya pemeliharaan dan pelaksanaan perbaikan dalam masa pemeliharaan terhitung mulai tanggal ………. sampai dengan tanggal …………. menjadi tanggungjawab PIHAK PERTAMA.

Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani pada

hari dan tanggal tersebut diatas kemudian untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

YANG MENERIMA YANG MENYERAHKAN PIHAK KEDUA : PIHAK PERTAMA : Pejabat Pembuat Komitmen Direktur PT./CV. ……………… Paket Pekerjaan……………………. ………………………………… ……………………………..

MENGETAHUI : BUPATI KARANGANYAR

SELAKU PENANGGUNGJAWAB PROGRAM,

*) Klausul ini hanya dituangkan dalam Berita Acara Serah

Terima Hasil Pekerjaan untuk yang pertama kali.

**) Pilih salah satu BUPATI KARANGANYAR, Dr. Hj. RINA IRIANI SRI RATNANINGSIH, M.Hum.