PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan...

16
BupATI KAnAWANG PROVINSI UAWA IIARAT PERATURAN BUPATI I!IARAWAING NOMOR 33 TAHUN 2019 TENTANG PERCBJATAN PENCEGAHAN DAN I.ENANGANAN STUNTING DENGAN RAIIMAT TUHAN nrANG MAIIA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a. bahwa kejadian stunting pada balita masih banyak terjadi di Kabupate'i Karawang sehingga dapat menghambat upaya peiiingkatan kesehatan masyarakat dan pembangunan kualitas sumber daya manusia; b. bahwa dalam rangk€i percepatan pencegahan dan penanganan stuntin!: di Kabupaten Karawang, Pcmerintah Daerah pt>rlu berperan aktif memberikan informasi kepada rna:}yarakat untuk menjaga status kesehatan dan gizi; c. bahwa dalam rangka inemberikan arah, landasan dan kepastian hukum dalam melakukan percepatan penurunan stunting pe rlu menetapkan Peraturan Bupali mengenai percepatan pencegahan dan penanganan stunting; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomi)r 14 Tahun 1950 tcntang Pemerintah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarla dan Kabupaten subang dengan Mengubah Undang- lrndang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan I)aerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi I)jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); I

Transcript of PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan...

Page 1: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

BupATI KAnAWANGPROVINSI UAWA IIARAT

PERATURAN BUPATI I!IARAWAINGNOMOR 33 TAHUN 2019

TENTANG

PERCBJATAN PENCEGAHAN DAN I.ENANGANAN STUNTING

DENGAN RAIIMAT TUHAN nrANG MAIIA ESA

BUPATI KARAWANG,

Menimbang : a. bahwa kejadian stunting pada balita masih banyakterjadi di Kabupate'i Karawang sehingga dapatmenghambat upaya peiiingkatan kesehatan masyarakatdan pembangunan kualitas sumber daya manusia;

b. bahwa dalam rangk€i percepatan pencegahan danpenanganan stuntin!: di Kabupaten Karawang,Pcmerintah Daerah pt>rlu berperan aktif memberikaninformasi kepada rna:}yarakat untuk menjaga statuskesehatan dan gizi;

c. bahwa dalam rangka inemberikan arah, landasan dankepastian hukum dalam melakukan percepatanpenurunan stunting pe rlu menetapkan Peraturan Bupalimengenai percepatan pencegahan dan penangananstunting;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlumenetapkan Peraturan Bupati tentang PercepatanPencegahan dan Penanganan Stunting;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomi)r 14 Tahun 1950 tcntangPemerintah Daerah Kabupaten dalam LingkunganProvinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor Nomor 4 Tahun 1968 tentang PembentukanKabupaten Purwakarla dan Kabupaten subang denganMengubah Undang- lrndang Nomor 14 Tahun 1950tentang Pembentukan I)aerah-Daerah Kabupaten DalamLingkungan Propinsi I)jawa Barat (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

I

Page 2: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republj,k Indonesia Tahun 2009 Nomor144, Tambahan Lembanin Negara Republik IndonesiaNomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lerribaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia NorrLor 5657), sebagaimana telahbeberapa kali diubah t€rakhir dengan Undang-UndangNomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah N.]mor 28 Tahun 2004 tentangKeamanan, Mutu dan (}izi Pangan (Lembaran NcgaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424);

5. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang GerakanNasional Percepatan Pelbaikan Gizi (Lembaran NegaraRepublik lndonesiaTahun 2013 Nomor loo);

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014tentang Upaya Perbaikan Gizi;

7. Peraturan Menteri Kesehal.an Nomor 39 Tahun 2016 tentangKeluarga Sehat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2016 Nomor 1223);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2019 tentangPetunjuk Teknis Penggu]iaan Dana Alokasi Khusus NonFisik Bidang Kesehatan (13erita Negara Republik IndonesiaTahun 2019 Nomor 117);

9. Pcraturan Bupati Karawaiig Nomor 60 Tahun 2018 tentangGerakan Masyarakat HidiLp Sehat.

MEMUTUSKAN:

Me ne tapkan : PERC BPATAN PENANGANAN PENCEGAHAN I)ANPENANGANAN STUNTING.

IIAB IKETENTUAN UMUM

P!Lsal 1

Dalam PeraLuran Bupati irii yang dimaksud dengan:

I. Daerah adalah Kabupiten Karawang.2. Bupati adalah Bupati Karawang.3. Pemerintah Daerah a{lalah Bupati unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerai yang memimpin pelaksanaanUrusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan DaerahOtonom.

Page 3: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

4. Perangkat Daerah adal±ih unsur pembantu Bupati danDewan Perwaki lan Rakyat D aerah dalampenyelenggaraan urus€in pemerintahan yang menjadikewenangan Daerah.

5. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak anakakibat dari kekurangan gizi kronis sejak bayi dalamkandungan sampai berusia 2 (dua) tahun sehingga anakterlalu pendek untuk usianya.

6. Intervensi Gizi spesifik adalah intervensi yang ditujukankepada anak dalam 1.000 HPK, pada umumnyadilakukan oleh sektor kesehatan, dan bersifat jangkapendek.

7. Intervensi Gizi sensitif adalah intervensi yang ditujukanmelalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektorkesehatan dengan sasaran masyarakat umum.

8. Upaya Perbaikan Gizi adalah kegiatan dan/atauserangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan untuk memeliharadan meningkatkan stal,us gizi masyarakat dalam bentukupaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatifyang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan/ataumasyarakat.

9. Surveilans Gizi adalah pengamatan secara teratur danterus menerus yang diLakukan oleh tenaga gizi terhadapsemua aspek penyak:it gizi, baik keadaan maupunpenyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untukkepentingan pencegahan dan penanggulangan.

10. Penyakit Degeneratif adalah istilah medis untukmenjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proseskemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normalmenjadi lebih buruk. Penyakit ini antara lain diabetesmellitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskuler,dislipidemia, gagal ginjal, dan sebagainya.

11. Tenaga Gizi Terlatili adalah tenaga gizi lulusanpendidikan formal gizi, minimal lulusan Diploma Ill giziyang memiliki sertirik€it pelatihan gizi tertentu.

12. Petugas Gizi adalah T.3naga Gizi yang bekerja di saranapelayanan kesehatan.

13. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disobutPosyandu adalah sale.h satu bentuk upaya kesehatanbersumber daya rriasyarakat yang dikelola dandiselenggarakan dari, I)leh dan untuk masyarakat dalampenyelenggaraan pembangunan kesehatan, gunamemberdayakan masyarakat dan memberikankemudahan kepada masyaraka.L dalam memperolehpelayanan kesehataii dasar untuk mempercepalpenurunan angka kematian ibu dan bayi.

Page 4: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

14. Air Susu lbu yang selanjutnya disebut ASI adalah cairanhidup yang mengaiidung sel-sel darah putih,imunoglobulin, enzim d.`m hormon, serta protein spesifik,dan zat-zat gizi lainnya yang diperlukan untukpertumbuhan dan perkembangan anak.

15. ASI Eksklusif adalah aiIT-susu ibu yang diberikan kepadabayi 0 (nol) sampai dengan 6 (enam) bulan tanpatambahan cairan lain {seperti susu formula, sari buah,madu, air teh, air putih dan lain-lain serta tanpatambahan makanan p€idat seperti buah-buahan,bubursusu,biscuit,bubur na:;i,tim, kecuali obat dan vitaminatas rekomendasi tenaf;a kesehatan yang berkompeten.

16. Fortifikasi adalah prcises penambahan mikronutrienberupa vitamin dan un€sur renik esensial pada makanan.

17. Seribu Hari Pertama Kehidupan yang selanjutnyadisebut 1000 HPK adalah meruapakan periode emasuntuk tumbuh kembang seorang anak. 1000 HPKdimulai fase kehamilan 270 (dua ratus tujuh puluh)sampai dengan anak berusia 2 (dua) tahun atau 730(tujuh ratus tiga puluh) hari;

18. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilakukesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadisehingga keluarga d€in seluruh anggotanya mampumenolong diri sendir pada bidang kesehatan sertamemiliki peran aktif d€ilam aktivitas masyarakat.

19. Komunikasi Perubah€in Perilaku adalah komunikasiyang menggunakan berbagai saluran untukmemperbaiki perilaku khususnya perilaku kesehatanmasyarakat.

20. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah pendekatanuntuk merubah peril€iku higiene dan sanitasi melaluipemberdayaan masyalakat dengan metode pemicuan.

21. Konvergensi percepat,'in pencegahan stunting adalahinlervensi yang dilakiLkan secara terkoordinir, terpadudan bersama mensasar kelompok sasaran prioritasuntuk mencegah Stunting.

22. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinyapangan bagi rumal- tangga yang tercermin dariketersediaan pangan ),-ang cukup. baik jumlah, maupunmutunya, aman, merata, dan terjangkau.

23. Ibu Hamil KEK adalah ibu hamil yang mengalamimasalah gizi dalam waktu yang cukup lama yangditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm.

24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yangdikenalkan dan dibe].ikan kepada bayi usia 6 (enam)bulan setelah menjalani ASI ekslusif, dan diberikansecara bertahap konsj stensinya.

Page 5: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

FAB 11PILAR PERCEPATAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

STTJNTING

Pasal 5Aksi bersama dan terobosari untuk percepatan penanganandan penurunan Stunting dilakukan melalui beberapa pilaryang meliputi:a. komitmen dan visi Bupati;

b. kampanye dengan fokus pada pemahaman, perubahanperilaku, komitmen polil ik dan akuntabilitas;

c. konvergensi, koordinai5i, dan konsolidasi programnasional, daerah dan m€isyrakat;

d. mendorong kebijakan Kctahanan Pangan dan Gizi; dane. pemantauan dan evaluasi.

DAB IllRUANG LINGKUP SIASARAN DAN KEGIATAN

Bagian Ke§atuRualLg Lingfup

I?asal 6Percepatan pencegahan d€in penanganan Stunting dengandengan lntervensi Gizi Spes;ifik dan lntervensi Gizi Sensitif.

Bagian KeduaSasaran

Pa8al 7(1) Sasaran kegiatan percepatan pencegahan dan

penanganan Stunting, meliputi:a. sasaran primery;litu 1000 HPK

b. sasaran sekundei-yaitu remaja putri; danc. sasaran tersieryaitu masyarakat umum khususnya

keluarga.

(2) Sasaran primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a, meliputi :

a. ibuhamil;

b. ibu menyusui dan anak dibawah usia 6 bulan; danc. ibu menyusui can anak usia 6 (enam) sampai

dengan usia 24 (dua puluh empat) bulan.

Page 6: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

(3) Sasaran sekunder scba/5aimana dimaksud pada ayat ( 1)huruf b, meliputi remaj€. putri usia 12 (dua belas) sampaidengan 18 (delapan bekis) tahun yang bersekolah.

(4) Sasaran tersier sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c,meliputi masyarakat umum khususnya keluarga.

Bagi€in KetigaK`!8iatan

Pasal 8

(1) Kegiatan lntervensi G]zi Spesifik dengan sasaran ibuhamil sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (2)huruf a mcliputi:a. memberikan makanan tambahan pada ibu hamil

untuk mengatasi kekurangan energi dan proteinkronis;

b. mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat;

c. mengatasi kekurangan iodium;d. menanggulangi caicingan pada ibu hamil; dan

e. melindungi ibu h€.mil dari malaria.

(2) Kegiatan lntervensi (}izi Spesifik dengan sasaran ibumenyusui dan anak dibawah usia 6 (enam) bulansebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf bmeliputi:

a. mendorong inisiaf;i menyusu dini;

b. mendorong pemll)erian ASI Eksklusif selama 6(enam) bulan; dan

c. memantau pertumbuhan dan perkembangan anaksetiap bulan.

(3) Kcgiatan lntervensi Gizi Spesifik dengan sasaran ibumenyusui dan anak i.sia 6 (enam) sampai dengan usia24 (dua puluh empat) bulan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (2) huruf c, meliputi:

a. mendorong melalijutkan pemberian Asl hingga usia24 (dua puluh empat) bulan didampingi olehpemberian Makanan Pendamping ASI;

b. memantau pertumbuhan dan perkembangan anaksetiap bulan;

c. menyediakan obfit cacing;

d. menyediakan sui)lementasi zink;

e. melakukan Fortirikasi zat besi ke dalam makanan;f. memberikan per]indungan terhadap malaria;

9. memberikan imunisasi lengkap; danh. melakukan peno=gahan dan pengobatan diare.

6

Page 7: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

(4) Kegiatan lntervensi Gizi Spesifik dengan sasaran remajaputri usia 12 (dua belas) sampai dengan 18 (delapanbelas) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat3 meliputi :

a. mendorong pola makan gizi seimbang;

b. mendorong kebiasdan sarapan pagi;c. memberikan tablet tambah darah yang dikonsumsi

satu tablet untu{ satu minggu dan dilakukansepanjang tahun;

d. mendorong melakukan aktiftas fisik setiap hari;e. mendorong melakukan perilaku hidup bersih dan

sehat.

(5) Kegiatan Intervensi Gizi Sensitif dengan sasaranmasyarakat umum, k]1ususnya keluarga. sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) meliputi:

a. menyediakan dai memastikan akses pada airbersih;

b. menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi;c. melaksanakan STBM

d. melakukan Fortifjkasi bahan pangan;e. menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan

keluarga berencana;f. menyediakan jaminan kesehatan nasional;

9. menyediakan jaminan persalinan;h. memberikan pendidikan pengasuhan pada orang

tua;i. memberikan pemlidikan anak usia dini;

j. memberikan pendidikan gizi masyarakat;k. memberikan edukasi kesehatan seksual dan

reproduksi, serta gizi pada remaja;I. menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi

keluarga miskin berdasarkan basis data terpadudari tim nasioial percepatan penanggulangankemiskinan ; dar.

in. meningkatkan K`3tahanan pangan dan Gizi.

Page 8: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

EABVPENIIBRATAN

Bagia.n KesatuKemandi rian Keluarga

Pasal 9

(1) Dalam upaya percepat,`in pencegahan dan penangananStunting dilakukan strategi edukasi kesehatan dan gizimelalui kemandirian kc luarga.

(2) Strategi edukasi kesehatan dan gizi sebagaimanadimaksud pada ayat (] ) dilakukan upaya promotif danpreventif melalui intervensi perubahan perilaku individudan masyarakat dengan sasaran keluarga.

(3) Kemandirian keluarga :i5ebagaimana dimaksud pada ayaL(1) dilaksanakan melalui peningkatan kemampuankeluarga untuk men$5enali, menilai dan melakukantindakan secara manciri yang didampingi oleh tenagakesehatan dan orgariisasi kemasyarakatan, secaraberkala, kontinyu, dan terintergrasi.

(4) Kemandirian keluarga sebagaimana dimaksud pada ayal(3) dapat dilihat dari bt,3rbagai indikator, yang meliputi:a. sejauh mama keluarga menyadari pentingnya

kesehatan dan gi2'i;

b. sejauhmana keluarga mengetahui apakah anggotakeluarganya mergalami masalah kesehatan dan8lz1;

c. keluarga mengeliihui apa yang harus dilakukan;dan

d. keluarga memam.aatkan dan berupaya mengaksespelayanan keseh€.tan yang disediakan.

(5) Kriteria keluarga mandiri sebagai mama dimaksud padaayat (4) meliputi :a. menerima pelayaian kesehatan sesuai rencana;b. menyatakan masalah secara benar;c. memanfaatkan s:irana kesehatan sesuai anjuran;d. mclaksanakan perawatan sederhana sesuai

anjuran;e. melaksanakan kegiatan pencegahan secara aktif;

danf. melaksanakan tiildakan promotif secara aktif.

Page 9: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

Bagi8Ln KeduaGerakan Masygi.rahat Hidup Sehat

Pasal 10

(1) Dalam upaya pencegahan dan penanganan Stuntingdilakukan gerakan masyarakat hidup sehat.

(2) Gerakan masyarakat hidup sehat sebagaimanadimaksud pada ayat 1|) dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan pc:rundang-undangan.

Bagi;a.n KetigaGerakan Seribu Hari Pertama Kehidupan

Paragraf 1Tata Car:a Pelaksanaan

Pasal 11

(1) Gerakan 1000 HPK dilaksanakan untuk mem9nupikebutuhan pangan dan gizi serta menjamindilakukannya pendidikan gizi secara tepat dan benarkepada setiap ibu dan anak.

(2) Gerakan looo HPK settagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan carfi terdiri atas:a. Intervensi Gizi spesifik: danb. Intervensi Gizi sensitif.

(3) Intervensi Gizi Spesilik sebagaimana dimaksud padaayat (4) huruf a yaitu:a. Ibu Hamil dengari carayang meliputi:

1. suplementasi besi folat;2. pemberian makanan tambahan pada Ibu Hamil

KEK;3. penanggularigan cacingan pada ibu hamil;

dan/atau4. pemberian I,:elambu dan pengobatan bagi ibu

yang positif malaria.b. kelompok usia o (nol) sampai dengan usia 6 (enam)

bulan dengan ca].a yang meliputi promosi rnenyusuidengan memberikan konseling secara individu ataukelompok;

c. kelompok usia 7 i:tujuh) sampai dengan usia 24 (duapuluh empat) bulan dengan cara yang meliputi:1. promosi meiiyusui;2. komunikasi, informasi dan edukasi perubahan

pe rilaku untuk perbaikan M akan anPendampin{; ASI;

3. suplementasi zink;4. zink untuk manajemen diare;

9

Page 10: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

5. pemberian obfit cacing;6. Fortirikasi besi; dan7. pemberian kelaLmbu dan pengobatan malaria.

(4) Intervensi Gizi sensitif sebagaimana dimaksud pada ayat(4) huruf b meliputi :a. penyediaan air bersih dan sanitasi;b. Ketahanan pangan dan gizic. keluarga berencana dan pembangunan ketahanan

keluarga ;d. jaminan kesehatan nasional (JKN);e. jaminan persalinaii;f. F`ortifikasi pangan,9. pendidikan gizi mfisyarakat;h. intervensi remaja.erempuan;i. pcngentasan kemiskinan.

Paragraf 2Tata Cara Kerja8ama I'ara Pemangku Kepentingan

Pa8al 12

(1) Gerakan 1000 HPK dilakukan dengan bekerjasma antarpemangku kepentingaii di Daerah.

(2) Gcrakan looo HPK settagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan komitmen bersama antara pemerintahpusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah,mitra pembangunan, t)rganisasi kemasyarakatan, duniausaha dan masyar€ikat sebagai gerakan partisipasiuntuk percepatan peniirunan Stunting.

(3) Gerakan looo HPK yailg dilakukan dengan bekerja samaantar pemangku kepentingan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) melalui penggalangan partisipasi dankepedulian para I)emangku kepentingan secaraterencana dan terko(trdinasi terhadap kebutuhan gizijanin maupun bayi pada 1000 HPK.

(4) Gerakan looo HPK sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dilaksanakan dalam tientuk yang meliputi:a. penandatangan pakta inlegritas oleh Pemerintah

Daerah, masyanikat dan pemangku kepentinganterkait;

b. komunikasi, edukasi dan pemberian informasi baikformil maupun informil;

c. kampanye di berbagai media;

d. pemberian pens,hargaan bagi masyarakat pedulipercepatan pencegahan dan penanganan Stunting;d

e. kegiatan lain yang mendukung.

10

Page 11: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

(5) Gerakan looo HPK sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dikoordinasikan oleh Perangkat Daerah yangmembidangi perencana€m pembangunan daerah.

(6) Gerakan l000 HPK seb€igaimana dimaksud pada ayat (1)dimasukkan dalam rent;ana kerja Perangkat Daerah dandidukung anggaranny€i dalam dokumen pelaksanaananggaran Perangkat Daerah.

RAE VIKOMUNIKASI PERUBAHAN PBRILAKU DALAM PROGRAM

PERCEPATAN PBNC]BGAIIAN DAN PENANGANANsruHTIING

Bagi an KesatuEduhasi Gizi

Pasal 13

(I) Edukasi pencegahar dan penanganan Stuntingdiselenggarakan dalam upaya menciptakan pemahamanyang sama antar semiia pemangku kepentingan.

(2) Edukasi pencegahan dan penanganan Stuntingsebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) meliputi:a. pengertian stunting;b. faktor penyebab stunting;c. dampak masalah stunting; dand. penatalaksanaan yang baik dan benar untuk

mencegah dan mi:nangani Stunting.

(3) Edukasi pencegahail dan penanganan Stuntingsebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselenggarakansecara periodik oleh Perangkat Daerah yang membidangikesehatan.

Bafl3ian KeduaPelatihan atau Orientasi Percepatan Pencegahan Dan

Penaii8anan Stufltin8Pasal 14

(1) Pelatihan atau orien[asi pencegahan dan penangananStunting diselengga]akan dalam upaya peningkatanpengetahuan, pemahaman dan keterampilan petugaskesehatan dan masyarakat dalam upaya percepatanpencegahan dan penurunan Stunting.

(2) Pelatihan atau OrierLtasi pencegahan dan penangananStunting sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diselenggarakan sec€ira periodik oleh Perangkat Daerahyang membidangi kcsehatan, Puskesmas dan FasilitasPelayanan Kesehatan Lainnya, serta Perangkat Daerahyang lainnya

11

Page 12: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

Bagia.n KetigaKomunikasi Perubahan Perilalnl

Pasal 15

(1) Dalam upaya percepat€in pencegahan dan penangananStunting dilakukan komunikasi perubahan perilaku.

(2) Pelaksanaan komur' ikasi perubahan perilakusebagaimana dimaksucl pada ayat ( 1) berpedoman padastrategi komunikasi pcrubahan perilaku sebagaimanatercantum dalam Lampiran I sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari PeratL ran Bupati ini.

BAB VIIPELIMPAHAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 16(1) Bupati melimpahkan wewenang dan tanggung jawab

percepatan pencegahan dan penanganan Stunting diDaerah kepada Perangkat daerah yang membidangiperencanaan.

(2) Wewenang dan tanggung jawab percepatan pencegahandan penanganan St`inting di Daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dibantu oleh satuan tugaspercepatan pencegahan dan penanganan Daerah.

(3) Satuan Tugas (Satgas) percepatan pencegahan danpenanganan Stunting di Daerah sebagaimana dimaksudpada ayat (2) terdiri al:as unsur:a. Pemerintah Daer€.h;

b. Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian NegaraRepublik Indonesia;

c. masyarakat;

d. akademisi;

e. praktisi;dan

f. pelakuusaha.

(4) Satuan tugas Percep€itan pencegahan dan penangananpenurunan Stunting Daerah sebagaimana dimaksudpada ayat (2) bertugas,:a. melakukan koorc.inasi dan komunikasi efektiflintas

program dan lintas sektor dalam upaya percepatanpencegahan dan penanganan Stunting;

b. mengkaji dan in(mganalisis permasalahan stuntingdan perbaikan gizi di Daerah;

c. merencanakan tujuan, sasaran, prioritas, strategidan program percepatan pencegahan danpenanganan Stunting di Daerah;

12

Page 13: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

d. melaksanakan dim mengalokasikan programpercepatan pencegihan dan penanganan Stuntingdi Daerah dal€im bentuk kegiatan yangberkelanjutan;

e. monitoring dan mtmgevaluasi program percepatanpencegahan dan pc.nanganan Stunting di Daerah;

f. memberikan sosialisasi kepada kecamatan sampaitingkat desa sehubungan dengan programpercepatan pencegahan dan penanganan Stuntingdi Daerah;

9. memberikan rekoinendasi kepada Bupati tentangperencanaan dan pelaksanaan upaya percepatanpencegahan dan |ienanganan Stunting di Daerah;dan

h. menyampaikan I,,iporan kepada Bupati secaraberkala.

(5) Mekanisme dan pemb€ntukan satuan tugas percepatanpencegahan dan pendnganan Stunting sebagaimanadimaksud pada ayat (I) sampai dengan ayat (4)ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

FAB VIIIPENAJAMAN SASAEULN VILAYAII PERCEPATAN

PBNCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING

Pasal 16

(1) Dalam upaya percepal:an pencegahan dan penangananStunting dilakukan penajaman sasaran wilayahintervensi.

(2) Penajaman sasaran wilayah percepatan pencegahan danpenanganan Stunting sebagaimana dimaksud pada ayat( 1) berdasarkan pertirrLbangan yang meliputi:a. tingginya angka kejadian stunting;b. perlunya efisiens]. sumber daya;

c. Iebih fokus dal€m implementasi dan efektivitasperccpatan pence.gahan dan penanganan Stunting;

d. pengukuran target pencapaian yang lebihterkendali; dan

e. dapat dijadikan casar perluasan.

BAB IXPERAN SE)tTA MASYARAKAT

'lpasal 17

(1) Masyarakat berper€in serta dalam mewujudkanpeningkatan status gizi individu, keluarga, danmasyarakat.

13

Page 14: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

(2) Dalam rangka percepatfm pencegahan dan penangananStunting dan inter`'ensinya, masyarakat dapatmenyampaikan permas;llahan, masukan dan atau carapemecahan masalah di Didang kesehatan dan gizi.

(3) Pemerintah Daerah membina, mendorong danmenggerakkan swaday€i masyarakat di bidang gizi danpercepatan pencegahan dan penanganan Stunting.

I;AB XPENCATATAN DAN PELAPORAN

P€lsal 18

(1) Setiap lenaga kesehatan dan fasilitas pelayanankesehatan harus melaksanakan pencatatan danpelaporan upaya percepatan pencegahan danpenanganan Stunting.

(2) Pemerintah Daerah dan Perangkat Daerah yangmembidangi kesehataii mendorong tenaga kesehatandan fasilitas pelayan€.n kesehatan dalam melakukanpencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud padaayat ( 1 ) .

(3) Pencatalan dan pelaporan sebagaimana dimaksud padaayat ( 1) dapat dilakuk€.n dengan menggunakan aplikasi.

(4) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan secara berjenjang.

BAB XIPENfl]HARGiIAN

I,asal 19

(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan penghargaankepada masyarakat dan/atau institusi yang peduliterhadap percepatan pencegahan dan penangananStunting di Daerah.

(2) Kategori, kriteria, dan bentuk pemberian penghargaansebagaimana dimaksi-d pada ayat (1) dikoordanisan olehPerangkat daerah yang membidangi perencanaan.

(3) Pcmbcrian pcngharg€Lan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan pada saat hari besar nasional olehPerangkat daerah yariig membidangi perencanaan.

14

Page 15: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

BAB XIIPENH)ANAAN

Pasal 20

Pendanaan bagi pelaksanaan upaya percepatan Pencegahandan penanganan Stunting bersumber dari anggaranpendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan danbelanja daerah, dan sumber-sumber lain yang sah dan tidakmengikat sesuai dengan k{3tentuan peraturan perundang-undangan.

BJn XIIIRENCANA AKSI DAERAlffl PERCEPATAN PENCEGAIIANDAN PERCEPATAN PBNCEGAHAN DAN PENANGANAN

STUNTING

P'|sal 21

Rencana aksi daerah meiupakan dokumen perencanaansebagai pedoman dalam bentuk arah kebijakan dan strategipencapaian sasaran pembangunan pangan dan gizi sebagaisalah satu upaya dalam percepatan pencegahan danpenanganan Stunting di Daerah.

Pasal 22

(1) Dokumen rencana akf5i daerah percepatan pencegahandan penanganan Stunl ing sebagaimana dimaksud dalamPasal 21 disusun den8an Sistematika sebagai berikut:

pendahuluanproril stuntingkebijakan percepatan pencegahan danpenanganan stunting di kabupatenkarawang

d Bablv prograrri kegiatan rad percepatanpenang€Lnan stunting 2019-2023

e Babv penutul.,

(2) Dokumen Rencana Aksi Percepatan Pencegahan danPenanganan Stunting sebagaimana dimaksud pada ayat( 1) tercantum dalam Lampiran 11 yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

15

Page 16: PERATURAN BUPATI I!IARAWAING€¦ · masalah gizi dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas < 23.5 cm. 24. Makanan Pendampin{; ASI yang adalah makanan yang

Ptl8al 23

Rencana aksi daerah percepatan pencegahan danpenanganan Stunting Ini menjadi pedoman PerangkatDaerah untuk menyusun rencana aksii daerah sekaligusmenjadi instrumen berbagai lembaga di Daerah dalammelakukan sinkronisasi prttgram dan kegiatan dalam upayapencapaian target pembarigunan pangan dan gizi sebagaisalah satu upaya percepatan penurunan dan penangananStunting di Daerah.

BJ(LB XIVKBTBNTUAN PBNUTUP

P€lsal 24

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannyadalam Berita Daerah Kabu paten Karawang.

Ditetapkan di Karawang

Diundangkan di Karawangpada tanggal |6 I.pt-ler 2cO9

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2019

NOMOR 3f,.

16