Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

122
1 PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya, dipandang perlu mengatur Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya; b. bahwa untuk tertib administrasi dalam pelaksanaannya, dipandang perlu menetapkan Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041)

Transcript of Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

Page 1: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1

PERATURAN BERSAMA

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN

JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya, dipandang perlu mengatur Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

b. bahwa untuk tertib administrasi dalam

pelaksanaannya, dipandang perlu menetapkan Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041)

Page 2: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

2

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang

Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang

Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 21);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang

Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332);

Page 3: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

3

8. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang

Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

13. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 14. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah enam kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;

Page 4: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

4

15. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA

ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:

1. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang selanjutnya disebut Diklat PNS adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan PNS.

2. Jabatan Fungsional Widyaiswara adalah jabatan

fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.

3. Widyaiswara adalah PNS yang diangkat sebagai

pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah.

4. Tugas Pokok Widyaiswara yang selanjutnya disebut

Tugas Pokok adalah mendidik, mengajar, dan/atau melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah masing-masing.

5. Lembaga Diklat Pemerintah adalah satuan unit

organisasi pada Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Kesekretariatan Lembaga Negara,

Page 5: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

5

dan Perangkat Daerah yang bertugas melakukan pengelolaan Diklat dan pengembangan SDM.

6. Sertifikasi adalah proses pengakuan atas kelayakan

seorang Widyaiswara dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, wewenangnya untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih mata Diklat tertentu melalui uji kompetensi dengan merujuk pada standar kompetensi Widyaiswara.

7. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan

dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Widyaiswara dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.

8. Tim penilai angka kredit adalah tim penilai yang

dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, dan bertugas menilai prestasi kerja Widyaiswara.

9. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri,

Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara dan Lembaga lainnya yang dipimpin oleh pejabat struktural eselon I dan bukan merupakan bagian dari Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non Kementerian.

10. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi

adalah Gubernur. 11. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah

Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota. 12. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang

mempunyai kewenangan mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan PNS sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

13. Pengangkatan adalah pengangkatan PNS ke dalam

Jabatan Fungsional Widyaiswara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

14. Pembebasan adalah pembebasan sementara dari

Jabatan Fungsional Widyaiswara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 6: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

6

15. Pemberhentian adalah pemberhentian dari Jabatan Fungsional Widyaiswara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

16. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara

yang selanjutnya disebut Instansi Pembina adalah Lembaga Administrasi Negara.

BAB II USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 2

(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka

kredit, setiap Widyaiswara wajib mencatat dan menginventarisasi semua kegiatan yang dilakukan.

(2) Hasil inventarisasi kegiatan dalam bentuk daftar usul

penetapan angka kredit (DUPAK) wajib diusulkan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.

Pasal 3

(1) Bahan penilaian angka kredit Widyaiswara

disampaikan pimpinan unit kerja atau paling rendah pejabat eselon IV yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian dan/atau kediklatan setelah diketahui atasan langsung pejabat fungsional yang bersangkutan kepada pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit.

(2) Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit Widyaiswara menyampaikan usul penetapan angka kredit kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

(3) Usul penetapan angka kredit Widyaiswara disampaikan kepada Tim Penilai setiap 1 (satu) tahun kegiatan dibuat dengan menggunakan contoh formulir dalam Lampiran I A, I B, I C, dan I D Peraturan Bersama ini.

(4) Setiap usul penetapan angka kredit Widyaiswara dilampiri dengan:

a. surat pernyataan telah menyelesaikan pendidikan

sekolah dan memperoleh ijazah/gelar dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran II A;

Page 7: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

7

b. surat pernyataan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam lampiran II B;

c. surat tugas melaksanakan kegiatan

pengembangan dan pelaksanaan diklat, dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan Bersama ini;

d. surat pernyataan melaksanakan kegiatan

pengembangan dan pelaksanaan diklat, dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV Peraturan Bersama ini;

e. surat pernyataan melaksanakan kegiatan

pengembangan profesi, dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran V Peraturan Bersama ini; dan

f. surat pernyataan melaksanakan kegiatan

penunjang, dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran VI Peraturan Bersama ini.

(5) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) huruf a sampai dengan huruf f harus disertai dengan bukti fisik.

Pasal 4

(1) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap

Widyaiswara dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.

(2) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap

Widyaiswara dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit

ditetapkan paling lambat pada bulan Januari; dan

b. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan paling lambat pada bulan Juli.

Page 8: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

8

Pasal 5

(1) Setiap usul penetapan angka kredit bagi Widyaiswara harus dinilai secara seksama dan objektif oleh Tim Penilai berdasarkan rincian kegiatan dan nilai angka kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009.

(2) Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit untuk ditetapkan angka kreditnya.

Pasal 6

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit

Widyaiswara adalah sebagai berikut:

a. Kepala LAN untuk Widyaiswara Utama di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;

b. Pejabat Eselon I LAN yang membidangi Pembinaan Widyaiswara untuk Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;

c. Sekretaris Utama LAN untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan Instansi Pembina;

d. Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat

Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat Eselon I yang setingkat dengan itu untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan instansi masing-masing;

e. Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan instansi masing-masing.

Page 9: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

9

(2) Dalam rangka pengendalian dan tertib administrasi, pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus membuat spesimen tanda tangan dan disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.

(3) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang

menetapkan angka kredit, spesimen tanda tangan pejabat yang menggantikan tetap harus dibuat dan disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.

Pasal 7

(1) Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka

kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit dalam batas waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, angka kredit dapat ditetapkan oleh pejabat lain 1 (satu) tingkat di bawahnya yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian dan/atau kediklatan.

(2) Pejabat lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menetapkan angka kredit setelah mendapatkan delegasi atau kuasa dari pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit atau atasan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

Pasal 8

(1) Penetapan angka kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran VII Peraturan Bersama ini.

(2) Asli Penetapan Angka Kredit (PAK) disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan, dan tembusannya disampaikan kepada:

a. Kepala Lembaga Administrasi Negara; b. Sekretaris Tim Penilai; c. Kepala Biro/Badan Kepegawaian Daerah/Badan

Kepegawaian Instansi yang bersangkutan; d. Kepala Badan/Pusat Diklat yang bersangkutan; e. Pejabat lain yang berkepentingan;

Page 10: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

10

f. Widyaiswara yang bersangkutan; dan g. Arsip.

BAB III TIM PENILAI ANGKA KREDIT

Pasal 9

Tim Penilai Angka Kredit (Tim Penilai) Jabatan Fungsional Widyaiswara terdiri dari:

a. Tim Penilai Widyaiswara Pusat, selanjutnya disebut Tim

Penilai Pusat (TPP); b. Tim Penilai Widyaiswara Instansi, selanjutnya disebut

Tim Penilai Instansi (TPI);

c. Tim Penilai Widyaiswara Daerah, selanjutnya disebut Tim Penilai Daerah (TPD).

Pasal 10

(1) Syarat untuk diangkat menjadi Anggota Tim Penilai:

a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama

dengan jabatan/pangkat Widyaiswara yang dinilai; b. memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai

prestasi kerja Widyaiswara; dan c. dapat aktif melakukan penilaian.

(2) Susunan Anggota Tim Penilai paling kurang tujuh orang terdiri dari unsur teknis yang secara langsung bertanggung jawab di bidang kediklatan, unsur kepegawaian, dan pejabat Widyaiswara, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Seorang Ketua merangkap sebagai anggota dari

unsur teknis; b. Seorang Wakil Ketua merangkap sebagai anggota; c. Seorang Sekretaris merangkap sebagai anggota

dari unsur kepegawaian; dan d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota.

(3) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, b, dan d, paling kurang 2 (dua) orang dari pejabat fungsional Widyaiswara.

Page 11: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

11

(4) Dalam hal komposisi jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dapat dipenuhi, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi dalam penilaian prestasi kerja di bidang pengembangan dan pelaksanaan diklat.

(5) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai

ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit setelah mendapat rekomendasi dari Kepala LAN sebagai pimpinan instansi pembina.

(6) Masa jabatan anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun

dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

(7) Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) masa jabatan secara berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.

(8) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang pensiun

atau berhalangan 6 (enam) bulan atau lebih, maka Ketua Tim Penilai mengusulkan penggantian anggota tim secara definitif sesuai masa kerja yang tersisa kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai.

(9) Dalam hal terdapat Tim Penilai yang turut dinilai, Ketua

Tim Penilai dapat mengangkat anggota Tim Penilai Pengganti.

(10) Tata kerja Tim Penilai dan tata cara penilaian angka

kredit ditetapkan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara.

Pasal 11

(1) Tugas Tim Penilai Pusat, adalah:

a. membantu Kepala LAN dalam menetapkan angka

kredit bagi Widyaiswara Utama di lingkungan Instansi Pusat dan Daerah;

b. membantu Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur LAN atau Pejabat eselon I yang membawahi unit pembinaan Widyaiswara dalam menetapkan angka kredit bagi Widyaiswara Madya

Page 12: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

12

Pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c di lingkungan Instansi Pusat dan Daerah; dan

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala LAN yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b.

(2) Tugas Tim Penilai Instansi, adalah:

a. membantu Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat Eselon I yang setingkat dengan itu, dalam menetapkan angka kredit bagi Widyaiswara Pertama sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b;

b. memeriksa angka kredit Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e sebelum diteruskan kepada Tim Penilai Pusat di lingkungan instansi masing-masing; dan

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau pejabat eselon I yang setingkat dengan itu, yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b.

(3) Tugas Tim Penilai Daerah adalah:

a. membantu Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/

Kota dalam menetapkan angka kredit bagi Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b;

b. memeriksa angka kredit Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e sebelum

Page 13: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

13

diteruskan kepada Tim Penilai Pusat di lingkungan instansi masing-masing pada tiap-tiap daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota; dan

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b.

Pasal 12

(1) Dalam hal Tim Penilai Instansi belum terbentuk,

penilaian prestasi kerja/angka kredit Widyaiswara dapat dimintakan kepada Tim Penilai Pusat.

(2) Dalam hal Tim Penilai Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota

belum terbentuk, penilaian angka kredit Widyaiswara dapat dimintakan kepada Tim Penilai Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota terdekat secara geografis atau Tim Penilai Pusat.

Pasal 13

(1) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan

tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian dan/atau kediklatan.

(2) Sekretariat Tim Penilai dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

Pasal 14

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit

dapat membentuk Tim Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai PNS atau bukan PNS yang mempunyai kompetensi teknis yang diperlukan.

(2) Tugas Tim Teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.

(3) Tim Teknis menerima tugas dan bertanggung jawab

kepada Ketua Tim Penilai.

Page 14: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

14

(4) Pembentukan Tim Teknis hanya bersifat sementara pada saat terdapat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

BAB IV KENAIKAN JABATAN/PANGKAT

Pasal 15

Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat Widyaiswara, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 16

(1) Penetapan kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 15, dapat dipertimbangkan, apabila: a. paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam jabatan

terakhir; b. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif dan

komposisi angka kredit penjenjangan yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi;

c. telah mengikuti dan lulus diklat kewidyaiswaraan

berjenjang; dan d. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau

pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 16 Ayat (1)

huruf c, diberlakukan secara efektif bagi Widyaiswara yang akan naik jabatan sejak terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014.

(3) Kenaikan jabatan Widyaiswara Pertama sampai dengan

Widyaiswara Madya ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian instansi masing-masing.

(4) Kenaikan jabatan dari Widyaiswara Madya menjadi Widyaiswara Utama ditetapkan oleh Presiden setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Page 15: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

15

(5) Untuk diangkat dalam jabatan Widyaiswara Utama di

samping memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi persyaratan: a. tersedianya formasi jabatan Widyaiswara Utama; b. melakukan orasi ilmiah.

(6) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran VIII Peraturan Bersama ini.

Pasal 17

(1) Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda

golongan ruang IV/c yang telah memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi namun tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (5), penetapan angka kreditnya hanya akan digunakan untuk pemeliharaan dalam jabatan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c.

(2) Widyaiswara Madya sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diwajibkan mengumpulkan angka kredit setiap tahun paling rendah 20 (dua puluh) dari sub unsur pengembangan dan pelaksanaan Diklat serta sub unsur pengembangan profesi.

(3) Widyaiswara Madya sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dimungkinkan untuk naik jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi apabila telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16.

Pasal 18

(1) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal

15, dapat dipertimbangkan, apabila: a. paling singkat telah 2 (dua) tahun dalam pangkat

terakhir; b. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif dan

komposisi angka kredit penjenjangan yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan

c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau

pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian

Page 16: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

16

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

(2) Kenaikan pangkat bagi PNS Pusat dan Daerah yang menduduki jabatan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b untuk menjadi Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e ditetapkan dengan Keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN.

(3) Kenaikan pangkat PNS Pusat yang menduduki jabatan Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a untuk menjadi Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b, ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala BKN.

(4) Kenaikan pangkat PNS Daerah Provinsi yang menduduki

jabatan Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a untuk menjadi Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b, ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.

(5) Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/Kota yang

menduduki jabatan Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a untuk menjadi Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan Widyaiswara Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d, ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.

(6) Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/Kota yang

menduduki jabatan Widyaiswara Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d untuk menjadi Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b, ditetapkan oleh Gubernur yang

Page 17: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

17

bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.

(7) Kenaikan pangkat Widyaiswara Madya pangkat Pembina

Utama Muda golongan ruang IV/c menjadi Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d, diusulkan bersamaan dengan kenaikan jabatannya kepada Presiden setelah mendapatkan pertimbangan teknis Kepala BKN.

Pasal 19

(1) Kenaikan pangkat bagi Widyaiswara dalam jenjang

jabatan yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Widyaiswara yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.

(3) Widyaiswara yang pada tahun pertama telah memenuhi

atau melebihi angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat dalam masa pangkat yang didudukinya, maka pada tahun kedua diwajibkan mengumpulkan paling kurang 20% (dua puluh persen) angka kredit dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari sub unsur pengembangan dan pelaksanaan Diklat.

Pasal 20

(1) Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan

ruang III/a yang akan naik pangkat menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan Widyaiswara Muda pangkat Penata golongan ruang III/c, dari angka kredit kumulatif yang disyaratkan paling rendah 4 (empat) angka kredit harus berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

(2) Widyaiswara Muda pangkat Penata golongan ruang III/c yang akan naik pangkat menjadi Penata Tingkat I golongan ruang III/d sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a, dari angka kredit kumulatif yang disyaratkan paling rendah 8 (delapan)

Page 18: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

18

angka kredit harus berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

(3) Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang

IV/a yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, dari angka kredit kumulatif yang disyaratkan paling rendah 12 (dua belas) angka kredit harus berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

(4) Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda

golongan ruang IV/c yang akan naik pangkat menjadi Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e, dari angka kredit kumulatif yang disyaratkan paling rendah 16 (enam belas) angka kredit harus berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

Pasal 21

(1) Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya

golongan ruang IV/d sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e setiap tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkatnya diwajibkan mengumpulkan paling rendah 25 (dua puluh lima) angka kredit dari sub unsur pengembangan dan pelaksanaan Diklat dan sub unsur pengembangan profesi.

(2) Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d untuk naik pangkat setingkat lebih tinggi selain memenuhi angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang disyaratkan.

BAB V PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA,

PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN

Pasal 22

Pengangkatan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian dalam dan dari Jabatan Fungsional Widyaiswara, ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 19: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

19

Bagian Kesatu Pengangkatan Dalam Jabatan

Pasal 23

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali

dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara harus memenuhi syarat: a. berijazah paling rendah sarjana (S1)/Diploma IV

sesuai kualifikasi yang ditentukan; b. pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang

III/a; c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau

pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(2) Kualifikasi pendidikan untuk Jabatan Fungsional

Widyaiswara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan oleh Instansi Pembina.

(3) Pengangkatan Widyaiswara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengangkatan yang dilakukan untuk mengisi lowongan formasi Widyaiswara dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

(4) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali

dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat sebagai Widyaiswara harus mengikuti dan telah lulus Diklat Fungsional Kewidyaiswaraan yang ditentukan oleh Instansi Pembina.

(5) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat

(4), yang tidak lulus Diklat Fungsional Kewidyaiswaraan diberhentikan dari Jabatan Fungsional Widyaiswara.

(6) Surat keputusan pengangkatan pertama kali dalam

Jabatan Fungsional Widyaiswara dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran IX Peraturan Bersama ini.

Pasal 24

(1) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam Jabatan

Fungsional Widyaiswara harus memenuhi syarat:

Page 20: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

20

a. pada saat pengangkatan sebagai Widyaiswara usia

paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; b. berijazah paling rendah sarjana (S1)/Diploma IV

sesuai kualifikasi yang ditentukan; c. pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang

III/a; d. telah mengikuti dan lulus Diklat Fungsional

Kewidyaiswaraan yang ditentukan oleh Instansi Pembina;

e. telah mendapat rekomendasi pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara dan penetapan angka kredit awal yang ditetapkan oleh Kepala LAN selaku Pimpinan Instansi Pembina;

f. sehat jasmani dan rohani dan dibuktikan dengan surat keterangan sehat (general check-up/medical record) yang dikeluarkan oleh rumah sakit yang ditunjuk oleh pemerintah; dan

g. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(2) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya.

(3) Jenjang jabatan Widyaiswara ditetapkan sesuai dengan

jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit setelah mendapatkan rekomendasi dari Instansi Pembina.

(4) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.

(5) Pengalaman dalam menduduki jabatan struktural

dan/atau jabatan fungsional lainnya yang dapat diberikan nilai angka kredit adalah jabatan struktural dan/atau jabatan fungsional lainnya yang terkait dengan bidang tugas pengajaran yang akan dilaksanakan.

(6) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a adalah bagi PNS yang menduduki jabatan struktural eselon II dan eselon I dengan syarat:

a. sehat jasmani dan rohani; b. lulus uji kompetensi; dan c. memenuhi formasi jabatan Fungsional Widyaiswara

pada Diklatpim Tingkat II dan Tingkat I.

Page 21: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

21

(7) Pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan oleh instansi terkait yaitu Lembaga Administrasi Negara, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan Kepegawaian Negara dan Instansi Pengusul/Pengguna.

(8) Pengajuan pengangkatan pejabat struktural eselon I dan

eselon II sebagaimana dimaksud pada ayat (6) paling lambat 9 (sembilan) bulan sebelum yang bersangkutan mencapai batas usia pensiun dari jabatan strukturalnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Paling lambat 6 (enam) bulan setelah diajukan oleh

pejabat pembina kepegawaian harus sudah mendapat rekomendasi dari LAN; dan

b. Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara sudah harus ditetapkan sebelum mencapai batas usia pensiun dalam jabatan struktural yang didudukinya.

(9) Pedoman pengangkatan dan penetapan angka kredit untuk penetapan jenjang Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh Instansi Pembina.

(10) Surat Keputusan Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara, dibuat dengan menggunakan contoh sebagaimana tersebut dalam Lampiran X Peraturan Bersama ini.

Pasal 25

(1) Selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) dan Pasal 24 ayat (1), pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara dilaksanakan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Widyaiswara.

(2) Formasi Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sebagai berikut:

a. Pegawai Negeri Sipil Pusat dilaksanakan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Widyaiswara yang ditetapkan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN.

Page 22: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

22

b. Pegawai Negeri Sipil Daerah dilaksanakan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Widyaiswara yang ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN.

(3) Formasi Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), untuk seorang Widyaiswara jumlah jam pelajaran minimal per tahun dari kegiatan tatap muka yaitu 500 (lima ratus) jam pelajaran (JP).

(4) Instansi pemerintah pusat dan daerah yang tidak memiliki Lembaga Diklat tidak dapat mengangkat Widyaiswara.

Pasal 26

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat mengisi formasi CPNS, apabila yang bersangkutan belum diangkat dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara dan telah mengalami kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, maka pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara dilakukan melalui pengangkatan perpindahan dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara.

Bagian Kedua Pembebasan Sementara

Pasal 27

(1) Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan

ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi bagi Widyaiswara yang jabatannya lebih rendah dari jabatan yang setara dengan pangkat yang dimiliki.

(2) Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan

ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi Widyaiswara yang akan mendapatkan kenaikan pangkat pertama sejak diangkat dalam jabatan terakhir.

Page 23: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

23

(3) Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi Widyaiswara yang pernah mendapatkan kenaikan pangkat sejak diangkat dalam jabatan terakhir.

(4) Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda

golongan ruang IV/c dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap 1 (satu) tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2).

(5) Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya

golongan ruang IV/d dan Pembina Utama golongan ruang IV/e dibebaskan sementara dari jabatan apabila setiap tahun sejak menduduki jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling rendah 25 (dua puluh lima) angka kredit dari sub unsur pengembangan dan pelaksanaan Diklat serta sub unsur pengembangan profesi.

(6) Pembebasan sementara bagi Widyaiswara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) didahului dengan peringatan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum batas waktu pembebasan sementara, dibuat dengan menggunakan contoh surat peringatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran XI Peraturan Bersama ini.

(7) Di samping dibebaskan sementara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5), Widyaiswara juga dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:

a. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil

dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;

b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;

c. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Widyaiswara;

d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan ke empat dan seterusnya; atau

e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

(8) Widyaiswara yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) dan

Page 24: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

24

ayat (7) huruf a, tetap melaksanakan tugas pokok dan dinilai serta ditetapkan angka kreditnya.

(9) Surat keputusan pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) dan ayat (7) dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran XII pada Peraturan Bersama ini.

Bagian Ketiga

Pengangkatan Kembali

Pasal 28

(1) Widyaiswara yang dibebaskan sementara karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dapat memenuhi angka kredit kekurangannya.

(2) Widyaiswara yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat, diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara apabila masa berlakunya hukuman disiplin tersebut telah berakhir.

(3) Widyaiswara yang dibebaskan sementara karena

diberhentikan sementara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966, diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah.

(4) Widyaiswara yang dibebaskan sementara karena

diberhentikan sementara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dijatuhi hukuman percobaan.

(5) Widyaiswara yang dibebaskan sementara karena

ditugaskan secara penuh di luar jabatannya dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara, apabila telah selesai melaksanakan tugas di luar Jabatan Fungsional Widyaiswara dengan ketentuan usia paling tinggi 2 (dua) tahun sebelum

Page 25: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

25

mencapai batas usia pensiun sesuai jabatan terakhir yang didudukinya baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional lainnya, kecuali yang menduduki jabatan struktural eselon II atau eselon I.

(6) Widyaiswara yang dibebaskan sementara karena cuti di

luar tanggungan negara kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya dan telah diangkat kembali pada instansi semula, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara.

(7) Widyaiswara yang dibebaskan sementara karena tugas

belajar lebih dari 6 bulan, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara apabila telah selesai menjalani tugas belajar.

(8) Surat keputusan pengangkatan kembali dalam Jabatan

Fungsional Widyaiswara dibuat dengan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran XIII Peraturan Bersama ini.

Pasal 29

(1) Widyaiswara yang dibebaskan sementara, apabila

diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara, wajib melampirkan Surat Keputusan (SK) Pembebasan Sementara.

(2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam

Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah angka kredit yang diperoleh selama tidak menduduki Jabatan Fungsional Widyaiswara.

(3) Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) bagi Widyaiswara yang ditugaskan secara penuh di luar jabatannya, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit di Instansi Pembina.

Bagian Keempat

Pemberhentian dari Jabatan

Pasal 30 (1) Widyaiswara diberhentikan dari jabatannya, apabila:

a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah

mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali jenis

Page 26: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

26

hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat; atau

b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) sampai dengan ayat (5), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan.

(2) Surat Keputusan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Widyaiswara dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran XIV Peraturan Bersama ini.

BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 31

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional Widyaiswara tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik jabatan fungsional lain maupun jabatan struktural.

Pasal 32

(1) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan pola tindak dalam melaksanakan pembinaan Widyaiswara, Lembaga Administrasi Negara selaku Instansi Pembina wajib melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi kepada pejabat yang berkepentingan dan Widyaiswara.

(2) Untuk meningkatkan kemampuan Widyaiswara secara profesional sesuai kompetensi jabatan, Lembaga Administrasi Negara selaku Instansi Pembina, antara lain melakukan: a. penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan

fungsional/teknis fungsional bagi Widyaiswara; b. penyelenggaraan Diklat fungsional/teknis fungsional

bagi Widyaiswara; c. penyusunan pedoman penyelenggaraan Diklat Calon

Widyaiswara; d. penyusunan standar kompetensi Widyaiswara; e. penyusunan sertifikasi Widyaiswara; f. penyusunan pedoman formasi Jabatan Fungsional

Widyaiswara; g. fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi

Widyaiswara; h. pengembangan sistem informasi Jabatan Fungsional

Widyaiswara; dan

Page 27: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

27

i. penyusunan daftar spesialisasi Widyaiswara dan mata Diklat.

Pasal 33

Widyaiswara yang belum disertifikasi tetap melaksanakan kegiatan sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya dan diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan sertifikasi paling lambat sampai dengan 31 Desember 2014.

BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 34

(1) Perhitungan angka kredit untuk kegiatan dari unsur

utama dan unsur penunjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 menggunakan Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/66/M.PAN/6/2005.

(2) Kenaikan pangkat sampai dengan per 1 Oktober 2010 dapat dipertimbangkan dengan menggunakan persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/66/M.PAN/6/2005.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 35

Ketentuan teknis yang belum diatur dalam Peraturan Bersama ini akan diatur kemudian oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara baik secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

Pasal 36

Untuk mempermudah pelaksanaan Peraturan Bersama ini, dilampirkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya sebagaimana tersebut dalam Lampiran XV Peraturan Bersama ini.

Page 28: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

28

Pasal 37

Dengan berlakunya Peraturan Bersama ini, maka Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2005 dan Nomor 17 Tahun 2005 dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 38

Peraturan Bersama ini disampaikan kepada yang berkepentingan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Pasal 39

Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Januari 2010

KEPALA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Ttd. Ttd.

EDY TOPO ASHARI ASMAWI REWANSYAH Disalin sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Organisasi,

Bambang Giyanto

Page 29: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

DAFTAR USUL PENETAPAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN

ANGKA KREDIT WIDYAISWARA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

TANGGAL 15 JANUARI 2010

I

1 :

2 :

3 :

4 :

5 :

6 :

7 :

8 :

9 Masa Kerja Golongan :

:

10 :

II

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 5 6 7 8 9 10 11

1

a. 1

b. 2

c. 3

4

B. 1

a. 5

b. 6

2

a.

a) 7

b) 8

a) 9

b) 10

b.

a) 11

b) 12

a) 13

b) 14

a) 15

b) 16

a) 17

b) 18

c.

1)

19

20

2)

21

22

1) Ketua

2) Anggota

Penyusunan

kurikulum Diklat

PENGEMBANGAN

DAN

PELAKSANAAN

DIKLAT

Melaksanakan AKD, sebagai:

1) Golongan I dan II, sebagai:

Ketua

Menyusun kurikulum Diklat pada:

Penganalisisan

Kebutuhan Diklat

(AKD)Anggota

Anggota

Ketua

a) Tingkat Dasar, sebagai:

Diklat Struktural :

1) Diklatpim Tingkat IV, sebagai:

b) Tingkat Lanjutan, sebagai:

Ketua

Anggota

Diklat pembentukan jabatan

fungsional, sebagai:

Anggota

Ketua

Diklat Fungsional:

4) Diklatpim Tingkat I, sebagai:

Anggota

2) Diklatpim Tingkat III, sebagai:

Diklat Prajabatan:

Anggota

Ketua

Anggota

2) Golongan III, sebagai:

3) Diklatpim Tingkat II, sebagai:

Ketua

Ketua

a) Ketua

b) Anggota

Jenis Kelamin

JUMLAH

PERATURAN BERSAMA

NOMOR 1 Tahun 2010

Contoh: LAMPIRAN I A:

Masa Penilaian Tanggal: ….. s/d …….

Pendidikan sekolah

yang terakreditasi

dan memperoleh

ijazah/gelar

kesarjanaan

NIP

Nomor Seri Karpeg

UNSUR YANG DINILAI

Tempat dan Tanggal Lahir

Unit Kerja

Pangkat/Golongan/TMT

Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya

Lama

Baru

Jabatan/TMT

NOMOR 2 Tahun 2010

Nama

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA PERTAMA

NOMOR:

KETERANGAN PERORANGAN

BUTIR KEGIATANTIM PENILAI

ANGKA KREDIT MENURUT

Mengikuti Diklat dan memperoleh

STTPP/sertifikat minimal 30 jam

pelajaran.

INSTANSI PENGUSUL

KODE

BUTIR

KEG.

Pasca Sarjana (S2)

Diklat Fungsional

Penjenjangan

UNSUR

4

SUB UNSUR KEGIATAN

2 3

Pendidikan dan

Pelatihan dan

memperoleh Surat

Tanda Tamat

Pendidikan dan

Pelatihan

(STTPP)/sertifikat

Mengikuti pendidikan sekolah yang

terakreditasi dan memperoleh

ijazah/gelar kesarjanaan, jenjang:

Doktor (S3)

Sarjana (S1)

2

I. UTAMA A. PENDIDIKAN

29

Page 30: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 1142 3

23

24

25

26

27

28

d.

29

30

3 a.

a)

Tin

31

b)

Tin

32

a)

Tin

33

b)

Tin

34

c)

Tin

35

d)

Tin

36

3) a) 37

b)

(1) Tingkat Dasar 38

(2) Tingkat Lanjutan 39

(3) Tingkat Menengah 40

(4) Tingkat Tinggi 41

4) 42

b.

a)

Tin

43

b)

Tin

44

a)

Tin

45

b)

Tin

46

c)

Tin

47

d)

Tin

48

3) a) 49

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 50

(2) Tingkat Lanjutan 51

(3) Tingkat Menengah 52

(4) Tingkat Tinggi 53

4) 54

c.

a)

Tin

55

b)

Tin

56

a)

Tin

57

b)

Tin

58

c)

Tin

59

d)

Tin

60

3) a) 61

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 62

(2) Tingkat Lanjutan 63

(3) Tingkat Menengah 64

(4) Tingkat Tinggi 65

4) 66

d.

a)

Tin

67

b)

Tin

68

a)

Tin

69

b)

Tin

70

c)

Tin

71

d)

Tin

72

3) a) 73

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 74

(2) Tingkat Lanjutan 75

(3) Tingkat Menengah 76

(4) Tingkat Tinggi 77

4) 78

e.

1) Ketua

c) Tingkat Menengah, sebagai:

2) Anggota

1) Ketua

1) Ketua

Diklat Teknis

Diklat Fungsional

Diklat Teknis

Diklat Teknis

Diklat Struktural:

2) Anggota

Penyusunan bahan

Diklat sesuai

spesialisasinya

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat III

1) Ketua

Menyusun bahan ajar sesuai

spesialisasinya, pada:

d) Tingkat Tinggi, sebagai:

2) Anggota

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Menyusun GBPP/RBPMD dan

SAP/RP sesuai spesialisasinya,

pada:

1) Diklat Prajabatan:

2)

Diklatpim Tingkat IV

Golongan III

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklat Fungsional

1) Diklat Prajabatan:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Menyusun bahan tayang sesuai

spesialisasinya, pada:

2)

Diklatpim Tingkat I

1) Diklat Prajabatan:

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklat Pembentukan

Jabatan Fungsional

Golongan III

Menyusun Modul Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

Golongan I dan II

Diklat Pembentukan

Jabatan Fungsional

Diklat Pembentukan

Jabatan Fungsional

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Diklat Teknis

Diklat Fungsional

Golongan I dan II

2) Anggota

Diklat Fungsional

Penjenjangan:

2)

Diklat Teknis, sebagai:

Golongan III

2)

Diklatpim Tingkat II

Golongan I dan II

Diklat Struktural:

1)

Diklatpim Tingkat I

Diklat Pembentukan

Jabatan Fungsional

Golongan III

Diklat Struktural:

Menyusun soal ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

30

Page 31: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 1142 3

a)

Tin

79

b)

Tin

80

a)

Tin

81

b)

Tin

82

c)

Tin

83

d)

Tin

84

3) a) 85

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 86

(2) Tingkat Lanjutan 87

(3) Tingkat Menengah 88

(4) Tingkat Tinggi 89

4) 90

4

a.

1) 91

2) 92

b.

1) 93

2) 94

3) 95

4) 96

c.

1)

97

2)

a)

Tin

98

b)

Tin

99

c)

Tin

100

d)

Tin

101

d. 102

5

a.

1) 103

2) 104

b.

1) 105

2) 106

3) 107

4) 108

c.

1)

109

2)

a)

Tin

110

b)

Tin

111

c)

Tin

112

d)

Tin

113

d. 114

6 a.

1) 115

2) 116

3) 117

4) 118

b.

1) 119

2) 120

3) 121

4) 122

c.

1) 123

2) 124

3) 125

4) 126

7

a. 127

b. 128

8

a.

1) 129

2) 130

Pelaksanaan tatap

muka di depan kelas

Diklat sesuai

spesialisasinya

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Menjadi moderator/ narasumber

pada seminar/lokakarya/diskusi

dalam kelas pada Diklat Struktural

sesuai spesialisasinya:

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Pengelolaan Program

Diklat di Instansinya

Diklat Prajabatan

Golongan I dan II

Melaksanakan evaluasi program Diklat,

pada:

penanggung jawab (minimal 30 JP)

Mengelola program Diklat di

instansinya, sebagai:

Pengevaluasian

program Diklat

anggota (minimal 30 JP)

Golongan III

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Diklatpim Tingkat III

Membimbing peserta Diklat dalam

penulisan KK pada Diklat Struktural

sesuai spesialisasinya:

Membimbing peserta Diklat dalam

PKL/OL pada Diklat Struktural

sesuai spesialisasinya:

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Golongan III

Tingkat Tinggi

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Diklat Teknis

1)

Tingkat Dasar

Golongan III

Diklat Teknis

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Diklatpim Tingkat III

Melaksanakan tatap muka di depan

kelas Diklat sesuai spesialisasinya,

pada:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional:

Tingkat Lanjutan

Tingkat Menengah

Tingkat Menengah

Memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

Golongan III

Diklat Struktural:

Tingkat Lanjutan

Tingkat Dasar

Diklatpim Tingkat II

Diklat Fungsional:

2)

Diklatpim Tingkat IV

Diklat Fungsional

Diklat Fungsional

Diklatpim Tingkat III

Diklat Struktural:

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Pembimbingan

peserta Diklat pada

Diklat Struktural

sesuai

spesialisasinya

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklatpim Tingkat II

Diklat Struktural:

Diklat Pembentukan

Jabatan Fungsional

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Pemeriksaan jawaban

ujian Diklat sesuai

spesialisasinya

31

Page 32: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 1142 3

b.

1) 131

2) 132

3) 133

4) 134

c.

1)135

2)

a)

Tin

136

b)

Tin

137

c)

Tin

138

d)

Tin

139

d. 140

C Pengembangan

Profesi

1) 141

2) 142

a) 143

b) 144

c) 145

a) 146

b) 147

3)

a) 148

b) 149

4)

a) 150

b) 151

5) 152

1) 153

2) 154

3) 155

1) 156

2) 157

b. 158

a. 159

b. 160

4 Pelaksanaan Orasi

Ilmiah sesuai

spesialisasinya

161

A

a. 162

b. 163

B

a. 164

b.165

JUMLAH

Panduan Kediklatan

Moderator/peserta/anggota panitia

Peran Serta dalam

seminar/lokakarya

dalam rangka

pengembangan

wawasan kompetensi

Widyaiswara

JUMLAH UNSUR UTAMA

Pembuatan

peraturan/panduan

dalam lingkup

kediklatan

Pengurus

Keanggotaan dalam

Organisasi Profesi

Anggota

Mengikuti keanggotaan organisasi

profesi, sebagai:

Narasumber/pembahas/penyaji/

ketua panitia

Buku Proceeding:

Membuat peraturan/panduan dalam

lingkup kediklatan, dalam bentuk:

Menerjemahkan/menyadur dari

bahan lainnya selain buku yang

terkait lingkup kediklatan dan/atau

pengembangan spesialisasinya

dalam bentuk naskah.

diakui oleh instansi yang

bersangkutan

Naskah

Lokal

didokumentasikan di

perpustakaan instansi/lembaga

a.

Buku

2)

Nasional terakreditasi

Internasional

Penulis

Instansi

Majalah Ilmiah:

Nasional

c.

Tidak terakreditasi

Terakreditasi

Naskah:

disajikan dalam pertemuan

Ilmiah

Buku dengan ISBN, diterbitkan, dan

diedarkan secara nasional,

sebagai:

Diklatpim Tingkat IV

Nasional

Diklat Fungsional:

Tingkat Tinggi

Non Buku, yang dimuat dalam:

II.

PENUNJANG

1 Pembuatan Karya

Tulis Ilmiah (KTI)

yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau

pengembangan

spesialisasinya

Diklatpim Tingkat I

Menerjemahkan/menyadur buku

yang terkait lingkup kediklatan

dan/atau pengembangan

spesialisasinya, dalam bentuk:

Editor

Jurnal Ilmiah:

Diklatpim Tingkat II

Mengikuti seminar/lokakarya sebagai:

Diklatpim Tingkat III

Tingkat Menengah

Website

Diklat Teknis

Tingkat Lanjutan

JUMLAH

Surat Kabar:

Melaksanakan Orasi Ilmiah sesuai

spesialisasinya

3

Produk Perundang-undangan

Membuat KTI yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau pengembangan

spesialisasinya, dalam bentuk:

2 Penerjemahan/

penyaduran buku dan

bahan ilmiah lainnya

selain buku yang

terkait lingkup

kediklatan dan/atau

pengembangan

spesialisasinya

Internasional

Tingkat Dasar

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Fungsional

Diklat Struktural:

a.

b.

1)

PENUNJANG TUGAS

WIDYAISWARA

32

Page 33: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 1142 3

C Keanggotaan dalam

Tim Penilai Jabatan

Fungsional

Widyaiswara

166

D Pembimbingan

kepada Widyaiswara

jenjang dibawahnya

167

E

a. 168

b. 169

c. 170

F a.

1) 171

2) 172

3) 173

b 174

c. 175

Keterangan :

Memperoleh gelar kehormatan

akademis

Perolehan Piagam

Kehormatan/ Tanda

Jasa

Memperoleh penghargaan Satya

Lencana Karya Satya, lamanya:

10 (sepuluh) tahun

Memperoleh penghargaan lainnya

dari pemerintah

Sarjana (S1)

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

30 (tiga puluh) tahun

20 (dua puluh) tahun

Memperoleh gelar kesarjanaan yang

tidak sesuai spesialisasinya dan/atau

lebih dari satu kali pada jenjang

pendidikan yang sama, pada program:

Doktor (S3)

Pasca Sarjana (S2)

Perolehan gelar

kesarjanaan yang

tidak sesuai

spesialisasinya

Membimbing kepada Widyaiswara

jenjang dibawahnya

Menjadi anggota dalam Tim Penilai

Jabatan Fungsional Widyaiswara

Bagian yang dihitamkan adalah kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dinilai angka kreditnya karena tidak sesuai dengan tugas pokok pada jenjang jabatannya

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

33

Page 34: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 11

Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

2 3 4

34

Page 35: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :

1. Surat pernyataan melakukan kegiatan pendidikan

2. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan dan pelaksanaan Diklat

3. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi

4. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas Widyaiswara

5. Dan Seterusnya

………………., ……………………

NIP.

IV Catatan Pejabat Pengusul :

1. ….

2. ….

3. ….

4. dan seterusnya

(Jabatan)

(nama pejabat pengusul)

NIP.

V Catatan Anggota Tim Penilai :

1. ….

2. ….

3. …. …………………… , ………………..

4. dan seterusnya

(nama penilai I)

NIP.

…………………… , ………………..

(nama penilai II)

NIP.

VI Catatan Ketua Tim Penilai :

1. ….

2. ….

3. ….

4. dan seterusnya

Ketua Tim Penilai,

( Nama )

NIP.

35

Page 36: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

DAFTAR USUL PENETAPAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN

ANGKA KREDIT WIDYAISWARA

TANGGAL 15 JANUARI 2010

I

1 :

2 :

3 :

4 :

5 :

6 :

7 :

8 :

9 Masa Kerja Golongan :

:

10 :

II

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 5 6 7 8 9 10 11

1

a. 1

b. 2

c. 3

4

B. 1

a. 5

b. 6

2

a.

a) 7

b) 8

a) 9

b) 10

b.

a) 11

b) 12

a) 13

b) 14

a) 15

b) 16

a) 17

b) 18

c.

1)

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

d.

29

30

Diklat Fungsional:

Diklat pembentukan jabatan

fungsional, sebagai:

a) Ketua

b) Anggota

2) Anggota

1) Ketua

2) Anggota

b) Tingkat Lanjutan, sebagai:

c) Tingkat Menengah, sebagai:

Ketua

Anggota

4) Diklatpim Tingkat I, sebagai:

Ketua

Anggota

3) Diklatpim Tingkat II, sebagai:

Ketua

Anggota

Diklat Struktural :

1) Ketua

2) Anggota

2) Diklat Fungsional Penjenjangan

a) Tingkat Dasar, sebagai:

Anggota

Ketua

Anggota

1) Diklatpim Tingkat IV, sebagai:

Menyusun kurikulum Diklat pada:

2 3 4

PENDIDIKAN Pendidikan sekolah

yang terakreditasi

dan memperoleh

ijazah/gelar

kesarjanaan

Melaksanakan AKD, sebagai:

UNSUR

2) Golongan III, sebagai:

Anggota

Ketua

1) Golongan I dan II, sebagai:

Ketua

Anggota

Penyusunan

kurikulum Diklat

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

ANGKA KREDIT MENURUT

Jenis Kelamin

Lama

Unit Kerja

KODE

BUTIR

KEG.SUB UNSUR KEGIATAN

Contoh: LAMPIRAN I B: PERATURAN BERSAMA

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR 1 Tahun 2010

NOMOR 2 Tahun 2010

NIP

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA MUDA

NOMOR:

Masa Penilaian Tanggal: ….. s/d …….

KETERANGAN PERORANGAN

Nama

Nomor Seri Karpeg

Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya

Tempat dan Tanggal Lahir

Mengikuti pendidikan sekolah yang

terakreditasi dan memperoleh ijazah/gelar

kesarjanaan, jenjang:

Doktor (S3)

BUTIR KEGIATAN

UNSUR YANG DINILAI

Baru

Pangkat/Golongan/TMT

Jabatan/TMT

1) Ketua

2) Anggota

d) Tingkat Tinggi, sebagai:

1) Ketua

JUMLAH

Diklat Prajabatan:

Ketua

2) Anggota

Diklat Teknis, sebagai:

1) Ketua

I. UTAMA

Pasca Sarjana (S2)

Sarjana (S1)

2 Pendidikan dan

Pelatihan dan

memperoleh Surat

Tanda Tamat

Pendidikan dan

Pelatihan

(STTPP)/sertifikat

Mengikuti Diklat dan memperoleh

STTPP/sertifikat minimal 30 jam pelajaran.

A.

PENGEMBANGAN

DAN

PELAKSANAAN

DIKLAT

Penganalisisan

Kebutuhan Diklat

(AKD)

2) Diklatpim Tingkat III, sebagai:

36

Page 37: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 112 3 4

3 a.

a)

Tin

31

b)

Tin

32

a)

Tin33

b)

Tin34

c)

Tin

35

d)

Tin36

3) a) 37

b)

(1) Tingkat Dasar 38

(2) Tingkat Lanjutan 39

(3) Tingkat Menengah 40

(4) Tingkat Tinggi 41

4) 42

b.

a) 43

b) 44

a) 45

b) 46

c) 47

d) 48

3) a) 49

b)

(1) Tingkat Dasar 50

(2) Tingkat Lanjutan 51

(3) Tingkat Menengah 52

(4) Tingkat Tinggi 53

4) 54

c.

a) 55

b) 56

a) 57

b) 58

c) 59

d) 60

3) a) 61

b)

(1) Tingkat Dasar 62

(2) Tingkat Lanjutan 63

(3) Tingkat Menengah 64

(4) Tingkat Tinggi 65

4) 66

d.

a) 67

b) 68

a) 69

b) 70

c) 71

d) 72

3) a) 73

b)

(1) Tingkat Dasar 74

(2) Tingkat Lanjutan 75

(3) Tingkat Menengah 76

(4) Tingkat Tinggi 77

4) 78

e.

a) 79

b) 80

a) 81

b) 82

c) 83

d) 84

3) a) 85

b)

(1) Tingkat Dasar 86

(2) Tingkat Lanjutan 87

(3) Tingkat Menengah 88

(4) Tingkat Tinggi 89

4) 90

1)

Golongan I dan II

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklat Teknis

Diklat Teknis

Golongan III

Diklat Prajabatan:

Menyusun soal ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

Diklatpim Tingkat II

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Teknis

Menyusun Modul Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Golongan III

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Golongan I dan II

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Menyusun bahan tayang sesuai

spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

2) Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

2)

Diklatpim Tingkat I

Diklatpim Tingkat IV

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Golongan III

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP

sesuai spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Penyusunan bahan

Diklat sesuai

spesialisasinya

Menyusun bahan ajar sesuai

spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Golongan III

2) Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat III

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Diklat Teknis

Golongan III

Diklatpim Tingkat I

Diklat Teknis

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat II

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

2) Diklat Struktural:

2)

Diklat Fungsional Penjenjangan:

37

Page 38: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 112 3 4

4

a.

1) 91

2) 92

b.

1) 93

2) 94

3) 95

4) 96

c.

1)

97

2)

a) 98

b) 99

c) 100

d) 101

d. 102

5 Pemeriksaan

jawaban ujian Diklat

sesuai

spesialisasinya

a.

spesialisasinya 1) 103

2) 104

b.

1) 105

2) 106

3) 107

4) 108

c.

1)

109

2)

a)

Tin

110

b)

Tin

111

c)

Tin

112

d) 113

d. 114

6 a.

1) 115

2) 116

3) 117

4) 118

b.

1) 119

2) 120

3) 121

4) 122

c.

1) 123

2) 124

3) 125

4) 126

7

a. 127

b. 128

8

a.

1) 129

2) 130

b.

1) 131

2) 132

3) 133

4) 134

c.

1)135

2)

a)

Tin

136

b)

Tin

137

c)

Tin

138

d)

Tin

139

d. 140

C Pengembangan

Profesi

1 Pembuatan Karya

Tulis Ilmiah (KTI)

yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau

1) 141

2) 142

Tingkat Menengah

Membuat KTI yang terkait lingkup kediklatan

dan/atau pengembangan spesialisasinya,

dalam bentuk:

a.

Editor

JUMLAH

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Buku dengan ISBN, diterbitkan, dan

diedarkan secara nasional, sebagai:

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat III

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Tingkat Dasar

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Golongan III

Diklatpim Tingkat I

penanggung jawab (minimal 30 JP)

Pengelolaan

Program Diklat di

Instansinya

Mengelola program Diklat di instansinya,

sebagai:

anggota (minimal 30 JP)

Pengevaluasian

program Diklat

Melaksanakan evaluasi program Diklat,

pada:

Diklat Prajabatan

Pembimbingan

peserta Diklat pada

Diklat Struktural

sesuai

spesialisasinya

Membimbing peserta Diklat dalam

penulisan KK pada Diklat Struktural

sesuai spesialisasinya:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat I

Membimbing peserta Diklat dalam

PKL/OL pada Diklat Struktural sesuai

spesialisasinya:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Menjadi moderator/ narasumber pada

seminar/lokakarya/diskusi dalam kelas

pada Diklat Struktural sesuai

spesialisasinya:

Diklatpim Tingkat IV

Tingkat Dasar

Tingkat Lanjutan

Tingkat Menengah

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Tingkat Lanjutan

Tingkat Menengah

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Golongan III

Diklatpim Tingkat II

Pelaksanaan tatap

muka di depan kelas

Diklat sesuai

spesialisasinya

Melaksanakan tatap muka di depan kelas

Diklat sesuai spesialisasinya, pada:

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Golongan III

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat IV

Golongan I dan II

Diklatpim Tingkat I

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Diklat Fungsional:

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat II

Diklat Prajabatan:

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

Diklatpim Tingkat IV

Penulis

Diklat Fungsional:

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Tingkat Lanjutan

Golongan I dan II

Diklat Struktural:

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional:

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Tingkat Dasar

38

Page 39: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 112 3 4

b.

1)

a) 143

b) 144

c) 145

a) 146

b) 147

3)

a) 148

b) 149

4)

a) 150

b) 151

5) 152

1) 153

2) 154

3) 155

1) 156

2) 157

b. 158

a. 159

b. 160

4 Pelaksanaan Orasi

Ilmiah sesuai

spesialisasinya

161

A

a. 162

b. 163

B

a.164

b. 165

C Keanggotaan dalam

Tim Penilai Jabatan

Fungsional

Widyaiswara

166

D Pembimbingan

kepada Widyaiswara

jenjang dibawahnya

167

E

a. 168

b. 169

c. 170

F a.

1) 171

2) 172

3) 173

b 174

c. 175

Keterangan :

Perolehan Piagam

Kehormatan/ Tanda

Jasa

Memperoleh penghargaan Satya

Lencana Karya Satya, lamanya:

30 (tiga puluh) tahun

Memperoleh gelar kehormatan akademis

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

Memperoleh penghargaan lainnya dari

pemerintah

20 (dua puluh) tahun

10 (sepuluh) tahun

Produk Perundang-undangan

Panduan Kediklatan

Pengurus

Anggota

Sarjana (S1)

Melaksanakan Orasi Ilmiah sesuai

spesialisasinya

JUMLAH

II.

PENUNJANG

Peran Serta dalam

seminar/lokakarya

dalam rangka

pengembangan

wawasan

kompetensi

Widyaiswara

Mengikuti seminar/lokakarya sebagai:

Narasumber/pembahas/penyaji/ ketua

panitia

Keanggotaan dalam

Organisasi Profesi

Mengikuti keanggotaan organisasi profesi,

sebagai:

Perolehan gelar

kesarjanaan yang

tidak sesuai

spesialisasinya

Membimbing kepada Widyaiswara jenjang

dibawahnya

Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak

sesuai spesialisasinya dan/atau lebih dari

satu kali pada jenjang pendidikan yang

sama, pada program:

Doktor (S3)

Pasca Sarjana (S2)

Menjadi anggota dalam Tim Penilai Jabatan

Fungsional Widyaiswara

Buku Proceeding:

Internasional

Nasional

Website

Surat Kabar:

Nasional

Menerjemahkan/menyadur dari bahan

lainnya selain buku yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau pengembangan

spesialisasinya dalam bentuk naskah.

Naskah

Moderator/peserta/anggota panitia

JUMLAH UNSUR UTAMA

3 Pembuatan

peraturan/panduan

dalam lingkup

kediklatan

Membuat peraturan/panduan dalam lingkup

kediklatan, dalam bentuk:

2

PENUNJANG TUGAS

WIDYAISWARA

c. Naskah:

disajikan dalam pertemuan Ilmiah

didokumentasikan di perpustakaan

instansi/lembaga

diakui oleh instansi yang

bersangkutan

Buku

Non Buku, yang dimuat dalam:

Penerjemahan/

penyaduran buku

dan bahan ilmiah

lainnya selain buku

yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau

pengembangan

spesialisasinya

a. Menerjemahkan/menyadur buku yang

terkait lingkup kediklatan dan/atau

pengembangan spesialisasinya, dalam

bentuk:

Nasional terakreditasi

2) Majalah Ilmiah:

Terakreditasi

Instansi

Tidak terakreditasi

Jurnal Ilmiah:

Internasional

Bagian yang dihitamkan adalah kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dinilai angka kreditnya karena tidak sesuai dengan tugas pokok pada jenjang jabatannya

Lokal

39

Page 40: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 11

Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

2 3 4

40

Page 41: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :

1. Surat pernyataan melakukan kegiatan pendidikan

2. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan dan pelaksanaan Diklat

3. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi

4. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas Widyaiswara

5. Dan Seterusnya

………………., ……………………

NIP.

IV Catatan Pejabat Pengusul :

1. ….

2. ….

3. ….

4. dan seterusnya

(Jabatan)

(nama pejabat pengusul)

NIP.

V Catatan Anggota Tim Penilai :

1. ….

2. ….

3. …. …………………… , ………………..

4. dan seterusnya

(nama penilai I)

NIP.

…………………… , ………………..

(nama penilai II)

NIP.

VI Catatan Ketua Tim Penilai :

1. ….

2. ….

3. ….

4. dan seterusnya

Ketua Tim Penilai,

( Nama )

NIP.

41

Page 42: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

DAFTAR USUL PENETAPAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN

ANGKA KREDIT WIDYAISWARA

TANGGAL 15 JANUARI 2010

I

1 :

2 :

3 :

4 :

5 :

6 :

7 :

8 :

9 Masa Kerja Golongan :

:

10 :

II

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 5 6 7 8 9 10 11

1

a. 1

b. 2

c. 3

4

B. 1

a. 5

b. 6

2

a.

a) 7

b) 8

a) 9

b) 10

b.

a) 11

b) 12

a) 13

b) 14

a) 15

b) 16

a) 17

b) 18

c.

1)

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

d.

29

30

JUMLAH

2) Anggota

2) Anggota

2) Anggota

1) Ketua

1) Ketua

2) Anggota

c) Tingkat Menengah, sebagai:

Diklat Teknis, sebagai:

1) Ketua

1) Ketua

d) Tingkat Tinggi, sebagai:

Anggota

Ketua

Anggota

b) Anggota

a) Tingkat Dasar, sebagai:

1) Ketua

2) Anggota

Diklat Fungsional:

Diklat pembentukan jabatan

fungsional, sebagai:

a) Ketua

2) Diklat Fungsional Penjenjangan

b) Tingkat Lanjutan, sebagai:

Ketua

4) Diklatpim Tingkat I, sebagai:

1) Diklatpim Tingkat IV, sebagai:

Ketua

Anggota

2) Diklatpim Tingkat III, sebagai:

Ketua

2) Golongan III, sebagai:

Diklat Prajabatan:

1) Golongan I dan II, sebagai:

3) Diklatpim Tingkat II, sebagai:

Ketua

Anggota

Anggota

Anggota

Diklat Struktural :

PENGEMBANGAN

DAN

PELAKSANAAN

DIKLAT

Penganalisisan

Kebutuhan Diklat

(AKD)

Melaksanakan AKD, sebagai:

Anggota

Penyusunan

kurikulum Diklat

Menyusun kurikulum Diklat pada:

Ketua

Nama

Lama

Jabatan/TMT

Pangkat/Golongan/TMT

I. UTAMA A. PENDIDIKAN Pendidikan sekolah

yang terakreditasi

dan memperoleh

ijazah/gelar

kesarjanaan

Pendidikan dan

Pelatihan dan

memperoleh Surat

Tanda Tamat

Pendidikan dan

Pelatihan

(STTPP)/sertifikat

Baru

2

Ketua

Sarjana (S1)

Unit Kerja

UNSUR YANG DINILAI

3 4

Mengikuti Diklat dan memperoleh

STTPP/sertifikat minimal 30 jam pelajaran.

UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN BUTIR KEGIATAN

Doktor (S3)

2

Pasca Sarjana (S2)

Mengikuti pendidikan sekolah yang

terakreditasi dan memperoleh ijazah/gelar

kesarjanaan, jenjang:

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

NOMOR 1 Tahun 2010

JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA MADYA

KODE

BUTIR

KEG.

ANGKA KREDIT MENURUT

NOMOR:

Masa Penilaian Tanggal: ….. s/d …….

Jenis Kelamin

Nomor Seri Karpeg

KETERANGAN PERORANGAN

NOMOR 2 Tahun 2010

Contoh: LAMPIRAN I C:

Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya

Tempat dan Tanggal Lahir

NIP

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

PERATURAN BERSAMA

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

42

Page 43: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 112 3 4

3 a.

a)

Tin

31

b)

Tin

32

a)

Tin

33

b)

Tin

34

c)

Tin

35

d)

Tin

36

3) a) 37

b)

(1) Tingkat Dasar 38

(2) Tingkat Lanjutan 39

(3) Tingkat Menengah 40

(4) Tingkat Tinggi 41

4) 42

b.

a) 43

b) 44

a)

Tin45

b)

Tin46

c)

Tin

47

d)

Tin48

3) a) 49

b)

(1) Tingkat Dasar 50

(2) Tingkat Lanjutan 51

(3) Tingkat Menengah 52

(4) Tingkat Tinggi 53

4) 54

c.

a)

Tin55

b)

Tin

56

a)

Tin

57

b)

Tin

58

c)

Tin

59

d) 60

3) a) 61

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 62

(2) Tingkat Lanjutan 63

(3) Tingkat Menengah 64

(4) Tingkat Tinggi 65

4) 66

d.

a)

Tin

67

b)

Tin

68

a)

Tin

69

b)

Tin

70

c)

Tin

71

d)

Tin

72

3) a) 73

b)

(1) Tingkat Dasar 74

(2) Tingkat Lanjutan 75

(3) Tingkat Menengah 76

(4) Tingkat Tinggi 77

4) 78

e.

a)

Tin

79

b)

Tin

80

a)

Tin

81

b)

Tin

82

c)

Tin

83

d)

Tin

84

3) a) 85

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 86

(2) Tingkat Lanjutan 87

(3) Tingkat Menengah 88

(4) Tingkat Tinggi 89

4) 90

Golongan III

Diklatpim Tingkat I

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Golongan I dan II

Diklat Struktural:2)

Diklat Fungsional

Penjenjangan:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

2)

Golongan III

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Teknis

Diklat Struktural:

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Golongan III

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Teknis

Menyusun bahan tayang sesuai

spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional

Penjenjangan:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Golongan III

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat IV

Penyusunan bahan

Diklat sesuai

spesialisasinya

Menyusun bahan ajar sesuai

spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP

sesuai spesialisasinya, pada:

1)

2)

Diklatpim Tingkat II

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Golongan I dan II

Diklatpim Tingkat IV

2)

Diklatpim Tingkat II

Diklat Teknis

Diklatpim Tingkat II

Diklat Fungsional

Penjenjangan:

Diklat Teknis

Diklat Fungsional

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Struktural:

Menyusun Modul Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Menyusun soal ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

1)

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat I

Golongan III

2) Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional

Penjenjangan:

Diklat Teknis

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

43

Page 44: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 112 3 4

4

a.

1) 91

2) 92

b.

1) 93

2) 94

3) 95

4) 96

c.

1)

97

2)

a) 98

b) 99

c) 100

d) 101

d. 102

5 Pemeriksaan

jawaban ujian Diklat

sesuai

spesialisasinya

a.

spesialisasinya 1) 103

2) 104

b.

1) 105

2) 106

3) 107

4) 108

c.

1)

109

2)

a)

Tin

110

b)

Tin

111

c)

Tin

112

d) 113

d. 114

6 a.

1) 115

2) 116

3) 117

4) 118

b.

1) 119

2) 120

3) 121

4) 122

c.

1) 123

2) 124

3) 125

4) 126

7

a. 127

b. 128

8

a.

1) 129

2) 130

b.

1) 131

2) 132

3) 133

4) 134

c.

1)135

2)

a)

Tin

136

b)

Tin

137

c)

Tin

138

d)

Tin

139

d. 140

C Pengembangan

Profesi

1 Pembuatan Karya

Tulis Ilmiah (KTI)

yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau

1) 141

2) 142

Buku dengan ISBN, diterbitkan, dan

diedarkan secara nasional, sebagai:

Penulis

JUMLAH

Membuat KTI yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau pengembangan

spesialisasinya, dalam bentuk:

a.

Editor

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional:

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Tingkat Lanjutan

Tingkat Menengah

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat IV

Tingkat Dasar

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklatpim Tingkat II

Golongan I dan II

penanggung jawab (minimal 30 JP)

Pengelolaan

Program Diklat di

Instansinya

Mengelola program Diklat di instansinya,

sebagai:

anggota (minimal 30 JP)

Pengevaluasian

program Diklat

Melaksanakan evaluasi program Diklat,

pada:Diklat Prajabatan

Golongan III

Diklatpim Tingkat I

Tingkat Menengah

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Diklatpim Tingkat I

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklat Prajabatan:

Pelaksanaan tatap

muka di depan kelas

Diklat sesuai

spesialisasinya

Diklatpim Tingkat II

Membimbing peserta Diklat dalam

PKL/OL pada Diklat Struktural sesuai

spesialisasinya:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional:

Pembimbingan

peserta Diklat pada

Diklat Struktural

sesuai

spesialisasinya

Membimbing peserta Diklat dalam

penulisan KK pada Diklat Struktural

sesuai spesialisasinya:

Diklatpim Tingkat IV

Diklat Struktural:

Golongan III

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklatpim Tingkat III

Melaksanakan tatap muka di depan kelas

Diklat sesuai spesialisasinya, pada:

Golongan I dan II

Golongan III

Diklatpim Tingkat I

Diklat Prajabatan:

Menjadi moderator/ narasumber pada

seminar/lokakarya/diskusi dalam kelas

pada Diklat Struktural sesuai

spesialisasinya:

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Tingkat Dasar

Tingkat Lanjutan

Diklat Fungsional:

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Tingkat Menengah

Tingkat Tinggi

Memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

Diklatpim Tingkat I

Diklat Struktural:

Diklat Teknis

Diklatpim Tingkat IV

Tingkat Lanjutan

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Golongan I dan II

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Tingkat Dasar

44

Page 45: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 112 3 4

b.

1)

a) 143

b) 144

c) 145

a) 146

b) 147

3)

a) 148

b) 149

4)

a) 150

b) 151

5) 152

1) 153

2) 154

3) 155

1) 156

2) 157

b. 158

a. 159

b. 160

4 Pelaksanaan Orasi

Ilmiah sesuai

spesialisasinya

161

A

a. 162

b. 163

B

a.164

b. 165

C Keanggotaan dalam

Tim Penilai Jabatan

Fungsional

Widyaiswara

166

D Pembimbingan

kepada Widyaiswara

jenjang dibawahnya

167

E

a. 168

b. 169

c. 170

F a.

1) 171

2) 172

3) 173

b 174

c. 175

Keterangan :

Bagian yang dihitamkan adalah kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dinilai angka kreditnya karena tidak sesuai dengan tugas pokok pada jenjang jabatannya

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

Membimbing kepada Widyaiswara jenjang

dibawahnya

Perolehan Piagam

Kehormatan/ Tanda

Jasa

Memperoleh penghargaan Satya

Lencana Karya Satya, lamanya:

Perolehan gelar

kesarjanaan yang

tidak sesuai

spesialisasinya

Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak

sesuai spesialisasinya dan/atau lebih dari

satu kali pada jenjang pendidikan yang

sama, pada program:

II.

PENUNJANG

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

20 (dua puluh) tahun

10 (sepuluh) tahun

Memperoleh penghargaan lainnya dari

pemerintah

30 (tiga puluh) tahun

Memperoleh gelar kehormatan

Keanggotaan dalam

Organisasi Profesi

Doktor (S3)

Pasca Sarjana (S2)

Sarjana (S1)

3 Pembuatan

peraturan/panduan

dalam lingkup

kediklatan

Membuat peraturan/panduan dalam lingkup

kediklatan, dalam bentuk:

Produk Perundang-undangan

Panduan Kediklatan

JUMLAH UNSUR UTAMA

Buku

Menerjemahkan/menyadur dari bahan

lainnya selain buku yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau pengembangan

spesialisasinya dalam bentuk naskah.

Nasional

Naskah

diakui oleh instansi yang

bersangkutan

PENUNJANG TUGAS

WIDYAISWARA

Peran Serta dalam

seminar/lokakarya

dalam rangka

pengembangan

wawasan

kompetensi

Widyaiswara

Mengikuti seminar/lokakarya sebagai:

Narasumber/pembahas/penyaji/ ketua

panitia

Moderator/peserta/anggota panitia

Nasional

Website

Surat Kabar:

Menerjemahkan/menyadur buku yang

terkait lingkup kediklatan dan/atau

pengembangan spesialisasinya, dalam

bentuk:

2) Majalah Ilmiah:

Terakreditasi

Instansi

Internasional

Nasional terakreditasi

Non Buku, yang dimuat dalam:

Jurnal Ilmiah:

disajikan dalam pertemuan Ilmiah

didokumentasikan di perpustakaan

instansi/lembaga

Buku Proceeding:

Internasional

Menjadi anggota dalam Tim Penilai Jabatan

Fungsional Widyaiswara

Lokal

Mengikuti keanggotaan organisasi profesi,

sebagai:

Tidak terakreditasi

c. Naskah:

Pengurus

JUMLAH

Anggota

Melaksanakan Orasi Ilmiah sesuai

spesialisasinya

2 Penerjemahan/

penyaduran buku

dan bahan ilmiah

lainnya selain buku

yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau

pengembangan

spesialisasinya

a.

45

Page 46: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 11

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah

2 3 4

46

Page 47: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :

1. Surat pernyataan melakukan kegiatan pendidikan

2. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan dan pelaksanaan Diklat

3. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi

4. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas Widyaiswara

5. Dan Seterusnya

………………., ……………………

NIP.

IV Catatan Pejabat Pengusul :

1. ….

2. ….

3. ….

4. dan seterusnya

(Jabatan)

(nama pejabat pengusul)

NIP.

V Catatan Anggota Tim Penilai :

1. ….

2. ….

3. …. …………………… , ………………..

4. dan seterusnya

(nama penilai I)

NIP.

…………………… , ………………..

(nama penilai II)

NIP.

VI Catatan Ketua Tim Penilai :

1. ….

2. ….

3. ….

4. dan seterusnya

Ketua Tim Penilai,

( Nama )

NIP.

47

Page 48: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

DAFTAR USUL PENETAPAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN

ANGKA KREDIT WIDYAISWARA

TANGGAL 15 JANUARI 2010

I

1 :

2 :

3 :

4 :

5 :

6 :

7 :

8 :

9 Masa Kerja Golongan :

:

10 :

II

LAMA BARU JUMLA

HLAMA BARU JUMLAH

1 5 6 7 8 9 10 11

1

a. 1

b. 2

c. 3

4

B. 1

a. 5

b. 6

2

a.

a) 7

b) 8

a) 9

b) 10

b.

a) 11

b) 12

a) 13

b) 14

a) 15

b) 16

a) 17

b) 18

c.

1)

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

d.

c) Tingkat Menengah, sebagai:

1) Ketua

2) Anggota

1) Ketua

2) Anggota

Ketua

Anggota

Diklat Fungsional:

2) Anggota

1) Ketua

2) Anggota

b) Tingkat Lanjutan, sebagai:

Anggota

Diklat pembentukan jabatan

fungsional, sebagai:

a) Tingkat Dasar, sebagai:

d) Tingkat Tinggi, sebagai:

a) Ketua

b) Anggota

2) Diklat Fungsional Penjenjangan

1) Ketua

Ketua

Anggota

3) Diklatpim Tingkat II, sebagai:

Ketua

Anggota

2) Diklatpim Tingkat III, sebagai:

Ketua

2) Golongan III, sebagai:

Ketua

Anggota

Diklat Struktural :

1) Diklatpim Tingkat IV, sebagai:

PENGEMBANGAN

DAN PELAKSANAAN

DIKLAT

Penganalisisan

Kebutuhan Diklat

(AKD)

Melaksanakan AKD, sebagai:

Anggota

Penyusunan

kurikulum Diklat

Menyusun kurikulum Diklat pada:

1) Golongan I dan II, sebagai:

Ketua

SUB UNSUR

UNSUR YANG DINILAI ANGKA KREDIT MENURUT

Mengikuti pendidikan sekolah yang

terakreditasi dan memperoleh ijazah/gelar

kesarjanaan, jenjang:

Doktor (S3)

Lama

INSTANSI PENGUSUL

PENDIDIKAN Pendidikan sekolah

yang terakreditasi

dan memperoleh

ijazah/gelar

kesarjanaan

2 Pendidikan dan

Pelatihan dan

memperoleh Surat

Tanda Tamat

Pendidikan dan

Pelatihan

(STTPP)/sertifikat

TIM PENILAI

2 3 4

KODE

BUTIR

KEG.BUTIR KEGIATAN

Pasca Sarjana (S2)

Sarjana (S1)

A.

Nama

Unit Kerja

Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya

Tempat dan Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

Jabatan/TMT

Pangkat/Golongan/TMT

Contoh:

Nomor Seri Karpeg

NIP

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA UTAMA

NOMOR:

Masa Penilaian Tanggal: ….. s/d …….

NOMOR 2 Tahun 2010

LAMPIRAN I D: PERATURAN BERSAMA

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR 1 Tahun 2010

KETERANGAN PERORANGAN

Baru

Mengikuti Diklat dan memperoleh

STTPP/sertifikat minimal 30 jam pelajaran.

Ketua

Anggota

JUMLAH

I. UTAMA

UNSUR KEGIATAN

Diklat Teknis, sebagai:

Diklat Prajabatan:

4) Diklatpim Tingkat I, sebagai:

48

Page 49: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 112 3 4

29

30

3 a.

a)

Tin

31

b)

Tin

32

a)

Tin33

b)

Tin34

c)

Tin

35

d)

Tin36

3) a) 37

b)

(1) Tingkat Dasar 38

(2) Tingkat Lanjutan 39

(3) Tingkat Menengah 40

(4) Tingkat Tinggi 41

4) 42

b.

a) 43

b) 44

a) 45

b) 46

c) 47

d) 48

3) a) 49

b)

(1) Tingkat Dasar 50

(2) Tingkat Lanjutan 51

(3) Tingkat Menengah 52

(4) Tingkat Tinggi 53

4) 54

c.

a)

Tin55

b)

Tin56

a)

Tin57

b)

Tin58

c)

Tin59

d) 60

3) a) 61

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 62

(2) Tingkat Lanjutan 63

(3) Tingkat Menengah 64

(4) Tingkat Tinggi 65

4) 66

d.

a)

Tin

67

b)

Tin

68

a)

Tin

69

b)

Tin

70

c)

Tin

71

d)

Tin

72

3) a) 73

b)

(1) Tingkat Dasar 74

(2) Tingkat Lanjutan 75

(3) Tingkat Menengah 76

(4) Tingkat Tinggi 77

4) 78

e.

a)

Tin

79

b)

Tin

80

2)

a)

Tin

81

b)

Tin

82

c)

Tin

83

d)

Tin

84

3) a) 85

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 86

(2) Tingkat Lanjutan 87

(3) Tingkat Menengah 88

(4) Tingkat Tinggi 89

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Golongan III

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklat Teknis

Menyusun soal ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

Golongan I dan II

Menyusun Modul Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklat Teknis

1)

Menyusun bahan tayang sesuai

spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

2) Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat I

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Golongan III

Diklat Teknis

2)

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat IV

Diklat Teknis

Diklatpim Tingkat II

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Golongan III

2) Diklat Struktural:

Menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP

sesuai spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Golongan III

Penyusunan bahan

Diklat sesuai

spesialisasinya

Menyusun bahan ajar sesuai

spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklatpim Tingkat II

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Golongan III

1) Ketua

2)

2) Anggota

1) Diklat Prajabatan:

Diklatpim Tingkat II

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Struktural:

49

Page 50: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 112 3 4

4) 90

4

a.

1) 91

2) 92

b.

1) 93

2) 94

3) 95

4) 96

c.

1)

97

2)

a)

Tin98

b)

Tin99

c)

Tin100

d)

Tin101

d. 102

5

a.

1) 103

2) 104

b.

1) 105

2) 106

3) 107

4) 108

c.

1)

109

2)

a) 110

b) 111

c) 112

d) 113

d. 114

6 a.

1) 115

2) 116

3) 117

4) 118

b.

1) 119

2) 120

3) 121

4) 122

c.

1) 123

2) 124

3) 125

4) 126

7

a. 127

b. 128

8

a.

1) 129

2) 130

b.

1) 131

2) 132

3) 133

4) 134

c.

1)135

2)

a)

Tin

136

b)

Tin

137

c)

Tin

138

d)

Tin

139

d. 140

JUMLAH

Tingkat Menengah

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Tingkat Dasar

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Diklatpim Tingkat IV

Golongan III

Tingkat Lanjutan

Pengelolaan

Program Diklat di

Instansinya

Mengelola program Diklat di instansinya,

sebagai:

anggota (minimal 30 JP)

Pengevaluasian

program Diklat

Melaksanakan evaluasi program Diklat,

pada:

Diklat Prajabatan

Diklat Fungsional:

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Tingkat Dasar

Tingkat Lanjutan

Tingkat Menengah

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Membimbing peserta Diklat dalam

penulisan KK pada Diklat Struktural

sesuai spesialisasinya:

Pembimbingan

peserta Diklat pada

Diklat Struktural

sesuai

spesialisasinya

Pemeriksaan

jawaban ujian Diklat

sesuai

spesialisasinya

Tingkat Menengah

Tingkat Tinggi

Memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Pelaksanaan tatap

muka di depan kelas

Diklat sesuai

spesialisasinya

Melaksanakan tatap muka di depan kelas

Diklat sesuai spesialisasinya, pada:

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Golongan III

Diklat Struktural:

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Tingkat Dasar

Diklatpim Tingkat II

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklat Fungsional:

Diklat Teknis

Diklat Teknis

Golongan III

Diklatpim Tingkat I

Tingkat Lanjutan

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Membimbing peserta Diklat dalam

PKL/OL pada Diklat Struktural sesuai

spesialisasinya:

Golongan I dan II

penanggung jawab (minimal 30 JP)

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Menjadi moderator/ narasumber pada

seminar/lokakarya/diskusi dalam kelas

pada Diklat Struktural sesuai

spesialisasinya:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat I

Diklat Fungsional:

Diklatpim Tingkat III

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklatpim Tingkat II

50

Page 51: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 112 3 4

C Pengembangan

Profesi

1) 141

2) 142

a) 143

b) 144

c) 145

a) 146

b) 147

3)

a) 148

b) 149

4)

a) 150

b) 151

5) 152

1) 153

2) 154

3) 155

1) 156

2) 157

b. 158

a. 159

b. 160

4 Pelaksanaan Orasi

Ilmiah sesuai

spesialisasinya

161

A

a. 162

b. 163

B

a.164

b. 165

C Keanggotaan dalam

Tim Penilai Jabatan

Fungsional

Widyaiswara

166

D Pembimbingan

kepada Widyaiswara

jenjang dibawahnya

167

E

a. 168

b. 169

c. 170

F a.

1) 171

2) 172

3) 173

b 174

c. 175

Keterangan :

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

Perolehan Piagam

Kehormatan/ Tanda

Jasa

Memperoleh penghargaan Satya

Lencana Karya Satya, lamanya:

30 (tiga puluh) tahun

Bagian yang dihitamkan adalah kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dinilai angka kreditnya karena tidak sesuai dengan tugas pokok pada jenjang jabatannya

20 (dua puluh) tahun

10 (sepuluh) tahun

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

Perolehan gelar

kesarjanaan yang

tidak sesuai

spesialisasinya

Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak

sesuai spesialisasinya dan/atau lebih dari

satu kali pada jenjang pendidikan yang

sama, pada program:

Doktor (S3)

Pasca Sarjana (S2)

Memperoleh penghargaan lainnya dari

pemerintah

Sarjana (S1)

Memperoleh gelar kehormatan akademis

II.

PENUNJANG

3 Pembuatan

peraturan/panduan

dalam lingkup

kediklatan

Membuat peraturan/panduan dalam lingkup

kediklatan, dalam bentuk:

PENUNJANG TUGAS

WIDYAISWARA

Peran Serta dalam

seminar/lokakarya

dalam rangka

pengembangan

wawasan

kompetensi

Widyaiswara

Mengikuti seminar/lokakarya sebagai:

Narasumber/pembahas/penyaji/ ketua

Membimbing kepada Widyaiswara jenjang

dibawahnya

Produk Perundang-undangan

Panduan Kediklatan

Moderator/peserta/anggota panitia

Keanggotaan dalam

Organisasi Profesi

Mengikuti keanggotaan organisasi profesi,

sebagai:

Pengurus

Anggota

Melaksanakan Orasi Ilmiah sesuai

spesialisasinya

JUMLAH

JUMLAH UNSUR UTAMA

2 Penerjemahan/

penyaduran buku

dan bahan ilmiah

lainnya selain buku

yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau

pengembangan

spesialisasinya

a.

didokumentasikan di perpustakaan

instansi/lembaga

Menerjemahkan/menyadur buku yang

terkait lingkup kediklatan dan/atau

pengembangan spesialisasinya, dalam

bentuk:

Buku

Menerjemahkan/menyadur dari bahan

lainnya selain buku yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau pengembangan

spesialisasinya dalam bentuk naskah.

Naskah

Lokal

Nasional

Majalah Ilmiah:

Terakreditasi

Tidak terakreditasi

Internasional

Buku Proceeding:

Nasional

2)

Editor

Menjadi anggota dalam Tim Penilai Jabatan

Fungsional Widyaiswara

Surat Kabar:

Membuat KTI yang terkait lingkup kediklatan

dan/atau pengembangan spesialisasinya,

dalam bentuk:

a.

b. Non Buku, yang dimuat dalam:

1) Jurnal Ilmiah:

Internasional

Nasional terakreditasi

1

Instansi

disajikan dalam pertemuan Ilmiah

Pembuatan Karya

Tulis Ilmiah (KTI)

yang terkait lingkup

kediklatan dan/atau

pengembangan

spesialisasinya

Buku dengan ISBN, diterbitkan, dan

diedarkan secara nasional, sebagai:

Website

c.

Penulis

Naskah:

diakui oleh instansi yang

bersangkutan

51

Page 52: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

1 5 6 7 8 9 10 11

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

4

Butir Kegiatan jenjang jabatan di bawah

2 3

52

Page 53: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :

1. Surat pernyataan melakukan kegiatan pendidikan

2. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan dan pelaksanaan Diklat

3. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi

4. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas Widyaiswara

5. Dan Seterusnya

………………., ……………………

NIP.

IV Catatan Pejabat Pengusul :

1. ….

2. ….

3. ….

4. dan seterusnya

(Jabatan)

(nama pejabat pengusul)

NIP.

V Catatan Anggota Tim Penilai :

1. ….

2. ….

3. …. …………………… , ………………..

4. dan seterusnya

(nama penilai I)

NIP.

…………………… , ………………..

(nama penilai II)

NIP.

VI Catatan Ketua Tim Penilai :

1. ….

2. ….

3. ….

4. dan seterusnya

Ketua Tim Penilai,

( Nama )

NIP.

53

Page 54: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

54

CONTOH : SURAT PERNYATAAN TELAH MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SEKOLAH DAN MEMPEROLEH IJAZAH/GELAR

LAMPIRAN IIA: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

SURAT PERNYATAAN TELAH MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SEKOLAH DAN MEMPEROLEH IJAZAH/GELAR Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Menyatakan bahwa:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Telah menyelesaikan pendidikan sekolah dan mendapat ijazah/gelar S1/S2/S3*) dengan data-data sebagai berikut :

1. Nomor dan tanggal surat ijin/tugas belajar : 2. Tanggal, bulan, tahun ijazah : 3. Nama Perguruan Tinggi : 4. Jurusan : 5. Kualifikasi Pendidikan : Utama/Penunjang*) 6. Tanggal, bulan, tahun lulus ujian

Penyesuaian ijazah : 7. Jumlah angka kredit :

Demikian pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan Langsung,

Nama Jelas NIP. *) coret yang tidak perlu

Page 55: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

55

CONTOH : SURAT PERNYATAAN TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

LAMPIRAN IIB: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Menyatakan bahwa:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan, sebagai berikut: NO Uraian Kegiatan

Tanggal Satuan

Hasil Jumlah Volume

Kegiatan

Angka Kredit

Jumlah Angka Kredit

Keterangan/ Bukti Fisik

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan Langsung,

Nama Jelas NIP.

Page 56: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

56

CONTOH : SURAT TUGAS

LAMPIRAN III: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

SURAT TUGAS MELAKSANAKAN KEGIATAN WIDYAISWARA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Menugaskan:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

untuk melakukan kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

NO URAIAN KEGIATAN

KODE BUTIR

KEGIATAN

TEMPAT/ INSTANSI

TANGGAL, BULAN, TAHUN

JUMLAH VOLUME

KEGIATAN

KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Demikian surat tugas ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan Langsung, Nama Jelas NIP.

Page 57: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

57

CONTOH : SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN DIKLAT

LAMPIRAN IV: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN DIKLAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Menyatakan bahwa:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Telah melaksanakan kegiatan pengembangan dan pelaksanaan Diklat, sebagai berikut: NO URAIAN

KEGIATAN

KODE BUTIR

KEGIATAN

TANGGAL SATUAN HASIL

JUMLAH VOLUME

KEGIATAN

ANGKA KREDIT

JUMLAH ANGKA KREDIT

KETERANGAN/ BUKTI FISIK

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Pimpinan Unit Diklat Penyelenggara Kegiatan, Nama Jelas NIP.

Page 58: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

58

CONTOH : SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI

LAMPIRAN V: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Menyatakan bahwa:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Telah melaksanakan kegiatan Pengembangan Profesi, sebagai berikut:

NO URAIAN

KEGIATAN

KODE BUTIR

KEGIATAN

TANGGAL SATUAN HASIL

JUMLAH VOLUME

KEGIATAN

ANGKA KREDIT

JUMLAH ANGKA KREDIT

KETERANGAN/ BUKTI FISIK

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan Langsung, Nama Jelas NIP.

Page 59: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

59

CONTOH : SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENUNJANG TUGAS WIDYAISWARA

LAMPIRAN VI: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

SURAT PERNYATAAN

MELAKSANAKAN KEGIATAN PENUNJANG TUGAS WIDYAISWARA Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Menyatakan bahwa:

Nama : NIP : Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Jabatan/TMT : Unit Kerja :

Telah melaksanakan kegiatan penunjang tugas Widyaiswara, sebagai berikut: NO URAIAN

KEGIATAN

KODE BUTIR

KEGIATAN

TANGGAL SATUAN HASIL

JUMLAH VOLUME

KEGIATAN

ANGKA KREDIT

JUMLAH ANGKA KREDIT

KETERANGAN/ BUKTI FISIK

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan Langsung/Pimpinan Unit Diklat Penyelenggara

Kegiatan, Nama Jelas NIP.

Page 60: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

60

CONTOH : PENETAPAN ANGKA KREDIT WIDYAISWARA

LAMPIRAN VII: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

NOMOR :

INSTANSI : Masa Penilaian ......... s/d ...........

A. KETERANGAN PERORANGAN

1 NAMA

2 N I P

3 NOMOR SERI KARPEG

4 PANGKAT/GOL RUANG/TMT

5 TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR

6 JENIS KELAMIN

7 PENDIDIKAN TERTINGGI YANG TELAH DIPERHITUNGKAN ANGKA KREDITNYA

8 JABATAN WIDYAISWARA/TMT

9 MASA KERJA GOLONGAN LAMA :

BARU :

10 UNIT KERJA

B. PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH

I UNSUR UTAMA

A. Pendidikan:

1. Pendidikan sekolah yang terakreditasi dan

memperoleh ijazah/gelar kesarjanaan

2. Pendidikan dan pelatihan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)/sertifikat

3. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)/sertifikat

B. Pengembangan dan pelaksanaan Diklat

C. Pengembangan profesi

JUMLAH UNSUR UTAMA

II UNSUR PENUNJANG

Penunjang tugas Widyaiswara

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

C. DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM JABATAN … /PANGKAT … /TMT…

Ditetapkan di: Pada tanggal:

Nama Jelas

NIP. Asli disampaikan dengan hormat kepada: Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN *) di ... TEMBUSAN disampaikan kepada:

1. Widyaiswara yang bersangkutan;

2. Kepala Lembaga Administrasi Negara;

3. Sekretaris Tim Penilai Widyaiswara yang bersangkutan;

4. Kepala Biro/Badan Kepegawaian Daerah/Badan Kepegawaian Instansi yang bersangkutan;

5. Kepala Badan/Pusat Diklat yang bersangkutan;

6. Pejabat lain yang berkepentingan; dan

7. Arsip.

Page 61: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

61

CONTOH : SURAT KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN

LAMPIRAN VIII: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

KEPUTUSAN

MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*) NOMOR : .......................................

TENTANG

KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

MENTERI /PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA,*)

Membaca : Surat ………………………….. Nomor :……… tanggal ………. (usulan) Menimbang : a. bahwa Saudara ………………. (NIP ………………..) memenuhi syarat dan

dipandang cakap untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara yang setingkat lebih tinggi;

b. Bahwa kenaikan jabatan fungsional tersebut perlu ditetapkan dengan surat keputusan ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009;

8. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan Nomor 2 Tahun 2010.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERTAMA : Terhitung mulai tanggal ................. mengangkat Pegawai Negeri Sipil : a. Nama : ......................................... b. NIP : ......................................... c. Pangkat/golongan ruang/TMT : ......................................... d. Unit kerja : .........................................

Dalam jabatan .............................................. dengan angka kredit sebesar ............ dan sertifikat lulus Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat............... Nomor ............... tanggal........

KEDUA : **) ...................................................................................... KETIGA : **) ......................................................................................

Page 62: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

62

KEEMPAT : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.

Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan

untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : ...................................

pada tanggal : ........................

NIP.

TEMBUSAN :

Asli disampaikan dengan hormat kepada: Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN *) di ... TEMBUSAN disampaikan kepada: 1. Widyaiswara yang bersangkutan; 2. Kepala Lembaga Administrasi Negara; 3. Sekretaris Tim Penilai Widyaiswara yang bersangkutan; 4. Kepala Biro/Badan Kepegawaian Daerah/Badan Kepegawaian Instansi yang bersangkutan; 5. Kepala Badan/Pusat Diklat yang bersangkutan; 6. Pejabat lain yang berkepentingan; dan 7. Arsip. *) Coret yang tidak perlu. **) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.

Page 63: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

63

CONTOH : KEPUTUSAN PENGANGKATAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN WIDYAISWARA

LAMPIRAN IX: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

KEPUTUSAN

MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*) NOMOR: …..................

TENTANG

PENGANGKATAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN WIDYAISWARA

MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 25 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009, dipandang perlu untuk mengangkat Saudara …... dalam jabatan Widyaiswara.

b. ….............................................................................. ….............................................................................. …..............................................................................

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009;

8. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan Nomor 2 Tahun 2010.

Memperhatikan : Surat Rekomendasi Kepala LAN Nomor …................ Tanggal .................

MEMUTUSKAN :

Menetapkan Pertama : Terhitung mulai tanggal : …..................................................

mengangkat Pegawai Negeri Sipil:

a. Nama : …..................................

b. NIP : …...................................

c. Pangkat/Golongan ruang/TMT : …...................................

d. Unit kerja : …...................................

dalam jabatan Widyaiswara ..... dengan angka kredit sebesar.... (….)

Page 64: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

64

Kedua : Kepada yang bersangkutan diberikan tunjangan jabatan fungsional Widyaiswara sesuai ketentuan yang berlaku sebesar ...........

Ketiga : **) ..................................................................................

Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.

Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang

bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: …........................... pada tanggal: …............................ …............................................. Nama Jelas NIP. Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan*); 2. Kepala Lembaga Administrasi Negara; 3. Sekretaris Tim Penilai Widyaiswara yang bersangkutan; 4. Kepala Badan Kepegawaian Daerah/Badan Kepegawaian Instansi yang bersangkutan; 5. Kepala Biro/Bagian Keuangan Instansi/daerah*); 6. Kepala Badan/Pusat Diklat yang bersangkutan; 7. Pejabat lain yang berkepentingan. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.

Page 65: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

65

CONTOH : KEPUTUSAN PENGANGKATAN/PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN KE DALAM JABATAN WIDYAISWARA

LAMPIRAN X: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

KEPUTUSAN MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

NOMOR: …..................

TENTANG

PENGANGKATAN/PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN KE DALAM JABATAN WIDYAISWARA

MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 26 Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009, dipandang perlu untuk mengangkat Saudara …... dalam jabatan Widyaiswara.

b. ….............................................................................. ….............................................................................. …..............................................................................

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009;

6. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan Nomor 2 Tahun 2010.

Memperhatikan : Surat Rekomendasi Kepala LAN Nomor …............. Tanggal ..................

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

Pertama : Terhitung mulai tanggal : …..................................................

mengangkat Pegawai Negeri Sipil:

a. Nama : …..................................

b. NIP : …...................................

c. Pangkat/Golongan ruang/TMT : …...................................

d. Unit kerja : …...................................

dalam jabatan Widyaiswara ..... dengan angka kredit sebesar.... (….) Kedua : Kepada yang bersangkutan diberikan tunjangan jabatan fungsional

Widyaiswara sesuai ketentuan yang berlaku sebesar ...........

Ketiga : **) ..................................................................................

Page 66: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

66

Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.

Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang

bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: …........................... pada tanggal: …............................ …............................................. Nama Jelas NIP. Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan*); 2. Kepala Lembaga Administrasi Negara; 3. Sekretaris Tim Penilai Widyaiswara yang bersangkutan; 4. Kepala Badan Kepegawaian Daerah/Badan Kepegawaian Instansi yang bersangkutan; 5. Kepala Biro/Bagian Keuangan Instansi/daerah*); 6. Kepala Badan/Pusat Diklat yang bersangkutan; 7. Pejabat lain yang berkepentingan. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.

Page 67: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

67

CONTOH : SURAT PEMBERITAHUAN

LAMPIRAN XI: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

SURAT PERINGATAN NOMOR: …..................

Dari : Kepada Yth. :

Alamat : Tanggal :

Perihal :

1. Dengan ini memberitahukan dengan hormat, bahwa: Nama : NIP : Pangkat/Gol. Ruang : Jabatan : Unit Kerja : Sampai dengan tanggal Surat Peringatan ini sudah ......... (........) tahun menduduki jabatan

Widyaiswara ......, tetapi belum memenuhi ketentuan angka kredit yang ditentukan sejumlah .....

2. Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya serta Peraturan Bersama Kepala LAN dan Kepala BKN Nomor 1 dan 2 Tahun 2010, dimintakan agar Saudara dapat memenuhi ketentuan angka kredit yang dipersyaratkan.

3. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut diatas, maka Saudara akan dibebaskan

sementara dari jabatan Widyaiswara. 4. Demikian untuk dimaklumi dan harap menjadi perhatian Saudara sebagaimana mestinya

Ditetapkan di: …........................... pada tanggal: …............................ ….............................................

Nama Jelas

NIP.

Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan*); 2. Kepala Lembaga Administrasi Negara; 3. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD); 4. Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit; 5. Kepala Biro/Bagian Keuangan Instansi/daerah*); 6. Pejabat Instansi yang Berkepentingan.

Page 68: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

68

CONTOH : KEPUTUSAN PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN WIDYAISWARA

LAMPIRAN XII: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

KEPUTUSAN MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

NOMOR: …..................

TENTANG PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN WIDYAISWARA

MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

Menimbang : a. bahwa Saudara: …... NIP: …... Jabatan....Pangkat…... Golongan Ruang:

......., berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang: ...... Nomor: ......, tanggal: .......

b. bahwa untuk tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme pegawai negeri sipil dalam jabatan Widyaiswara dipandang perlu membebaskan sementara pegawai negeri sipil yang bersangkutan dari jabatan Widyaiswara

Mengingat : 1. 1.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009;

6. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan Nomor 2 Tahun 2010.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

Pertama : Terhitung mulai tanggal: ….................................... membebaskan sementara Pegawai Negeri Sipil dari jabatan Widyaiswara:

a. Nama : ….....................................

b. NIP : ….....................................

c. Pangkat/Golongan ruang/TMT : ….....................................

d. Unit Kerja : ….....................................

dari jabatan Widyaiswara ..... dengan angka kredit sebesar ...... (…...) Kedua : Selama masa pembebasan sementara sebagaimana tersebut pada diktum

Pertama, Widyaiswara yang bersangkutan tidak menerima tunjangan jabatan fungsionalnya terhitung mulai bulan berikutnya dari tanggal ditetapkan keputusan ini.

Ketiga : Saudara ...... dapat diangkat kembali dalam jabatan Widyaiswara ......... Apabila telah .........................................................................

Page 69: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

69

Keempat : **) .......................................................................................

Kelima : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.

Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan

untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: ….............................. pada tanggal: ….............................. …................................................ Nama Jelas NIP.

Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan*); 2. Kepala Lembaga Administrasi Negara; 3. Sekretaris Tim Penilai Widyaiswara yang bersangkutan; 4. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD); 5. Kepala Biro/Bagian Keuangan Instansi/daerah*); 6. Kepala Badan/Pusat Diklat yang bersangkutan; 7. Pejabat lain yang berkepentingan. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.

Page 70: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

70

CONTOH : KEPUTUSAN PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN WIDYAISWARA

LAMPIRAN XIII: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

KEPUTUSAN MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

NOMOR: …..................

TENTANG

PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN WIDYAISWARA

MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 28 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya, dipandang perlu untuk mengangkat kembali Saudara : …………………………. dalam jabatan Widyaiswara;

b. …………………………………………………………………………………………………………....................................................................................................................

Mengingat : 1. 1.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009;

6. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan Nomor 2 Tahun 2010.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

Pertama : Terhitung mulai tanggal ................. mengangkat kembali Pegawai Negeri Sipil : a. Nama : …......................................

b. NIP : …......................................

c. Pangkat/Golongan ruang/TMT : …......................................

d. Unit Kerja : …......................................

Kedua : **) ........................................................................................................ Ketiga : **) ......................................................................................

Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.

Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan

untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.

Page 71: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

71

Ditetapkan di: ….............................. Pada tanggal: ….............................. …................................................ Nama Jelas NIP. Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan*); 2. Kepala Lembaga Administrasi Negara; 3. Sekretaris Tim Penilai Widyaiswara yang bersangkutan; 4. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD); 5. Kepala Biro/Bagian Keuangan Instansi/daerah*); 6. Pejabat lain yang berkepentingan. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.

Page 72: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

72

CONTOH : KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN WIDYAISWARA

LAMPIRAN XIV: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TANGGAL : 15 JANUARI 2010

KEPUTUSAN MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

NOMOR: …..................

TENTANG

PEMBERHENTIAN DARI JABATAN WIDYAISWARA KARENA DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT BERAT DAN TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP/TIDAK DAPAT

MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT YANG DITENTUKAN*)

MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

Menimbang : a. Bahwa Saudara : …………………………. NIP: ...................... pangkat/golongan ruang .............................., jabatan ...................., terhitung mulai tanggal ………….. telah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berdasarkan Keputusan pejabat yang berwenang Nomor ………………….. tanggal ……………….. / dinyatakan tidak dapat mengumpulkan angka kredit dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatan Widyaiswara;

b. bahwa untuk tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Widyaiswara, dipandang perlu memberhentikan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dari jabatan Widyaiswara.

Mengingat : 1. 1.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009;

6. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan Nomor 2 Tahun 2010.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan Pertama : Terhitung mulai tanggal: …................................... memberhentikan dengan hormat

dari jabatan Widyaiswara:

a. Nama : …......................................

b. NIP : …......................................

c. Pangkat/Golongan ruang/TMT : …......................................

d. Unit Kerja : …......................................

Kedua : **) ...................................................................................... Ketiga : **) ......................................................................................

Page 73: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

73

Keempat : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya

Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan

untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya Ditetapkan di: ….............................. Pada tanggal: ….............................. …................................................ Nama Jelas NIP. Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan*); 2. Kepala Lembaga Administrasi Negara; 3. Sekretaris Tim Penilai Widyaiswara yang bersangkutan; 4. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD); 5. Kepala Biro/Bagian Keuangan Instansi/daerah*); 6. Pejabat lain yang berkepentingan. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.

Page 74: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

74

LAMPIRAN XV: PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TANGGAL 15 JANUARI 2010

PERATURAN MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

NOMOR: 14 TAHUN 2009

TENTANG

JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

Menimbang : a. bahwa Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka

Kreditnya yang diatur dalam Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/66/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional

Widyaiswara dan Angka Kreditnya sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor PER/22/M.PAN/4/2006 tidak

sesuai lagi dengan perkembangan profesi dan tuntutan

kompetensi;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, dipandang perlu

mengatur kembali Jabatan Fungsional Widyaiswara dan

Angka Kreditnya dengan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan

Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3890);

Page 75: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

75

2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang

Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor

7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2797);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3093);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3547);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang

Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54

Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4332);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4192);

Page 76: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

76

8. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang

Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4193);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor

198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4019);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

13. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

Departemen, sebagaimana telah enam kali diubah terakhir

dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;

14. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata

Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia,

sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

Page 77: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

77

Memperhatikan: 1. Usul Kepala Lembaga Administrasi Negara dengan surat Nomor 18/Kep/III/2009 tanggal 23 Maret 2009;

2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan surat Nomor K.26-30/V.134-1/93 tanggal 22 Juli 2009;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Jabatan Fungsional Widyaiswara adalah jabatan fungsional

yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,

dan wewenang mendidik, mengajar dan/atau melatih

Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Lembaga Diklat

Pemerintah, yang diduduki oleh PNS dengan hak dan

kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang

berwenang;

2. Widyaiswara adalah jabatan fungsional yang mempunyai

ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang

untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih PNS pada

Lembaga Diklat Pemerintah;

3. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jabatan Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yang selanjutnya disebut Diklat PNS adalah

proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka

meningkatkan kemampuan PNS;

4. Lembaga Diklat Pemerintah adalah satuan unit organisasi

pada Kementerian, Non Kementerian, Kesekretariatan

Lembaga Negara, dan Perangkat Daerah yang bertugas

melakukan pengelolaan Diklat dan pengembangan SDM;

5. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan adalah Diklat

yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan

kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang

sesuai dengan jenjang jabatan struktural;

Page 78: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

78

6. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional adalah Diklat yang

dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi

jabatan fungsional yang sesuai dengan jenis dan jenjang

jabatan masing-masing;

7. Pendidikan dan Pelatihan Teknis adalah Diklat yang

dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi

teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS;

8. Spesialisasi Widyaiswara adalah keahlian yang dimiliki

oleh Widyaiswara yang didasarkan pada rumpun keilmuan

tertentu sesuai latar belakang pendidikan dan/atau

pengalaman kerjanya;

9. Standar kompetensi Widyaiswara adalah kemampuan

minimal yang secara umum dimiliki oleh Widyaiswara

dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan

wewenangnya untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih

PNS, yang terdiri atas kompetensi pengelolaan

pembelajaran, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi substantif;

10. Pendidikan dan Pelatihan tingkat tinggi adalah Diklat bagi

PNS untuk mencapai persyaratan kompetensi jabatan

struktural Eselon I, Eselon II, dan kompetensi jabatan

fungsional jenjang utama, yang terdiri dari Diklat

Kepemimpinan Tingkat I dan Tingkat II, Diklat Fungsional

jenjang Tingkat Utama, dan Diklat Teknis lainnya yang

setara;

11. Pendidikan dan Pelatihan tingkat menengah adalah Diklat

bagi PNS untuk mencapai persyaratan kompetensi jabatan

struktural Eselon III, dan kompetensi jabatan fungsional

jenjang madya, yang terdiri dari Diklat Kepemimpinan

Tingkat III, Diklat Fungsional jenjang Tingkat Madya, dan

Diklat Teknis lainnya yang setara;

12. Pendidikan dan Pelatihan tingkat lanjutan adalah Diklat

bagi PNS untuk mencapai persyaratan kompetensi jabatan

struktural Eselon IV, dan kompetensi jabatan fungsional

jenjang muda atau yang setara, yang terdiri dari Diklat

Kepemimpinan Tingkat IV, Diklat Fungsional jenjang

Tingkat Muda, dan Diklat Teknis lainnya yang setara;

Page 79: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

79

13. Pendidikan dan Pelatihan tingkat dasar adalah Diklat bagi

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mencapai

persyaratan kompetensi PNS yaitu Diklat Prajabatan, dan

Diklat bagi PNS untuk mencapai persyaratan kompetensi

jabatan fungsional yang terdiri dari Diklat Pembentukan

Jabatan Fungsional dan Diklat Teknis lainnya yang setara;

14. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan

dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus

dicapai oleh Widyaiswara dalam rangka pembinaan karier

jabatan dan kepangkatannya;

15. Tim penilai angka kredit adalah tim penilai yang dibentuk

dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, dan bertugas

menilai prestasi kerja Widyaiswara.

BAB II

RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, DAN

TUGAS POKOK

Pasal 2

Jabatan Fungsional Widyaiswara termasuk dalam rumpun

pendidikan lainnya.

Pasal 3

(1) Widyaiswara berkedudukan sebagai pejabat fungsional di

bidang kediklatan pada Lembaga Diklat Pemerintah.

(2) Widyaiswara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

merupakan jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh

PNS.

(3) Widyaiswara dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung

jawab kepada Pimpinan Lembaga Diklat Pemerintah yang

bersangkutan.

Pasal 4

(1) Tugas pokok Widyaiswara adalah mendidik, mengajar,

dan/atau melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah

masing-masing.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Widyaiswara harus mendapatkan penugasan

secara tertulis dari Pimpinan Lembaga Diklat Pemerintah

yang bersangkutan.

Page 80: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

80

(3) Widyaiswara yang melaksanakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada Lembaga Diklat

Pemerintah di luar instansinya, harus mendapat surat

penugasan dari Pimpinan Lembaga Diklat Pemerintah

masing-masing.

BAB III

INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA

Pasal 5

(1) Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara adalah

Lembaga Administrasi Negara (LAN).

(2) Lembaga Administrasi Negara sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) wajib melakukan tugas pembinaan antara lain

meliputi:

a. menetapkan pedoman formasi Jabatan Fungsional

Widyaiswara;

b. menetapkan standar kompetensi Jabatan Fungsional

Widyaiswara;

c. menyelenggarakan dan memfasilitasi seleksi dan

pengembangan Jabatan Fungsional Widyaiswara;

d. menyusun kurikulum Diklat Jabatan Fungsional

Widyaiswara;

e. menyelenggarakan dan memfasilitasi Diklat Fungsional

Widyaiswara dan Diklat Teknis bagi Widyaiswara;

f. melakukan evaluasi dan penempatan Jabatan

Fungsional Widyaiswara;

g. melakukan monitoring dan evaluasi Jabatan Fungsional

Widyaiswara;

h. menetapkan pedoman sertifikasi Jabatan Fungsional

Widyaiswara;

Page 81: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

81

i. menyelenggarakan dan memfasilitasi proses sertifikasi

Jabatan Fungsional Widyaiswara;

j. mensosialisasikan Jabatan Fungsional Widyaiswara

serta petunjuk pelaksanaannya;

k. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional

Widyaiswara; dan

l. memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi

dan kode etik Widyaiswara.

BAB IV

UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

Pasal 6

(1) Unsur dan sub unsur kegiatan Widyaiswara yang dinilai

angka kreditnya, terdiri atas:

a. Pendidikan, terdiri dari:

1. Pendidikan sekolah yang terakreditasi dan

memperoleh ijazah/gelar kesarjanaan;

2. Diklat dan memperoleh Surat Tanda Tamat

Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)/sertifikat; dan

3. Diklat Prajabatan dan memperoleh STTPP/sertifikat.

b. Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat, terdiri dari:

1. penganalisisan kebutuhan Diklat;

2. penyusunan kurikulum Diklat;

3. penyusunan bahan Diklat sesuai spesialisasinya;

4. pelaksanaan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya;

5. pemeriksaan ujian Diklat sesuai spesialisasinya;

6. pembimbingan peserta Diklat pada Diklat Struktural

sesuai spesialisasinya;

7. pengelolaan program Diklat di instansinya; dan

8. pengevaluasian program Diklat.

Page 82: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

82

c. Pengembangan Profesi, terdiri dari:

1. pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang terkait

lingkup kediklatan dan/atau pengembangan

spesialisasinya;

2. penerjemahan/penyaduran buku dan bahan ilmiah

lainnya selain buku yang terkait lingkup kediklatan

dan/atau pengembangan spesialisasinya;

3. pembuatan peraturan/panduan dalam lingkup

kediklatan; dan

4. pelaksanaan orasi ilmiah sesuai spesialisasinya.

d. Penunjang, meliputi:

1. peran serta dalam seminar/lokakarya dalam rangka

pengembangan wawasan/kompetensi Widyaiswara;

2. keanggotaan dalam organisasi profesi;

3. keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional

Widyaiswara;

4. pembimbingan kepada Widyaiswara jenjang di

bawahnya;

5. perolehan gelar kesarjanaan yang tidak sesuai

spesialisasinya;

6. perolehan piagam kehormatan/tanda jasa;

(2) Unsur dan sub unsur kegiatan Widyaiswara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan rincian angka kreditnya adalah

sebagaimana tersebut dalam Lampiran I.

BAB V

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT

Pasal 7

(1) Jenjang Jabatan Fungsional Widyaiswara dari yang

terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:

a. Widyaiswara Pertama;

b. Widyaiswara Muda;

c. Widyaiswara Madya;

d. Widyaiswara Utama.

Page 83: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

83

(2) Jenjang pangkat Widyaiswara sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu:

a. Widyaiswara Pertama:

1. Penata Muda, golongan ruang III/a;

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.

b. Widyaiswara Muda:

1. Penata, golongan ruang III/c;

2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

c. Widyaiswara Madya:

1. Pembina, golongan ruang IV/a;

2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;

3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

d. Widyaiswara Utama:

1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d;

2. Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

(3) Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan

Widyaiswara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah

jenjang pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka

kredit yang dimiliki masing-masing jenjang jabatan

sebagaimana tersebut dalam Lampiran II.

(4) Penetapan jenjang jabatan Widyaiswara untuk

pengangkatan dalam jabatan ditetapkan berdasarkan

jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh

pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit,

sehingga dimungkinkan jabatan dan pangkat tidak sesuai

dengan jabatan dan pangkat sebagaimana dimaksud pada

ayat (2).

Page 84: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

84

BAB VI

RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI

Pasal 8

(1) Rincian kegiatan Widyaiswara sesuai jenjang jabatan,

adalah sebagai berikut:

a. Widyaiswara Pertama, yaitu:

1. menyusun kurikulum Diklat Prajabatan Golongan I

dan II;

2. menyusun kurikulum Diklat Prajabatan Golongan III;

3. menyusun kurikulum Diklatpim Tingkat IV;

4. menyusun kurikulum Diklatpim Tingkat III;

5. menyusun kurikulum Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional;

6. menyusun kurikulum Diklat Fungsional Penjenjangan

Tingkat Dasar;

7. menyusun kurikulum Diklat Fungsional

PenjenjanganTingkat Lanjutan;

8. menyusun kurikulum Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Menengah;

9. menyusun kurikulum Diklat Teknis;

10. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklat Prajabatan golongan I dan II;

11. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklat Prajabatan golongan III;

12. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat Dasar;

13. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklat Teknis;

14. menyusun Garis-garis Besar Program Pembelajaran

(GBPP)/ Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat

(RBPMD) dan Satuan Acara Pembelajaran

(SAP)/Rencana Pembelajaran (RP) sesuai

spesialisasinya pada Diklat Prajabatan Golongan I

dan II;

Page 85: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

85

15. menyusun Garis-garis Besar Program Pembelajaran

(GBPP)/ Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat

(RBPMD) dan Satuan Acara Pembelajaran

(SAP)/Rencana Pembelajaran (RP) sesuai

spesialisasinya pada Diklat Prajabatan Golongan III;

16. menyusun Garis-garis Besar Program Pembelajaran

(GBPP)/ Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat

(RBPMD) dan Satuan Acara Pembelajaran

(SAP)/Rencana Pembelajaran (RP) sesuai

spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Dasar;

17. menyusun Garis-garis Besar Program Pembelajaran

(GBPP)/ Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat

(RBPMD) dan Satuan Acara Pembelajaran

(SAP)/Rencana Pembelajaran (RP) sesuai

spesialisasinya pada Diklat Teknis;

18. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Prajabatan Golongan I dan II;

19. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Prajabatan Golongan III;

20. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat Dasar;

21. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Teknis;

22. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Prajabatan Golongan I dan II;

23. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Prajabatan Golongan III;

24. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat Dasar;

25. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Teknis;

26. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Prajabatan Golongan I dan II;

27. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Prajabatan Golongan III;

Page 86: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

86

28. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat Dasar;

29. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Teknis;

30. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Prajabatan

Golongan I dan II;

31. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Prajabatan

Golongan III;

32. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Dasar;

33. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Teknis;

34. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Prajabatan Golongan I

dan II;

35. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Prajabatan Golongan III;

36. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Dasar;

37. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Teknis;

38. mengelola program Diklat di instansinya;

39. melaksanakan evaluasi program Diklat pada Diklat

Prajabatan Golongan I dan II;

40. melaksanakan evaluasi program Diklat pada Diklat

Prajabatan Golongan III;

41. melaksanakan evaluasi program Diklat pada Diklat

Fungsional Penjenjangan Tingkat Dasar;

42. melaksanakan evaluasi program Diklat pada Diklat

Teknis.

b. Widyaiswara Muda, yaitu:

1. melaksanakan analisis kebutuhan Diklat;

Page 87: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

87

2. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Prajabatan

Golongan I dan II;

3. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Prajabatan

Golongan III;

4. menyusun kurikulum Diklat pada Diklatpim

Tingkat IV;

5. menyusun kurikulum Diklat pada Diklatpim Tingkat

III;

6. menyusun kurikulum Diklat pada Diklatpim Tingkat

II;

7. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat

Pembentukan Jabatan Fungsional;

8. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Dasar;

9. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Lanjutan;

10. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Menengah;

11. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Tinggi;

12. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Teknis;

13. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklatpim Tingkat IV;

14. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional;

15. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Dikat Fungsional Penjenjangan Tingkat Lanjutan;

16. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Dikat Teknis;

17. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat IV;

18. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional;

Page 88: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

88

19. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Lanjutan;

20. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklat Teknis;

21. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklatpim Tingkat IV;

22. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional;

23. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat

Lanjutan;

24. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Teknis;

25. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklatpim Tingkat IV;

26. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional;

27. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat Lanjutan;

28. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Teknis;

29. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklatpim Tingkat IV;

30. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional;

31. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat

Lanjutan;

32. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Teknis;

33. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat IV;

34. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Pembentukan

Jabatan Fungsional;

Page 89: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

89

35. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Lanjutan;

36. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Teknis;

37. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat IV;

38. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional;

39. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Lanjutan;

40. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Teknis;

41. membimbing peserta Diklat dalam penulisan Kertas

Kerja (KK) pada Diklatpim Tingkat IV sesuai

spesialisasinya;

42. membimbing peserta Diklat dalam Praktek Kerja

Lapangan (PKL)/Observasi Lapangan (OL) pada

Diklatpim Tingkat IV sesuai spesialisasinya;

43. menjadi moderator/narasumber pada

seminar/lokakarya/diskusi dalam kelas pada

Diklatpim Tingkat IV sesuai spesialisasinya;

44. mengelola program Diklat di instansinya sebagai

anggota;

45. melaksanakan evaluasi program Diklat pada

Diklatpim Tingkat IV;

46. melaksanakan evaluasi program Diklat pada Diklat

Pembentukan Jabatan Fungsional;

47. melaksanakan evaluasi program Diklat pada Diklat

Fungsional Penjenjangan Tingkat Lanjutan;

48. melaksanakan evaluasi program Diklat pada Diklat

Teknis.

Page 90: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

90

c. Widyaiswara Madya, yaitu:

1. melaksanakan analisis kebutuhan Diklat;

2. menyusun kurikulum Diklat Prajabatan Golongan I

dan II;

3. menyusun kurikulum Diklat Prajabatan Golongan III;

4. menyusun kurikulum Diklatpim Tingkat IV;

5. menyusun kurikulum Diklatpim Tingkat III;

6. menyusun kurikulum Diklatpim Tingkat II;

7. menyusun kurikulum Diklatpim Tingkat I;

8. menyusun kurikulum Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional;

9. menyusun kurikulum Diklat Fungsional Penjenjangan

Tingkat Dasar;

10. menyusun kurikulum Diklat Fungsional Penjenjangan

Tingkat Lanjutan;

11. menyusun kurikulum Diklat Fungsional Penjenjangan

Tingkat menengah;

12. menyusun kurikulum Diklat Fungsional Penjenjangan

Tingkat Tinggi;

13. menyusun kurikulum Diklat Teknis;

14. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklatpim Tingkat III;

15. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklat Fungsional Tingkat Menengah;

16. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklat Teknis;

17. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat III;

18. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklat Fungsional Tingkat

Menengah;

19. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklat Teknis;

20. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklatpim Tingkat III;

Page 91: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

91

21. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Fungsional Tingkat Menengah;

22. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Teknis;

23. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklatpim Tingkat III;

24. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Fungsional Tingkat Menengah;

25. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Teknis;

26. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklatpim Tingkat III;

27. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Fungsional Tingkat Menengah;

28. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Teknis;

29. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat III;

30. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Tingkat Menengah;

31. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Teknis;

32. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat III;

33. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Fungsional Tingkat

Menengah;

34. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Teknis;

35. membimbing peserta Diklat dalam penulisan KK

pada Diklatpim Tingkat IV sesuai spesialisasinya;

36. membimbing peserta Diklat dalam penulisan KK

pada Diklatpim Tingkat III sesuai spesialisasinya;

37. membimbing peserta Diklat dalam PKL/OL pada

Diklatpim Tingkat IV sesuai spesialisasinya;

Page 92: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

92

38. membimbing peserta Diklat dalam PKL/OL pada

Diklatpim Tingkat III sesuai spesialisasinya;

39. menjadi moderator/narasumber pada seminar/

lokakarya/diskusi dalam kelas pada Diklatpim

Tingkat IV sesuai spesialisasinya;

40. menjadi moderator/narasumber pada seminar/

lokakarya/diskusi dalam kelas pada Diklatpim

Tingkat III sesuai spesialisasinya;

41. mengelola program Diklat di instansinya sebagai

penanggung jawab;

42. melaksanakan evaluasi program Diklatpim Tingkat

III;

43. melaksanakan evaluasi program Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Menengah;

44. melaksanakan evaluasi program Diklat Teknis.

d. Widyaiswara Utama, yaitu:

1. melaksanakan analisis kebutuhan Diklat;

2. menyusun kurikulum Diklat pada Diklatpim Tingkat

III;

3. menyusun kurikulum Diklat pada Diklatpim Tingkat

II;

4. menyusun kurikulum Diklat pada Diklatpim Tingkat

I;

5. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Lanjutan;

6. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Menengah;

7. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Tinggi;

8. menyusun kurikulum Diklat pada Diklat Teknis;

9. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklatpim Tingkat II;

10. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklatpim Tingkat I;

Page 93: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

93

11. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat Tinggi;

12. menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya pada

Diklat Teknis;

13. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat II;

14. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat I;

15. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Tinggi;

16. menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya pada Diklat Teknis;

17. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklatpim Tingkat II;

18. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklatpim Tingkat I;

19. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat Tinggi;

20. menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya

pada Diklat Teknis;

21. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklatpim Tingkat II;

22. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklatpim Tingkat I;

23. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat Tinggi;

24. menyusun modul Diklat sesuai spesialisasinya pada

Diklat Teknis;

25. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklatpim Tingkat II;

Page 94: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

94

26. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklatpim Tingkat I;

27. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Fungsional Penjenjangan Tingkat Tinggi;

28. menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya

pada Diklat Teknis;

29. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat II;

30. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat I;

31. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Tinggi;

32. melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya pada Diklat Teknis;

33. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat II;

34. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklatpim Tingkat I;

35. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Fungsional

Penjenjangan Tingkat Tinggi;

36. memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya pada Diklat Teknis;

37. membimbing peserta Diklat dalam penulisan KK

pada Diklatpim Tingkat IV sesuai spesialisasinya;

38. membimbing peserta Diklat dalam penulisan KK

pada Diklatpim Tingkat III sesuai spesialisasinya;

39. membimbing peserta Diklat dalam penulisan KK

pada Diklatpim Tingkat II sesuai spesialisasinya;

40. membimbing peserta Diklat dalam penulisan KK

pada Diklatpim Tingkat I sesuai spesialisasinya;

41. membimbing peserta Diklat dalam PKL/OL pada

Diklatpim Tingkat IV sesuai spesialisasinya;

Page 95: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

95

42. membimbing peserta Diklat dalam PKL/OL pada

Diklatpim Tingkat III sesuai spesialisasinya;

43. membimbing peserta Diklat dalam PKL/OL pada

Diklatpim Tingkat II sesuai spesialisasinya;

44. membimbing peserta Diklat dalam PKL/OL pada

Diklatpim Tingkat I sesuai spesialisasinya;

45. menjadi moderator/narasumber pada seminar/

lokakarya/diskusi dalam kelas pada Diklatpim

Tingkat IV sesuai spesialisasinya;

46. menjadi moderator/narasumber pada seminar/

lokakarya/diskusi dalam kelas pada Diklatpim

Tingkat III sesuai spesialisasinya;

47. menjadi moderator/narasumber pada

seminar/lokakarya/diskusi dalam kelas pada

Diklatpim Tingkat II sesuai spesialisasinya;

48. menjadi moderator/narasumber pada seminar/

lokakarya/diskusi dalam kelas pada Diklatpim

Tingkat I sesuai spesialisasinya;

49. mengelola program Diklat di instansinya sebagai

penanggung jawab;

50. melaksanakan evaluasi program Diklat pada

Diklatpim Tingkat II;

51. melaksanakan evaluasi program Diklat pada

Diklatpim Tingkat I;

52. melaksanakan evaluasi program Diklat pada Diklat

Fungsional Penjenjangan Tingkat Tinggi;

53. melaksanakan evaluasi program Diklat pada Diklat

Teknis;

(2) Widyaiswara Pertama sampai dengan Widyaiswara Utama

yang melaksanakan kegiatan sub unsur pengembangan

profesi dan unsur penunjang tugas Widyaiswara diberikan

angka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran I.

Page 96: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

96

Pasal 9

(1) Widyaiswara yang melaksanakan butir kegiatan tatap

muka, menyusun bahan ajar diklat, GBPP/SAP, dan bahan

tayang pada suatu Lembaga Diklat Pemerintah yang

memiliki tugas pokok dan fungsi mendidik, mengajar

dan/atau melatih non PNS diberikan angka kredit

sebagaimana tersebut dalam Lampiran I.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Widyaiswara harus mendapatkan

penugasan secara tertulis dari pimpinan Lembaga Diklat

Pemerintah yang bersangkutan.

Pasal 10

Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), ditetapkan sebagai berikut:

a. Widyaiswara yang melaksanakan kegiatan satu tingkat di

atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh

ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka

kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam

Lampiran I;

b. Widyaiswara yang melaksanakan kegiatan satu tingkat di

bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh

ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari angka kredit

setiap butir kegiatan, sebagaimana tersebut dalam

Lampiran I;

c. Angka kredit pada kegiatan Diklat Teknis yang dijenjangkan

oleh Instansi Pembina Teknis diperhitungkan sama dengan

angka kredit pada kegiatan Diklat Fungsional sebagaimana

tersebut dalam Lampiran I;

d. Apabila pada suatu lembaga Diklat terdapat pelaksanaan

kegiatan Diklat Teknis dan Diklat Fungsional yang belum

ada penetapan jenjang Diklatnya oleh Instansi Pembina

Teknis dan Instansi Pembina Jabatan Fungsional, maka

angka kredit kegiatannya akan diperhitungkan sama

dengan angka kredit pada kegiatan Diklat Teknis jenjang

Tingkat Dasar sebagaimana tersebut dalam Lampiran I.

Page 97: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

97

Pasal 11

(1) Widyaiswara yang melaksanakan kegiatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) pada suatu Lembaga

Diklat diutamakan Widyaiswara yang sesuai dengan

jenjang jabatannya.

(2) Widyaiswara dapat melaksanakan kegiatan pada beberapa

jenjang diklat sepanjang telah memiliki sertifikat kompetensi

sesuai dengan bidang dan tingkatnya.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang sertifikasi kompetensi

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh

instansi pembina.

Pasal 12

Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh

Widyaiswara untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih

tinggi adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran II, dengan

ketentuan:

a. paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit

berasal dari unsur utama, termasuk didalamnya paling

rendah 30 % (tiga puluh persen) harus berasal dari sub

unsur pengembangan dan pelaksanaan Diklat.

b. paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal

dari unsur penunjang.

Pasal 13

(1) Widyaiswara Pertama yang akan naik pangkat menjadi

Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan

Widyaiswara Muda pangkat Penata golongan ruang III/c,

dari angka kredit kumulatif yang disyaratkan paling rendah

4 (empat) angka kredit harus berasal dari sub unsur

pengembangan profesi;

(2) Widyaiswara Muda yang akan naik pangkat menjadi Penata

Tingkat I golongan ruang III/d sampai dengan Widyaiswara

Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a, dari angka

kredit kumulatif yang disyaratkan paling rendah 8 (delapan)

angka kredit harus berasal dari sub unsur pengembangan

profesi;

Page 98: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

98

(3) Widyaiswara Madya yang akan naik pangkat menjadi

Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan

Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda

golongan ruang IV/c, dari angka kredit kumulatif yang

disyaratkan paling rendah 12 (dua belas) angka kredit

harus berasal dari sub unsur pengembangan profesi;

(4) Widyaiswara Madya yang akan naik pangkat menjadi

Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya

golongan ruang IV/d sampai dengan Widyaiswara Utama

pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e, dari angka

kredit kumulatif yang disyaratkan paling rendah 16 (enam

belas) angka kredit harus berasal dari sub unsur

pengembangan profesi.

Pasal 14

(1) Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya

golongan ruang IV/d sampai dengan Widyaiswara Utama

pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e setiap tahun

sejak diangkat dalam jabatan/pangkatnya diwajibkan

mengumpulkan paling rendah 25 (dua puluh lima) angka

kredit dari sub unsur pengembangan dan pelaksanaan

Diklat dan sub unsur pengembangan profesi.

(2) Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya

golongan ruang IV/d untuk naik pangkat setingkat lebih

tinggi selain memenuhi angka kredit sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi angka kredit

kumulatif yang disyaratkan sebagaimana tersebut dalam

Lampiran II.

Pasal 15

Widyaiswara yang telah memiliki angka kredit melebihi angka

kredit yang telah ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat

setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat

diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.

Page 99: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

99

BAB VII

PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 16

(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, Widyaiswara diwajibkan mencatat dan menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan.

(2) Dari hasil catatan dan inventarisasi seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara hierarki Widyaiswara wajib mengajukan usul penetapan angka kredit ke Tim Penilai paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

(3) Penilaian dan penetapan angka kredit Widyaiswara dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS.

Pasal 17

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Widyaiswara adalah sebagai berikut:

a. Kepala LAN untuk Widyaiswara Utama di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;

b. Pejabat Eselon I yang membidangi Pembinaan Widyaiswara untuk Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;

c. Sekretaris Utama LAN untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan Instansi Pembina;

d. Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat Eselon I yang setingkat dengan itu untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan instansi masing-masing;

e. Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan instansi masing-masing.

Page 100: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

100

(2) Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat yang

berwenang menetapkan angka kredit Widyaiswara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh:

a. Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara pusat, bagi

pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dan huruf b, selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat

(TPP);

b. Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara instansi, bagi

pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

dan huruf d selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi

(TPI);

c. Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara daerah, bagi

pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e,

selanjutnya disebut Tim Penilai Daerah (TPD).

Pasal 18

(1) Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara terdiri dari unsur

teknis yang membidangi kediklatan, unsur kepegawaian,

dan pejabat Widyaiswara.

(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai Angka Kredit

Widyaiswara, sebagai berikut:

a. Seorang ketua merangkap anggota;

b. Seorang wakil ketua merangkap anggota;

c. Seorang sekretaris merangkap anggota; dan

d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota.

(3) Anggota Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling kurang 2

(dua) orang berasal dari pejabat fungsional Widyaiswara.

(4) Persyaratan untuk menjadi anggota Tim Penilai adalah:

a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan

jabatan/pangkat Widyaiswara yang dinilai;

b. memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai

prestasi kerja Widyaiswara; dan

c. dapat aktif melakukan penilaian.

Page 101: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

101

(5) Pembentukan dan susunan keanggotaan Tim Penilai ditetapkan oleh:

a. Kepala LAN untuk TPP;

b. Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara,

Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat Eselon I atau yang setingkat

dengan itu untuk TPI;

c. Sekretaris Daerah Provinsi untuk TPD Provinsi;

d. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota untuk TPD

Kabupaten/Kota.

(6) Pembentukan dan keanggotaan TPI dan TPD Provinsi/

Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (5) harus mendapat rekomendasi dari Kepala LAN selaku

Pimpinan Instansi Pembina.

Pasal 19

(1) Apabila TPI belum dapat dibentuk karena belum memenuhi

syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja dilakukan oleh TPP.

(2) Apabila TPD Provinsi/Kabupaten/Kota belum dapat

dibentuk karena belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja

dilakukan oleh TPD Provinsi/Kabupaten/Kota lain yang terdekat secara geografis atau TPP.

(3) Penetapan angka kredit hasil penilaian Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) pada instansi Tim Penilai.

Pasal 20

(1) Masa jabatan anggota Tim Penilai Angka Kredit

Widyaiswara adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

(2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.

(3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai,

maka Ketua Tim Penilai mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.

Page 102: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

102

Pasal 21

Tata Kerja Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Widyaiswara ditetapkan oleh Kepala LAN selaku Pimpinan Instansi Pembina.

Pasal 22

Usul penetapan angka kredit Widyaiswara diajukan oleh:

a. Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat setingkat Eselon I lainnya serta Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota kepada Kepala LAN untuk angka kredit Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d dan Pembina Utama golongan ruang IV/e;

b. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Lembaga Diklat Pemerintah atau pejabat di bidang kediklatan serendah-rendahnya setingkat Eselon II kepada Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur LAN atau Pejabat Eselon I yang membawahi unit Pembinaan Widyaiswara untuk angka kredit Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b dan Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;

c. Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat di bidang kediklatan serendah-rendahnya setingkat Eselon II kepada Sekretaris Utama LAN untuk angka kredit Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Instansi Pembina;

d. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Lembaga Diklat Pemerintah serendah-rendahnya setingkat Eselon II kepada Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat setingkat Eselon I lainnya untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan instansi masing-masing;

Page 103: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

103

e. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Lembaga

Diklat Pemerintah serendah-rendahnya setingkat Eselon II

kepada Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk

Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan

ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat

Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan instansi

masing-masing.

Pasal 23

(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

menetapkan angka kredit, digunakan untuk

mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat Widyaiswara

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

(2) Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka

kredit tidak dapat diajukan keberatan oleh Widyaiswara

yang bersangkutan.

BAB VIII

PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL

WIDYAISWARA

Pasal 24

Pejabat yang berwenang mengangkat dalam jabatan

Widyaiswara adalah Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 25

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali

dalam jabatan Widyaiswara harus memenuhi syarat:

a. berijazah paling rendah sarjana (S-1)/Diploma IV sesuai

kualifikasi yang ditentukan;

b. pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang

III/a;

c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan

pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan (DP-3) rata-rata harus bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir.

Page 104: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

104

(2) Kualifikasi pendidikan untuk jabatan Widyaiswara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan

oleh instansi Pembina

(3) Pengangkatan Widyaiswara sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah pengangkatan yang dilakukan untuk

mengisi lowongan formasi Widyaiswara dari CPNS.

(4) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali

dalam jabatan Widyaiswara sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat

sebagai Widyaiswara harus mengikuti dan lulus Diklat

Fungsional Kewidyaiswaraan yang ditentukan oleh Instansi

Pembina.

(5) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat

(4), yang tidak lulus Diklat Fungsional Kewidyaiswaraan

diberhentikan dari jabatan Widyaiswara.

Pasal 26

(1) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan

Widyaiswara harus memenuhi syarat:

a. pada saat pengangkatan sebagai Widyaiswara usia

paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;

b. berijazah paling rendah sarjana (S-1)/Diploma IV sesuai

kualifikasi yang ditentukan;

c. pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang

III/a;

d. telah mengikuti dan lulus Diklat Fungsional

Kewidyaiswaraan yang ditentukan oleh Instansi

Pembina;

e. telah mendapat rekomendasi pengangkatan dalam

jabatan Widyaiswara dan rekomendasi Penetapan

Angka Kredit awal yang ditetapkan oleh Kepala LAN

selaku Pimpinan Instansi Pembina;

Page 105: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

105

f. sehat jasmani dan rohani dan dibuktikan dengan surat

keterangan sehat (general check-up/medical record)

yang dikeluarkan oleh rumah sakit yang ditunjuk oleh

pemerintah; dan

g. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan

pekerjaan dalam DP-3 rata-rata harus bernilai baik

dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(2) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang

dimilikinya.

(3) Jenjang jabatan Widyaiswara ditetapkan sesuai dengan

jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang menetapkan angka kredit setelah mendapatkan

rekomendasi dari Instansi Pembina.

(4) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.

(5) Pengalaman dalam menduduki jabatan struktural dan/atau

jabatan fungsional lainnya yang dapat diberikan nilai angka

kredit adalah jabatan struktural dan/atau jabatan fungsional

lainnya yang terkait dengan bidang tugas pengajaran yang

akan dilaksanakan.

(6) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a dan ayat (3) adalah bagi PNS yang

menduduki Jabatan Struktural Eselon II dan Eselon I, sehat

jasmani dan rokhani serta lulus uji kompetensi untuk

memenuhi formasi Widyaiswara yang melaksanakan tugas

pokok pada Diklatpim Tingkat II dan Tingkat I.

(7) Pelaksanaan Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada

ayat (6) dilakukan oleh instansi terkait yaitu Lembaga

Administrasi Negara, Kementerian Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara, Badan Kepegawaian Negara dan Instansi

Pengusul/ Pengguna.

Page 106: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

106

(8) Pengajuan pengangkatan pejabat Struktural Eselon I dan

Eselon II sebagaimana dimaksud pada ayat (6) selambat-

lambatnya 9 (sembilan) bulan sebelum yang bersangkutan

mencapai batas usia pensiun dari jabatan strukturalnya,

dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Tiga bulan setelah diajukan oleh pejabat pembina

kepegawaian, paling lambat 3 (tiga) bulan rekomendasi

dapat atau tidaknya Pegawai Negeri Sipil diangkat

sebagai Widyaiswara dari Lembaga Administrasi

Negara.

b. Setelah mendapat rekomendasi paling lambat 3(tiga)

bulan harus telah diajukan kepada Pejabat yang

berwenang mengangkat.

(9) Pedoman pengangkatan dan penetapan angka kredit

untuk penetapan jenjang jabatan Widyaiswara

sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh

Instansi Pembina.

Pasal 27

(1) Pengangkatan Widyaiswara sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 25 dan Pasal 26 dilaksanakan sesuai dengan formasi

jabatan Widyaiswara, sebagai berikut:

a. Pegawai Negeri Sipil pusat dilaksanakan sesuai dengan

formasi jabatan Widyaiswara yang ditetapkan oleh

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN;

b. Pegawai Negeri Sipil daerah dilaksanakan sesuai

dengan formasi jabatan Widyaiswara yang ditetapkan

oleh pejabat pembina kepegawaian masing-masing

setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN.

(2) Formasi Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), untuk seorang Widyaiswara

jumlah jam pelajaran minimal pertahun dari kegiatan tatap

muka yaitu 500 Jam Pelajaran (JP).

(3) Instansi pemerintah pusat dan daerah yang tidak memiliki

Lembaga Diklat tidak dapat mengangkat Widyaiswara.

Page 107: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

107

BAB IX

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT WIDYAISWARA UTAMA

Pasal 28

Untuk diangkat dalam jabatan Widyaiswara Utama di samping

memenuhi angka kredit kumulatif yang disyaratkan, harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. tersedianya formasi jabatan Widyaiswara Utama;

b. melakukan orasi ilmiah.

Pasal 29

(1) Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda

golongan ruang IV/c yang telah memenuhi jumlah angka

kredit kumulatif minimal untuk kenaikan jabatan/pangkat

setingkat lebih tinggi namun tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, penetapan angka

kreditnya hanya akan digunakan untuk pemeliharaan dalam

jabatan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama

Muda golongan ruang IV/c.

(2) Widyaiswara Madya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diwajibkan mengumpulkan angka kredit setiap tahun paling

rendah 20 (dua puluh) dari sub unsur pengembangan dan

pelaksanaan Diklat serta sub unsur pengembangan profesi.

(3) Widyaiswara Madya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dimungkinkan untuk naik jabatan/pangkat setingkat lebih

tinggi apabila telah memenuhi syarat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28.

BAB X

DIKLAT KEWIDYAISWARAAN

Pasal 30

(1) Widyaiswara yang diangkat pertama kali dalam jabatan

Widyaiswara wajib mengikuti dan lulus Diklat

Kewidyaiswaraan yang ditetapkan oleh Instansi Pembina.

Page 108: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

108

(2) Widyaiswara yang akan diangkat dalam jabatan setingkat

lebih tinggi, selain memenuhi angka kredit kumulatif yang

telah ditetapkan wajib mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan

yang pedomannya ditetapkan oleh instansi Pembina.

BAB XI

PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI,

DAN PEMBERHENTIAN JABATAN

Pasal 31

(1) Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan

ruang III/a, sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat

Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d, dibebaskan

sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5

(lima) tahun sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir

dalam jabatan Widyaiswaranya tidak dapat mengumpulkan

angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat

setingkat lebih tinggi.

(2) Widyaiswara Utama, dibebaskan sementara dari

jabatannya apabila setiap 1 (satu) tahun sejak menduduki

jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka

kredit sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 14 ayat (1).

(3) Di samping pembebasan sementara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2), Widyaiswara

dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:

a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat

berat berupa penurunan pangkat;

b. diberhentikan sementara sebagai PNS;

c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Widyaiswara;

d. menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk

persalinan ke empat dan seterusnya; atau

e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

Page 109: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

109

Pasal 32

(1) Widyaiswara yang telah selesai menjalani pembebasan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat

(1), dan ayat (2) dapat diangkat kembali dalam jabatan

Widyaiswara.

(2) Widyaiswara yang telah selesai menjalani pembebasan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3)

huruf a, huruf c, huruf d, dan huruf e dapat diangkat

kembali dalam jabatan Widyaiswara.

(3) Widyaiswara yang telah selesai menjalani pembebasan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3)

huruf b dapat diangkat kembali dalam jabatan Widyaiswara

apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak

bersalah.

(4) Pengangkatan kembali dalam jabatan Widyaiswara yang

dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 31, dapat dilaksanakan apabila berusia paling tinggi

2 (dua) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun sesuai

jabatan terakhir yang didudukinya.

(5) Pengangkatan kembali dalam jabatan Widyaiswara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat

(3) menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki

sebelum dibebaskan sementara dari jabatannya.

(6) Widyaiswara yang diangkat kembali sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) butir a, c, d, dan e, dapat

mengajukan usul penetapan angka kredit Widyaiswara dari

kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama dibebaskan

sementara dari jabatan Widyaiswara.

Pasal 33

Widyaiswara diberhentikan dari jabatannya, apabila:

a. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan

sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 31 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan angka kredit

yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih

tinggi;

Page 110: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

110

b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan

sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 31 ayat (2) tidak dapat mengumpulkan angka kredit

yang disyaratkan; atau

c. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai

kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiplin berat

berupa penurunan pangkat.

Pasal 34

Pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan

pemberhentian dari jabatan Fungsional Widyaiswara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Pasal 32, dan Pasal

33, ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian pada instansi

yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

BAB XII

PENUTUP

Pasal 35

Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara ini diatur lebih lanjut oleh

Kepala LAN dan Kepala BKN.

Pasal 36

Pada saat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara ini ditetapkan, Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor: PER/66/M.PAN/6/2005 tentang

Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/22/M.PAN/4/2006 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 37

Apabila ada perubahan mendasar, sehingga ketentuan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini

dianggap tidak sesuai lagi, maka Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara ini dapat ditinjau kembali.

Page 111: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

111

Pasal 38

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini

mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : di Jakarta

pada tanggal: 25 September 2009

Page 112: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI NEGARA

NOMOR : 14 TAHUN 2009

TANGGAL : 25 SEPTEMBER 2009

Wid.

Pertama

Wid.

Muda

Wid.

Madya

Wid.

Utama

1 2 3 6 7 8 9 10 11

I 1

a. 1 200 200 200 200 Ijazah

b. 2 150 150 150 150 Ijazah

c. 3 100 100 100 100 Ijazah

4 1 1 1 1 STTPP/ Sertifikat.

B. 1

a. 5 2 Laporan

b. 6 1 1.50 Laporan

2

a.

a) 7 0.30 Laporan

b) 8 0.10 0.20 Laporan

a) 9 0.30 Laporan

b) 10 0.10 0.20 Laporan

b.

a) 11 0.30 Laporan

b) 12 0.10 0.20 Laporan

a) 13 0.60 Laporan

b) 14 0.15 0.30 0.45 Laporan

a) 15 0.72 Laporan

b) 16 0.36 0.54 Laporan

2) Diklatpim Tingkat III, sebagai:

Anggota

2) Golongan III, sebagai:

Ketua

Anggota

Ketua

Anggota

Diklat Struktural :

1) Diklatpim Tingkat IV, sebagai:

Diklat Prajabatan:

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2

PENGEMBANGAN

DAN

PELAKSANAAN

DIKLAT

Penganalisisan Kebutuhan

Diklat

Anggota

Melaksanakan analisis kebutuhan Diklat (AKD),

sebagai:

Ketua

Menyusun kurikulum Diklat pada:

5

Pendidikan dan Pelatihan

dan memperoleh Surat

Tanda Tamat Pendidikan

dan Pelatihan

(STTPP)/sertifikat

SUB-UNSUR KEGIATAN BUTIR KEGIATAN

PELAKSANA/ANGKA KREDITKODE

BUTIR

KEG.

A.

Doktor (S-3)

Mengikuti Diklat dan memperoleh STTPP/sertifikat

minimal 30 jam pelajaran (JP).

PENDIDIKAN

Pascasarjana (S-2)

Ketua

SATUAN HASIL

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Mengikuti pendidikan sekolah yang terakreditasi

dan memperoleh ijazah/gelar kesarjanaan, jenjang:

Sarjana (S-1)

Pendidikan sekolah yang

terakreditasi dan

memperoleh ijazah/gelar

kesarjanaan

1) Golongan I dan II, sebagai:

Anggota

Anggota

Ketua

3) Diklatpim Tingkat II, sebagai:

Ketua

NO

UTAMA

4

Penyusunan kurikulum

Diklat

UNSUR

112

Page 113: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

Wid.

Pertama

Wid.

Muda

Wid.

Madya

Wid.

Utama

1 2 3 6 7 8 9 10 115

SUB-UNSUR KEGIATAN BUTIR KEGIATAN

PELAKSANA/ANGKA KREDITKODE

BUTIR

KEG.

SATUAN HASILNO

4

UNSUR

a) 17 0.80 Laporan

b) 18 0.60 Laporan

c.

1)

19 0.60 Laporan

20 0.20 0.40 Laporan

21 0.30 Laporan

22 0.10 0.20 Laporan

23 0.40 Laporan

24 0.10 0.20 0.30 Laporan

25 0.40 Laporan

26 0.10 0.20 0.30 Laporan

27 0.40 Laporan

28 0.20 0.30 Laporan

d.

29 0.30 0.40 Laporan

30 0.10 0.20 Laporan

3 a.

a)

Tin

31 0.10 Naskah

b)

Tin

32 0.10 Naskah

a)

Tin

33 0.20 Naskah

b)

Tin

34 0.30 Naskah

c)

Tin

35 0.40 Naskah

d)

Tin

36 0.40 Naskah

3) a) 37

0.20 Naskah

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 38 0.10 Naskah

(2) Tingkat Lanjutan 39 0.20 Naskah

(3) Tingkat Menengah 40 0.30 Naskah

(4) Tingkat Tinggi 41 0.40 Naskah

4) 42 0.10 0.10 0.10 0.10 Naskah

Penyusunan bahan Diklat

sesuai spesialisasinya

Menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya,

pada:

c) Tingkat Menengah, sebagai:

2)

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Teknis

Golongan III

Diklat Teknis, sebagai:

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

b) Tingkat Lanjutan, sebagai:

Diklatpim Tingkat IV

2) Anggota

2) Anggota

2) Anggota

Diklatpim Tingkat III

1) Ketua

1) Ketua

1) Ketua

1)

Diklat Struktural:

Diklat Fungsional:

1) Ketua

d) Tingkat Tinggi, sebagai:

Anggota

a) Ketua

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

b) Anggota

2) Diklat Fungsional Penjenjangan

2) Anggota

1) Ketua

4) Diklatpim Tingkat I, sebagai:

Ketua

Diklat pembentukan jabatan fungsional,

sebagai:

a) Tingkat Dasar, sebagai:

2) Anggota

Diklat Fungsional Penjenjangan:

113

Page 114: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

Wid.

Pertama

Wid.

Muda

Wid.

Madya

Wid.

Utama

1 2 3 6 7 8 9 10 115

SUB-UNSUR KEGIATAN BUTIR KEGIATAN

PELAKSANA/ANGKA KREDITKODE

BUTIR

KEG.

SATUAN HASILNO

4

UNSUR

b.

a) 43 0.10 GBPP dan SAP

b) 44 0.10 GBPP dan SAP

a) 45 0.20 GBPP dan SAP

b) 46 0.30 GBPP dan SAP

c) 47 0.40 GBPP dan SAP

d) 48 0.40 GBPP dan SAP

3) a) 49

0.20 GBPP dan SAP

b)

(1) Tingkat Dasar 50 0.10 GBPP dan SAP

(2) Tingkat Lanjutan 51 0.20 GBPP dan SAP

(3) Tingkat Menengah 52 0.30 GBPP dan SAP

(4) Tingkat Tinggi 53 0.40 GBPP dan SAP

4) 54 0.10 0.10 0.10 0.10 GBPP dan SAP

c.

a) 55 0.10 Bahan Tayang

b) 56 0.10 Bahan Tayang

a) 57 0.20 Bahan Tayang

b) 58 0.30 Bahan Tayang

c) 59 0.40 Bahan Tayang

d) 60 0.40 Bahan Tayang

3) a) 61

0.20 Bahan Tayang

b)

(1) Tingkat Dasar 62 0.10 Bahan Tayang

(2) Tingkat Lanjutan 63 0.20 Bahan Tayang

(3) Tingkat Menengah 64 0.30 Bahan Tayang

(4) Tingkat Tinggi 65 0.40 Bahan Tayang

4) 66 0.10 0.10 0.10 0.10 Bahan Tayang

d.

a)

Tin

67 0.60 Modul

b)

Tin68 0.60 Modul

Diklatpim Tingkat I

Golongan I dan II

Golongan III

Diklatpim Tingkat III

Menyusun bahan tayang sesuai

spesialisasinya, pada:

2)

2) Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat IV

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklat Struktural:

Diklat Prajabatan:

Menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai

spesialisasinya, pada:

1) Diklat Prajabatan:

Diklatpim Tingkat IV

Golongan I dan II

Golongan III

Diklatpim Tingkat II

Diklat Teknis

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklatpim Tingkat II

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklat Teknis

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat I

1) Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Golongan III

Menyusun Modul Diklat sesuai spesialisasinya,

pada:

1)

114

Page 115: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

Wid.

Pertama

Wid.

Muda

Wid.

Madya

Wid.

Utama

1 2 3 6 7 8 9 10 115

SUB-UNSUR KEGIATAN BUTIR KEGIATAN

PELAKSANA/ANGKA KREDITKODE

BUTIR

KEG.

SATUAN HASILNO

4

UNSUR

a)

Tin

69 1.20 Modul

b)

Tin

70 1.80 Modul

c)

Tin

71 2.40 Modul

d)

Tin

72 2.40 Modul

3) a) 73

1.20 Modul

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 74 0.60 Modul

(2) Tingkat Lanjutan 75 1.20 Modul

(3) Tingkat Menengah 76 1.80 Modul

(4) Tingkat Tinggi 77 2.40 Modul

4) 78 0.60 0.60 0.60 0.60 Modul

e.

a)

Tin

79 0.02 Laporan

b)

Tin

80 0.02 Laporan

a)

Tin

81 0.04 Laporan

b)

Tin

82 0.06 Laporan

c)

Tin

83 0.08 Laporan

d)

Tin

84 0.08 Laporan

3) a) 85

0.04 Laporan

b)

Tin (1) Tingkat Dasar 86 0.02 Laporan

(2) Tingkat Lanjutan 87 0.04 Laporan

(3) Tingkat Menengah 88 0.06 Laporan

(4) Tingkat Tinggi 89 0.08 Laporan

4) 90 0.02 0.02 0.02 0.02 Laporan

4

a.

1) 91 0.025 Jam Pelajaran

2) 92 0.025 Jam Pelajaran

b.

1) 93 0.04 Jam Pelajaran

2) 94 0.05 Jam Pelajaran

3) 95 0.06 Jam Pelajaran

4) 96 0.06 Jam Pelajaran

Melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat

sesuai spesialisasinya, pada:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Golongan III

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat III

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat II

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Diklat Pembentukan Jabatan

Fungsional

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklat Teknis

Diklat Struktural:

1) Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Golongan III

2)

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat I

2)

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Pelaksanaan tatap muka di

depan kelas Diklat sesuai

spesialisasinya

Diklatpim Tingkat IV

Diklat Teknis

Menyusun soal ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

115

Page 116: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

Wid.

Pertama

Wid.

Muda

Wid.

Madya

Wid.

Utama

1 2 3 6 7 8 9 10 115

SUB-UNSUR KEGIATAN BUTIR KEGIATAN

PELAKSANA/ANGKA KREDITKODE

BUTIR

KEG.

SATUAN HASILNO

4

UNSUR

c.

1) 97 0.04 Jam Pelajaran

2)

a)

Tin

98 0.025 Jam Pelajaran

b)

Tin

99 0.04 Jam Pelajaran

c)

Tin

100 0.05 Jam Pelajaran

d)

Tin

101 0.06 Jam Pelajaran

d. 102 0.025 0.025 0.025 0.025 Jam Pelajaran

5

a.

1) 103 0.02 Laporan

2) 104 0.02 Laporan

b.

1) 105 0.02 Laporan

2) 106 0.04 Laporan

3) 107 0.24 Laporan

4) 108 0.24 Laporan

c.

1) 109 0.04 Laporan

2)

a)

Tin

110 0.02 Laporan

b)

Tin

111 0.04 Laporan

c)

Tin

112 0.06 Laporan

d)

Tin

113 0.08 Laporan

d. 114 0.02 0.02 0.02 0.02 Laporan

6 a.

1) 115 0.10 0.10 0.10 Laporan

Pembimbingan KK 2) 116 0.15 0.15 Laporan

Pembimbingan KK 3) 117 0.40 Laporan

Pembimbingan KK 4) 118 0.60 Laporan

Pembimbingan KK b.

1) 119 0.10 0.10 0.10 Laporan

Pembimbingan KK 2) 120 0.15 0.15 Laporan

Pembimbingan KK 3) 121 0.40 Laporan

Pembimbingan KK 4) 122 0.60 Laporan

Pembimbingan KK

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Tingkat Lanjutan

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Tingkat Tinggi

Diklat Teknis

Diklatpim Tingkat I

Golongan III

Diklat Struktural:

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat IV

Tingkat Menengah

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat I

Membimbing peserta Diklat dalam PKL/OL

pada Diklat Struktural sesuai spesialisasinya:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat II

Membimbing peserta Diklat dalam penulisan

KK pada Diklat Struktural sesuai

spesialisasinya:

Tingkat Lanjutan

Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional

Tingkat Dasar

Diklat Fungsional:

Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Tingkat Dasar

Memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai

spesialisasinya, pada:

Diklat Prajabatan:

Golongan I dan II

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Tingkat Menengah

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Diklat Fungsional:

Pembimbingan peserta

Diklat pada Diklat Struktural

sesuai spesialisasinya

Pemeriksaan jawaban ujian

Diklat sesuai spesialisasinya

116

Page 117: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

Wid.

Pertama

Wid.

Muda

Wid.

Madya

Wid.

Utama

1 2 3 6 7 8 9 10 115

SUB-UNSUR KEGIATAN BUTIR KEGIATAN

PELAKSANA/ANGKA KREDITKODE

BUTIR

KEG.

SATUAN HASILNO

4

UNSUR

c.

1) 123 0.08 0.08 0.08 Laporan

Pembimbingan KK 2) 124 0.12 0.12 Laporan

Pembimbingan KK 3) 125 0.16 Laporan

Pembimbingan KK 4) 126 0.16 Laporan

Pembimbingan KK 7

a. 127 0.03 0.04 Laporan

Pembimbingan KK b. 128 0.01 0.02 Laporan

Pembimbingan KK 8

a.

1) 129 0.03 Laporan

Pembimbingan KK 2) 130 0.03 Laporan

Pembimbingan KK b.

1) 131 0.06 Laporan

Pembimbingan KK 2) 132 0.09 Laporan

Pembimbingan KK 3) 133 0.12 Laporan

Pembimbingan KK 4) 134 0.12 Laporan

Pembimbingan KK c.

1) 135 0.06 Laporan

Pembimbingan KK 2)

a)

Tin

136 0.03 Laporan

Pembimbingan KK b)

Tin

137 0.06 Laporan

Pembimbingan KK c)

Tin

138 0.09 Laporan

Pembimbingan KK d)

Tin

139 0.12 Laporan

Pembimbingan KK d. 140 0.03 0.03 0.03 0.03 Laporan

Pembimbingan KK C

1) 141 20 20 20 20 Buku

2) 142 5 5 5 5 Buku

a) 143 5 5 5 5 Artikel

b) 144 2.50 2.50 2.50 2.50 Artikel

c) 145 1 1 1 1 Artikel

Diklat Fungsional:

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat IV

Diklatpim Tingkat I

Tingkat Dasar

Tingkat Lanjutan

Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional

Diklatpim Tingkat III

Diklatpim Tingkat II

Diklat Prajabatan

Diklat Struktural:

Tingkat Tinggi

Mengelola program Diklat di instansinya, sebagai:

penanggung jawab (minimal 30 JP)

anggota (minimal 30 JP)

Diklatpim Tingkat III

Pengelolaan Program Diklat

di Instansinya

Diklatpim Tingkat II

Diklatpim Tingkat I

Menjadi moderator/ narasumber pada

seminar/lokakarya/diskusi dalam kelas pada

Diklat Struktural sesuai spesialisasinya:

Melaksanakan evaluasi program Diklat, pada:

Golongan I dan II

Buku dengan ISBN, diterbitkan, dan diedarkan

secara nasional, sebagai:

Golongan III

Editor

Diklat Fungsional Penjenjangan:

Tingkat Menengah

Diklat Teknis

a.

Penulis

1) Jurnal Ilmiah:

Internasional

Instansi

Membuat KTI yang terkait lingkup kediklatan

dan/atau pengembangan spesialisasinya, dalam

bentuk:

Nasional terakreditasi

Non Buku, yang dimuat dalam:b.

Pembuatan Karya Tulis

Ilmiah (KTI) yang terkait

lingkup kediklatan dan/atau

pengembangan

spesialisasinya

Pengembangan

Profesi

1

Pengevaluasian program

Diklat

117

Page 118: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

Wid.

Pertama

Wid.

Muda

Wid.

Madya

Wid.

Utama

1 2 3 6 7 8 9 10 115

SUB-UNSUR KEGIATAN BUTIR KEGIATAN

PELAKSANA/ANGKA KREDITKODE

BUTIR

KEG.

SATUAN HASILNO

4

UNSUR

a) 146 3 3 3 3 Artikel

b) 147 1.50 1.50 1.50 1.50 Artikel

3)

a) 148 5 5 5 5 Artikel

b) 149 2.50 2.50 2.50 2.50 Artikel

4)

a) 150 3 3 3 3 Artikel

b) 151 1.50 1.50 1.50 1.50 Artikel

5) 152 2 2 2 2 Artikel

1) 153 3 3 3 3 Naskah

2) 154 2 2 2 2 Naskah

3) 155 1 1 1 1 Naskah

1) 156 7 7 7 7 Buku

2) 157 1.50 1.50 1.50 1.50 Naskah

b. 158 1 1 1 1 Naskah

a. 159 3 3 3 3 Peraturan

b. 160 1.50 1.50 1.50 1.50 Panduan

4 Pelaksanaan Orasi Ilmiah

sesuai spesialisasinya

161 5 Berita Acara dan

Sinopsis

II A

a. 162 2 2 2 2 Setiap Kali

b. 163 1 1 1 1 Setiap Kali

B

a. 164 1 1 1 1 Setiap Tahun

b. 165 0.75 0.75 0.75 0.75 Setiap Tahun

C Keanggotaan dalam Tim

Penilai Jabatan Fungsional

Widyaiswara

166 0.04 0.04 0.04 0.04 DUPAK

disajikan dalam pertemuan Ilmiah

Lokal

didokumentasikan di perpustakaan

instansi/lembaga

Website

c.

Menerjemahkan/menyadur dari bahan lainnya

selain buku yang terkait lingkup kediklatan

dan/atau pengembangan spesialisasinya

dalam bentuk naskah.

Mengikuti keanggotaan organisasi profesi, sebagai:

Melaksanakan Orasi Ilmiah sesuai spesialisasinya

Internasional

Pembuatan

peraturan/panduan dalam

lingkup kediklatan

3

Produk Perundang-undangan

2 Penerjemahan/ penyaduran

buku dan bahan ilmiah

lainnya selain buku yang

terkait lingkup kediklatan

dan/atau pengembangan

spesialisasinya

Buku

a.

PENUNJANG PENUNJANG TUGAS

WIDYAISWARA

Peran Serta dalam seminar/

lokakarya dalam rangka

pengembangan wawasan

kompetensi Widyaiswara

Mengikuti seminar/lokakarya sebagai:

Narasumber/pembahas/penyaji/ ketua panitia

Moderator/peserta/anggota panitia

Keanggotaan dalam

Organisasi Profesi

Pengurus

Naskah

Menerjemahkan/menyadur buku yang terkait

lingkup kediklatan dan/atau pengembangan

spesialisasinya, dalam bentuk:

Terakreditasi

Membuat peraturan/panduan dalam lingkup

kediklatan, dalam bentuk:

Nasional

diakui oleh instansi yang bersangkutan

Anggota

Menjadi anggota dalam Tim Penilai Jabatan

Fungsional Widyaiswara

Panduan Kediklatan

Naskah:

Nasional

2) Majalah Ilmiah:

Surat Kabar:

Buku Proceeding:

Tidak terakreditasi

118

Page 119: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

Wid.

Pertama

Wid.

Muda

Wid.

Madya

Wid.

Utama

1 2 3 6 7 8 9 10 115

SUB-UNSUR KEGIATAN BUTIR KEGIATAN

PELAKSANA/ANGKA KREDITKODE

BUTIR

KEG.

SATUAN HASILNO

4

UNSUR

D Pembimbingan kepada

Widyaiswara jenjang

dibawahnya

167 0.25 0.25 0.25 0.25 Laporan

E

a. 168 15 15 15 15 Ijazah

b. 169 10 10 10 10 Ijazah

c. 170 5 5 5 5 Ijazah

F a.

1) 171 3 3 3 3 Piagam

2) 172 2 2 2 2 Piagam

3) 173 1 1 1 1 Piagam

b 174 1 1 1 1 Piagam

c. 175 10 10 10 10 GelarMemperoleh gelar kehormatan akademis

Perolehan Piagam

Kehormatan/ Tanda Jasa

Memperoleh penghargaan Satya Lencana

Karya Satya, lamanya:

10 (sepuluh) tahun

Memperoleh penghargaan lainnya dari

pemerintah

Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai

spesialisasinya dan/atau lebih dari satu kali pada

jenjang pendidikan yang sama, pada program:

Doktor (S-3)

Pasca Sarjana (S-2)

Perolehan gelar

kesarjanaan yang tidak

sesuai spesialisasinya

Sarjana (S-1)

Membimbing kepada Widyaiswara jenjang

dibawahnya

30 (tiga puluh) tahun

20 (dua puluh) tahun

119

Page 120: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

LAMPIRAN II : PERATURAN MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

NOMOR : 14 TAHUN 2009

TANGGAL : 25 SEPTEMBER 2009

III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

1 UNSUR UTAMA

A Pendidikan

1. Pendidikan sekolah 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2. Diklat

B Pengembangan & Pelaksanaan Diklat

C Pengembangan profesi

2 UNSUR PENUNJANG

Penunjang tugas di bidang diklat ≤ 20% - 10 20 40 60 90 120 150 190

100 150 200 300 400 550 700 850 1050

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL

UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT

NO. PERSENTASE U N S U RMUDA

WIDYAISWARA DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S1)/DIPLOMA IV

240

UTAMAPERTAMA

80

MADYA

J U M L A H

≥ 80% - 40

JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

600 760360 480160

120

Page 121: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

NOMOR : 14 TAHUN 2009

TANGGAL : 25 SEPTEMBER 2009

III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

1 UNSUR UTAMA

A Pendidikan

1. Pendidikan sekolah 150 150 150 150 150 150 150

2. Diklat

B Pengembangan & Pelaksanaan Diklat

C Pengembangan profesi

2 UNSUR PENUNJANG

Penunjang tugas di bidang diklat ≤ 20% 10 30 50 80 110 140 180

200 300 400 550 700 850 1050

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL

UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT

WIDYAISWARA DENGAN PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S2)

150

NO.JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

PERTAMA

JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

UTAMA

-

-

150

MADYA

J U M L A H

PERSENTASE

III/b

≥ 80% 40 120 200 560

U N S U R

720

MUDA

320 440

121

Page 122: Peraturan Bersama LAN BKN 1 & 2 TH 2010 Juklak WI

LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

NOMOR : 14 TAHUN 2009

TANGGAL : 25 SEPTEMBER 2009

III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

1 UNSUR UTAMA

A Pendidikan

1. Pendidikan sekolah 200 200 200 200 200 200 200

2. Diklat

B Pengembangan & Pelaksanaan Diklat

C Pengembangan profesi

2 UNSUR PENUNJANG

Penunjang tugas di bidang diklat ≤ 20% - 20 40 70 100 130 170

200 300 400 550 700 850 1050

WIDYAISWARA DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (S3)

UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL

NO. U N S U R PERSENTASE MUDA

J U M L A H

160 280 400≥ 80% - 80

JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

680520

MADYA UTAMA

122