PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan...

30
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/21/PADG/2018 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran yang lebih efektif diperlukan dukungan informasi yang terkait dengan kegiatan alat pembayaran dengan menggunakan kartu dan uang elektronik secara bulanan dan triwulanan yang tersedia secara tepat waktu, aman, akurat, handal, obyektif, lengkap, dan mudah untuk diakses secara simultan; b. bahwa untuk menyediakan informasi yang lebih lengkap, diperlukan penyempurnaan laporan serta pedoman bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Selain Bank dalam menyusun dan menyampaikan laporan melalui sistem Laporan Selain Bank Umum; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur tentang Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu dan Uang Elektronik (Electronic

Transcript of PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan...

Page 1: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR

NOMOR 20/21/PADG/2018

TENTANG

LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN

MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)

OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa guna pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang

sistem pembayaran yang lebih efektif diperlukan

dukungan informasi yang terkait dengan kegiatan alat

pembayaran dengan menggunakan kartu dan uang

elektronik secara bulanan dan triwulanan yang tersedia

secara tepat waktu, aman, akurat, handal, obyektif,

lengkap, dan mudah untuk diakses secara simultan;

b. bahwa untuk menyediakan informasi yang lebih lengkap,

diperlukan penyempurnaan laporan serta pedoman bagi

Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Selain Bank dalam

menyusun dan menyampaikan laporan melalui sistem

Laporan Selain Bank Umum;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan

Anggota Dewan Gubernur tentang Laporan

Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan

Menggunakan Kartu dan Uang Elektronik (Electronic

Page 2: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

2ii

Money) oleh Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Selain

Bank;

Mengingat : 1. Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/4/PBI/2007 tentang

Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran

dengan Menggunakan Kartu oleh Bank Perkreditan Rakyat

dan Lembaga Selain Bank (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 13, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4811);

2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009

tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran

dengan Menggunakan Kartu (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 64, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5000) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor

14/2/PBI/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Bank

Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang

Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan

Menggunakan Kartu (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 11, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5275);

3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang

Uang Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6203);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR TENTANG

LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT

PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG

ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) OLEH BANK

PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK.

Page 3: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

3ii

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini yang dimaksud

dengan:

1. Bank Perkreditan Rakyat, yang selanjutnya disingkat BPR

adalah Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai

perbankan yang melakukan kegiatan alat pembayaran

dengan menggunakan kartu dan/atau uang elektronik

(electronic money).

2. Lembaga Selain Bank, yang selanjutnya disingkat LSB

adalah badan usaha bukan bank yang didirikan

berdasarkan hukum Indonesia yang melakukan kegiatan

alat pembayaran dengan menggunakan kartu dan/atau

uang elektronik (electronic money).

3. Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu, yang

selanjutnya disebut APMK adalah alat pembayaran yang

berupa kartu kredit, kartu automated teller machine (ATM),

dan/atau kartu debet.

4. Kartu Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk

melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari

suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi

pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan

tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu

dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan

pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan

pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan

pelunasan secara sekaligus (charge card) ataupun dengan

pembayaran secara angsuran.

5. Kartu automated teller machine (ATM) yang selanjutnya

disebut Kartu ATM adalah APMK yang dapat digunakan

untuk melakukan penarikan tunai dan/atau pemindahan

dana dimana kewajiban pemegang kartu dipenuhi

seketika dengan mengurangi secara langsung simpanan

pemegang kartu pada BPR atau LSB yang berwenang

Page 4: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

4ii

untuk menghimpun dana sesuai ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

6. Kartu Debet adalah APMK yang dapat digunakan untuk

melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari

suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi

pembelanjaan, dimana kewajiban pemegang kartu

dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung

simpanan pemegang kartu pada BPR atau LSB yang

berwenang untuk menghimpun dana sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

7. Uang Elektronik adalah instrumen pembayaran yang

memenuhi unsur sebagai berikut:

a. diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih

dahulu kepada penerbit;

b. nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu

media server atau chip; dan

c. nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit

bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai

perbankan.

8. Pelapor adalah BPR dan LSB yang mempunyai kewajiban

menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan APMK

dan Uang Elektronik kepada Bank Indonesia.

9. Penerbit adalah BPR atau LSB yang menerbitkan APMK

dan/atau Uang Elektronik.

10. Acquirer adalah BPR dan LSB yang:

a. melakukan kerja sama dengan penyedia barang

dan/atau jasa sehingga penyedia barang dan/atau

jasa mampu memproses transaksi dari APMK

dan/atau Uang Elektronik yang diterbitkan oleh

pihak selain Acquirer yang bersangkutan; dan

b. bertanggung jawab atas penyelesaian pembayaran

kepada penyedia barang dan/atau jasa.

11. Penyelenggara Kliring adalah BPR atau LSB yang

melakukan perhitungan hak dan kewajiban keuangan

masing-masing Penerbit dan/atau Acquirer dalam rangka

transaksi APMK dan/atau Uang Elektronik.

Page 5: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

5ii

12. Penyelenggara Penyelesaian Akhir adalah BPR atau LSB

yang melakukan dan bertanggung jawab terhadap

penyelesaian akhir atas hak dan kewajiban keuangan

masing-masing Penerbit dan/atau Acquirer dalam rangka

transaksi APMK dan/atau Uang Elektronik berdasarkan

hasil perhitungan dari Penyelenggara Kliring.

13. Laporan Penyelenggaraan Kegiatan APMK dan Uang

Elektronik yang selanjutnya disebut Laporan adalah

laporan yang disusun dan disampaikan oleh Pelapor

secara bulanan dan/atau triwulanan kepada Bank

Indonesia melalui sistem laporan selain bank umum.

14. Sistem Laporan Selain Bank Umum, yang selanjutnya

disebut Sistem LSBU adalah sistem penerimaan Laporan

berbasis web yang disampaikan Pelapor melalui jaringan

ekstranet.

15. Periode Pelaporan adalah masa penyampaian Laporan

yang dimulai sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 15

setelah akhir bulan Laporan untuk Laporan bulanan dan

dimulai sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 15 bulan

April, Juli, Oktober, dan Januari untuk Laporan

triwulanan.

16. Online adalah penyampaian Laporan yang dilakukan

secara langsung dengan mengirim dan/atau mengisi data

dalam bentuk tampilan form melalui jaringan komunikasi

data ke Bank Indonesia.

17. Offline adalah penyampaian Laporan yang dilakukan

dengan menyampaikan rekaman data dalam bentuk media

perekaman data elektronik kepada Bank Indonesia.

18. Layanan Keuangan Digital yang selanjutnya disingkat LKD

adalah kegiatan layanan jasa sistem pembayaran dan

keuangan yang dilakukan melalui kerja sama dengan

pihak ketiga serta menggunakan sarana dan perangkat

teknologi berbasis mobile maupun berbasis web dalam

rangka keuangan inklusif

19. Hari Kerja adalah hari kerja Bank Indonesia yang

mewilayahi Pelapor, tidak termasuk pada saat Bank

Page 6: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

6ii

Indonesia menyelenggarakan kegiatan operasional

terbatas.

BAB II

PELAPOR DAN RUANG LINGKUP LAPORAN

Bagian Kesatu

Pelapor

Pasal 2

(1) Pelapor wajib menyampaikan Laporan kepada Bank

Indonesia

(2) Pelapor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. kantor pusat dari BPR; dan

b. kantor pusat dari LSB,

yang melakukan kegiatan APMK dan/atau Uang

Elektronik.

Bagian Kedua

Ruang Lingkup Laporan

Pasal 3

Laporan yang disampaikan oleh kantor pusat dari BPR yang

melakukan kegiatan APMK dan/atau Uang Elektronik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a terdiri

atas:

a. Laporan Penerbit Kartu ATM, meliputi:

1. Laporan penerbitan;

2. Laporan fraud; dan

3. Laporan penanganan dan penyelesaian pengaduan

nasabah; dan/atau

b. Laporan Penyelenggaraan Kliring dan/atau Penyelesaian

Akhir (settlement).

Pasal 4

Laporan yang disampaikan oleh kantor pusat dari LSB yang

melakukan kegiatan APMK dan/atau Uang Elektronik

Page 7: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

7ii

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b terdiri

atas:

a. Laporan Penerbit Kartu Kredit meliputi:

1. Laporan penerbitan;

2. Laporan fraud;

3. Laporan kolektibilitas; dan

4. Laporan penanganan dan penyelesaian pengaduan

nasabah;

b. Laporan Penerbit Uang Elektronik meliputi:

1. Laporan penerbitan;

2. Laporan fraud; dan

3. Laporan penanganan dan penyelesaian pengaduan

nasabah;

c. Laporan Acquirer Kartu Kredit, Kartu ATM, Kartu Debet,

dan/atau Uang Elektronik meliputi:

1. Laporan kegiatan;

2. Laporan infrastruktur; dan

3. Laporan fraud;

d. Laporan Penyelenggaraan Kliring dan/atau Penyelesaian

Akhir (Settlement); dan/atau

e. Laporan Penyelenggara Kegiatan LKD meliputi:

1. Laporan perkembangan LKD;

2. Laporan transaksi LKD;

3. Laporan agen LKD; dan

4. Laporan permasalahan LKD.

Pasal 5

(1) Pelapor wajib menyampaikan Laporan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 secara lengkap,

benar, dan akurat.

(2) Pelapor harus menunjuk dan memberitahukan person

in-charge (PIC) Laporan kepada Bank Indonesia.

(3) Penunjukkan PIC sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

tidak mengurangi dan/atau menghilangkan tanggung

jawab direksi BPR atau pimpinan LSB.

Page 8: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

8ii

(4) Dalam hal terjadi perubahan PIC sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), Pelapor harus menginikan dan melaporkan

perubahan tersebut kepada Bank Indonesia.

BAB III

FORMAT DAN JENIS LAPORAN

Bagian Kesatu

Laporan yang Disampaikan ke Bank Indonesia

Pasal 6

(1) Penyusunan Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

3 dan Pasal 4 mengacu kepada Pedoman Penyusunan

Laporan sebagaimana dimaksud pada Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Anggota Dewan Gubernur ini.

(2) Penyusunan Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disusun dengan menggunakan format sebagai berikut:

a. Laporan yang disusun secara bulanan terdiri atas:

1) form 301 – Laporan Bulanan Penerbit Kartu

Kredit;

2) form 302 – Laporan Bulanan Penerbit Selain

Kartu Kredit;

3) form 303 – Laporan Bulanan Acquirer;

4) form 304 – Laporan Bulanan Infrastruktur;

5) form 306 – Laporan Bulanan Fraud APMK dan

Uang Elektronik;

6) form 307 – Laporan Bulanan Penerbit

Kolektibilitas Kartu Kredit;

7) form 314 – Laporan Bulanan Perkembangan

Layanan Keuangan Digital;

8) form 315 – Laporan Bulanan Transaksi Layanan

Keuangan Digital;

9) form 316 – Laporan Bulanan Agen Layanan

Keuangan Digital;

10) form 317 – Laporan Bulanan Permasalahan

Layanan Keuangan Digital;

Page 9: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

9ii

11) form 318 – Laporan Bulanan Kartu Kredit per

Regional;

12) form 319 – Laporan Bulanan Kartu Kredit per

Sektor Usaha;

13) form 320 – Laporan Bulanan Kartu Kredit per

Kelompok Usia;

14) form 321 – Laporan Bulanan Kartu Kredit per

Kelompok Penghasilan Pemegang Kartu Kredit;

15) form 322 – Laporan Bulanan Kartu Kredit per

Limit Kartu Kredit;

16) form 323 – Laporan Bulanan Kartu Kredit

Berdasarkan Jenis Transaksi; dan

17) form 324 – Laporan Bulanan Nominal Revolving

Rate.

b. Laporan yang disusun secara triwulanan terdiri atas:

1) form 305 – Laporan Triwulanan Penyelenggara

Kliring dan/atau Penyelenggara Akhir

(Settlement);

2) form 309 – Laporan Triwulanan Penanganan dan

Penyelesaian Pengaduan Nasabah LSB (Jenis

Produk dan Permasalahan yang Diadukan);

3) form 310 – Laporan Triwulanan Penanganan dan

Penyelesaian Pengaduan Nasabah LSB

(Pengaduan yang Diselesaikan dalam Masa

Laporan);

4) form 311 – Laporan Triwulanan Penanganan dan

Penyelesaian Pengaduan Nasabah LSB

(Penyebab Pengaduan);

5) form 312 Laporan Triwulanan Penanganan dan

Penyelesaian Pengaduan Nasabah LSB

(Publikasi Negatif); dan

6) form 313 – Laporan Triwulanan Penanganan dan

Penyelesaian Pengaduan Nasabah LSB

(Penyelesaian Sengketa).

Page 10: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

10ii

Bagian Kedua

Format Laporan yang Disampaikan oleh Pelapor

Pasal 7

Pelapor BPR yang telah memperoleh izin sebagai Penerbit Kartu

ATM dari Bank Indonesia wajib menyampaikan jenis Laporan

yang terdiri atas:

a. form 302;

b. form 306;

c. form 309;

d. form 310;

e. form 311;

f. form 312; dan

g. form 313.

Pasal 8

(1) Pelapor LSB yang bertindak sebagai Penerbit Kartu Kredit

wajib menyampaikan jenis Laporan yang terdiri atas:

a. form 301;

b. form 306;

c. form 307;

d. form 309;

e. form 310;

f. form 311;

g. form 312;

h. form 313;

i. form 318;

j. form 319;

k. form 320;

l. form 321;

m. form 322;

n. form 323; dan

o. form 324.

(2) Pelapor LSB yang bertindak sebagai Penerbit Uang

Elektronik wajib menyampaikan jenis Laporan yang terdiri

atas:

a. form 302;

Page 11: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

11ii

b. form 304;

c. form 306;

d. form 309;

e. form 310;

f. form 311;

g. form 312; dan

h. form 313.

(3) Pelapor LSB yang bertindak sebagai Acquirer Kartu Kredit

wajib menyampaikan jenis Laporan yang terdiri dari:

a. form 303;

b. form 304;

c. form 306;

d. form 318;

e. form 319;

f. form 320;

g. form 321;

h. form 322; dan

i. form 323.

(4) Pelapor LSB yang bertindak sebagai Acquirer Kartu ATM,

Kartu Debet, dan/atau Uang Elektronik wajib

menyampaikan jenis Laporan yang terdiri dari:

a. form 303;

b. form 304; dan

c. form 306.

(5) Pelapor LSB yang telah memperoleh persetujuan dari Bank

Indonesia terhadap rencana penyelenggaraan kegiatan

LKD wajib menyampaikan jenis Laporan yang terdiri dari:

a. form 314;

b. form 315;

c. form 316; dan

d. form 317.

(6) Pelapor LSB yang bertindak sebagai Penyelenggara Kliring

dan/atau Penyelenggara Penyelesaian Akhir untuk APMK

dan/atau Uang Elektronik wajib menyampaikan jenis

Laporan form 305.

Page 12: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

12ii

Pasal 9

(1) Dalam hal Pelapor tidak memiliki data yang wajib

disampaikan selama periode Laporan, kewajiban

penyampaian Laporan tetap berlaku dengan mengirimkan

form header.

(2) Pelapor dapat menyampaikan koreksi atas Laporan yang

telah disampaikan sebelumnya.

BAB IV

PENYAMPAIAN LAPORAN DAN KOREKSI LAPORAN

Bagian Kesatu

Tata Cara Penyampaian Laporan, Form Header, dan/atau

Koreksi Laporan Secara Online

Pasal 10

(1) Pelapor wajib menyampaikan Laporan, form header,

dan/atau koreksi Laporan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 ayat (2) huruf a setiap bulan, paling lambat tanggal

15 pada bulan Laporan berikutnya.

(2) Pelapor wajib menyampaikan Laporan, form header,

dan/atau koreksi Laporan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 ayat (2) huruf b setiap triwulan, paling lambat

tanggal 15 pada bulan berikutnya setelah triwulan

Laporan.

(3) Dalam hal hari terakhir penyampaian Laporan, form

header, dan/atau koreksi Laporan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) jatuh pada bukan Hari Kerja

maka Laporan, koreksi Laporan, dan/atau form header

disampaikan pada Hari Kerja berikutnya.

Page 13: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

13ii

Bagian Kedua

Batas Waktu Penyampaian Laporan, Form Header, dan/atau

Koreksi Laporan Secara Online

Pasal 11

(1) Pelapor harus menyampaikan Laporan, form header,

dan/atau koreksi Laporan melalui Sistem LSBU secara

Online.

(2) Sistem LSBU secara Online sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) digunakan untuk penyampaian Laporan, form

header, dan/atau koreksi Laporan sampai dengan 1 (satu)

bulan setelah bulan Laporan untuk Laporan bulanan atau

1 (satu) bulan setelah triwulan Laporan untuk Laporan

triwulanan.

(3) Pelapor dinyatakan telah menyampaikan Laporan, form

header, dan/atau koreksi Laporan kepada Bank Indonesia

yang dibuktikan dengan tanda terima dari Sistem LSBU.

(4) Dalam hal penyampaian Laporan, form header, dan/atau

koreksi Laporan melewati batas waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), penyampaian Laporan, form

header, dan/atau koreksi Laporan dilakukan secara

Offline.

Pasal 12

(1) Pelapor harus melakukan validasi teknis sesuai dengan

spesifikasi penyusunan Laporan sebagaimana tercantum

dalam Lampiran .

(2) Pelapor wajib menyampaikan seluruh form sesuai dengan

jenis Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan

Pasal 8.

(3) Dalam hal Pelapor melakukan penggabungan atau

peleburan dengan Pelapor lain, masing-masing Pelapor

peserta peleburan atau penggabungan tetap wajib

menyampaikan Laporan yang disusun secara bulanan

untuk bulan Laporan sebelum dilakukan peleburan atau

penggabungan secara operasional masing-masing Pelapor.

Page 14: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

14ii

(4) Dalam hal Pelapor melakukan peleburan atau

penggabungan dengan Pelapor lain sebelum berakhirnya

masa Laporan yang disusun secara triwulanan,

penyampaian Laporan untuk masa Laporan tersebut

dilakukan oleh Pelapor hasil peleburan atau

penggabungan.

Pasal 13

(1) Pelapor dinyatakan terlambat menyampaikan Laporan,

form header, dan/atau koreksi Laporan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) apabila Pelapor

menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi

Laporan setelah tanggal 15 pada bulan Laporan

berikutnya.

(2) Pelapor dinyatakan terlambat menyampaikan Laporan,

form header, dan/atau koreksi Laporan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) apabila Pelapor

menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi

Laporan setelah tanggal 15 pada bulan berikutnya setelah

triwulan Laporan.

(3) Pelapor yang dinyatakan terlambat menyampaikan

Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib

menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi

Laporan yang belum disampaikan.

Bagian Ketiga

Penyampaian Laporan, Form Header, dan/atau Koreksi

Laporan Secara Offline

Pasal 14

(1) Dalam hal Pelapor mengalami gangguan teknis pada akhir

Periode Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10

ayat (1) dan ayat (2), Pelapor wajib menyampaikan

Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan paling

lambat pada Hari Kerja berikutnya pukul 10.00 waktu

setempat secara Offline.

Page 15: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

15ii

(2) Pelapor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

menyampaikan pemberitahuan secara tertulis mengenai

gangguan teknis yang dialami kepada Bank Indonesia

segera pada hari yang sama setelah terjadinya gangguan

teknis yang ditandatangani oleh pejabat Pelapor yang

berwenang.

(3) Dalam hal Bank Indonesia mengalami gangguan teknis

maka Bank Indonesia memberitahukan kepada Pelapor

terjadinya gangguan tersebut secara tertulis dan/atau

dengan menggunakan sarana lain.

(4) Dalam hal gangguan teknis sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) terjadi pada batas akhir Periode Pelaporan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan ayat

(2), Pelapor wajib menyampaikan Laporan, form header,

dan/atau koreksi Laporan paling lambat pada Hari Kerja

berikutnya pukul 10.00 waktu setempat secara Offline.

(5) Dalam hal Pelapor tidak menyampaikan Laporan, form

header, dan/atau koreksi Laporan sampai dengan batas

waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat

(4) maka Pelapor dinyatakan terlambat menyampaikan

Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan.

(6) Penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi

Laporan secara Offline sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (4), dan pemberitahuan secara tertulis

mengenai gangguan teknis sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) ditujukan kepada:

a. Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan

Bank Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta

10350, bagi Pelapor yang berkedudukan di wilayah

kerja Kantor Pusat Bank Indonesia; atau

b. Kantor Perwakilan Bank Indonesia terdekat, bagi

Pelapor yang berkedudukan di luar wilayah kerja

Kantor Pusat Bank Indonesia.

Page 16: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

16ii

Pasal 15

(1) Penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi

Laporan tidak berlaku bagi Pelapor yang mengalami

keadaan memaksa (force majeure).

(2) Pelapor yang tidak dapat menyampaikan Laporan, form

header, dan/atau koreksi Laporan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) wajib segera memberitahukan secara

tertulisdisertai penjelasan mengenai penyebab terjadinya

keadaan memaksa (force majeure) yang ditandatangani

oleh pejabat Pelapor yang berwenang.

(3) Pelapor harus menyampaikan Laporan, form header,

dan/atau koreksi Laporan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) setelah keadaan memaksa (force majeure) dapat

diatasi.

(4) Pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) disampaikan kepada Departemen

Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan Bank Indonesia, Jl.

M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 dengan tembusan

kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia terdekat bagi

Pelapor yang berkedudukan di luar wilayah kerja Kantor

Pusat Bank Indonesia.

BAB V

HAK AKSES LAPORAN

Pasal 16

(1) Bank Indonesia menyediakan hak akses berupa user id

atas Sistem LSBU sebanyak 1 (satu) fasilitas user id

kepada setiap Pelapor tanpa dikenakan biaya.

(2) Pelapor bertanggung jawab atas hak akses terhadap

Sistem LSBU yang disediakan oleh Bank Indonesia

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Page 17: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

17ii

BAB VI

SANKSI

Pasal 17

(1) Pelapor yang dinyatakan terlambat menyampaikan

Laporan dan/atau form header sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 14 ayat (5)

dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar

Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap form

per Hari Kerja keterlambatan dan paling banyak sebesar

Rp7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) untuk

setiap form.

(2) Pelapor yang dinyatakan terlambat menyampaikan koreksi

Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)

dan ayat (2) serta Pasal 14 ayat (5) dikenakan sanksi

kewajiban membayar sebesar Rp50.000,00 (lima puluh

ribu rupiah) untuk setiap form per Hari Kerja

keterlambatan dan paling banyak sebesar Rp750.000,00

(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) untuk setiap form.

(3) Pelapor yang menyampaikan Laporan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 secara tidak lengkap,

tidak benar, dan/atau tidak akurat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 dikenakan sanksi kewajiban

membayar sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah)

untuk setiap item data dan paling banyak sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk setiap form.

(4) Pelapor yang terlambat menyampaikan koreksi Laporan

dalam batas waktu periode penyampaian Online

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), Pelapor

hanya dikenakan sanksi terlambat menyampaikan koreksi

Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan tidak

dikenakan sanksi terhadap penyampaian Laporan yang

tidak lengkap, tidak benar, dan/atau tidak akurat

sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) Pelapor yang telah dikenakan sanksi menyampaikan

Laporan secara tidak lengkap, tidak benar, dan/atau tidak

akurat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan

Page 18: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

18ii

kesalahan Laporan ditemukan setelah melampaui periode

penyampaian secara Online, Pelapor tidak dikenakan

sanksi keterlambatan penyampaian koreksi Laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(6) Pelapor dikenakan sanksi berupa teguran tertulis dalam

hal:

a. Pelapor belum menyampaikan Laporan, form header,

dan/atau koreksi Laporan sampai periode

penyampaian Laporan berikutnya sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3); dan/atau

b. Pelapor tidak menyampaikan pemberitahuan tertulis

perihal gangguan teknis dan/atau perihal keadaan

memaksa (force majeure) sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 ayat (2) dan/atau Pasal 15 ayat (2).

Pasal 18

(1) Bank Indonesia memberitahukan secara tertulis kepada

Pelapor mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh

Pelapor dan besarnya sanksi kewajiban membayar yang

dikenakan.

(2) Pembayaran sanksi kewajiban membayar dilakukan

dengan cara transfer melalui bank umum untuk untung

rekening Bank Indonesia yang diberitahukan oleh Bank

Indonesia pada saat Pelapor dikenakan sanksi kewajiban

membayar

BAB VI

PENYAMPAIAN PERTANYAAN DAN/ATAU KORESPONDENSI

Pasal 19

Dalam hal terdapat pertanyaan yang berkaitan dengan sistem,

materi, dan/atau ketentuan Laporan, Pelapor dapat

menyampaikan pertanyaan dimaksud kepada BICARA Bank

Indonesia, Jl. M.H. Thamrin Nomor 2 Jakarta 10350, Telp 021-

131 dan/atau melalui surat elektronik dengan alamat

[email protected].

Page 19: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

19ii

Pasal 20

Dalam hal terjadi perubahan alamat surat-menyurat dan/atau

alamat korespondensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14

ayat (6), Pasal 15 ayat (4), dan/atau Pasal 18, Bank Indonesia

memberitahukan kepada Pelapor melalui surat dan/atau media

lain.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21

Pada saat Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini mulai

berlaku:

a. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/13/DASP tanggal

12 April 2013 perihal Laporan Penyelenggaraan Kegiatan

Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu dan Uang

Elektronik (Electronic Money) oleh Bank Perkreditan

Rakyat dan Lembaga Selain Bank; dan

b. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/27/DSta tanggal

22 November 2016 perihal Perubahan atas Surat Edaran

Bank Indonesia Nomor 15/13/DASP tanggal 12 April 2013

perihal Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Alat

Pembayaran dengan Menggunakan Kartu dan Uang

Elektronik (Electronic Money) oleh Bank Perkreditan

Rakyat dan Lembaga Selain Bank;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 22

Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini mulai berlaku pada

tanggal 1 September 2018.

Page 20: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

20ii

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan penempatan

Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Agustus 2018

ANGGOTA DEWAN GUBERNUR,

TTD

MIRZA ADITYASWARA

Page 21: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

i

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR

NOMOR 20/21/PADG/2018

TENTANG

LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN

MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)

OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK

I. UMUM

Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999

tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 3 tahun 2004, salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur

dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Dalam kaitan ini, Bank

Indonesia berwenang antara lain memberikan izin dan persetujuan atas

penyelenggaraan jasa sistem pembayaran serta mewajibkan penyelenggara

jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan penyelenggaraan

kegiatan dimaksud kepada Bank Indonesia.

Kewajiban penyampaian laporan kegiatan penyelenggaraan jasa sistem

pembayaran tersebut dimaksudkan agar Bank Indonesia dapat melakukan

pengawasan terhadap penyelenggara jasa sistem pembayaran agar tetap

memenuhi prinsip penyelenggaraan sistem pembayaran yang lancar, aman,

efisien, dan andal. Selain itu, informasi yang diperoleh dari penyelenggara

jasa sistem pembayaran juga diperlukan untuk mendukung pelaksanaan

tugas Bank Indonesia di sektor moneter serta makroprudensial.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas tersebut, Bank Indonesia

memerlukan ketersediaan data dan informasi yang berkualitas dari Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) dan Lembaga Selain Bank (LSB) sebagai

penyelenggara jasa sistem pembayaran. Data dan informasi dimaksud

berupa penyelenggaraan kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan

Page 22: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

2i

Kartu (APMK) dan Uang Elektronik, yang disampaikan melalui Sistem

LSBU.

Seiring dengan perkembangan kebutuhan data dan informasi terkait

sistem pembayaran guna mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia,

perlu dilakukan perluasan cakupan data dan informasi yang dilaporkan

oleh BPR dan LSB dalam Sistem LSBU. Sehubungan dengan perluasan

cakupan data dan informasi tersebut, perlu dilakukan penyempurnaan

terhadap pengaturan tentang Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Alat

Pembayaran dengan Menggunakan Kartu dan Uang Elektronik (Electronic

Money) oleh Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Selain Bank.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan PIC Laporan adalah petugas yang

ditunjuk oleh Pelapor untuk melakukan komunikasi dengan Bank

Indonesia terkait dengan Laporan.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan tidak mengurangi dan/atau

menghilangkan tanggung jawab adalah bahwa tanggung jawab

Laporan tetap melekat kepada direksi BPR atau pimpinan LSB.

Page 23: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

3i

Ayat (4)

Pelapor dapat menginikan informasi PIC dengan cara

menyesuaikan informasi dimaksud melalui form Informasi Pokok

Pelapor di dalam Sistem LSBU.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “tidak memiliki data” adalah kondisi

dimana Pelapor yang berdasarkan statusnya memungkinkan

melakukan kegiatan yang wajib dilaporkan melalui Sistem LSBU,

namun sampai dengan akhir bulan Laporan tidak ada data yang

dapat dilaporkan.

Ayat (2)

Koreksi Laporan dapat diakibatkan oleh data tidak lengkap, tidak

benar, tidak akurat, dan/atau tidak terkini, baik yang diketahui

oleh Pelapor maupun Bank Indonesia.

Pasal 10

Ayat (1)

Contoh:

Laporan Bulanan Penerbit Selain Kartu Kredit (form 302) untuk

data bulan Januari 2019 wajib disampaikan oleh Pelapor kepada

Bank Indonesia paling lambat tanggal 15 Februari 2019.

Ayat (2)

Contoh:

Laporan Triwulanan Penanganan dan Pengaduan Nasabah (Jenis

Produk dan Permasalahan yang Diadukan) (form 309) untuk data

Page 24: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

4i

triwulan I tahun 2019 wajib disampaikan oleh Pelapor kepada

Bank Indonesia paling lambat tanggal 15 April 2019.

Ayat (3)

Contoh:

Laporan Bulanan Penerbit Selain Kartu Kredit (form 302) untuk

data bulan Mei 2019 wajib disampaikan oleh Pelapor kepada

Bank Indonesia paling lambat tanggal 15 Juni 2019. Mengingat

tanggal 15 Juni 2019 jatuh pada hari Sabtu maka Laporan

tersebut paling lambat disampaikan pada hari Senin tanggal 17

Juni 2019.

Pasal 11

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Contoh 1:

Penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan

untuk data bulan Januari 2019 dilakukan secara Online sampai

dengan akhir bulan Februari 2019.

Contoh 2:

Penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan

untuk data triwulan I tahun 2019 dilakukan secara Online sampai

dengan akhir bulan April 2019.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “tanda terima dari Sistem LSBU” adalah

tampilan atau hasil cetakan komputer sebagai bukti bahwa

Laporan yang disampaikan Pelapor telah diterima oleh Bank

Indonesia.

Ayat (4)

Contoh 1:

Penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan

untuk data bulan Januari 2019 dilakukan secara Offline setelah

akhir bulan Februari 2019.

Contoh 2:

Penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan

untuk data triwulan I tahun 2019 dilakukan secara Offline setelah

akhir bulan April 2019.

Page 25: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

5i

Pasal 12

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Contoh:

Pada tanggal 1 Juli 2019, Pelapor A secara operasional telah

melakukan peleburan atau penggabungan dengan Pelapor B.

Masing-masing Pelapor wajib menyampaikan Laporan untuk data

bulan Juni 2019. Sementara itu, Laporan untuk data bulan Juli

2019 merupakan Laporan konsolidasi atau gabungan yang

dilaporkan oleh Pelapor hasil peleburan atau penggabungan.

Ayat (4)

Contoh:

Pada tanggal 1 Mei 2019, Pelapor C secara operasional telah

melakukan peleburan atau penggabungan dengan Pelapor D.

Laporan untuk data bulan triwulan II tahun 2019 merupakan

Laporan konsolidasi atau gabungan yang dilaporkan oleh Pelapor

hasil peleburan atau penggabungan.

Pasal 13

Ayat (1)

Contoh:

Pelapor dinyatakan terlambat menyampaikan Laporan Bulanan

Penerbit Selain Kartu Kredit (form 302) apabila Laporan dimaksud

untuk data bulan Maret 2019 diterima oleh Bank Indonesia

setelah tanggal 15 April 2019.

Ayat (2)

Contoh:

Pelapor dinyatakan terlambat menyampaikan Laporan

Triwulanan Penanganan dan Pengaduan Nasabah (Jenis Produk

dan Permasalahan yang Diadukan) (form 309) apabila Laporan

dimaksud untuk data triwulan II tahun 2019 diterima oleh Bank

Indonesia setelah tanggal 15 Oktober 2019.

Page 26: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

6i

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 14

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “gangguan teknis di Pelapor” adalah

gangguan yang menyebabkan Pelapor tidak dapat menyampaikan

Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan secara Online

kepada Bank Indonesia, antara lain karena gangguan pada sistem

di internal Pelapor.

Contoh:

Pada tanggal 15 Agustus 2019, Pelapor E mengalami gangguan

teknis sehingga tidak dapat menyampaikan Laporan, form header,

dan/atau koreksi Laporan secara Online kepada Bank Indonesia.

Pelapor X harus menyampaikan Laporan, form header, dan/atau

koreksi Laporan secara Offline paling lambat tanggal 16 Agustus

2019 pukul 10:00 waktu setempat.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “gangguan teknis di Bank Indonesia”

adalah gangguan yang menyebabkan Bank Indonesia tidak dapat

menerima penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi

Laporan secara Online dari Pelapor, antara lain karena gangguan

pada jaringan telekomunikasi dan/atau penyebab lainnya.

Yang dimaksud dengan “sarana lain” antara lain e-mail, telepon,

atau faksimili.

Ayat (4)

Contoh:

Pada tanggal 15 Mei 2019, terjadi gangguan teknis di Bank

Indonesia sehingga Pelapor tidak dapat menyampaikan Laporan,

form header, dan/atau koreksi Laporan secara Online kepada

Bank Indonesia. Pelapor wajib menyampaikan Laporan, form

header, dan/atau koreksi Laporan secara Offline paling lambat

tanggal 16 Mei 2019 pukul 10:00 waktu setempat.

Page 27: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

7i

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “keadaan memaksa (force majeure)”

adalah keadaan yang secara nyata menyebabkan Pelapor tidak

dapat menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi

Laporan, antara lain kebakaran, kerusuhan massa, perang,

sabotase, serta

bencana alam seperti gempa bumi dan banjir.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “keadaan memaksa (force majeure) dapat

diatasi" adalah keadaan pada saat Pelapor secara normal telah

dapat melaksanakan kegiatan operasional sehingga dapat

menyusun dan menyampaikan Laporan, form header, dan/atau

koreksi Laporan kepada Bank Indonesia.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 16

Ayat (1)

Yang dimaksud “hak akses” adalah hak yang diberikan oleh Bank

Indonesia kepada Pelapor untuk dapat mengirim Laporan, form

header, dan/atau koreksi Laporan melalui log-in ke dalam Sistem

LSBU di Bank Indonesia.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Page 28: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

8i

Pasal 16

Ayat (1)

Contoh 1:

Pelapor F menyampaikan Laporan Bulanan Penerbit Selain Kartu

Kredit (form 302) untuk data bulan Maret 2019 dan diterima oleh

Bank Indonesia pada tanggal 17 April 2019. Atas keterlambatan

penyampaian Laporan tersebut, Pelapor F dikenakan sanksi

kewajiban membayar sebesar Rp500.000,00 x 1 form x 2 Hari

Kerja = Rp1.000.000,00.

Contoh 2:

Pelapor G menyampaikan Laporan sebagai berikut:

1. Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian

Pengaduan Nasabah LSB (Jenis Produk dan Permasalahan

yang Diadukan) (form 309);

2. Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian

Pengaduan Nasabah LSB (Pengaduan yang Diselesaikan

dalam Masa Laporan) (form 310);

3. Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian

Pengaduan Nasabah LSB (Penyebab Pengaduan) (form 311);

4. Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian

Pengaduan Nasabah LSB (Publikasi Negatif) (form 312); dan

5. Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian

Pengaduan Nasabah LSB (Penyelesaian Sengketa) (form 313);

untuk data triwulan III tahun 2019 dan diterima oleh Bank

Indonesia pada tanggal 16 Oktober 2019. Atas keterlambatan

penyampaian Laporan tersebut, Pelapor G dikenakan sanksi

kewajiban membayar sebesar Rp500.000,00 x 5 form x 1 Hari

Kerja = Rp2.500.000,00.

Contoh 3:

Pelapor H menyampaikan Laporan Bulanan Penerbit Kartu Kredit

(form 301) untuk data bulan Juni 2019 dan diterima oleh Bank

Indonesia pada tanggal 8 Agustus 2019. Atas keterlambatan

penyampaian Laporan tersebut, Pelapor H seharusnya dikenakan

sanksi kewajiban membayar sebesar Rp500.000,00 x 1 form x 18

Hari Kerja = Rp9.000.000,00. Namun, Pelapor dikenakan sanksi

kewajiban membayar maksimal sebesar Rp7.500.000,00.

Page 29: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

9i

Ayat (2)

Contoh 1:

Pelapor I menyampaikan koreksi atas Laporan Bulanan Penerbit

Selain Kartu Kredit (form 302) untuk data bulan Maret 2019 dan

diterima oleh Bank Indonesia pada tanggal 19 April 2019. Atas

keterlambatan penyampaian koreksi Laporan tersebut, Pelapor I

dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Rp50.000,00 x 1

form x 4 Hari Kerja = Rp200.000,00.

Contoh 2:

Pelapor J menyampaikan koreksi atas Laporan Bulanan Penerbit

Kartu Kredit (form 301) untuk data bulan Juni 2019 dan diterima

oleh Bank Indonesia pada tanggal 8 Agustus 2019. Atas

keterlambatan penyampaian penyampaian koreksi Laporan

tersebut, Pelapor J seharusnya dikenakan sanksi kewajiban

membayar sebesar Rp50.000,00 x 1 form x 18 Hari Kerja =

Rp900.000,00. Namun, Pelapor dikenakan sanksi kewajiban

membayar maksimal sebesar Rp750.000,00.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan item adalah field pada setiap record dalam

setiap form.

Contoh 1:

Pada Laporan Bulanan Penerbit Selain Kartu Kredit (form 302)

yang disampaikan oleh Pelapor K ditemukan kesalahan pada 10

(sepuluh) item. Atas kesalahan tersebut, Pelapor K dikenakan

sanksi kewajiban membayar sebesar Rp50.000,00 x 1 form x 10

item = Rp500.000,00.

Contoh 2:

Pada Laporan Bulanan Penerbit Kartu Kredit (form 301) yang

disampaikan oleh Pelapor L ditemukan kesalahan pada 100

(seratus) item. Atas kesalahan tersebut, Pelapor L seharusnya

dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Rp50.000,00 x 1

form x 100 item = Rp5.000.000,00. Namun, Pelapor dikenakan

sanksi kewajiban membayar maksimal sebesar Rp1.000.000,00.

Ayat (4)

Contoh:

Pelapor M menyampaikan koreksi atas Laporan Bulanan Penerbit

Selain Kartu Kredit (form 302) terhadap 20 (dua puluh) item untuk

Page 30: PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR LAPORAN … · menggunakan kartu dan uang elektronik ... peraturan anggota dewan gubernur tentang ... format dan jenis laporan

10i

Data bulan Maret 2019, dan diterima oleh Bank Indonesia pada

tanggal 17 April 2019. Atas keterlambatan penyampaian koreksi

Laporan tersebut, Pelapor dikenakan sanksi kewajiban membayar

sebesar Rp50.000,00 x 1 form x 2 Hari Kerja = Rp100.000,00. Atas

kesalahan penyampaian Laporan sebanyak 20 (dua puluh) item,

Pelapor tidak dikenakan sanksi kewajiban membayar.

Ayat (5)

Contoh:

Pada tanggal 1 Juni 2019, Bank Indonesia menemukan kesalahan

pada 10 (sepuluh) item di Laporan Bulanan Penerbit Kartu Kredit

(form 301) untuk data bulan April 2019 yang disampaikan oleh

Pelapor N. Atas kesalahan tersebut, Pelapor N dikenakan sanksi

kewajiban membayar sebesar Rp50.000,00 x 1 form x 10 item =

Rp500.000,00. Atas keterlambatan penyampaian koreksi

Laporan, Pelapor tidak dikenakan sanksi kewajiban membayar.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Yang dimaksud dengan “media lain” antara lain e-mail, faksimili, atau

pengumuman di Sistem LSBU.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.