PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH...

9
1 PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR Siti Safitri Nur Indahsari, Herawati Susilo, Amy Tenzer Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang E-mail: [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri terbimbing yang layak, praktis, dan efektif. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan tiga dari empat tahapan pengembangan four-D model yang dikembangkan oleh Thiagarajan, dkk. (1974) yaitu define, design, dan develop. Hasil validasi dan uji lapangan di kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Malang menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, inkuiri terbimbing, hasil belajar, kualitas proses pembelajaran Abstract: The purpose of this research are producing valid, practical, and effective learning tools of guided inquiry model of blood circulation system.. Design of this research using three of the four steps on four-D model by Thiagarajan, et al. (1974) are define, design, and develop. The result of validation testing in class XI SMA Muhammadiyah 1 Malang shows that the developed learning tools are valid, practical, and effective for use in learning and increase the quality of the learning process. Key Words: Learning tools, guided inquiry, the study result, quality of the learning process Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Malang, pembelajaran Biologi yang berlangsung masih berpusat pada guru dan metode ceramah masih sering digunakan oleh guru. Hal ini menyebabkan pembelajaran kurang bermakna dan kurang mengasah kemampuan berpikir siswa sehingga berdampak pada rendahnya persentase ketuntasan hasil belajar siswa. Pada ulangan harian setiap materi hampir selalu ditemui siswa yang tidak mencapai KKM misalnya pada materi “Selhanya 16,67% saja siswa yang mencapai KKM. Sumber belajar yang digunakan siswa juga masih minim, sehingga diperlukan pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun secara sistematis dan terintegrasi sesuai dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 telah mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengonstruk konsep, hukum dan prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), menanya (merumuskan masalah), mengumpulkan data dengan berbagai teknik (mengkaji literatur atau melakukan eksperimen), mengasosiasi (menganalisis data dan menarik

Transcript of PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH...

Page 1: PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3D9F5F7F2815E993627A... · 1 perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri

1

PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH

MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

Siti Safitri Nur Indahsari, Herawati Susilo, Amy Tenzer

Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang

E-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat

pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri terbimbing yang layak,

praktis, dan efektif. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan tiga dari

empat tahapan pengembangan four-D model yang dikembangkan oleh

Thiagarajan, dkk. (1974) yaitu define, design, dan develop. Hasil validasi dan uji

lapangan di kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Malang menunjukkan bahwa

perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif untuk

digunakan dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran.

Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, inkuiri terbimbing, hasil belajar, kualitas

proses pembelajaran

Abstract: The purpose of this research are producing valid, practical, and

effective learning tools of guided inquiry model of blood circulation system..

Design of this research using three of the four steps on four-D model by

Thiagarajan, et al. (1974) are define, design, and develop. The result of validation

testing in class XI SMA Muhammadiyah 1 Malang shows that the developed

learning tools are valid, practical, and effective for use in learning and increase

the quality of the learning process.

Key Words: Learning tools, guided inquiry, the study result, quality of the

learning process

Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1

Malang, pembelajaran Biologi yang berlangsung masih berpusat pada guru dan

metode ceramah masih sering digunakan oleh guru. Hal ini menyebabkan

pembelajaran kurang bermakna dan kurang mengasah kemampuan berpikir siswa

sehingga berdampak pada rendahnya persentase ketuntasan hasil belajar siswa.

Pada ulangan harian setiap materi hampir selalu ditemui siswa yang tidak

mencapai KKM misalnya pada materi “Sel” hanya 16,67% saja siswa yang

mencapai KKM. Sumber belajar yang digunakan siswa juga masih minim,

sehingga diperlukan pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun secara

sistematis dan terintegrasi sesuai dengan Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 telah mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah

(scientific approach) dalam pembelajaran. Permendikbud No. 65 Tahun 2013

tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan

tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah

pendekatan saintifik/ilmiah. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan

proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif

mengonstruk konsep, hukum dan prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati

(untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), menanya (merumuskan

masalah), mengumpulkan data dengan berbagai teknik (mengkaji literatur atau

melakukan eksperimen), mengasosiasi (menganalisis data dan menarik

Page 2: PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3D9F5F7F2815E993627A... · 1 perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri

2

kesimpulan) serta mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

ditemukan. Menurut Sudrajat (2013) salah satu model pembelajaran yang

dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan saintifik/ilmiah adalah

model inkuiri terbimbing.

Inkuiri terbimbing melibatkan siswa untuk belajar aktif selama proses

pembelajaran. Tahapan-tahapan inkuiri terbimbing yang dikembangkan oleh

Llewellyn (2013) yaitu siswa mengeksplorasi fenomena, merumuskan masalah,

merencanakan penyelidikan, melaksanakan penyelidikan, menganalisis data dan

bukti, membangun pengetahuan baru, dan mengkomunikasikan pengetahuan.

Melalui tahapan tersebut membuat pembelajaran menjadi bermakna, oleh sebab

itu diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik dengan menggunakan tahapan

inkuiri terbimbing. Perencanaan pembelajaran yang baik akan menciptakan

pencapaian pembelajaran yang baik bagi siswa. Perencanaan tersebut antara lain

dalam bentuk perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan

sejumlah bahan, alat, media, petunjuk, dan pedoman yang digunakan dalam

proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran berperan penting untuk kesuksesan

proses pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi

silabus, RPP, bahan ajar (handout dan LKS), dan instrumen penilaian.

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2011). Hasil belajar erat

hubungannya dengan kualitas proses pembelajaran. Semakin berkualitas suatu

proses pembelajaran kemungkinan besar hasil belajar siswa juga semakin baik.

Keaktifan siswa dan keterampilan guru dalam mengajar menjadi tolok ukur

pembelajaran yang berkualitas. Kualitas proses yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah aktivitas guru dan siswa dalam melaksanakan tahap-tahap inkuiri

terbimbing. Model pembelajaran inkuiri terbimbing yang diterapkan dengan

menggunakan Lesson Study akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Lewis (2002) dalam Syamsuri dan Ibrohim (2008)

yang menyebutkan salah satu manfaat Lesson Study yaitu meningkatkan mutu

pembelajaran di kelas.

Berdasarkan uraian di atas, dilakukan pengembangan perangkat

pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri terbimbing sebagai upaya

untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 4

Malang.

METODE

Penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi model four D-model yang

dikembangkan oleh Thiagarajan, dkk (1974). Tahapan four-D model terdiri dari

tahap pendefinisian atau penetapan (define), perancangan (design), pengembangan

(develop), dan penyebarluasan (disseminate). Namun penelitian dan

pengembangan ini, hanya dilakukan hingga tahap pengembangan (develop)

karena adanya keterbatasan waktu dan biaya.

Perangkat pembelajaran materi sistem peredaran darah yang

dikembangkan terdiri dari silabus, RPP, bahan ajar (handout dan LKS), dan

instrumen penilaian. Produk yang telah dikembangkan, selanjutnya divalidasi oleh

ahli pendidikan, ahli materi, dan ahli praktisi lapangan. Produk direvisi sesuai

dengan saran dan komentar validator hingga mendapatkan kriteria valid/layak

dengan nilai persentase mendekati 100%. Instrumen yang digunakan untuk

Page 3: PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3D9F5F7F2815E993627A... · 1 perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri

3

validasi yakni angket validasi yang terdiri dari 4 pilihan jawaban, yakni sangat

baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Data yang diperoleh dari validasi

ahli dianalisis dengan menggunakan persentase. Nilai persentase akan

menentukan tingkat kelayakan produk. Perangkat pembelajaran dikatakan valid

apabila memenuhi kriteria kevalidan data angket penilaian validator pada Tabel 1.

Tabel 1 Kriteria Kevalidan Data Angket Penilaian Validator

Skala Persentase (%) Keterangan

80-100

66-79

56-65

40-55

≤ 39

Sangat Valid

Valid

Cukup Valid

Kurang Valid

Tidak Valid

Keterangan: berapapun skor yang diperoleh (˂ 100%), tetap dilakukan revisi berdasarkan saran

dan komentar dari validator

Tahap selanjutnya yaitu uji kepraktisan bahan ajar (handout dan LKS)

yang telah dikembangkan kepada 8 siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1

Malang. Uji kepraktisan ini untuk menilai kemudahan dalam memahami dan

menggunakan, serta kemenarikan bahan ajar (handout dan LKS) yang digunakan

selama pembelajaran. Instrumen yang digunakan pada uji kepraktisan yaitu

menggunakan angket keterbacaan bahan ajar. Data yang diperoleh dari uji

kepraktisan oleh siswa dianalisis dengan menggunakan persentase. Nilai

persentase akan menentukan tingkat kepraktisan produk. Produk direvisi

berdasarkan saran dan komentar dari siswa. Perangkat pembelajaran dikatakan

praktis apabila memenuhi kriteria kepraktisan penilaian bahan ajar (handout dan

LKS) oleh siswa yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Kriteria Kevalidan Data Penilaian Kepraktisan Bahan Ajar Oleh Siswa

Skala Persentase (%) Keterangan

80-100

66-79

56-65

40-55

≤ 39

Sangat Praktis

Praktis

Cukup Praktis

Kurang Praktis

Tidak Praktis

Keterangan: berapapun skor yang diperoleh (˂ 100%), tetap dilakukan revisi berdasarkan saran

dan komentar dari siswa

Tahap berikutnya yakni uji keefektifan dengan mengimplementasikan

produk pengembangan kepada siswa satu kelas yang berjumlah 24 siswa dengan

menerapkan pembelajaran berbasis Lesson Study dalam lima kali pertemuan (tatap

muka). Uji keefektifan ini untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan

menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan. Kegiatan LS dilakukan untuk

memperbaiki kualitas proses setiap pembelajaran dan untuk memperbaiki produk

perangkat pembelajaran melalui komentar dan saran dari tim LS. Hasil belajar

siswa meliputi tiga aspek yakni aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Instrumen yang digunakan untuk menilai aspek pengetahuan siswa yaitu soal uji

kompetensi materi sistem peredaran darah dan LKS kegiatan 1 sampai dengan 5.

Instrumen yang digunakan untuk menilai aspek sikap siswa yaitu lembar

observasi penilaian sikap siswa selama diskusi. Instrumen yang digunakan untuk

Page 4: PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3D9F5F7F2815E993627A... · 1 perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri

4

menilai aspek keterampilan siswa yaitu lembar observasi penilaian keterampilan

siswa ketika kegiatan praktikum. Data kualitas proses pembelajaran diperoleh

ketika pengimplementasian perangkat pembelajaran di kelas dengan

menggunakan model inkuiri terbimbing dengan menerapkan LS. Instrumen yang

digunakan untuk menilai kualitas proses pembelajaran yairu lembar observasi

aktivitas guru dan aktivitas siswa.

HASIL

Penyajian Data Uji Coba dan Analisis Data

Hasil uji kelayakan produk oleh validator menunjukkan bahwa perangkat

pembelajaran materi sistem peredaran darah model inkuiri terbimbing memenuhi

kriteria sangat valid, dengan rincian nilai validitas silabus, RPP, handout, LKS,

dan instrumen penilaian secara berturut-turut adalah 97,1%, 97,6%, 97,7%,

97,2%, dan 96,4%. Berdasarkan saran dan tanggapan validator, produk perangkat

pembelajaran direvisi.

Hasil uji kepraktisan penggunaan bahan ajar (handout dan LKS) oleh 8

siswa menunjukkan bahwa nilai persentase untuk handout sebesar 75,2% dan nilai

persentase untuk LKS sebesar 76,7%. Berdasarkan data yang diperoleh, bahan

ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis, dengan nilai rerata 75,9%.

Bahan ajar yang dikembangkan memiliki kemudahan untuk dipahami, menarik,

dan penggunaan bahan ajar membantu siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan saran dan komentar siswa, bahan ajar dilakukan sedikit revisi.

Hasil uji keefektifan yang telah dilakukan kepada 24 siswa dengan

menerapkan pembelajaran berbasis Lesson Study dalam lima kali pertemuan

menunjukkan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar

siswa. Ringkasan rerata hasil aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam setiap

pertemuan ditunjukkan dalam Tabel 3.

Tabel 3 Ringkasan Rerata Hasil Aktivitas Guru dan Siswa dalam Setiap Pertemuan

No. Aktivitas oleh- Rerata (%) Pertemuan ke-

1 2 3 4 5

1. Guru 83,3 85,9 92,3 92,9 95,2

Kriteria Kualitas Proses Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

2. Siswa 69,3 71,9 76,5 79,1 79,5

Kriteria Kualitas Proses Baik Baik Baik Baik Baik

Nilai rerata aktivitas guru dan aktivitas siswa dari pertemuan pertama

sampai dengan pertemuan kelima meningkat, secara berturut-turut adalah 11,9%

dan 10,2%. Ringkasan data rerata hasil belajar aspek pengetahuan, sikap, dan

keterampilan, berturut-turut ditunjukkan dalam Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6.

Tabel 4 Ringkasan Data Rerata Hasil Belajar Aspek Pengetahuan Siswa

No. Sebelum Perlakuan Rerata (%) Sesudah Perlakuan Rerata (%)

1. Materi Sistem Peredaran

Darah Tahun Ajaran

2013/2014

70,7 Materi Sistem

Peredaran Darah

75,2

Page 5: PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3D9F5F7F2815E993627A... · 1 perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri

5

Tabel 5 Ringkasan Data Rerata Hasil Belajar Aspek Sikap Setiap Pertemuan

No. Pertemuan ke- Rerata (%)

1. Pertemuan 1 68,2

2. Pertemuan 2 74,7

3. Pertemuan 3 78,0

4. Pertemuan 4 82,3

5. Pertemuan 5 86,8

Tabel 6 Ringkasan Data Rerata Hasil Belajar Aspek Keterampilan pada Kegiatan

Praktikum 1 dan Praktikum 2

No. Praktikum ke- Rerata (%)

1. Praktikum 1 77,9

2. Praktikum 2 86,2

Hasil belajar siswa pada ketiga aspek yaitu aspek pengetahuan, sikap, dan

keterampilan menunjukkan peningkatan rerata nilai berturut-turut adalah 4,5%,

18,6%, dan 8,3%.

PEMBAHASAN

Produk Perangkat Pembelajaran dengan Model Inkuiri Terbimbing

Produk akhir dari penelitian dan pengembangan ini adalah perangkat

pembelajaran sistem peredaran darah dengan model inkuiri terbimbing. Perangkat

pembelajaran ini dibuat dengan tujuan meningkatkan kualitas proses pembelajaran

dan hasil belajar siswa. Menurut Hamalik (2001) dalam Sofiani (2011), model

pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan guru. Siswa melakukan penyelidikan, sedangkan guru membimbing ke

arah yang tepat. Dalam model pembelajaran ini, guru perlu memiliki keterampilan

memberikan bimbingan, yakni mendiagnosis kesulitan siswa dan memberikan

bantuan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Produk perangkat

pembelajaran yang dikembangkan dengan model inkuiri terbimbing meliputi

silabus, RPP, bahan ajar (handout dan LKS), dan instrumen penilaian.

Silabus yang dikembangkan oleh peneliti merupakan hasil modifikasi dari

silabus yang telah dipersiapkan oleh pemerintah tahun 2013 yaitu dengan

menggunakan tahap pembelajaran inkuiri terbimbing pada langkah

pembelajarannya. Komponen silabus mengacu pada Permendikbud RI Nomor 65

Tahun 2013. RPP yang dikembangkan dibuat sebanyak 5 RPP untuk 5 kali

pertemuan tatap muka. Komponen RPP Permendikbud RI Nomor 81A Tahun

2013. Bahan ajar yang dikembangkan meliputi handout dan LKS. Handout yang

dikembangkan mencakup materi sistem peredaran darah yang dilengkapi dengan

gambar, tabel, dan bagan/skema yang dapat menunjang pemahaman siswa akan

materi yang sedang dipelajari. LKS yang dikembangkan menggunakan tahapan

inkuiri terbimbing. LKS dibuat sebanyak 5 kegiatan untuk 5 kali pertemuan tatap

muka. LKS berisi soal-soal yang menunjang siswa untuk mengasah kemampuan

berpikir siswa. Instrumen penilaian yang dikembangkan meliputi instrumen

penilaian untuk mengukur kualitas proses dan hasil belajar siswa.

Page 6: PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3D9F5F7F2815E993627A... · 1 perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri

6

Kelayakan Perangkat Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Model Inkuiri

Terbimbing

Produk yang telah dikembangkan telah dinyatakan valid oleh validator dan

telah dilakukan dua kali revisi pada uji validitas ini. Dengan demikian perangkat

pembelajaran sistem peredaran darah dengan model inkuiri terbimbing layak

untuk diujicobakan. Ujicoba perangkat pembelajaran dilakukan untuk mengetahui

kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan.

Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Model

Inkuiri Terbimbing

Bahan ajar (handout dan LKS) yang telah dikembangkan memiliki kriteria

praktis dan telah dilakukan satu kali revisi pada tahap ini, sehingga dapat

diketahui bahwa handout dan LKS memiliki kemudahan untuk dipahami,

menarik, dan dapat digunakan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran.

Keefektifan Perangkat Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Model Inkuiri

Terbimbing dengan Implementasi Lesson Study

Pada uji keefektifan ini dilakukan dua kali revisi berdasarkan saran dan

komentar dari tim LS. Penggunaan perangkat pembelajaran dalam lima kali

pertemuan menunjukkan adanya peningkatan pada kualitas proses pembelajaran

dan hasil belajar siswa, karena melatih kemampuan siswa untuk berpikir

menemukan jawaban sendiri ketika melakukan aktivitas pembelajaran dengan

berinkuiri terbimbing. Hal ini didukung oleh pernyataan Sinuraya, dkk. (2011)

proses pembelajaran dengan inkuiri bukan hanya ditentukan sejauh mana dapat

menguasai materi, akan tetapi sejauh mana beraktivitas mencari dan menemukan

sesuatu melalui proses berpikir. Wenning (2005) juga menyatakan bahwa masing-

masing tahapan inkuiri telah mencakup keterampilan intelektual dan kinerja

ilmiah siswa.

Pengimplementasian pembelajaran dengan menggunakan Lesson Study

mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran karena pada tiap pertemuan

diadakan kegiatan diskusi kolaborasi dengan tim LS melalui tahapan Plan, Do,

dan See, sehingga dimungkinkan adanya perbaikan perangkat pembelajaran

maupun cara mengajar peneliti agar aktivitas proses pembelajaran antara guru

maupun siswa dapat menjadi lebih baik pada tiap pertemuannya. Peningkatan

persentase kualitas proses pembelajaran dalam penelitian ini juga karena siswa

semakin terlatih dan terbiasa dengan menggunakan tahapan-tahapan inkuiri

terbimbing dalam proses pembelajarannya, sehingga menunjukkan adanya

kenaikan persentase aktivitas siswa maupun aktivitas guru dalam setiap

pertemuan. Kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran model inkuiri terbimbing ini telah memungkinkan terjadinya

peningkatan konstruksi pengetahuan, keterampilan, dan sikap ilmiah siswa,

dimana siswa diberi kegiatan untuk menyelidiki fenomena, merumuskan sendiri

permasalahan, merencanakan penyelidikan, melaksanakan penyelidikan dengan

eksperimen atau pengkajian literatur, menganalisis data dan bukti berdasarkan

hasil penyelidikan, membangun pengetahuan baru dengan membuat kesimpulan,

dan mengkomunikasikan hasil yang berlangsung dengan kategori baik.

Pengimplementasian pembelajaran dengan menggunakan Lesson Study

juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian

Page 7: PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3D9F5F7F2815E993627A... · 1 perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri

7

yang dilakukan oleh Fajarianingtyas (2013) bahwa penerapan inkuiri terbimbing

melalui implementasi Lesson Study pada materi sistem gerak mampu

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Hal ini disebabkan pada model

pembelajaran inkuiri terbimbing siswa dapat memahami suatu konsep, karena

siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep, siswa didorong untuk

berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, sehingga lebih merangsang kemauan diri

siswa, melatih siswa memecahkan masalah secara mandiri namun terbimbing,

siswa memiliki keterampilan berpikir kritis karena mereka dituntut untuk selalu

menganalisis dan menangani informasi yang diperoleh, siswa dapat membentuk

dan mengembangkan konsep diri. Kubicek (2005) menjelaskan bahwa inkuiri

terbimbing dapat meningkatkan pemahaman peserta didik secara aktif dalam

proses kegiatan pembelajaran sehingga konsep yang dicapai menjadi lebih baik.

Dengan melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran akan menjadikan

pembelajaran menjadi bermakna.

Kelebihan dan Kekurangan Perangkat Pembelajaran

Kelebihan dari perangkat pembelajaran sistem peredaran darah dengan

model inkuiri terbimbing yaitu: 1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan

telah melalui lima kali tahapan revisi, sehingga menambah kevalidan perangkat

pembelajaran yang dihasilkan, 2) produk perangkat pembelajaran

diimplementasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan Lesson Study yang

masih jarang dilakukan atau bahkan belum dilakukan, 3) handout disertai dengan

banyak gambar, tabel, dan bagan yang membantu siswa lebih memahami

mengenai materi sehingga tidak hanya membayangkan saja, dan 4) LKS disusun

dengan pertanyaan-pertanyaan yang membantu siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir kritisnya, dan 5) produk perangkat pembelajaran yang

dihasilkan valid, praktis, dan efektif.

Kekurangan dari perangkat pembelajaran sistem peredaran darah dengan

model inkuiri terbimbing antara lain: 1) jumlah soal pada LKS cukup banyak,

sehingga perlu dikurangi dengan menyesuaikan waktu yang disediakan, 2) tahap

pengembangan hanya sampai pada tahap develop, 3) ujicoba perangkat

pembelajaran dilakukan terbatas pada 24 siswa, 4) perlu penyelarasan isi

perangkat pembelajaran apabila perangkat pembelajaran akan digunakan di

sekolah yang berbeda.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil pengembangan perangkat pembelajaran materi sistem peredaran

darah model inkuiri terbimbing terdiri dari silabus, RPP, bahan ajar (handout dan

LKS), dan instrumen penilaian. Hasil uji kelayakan memenuhi kriteria valid dan

layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Hasil uji kepraktisan bahan ajar

memiliki kriteria praktis dalam penggunaannya. Perangkat pembelajaran yang

dikembangkan efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan,

beberapa saran yang diajukan yaitu sebelum memanfaatkan perangkat

pembelajaran materi sistem peredaran darah model inkuiri terbimbing guru

Page 8: PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3D9F5F7F2815E993627A... · 1 perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri

8

sebaiknya menyesuaikan perangkat pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa,

guru perlu melakukan kerjasama antar guru matapelajaran Biologi agar mampu

mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing untuk

materi lain, dan guru dan siswa sudah memahami cara penggunaan perangkat

pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing.

Saran yang berkaitan dengan diseminasi yakni sebelum perangkat

pembelajaran disebarluaskan, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan validation

testing tahap awal diseminasi, perangkat pembelajaran yang dikembangkan

peneliti digunakan oleh guru terlebih dahulu di kelas lain (lebih dari satu kelas)

dan bahkan sekolah lain.

Saran yang berkaitan dengan pengembangan produk lebih lanjut adalah

produk yang dikembangkan perlu dihubungkan dengan kemajuan IPTEK supaya

produk yang dihasilkan lebih menarik.

Daftar Rujukan

Fajarianingtyas, D. A. 2013. Penerapan Inkuiri Terbimbing melalui Implementasi

Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI

IPA-2 MAN Gondanglegi Kabupaten Malang. Tesis tidak diterbitkan.

Malang: PPs UM (Online), (http://lensa.wiraraja.ac.id/wp-

content/uploads/2013/08/dyah-Inkuiri-Terbimbing.pdf), diakses 3 Oktober

2014

Kubicek, P. J. 2005. Inquiry-Based Learning, the Nature of Science, and

Computer Technology: New Possibilities in Science Education. Canadian

Journal of Learning and Technology. (Online), 31(1):1-5,

(http://www.cjlt.ca/index.php/cjlt/article/view/149/142, diakses 30 April

2015).

Llewellyn, D. 2013. Teaching High School Science through Inquiry and

Argumentation, Second Edition. United States of America: Corwin Press, Inc.

Sinuraya, J., Motlan & Tarigan, R. 2012. Inovasi Strategi Pembelajaran berbasis

Metode Inkuiri dan Blended Learning Prodi Pendidikan Fisika FMIPA

UNIMED. Jurnal Online Pendidikan Fisika, 1 (1): 17-25

Sofiani, E. 2011. Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Listrik Dinamis. Skripsi Tidak

diterbitkan. Jakarta: FITK UIN (Online),

(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1468/1/101069-

ERLINA%20SOFIANI-FITK.pdf), diakses 6 Oktober 2014.

Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, A. 2013. Pendekatan Saintifik atau Pendekatan Ilmiah Dalam Proses

Pembelajaran. (Online),

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/07/18/pendekatan-

saintifikilmiah-dalamproses -pembelajaran/), diakses 8 Februari 2014.

Page 9: PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3D9F5F7F2815E993627A... · 1 perangkat pembelajaran sistem peredaran darah model inkuiri

9

Syamsuri dan Ibrohim. 2008. Lesson Study: Model Pembinaan Pendidik secara

Kolaboratif dan Berkelanjutan; dipetik dari Program SISTTEMS-JICA di

Kabupaten Pasuruan Jawa Timur (2006-2008). Malang: FMIPA UM

Thiagarajan, S., Semmel, D.S., & Semmel, M.I. 1974. Instructional Development

for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook. USA:

Indiana University

Wenning, C. J. 2005. Implementing inquiry based instruction in the science

classroom: A new model for solving the improvement of practice problem.

Journal Physics Teacher Education Online. (Online) 2(4). 9-15,

(http://www2.phy.ilstu.edu/pte/353content/inquiry_implementation.pdf),

diakses 30 April 2015