Perangkat Geo XII Kurba.pdf

17
PROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XII/1 Tahun Ajaran : 20... – 20... Semester No. Materi Pokok/Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Keterangan 1. 1. Penginderaan Jauh untuk Tata Guna Lahan dan Transportasi 6 mgg x JP 3.1 Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan kajian tata guna lahan dan transportasi. 4.1 Mencoba menginterpretasi citra penginderaan jauh untuk perencanaan tata guna lahan dan transportasi. 2. Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis untuk Pembangunan 6 mgg x JP 3.2 Menganalisis pemanfaatan peta dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk inventarisasi sumberdaya alam, perencanaan pembangunan, kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana. 4.2 Menyajikan contoh hasil analisis penerapan dasar-dasar pemetaan dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kehidupan sehari-hari. 2. 3. Interaksi Spasial Desa dan Kota 6 mgg x JP 3.3 Menganalisis pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dan kota untuk pengembangan ekonomi daerah. 4.3 Membandingkan pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dengan kota dengan menggunakan peta tematik. 4. Percepatan Pertumbuhan Wilayah 6 mgg x JP 3.4 Menyusun konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan pembangunan nasional. 4.4 Mengomunikasikan konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan pembangunan nasional dalam bentuk narasi, tabel, peta, grafik, dan atau peta konsep. 5. 6 mgg x JP Kajian Regional dan Interaksi antara Negara Berkembang dan Negara Maju 3.5 Menyusun kajian regional negara maju dan negara berkembang untuk terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan. 4.5 Membuat rancangan kerjasama saling menguntungkan antara negara maju dan negara berkembang dalam bentuk artikel ilmiah, makalah, atau bahan publikasi lainnya. Jumlah 30 mgg x JP Mengetahui, ............................., 20 ........ Kepala Sekolah ............................. Guru Mata Pelajaran _________________________ _______________________ NIP. NIP. Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Geografi SMA/MA Kelas XII – Jilid 1 3

description

Perangkat Geo XII Kurba.pdf

Transcript of Perangkat Geo XII Kurba.pdf

Page 1: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XII/1 Tahun Ajaran : 20... – 20...

Semester No. Materi Pokok/Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Keterangan

1. 1. Penginderaan Jauh untuk Tata Guna Lahan dan Transportasi 6 mgg x JP

3.1

Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan kajian tata guna lahan dan transportasi.

4.1

Mencoba menginterpretasi citra penginderaan jauh untuk perencanaan tata guna lahan dan transportasi.

2. Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis untuk Pembangunan 6 mgg x JP

3.2

Menganalisis pemanfaatan peta dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk inventarisasi sumberdaya alam, perencanaan pembangunan, kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana.

4.2

Menyajikan contoh hasil analisis penerapan dasar-dasar pemetaan dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kehidupan sehari-hari.

2. 3. Interaksi Spasial Desa dan Kota 6 mgg x JP

3.3

Menganalisis pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dan kota untuk pengembangan ekonomi daerah.

4.3

Membandingkan pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dengan kota dengan menggunakan peta tematik.

4. Percepatan Pertumbuhan Wilayah 6 mgg x JP

3.4

Menyusun konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan pembangunan nasional.

4.4

Mengomunikasikan konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan pembangunan nasional dalam bentuk narasi, tabel, peta, grafik, dan atau peta konsep.

5. 6 mgg x JP

Kajian Regional dan Interaksi antara Negara Berkembang dan Negara Maju

3.5

Menyusun kajian regional negara maju dan negara berkembang untuk terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan.

4.5

Membuat rancangan kerjasama saling menguntungkan antara negara maju dan negara berkembang dalam bentuk artikel ilmiah, makalah, atau bahan publikasi lainnya.

Jumlah 30 mgg x JP

Mengetahui, ............................., 20 ........

Kepala Sekolah ............................. Guru Mata Pelajaran

_________________________ _______________________

NIP. NIP.

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Geografi SMA/MA Kelas XII – Jilid 1 3

Page 2: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

PROGRAM SEMESTER

Mata Pelajaran : Geografi

Satuan Pelajaran : SMA/MA

Kelas/Semester : XII/1

Tahun Pelajaran : 20 ....... /20......

Bulan No. Konsep/Subkonsep

Alokasi Waktu Juli Agustus September Oktober November Desember

Keterangan

1 Penginderaan Jauh 2 Peta dan pemetaan

3 Sistem Informasi Geografis

Mengetahui, ............................., 20 ........

Kepala Sekolah ............................. Guru Mata Pelajaran

_________________________ _______________________

NIP. NIP.

4P

era

ngka

t Kegia

tan B

ela

jar M

engaja

r Geo

gra

fi SM

A/M

A K

ela

s XII - Jilid

1

Page 3: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

RINCIAN MINGGU EFEKTIF

Satuan Pendidikan : SMA/ MA

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : XII/1

Tahun Ajaran : 20... – 20...

I. Jumlah minggu dalam semester 1.

No. Bulan Jumlah Minggu

1. Juli

2. Agustus

3. September

4. Oktober

5. November

6. Desember

Jumlah total

II. Jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1.

No. Bulan Jumlah Minggu

1. Libur awal bulan puasa

2. Libur Hari Raya Idul Fitri

3. Kegiatan tengah semester

4. Latihan Ulangan Semester 1

5. Ulangan Semester 1

6. Persiapan Penerimaan Rapor

7. Libur Semester 1

III. Jumlah minggu efektif dalam semester 1 :

Jumlah minggu dalam semester 1 - jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1.

Mengetahui, ............................., 20 ........

Kepala Sekolah ............................. Guru Mata Pelajaran

_________________________ _______________________

NIP. NIP.

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Geografi SMA/MA Kelas XII – Jilid 1 5

Page 4: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

SILABUS SMA Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XII Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu

Sumber Belajar

1.1 Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa untuk mendalami kajian ilmu dan teknologi Penginderaan Jauh, peta, serta Sistem Informasi Geografis (SIG).

2.1 Menunjukkan sikap proaktif dalam praktek pemanfaatan citra penginderaan jauh untuk kajian tata guna lahan dan transportasi

2.2 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab dalam menyajikan contoh hasil analisis penerapan informasi geografis melalui peta dasar dan peta tematik serta Sistem Informasi Geografis (SIG).

6S

ilabus G

eogra

fi SM

A/M

A K

ela

s XII - Jilid

1

Page 5: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu

Sumber Belajar

3.1 Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan kajian tata guna lahan dan transportasi.

4.1 Mencoba menginterpretasi citra penginderaan jauh untuk perencanaan tata guna lahan dan transportasi.

PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI - Konsep

penginderaan jauh (jenis, aspek interpretasi, manfaat dan keunggulan penginderaan jauh)

- Penginderaan

jauh untuk tata guna lahan

- Penginderaan jauh untuk pengembangan jaringan transportasi

- Tata kelola dan lembaga penginderaan jauh di Indonesia

Mengamati Peserta didik diminta untuk

mengamati citra foto dan atau citra digital penginderaan jauh, membaca buku teks dan laporan di media masa dan internet, untuk mendapatkan pengetahuan tentang kajian penginderaan jauh dikaitkan dengan tataguna lahan, jaringan transportasi, serta tata kelola dan lembaga penginderaan jauh.

Peserta didik ditugasi untuk menyaksikan pemutaran video tentang perkembangan teknologi penginderaan jauh.

Peserta didik ditugasi untuk berkunjung ke intansi atau kantor badan perencanaan daerah.

Menanya Peserta didik diminta untuk

mengajukan pertanyaan atau hipotesis tentang efektivitas pemanfaatan penginderaan jauh dalam tata guna lahan dan transportasi dalam pembangunan di Indonesia.

Peserta didik mengajukan kritik terhadap tata kelola dan lembaga penginderaan jauh untuk pengembangan yang lebih baik.

Mengeksperimenkan/ mengeksplorasi/ mengumpulkan data: Peserta didik mencoba

menginterpretasi citra foto udara atau citra digital untuk mendapatkan informasi ciri objek kaitannya dengan tataguna lahan dan transportasi serta tata kelola dan lembaga penginderaan jauh.

Peserta didik mendiskusikan dan mengerjakan proyek pengelohan citra digital untuk tata guna lahan dan transportasi.

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: - mengamati citra foto dan atau

citra digital penginderaan jauh, membaca buku teks dan laporan di media masa dan internet, untuk mendapatkan pengetahuan tentang kajian penginderaan jauh dikaitkan dengan tataguna lahan, jaringan transportasi, serta tata kelola dan lembaga penginderaan jauh

- menyaksikan pemutaran video tentang perkembangan teknologi penginderaan jauh

- berkunjung ke intansi atau kantor badan perencanaan daera

- mengajukan pertanyaan atau hipotesis tentang efektivitas pemanfaatan penginderaan jauh dalam tata guna lahan dan transportasi dalam pembangunan di Indonesia

- mengajukan kritik terhadap tata kelola dan lembaga penginderaan jauh untuk pengembangan yang lebih baik

- menginterpretasi citra foto udara atau citra digital untuk mendapatkan informasi ciri objek kaitannya dengan tataguna lahan dan transportasi serta tata kelola dan lembaga penginderaan jauh

- mendiskusikan dan mengerjakan proyek pengelohan citra digital untuk tata guna lahan dan transportasi

Tugas: Membuat interpretasi citra penginderaan jauh untuk tata guna lahan dan jaringan transportasi. Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam menginterpretasikan citra penginderaan jauh dan ekspose laporan hasil diskusi analisis tentang penginderaan jauh untuk tataguna lahan dan transportasi Portofolio: Menilai semua tugas dan pekerjaan peserta didik selama proses pembelajaran. Tes: menilai kemampuan peserta didik dalam penguasaan konsep penginderaan jauh untuk tata guna lahan dan transportasi.

6 mgg x JP

- Buku teks Geografi kelas XII,

- Citra foto dan digital

- Jurnal ilmiah,

- Informasi berkala instansi yang terkait

- Media audio visual

- Peta tematik penggunaan lahan dan jaringan transportasi

- situs terikat di internet

- dan lain-lain

7S

ilab

us G

eogra

fi SM

A/M

A K

ela

s XII - Jilid

1

Page 6: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu

Sumber Belajar

Mengasosiasi Peserta didik menyimpulkan hasil

analisisnya tentang pola sebaran tata guna lahan dan jaringan transportasi kaitannya dengan konsep serta pendekatan geografi yang terdapat dalam citra tersebut.

Peserta didik menerapkan prinsip dan konsep geografi dalam menganalisis sebaran tata guna lahan dan transportasi dari citra penginderaan jauh.

Mengomunikasikan Peserta didik mengomunikasikan

hasil analisis citra digital melalui lisan dan tulisan yang dilengkapi gambar, grafik, atau animasi yang dibantu dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Peserta didik mempublikasikan hasil analisis penginderaan jauh melalui artikel yang dicetak atau diunggah di jaringan internet.

- menyimpulkan hasil analisisnya tentang pola sebaran tata guna lahan dan jaringan transportasi kaitannya dengan konsep serta pendekatan geografi yang terdapat dalam citra tersebut

- menerapkan prinsip dan konsep geografi dalam menganalisis sebaran tata guna lahan dan transportasi dari citra penginderaan jauh

- mengomunikasikan hasil analisis citra digital melalui lisan dan tulisan yang dilengkapi gambar, grafik, atau animasi yang dibantu dengan teknologi informasi dan komunikasi

- mempublikasikan hasil analisis penginderaan jauh melalui artikel yang dicetak atau diunggah di jaringan internet

3.2 Menganalisis pemanfaatan peta dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk inventarisasi sumberdaya alam, perencanaan pembangunan, kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana.

4.2 Menyajikan contoh hasil analisis penerapan dasar-dasar pemetaan dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kehidupan sehari-hari.

PEMETAAN DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMBANGUNAN - Dasar-dasar

peta dan pemetaan

- Prinsip Sistem Informasi Geografiis

- Sumber data dan basis data Sistem Informasi Geografis (SIG).

Mengamati Peserta didik diminta mengamati

peta, globe, atlas, peta digital hasil olahan SIG, dan membaca referensi dari berbagai sumber untuk memahami dasar-dasar peta dan pemetaan, prinsip Sistem Informasi Geografis, sumber data dan basis data SIG, pemanfaatan untuk inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

Peserta didik diminta untuk membuat kliping yang selanjutnya dipajang di kelas sehingga peserta didik dapat saling tukar informasi tentang teknologi penginderaan jauh.

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: - mengamati peta, globe, atlas,

peta digital hasil olahan SIG, dan membaca referensi dari berbagai sumber untuk memahami dasar-dasar peta dan pemetaan, prinsip Sistem Informasi Geografis, sumber data dan basis data SIG, pemanfaatan untuk inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

- membuat kliping yang selanjutnya dipajang di kelas sehingga peserta didik dapat saling tukar informasi tentang teknologi penginderaan jauh.

Tugas: Menyelenggarakan pameran peta dan produk SIG Observasi: Mengamati aktivitas peserta didik dalam mengomunikasikan hasil diskusi melalui media TIK Portofolio: Menilai kumpulan tulisan,kliping koran, peta tematik yang dibuat peserta didik sebagai contoh SIG

6 mgg x JP

- Buku teks Geografi SMA kelas XII,

- peta, - globe, - atlas, - citra

pengindera-an jauh.

- Jurnal ilmiah,

- Informasi berkala instansi yang terkait

- Media audio visual

- situs terikat di internet

- dan lain-lain

8S

ilabus G

eogra

fi SM

A/M

A K

ela

s XII - Jilid

1

Page 7: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu

Sumber Belajar

- pemanfaatan SIG untuk inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pembangunan.

- Pemanfaatan SIG untuk kajian kesehatan lingkungan dan mitigasi bencana

Menanya Peserta didik mengajukan

pertanyaan atau hipotesis, tentang pemanfaatan peta. Sistem Informasi Geografis, untuk inventarisasi sumber daya alam, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

Peserta didik diminta untuk mengkritiksi atau menanggapi tanggapan tentang inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam tanpa menggunakan SIG.

Mengeksperimenkan/ mengeksplorasi/mengumpulkan data: Peserta didik mengidentifikasi dan

memanipulasi data serta meng-overlay-kan peta tematik untuk mendapatkan informasi keruangan tentang inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

Peserta didik menganalisis data hasil SIG dalam inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

Mengasosiasi Peserta didik menelaah teori yang

dikaitkan dengan fakta dan sumber referensi lainnya untuk merumuskan simpulan tentang efektivitas pemetaan dan sistem informasi geografi dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pembangunan serta kajian kesehatan lingkungan dan mitigasi bencana alam.

Peserta didik dapat menyimpulkan urgensi SIG dalam proses pembangunan.

- mengajukan pertanyaan atau hipotesis, tentang pemanfaatan peta.

- mengkritiksi atau menanggapi tanggapan tentang inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam tanpa menggunakan SIG.

- mengidentifikasi dan memanipulasi data serta meng-overlay-kan peta tematik untuk mendapatkan informasi keruangan tentang inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

- menganalisis data hasil SIG dalam inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

- menelaah teori yang dikaitkan dengan fakta dan sumber referensi lainnya untuk merumuskan simpulan tentang efektivitas pemetaan dan sistem informasi geografi dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pembangunan serta kajian kesehatan lingkungan dan mitigasi bencana alam.

- menyimpulkan urgensi SIG dalam proses pembangunan.

- mengomunikasikan hasil analisis melalui lisan dan tentang pemanfaatan SIG melalui teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat diunggah di internet

Tes: Menilai kemampuan siswa dalam penguasaan konsep tentang pemetaan dan SIG.

9S

ilab

us G

eogra

fi SM

A/M

A K

ela

s XII - Jilid

1

Page 8: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu

Sumber Belajar

Mengomunikasikan Peserta didik mengomunikasikan

hasil analisis melalui lisan dan tentang pemanfaatan SIG melalui teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat diunggah di internet atau gagasannya dapat disampaikan kepada intansi terkait.

Peserta didik menyelenggarakan pameran tentang produk-produk peta dan SIG yang telah dikerjakannya.

atau gagasannya dapat disampaikan kepada intansi terkait.

- menyelenggarakan pameran tentang produk-produk peta dan SIG yang telah dikerjakannya.

Mengetahui, ............................., 20 ........

Kepala Sekolah ............................. Guru Mata Pelajaran

_________________________ _______________________

NIP. NIP.

10

Sila

bus G

eogra

fi SM

A/M

A K

ela

s XII - Jilid

1

Page 9: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

RPP Geografi SMA/MA Kelas XII – Jilid 1 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar 1.1 Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa untuk mendalami kajian ilmu dan teknologi

Penginderaan Jauh, peta, serta Sistem Informasi Geografis (SIG).

2.1 Menunjukkan sikap proaktif dalam praktek pemanfaatan citra penginderaan jauh untuk kajian tata guna lahan dan

transportasi 2.2 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab dalam menyajikan contoh hasil analisis penerapan informasi

geografis melalui peta dasar dan peta tematik serta Sistem Informasi Geografis (SIG).

3.1 Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan kajian tata guna lahan dan transportasi. 4.1 Mencoba menginterpretasi citra penginderaan jauh untuk perencanaan tata guna lahan dan transportasi.

C. Indikator Setelah memelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:

- mengamati citra foto dan atau citra digital penginderaan jauh, membaca buku teks dan laporan di media masa dan internet, untuk mendapatkan pengetahuan tentang kajian penginderaan jauh dikaitkan dengan tataguna lahan,

jaringan transportasi, serta tata kelola dan lembaga penginderaan jauh

- menyaksikan pemutaran video tentang perkembangan teknologi penginderaan jauh - berkunjung ke intansi atau kantor badan perencanaan daera

- mengajukan pertanyaan atau hipotesis tentang efektivitas pemanfaatan penginderaan jauh dalam tata guna lahan dan

transportasi dalam pembangunan di Indonesia - mengajukan kritik terhadap tata kelola dan lembaga penginderaan jauh untuk pengembangan yang lebih baik

- menginterpretasi citra foto udara atau citra digital untuk mendapatkan informasi ciri objek kaitannya dengan tataguna

lahan dan transportasi serta tata kelola dan lembaga penginderaan jauh - mendiskusikan dan mengerjakan proyek pengelohan citra digital untuk tata guna lahan dan transportasi

- menyimpulkan hasil analisisnya tentang pola sebaran tata guna lahan dan jaringan transportasi kaitannya dengan

konsep serta pendekatan geografi yang terdapat dalam citra tersebut - menerapkan prinsip dan konsep geografi dalam menganalisis sebaran tata guna lahan dan transportasi dari citra

penginderaan jauh

- mengomunikasikan hasil analisis citra digital melalui lisan dan tulisan yang dilengkapi gambar, grafik, atau animasi yang dibantu dengan teknologi informasi dan komunikasi

- mempublikasikan hasil analisis penginderaan jauh melalui artikel yang dicetak atau diunggah di jaringan internet

D. Alokasi Waktu 6 mgg x JP E. Materi Pembelajaran

A. Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari istilah remote sensing dalam bahasa Inggris, sedangkan di Prancis lebih dikenal dengan istilah teledetection, di Jerman disebut farnerkundung, dan di Spanyol

disebut perception remota. Meskipun masih tergolong pengetahuan yang relatif masih baru, pemakaian penginderaan

jauh ternyata cukup pesat. Pemakaian penginderaan jauh antara lain untuk mendapatkan informasi yang tepat untuk berbagai keperluan, seperti mendeteksi sumber daya alam, daerah banjir, kebakaran hutan, dan sebaran ikan di laut.

Penginderaan jauh atau disingkat inderaja adalah ilmu, seni, dan teknologi untuk mendapatkan informasi tentang

suatu objek, daerah, atau gejala di permukaan Bumi dengan menggunakan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau gejala yang dikaji.

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Program : XII

Jilid : 1

Program Tahun : 20.../20...

Page 10: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

12 RPP Geografi SMA/MA Kelas XII - Jilid 1

B. Komponen Penginderaan Jauh

Komponen-komponen penginderaan jauh meliputi berikut ini.

1. Sumber Tenaga Proses penginderaan jauh dengan menggunakan sumber tenaga radiasi Matahari pada siang hari disebut sistem

pasif, sedangkan proses penginderaan jauh dengan menggunakan sumber tenaga buatan yang dilakukan pada

malam hari disebut sistem aktif. Hal ini dikarenakan perekaman objek pada malam hari diperlukan bantuan sumber tenaga yang diaktifkan oleh manusia.

2. Atmosfer

Atmosfer bersifat selektif terhadap panjang gelombang sehingga hanya sebagian kecil tenaga elektromagnetik dari radiasi sinar matahari yang dapat mencapai permukaan bumi dan dimanfaatkan untuk penginderaan jauh.

Bagian spektrum elektromagnetik yang mampu melalui atmosfer dan dapat mencapai permukaan bumi disebut

jendela atmosfer (atmospheric window). 3. Interaksi Tenaga dengan Objek

Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam penginderaan jauh seperti atmosfer, biosfer, hidrosfer,

dan litosfer. Interaksi antara tenaga atau radiasi dengan objek yang terdapat di permukaan Bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.

a. Absorption (A), yaitu proses diserapnya tenaga oleh objek.

b. Transmission (T), yaitu proses diteruskannya tenaga oleh objek. c. Reflection (R), yaitu proses dipantulkannya tenaga oleh objek.

Interaksi antara tenaga atau energi dengan objek-objek di permukaan Bumi akan menghasilkan pancaran sinyal

dan pantulan yang bersifat sangat selektif. Jika karakteristik objek di permukaan bumi bertekstur halus, permukaan objek akan bersifat seperti cermin sehingga hampir semua energi dipantulkan dengan arah yang

sama atau disebut specular reflection. Adapun jika permukaan objek memiliki tekstur kasar, maka hampir semua

tenaga dipantulkan ke berbagai arah atau disebut difuse reflection. 4. Sensor dan Wahana

a. Sensor

Sensor adalah alat yang digunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek dalam daerah jangkauan tertentu. Tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagian spektrum elektromagnetik.

Kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil disebut resolusi spasial. Semakin kecil objek yang dapat

direkam oleh sensor, semakin baik kualitas sensor itu dan semakin baik resolusi spasial dari citra yang dihasilkan.

Ada dua macam sensor dalam sistem penginderaan jauh, yaitu:

1) Sensor aktif adalah sensor yang dilengkapi dengan alat pemancar dan alat penerima pantulan gelombang.

2) Sensor pasif adalah sensor yang hanya dilengkapi dengan alat penerima pantulan gelombang.

b. Wahana Kendaraan yang membawa alat pemantau dinamakan wahana. Berdasarkan ketinggian peredaran atau

tempat pemantauannya, wahana di angkasa dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) Pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft), dengan ketinggian antara 1.000 meter sampai 9.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah citra foto (foto udara).

2) Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft), dengan ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan

bumi. Citra yang dihasilkan yaitu foto udara dan multispectral scanners data. 3) Satelit, dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan

ialah citra satelit.

5. Perolehan Data Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan interpretasi secara visual. Dapat pula dengan

cara numerik atau cara digital, yaitu dengan menggunakan komputer. Foto udara pada umumnya diinterpretasi

secara manual, sedangkan data hasil penginderaan jauh secara elektronik dapat diinterpretasi secara manual maupun secara digital atau numerik.

6. Pengguna Data

Pengguna data (perorangan, kelompok, badan, atau pemerintah) merupakan komponen paling penting dalam penginderaan jauh. Para penggunalah yang dapat menentukan diterima atau tidaknya hasil penginderaan jauh

tersebut. Data penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Data penginderaan jauh yang

memiliki kerincian dan keandalan sangat dibutuhkan oleh pengguna data. Data yang dihasilkan antara lain mencakup wilayah dan sumber daya alam suatu negara yang merupakan data yang sangat penting untuk

kepentingan orang banyak.

C. Hasil Penginderaan Jauh Proses penginderaan jauh memberikan keluaran atau hasil yang disebut citra, yaitu gambaran yang tampak dari suatu

objek yang sedang diamati sebagai hasil liputan atau rekaman oleh suatu alat pemantau. Citra dalam bahasa Inggris

dikenal dengan istilah image atau imagery. Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera atau alat sensor lain. Adapun menurut Simonett, citra adalah gambar rekaman suatu objek (biasanya berupa gambaran

pada foto) yang didapat dengan cara optik, elektrooptik, optik-mekanik, atau elektromekanik.

D. Interpretasi Citra Penginderaan Jauh Menurut Este dan Simonett, interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud

untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Adapun unsur-unsur interpretasi pada citra

atau foto udara terdiri atas sembilan macam, yaitu sebagai berikut.

Page 11: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

RPP Geografi SMA/MA Kelas XII – Jilid 1 13

1. Rona dan warna 6. Situs (Site)

2. Tekstur (Texture) 7. Bayangan (Shadow)

3. Bentuk (Shape) 8. Asosiasi (Association) 4. Ukuran (Size) 9. Konvergensi bukti

5. Pola (Pattern)

E. Tahapan Interpretasi Citra Langkah-langkah yang ditempuh untuk mendapatkan data geografi dari hasil normal penginderaan jauh antara lain

sebagai berikut,

1. Deteksi

Deteksi adalah usaha penyadapan data secara global, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Di dalam deteksi, ditentukan ada tidaknya suatu objek. Misalnya objek berupa tumbuhan, bangunan, lapangan, dan

sebagainya. Tingkatan informasi pada tahap deteksi ini bersifat global.

2. Identifikasi Identifikasi adalah kegiatan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra. Objek ini dapat dikenali

berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor dengan menggunakan alat stereoskop.

Dalam identifikasi ada tiga ciri utama yang dapat dikenali yaitu ciri spektral, ciri spasial, dan ciri temporal. a. Spektral

Spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan objek. Ciri spektral

dinyatakan dengan rona dan warna. b. Spasial

Spasial adalah ciri yang terkait dengan ruang permukaan bumi. Ciri spasial dapat dikenali dengan

menggunakan unsur-unsur interpasi yang meliputi rona, bentuk pola, ukuran, bayangan, asosiasi, dan tekstur. c. Temporal

Temporal adalah ciri yang terkait dengan kondisi benda pada saat perekaman.

3. Pengenalan Pengenalan adalah pengklasifikasian terhadap objek yang tampak secara langsung berdasarkan pengetahuan

lokal atau pengetahuan tertentu.

4. Analisis Analisis merupakan proses untuk menunjukkan kelompok-kelompok yang memunyai kekhususan tersendiri.

5. Deduksi

Objek yang tampak langsung pada foto udara menjadi bukti-bukti yang mengarah ke suatu titik. Proses tersebut merupakan tahap deduksi yang akan menghasilkan hipotesis kerja.

6. Klasifikasi

Klasifikasi meliputi deskripsi dari kenampakan yang dibatasi. Hal ini merupakan interpretasi citra karena pada tahap inilah kesimpulan dan hipotesis dapat diambil.

7. Idealisasi

Idealisasi merupakan pekerjaan kartograf, yaitu menyajikan hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap pakai.

F. Manfaat Penginderaan Jauh

Manfaat suatu citra, antara lain sebagai berikut. 1. Citra dapat memberikan informasi mengenai keadaan dan perubahan lahan sehingga dapat membantu dalam

perencanaan pembangunan.

2. Citra dapat membantu dalam menganalisis perairan darat maupun laut. 3. Citra dapat membantu dalam menganalisis keadaan cuaca dan iklim beserta prediksinya.

4. Citra dapat menyajikan model, relief, dan kemiringan lereng suatu lahan.

5. Citra dapat memberikan gambaran atau pemetaan daerah bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tsunami, dan daerah letusan gunung api sehingga dapat dimanfaatkan untuk proses pencegahan dan evakuasi.

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi, praktik G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah 1 : kegiatan awal (apersepsi)

- doa - absensi

- motivasi dengan mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran

Langkah 2 : kegiatan inti Mengamati

- Peserta didik diminta untuk mengamati citra foto dan atau citra digital penginderaan jauh, membaca

buku teks dan laporan di media masa dan internet, untuk mendapatkan pengetahuan tentang kajian penginderaan jauh dikaitkan dengan tataguna lahan, jaringan transportasi, serta tata kelola dan

lembaga penginderaan jauh.

- Peserta didik ditugasi untuk menyaksikan pemutaran video tentang perkembangan teknologi penginderaan jauh.

- Peserta didik ditugasi untuk berkunjung ke intansi atau kantor badan perencanaan daerah.

Menanya - Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan atau hipotesis tentang efektivitas pemanfaatan

penginderaan jauh dalam tata guna lahan dan transportasi dalam pembangunan di Indonesia.

Page 12: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

14 RPP Geografi SMA/MA Kelas XII - Jilid 1

- Peserta didik mengajukan kritik terhadap tata kelola dan lembaga penginderaan jauh untuk

pengembangan yang lebih baik.

Mengeksplorasi - Peserta didik mencoba menginterpretasi citra foto udara atau citra digital untuk mendapatkan

informasi ciri objek kaitannya dengan tataguna lahan dan transportasi serta tata kelola dan lembaga

penginderaan jauh. - Peserta didik mendiskusikan dan mengerjakan proyek pengelohan citra digital untuk tata guna lahan

dan transportasi.

Mengasosiasi - Peserta didik menyimpulkan hasil analisisnya tentang pola sebaran tata guna lahan dan jaringan

transportasi kaitannya dengan konsep serta pendekatan geografi yang terdapat dalam citra tersebut.

- Peserta didik menerapkan prinsip dan konsep geografi dalam menganalisis sebaran tata guna lahan dan transportasi dari citra penginderaan jauh.

Mengomunikasikan

- Peserta didik mengomunikasikan hasil analisis citra digital melalui lisan dan tulisan yang dilengkapi gambar, grafik, atau animasi yang dibantu dengan teknologi informasi dan komunikasi.

- Peserta didik mempublikasikan hasil analisis penginderaan jauh melalui artikel yang dicetak atau

diunggah di jaringan internet. Langkah 3 : kegiatan akhir (penutup)

- rangkuman

- penilaian proses - penugasan H. Sumber belajar - Bagja, Waluyo.2009. Memahami Geografi SMA/MA untuk Kelas XII Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Danang, Endarto, Sarwono, dan Singgih Prihadi. 2009. Geografi 3 untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Eko, Titis Prasongko dan Rudi Hendrawansyah. 2009. Geografi untuk Siswa Menengah Atas-Madrasah Aliyah Kelas

XII. Jakarta :Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

- Eni, Anjayani dan Tri Haryanto. 2009. Geografi untuk Kelas XII SMA/MA. Jakarta :Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional. - Gatot Harmanto. 2006. Geografi SMA KTSP. Bandung: Yrama Widya.

- Hartono.2009. Geografi 3: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII SMA/MA Program Imu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

- K. Wardiyatmoko. 2006. Geografi SMA Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

- L. Iskandar. 2009. Geografi 3 SMA Kelas XII SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

I. Penilaian

- tugas - observasi

- portofolio

- tes SOAL INSTRUMEN

1. Apa yang dimaksud dengan penginderaan jauh menurut Curran?

2. Jelaskan klasifikasi citra foto berdasarkan wahana yang digunakan! 3. Sebutkan ciri-ciri foto pankromatik hitam putih!

4. Jelaskan jenis wahana yang digunakan pada penginderaan jauh!

5. Apakah yang dimaksud dengan resolusi spasial?

Mengetahui .........................., 20.......

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

_____________________ _____________________

NIP. NIP.

Page 13: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

RPP Geografi SMA/MA Kelas XII – Jilid 1 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar

1.1 Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa untuk mendalami kajian ilmu dan teknologi

Penginderaan Jauh, peta, serta Sistem Informasi Geografis (SIG). 2.1 Menunjukkan sikap proaktif dalam praktek pemanfaatan citra penginderaan jauh untuk kajian tata guna lahan dan

transportasi

2.2 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab dalam menyajikan contoh hasil analisis penerapan informasi geografis melalui peta dasar dan peta tematik serta Sistem Informasi Geografis (SIG).

3.2 Menganalisis pemanfaatan peta dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk inventarisasi sumberdaya alam,

perencanaan pembangunan, kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana. 4.2 Menyajikan contoh hasil analisis penerapan dasar-dasar pemetaan dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Indikator Setelah memelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:

- mengamati peta, globe, atlas, peta digital hasil olahan SIG, dan membaca referensi dari berbagai sumber untuk

memahami dasar-dasar peta dan pemetaan, prinsip Sistem Informasi Geografis, sumber data dan basis data SIG, pemanfaatan untuk inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan

mitigasi bencana alam.

- membuat kliping yang selanjutnya dipajang di kelas sehingga peserta didik dapat saling tukar informasi tentang teknologi penginderaan jauh.

- mengajukan pertanyaan atau hipotesis, tentang pemanfaatan peta.

- mengkritiksi atau menanggapi tanggapan tentang inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam tanpa menggunakan SIG.

- mengidentifikasi dan memanipulasi data serta meng-overlay-kan peta tematik untuk mendapatkan informasi

keruangan tentang inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

- menganalisis data hasil SIG dalam inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan

lingkungan, dan mitigasi bencana alam. - menelaah teori yang dikaitkan dengan fakta dan sumber referensi lainnya untuk merumuskan simpulan tentang

efektivitas pemetaan dan sistem informasi geografi dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan

pembangunan serta kajian kesehatan lingkungan dan mitigasi bencana alam. - menyimpulkan urgensi SIG dalam proses pembangunan.

- mengomunikasikan hasil analisis melalui lisan dan tentang pemanfaatan SIG melalui teknologi informasi dan

komunikasi sehingga dapat diunggah di internet atau gagasannya dapat disampaikan kepada intansi terkait. - menyelenggarakan pameran tentang produk-produk peta dan SIG yang telah dikerjakannya.

D. Alokasi Waktu

6 mgg x JP E. Materi Pembelajaran

A. Pengertian Peta

Peta merupakan alat utama dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui peta, seseorang dapat mengamati ketampakan permukaan Bumi lebih luas dari batas pandang manusia. Istilah peta diambil dari bahasa Inggris yaitu map. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani yaitu mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja.

peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala dan digambar dengan bidang datar sebagai kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas.

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Program : XII

Jilid : 1

Program Tahun : 20.../20...

Page 14: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

16 RPP Geografi SMA/MA Kelas XII - Jilid 1

B. Komponen-Komponen Peta

Komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam suatu peta, yaitu sebagai berikut,

1. Judul peta Judul peta memuat isi peta. Dari judul peta Anda dapat segera mengetahui data daerah mana yang tergambar

dalam peta. Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Sebab, biasanya sebelum membaca isi peta,

para pengguna pasti terlebih dahulu membaca judul peta. Judul peta hendaknya memuat atau mencerminkan informasi sesuai isi peta. Selain itu, judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda pada peta. Judul

peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta atau dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, asalkan

tidak mengganggu ketampakan dari keseluruhan peta. 2. Garis tepi peta (border)

Garis tepi atau border adalah garis yang terletak di bagian tepi peta dan ujung-ujung tiap garis bertemu dengan

ujung garis yang berdekatan. Biasanya garis ini dibuat rangkap dua dan tebal. Garis tepi berguna untuk membantu saat menggambar pulau, kota, ataupun wilayah yang dimaksud tepat di tengah-tengahnya.

3. Orientasi (petunjuk arah)

Petunjuk arah adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan, atau barat daerah yang digambar. Petunjuk arah dapat diletakkan di sembarang tempat asal tidak mengganggu makna peta, tetapi masih

berada dalam garis tepi. Tanda arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk arah utara atau hanya diberi huruf N (north) yang artinya utara.

4. Garis Bujur dan Garis lintang

Garis bujur dan garis lintang disebut juga dengan garis astronomi. Garis astronomi berguna untuk menentukan

lokasi suatu tempat. Garis bujur (meridian atau altitude) adalah garis yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Garis-garis tersebut berupa garis setengah lingkaran yang sama besar. Adapun garis lintang

(paralel atau latitude) adalah garis yang sejajar dengan ekuator. Garis-garis tersebut membentuk lingkaran-

lingkaran yang besarnya tidak sama. 5. Peta Inset

Merupakan upaya untuk memberikan tekanan terhadap sesuatu yang ada dalam peta. Inset peta bertujuan untuk:

a. menunjukkan lokasi yang penting, tetapi kurang jelas dalam peta, dan b. mempertajam atau memperjelas salah satu bagian peta.

Inset terdiri atas dua jenis, yaitu inset lokasi dan inset pembesaran. Inset lokasi memberikan gambaran global

wilayah di sekitar daerah yang dipetakan. Contoh peta Provinsi Riau memerlukan inset peta Sumatra atau Indonesia. Sedangkan inset pembesaran digunakan untuk menggambarkan wilayah yang kecil.

6. Simbol Peta

Fenomena alam dan budaya tidak mungkin digambarkan pada peta sama persis dengan keadaan sebenarnya di permukaan bumi. Untuk memberi tanda fenomena yang terdapat pada suatu wilayah, dipergunakan lambang

tertentu yang memiliki makna dan mudah dipahami oleh banyak orang (pengguna peta). Lambang tersebut

dinamakan simbol peta. 7. Sumber dan Tahun Pembuatan peta

Sumber peta berguna untuk mengetahui asal peta tersebut diperoleh sehingga ada kepastian bahwa peta

tersebut bukan peta fiktif. Lembaga yang biasa menerbitkan peta adalah Bakosurtanal, Jawatan Topografi Angkatan Darat, dan Badan Pertanahan Nasional. Tahun pembuatan penting untuk diketahui terutama oleh

pengguna agar diketahui kapan data dalam peta tersebut dibuat, sehingga dapat diketahui datanya masih layak

atau sudah tidak berlaku. 8. Legenda

Legenda yaitu keterangan dari simbol-simbol peta yang digunakan agar mudah dibaca dan dipahami. Legenda

biasanya dibatasi kotak dan diletakkan dalam garis peta di sebelah kiri, kanan, ataupun bawah dari peta yang digambar.

9. Lettering

Lettering adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat pada peta. Bentuk huruf meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital kecil, tegak (roman), dan miring (italic).

10. Skala peta

Skala peta adalah perbandingan jarak horizontal pada peta dengan jarak yang sebenarnya di muka bumi. Skala peta juga berarti perbandingan antara jari-jari globe dengan jari-jari bumi (spheroid). Skala peta berfungsi

memberi keterangan mengenai besarnya pengecilan atau redusi peta tersebut dari yang sesungguhnya.

C. Pemetaan Pemetaan adalah proses, cara, atau perbuatan membuat peta. Berikut hal-hal penting mengenai pemetaan. 1. Syarat Pembuatan Peta

Ada beberapa syarat yang harus kita perhatikan dalam membuat peta agar dapat dibawa dan dipergunakan

sesuai dengan tujuan. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut. a. Arahnya benar dan tepat. Biasanya arah utara ditempatkan pada bagian atas.

b. Jarak yang benar, sesuai dengan skala yang telah ditetapkan.

c. Bentuk yang benar, mendekati atau konform dengan yang sesungguhnya. d. Luasnya benar atau sama (mendekati) dengan luas yang sesungguhnya.

e. Ada keterangan singkat (legenda) mengenai keadaan peta tersebut.

Page 15: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

RPP Geografi SMA/MA Kelas XII – Jilid 1 17

2. Prinsip Pokok Membuat Peta

Dalam pembuatan peta ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip pokok yang

dimaksud adalah sebagai berikut. a. Menentukan daerah yang akan dipetakan. b. Membuat peta dasar (base map), yaitu peta yang belum diberi simbol.

c. Mencari dan mengklasifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan. d. Membuat simbol-simbol yang mewakili data.

e. Menempatkan simbol pada peta dasar.

f. Membuat legenda (keterangan). g. Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.

D. Proyeksi Peta

Proyeksi peta adalah cara untuk menggambarkan bentuk permukaan bumi dari bidang lengkung ke bidang datar. Sistem proyeksi inilah yang merupakan kegiatan memindahkan ruang muka bumi ke bidang datar atau memindahkan

dari bentuk bola (globe) ke bidang datar (peta).

Penggambaran muka bumi yang bulat serupa bola (elipsoid) ke bidang datar akan menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari bentuk aslinya. Penyimpangan-penyimpangan ini disebut distorsi. Distorsi dari bola

bumi ke peta pada bidang datar antara lain tidak sama luas, tidak sama bentuk, tidak sama jarak, dan tidak sama

arahnya. Ahli pembuat peta (kartograf) secara matematis membuat proyeksi dengan tujuan untuk memperkecil distorsi.

E. Definisi Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan menghasilkan informasi geografi beserta atribut-atributnya.

F. Komponen-Komponen Sistem Informasi Geografis SIG merupakan sistem sehingga terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan dan mendukung. Pada

dasarnya komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak,

tetapi peran manusia sebagai pengelola sangat penting, sehingga komponen SIG secara lengkap terdiri atas perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia.

1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras atau hardware adalah perangkat fisik berupa komputer beserta instrumen pendukungnya. Secara

garis besar perangkat keras dalam SIG dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut. a. Alat masukan (input) yaitu alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Misalnya scanner,

digitizer, CD-ROM, disket, hard disk, dan pita magnetis.

b. Alat pemrosesan yaitu alat dalam sistem komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan. Misalnya Central Processing Unit (CPU), tape drive, dan disk drive.

c. Alat keluaran (output) yaitu alat yang berfungsi menayangkan informasi geografis dalam proses SIG. Misalnya Visual Display Unit (VDU), plotter, dan printer.

2. Perangkat lunak

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisis, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Software ini memiliki elemen yang dibagi menjadi lima kelompok utama dan

bertugas mengatur hardware agar dapat bekerja seefisien mungkin.

3. Kemampuan manusia (brainware)

Komponen yang sangat menentukan dalam SIG adalah komponen manajemen yang meliputi sumber daya manusia atau intelegensi manusia (brainware) dan metode yang digunakannya. Brainware merupakan

kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif dan efisien. Manusia merupakan subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem sehingga sangat dituntut kemampuan dan penguasaan

terhadap ilmu dan teknologi yang berhubungan dengan SIG. Selain itu, diperlukan pula kemampuan untuk

memadukan metode pengelolaan dengan pemanfaatan agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien sehingga informasi yang dihasilkannya tepat dan akurat.

G. Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis (SIG)

Dalam melakukan suatu kegiatan dengan SIG ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Input Data

Tahapan kerja SIG yang pertama adalah data masukan, yaitu suatu tahapan pada SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan dan mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh komputer. Data-data yang

masuk tersebut membentuk database (data dasar) di dalam komputer yang dapat disimpan dan dipanggil kembali

untuk dipergunakan atau untuk pengolahan selanjutnya. 2. Pengelolaan basis data

Sistem manajeman basis data merupakan gabungan dari data yang saling berinteraksi dengan sekumpulan

program yang mengakses data-data tersebut. 3. Keluaran Data (output)

Data yang sudah dianalisis oleh SIG akan memberikan informasi pada pengguna data sehingga dapat dipakai

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keluaran SIG dapat berupa peta cetakan (hard copy), rekaman (soft copy), dan tayangan (display). Dengan SIG setiap orang dapat membuat peta dan kemudian mengubah atau

memodifikasinya dengan cepat kapan saja. Di samping itu, pengguna SIG juga dapat memroses ulang

pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja. Sebagai contoh dalam pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan berbagai informasi atau tema yang tersedia.

Page 16: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

18 RPP Geografi SMA/MA Kelas XII - Jilid 1

H. Manfaat Sistem Informasi Geografis

1. Manajemen tata guna lahan

2. Inventarisasi sumber daya alam 3. Merencanakan pola pembangunan wilayah

4. Untuk pengawasan daerah bencana alam

5. Bidang sosial F. Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi, praktik

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Langkah 1 : kegiatan awal (apersepsi)

- doa

- absensi - motivasi dengan mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran

Langkah 2 : kegiatan inti

Mengamati - Peserta didik diminta mengamati peta, globe, atlas, peta digital hasil olahan SIG, dan membaca

referensi dari berbagai sumber untuk memahami dasar-dasar peta dan pemetaan, prinsip Sistem

Informasi Geografis, sumber data dan basis data SIG, pemanfaatan untuk inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

- Peserta didik diminta untuk membuat kliping yang selanjutnya dipajang di kelas sehingga peserta

didik dapat saling tukar informasi tentang teknologi penginderaan jauh. Menanya

- Peserta didik mengajukan pertanyaan atau hipotesis, tentang pemanfaatan peta. Sistem Informasi

Geografis, untuk inventarisasi sumber daya alam, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

- Peserta didik diminta untuk mengkritiksi atau menanggapi tanggapan tentang inventarisasi sumber

daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam tanpa menggunakan SIG.

Mengeksplorasi

- Peserta didik mengidentifikasi dan memanipulasi data serta meng-overlay-kan peta tematik untuk mendapatkan informasi keruangan tentang inventarisasi sumber daya alam, perencanaan

pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

- Peserta didik menganalisis data hasil SIG dalam inventarisasi sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kajian kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam.

Mengasosiasi

- Peserta didik menelaah teori yang dikaitkan dengan fakta dan sumber referensi lainnya untuk merumuskan simpulan tentang efektivitas pemetaan dan sistem informasi geografi dalam inventarisasi

sumber daya alam dan perencanaan pembangunan serta kajian kesehatan lingkungan dan mitigasi

bencana alam. - Peserta didik dapat menyimpulkan urgensi SIG dalam proses pembangunan.

Mengomunikasikan

- Peserta didik mengomunikasikan hasil analisis melalui lisan dan tentang pemanfaatan SIG melalui teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat diunggah di internet atau gagasannya dapat

disampaikan kepada intansi terkait.

- Peserta didik menyelenggarakan pameran tentang produk-produk peta dan SIG yang telah dikerjakannya.

Langkah 3 : kegiatan akhir (penutup)

- rangkuman - penilaian proses

- penugasan

H. Sumber belajar - Bagja, Waluyo.2009. Memahami Geografi SMA/MA untuk Kelas XII Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta :Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Danang, Endarto, Sarwono, dan Singgih Prihadi. 2009. Geografi 3 untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta :Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Eko, Titis Prasongko dan Rudi Hendrawansyah. 2009. Geografi untuk Siswa Menengah Atas-Madrasah Aliyah Kelas

XII. Jakarta :Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Eni, Anjayani dan Tri Haryanto. 2009. Geografi untuk Kelas XII SMA/MA . Jakarta :Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional. - Gatot Harmanto. 2006. Geografi SMA KTSP. Bandung : Yrama Widya. - Hartono.2009. Geografi 3: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII SMA/MA Program Imu Pengetahuan

Sosial. Jakarta :Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

- K. Wardiyatmoko. 2006. Geografi SMA Kelas 3. Jakarta : Erlangga. - L. Iskandar. 2009. Geografi 3 SMA Kelas XII SMA dan MA . Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

Page 17: Perangkat Geo XII Kurba.pdf

RPP Geografi SMA/MA Kelas XII – Jilid 1 19

I. Penilaian

- tugas

- observasi - portofolio

- tes

Soal Instrumen 1. Apa yang dimaksud dengan peta secara umum?

2. Sebutkan fungsi pembuatan peta!

3. Apa fungsi perangkat lunak dalam sistem informasi geografis? 4. Sebutkan keuntungan adanya manajemen basis data dalam sistem informasi geografis!

5. Jelaskan klasifikasi perangkat keras dalam sistem informasi geografis!

Mengetahui .........................., 20.......

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

_____________________ _____________________

NIP. NIP.