Perangkat Desa Sesuai Dengan Uu No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

6
PERANGKAT DESA SESUAI DENGAN UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Berdasarkan ketentuan Pasal 119 UU No. 6 T ahun 2014 tentang Desa, di sebu tkan “Semua keten tuan pera turan peru ndan g-un dang an yang berk aita n secara la ngsung de ngan De sa wa ji b me nd as ar ka n dan menyesuai ka n  pengaturann ya dengan ketentuan Undang-Unda ng ini”.  Den gan demiki an, eng atur an terk ait deng an Pe rangkat Desa dan Bada n Per mus!a"ara tan Desa #BPD$ harus men!esuaikan dan mendasarkan ada UU Desa terbaru. %elan&utn!a, Pasal 120 a!at #1$ menetakan, “Semua peraturan pelaksanaan tentang Desa yang sela ma ini ada tetap berlaku sepa njang tidak bert enta ngan dengan Undang-Undang ini”.  'rtin!a PP Nomor 2( T ahun 200) tentgan g Desa dan Perda *abuaten Pekalongan terkait dengan Perangkat Desa dan BPD sean&ang tidak berten tan gan den gan UU Nomor 6 Tahun 2014 masih tet a berlaku dan di&adikan dasar dalam engaturan Perangk at Desa dan BPD. Untuk lebih &elasn!a, kami kutikan beberaa ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 terkait dengan Perangkat Desa dan BPD, sebagai berikut + Pasal 48 Perangkat Desa terdiri atas+ 1!br0ken!! sekretariat Desa 2!br0ken!! elaksana ke"ila!ahan dan 3!br0ken!! elaksana teknis. Pasal 49 1!br0ken!! Peran gkat Desa seb aga ima na dimaks ud dalam Pasa l 4- ber tugas membantu *eala Desa dalam melaksanakan tugas dan "e"enangn!a. 2!br0ken!! Perangkat Desa sebagaimana dimaksud ada a!at #1$ diangkat oleh *eala Desa setelah dikonsultasikan dengan amat atas nama Buati/alikota. 3!br0ken!! Dalam melaksanakan tugas dan "e"enangn!a, erangka t Desa sebagaimana dimaksud ada a!at #1$ bertanggung &a"ab keada *eala Desa. Pasal 50 1!br0ken!! Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4- diangkat dari "arga Desa !ang memenuhi ers!aratan+ a!br0ken!! ber en did ika n alin g re nda h sek ola h meneng ah umum atau !ang sedera&at b!br0ken!! berus ia 20 #dua uluh$ tahu n samai denga n 42 #emat uluh dua$ tahun c!br0ken!! terdatar sebagai endudu k Desa dan bertemat tinggal di Desa aling kurang 1 #satu$ tahun sebelum endataran dan s!arat lain !ang ditentukan dalam Peraturan Daerah *abuaten/*ota. 2!br0ken!! *etentuan lebi h lan& ut mengenai erangka t Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4-, Pasal 49, dan Pasal )0 a!at #1$ diatur dalam Peraturan Daerah *abuaten/*ota berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Transcript of Perangkat Desa Sesuai Dengan Uu No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

PERANGKAT DESA SESUAI DENGAN UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Berdasarkan ketentuan Pasal 119 UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, disebutkan Semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan secara langsung dengan Desa wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya dengan ketentuan Undang-Undang ini. Dengan demikian, pengaturan terkait dengan Perangkat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) harus menyesuaikan dan mendasarkan pada UU Desa terbaru.Selanjutnya, Pasal 120 ayat (1) menetapkan, Semua peraturan pelaksanaan tentang Desa yang selama ini ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini. Artinya PP Nomor 27 Tahun 2005 tentgang Desa dan Perda Kabupaten Pekalongan terkait dengan Perangkat Desa dan BPD sepanjang tidak bertentangan dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 masih tetap berlaku dan dijadikan dasar dalam pengaturan Perangkat Desa dan BPD. Untuk lebih jelasnya, kami kutipkan beberapa ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 terkait dengan Perangkat Desa dan BPD, sebagai berikut :Pasal 48Perangkat Desa terdiri atas:sekretariat Desa;pelaksana kewilayahan; danpelaksana teknis.

Pasal 49Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh Kepala Desa setelah dikonsultasikan dengan Camat atas nama Bupati/Walikota.Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

Pasal 50Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 diangkat dari warga Desa yang memenuhi persyaratan:berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yang sederajat;berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun;terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggal di Desa paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran; dan syarat lain yang ditentukan dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.Ketentuan lebih lanjut mengenai perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Pasal 49, dan Pasal 50 ayat (1) diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 51Perangkat Desa dilarang:merugikan kepentingan umum;membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu;menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya;melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan masyarakat tertentu;melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa;melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;menjadi pengurus partai politik;menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang;merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan;ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah;melanggar sumpah/janji jabatan; danmeninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 52Perangkat Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis.Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian sementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian.

Pasal 53Perangkat Desa berhenti karena:meninggal dunia;permintaan sendiri; ataudiberhentikan.Perangkat Desa yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c karena:usia telah genap 60 (enam puluh) tahun;berhalangan tetap;tidak lagi memenuhi syarat sebagai perangkat Desa; ataumelanggar larangan sebagai perangkat Desa.Pemberhentian perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dikonsultasikan dengan Camat atas nama Bupati/Walikota.Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberhentian perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian KetujuhBadan Permusyawaratan DesaPasal 55

Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi:membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa;menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; danmelakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

Pasal 56Anggota Badan Permusyawaratan Desa merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis.Masa keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji.Anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.

Pasal 57Persyaratan calon anggota Badan Permusyawaratan Desa adalah:bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah;berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat;bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;bersedia dicalonkan menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis.

Pasal 58Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang, dengan memperhatikan wilayah, perempuan, penduduk, dan kemampuan Keuangan Desa.Peresmian anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota.Anggota Badan Permusyawaratan Desa sebelum memangku jabatannya bersumpah/berjanji secara bersama-sama di hadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

Pasal 59Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa terdiri atas 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang wakil ketua, dan 1 (satu) orang sekretaris.Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari dan oleh anggota Badan Permusyawaratan Desa secara langsung dalam rapat Badan Permusyawaratan Desa yang diadakan secara khusus.Rapat pemilihan pimpinan Badan Permusyawaratan Desa untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu oleh anggota termuda.

Pasal 61Badan Permusyawaratan Desa berhak:mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa;menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; danmendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Pasal 62Anggota Badan Permusyawaratan Desa berhak:mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;mengajukan pertanyaan;menyampaikan usul dan/atau pendapat;memilih dan dipilih; danmendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Pasal 63Anggota Badan Permusyawaratan Desa wajib:memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa;menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat Desa;mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan/atau golongan;menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa; danmenjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan Desa.

Pasal 64Anggota Badan Permusyawaratan Desa dilarang:merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat Desa, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat Desa;melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;menyalahgunakan wewenang;melanggar sumpah/janji jabatan;merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat Desa;merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan;sebagai pelaksana proyek Desa;menjadi pengurus partai politik; dan/ataumenjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang.