3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

42
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN ATAU PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka perlu ditetapkan pedoman yang mengatur tentang Perangkat Desa ; b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

description

jggjg

Transcript of 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Page 1: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

NOMOR 10 TAHUN 2006

TENTANG

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN ATAU PENGANGKATAN DAN

PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun

2005 tentang Desa, maka perlu ditetapkan pedoman yang

mengatur tentang Perangkat Desa ;

b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a,

perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa

Timur(Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan

Lembaran Nomor 9) ;

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Page 2: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan

Lembaran Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah

ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan

Propinsi sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Negara Republik

Indoensia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3952) ;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun

2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4587) ;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun

2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomr 8 Tahun 2001 tentang

Pedoman Pegawai Negeri Sipil Yang Dipilih Menjadi Kepala

Desa Atau Dipilih / Diangkat Menjadi Perangkat Desa.

Dengan Persetujuan Bersama

- 2 -

Page 3: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

dan

BUPATI BLITAR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA CARA PENCALONAN,

PEMILIHAN ATAU PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

PERANGKAT DESA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabupaten Blitar.

2. Pemerintahan Daerah, adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Daerah, adalah Daerah Kabupaten Blitar.

4. Bupati, adalah Bupati Blitar .

5. Kecamatan, adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten.

6. Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintahan Desa, adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat

istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

8. Pemerintah Desa, adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan Desa.

9. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang

merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

- 3 -

Page 4: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

10. Peraturan Daerah, adalah Peraturan Daerah Kabupaten Blitar.

11. Peraturan Desa, adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD

bersama Kepala Desa.

12. Dusun, adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan Kerja

Pelaksanaan Pemerintah Desa.

13. Penjaringan, adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan dan atau

Pengangkatan Perangkat Desa untuk mendapatkan Bakal Calon dari warga

masyarakat Desa setempat .

14. Penyaringan, adalah seleksi yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan dan atau

Pengangkatan Perangkat Desa baik dari segi administrasi.

15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes, adalah

rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui

bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan

Desa.

BAB II

KEDUDUKAN PERANGKAT DESA

Pasal 2

(1) Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.

(2) Perangkat Desa lainnya terdiri dari :

a. sekretariat desa ;

b. pelaksana teknis lapangan ;

c. unsur kewilayahan.

Pasal 3

(1) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) diisi dari Pegawai

Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu :

a. berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat ;

b. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan ;

c. mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran ;

d. mempunyai pengalaman dibidang administrasi keuangan dan dibidang

perencanaan ;

e. memahami sosial budaya masyarakat setempat ;

f. bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.

(2) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh Sekretaris

Daerah atas nama Bupati.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Sekretaris Desa diatur dengan Peraturan Bupati.

- 4 -

Page 5: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 4

(1) Sekretariat Desa berkedudukan sebagai pembantu Kepala Desa dalam bidang

administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

(2) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) huruf a dipimpin

oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh para Kepala Urusan.

(3) Jumlah Kepala Urusan sekurang-kurangnya 3 (tiga ) dan sebanyak-banyaknya 5

(lima) yang disesuaikan dengan beban tugas dan kondisi keuangan Desa

bersangkutan.

Pasal 5

Pelaksana teknis lapangan berkedudukan sebagai pembantu Kepala Desa dalam

tugas-tugas teknis lapangan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 6

(1) Unsur kewilayahan terdiri dari para Kepala Dusun, yang

jumlahnya disesuaikan dengan jumlah dusun yang ada di desa bersangkutan.

(2) Kepala Dusun berkedudukan sebagai pelaksana tugas Kepala

Desa dalam wilayah kerjanya.

BAB III

PENGISIAN LOWONGAN JABATAN PERANGKAT DESA

SELAIN SEKRETARIS DESA

Pasal 7

Jabatan Perangkat Desa dinyatakan lowong jika Perangkat Desa berhenti atau

diberhentikan oleh Kepala Desa.

Pasal 8

(1) Dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya batas usia

maksimal Perangkat Desa, Kepala Desa wajib memberitahukan kepada yang

berasangkutan perihal akan berakhirnya masa bakti Perangkat Desa yang

bersangkutan.

(2) Sekurang-kuranganya dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum

berakhirnya batas usia maksimal Perangkat Desa, harus sudah dimulai persiapan

pengisian lowongan jabatan Perangkat Desa.

(3) Jika Perangkat Desa berhenti atau diberhentikan bukan karena

telah mencapai usia 60 tahun, maka selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu)

bulan sejak terjadinya kekosongan jabatan Perangkat Desa, harus sudah dimulai

persiapan pelaksanaan pengisian lowongan jabatan Perangkat Desa.

- 5 -

Page 6: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 9

(1) Pengisian lowongan jabatan Kepala Urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (2) dan lowongan jabatan Pelaksana Teknis Lapangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 dilaksanakan melalui ujian.

(2) Pengisian jabatan Perangkat Desa lainnya unsur kewilayahan yaitu Kepala Dusun

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dilaksanakan melalui pemilihan.

Bagian 1

Kepanitiaan

Pasal 10

Untuk pengisian jabatan kepala urusan dan jabatan pelaksana teknis lapangan,

dibentuk Panitia Pengangkatan Perangkat Desa yang ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Desa.

Pasal 11

(1) Untuk pengisian jabatan Kepala Dusun dibentuk Panitia Pencalonan dan Pemilihan

Kepala Dusun yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

(1) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari unsur Tokoh Masyarakat,

Perangkat Desa, dan Pengurus Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Desa.

(1) Susunan kepengurusan Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

sebagai berikut :

a. Ketua ;

b. Wakil Ketua ;

c. Sekretaris ;

d. Bendahara ;

e. Seksi-seksi ;

f. Anggota, yang jumlahnya disesuaikan kebutuhan.

(5) Kepala Desa, dan Anggata BPD tidak diperbolehkan duduk dalam susunan

kepengurusan Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

(6) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dalam melaksanakan

tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Desa.

Pasal 12

Panitia pencalonan dan pemilihan kepala dusun mempunyai tugas :

- 6 -

Page 7: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

a. menyusun rencana pelaksanaan pemilihan Kepala Dusun ;

b. menetapkan rencana anggaran biaya pemilihan Kepala Dusun ;

II. melaksanakan pendaftaran pemilih dan mengesahkan daftar pemilih sementara

maupun daftar pemilih tetap ;

III. mengumumkan adanya lowongan jabatan Kepala Dusun ;

IV. mengadakan penjaringan Bakal Calon Kepala Dusun ;

V. menerima pendaftaran Bakal Calon Kepala Dusun ;

VI. mengadakan penyaringan terhadap persyaratan administrasi Bakal Calon Kepala

Dusun ;

VII. melaporkan hasil penyaringan kepada Kepala Desa ;

VIII. melaksanakan pemilihan Calon Kepala Dusun

IX. membuat dan menandatangani Berita Acara ;

X. melaporkan hasil pelaksanaan pemilihan kepala dusun kepada Kepala Desa.

XI. Panitia Pengangkatan Perangkat Desa untuk Jabatan Kepala Urusan dan Pelaksana

Teknis Lapangan mempunyai tugas sebagai berikut :

XII. menyusun rencana pelaksanaan pengangkatan Perangkat Desa ;

XIII. menetapkan rencana anggaran biaya pengangkatan Perangkat Desa ;

XIV. mengumumkan adanya lowongan jabatan Perangkat Desa ;

XV. menerima pendaftaran Calon Perangkat Desa ;

XVI. mengadakan penyaringan terhadap persyaratan administrasi Calon Perangkat

Desa ;

XVII. melaporkan hasil penyaringan administrasi kepada Kepala Desa ;

XVIII. melaksanakan ujian seleksi pengangkatan Perangkat Desa ;

XIX. membuat dan menandatangani Berita Acara ;

XX. melaporkan hasil pelaksanaan ujian seleksi pengangkatan Perangkat Desa kepada

Kepala Desa.

Pasal 13

(1) Dalam pelaksanaan pmilihan dan/atau pngangkatan Perangkat Desa, BPD dan

Kepala Desa berperan sebagai Pengawas.

(2) Pengawas sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai tugas dan wewenang :

a. mengesahkan besarnya biaya pemilihan dan pengangkatan Perangkat Desa ;

b. mengawasi penggunaan biaya pemilihan dan pengangkatan Perangkat Desa ;

c. bersama-sama dengan Panitia Pemilihan dan Pengangkatan Perangkat Desa

melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat, berkaitan dengan pelaksanaan

pemilihan dan atau pengangkatan Perangkat Desa ;

- 7 -

Page 8: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

d. mengawasi jalannya proses pencalonan, pemilihan dan pengangkatan

Perangkat Desa ;

e. memberikan saran dan masukan kepada Panitia Pemilihan dan

Pengangkatan Perangkat Desa ;

f. mengusulkan penundaan pelaksanaan pemilihan dan pengangkatan

Perangkat Desa, jika diperlukan.

Pasal 14

Apabila diantara anggota Panitia Pencalonan dan Pemilihan kepala dusun atau Panitia

Pencalonan dan Pengangkatan Perangkat Desa ada yang ditetapkan sebagai Calon

Perangkat Desa atau berhalangan, maka keanggotaannya digantikan oleh Tokoh

Masyarakat, Perangkat Desa atau Pengurus Lembaga Kemasyarakatan yang lain dan

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Bagian 2

Persyaratan Calon Perangkat Desa

Pasal 15

(1) Yang dapat mencalonkan diri sebagai Perangkat Desa selain Sekretaris Desa

adalah Warga Negara Republik Indonesia yang :

a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;

b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ;

c. tidak pernah terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam kegiatan yang

mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 ;

d. berpendidikan dan berijazah serendah-rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama ;

e. pada saat pendaftaran berumur sekurang-kurangnya 20 tahun ;

f. sehat rokhani serta nyata-nyata tidak terganggu jiwa/ingatannya ;

g. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan

berdasarkan Keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap

dengan ancaman hukuman 5 (lima) tahun penjara atau lebih ;

h. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai

kekuatan hukum tetap ;

i. terdaftar sebagai penduduk dan tinggal di desa yang bersangkutan sekurang-

kurangnya 1 tahun tanpa terputus-terputus ;

j. bersedia dicalonkan sebagai Perangkat Desa

(2) Pegawai Negeri Sipil yang mencalonkan diri sebagai Perangkat Desa selain

Sekretaris Desa, selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), juga harus mendapatkan surat keterangan persetujuan dari

- 8 -

Page 9: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

atasannya yang berwenang untuk itu.

(3) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) serendah-rendahnya

berpangkat :

a. Pengatur Muda (II/a) untuk Pegawai Negeri Sipil ;

b. Sersan Dua untuk TNI ;

c. Brigadir Dua untuk Polri.

(4) Perangkat Desa yang mencalonkan diri dalam jabatan lain dalam Perangkat Desa,

selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), juga

harus mendapatkan ijin tertulis dari Kepala Desa dan diberhentikan sementara

dari jabatannya.

(5) Anggota BPD yang mencalonkan diri sebagai Perangkat Desa, selain harus

memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga harus

mengajukan permohonan berhenti sementara kepada Bupati melalui Camat.

(6) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang terpilih dan/atau

diangkat sebagai Perangkat Desa dalam jabatan lain diberhentikan dari dari

jabatannya sebagai Perangkat Desa yang lama, terhitung sejak tanggal

pelantikannya sebagai Perangkat Desa dalam jabatan baru.

(7) Anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (5) yang terpilih dan/atau diangkat

sebagai Perangkat Desa diberhentikan dari jabatannya sebagai anggota BPD

terhitung sejak tanggal pelantikannya sebagai Perangkat Desa.

(8) Bagi Calon Perangkat Desa yang terpilih dan/atau diangkat sebagai Perangkat

Desa, terhitung sejak tanggal pelantikannya, wajib bertempat tinggal di Desa

dan/atau Dusun yang bersangkutan.

Bagian 3

Penjaringan dan Penyaringan

Pasal 16

(1) Penjaringan Bakal Calon Perangkat Desa dilaksanakan dengan cara :

a. mengumumkan secara resmi dibukanya pendaftaran Bakal Calon Perangkat

Desa ;

b. menerima Pendaftaran Bakal Calon Perangkat Desa.

(2) Jika sampai batas waktu pendaftaran ditutup, belum ada Bakal Calon Perangkat

Desa yang mendaftarkan diri, maka pendaftaran diulang sampai ada yang

mendaftarkan diri.

(3) Hasil penjaringan sebagaimana dimaksud ayat (1) setelah dilengkapi dengan

persyaratan administrasi, selanjutnya dilakukan penyaringan.

- 9 -

Page 10: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 17

Penyaringan dilakukan berdasarkan persyaratan administrasi dari masing-masing

Calon Perangkat Desa

Bagian 4

Kepala Dusun

Pasal 18

(1) Hasil penyaringan Bakal Calon Kepala Dusun, paling sedikit 2 (dua) orang.

(2) Pelaksanaan Pemilihan Kepala Dusun dengan Calon Tunggal pada prinsipnya tetap

dimungkinkan sepanjang :

a. calon kepala dusun tersebut tidak sengaja dikondisikan, dalam arti sengaja

digiring dan diupayakan sebagai Calon Tunggal ;

b. calon kepala dusun tersebut benar-benar tunggal, dalam arti setelah beberapa

kali dibuka pendaftaran, ternyata tetap saja tidak ada Calon lain lagi yang

berminat.

(3) Penetapan calon tunggal harus dituangkan dalam Berita Acara yang

ditandatangani oleh Panitia dengan menyebutkan sebab-sebab terjadinya calon

tunggal.

Pasal 19

(1) Bakal calon kepala dusun yang memenuhi persyaratan, ditetapkan dalam Berita

Acara Penyaringan Bakal Calon Kepala Dusun

(2) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan

a. surat pernyataan kesediaan menjadi Calon Kepala Dusun ;

b. surat pernyataan tidak pernah terlibat secara langsung maupun tidak langsung

dalam kegiatan yang mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 ;

c. surat pernyataan setia dan taat kepada Pancasila, Undang-undang Dasar

1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia ;

d. surat Ijin dari pejabat yang berwenang, bagi Calon Kepala Dusun yang

berasal dari Pegawai Negeri Sipil ;

e. surat pernyataan tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ;

f. surat keterangan kesehatan yang dikeluarkan oleh dokter pemerintah ;

g. surat keterangan berkelakuan baik dari Kepolisian ;

h. daftar riwayat hidup ;

- 10 -

Page 11: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

i. salinan ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisir oleh Pejabat yang

berwenang;

j. salinan Akte Kelahiran/Surat Kenal Lahir yang telah dilegalisir oleh pejabat

yang berwenang.

(3) Berdasarkan Berita Acara kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) Kepala Desa menetapkan Calon Kepala Dusun yang berhak dipilih

dengan Keputusan Kepala Desa.

Paragraf 1

Persyaratan Pemilih

Pasal 20

Yang dapat memilih Calon Kepala Dusun adalah Warga Negara Republik Indonesia

adalah :

a. pada waktu pendaftaran pemilih telah terdaftar sebagai penduduk Dusun yang

bersangkutan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan terakhir, dibuktikan dengan

Kartu Tanda Penduduk ;

b. pada waktu pendaftaran pemilih sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun atau

pernah kawin ;

c. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap ;

d. Terdaftar dalam daftar pemilih yang sudah disyahkan oleh Panitia Pencalonan dan

Pemilihan Kepala Dusun.

Paragraf 2

Kampanye

Pasal 21

(1) Jadwal kampanye diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Kepala Dusun paling

lama 5 (lima) hari dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan masa tenang

selama 2 (dua) hari sebelum hari H Pemilihan.

(2) Kampanye dilaksanakan secara dialogis, terkendali, aman, tentram dan tertib

dengan dipandu oleh Panitia Pemilihan Kepala Dusun.

(3) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), adalah merupakan

forum penyampaian program yang akan dilaksanakan apabila yang bersangkutan

terpilih menjadi Kepala Dusun dan tidak dibenarkan dilaksanakan dalam bentuk :

- 11 -

Page 12: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

XXI. mempersoalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 ;

XXII. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan Calon Kepala Dusun

lainnya ;

XXIII. menghasut atau mengadu domba perseorangan, dan/atau kelompok

masyarakat ;

XXIV. menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan atau menganjurkan pengunaan

kepada perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat ;

XXV. mengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban umum ;

XXVI. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga calon Kepala Dusun yang lain ;

XXVII. menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan ;

XXVIII. melakukan pawai dan/atau arak-arakan yang dilakukan dengan berjalan

kaki atau dengan kendaraan di jalan raya ;

XXIX. memberikan dan/atau menjajikan akan memberikan sesuatu, baik langsung

maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun dalam usaha untuk

memenangkan dirinya dalam pemilihan Kepala Dusun.

(4) Bagi Calon Kepala Dusun yang terbukti melanggar ketentuan dimaksud pada ayat

(3), dapat berakibat gugurnya pencalonan bagi Calon Kepala Dusun yang

bersangkutan.

(5) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk, memberikan bimbingan mengenai pelaksanaan

kampanye para Calon Kepala Dusun termasuk tempat, batas waktu, pengawasan

dan sistem pelaksanaan kampanye.

Paragraf 3

Pemilihan

Pasal 22

(1) Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pemungutan suara dilaksanakan,

Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Dusun memberitahukan kepada

masyarakat tetang tempat dan waktu pelaksanaan pemilihan Calon Kepala

Dusun.

(2) Surat Undangan harus sudah disampaikan kepada pemilih selambat-lambatnya 2

(dua) hari sebelum hari pelaksanaan pemungutan suara.

(3) Surat Undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan nomor urut sesuai

dengan nomor urut pada daftar pemilih yang sudah disahkan.

(4) Setiap Pemilih hanya mempunyai 1 (satu) hak suara dan tidak boleh diwakilkan.

- 12 -

Page 13: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 23

(1) Calon Kepala Dusun wajib hadir dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Dusun

(2) Calon Kepala Dusun yang berhalangan hadir dalam pelaksanaan pemilihan Kepala

Dusun karena sakit dan dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Dokter

Pemerintah, tetap sah sebagai Calon Kepala Dusun dan kehadirannya digantikan

dengan gambar foto yang bersangkutan ukuran minimal 10 R.

(3) Calon Kepala Dusun yang tidak dapat hadir dalam pelaksanaan pemilihan Kepala

Dusun bukan karena sakit atau alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,

dinyatakan gugur.

Pasal 24

Pelaksanaan pemilihan Calon Kepala Dusun dihadiri oleh Panitia Pencalonan dan

Pemilihan Kepala Dusun.

Pasal 25

(1) Pemilihan Calon Kepala Dusun dianggap sah apabila diikuti lebih dari 50% dari

jumlah pemilih tetap yang telah disahkan oleh Panitia.

(2) Apabila pada saat berakhirnya batas waktu pemungutan suara yang telah

disepakati antara Calon Kepala Dusun dengan Panitia Pemilihan Kepala Dusun,

quorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum tercapai, pemungutan suara

dapat diundur paling lama 2 (dua) jam.

(3) Apabila sampai batas waktu pengunduran sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

quorum belum juga tercapai, maka pemilihan Calon Kepala Dusun dinyatakan

batal dan Panitia Pemilihan Kepala Dusun membuka pendaftaran ulang Bakal

Calon Kepala Dusun.

Pasal 26

(1) Pemilihan Calon Kepala Dusun dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur dan adil.

(2) Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos foto atau gambar dari Calon Kepala

Dusun yang berhak dipilih dalam bilik suara yang telah disediakan oleh Panitia

Pemilihan Kepala Dusun.

(3) Seorang Pemilih hanya memberikan suaranya kepada satu orang Calon Kepala

Dusun yang berhak dipilih.

- 13 -

Page 14: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

(4) Pemilihan Calon Kepala Dusun dilaksanakan pada hari, tanggal dan tempat yang

telah ditetapkan oleh Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Dusun.

Pasal 27

(1) Untuk kelancaran pelaksanaan Pemilihan Calon Kepala Dusun, Panitia Pencalonan

dan Pemilihan Kepala Dusun menyediakan :

a. papan pengumuman yang memuat nama-nama Calon Kepala Dusun yang

berhak dipilih berikut tanda gambar dari Calon Kepala Dusun ;

b. surat suara yang memuat foto atau gambar Calon Kepala Dusun yang berhak

dipilih yang telah ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan Kepala Dusun

dan dibubuhi cap atau stempel Panitia Pemilihan Kepala Dusun sebagai tanda

surat suara yang sah ;

c. kotak suara berikut kuncinya dengan jumlah dan ukuran disesuaikan dengan

kebutuhan ;

d. bilik suara atau tempat khusus untuk pelaksanaan pemberian suara ;

e. alat pencoblos didalam bilik suara ;

f. papan tulis untuk menghitung perolehan suara.

(2) Bentuk dan model serta ukuran surat suara, kotak suara, bilik suara, dan alat

pencoblos sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan.

Paragraf 4

Pemungutan Suara

Pasal 28

(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, Panitia Pencalonan dan Pemilihan

Kepala Dusun membuka kotak suara yang akan dipergunakan dalam Pemilihan

Kepala Dusun dan memperlihatkannya kepada pemilih yang hadir bahwa kotak

suara dalam keadaan kosong, selanjutnya menutupnya kembali, mengunci dan

menyegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi cap atau stempel Panitia

Pemilihan Kepala Dusun.

(2) Pemilih yang hadir diberikan 1 (satu) lembar surat suara, dengan cara

menukarkan surat undangan dengan surat suara.

(3) Jika surat suara yang diterima pemilih dalam keadaan cacat atau rusak, maka

pemilih berhak meminta ganti surat suara yang baru setelah menyerahkan

kembali surat suara yang cacat atau rusak kepada Panitia Pemilihan Kepala

Dusun.

- 14 -

Page 15: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 29

Pemungutan suara dilaksanakan dengan cara mencoblos salah satu foto atau gambar

dari Calon Kepala Dusun yang berhak dipilih yang terdapat pada surat suara.

Pencoblosan surat suara dilaksanakan didalam bilik suara dengan menggunakan alat

yang telah disediakan oleh Panitia Pencalonan Pemilihan Kepala Dusun.

Pemilih yang telah masuk ke bilik suara dianggap telah menggunakan hak pilihnya.

Pemilih yang keliru mencoblos surat suara, dapat meminta surat suara yang baru

setelah menyerahkan surat suara yang keliru kepada Panitia Pencalonan dan

Pemilihan Kepala Dusun.

Setelah surat suara dicoblos, pemilih memasukkan surat suara kedalam kotak suara

yang telah disediakan, dalam keadaan terlipat.

Pasal 30

(1) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, Panitia Pencalonan dan Pemilihan

Kepala Dusun berkewajiban untuk menjamin agar pelaksanaan pemungutan

suara berjalan secara demokratis, lancar, tertib, aman dan teratur.

(2) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, para Calon Kepala Dusun yang

berhak dipilih harus berada ditempat yang telah ditentukan untuk mnegikuti

jalannya pemungutan suara.

(3) Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Dusun wajib menjaga agar setiap

pemilih hanya memberikan satu suara dan wajib menolak pemberian suara yang

diwakilkan dengan alasan apapun.

(4) Pada waktu berakhirnya batas waktu pemungutan suara, Panitia Pencalonan dan

Pemilihan Kepala Dusun menyusun Berita Acara jalannya proses pemungutan

suara, yang menyatakan bahwa proses pemungutan suara berjalan secara

demokratis, lancar, tertib, aman dan teratur.

(5) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditandatangani oleh Panitia

Pencalonan dan Pemilihan Kepala Dusun dan para Calon Kepala Dusun yang

berhak dipilih.

Paragraf 5

Penghitungan Suara

- 15 -

Page 16: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 31

(1) Setelah berakhirnya batas waktu pemungutan suara, Panitia Pencalonan dan

Pemilihan Kepala Dusun meminta kepada masing-masing Calon Kepala Dusun

yang berhak dipilih agar menunjuk 1 (satu) orang pemilih untuk menjadi Saksi

dam penghitungan suara.

(2) Penunjukan saksi oleh Calon Kepala Dusun yang berhak dipilih, dilakukan secara

tertulis dengan menggunakan formulir yang disediakan oleh Panitia Pencalonan

dan Pemilihan Kepala Dusun.

Pasal 32

(1) Penghitungan suara dapat dilaksanakan jika batas waktu pemungutan suara yang

sudah ditetapkan oleh Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Dusun atas

kesepakatan para Calon Kepala Dusun yang berhak dipilih telah berakhir.

(2) Penghitungan suara dilaksanakan dengan meneliti satu persatu suarat suara

untuk mengetahui suara yang diberikan kepala Calon Kepala Dusun yang berhak

dipilih, kemudian Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Dusun menyebutkan

foto atau gambar dari Calon Kepala Dusun serta mencatatnya pada papan tulis

yang ditempatkan sedemikian rupa, sehingga dapat disaksikan dengan jelas oleh

Calon Kepala Dusun, saksi dan pemilih yang hadir.

(3) Pembacaan surat suara dilakukan oleh Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala

Dusun secara tegas dan jelas kemudian ditunjukkan kepada para Calon Kepala

Dusun dan para saksi dihadapan seluruh pemilih yang hadir.

- 16 -

Page 17: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 33

(1) Surat suara dianggap tidak sah, apabila :

a. tidak menggunakan surat suara yang telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan

Kepala Dusun ;

b. tidak terdapat tanda tangan Ketua Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala

Dusun dan cap atau stempel Panitia Pemilihan Kepala Desa ;

c. ditandatangani atau memuat tanda yang menunjukkan identitas pemilih ;

d. mencoblos surat suara lebih dari 1 (satu) tanda gambar ;

e. mencoblos tidak didalam kotak tanda gambar yang telah disediakan ;

f. mencoblos surat suara tidak dengan alat yang telah disediakan oleh Panitia

Pemilihan Kepala Dusun ;

g. surat suara cacat atau rusak.

(2) Ketentuan-ketentuan tentang surat suara yang tidak sah, diumumkan sebelum

pelaksanaan penghitungan suara..

Pasal 34

(1) Setelah penghitungan suara selesai, Panitia menyusun dan membacakan Berita

Acara Hasil Penghitungan Suara.

(2) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Panitia

Pencalonan dan Pemilihan Kepala Dusun, para Calon Kepala Dusun dan para

saksi.

(3) Apabila terdapat Calon Kepala Dusun dan/atau saksi yang tidak mau

menandatangani Berita Acara Penghitungan Suara atau terdapat Calon Kepala

Desa dan/atau Saksi yang meninggalkan tempat pemilihan sebelum proses

penghitungan suara selesai, maka Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala

Dusun berhak untuk meneruskan proses Penghitungan Suara dan menyatakan

bahwa proses penghitungan suara dianggap sah.

Pasal 35

(1) Calon Kepala Dusun yang yang dinyatakan terpilih adalah calon yang

mendapatkan dukungan suara terbanyak.

(2) Apabila Calon Kepala Dusun yang memperoleh suara terbanyak sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) lebih dari 1 (satu) calon dengan jumlah suara yang sama,

maka untuk menetukan Calon Kepala Dusun terpilih harus diadakan pemilihan

ulang.

- 17 -

Page 18: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

(3) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan selambat-

lambatnya 15 (lima belas hari) hari sejak penandatanganan Berita Acara

Penghitungan Suara.

(4) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya diikuti oleh calon

kepala Dusun yang mendapt suara terbanyak dalam jumlah yang sama dan

apabila dalam pemilihan ulang hasilnya tetap sama diadakan pemilihan ulang lagi

sampai terjadi selisih.

Bagian 5

Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilihan

Calon Kepala Dusun

Pasal 36

(1) Sengketa hasil pemilihan Kepala Dusun diselesaikan secara musyawarah mufakat.

(2) Apabila proses musyawarah mufakat tidak tercapai maka gugatan terhadap hasil

pemilihan Kepala Dusun diajukan oleh calon Kepala Dusun selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari sejak pengesahan hasil pemilihan Kepala Dusun.

(3) Gugatan dapat diajukan hanya berkaitan dengan sengketa hasil pemilihan Kepala

Dusun.

(4) Pengadilan Negeri memeriksa dan memutus sengketa hasil pemilihan Kepala

Dusun selambat-lambatnya 14 hari.

(5) Putusan Pengadilan Negeri bersifat final dan mengikat.

Bagian 6

Kepala Urusan dan Pelaksana Teknis Lapangan

Pasal 37

(1) Pengisian lowongan Perangkat Desa untuk jabatan Kepala Urusan dan Pelaksana

Teknis Lapangan dilaksanakan melalui ujian.

(2) Materi ujian untuk Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

:

a. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 ;

b. Bahasa Indonesia ;

c. berhitung/matematika ;

d. pengetahuan umum ;

e. pengetahuan tentang administrasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang

sesuai dengan lowongan jabatan Perangkat Desa yang bersangkutan.

(3) Materi Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disetarakan dengan ujian

setingkat SLTP.

- 18 -

Page 19: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

XXX. Panitia Pencalonan dan Pengangkatan Perangkat Desa berkewajiban menjaga

kerahasiaan materi ujian dan bertanggungjawab terhadap adanya kebocoran

soal ujian.

Pasal 38

XXXI. Calon Perangkat Desa yang dapat diangkat sebagai Perangkat Desa adalah

yang memperoleh nilai tertinggi.

XXXII. Apabila dalam ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat lebih

dari satu Calon Perangkat Desa yang lulus dan memperoleh nilai tertinggi

dengan nilai yang sama, maka Panitia mengadakan ujian ulang yang

dilaksanakan pada hari itu juga, dan hanya diikuti oleh Calon Perangkat Desa

yang memperoleh nilai tertinggi yang sama.

XXXIII. Apabila dalam ujian ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masih

memperoleh nilai yang sama, maka untuk menentukan Calon Perangkat Desa

yang berhak diangkat sebagai Perangkat Desa, diserahkan kepada Kepala Desa.

XXXIV. Kepala Desa dalam hal menetapkan calon yang dinyatakan diangkat

sebagai Perangkat Desa, terlebih dahulu mendengar pertimbangan Panitia

Pencalonan dan Pemilihan Perangkat Desa dan memperhatikan hasil dari

penjaringan dan penyaringan calon Perangkat Desa.

Bagian 7

Pengangkatan dan Pelantikan Perangkat Desa

Pasal 39

XXXV. Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Dusun dan/atau Panitia

Pencalonan dan Pengakatan Perangkat Desa melaporkan secara tertulis hasil

pelaksanaan Pemilihan Kepala Dusun dan/atau hasil ujian Perangkat Desa

dilampiri dengan Berita Acara-Berita Acara dalam proses pelaksanaan Pemilihan

Kepala Dusun dan/atau ujian Perangkat Desa.

XXXVI. Selambat-lambatnya 15 (limabelas) hari setelah diterimanya laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa menetapkan Keputusan

Kepala Desa tentang Pengangkatan Perangkat Desa.

Pasal 40

XXXVII. Perangkat Desa dilantik oleh Kepala Desa paling lama 15 (limabelas) hari

terhitung tanggal penerbitan Keputusan Kepala Desa.

XXXVIII. Sebelum memangku jabatannya, Perangkat Desa mengucapkan

sumpah/janji.

- 19 -

Page 20: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

XXXIX. Susunan kata-kata sumpah/janji Kepala Desa dimaksud adalah sebagai

berikut :

“ Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi

kewajiban saya selaku Perangkat Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya

dan seadilnya-adilnya ; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan

mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara ; dan bahwa saya akan

menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-undang Dasar 1945 serta

melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya

yang berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia “.

(4) Pengucapan sumpah/janji dan pelantikan Perangkat Desa, diselenggarakan

dalam suatu upacara yang dihadiri oleh BPD, perangkat desa, tokoh masyarakat

dan undangan lainnya.

Pasal 41

Perangkat Desa dapat menjabat sampai dengan usia 60 tahun

Pasal 42

Perangkat Desa dilarang :

XL. menjadi pengurus partai politik ;

XLI. merangkap jabatan sebagai ketua dan atau anggota BPD, dan lembaga

kemasyarakatan di desa yang bersangkutan ;

XLII. merangkap jabatan sebagai anggota DPR/DPRD ;

XLIII. terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden dan pemilihan

kepala daerah ;

XLIV. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan

mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain ;

XLV. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau

jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang

akan dilakukannya ;

XLVI. menyalahgunakan wewenang ;

XLVII. melanggar sumpah/janji jabatan.

BAB IV

PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN

PERANGKAT DESA SELAIN SEKRETARIS DESA

Pasal 43

- 20 -

Page 21: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

XLVIII. Perangkat Desa yang dinyatakan sebagai tersangka dalam suatu tindak

pidana, diberhentikan sementara oleh Kepala Desa.

XLIX. Pemberhentian sementara ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

L. Selama Perangkat Desa dikenakan pemberhentian sementara, maka pekerjaan

sehari-hari Perangkat Desa yang bersangkutan dilakukan oleh seorang Penjabat

Perangkat Desa yang diangkat oleh Kepala Desa.

LI. Apabila berdasarkan pemberitahuan dari penyidik atau berdasarkan Putusan

Pengadilan Tingkat Pertama dinyatakan bahwa Perangkat Desa yang

bersangkutan tidak terbukti melakukan tindak pidana , maka Kepala Desa

mencabut Keputusannya tentang pemberhentian sementara.

LII. Perangkat Desa lainnya diberhentikan sementara oleh Kepala Desa apabila

dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara

paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum

memperoleh kekuatan hukum tetap.

LIII. Perangkat Desa lainnya diberhentikan oleh Kepala Desa apabila dinyatakan

melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 44

LIV. Tindakan penyidikan terhadap Perangkat Desa dilaksanakan setelah adanya

pemberitahuan tertulis kepada Kepala Desa.

LV. Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1), adalah :

LVI. tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan;

LVII. dituduh telah melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan

hukuman mati.

LVIII. Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepada

Kepala Desa selambat-lambatnya 2 x 24 jam.

Pasal 45

Perangkat Desa berhenti atau diberhentikan karena :

LIX. meninggal dunia ;

LX. mengajukan permohonan berhenti atas permohonan sendiri ;

LXI. tidak lagi memenuhi syarat ;

LXII. mencapai usia 60 tahun ;

LXIII. melanggar sumpah/janji ;

LXIV. melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42.

- 21 -

Page 22: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 46

LXV. Bagi Perangkat Desa yang tidak dapat menjalankan tugas,wewenang dan

kewajibannya karena sakit atau mengalami kecelakaan dalam menjalankan

tugasnya sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, maka Sekretaris Desa

atau salah satu Perangkat Desa ditunjuk oleh Pejabat yang berwenang, untuk

menjalankan tugas, wewenang dan kewajiban sebagai Perangkat Desa.

LXVI. Apabila setelah 6 (enam) bulan berdasarkan keterangan Dokter Pemerintah

bahwa Perangkat Desa yang bersangkutan belum dapat menjalankan tugas,

wewenang dan kewajibannya, maka Kepala Desa, memberhentikan yang

bersangkutan dari jabatannya dan menetapkan Penjabat Perangkat Desa.

Pasal 47

LXVII. Perangkat Desa dari Pegawai Negeri yang belum berakhir masa

jabatannya, tidak dapat diberhentikan dengan alasan bahwa yang bersangkutan

memasuki usia pensiun atau sudah pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil.

LXVIII. Perangkat Desa dari Pegawai Negeri yang berhenti atau diberhentikan oleh

Kepala Desa, dikembalikan ke instansi induknya.

BAB V

PENGANGKATAN PENJABAT PERANGKAT DESA

Pasal 48

LXIX. Pengangkatan Penjabat Perangkat Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala

Desa.

LXX. Yang dapat diangkat sebagai Penjabat Perangkat Desa adalah salah satu

Perangkat Desa dari Desa yang bersangkutan.

BAB VI

BIAYA PEMILIHAN DAN ATAU PENGANGKATAN PERANGKAT DESA

Pasal 49

LXXI. Besarnya biaya pemilihan Kepala Dusun dan atau Pengangkatan Perangkat

Desa ditetapkan oleh Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Dusun dan /atau

Panitia Pencalonan dan Pengangkatan Perangkat Desa setelah mendapat

pengesahan dari Kepala Desa.

- 22 -

Page 23: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

LXXII. Biaya pemilihan Perangkat Desa diusahakan seminimal mungkin dan

sehemat mungkin.

LXXIII. Sumber dana untuk biaya pemilihan dan atau pengangkatan Perangkat

Desa berasal dari :

LXXIV. APBDes yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan desa ;

LXXV. sumbangan dari donatur yang bersifat tidak mengikat.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 50

Perangkat Desa yang pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini telah habis masa

kerjanya atau telah berusia 60 tahun dapat menjalankan tugas sampai terpilihnya

Perangkat Desa yang baru.

Pasal 51

LXXVI. Peraturan Desa yang mengatur tentang Tatacara Pencalonan, Pemilihan

dan atau Pengangkatan Perangkat Desa dan Pemberhentian Perangkat Desa,

diadakan penyesuaian berdasarkan Peraturan Daerah ini.

LXXVII. Selama belum ditetapkannya peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah

ini, seluruh instruksi, petunjuk atau pedoman yang ada jika tidak bertentangan

dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku.

LXXVIII. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah ini, Bupati dapat menerbitkan

petunjuk pelaksanaan atau pedoman.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 52

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Blitar

Nomor 4 Tahun 2000 tentang Tatacara Pencalonan, Pemilihan dan atau Pengangkatan

Perangkat Desa sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Blitar Nomor 14 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten

Blitar Nomor 2 Tahun 2001 tentang tentang Tatacara Pencalonan, Pemilihan dan atau

Pengangkatan Perangkat Desa dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 53

Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan

- 23 -

Page 24: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Blitar

Ditetapkan di Blitar

pada tanggal 18 Desember 2006

BUPATI BLITAR,

ttd

HERRY NOEGROHO

Diundangkan di Blitar

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR,

BACHTIAR SUKOKARJADJI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2007 NOMOR

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

- 24 -

Page 25: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

NOMOR 10 TAHUN 2006

TENTANG

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN DAN ATAU PENGANGKATAN SERTA

PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LXXIX. UMUM

Bahwa dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, sebagai tindak lanjut dari Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah, maka ketentuan-ketentuan

yang terdapat pada Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 4 Tahun 2000

tentang Tata cara Pencalonan, Pemilihan dan atau Pengangkatan serta Pelantikan

dan Pemberhentian Perangkat Desa perlu diadakan penyesuaian.

Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

72 Tahun 2005 bahwa Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat

Desa lainnya, hal ini dikarenakan jabatan Sekretaris Desa diisi dari unsur Pegawai

Negeri Sipil.

Selanjutnya untuk pengisian lowongan jabatan Perangkat Desa selain Sekretaris

Desa diberlakukan sebagai berikut (1) pengisian lowongan Kepala Dusun

dilaksanakan melalui pemilihan karena jabatan Kepala Dusun lebih menonjolkan

unsur kepemimpinan (2) pengisian lowongan Kepala Urusan dan Pelaksana Teknis

Lapangan dilaksanakan melalui ujian karena yang dibutuhkan dalam jabatan Kepala

Urusan dan Pelaksana Teknis Lapangan adalah kemampuan dan skill sesuai

dengan kompetensi dalam bidang tugasnya.

Sekretaris Desa diangkat atau diberhentikan oleh Sekretaris Daerah atas nama

Bupati, sedangkan Perangkat Desa lainnya diangkat atau diberhentikan oleh Kepala

Desa.

LXXX. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

- 25 -

Page 26: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Yang dimaksud dengan jabatan “Pelaksana Teknis Lapangan” diantaranya adalah

Jogoboyo, Jogotirto, Modin, Bayan dan lain sebagainya. Penempatan jabatan

Pelaksana Teknis Lapangan dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Pemerintah Desa harus disertai dengan tugas, pokok dan fungsi.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

yang dibuktikan dengan foto copy ijazah yang dilegalisir dan atau surat

keterangan dari pejabat yang berwenang untuk itu.

Huruf e

Yang dibuktikan dengan Foto Copy akte Kelahiran atau Surat Kenal

Lahir.

Huruf f

- 26 -

Page 27: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter yang ditunjuk oleh

Pemerintah Daerah.

Huruf g

Yang dibuktikan dengan surat Keterangan dari Pengadilan Negeri .

Huruf h

Yang dibuktikan dengan surat Keterangan dari Pengadilan Negeri.

Huruf i

Yang dibuktikan dengan Foto Copy KTP.

Huruf j

Yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari calon.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Pasal 16

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan mengumumkan adalah agar khalayak ramai

mengerti bahwa ada pembukaan lowongan jabatan Perangkat Desa.

Pengumuman dapat melalui selebaran yang ditempel ditempat-tempat yang

mudah dilihat atau sering dikunjungi masyarakat atau melalui lembaga-

lembaga adat yang ada di Desa yang bersangkutan.

Ayat (2)

Batas waktu pengumuman atau berapa kali pengulangan pengumuman

dilaksanakan diatur dalam Peraturan Desa.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 17

- 27 -

Page 28: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Calon Perangkat Desa dapat dinyatakan gugur pencalonannya setelah

terbukti berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum

tetap.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Apabila Calon yang tidak hadir tersebut memperoleh suara terbanyak, maka

perolehan suaranya dianggap batal, dan dimungkinkan calon yang mendapat

dukungan suara terbanyak kedua sebagai calon terpilih.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

- 28 -

Page 29: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

- 29 -

Page 30: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Pasal 45

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Harus ada bukti berupa putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

hukum yang tetap .

Huruf f

Harus ada bukti berupa putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

hukum yang tetap.

Pasal 46

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud setelah 6 (enam) bulan adalah bilamana Perangkat Desa

yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewa-

jibannya dihitung sejak diterbitkannya keterangan majelis penguji kesehatan

pegawai, sehingga secara efektif tidak dapat melaksanakan tugasnya selama

1 (satu) tahun. Kepala Desa dapat memberhentikan Perangkat Desa yang

bersangkutan.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

- 30 -

Page 31: 3. Pengangkatan Perangkat Desa - Pemdes

Cukup jelas.

- 31 -