Perang Dunia II

51
Perang Dunia II, Tanggal: 1 September 1939 – 2 September 1945 Lokasi: Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika. Hasi: Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa. secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria. Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang tewas dalam konflik ini. Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Pasukan Amerika Serikat melakukan invasi di Pantai Omaha. -Pihak yang terlibat bersama pemimpin nya: Sekutu: Britania Raya:Winston Churchill

Transcript of Perang Dunia II

Page 1: Perang Dunia II

Perang Dunia II,Tanggal: 1 September 1939 – 2 September 1945Lokasi: Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika.Hasi: Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa.

secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria. Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang tewas dalam konflik ini.

Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat.

Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa.

Pasukan Amerika Serikat melakukan invasi di Pantai Omaha.

-Pihak yang terlibat bersama pemimpin nya:Sekutu:

Britania Raya:Winston ChurchillUni Soviet:Joseph StalinAmerika Serikat:Franklin RooseveltRepublik China:Chiang Kai-Shek

dllAxis:

Nazi Jerman:Adolf HitlerItalia:Benito MussoliniJepang:Hideki Tojo

dll

Page 2: Perang Dunia II

Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler.

pertempuran penting:1 Asia dan Pasifik 1.1 1937: Perang Sino-JepangKonflik perang mulai di Asia beberapa tahun sesudah pertikaian di Eropa. Jepang telah menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang telah dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria.

Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada Mei 1940 mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam operasi terselubung di China sebagai "American Volunteer Group" (AVG), juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault. Selama periode tujuh bulan, kelompok Harimau Terbang berhasil menghancurkan sekitar 600 pesawat Jepang, menenggelamkan sejumlah kapal Jepang, dan menghentikan invasi Jepang terhadap Burma. Dengan adanya tindakan Amerika Serikat dan negara lainnya yang memotong ekspor ke Jepang, maka Jepang merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa peringatan deklarasi perang; sehingga mengakibatkan kerusakan parah pada Armada Pasifik Amerika. Hari berikutnya, pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang kemudian menyebabkan menyerahnya pasukan Inggris pada Hari Natal di bulan itu.

1.2 1940: Jajahan Perancis VichyPada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan

Page 3: Perang Dunia II

dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan boikot minyak.

1.3 1941: Pearl Harbor, A.S. turut serta dalam perang, invasi Jepang di Asia Tenggara

Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di Pearl Harbor.

Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang.

Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan bagi Britania.

1.4 1942: Invasi Hindia-BelandaPenyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA (America (Amerika Serikat), British (Inggris), Dutch

Page 4: Perang Dunia II

(Belanda), Australia) yang berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.

Sejak peristiwa ini, Sekutu akhirnya memindahkan basis pertahanannya ke Australia meskipun demikian Sekutu masih mempertahankan beberapa kekuatannya di Hindia Belanda agar tidak membuat Hindia Belanda merasa ditinggalkan dalam pertempuran ini.

Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.

Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.

Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Pada saat itu posisi Panglima tertinggi angkatan perang Hindia Belanda tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun diserahkan kepada Ter Poorten sehingga dilain waktu Belanda menganggap bahwa kedudukan di Hindia Belanda masih tetap sah dilanjutkan. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

1.5 1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal

Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi bertahan.

Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan melalui Track Kokoda yang kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan

Page 5: Perang Dunia II

Australia, banyak dari mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras kepala menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan reguler Australia dari aksi di Afrika Utara, Yunani dan Timur Tengah.

Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, mulai dari Pulau Guadalcanal, melawan tentara Jepang yang getir dan bertahan kukuh. Pada 7 Agustus 1942 pulau tersebut diserang oleh Amerika Serikat. Pada akhir Agustus dan awal September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.

1.6 1943–45: Serangan Sekutu di Asia dan PasifikPasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut kembali bagian yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling sengit selama perang. Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya adalah kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.

Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.

Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak kelihatan.

Pasukan Jepang telah merebut sebagian dari Burma, memutuskan Jalan Burma yang digunakan oleh Sekutu untuk memasok Tentara Nasionalis China. Hal ini menyebabkan Sekutu harus menyusun suatu logistik udara berkelanjutan yang besar, yang lebih dikenal sebagai "flying the Hump". Divisi-divisi China yang dipimpin dan dilatih oleh AS, satu divisi Inggris, dan beberapa ribu tentara AS, membersihkan Burma utara dari pasukan Jepang sehingga Jalan Ledo dapat dibangun untuk menggantikan Jalan Burma. Lebih ke selatan, induk dari tentara Jepang di kawasan perang ini berperang sampai terhenti di

Page 6: Perang Dunia II

perbatasan Burma-India oleh Tentara ke-14 Inggris yang dikenal sebagai "Forgotten Army", yang dipimpin oleh Mayor Jendral Wingate yang kemudian melancarkan serangan balik dan berhasil dengan taktik gerilyanya yang terkenal dan bahkan dijadikan acuan bagi Tentara dan Pejuang Indonesia pada tahun 1945-1949. Setelah merebut kembali seluruh Burma, serangan direncanakan ke semenanjung Malaya ketika perang berakhir.

1.7 1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan Jepang

Bom atom berjulukan Fat Man, menimbulkan cendawan asap di atas kota Nagasaki, Jepang.

Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Diantara kota-kota lain, Tokyo dibom bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000 orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa itu. Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 "Enola Gay" yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota tersebut.

Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945, bomber B-29 "Bock's Car" yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki.

Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan. Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menanda tangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.

2 Afrika dan Timur Tengah 2.1 1940: Mesir dan Somaliland

Page 7: Perang Dunia II

Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941 ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangan terhadap Mesir.

2.2 1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut TobrukPada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke garis di El Alamein.

2.3 1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua

Crusader tank Britania melewati Panzer IV Jerman yang terbakar di tengah gurun

Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah mereka.

Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai komandan

Page 8: Perang Dunia II

Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika Tentara Jerman, yang dikenal sebagai "Rubah Gurun", absen pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran ini.

Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh, melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh pasukan AS.

2.4 1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis

Pasukan Sekutu mendarat, dalam serangan bernama sandi Operasi Obor.

Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di Bône, gerbang menuju Tunisia.

Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan terbatas, sebelum akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan mereka.

2.5 1943: Kalahnya Korps AfrikaKorps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libia. Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan 250.000 tentara Axis.

Page 9: Perang Dunia II

Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni 1944.

3 Eropa dan Rusia (Uni Soviet) 3.1 1939: Invasi Polandia, Invasi Finlandia

Salah satu foto bewarna Perang Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya. Tampak di tengah-tengah Adolf Hitler.

Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman "Luftwaffe". Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman

Page 10: Perang Dunia II

pada 3 September sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret 1939.

Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia melarikan diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.

Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris dan Perancis yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman. Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek-praktek kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Himmler terhadap orang orang Yahudi.

Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah besar serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata mengalir dari negara Barat terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar besaran dengan 3.000.000 tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.

Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.

Page 11: Perang Dunia II

3.2 1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan

Perang Dunia II di Eropa. Merah adalah Sekutu atau penguasaannya, Biru adalah Axis atau penguasaannya, dan Hijau adalah Uni Soviet sebelum bergabung dengan Sekutu tahun 1941.

Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.

Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.

Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.

Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri perang berubah menjadi

Page 12: Perang Dunia II

serangan besar-besaran pesawat pembom ke London. Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang ddasarkan pembalasan atas ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil pilot peswat tempur Spitfire dan Huricane dapt berisirahat. Perang juga berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.

Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).

Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.

3.3 1941: Invasi Uni Soviet-Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman-Pertempuran Stalingrad

3.4 1944: Serangan Balik-Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris, 1944

3.5 1945: Runtuhnya Kerajaan Nazi JermanPada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan istrinya Eva Braun didalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap anggotanya yang masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal 2 juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.

BAB IIPERANG DUNIA KEDUA DAN PENDUDUKAN JEPANG

Page 13: Perang Dunia II

Latar Belakang dan Awal Perang di Eropa

Perang Dunia ke-2 (1 September  1939 – 2 September 1945) secara sederhana adalah perang terbesar yang pernah dicipta manusia sebagai hasil dari puncak perselisihan yang tak terjembatani antara beberapa negara besar. Perselisihan itu sendiri disebabkan oleh berbagai ketidakpuasan terhadap tatanan yang tersusun pasca Perang Dunia ke-1 (1914-1918) ditambah berbagai konflik lama pra perang besar tersebut. Dengan demikian keadaan kolong langit yang sedemikian “panas” tersebut akan “meledak” jika “disulut” sedikit saja. Ternyata Jerman yang agaknya “mendapat kehormatan” menyulut panas dunia menjadi perang dunia, mengingat di antara yang tidak puas Jermanlah yang paling tidak puas.

Perjanjian Versailles 1919 yang mengakhiri Perang Dunia ke-1 (1914-1918), menempatkan Jerman sebagai biangnya. Negara tersebut dibebani hukuman yang sangat memukul martabat, Jerman harus membayar pampasan perang yang besar padahal negara tersebut menjadi miskin akibat perang. Hukuman lain adalah pembatasan kekuatan militer dan kehilangan sebagian wilayah.

Di antara warga Jerman yang tidak puas terdapat seseorang yang paling tidak puas pula yaitu Adolf Hitler. Dia telah mengabdi untuk Jerman dalam perang dan sangat terpukul dengan kekalahan tersebut, dia merasa perjuangannya sia-sia walaupun dia mendapat penghargaan langka dari panglimanya. Dia bertekad akan balas dendam: memulihkan martabat bangsa Jerman dengan menguasai dunia. Hasratnya tertuang dalam karya tulisnya Mein Kampf yang kelak menjadi “kitab suci” partainya, Nasional Sozialismus Arbeiter Partei atau lebih dikenal dengan singkatan Nazi.

Dengan bakat kepemimpinannya terutama bakat retorikanya yang mampu mengobarkan semangat, setapak demi setapak Hitler maju menuju puncak. Tahun 1933 dia menjadi kanselir, bagi orang yang mengenal dia artinya jelas: menjadi diktator.

Tanpa buang waktu dia memantapkan kekuasaannya, lawan politik di dalam negeri segera dieliminasi dan pencaplokan wilayah luar negeri antara 1933-1939 dilaksanakan praktis tanpa tembakan. Pada periode tersebut Hitler sukses mencaplok Austria, Cekoslovakia dan sedikit Lithuania.

Inggris dan Perancis bertekad membela Polandia, sasaran berikutnya.Untuk mengamankan proyek penaklukannya, Hitler mengikat diri dengan pakta non agresi dengan Uni Soviet, negara besar jelmaan Kekaisaran Rusia yang runtuh akibat revolusi yang menampilkan komunis ke puncak. Pakta tersebut dikenal juga dengan Pakta Molotov-Ribbentrop (23 Agustus 1939). Pada hakikatnya pakta tersebut bermaksud membagi Eropa menjadi dua, bagian barat untuk Jerman dan bagian timur untuk Uni Soviet.

Rasa tidak puas tidak hanya menjangkiti yang kalah. Perancis merasa kehilangan hak menikmati kemenangan secara penuh setelah beberapa usulannya ditolak oleh rekan-rekan dalam Sekutu. Italia dilanda kerusuhan oleh para veteran yang menganggur.

Page 14: Perang Dunia II

Mereka merasa pemerintah tidak tahu terima kasih. Kegagalan mendapat sebagian wilayah bekas Austria-Hungaria menyakiti hati bangsa.

Di antara warga Italia yang paling tidak puas adalah Benito Juarez Mussolini. Sebagaimana Hitler, dia mengabdi pada negaranya dalam Perang Dunia ke-1. Untuk menuju puncak dia pun membentuk partai yaitu Fasis. Dia menjadi perdana menteri pada Oktober 1922.

Mungkin sudah menjadi standar bagi setiap diktator, lawan dalam negeri harus dilibas. Beberapa dibunuh, yang lain dijebloskan ke penjara.

Mussolini berhasrat membangkitkan kejayaan Kekaisaran Romawi, fokusnya terarah pada Laut tengah. Kawasan tersebut selama ratusan tahun pernah menjadi “danau” Romawi. Revolusi pribumi di Libya ditumpas tahun 1931 dan Albania dicaplok tahun 1939. Setelah berperang kurang dari setahun Ethiopia ditaklukan tahun 1936.

Pada 1 September  1939 pasukan Jerman melintasi Polandia, tanggal tersebut dikenang sebagai awal Perang Dunia ke-2 yang kelak menewaskan sekitar 50.000.000 orang.

Pada 3 September 1939, Perancis dan Persemakmuran Inggris menyatakan perang dengan Jerman. Sesuai kesepakatan rahasia dengan Hitler, Josef Stalin menyerbu sisi timur Polandia pada 17 September. Bulan November 1939 hingga Maret 1940, Uni Soviet mencaplok Lithuania, Latvia dan Estonia serta sebagian Finlandia.

Antara April-Juni 1940 pasukan Jerman menyerbu Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, Luxemburg dan Perancis. Pasukan Sekutu segera ditarik dari Eropa daratan dan bertahan di Inggris. Di Perancis dibentuk pemerintahan pro Jerman yang dikenal dengan Vichy dengan Presiden Henri Petain, kelompok yang kontra –lazim disebut Perancis Bebas– menyusun kekuatan untuk menyerang balik dipimpin Charles de Gaulle.

Adapun Belanda, setelah bertempur 5 hari terpaksa menyerah. Namun sebagian besar anggota kabinet dan istana sempat lari ke Inggris dan membentuk pemerintahan dalam pengasingan.

Italia bergabung dengan Jerman pada Juni 1940. Dari pangkalan di Libya, pasukan Italia mencoba merebut Mesir dari Sekutu namun gagal.

Bulan Agustus 1940 Hitler mengirim sejumlah besar armada udaranya sebagai persiapan menaklukan Inggris dan berkobarlah apa yang disebut Battle Of Britain. Walaupun Jumlahnya lebih kecil, Sekutu mampu membendung angkatan udara Jerman (Luftwaffe) yang berarti membendung ambisi Hitler menaklukan Inggris. Sejak itu hingga menjelang usai perang, Jerman hanya rutin mampu membom negara pulau tersebut.

Page 15: Perang Dunia II

Bulan April 1941, Hitler bergerak lagi bersama Italia, Bulgaria, Rumania dan Hungaria dia menyerbu Yugoslavia dan Yunani. Tetapi mungkin proyek penaklukannya yang terbesar adalah menyerbu Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Stalin –walaupun sudah menduga hal tersebut– sempat dipaksa melepas wilayah luas negerinya dan bertahan pada garis yang membentang dari Leningrad di utara hingga Stalingrad di selatan.

Demikianlah, pada pertengahan 1942 Jerman beserta rekan-rekannya –lazim disebut Poros– menguasai hampir seluruh Eropa ditambah sebagian Afrika Utara.

Walaupun niat Hitler menguasai dunia telah mendapat beberapa teman di Eropa, dia agaknya merasa belum cukup. Praktis mereka hanya pengekor atau penggembira. Perlu rekan selevel untuk mewujudkan niatnya. Dia mendapatkannya dari belahan dunia lain yaitu Timur. Di bagian itu ada negara yang sejak 1941 dipimpin oleh seorang perdana menteri berpangkat jenderal, mewarisi ambisi menguasai dunia Timur untuk mewujudkan apa yang dikenal dengan Kawasan Sekemakmuran Asia Timur Raya. Negara yang dimaksud adalah Jepang. Pada 27 September  1940 Jerman, Italia dan Jepang mengikat diri dengan Pakta Tiga Negara. Adapun perdana menteri dimaksud yang melibatkan Jepang pada Perang Dunia ke-2 adalah Jenderal Hideki Tojo.

Latar Belakang dan Awal Perang Pasifik Sebagaimana halnya Indonesia, bangsa Jepang mengenal imperialisme Barat sejak abad ke-16. Ketika itu Jepang dikuasai oleh pemerintahan militer yang dikenal dengan nama Shogun. Mirip dengan pemerintahan sebelumnya, rezim yang berkuasa pada perioda 1192-1868 menempatkan kaisar hanya sekadar lambang. Sadar akan bahaya imperialisme Barat, pemerintah melaksanakan politik pengucilan diri yang bertahan hingga sekitar 250 tahun. Politik tersebut berakibat baik sekaligus buruk, baik karena sanggup melindungi Jepang begitu lama tetapi buruk karena menyebabkan Jepang tertinggal sekitar 300 tahun dibanding Barat.

Usaha membuka pengucilan Jepang dilaksanakan oleh sekelompok armada Amerika Serikat pimpinan Matthew Calbraith pada 1854, dikenal dengan Perjanjian Shimoda. Kehadiran armada tersebut diikuti oleh kekuatan Barat lain semisal Inggris dan Rusia untuk memaksa Jepang makin membuka diri.

Kegagalan rezim Sogun melindungi Jepang mengobarkan revolusi yang mengakhiri rezim tersebut. Kaum revolusioner berusaha meredam hasrat Barat untuk menjajah Jepang dengan modernisasi. Dengan cerdik Barat dirangkul untuk membangun Jepang dan terhindarlah Jepang dinjak oleh kaki Barat hingga 1945, setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia ke-2.

Untuk memastikan bahwa imperialis Barat makin jauh dari wilayah Jepang, Jepang dituntut untuk meniru Barat yaitu penaklukan luar negeri semisal Kepulauan Kuril (1875), Kepulauan Ryukyu (1879), Formosa (1895), Manchuria Selatan (1905), Korea (1910). Kepulauan Mariana, Kepulauan Karolina, Kepulauan Palau dan Provinsi Shantung didapat berdasar Perjanjian Versailles. Jepang mendapat wilayah-wilayah

Page 16: Perang Dunia II

tersebut di atas nyaris tanpa protes internasional.

Protes keras internasional terhadap Jepang terjadi ketika Manchuria selebihnya dicaplok dari Cina pada 1931. Jepang menjawab protes tersebut dengan keluar dari Liga Bangsa Bangsa dan terus merambah Cina.

Pada 7 Juli 1937 berkobar Perang Cina-Jepang II, antara 1937-1940 pasukan Jepang telah merebut sekitar 30% wilyah Cina sekaligus mengunci pesisirnya. Walaupun Cina menderita akibat perang saudara, tetap sanggup menjawab dengan perang yang lama dan kejam terutama dengan bantuan Sekutu ketika Jepang masuk Perang Dunia ke-2.

Jepang sadar bahwa Cina tak dapat ditaklukan 100%, wilayah luas sekaligus penduduk padat dan ulet menghambat niat tersebut. Ada wilayah lain yang tak kalah memikat yaitu Asia Tenggara. Pilihan pertama adalah Indocina Perancis, pasukan Jepang masuk wilayah tersebut tanpa perlawanan karena pemerintah Perancis saat itu adalah pro Jerman, sedangkan Jerman adalah rekan Jepang.

AS yang sadar dengan bahaya Jepang, dengan segera melaksanakan embargo dan menghimbau Inggris dan Belanda berbuat sama. Pada Juli 1941 embargo terhadap tiga negara tersebut berlaku penuh. Ini merupakan pukulan berat bagi Jepang: wilayah sempit, miskin sumber alam dan terletak di jalur gempa. Tetapi Jepang makin bertekad untuk merebut Asia Tenggara, terutama Indonesia.

Untuk menutupi niatnya, Jepang berunding dengan AS. AS menyambutnya walaupun sudah tahu bahwa perundingan tersebut bakal gagal mengingat Jepang lebih siap perang dari pada siap damai. Jepang mustahil memenuhi tuntutan AS untuk menghapus negara boneka Manchukuo dan menarik tentara dan polisi dari Cina serta Indocina.

Perundingan masih berlangsung ketika tiba gelombang besar pesawat Jepang menyerang pangkalan AS di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941, yang mengawali Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Menyerang mendadak adalah cara yang pernah dilaksanakan Jepang terhadap Cina (1894) dan Rusia (1904). Pada saat yang nyaris bersamaan pasukan Jepang juga bergerak ke wilayah yang didambakan seluas mungkin, supaya imperialis Barat, terutama AS, akan berfikir panjang sebelum melaksanakan serangan balas. Jepang berharap AS akan menawarkan perdamaian dan wilayah taklukannya menjadi Kawasan Persemakmuran Asia Timur Raya.

Akan tetapi AS bukanlah Kekaisaran Rusia 1904-1905 atau Kekaisaran Cina 1894-1895, hanya sedikit orang Jepang yang faham tentang kemampuan produksi industri AS. Dengan mudah pendapat mereka tenggelam dalam arus mayoritas yang demam perang. Di antara yang realistis adalah Laksamana Isoroku Yamamoto, perencana serangan spektakuler tersebut.

Menilai AS tidak mampu membalas adalah suatu kekeliruan besar Jepang saat itu.

Page 17: Perang Dunia II

Secara menyeluruh gerak maju pasukan Jepang sangat mengagumkan dalam arti cepat dan berdampak mengejutkan dan menghancurkan. Ini tak terlepas dari dinas intelijen mereka yang telah menyebar para spion di seantero Asia-Pasifik sejak 1930-an. Mereka datang dengan berbagai selubung profesi: dari konsul jenderal hingga tukang pijat.

Serangan udara ke Pearl Harbour segera diikuti dengan gerak maju angkatan darat dan lautnya. Di Birma, pasukan Jepang menerobos dari Muangthai dan menjangkau ibu kota Rangoon (kini Yangon) pada 23 Desember 1941. Pertempuran Rangoon berkobar hingga 7 Maret 1942 sukses menghalau pasukan Sekutu ke utara terus ke Cina dan India. Untuk menyiapkan serbuan balas, Sekutu membentuk organisasi South East Asia Command yang dipimpin oleh Laksamana Lord Louis Mountbatten pada 1943. Kelak wilayah yang dikenal dengan “Arena Cina-Birma-India” menyajikan kerja sama anggota Sekutu yang mungkin paling rumit, dalam arti tidak sehat, dalam Perang Dunia ke-2.

Di jazirah Malaya (kini mencakup Malaysia dan Singapura) pasukan Jepang mendarat di utara jazirah dan bergerak ke selatan. Wilayah tersebut di pertahankan oleh pasukan Persemakmuran Inggris yang terdiri dari prajurit Inggris, Australia, Selandia Baru, India dan Gurkha. Penaklukan wilayah tersebut resmi rampung ketika Letnan Jenderal Arthur Percival dipaksa menyerah oleh Letnan Jenderal Tomoyuki Yamashita pada 15 Februari 1942.

Kekalahan Inggris di Singapura dinilai oleh Perdana Menteri Winston Churchill sebagai kekalahan Inggris –bahkan Barat– yang terburuk. Dongeng keunggulan bangsa Barat seakan lenyap.

Ketika perang dimulai, Filipina adalah negara setengah merdeka di bawah AS dengan nama Persemakmuran Filipina, yang dibentuk tahun 1935. Manuel Luis Quezon terpilih sebagai presiden dan penasihat militernya adalah Mayor Jenderal (Purn.) Douglas MacArthur. Pada bulan Juli 1941 Presiden Roosevelt mengaktifkan kembali MacArthur dengan pangkat Jenderal sebagai panglima pasukan gabungan AS-Filipina, ketika jelas bahwa hubungan AS-Jepang memburuk.

Pada 10 Desember 1941 pasukan Jepang masuk Filipina dan merebut ibu kota Manila pada 2 Januari 1942. MacArthur bersama Quezon lolos ke Australia, kelak Quezon memimpin pamerintahan dalam pengasingan di AS dan MacArthur menjadi panglima South West Pacific Area di Australia. Pertahanan terakhir Sekutu di Filipina menyerah pada 6 Mei 1942.

Nasib Indonesia sudah jelas begitu Singapura jatuh. Untuk mempertahankan negeri tersebut Sekutu membentuk organisasi American-British-Dutch-Australian Command dengan markas besar di Bandung. Panglima tingginya adalah Jenderal Sir Archibald Wavell dari Inggris, panglima daratnya Letnan Jenderal Hein Ter Poorten dari Belanda dan panglima lautnya Laksamana Thomas C. Hart dari AS. Boleh dibilang bahwa organisasi tersebut dibentuk terburu-buru dan berakibat kerja sama antar mereka tidak

Page 18: Perang Dunia II

lancar. Hal tersebut makin diperparah bahwa sebagian besar prajurit Sekutu tersebut dalah pelarian dari Malaya, Kalimantan Inggris, Singapura dan Filipina. Mereka telah mengalami pukulan hebat sehingga perlu waktu untuk memulihkan kekuatan. Jauh berbeda dengan pasukan Jepang yang maju dengan penuh percaya diri karena dasarnya telah siap dan juga karena banyak kemenangan yang diraih sebelumnya. Namun kelak Jepang mengalami mabuk kemenangan yang justru akan menuntun kepada kekalahan berturut-turut.

Pemerintah Hindia Belanda resmi menyerah kepada Letnan Jenderal Hitoshi Imamura pada 8 Maret 1942.

Gerak maju pasukan Jepang ke utara Pasifik menjangkau Kepulauan Aleut milik AS, ke tengah menjangkau Kepulauan Gilbert jajahan Inggris dan ke selatan menjangkau Kepulauan Solomon jajahan Inggris-Australia.

Walaupun perioda 7 Desember 1941 – 7 Agustus 1942 nasib Jepang di atas angin, tetapi benih kekalahan telah ditabur akibat mabuk kemenangan tersebut di atas. Pertempuran Laut Karang pada 7-8 Mei 1942 dan Pertempuran Midway pada 4-6 Juni 1942 menghasilkan kekalahan Jepang. Pada 7 Agustus Sekutu menyerang balik, pasukannya mendarat di Guadalcanal. Tak seorang pun mengira bahwa serbuan ke pulau berhutan lebat dan berbau busuk di sudut Pasifik tersebut merupakan peristiwa penting: langkah awal Sekutu menuju Tokyo!

Suasana Pendudukan JepangJepang berusaha keras meraih simpati bangsa-bangsa Timur terutama yang dijajah oleh Barat, lahan tersebut ada di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Pasifik Barat Daya. Jepang menampilkan citra sebagai pembebas dan saudara tua. Di Indonesia sempat ada kebebasan mengibarkan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Rakyat memiliki pendapat berbeda dengan kehadiran penakluk baru tersebut. Ada yang tulus menilai bahwa kedatangan pasukan Jepang memang untuk membebaskan. Di antara mereka bahkan ada yang direkrut memperlancar gerak maju pasukan Jepang semisal di Aceh, ada juga yang spontan bangkit melawan kolonial Belanda menjelang kedatangan pasukan Jepang semisal di Gorontalo. Pada umumnya mereka berlatar belakang golongan masyarakat yang terpinggirkan atau tertindas dalam tatanan kolonial Barat, tatanan kolonial hanya sedikit memberi pilihan atau peluang hidup layak kepada mereka.

Kelompok yang cenderung anti Jepang umumnya berlatar belakang pendidikan atau pengaruh Barat. Walaupun mereka terlibat gerakan anti kolonial Barat tetapi mereka menilai bahwa watak fasisme dan militerisme Jepang lebih buruk. Sebelum Perang Pasifik, mereka sempat menyimak info tentang perlakuan Jepang terhadap rakyat di Cina dan Korea. Di antara mereka terdapat Muhammad Hatta (1902-1980), kelak menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia periode 1945-1956; Sutan Syahrir (kelak Perdana Menteri Republik Indonesia periode 1945-1947) dan Amir Syarifudin (kelak

Page 19: Perang Dunia II

Perdana Menteri Republik Indonesia periode 1947-1948).

Dengan pertimbangan bahwa identitasnya sudah dikenal luas, Hatta memilih bekerjasama dengan Jepang bersama Soekarno. Syahrir dan Syarifudin memilih gerakan bawah tanah mengingat kurang dikenal, bahkan Syarifudin pernah mendapat bantuan Belanda membentuk kelompok perlawanan. Jaringannya terbongkar intelijen Jepang dan dia ditangkap. Jepang mempersiapkan hukuman matinya, namun campur tangan Soekarno-Hatta mengubah menjadi hukuman seumur hidup.

Kelompok yang relatif netral menilai bahwa bagaimanapun perilaku Jepang, kerja sama dengan Jepang diperlukan mengingat tidak ada pilihan lain. Belanda telah meninggalkan Indonesia begitu saja dalam keadaan tak berdaya dan jatuh dalam cengkeraman Jepang. Kelak sikap penakut menambah kebencian terhadap Belanda setelah rakyat mengalami penderitaan pendudukan Jepang.

Sekelompok tokoh Indonesia sempat menyusun kabinet Indonesia ketika kolonial Belanda runtuh, usaha tersebut didorong oleh Abikoesno Tjokrosoejoso, seorang tokoh Partai Syarikat Islam Indonesia dan masih terhitung keluarga dengan Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Dia menyusun daftar beberapa nama untuk mengisi kabinet, nama Soekarno diusulkan menjadi menteri propaganda dan Hatta menjadi menteri ekonomi.

Jepang menanggapinya dengan membuat pengumuman pada 20 Maret 1942 bahwa rakyat dilarang dalam bentuk apapun membicarakan masalah politik, termasuk soal pemerintahan. Pengumuman tersebut disusun sedemikian rupa sehingga masyarakat praktis tidak berkutik menjamah bidang itu. Parpol benar-benar dilarang dan ormas diawasi dengan ketat, Jepang lebih suka membentuk organisasi baru yang mudah diawasi dan diisi dengan tokoh-tokoh yang sudi bekerja sama daripada bekerja sama dengan organisasi yang telah ada.

Tersebutlah seorang tokoh yang sekian lama dicap sebagai pengkhianat dan pemberontak, padahal dia lebih idealis dari pada beberapa tokoh yang diakui sebagai pahlawan. Orang tersebut adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, pembentuk gerakan Darul Islam dan pendiri Negara Islam Indonesia. Mengawali karir politiknya di Jong Java, kemudian Jong Islamieten Bond, PSII dan Majlis Syura Muslim Indunisiyyah sebelum dia membentuk gerakan sendiri. Dia membentuk lembaga pendidikan Institut Suffah yang kelak menghasilkan kader-kader DI/NII, lembaga tersebut sempat ditutup setelah beberapa waktu pendudukan Jepang berjalan namun entah bagaimana dia mampu mengaktifkan kembali, bahkan kurikulumnya ditambah dengan ilmu militer. Kemungkinan besar ketika itu Jepang makin terdesak oleh Sekutu.

Pendudukan Jepang banyak mengubah tatanan yang ada sejak periode kolonial Barat. Berdasar hukum kewarganegaraan Hindia Belanda tahun 1910, masyarakat dibagi dalam empat kasta yaitu warga Barat asli kelas satu, warga Indo kelas dua, warga Timur Asing (semisal Cina, Arab dan Keling) kelas tiga dan warga Indonesia asli –lazim disebut inlander (pribumi)– kelas 4. Perbedaan tersebut mencakup banyak segi

Page 20: Perang Dunia II

kehidupan. Pribumi dilarang masuk ke tempat-tempat yang diperuntukan bagi warga Barat dan Indo.

Pemerintah Jepang mengubah kasta tersebut menjadi kelas satu untuk warga Jepang, kelas dua untuk warga Timur non Jepang (semisal Indonesia, Cina, Arab dan Keling), kelas tiga untuk warga Barat asli dan Indo. Namun dalam prakteknya, perlakuan terhadap warga non Jepang nyaris tak berbeda.

Semangat anti Barat yang dipompa Jepang mencakup penggantian –tegasnya pelarangan– penggunaan nama dan istilah Barat (kecuali bahasa Jerman dan Italia), antara lain kota Batavia berubah nama menjadi Jakarta, kota Buitenzorg diubah nama menjadi Bogor, istilah politik diganti siasat dan istilah ekonomi diganti iktisad.

Larangan menggunakan istilah Barat memacu bangsa Indonesia untuk memperkaya bahasa dengan mencipta istilah-istilah baru. Sesungguhnya hal itu bukan maksud Jepang. Jepang berniat untuk men-Jepang-kan Indonesia antara lain di bidang bahasa, tegasnya (suatu saat harus) pakai bahasa Jepang, tetapi niat tersebut terhalang oleh fakta bahwa belajar bahasa Jepang tidak sebentar. Maka untuk sementara bahasa setempat yang dipakai, pokoknya tidak pakai bahasa Inggris dan Belanda. Niat tersebut gagal karena perang usai dengan kekalahan Jepang.

Warga Barat yang masih tercecer di Indonesia berangsur-angsur masuk kamp tawanan yang lazim disebut kamp internir. Awalnya adalah personil militer yang tertangkap atau menyerah ketika pertempuran, namun warga sipil kemudian menyusul.

Keadaan dalam kamp luar biasa buruk, ribuan tawanan tewas dan sakit karena kekejaman dan kelalaian. Ada yang dipakai kerja paksa melaksanakan berbagai proyek semisal jalur rel dan gardu pertahanan.

Sebelum perang, Jepang sudah tahu bahwa di Indonesia terjadi pertentangan antara kelompok Islami dengan jahili mengenai arah masa depan Indonesia. Pada awalnya Jepang merangkul kelompok Islami karena dinilai lebih anti imperialis Barat. Dengan mendekati ulama, pemerintah memobilisasi kaum Muslim dalam perang total melawan Barat. Untuk mengimbangi kelompok jahili yang mendominasi tentara ciptaan Jepang semisal Peta dan Gyu Gun, pemerintah mengizinkan kaum Islami membentuk tentara pula dengan nama Hizbullah (1944).

Usaha merangkul tersebut agaknya dirusak oleh perilaku pendudukan tersebut. Pernah diberlakukan ketentuan bahwa setiap pagi orang harus menunduk ke arah matahari terbit atau menghadap Tokyo, tempat Tenno Heika bertahta. Peraturan tersebut sangat melecehkan prinsip monoteis dalam Islam. Kewajiban kerja bakti banyak mengorbankan waktu shalat, begitu pula puasa dinilai menurunkan gairah kerja. Kekurangan bahan sandang berakibat mengurus jenazah tidak sempurna karena bukan dibungkus kain kafan tetapi karung goni.

Page 21: Perang Dunia II

Perlawanan terhadap keadaan tersebut berakibat Jepang diam-diam membatalkan sejumlah peraturan yang melecehkan agama. Pemerintah diam-diam mengakui bahwa tanpa dukungan kaum Muslim, Perang Asia Timur Raya tidak akan sukses. Pernah diusulkan bahwa kepada ulama untuk berfatwa bahwa Perang Asia Timur Raya adalah perang sabil, yang ditolak dengan pendapat bahwa perang tersebut adalah kafir lawan kafir. Usaha pemerintah untuk menghapus pelajaran bahasa Arab di sekolah agama dapat digagalkan tetapi dengan syarat bahasa Jepang juga masuk kurikulum.

Ada terselubung maksud Jepang dalam rangka memperlemah hasrat kemerdekaan dengan semacam adu domba antara kedua kelompok tersebut di atas. Untuk kelompok Islami dibentuk organisasi Masyumi dan untuk kelompok jahili dibentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat) tahun 1943, namun agaknya niat tersebut diketahui oleh para tokoh kemerdekaan. Karena maksud Jepang diketahui, Putera berganti nama menjadi Jawa Hokokai Chuo Honbu. Para tokoh Indonesia diserap supaya dapat diawasi lebih ampuh.

Masyumi dibentuk pada 11 November 2004 sebagai pengganti Majlis al-Islam al-A’la Indunisiyyah yang dibentuk ketika zaman Belanda.

Bentuk lain dari usaha meredam hasrat merdeka adalah mencoba semaksimal mungkin untuk mengerahkan dan mengarahkan rakyat Indonesia hanya untuk Perang Asia Timur Raya. Tetapi para tokoh kemerdekaan menetralkannya dengan cara menyusupkan propaganda anti Jepang dalam propaganda anti Barat. Propaganda anti Jepang sukses karena perilaku kejam Jepang sendiri.

Menjelang perang usai, pemerintah menambah daftar kejengkelan kelompok Islami dengan lebih memberi peluang kepada kelompok jahili walaupun kelompok Islami mendapat pengamanan. Ini memiliki akibat yang masih ada hingga kini. Kelompok jahili lebih disiapkan memegang kendali masa depan.

Belum setahun pendudukan berlangsung, kekecewaan yang meningkat menjadi kebencian muncul akibat hidup kekurangan dan ketakutan sebagai hasil dari pemerintahan yang represif. Yang mungkin paling kecewa adalah Aceh. Menjelang pasukan Jepang masuk terjadi pemberontakan terhadap kolonial Belanda, dan rakyat berharap Jepang melaksanakan perubahan yang lebih aspiratif. Harapan tersebut pupus: Aceh diperlakukan sama buruk dengan daerah lain.

Di Aceh tercatat perlawanan terhadap pendudukan Jepang di Cot Plieng (1942) dan Meureudu (1944).

Di Kalimantan Barat, usaha berontak yang hingga melibatkan anggota kerajaan dapat digagalkan karena lekas diketahui intelijen. Pemerintah melaksanakan pembersihan –yang dalam prakteknya adalah pembantaian besar-besaran– hingga jatuh korban sekitar 20.000 orang, banyak korban mencakup kaum intelek.

Di Jawa Barat, berkobar perlawanan di Indramayu dan Singaparna. Seorang ulama

Page 22: Perang Dunia II

kharismatis bernama Zainal Mushthafa bersama para santri dan warga lokal berontak dan sempat jatuh korban dari fihak Jepang. Dia bersama beberapa orang pengikutnya ditangkap, dibawa ke Jakarta dan dihukum mati.

Di Jawa Timur, dikenal sebutan Pemberontakan Peta Blitar pada 14 Februari 1945 dipimpin Shudanco Supriyadi. Agaknya peristiwa ini lebih menggemparkan karena pelakunya justru prajurit binaan Jepang. Beberapa pelaku divonis mati dan penjara, adapun Supriyadi hilang.

Di Irian Barat, walaupun banyak jatuh korban dari fihak pribumi, agaknya pemberontakan tersebut mencapai maksud karena gerak maju pasukan Sekutu. Mungkin sejak tahun 1943 Sekutu memberi bantuan pada pribumi. Ketika Sekutu mengumumkan bahwa gerakan militer di Irian resmi berakhir pada 20 Agustus 1944, Jepang telah kehilangan beberapa pangkalannya semisal Hollandia (kini Jayapura), Sansapor, Biak dan Manokwari.

Sadar bahwa Asia Tenggara –terutama Indonesia– adalah harta paling berharga dibanding wilayah taklukan lainnya, Jepang berusaha mempertahankan kedudukannya. Berbagai proyek pertahanan semisal benteng, bandara dan jalur rel dibangun dengan tenaga paksa yang lazim disebut romusha. Di Indonesia sekitar 270.000 orang direkrut dengan cara tipu maupun paksa menjadi romusha. Mereka dikaryakan di Indonesia maupun negeri tetangga, sebagian besar mereka tidak kembali karena tewas, hilang, sakit atau lelah.

Jika romusha adalah suatu bentuk derita bagi lelaki, maka perempuan mendapat derita pula dengan menjadi perempuan penghibur dengan sebutan juugun ianfu, cara perekrutannya juga dengan tipu maupun  paksa. Mereka juga disebarkan ke seantero wilayah taklukan lain. Tempat penampungan khusus mereka disebut rumah bambu, rumah kuning atau rumah panjang. Sekitar 200.000 orang dari berbagai warga pernah menjadi juugun ianfu. Kasus ini kurang disimak karena para korban dan pelaku cenderung merahasiakannya hingga tahun 1991, ketika sejumlah (mantan) korban dari Korea buka suara tentang kasus ini. Usaha tersebut bergulir makin besar walaupun ada kecenderungan pemerintah Jepang berusaha menutupinya. Hasil penelitian intelek Jepang sendiri akhirnya menggagalkan usaha tersebut. Pemerintah Jepang akhirnya mengakui bahwa otoritas Jepang terlibat dalam perekrutan perempuan menjadi juugun ianfu.

Langkah Menuju MerdekaDari penyerangan ke Pearl Harbor hingga pendaratan di Guadalcanal, praktis Jepang di atas angin. Ada kecemasan Sekutu bahwa India, Australia dan Amerika akan jatuh dan Jepang memang berniat menaklukan wilayah tersebut.

Untuk melangkah ke Australia, gerak maju diarahkan langsung ke benua tersebut dan juga pangkalan Sekutu di Port Moresby (kini ibu kota Papua Nugini). Usaha tersebut

Page 23: Perang Dunia II

digagalkan dalam Pertempuran Laut Koral.

Untuk melangkah ke AS, gerak maju diarahkan ke Midway, gugusan pulau yang terletak hampir di tengah garis San Francisco-Tokyo. Pertempuran Midway menggagalkannya.

Untuk melangkah ke India, gerak maju di arahkan ke Imphal dan Kohima. Kedua kota perbatasan Birma-India tersebut terdapat garnisun Sekutu. Setelah bertempur antara 8 Maret 1944 hingga 8 Juli, pasukan Jepang dapat dihalau ke Birma dan terus dikejar hingga perang usai.

Gerak maju menuju benua Amerika tertahan di Kepulauan Aleut, pasukan Sekutu menyerbu wilayah tersebut pada Mei 1943.

Gerak maju Sekutu yang banyak dihambat banyak pertempuran dahsyat, pelan-pelan mendesak atau memencilkan pasukan Jepang antara lain mengarah ke Indonesia. Pemerintah pendudukan merekrut warga dalam wadah organisasi militer semisal Peta, Gyu Gun dan Heiho. Peta dan Gyu Gun bertugas sebagai garnisun, Heiho adalah orang Indonesia yang berdinas dalam militer Jepang. Dengan demikian panglima Jepang bebas mengirim Heiho ke medan perang semisal Birma dan Halmahera. Kelak pribumi yang dilatih militer tersebut adalah cikal bakal tentara nasional.

Pada bulan Juli 1944 Kabinet Hideki Tojo diganti oleh Kabinet Kuniyaki Koiso, Koiso mengumumkan janji kemerdekaan kelak kemudian hari pada 7 September 1944 berdasar ketetapan dewan perang tertinggi bahwa Indonesia mungkin akan menjadi sekutu yang kuat jika diberi kemerdekaan dalam arti tidak lepas dari ikatan dengan kekaisaran. Sejak itu berangsur-angsur diberi izin mengibarkan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Jepang tidak sempat lagi memikirkan kemenangan, yang masih dapat dilaksanakan adalah menyiapkan kemerdekaan Indonesia untuk mencegah imperialisme Barat kembali.

Pemerintah mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia pada 1 Maret 1945. Menjelang perang usai Jepang memberi kepedulian lebih kepada kelompok jahili dengan cara lebih mempersiapkan untuk memegang kendali masa depan Indonesia. Hal tersebut menambah jengkel kelompok Islami walaupun tetap mendapat pengamanan.

Pada sidang-sidang dalam badan tersebut maupun penggantinya –Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia– terjadi perdebatan sengit antara kedua kelompok tersebut mengenai dasar negara Indonesia. Kelompok Islami ingin berlaku syari’at Islam karena mayoritas rakyat Indonesia adalah Muslim, tetapi kelompok jahili ingin gagasan yang lebih netral yaitu Pancasila karena masyarakat Indonesia majemuk. Istilah tersebut

Page 24: Perang Dunia II

diperkenalkan oleh Soekarno dalam pidato 1 Juni 1945.

Pada 22 Juni 1945 dikenal rumusan Pancasila yang lazim disebut Piagam Jakarta yang merupakan hasil kompromi antara kedua kelompok tersebut. Sila kedua hingga kelima sama dengan rumusan Pancasila kini, adapun sila pertama adalah ketuhanan dengan kewajiban melaksanakan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Juga terdapat ayat dalam rancangan konstitusi –kelak disebut Undang-undang Dasar 1945– berisi pernyataan: presiden adalah orang Indonesia dan beragama Islam.

Tetapi kelak perdebatan tersebut menjadi sia-sia, pada pengesahan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945 kedua kalimat yang aspiratif bagi kaum Muslim tersebut dihapus. Sila pertama diganti dengan ketuhanan yang maha esa dan syarat presiden diganti presiden adalah orang Indonesia asli.

Penggantian tersebut memiliki kisah misterius hingga kini, konon menjelang sidang PPKI hari itu Hatta didatangi oleh seorang perwira Jepang. Perwira tersebut menyampaikan aspirasi dari beberapa tokoh yang mewakili bagian timur Indonesia. Pesan tersebut seperti ancaman terselubung yaitu jika kedua kalimat tersebut tidak dihilangkan maka beberapa daerah mayoritas non Muslim di bagian itu akan menolak menjadi bagian dari Republik Indonesia. Hatta mungkin berfikir bahwa dari pada daerah mereka kelak menjadi bagian dari imperialis Barat lebih baik memenuhi keinginan tersebut. Dia kemudian membujuk kelompok Islami untuk itu, dengan rasa berat mereka kemudian bersedia. Dalam waktu 24 jam berubahlah Indonesia yang Islami menjadi Indonesia yang jahili. Perubahan tersebut kelak berakibat mahal, dalam riwayat Indonesia merdeka terjadi beberapa peristiwa yang merugikan kaum Muslim semisal Revolusi Darul Islam (1949-1965), Tanjung Priok (1984), Lampung (1989) dan status daerah operasi militer di Aceh bernama Operasi Jaring Merah (1989-1998). Peristiwa tersebut hakikatnya adalah upaya pemerintah mengabaikan aspirasi kaum Muslim dengan kekerasan.

Janji untuk tetap dalam Republik jika keinginan tersebut dipenuhi agaknya tidak ditepati. Kasus Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka dan Forum Kedaulatan Maluku adalah contoh bahwa mereka lebih suka bergabung dengan imperialis Barat. Bahkan gerakan tersebut didukung oleh kelompok keagamaan non Muslim baik secara oknum maupun lembaga.

Keadaan Jepang makin terjepit karena Uni Soviet menyatakan perang pada 8 Agustus 1945 sekaligus menyerbu Manchuria. Walaupun partisipasi US adalah atas ajakan AS dan Inggris, namun mereka cemas jika Jepang jatuh kepada cengkeraman US. Peristiwa di Eropa Timur menjelaskan bahwa setiap wilayah yang direbut US pasti akan dikomuniskan, artinya menggantikan kediktatoran dengan kediktatroran. Hal tersebut jelas membahayakan demokrasi versi mereka.

AS berusaha supaya Jepang tidak menyerah kepada US dengan cara menjatuhkan bom atom di Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945). Usaha tersebut

Page 25: Perang Dunia II

sukses, pada 15 Agustus 1945 Jepang menyerah dan upacara resmi dilaksanakan pada 2 September 1945 di Teluk Tokyo. AS melalui Jenderal Douglas MacArthur menerima penyerahan tersebut sebagai wakil Sekutu.

Walaupun pada Agustus Jepang telah menyerah, wilayah taklukannya masih luas termasuk Hindia Belanda. Karena itu berita kekalahan tersebut sempat ditanggapi dengan keraguan atau kebingungan. Syahrir mendapat berita tersebut dari radio gerilya dan menyebarkannya kepada para pemuda yang cenderung tidak sabar untuk menyatakan kemerdekaan. Tetapi tokoh yang relatif lebih tua yaitu Soekarno-Hatta cenderung berhati-hati, mereka sempat diundang ke markas besar tentara Jepang di Dalat dan mendapat penjelasan samar oleh Jenderal Hisaichi Terauchi bahwa perang akan berakhir. Agaknya tidak disebut soal kekalahan Jepang, hal tersebut yang membuat mereka menahan diri untuk tidak segera menyatakan kemerdekaan. Kekuasaan Jepang masih hadir, senjata masih mereka pegang.

Sikap tersebut jelas tidak disukai pemuda, setelah berdebat, dan disertai penculikan kedua tokoh tersebut, akhirnya disepakati bahwa pernyataan kemerdekaan –yang lebih dikenal dengan sebutan proklamasi– dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 jam 10.00 di Jalan Pegangsaan Timur no. 56.

Peristiwa tersebut menjelaskan kepada kita bahwa selalu akan terjadi perselisihan antara kaum tua dengan kaum muda. Kaum tua menghendaki ketenangan berfikir dan kaum muda menghendaki kesigapan bertindak. Sekarang atau tidak pernah!

Aktivis lain yaitu Kartosoewirjo konon telah memproklamirkan kemerdekaan Indonesia berdasar Islam pada 14 Agustus 1945 namun dicabut kembali karena proklamasi tanggal 17 tersebut. Menurut Al-Chaidar dalam bukunya Pengantar Pemikiran Politik Proklamator NII, SM. Kartosoewirjo proklamasi Soekarno-Hatta adalah jiplakan proklamasi Kartosoewirjo. Cornelis van Dijk dalam bukunya Darul Islam: Sebuah Pemberontakan juga sedikit menyebut itu. Agaknya perlu penelitian ulang tentang itu selain berbagai kontroversi lain yang banyak menghiasi sejarah Indonesia. Beginilah nasib penyusunan sejarah suatu bangsa yang tidak berbudaya asli tulisan, banyak yang terputus atau hilang pada beberapa titik. Info disampaikan dengan lisan, maka hal tersebut memberi peluang bohong atau rekayasa pada sejarah. Di Indonesia, agaknya rezim Soeharto adalah yang paling sukses dalam hal ini

Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Tapi ada yang berpendapat sebenarnya sudah mulai pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria. Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (limapuluh juta) orang tewas dalam konflik ini.

Page 26: Perang Dunia II

Searah jarum jam dari atas: Pendaratan sekutu di Pantai Normandy, gerbang kamp konsentrasi di Auschwitz, Tentara Merah mengibarkan bendera Soviet diatas gedung Reichstag, ledakan bom atom di Hiroshima, dan parade militer 1936 di Nuremberg.

Secara kasar bisa dikatakan bahwa peperangan mulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939 dan berakhir pada tanggal 14/15 Agustus ketika Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat, meskipun ada yang berpendapat sebenarnya perang ini sudah lebih awal mulai.

Perang berkecamuk di tiga benua tua: Afrika, Asia dan Eropa. Berikut ialah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.

Asia dan Pasifik1937: Perang China-JepangKonflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian dimulai di Eropa. Jepang telah menginvasi China pada 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang telah dimulai, ketika Jepang mengambil alih Manchuria.

Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada Mei 1940 mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam operasi terselubung di China: Grup Sukarelawan Semua, juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault. Selama periode tujuh bulan, Harimau Terbang Chennault menghancurkan sekitar 600 pesawat Jepang, menenggelamkan sejumlah kapal Jepang dan memberhentikan invasi Jepang terhadap Burma. Dengan Amerika Serikat dan negara lainnya memotong ekspor ke Jepang, Jepang merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa peringatan deklarasi perang, mengakibatkan kerusakan parah di Armada Pasifik Amerika. Hari berikutnya, pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang kemudian menyebabkan menyerahnya pasukan Inggris pada Hari Natal di kemudian hari di bulan itu.

1940: Jajahan PerancisPada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan boikot minyak.

1941: Pearl Harbor, A.S. turut serta dalam perang, invasi Jepang di Asia TenggaraPada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang.

Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan

Page 27: Perang Dunia II

udara A.S. di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga Koloni Inggris Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma dengan maksud menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini, dan lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu bulanan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai yang dianggap oleh Churchill salah satu kekalahan paling memalukan Britania sepanjang sejarah.

1942: Invasi Hindia-BelandaPenyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA (America (Amerika Serikat), British (Inggris), Dutch (Belanda), Australia) yang berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.

Sejak peristiwa ini, Sekutu akhirnya memindahkan basis pertahanannya ke Australia meskipun demikian Sekutu masih mempertahankan beberapa kekuatannya di Hindia Belanda agar tidak membuat Hindia Belanda merasa ditinggalkan dalam pertempuran ini.

Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.

Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.

Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Pada saat itu posisi Panglima tertinggi angkatan perang Hindia Belanda tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun diserahkan kepada Ter Poorten sehingga dilain waktu Belanda menganggap bahwa kedudukan di Hindia Belanda masih tetap sah dilanjutkan. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, GuadalcanalPada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh

Page 28: Perang Dunia II

pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi bertahan.

Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan melalui Track Kokoda yang kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan Australia, banyak dari mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras kepala menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan reguler Australia dari aksi di Afrika Utara, Yunani dan Timur Tengah.

Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, mulai dari Pulau Guadalcanal, melawan tentara Jepang yang getir dan bertahan kukuh. Pada 7 Agustus 1942 pulau tersebut diserang oleh Amerika Serikat. Pada akhir Agustus dan awal September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.

Pendaratan AS di Pasifik, Agustus 1942-Agustus 1945

1943�45: Serangan Sekutu di Asia dan PasifikPasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut kembali bagian yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling sengit selama perang. Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya adalah kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.

Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.

Page 29: Perang Dunia II

Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak kelihatan.

Pasukan Jepang telah merebut sebagian dari Burma, memutuskan Jalan Burma yang digunakan oleh Sekutu untuk memasok Tentara Nasionalis China. Hal ini menyebabkan Sekutu harus menyusun suatu logistik udara berkelanjutan yang besar, yang lebih dikenal sebagai "flying the Hump". Divisi-divisi China yang dipimpin dan dilatih oleh AS, satu divisi Inggris, dan beberapa ribu tentara AS, membersihkan Burma utara dari pasukan Jepang sehingga Jalan Ledo dapat dibangun untuk menggantikan Jalan Burma. Lebih ke selatan, induk dari tentara Jepang di kawasan perang ini berperang sampai terhenti di perbatasan Burma-India oleh Tentara ke-14 Inggris yang dikenal sebagai "Forgotten Army", yang dipimpin oleh Mayor Jendral Wingate yang kemudian melancarkan serangan balik dan berhasil dengan taktik gerilyanya yang terkenal dan bahkan dijadikan acuan bagi Tentara dan Pejuang Indonesia pada tahun 1945-1949. Setelah merebut kembali seluruh Burma, serangan direncanakan ke semenanjung Malaya ketika perang berakhir.

1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, Jepang menyerah kalahPerebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Diantara kota-kota lain, Tokyo dibom bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000 orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa itu. Belakangan tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 "Enola Gay" yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets melepaskan satu bom atom Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota tersebut. Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhapap Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945, bomber B-29 "Bock's Car" yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki.

Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan.

Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menanda tangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.

Afrika dan Timur Tengah1940: Mesir dan Somaliland

Page 30: Perang Dunia II

Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941 ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangan terhadap Mesir.

1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut TobrukPada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Angkatan Darat Ke-8 (Eight Army) mundur ke garis di El Alamein.

1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan KeduaPertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah mereka.

Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika Tantara Jerman, yang dikenal sebagai "Rubah Gurun", absen pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran ini.

Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa berhasilnya

Page 31: Perang Dunia II

Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh, melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh pasukan AS.

1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara PerancisUntuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di B�ne, gerbang menuju Tunisia. Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy melakukan perlawanan terbatas sebelum akhirnya bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan.

1943: Kalahnya Korps AfrikaKorps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan suplai oleh serangan Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan umtuk melancarkan serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libia. Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan 250.000 tentara Axis.

Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni 1944.

Eropa dan Rusia (Uni Soviet)1939: Invasi Polandia, Invasi FinlandiaPerang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman "Luftwaffe". Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan

Page 32: Perang Dunia II

Maret 1939.

Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia melarikan diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.

Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris dan Perancis yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman. Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek prektek kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Muller terhadap orang orang Yahudi.

Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah besar serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata mengalir dari negara Barat terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar besaran dengan 3.000.000 tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.

Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.

1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, BalkanDengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui Operasi Weser�bung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.

Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang

Page 33: Perang Dunia II

Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.

Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.

Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut untuk menginvasi daratan Inggris. Perang juga berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.

Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).

Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.

1941: Invasi Uni Soviet* Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman* Pertempuran Stalingrad

1944: Serangan Balik* Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris, 1944

1945: Runtuhnya Kerajaan Nazi JermanPada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan istrinya Eva Braun didalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah

Page 34: Perang Dunia II

mati memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap anggotanya yang masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl D�nitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal 2 juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.