Perang Aceh, History
description
Transcript of Perang Aceh, History
By : Agnes, Natasha, Michelle, Sherly
PERANG ACEH ( 1873 – 1904 )
PERANG ACEH
Perang Aceh melawan Belanda
dimulai pada tahun 1873 – 1904. Pada tangal 26 Maret 1873, Belanda
menyatakan perang pada Aceh.
Beberapa orang yang terlibat dalam Perang Aceh :1. Teuku Umar
TOKOH
CUT NYAK DIEN
PANGLIMA POLIM
CUT MUTIA
Kapal kapal Belanda
yang melewati perairan
Aceh ditenggelamkan.
LATAR BELAKANG
Penyebab penyenyerangan Belanda terhadap
Aceh :
Upaya diplomatik Aceh menjadi alasan Belanda untuk
menyerang Aceh.
AKIBAT DARI PERANG ACEH
Istana Aceh jatuh
ke tangan Belanda
Akibat dari perang Aceh adalah :
Para pejuang gugur di medan pertempuran
Aceh tunduk pada
pemerintah Hindia - Belajda
Rakyat Aceh menderita akibat tindakan kekerasan Belanda
PERJUANGAN TEUKU UMAR
Teuku Umar dilahirkan di
Meulaboh Aceh Barat.
Memiliki istri yang bernama Cut Nyak Dien
Teuku Umar dulu orang
yang cerdas, pemberani
dan pantang menyerah
DISAAT PERANG ACEH
Perang Aceh mulai pada tahun 1873 Pada waktu itu
Teuku umar dan
pejuang yang lain
masih berumur 19
tahun.Pada tahun 1880 Teuku Umar menikah dengan Cut Nyak Dien dan berjuang bersama melawan Belanda
TAKTIK TEUKU UMAR
Teuku Umar mencari
strategi
bagaimanapun juga
agar bisa merebut
senjata Belanda, dan
akhirnya Teuku Umar
menemukan caranya
Strateginya
adalah, Teuku
Umar
berpura pura
menjadi
pengikut
BelandaBelanda berdamai
dengan Aceh, tetapi belanda
memanfaatkan Teuku Umar untuk merebut hati rakyat
Teuku Umar mengelabuhi Belanda agar
diberi peran yang lebih besar. Teuku Umar
sukses melakukan taktik ini.
MELANJUTKAN PERLAWANAN
Ada kapal Inggris
yang terdampar,
Belanda terkejut
karena semua
tentaranya dibunuh
dan senjatanya
dirampas.
Teuku Umar
membagikan
senjata rampasan
pada rakyat Aceh,
dan memulai lagi
pertempuran.
Lalu Teuku Umar dapat
berhasil merebut 6 daerahnya
kembali dari Belanda.
PENYERAHAN DIRI KEMBALI
Teuku Umar sedih melihat keadaan rakyat Aceh, lalu
Teuku Umar Menyerahkan diri
lagi kepada Belanda.
Ia memiliki misi, yaitu ingin mendapat
kepercayaan yang besar dari
pemerintah Belanda agar dapat
mengambil senjata Belanda.
Lalu Teuku Umar Berhasil mewujudkan
misinya.
TEUKU UMAR GUGUR
Teuku Umar mendatangi Meulaboh, tetapi ternyata Jenderal Van Heutz memata matai Teuku Umar Teuku Umar
terkepung dan satu
satunya cara yaitu
harus berperang.Teuku Umar gugur dalam pertempuran itu karena ditembak didadanya.
Tetapi Cut Nyak
Dien ingin
meneruskan
perjuangan
rakyat Aceh.
PERJUANGAN CUT NYAK DIEN
Cut Nyak Dien
melanjutkan
perlawanan di
Meulaboh dan
mencoba melupakan
suaminya.
Pasukan Cut Nyak Dien akhirnya gugur pada medan perang pada tahun 1901
Cut Nyak Dien mulai tua dan sakit sakitan
Pasukannya terus berkurang, dan kekurangan makanan. Sehingga membuat pasukannya iba.
CUT NYAK DIEN GUGUR
Salah satu anak buah Cut Nyak Dien melaporkan markasnya pada
Belanda
Akibatnya, Belanda
menyerang markas
Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien dan pasukannya berusaha
menyerang tetapi gagal dan
akhirnya Cut Nyak Dien ditangkap
Tetapi anaknya,
Cut Gambang
berhasil kabur dan
ingin melanjutkan
perlawanan ayah
dan ibunya.
MASA TUA DAN KEMATIAN CUT NYAK DIEN
Setelah ditangkap,
Cut Nyak Dien
dibawa ke Banda
Aceh dan dirawat,
lama kelamaan
penyakitnya
sembuh.
Cut Nyak Dien dibuang ke
Sumedang karena Belanda takut jika kehadirannya
membuat semangat bertempur.
Lalu Cut Nyak Dien ditahan dan
meninggal karena dia sudah
tua
PERJUANGAN PANGLIMA POLIM
Panglima Polim berjuang bersama Teuku Umar. Pada saat itu Teuku Umar
menjalankan taktik nya.
Panglima Polim
dan pasukannya
bergabung dengan
Teuku Umar dan
menghadapi
pasukan Belanda
yang menyerang,
dan yang rugi.
Pada tahun 1897 Belanda terpaksa mengambil inisiatif untuk menambah pasukannya di Aceh.
Sejak saat itu serangan pihak Aceh mulai menurun dan
Teuku Umarpun mengambil jalan
pintas mengundurkan diri
ke daerah Daya Hulu
MENGELABUHI BELANDA
Untuk mengelabui Belanda tentang keberadaannya, Teuku Umar meninggalkan Panglima Polem
Panglima Polem
bersama
pasukannya masih
di wilayah
pegunungan
SeulimeumTetapi wilayah Seulimeum berhasil
diambil Belanda, dan akhirnya Panglima Polim mengambil
jalan hijrah ke Pidie.
BERTEMU DENGAN SULTAN ACEH
Pada bulan November 1897,
kedatangan Panglima Polem di Pidie diterima oleh
sultan Aceh. Mereka melakukan
Musyawarah
Teuku Umar tiba di wilayah VII Mukim
Pidie bersama seluruh kekuatan pasukannya lalu
bergabung dengan Panglima Polem. Panglima Polim
melakukan penyerangan
terhadap Belanda, dan Belanda kalah.
PANGLIMA POLIM GUGUR
Belanda memiliki tatik yaitu
menangkap orang orang terdekat
panglima Aceh dan taktiknya itu
berhasil
Akhirnya Panglima Aceh
menerima ancaman itu dan
terpaksa berdamai dengan
Belanda.