Perancangan Struktur Beton Bab_4

10
1 ENCV600101 - Perancangan Struktur Beton 1 Bab 4 Lentur: Balok T Sjahril A. Rahim Departemen Teknik Sipil FTUI 2014 Pokok Bahasan Konsep dasar, sifat tegangan-regangan beton dan baja, Kuat tekan karakteristik beton, evolusi kuat tekan beton Konsep kekuatan batas, penyederhanaan blok tegangan Whitney, Keruntuhan berimbang, Tulangan tunggal pada balok biasa Lanjutan tulangan tunggal, rasio tulangan maksimum dan minimum Tulangan rangkap pada balok biasa, peningkatan rasio tulangan maksimum Tulangan pada penampang balok T, Rasio tulangan maksimum Lanjutan, rasio tulangan maksimum balok T Aplikasi praktis dari T Balok Balok T dalam balok dan slab lantai satu arah Wilayah momen positif dan negatif di balok T

description

beton

Transcript of Perancangan Struktur Beton Bab_4

  • 1ENCV600101 - Perancangan Struktur Beton 1

    Bab 4 Lentur: Balok T

    Sjahril A. RahimDepartemen Teknik Sipil FTUI

    2014

    Pokok Bahasan

    Konsep dasar, sifat tegangan-regangan beton dan baja, Kuat tekan karakteristik beton, evolusi kuat tekan beton

    Konsep kekuatan batas, penyederhanaan blok tegangan Whitney, Keruntuhan berimbang, Tulangan tunggal pada balok biasa

    Lanjutan tulangan tunggal, rasio tulangan maksimum dan minimum

    Tulangan rangkap pada balok biasa, peningkatan rasio tulangan maksimum

    Tulangan pada penampang balok T, Rasio tulangan maksimum

    Lanjutan, rasio tulangan maksimum balok T

    Aplikasi praktis dari T Balok

    Balok T dalam balok dan slab lantai satu arah

    Wilayah momen positif dan negatif dibalok T

  • 2Foto dari setengah benda uji balok yang ditunjukkan pada gambar sebelumnya Slab, balok, dan girder lantai

    Forces on a T-beam flange

    Di perletakan tidak ada tegangantekan pada flange.

    Pada pertengahan rentang lebar penuhditekankan dalam kompresi, tekananmaksimum pada paling dekat ke web

    Transisi membutuhkantegangan geser horisontal

    Shear-lag

    Tariktransversal kompresi transversal

    Lebar efektif balok T

    Distribusi lentur maksimumtegangan kompresif

    Lebar efektif alok interior, tidak melebihi dari:

    0

    8841

    bbhbhb

    Lb

    fwf

    where: 2/2/0 rl bbb

  • 3Lebar efektif balok T

    Lebar efektif balok eksterior, tidak melebihi dari:

    wn

    wf

    w

    bbbbhb

    bLb

    2/

    6121

    Balok-T tunggal, lebar efektif tidak melebihi:

    2/

    4

    wf

    fw

    bhhbb

    dan

    di mana bn adalah jarak bersih ke web berikutnya

    Analisis balok T

    Dianalisis sebagai balok persegi panjang

    Dianalisis sebagai balok-T

    b

    hd

    As

    hfc a

    b

    hd

    Asf

    hfc

    b

    hd

    Asw

    hfc a

    hf hf/2

    0.003 0.85f'c

    C

    T=Asfy

    bw

    Cf

    Tf=Asffy

    Cw

    Tw=Aswfy

    0.003 0.85f'c

    0.003 0.85f'c

    a/2

    jd

    (d-hf/2

    (d-a/2)

    Analisis balok T

    Analisis penampang balok T dipisahkan menganggapketahanan yang diberikanoleh:

    flanges overhang

    +

    balok persegi panjang yang tersisa

    b

    hd

    As

    hfc a

    b

    hd

    Asf

    hfc

    b

    hd

    Asw

    hfc a

    hf hf/2

    0.003 0.85f'c

    C

    T=Asfy

    bw

    Cf

    Tf=Asffy

    Cw

    Tw=Aswfy

    0.003 0.85f'c

    0.003 0.85f'c

    a/2

    jd

    (d-hf/2

    (d-a/2)

    s fs=fy

    s fs=fy

    s fs=fy

    Balok F

    Balok W

    Analisis balok T

    Kedalaman blok tegangan, a > hf

    Gaya internal:Sebuah gaya tekanC, pada titik pusat zona tekanSebuah gaya tarik, T=Asfy, dianggap bahwa baja lelehMomen tahanan: Mn = Cjd or Mn = Tjd

    b

    hd

    As

    hfc a

    0.003 0.85f'c

    C

    T=Asfy

    bw

    jd

    s fs

  • 4Balok F

    Sebuah gaya tekan, Cf = 0,85 fcAf, yang bekerjapada pusat dari luas flanges overhang. Untuk kesimbangan, Cf = Tf, atau Asffy = CfMomen kapasitas, Mn = Cf (d-hf/2)

    b

    hd

    Asf

    hfc

    hf hf/2 Cf

    Tf=Asffy

    (d-hf/2

    s fs

    Balok F

    )2/(

    )(85,0

    )(85,0

    ))(85,0(

    )(

    '

    '

    '

    f

    y

    fwcsf

    fwcfsf

    ys

    ff

    fwcf

    fwf

    hdf

    hbbfA

    hbbffA

    ffCT

    hbbfC

    hbbA

    Luas zone tekan

    Gaya pada zona kompressi

    Set

    Anggap bahwa

    atau

    Lengan dalam

    Balok F

    )2

    ()(85,0 ' ffwcnh

    dhbbfM

    Jumlahkan momen pada titik berat pada tulangan tarik

    Alaternative, jumlahkan momen pada garis kerja dari Cf,

    2f

    ysfn

    hdfAM

    Balok W

    Sebuah balok persegi panjang dengan lebar bw,Mempunyai sebuah luas zona tekan dengan luas bwa danmenggunakan baja tulangan tarik (As-Asf= Asw )Gaya tekan, Cw , bekerja melalui titik berat luas tekan.Kapasitas momen, Mnw , adalah momen dari Cw pada bajatarik.

    b

    hd

    Asw

    hfc a Cw

    Tw=Aswfy

    0.003 0.85f'c

    a/2

    (d-a/2)

    bws fs

  • 5Balok W

    2

    285,0

    )2/(85,0

    85,0

    '

    '

    '

    adfAM

    adabfM

    adbf

    fAa

    abfC

    AAA

    yswnw

    wcnw

    wc

    ysw

    wcw

    sfsswLuas baja tarik

    Gaya tekan

    atau

    Lengan momen adalah

    atau

    Kapasitas momen nominal balok T

    285,0)

    2()(85,0 '' adabf

    hdhbbfM wc

    ffwcn

    22adfA

    hdfAM ysw

    fysfn

    nwnfn MMM

    atau

    Penentuan apakah fs = fyLakukan konfirmasi s y dengan cara mengecek.Kedalaman garis netral, c=a/1, dan dengan menggunakan kompatibili regangan , didapatkan

    cuscus

    ccdsehingga

    ccd

    Untuk mengkonfirmasi bahwa tulangan leleh, tunjukkan

    MPa

    MPafEf y

    s

    yys 000.200

    New

    b

    hd

    As

    hfc

    0.003

    bws

    Batas atas pada Penulangan di Balok

    Balok bertulang lemah (Under-reinforced beams) gagaldengan cara yang daktail

    Balok bertulang lebih (Over-reinforced beams) dengancara yang brittle

    Bagian SNI 2847:2013 pasal 10.3.5 upaya untuk mencegahkegagalan non-daktail dengan membatasi regangan t padakondisi kekuatan lentur nominal harus lebih besar dari atausama dengan 0,004:

    004,0t

    new

  • 6Tulangan minimum

    y

    ww

    y

    cs f

    dbdbff

    A 4,14

    '

    min,

    Hal ini diperlukan untuk memiliki tulangan tarik yang cukupsehingga kapasitas momen setelah retak melebihi momenretak. Untuk balok T dengan flens di tekan dan untuk daerahmomen negatif balok T menerus di mana flange berada dalamkondisi tarik, hal ini dilakukan sesuai dengan SNI 2847:2013 Pasal 10.5.1, dengan memeriksa apakah As=Asf+Asw melebihiAs, min diberikan oleh

    (1)

    fc dan fy dalam MPa.bw = lebar badan balok, d = tinggi efektif balok

    NewTulangan minimum pada komponen struktur

    lentur, pengecualian

    Untuk komponen struktur statis tertentu dengan sayap (flange) dalam kondisi tarik, As,min tidak boleh kurang dari Pers. (10-3), kecuali bw diganti min( 2bw, b), dimana b=lebar sayap (flange), SNI 2847:2013 Pasal 10.5.2.

    Persyaratan As,min tidak perlu diterapkan, jika pada setiap penampang As yang disediakan paling tidak 1,30 As yang diperlukan. SNI 2847:2013 Pasal 10.5.3.

    Untuk slab dan pondasi tapak (footing) struktural denga tebal seragam, As,mindalam arah bentang harus sama yang disyaratkan oleh 7.12.2.1 (tentang tulangan susut). Spasi maksimum < min (3 h, 450 mm), (Pasal 7.12.2.2. SNI 2847:2013 Pasal 10.5.4.

    new

    Prosedur Analisis untuk potongan Balok T

    Hitung b, lebar flange Hitung d hitung a, dianggap bahwa zona tekan adalah persegi panjang Jika a>hf, bagi balok menjadi balok F dan balok W Hitung Mn=Mnf+Mnw Periksa jika As>As,min Periksa jika fs = fy Hitung regangan tarik net, t , tentukan faktor reduksi Hitung Mn Periksa regangan tarik net, t 0.004

    Prosedur Analisis untuk potongan Balok THitung b Hitung d bf

    fAa

    c

    ys'85,0

    fha

    fwcf hbbfC ))(85,0('

    y

    fsf f

    CA

    2f

    ysfnfh

    dfAM

    sfssw AAA

    wc

    ysw

    bffA

    a '85,0

    2adfAM yswnw

    nwnfn MMM

    2adfAM ysn

    1

    Balok F Balok W

    No

    Y

    2

  • 7Prosedur Analisis untuk potongan Balok T 1

    y

    ww

    y

    cs f

    dbdbff

    A 4,14

    '

    min,

    min,ss AA

    ys ff

    2

    Perbesar As

    3

    N

    Y

    Periksa kelehan tarik

    Periksa tulangan minimum

    cus ccd

    s

    yys E

    f

    Y

    cut

    t ccd

    3

    t0.005

    0.005

  • 8Prosedur Desain untuk potongan Balok T

    Hitunglah lebar efektif flange Hitunglah d Hitunglah luas tulangan, untuk region momen positive pada sebuah

    balok T, untuk daerah moment positive pada sebuah balok T, anggaplah j=0,95

    Periksa jika As As,min Hitunglah a, dan periksa jika fs=fy Hitunglah Momen nominal, Mn Hitunglah regangan tarik net dan tentukan faktor reduksi kekuatan Hitunglah Mn Periksa daktilitas

    Prosedur Desain untuk potongan Balok T

    Hitung b Hitung d

    bffA

    ac

    ys'85,0

    fha

    1

    N

    jdfMA

    y

    us 95,0j

    y

    ww

    y

    cs f

    dbdbff

    A 4,14

    '

    min,

    min,ss AA Perbesar AsN

    Y

    Potongan T2

    Potong persegi panjang

    Dianggap

    Y

    Periksa tulanganminimum

    Prosedur Desain untuk potongan Balok T

    1

    ys ff

    2

    2adfAM ysn

    ys ff

    3

    Periksa kelelehantarik

    cus ccd

    s

    yys E

    f

    cus ccd

    s

    yys E

    f

    4

    Potongan balok TPotongan balok persegi panjang

    Prosedur Desain untuk potongan Balok T3

    fwcf hbbfC ))(85,0('

    y

    fsf f

    CA

    2f

    ysfnf

    hdfAM

    sfssw AAA

    wc

    ysw

    bffA

    a '85,0

    2adfAM yswnw

    nwnfn MMM

    Balok F Balok WY

    4

  • 9cut

    t ccd

    4

    t0.005

    0.005

  • 10

    Batas atas pada Penulangan diBalok T

    To ensure ductile behavior, SNI/ACI Sec.10.3.3 require that 0,75b. This can be checked in one of three ways

    1. If the compression zone is rectangular as shown in the Figure 5.2(b), fs = fy if a/d < ab/d and